inovasi produk dan manajemen

35
Inovasi Produk dan Manajemen INDIKATOR, POLA, SYSTEM: SEBUAH KAJIAN PRAKTIS SAMERDANTA SINULINGGA, S.ST.PAR., M.PAR. Tau Akan Informasi Adalah Titik Penting Dalam Melakukan Inovasi

Post on 21-Oct-2014

8.411 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Inovasi produk dan manajemen

Inovasi Produk dan

ManajemenINDIKATOR, POLA, SYSTEM: SEBUAH KAJIAN PRAKTIS

SAMERDANTA SINULINGGA, S.ST.PAR., M.PAR.

Tau Akan Informasi Adalah Titik Penting Dalam Melakukan Inovasi

Page 2: Inovasi produk dan manajemen

KOMPETENSI DASAR

Memahami Kebutuhan untuk berbagi dan bertukar pengetahuan

Memahami inovasi sebagai proses bisnis inti

Memahami manajemen inovasi produk

Page 3: Inovasi produk dan manajemen

Pentingnya Berbagi Dan Bertukar Pengetahuan

Menemukan banyak ide baru

Mengembangkan ide baru

Menguji ide baru

Perusahaan akan mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap suatu masalah/isu

Di akhir tahun 1999 Sumi mencoba resep kue bolu kukus yang didapatkan darisalah seorang saudaranya. Ia mencoba resep tersebut hingga berulang-ulang, sampaiakhirnya menemukan takaran yang pas untuk bolu kukus tersebut. Dibantu olehputra sulungnya Joko Ervianto beserta istrinya (Atin), Sumi menawarkan bolukukus cokelat tersebut sebagai salah satu menu di katering mereka. Berkat kelezatandan cita rasa bolu kukus cokelat yang unik, produk tersebut dengan mudahnyadiminati para konsumen. Melihat permintaan pasar akan produk tersebut sangatlahbagus, pada tahun 2000 keluarga Sumi memutuskan untuk membuka usahabrownies kukus dengan menggunakan merek Amanda di Bandung. Nama tersebutmerupakan singkatan dari Anak Mantu Damai, yang artinya mengharapkan anakdan menantu bisa selalu hidup rukun dan damai.

Page 4: Inovasi produk dan manajemen

Apa itu Inovasi ??

Page 5: Inovasi produk dan manajemen

Inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi baru(Schumpeter)

Katanya inovasi itu adalah Ini ??

Page 6: Inovasi produk dan manajemen

kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.

Apa inovasi kecil yang bisa kita lakukan dari dalam diri?

Page 7: Inovasi produk dan manajemen

Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.

Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.

Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu

(cara membaca hal yang berguna):

Kita punya masalah yang berbeda• Mancis gas• Apple MP3 (ipod)Buktinya apa?? Google

Page 8: Inovasi produk dan manajemen

Mereka terkendala & berusaha me-realistiskan kalimat “Proses

yang tak tergesa-gesa”

Page 9: Inovasi produk dan manajemen

‘daftar’Prilaku inovatif

Untuk Menghasilkan Perilaku Inovatif, Seseorang Harus Melihat Inovasi Secara Mendasar Sebagai Proses Yang Dapat Dikelola (John Adair, 1996)

Untuk Mengelola Inovasi Seseorang Harus Memiliki: Individu Atau Tim Yang Memiliki Kreatifitas Dan Leadership

Menurut Wess & Farr (Dalam De Jong & Kemp, 2003) Adalah Semua Perilaku Individu Yang Diarahkan Untuk Menghasilkan, Memperkenalkan, Dan Mengaplikasikan Hal-hal ‘Baru’, Yang Bermanfaat Dalam Berbagai Level Organisasi

ATM (Amati Tiru Modifikasi)

Page 10: Inovasi produk dan manajemen

Belajar dari Pengusaha Kripik MAICIH

(terkait “daftar” prilaku inovatif)

Kenapa kita belajar dari dia? (karena dalam beberapa kasus, dia bahkan menguji teori)

Contoh:

Kripik adalah makan kesukaannya

Nomaden: Lokasi Penjualan Yang berpindah-pindah (dia membiarkan konsumennya cari sendiri lokasi penjualan)

Kalau buka toko tetap takutnya malah habis, pas orang jauh-jauh datang. Mereka kan tahunya pusat Maicih di Bandung. Pas habis, nanti kami didemo lagi. heheheh … Waktu awal-awal, saya sih masih pake sistem cash on delivery (COD), jadi dianterin, mau satu bungkus pun saya anterin. Waktu itu saya percaya, “Sekarang saya ngejar-ngejar konsumen, tapi nanti suatu waktu konsumen yang ngejar-ngejar saya.” Dan, sekarang terbukti. Karena, memang addict sih yah.

Kenapa agennya disebut Jenderal?

Nah, itu sebenarnya hanya marketing mix. Saya membuat bahasa marketing dengan nuansa yang berbeda supaya lebih menarik dan mereka juga lebih dihargai. Lebih bagus jendral dari pada agen.

Point inspiratif: 1. inget Fanta?? Pada pertama kali jaringan produsen ini sangat memfokuskan diri pada rasa Orange (karena terbukti di beberapa Negara, rasa ini yang paling laris). Tapi tidak di Indonesia, yang paling laris adalah rasa strowbery dengan warnanya yang merah. Dan kita tahu kripik pedas itu warnanya merah. Semakin merah, semakin menggoda. (Indonesia suka warna yang mencolok). 2. Pangsa pasar Indonesia memang sangat suka Pedas.

Omset sebulan adalah 4 Miliar Rupiah

Page 11: Inovasi produk dan manajemen

DIMENSI RUANG

Artinya, suatu produk atau jasa dipandang sebagai sesuatu yang baru di suatu tempat namun tidak ditempat lain.

Dimensi waktu

Artinya, kebaruan di jamannya.Misal, candi Borobudur yang merupakan bangunan kuno merupakan suatu karya bersifat inovatif di jamannya.

Katanya inovasi itu punya ruang dan

Waktu??, apa bener?

Page 12: Inovasi produk dan manajemen

Denni Delyandri, Di Batam Tidak Ada Kebun Pisang

Orang: Padang, Dulunya: Karyawan, Perusahaan: Kek Pisang Villa, Ide: Menciptakan oleh-oleh khas kota Batam yang selama ini tidak ada.Membuat Usaha Karena: Terpaksa, Tuntutan Kebutuhan Ekonomi, harus cari penghasilan yang lebih.

Yang Dicermati: 1. kebiasaan orang Indonesia yang menitip buah tangan setiap kali ada kerabat atau sahabat yang berpergian ke tempatjauh. Inilah yang saya lihat sebagai peluang. 2. di Batam tak ada Pisang

Kondisi Usaha: mampu menjual 800 – 1000 loyang setiap hari dan memiliki 5 toko dengan omzet sekitar Rp. 25 juta per hari.

Penghargaan: juara 3 program Wirausaha Muda Mandiri 2008.

Fokus: Rasa dan Pengemasan,

Pengalaman di Bidang Pemasaran: Dulu awalnya kami sangat bergairah untuk membuat retail, sampai ada 12 rasa yang kami kembangkan.Ada rasa choco, mete, pandan, dan lainnya. Namun setelah kami memposisikan Villa sebagai produk oleh-oleh, jumlah varian sebanyak ituhanyak membingungkan konsumen saja. Selain itu biaya produksi juga akan semakin meningkat. Setelah melewati riset akan rasa apa yangpaling disukai, diperoleh lima rasa utama.

Varian Produk: Blackforest, keju, blueberry, mixed fruit, dan original. Original adalah kek yang belum diberi topping. Perbedaan rasa setiapkue itu terletak di toppingya. Bentuk awalnya bulat, namun agar mudah dibawa dan dikemas secara baik, dimodifikasi menjadi bentukkotak.

Pertimbangan: Saat ini Batam sedang maju. Dulu hanya sekadar kota industri yang masyarakatnya sangat heterogen. Kini Batam menjaditujuan wisata, bahkan menempati posisi nomor 3 setelah Bali. Hampir 1,5 juta wisatawan setiap tahun mampir ke pulau Batam untukmengikuti MICE (Meeting, Invention, Convention and Exhibition), sehingga mobilitasnya tinggi. Maka dari itu kami memilih peluang disana karena belum ada satu oleh-oleh pun yang menjadi ciri khas Batam.

Page 13: Inovasi produk dan manajemen

segitiga biru setiap harinya, dibantu oleh 300 orang karyawan di bagian produksi dan ratusan orang yang memasarkan produknya selain di wilayahsekitar Comal juga sampai ke Semarang, Purwokerto, Cilacap bahkan sudah merambah sampai ke Bogor, Jombang, Surabaya, Bali hinggaSamarinda. Itulah sebabnya bagi ayah tiga orang anak ini, soal mematok harga bukan merupakan hal yang rumit, boleh dibilang harga kue pianyasangat ekonomis berkisar antara Rp 300 hingga Rp 500 per buahnya. Ia juga punya pemikiran bahwa mengambil keuntungan tidak harus besar.Karena keuntungan itu tidak bisa dilihat secara harian, bulanan, atau tahunan saja, tetapi lebih luas dari itu. “Bisa saja tahun ini keuntungannyamenurun, tetapi tahun lalu atau diharapkan tahun depan untungnya lebih besar” katanya menjelaskan. “Dari situlah kita bisa mengatur penggunaankeuntungan tersebut secara bijaksana”. Tambahnya. Sistem kekeluargaan inipun diterapkan juga pada bagian pemasaran, banyak diantara salesnyabermula juga sebagai karyawan, kepada mereka diberikan pinjaman modal. Setelah mapan, kemudian dilepas agar mereka dapat mengembangkansendiri jangkauan pemasarannya. Sampai pada perkembangannya, melihat peluang yang cukup terbuka, kini banyak tenaga pemasaran yang justrudari kalangan karyawan, bahkan ada dari pegawai negeri, terutama guru, mereka kemudian mengajak para mantan muridnya untuk menjadi subsalesnya.

Menurut pria yang berpenampilan riang ini, paling tidak ada TIGA ALASAN IA MEMILIH MEMBUKA USAHA KUE PIA INI.Pengamatan terhadap peluang pasar menunjukkan bahwa ternyata 1) Pasar Kue Pia Cukup Terbuka di banyak daerah 2) BelumBanyak Yang Mengusahakannya (pengusaha di bidang ini sangat kecil di banyak tempat), Di Samping Itu 3) Sifat Kue Pia YangKering, Bisa Lebih Tahan Lama Masa Daluwarsanya serta pengalaman selama bekerja di perusahaan roti dan kue, menguatkantekatnya untuk membuktikan bahwa dirinya mampu untuk mandiri.

Keberaniannya membuka usaha didasari prinsipyang dipegang sampai saat ini yaitu : “Laku karenaMutu”. Artinya dalam menjalankan usaha yangharus dijaga terutama adalah kualitas. Biarpunharga bahan bakunya naik turun, tetapi yangpenting adalah mutunya harus standar. Priakelahiran Pangkalpinang 38 tahun lalu inimengelola usahanya sejak tahun 2000. Saat iniuntuk membuat kue pianya, ia mampu melahaplebih dari 100 zak tepung terigu lencana merah dan

Page 14: Inovasi produk dan manajemen

Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution) (alat goreng yang lama diganti baru)

2. Perubahan (alternation) (produk roti yang hanya dibuat pada saat malam minggu saja, diganti menjadi setiap hari)

3. Penambahan (addition) (produk roti yang sebelumnya biasa saja (polos), di tambah topping)

4. Penyusunan kembali (restructturing) (system kerja yang tak berurut, di susun kembali, menjadi terstruktur)

5. Penghapusan (elimination) (12 macam varian roti, menghabiskan banyak uang untuk riset, dihapus, tinggal 5 varian)

6. Penguatan (reinforcement) (produk 5 varian yang bertahan dari pilihan pasar tersebut, dikuatkan rasa dan kemasannya)

Page 15: Inovasi produk dan manajemen

Nama: Ketut Mudita. Nama Perusahaan: Pelangi Rex. Perusahaan Bergerak sebagai: pemasok aneka kue dan roti untuk sarapan sejumlah hotel, restoran, dan kafe di Bali. Omzet: ratusan juta rupiah per bulan. Pengalaman Pertama: Menjadi Pemasok Ikan Untuk Industri Pariwisata Bali. Kendala dari Ide ini: laba yang diperoleh bersifat musiman (tak tiap hari ia bisa mengirim ikan sesuai pesanan, karena pasokan ikan mengenal musim) Perubahan:Belajar dari pengalaman itu, Mudita lantas mencari usaha yang tak kenal musim. Ia lantas beralih menjadi pemasok bahan kue dan roti yang saban hari dibutuhkan orang. Peluang: Ia membaca permintaan bahan-bahan bakery yang stabil. Penggantian: Mudita yang sebelumnya pemasok ikan, mulai belajar membuat roti dari sejumlah chef hotel yang dikenalnya. Selanjutnya, ia mendalami keterampilan untuk membuat beberapa jenis roti, seperti roti tawar, roti gandum, muffin cake, croissant cake, dan pancake. Ya, Mudita memang fokus membuat jenis roti itu karena ia ingin mengincar pasar horeka. Penguatan: Kualitas dan cita rasa produk memang menjadi perhatian Mudita. Kemudian ia mendaftarkan produk Pelangi Rexs untuk memperoleh sertifikat halal, supaya kue dan roti bikinannya bisa dinikmati semua kalangan, baik wisatawan asing maupun domestik. “Saya seringkali melihat wisatawan memilih-milih makanan di Bali karena takut tidak halal. Dengan sertifikasi halal, produk saya bisa dimakan siapa saja,” ujarnya. Penyusunan Kembali: Supaya roda mesin pabrik tetap berputar tiap hari, Mudita bilang, butuh kemampuan manajemen yang baik dan adil, terutama dalam mengatur pembagian tugas dengan para karyawannya. “Saya berusaha karyawan tidak jenuh dengan pembagian tugas yang efektif,” tutur dia

Page 16: Inovasi produk dan manajemen

“GREEN SANDS”

Terkadang suatu merek memiliki pangsa pasar yang rendah atau mengalami stagnasi pertumbuhan pasar,bukan karena implementasi faktor bauran pemasaran (marketing mix) yang salah. Tetapi bisa jadi Karena salah

dalam menentukan target pasar atau kurang memahami karakter dan keinginan dari konsumennya. Salah satu contoh merek yang melakukan reposisi untuk mengganti target pasar konsumennya adalah merek Green Sand. Merek ini pada awalnya menyasar segmen pasar minuman kategori shandy dengan kandungan alkohol dibawah satu persen. Respon dari konsumen kurang baik sebab kategori minuman shandy kurang begitu dikenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia sehingga penjualan dan pertumbuhan pasar Green Sand lambat dan stagnan.

Untuk mengatasi masalah ini, manajemen PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen minuman beralkohol merek Bir Bintang, melakukan reposisi merek Green Sand dari kategori minuman shandy menjadi minuman ringan berkarbonasi yang memiliki pangsa pasar triliunan rupiah. Reposisi merek ini dilakukan dengan meluncurkan tiga varian rasa tanpa alkohol dengan kemasan kaleng 300 ml dan botol 200 ml. Dengan dukungan komunikasi pemasaran yang gencar dan menyasar remaja sebagai target pasar maka tingkat penjualan Green Sand naik sampai tiga kali lipat. (Suara Pembaharuan,2004)

Page 17: Inovasi produk dan manajemen

Berdasarkan fungsi (Brazeal & Herbert, 1997), ada 2 inovasi :

a. Inovasi teknologi (produk, pelayanan atau proses produksi)

b. Inovasi administrasi (organisasional, struktural, dan sosial)

inovasi produk dibagi menjadi dua kategori: barang baru dan layanan baru

“perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka menciptakan peluang untuk kerjsama proses innovasi dengan rekanan, konsumen dan/atau pemasok”

Page 18: Inovasi produk dan manajemen

Ada 2 dimensi yang mendasari

1.Kreativitas

kemampuan untuk mengembangkan ide baru yang terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan berfikir fleksibel dan imajinatif, dan motivasi internal (Bryd & Bryman, 2003)

2. Pengambilan resiko

Kemampuan untuk mendorong ide baru, menghadapi rintangan yang ada sehingga pengambilan resiko merupakan cara mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas (Bryd & Brown, 2003)

Page 19: Inovasi produk dan manajemen

mengelola inovasi: level individu

(kreatifitas)Apa Itu Kreatifitas?

Adalah Kemampuan Untuk Mencipta. Kreatifitas Dianggap Sebagai Kemampuan Untuk Menghasilkan Gagasan Baru Atau Wawasan Yang Segar.

Kreatif: 1. Menghadirkan Suatu Benda/Hal Yang Sebelumnya Sama Sekali Belum Ada Untuk Dipergunakan. 2. Ide Kreatif Dikaitkan Dengan Ide Yang Baru (Paling Tidak Bagi Orang Yang Bersangkutan). 3. Ide Kreatif Ini Dapat Melibatkan Sebuah Usaha Penggabungan Dua Atau Lebih Ide-ide/Hal-hal Yang Berbeda Secara Langsung.4. Ide Kreatif Adalah Suatu Sesitivitas Pelaku Dalam Melihat Hal-hal Kecil Yang Mendorong Adanya Atau Terciptanya Perubahan

Page 20: Inovasi produk dan manajemen

SALAH SATU PERUSAHAAN YANG MENAWARKAN PRODUK (yang menurut saya) KREATIF

Page 21: Inovasi produk dan manajemen

Jangan Terlalu PD, Uji Coba itu Penting

Seringkali orang berpendapat bahwa dengan melakukan inovasi pada suatu hal maka seseorang telah melakukan perubahan yang bersifat positif yang mengarah pada kemajuan. Pendapat tersebut memang benar adanya, tetapi perubahan (dalam bentuk apapun)

tersebut bagi sebagian konsumen sesuatu yang sulit diterima begitu saja.

Page 22: Inovasi produk dan manajemen

Nama Perusahaan: Unilever. Produk Unggulan: Lux, Blue Band, Pepsodent, Lifebuoy, Dove, Pond’s, Royco, Sariwangi, Tarohingga Bango. Produk Percobaan: Tara Nasiku dan Mie&Me.

Kisah Gagalnya Tara Nasiku

Produk nasi instan ini diluncurkan dengan harapan agar mampu menjadi makanan instan pengganti makanan pokok sepertihalnya sukses mie instan. Logikanya cukup masuk akal, nasi adalah makanan pokok sebagian besar orang Indonesia, bila ada nasiinstan maka akan besar kemungkinan produknya akan diserap dengan baik oleh pasar. Maka Tara Nasiku pun diluncurkan dengandidukung marketing communication yang luar biasa besar. Tapi produk itu gagal. Awalnya banyak orang mencoba Tara Nasiku,namun itu rupanya hanya first trial semata. Kelemahan Tara Nasiku yang mencolok adalah untuk menghasilkan nasi instan yangoptimal, maka mesti dimasak dengan Teflon, hal inilah yang cukup menyulitkan konsumennya. Selain itu, rasa Tara Nasiku kurangberkenan di lidah kita. Pada intinya, ekspektasi akan rasa dan “instan” dari iklan Tara Nasiku ternyata tidak dipenuhi.

Kisah Gagalnya Mie&Me

Mie&Me yang diluncurkan sebagai Mie Instan yang lebih bertarget market anak muda, ternyata langsung disambut oleh sangpemimpin pasar Indofood dengan Chatz Mie. Kentara sekali Chatz Mie -yang diposisikan sebagai fighting brand- sangatmengganggu Mie&Me. Chatz Mie pun dikomunikasikan mirip dengan Mie&Me, sehingga konsumen dibuat susah membedakanantara keduanya. Belum lagi kekuatan distribusi Indofood yang susah digoyah oleh Unilever. Akhirnya Mie&Me pun tumbang,dan Chatz Mie pun segera dimatikan oleh Indofood.

Page 23: Inovasi produk dan manajemen

inovasi dan kreatifitas berada dalam wilayah yang sama, tetapi memiliki batasan yang tegas, batasannya terletak pada langkahnya. kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi. karena walaupun terdapat 100 ide kreatif namun

hanya satu yang dapat dikatakan sebagai inovasi. dalam hal ini inovasi adalah bentuk mengenalkan suatu yang baru dalam situasi yang baru dan dalam wujud real. ide belum tentu dapat terealisasi, karena membutuhkan ruang dan waktu dalam eksperimen, dana, dll. ide adalah semu, namun inilah langkah pertama untuk menuju realitas ide yang bernama inovasi.

Page 24: Inovasi produk dan manajemen

Ide Inovasi Produk Datang Dari

Pelanggan

Pesaing

Dan diri kita sendiri

Inovasi didasari pada Pengalaman karena berkaitan dengan proses pembelajaran perusahaan.

Pembelajaran berasal dari: ketelitian dalam menemukan hal-hal kecil, ingin memahami perubahan lingkungan, hasil dari aksi dan masalah

keunggulan bersaing ditentukan oleh kreativitas dan inovasi yang dapat memuaskan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing.

Page 25: Inovasi produk dan manajemen

Inovasi Produk terletak pada 3 inti:

Bentuk, Fungsi, Mutu dan Makna

Contoh: Makanan: cita rasa, nilai gizi, higienis dan sanitasi, tampilan, dll

Daya Tarik konsumen

keunggulan produk baru meliputi desain yang unik, kebaruan serta

efisiensi dalam biaya.

Page 26: Inovasi produk dan manajemen

Pak Saripudin (alias Ayip) Pengusaha Roti

Asal Lemahabang / Cirebon. Percaya pada “Rasa

dan Kualitas”

Ia Membuka Usahanya Di Bekasi Tahun 1993, Zaman Reformasi , Banyak Pengusaha Roti Gulung Tikar, Kenapa ia tidak jatuh?

Produk: 11 macam roti manis

Prinsip Dagang: 1. “Kalau orang sudah biasa makan roti, lidah juga tidak bisa dibohongi, mereka tau

perbedaan dari segi tampilan maupun rasanya“. 2. Konsumen tentu akan lebih memilih produk yang harga jualnya sama dengan

produk berbahan baku yang lain, tetapi kualitas lebih baik dan rasanya enak.

Bahan Utama: Tepung terigu merek Cakra Kembar

Penjelasan: 1. ada dua alasan memilih terigu Cakra Kembar, yaitu kualitas roti yang prima dan tingkat penjualan yang tinggi,

2. Roti Damai bikinan Ayip sudah beredar di beberapa kota: Patrol, Cirebon, Tegal, Pemalang sampai Ciamis, bahkan beberapa

supermarket di Jawa Barat berhasil ia kuasai karena kualitasnya sangat terjaga ditambah dengan kemasan menarik yang

dilengkapi dengan tanggal daluwarsa.

Page 27: Inovasi produk dan manajemen

Peranan Manajemen

Peranan Manajemen Dalam Hal Ini Bukan Hanya Mendorong Terciptanya Produk Baru, Akan Tetapi Juga Menciptakan Sistem Yang Menjamin Bahwa Produk Yang Dikembangkan Akan Menggunakan Teknologi Yang Dikembangkan menjawab Kebutuhan Pelanggan.

Artinya Perspektif Pengembangan Teknologi Yang Digunakan Oleh Korporasi Tidak Saja Dari Sisi Produk, Akan Tetapi Harus Mempertimbangkan Kenyamanan Dan Kebutuhan Pelanggan.

Page 28: Inovasi produk dan manajemen

Pak Saryono, Purnawirawan Polisi

Perusahaan: Pemilik Lucky Bakery Group, Lama Usaha: 11 Tahun

Strategi Pada saat memulai usaha: Hal pertama yang dilakukan Saryono saat memutuskan untuk membuka usaha roti, tidak langsungmembuat sendiri, tetapi menciptakan pasar terlebih dahulu yaitu dengan cara membeli roti dari pabrik milik kenalannya, kemudiandititipkan ke warung-warung (kurang lebih satu tahun, pasar sudah terbentuk, saat itulah Saryono bersama dengan 20 orang sales-nyamulai membuat sendiri sambil memperluas pasar.)

Jenis Usaha: Roti Manis, Bahan Utama Yang digunakan: terigu merek Piramida dan Payung produk Bogasari (7000 Zak Perbulan)

Pengalaman: Setidaknya sudah dua kali ia membuat gebrakan menciptakan segmen pasar yang baru yaitu ketika tahun 2005 menaikkanharga roti dari Rp 500 menjadi Rp 1.000 rupiah, dan akhir tahun 2011 lalu dengan membuat produk roti baru yang dibandrol harga Rp2.000.

Kekuatan Usaha Pada: Sales, Kekuatan Sales Pada: Pemilihan Lokasi dan Pangsa Pasar , Wilayah Pemasaran: meliputi Jatabek, Cilegon,Serang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Cianjur dan sekitarnya. Tantangan Manajerial: biaya produksi akan semakin meningkat, rencanakenaikan BBM, dan tarif dasar listrik, tentu akan menyebabkan inflasi dan berakibat daya beli masyarakat akan menurun.

Tujuan: 1. Menyejahterakan orang-orang di sekitar lokasi usahanya. 2. Menjaga keseimbangan perekonomian, sekaligus meningkatkankesejahteraan karyawannya. Sistem Manajemen: “Mereka mencari sendiri lebihan penghasilan, kita yang menyediakan barangnya,” tuturSaryono. “Kalau mereka tidak mau berusaha merubah kesejahteraannya, ya itu risiko sendiri.”

Page 29: Inovasi produk dan manajemen

Pengalaman dalam hal manajemen bisnis.

Nama: Riezka. Nama Perusahaan: Just Mine. Lokasi: Bandung

Pengalaman:

1. Bisnis pertamanya network marketing. Sayang, Riezka terkena musibah. “Saya ditipu ratusan juta rupiah,” kisahnya. Uang yang dipercayakan Riezka raib.

2. Kemudian ia banting setir ke bisnis lainnya dengan berjualan ponsel serta berjualan tahu Sumedang (dan gagal).

3. bisnis aneka jus, bakso, cafe, bisnis pulsa, laundry, sampai kopi rempah (dan gagal)

Inspirasi bisnis: Ketertarikannya menjajal bisnis pisang ijo terjadi ketika 2008, saat ia singgah ke sebuah restoran. Di sana, Riezka menikmati minuman khas Makassar es pisang ijo. Ia pun jatuh cinta pada rasa minuman itu. “Terlintas di pikiran saya, kenapa es pisang ijo ini tidak dibisniskan,” ujarnya.

Modal Awal: Rp 2 juta, Lokasi Awal: Riezka membuka gerai pertama es pisang ijo di depan kampusnya.

Strategi manajemen: Supaya bisnis pisang ijo bisa berjalan mulus dan tak kekurangan bahan baku, Rizka mulai merambah sektor hulu dengan menanam bahan baku pisang di lahan seluas 1 hektare. Dengan menguasai sektor hulu sampai hilir, usaha ibu dua anak ini mampu meraup omzet sebesar Rp 10 miliar dalam setahun.

Penghargaan: juara Wirausaha Mandiri 2008, Best UKM Award 2010, Winner Young Caring Profesional Award 2011, dan Best Franchise Choice versi Majalah Info Franchise 2011, serta teranyar menjadi usaha franchise terbaik HIPMI 2012, dan Ernst & Young Winning Women 2012

Page 30: Inovasi produk dan manajemen

RANGGA UMARA: MENJADIKAN PECEL LELE NAIK KELAS

Pengalaman: * Rangga mulai merintis bisnis sendiri. Diawali dengan tidak ada ide, bisa dikatakan dengan modal nekat dan niat, Rangga membuka warung seafood kaki lima dengan diferensiasi tempat dibuat unik. * Berbeda dari warung seafood di kaki lima yang umumnya bertenda biru dan berspanduk putih, warungku kudesain unik. Ternyata, desain unik tak membantu penjualan. Modal pertama hanya tiga juta, dari hasil menjual barang-barang pribadinya. tiga bulan pertama, warung seafood-nya masih sepi pengunjung. Merasa bahwa lokasi yang menjadi kendala utama,

Rangga pun mulai mencari tempat lain. Rangga menawarkan kerja sama dengan warung makan lainnya, tetapi selalu ditolak. Kemudian, Rangga mendatangi sebuah rumah makan semipermanen di kawasan Pondok Kelapa. Pemilik rumah makan itu juga menolak tawaran kerja sama. Ia justru ditawari membeli peralatan rumah makan yang hendak ditutup lantaran sepi pembeli. Rangga menolak membeli peralatan rumah makan tersebut. Ia hanya menyewa tempat seharga Rp1 juta per bulan.

Di tempat usaha yang baru, Rangga memutuskan untuk berjualan pecel lele, makanan favorit saat kuliah. Lagi-lagi nasib baik belum menghampirinya. Ketika berjualan lele, yang laku malahan ayam. Kalau menu ayam habis, pembeli langsung memilih pulang. Rangga berkeyakinan bahwa menu masakan lele itu enak. Untuk mengujinya, ia menawari pembeli untuk mencicipi menu lele. Syukurlah, mereka berpendapat masakannya enak.

Dari situ, aku berusaha lebih giat untuk memperkenalkan masakan lele. Aku berusaha menonjolkan kelebihan lele yang terletak pada dagingnya yang lembut dan gurih. Untuk menutupi kekurangan tampilan fisik lele yang mungkin kurang menarik, lele-nya aku baluri tepung lalu digoreng. Hasilnya? GAGAL TOTAL! Kuamati lele berbalur tepung itu. He..he ternyata memang mirip pisang goreng. Aku pantang menyerah. Kucoba lagi menggoreng lele dengan tepung. Kali ini, digoreng dengan telur dan melalui beberapa kali proses. Alhamdulillah, sukses! Pembeli makin suka makan lele olahan kami. Pelangganku yang suka makan ayam, mulai beralih ke lele tepung.

Page 31: Inovasi produk dan manajemen

usahaku laris, pemilik rumah makan menaikkan biaya sewa jadi dua kali lipat, yaitu Rp 2 juta per bulan. Aku mulai merasa seolah-olah bekerja untuk orang lain karena hasil yang kuraih hanya untuk membayar sewa tempat. Aku mencoba tetap bertahan, walaupun pendapatanku masih minus. Saking pusingnya, di awal 2007 aku nekat berhutang pada seorang rentenir sebesar Rp 5 juta, sekadar untuk menggaji karyawan. Aku berprinsip, dalam kondisi seperti apa pun, karyawan tetap harus diprioritaskan. Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner.

Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang jadi andalan kami, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini. Namun, di balik kesuksesanku, cobaan kembali menimpa.Salah satu kokiku berhenti bekerja. Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka usaha sejenis sepertiku.

Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, aku mampir ke sebuah restoran cepat saji asal Amerika. Disitulah aku bertemu Bambang (manajer restoran tsb), teman lama SMA. Aku curhat soal kebingunganku sebelumnya ketika ditinggal koki. Ia membantuku membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjalankan rumah makan. Dengan cara seperti ini, aku tak lagi kelimpungan bila ditinggal koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga mereka bekerja lebih profesional,sesuai SOP.

kini omzet seluruh cabang mencapai Rp 1,8 miliar per bulan. Inovasi juga harus jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas dan pencitraan Pecel Lele Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang menggodok konsep baru untuk jangka panjang. Diversifikasi menu dan pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin kupikirkan. Untuk menarik hati pembeli, Pecel Lele Lela juga menggratiskan hidangannya bagi pembeli yang berulang tahun di hari kedatangannya. Dan, pembeli bernama Lela juga akan mendapat keistimewaan berupa makan gratis seumur hidup. Menarik, bukan?

Page 32: Inovasi produk dan manajemen

Komponen Atau Kegiatan Organisasi Mana Yang Mempunyai Peranan PentingDalam Menciptakan Sebuah Organisasi Dan Inovasi?

Pada Dasarnya Jawabannya Adalah Sederhana, Yaitu Faktor

Manusia Dan Kegiatan Dalam Mengelola Sumber Daya Manusia

Tersebut.

Page 33: Inovasi produk dan manajemen

DATA SHARING

Kisah Sukses (Usaha Menguak Sistem Yang Mereka Jalani)

Karakter Pasar Indonesia (Membaca Peluang Pasar)

Memburu Ide Untuk Inovasi Produk

Page 34: Inovasi produk dan manajemen

Kesimpulan

Ingat!! inovasi produk dibagi menjadi dua kategori: barang baru dan layanan baru.

Anda harus bergelut dengan ide yang kratif. Jadilah Pemburu Ide.

Titik Awal Inovasi terletak pada ide yang kreatif

Ide yang kreatif dilatarbelakangi pada motivasi diri yang luar biasa

Cara kerja menghasilkan inovasi yang baik adalah Share Informasi dari: Pengalaman Konsumen, Pengalaman Diri Sendiri dalam Membaca hal-hal yang dilewatkan oleh orang lain, pengalaman dari rekan yang telah berhasil mendahuli kita, Pengalaman dari riset yang kita lakukan terhadap pesaing

Dan manajemen adalah cara anda mengelola ide tersebut sehingga menjadi hal yang realistis atau nyata. Kenapa nyata???

Karena manajemen-lah yang menjadi saksi hidup: ide anda bisa diterapkan atau tidak

Tentunya berdasarkan indokator yang membentuk pola yang akhirnya menjadi system yang bias di-aplikasikan

Page 35: Inovasi produk dan manajemen

TERIMAKASIH