inkubator teknologi 2014

65
MODUL PENDIRIAN INKUBATOR TEKNOLOGI LATAR BELAKANG Dalam dimensi baru dan persaingan global yang berkaitan erat dengan laju laju perkembangan teknologi semakin pesat dan dibarengi dengan persaingan industri yang semakin tajam. Perkembangan teknologi telah disadari mampu memberikan keuntungan ekonomi, sehingga banyak negara terutama Negara-negara berkembang berusaha untuk mengembangkan potensinya untuk menyerap, menguasai, dan mengadakan teknologi. Laju inovasi teknologi semakin pesat karena dorongan dari dua sisi yaitu : dari permintaan dan pasokan. Dari sisi permintaan muncul, karena adanya persaingan global yang semakin tajam, sedangkan dari sisi pasokan disebabkan oleh adanya terobosan-terobosan baru inovasi di berbagai bidang. Daur hidup produk (product life cycles) menjadi semakin pendek karena didorong oleh adanya penyebaran inovasi mikro elektronika. Melalui dinamika inovasi ini, dapat membedakan keberhasilan perekonomian Amerika dan Jepang. Jepang terus menerus melakukan inovasi secara konsisten dan penuh dinamis, sementara Amerika Serikat tidak sedinamis dan secepat Jepang, Akibatnya Amerika Serikat kehilangan daya saing yang hanya tidak disebabkan oleh melesunya perkembangan ekonomi tetapi juga juga karena pesatnya perkembangan inovasi yang dilakukan oleh Jepang. Jepang memiliki komitmen kuat dalam mencurahkan dana penelitian dan pekembangan, sementara perusaan-perusaan Amerika Serikat hanya mencurahkan dua pertiga dari pengeluaran R&D teknologi untuk perbaikan peroduk dan sisanya untuk perbaikan peruses. Sementara perkembangan inovasi teknologi di beberapa Negara, salah satunya dipicu karena adanya perubahan politik dari sitem satu pintu menjadi lebih liberal, terjadi di Eropa Timur dan

Upload: dianoet45

Post on 29-Jul-2015

60 views

Category:

Business


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inkubator teknologi 2014

MODUL

PENDIRIAN INKUBATOR TEKNOLOGI

LATAR BELAKANG

Dalam dimensi baru dan persaingan global yang berkaitan erat dengan laju laju perkembangan teknologi semakin pesat dan dibarengi dengan persaingan industri yang semakin tajam. Perkembangan teknologi telah disadari mampu memberikan keuntungan ekonomi, sehingga banyak negara terutama Negara-negara berkembang berusaha untuk mengembangkan potensinya untuk menyerap, menguasai, dan mengadakan teknologi.

Laju inovasi teknologi semakin pesat karena dorongan dari dua sisi yaitu : dari permintaan dan pasokan. Dari sisi permintaan muncul, karena adanya persaingan global yang semakin tajam, sedangkan dari sisi pasokan disebabkan oleh adanya terobosan-terobosan baru inovasi di berbagai bidang. Daur hidup produk (product life cycles) menjadi semakin pendek karena didorong oleh adanya penyebaran inovasi mikro elektronika.

Melalui dinamika inovasi ini, dapat membedakan keberhasilan perekonomian Amerika dan Jepang. Jepang terus menerus melakukan inovasi secara konsisten dan penuh dinamis, sementara Amerika Serikat tidak sedinamis dan secepat Jepang, Akibatnya Amerika Serikat kehilangan daya saing yang hanya tidak disebabkan oleh melesunya perkembangan ekonomi tetapi juga juga karena pesatnya perkembangan inovasi yang dilakukan oleh Jepang. Jepang memiliki komitmen kuat dalam mencurahkan dana penelitian dan pekembangan, sementara perusaan-perusaan Amerika Serikat hanya mencurahkan dua pertiga dari pengeluaran R&D teknologi untuk perbaikan peroduk dan sisanya untuk perbaikan peruses.

Sementara perkembangan inovasi teknologi di beberapa Negara, salah satunya dipicu karena adanya perubahan politik dari sitem satu pintu menjadi lebih liberal, terjadi di Eropa Timur dan bekas Uni Soviet, juga di Negara-negara Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Dengan keterbukaan berpikir menyebabkan model ekonomi yang dianut berubah, mengarah ke orientasi pasar.Nampaknya perubahan deramatis ini, menyebabkan pemerintah perlu menata kembali perekonomianya. Oleh karena itu perlu upaya-upaya menciptakan baru, legislasi baru berkaitan dengan peran pihyak swasta yang diharapkan dapat memberikan konstribusi secara efektif kepada perkembangan ekonomi dan sosial.

Page 2: Inkubator teknologi 2014

1. Peran DinamisUsaha Kecil Pemula (New Small Enterpirses)

Pada Negara industri dan Negara berkembang terkecuali bekas Negara- negara sosialis, yang dikategorikan Usaha Kecil adalah :

Jumlah tenaga kerja sejumlah 5-500 orang. Tergantung pada Usaha besar Diperkirakan GNP (Gross National Product) dan total tenaga kerja

Nampaknya, untuk Negara Amerika Serikat, terjadi perubahan dalam jumlah tenaga kerja khususnya di sektor Usaha Besar, terjadi penurunan yang cukup signifikan dikarenakan system otomatisasi serta makin tajamnya kopentensi internasional. Sementara Usaha Kecil secara pasti mampu mengembangkan inovasi Pertumbuhan Usaha Kecil yang berorientasi pada manajemen yang baik , dapat dengan mudah dan cepat membawanya ke pasar serta dapat juga mendistribusikan ke usaha-usaha besar dangan biaya rendah dengan nilai services yang tinggi.Pada Negara-negara maju, pemerintah sangat membantu Usaha Kecil dengan memberikan fasilitas- fasilitas yang menarik anatara lain :

Akses kredit mudah Technical support Intensif fiskal Membuka pasar

Di negara-negara berkembang, Usaha Kecil yang memiliki performance baik umumnya diperoteksikan dan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah, bukan karena keberhasilan sendiri. Mengapa? Ini dikarenakan mekanisme yang dilakukan dalam mendukung Usaha Kecil terkendala pada kebutuhan yang bersifat fleksibel, motivasi dari sumberdaya manusia dan pimpinan, baik pimpinan Usaha Kecil maupun pimpinan pemerintah. Strategis Usaha Kecil masih terfokus pada pasar lokal, belum adanya proyek-proyek dan technical assistance, kredit untuk pengembangan hampir sebagian besar tidak berhasil. Di samping itu, perguruan tinggi, lembaga litbang, industri besar, dan asosiasi sampai saat ini tidak berperan sebagai signifikan.

Di bekas negara-negara sosialis, kombinasi usaha besar cukup berbeda di banding usaha kecil secara keseluruhan, sebagai contoh : Usaha yang memiliki tenaga kerja di bawah 500 orang hanya 12% dari jumlah keseluruhan usaha yang ada, sementara di negara-negara maju mencapai70% Dengan sendirinya tercipta perbedaan yang signifikan di dalam tingkat prosentase kekayaan nasional, jadi benar bahwa Usaha Kecil harus menjadi milik perorangan dan harus berorientasi pada pasar.

2. Menciptakan Usaha Kecil Berbasis Tegnologi

Page 3: Inkubator teknologi 2014

Usaha Kecil berbasis teknologi mempunyai karakteristik unik dan memerlukan perhatian khusus :

Latar belakang pengetahuan yang tinggi.Mereka membutuhkan akses ke perguruan tinggi dan lembaga riset.

Teknologi yang dapat memberikan keuntungan. Mereka dapat memperoleh keuntungan dari transfer teknologi yang

dilakukan pada jangka waktu tertentu, namun masih ada kendala dalam hak milik know-how berkaitan dengan intelectual property.

Beragam produk teknologi tinggi. Berbagai macam aplikasi software dan hardware saat ini sangat cepat

perkembanganya. Untuk itu diperlukan kemampuan manajemen yang luar biasanya untuk mengelola kegiatan maya antara tim proyek dengan jaringan dari specialist service property

Biaya dan Waktu. Peningkatan biaya dan waktu dapat dikurangi dengan cara persiapan

yang baik dan terencana. Dampak Ekonomi dan Sosial. Umumnya berdampak sangat luas terhadap ekonomi dan sosial, sama

halnya terhadap lingkungan. Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur.

Dalam pekerjaan yang berbasis teknologi tinggi, mungkin banyak Negara- negara berkembang dan pasar terbuka saat ini memiliki sumberdaya manusia teknis, serta ada masalah yang dihadapi adalah masih terbatas produk-produk dan jasa yang ditawarkan dapat diterima oleh pasar luar negeri maupun dalam negeri sendiri.

PENGEMBANGAN USAHA KECIL BERBASIS TEKNOLOGI

(Pengalaman di Amerika Serikat)

TAHAPPENGEMGANGKAN

MODAL

TUGAS YANGHARUS

DI LENGKAPI

KEBUTUHAN

1 Tahap konsep (3-6 bln)Identifikasi peluang,danInvestigasi awal

Literatur/penelurusanPatentPre-feasibility studdy

Kebutuhan modal(US $ 10-30.00) Masih di lakukan Studi,juga masih Sebagai pekerja. Sumber :kluarga Teman.

2 Tahap Riset (12-24 bln)Persiapan proses teknikIdentifikasi pasar

Informasi pasar&hargaAkses ke riset/fakultasIdentifikasi tim manajemen

Seed capital (US $50-150.00)PRODUK RISET

Page 4: Inkubator teknologi 2014

Training:PengembanganBusiness plan

SUMBER:Individu danSeed capital fund

3 Tahap Pengembangan18-24)blnPenyempurnaan prototypeSelanjutnyamelengkapi produk

Melindungi know-howPenelitianj pasar Finalisasi Business Plan Training: Manajemen system pengawasan

Start-up (us $ 200-500.00)Pengembangan produk dan penentuan pasar Sumber: lingkup pertama Venture Capital

4 Komersialisasi (12-18 bln)Produk sudah berhasil di pasar. Analisa biaya

Memesan peral;atanDan Membentuk Tim Penjualan, Mulai beroperasi Training:Advisory support

Produksi (us $ 2-5 mill)Pabrik danPermesinan ModalKerjaSumber : LingkupKeduaVenture Capital

Entrepreneurship : Di banyak negara berkembang, budaya kewirausahaan terabaikan. Dalam hal ini keberhasilan diperoleh melalui kerjasama antara usaha keluarga dan innovator- entrepreneur dengan memanfaatkan berbagai macam sumber untuk menciptakan suatu usaha dengan skala yang signifikan. Suatu usaha dapat berhasil tumbuh pada budaya yang saling mendukung dan tentunya berani mengambil resiko yang terburuk atau resiko kegagalan, memberi semangat dan memotivasi tim kerja yang ingin berkembang, memberikan penghargaan pada inovasi, mempromosikan hasil-hasil yang dapat diaplikasikan dan mempunyai nilai bisnis dalam suatu proyek serta terfokus pada usaha-usaha yang potensial di masa depan. Kewirausahaan terbentur pada tiruan/jiplakan, kerahasiaan, sikap perorangan dan tidak peduli pada kualitas.

Budaya kewirausahaan rentan apabila dihadapkan pada masalah–masalah yang mempengaruhi proses wirausaha itu sendiri. Tidak heran di dunia ketiga para wirausaha itu sendiri. Tidak heran pada wirausaha harus survive/mampu bertahan mengatasi aturan atau peraturan yang tidak berpihak kepada mereka. Umumnya mereka yang berhasil adalah imigran yang keluar dari negerinya pindah ke Negara lain.

Page 5: Inkubator teknologi 2014

Financing : Kunci masalah adalah akses lembaga keuangan khususnya untuk mendapatkan modal kerja dengan skim pembiayaan jangka menengah. Sistem perbankan tradisional mensyaratkan adanya jaminan untuk melengkapi persyaratan skim pembiayaan yang di kluarkan untuk menjamin faktor resiko. Untuk business plan usaha berbasis teknologi. Perbankan masih kurang memberikan apresiasi. Sehingga, mekanisme kredit yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh usaha pemula berbasis teknologi.

Birokrasi : Sistem birokrasi yang kurang mendukung pengembangan kewirausahaan mengakibatkan banyaknya aturan-aturan yang tidak fokus dan saling bertentangan. Kondisi ini mengakibatkan penerapan suatu rencana usaha menjadi membutuhkan waktu, tenaga ekstra, dan biaya-biaya ekonomi tinggi, khususnya untuk usaha-usaha pemula/baru.

Strategi promosi : Keterlibatan pemerintah sangat diperlukan untuk mengontrol usaha berbasis teknologi agar dapat tumbuh dan berkembang. Pemerintah harus menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mempromosikan usaha kecil berbasis teknologi, misalnya, menyiapkan instrumen kebijakan yang efektif, seperti insentif dan pembukaan pasar. Dengan keterbatasan dana dan sumber daya manusia yang dimiliki, maka usaha kecil tidak mampu melakukan akses ke sumber-sumber informasi, seperti perdagangan, teknologi, dan sumber daya manusia.

Tantangan Spesifik yang Dihadapi Usaha Berbasis Teknologi :

1. Berawal dari tahapan konsep ke tahapan pengembangan melalui pembuatan prototipe, selanjutnya ke produk jadi sekaligus memproduksi dan mempertemukan dengan kebutuhan pasar serta didasarkan pada harga yang kompetitif.

2. Sistem yang terorganisir dan menjamin adanya akses ke penyedia bahan baku, serta penyedia kredit keuangan.

3. Usaha membuka dan mengembangkan pasar, dari menciptakan saluran distribusi baru sampai ke edukasi pembeli potensial (potensial buyers).

Terkait dengan pengembangan kemampuan :

Page 6: Inkubator teknologi 2014

1. Akuasisi teknologi dari sumber-sumber teknologi terbaik, termasuk internasional.

2. Adaptasi dan aplikasi atas kondisi negara-negara penghasil teknologi dan mobilisasi jejaring kerja (networks) penunjang baik domestik maupun luar negeri.

Pengembangan sektor kewirausahaan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan harus datang dari jajaran pebisnis, lembaga riset, perguruan tinggi, dan masyarakat. Pemerintah dapat mengintervensi secara efektif melalui kebijakan- kebijakan yang kondusif, menghilangkan hambatan-hambatan serta memfasilitasi agar tumbuh dan berhasilnya kreatifitas wirausaha di masa depan. Kebutuhan dan keterkaitan pada usaha berbasis inovasi tidak sama dengan usaha lainnya, seperti: grosir,jasa atau industri yang sudah berjalan mapan (establish). Pemerintah haruslebih terbuka dalam menghadapi tantangan, sehingga peran dan keberadaannya sangat berarti bagi perkembangan kewirausahaan.

Page 7: Inkubator teknologi 2014

KONSEP INKUBASI TEKNOLOGI

Pendekatan-pendekatan baru yang telah dilakukan untuk menciptakan usaha kecil berbasis teknologi (di mana umumnya hampir selalu dilakukan oleh sektor swasta) adalah bisnis inkubasi, yang merupakan contoh perolehan hasil yang baik. Sampai saat ini telah berdiri 1000 (seribu) lebih inkubator–inkubator dan telah berjalan dengan baik di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Eropa dan China, dan lebih dari 500 (lima ratus) inkubator beroperasi di Negara-negara bekas komunis.

1. KARAKTERISTIK DISAIN

Gambaran sederhana dari inkubator teknologi adalah suatu lembaga/wadah yang memberikan fasilitas-fasilitas yang terintegrasi dan dalam bentuk satu paket yang dibutuhkan umumnya oleh suatu usaha yang baru mulai beroperasi, antara lain :

• Ruangan

• Fasilitas kantor bersama

• Akses ke lembaga litbangyasa teknologi dan jasa pendukung bisnis (business support services)

Seperti pendampingan dan pembinaan juga menjadi bagian dari fasilitas yang diberikan bagi usaha pemula tersebut, tentunya dengan biaya yang rendah dan dapat dibayar dalam jangka waktu tertentu.Ini semua diberikan untuk menjaga jangan sampai terjadi kegagalan serta memberikan kesempatan kepada wirausaha-wirausaha baru di dalam mengembangkan usahanya. Pemilihan calon wirausaha-wirausaha baru dilakukan melalui proses seleksi yang cukup ketat dan hati-hati. Tiga perempat dari calon-calon yang ada pada inkubator teknologi umumnya berhasil dan sisanya masih harus memperpanjang proses pendamping dan pembinaan, tentunya juga ada yang gugur dan tidak melanjutkan usahanya. Seperti yang telah disepakati maka keberhasilan menciptakan wirausaha baru berbasis teknologi, berarti juga keberhasilan inkubator teknologi itu sendiri. Utamanya inkubator teknologi memberikan prospek yang baik bagi calon wirausaha-wirausaha yang disebut tenant karena inkubator teknologi juga membantu dan membimbing di dalam menyiapkan business plan, mencarikan akses ke lembaga penyedia modal dasar (seed capital), memberikan training tentang business management skills. Sesudah melalui inkubasi pada periode tertentu diharapkan tenant-tenant ini sudah mandiri dan lulus dari inkubator (graduate). Salanjutnya ruangan yang dipakai oleh tenant yang telah lulus dapat di pergunakan oleh tenant baru lainya. Di negara-negara maju usaha yang telah lulus tidak lagi dibantu oleh inkubator, namun berbeda halnya dengan negara-negara berkembang, usaha yang telah lulus masih dibantu dan dimonitoring sesuai dengan kebutuhannya.

Page 8: Inkubator teknologi 2014

Karakteristik penting lainnya adalah inkubator teknologi itu sendiri operasionalnya harus juga didasari pada bisnis. Berarti inkubator teknologi harus dapat membiayai operasionalnya sendiri. Bantuan umumnya diberikan oleh pemerintah daerah atau kota di mana inkubator teknologi berlokasi dengan memberikan – sebagai contoh – sewa murah atau dibebaskan dari sewa/dipinjami gedung milik pemerintah daerah atau kota, dan biaya-biaya administrasi lainnya seperti ijin-ijin.

Jasa lainnya yang diberikan inkubator teknologi bergantung dan berorientasi pada penggunaan peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan dan umumnya dimiliki oleh lembaga lainnya seperti perguruan tinggi, laboratorium, dan jasa- jasa professional (asosiasi, konsultan, dan lainnya) baik dari komunitas informal maupun jejaring kerja formal (formal network). Pemain–pemain kunci di dalam system inkubasi seperti disajikan di bawah ini :

Gambar 1

Keterkaitan Sistem Inkubasi

GLOBAL LINKAGES

INTERNATIONAL MARKET

LOCAL NEEDS

MARKET OPPORTUNITY

NATIONAL INCUBATOR

LOCAL INCUBATOR MANAGING BOARD

NATIONAL SPONSORS

LOCAL INVESTOR

POTENTIAL ENTREPRENEUR

PILOT INCUBATOR

MANAGAMENTSUCCESFULL

ENTREPRENEUR

TENANTS

NEW PRODUCT

TECHNICAL UNIVERSITY

COMMUNITY AT LARGE

RESEARCH FACILITY

BUSINESS OUR SIDE INCUBATOR

SERVICE PROVI DERS

Entrepreneur & Human Development

Page 9: Inkubator teknologi 2014

Untuk jangka panjang, peran Industrial Estates dan Technology Park sangat dibutuhkan karena sesudah lulus dari inkubator ke dua lokasi tersebut yang akan menjadi lokasi selanjutnya. Ini dimulai pada tahun 1970-an. Kemudian, di tahun 1980-an konsep inkubator bisnis berkembang dengan pesat sebagai wadah mikro untuk membimbing bisnis pemula. Sampai dengan hari ini konsep semakin meluas tidak hanya inkubator bisnis tetapi dilihat tujuan utamanya seperti misal : inkubator teknologi, inkubator rural, dan lain-lain.

Tujuan Inkubator

Tujuan utama pusat inkubasi adalah menjaga dan mengembangkan budaya kewirausahaan serta meningkatkan partisipasi dan peran usaha pemula di dalam ekonomi nasional, termasuk kaum muda, wanita dan kelompok- kelompok lainnya. Inkubator juga membantu mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi sektor bisnis, dengan memfasilitasi proses calon-calon pebisnis baru, melalui akses network ke komunitas penunjang.

Tujuan spesifik lainnya tergantung pada fokus dari inkubator itu sendiri, seperti antara lain :

Technological Innovation : melalui interaksi dengan perguruan tinggi khususnya di bidang teknologi dan lembaga-lembaga riset, untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, juga untuk merintis produk hasil inovasi dan jasa untuk dapat masuk ke pasar domestik dan ekspor

Regional Development : melalui desentralisasi aktifitas ekonomi lepas dari konsentrasi pusat yang besar, mobilisasi sumber-sumber alam lokal, memberi kesempatan kepada bisnis informal untuk melakukan transisi ke formal sektor dan mempromosikan wirausaha-wirausaha perempuan. .

Industrial Sub-Contracting : melalui keterkaitan dengan industrial estates, memfasilitasi privatisasi industry besar, menyediakan jasa specialist ‘brainware’ dan barang penunjang lainnya ke perusahaan-perusahaan besar atau membantu dan menyiapkan kesempatan untuk melakukan ‘spin-off’.

Globalisasi : dengan membantu perusahaan-perusahaan asing untuk secepatnya memulai dan memasuki pasar domestik bekerjasama dengan perusahaan lokal, atau mempergunakan inkubator sebagai basis untuk ekspor ke pasar negara ketiga. Juga dapat memfasilitasi untuk masuk ke negara- negara berkembang melalui wirausaha-wirausaha lokal yang telah menetap di luar negeri yang ingin membawa pengetahuan dan modal mereka kembali.

Untuk mencapai tujuan di atas, inkubator menyiapkan bemacam-macam agar dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tentunya mereka tidak hanya membutuhkan sekedar sebutan inkubator. Ini semua termasuk:

Page 10: Inkubator teknologi 2014

Full service Inkubator, selain menyediakan bimbingan dalam cakupan yang luas, juga memanfaatkan peralatan dan fasilitas dari lingkungannya seperti ; perguruan tinggi, laboratorium dan pabrik-pabrik yang ada, di dalam menyiapkan usaha-usaha pemula.

Virtual Inkubator, yang mana dapat membantu membimbing usaha-usaha pemula ‘in situ’ atau pada laboratorium-laboratorium yang ada, sampai dapat memperoleh gedung sendiri serta terpenuhinya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan di suatu waktu yang tepat.

Internal Inkubator, yang merupakan spin off dari industri besar dan merupakan simbiosis dengan pekerjaan yang ada. Kecenderungan yang demikian pada negara-negara industri tersebut ditimbulkan dari hasil kerjasama di dalam penyediaan jasa-jasa dalam cakupan yang luas di dalam suatu industri besar. Seperti halnya intrapreneurship sekarang juga dilakukan di negara-negara Eropa Timur di mana merupakan kombinasi raksasa dengan sektor swasta/privat untuk menghadapi tantangan pasar bebas.

Single-trade atau Special Purpose Inkubator, Inkubator yang bekonsentrasi pada pendampingan satu cakupan bidang saja, semisal bidang IT, arsitek, bioteknologi.Selain itu dapat juga diartikan sebagai inkubator yang hanya memberikan pelayanan khusus kepada segment tertentu saja seperti; perempuan, anak-anak muda atau kelompok-kelompok yang kurang beruntung.

2. BIAYA DAN KEUNTUNGAN INKUBATOR

Pendanaan dari Inkubator

Program Inkubator membutuhkan pendanaan untuk tiga tujuan :

1. Sumber modal : untuk mendesain dan mendirikan inkubator, termasuk pengeluaran untuk peralatan kantor dan furniture juga merupakan biaya yang harus disiapkan. Gedung inkubator dapat berupa gedung bekas yang tentunya direnovasi terlebih dahulu atau dapat menyewa. Agar dimulai secepat mungkin dan untuk mengurangi biaya direkomendasikan bahwa inkubator memilih dan menentukan ruang gedung kosong yang akan digunakan (seperti misal : kantor yang sudah tidak dipergunakan, laboratorium atau training center) dan sebaiknya dilakukan renovasi agar sesuai dengan persyaratan dan fungsi inkubator.

2. Dana operasi : dibutuhkan untuk membayar staf, utiliti gedung dan berkaitan dengan biaya-biaya operasional selama 4 atau 5 tahun. Selanjutnya pendapatan diperoleh dari sewa ruang dan jasa lainnya yang umumnya tercakup dalam biaya operasi. Pemanfaatan fasilitas sampai mencapai break-even dan penghapusan secara progresif, sangat mengurangi kerugian. Pendapatan inkubator dapat juga diperoleh dari biaya

Page 11: Inkubator teknologi 2014

yang dikenakan untuk penyediaan jasa yang dibutuhkan tenants dan dari royalti (katakan 1-2 %) dari turnover penjualan produk tenants.

3. Speed Capital : dikehendaki oleh tenants inkubator untuk digunakan sebagai modal kerja dan kebutuhan investasi. Usaha pemula dihadapkan pada kesulitan untuk memperoleh kredit dari sumber-sumber konvesional dan umumnya uang tersedia dalam bentuk komersial termasuk melalui revoling fund yang dikaitkan dengan manajemen inkubator atau sebagai equity dari dana modal yang dikembangkan. Inkubator itu sendiri dapat membantu mengelola seed dan dana venture capital apabila kondisi memungkinkan dan dapt dijamin kemampuannya, menempatkan posisi equity pada usaha-usaha yang menjadi tenantnya.

Sumber Dana

Struktur pendanaan terdiri atas berbagai macam dengan orientasi pada masing-masing sponsor, ini merupakan sumber investasi, sebagai contoh : sektor swasta umumnya akan meminjam dari lembaga keuangan, perusahaan- perusahaan pembiayaan, private equity funds, atau investor perorangan untuk memulai operasi usahanya. Non profit inkubator umumnya memperoleh bantuan pendanaan dari pemerintah daerah/lokal, kelompok komunitas atau yayasan. Pemerintah juga dapat mengeluarkan bonds, membuat dana dari pajak langsung yang sesuai, menawarkan potongan pajak serta mendonasikan gedung kepada sponsor inkubator. Perguruan tinggi dapat membantu melalui provisi gedung, termasuk suport dari fakultas, staf ahli dan mahasiswa. Kerjasama sektor dan sponsor dapat mempergunakan kombinasi dari tools diatas dapat menawarkan investasi untuk inkubator.

Investor Benefit

Meningkatnya, program inkubator yang merupakan kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta, untuk kepentingan kedua belah pihak.Umumnya gambaran investasi, dengan disain dan pengelolahan inkubator yang baik dapat membantu menciptakan 50 – 70 usaha baru dan membuka sampai dengan 2000 lapangan pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun. Ini akan memberikan distribusi sebagai tambahan pajak dan pendapatan ekonomi daerah, dan juga mengembangkan sosial dan ekonomi setempat.

Apabila pilot project inkubator berhasil, maka dapat direplikasikan dengan modifikasi berdasarkan pada pembelajaran dan pengalaman dari beberapa negara. Seperti misalnya kerjasama dengan tujuan untuk peningkatan ekonomi, pemerintah dapat mengarahkan dan mengajak private investor untuk menerima premium dari investasi yang ditanamkan dalam jangka panjang.

Tenant Benefits

Seperti diketahui, inkubator didisain sebagai wahana untuk mempertemukan antara kebutuhan wirausaha dengan mengkoordinasikan jasa-jasa yang

Page 12: Inkubator teknologi 2014

ditawarkan dan sumber-sumber keuangan. Adapun keuntungan yang diperoleh tenants adalah sebagai berikut :

• Usaha-usaha yang berada di dalam inkubator memiliki lingkungan yang mendukung sehingga dapat berjalan baik dengan adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti biaya operasional yang rendah pada jangka waktu tertentu, askes ke jasa-jasa pelayanan yang sangat dibutuhkan agar usaha dapat meningkat dan tumbuh. Pendampingan yang diberikan oleh manajemen, institusi terkait dan jaringan inkubator yang telah berhasil menjadikan tenant lebih kompetitif berkaitan dengan usahanya.

Biaya sewa ruangan jauh lebih rendah dan jangka waktu sewa yang diberikan oleh inkubator sangat fleksibel sekalipun mengikuti fluktuasi bisnis.

Manajeman dapat memberdayakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai kredebilitas untuk mengakses ke pemilik modal baik dari institusi swasta maupun program-program yang digulirkan oleh pemerintah.

Usaha–usaha tenant inkubator dapat lebih berkembang denganmemberikan bantuan pelayanan yang dibutuhkan oleh tenant lain atau usaha atau juga sebagai feeder unit melalui sub-contracting baik jasa maupun komponen dari suatu industrial estates dan perusahaan besar dalam maupun luar negeri. Juga sesama tenants dapat melakukan kontrak atau kerjasama bisnis.

Lingkup sosial memungkinkan para inkubator untuk berbagi pengalaman dan tidak meras bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi mereka demikian uniknya, jadi apabila tidak berhasil bukan dikarenakan ketidakberuntungan atau ketidakmampuan. Jaringan kerja atau networking yang baik dan produk-produk yang diciptakannya merupakan asset yang sangat penting.

Kemungkinan peningkatan usaha. Tenant akan dapat lebih berhasil menjalankan bisnis melalui kontak dengan perguruan tinggi, industri, pemerintah dan sektor keuangan, yang memberikan akses fasilitas ke potensial konsumen sama halnya ke investor asing dan pemilik teknologi

Cost – Benefit Analisis

Biaya–biaya yang keluar untuk fasilitas dan operasional (termasuk subsidi) harus dapat diestimasi, tetapi harga-harga yang tidak pasti tidak dengan mudah dapat diletakkan pada sistem penunjang yang informal dimana inkubator masih bergantung. Juga tidak diperoleh keuntungan dari aktifitas usaha baru, formasi keahlian atau pengembangan regional yang telah terkuantifikasi. Pertanyaan yang akan ditanyakan adalah: Akankah keuntungan ini menjadi besar tanpa investasi yang ditanamkan oleh inkubator? Alternatif kesempatan seperti apa untuk mencapai tujuan yang diinginkan? Kedua pertanyaan tersebut tidak dengan mudah terjawab. Ini diperlukan pemikiran yang rasional untuk memulai

Page 13: Inkubator teknologi 2014

suatu pilot program sehingga lebih dapat dimengerti akan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan merupakan hal yang sensitif.

3. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Masalah yang serius yang hampir dihadapi oleh inkubator-inkubator di hampir semua Negara adalah mendapatkan manajer inkubator yang memenuhi syarat dengan latar belakang entrepreurial dan bisnis, terbiasa dihadapkan pada masalah usaha-usaha berbasis teknologi dan mempunyai kontak ke jaringan kerja/networking lokal atau internasional. Oleh karenanya penting untuk mengidentifikasi orang-orang yang terbaik, latih mereka baik di dalam negeri maupun luar negeri dan berikan kondisi yang menantang serta insentif atas dedikasi di dalam pekerjaannya.

Sebagai contoh, pada awal berdirinya, staf dari Ukraina inkubator dan Mexico inkubator memperoleh kesempatan training di Rensserlaer Polytechnic’s inkubator dari Indonesia juga berkesempatan training di University Of Texas – Austin inkubator. Manajer dari seluruh inkubator di Amerika Latin melakukan training di Twente University – Netherlands. Masih banyak lagi yang telah diberikan berkaitan dengan pelatihan dengan pelatihan khususnya dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk keberhasilan incubator.

Sponsors (Pemberian Dana)

Diperkiraan separuh dari semua inkubator-inkubator yang berada di Negara Amerika Serikat didukung oleh pemerintah. Sementara seperempat dari tambahan yang dibutuhkan didanai oleh kombinasi antara organisasi umum dan perorangan. Umumnya pemerintah memberikan bantuan melalui pengembangan ekonomi daerah, dengan berbagai macam sumber dana baik dari daerah itu sendiri maupun agen-agen setempat.

Prosentase disrtibusi dari Pemberi Dana ke Inkubator- Sektor Publik / Pemerintah 51%- Hybrid (publik dan private) 25%- Universitas 10%- Akademi 6%- Sektor Private/Orientasi profit 8%

Page 14: Inkubator teknologi 2014

Tujuan Inkubator

Tujuan utama dari inkubator–inkubator di Amerika Serikat adalah untuk mempromosikan pengembangan ekonomi dan diversifikasi ekonomi daerah

Prosentase Tujuan Inkubator

- Pengembangan ekonomi 91%- Divertifikasi ekonomi daerah 61%- Komersialisasi hasil riset 33%- Transfer teknologi 23%- Pendapatan organisasi spronsor 20%- Revitalisasi lingkungan 12%

Inkubator di banyak negara sering berada di lokasi gedung-gedung bekas industri atau di gudang-gudang yang kemudian direnovasi sehingga layak di tempati kembali. Sementara inkubator swasta yang berorientasi profit prioritas utamanya adalah memupuk keuntungan dan prioritas-prioritas lainnya adalah komersialisasi teknologi baru serta pengembangan ekonomi. Di antara inkubator yang dikelola oleh universitas, komersialisasi teknologi baru menjadi tujuan utama.

Ruangan dan Lokasi

Besar ruang untuk inkubator yang berdiri kurang dari 4 (empat) tahun

diperkirakan 19,000 m3 namun ada juga yang mencapai 37,000 m3. Beberapa mencapai 62% berlokasi di daerah-daerah baru, 26% di pinggiran kota dan12% di pendesaan.

Jumlah Tenant dan Jenis Bisnis

Rata-rata jumlah tenant yang berada didalam inkubator dan merupakan usaha pemula sebanyak 12 tenant/usaha pemula, dengan memperkerjakan pegawai rata-rata dapat mencapai 54 orang. Tentunya dengan berbagai jenis bidang usaha. Untuk inkubator yang cukup besar dapat mencapai 120 tenant/usaha pemula. Usaha yang berorientasi pada jasa merupakan usaha yang terbanyak dan terbesar yang berlokasi di inkubator. Jenis inkubator bisnis dalam prosentase adalah sebagai berikut:

Prosentase Jenis Bisnis yang berada di inkubator- Jasa 36%- Manufacturing 20%- Produk-produk teknologi 16%- Riset & Pengembangan 11%

Page 15: Inkubator teknologi 2014

- Lain-lain(retail, dagang) 17%

Besaran usaha jasa tersebut tergantung pada tujuan inkubator, tipe dari tenantnya, kondisi keuangan, dan kemampuan manajemen. Inkubator mampu berkembang diawali berdasarkan pada kegiatan jasa dan berikutnya meningkat ke berbagai kegiatan yang lebih beragam jenisnya. Hampir sebagian besar inkubator menawarkan jasa-jasa yang berkaitan dengan perkantoran seperti: telepon, faksimile, dan photocopy, dua pertiga juga menawarkan konsultasi untuk membantu entrepreneur-entrepreneur mengembangkan strategi mereka khususnya di bidang keuangan, pemasaran dan manajemen.

Jasa-jasa in house yang ditawarkan :- Jasa perkantoran- Rencana bisnis- Pendanaan/akses ke lembaga Keuangan- Akses ke lembaga litbang- Hibah/Pinjaman- Pelatihan/program pendidikan- Manajemen Keuangan- Penjualan/pemasaran

Tenant yang Lulus

Rata-rata tenant atau usaha pemula menempati ruang di inkubator selama 2,5 (dua setengah) tahun sebelum lulus. Tenant/usaha pemula yang berada di inkubator sampai dengan 7 (tujuh) tahun rata-rata 3.1% pertahun, di bawah 4 (empat) tahun baru lulus rata-rata 1.5 pertahun. Menarik sekali bahwa rata-rata kelulusan sangat berbeda di antara berbagai jenis inkubator yang ada seperti yang terlihat di bawah ini ; Prosentase rata-rata kelulusan pada inkubator

- Orientasi profit 12%- Universitas 8,7%- Publik 12,9%- Hybrid 5,3%

Pekerjaan yang diciptakan

Rata-rata, tenant/usaha pemula yang lulus dari inkubator membuka lapangan kerja baru sebesar 85,3% dari mulai dibukanya inkubator. Lapangan pekerjaan yang diciptakan dari tahun ke tahun meningkat sebesar peningkatan bertambahnya jumlah inkubator. Rendahnya lapangan pekerjaan yang dihasilkan umumnya dikarenakan faktor-faktor antara lain; sebagian besar inkubator beroperasi kurang dari 4(empat) tahun dan tidak mempunyai waktu

Page 16: Inkubator teknologi 2014

untuk mengikubasi usaha baru. Rata-rata pekerja pada usaha baru tersebut memang jumlahnya sedikit, 8 (delapan) pekerja per tenant. Selanjutnya, usaha baru yang berada di dalam inkubator yang berbasis kecil pekerja namun dengan pembayaran yang cukup tinggi dibandingkan dengan usaha manufacturing ringan.

Gambaran Keuangan

Diperkirakan dua pertiga dari inkubator yang ada hamper di seluruh Negara menerima bantuan dari pemerintah atau pemerintah daerah untuk menunjang operasional mereka yang mana dapat berupa subsidi atau bukan subsidi. Rata- rata distribusi penerimaan dan pengeluaran dengan atau tanpa subsidi teridentifikasi sebagai berikut:

Inkubator tanpa subsidi untuk Inkbator dengan

Operasional%dari total subsidi operasional

%dari total

A.Penerimaan

Sewa menyewa 74.1% Operating revenue 44.6 %

Fee jasa 8.5% Subsidi 31.4%

Equity income 2.8% Subsidi(perusahaan/perorangan 24.0%

Total 100%

B.Pengeluaran

100%

Gaji 29.7% Gaji 40%

Pabrik/permesinan 15,4% Pabrik/permesinan 23.4%

Lain-lain 54.9% Lain-lain 36.6%

Total 100% 100%

Dari Hasil survei diperoleh gambaran bahwa inkubator–inkubator yang ada di seluruh dunia yang mengalami kerugian mencapai 38%, hancur 8% sementara yang berhasil dan tetap beroperasi sebesar dan tetap sebesar 54%.

Alasan buruknya kondisi keuangan pada inkubator dikarenakan :

Page 17: Inkubator teknologi 2014

Hampir seluruh inkubator memberikan harga sewa termasuk jasa perkantoran .rendahnya harga sewa untuk membantu tenant/usaha pemula dalam mengatasi kesulitan keuangan pada awal beroperasi.

Lebih dari separuh inkubator memiliki anchor tenant/usaha pemula (anchor tenant adalah:tenant/usaha pemula yang berlokasi di inkubator dan telah berhasil di dalam usahanya) dimana anchor tenant ini telah disewa dan memperluas ruang yang disewa dengan harga sewa sesuai dengan harga pasar

Pada awal priode pengembangan harus banyak mengeluarkan biaya untuk membiayai pengembangan tersebut.

Page 18: Inkubator teknologi 2014

LANGKAH – LANGKAH

PEMBENTUKAN INKUBATOR TEKNOLOGI

1. Langkah Awal

Proses dimana inkubator teknologi yang sukses berkembang dicerminkan melalui dinamisnya setiap proses pengembangan yang sukses. Sehingga langkah-langkah dalam membentuk inkubator teknologi tidak selalu sama dan berurutan pada setiap langkahnya. Proses pembentukan mudah di sesuaikan, fleksibel, berulang, interakfif dan saling mempengaruhi. Dengan kata lain, kebanyakan langkah tergantung pada langkah yang lain walaupun langkah tersebut di jalankan terlebih dahulu, kemudian ataupun secara bersamaan. Setiap bagian menjadi tergantung dengan bagian yang lain. Konsep dari perkembangan proses ini sangat berbeda dengan cara berpikir linear yan masih banyak terserap dalam bidang perngembangan. Seperti proses yang juga berbeda dasarnya dengan perencanaan proyek, model atau pendekatan “cookie Cutter” yang mencoba melapisi model yang telah ada untuk situasi lokal. Nantinya akan muncul dengan perencanaan proyek yang mungkin secara teoritis optimal tetapi kurang memiliki penyesuaian dengan kebudayaan nasional, keadaan lokal, atau kemungkinan yang tidak dapat dihindari.

Pembuat rencana inkubator teknologi perlu mengantisipasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan rencana mereka. Pemisahan yang tegas antara perencanaan dengan pelaksanaan, yang terkadang dibuat dengan pendekatan yang konvensional, sehingga perencanaan yang tidak produktif terjadi dalam perencanaan inkubator teknologi.

Langkah-langkah yang digunakan untuk membentuk inkubator teknologi dapat disusun dalam diagram yang ditunjukkan dalam bagan 1 (halaman berikutnya). Perlu dicatat bahwa diagram tersebut memiliki banyak perubahan dalam rangkaian pelaksanaannya. Hal ini menggambarkan ciri-ciri dinamis dari proses perkembangan inkubator teknologi.

BAGAN 1

Diagram jalan- Langkah – langkah untuk membentukInkubator teknologi

Pengintaian awal / orientasi untuk konsep inkubator teknologi

Pembentukan dari komite nasional

Perumusan proyek

Page 19: Inkubator teknologi 2014

Merekrut dan menseleksi konsultan

Persiapan studi kelayakan

Pemilihan lokasi

Rencana fasilitas

Analisis pasar dan rencana pasar

Rencana pendukung layanan/ servicesRencana pembelanjaan Rencana

organisasi dan managemen Rencana

bisnis

Tinjauan dan penyelesaian pelapor konsep/ naskah, studi kelayakan, danPerencanaan bisnis

Pengabungan yang sah

Mengumpulkan dana

Pelatihan calon manajer inkubator

Pelatihan calon pengusaha/ tenant inkubator teknologi

Peluncuran proyek

Mendirikan perusahaan pembelanjaan tenant.

Page 20: Inkubator teknologi 2014

Tinjauan Awal Dan Orientasi Konsep Inkubator Teknologi

Langkah awal sangatlah penting. Jika mereka tidak memiliki wawasan yang cukup luas, maka sumber daya yang digunakan ke dalam proyek akan berdasarkan perkiraan yang tidak benar. Langkah ini mungkin akan mempengaruhi apakah badan internasional memutuskan untuk mendanai studi kelayakan inkubator teknologi. Empat faktor besar yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tersebut :

1. Seberapa luas ruang lingkup kebijaksanaan nasional yang kondusif untuk mendukung tercapainya tujuan inkubator teknologi. Apakah suatu Negara memiliki kebijakan yang jelas untuk mengembangkan pengusaha lokal dan pengembangan UMKM atau apakah tujuan tersebut dihadapkan pada rintangan yang lebih besar.

2. Seberapa luas konsep inkubator teknologi yang dapat diadaptasi untuk mendukung strategi pengembangan ekonomi nasional dan daerah.

3. Seberapa jauh peran pemerintah dalam menyediakan dukungan keuangan/ sumber-sumber pendanaan untuk memenuhi komitmen.

4. Apakah para pelaku sektor public/umum dan sektor pribadi akan memberikan dukungan untuk proyek inkubator teknologi jika diketahui sangat mudah dikerjakan dan disesuaikan.

Dasar pemikiran atau alasan lebih lanjut yang mungkin perlu sebagai pertanyaan pembuka adalah, apa itu inkubator teknologi? Ini penting dan baik dijawab dalam istilah plus dan minusnya. Salah satu keuntungan dari konsep inkubator teknologi adalah fleksibel. Hal lain adalah bahwa inkubator teknologi merupakan salah satu alternatif dalam strategi pengembangan ekonomi suatu negara. Seperti diketahui, banyak Negara telah menyusun program promosi UMKM. Dan beberapa Negara perlu menyesuaikan program tersebut, dengan pengalaman inkubator teknologi dari pada mencoba membentuk program yang baru.

Konsep inkubator teknologi tidak boleh di jual berlebihan.Konsep tersebut bukanlah obat mujarab ataupun “peluru sihir”.Pemerintah tidak boleh membuat janji apapun mengenai perkembangan inkubator teknologi sampai mereka mengerti mengenai bagaimana inkubator teknologi memberi dampak pada sasaran/ tujuan utama mereka.Jika terjadi tumpang tindih antara tujuan- tujuan ini dan tujuan inkubator teknologi terutama yang harus dipenuhi kemudian terabaikan, maka sesuatu yang sedang dilakukan oleh inkubator teknlogi mungkin bukan lagi sebagai alat yang paling sesuai untuk digunakan.

Menciptakan pekerjaan, sebagai contoh, sering menjadi tujuan dari perkembangan ekonomi.Tetapi penciptaan pekerjaan bukan merupakan tujuan utama dari inkubator teknologi. Jaringan bisnis dari eropa “Charter” untuk perkembangan inkubator teknologi, sebagai contoh, menyatakan : “tujuan akhir dari EC-BIC adalah untuk memberikan kontribusi secara lokal untuk penciptaan kekayaan…” di sini, BIC” = “Business Innovation Center atau pusat pengembangan bisnis berbasis inovasi” nama lain untuk “inkubator teknologi”.

Page 21: Inkubator teknologi 2014

Seperti June Lavelle, pendiri dari Fulton-Carroll Center, salah satu inkubator bisnis terbesar dan yang paling sukses di dunia, menyatakan : “ tidak pernah ada orang yang pernah saya jumpai terjun ke dalam bisnis untuk memperkerjakan orang lain. Mereka masuk ke dalam bisnis untuk menghasilkan sebuah produk.” Tidak mengherankan, jumlah lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan sebesar Fulton- Carroll (418,000 meter persegi; lebih dari 1500 pekerja) menjadi sangat kecil dalam konteks kota besar atau pasar pekerjaan regional. Tujuan utama dari inkubator teknologi adalah menciptakan usaha dan wirausaha baru berbasis teknologi, bukan langsung menciptakan pekerjaan tapi sebagai dampak dari terciptanya usaha dan wirausaha baru akan tercipta lapangan kerja baru.

Kebutuhan pegawai harus mempertimbangkan jangkauan proyek inkubator teknologi sebelum memulai proses pengembangan inkubator teknologi. Sebagai contoh, misal pendirian dari pusat bantuan di Libreville, Gabon, besar: sementara di Cina dapat berkembang dengan menciptakan lebih dari50 jaringan nasional inkubator teknologi. Banyak Negara memberikan partisipasinya dalam program UNFSTD inkubator teknologi dengan menyediakan kebijakan sabagai dasar untuk “pengendali” program inkubator teknologi.Hal ini sangat layak.Seseorang sebaiknya memulai dari skala yang kecil dan dari dasar yang bersifat percobaan.

Bahkan dalam skala yang terbatas dapat menghasilkan masalah, tetapi jika adanya kebijakan sebagai “pengendali” maka inkubator teknologi dapat berkembang atau lebih dari satu. Banyak Negara telah diberi petunjuk yang baik untuk memulai sebuah inkubator teknologi dalam lokasi di mana ditunjang oleh fasilitas yang penting, yang tersedia dengan ukuran ruang yang cukup (kurang lebih 10,000 meter persegi), maka diharapkan dapat sukses, dan berikutnya dapat di bangun inkubator lainnya dengan mempergunakan pengalaman tersebut

2. Pembentukan Komite Nasional dan Perumusan Proyek

• Pembentukan Komite Nasional

Pada dasarnya, penerimaan bantuan adalah penting bagi kesuksesan inkubator teknologi.Karenanya diperlukan suatu komite untuk mengendalikan dalam rangka mendukung dan mengelola bantuan- bantuan ini.Termasuk perwakilan dari sektor public dan sektor pribadi.Komite tersebut harus dibentuk untuk proyek inkubator teknologi di setiap negara, tetapi peranan komite sangat bervariasi/beragam dari satu negara dengan negara lainnya. Di dalam beberapa negara, komite adalah “gabungan”; di mana salah satu nama anggota komite dapat diberikan kepercayaan dan hak kekuasaan yang resmi untuk mengelola proyek. Yang lainnya, diharapkan dapat bekerja sama dan mengambil peran aktif

Page 22: Inkubator teknologi 2014

untuk memajukan proyek ke depan. Peranan komite yang aktif dapat menjadi sangat penting, utamanya untuk mengumpulkan dana.

Tipe komite yang baik, tiap bagian dari komite dapat bekerja dengan efektif di dalam membantu perkembangan proyek atau pelaksanaannya. Beberapa anggota mungkin dapat membantu dalam hal pendanaan, beberapa dengan fasilitas, dan yang lain dengan mobilisasi layanan bantuan perusahaan atau sumber daya yang lain.

Di dalam kenyataan sangat sulit untuk membentuk sebuah komite seperti tersebut di atas. Hampir mustahil untuk memperkerjakan sebuah komite yang terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki komitmen di dalam membantu proyek mencapai sukses .

• Perumusan proyek

Beberapa dokumen biasanya dibutuhkan sebagai referensi untuk melihat kerja dari perkembangan proyek. Persiapan dari dokumen proyek biasanya melibatkan banyak urusan seperti persiapan pekerja pendahuluan, penyediaan dana awal, dan perbaikan susuna operasi untuk pelaksanaan proyek. Kerangka perumusan proyek (KKP)/project formulation framework (PFF) UNDP, sebagai contoh, adalah sebuah proses untuk menganalisa perkembangan persoalan, mengidentifikasi pendekatan untuk menyelesaikan sebuah masalah dan syarat menentukan pendekatan sebelum mempersiap-kan dokumen proyek. Kerangka dari PFF distrukturkan sebagai berikut:A. Perkembangan masalah yang diharapkan dialamatkan kepada usulan

proyek.B. Partai yang terkait/sasaran ahli waris.C. Status pra-proyek dan status akhir proyekyang diharapkan. D. Pertimbangan khususE. Penderma lain dan program aktif pada subsektor yang samaF. Sasaran perkembangan dan hubungannya dengan program NegaraG. Elemen utamaH. Strategi proyekI. Komitmen negara tuan rumahJ. ResikoK. Input

Sebuah PFF dari proyek inkubator teknologi harus dipersiapkan oleh sekelompok ahli dalam kerja sama dengan kantor UNDP local. Contoh dari PFF adalah pemberian keterangan pada paragraph yang mengambarkan mengenai knsep inkubator teknologi sebagai proyek pembangunan institusi. Contoh PFF ini juga mengambarkan pelajaran

Page 23: Inkubator teknologi 2014

yang dipelajari dari melihat tinjauan pogram UNFSTD.Dapat diasumsikan bahwa tujuan dari proyek inkubator teknologi adalah untuk memajukan teknologi komersial dan pengembangan perusahaan menengah dan kecil.

Sebelum melaksanakan dokumen proyek untuk memulai proyek perkembangan inkubator teknologi, penyelenggara proyek perlu mengalamatkan pertanyaan utama pada seksi sebelumnya “ apa itu inkubator teknologi?”, dan “apakah pendekatan lain yang lebih pantas (seperti memakai pelajaran dari pengalaman inkubator teknologi ditempat lain untuk menyesuaikan dengan program negara yang telah ada)?”

Jika pertanyaan-pertanyaan awal ini dapat dijawab dengan jawaban setuju, maka pertanyaan lain perlu tanyakan dan dijawab: “ apakah kita perlu melakukan studi kelayakan sebagai syarat awal untuk melakukan rencana bisnis/tindakan guna mengembangkan inkubator teknologi?” jawaban untuk pertanyaan ini sebagian besar adalah “iya”, tetapi tidak harus semuanya. Beberapa negara tidak melakukan pembelajaran walaupun dokumen proyek telah menyebutkannya. Mereka menggunakan anggaran sumberdaya mereka untuk pembelajaran seperti itu untuk tujuan proyek yang lain, seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajer inkubator atau konferensi internasional.

Proyek pengembangan wirausaha di beberapa negara telah berkembang maju tanpa menggunakan studi kelayakan dan telah maju melakukan rencana bisnis/tindakan untuk pengembangan inkubator teknologi menggunakan sumber daya mereka sendiri. Mereka berkesimpulan bahwa terdapat potensi dan kebutuhan untuk wirausaha, jika sebuah fasilitas tersedia terbatas ataupun tanpa biaya dan jika terdapat proyek “pemenang” yang bersedia dan dapat melancarkan proyek tersebut; maka, tiga persyaratan yang paling dasar dari perkembangan inkubator teknologi dapat diperoleh dengan mudah. Inisiatif yang berpotensi seperti itu, perlu dihargai di dalam dokumen proyek atau TOR.

Di dalam dokumen proyek, spesifikasi lain yang perlu dimasukkan adalah, sebagai berikut:

• Model, dan pelaksanaan program pelatihan manajemen bisnis• Rencana perekrutan, penyeleksian, dan pelatihan manajer inkubator• Rencana pemasaran inkubator teknologi• Paket layanan yang akan ditawarkan inkubator teknologi.• Persiapan penyediaan dana untuk pengelolaan inkubatur teknologi• Sumber-sumber dana lainnya.• Spesifikasi perencanaan inkubator teknologi; dan• Peranan masing-masing konsultan, siapa yang bertanggung jawab

untuk tugas apa, dan hubungan kerja mereka.

Sebagai tambahan, pada dokumen proyek atau proposal, konsultan perlu memasukan criteria yang tepat mengenai apa yang diharapkan dalam

Page 24: Inkubator teknologi 2014

rencana bisnis inkubator teknologi. Dokumen proyek atau proposal seharusnya menggabungkan criteria rencana bisnis dengan cukup tepat sehingga, jika rencana dipersiapkan dengan kriteria yang tepat akan menghasilkan rencana bisnis yang dapat di implementasikan dengan baik.

3. Merekrut dan menyeleksi konsultan

Calon konsultan ideal harus orang yang memiliki pengalaman di bidang pengembangan inkubator teknologi, kelayakan, perencanaan dan pelaksanan. Umumnya pengalaman ini juga dibutuhkan untuk seorang konsultan atau pemimpin tim proyek. Karena dalam rencana tersebut perlu diantisipasi permasalahan yang akan dihadapi pada tahap pelaksnaan. Persyaratan utama dari konsultan nasional adalah mereka yang memiliki kemampuan yang teruji untuk melakukan penelitian dalam mengembangkan suatu proyek. Hal ini termasuk pengumpulan data, survei, dan pengalaman wawancara, mengerti perkembangan bisnis dan proses transfer teknologi, penulisan laporan, dan beberapa pengetahuan mengenai periklanan atau pasar industri.

4. Persiapan dan kelayakan

Belajar dari kemungkinan-kemungkinan yang ada sangat diperlukan untuk menjawab beberapa pertanyaan penting, seperti :

a) Dapatkah inkubator teknologi membantu dan mendukung pengembangan kewirausahaan atau UMKM?

b) Dapatkah konsep inkubator teknologi diadaptasikan pada kondisi budaya,kebutuhan dan keadaan lingkungan, dimanapun inkubator teknologi berlokasi?

c) Apakah tersedia wirausaha-wirausaha yang potensial di lingkungan lokasi inkubator teknologi untuk mendukung pengembangan inkubator teknologi?

d) Apakah wirausaha baru memiliki akses yang dibutuhkan untuk mendapatkan fasilitas dan layanan yang diperlukan oleh inkubator teknologi untuk melayani tenant?

e) Apakah dukungan dana yang diperlukan cukup tersedia dari kombinasi sumber pemerintah dan swasta, dan dapatkah inkubator teknologi secara mandiri memenuhi kebutuhan finansialnya?

f) Apakah inkubator teknologi mampu mengatur dengan fleksibel antara wirausaha dan bisnis?

Persiapan inkubator teknologi seharusnya dimulai dengan lokakarya perencanaan strategis melibatkan komite pengendali proyek dan/atau orang lain yang telah didentifikasikan sebagai penanggung jawab proyek potensial. Lokakarya harus telah terstruktur dengan melalui proses buka tutup yang berlangsung selama 1-2 hari. Tujuan utama harus didefinisikan sebagai salah satu bagian dari tujuan incubator teknologi. Dalam tingkat dan waktu tertentu, lokakarya juga dapat memberikan beberapa masukan yang diperlukan untuk

Page 25: Inkubator teknologi 2014

pembelajaran kemungkinan kekuatan, kesempatan, hambatan, dan tantangan yang dapat mempengaruhi perkembangan inkubator teknologi.

Tim persiapan kemungkinan diperoleh dari konsultan yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan menganalisa kemungkinan berbagai faktor yang berhubungan dengan kemungkunan dan hambatan yang dapat mempengaruhi perkembangan inkubator teknologi.

5. Persiapan Rencana Bisnis

Persiapan rencana bisnis merupakan langkah yang paling penting dari rencana bisnis hal ini dapat dijadikan sebagai bagian dari perencanaan tindakan, dokumen pemasaran dan alat manajemen untuk pelaksanaan proyek. Seperti, yang termasuk :

• Sponsor proyek inkubator teknologi dan dukungan sumber daya:

• Pasar inkubator teknologi yang potensial:

• Kelayakan keuangan:

• Rencana lokasi:

• Rencana lokasi:

• Rencana operasi dan managemen:

• Srategi pasar:

• Prospek keuangan dan kebutuhan:

Persiapan dari perencaan bisnis melibatkan banyak tugas antara lain sebagai berikut:

a. Review Finalisasi Draf Laporan, Studi Kelayakan dan RencanaanBisnis

Proses review yang melibatkan perwakilan penyandang dana dan pemegang kepentingan dari proyek tersebut harus dilakukan, sehingga naskah laporan tersebut dapat dengan baik disusun sebelum draf laporan tersebut akhirnya diedit, dicetak dan didistribusikan.

Praktek dari UNFSTD, sebagai contoh, telah dibahas dalam seminar “tinjauan tiga pihak” segera setelah laporan konsep dari persiapan selesai maka rencana bisnis diserahkan. Hal ini biasanya melibatkan tiga kelompok besar: wakil dari pemerintah, penanggung jawab inkubator teknologi, UNFSTD, dan konsultan proyek. Komentar dari berbagai kelompok ini kemudian di perhitungkan dalam persiapan membuat laporan akhir dan rencana bisnis.

Page 26: Inkubator teknologi 2014

b. Legalitas Lembaga

Pemegang kepentingan dari proyek harus dapat mengindektifikasi bentuk hukum organisasi yang cocok untuk inkubator teknologi.Setiap inkubator teknologi harus terpadu dan independen sebagai entitas hukum.

Inkubator teknologi bukan suatu organisasi yang beroperasi sebagai agen atau sub unit dari organisasi yang telah ada, kecuali organisasi yang dimaksudkan berdiri sendiri dan diperuntukkan bagi pengembangan bisnis.

Sering timbul godaan dari para sponsor untuk menempatkan sebuah inkubator teknologi, dengan posisi di bawah agen-agen pemerintah, labotarium nasional atau universitas, akan tetapi, kultur, insentif, dan cara beroperasi yang berlaku di organisasi seperti itu sering merugikan perilaku wirausaha.

Sebuah inkubator teknologi harusnya diatur secara tersendiri, berdasarkan azas “tidak untuk mencari keuntungan”.Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:1. Inkubator teknologi setidaknya semi swasta dapat dukungan sumber

daya dari pemerintah namun dikelola seperti perusahaan swasta.2. Kelayakan sebuah organisasi nirlaba seperti halnya inkubator teknologi

juga melayani tujuan-tujuan publik, menyebabkan organisasi ini tidak memperoleh keutungan terutama pada organisasi berbasis teknologi.

3. Inkubator teknologi yang paling sukses di Eropa dan AS didirikan berdasarkan kombinasi sumberdaya dari basis publik dan swasta

Pada akhirnya, harus diteliti dengan cermat guna menemukan bentuk hukum yang paling layak untuk inkubator teknologi. Menentukan bentuk inkubator teknologi. Menentukan bentuk tersebut mungkin akan dibutuhkan. Pilihan dari bentuk hukum yang diambil kemungkinan juga dipengaruhi oleh sumber pendanaan yang potensial.

Semua sumber pendanaan utama harus terwakili dalam suatu dewan yang dimotori oleh pemerintah hal ini kemungkinan akan mengikutsertakan perwakilan dari badan-badan pemerintah, karena di sebagian besar negara, pendanaan publik merupakan sumber signifikan untuk modal awal inkubator teknologi. Amat penting, agar pemerintahan di

Page 27: Inkubator teknologi 2014

inkubator teknologi tidak didominasi oleh wakil-wakil dari badan-badan pemerintah atau organisasi yang sahamnya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh pemerintah.jika terjadi demikian, maka inkubator teknologi akan dilihat sebagai proyek dari ”Pemerintah”, persepsi ini akan merugikan kesuksesan pengembangan inkubator teknologi. Demikian juga, proporsi kursi-kursi di dewan harus dicadangkan secara signifikan untuk para wirausaha, yang telah mendirikan dan membangun bisnis mereka sendiri.

c. Penggalangan Dana

Sumber pendanaan yang mudah diperoleh untuk inkubator teknologi biasanya agak bergantung dengan bentuk hukum yang dipilih oleh organisasi dengan bentuk hukum yang dipilih oleh organisasi itu. Badan- badan pemerintah atau yayasan swasta di banyak negara, sebagai contoh, tidak akan mengibahkan dana ada organisasi-organisasi yang berorientasi mengejar laba.

Pada beberapa negara berkembang, seluruh modal awal inkubator teknologi, biasanya memerlukan dukungan dana yang bersumber dari pemerintah.Hal ini meliputi subsidi kebutuhan modal kerja yang signifikan, pada tahun tahun pertama operasional inkubator teknologi .pendapatan inkubator teknologi jarang mencukupi untuk biaya-biaya operasional selama masa pemulaan ,yang lamanya berkisar sekitar satu tahun sampai dengan lima tahun. Estimasi dalam rencana bisnis inkubator teknologi .

Modal swasta harus dicari secara agresif. Mobilisasi modal seperti ini tidaklah mudah, seperti ini yang dialami para penyelenggara proyek inkubator teknologi. Investor swasta enggan untuk menyediakan dana, sampai mereka melihat proyek tersebut dapat terus berjalan. Sebagai permulaan, secara profesional dan dapat mengidintifikasikan bahwa proyek tersebut dapat terus berjalan dengan baik. Beberapa keistimewaan inkubator teknologi, yang mungkin menarik bagi kepentingan swasta meliputi,antara lain:

• Komersialisasi teknologi baru dengan potensi pasar yang tinggi.

• Tenant merupakan supplier potensial perusahaan-perusahaan besar.

• Tenant dengan potensi ekspor.

Tentu saja, investor swasta dapat berinvestasikan pada perusahaan- perusahaan individual.Tetapi hal ini jauh kemampuan bisnis, sebelum mereka dipekerjakan.Persyaratan kemampuan dari manajer inkubator teknologi, sebaiknya harus melampaui hal-hal tersebut diatas dalam berbagai bidang. Manajer inkubator teknologi harus dapat mengelola risiko, menjalankan rencana bisnis, mengelola properti, menjadi

Page 28: Inkubator teknologi 2014

penasehat UMKM, menggalang dana, membangun teknologi dan jaringan pendukung bisnis, menjalin hubungan baik dengan para pemegang kepentingan, memahami laporan keuangan,mengatur karyawan dan menangani tugas-tugas lain. Tidak ada sekolah dimanapun di dunia ini yang menawarkan kurikulum atau pelatihan yang tepat dalam melatih manajer inkubator . Akan tetapi, hal-hal yang diperlukan dalam rambu- rambu pelatihan sebaiknya juga telah disiapkan .

d. Pelatihan Tenant inkubator teknologi yang prospektif

Program pelatihan kewirausahaan harus disusun secepat mungkin setelah awal proyek pengembangan inkubator teknologi yang prospektif. Hal seperti ini memerlukan perhatian khusus terutama di negara-negara yang kurang memiliki akar budaya atau tradisi kewirausahaan atau di Negara- negara di mana perilaku kewirausahaannya telah ditekan sekian lama oleh rezim politik yang menjalankan tatanan ekonomi secara sentralistik.”Program serupa”memiliki konotasi ekspilisit yang cenderung spesifik dalam konteks proyek inkubator teknologi .Pelatihan kewirausahaan mengubah wirausaha potensial yang dalam proses penyaringan ternyata memiliki kualitas kewirausahaan menjadi wirausaha sesungguhnya. Dengan kata, lain program tersebut melatih orang untuk mendirikan perusahaan baru atau mentransformasi perusahaan yang telah ada memalui inovasikan. Hal ini bukan hanya program pelatihan keahlian dalam berbisnis; sebagai contoh, sebuah program yang melatih orang untuk mengisi jabatan fungsional dalam organisasi yang telah ada, yang pada akhirnya, memberikan wawasan mengenai “Manajemen”atau “bisnis”, yang ditawarkan oleh program-program pelatihan di banyak negara. Program pelatihan kewirausahaan tidak hanya menyediakan pelatihan keahlian bisnis tetapi dua tujuan lain di waktu yang sama : penyaringan/penyeleksian dan persiapan rencana bisnis. Satu hal lagi perlu ditambahkan, pada persiapan tenant inkubator teknologi yang potensial:komersialisasi teknologi.

Pelatihan kewirausahaan juga merupakan langkah penting dalam proses pengembangan inkubator teknologi secara keseluruhan, karena pelatihan tersebut saling berkaitan ,hal itu merupakan fondasi dan memperkuat hal- hal lain, terutama pemasaran, seleksi tenant dan pembiayaan tenant. Sebelum seseorang dapat melatih wirausaha potensial, mereka harus diidentifikasi terlebih dulu. Hal ini terkait dengan program pemasaran inkubator teknologi karena wirausaha potensial bereaksi terhadap usaha- usaha pemasaran .pelatihan kewirausahaan mengarah pada seleksi

Page 29: Inkubator teknologi 2014

tenant, melalui penilaian terhadap kualitas rencana bisnis dalam bentuk modal kepada lulusan terbaik mereka.

Hampir semua Negara telah mengadakan sejenis program pelatihan untuk UMKM, meskipun mereka menyediakan atau tidak menyediakan program kewirausahaan. Sponsor dari proyek inkubator teknologi seharusnya mengadakan perencanaan, bersama pengajar yang sudah ada, agar program mereka dapat membantu untuk menyaring peserta pelatihan sebagai peserta potensial inkubator teknologi jika pada saat nya nanti diselenggarakan. Hal ini harus dapat dilakukan tanpa biaya tambahan yang dibebankan pada program inkubator teknologi. Ini akan membantu seleksi tenant inkubator teknologi

6 . Peresmian Inkubator Teknologi

Peluncuran proyek inkubator teknologi adalah langkah besar yang melibatkan beberapa tugas; khususnya, pemasaran inkubator teknologi, persiapan tempat dan seleksi tenant. Tugas-tugas ini saling melengkapi menuju sesuatu yang lebih penting bagi implementasi proyek. Manajer inkubator harus sudah terikat pada titik ini, apabila dia belum di pekerjakan, untuk mengawasi dan memastikan kelancaran semua aspek dari peluncuran proyek.

a. Pemasaran

Pemasaran inkubator teknologi adalah proses terus menerus, yang dimulai dari awal pemulaan proses pengembangan inkubator teknologi. Seperti yang diindikasikan lebih awal sebagai pertimbangan kepada “orientasi” proyek: pemasaran dapat dimulai dengan fase awal promosi. Pemasaran berlanjut pada fase studi kelayakan, dengan usaha pendidikan/ peningkatan kapasitas oleh konsultan inetrnasional dan riset pemasaran sambil mencoba untuk mengindetifikasi pontesi kewirausahaan menjangkau wirausaha potensial.

Aktivitas pemasaran lalu sampai pada fase paling depan peluncuran sebuah proyek. Kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan cara-cara sbb:

• Menggunakan rencana bisnis inkubator teknologi sebagai alat marketing untuk mencoba memperoleh pembiayaan proyek.

• Melalui acara publik/media yang mengumumkan peluncuran inkubator teknologi. Mungkin ada beberapa acara seperti ini untuk mensosialisasikan dan menjelaskan tahapan-tahapan yang telah dilakukan dalam pengembangan inkubator teknologi, dan mengarah

Page 30: Inkubator teknologi 2014

kepada proses utama pengembangan inkubator teknologi itu dan mulai beroperasikan.

• Melalui proses berulang-ulang guna menggapai wirausaha potensial dan aktual – melalui berbagai macam media (surat kabar, radio, televise dan majalah bisnis) dan melalui organisasi intermediasi yang relevan (asosiasi perdagangan/bisnis/industri, laboratorium nasional, organisasi-organisasi riset dan pengembangan, parastatal, institusi keuangan, perusahaan swasta, sekolah, dan unisversitas dll).

• Melalui usaha berkelanjutan guna memobilisasi dukungan untuk program inkubator teknologi dari investor swasta, asosiasi bisnis, laboratorium nasional, institusi keuangan, biro-biro jasa, perusahaan swasta, institusi bisnis dan teknis dll.

• Melalui usaha pendidikan yang berkelanjutan melalui seminar, pelatihan, pidato oleh anggota komite streering nasional, presentasi media atau lisan, forum-forum dan sebagainya untuk menginformasikan para pembuat kebijakan dan yang lain tentang konsep inkubator teknologi, signifikasinya terhadap kebijakan nasional dan bagaimana kebijakan terus di adaptasikan untuk meningkatkan lingkungan perusahaan di tingkat nasional, propinsi dan lokal.

b. Persiapan Tempat

Persiapan tempat juga penting untuk diresmikannya proyek. Tidak akan ada inkubator teknologi, apabila tidak tersedia tempat. Tahap ini juga merupakan pcncak dari tugas-tugas sebelumnya. Persiapan tempat dimulai pada awal mula studi kelayakan atau pada tahap perencaan bisnis. Dengan demikian, kita mengasumsikan bahwa sampai pada tahap peluncuran, dengan tempat yang paling cocok dan dengan desain fasilitas yang dapat meminimalisasikan biaya. Konsekuensi yang timbul akaun sangat srius bila hal yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana. Sebagai contoh : anggaran konstruksi yang melebihi pembiayaan yang ada dan atau sebuah dengan fasilitas yang tidak dapat dijalankan dengan sepenuhnya.

Setiap kontrak yang dilakukan untuk renovasi fasilitas atau konstruksi , harus melalui proses tender yang kompetitif sehingga setiap pekerjaan konstruksi yang ada, dapat dilakukan dengan biaya serendah mungkin. Pada kasus-kasus tertentu, walaupun tidak diperlukan, hal ini kemungkinan dikerjakan oleh karyawan dari organisasikan yang menjadi sponsor dari inkubator teknologi yang sudah ada sebelumnya. Sebagai berikut contoh di Filipina, karyawan dari labotarium nasional, secara sederhana menambahkan partisi plywood untuk menciptakan ruangan bagi tenant dari

Page 31: Inkubator teknologi 2014

fasilitas yang sudah ada tanpa harus membelanjakan dan pada biaya pemakaian tukang, rancangan artsitektur, atau kontraktor dari pihak luar. Hal ini berdampak biaya yang rendah namun merupakan solusi yang tepat sasaran dan cukup berhasil untuk inkubator teknologi.Pada saat kontrak berkaitan dengan konstruksi dijalankan, harus terdapat pengawasan ketat dan menyeluruh terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung untuk menghindari pembrngkakan biaya.

c. Prasarana dan saran

Selanjutnya, fasilitas inkubator teknologi perlu untuk dilengkapi. Manajer inkubator teknologi harus mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan sistem mikro komputer yang lengkap, seperti PC atau desktop dengan perangkat lunak yang lengkap, terdiri dari perangkat lunak untuk bisnis,keuangan, dan manajemen database, dan memadai untuk perencenaan bisnis, serta sistem informasi manajemen, networking dan dapat digunakan untuk tujuan pelatihan. Paling tidak, harus tersedia satu PC per setiap perusahaan tenant dan setidaknya dua untuk karyawan inkubator teknologi inkubator teknologi.Keseluruhan perangkat lunak harus terkoneksi dengan jaringan area lokal (Local Area Network/LAN) inkubator teknologi, yang juga dapat dikoneksikan dengan jaringan eksternal.

Selain itu, peralatan-peralatan teknis, industri atau tipe produksi yang spesifik juga diperlukan oleh kewirausahaan tenant, seperti mesin penggilingan atau mesin bubut untuk toko-toko pengerjaan logam. Peralatan yang terjangkau untuk dibeli oleh wirausaha walaupun sumber daya mereka terbatas, harus disediakan oleh inkubator teknologi dengan dasar sewa atau pembelian secara leasing. Apabila inkubator teknologi telah menciptakan fasilitas pendanaan bagi tenant, maka sumber daya yang dimilki oleh wirausaha itu dengan sendirinya akan meningkatkan di dalam kemampuan sehingga dapat membeli peralatan secara kontan. Inkubator teknologi juga harus dapat membantu tenant untuk mendapatkan peralatan yang berasil dari suber di luar jika di perlukan. Di banyak negara, inkubator teknologi diperlukan untuk membeli mobil operasional untuk keperluan karyawan, serta bahan bahan baku atau produk dari ternant. Ini hanya salah satu jenis dari peralatan yang penggunanannyan dapat di gunakan secara bersama sama oleh ternant. Jenis-jenis peralatan lain yang juga penting, meliputi peralatan yang berkaitan dengan kebutuhan kantor seperti ; telepon,mesin foto copy, mesin faximile, pengepakan dan surat menyurat, perangkat audiovisional dan peralatan, termasuk peralatan bekas dengan kondisi baik harus dapat dicari, baik dari sumber-sumber pemerintahan maupun swasta.

Page 32: Inkubator teknologi 2014

d. Perjanjian Sewa Menyewa

Tahap terakhir dari persiapan tempat melibatkan modifikasi ruangan pada fasilitas inkubator teknologi agar sesuai dengan kebutuhan spesifik dari para ternant. Hal ini disebut “Perjanjian Sewa Menyewa”, di negara-negara berbahasa Inggris, manajer inkubator teknologi harus siap menegosiasikan sewa yang fleksibel pada para tenant yang meliputi perjanjian sewa dan bagaimana pembagian biaya antara inkubator teknologi dengan tenant. Beberapa tenant mungkin dapat dan mau untuk melakukan perbaikan oleh mereka sendiri dengan kompensansi keringanan untuk biaya sewa mereka. Manajer inkubator teknologi mungkin harus mengontrak untuk hal-hal lain dan memasukan syarat pembayaran dalam perjanjian sewa. Bermacam variasi dari perjanjian dimungkinkan fleksibilitas dan imajinasi yang diberdayakan dengan baik adalah faktor-faktor yang memberikan konstribusi untuk mengembangkan perusahaan dan juga kesuksesan manajemen inkubator teknologi.

e. Seleksi Tenant dan Sewa Guna Usaha

Langkah final untuk peluncuran inkubator teknologi adalah seleksi tenant dan sewa guna usaha. Sangat disarankan tanggung jawab dari manajer membentuk baik, komite penasehat teknis dan bisnis. Proses seleksi ternant menuntut waktu yang lebih sedikit bagi para manajer, apabila terdapat program pelatihan kewirausahaan, dimana kriteria kewirausahaan yang memuaskan dan masuk inkubator teknologi dapat diidentifikasi. Tidak cukup sampai disitu, manajer juga harus menyiapkan kuisioner penyeleksian dan mengadakan wawancara dengan calon tenant inkubator teknologi.

Seorang wirausaha jangan dulu diakui sebagai ternant dari inkubator teknologi tanpa rencana bisnis yang memuaskan. Rencana-rencana; Aspek teknis baiknya dikaji ulang oleh komite penasehat bisnis. Karyawan inkubator teknologi dan jaringan pendukung bisnis harus membantu tenant potensial, mengembangkan rencana bisnis yang baik dan mengukuhkan perusahaan-perusahaan mereka, aoabila bantuan seperti itu juga di butuhkan .

Pertimbangan yang utama adalah motivasi kewirausahaan apabila di bandingkan dengan pencapaian pendidikan. Sebuah pertanyaan penting yang muncul, sebagai contoh adalah sebagai berikut “Berapa jam dalam seminggu anda ?” jika responya kurang dari 60, berarti responden tersebut tidak cocok untuk menjadi inkubator teknologi, karena dia tidak bersedia meluangkan waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bisnis. Pertanyaan kunci yang harus dipertanyaan kunci yang harus ditanyakan adalah beberapa banyak sumber daya keuangan yang telah di

Page 33: Inkubator teknologi 2014

komitmenkan untuk memulai atau membangun sebuah perusahaan jika di bandingkan dengan kebutuhan untuk menjalankan perusahaan itu.

f. Membangun Sumber Keuangan Untuk Usaha Ternant

Dengan mengacu pada berbagai alasan, biasanya manajer inkubator teknologi untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan ternant.

Sumber yang familiar adalah Revolving Loan Fund (RLF). Semacam dana yang menyediakan hutang modal dengan persyaratan yang lebih fleksibel. Dana tersebut bergulir pada saat ada ternant yang membayar pinjaman akan direkomendasikan oleh manajer dan akan di sempurnakan dengan persetujuan dari mayoritas komite bisnis .

Sumber lain adalah dana pembiayaan ekuitas. Pembayaran muncul dalam beberapa cara: bias berasal dari dividen yang timbul dari keuntungan perusahaan, bias berasal dari hasil pendapatan yang timbul karena penjualan saham perusahaan di pasaran bebas, bisa berasal dari hasil pembelian kembali saham yang di kuasai oleh dana tersebut atau berasal dari pembayaran royalti penjualan peroduk. Pinjaman RLF juga dapat di sediakan persyaratan cukup fleksibel, bahwa pembiayaan yang mereka sediakan, walaupun melalui hutang, ekuivalen untuk mendekati modal.

Variasi dari pengaturan pembiayaan yang lebih rumit dapat di pertimbangkan, termasuk kombinasi yang fleksibel antara hutang dan modal , jaminan dan surat berharga. Sangat disarankan , bahwa sponsor inkubator teknologi dan manajer memulai RLF dari Rp 100 juta dan memperoleh pengalaman di mulai dengan menyediakan pinjaman dalam skala kecil dan mikro sebelum sampai pada perjanjian modal yang lebih mahal atau pengaturan pembiayaan yang lebih rumit, yang coba di terapkan pada para ternant.

Peran utama yang lain dari manajer inkjubator teknologi dalam hal pembiayaan adalah untuk memfasilitasi bentuk hubungan tenant dengan institusi-institusi keuangan. Usaha seperti itu akan membuahkan hasil, cepat atau lambat apabila di lakukan secara hati-hati dan konsisten. Perusahaan ternant akan mulai memperoleh kepercayaan dari pihak bank dan atau modal ventura secara bertahap. Yang pada akhirnya, perusahaan-perusahaan yang menjanjikan , akan memperoleh kredit dari bank atau komitmen pembiayaan modal. Fokus pada dukungan pembiayaan untuk perusahaan yang baru berdiri atau yang beresiko.

g. Pengawasan Proyek Peninjauan dan Evaluasi

Evaluasi dari pervorma peroyek-peroyek inkubator teknologi merupakan tantangan utama yang jauh lebih besar dari syarat-syarat untuk memenuhi tugas-tugas jangka pendek yang mungkin tertera di dokumen proyek.

Page 34: Inkubator teknologi 2014

Inkubator teknologi adalah proyek pengembangan jangka yang manfaatnya tidak muncul dalm waktu jangka pendek. Pengalaman secara internasional mengindikasikan bahwa manfaat yang di signifikan mungkin tidak akan muncul dalam cara yang bisa di evaluasi dalam waktu 5 tahun

Penyandang dana biasanya memerlukan sejenis evaluasi proyek penilaian atau evaluasi pada suatu titik dalam sejarah proyek tersebut. Ini juga merupakan kesempatan bagi para sponsor dan manajer inkubator tegnologi untuk mempelajari cara mermperlancar kemajuan peroyek dan meningkatkan performa inkubator tegnologi. Sponsor nasional inkubator teknologi harus menguraikan setiap kegiatan seperti tertera pada TOR di awal dari setiap kegiatan untuk melihat bahwa kegiatan tersebut akan mempengaruhi pertukaran informasi dua arah dan laporan kegiatan tersebut akan berisi rekomendasi-rekomendasi yang spesifik serta konstruktif untuk implementasi inkubator teknologi.

Aspek lain tantangan dari evaluasi adalah kriteria dan metode yang memadai untuk mengevaluasi proyek inkubasi bisnis, belum terdapat di semua negara. Baik asosiasi Inkubasi Bisnis Nasional (AS) dan rekan kerja mereka dari Eropa, jejaringan bisnis Eropa, sedang menjalankan usaha untuk mengembangkan hal ini. Belum ada negara maupun di dunia yang telah mengembangkan pemahaman statusnya untuk “manetaskan” perusahaan berbasis “laboratorium hidup” di mana bukan hanya para pemegang kepentingan dan manajemen saja, tapi pihak lain yang peduli dengan inkubator teknologi guna memenuhi tujuan-tujuan dari inkubator teknologi.

Bukan hanya penyandang dana eksternal saja yang harus peduli dengan pengawasan dan peninjauan performa dari peroyek-peroyek inkubator teknologi. Manajemen inkubator teknologi dan rencana operasional harus memasukan desain dari system informasi manajemen yang memungkinkan bagi manajemen untuk memonitor performa dari proyek.