inovasi, agar organisasi tidak mati · pdf fileinovasi, agar organisasi tidak mati oleh...

Click here to load reader

Upload: tranthuan

Post on 04-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1

    INOVASI, AGAR ORGANISASI TIDAK MATI oleh Perdhana Ari Sudewo

    Inovasi adalah fungsi spesifik dalam perjalanan organisasi, baik organisasi bisnis

    maupun organisasi yang bergerak dalam pelayanan publik. Inovasi adalah alat bagi organisasi

    atau individu dalam menciptakan sumber daya baru untuk meningkatkan kinerja atau

    menghasilkan suatu produk. Inovasi juga dapat diartikan sebagai upaya memberi peningkatan

    potensi sumber daya yang sudah ada untuk menghasilkan suatu peningkatkan kinerja atau

    menghasilkan suatu produk. Peter F. Drucker, seorang ahli manajemen mendefinisikan inovasi

    sebagai usaha untuk menciptakan perubahan yang bertujuan dan fokus pada suatu potensi

    ekonomi dan sosial organisasi. Definisi lain terkait inovasi organisasi disampaikan oleh

    Damanpour (1991) yang menyampaikan bahwa inovasi organisasi adalah sebuah adopsi

    gagasan atau perilaku baru dalam organisasi seperti produk dan jasa baru, teknologi baru,

    struktur dan sistem administrasi baru atau perencanaan dan program baru dalam organisasi.

    Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, inovasi mulai digalakkan dalam pelaksanaan

    pemerintahan, khususnya dalam melakukan pelayanan publik. Untuk mendorong pelaksanaan

    inovasi dalam pelayanan publik, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan

    Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) mewajibkan setiap Kementerian/Lembaga untuk

    melakukan inovasi melalui program One Agency One Innovation Kemen PANRB juga

    mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2014/2015 bagi

    Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota. Kompetisi tersebut diikuti oleh

    1.189 inovator dari Seluruh Indonesia. Target dari pelaksanaan kompetisi tersebut adalah

    untuk melihat pemahaman di unit pelayanan publik.

    Untuk mendukung pelaksanaan inovasi, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi calon

    maupun pimpinan unit organisasi di lingkungan instansi pemerintah berubah pola dan

    kurikulumnya. Seperti telah diketahui bersama bahwa inovasi akan menghasilkan perubahan,

    maka mulai tahun 2014 setiap peserta Diklat Kepemimpinan wajib membuat suatu inovasi

    dalam bentuk proyek perubahan. Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat adalah

    menghasilkan pemimpin-pemimpin perubahan yang akan melakukan inovasi di instansi

    masing-masing untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik.

    Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban manusia

    dewasa ini menyebabkan inovasi menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap

    organisasi. Pasca dicanangkan reformasi birokrasi dalam sistem pemerintahan Republik

    Indonesia tahun 1998, tuntutan dan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik

    semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan setiap instansi pemerintah harus

    meningkatkan kualitas pelayanan publik. Untuk mendukung peningkatan pelayanan publik

    tersebut, inovasi menjadi sebuah keharusan bagi setiap instansi pemerintah.

    Berdasarkan hasil pengamatan terhadap organisasi yang sukses bertahan puluhan

    tahun, faktor utama kesuksesan tersebut ternyata tidak disebabkan oleh jenis kepribadian dari

    para pemimpin organisasi tersebut, tetapi karena adanya komitmen untuk menerapkan inovasi

    secara sistematis (Drucker, 1985). Inovasi merupakan komponen strategis di banyak organisasi

    untuk menanggapi kecepatan perubahan teknologi yang tidak dapat diprediksi, perkembangan

    ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat atau stakeholders.

  • 2

    Dibutuhkan orang-orang yang inovatif sebagai inovator untuk melakukan sebuah

    inovasi. Inovatif adalah suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan

    sumber daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya baru yang orisinil, serta

    bermanfaat bagi banyak orang. Selain inovatif, ide atau kegiatan inovasi membutuhkan

    kreatifitas dari inovatornya. Kreatifitas seringkali diartikan sebagai kemampuan berpikir atau

    melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan terhadap sebuah kondisi atau

    permasalahan secara cerdas, berbeda (out of the box), tidak umum, orisinil, serta membawa

    hasil yang tepat dan bermanfaat. Pengertian orisinil adalah ide atau kegiatan inovasi tersebut

    belum pernah dilakukan oleh orang lain, tetapi sumber ide inovasi dapat bersumber dari ilmu,

    pengetahuan, pengalaman dari inovator, orang lain, atau kegiatan yang sudah pernah

    dilaksanakan sebelumnya.

    Inovasi adalah sesuatu yang sederhana, bersifat konseptual, mudah dipahami dan bukan

    sesuatu yang rumit dan genius. Karena inovasi bersifat konseptual dan mudah dipahami,

    seorang inovator sebaiknya pergi keluar, melihat, bertanya, dan mendengarkan sebelum

    menyusun ide atau merencanakan kegiatan inovasi. Agar efektif, inovasi harus sederhana,

    dimulai dari hal-hal yang kecil dan fokus. Inovasi dapat berasal dari pengamatan buah yang

    jatuh yang dilakukan oleh Newton sampai kemudian menghasilkan teori gravitasi. Inovasi juga

    dapat berupa dari ide untuk memasukkan air mineral dalam botol kemudian dijual secara

    umum yang sampai saat ini menginspirasi penjualan minuman dalam botol lainnya. Inovasi

    harus fokus, sebaiknya hanya melakukan satu hal kegiatan inovasi, jika tidak hanya akan

    membuat orang lain bingung. Jarang seorang inovator yang berhasil dalam inovasi bekerja lebih

    pada satu bidang pekerjaan.

    Memang benar bahwa tidak ada jaminan sebuah ide atau kegiatan inovasi akan berhasil

    dan berkontribusi terhadap kesuksesan dan peningkatan kinerja organisasi. Kegiatan inovasi

    dapat berhasil, atau berakhir biasa-biasa saja kalau tidak ingin dibilang gagal, tetapi kita tidak

    pernah tahu apakah inovasi tersebut berhasil atau gagal sebelum inovasi tersebut dilaksanakan.

    Untuk meminimalisir kegagalan, perencanaan kegiatan inovasi harus dilakukan dengan baik

    dan sistematis. Agar hasil inovasi dapat dimanfaatkan dan inovatif, tujuan inovasi

    diformulasikan agar hasil kegiatan inovasi harus menjadi patokan standar dalam ukuran kinerja

    baru. Tujuan tersebut tidak harus sesuatu hal besar yang akan mengubah organisasi dalam

    waktu yang singkat, tetapi terkadang cukup dengan sesuatu hal yang sangat sederhana, seperti

    yang telah dibahas sebelumnya. Gagasan yang besar untuk mengubah organisasi dalam waktu

    yang singkat biasanya justru tidak akan berhasil. Inovasi membutuhkan proses dan waktu

    untuk mencapai tujuannya.

    Karena tidak ada jaminan keberhasilan, maka kegiatan inovasi membutuhkan komitmen

    dari inovatornya dan pimpinan tertinggi organisasi. Hasil inovasi yang dapat berhasil, tetapi

    juga dapat gagal tersebut membutuhkan peran kepemimpinan dan manajemen dalam inovasi.

    Komitmen kepemimpinan diperlukan karena pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan

    inovasi berbeda dengan yang bukan inovasi. Manajemen inovasi dibutuhkan karena inovasi

    organisasi bisa saja dilakukan lebih dari satu orang pegawai dengan lebih dari satu buah ide

    inovasi sehingga agar tujuan organisasi dapat tercapai, inovasi harus dikelola dengan baik

    dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi. Dibutuhkan perhitungan manajemen

    yang matang dan keberanian mengambil resiko saat memutuskan keputusan terkait dengan

    inovasi.

  • 3

    Dalam melakukan inovasi, tidak ada salahnya kita memperhatikan prinsip inovasi yang

    disampaikan Peter F. Drucker yaitu inovasi harus yang terarah dan sistematis. Inovasi dilakukan

    dengan mempertimbangkan area yang berbeda, sumber-sumber yang berbeda, kepentingan

    yang berbeda, dan waktu yang berbeda sesuai dengan konteks dan ruang lingkup inovasi yang

    dilakukan. Inovasi yang sistematis diawali dengan analisis semua sumber peluang dan langkah-

    langkah sederhana sebelum ke langkah-langkah kompleks. Inovasi juga harus efektif, sederhana

    dan terfokus. Agar efektif, sederhana dan fokus, inovasi lebih baik dimulai dari hal-hal yang

    kecil.

    Dalam inovasi, terkadang dibutuhkan bakat, kecerdikan, dan pengetahuan dari

    inovatornya. Saat kegiatan inovasi sudah dipersiapkan dan direncanakan, maka yang

    dibutuhkan adalah ketekunan dan kerja keras serta fokus pada tujuan inovasi. Jika tidak ada

    ketekunan, kegigihan dan komitmen, maka tidak akan muncul bakat, kecerdikan dan

    pengetahuan. Walaupun dibutuhkan kecerdikan dan pengetahuan, untuk menjadi inovatif tidak

    harus menjadi orang yang paling cerdas dan paling banyak pengetahuannya. Hanya dibutuhkan

    niat dan komitmen dari seorang innovator untuk terus belajar dan bekerja keras dalam

    mewujudkan sebuah inovasi.

    Menyusun suatu inovasi dapat dibaratkan dengan mencari pengetahuan baru.

    Pengetahuan adalah produk dari epistomologi, yaitu sebuah usaha sadar manusia melalui

    proses berfikir (akal) dan pemanfaatan panca indera untuk mendapatkan pengetahuan

    tersebut. Untuk menyusun inovasi atau mencari pengetahuan baru terdapat proses berfikir

    yang dialami oleh inovator. Dalam berfikir terdapat proses mental yang terjadi di otak, yaitu

    aktifitas mengevaluasi, menghubungkan, membandingkan, dan mengorganisasikan pengalaman

    atau informasi baru yang diperoleh dengan informasi atau simbol-simbol yang disimpan dalam

    ingatan jangka panjang (long term memory) seseorang. Proses mental tersebut dalam rangka

    untuk menghasilkan informasi atau pengetahuan baru. Hasil dari proses berfikir seseorang

    sangat dipengaruhi oleh informasi atau pengetahuan yang disimpan dalam long term memory

    seseorang. Terlepa