infobpjs - malukuprov.go.id · message ceo pembaca info bpjs yang budiman, pelayanan publik,...

24
KESEHATAN INFOBPJS MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 2018 73 TAHUN Indonesia Merdeka AKSES PEMBIAYAAN KESEHATAN RATUSAN JUTA MASYARAKAT TERPENUHI MELALUI PROGRAM JKN-KIS

Upload: vandieu

Post on 08-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

K E S E H A T A NI N F O B P J S

MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 2018

73 TAHUN Indonesia MerdekaAKSES PEMBIAYAAN KESEHATAN RATUSAN JUTA MASYARAKAT TERPENUHI MELALUI PROGRAM JKN-KIS

Page 2: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah
Page 3: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

MESSAGECEO

MESSAGE

Pembaca Info BPJS yang budiman,

Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah turun. BPJS Kesehatan tak hanya bergulat dengan strategi untuk menjaga sustainabilitas Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Memasuki tahun kelima pelaksanaannya, semangat BPJS Kesehatan untuk mempersembahkan pelayanan terbaik bagi peserta, tak mengendur.

Beragam inovasi diluncurkan guna memudahkan peserta, bahkan bila perlu membawa pelayanan langsung ke hadapan peserta, seperti halnya aplikasi Mobile JKN dan layanan jemput bola Mobile Customer Service. Akses pendaftaran diperluas. Melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500400, peserta tinggal duduk manis selagi kartu JKN-KIS diantarkan ke rumah. Kanal Informasi dan pengaduan dibuka lebar dengan harapan komplain seperti ‘kurang informasi’ atau ‘layanan dipersulit’ dapat teredam. Segala upaya tersebut berimbas pada masuknya indeks kepuasan peserta dalam kategori tinggi di tahun 2017, dengan skor 79,5.

Selain mengutamakan kualitas pelayanan kepada peserta, BPJS Kesehatan juga fokus memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan fasilitas kesehatan, termasuk tenaga medis. Bicara soal kepuasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis, kinerja BPJS Kesehatan terbilang masih on the track. Hampir sama dengan kepuasan peserta, tahun 2017 kepuasan fasilitas kesehatan terhadap BPJS Kesehatan juga masuk dalam kategori tinggi dengan skor 75.5%.

Tahun 2018 ini, BPJS Kesehatan memperoleh skor Organizational Image Index sebesar 81,61. Artinya, kesan terhadap BPJS Kesehatan kian baik.Masyarakat semakin mengasosiasikan BPJS Kesehatan dengan hal-hal positif. Untuk itu kami ucapkan terima kasih banyak atas kepercayaan dan dukungan Anda. Hal ini menjadi suntikan energi baru bagi kami untuk memantapkan langkah dan melakukan penyempurnaan di berbagai aspek.

Menjaga kepuasan peserta dan kepuasan fasilitas kesehatan secara bersamaan memang bukan hal yang mudah. Masing-masing memiliki prioritas dan kepentingan. Kami berupaya menjaganya tetap selaras, bergerak harmonis dalam perputaran roda JKN-KIS. Cakupan Kesehatan Semesta sudah di depan mata, maka seyogyanya mari kita eratkan sinergi bersama untuk menyongsongnya.

Direktur Utama Fachmi Idris

Mengawal Kepuasan Bersama Menuju Cakupan Kesehatan

Semesta

BPJS Kesehatan tak hanya bergulat

dengan strategi untuk menjaga sustainabilitas

Program Jaminan Kesehatan

Nasional-Kartu Indonesia Sehat

(JKN-KIS).

Page 4: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

KILAS & PERISTIWA

5

FOKUS73 tahun indonesia merdeka, kontribusi jkn-kis selamatkan jutaan orang dari kemiskinan

6

PELANGGAN

12BPJS KESEHATAN MENJAMIN Pelayanan Rehabilitasi Medik Sesuai Indikasi Medis

14

BENEFIT

18Tulus Mengabdi di Tengah Keterbatasan Fisik

INSPIRASI

19

SEHAT & GAYA HIDUP

SALAM REDAKSI

PERSEPSI

DAFTAR ISI

BINCANGprogram jkn-kis dorong kualitas layanan komprehensif 10 20

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Irfan Humaidi PEMIMPIN REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR Elsa Novelia, Budi Setiawan, Widiani Utami, Sri Wahyuningsih, Dede Chandra S, Endang Diarty, Upik Handayani, Maria Yuniarti, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah Ismawardani, Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Asto Bawono, Muhammad Aryad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto

Begini prosedur Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Dijamin BPJS Kesehatan

menjaga kesehatan kaki itu penting loh

Ada Mereka yang terselamatkan oleh Program JKN-KIS

jaminan kecelakaan lalu lintas Bikin Laporan Polisi Kini Lebih Mudah

TESTIMONI16program jkn-kis menyelamatkan jiwa dan harta benda

Pembaca Setia Media Info BPJS Kesehatan,

Program JKN-KIS seyogyanya memberikan perlindungan dan meringankan beban finansial bagi masyarakat yang sakit, sehingga dapat mengurangi kerentanan masyarakat dari kemiskinan. Di sisi lain, program JKN-KIS juga mampu meningkatkan akses masyarakat terutama kelompok pendapatan menengah ke bawah terhadap jasa layanan kesehatan, sehingga juga memberikan andil terhadap penurunan ketimpangan di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian, Program JKN-KIS memiliki dampak yang luar biasa pada penurunan ketimpangan dan mencegah orang jatuh miskin. Saat sakit, orang yang memiliki kartu JKN-KIS tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Mereka bisa memanfaatkan kartu pesertanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di fasilitas kesehatan. Sementara jika tidak punya kartu JKN-KIS, kemungkinan seseorang jatuh miskin bisa meningkat. Lebih dalam mengenai penelitian tersebut edisi ini akan membahasnya dalam Rubrik FOKUS.

Kami menyadari, untuk meningkatkan kualitas informasi yang ada dalam media ini kami masih membutuhkan masukan dan kritik dari pembaca sekalian. Kami ucapkan terima kasih kepada pembaca yang budiman, atas atensi dan masukan membangun sehingga diharapkan media ini terus menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan masyarakat serta pembaca sekalian. Selamat beraktivitas.

Redaksi

BPJS KESEHATAN JALIN KERJA SAMA DENGAN DEWAN MASJID INDONESIA

Page 5: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 5

KILAS & PERISTIWA

Jakarta, Sebagai bentuk komitmen menjalankan amanah undang-undang terkait pelaksanaan program jaminan kesehatan di Indonesia, BPJS Kesehatan dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sepakat menjalin kerja sama melalui penandatanganan perjanjian kerja sama. Lewat sinergi ini, DMI diharapkan dapat mendukung BPJS Kesehatan mencapai Universal Health Coverage atau cakupan kesehatan semesta dalam waktu dekat.

“DMI merupakan mitra BPJS Kesehatan, serta peserta yang harus kita informasikan dan update terkait kebijakan terbaru dalam penyelenggaraan JKN-KIS. Harapan kita, selain memperluas cakupan kepesertaan, DMI juga dapat menjadi salah satu pusat informasi tentang program JKN-KIS bagi seluruh jamaah yang ada di dalamnya,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan dengan Dewan Masjid Indonesia tentang Sinergi Penyelenggaraan Program JKN-KIS bagi Jamaah dalam Wadah DMI yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (06/08). Hadir pula dalam acara tersebut,

Wakapolri sekaligus Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin.Tidak hanya dari sisi perluasan kepesertaan, ruang lingkup Nota Kesepahaman antara BPJS Kesehatan dengan DMI juga mencakup kerja sama Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), perluasan kanal pembayaran iuran peserta Program JKN-KIS, dan edukasi pembayaran iuran peserta Program JKN-KIS.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS senantiasa berupaya menjalin kerja sama dan memperkuat hubungan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan, keagamaan, mahasiswa, dan lain sebagainya, sehingga implementasi program JKN-KIS di lapangan dapat berjalan lancar,” kata Fachmi.

Ia berharap, perjanjian kerja sama tersebut juga dapat menjadi langkah yang baik bagi BPJS Kesehatan dan DMI untuk meningkatkan derajat kesehatan para jamaah dalam wadah DMI.

BPJS KESEHATAN JALIN KERJA SAMA DENGAN DEWAN MASJID INDONESIA

Jakarta, Jamkesnews- BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ditugaskan untuk mengelola Dana Jaminan Sosial serta membiayai pelayanan kesehatan peserta dengan efisien, sesuai indikasi medis serta mengacu pada prinsip managed care, yaitu pelayanan yang bermutu dengan biaya yang terkendali.Mengacu pada Pasal 42 Perpres 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan juga disebutkan bahwa pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

Penerapan sistem kendali mutu pelayanan jaminan kesehatan tentunya harus dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran kesehatan peserta.

“BPJS Kesehatan tidak dapat berjalan sendiri. Kami membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, baik para pemangku kepentingan utama, maupun para profesional yang terkait untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjaga kesinambungan Program besar ini,” ujar Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Maya Amiarny Rusady dalam kegiatan pertemuan nasional gabungan antara Dewan

Pertimbangan Medik (DPM) tingkat Pusat dan Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) Tingkat Pusat di Jakarta (08/08).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Pusat Farid W Husain, mengungkapkan Program JKN-KIS memerlukan upaya kendali mutu dan biaya yang didukung oleh lembaga independen yang kuat untuk memantau mutu dan biaya pelayanan pada peserta JKN agar sustainabilitas Program dapat terus berlangsung dan outcome kesehatan peserta dapat terus meningkat.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Medis Pusat Muchlis Ramli mengungkapkan DPM siap mendukung dan berkontribusi terhadap keberlangsungan dan sustainabilitas Program JKN-KIS. Harapan program ini terus ada untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu serta efektif dan efisien guna menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Muchlis menambahkan, BPJS Kesehatan, DPM dan TKMKB senantiasa bersinergi baik di tingkat Pusat maupun Daerah dalam upaya-upaya penyelesaian kasus pelayanan kesehatan dalam Program JKN-KIS. Lebih jauh DPM di tingkat pusat senantiasa berkoordinasi dalam menyelesaikan beberapa kasus sengketa bersama dengan Dewan Pertimbangan Klinis (DPK).

DUKUNG KEBERLANGSUNGAN PROGRAM JKN-KIS, BPJS KESEHATAN PERKUAT SINERGI DENGAN TKMKB DAN DPM

Page 6: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 20186

F O K U S

Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memiliki peran penting dalam mewujudkan salah satu tujuan Indonesia merdeka, yakni memajukan kesejahteraan umum, di mana salah satu unsurnya adalah kesehatan. Di usia kemerdekaan Indonesia yang ke-73 ini, Program JKN-KIS telah menjadi tumpuan harapan seluruh Rakyat Indonesia untuk merdeka dari rasa takut akan biaya pelayanan kesehatan ketika dilanda sakit, melalui pemberian akses finansial atau pembiayaan pelayanan kesehatan kepada seluruh segmen masyarakat. Di sisi lain, kehadiran Program JKN-KIS juga ikut berkontribusi mengurangi kerentanan masyarakat dari kemiskinan.

Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah berjalan hampir lima tahun. Dalam pelaksanaannya, telah banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program ini

karena mendapatkan kemudahan akses secara finansial (pembiayaan) ketika membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, sehingga dapat memulihkan kondisi kesehatan mereka, serta mencegah kecacatan atau mencegah semakin memburuknya gangguan kesehatan yang diderita.

Program JKN-KIS seyogyanya memberikan perlindungan dan meringankan beban finansial bagi masyarakat yang sakit, sehingga dapat mengurangi kerentanan

Kontribusi JKN-KIS Menyelamatkan Jutaan Orang dari Kemiskinan

73 TAHUNINDONESIA MERDEKA

Page 7: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 7

FOKUS

masyarakat dari kemiskinan. Di sisi lain, program JKN-KIS juga mampu meningkatkan akses masyarakat terutama kelompok pendapatan menengah ke bawah terhadap jasa layanan kesehatan, sehingga juga memberikan andil terhadap penurunan ketimpangan di Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris menyampaikan, pengeluaran masyarakat untuk iuran JKN-KIS dapat dianggap sebagai investasi, karena Program JKN-KIS terbukti mampu melindungi keluarga dari kemiskinan akibat penyakit berbiaya mahal.

“Kalau dihitung-hitung, operasi jantung bisa habis ratusan juta rupiah. Biaya cuci darah sebulan bisa menghabiskan belasan juta. Biaya pengobatan penyandang thalassemia dan hemofilia bisa mencapai jutaan rupiah. Mungkin pada awalnya, kalangan masyarakat yang mampu masih bisa menanggung biayanya. Tapi lama-kelamaan pasti ada satu titik di mana mereka tidak mampu lagi untuk membiayai penyakit-penyakit tersebut,” ujar Fachmi Idris.

Sebelum ada Program JKN-KIS, ada banyak masyarakat yang tadinya mampu secara finansial, mendadak jatuh miskin karena besarnya biaya berobat yang harus dikeluarkan. Istilahnya sadikin, sakit sedikit jadi miskin. “Faktanya, kehadiran JKN-KIS telah menjaga kestabilan finansial jutaan keluarga di Indonesia,” tambah Fachmi.

Contohnya saja Sumadi (61 tahun), pasien penyakit jantung yang sudah dua kali menjalani operasi pemasangan ring (stent). Dengan menjadi peserta JKN-KIS, operasi pemasangan ring dan serangkaian pengobatan penyakit Jantung yang dideritanya bisa dijalani Sumadi tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis. Padahal bila harus membayar sendiri, biayanya sangat tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Sebelum era JKN-KIS, Sumadi juga mengaku uangnya banyak terkuras untuk biaya pengobatan. Apalagi sebelum terdetesi menderita penyakit jantung, lebih dari 10 tahun ia menderita diabetes mellitus. Uang tabungan yang tadinya dikumpulkan untuk biaya hidup di usia tua terpaksa harus dipakai untuk mengobati penyakitnya itu.

“Alhamdulillah, sekarang sudah ada Program JKN-KIS. Jadi tidak pusing lagi dengan biaya pengobatan. Apalagi sekarang saya sudah tidak bekerja, hanya mengandalkan dari anak-anak saja yang juga sudah berkeluarga dan punya kebutuhan sendiri yang harus dipenuhi,” ujar Sumadi.

Dampak JKN-KIS Terhadap Kemiskinan

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) tahun 2017, pada tahun 2016 Program JKN-KIS telah menyelamatkan 1,16 juta orang dari kemiskinan. Tak hanya itu, JKN-KIS juga telah melindungi 14,5 juta orang miskin dari kondisi kemiskinan yang lebih parah.

“Program JKN-KIS memiliki dampak yang luar biasa pada penurunan ketimpangan dan mencegah orang jatuh miskin. Saat sakit, orang yang memiliki kartu JKN-KIS tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Mereka bisa memanfaatkan kartu pesertanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di fasilitas kesehatan. Sementara jika tidak punya kartu JKN-KIS, kemungkinan seseorang jatuh miskin bisa meningkat. Apalagi jika sakit yang dideritanya membutuhkan dana besar. Mungkin dia harus menjual harta bendanya, atau jika tidak punya akan berutang pada orang lain,” kata Kepala Kajian Grup Kemiskinan dan Perlindungan Sosial LPEM FEB UI, Teguh Dartanto.

Page 8: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 20188

F O K U S

Dari hasil penelitian LPEM FEB UI, estimasi dengan metode quasi-experiment menunjukkan bahwa JKN-KIS berkontribusi positif dalam mengurangi beban pengeluaran kesehatan rumah tangga, yaitu sebesar Rp25.079/ kapita/bulan pada kelompok pendapatan 20% terbawah, dan juga secara konsisten pada kelompok pendapatan lain.

Penelitian LPEM FEB UI ini juga menggunakan metode mikrosimulasi untuk menjelaskan bagaimana dampak JKN-KIS terhadap kemiskinan secara deterministik. Metode ini mengukur dampak JKN-KIS terhadap tingkat kemiskinan, serta dampak JKN-KIS terhadap kedalaman kemiskinan.

Perhitungan mikrosimulasi menunjukkan, terdapat 984 ribu hingga 1,18 juta jiwa pada tahun 2015, dan 990 ribu hingga 1,16 juta jiwa pada tahun 2016 yang terselamatkan dari kemiskinan dengan adanya Program JKN-KIS. Perhitungan mikrosimulasi juga menunjukkan bahwa Program JKN-KIS telah melindungi 15,9 juta jiwa pada tahun 2015 dan 14,5 juta jiwa pada tahun 2016 dari kondisi kemiskinan yang lebih parah.

Selain melindungi orang miskin, Program JKN-KIS juga melindungi penduduk termiskin dari lilitan utang. Jika keberadaan JKN-KIS dihapuskan, ada 320 ribu penduduk miskin yang harus berutang hingga Rp12,3 juta pada tahun 2015 dan 290 ribu penduduk miskin yang harus berutang hingga Rp7,3 juta pada tahun 2016 hanya untuk membiayai layanan kesehatan yang layak.

Selain pada kemiskinan, Program JKN-KIS juga memberikan dampak positif dalam usaha menekan angka ketimpangan. Pada tahun 2015, keberadaan JKN-KIS dapat menekan koefisien GINI dari 0,395 menjadi 0,394. Kemudian pada tahun 2016, keberadaan JKN-KIS menekan koefisien GINI dari 0,384 menuju 0,383.

Dampak JKN-KIS Terhadap Perekonomian

Selain memberi kontribusi pada penurunan ketimpangan dan mencegah orang jatuh miskin, dampak besar lainnya dari implementasi Program JKN-KIS adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena menjadi lebih sehat. Kondisi ini mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.

Hasil penelitian LPEM FEB UI juga mengungkapkan, Program JKN-KIS telah ikut berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 mencapai Rp152,2 triliun. Pada tahun 2021, kontribusinya diperkirakan meningkat sampai Rp289 triliun.

Teguh Dartanto menyampaikan, dalam jangka pendek, program JKN-KIS akan mendorong aktifitas ekonomi untuk sektor yang bersinggungan dengan program JKN-KIS seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan puskesmas), industri farmasi, alat kesehatan dan non kesehatan (industri makanan dan minuman). Sedangkan untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia yang merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Tahun 2016, dampak JKN-KIS terhadap jasa kesehatan yang diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp10,3 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6triliun. Industri makanan dan minuman juga terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa angkutan, pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun, dan sektor lain Rp38,6 triliun.

Page 9: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 9

FOKUS

Dengan bertambahnya peserta JKN-KIS, Teguh mengatakan investasi di sektor kesehatan juga akan semakin meningkat, seperti pembangunan fasilitas kesehatan, produksi obat, dan alat kesehatan. Hal itu mendorong peningkatan jumlah lapangan pekerjaan bagi tenaga kesehatan, sehingga dapat memacu perekonomian Indonesia menjadi semakin berkembang.

Dampak JKN-KIS terbesar yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang. Kondisi itu mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang. “Program JKN-KIS akan meningkatkan angka harapan hidup sebesar 2,9 tahun. Program JKN-KIS berkontribusi sebesar 0.84% dari total PDB Indonesia, kenaikan 1 % kepesertaan JKN-KIS setara dengan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp1 juta/tahun/kapita,” urainya.

Di bidang ketenagakerjaan, program JKN-KIS berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 1,45 juta orang pada tahun 2016, dan akan meningkat menjadi 2,56 juta orang tahun 2021. Penciptaan lapangan kerja ini ada di beberapa sektor seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan puskesmas) sebesar 864 ribu orang (2016) akan meningkat menjadi 1,34 juta orang (2021).

Untuk sektor industri farmasi, penciptaan lapangan kerja sebesar 27,2 ribu orang (2016) dan berpotensi meningkat menjadi 42,5 ribu orang (2021). Industri makanan dan minuman sekitar 34,1 ribu orang (2016) dan 53,3 ribu orang (2021). Dampak program JKN-KIS juga akan semakin besar seiring banyaknya RS swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Selanjutnya, pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019 juga diproyeksikan akan menghasilkan output sebesar Rp289 triliun dan kesempatan kerja untuk 2,4 juta orang.

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Dari data yang dihimpun BPJS Kesehatan, per 1 Agustus 2018, jumlah peserta program JKN-KIS telah mencapai 200.282.623 peserta. Jumlah peserta ini akan terus bertambah seiring waktu hingga tercapainya cakupan semesta atau Universal Health Coverage, yang

diharapkan dapat diwujudkan paling lambat pada 1 Januari 2019. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, jumlahnya telah mencapai 27.330 fasilitas kesehatan.

Seringin dengan semakin meningkatnya peserta program JKN-KIS, jumlah peserta yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan provider BPJS Kesehatan juga terus meningkat. Dimulai dari tahun 2014 saat program ini baru diimplementasikan, total pemanfaatan mencapai 92,3 juta, dengan perincian 66,8 juta kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 21,3 juta pemanfaatan poliklinik rawat jalan rumah sakit, dan 4,2 juta pemanfaatan rawat inap rumah sakit.

Tahun 2015, terjadi peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan menjadi 146,7 juta. Dari jumlah tersebut, sebagian besar peserta memanfaatkan pelayanan kesehatan di FKTP sebanyak 100,6 juta kunjungan, kemudian pemanfataan poliklinik rawat jalan rumah sakit sebanyak 39,8 juta, lalu 6,3 juta pemanfaatan rawat inap di rumah sakit. Di tahun 2016, total pemanfaatan layanan kesehatan mencapai 177,8 juta yang terdiri dari 120,9 juta kunjungan di FKTP, 49,3 juta kasus rawat jalan di rumah sakit, dan 7,6 juta kasus rawat inap di rumah sakit. Selanjutnya di tahun 2017, total pemanfaatannya lebih besar lagi mencapai 223,4 juta. Perinciannya adalah 150,2 juta kunjungan ke FKTP, 66,4 juta kasus rawat jalan di rumah sakit, dan 8,7 juta kasus rawat inap di rumah sakit.

Bila ditotal, dalam waktu empat tahun (2014-2017), pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh tingkat layanan mencapai 640,2 juta pemanfaatan, atau rata-rata 438.000 per hari. Sedangkan untuk total biaya pelayanan kesehatan yang sudah dikeluarkan selama tahun 2014-2017, totalnya mencapai Rp250 triliun yang terdiri dari Rp203 triliun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), dan Rp47 triliun di FKTP.

Page 10: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201810

B I N C A N G

Di ulang tahunnya yang ke-73 tahun ini, Indonesia telah mengalami banyak kemajuan dalam berbagai bidang. Di bidang kesehatan, salah satu kemajuan yang berhasil dicetak

adalah hadirnya program jaminan kesehatan secara nasional melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini memberikan peluang yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sebuah jaminan kesehatan.

Mulai diterapkan 1 Januari 2014, Program JKN-KIS tidak hanya membuka dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Dalam perjalanannya, program ini ternyata berkontribusi besar terhadap penurunan ketimpangan dan kemiskinan di Indonesia.

Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia 2017 menunjukkan, di 2016 Program JKN-KIS telah menyelamatkan 1,16 juta orang dari kemiskinan. JKN juga melindungi 14,5 juta orang miskin dari kondisi

kemiskinan yang lebih parah. Tak hanya itu, program ini juga melindungi sekitar 290.000 sampai 320.000 orang miskin dari jeratan hutang.

Dengan Program JKN-KIS akses penduduk termiskin semakin membaik, dan kondisi ini membawa dampak pada penurunan ketimpangan atau gini rasio serta kemiskinan. Menurut penelitian yang dipublikasikan belum lama ini, Program JKN-KIS berkontribusi pada ketimpangan sebesar 0,001. Artinya penurunan gini rasio nasional per tahunnya sebesar 0,008 dikontribusikan oleh Program JKN-KIS.

Yang menarik, Program JKN-KIS berdampak pada kemiskinan. Banyak kasus orang yang kaya sekali pun bisa jatuh miskin karena sakit. Beberapa orang harus menjual hartanya untuk membiayai keluarga yang sakit. Lebih parah lagi orang yang sudah miskin. Tanpa Program JKN-KIS, mereka harus hutang untuk biaya kesehatan yang mahal. Biaya untuk kebutuhan dasar lain, seperti pendidikan anak, terabaikan untuk pengobatan. Hasil penelitian ini menunjukkan, secara rata-rata ada

Dorong Kualitas Layanan KomprehensifPROGRAM JKN-KIS

Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Dr. Ir. Subandi, Msc,

Page 11: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 11

BINCANG1 juta orang pada tahun 2015-2016 terselamatkan dari kemiskinan. Angka ini konsisten setiap tahunnya, bahkan sampai saat ini pun masih konstan.

Masih banyak lagi kemajuan maupun dampak positif Program JKN-KIS. Apa saja itu ? Berikut tanggapan Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Dr. Ir. Subandi, Msc, dalam wawancara khusus bersama Info BPJS Kesehatan di kantornya, baru-baru ini.

Selain dampak ekonomi di atas, apa saja capaian Program JKN-KIS selama empat tahun pelaksanaan menurut catatan Bappenas ?

Pertama, penerapan JKN memberikan dorongan besar pada peningkatkan kualitaas dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif kepada seluruh penduduk semakin meningkat. Pemerintah mulai menerapkan prinsip managed care yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pembiayaan kesehatan agar tercapai mutu n yang optimal dan sesuai kebutuhan.

Kedua, perluasan kepesertaan dari tahun ke tahun berdampak pada menurunnya unmed need pelayanan kesehatan, yaitu persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan terganggu aktifitasnya sehari hari namun tidak berobat jalan, dari 9,9% tahun 2006 menadi 4,3% di 2016. Dari sisi perlindungan sosial, JKN meningkatkan akses bagi seluruh masyarakat tanpa kendala dinansial dan mencegah penduduk jatuh miskin akibat biaya pengobatan yang mahal. Program ini juga menjamin akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dengan subsidi premi asuransi yang ditanggung oleh pemerintah.

BPJS Kesehatan sendiri telah berhasil meningkatkan kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta dalam skala masif. Adanya JKN menjadi pendorong bagi fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitatasnya. Selain itu, BPJS Kesehatan juga berkontribusi dalam pengumpulan data dan informasi penting dari seluruh fasilitas kesehatan yang selama tidak

pernah dikumpulkan secara rutin, dan menyeluruh. Data yang kaya ini sangat bermanfaat dan strategis untuk penyusunan serta perbaikan kebijakan ke depan. Adakah tantangan dan peluang yang masih harus dicapai ?

BPJS Kesehatan masih perlu kerja keras untuk meningkatkan kepesertaan, terutama dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau bukan pekerja. Gap terbesar ini ada segmen non PBI. Kita targetkan non PBI sebanyak 128,3 juta jiwa pada 2019, tapi di akhir 2017 baru mencapai 72,2 juta atau masih ada gap 53 jutaan orang. Nah, ini jadi tantangan bagi BPJS Kesehatan dan pemerintah untuk mengejar angka ini. Kita masih banyak waktu untuk bisa capai target ini. Masyarakat masih perlu disadarkan mengenai pentingnya menjadi peserta JKN.

Selain itu, masih tingginya adverse selection atau peserta yang mendaftar setelah dalam keadaan sakit. Begitu sakit baru daftar, kemudian setelah dapat pelayanan tidak mau bayar iuran alias menunggak. Sementara kita butuh lebih banyak orang sehat dan produktif untuk keberlanjutan program ini.

Tantangan lainnya adalah fasilitas kesehatan dan dokter belum tersedia secara merata. Ini tugas Kementerian Kesehatan. Karena untuk mencapai universal health coverage tidak hanya dari tercapai cakupan kepesertaan, tapi juga fasilitas kesehatannya harus tersedia. Belum kuatnya peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai gate kepeer juga masih jadi tantangan bagi kita. FKTP belum optimal menjadi penyaring utama, sehingga angka rujukan ke rumah sakit masih tinggi. Rujukan tinggi menyebabkan biaya yang harus dibayarkan BPJS Kesehatan juga tinggi.

Isu defisit menguat belakangan ini. Apa dukungan pemerintah khususnya Bappenas untuk mendukung keberlanjutan progran JKN-KIS ?

Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi target RPJMN 2015-2019 sebesar 107 juta jiwa. Untuk memenuhi komitmen tersebut, pemerintah telah mengalokasikan tambahan anggaran untuk membiayai premi kepesertaan PBI JKN, sejalan dengan perbaikan pendataan PBI. Pemerintah juga telah melakukan koordinasi lintas sektor yang menghasilkan berbagai alternatif rekomendasi untuk penyelesaian defisit dan keberlangsungan JKN ke depan.

Adakah hal-hal yang perlu diperkuat agar Program JKN-KIS makin mantap ke depan ?

Banyak aspek yang perlu perbaikan bersama, sehingga kita harapkan dampak dari program ini makin luas. Misalnya, khusus BPJS Kesehatan, perlu dilakukan perbaikan hubungan kelembagaan, maksud kami, pembagian peran yang lebih jelas antara BPJS Kesehatan dengan intansi lainnya untuk mengoptimalkan capaian program JKN-KIS ke depan. Dalam perencanaan dan penganggaran ke depan, BPJS Kesehatan diharapkan ikut serta secara aktif dan partisipatif dalam penyusunan kebijakan serta program strategis pembangunan kesehatan.

BPJS Kesehatan juga harus memperluas kepesertaan, terutama dari segmen PPU dan PBPU. Efiensi juga perlu dilakukan terhadap pelayanan kesehatan, misalnya mencegah rujukan yang tidak perlu, memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap terjadinya potensi fraud di tiap tingkat pelayanan. Perlu juga menerapkan regulasi yang ketat untuk untuk mengontrol utilisasi.

Penerapan strategi purchasing, sehingga pembayaran pada fasilitas kesehatan disesuaikan dengan kualitas pelayanan dan menentukan harga berdasarkan kualitas tersebut. Kontrak selektif pada fasilitas kesehatan yang berkualitas.

Tidak lupa, BPJS Kesehatan perlu sharing data kesehatan di fasilitas kesehatan untuk perbaikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai program kesehatan.

Page 12: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201812

B E N E F I T

12

Sebagai penyelenggara jaminan sosial bidang kesehatan, pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada peserta sangat komprehensif. Pelayanan yang diberikan bukan saja pengobatan

atau kuratif, tapi juga promotif dan rehabilitatif. Salah satu pelayanan rehabilitasi yang dijamin BPJS Kesehatan yakni rehabilitasi medik.

Peserta bisa mendapat rehabilitasi medik sesuai indikasi medis. Peserta yang membutuhkan pelayanan rehabilitasi medik biasanya mereka telah menjalani

pengobatan atau operasi. Bagi peserta yang mengalami cedera parah, rehabilitasi medik sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan.

Selama ini hampir tidak ada acuan yang jelas berapa kali rehabilitasi medik yang perlu dilakukan bagi setiap peserta untuk diagnosa penyakit tertentu. Oleh karena itu peserta bisa mendapat pelayanan rehabilitasi medik yang jumlahnya berbeda-beda. Ada peserta yang mendapat rehabilitasi medik 2 kali, 5 kali, 10 kali, bahkan ada yang sampai 29 kali per bulan.

Pelayanan Rehabilitasi Medik Sesuai Indikasi Medis

BPJS KESEHATAN MENJAMIN

Setiap peserta bisa mendapat pelayanan rehabilitasi medik paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per minggu atau 8 (delapan) kali kunjungan per bulan.

Page 13: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 13

BENEFIT

13

Tapi sekarang, persoalan itu telah dibenahi dengan diterbitkannya Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik Dalam Program Jaminan Kesehatan. Pada intinya regulasi itu menegaskan BPJS Kesehatan menjamin pelayanan rehabilitasi medik sesuai dengan indikasi medis dan standar pelayanan, serta dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengacu kepada Peraturan di atas, pelayanan rehabilitasi medik dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per minggu atau 8 (delapan) kali kunjungan per bulan untuk setiap peserta. Tentu saja pelayanan itu diberikan sesuai indikasi medis, berdasarkan assessment Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi Medis yang mengacu pada standardisasi pelayanan tim rehabilitasi medik terpadu yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri).

Pelayanan rehabilitasi medik dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan rehabilitasi medik dasar diberikan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar. Sedangkan pelayanan rehabilitasi medik di FKRTL dilakukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi Medis (SpKFR) dengan mengacu pada ketentuan tentang praktik kedokteran dan izin praktik dokter yang berlaku.

Jika tidak ada dokter SpKFR dalam satu kabupaten/kota, maka pelayanan rehabilitasi medik dapat diberikan oleh dokter lain yang melakukan praktik kedokteran fisik dan rehabilitasi medis terbatas sesuai dengan kewenangan dan kompetensi. Pelayanan rehabilitasi medik ini dapat dijamin BPJS Kesehatan jika memenuhi 3 (tiga) persyaratan. Pertama, memiliki sertifikat dari

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kementerian Kesehatan dan Perdosri.

Kedua, ditetapkan melalui keputusan manajemen RS yang diketahui oleh Perdosri. Ketiga, telah dilakukan supervisi dokter SpKFR di masing-masing wilayah paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulan.

Pengaturan di atas diterbitkan oleh BPJS Kesehatan dengan tujuan untuk menjaga mutu pelayanan sehingga peserta mendapat pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien.

Namun harus diingat, bahwa keberhasilan terapi rehabilitasi medik sangat bergantung pada kerjasama, kesungguhan dan kepatuhan peserta terhadap arahan dokter penanggung jawab pelayanan pasien.

Page 14: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201814

P E L A N G G A N

14

Pelayanan Rehabilitasi Medik merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan sakit, penyakit atau cedera melalui panduan

intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai fungsi yang optimal. Rehabilitasi medik merupakan salah satu pelayanan yang dijamin program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Pelayanan rehabilitasi medik dapat diberikan di fasilitas kesehatan tingkat Pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL).

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN mengatur fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan fisioterapis secara mandiri (sebagai bagian dari jejaring FKTP untuk pelayanan rehabilitasi medik dasar) atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu untuk pelayanan rehabilitasi medik di FKRTL dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.

Setelah menderita atau sedang menderita penyakit tertentu selain pengobatan melalui obat obatan dan tindakan operatif tertentu, pelayanan rehabilitasi medik dibutuhkan oleh pasien untuk mengembalikan kemampuan fisik yang optimal atau kemandirian atau

mencapai hidup yang berkualitas. Tentu saja pelayanan ini harus ditentukan dan ditangani oleh dokter atau paramedis yang berkompeten agar tidak menimbulkan komplikasi atau memperberat keadaan pasien.

JKN-KIS menjamin pelayanan rehabilitasi medik dasar di FKTP, biasanya pelayanan ini diberikan oleh Fisioterapis. Apabila pada kondisi tertentu pelayanan membutuhkan perawatan lanjutan maka pasien dapat dirujuk ke FKRTL. Pelayanan rehabilitasi medik mempunyai banyak jenis seperti layanan fisioterapi, layanan terapi wicara, layanan terapi okupasi. Namun yang paling banyak dikenal di masyarakat adalah pelayanan fisioterapi.

Dokter Penangung Jawab Pelayanan (DPJP) pasien di FKRTL melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi bagi pasien. Apabila atas pertimbangan DPJP pasien perlu mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik, maka DPJP akan membuat pengantar perawatan kepada dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik (SpKFR). Dokter SpKFR akan melakukan penilaian atau assessment terhadap peserta. Tujuan assessment ini adalah membuat diagnosis medik dan fungsional, konsultasi medik pasien yang di tangani dan merencanakan program rehabilitasi medik. Dokter SpKFR secara rutin melakukan evaluasi secara berkala,

Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Dijamin BPJS Kesehatan

BEGINI PROSEDUR

Pelayanan rehabilitasi medik di FKRTL dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.

Page 15: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 15

PELANGGAN

15

Jenis dan lama waktu tindakan rehabilitasi medik sangat bervariasi. Pasien biasanya membutuhkan lebih dari satu jenis tindakan rehabilitasi medik dan perlu berkunjung berulang kali ke FKRTL. Terkadang dalam satu siklus assessment SpKFR pasien memerlukan 4 s/d 6 kali kunjungan sebelum dilakukan assessment berikutnya. Monitor dan evaluasi terapi melalui assessment ulang merupakan aspek penting dalam menentukan keberhasilan terapi, tentu saja hal ini harus dilakukan oleh dokter yang mempunyai kompetensi rehabilitasi medik. Fisioterapis mempunyai peran penting untuk melakukan aktivitas tindakan terapi berdasarkan permintaan pelaksanaan tindakan rehabilitasi medik berdasarkan hasil assessment SpKFR. Tentu saja partisipasi pasien berupa kesungguhan dan kepatuhan pelaksanaan terapi serta aktivitas terapi mandiri pasien sangat menentukan keberhasilan terapi rehabilitasi medik.

Untuk memastikan Peserta JKN-KIS mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik yang berkualitas dan sesuai dengan kemampuan pembiayaan BPJS Kesehatan, maka BPJS Kesehatan menerbitkan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan No 5 tahun 2018 yang antara lain menjelaskan tentang penjaminan pelayanan rehabilitasi medik oleh JKN-KIS seperti; BPJS Kesehatan menjamin pelayanan rehabilitasi medik/fisioterapi mengacu kepada standardisasi yang dikeluarkan Perdosri (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia) dan pelayanan rehabilitasi medik/fisioterapi diberikan atas dasar sesuai indikasi medis dari hasil penilaian Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis.

Kebutuhan akan penanganan rehabilitasi medik oleh dokter yang memiliki kompetensi menjadi perhatian khusus BPJS Kesehatan, karena rehabilitasi medik

merupakan tindakan yang membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga apabila tidak dilakukan dengan tepat akan membuat pasien menghabiskan waktu yang lama tanpa hasil terapi yang jelas. Di sisi lain tentu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga pengelolaan tindakan rehabilitasi medik yang tepat memberikan kemanfaatan yang besar bagi pasien dan menjaga keberlangsungan program JKN-KIS.

Apabila Rumah Sakit tidak memiliki Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis maka peserta yang membutuhkan pelayanan rehabilitasi medik/fisioterapi dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis. BPJS Kesehatan menyadari masih ada daerah daerah yang tidak memiliki SpKFR sehingga untuk memastikan bahwa mutu pelayanan yang didapatkan pasien tetap terjaga, maka apabila dalam satu Kabupaten/Kota tidak memiliki Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis maka pelayanan rehabilitasi medik /fisioterapi dilakukan oleh dokter yang ditunjuk melalui keputusan manajemen rumah sakit dan diketahui oleh Perdosri.

Keterulangan tindakan rehabilitasi medik merupakan hal yang paling umum diperoleh pasien oleh karena itu BPJS Kesehatan memberikan penjaminan pelayanan rehabilitasi medik/fisioterapi paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per peserta per minggu atau 8 (delapan) kali kunjungan per peserta per bulan. Apabila pelayanan dibutuhkan lebih dari 8 (delapan) kali, maka dapat dilanjutkan di bulan berikutnya.

Sama dengan pelayanan lainnya dalam program JKN, Pelayanan rehabilitasi medik /fisioterapi tidak dikenakan iur biaya selama mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Page 16: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201816

T E S T I M O N I

Selain penyakit gagal ginjal kronik dan jantung, kanker juga merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang menyedot biaya paling besar. Namun, risiko kanker bisa kurangi apalagi

penyakit ini ditemukan lebih dini dan langsung diobati.

Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah membantu banyak pasien kanker mendapatkan kesembuhan. Mereka tak lagi harus menjual harta bendanya untuk biaya pengobatan yang mahal seperti yang banyak dilakukan pasien kanker sebelum era JKN-KIS.

Seperti pengalaman Maya Wulandari (41 tahun), peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Program JKN-KIS asal Depok, Jawa Barat. Maya merupakan pasien kanker payudara yang kini masih berjuang melawan penyakitnya. Dengan menjadi peserta Program JKN-KIS, Maya bisa menjalani pengobatan kanker di rumah sakit tanpa harus dipusingkan dengan masalah biaya yang besar.

“Dengan menjadi peserta Program JKN-KIS, saya benar-benar merasa terbantu. Apalagi biaya pengobatan penyakit kanker ini kan sangat mahal. Kalau harus bayar sendiri sampai benar-benar sembuh, rasanya berat sekali,” ungkap ibu dua anak tersebut.

Maya bercerita, tumor ganas di payudara kirinya itu baru terdeteksi pada Mei 2017 lalu saat melakukan medical check up rutin di rumah sakit. Tidak ada gejala apa-apa sebelum dokter di rumah sakit menemukan adanya

sel kanker di payudaranya. Maya beruntung karena sel kanker tersebut cepat terdeteksi dan belum sampai menyebar ke pembululuh darah, sehingga harapan untuk bisa sembuh menjadi lebih besar.

“Setelah terdeteksi adanya tumor ganas di payudara sebelah kiri, saya lantas meminta surat rujukan dari faskes pertama untuk dilakukan operasi pengangkatan benjolan di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Setelah itu, saya juga menjalani mastektomi di Rumah Sakit Fatmawati. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar. Kalau saja terlambat dideteksi dan tidak segera ditangani, mungkin kondisinya akan lebih parah dan menjadi lebih sulit diobati,” tutur Maya.

Pasca mastektomi, Maya juga masih harus menjalani kemoterapi selama lima bulan untuk membunuh sel-sel kanker di tubuhnya. Proses tersebut sudah berakhir pada Marat 2018, dilanjutkan kemudian dengan terapi hormonal yang harus dilakukan Maya setiap bulannya.

"Proses pengobatan ini bisa saya jalani tanpa mengeluarkan biaya lagi. Hanya dengan membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan yang langsung dipotong dari gaji. Padahal dari cerita teman-teman pasien kanker yang kebetulan memakai dana pribadi untuk berobat, biaya pengobatan kanker itu sangat besar sampai menguras uang tabungan. Apalagi pengobatan kanker itu kan sangat panjang. Ada juga yang terputus di tengah jalan karena sudah tidak punya uang lagi. Sementara pengobatan kanker itu seperti berkejaran dengan waktu, tidak boleh ditunda-tunda,” ujar Maya.

Menyelamatkan Jiwa dan Harta BendaPROGRAM JKN-KIS

Page 17: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 17

INSPIRASI

Kalau pun harus mengantre untuk kemoterapi atau terapi hormonal di rumah sakit, merurut Maya proses itu merupakan hal yang wajar. Sebab sekarang ini banyak masyarakat yang mengakses layanan kesehatan di rumah sakit karena sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan. Namun, yang Maya rasakan, saat ini antrean di rumah sakit tidak lagi lama seperti dulu ketika Program JKN-KIS baru mulai diimplementasikan. BPJS Kesehatan dan rumah sakit sudah mengeluarkan banyak inovasi yang berhasil memangkas waktu antrean menjadi lebih singkat.

"Dengan menjadi peserta Program JKN-KIS, tidak hanya nyawa saja yang terselamatkan, tetapi juga harta benda saya. Mungkin kalau biaya untuk pengobatan kanker ini harus saya tanggung sendiri, harta benda dan uang tabungan saya sudah banyak yang terkuras. Padahal kan saya juga perlu menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak-anak," tutur Maya.

Hanya Mengandalkan Obat Warung

Manfaat besar dari Program JKN-KIS juga dirasakan oleh Yanih (39 tahun), peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program JKN-KIS asal Jagakarsa, Jakarta Selatan. Yanih mengalami masalah penyempitan jantung yang mengharuskannya untuk bolak-balik ke rumah sakit.

"Sebelum adanya Program JKN-KIS, kalau tiba-tiba jatuh sakit, paling hanya mengandalkan obat warung saja karena memang tidak ada uang untuk berobat. Alhamdulillah, sekarang ini untuk berobat jadi lebih mudah dan gratis," tuturnya.

Yanih bercerita, masalah penyempitan jantung yang dialaminya itu mulai terdeteksi akhir 2014 lalu ketika baru saja terbangun dari tidur. Tubuhnya tiba-tiba terasa lemah,

tidak ada tenaga untuk berdiri. Padahal sebelumnya Yanih tidak merasakan keluhan fisik yang berarti.

"Karena sudah lemah sekali, saya langsung dibawa ke UGD Rumah Sakit Fatmawati. Ketika diperiksa, ternyata ada penyempitan jantung," cerita Yanih.

Lantaran kondisi fisiknya yang semakin melemah, Yanih lantas dirawat di rumah sakit selama dua minggu. Dokter di rumah sakit sebetulnya sudah menyarankan Yanih untuk melakukan operasi pemasangan ring, upaya penyembuhan yang juga dijamin oleh BPJS Kesehatan. Namun Yanih mengaku belum memiliki keberanian untuk melakukan hal itu.

Untuk menjaga agar kondisi jantungnya tetap baik, Yanih harus rutin mengonsumsi obat setiap hari. Sampai akhirnya malapetaka itu terjadi. Kondisi Yanih kembali drop setelah dihantam masalah rumah tangga. Ia bahkan sampai harus dirawat di ruang ICCU Rumah Sakit Fatmawati selama hampir dua pekan.

"Sebetulnya waktu itu sedang masa pemulihan dan mulai ada perbaikan. Tetapi karena ada masalah keluarga, akhirnya ngedrop lagi," tuturnya.

Belajar dari pengalaman tersebut, Yanih kini berusaha untuk mengelola stres dengan lebih baik, dan juga tetap disiplin minum obat. "Intinya tidak boleh banyak pikiran dan terlalu capek. Sekarang sih yang dirasakan sudah semakin membaik. Saya benar-benar merasa terbantu oleh BPJS Kesehatan," tutur Yanih.

Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Program JKN-KIS Maya Wulandari

Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program JKN-KIS Yanih

Page 18: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201818

I N S P I R A S I

Keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat drg. Dhini Karina Octaviani untuk mengabdi sebagai dokter gigi, di Puskesmas Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Dengan hanya memiliki satu kaki setelah diamputasi akibat terkena kanker tulang, Dhini tetap bersemangat memberikan pelayanan kesehatan gigi, bahkan sampai ke pelosok desa yang sulit dijangkau olehnya.

Dhini bercerita, masalah kesehatan gigi di Kabupaten Musi Rawas seperti karies tergolong sangat tinggi. Pasalnya sebelum ia bertugas di Puskesmas Terawas tahun 2015, belum pernah ada satu pun dokter gigi yang bertugas di sana. Bahkan ada banyak kelompok masyarakat yang seluruh warganya tidak pernah menggosok gigi. Misalnya suku anak dalam di Desa Sukaraya. Kondisi yang tidak lebih baik juga ditemui di desa-desa yang lebih dekat dengan puskesmas. Menggosok gigi belum menjadi budaya setiap warga desa.

“Selama 20 tahun Puskesmas Terawas berdiri, belum pernah ada dokter gigi yang bertugas di sana. Fasilitasnya juga minim sekali. Bahkan waktu pertama kali bertugas, saya harus melakukan tindakan pencabutan gigi di apotek,” kata Dhini.

Hari-hari pertama bertugas di Puskesmas Terawas, Dhini langsung melakukan penjaringan ke desa-desa. Benar saja, mayoritas anak-anak sekolah mengalami karies gigi. Padahal giginya itu sudah permanen, bukan lagi gigi susu. Dini lalu berkoordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan untuk menggelar kegiatan sikat gigi massal di sekolah-sekolah. Ia juga melatih beberapa siswa sekolah untuk menjadi dokter gigi cilik yang bertugas mensosialisasikan cara menyikat gigi yang benar di sekolah. Beberapa materi sosialisasi juga ditempel di dinding puskesmas agar kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi bisa lebih meningkat.

“Setelah melakuan kegiatan sosialisasi yang melibatkan banyak pihak, warga akhirnya mulai berani datang ke puskesmas dan disiplin menggosok gigi,” ujar Dhini.

Tidak hanya melayani warga di puskesmas, Dhini juga kerap mendatangi rumah-rumah warga yang jaraknya jauh dari puskesmas, meskipun dengan fisik yang terbatas. Ada belasan desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Terawas dengan kondisi geografis yang menantang.

“Wilayah kerja Puskesmas Terawas cukup luas. Contohnya yang paling ujung ada di desa Sri Pengantin. Untuk menuju ke sana, saya harus menyusuri sungai Muara Kelingi menggunakan perahu kecil selama 1,5 jam. Beberapa kali saya harus ke sana untuk melakukan penjaringan dan tindakan pencabutan gigi susu. Tapi kalau untuk pencabutan gigi permanen, biasanya mereka dikasih obat dulu, kemudian dikumpulkan dan bersama-sama pergi ke puskesmas untuk dilakukan tindakan,” cerita Dhini.

Dengan hanya memiliki satu kaki, Dhini tak merasa itu sebagai hambatan untuk terus memberikan pelayanan. Jarak yang jauh dengan medan sulit akan berusaha ia tempuh, supaya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan gigi semakin meningkat. Dedikasinya itu membuat ia terpilih sebagai salah satu Tenaga Kesehatan Teladan tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tulus Mengabdi di Tengah Keterbatasan Fisik drg. Dhini Karina Octaviani

Dokter Gigi Puskesman Program JKN-KIS drg. Dhini Karina Octaviani

Page 19: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 19

P E R S E P S I

Setiap orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas berhak untuk mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Tapi, khusus peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu

Indonesia Sehat (JKN-KIS) selain dari Jasa Raharja, juga berhak mendapat tanggungan BPJS Kesehatan. Jenis kecelakaan yang bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah kecelakaan tunggal yang tidak ditanggung Jasa Raharja.

Sesuai Permenkes 28 tahun 2014, manfaat yang tidak dijamin dalam program JKN-KIS adalah pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas. Jadi, untuk kecelakaan lalu lintas penjamin pertama adalah Jasa Raharja, sedangkan BPJS Kesehatan sesuai Perpres 111 tahun 2013 dan Permenkes 28 tahun 2014 sebagai penjamin kedua.

Artinya, jika peserta belum terbukti mengalami kecelakaan tunggal atau ganda , maka biaya layanan di rumah sakit dijamin terlebih dahulu oleh Jasa Raharja. Setelah terbukti peserta alami kecelakaan tunggal, baru dilimpahkan kepada BPJS Kesehatan. Kalau pun adalah kecelakaan ganda dan dijamin oleh Jasa Raharja, maka akan ditanggung terus sampai dengan plafon yang berlaku di Jasa Raharja. Apabila biaya layanan sudah melampaui plafon tersebut, namun masih memerlukan pelayanan maka menjadi tanggungan BPJS Kesehatan.

Nah, untuk mendapatkan jaminan dari BPJS Kesehatan, syarat utamanya harus ada surat keterangan atau laporan polisi. Jadi, korban harus meminta surat keterangan kecelakaan lalu lintas dari kantor polisi terdekat lokasi kecelakaan. Hal ini diperlukan sebagai bukti dan penjabaran jenis apakah kecelakaan tersebut. Apakah kecelakaan tunggal atau kecelakaan ganda.

Tapi, mengurus surat polisi itu kan susah dan ribet ? Keluhan seperti ini seringkali dilontarkan pasien yang memerlukan surat laporan polisi. Surat polisi dikeluhkan menjadi penghambat penjaminan dari BPJS Kesehatan. Nah, untuk mempercepat laporan polisi ini, BPJS Kesehatan menggandeng Korps Lalu Lintas Kepolisian (Korlantas). Dengan kerja sama ini ada kepastian dari kepolisian untuk mempercepat penerbitan laporan polisi kepada peserta BPJS Kesehatan yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Korlantas akan menerima pengaduan yang diduga kecelakaan lalu lintas tunggal atau kecelakaan lalu lintas lainnya dari masyarakat maupun dari BPJS Kesehatan, setelah itu menerbitkan laporan polisi. BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan Korlantas bisa memanfaatkan data korban kecelakaan lalu lintas secara online.

Dalam 4-5 bulan ke depan, BPJS Kesehatan akan mengembangkan bridging system, yang mengoneksikan aplikasi BPJS Kesehatan dan rumah sakit dengan data kecelakaan lalu lintas online milik Korlantas yang bernama Integrated Road Safety Management System (IRSMS). IRSMS memuat seluruh informasi kejadian kecelakaan lalu lintas secara spesifik dan akurat dari seluruh Indonesia.

Korlantas memberikan askes pada sistem online untuk data elektronik kecelakaan lalu lintas termasuk data laporan polisi. Jadi, semua data peserta yang mengalami kecelakaan termasuk laporan polisi bisa diakses secara digital. Dengan demikian tidak perlu waktu lama untuk mengetahui korban kecelakaan layak mendapat jaminan BPJS atau tidak.

Sebelumnya, korban harus datang langsung ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan, baru kemudian surat laporan polisi bisa diterbitkan. Laporan polisi ini tadinya dibawa sendiri oleh korban ke BPJS Kesehatan untuk diverifikasi. Dengan adanya sistem online ini, korban tidak perlu menunggu laporan polisi dan membawanya ke BPJS Kesehatan. Karena laporan polisi tersebut dikerjakan polisi dan langsung bisa diakses oleh BPJS Kesehatan maupun rumah sakit secara online. Dengan bridging system ini, laporan polisi tidak perlu dalam bentuk kertas atau fotokopi.

Tapi, sebelum bridging system ini diaplikasikan, korban masih harus mendatangi kantor polisi untuk mendapatkan surat laporan polisi. Dengan kepastian yang dijanjikan Korlantas, korban kecelakaan tidak perlu khawatir akan sulit mendapatkan laporan polisi.

Korban harus berani untuk melaporkan kecelakaan lalu lintas yang terjadi jika ingin layanan di rumah sakit dijamin oleh BPJS Kesehatan. Beberapa korban enggan membuat laporan kepolisian karena takut disalahkan atau dihukum atas kecelakaan tersebut. Padahal belum tentu terbukti bersalah.

Bikin Laporan Polisi Kini Lebih MudahJaminan Kecelakaan Lalu Lintas

Page 20: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201820

S E H A T & G A Y A H I D U P

Seluruh anggota tubuh manusia dari ujung rambut sampai kaki perlu dijaga kesehatannya. Jika itu tidak dilakukan, pasti kita akan merasakan dampaknya, baik dalam jangka pendek,

menengah atau panjang. Dari berbagai anggota tubuh manusia, biasanya yang paling luput diperhatikan yakni bagian paling ujung bawah yakni kaki.

Mungkin ada yang berpendapat tidak penting merawat kesehatan kaki karena keberadaannya relatif tidak terlihat daripada bagian tubuh lainnya lantaran kita pasti menggunakan alas kaki. Tapi jangan salah, kulit kaki yang terlihat kusam tentu saja tidak sedap dipandang mata. Oleh karena itu menjaga kesehatan kaki sangat penting bukan hanya sekedar kulitnya, tapi juga bentuk kaki.

Untuk menjaga kesehatan kaki, sebagai awalan anda harus memilih alas kaki yang nyaman digunakan dan disesuaikan kebutuhan. Misalnya, tidak disarankan menggunakan sepatu berhak tinggi dalam waktu yang lama karena tidak baik untuk kesehatan kaki karena berpotensi menimbulkan kram otot.

Pilih alas kaki sesuai bentuk dan ukuran kaki anda. Jangan memilih alas kaki yang ukurannya sangat pas dengan kaki anda, lebihkan setidaknya satu ukuran agar ada ruang lebih pada bagian ujung alas kaki ketika digunakan. Itu membuat kaki anda lebih nyaman ketika berjalan karena bagian ujung jari kaki tidak terantuk ujung depan alas kaki.

Kesehatan Kaki Itu Penting Loh!MENJAGA

Page 21: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATANEDISI 65 TAHUN 2018 21

SEHAT & GAYA HIDUP

Gunakan alas kaki sesuai peruntukannya, misalnya, sepatu kerja hanya digunakan khusus untuk bekerja, begitu pula sepatu olah raga. Untuk sepatu olah raga, perlu diperhatikan kegunaannya apakah untuk dalam atau luar ruangan. Kedua jenis sepatu olah raga itu memiliki tapak yang berbeda. Sepatu untuk olah raga dalam ruangan memiliki tapak dengan pola yang khusus untuk mencengkram lantai dalam ruangan.

Tapak alas kaki untuk luar ruangan memiliki pola yang berbeda daripada tapak untuk alas kaki dalam ruangan. Bentuk tapak alas kaki luar ruangan relatif bergelombang karena berfungsi untuk mencengkram permukaan yang tidak halus seperti tanah, jalan berpasir, dan berbatu.

Jangan pernah menggunakan alas kaki dalam ruangan untuk kegiatan olah raga luar ruang dengan permukaan yang tidak rata karena anda bisa berpotensi tergelincir. Itu terjadi karena tapak alas kaki tidak mampu mencengkram dengan baik. Akibatnya bisa fatal, kaki anda bisa terkilir atau kemudian anda terjatuh dan membentur benda keras. Untuk itu, gunakan alas kaki sesuai peruntukan dan kebutuhannya, sesuai ukurannya sehingga nyaman digunakan.

Sebelum menggunakan alas kaki, usahakan kaki anda selalu kering. Jika anda langsung menggunakan alas kaki tanpa mengeringkan kaki anda terlebih dulu maka membuat kondisi kaki menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai oleh jamur yang akan merusak kebersihan kaki anda. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, akan muncul bau tidak sedap pada alas kaki.

Berikutnya, cuci alas kaki secara berkala. Perhatikan jenis bahannya, karena itu menentukan bagaimana cara mencucinya. Misalnya, untuk alas kaki berbahan kulit, anda hanya perlu membersihkan noda yang menempel dengan menggunakan lap basah.

Untuk bahan katun atau denim, pencucian bisa dilakukan dengan menggunakan detergen, jangan lupa membilasnya sampai tuntas sehingga tidak ada residu yang tertinggal di alas kaki. Penting untuk diingat, jangan mencuci alas kaki yang bahannya kedap air dengan menggunakan detergen, karena itu akan merusak lapisan kedap airnya. Gunakan detergen atau sabun yang lembut.

Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kaki, anda pasti sering melakukan ini, menggunting kuku. Jangan menggunting kuku terlalu pendek karena itu akan menyakitkan, bisa menyebabkan infeksi. Sesekali anda boleh memanjakan jemari kaki dengan merendamnya dalam air hangat, jika perlu bisa ditambah sedikit garam. Kegiatan itu bisa juga diselingi dengan memijat kaki anda agar peredaran darah kembali lancar.

Tak kalah penting, asupan makanan yang mengandung kalsium juga mendukung terbentuknya kaki yang sehat. Sumber kalsium bisa didapat dari sayur berdaun hijau seperti brokoli, sawi, dan bayam. Kacang kedelai, almon, sarden dan salmon juga mengandung kalsium.

Terakhir, menjaga kesehatan kaki bisa dilakukan dengan cara rutin berolahraga. Anda bisa melakukan olahraga yang tidak berat seperti joging, berenang, bersepeda, berjalan, dan mendaki. Dengan kesehatan tulang yang terjaga, anda bisa mencegah dan mengatasi masalah tulang keropos.

Page 22: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 65 TAHUN 201822

KO N S U LTA S I

J A W A B :

01

02

J A W A B :

03

J A W A B :

Apakah tes awal mammogram untuk deteksi dini kanker payudara ditanggung oleh [email protected] – Tulungagung

Pada tahap awal, deteksi kanker payudara bagi peserta JKN-KIS dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui metode Clinical Breast Examination (CBE). CBE adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut.

Jika iuran BPJS tertunda dibayarkan, apakah BPJS langsung tidak bisa dipakai atau ada masa vakum tertentu?

Sesuai dengan Perpres Nomor 19 Tahun 2016, pembayaran iuran JKN-KIS paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal peserta JKN-KIS terlambat pembayaran iuran lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal 10, maka penjaminan peserta akan diberhentikan sementara.

Pemberhentian sementara berakhir dan status kesepesertaan aktif kembali apabila peserta telah membayar iuran yang tertunggak paling banyak untuk 12 bulan dan iuran bulan berjalan saat peserta akan mengaktifkan status kepesertaan. Selanjutnya, jika peserta dirawat inap dalam waktu kurang dari sampai dengan 45 hari sejak status kepesertaan aktif kembali, maka peserta tersebut wajib membayar denda pelayanan kepada BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya.

Denda pelayanan tersebut sebesar 2,5% dikali biaya pelayanan kesehatan dikali jumlah bulan iuran tertunggak, dengan jumlah maksimal bulan iuran tertunggak 12 bulan dan jumlah denda paling besar Rp 30 juta.

Apakah BPJS Kesehatan menanggung biaya penyakit akibat minuman keras atau konsumsi obat-obatan terlarang?

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol tidak termasuk dalam pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS Kesehatan.

Page 23: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah
Page 24: INFOBPJS - malukuprov.go.id · MESSAGE CEO Pembaca Info BPJS yang budiman, Pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, selalu berteman dengan ekspektasi publik yang tidak pernah