inisiatif, edisi 2, tahun 2010

28
inisiatif "Reclaim Your Future” 1 inisiatif "Reclaim Your Future” Edisi 2 tahun 3 Januari-Maret 2010 ...dan Perubahan Terus Berlangsung Embrio Industri Kelapa Rumahan, Terganjal Ekspor Kelapa Bulat dan Kopra Ragam Manfaat Tanaman Dewa SOLID ARITAS

Upload: lyphuc

Post on 13-Jan-2017

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

1

inisiatif "Reclaim Your Future”

Edisi 2 tahun 3Januari-Maret 2010

...dan Perubahan Terus Berlangsung

Embrio Industri Kelapa Rumahan, Terganjal Ekspor Kelapa Bulat

dan Kopra

Ragam Manfaat Tanaman Dewa

SolIDaRITaS

Page 2: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

2

Mari membangun solidaritas!

“Solidaritas” semakin hari menjadi kata yang semakin jarang digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi sosial. Namun, Pikul justru menemukan hal lain ketika berkunjung ke teman-teman yang berada di Pulau Adonara-Solor, Pulau Alor-Pantar, Kupang dan Timor Tengah Selatan. Solidaritas justru menjadi kunci dari kemajuan bersama yang sedang dibangun teman-teman yang bergabung dalam Lingkar Belajar Komunitas Bervisi. Dan, solidaritas itu yang ingin kami kuatkan dan tularkan terus, tidak hanya kepada anggota lingkar belajar tetapi juga teman-teman lain di banyak desa, pulau maupun wilayah lain agar mimpi-mimpi bagi kemajuan bersama dapat terwujud dan hidup pun menjadi penuh makna.

Salam hangat dan mari menguatkan solidaritas!

Silvia FanggidaeDirektur Lingkar Belajar Komunitas Bervisi

Dewan RedaksiSilvia Fanggidae, Torry Kuswardono, Wahyu Adiningtyas, Andry P. Ratumakin, Danny Wetangterah, George Hormat

Redaksi PelaksanaGeorge Hormat

KeuanganEmil FanggidaeDaniel Temuluru

DistribusiTrini Welita, Ande Ngongolende

Desain/layoutRidho Pamungkas

Perkumpulan PIKUlJl. Wolter Monginsidi II, No.2, Kel. Pasir Panjang, KupangNusa Tenggara Timur

telp: 0380-830218Faks: 0380-822434

inisiatif"Reclaim Your Future”

INISIATIF adalah sebuah media saling belajar yang diterbitkan oleh Perkumpulan PIKUL. Terutama ditujukan bagi para anggota Lingkar Belajar Komunitas Bervisi yang berada di pelosok dan tidak dapat mengakses media elektronik, anggota Institut Fasilitator Kreatif dan anggota Perkumpulan PIKUL.

Page 3: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

3

daftar isi :

hal 04....dan Perubahan Terus Berlangsung

Embrio Industri Kelapa Rumahan, Terganjal Ekspor Kelapa Bulat dan Kopra .13

Ragam Manfaat Tanaman Dewa .18

Festival Paham Nifu Mese .22

Sepenggal Catatan dari Visitasi lIBERTI HaKBerbagi, Membangun Solidaritas Menuju Ketahanan Komunitas .26

Email: [email protected] | Web: http://www.perkumpulanpikul.org | Kanal youtube: http://www.youtube.com/users/pikulers | fb: perkumpulan pikul |

fb (fan page): perkumpulan pikul | Twitter: perkumpulan pikul

PIKULLINGKAR BELAJAR KOMUNITAS BERVISI

VisioNiNg Lingkar Belajar Komunitas Bervisi (lBKB) telah usai. Para aktor telah kembali ke

medan perjuangan, tempat mereka melanjutkan beragam aktivitas bikin perubahan. Keterlibatan

dalam visioning, pertemuan dengan aktor-aktor lain untuk berbagi cerita, saling menimba pengetahuan, dan menganyam mimpi bersama

tentulah berdampak pada masing-masing aktor dan lakon masing-masing sebagai aktor

perubahan.

Page 4: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

4

oleh george HormatFoto Pikul

inisiatif"Reclaim Your Future”

4

...daN PeruBaHaN Terus BerLaNgsuNg

Page 5: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

5inisiatif"Reclaim Your Future”

5

VisioNiNg lingkar Belajar Komunitas Bervisi (LBKB) telah usai. Para aktor

telah kembali ke medan perjuangan, tempat mereka melanjutkan beragam

aktivitas bikin perubahan. Keterlibatan dalam visioning, pertemuan dengan

aktor-aktor lain untuk berbagi cerita, saling menimba pengetahuan, dan

menganyam mimpi bersama tentulah berdampak pada masing-masing aktor

dan lakon masing-masing sebagai aktor perubahan.

Apakah mereka sudah mulai bergerak mewujudkan impian bersama? Apakah ada impian-impian baru, tindakan-tindakan baru yang mereka lakukan paska visioning? Bagaimana mereka lakukan itu? Apa dampak yang sudah mulai terasa? Adakah kisah baru yang bisa dibagikan ke aktor-aktor lain? Hal ini coba dijawab Pikul dengan mengunjungi para aktor perubahan itu.

Maka Tim Visitasi dibentuk. Mereka berbagi tugas. Torry dan Danny ke Solor-Adonara; Andri, Nona Heo, Silvia, dan Wahyu ke Greater Kupang; dan kemudian Andry, Frits, dan Ridho ke Alor.

Ketika kembali, banyak cerita menarik mereka bagikan.

...daN PeruBaHaN Terus BerLaNgsuNg

Page 6: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

6

Di Solor dan Adonara, selain menjumpai para aktor dari LBKB I seperti Mama Asmiati, Bapak Yeremias Kopong, dan Mama Herin, tim juga menjumpai Martin Boli, seorang aktor perubahan yang belum terlibat dalam LBKB. Martin melakukan inovasi pembuatan sabun colek dan sabun batangan dari minyak kelapa. Perjalanan itu juga dilengkapi diskusi berharga dengan 4 tokoh perubahan di Flores Timur, Rm Frans Amanue, Pater Piet Nong, Veronica Lamahoda, dan Melky Kolibaran. Keempatnya merupakan sahabat lama PIKUL. Tak sahih rasanya, bicara perubahan di wilayah Solor-Adonara tanpa melibatkan keempatnya.

Tim begitu bergembira menemukan para aktor di Adonara telah mulai merealisasikan agenda perubahan bersama mereka. Itu ditandai dengan mulai berjalannya agenda pertemuan rutin 3 bulanan antara para aktor. Pada pertemuan pertama, mereka mendiskusikan pembagian peran dan bentuk kerjasama dalam membangun industri rumahan berbasis kelapa di wilayah itu. Itu adalah impian mereka yang disampaikan pada LBKB I di Kupang dahulu.

Kelompok ini solid bahu-membahu. Ini tampak misalnnya pada bagaimana Yeremias Kopong yang seorang pengrajin emping jagung dengan penuh antusias membantu memasarkan minyak kelapa produksi Mama Herin dan para perempuan di UBSP Suku Tukan hingga ke Larantuka.

Padahal, tantangan bagi impian para aktor Adonara tidak gampang. Sepulang visioning LBKB I, mereka dihadapkan pada kenaikan harga kelapa yang akibat kenaikan harga kopra. Harga kopra kering naik dari Rp 1.500 per kg jadi Rp 4.000 per kg. Tentu saja para petani Kelapa memilih menjual kelapanya dalam bentuk kopra daripada melepaskanya dengan harga murah kepada para pengrajin minyak kepala.

Untunglah, Veronica Lamahoda kembali membuktikan karakter responsifnya. Ia segera mencari para pemilik kebun Kelapa kurang terurus yang bersedia mengontrakan kebunnya dalam jangka waktu menengah kepada kelompok pengrajin.

Di Solor, medan yang lebih sulit menghalangi koordinasi antar-aktor. Tetapi, masing-masing aktor berusaha menerjemahkan impinan Solor Nusa Hijau 2020 ke dalam beragam agenda perubahan mereka.

Salah satu jejak sukses pendekatan AI pada para aktor ini adalah munculnya impian-impian dan inovasi-inovasi baru. Mama Herin mencita-

inisiatif"Reclaim Your Future”

6

Page 7: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

7

citakan kelompok UBSP-nya berkembang menjadi koperasi. Ia bertemu dengan kapasitas kelembagaan mereka yang meningkat, menjadi lebih mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan pengembangan usaha pembuatan minyak kelapa.

Bapak Yeremias kini tidak lagi sekedar bicara emping jagung. Kemana-mana ia membicarakan usaha produksi minyak kelapa; tahi minyak sebagai pakan ternak; dan pemanfaatan limbah ternak sebagai bahan biogas. Ia bahkan telah berdiskusi dengan camat dan mendapat dukungan mendata kelompok-kelompok usaha yang ada di Klubagolit untuk dijadikan kawan berjuang dalam mewujudkan impian.

Mama As kini bertambah predikatnya. Ia kini tidak hanya dikenal sebagai Mama As VCO dan Nata de Coco, tetapi juga Mama As Briket Arang Kelapa dan Asap Cair. Dengan semangat inovatif, ia mencoba-coba memanfaatkan

peralatan pembuatan briket arang kelapa dan asap cair bantuan Tim

Pengembangan Kelapa Terpadu

yang selama ini tidak terpakai. Hasilnya, sudah beratus-ratus kilo briket arang

kelapa yang ia hasilkan.

Bukan itu saja, ia dan kelompoknya

mengembangkan kompor briket berbahan

dasar semen.

Seperti halnya di Solor dan Adonara, para aktor di “Greater Kupang” (Kota Kupang dan sekitarnya) juga sedang penuh gairah menjalankan proses meraih impian.

Fransiskus Ximenes, yang dikenal dengan nama Om Siku, terus berkarya membantu para pemuda, anak-anak eks-pengungsi Timor Leste yang tinggal di Naibonat. Keberhasilannya memperjuangkan akses para pemuda tersebut terhadap pelatihan keterampilan yang diselenggarakan dinas sosial (Panti Sosial Bina Remaja) menjadi dasar semangat untuk terus berbuat sesuatu demi kehidupan anak-anak itu.

Om Siku kini tengah menggalang dana untuk pembangunan pentas seni di halaman sebuah sekolah di Naibonat. Ia berharap dengan berdirinya panggung itu, acara pentas budaya para pemuda

inisiatif"Reclaim Your Future”

7

Page 8: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

8

bisa menjadi event tetap. Dengan panggung itu pula, para pemuda bisa senantiasa mengekspresikan kemampuan seninya.

Di Pasar Kasih Naikoten, Laurens Misa sedang berjuang agar Koperasi Karya Ampera menjadi koperasi yang membantu para pedagang kecil mewujudkan impian mereka. Koperasi ini, dahulu, Laurens rintis bersama seratusan anggota Forum Pedagang Karya Ampera, sebuah wadah perjuangan yang dibentuk para pedagang Pasar Kasih dalam memperjuangkan hak-haknya ketika berhadapan dengan kesewenang-wenangan Pemerintah Kota Kupang 5 tahun lampau.

Setelah visioning Lingkar Belajar Komitas Bervisi (LKBK) putaran I, Laurens dan kawan-kawannya telah mengurus akta notaris bagi koperasi ini. Kini, para pengurus dan anggota koperasi sedang menjalani rangkaian kegiatan visioning yang diadakan setiap Senin sore. Mereka yang terlibat sangat berharap

koperasi ini menjadi sandaran mereka untuk mengembangkan usaha dan membebaskan diri dari penghisapan rentenir.

Impian Laurens yang lain adalah pasar kasih menjadi pasar ramah anak. Ia prihatin dengan kondisi anak-anak pedagang yang kehilangan kesempatan belajar lebih baik karena harus membantu orang tua dengan berdagang kantong plastik. Laurens menginginkan sebuah sanggar belajar berdiri di lokasi pasar.

Di Bakunase, Tim menjumpai si lurah progresif Bustaman Marolah. Seperti biasa, ia penuh dengan ide dan impian. Setelah berhasil mendorong terbentuknya koperasi perempuan di kelurahan itu, kini Bustaman ingin melibatkan rakyatnya dalam usaha pembuatan briket arang dari sisa pembakaran produksi tempe tahu; dan usaha kerajinan souvenir dari pecahan kaca. Bustaman juga bercita-cita Karang Taruna yang mulai sukses mendorong peternakan lele di Bakunase

inisiatif"Reclaim Your Future”

8

Page 9: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

9

agar memiliki kebun contoh dan pembuatan pakan ikan lele sendiri.

Terkait komitmennya pada kaum perempuan, Bustaman memiliki obsesi--setelah 30 persen jabatan Ketua RT di kelurahannya berada di tangan kaum perempuan—untuk memperbesar ruang bagi perempuan dalam pengambilan keputusan terkait urusan publik di kelurahannya. Ia telah memulainya dengan memanfaatkan kegiatan Pra musrenbangkel KIA sebagai ajang kaum perempuan untuk bersuara. Hasil pra-musrembangkel tersebut tidak boleh diganggu gugat dalam musrembangkel.

Di kelurahan tetangga, Airnona, sejawat Bustaman, Adi Pally tidak ketinggalan. Dalam dua bulan terakhir, jumlah anggota koperasi perempuan yang dirintisnya terus meningkat, dari 47 menjadi 67 orang. Kini Pally memiliki impian baru. Ia ingin koperasi kredit perempuan itu berubah menjadi koperasi serba usaha yang memiliki toko sendiri untuk menjual berbagai produk kerajinan masyarakat di Kelurahan Airnona. Ia telah mengirimkan proposal dana bantuan kepada Menteri Koperasi.Untuk membangun kemandirian pemuda, Adi Pally berencana menghidupkan kembali Karang Taruna

Airnona dan melibatkan mereka dalam usaha

produktif memproduksi pavling blok dan pupuk organik.

Di Kelapa Lima, anak-anak rakyat di Punggung Bukit Sasando Kelurahan Kelapa Lima dan di Kampung Amanuban Kelurahan Oebufu telah beberapa

bulan terlibat di dalam kegiatan Sanggar Anak Rakyat. SAR adalah kegiatan bimbingan belajar gratis yang diadakan oleh Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), bekerjasama dengan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND). SAR merupakan salah satu impian Rio Ello, pemuda putus sekolah yang kini aktif sebagai organiser gerakan pemuda.

Ello berharap, keberadaan SAR membantu anak-anak rakyat mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah formal. Fokusnya pada matematik dan Bahasa Inggris yang menjadi momok bagi para pelajar. Selain itu, SAR menanamkan nilai lebih, solidaritas.

Sang maestro Ronny Nalle tetap berkarya sebagai petani dan pendidik luar biasa. Dari tempat pelatihan dan galerinya, Karya Agri, Ronny mencita-citakan generasi penerus bangsa yang bangga menjadi petani. Di Karya Agri, Ronny tidak hanya mengajar hal teknis, tetapi menempa mental petani pekerja

inisiatif"Reclaim Your Future”

9

Page 10: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

10

keras dan kebanggaan pada profesinya. Untuk mewujudkan impian tersebut, Ronnny bahkan mengirimkan beberapa orang pemuda didikannya untuk belajar di IPB dan Jepang.

Dua dari sekian banyak perhatian Ronny pada pertanian adalah pertanian di kawasan perkotaan (urbang farming) dan pertanian organik. Produk-produk pertanian Karya Agri adalah produk organik. Menurut Ronny, banyaknya pejabat pemerintahan yang menjadi konsumen produknya menunjukan kesadaran mereka akan pentingnya mengkonsumsi pangan sehat. Tetapi ia prihatin, para pejabat itu tidak mencoba mengimplementasikan kesadaran mereka pada kebijakan publik. Untuk mendorong urban farming, Ronny membuat beberapa embung di pinggiran Kupang.

Inovator lain, Geng Motor Imut semakin giat dengan kampanye penyadaran penggunaan energi terbarukan ramah lingkungannya. Para pemilik mantra “zero emission, less

dependent” ini menggelar warung murah di pinggir jalan sebagai sarana menarik perhatian warga kota. Mereka membagikan brosur dan membuka ruang tanya-jawab bagi penduduk kota yang mampir ke sana.

Salah satu inovasi baru yang sedang mereka kembangkan adalah alat otomatis pencampur feses sebagai bahan baku pembuatan biogas. Alat itu nantinya akan bisa dipindah-pindah, sehingga bisa digilir pemakaiannya pada rumah tangga yang menginstal kompor biogas.

Sementara anak-anak muda dalam Koalisi Akar Rumput (KoAR), selain aktif melakukan kampanye kreatif lewat

tayangan poster pada akun sosial di internet, kini punya kemampuan baru: meracik sampah plastik kantong belanja menjadi aneka produk kerajinan. Sementara Sekolah Demokrasi yang telah berjalan beberapa kali akan terus mereka benahi, terutama pada aspek kurikulum.

Di kawasan Lasiana, Decky Wabang terus menyebarkan ide-ide bikin perubahan pada pemuda dan masyarakat

setempat. Ada begitu banyak ide di rumahnya, yang semuanya berfokus pada keinginan agar masyarakat Lasiana bisa memanfaatkan potensi pantai Lasiana untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.***

inisiatif"Reclaim Your Future”

10

Page 11: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

11

PUlaU Adonara adalah salah satu pulau kecil di Timur Pulau Flores, luasnya sekitar 500 km2. Sisi Selatan pulau ini berbatasan Selat Solor, sebelah utara dengan Laut Flores, dan Selat Lewotobi di Barat.

Secara administratif, Adonara terbagi atas enam kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Flores Timur, yaitu Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Adonara Barat, Kecamatan Klubagolit, Kecamatan Witihama, Kecamatan Watan Ulumado, dan Kecamatan Ile Boleng

Sebagian besar masyarakat Adonara bekerja sebagai petani, yang menghasilkan pangan dari pertanian lahan kering, dan komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi, vanili, mente, coklat, dan cengkeh.

Produksi Kelapa Adonara menyumbang porsi yang cukup besar dari total produksi Kelapa Flores Timur. Berdasarkan data Dewan Kelapa Indonesia, pada 2002 produksi Kelapa Flores Timur berada di urutan kedua terbesar di NTT, yaitu sebesar 8.748,16 ton. Produksi terbesar berada di Kabupaten Belu, sebesar 9.427,94. Hal ini menarik, mengingat luas tanam

adoNara, KeLaPa, daN Bayi iNdusTri PeNgoLaHaN

inisiatif"Reclaim Your Future”

11

Kelapa di kedua kabupaten itu berada di urutan ketujuh dan kedelapan dibandingkan kabupaten lainnya. Kemungkinan besar karena produksi Kelapa di kedua kabupaten tersebut sangat terintegrasi dengan pasar (kemungkinan produksi Kelapa yang dihitung Dewan Kelapa Indonesia adalah yang masuk ke pasar).

Sayangnya, selama ini pemilik kebun kelapa di Adonara, sebagaimana di kabupaten lain di NTT, belum benar-benar mengoptimalkan potensi tanaman kelapa bagi peningkatan taraf kesejahteraan mereka. Kelapa dijual begitu saja. Satu-satunya upaya pengolahan yang dikenal luas adalah mengolah kelapa menjadi kopra.

Kopra ini dijual kepada pedagang pengumpul di kecamatan atau ibu kota kabupaten. Pedagang pengumpul kemudian menjualnya ke pedagang besar. Dari sana kopra dipasok ke pabrik-pabrik pengolahan minyak dan berbagai produk turunannya.

Demikian pula pemerintah Nusa Tenggara Timur, hingga kini tidak tampak memberikan perhatian serius pada upaya mendorong berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian

Page 12: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

12

(pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dll).

Karena itu, meski berpotensi besar, sektor perkebunan di Adonara, dan NTT secara keseluruhan, belum bisa menjadi sektor penggerak ekonomi. Sektor perkebunan hanya memberi manfaat pada para pemilik kebun dan pedagang pengumpul.

Adalah ibu As dan Ina Herin, dua dari sejumlah aktor perubahan yang mempelopori pengolahan kelapa di komunitas mereka.

Ina Herin, bersama 16 perempuan di desa Suku Tokan membentuk kelompok usaha bersama pengolahan minyak kelapa. Mereka menamakan kelompok mereka Tawan Ta a, yang berarti “tumbuh menjadi kuat.” Tampaknya nama kelompok itu menggambarkan harapan mereka. Mereka ingin menjadi lebih kuat setelah menyatukan usaha-usaha individual mengolah minyak kelapa menjadi usaha kelompok. Dengan berkelompok, lebih banyak kepala yang berpikir, lebih banyak keahlian yang terlibat, dan lebih banyak modal yang dapat digalang.

Meskipun bagian terbesar produksi minyak kelapa masih untuk konsumsi sendiri, sejak pembentukannya difasilitasi Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Adonara bersama Pemerintah desa pada 2008 lalu, hingga kini kelompok Tawan Ta a berkembang semakin kuat dan

menginspirasi pembentukan kelompok-kelompok serupa di desa-desa tetangga. Ina Herin dan kawan-kawannya berhadap, kelompok mereka dapat berkembang menjadi koperasi dan usaha pengolahan minyak kelapa bisa menjadi lebih maju sehingga kemudian dapat menggantikan usaha berdagang kain tenun yang selama ini menjadi mata pencaharian ibu-ibu Suku Tukan.

Berbeda dengan mama Herin dan kelompoknya yang memproduksi minyak kelapa untuk konsumsi rumah tangga sendiri, Asmiati justru menekuni usaha pengolahan kelapa sebagai sumber penghasilan utama. Awalnya, berbekal pelatihan yang didapat dari Tim Pengembangan Kelapa Terpadu, Ibu As dan kelompoknya menekunii usaha pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Nata de Coco. Karena kreativitasnya yang tinggi, ibu As coba mempelajari sendiri usaha pembuatan briket arang batok kelapa dan asap cair.

Suatu saat nanti, ketika mayoritas rumah tangga di Adonara terserap dalam upaya pengolahan berbagai produk pertanian, perekonomian di pulau itu tentu bergerak maju. Suatu saat nanti, orang-orang Adonara akan dengan bangga mengatakan, “kami bangsa modern. Kami berproduksi, kami bukan bangsa konsumtif yang hanya tahu menikmati produksi orang-orang luar.” Adakah pihak lain, terutama pemerintah memiliki semangat serupa?***

inisiatif"Reclaim Your Future”

12 inisiatif"Reclaim Your Future”

13

Page 13: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

13

PAGI-PAGI, di rumah belajar Pikul, seperti biasa rekan yang bertugas berkomunikasi dengan anggota-anggota lingkar belajar komunitas bervisi mendapatkan pesan teks yang cukup mengejutkan. Pesan ini dari Mama Asmiati, salah seorang perempuan tangguh di P. Adonara yang bercita-cita mengembangkan industri rumahan kelapa terpadu di pulau tersebut. Katanya, produksi minyak dan makanan dari kelapa terpaksa dihentikan. Harga kopra naik sedemikian pesat. Pengrajin tak mampu lagi membeli kelapa bulat. Saat ini hanya produksi briket arang saja yang masih berjalan.

eMBrio iNdusTri KeLaPa ruMaHaN, TergaNjaL eKsPor KeLaPa BuLaT daN

KoPRa

oleh Torry KuswardonoFoto Pikul

inisiatif"Reclaim Your Future”

12 inisiatif"Reclaim Your Future”

13

Page 14: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

14

Mama As, biasa dia dipanggil, adalah satu dari sekian banyak perempuan Adonara yang memiliki usaha sampingan memproduksi minyak kelapa. Memang, kelapa adalah bagian tak terpisahkan dari P. Adonara. Sepertiga pulau memang dipenuhi dengan pohon kelapa. Banyak pula orang yang hidup dari berjualan kopra. Meski demikian, industri berbasis kelapa tidak tumbuh di Pulau yang juga tersohor karena tingginya angka perantauan.

Mama As, bersama sejumlah perempuan pengolah minyak kelapa, selama 4 tahun terakhir, mengembangkan produksi minyak kelapa rumahan, yang dengan sentuhan sedikit teknologi, memiliki kualitas tinggi. Artinya, minyak kelapa produksi kelompok-kelompok di Adonara, yang diberi identitas minyak goreng “TaTa” (singkatan dari Tapo Tadon, atau Pulau Kelapa), jauh lebih awet dibandingkan minyak kelapa yang dikerjakan pengrajin lain. Keawetan minyak kelapa “TaTa” bisa mencapai 3 bulan, dibanding minyak kelapa biasa yang 1 minggu sudah tengik. Sentuhan teknologi sederhana pada cara memasak, menyaring, dan pengemasan, berhasil mengurangi kadar peroksida dan air yang menjadi sumber bau tengik dari

minyak kelapa pada

umumnya. Kapasitas produksi dari Mama As dan beberapa kelompok di Adonara pada bulan Februari 2010 saja sudah mencapai 3 ton per bulan. Itu belum termasuk pengrajin-pengrajin lain yang tidak tergabung dalam minyak goreng TaTa.

Tetapi Mama As, dan ibu-ibu lainnya punya cita-cita yang lebih besar dari itu. Saat pertemuan aktor-aktor perubahan di Kupang mereka merancang agar industri kelapa rumahan di Adonara berkembang, dan dapat menggantikan kehadiran minyak sawit yang kontroversial itu.

Industri rumahan kelapa, menurut imajinasi Mama As, tidak berhenti pada urusan produksi minyak kelapa. Tetapi seluruh hasil dari buah kelapa harus bisa dimanfaatkan. Ide ini sudah ada di benak Mama As sejak bertahun-tahun yang lalu, dan menemukan jalannya ketika di tahun 2009 muncul program Pengembangan Kelapa Terpadu di

inisiatif"Reclaim Your Future”

14

Page 15: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

15

desanya, Horinara. Program ini adalah kerja sama antara Pemda dengan Universitas Gajah Mada.

Inti dari program ini adalah melatih masyarakat untuk mengembangkan potensi kelapa mulai dari daging, air kelapa, sabut, dan batoknya. Produk yang dihasilkan pun lengkap, minyak kelapa, VCO (virgin coconut oil), nata de coco, arang briket, sampai asap cair yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti formalin. Sabutnya bisa dijadikan pengganti busa jok, dan lain-lainnya. Pendek kata, program ini adalah memanfaatkan kelapa secara keseluruhan tanpa kecuali.

Yang menarik, Mama As beserta kelompoknya bukanlah peserta pelatihan Pengembangan Kelapa Terpadu. Tetapi paska program selesai, tidak ada yang memanfaatkan alat-alat bantuan pemerintah dan UGM tersebut. Maka, Mama As bermodal semangat dan rasa ingin tahu, memanfaatkan alat-alat mangkrak tersebut dan memproduksi briket, asap cair, dan produk-produk turunan. Lewat pengetahuan serba sedikit yang didapat dari mencuri dengar pada saat pelatihan, ditambah ketekunan melakukan percobaan Mama As dan kelompoknya berhasil membuat arang briket dan asap cair.

Lebih jauh lagi, misinya yang mulia adalah mencoba memperkenalkan arang briket sebagai pengganti kayu api atau minyak tanah yang sudah mulai sulit didapat karena kebijakan

pemerintah mengurangi subsidi BBM. Ditambah lagi, produksi arang briket yang nil emisi ini juga punya manfaat lain. Asap yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa ditangkap dan disuling menjadi asap cair yang bermanfaat sebagai pengawet.

Adonara adalah pulau yang sebagian penduduknya adalah nelayan. Produksi ikan yang berlimpah dan seringkali terbuang-buang dapat diatasi jika asap cair dikembangkan sebagai pengganti formalin. Bayangkan jika teknologi ini proven. Ribuan nelayan bisa terselamatkan karena salah satu titik vital, yaitu pengawetan ikan segar bisa diatasi. Dan yang lebih luar biasa, bisa diselamatkan oleh industri rakyat asap cair.

Lebih jauh lagi, Mama As dan kelompoknya bahkan juga membuat kompor untuk arang briket. Logika bisnis berjalan dengan begitu baiknya sehingga seluruh kesiapan penggunaan arang briket dikembangkan oleh Mama As dengan kelompoknya. Pada bulan Desember 2010 saja, setiap minggu kelompok Mama As mampu menjual 10 buah kompor briket serta 20 kg briket.

inisiatif"Reclaim Your Future”

15

Page 16: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

16

Seperti tidak kehabisan orang kreatif, P. Adonara memiliki pengrajin lain yaitu pengrajin sabun yang bahan dasarnya minyak kelapa. Martinus Boli jebolan Universitas Katolik Widya Mandira memilih tinggal di kampung mengembangkan bisnis kecil sabun colek dan sabun batang dari minyak kelapa.

Alasan Martinus, mirip dengan Mama As, kelapa yang berkelimpahan, mestinya bisa dijadikan produk lain yang bermanfaat dan dibutuhkan orang, ketimbang terus menerus membeli bahan konsumen seperti minyak goreng, atau sabun dari luar, padahal kemungkinan untuk memproduksi sendiri sangat luas.

Tetapi dunia Adonara bukanlah dunia yang vakum, terlepas dari dinamika ekonomik dunia. Adonara adalah produsen signifikan kopra. Dalam kurun waktu enam bulan, harga kopra

meningkat dari Rp. 2000,00 pada bulan Juni 2010, menjadi Rp. 6000,00 pada bulan Januari 2011. Pengrajin kelapa kekurangan bahan pasokan. Sialnya, kebanyakan pengrajin kelapa yang umumnya perempuan bukanlah pemilik kebun kelapa. Mereka biasanya membeli kelapa dengan harga Rp. 1000,00 perbutir dari pemilik kebun kelapa, tetapi kali ini tidak mungkin lagi karena kelapa sudah dijadikan kopra dan dijual kepada pedagang pengumpul.

Saat ini pemilik kebun kelapa, memilih menjual kopra ketimbang menjual kelapa bulat pada perajin. Dulunya, harga kopra murah sehingga menjual kelapa bulat kadang lebih menguntungkan dibanding membuat kopra. Sekarang, bahkan kopra basah pun dibeli oleh pedagang pengumpul.

Ternyata, urusan rebutan pasokan kelapa bulat bukan hanya kerepotan yang dialami oleh pengrajin kelapa yang sedang sangat antusias mengembangkan industri kelapa

inisiatif"Reclaim Your Future”

16

Page 17: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

17

rumahan. Para pengusaha industri kelapa olahan, juga merasakan hal yang sama dengan para pengrajin kelapa Adonara.

Bulan November 2010, seorang pengusaha industri kelapa olahan, dari Sambu Group menyurati Menteri Perekonomian agar menghentikan ekspor kelapa olahan (http://economy.okezone.com/read/2011/01/30/320/419473/industri-kelapa-minta-ekspor-dihentikan). Menurutnya, kapasitas produksi pabrik hanya tinggal 64.3% akibat meningkatnya ekspor kelapa bulat ke Malaysia dan China. Dan, hingga bulan Januari 2011 tidak ada respon yang memadai dari pemerintah bagaimana mengatasi kenaikan harga serta pasokan kelapa bulat akibat meningkatnya ekspor ke dua negara tersebut. Sama seperti komoditi lain, eksportasi menjadi jauh lebih penting ketimbang memperkuat otot-otot ekonomi dan ekologi warga.

Bagi petani kelapa, kenaikan harga kopra adalah anugerah. Setelah berlama-lama menunggu, kenaikan harga memang kopra menyejukkan. Ekspor kelapa bulat juga menyejukkan. Kenapa harus susah-susah mengusahakan kelapa yang bisa dijual dengan hanya tinggal petik, kumpul, angkut, dan dapat uang.

Satu hal yang tidak dihitung, dengan mengusahakan industri rumahan kelapa di P. Adonara sebenarnya meningkatkan kemampuan ekonomi dan ekologi secara kolektif. Bayangkan jumlah orang yang dapat terlibat dari industri kelapa rumahan, belum lagi penggunaan produk-produk yang dapat mensubtitusi atau menjadi komplemen dari barang-barang konsumsi. Pendek kata, eksportasi bahan mentah dan setengah jadi kelapa, menguntungkan bagi sebagian orang tetapi tidak dalam arti strategis pengembangan resiliensi setempat atau skala pulau seperti Adonara.

inisiatif"Reclaim Your Future”

17

Page 18: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

18

oleh george HormatFoto Pikul

ragaM MaNFaaT TaNaMaN deWa

inisiatif"Reclaim Your Future”

18

Page 19: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

19

BagiaN buah kelapa yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis adalah daging buah, air, tempurung dan sabut.

Ada begitu banyak produk turunan yang dapat dihasilkan dari pengolahan daging kelapa. Beberapa di antaranya adalah aneka makanan segar, bahan makanan terawetkan, suplemen makanan bayi, suplemen kesehatan, minyak kelapa, tepung kelapa, kelapa parut kering (Desiccated coconat), dan beragam variasi produk lainnya.

Daging buah kelapa muda (usia 8 bulan) biasanya dipakai sebagai bahan es kelapa, koktil, selai, tart kelapa, dan suplemen makanan bayi. Buah kelapa hibrida umur 8 bulan mengandung 9,5710,94% protein. Buah kelapa pada usia ini merupakan sumber protein esensial yang baik, karena protein kelapa tidak mengikat senyawa anti-

nutrisi. Sifat ini pula yang terdapat dalam bahan baku makanan bayi lainnya yang berasal dari jenis kacang-kacangan. Daging buah kelapa mengandung mineral Kalium (K), Calsium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Mg), zat besi (Fe), Seng (Zn), Mangan (Mn), dan Cn dan 2,35 peren asam lemak esensial linoleat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Pada buah kelapa usia 9 bulan (untuk jenis kelapa hibrida tertentu), kader air mulai berkurang, dan kadar karbohidrat bertambah. Pada usia ini, daging kelapa dapat digunakan untuk membuat aneka produk makanan ringan, seperti kripik kelapa.

Produk seperti santan, minyak kelapa, tepung kelapa, dan kelapa parut kering (Desiccated coconat) menggunakan buah kelapa matang (sekitar 10-12 bulan pada beberapa jenis kelapa hibrida).

Saking banyaknya manfaat yang diberikan, Kelapa disebut “Tanaman Dewa.” Tentu saja, karena tak ada satupun bagian dari tanaman ini yang tidak dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

ragaM MaNFaaT TaNaMaN deWa

inisiatif"Reclaim Your Future”

19

Page 20: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

20

Minyak goreng dari kelapa dapat diproduksi dengan dua macam cara: cara kering dan cara basah. Pembuatan minyak goreng dengan cara kering menggunakan kopra sebagai bahan baku. Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan dengan bantuan sinar matahari ataukah pengasapan. Sedangkan pembuatan minyak goreng dengan cara basah dilakukan melalui penyantanan daging kelapa segar.

Santan kelapa adalah unsur yang paling bertanggungjawab dibalik gurihnya banyak ragam makanan nusantara. Jika tak ada santan, maka tidak akan ada pula rendang padang yang populer ke seluruh pelosok negeri itu.

Pepatah manusia, “habis manis sepah dibuang” tak berlaku pada kelapa. Ampas dari proses pembuatan santan kelapa merupakan bahan baku pembuatan tepung kelapa. Salah satu manfaat tepung kelapa adalah sebagai bahan pengganti tepung terigu, bahan dasar pembuat kue. Dibanding tepung terigu, tepung kelapa lebih rendah kalori. Karena itu, para penderita diabetes dan obesitas sebaiknya mengkonsumsi kue-kue-an yang terbuat dari tepung kelapa.

Kelapa parut kering (desiccated coconat) adalah produk olahan daging kelapa yang dikeringkan. Proses pengeringannya berbeda dengan kopra. Prosesnya harus higienis, dan hasilnya putih bersih. Kelapa parut kering adalah bahan baku pengolahan biskuit, roti, dan jenis kue tertentu.

inisiatif"Reclaim Your Future”

20

Page 21: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

21

Air kelapa, selain nikmat diminum dalam kondisi segar, juga dapat diolah menjadi berbagai produk turunan. Beberapa di antaranya adalah cuka, kecap, dan nata. Pada pembuatan kecap, air kelapa dicampur dengan Gula merah, Kedelai bubuk, Keluwak, Laos, Bawang putih, Sereh, Daun salam, Vetsin, Pengawet/natrium benzoat, Pehkak, Kemiri, Wijen.Batok Kelapa, selain digunakan sebagai bahan produk kerajinan yang menarik, juga bisa diolah menjadi hard board dan insulator (lewat proses penepungan); hard board; arangnya diolah menjadi arang aktif, tepung arang, black carbon, dan briket arang.

Saat ini, permintaan arang aktif cukup tinggi, umumnya datang dari industri kimia, makanan, dan gas. Karena memiliki daya serap tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan dan uap, arang aktif digunakan dalam proses desulfurisasi, menghilangkan gas beracun, bau busuk, asap, menyerap racun pada pemurnian gas dan industri LPG, dan sebagai pengangkut vinil kiorida dan vinil acetat. Pada industri makanan, obat, dan minuman, arang aktif digunakan untuk menyaring dan menghilangkan warna, bau, rasa yang tidak enak. Pada pengolahan air minum, arak aktif berfungi menghilangkan bau, warna, dan zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air. Arang aktif juga berfungsi menyerap logam aktif pada pengolahan air limbah. Fungsi pemurnian arang aktif juga dimanfaatkan dalam pengolahan emas, pupuk, pulp, dan kimia perminyakan.

Pelepah, daun, dan batang pohon kelapa biasanya digunakan sebagai berbagai macam kerajinan untuk memperindah disain interior. Serat batang kelapa yang unik membuatnya diminati dalam konstruksi bangunan seperti kafe, hotel, galeri, maupun bangunan rumah tinggal.

Kita baru membahas sedikit sekali manfaat tanaman kelapa. Di luar semua yang disebutkan, masih sangat banyak produk turunan yang dihasilkan dari pengolahan kelapa. Tanaman ini sungguh “tanaman dewa”.

inisiatif"Reclaim Your Future”

21

Page 22: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

22

Hai mi sosa sa’le hai mo’et mihineHai kami sosa sata sa’le hai mo’et kamihine

Hai fe mui sufa ka’uf...

[Kami tidak menjual apa yang tidak bisa kami buat,Kami hanya menjual apa yang bisa kami buat

Karena kami punya anak cucu...]

FesTiVaL PaHaM NiFu Meseoleh Silvia FanggidaePhoto PIKUL

inisiatif"Reclaim Your Future”

22

Page 23: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

23

DEKlaRaSI rumusan masyarakat ini dibacakan oleh Wakil Bupati Timor Tengah Selatan di puncak acara Festival Paham Nifu Mese (Kampung Kita Bersama) pada 11 Desember 2011. Melalui deklarasi ini, masyarakat mengklaim kembali hak mereka untuk menentukan arah pembangunan wilayahnya. Melalui deklarasi ini, masyarakat memberikan rambu-rambu tegas pada negara tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan atas nama apapun, termasuk pembangunan.

Bukan rambu-rambu tanpa sebab. Festival Paham Nifu Mese adalah bagian dari perayaan kebersamaan komunitas 3 wilayah yang membangun jejaring mandiri berbasis kekuatan masing-masing. Berbagai pengalaman perjuangan masyarakat masing-masing wilayah dijadikan bahan belajar tak habis digali. Masyarakat 3 wilayah dalam perayaan ini mampu menyodorkan bukti-bukti kekuatan

yang mereka miliki, dan harus menjadi dasar kuat bagi pembangunan wilayah. Kekuatan-kekuatan yang direpresentasi oleh unsur-unsur penting hak dasar komunitas: lopo, makanan bersumber lokal dan tenunan dengan pewarna alami.

Lopo bukan semata tempat berteduh dari panas dan hujan. Lopo adalah simbol sekaligus praksis demokrasi dalam masyarakat. Tempat pengambilan keputusan yang tidak semena-mena tetapi hasil rembug.

Makanan bukan semata memenuhi kebutuhan fisik hari ini. Makanan adalah instrumen pemeliharaan masa depan, generasi penerus serta hasil kolaborasi harmonis manusia dan alamnya. Kadang tak terbayang apa yang disediakan alam untuk manusia, dan kemampuan manusia mengolahnya dengan kreatif. Menyantap lezatnya olahan sagu gebang (putak laka) dicampur madu,

FesTiVaL PaHaM NiFu Mese

inisiatif"Reclaim Your Future”

23

Page 24: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

24

atau kacang Arbila dibalur sambal lu’at

adalah kenikmatan yang tak bisa diperoleh

lagi bila hutan tidak lagi dibawah pengelolaan dengan kasih

masyarakat.

Hasil tenunan bukan pelindung tubuh semata. Melaluinya, struktur dan pembagian peran dalam masyarakat diceritakan turun temurun. Warna-warni memikat yang mencerminkan kreativitas tradisi dalam pola yang bercerita merupakan hasil dari perasan dedaunan, kulit pepohonan dan buahan alam sekitar. Jauh lebih indah dibanding penggunaan pewarna buatan.

petikan juk dan detak tegas gong Amanuban.

Kekuatan yang ada memungkinkan masyarakat menggambarkan visi wilayah mereka. Untuk mengafirmasinya, Wakil Bupati TTS diajak untuk bersama mengvisualisasi visi masyarakat di satu lembar besar papan visi 3 suku besar TTS. Ini adalah sebuah demonstrasi kedaulatan, klaim atas masa depan wilayah.

Lebih dari 300 orang tokoh dan anggota komunitas, para tetua, perempuan, anak muda dan anak-anak mengambil bagian dalam festival ini. Tanggal yang dipilih bukan kebetulan: 10 Desember. Ketika masyarakat dunia merayakan Hari Hak Asasi Manusia, masyarakat TTS

mendeklarasikan

hak untuk menentukan arah pembangunan wilayah di bawah naungan Fatu Nausus, perlambang sumber air kehidupan di Timor yang diselamatkan masyarakat dari celaka pembangunan kapitalistik.

Bersama membangun solidaritas manusia dan alamKekuatan-kekuatan diatas diekspresikan masyarakat dalam bentuk drama-drama singkat dan narasi-narasi menggugah penuh penghayatan. Tidak ketinggalan tarian bonet dan puisi-puisi dari hati yang penuh kekuatan menghangatkan pekatnya hujan bulan Desember, diiringi

inisiatif"Reclaim Your Future”

24

Page 25: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

25

Menciptakan mimpi, menguatkan visiAcara puncak Festival Paham Nifu Mese terpaksa ditunda 1 hari untuk mengafirmasi kehadiran Bupati TTS sebagai pimpinan pemerintahan. Ingkarnya bupati, toh, tidak menyurutkan semangat perayaan masyarakat. Perayaan sesungguhnya telah terjadi bertahun sebelumnya. Ketika masyarakat, perempuan dan laki-laki, mempertahankan wilayah dari perampokan sumber daya dan pencucian identitas. Ketika mereka saling bertemu untuk berbagi pengalaman dan pemahaman tentang hak dasar dan sumber daya bersama. Ketika mereka membangun visi bersama. Ketika mereka kembali dan menyebarluaskan pemahaman dan visi di komunitas masing-masing dengan strategi-strategi komunikasi yang kreatif.

Ingkarnya bupati seperti menyiram bensin pada api kedaulatan wilayah yang mulai membesar. Ketidak-acuhan yang dipertonton-

kan pimpinan pemerintahan wilayah ditransformasi menjadi enerji baru bagi kekuatan rakyat. ‘Pesta ini adalah pesta rakyat, kita merayakan kekuatan dan

visi kita. Tidak peduli, negara hadir atau tidak,’ demikian penegasan rakyat.

Festival Paham Nifu Mese ditutup dengan tarian bonet bergandengan tangan bersama, melambangkan ikatan visi dan hasrat membangun wilayah dengan lestari. Lebih dari 300 orang menari dalam langkah selaras, memamerkan solidaritas. Solidaritas antara alam dengan manusia. Solidaritas antara manusia-manusia dari suku berbeda dengan karunia sumber daya yang berbeda. Solidaritas antara generasi kini dan penerusnya. Solidaritas yang tidak kuyup oleh hujan dan ketidakhadiran negara.**

inisiatif"Reclaim Your Future”

25

Page 26: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

26

gagaL tanam dan gagal panen menjadi suatu cerita dalam kunjungan PIKUL dan

OAT ke Amanatun, Mollo dan Amanuban. Cerita dari Desa

Sahan di Amanatun, misalnya. disampaikan sudah hampir 2

tahun ini tanaman pangan jagung tidak dapat tumbuh karena

kurang hujan.

Hal yang sama juga terjadi di sebagian besar Amanuban karena hujan yang tak menentu sehingga menyulitkan petani untuk memperkirakan dengan baik waktu tanam yang bersamaan dengan waktu hujan. Sedangkan di Mollo, cerita gagal tanam dan panen juga terjadi dengan alasan yang berbeda dengan dua wilayah di atas. Hujan yang berlebihan membuat tanaman jagung sulit tumbuh karena tidak ada sinar matahari dan tanah menjadi sangat basah sehingga akar tanaman membusuk.

Untuk dapat bertahan dengan kondisi yang demikian maka konsumsi pangan lokal jagung beralih ke pangan-pangan lain yang tersedia di kampung seperti ubi-ubian, pisang dan putak laka (sagu dari pohon gebang). Di Desa Sahan, misalnya, sudah 2 tahun ini putak laka menjadi rutin dikonsumsi selain ubi dan pisang. Bahkan dusun-dusun yang letaknya mendekati pesisir pantai selatan hanya bisa mengkonsumsi putak laka karena daerahnya lebih kering dan tanaman lain susah tumbuh.

sePeNggaL CaTaTaN dari VisiTasi LiBerTi HaKBerBagi, MeMBaNguN soLidariTas MeNuju

KeTaHaNaN KoMuNiTas

oleh Margareth HeoFoto Pikul

Page 27: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

27

Mollo dan Amanuban pun demikian, konsumsi jagung menjadi lebih terbatas dan lebih mengandalkan umbi-umbian, pisang dan beras bagi wilayah yang mempunyai sawah (misalnya, Tune dan Bonleu di Mollo). Mollo sebagai daerah yang dianggap makmur pun, tahun ini, kalau ada yang masih mengkonsumsi jagung biasanya sisa hasil panen tahun sebelumnya. Begitu juga di Amanuban, mereka mengkonsumsi jagung sisa panen tahun sebelumnya dan, bahkan, persediaan bibit jagung.

Cerita di atas ditambah dengan kekhawatiran mereka terhadap pertambangan yang akan masuk dan menghancurkan wilayah hidup mereka. Seperti yang terjadi di sepanjang pantai selatan, warga sudah mendengar bahwa daerah mereka akan masuk dalam wilayah tambang migas bahkan patok-patok/tiang-tiang milik perusahaan migas sudah terpancang di atas tanah dan kebun mereka. Kekhawatiran yang sama nampak di Mollo, dengan pengalaman tambang marmer dan ekspansi kehutanan di tanah-tanah mereka.

Ditengah krisis yang terjadi tersebut, muncul cerita menarik tentang pertukaran sumber daya lokal antar komunitas dengan tujuan memenuhi kebutuhan lokal sebagai bentuk solidaritas antar mereka. Salah satunya terjadi di Desa Sahan, masyarakat dusun pesisir yang hanya mengandalkan putak laka, menerima pemberian makanan berupa kelapa, ubi dan pisang dari masyarakat yang berada di dusun atas. Sebaliknya masyarakat dari dusun pesisir kemudian membalasnya dengan memberikan bahan putak dan juga menyediakan ikan. Di Kiufatu yang kekurangan bibit jagung, masyarakatnya menerima bibit jagung dari desa yang panen jagungnya berhasil.

Cerita tentang pertukaran ini kemudian menjadi perhatian OAT (Organisasi Atai’mamus), organisasi rakyat yang selama ini bekerja bersama masyarakat Timor Tengah Selatan (TTS) untuk melindungi sumber daya alam dan hak-hak masyarakat adat terhadap sumber daya alam dari ancaman eksploitasi pertambangan dan kehutanan. Kekayaan lokal yang ada

sePeNggaL CaTaTaN dari VisiTasi LiBerTi HaKBerBagi, MeMBaNguN soLidariTas MeNuju

KeTaHaNaN KoMuNiTas

inisiatif"Reclaim Your Future”

27

Page 28: Inisiatif, Edisi 2, Tahun 2010

inisiatif"Reclaim Your Future”

28

di wilayah masing-masing kemudian diangkat untuk dikelola demi memenuhi kebutuhan sendiri dan juga menjadi bahan pertukaran antar wilayah yang bertujuan membangun ketahanan lokal masyarakat. Untuk itu OAT menginisiasi visioning yang melibatkan masyarakat Molo, Amanatun dan Amanuban.

Paska visioning yang dilakukan di Nausus, para peserta yang berasal dari desa-desa di tiga wilayah besar ini kembali ke komunitas masing -masing dan mulai mengorganisir komunitas masing-masing. Selain pengakuan bahwa proses visioning di Nausus sangat berkesan bagi mereka, karena membantu mereka menemukan semangat untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga dan komunitas, mereka mulai mengorganisir kelompok dengan mengelola sumber daya yang ada di wilayahnya masing-masing.

Identifikasi kekayaan lokal mulai dilakukan untuk dikelola, misalnya Amanuban yang kaya akan kelapa mulai memproduksi minyak kelapa yang dapat dimanfaatkan juga oleh Mollo. Pesisir Amanatun dan Amanuban juga dapat menyediakan ikan dan garam bagi wilayah lain. Sebaliknya Mollo yang hasil pertaniannya lebih baik dibanding 2 wilayah lain, menyediakan jagung dan hasil pertanian lainnya (bawang, dll).

Mewujudkan mimpi bersama hanya bisa dibangun melalui solidaritas bersama.

Ini kemudian yang dibuktikan dalam Festifal Paham Nifu Mese (Festifal Kampung Kita Bersama). Festival yang bertujuan membangun jejaring bersama berdasarkan kekuatan wilayah masing-masing untuk mempertahankan sumber daya alam. OAT berperan sebagai penghubung ke tiga wilayah untuk mengorganisir logistik pada perayaan.

Dari tiap wilayah disepakati membawa hasil-hasil pertanian yang ada untuk perayaan Festival Paham Nifu Mese. Bawaan hasil pertanian ini selain sebagai jamuan bersama juga untuk dipertukarkan antar 3 wilayah tersebut. Hasil-hasil pertanian yang dibawa juga merupakan pameran kekayaan lokal yang tidak boleh dirusak oleh eksploitasi

pertambangan atau apapun.

Kesepakatan tentang

persiapan Festival Paham Nifu Mese ini juga merupakan salah satu bentuk solidaritas bersama menuju kekuatan dan ketahanan 3 wilayah, Amanatun, Amanuban dan Mollo.

inisiatif"Reclaim Your Future”

28