inovasi pembelajaran bimtek

Inovasi Pembelajaran

Bimtek

Awang ANWARUDDINLembaga Administrasi Negara

Januari 2014

Aktif berpartisipasi

Narasi singkat tapi padat

Demokratis berinteraksi

Review dan case study

Awasi dengan luwes tapi tegas

Gabung peserta dalam kelompok

Orientasi teori dan praktek

Gugah motivasi belajar dengan sabar

Irama belajar sesuaikan dengan sikon

123456789

Agenda workshop


Ajak peserta Bimtek untuk berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran berlangsung;

Instruktur Bimtek dapat menginisasi dengan melakukan kegiatan

‘brainstorming’ tentang definisi substansi Bimtek;

Instruktur juga banyak melemparkan pertanyaan untuk

memancing diskusi antar peserta Bimtek;

Jangan menunjuk individu peserta secara langsung, tetapi beri

kesempatan berdiskusi dengan peserta lain;

Peserta adalah manusia dewasa yang sudah memiliki pendidikan formal dan pengalaman empiris;

Tugas instruktur adalah memfasilitasi Bimtek dan bukan menggurui peserta.

Januari 2014 Awang ANWARUDDIN – Inovasi Pembelajaran Bimtek 2


Kembangkan pembelajaran Bimtek seperti Workshop, di

mana praktek (+70%) lebih banyak daripada teori (+30%);

Instruktur harus benar-benar menguasai Substansi Bimtek, mulai dari filosofi, teori hingga implementasi;

Organisasikan substansi Bimtek sesuai pemahaman

Instruktur, mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan;

Pengaturan yang baik dan rasional akan mempermudah

instruktur menyampaikan dan peserta memahami substansi;

Tuangkan substansi yang sudah dibagi ke dalam

komponen/bab ke transparent sheet.



Setiap peserta diberi hak dan kesempatan yang sama untuk berpendapat dan terlibat dalam diskusi dan interaksi kelas Bimtek;

Instruktur bertindak seperti democratic leader yang menghargai setiap pendapat peserta – tanpa pernah menyalahkannya;

Instruktur memanfaatkan pendapat peserta untuk

mengembangkan konsep substansi yang

telah dikuasai sehingga lebih sempurna.


‘Review ‘ dan ‘case study’

Bimtek pada umumnya berlangsung selama 3-5 hari @ 10 jam

per hari, dengan perbandingan teori dan praktek +30/70%;

Salah satu strategi yang paling tepat adalah dengan

menerapkan metode ‘review’ dan ‘case study,’ yang

diterapkan setelah instruktur menjelaskan teori substansi;

Metode ‘review’ pada umumnya digunakan untuk menganalisis

misimplementasi suatu kebijakan sehingga peserta

akan lebih mudah menangkap perubahan yang baru;

Metode ‘case study’ digunakan untuk menjelaskan bagaimana

implementasi kebijakan pada suatu lembaga;


Awasi dg luwes tapi tegas

Peserta adalah manusia dewasa dengan sensitivitas tinggi,

terlepas dari pendidikan formal dan pengalaman empiris mereka;

Agar pembelajaran Bimtek berjalan lancer, instruktur perlu

menerapkan strategi pengawasan yang luwes tapi tegas;

Salah satu strategi adalah dengan mempersiapkan sebanyak

mungkin tugas atau diskusi kelompok sehingga peserta

saling mengawasi sewaktu diskusi atau mengerjakan tugas;

Tugaskan peserta yang ‘hyper active’ untuk memimpin

diskusi atau kerja kelompok sehingga menjadi sibuk sendiri.


Gabungkan peserta

Instruktur Bimtek seringkali merasa frustasi ketika

melempar pertanyaan ke kelas karena jarang peserta yang

mau menjawab secara langsung;

Menunjuk peserta atau melemparkan pertanyaan langsung ke

kelas sebaiknya dihindarkan karena tugas Instruktur bukan

menggurui tetapi memfasilitasi peserta;

Salah satu strategi adalah dengan menggabungkan peserta

dalam pasangan (2 orang) kelompok kecil (3-5

orang), atau kelompok besar (6-8 orang);

Pasangan untuk diskusi, kelompok kecil ‘sharing experience,’ dan besar untuk tugas kelompok.


Orientasi teori & praktek

Bimtek pada dasarnya diselenggarakan untuk

mempraktekkan suatu peraturan atau kebijakan baru;

Instruktur Bimtek harus menguasai substansi, mulai

dari dasar filosofi, teori dan pengembangannya;

Instruktur juga harus mempersiapkan ‘case study,’ ‘review’ kebijakan lama sebagai perbandingan, dan

‘benchmark’ implementasi kebijakan sebagai ‘evidence’;

Agar peserta lebih menguasai materi substansi, siapkan

tugas akhir dalam kelompok besar tentang implementasi

kebijakan atau peraturan pada salah satu instansi.



Salah satu tugas utama Instruktur adalah menggugah motivasi peserta agar lebih cepat menguasai materi;

Strategi pertama ditunjukkan melalui profesionalitas dalam Biodata, jabatan, pengalaman atau karya-karya;

Strategi selanjutnya adalah dengan menekankan manfaat Bimtek untuk instansi peserta, dan terutama bagi para

peserta Bimtek pribadi;

Strategi lainnya adalah dengan menganggap Instruktur bagian

dari peserta, bukan ‘a stranger’ sehingga peserta nyaman.


Irama belajar sesuaikan sikon

Secara natural, irama pembelajaran Bimtek pada pagi hari

berbeda dengan siang/sore hari sehabis Ishoma;

Instruktur Bimtek pada umumnya menyesuaikan kondisi ini dengan menyampaikan materi substansi sepenuhnya pada

pagi hari hingga menjelang Ishoma, dan memberikan penugasan

kelompok pada siang/sore hari ;

Strategi selanjutnya adalah dengan menekankan manfaat materi Bimtek atau mengembangkan setiap komponen

materi sehingga peserta merasa rugi bila meninggalkan kelas;

Strategi lainnya adalah dengan melontarkan yel-yel, melakukan ‘exercise’ atau menceritakan anekdot-anekdot sesuai materi pembelajaran.





Review dan case study

Awasi dengan luwes tapi tegas

Gabung peserta dalam kelompok

Orientasi teori dan praktek


Irama belajar sesuaikan dengan sikon

ANDRAGOGI


PAEDAGOGI

Vs.

Inovasi pembelajaran Bimtek?

Awang ANWARUDDINAwang Anwaruddin is currently working with theNational Institute of Public Administration (LAN), theRepublic of Indonesia. Aa a functional official, heteaches in several education and training programs forcivil service.

Apart of his bueraucratic work, Awang writes various articles on

Public Administration and presents them in several national andinternational seminars. Some seminars that he attended and gave a

speech, among others, the Launching NAPSIPAG Conference in

Kuala Lumpur, Malaysia (2004), the 2th NAPSIPAG Conference inBeijing, PR China (2005), the 3rd NAPSIPAG Conference Sidney,

Australia (2006), the IIAS/IISA Int Congress, 2010, Nusa Dua, Bali

(2010), the 7th NAPSIPAG Conference in Kerala, India (2010), andthe A4FPM International Conference in Surabaya, Indonesia (2012).

Beside being published by several journals, Awang’s articles werealso published by Asian Development Bank (Manila, 2005), andSpringer (New Delhi, 2013)

inovasi pembelajaran bimtek

Education