info pjb edisi 96, oktober 2015

48
1

Upload: others

Post on 04-Jun-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

1

Page 2: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

2 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 3: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

1

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) kini telah berusia 20 tahun. Banyak hal yang telah kita lakukan, dan hasilnya sangat menggembirakan. Namun masih banyak pula yang

harus kita lakukan untuk mewujudkan visi “Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia.”

Visi tersebut dikatakan telah tercapai apabila kinerja pembangkit kita mencapai top 10 percent pembangkit terbaik di dunia sesuai jenis dan kapasitas berdasarkan standar North American Electric Reliability Corporation (NERC), dan PJB mampu mencapai band Industry Leader berdasarkan kriteria kinerja ekselen Baldrige. Alhamdulillah, sebagian pembangkit kita kinerjanya telah mencapai top 10 percent pembangkit terbaik berdasarkan standar NERC, bahkan mantan Direktur Utama PLN yang juga pernah menjabat Direktur Utama PJB, bapak Adi Satria, menilai bahwa PJB sudah masuk kategori perusahaan kelas dunia.

Namun kita harus mengakui bahwa masih banyak yang harus kita kerjakan dan kita tingkatkan. Dalam hal kinerja ekselen misalnya, meskipun PJB meraih skor Baldrige tertinggi, namun masih berada pada level Emerging Industri Leader. Perlu adanya perbaikan secara terus menerus untuk mencapai level Industry Leader.

Kita patut bersyukur terhadap apa yang telah kita capai selama 20 tahun ini. Namun perlu kita sadari bahwa selain mewujudkan visi dan misi perusahaan, yang tidak kalah penting untuk kita kerjakan adalah bagaimana menjadikan perusahaan ini lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kita tidak boleh hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Itu sebabnya, dalam beberapa tahun terakhir PJB melakukan berbagai upaya untuk memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu yang telah berhasil kita wujudkan adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata dengan kapasitas 1 MW.

Secara finansial, tentu lebih menguntungkan kalau kita membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), karena biaya membangun PLTS lebih mahal, sementara rupiah yang didapat relatif kecil. Namun pembangunan PLTS tetap kita lakukan dan akan terus kita kembangkan. PLTS Cirata akan kita jadikan sebagai pusat riset dengan harapan pemanfaatan energi matahari dapat berkembang dengan baik di negeri ini. PLTS Cirata terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pemanfaatan tenaga matahari.

Disamping PLTS, kita juga merencanakan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Rumput Laut dan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Gelombang Laut, sebagai langkah nyata memanfaatkan potensi yang ada di negeri ini, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat kecil. Keberadaan PLTBg Rumput Laut diharapkan bukan hanya sekedar menerangi daerah-daerah

terpencil, tetapi yang jauh lebih penting adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya rumput laut.

PJB berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara. Selamat bekerja!

Muljo Adji AG, Plt Direktur Utama

Komitmen Bagi Bangsa dan Negara

Pesan D ireks i

1

Page 4: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

2 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Daftar I s i

Penasehat :Direksi PT PJB

Pemimpin Redaksi :Sekretaris Perusahaan

Redaksi :Bidang Komunikasi Korporasi & CSR

Jl. Ketintang Baru No. 11 SurabayaTelp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133Facsimile : (031) 8298132Email : [email protected]

Redaksi menerima tulisan berupa berita, artikel maupun opini. Tulisan diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah dikirim ke redaksi (Bidang Komunikasi Korporasi PT PJB) atau melalui email: [email protected] atau fax (031) 8298132.

18 3410

Susunan Redaksi

Coaching for Excellence

PJB ACTion 2015

PJB ACTion 2015 merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa S1 dari seluruh universitas di Indonesia untuk memecahkan kasus yang dilontarkan PJB.

Re-Engineering Reheater TubeJuara I LKI Nasional 2015“Reliability Improvement dengan Re-

Engineering Reheater Tube Boiler PLTU

Paiton”, terpilih sebagai juara pertama pada

Lomba Karya Inovasi (LKI) Tingkat Nasional

2015 untuk kategori bidang Pembangkitan.

35 GW Program : Creating Local Heroes The 35GW target will be achieved by building

power plants all over Indonesia, from North

Sumatra to Gorontalo. This project will be handled

by both PLN and IPP owned by the private sector.

10GW will be handled by PLN by building an

additional 35 power plants. Although PLN is

optimistic about the successful completion of this

program, several challenges still need to be

addressed.

Press Gathering 2015Dalam upaya menjalin hubungan yang harmonis sekaligus memberikan pemahaman tentang PT Pembangkitan Jawa-bali (PJB) kepada media massa, PJB kembali mengadakan Press Gathering dengan para wartawan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kerjasama PJB - Nebras PowerLangkah Menuju Global BusinessPJB menggandeng Nebras Power dari Qatar

berencana membangun PLTG 2 x 250 MW di

Sumatera Utara. Head of Agreement tersebut

telah ditandatangani Plt Direktur Utama PJB,

Muljo Adji AG dan Chairman Nebras Power, HE

Fahad Almohannadi.

1512

32

30

24

28

2736

PJB Kembali Raih OPEXCON AWARDPJB berhasil meraih penghargaan gold dan

silver dalam ajang Operational Excellence

Conference (OpexCon) Award 2015.

Penghargaan Gold diraih Imron Fauzi, Bagus

Rachmadona, dan Solikin dari UP Brantas

melalui project Penggunaan Pump As Turbine

(PaT) sebagai Mikrohidro Power.

PLTMH Sebagai Pengganti Emergency Diesel Generator PLTA Ampelgading termasuk salah satu

PLTA yang operasi dan pemeliharaannya

dikelola oleh PT PJB Unit Pembangkitan

Brantas, mempunyai tinggi jatuh (head)

228 m, berkapasitas 2 x 5.5 MW dan

mulai beroperasi sejak tahun 2010.

Lokasi PLTA Ampelgading berada di

Kecamatan Ampelgading, Kabupaten

Malang, di perbatasan antara Kabupaten

Malang dengan Kabupaten Lumajang.

Siti Fatimah, Pengelola Arsip Teladan NasionalSiti Fatimah Akradiani, terpilih sebagai

Pengelola Arsip Teladan Nasional 2015.

Dalam Pemilihan Arsiparis BUMN Teladan

Tingkat Nasional tahun 2015 yang

diselenggarakan ANRI, ia berhasil meraih

juara ketiga kategori pengelola arsip.

PJB Ikuti Lomba Breastfeeding Friendly WorkplaceUntuk menguatkan niat dan komitmen

ibu serta perusahaan dalam pemberian

ASI terhadap anak, Asosiasi Ibu Menyusui

Indonesia (AIMI) Jawa Timur mengadakan

lomba Breastfeeding Friendly Workplace.

PLTS Cirata 1 MW Pusat Riset Energi Masa Depan

PJB keluar sebagai juara umum Lomba Karya Inovasi dan Science & Technology in English Olympiade (STO) 2015 di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2015. Dalam kompetisi yang diselenggarakan PT

PLN (Persero) itu, PJB berhasil mengumpulkan tiga medali

emas, dua perak, dan satu perunggu untuk LKI, serta satu perunggu untuk STO.

KNIFE 2015 PJB Juara Umum Karya Inovasi

20

38

Komunikasi merupakan salah satu kata kunci untuk meningkatkan produktivitas. Berdasarkan riset, komunikasi yang kurang efektif dapat menurunkan produktifitas hingga 20 sampai 40 persen, bahkan lebih. Senior leader diharapkan memiliki kemampuan melakukan coaching dan komunikasi yang efektif kepada anak buahnya. Demikian harapan Direktur PLN Nicke Widyawati saat membuka Workshop Coaching for Excellence di PJB Kantor Pusat, Jumat 4 September 2015.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Lampung dan Kalimantan PT PLN (Persero), Nasri Sebayang, berharap banyak terhadap keberadaan PLTS Cirata 1 MW didesain khusus untuk keperluan riset terkait pengayaan pengetahuan dan pengalaman untuk pengaplikasian PLTS skala besar di Indonesia.

PJB Creative CampBangkitkan Gairah Karyawan Berkreasi Dan Berinovasi

PJB Creative Camp yang

diselenggarakan untuk pertama

kalinya di PT Pembangkitan

Jawa-Bali (PJB), ternyata

mendapat sambutan luar biasa

dari para karyawan, khususnya

karyawan berusia muda. Dalam

waktu sekitar satu bulan,

sebanyak 721 ide-ide brilian

masuk ke panitia. Sebuah angka

yang sangat fantastis.

Page 5: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

3

20 TAHUN

MENERANGINEGERI

3

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) pada 3 Oktober 2015 genap berusia 20 tahun. Selama 20 tahun itu pula PJB berkontribusi menerangi negeri tercinta ini. Sebanyak 6 Unit Pembangkitan dengan total kapasitas 6.977 MW bekerja siang malam selama 24 jam memproduksi energi listrik untuk melistriki Pulau Jawa dan Bali.

Laporan Utama

Page 6: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

4 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Laporan Utama

Begitu juga Unit Bisnis Jasa Operatrion and Maintenance (UBJOM) yang mengelola 6.620MW,

baik di Jawa maupun luar Jawa. Komitmen PJB untuk menerangi negeri ini dibuktikan dengan kinerja excellence. Mantan Direktur Utama PJB yang juga mantan Direktur Utama PT PLN (Persero), Adi Satria merasa bangga melihat perkembangan PJB dan menilai PJB masuk kategori world class company.

PJB didirikan dengan tujuan untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas. Pendirian perusahaan ini dilatarbelakangi keinginan keinginan pemerintah pada tahun 90-an menciptakan multibuyer dan multiseller untuk pasar pasar sektor ketenagalistrikan. Keinginan itu ditindaklanjuti dengan perubahan status PLN dari Perusahaan Umum (Perum PLN) menjadi Perseroan Terbatas (PT PLN Persero) pada 30 Juli 1994. Perubahan status tersebut membawa dampak sangat besar dalam tubuh PT PLN (Persero), terutama dalam orientasi bisnis. PT PLN (Persero) tidak lagi sekedar perusahaan negara dengan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga dituntut memperoleh keuntungan sebagaimana layaknya sebuah Perseroan Terbatas.

Perubahan status tersebut mendorong PLN melakukan restrukturisasi hingga melahirkan anak perusahaan di bidang pembangkitan, yaitu PT

PJB I dan PT PJB II pada 3 Oktober 1995. Dalam perjalanannya, PT PJB I dan PT PJB II berganti nama menjadi PT Indonesia Power dan PT PJB sampai sekarang. “Direksi PT Indonesia Power dan PT PJB ditugaskan melakukan go public tahun 1997. Itu misi yang diemban direksi pada saat PJB didirikan,” ungkap Adi Satria yang menjabat Direktur Utama PJB

1995-1998, ketika menghadiri Reuni Mantan Direktur Utama PJB, Minggu 4 Oktober 2015 di PJB Kantor Pusat.

Untuk mewujudkan misi tersebut, PJB melakukan berbagai persiapan dengan sasaran meningkatkan value saham perusahaan. Direksi memfokuskan perbaikan ada lima bidang, yaitu:

l Restrukturisasi organisasi. Dilakukan pemisahan fungsi produksi dan fungsi pemeliharaan. Hal ini didasarkan hasil assessment yang dilakukan konsultan, yaitu EPON dari Belanda, beban kerja di PJB bisa dilakukan hanya dengan 50 persen pegawai yang ada. Fungsi pemeliharaan dipusatkan di Unit Bisnis Pemeliharaan (UBHAR), sedangkan fungsi produksi di unit pembangkitan sehingga unit pembangkitan menjadi ramping. Bersamaan itu dilakukan capacity building melalui berbagai training dan membangun human recouse management system.

l Membangun Entrepise Recourse Planing (ERP). Melakukan integrasi sistem teknologi informasi yang meliputi fungsi operasi, logistik, keuangan dan SDM dengan mengimplementasikan Sistem

Page 7: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

5

Informasi Terpadu (SIT) berbasis perangkat lunak MIMS.

l Membangun sistem operasi dan pemeliharaan pembangkit dengan mencanangkan life extention program, Long Term Service Agreement (LTSA), power plant asset management, power plant asset ansurance. energy management system, dan sebagainya. LTSA merupakan yang pertama di dunia dan dijadikan sebagai world best practice.

l Membangun sistem komunikasi dan koordinasi yang efektif antara unit dan kantor pusat. Komunikasi dilakukan secara intens melalui tatap muka secara rutin, sehingga unit dapat memahami tentang visi dan misi yang diemban perusahaan.

l Membangun reporting system yang efektif. Kinerja unit dilaporkan setiap hari ke direksi oleh salah satu Sub Direktorat di Kantor Pusat, sehingga direksi mencarikan solusinya.“Disaat persiapan go public tengah berlangsung,

tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter dan krisis ekonomi. Rencana go public pun akhirnya ditunda tanpa batas waktu yang jelas. Apakah sekarang go public masih akan dilanjutkan atau tidak,

dan dewan komisaris yang senantiasa melakukan continuous improvement hingga PJB berkembang menjadi seperti sekarang. Menurut Adi Satria, apapun yang dikerjakan di masa awal tidak mungkin menjadi sekarang kalau tidak dikembangkan. Direksi dan dewan komisaris istiqomah, melanjutkan apa yang sudah dibangun di awal. “Saya akui, PJB hebat dan sudah masuk kategori world class company. Hanya saja PJB low profile sehingga kurang dikenal. Justru mereka yang tidak begitu hebat lebih dikenal,” kata Adi Satriya.

Hal itu dibenarkan Samiudin, Direktur Utama PJB periode 2002-2007. Ia mengungkapkan bahwa yang dilakukan adalah meneruskan yang dibangun direksi sebelumnya, lalu dikembangkan. Power plant asset management yang dibangun direksi sebelumnya, dikembangkan melalui program Maintenance Optimization Program (MOP) hingga melahirkan Tata Kelola Unit Pembangkitan. Begitu seterusnya hingga PT PJB mengantongi sejumlah sertifikat ISO, termasuk ISO 5500 tentang Asset Management, dan dalam penilaian kinerja excellence berdasarkan kriteria baldrige, PJB berada pada level Emerging Industry Leader dengan skor tertinggi di Indonesia, 617.

perlu ditanyakan ke Direksi PT PLN (Persero),” tutur Adi Satria yang pernah menjabat Direktur Utama PLN tahun 1998-2000.

Dalam dialog yang dipandu Sekretaris Perusahaan, Bernadus Sudarmanta tersebut, Adi Satria menyampaikan apresiasi kepada direksi

PENGEMBANGAN BISNISDalam sejarahnya, PJB pada awalnya hanya

menjalankan usaha produksi energi listrik. Seiring dengan perkembangan sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan peningkatan kompetensi yang dimiliki perusahaan, PJB akhirnya terjun ke berbagai jenis

Laporan Utama

Page 8: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

6 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

usaha terkait dengan bidang pembangkitan, yang antara lain: l Produksi energi listrik.l Jasa Operation and Maintenance (O&M)

pembangkit.l Engineering, Procurement and Construction (EPC)

pembangkit.l Konsultansi bidang pembangkitan.l Pendidikan & pelatihan tata kelola pembangkitan.l Pendidikan & pelatihan energi terbarukan, l Perdagangan, konstruksi dan pertambangan. l Stockiest untuk critical part pembangkit buatan

China.l Usaha lain dalam rangka memanfaatkan secara

maksimal potensi yang dimiliki.Selain menekankan pada pencapaian operational

excellence, PJB juga agresif dalam pengembangan usaha. Pada tanggal 24 Agustus 1997 PJB menjalin kerjasama dengan PLN Wilayah VIII untuk menyediakan pembangkit listrik di Kendari, Sulawesi Tenggara. Agresifitas melemah ketika terjadi krisis moneter tahun 1997. Faktor utamanya adalah masalah dana, serta menurunnya kepercayaan dunia perbankan dan kekhawatiran investor menanamkan modal karena Indonesia termasuk negara dengan risiko tinggi. PJB fokus pada masalah internal, melakukan konsolidasi, serta berupaya menjaga dan

meningkatkan performance pembangkit.Seiring dengan membaiknya perekonomian

nasional, PJB kembali menunjukkan sikap agresivitasnya dalam pengembangan usaha. Memang tidak mudah, karena keuangan masih sangat terbatas, sementara kepercayaan dunia perbankan dan kalangan investor belum pulih. Namun dengan semangat pantang menyerah, PJB berhasil membangun PLTG di Sumatera Selatan, yaitu PLTG Talang Duku, yang merupakan pelopor dalam penggunaan gas ikutan (flare gas) untuk keperluan pembangkit komersial. Yang lebih membanggakan, PLTG Talang Duku merupakan proyek percontohan di lingkungan PT PLN (Persero) dalam hal pembiayaan. Biaya pembangunan diperoleh dari pinjaman bank, yang merupakan bukti kepercayaan dunia perbankan terhadap PJB.

Bukan hanya itu, PJB bersama mitra bisnis juga berhasil membangun pembangkit skala besar, yaitu PLTU Cilacap 2 x 300 MW. Proyek pembangunan PLTU Cilacap berhasil diselesaikan dalam waktu kurang lebih tiga tahun, dan tercatat sebagai yang tercepat di Indonesia. Dari sisi permodalan, perusahaan ini mampu menggandeng investor dan berhasil mendapatkan modal pembangunan dari luar negeri. Sebuah bukti bahwa perusahaan ini mempunyai kredibilitas yang tinggi di mata investor asing.

Agresivitas dan kegesitan juga diperlihatkan PJB melalui perluasan usaha jasa operation and maintenance pembangkit di luar negeri, diantaranya di Arab Saudi dan Kuwait. PJB menekuni usaha jasa operation and maintenance dengan mendirikan Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM). Bisnis ini melaju pesat hingga dalam waktu relatif singkat kapasitas pembangkit yang dikelola UBJOM hampir menyamai kapasitas pembangkit existing. Bisnis baru ini tidak melupakan tekad untuk menambah kapasitas pembangkit. Upaya penambahan kapasitas pembangkit dilakukan baik melalui pembangunan pembangkit baru dengan modal sendiri, pengalihan aset milik PT PLN (Persero), maupun melalui perusahaan konsorsium.

PJB GROUPKini dalam usia 20 tahun, PJB telah memiliki tiga

anak perusahaan dan empat perusahaan afiliasi. Tiga anak perusahaan itu antara lain: PT PJB Services (bergerak di bidang operation and maintenance pembangkit), PT Rekadaya Elektrika (bergerak di bidang EPC pembangkit), dan PT Navigat Innovative Indonesia (bergerak di bidang investasi pembangki dan energi primer). Sedangkan empat perusahaan afiliasi PJB antara lain: PT Bajradaya Sentranusa (mengembangkan PLTA Asahan I), PT

Laporan Utama

Page 9: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

7

Bukit Pembangkit Innovative (mengembangkan PLTU Banjarsari), PT Sumber Segara Primadaya (mengembangkan PLTU Pacitan), PT Komipo-PJB (menjalankan operation and maintenance PLTU tanjung Jati B).

Dalam pengembangan usaha, PJB selalu melibatkan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Strategi ini dikenal dengan sebutan Sinergi PJB Group, dengan pembagian peta peran bisnis yang jelas untuk menentukan pembagian pengelolaan workforce dalam PJB Group. Dalam hal pembangunan pembangkit baru sebagai EPC misalnya, baik penugasan dari PLN maupun hasil biding, pelaksanannya diserahkan kepada PT Rekadaya Elektrika yang bersinergi dengan PT PJB Services. Dalam hal ini, PJB Services membantu pelaksanaan komisioning dan start up. Sedangkan pembangunan pembangkit baru (sebagai IPP), investasi pembangkit baru dipercayakan kepada PT Navigat Innovative Indonesia (NII), EPC-nya diserahkan kepada RE dan O&M-nya dipercayakan kepada PJB Services.

PJB juga telah memiliki tata kelola pengembangan binsis untuk meraih sustainable growth, sehingga tujuan korporasi sesuai ekspektasi stakeholders dapat tercapai. Pengembangan bisnis dimulai sejak proses analisa lingkungan makro dan bisnis (core proces) sampai dengan didapatkannya penguasaan aset fisik untuk dikelola oleh dan untuk kepentingan korporasi, serta pengelolaan customer untuk mendapatkan peluang proyek pengembangan yang baru di masa depan.

PJB juga bermitra dengan perusahaan asing untuk mengembangkan pembangkit baru, diantaranya dengan Nebras Power dari Qatar, Ingenieursbureau De Raaij en Datema BV (INRADA) dari Belanda, Tidal Bridge BV (TBB) dari Belanda. Kerjasama dengan Nebras Power dimaksudkan untuk mengembangkan PLTG 2 x 250 MW di Sumatera Utara. Sedangkan kerjasama dengan INRADA akan mengembangan PLTBg Rumput Laut di Minahasa dan Sumenep. Sementara kerjasama dengan TBB dimaksudkan untuk mengembangkan PLT Gelombang Laut di Buton.

PT PJB juga memiliki dua cucu perusahaan, yaitu PT Rekadaya Consult (anak perusahaan PT Rekadaya Elektrika yang bergerak di bidang konsultasi pembangkit), dan PT Mitra Karya Prima (anak perusahaan PT PJB Services bergerak di bidang labour supply).

Dengan berbagai jenis usaha tersebut, PT PJB telah menetapkan target pengembangan usaha yang antara lain; mengelola pembangkit sebesar 42.623 MW yang terdiri dari pembangkit sendiri 15.184 MW, menjalankan operation and maintenance pembangkit 25.000 MW, dan EPC 2.021 MW. Target tersebut diharapkan terwujud tahun 2022, dan pada saat itu PT PJB telah menjadi energy company (integrated power company plus penguasaan dan pengelolaan energi primer).(*)

Laporan Utama

Page 10: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

8 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Jalan sehat dilaksanakan secara serentak di unit, Jumat 2 Oktober 2015. Kegiatan yang diikuti karyawan, mitra kerja dan masyarakat sekitar pembangkit tersebut ditujukan untuk menjalin keakraban dan berbagi kebahagiaan. Direksi dan sejumlah pejabat kantor pusat disebar untuk mengikuti jalan sehat di unit tersebut. Plt Dirut PJB Muljo Adji AG berkesempatan mengikuti jalan sehat di Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance (UBJOM) Rembang. Muljo Adji bersama sekitar 800 peserta menyusuri jalan-jalan di persawahan dan perkempungan sepanjang 4 km di sekitar PLTU Rembang. Sementara itu Direktur Produksi PJB, Yuddy Setyo Wicaksono mengikuti jalan sehat di Unit Pembangkitan (UP) Cirata dan BPWC. Sedangkan Direktur SDM dan Administrasi Trilaksito Sunu hadir di jalan sehat UP Muara Karang dan UPHB. Unit lainnya dihadiri oleh Kepala Satuan (KS) dan pejabat setingkat. Suasana terasa gayeng dengan hadirnya panggung hiburan. Keceriaan menghiasi wajah mereka yang beruntung mendapatkan doorprize.

Kegiatan sepeda santai dilangsungkan di PJB Kantor Pusat, diikuti manajemen PJB, manajemen unit dan manajemen anak perusahaan, serta karyawan PJB Kantor dan perwakilan unit, anak perusahaan dan masyarakat sekitar, Minggu 4 Oktober 2015. Hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Mereka menyusuri jalan-jalan di perkotaan Surabaya sepanjang 25 km, start dan finish di pelataran PJB Kantor Pusat. Kegiatan sepeda santai ini semakin lengkap dengan tampilnya OM Avita dan disediakannya puluhan doorprize berupa 1 unit sepeda motor, lima unit sepeda gunung serta puluhan hadiah hiburan mulai TV 35 inchi, kulkas, sterika dan sebagainya hingga voucher belanja Rp 250.000. Suasana semakin meriah dengan tampilnya Plt Direktur Utama, Muljo Adji dengan lagu “Sewu Kuto,” dan joget bersama karyawan.

Kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan, dihadiri seluruh mantan direktur utama PJB hadir dalam acara ini, kecuali Amir Rosidin yang harus kembali ke Jakarta karena ada kegiatan yang mendadak harus dihadiri, Minggu 4 Oktober 2015. Acara reuni dikemas layaknya Indonesia Lawyer Club (ILC), dipandu Sekretaris Perusahaan, Bernadus Sudarmanta. Dalam kesempatan ini, Plt Direktur Utama PJB memaparkan sekilas tentang kondisi PJB saat ini, disusul paparan Adi Satria (Direktur Utama PJB periode 1995-1998) tentang latar belakang dan tujuan didirikan PJB, kondisi PJB saat didirikan serta upaya yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan value PJB. Selanjutnya paparan Samiudin (Direktur Utama PJB periode 2002-2007) yang mengungkapkan latar belakang MOP, serta langkah-langkah strategis lainnya yang diambil manajemen untuk

SEMARAK20 TAHUN PJBMemperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-20, berbagai kegiatan digelar PJB dengan melibatkan masyarakat sekitar, diantaranya:

Jalan Sehat

Sepeda Santai

Reuni Mantan Dirut

Jalan sehat HUT ke-20 PJB di UP Paiton, start halaman

kantor UBJOM Paiton, Finish halaman kantor UP Paiton

Laporan Utama

Page 11: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

9

Berbeda dengan unit lainnya, Unit Pembangkitan (UP) Paiton dalam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), selain menyelenggarakan jalan sehat sebagaimana unit lain, juga menggelar pameran yang menampilkan apresiasi atas prestasi UP Paiton. Dengan mengusung tema, “Ini Karya Siapa Punya,” pameran diselenggarakan selama hampir satu bulan, mulai 2 Oktober 2015 hingga perayaan Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2015.

Officer Pelatihan UP Paiton, Sunarto, melaporkan bahwa pameran terbuka untuk umum dan dimanfaatkan untuk sosialisasi kepada karyawan dan mitra kerja, serta sarana edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa. Apresiasi atas prestasi UP Paiton, baik prestasi yang dicapai secara korporat maupun

prestasi individu karyawan. Diantaranya: kumpulan ide kreatif terbaik, prestasi inovasi, prestasi karyawan & UP Paiton, prestasi program CSR, dan pameran foto dari komunitas fotografi UP Paiton.

Menjelang penutupan pameran, 23, 25 dan 27 Oktober 2015 diselengggarakan Betle of Creative Ideas, yang menampilkan 15 ide terbaik dari ratusan ide yang masuk setiap tahun. Ide-ide tersebut akan dipresentasikan di hadapan dewan juri, untuk dipilih lima terbaik. Ide kreatif di UP Paiton sudah berlangsung empat tahun, dan setiap tahun rata-rata terkumpul sekitar 200 ide kreatif. Selanjutnya, ide-ide kreatif tersebut diseleksi hingga terpilih 50 ide kreatif, lalu disaring lagi hingga tinggal 15 ide kreatif terbaik. UP Paiton sendiri telah memiliki tool yang diperuntukkan bagi karyawan dalam pengisian ide kreatif secara online, yang diberi nama tool APIK (Aplikasi Paiton Ide Kreatif), Tool ini memudahkan karyawan menyampaikan ide-ide kreatifnya. Ide kreatif merupakan embrio karya inovasi. (*)

Paiton GelarPameran Prestasi

Puncak Peringatan

Puncak peringatan HUT ke-20 PJB digelar di PJB Kantor Pusat, ditandai pemotongan kue ulang tahun oleh Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji beserta Komisaris Utama, Bagiyo Riawan, disaksikan keluarga besar. Potongan kue secara simbolis diberikan kepada Direktur Utama PJB pertama (periode 1995-1998), Adi Satria sembari dinyanyikan lagu ulang tahun secara bersama-sama.

Puncak peringatan dimeriahkan penampilan penyanyi religi, Opick, dan penyanyi jazz, Sierra Sutedjo. Opick sempat memberikan sepercik tausyiah di sela-sela membawakan empat buah lagu. Alunan lagu yang dibawakan juga memberikan pesan bahwa di setiap langkah dan usia PJB hendaknya perusahaan juga dapat berguna untuk sesama, sehingga setelahnya dilakukan penyerahan bantuan anak yatim dan tali asih pensiunan. Sementara Sierra Sutedjo membawakan lagu-lagu berirama jazz. Peringatan ditutup dengan pembagian doorprize. (*) Salah satu acara stand pameran

dibuat edukasi & sosialisasi

Manajemen, karyawan dan mitrakerja UP & UBJOM Paiton antusias menghadiri dan

menyaksikan pameran

Laporan Utama

meningkatkan kinerja perusahaan. Tampil juga mantan Direktur Produksi PJB, Bagiyo Riawan, yang memberikan masukan tentang peluang bisnis yang belum banyak dilirik pelaku bisnis pembangkitan. Reuni mantan dirut dihadiri para senior leader PJB Kantor Pusat, manajemen unit dan menajamen anak perusahaan.

Page 12: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

10 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

“Kami memberikan apresiasi kepada PJB yang telah berinisiatif membangun pusat

riset energi matahari. Melalui riset center ini, kami berharap PLTS di Indonesia berkembang pesat,” tutur Nasri Sembayang ketika meresmikan PLTS Cirata, Kamis 15 Oktober 2015.

Diungkapkan Nasri, pada tahun 2010 di dunia terdapat sekitar 40.000 MW PLTS dan hampir semuanya berada di negara sub tropis dimana matahari bersinar terik hanya sekitar 3 bulan dalam satu tahun, yaitu di Eropa 29.000 MW, Jepang 3.600 MW, Amerika 3.000 MW, dan Cina 900 MW. Angka ini terus meningkat, dan pada akhir 2015 diperkirakan meningkat menjadi 190.000 MW, dimana Eropa mencapai 100.000 MW, Jepang 12.000 MW, Amerika 30.000 MW, dan Cina 18.000 MW. Sementara di Indonesia masih sangat kecil, baru sekitar 11 MW.

Dalam program 35.000 MW pembangunan pembangkit baru, PLTS belum masuk di dalamnya. Pembangkit yang akan dibangun berbahan bakar batubara dan gas, sebagian lagi air dan panas bumi. Namun PLTS sudah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 10 tahun mendatang. Dalam 10 tahun mendatang ditargetkan pembangunan PLTS dengan total kapasitas 500 MW. “Tenaga surya tidak akan habis, apalagi indonesia berada di daerah katulistiwa yang memiliki energi matahari sepanjang tahun. PLTS harus dikembangkan karena merupakan energi masa depan,” kata Nasri Sebayang.

Salah satu kendala pembangunan PLTS adalah biaya yang relatif mahal. PLTS Cirata misalnya, dengan kapasitas 1 MW menghabiskan dana sekitar Rp 28 miliar. Ini karena solar cell-nya harus didatangkan dari

RenewabLe eneRgy

PLTS Cirata 1 MWPusat Riset Energi Masa Depan

Indonesia merupakan negara tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Ironisnya, Indonesia baru memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) belasan MW, jauh dibandingkan dengan Jepang, Amerika, maupun Eropa yang mencapai ribuan MW. Itu sebabnya, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Lampung dan Kalimantan PT PLN (Persero), Nasri Sebayang, berharap banyak terhadap keberadaan PLTS Cirata 1 MW didesain khusus untuk keperluan riset terkait pengayaan pengetahuan dan pengalaman untuk pengaplikasian PLTS skala besar di Indonesia.

10 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 13: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

11

luar negeri. Seandainya di Indonesia sudah ada pabrik yang memproduksi solar cell, tentu harganya akan semakin murah. PJB membuka diri bagi siapa saja untuk bekerjasama membangun pabrik solar cell di Indonesia. “PJB siap bekerjasama dengan siapapun untuk membangun pabrik solar cell, supaya harga solar cell murah dan PLTS berkembang di Indonesia,” tutur Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG.

Diungkapkan Muljo Adji, PJB memiliki pengalaman panjang di bidang PLTS. Pada tahun 1987, di Cirata telah bediri PLTS untuk mensuplai kebutuhan listrik dalam pembangunan bendungan dan PLTA Cirata. PLTS itu sampai sekarang masih terus dioperasikan, untuk kebutuhan riset. Dan sebelum membangun PLTS Cirata 1 MW, PJB juga telah memiliki PLTS di tiga unit dengan skala kecil, yaitu di Gresik, Muara Karang dan Cirata. Bahkan PJB juga memiliki kemampuan memonitor dan meremote PLTS tersebut dari jarak jauh. PJB juga kerap diminta bantuan melakukan asesmen di luar pulau Jawa dan menjadi instruktur Unit Pendidikan dan Pelatihan (Udiklat) Makasar untuk melakukan pelatihan di bidang PLTS.

PLTS Cirata dibangun di kawasan PLTA Cirata melengkapi fasilitas Cirata Green Energy (C-GEn) Campus yang merupakan pusat studi pembangkit energi baru terbarukan PJB. Pembangunan PLTS 1 MW mulai Nopember 2014 dan selesai September 2015. Pada tanggal 17 September PLTS ini sudah dilakukan komisioning dan bisa disalurkan ke tegangan menengah 20 kV.

PLTS Cirata memiliki beberapa karakteristik unik yang berbeda dengan PLTS lain. Pembangkit ini menempati area area 1,5 hektar menggunakan teknologi pembangkit Thin Film CIGS dengan efisiensi

tertinggi yang masih langka di Indonesia. Dua jenis inverter dan dua jalur output dipasang pada PLTS itu. Sentral inverter dan string inverter dipasang berdampingan dan dibandingkan karakteristik teknik serta operasionalnya sebagai bahan rekomendasi inverter mana yang paling sesuai di Indonesia. Energi listrik yang dihasilkan bisa dialirkan melalui dua jalur output. Satu jalur output mengarah ke jaringan PLTA Cirata untuk kemudian diteruskan ke jaringan 500 kV. Jalur lainnya ke jaringan tegangan menengah PLN yang bersifat lokal. Kedua output itu untuk mengamati karakteristik PLTS pada jaringan yang berbeda.

“Riset center ini terbuka bagi mereka yang ingin belajar tentang PLTS, termasuk untuk pabrikan yang ingin melakukan uji coba peralatannya. Jadi installasi PLTS Cirata ini bukan hanya untuk PJB, tetapi kammi persembahkan untuk bangsa Indonesia,” kata Muljo Adji AG.

Keberadaan PLTS Cirata sejalan dengan komitmen PJB dalam mengembangkan pembangkit energi terbarukan. Belum lama ini PJB bekerja sama dengan Belanda dan beberapa Pemda mengembangkan pembangkit biomassa rumput laut. Selain itu perusahaan ini juga tengah menjajagi pengembangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut. (*)

RenewabLe eneRgy

11

Page 14: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

12 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

PJB Creative Camp yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB),

ternyata mendapat sambutan luar biasa dari para karyawan, khususnya karyawan berusia muda. Dalam waktu sekitar satu bulan, sebanyak 721 ide-ide brilian masuk ke panitia. Sebuah angka yang sangat fantastis.

Dari 721 ide tersebut, dilakukan seleksi untuk dipilih lima nominasi untuk masing-masing kategori, yaitu kategori people, planet dan profit. Selanjutnya mereka ‘dikarantina’ selama tiga hari (29 September hingga 1 Oktober 2015), di sebuah camp yang didirikan di kawasan wisata Taman Dayu, Pandaan. Dari camp inilah ditentukan juaranya. Adapun yang keluar sebegai juara antara lain:

KATEGORI PROfIT.l Juara I: Auto Back Up Data Karyawan karya Muhaimin

dan Dafiruddin dari Unit Pembangkitan (UP) Brantas.l Juara II: COCOBI karya Egga Bahartyan, Ahmad Aziz,

dan Habib Amaluddin darfi PJB Kantor Pusat.

l Juara III: Pemanfaatan Gas O2 Produk dari H2 Plant karya Ibnu Arif, Iqbal Fasya, dan Pradana dari UP Muara Karang.

KATEGORI PEOPlEp Juara I: PJB m-office (my PJB, anywhere anytime) karya

Ryan Aniestyo, Habib Amaluddin, dan Egga Bahartyan dari PJB Kantor Pusat.

p Juara II: PJB e-Learning System karya Adityariza dari PJB Kantor Pusat.

p Juara III: Galeri Ide karya Anggun Puspita, Riza Nurfaiza, dan Ahmad Sulkhan dari Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (UPHT)

KATEGORI PlANETw Juara I: Pembuatan Vertical Garden pada Coal Handling

Control Building karya Septafian Adhie, Ery Ira, Fuad Anwar dari Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Paiton.

komPetis i

Bangkitkan gairah karyawan Berkreasi dan Berinovasi

12 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 15: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

13

w Juara II: Outfall Micro-Hydro karya Agus Gunanto dari PLTU Cilacap.

w Juara III: Desa Tangguh Bencana karya Indra Adi dan Bagus Rachmadona dari UP Brantas.Senior Manajer Pelatihan dan Pengembangan

Human Capital, Wisnoe Satrijono mengungkapkan, PJB Creative Camp diselenggarakan untuk menampung gagasan-gagasan para karyawan sekaligus memacu mereka untuk berkreasi dan berinovasi. Berbeda dengan karya inovasi yang sudah teruji dan memberikan manfaat bagi perusahaan, gagasan yang disampaikan dalam creative camp bisa merupakan hal baru yang belum diimplementasikan, tetapi secara teoritis dapat diimplementasikan. Jadi semacam embrio dari karya inovasi.

Gagasan yang mereka sampaikan terdiri dari tiga kategori, yaitu:

People : segala inisiatif yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya insani PJB, mulai dari bagaimana memperkuat budaya di PJB sampai bagaimana sistem pelatihan yang lebih cocok untuk karyawan.

Planet: segala inisiatif yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan yang selaras dengan perusahaan, mulai dari bagaimana mendorong karyawan untuk turut menghemat listrik, sampai bagaimana melakukan pemberdayaan masyarakat yang sekaligus memajukan perusahaan.

Profit: segala inisiatif yang berhubungan dengan operasi unit seperti inisiatif penghematan biaya kebersihan hingga peningkatan produktivitas kinerja unit

Kompetisi terbuka untuk seluruh karyawan PJB, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Peserta dapat bersifat individu atau tim (maksimal 3 orang). Tiap individu dapat mengirim lebih dari 1 ide, dan pemenang berkesempatan mengikuti pelatihan intensif dan memperoleh hadiah dengan total nilai Rp 150 juta. “Ide yang tidak masuk nominasi bukan berarti dibuang begitu saja. Ide-ide tersebutakan ditampung untuk selanjutnya disalurkan ke sub direktorat atau bidang terkait, untuk disempurnakan sebelum diiplementasikan.(*)

komPetis i

Api unggun akhiri karantina creative agent Taman Dayu, Pandaan.

Para Creative Agent yang mengikuti

karantina di Taman Dayu, Pandaan.

Juara PJB Creative Camp 2015

13

Page 16: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

14 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Hampir semua karyawan PT Pembangkitan Jawa-bali (PJB) menggunakan smartphone dalam aktivitas

sehari-hari. Ryan Aniestyo H, Habib Amaluddin M, dan Egga Bahartyan dari PJB Kantor Pusat mencoba memanfaatkan kebiasan karyawan tersebut untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, dengan membuat aplikasi mobile yang mereka namakan PJB m-Office, yang memungkinkan karyawan memperoleh informasi eperti berita, event, dokumen, serta informasi yang terkait dengan pribadi karyawan seperti biodata, SPPD, gaji, dan kesehatan, melalui gadget, baik smartphone maupun tablet. Informasi seperti itu, selama ini diperoleh melalui portal PJB.

Hal itu dirasakan masih kurang efektif karena untuk mengakses portal tersebut karyawan harus menggunakan PC di kantor. Apalagi kini banyak karyawan PJB yang usianya tergolong Generation Y yang memiliki karakteristik lebih tertarik terhadap teknologi baru. Berdasarkan penelitian, 90 persen Generation Y mengirim dan menerima pesan melalui telepon.

Dengan adanya aplikasi tersebut, informasi perusahaan dapat diperoleh kapan saja dan dimana saja, melalui gadget. Beberapa informasi penting yang dapat diakses antara lain:

n Informasi terbaru dari manajemen, seperti: message dari BOD, artikel terkait produktivitas kerja, notifikasi terkait gaji dan insentif kinerja, dan lain-lain.

n Employee self-service, seperti: pengecekan biodata pribadi, pengecekan absensi dan entry kehadiran, pengecekan status SPPD dan penggantian biaya kesehatan, memo, todo list, address book karyawan, informasi training

n Update berita aktivitas perusahaan dan informasi terkait dunia kelistrikan yang dikelola oleh Humas (mengambil dari twitter atau FB akun resmi PJB) atau dari sumber feed lainnya.

n Distribusi newsletter/magazine berkala.n Kalender kegiatan (event) korporat.n Task assignment karyawan dari atasan.n Berkirim pesan antar karyawan.n Forum diskusi/knowledge sharing (komunitas)

yang terarsip.n Media survey/polling untuk karyawan.n Media blogging/curhat.n Media untuk menyampaikan konsep ide kreatif

kepada manajemen (idea box).n Sistem credit point untuk kontribusi karyawan.n Local broadcast message untuk unit

komPetis i

PJB m-OfficeJuara 1 Creative Camp Kategori People

Kemajuan teknologi informasi memunculkan beragam peluang untuk interaksi antar manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, penetrasi smartphone sangat efektif untuk memungkinkan

interaksi dan transaksi berlangsung personal, instan, dan mudah. Di sisi lain, interaksi manusia

dengan jaringan global (internet) melalui desktop PC semakin bergeser ke penggunaan gadget,

baik smartphone maupun tablet.

News and Ideas Employee Self-Service Notifications Menu

Tampilan aplikasi mobile PJB m-Office

Page 17: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

15

VERTICAL GARDEN Juara 1 Creative Camp Kategori Planet

Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Paiton mengelola PLTU Batubara 1x600 MW. Batubara yang dipakai untuk operasi adalah low rank calorie coal yang memiliki karakteristik sangat lembut sehingga sangat mudah terbawa angin. Hal ini berdampak pada kualitas udara Coal Handling Control Building (CHCB) yang kelilingi oleh coal stockpile (sebelah barat), fly ash silo (sebelah utara) dan bottom ash silo (sebelah selatan). Kondisi seperti itu tentu saja mengancam kesehatan karyawan CHCB.

Melihat kondisi seperti itu, Septafian Adhe P. Ery Ira K. dan Novi Aulia W dari UBJOM Paiton mempunyai gagasan untuk membuat vertical garden pada CHCB. Tujuannya: l Penurunan penyerapan gas rumah kaca sehingga

membantu mengurangi efek pemanasan global yang akan meningkatkan corporate branding

l Penurunan potensi gangguan kesehatan karyawan khususnya karyawan yang bekerja pada area CHCB yang akan meningkatkan corporate branding

l Penghematan energi listrik yang akan meningkatkan corporate brandingVertical garden merupakan sebuah taman

dengan konsep penanaman pada bidang tegak / vertical. Ada 2 jenis penanaman vertical garden, yaitu green facades (penggunaan tanaman menjalar atau merambat untuk menutupi struktur tertentu dengan media tanam) dan living walls (memberikan media tanam pada dinding yang dipakai).

Sama halnya dengan garden pada umumnya, vertical gaden supaya tubuh sempurna diperlukan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit. Hanya saja, jenis tanaman yang ditanam tentunya tidak semua tanaman. Ada persyaratan khusus yang akan mempengaruhi keindahan, yaitu: tamanan dengan bobot yang ringan dan tidak terlalu berat, tanaman dengan pertumbuhan yang agak lambat, dan bukan tanaman dengan pertumbuahan yang cepat, dan bukan tanaman merambat. Tanaman seperti itu banyak dijumpai pada

penjual tanaman hias. Dengan pembuatan vertical garden, maka

penampilan CHCB akan berubah menjadi lebih segar dan indah seperti diilustrasikan pada gambar I. Keuntungan lainnya:

Karbon Kredit. Dari penyerapan CO2 yang didapatkan dari program ini, maka keuntungan didapatkan dari perhitungan karbon kredit. Hal ini akan meningkatkan corporate branding melalui pencapaian PROPER.

Penghematan energy listrik. Adanya supply udara segar dari penyaringan tanaman serta output fotosintesis yaitu pengeluaran zat O2, maka diestimasikan mampu mengurangi pemakaian AC pada CHCB. Hal ini akan meningkatkan corporate branding melalui pencapaian ISO 50001 dan PROPER.

Pengurangan biaya kesehatan karyawan. Dengan adanya program ini, mampu diestimasikan pengurangan biaya perawatan kesehatan karyawan khususnya di CHCB. Hal ini akan meningkatkan corporate branding melalui pencapaian OHSAS.

Air untuk penyiraman dan supply tendon dapat mengggunakan air bekas wudlu, sehingga mengurangi pemakaian air service unit yang memiliki biaya produksi mahal. Sementara pemupukanmenggunakan kotoran lele dari kegiatan CSR budidaya lele, sehingga pembelian pupuk untuk implementasi program ini dapat dikurangi.(*)

komPetis i

Tampilan CHCB akanmenjadi lebih segar dan indah dengan adanya vertical garden

15

Page 18: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

16 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

AUTO BACKUP DATA KARYAWAN Juara 1 Creative Camp Kategori Profit

Seluruh karyawan perusahaan memiliki data digital yang merupakan output proses fisik dari pekerjaan administrasi. Saat ini data-data digital tersebut ditangani mandiri oleh tiap karyawan, baik disimpan dalam notebook, flash disk, portable hard disk, online storage di internal perusahaan (misalnya: ftp, portal), online storage external (misalnya: Dropbox, Microsoft OneDrive, Google Drive) dan sebagainya. Disaster Recovery Plan hanya untuk database atas aplikasi Ellipse dan farm server yang lain.

Jika data-data digital yang dimiliki karyawan hilang, perusahaan tentu akan mengalami kerugian, karena data tersebut sesungguhnya merupakan bagian dari data perusahaan. Dalam realisasi di lapangan, kehilangan data bisa terjadi atas banyak faktor di antaranya : kegagalan perangkat keras, kesalahan manusia, kesalahan aplikasi, pencurian, virus, dan kerusakan perangkat keras. Karena itu diperlukan back up data yang dilakukan secara otomatis (auto back up data karyawan). Hal ini sejalan dengan ISO 27001 tentang manajemen keamanan informasi yang salah satu klausulnya adalah A.10.5 Back-Up.

Muhaimin dan Dafiruddin dari UP Brantas mempunyai gagasan membuat aplikasi auto backup terhadap data digital karyawan. Konsep yang kami tawarkan adalah Network-attached storage (NAS) sebagai solusi atas kebutuhan penyimpanan data digital. Dengan NAS, data disimpan pada 1 atau banyak komputer khusus (server) yang bertugas menangani penyimpanan data yang dihubungkan ke dalam sebuah jaringan komputer. Mereka menggunakan

teknologi NAS dan FreeNAS sebagai aplikasi nya. Secara garis besar rencana implementasi sebagaimana terlihat dalam gambar I.

Hak akses akan diberikan pada masing-masing user, sehingga user tidak bisa melihat lain. Proses syncronizing menggunakan aplikasi RSYNC dan turunannya yang di set interval backup sesuai kemauan user dengan standard minimal sekali dalam sehari. Untuk menekan kegagalan akibat kerusaan hardware terutama hard disk, diterapkan RAID system 10, dimana data ditulis pada fisik yang berbeda, sehingga jika terjadi kerusakan fisik salah satu HDD akan dengan mudah diganti

tanpa kehilangan data, kecuali jika pada 2 HDD parallel mengalami kerusakan secara bersamaan. Untuk menghindari kehilangan data pada mode kerusakaan 2 HDD parallel bisa dihindari dengan membangun server mirror di 2 lokasi yang berbeda sekaligus sebagai DRP. Hal ini merupakan rencana lanjutan tahap berikutnya.

Manfaat dari implementasi auto backup data digital karyawan adalah :p Menghindari kerugian atas terjadinya

kehilangan data perusahaan yang merupakan cerminan financial loss dan tacit knowledge loss.

p Meningkatkan kelincahan proses olah data, karena data bisa langsung diproses dari data backup di mana saja berada dengan catatan terhubung dengan LAN, WAN ataupun public internet di mana kita bisa masuk ke jaringan kantor menggunakan infrastruktur VPN (Virtual Private Network), (misal sedang tidak membaca laptop, flash disk atau portable hardisk).

p Mempercepat proses recovery jika terjadi kerusakan / kehilangan atas data.

p Memastikan data aman karena data disimpan di lingkungan perusahaan, tidak seperti Dropbox, One Drive atau Google Drive.

komPetis i

Page 19: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

17

Setelah melewati babak final yang cukup seru pada 15 - 18 Oktober 2015 di Gresik dan Surabaya, Tim DYE Consulting dari Institut

Teknologi Bandung (ITB) berhasil menjadi jawara dalam ajang PJB Annual Case Competition(PJB ACTion) 2015. DYE Consulting menyabet dua gelar juara satu dalam PJB ACTion dan Video Contest. Sedangkan Wefie Contest dimenangkan Tim Off K dari Universitas Negeri Malang sebagai juara satu.

PJB ACTion 2015 merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa S1 dari seluruh universitas di Indonesia untuk memecahkan kasus yang dilontarkan PJB. Lomba yang dibuka akhir Agustus itu diikuti oleh 182 Tim. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan proposal yang diajukan peserta, terpilih 16 tim untuk mengikuti babak final. di Unit Pembangkitan (UP) Gresik dan Atrium East Cost Mall Surabaya, dengan rangkaian kegiatan:l Hari pertama para finalis mengikuti site visit dan corporate exposure

PJB di UP Gresik. l Hari kedua para finalis beradu kebolehan dalam presentasi proposal

di hadapan juri. Selain itu mereka juga harus menyelesaikan mini case yang diberikan juri dalam waktu dua jam.

l Hari ketiga ditujukan untuk video dan wefie competition. l Hari keempat diisi dengan presentasi mini case dan penutupan serta

pengumuman pemenang.

17

PJB ACTion 2015 Berikut daftar pemenang selengkapnya:

pemenang pJB aCtion 2015- Juara 1 : DYE Consulting ITB (Satriya Prayoga,

Erma Putri Fitriani, Adirga Ibrahim Khairy)

- Juara 2 : Jin Kesayangan Unair (Wahyun Wahyun, Muhammad Hayu Suyono, Ni Luh Putu Sipta Dewi)

- Juara 3 : KVL ITS (Sovila El Yunantha, Niela Rahmawatie, IGA Mas Asriyanthi Mandala)

- Harapan 1 : AIDE Univ Bakrie (M Idrus Salam, Lainatussifa Dalimunthe, Eka Nur Solicha)

- Harapan 2 : Logica Univ Brawijaya (Naila Alfi Nabila, Eliana Nurhafidah, Vergiant Yoga Perdana)

- Harapan 3 : S.H.I.E.L.D Unair (Rahma Prastiwi, Rima Anggraini, Baskoro Sansoko)

pemenang Video Contest pJB aCtion 2015- Juara 1 : DYE Consulting ITB (Satriya Prayoga,

Erma Putri Fitriani, Adirga Ibrahim Khairy)

- Juara 2 : AIDE Univ Bakrie (M Idrus Salam, Lainatussifa Dalimunthe, Eka Nur Solicha)

- Juara 3 : TechnoSphere STT PLN (Gery Abdel Gafar, Aditya Hendryan, Kancerio Chalvari)

- Harapan 1 : S.H.I.E.L.D Unair (Rahma Prastiwi, Rima Anggraini, Baskoro Sansoko)

- Harapan 2 : Kreatif Inovatif UGM (Kukuh Daud Pribadi, Hisyam Hisyam, M Rifa'i Putra Sugita)

- Harapan 3 : Logica Univ Brawijaya (Naila Alfi Nabila, Eliana Nurhafidah, Vergiant Yoga Perdana)

Pemenang Wefie Contest PJB ACTion 2015- Juara 1 : Off K Univ Negeri Malang (Joefri M,

Dyang Budhy)- Juara 2 : Jin Kesayangan Unair (Wahyun

Wahyun, Muhammad Hayu Suyono, Ni Luh Putu Sipta Dewi)

- Juara 3 : Volumus Unpad (Sutan Ashar Muhshi, Whisnu Bramastyo, Teddy Cahyadi)

Selamat kepada para pemenang!

BerIkut daftar Pemenang selengkaPnya:

komPetis i

Page 20: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

18 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Tiga karya inovasi PJB yang berhasi memperoleh medali

emas adalah: l Re Engineering Reheater Tube

karya Ton Sejati Utomo dan Andi Desi Sunarno dari Unit Pembangkitan (UP) Paiton untuk Kategori Pembangkitan.

l Pembuatan Tools Insitu Machining karya Kurniawan Dwi Hananto, Winarto dan Muhammad Muhakkikin F untuk kategori technical supporting

l RFID untuk kategori Non Technical Supporting Aplikasi.Dua karya inovasi yang berhasil

meraih medali perak yaitu;q Special Tool Support Rotor

karya Andika Eri Trianto, helmy Nur Efendy Yusuf dan Taufik Tribrata Yogi dari UP Muara Karang untukkategori Technical Supporting

q Integrasi Inventory Management karya Hilman Aziz Tamimi, Lug Sugiono dan Darman dari UP Gresik untuk kategori Non Technical Supporting Manajemen.Karya ini vasi yang berhasil

meraih medali perunggu yaitu: Aplikasi Automatic Simultan & Interlock Test Kit (ASIK) karya Irfan Ardiansyah, Muhamd Lazuardi, dan Alfian Budiarmoko dari Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur untuk kategori Technical Suporting. Sedangkan yang berhasil meraih medali perunggu untuk STO adalah Saurin dari PJB kantor Pusat untuk kategori perorangan.

LKI & STO merupakan rangkaian acara Knowledge, Norm, Innovation, Festival and Exhibition (KNIFE) 2015 yang diselenggarakan PT PLN (Persero) dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-70 Tahun 2015. Dengan mengusung tema : Meningkatkan Semangat Berpikir Kreatif dan Inovatif untuk Mensukseskan Program 35.000 MW, KNIFE 2015 secara resmi dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. didampingi Direktur Human Capital Management,

PJB Juara Umum Karya Inovasi

KNIFE2015PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) keluar sebagai juara umum Lomba Karya Inovasi dan Science & Technology in English Olympiade (STO) 2015 di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2015. Dalam kompetisi yang diselenggarakan PT PLN (Persero) itu, PJB berhasil mengumpulkan tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu untuk LKI, serta satu perunggu untuk STO.

Direktur SDM PJB, Trilaksito Sunu mewakili PJB menerima Piala Juara Umum LKI 2015

Para inovator PJB yang telah mengharumkan nama perusahaan

inovasi

18 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 21: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

19

Sarwono Sudarto, Rabu 7 Oktober 2015.

Tahun ini merupakan gelaran KNIFE yang ke-7 kalinya sejak diadakan. PLN menjadikan KNIFE sebagai agenda tetap tahunan bagian dari perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) yang jatuh pada tanggal 27 Oktober. KNIFE merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pemberian penghargaan bagi karyawan PLN Group yang kreatif dan inovatif. Melalui KNIFE diharapkan dapat membentuk budaya pengetahuan yang menghasilkan produk inovasi di lingkungan PLN.

LKI merupakan ajang untuk menampilkan hasil karya inovasi dari masing-masing unit dan anak perusahaan PLN yang dibagi dalam 5 bidang yaitu : n Bidang pembangkitann Bidang transmisi dan distribusin Bidang technical supportingn Bidang non technical supporting

aplikasin Bidang non technical supporting

manajemen. Jumlah karya inovasi seluruh

Indonesia yang dipertandingkan tahun ini berjumlah 270 karya inovasi dengan klaim cost saving total sebesar Rp. 2,018 triliyun. Dari tahun 1999 sejak inovasi dilombakan di PLN hingga saat ini karya inovasi yang dihasilkan telah mencapai 2.592 karya inovasi atau rata-rata 152 per tahun. Seluruhnya adalah karya inovasi dari karyawan PLN Group.

Dampak lain dari karya inovasi yang merupakan produk-produk anak bangsa adalah peningkatan kemandirian teknologi yang dapat diaplikasikan secara nyata pada bidang ketenagalistrikan di Indonesia seperti karya inovasi Smart Under Frequency Relay (SMART-UFR), Robo-Lay, Aplikasi Manajemen Surat (AMS) dan sebagainya.

Kegiatan lain yang sejalan dengan inovasi di PLN adalah Reverse Engeenering. Dengan reverse engineering PLN melakukan inovasi memproduksi sendiri beberapa produk teknologi asing dengan kuaitas setara bahkan lebih baik dengan biaya yang lebih efisien. Kegiatan inovatif ini telah dan terus dilakukan terutama pada beberapa produk atau spare part pembangkit listrik mlik PLN. Karya Inovasi PLN setiap tahun juga diikut sertakan dalam pemilihan inovasi tingat nasional yang paling prospektif oleh BIC (Business Innovation Centre) – RISTEKDIKTI. Beberapa karya inovasi PLN terpilih menjadi karya inovasi yang paling prospektif di Indonesia.

Rangkaian acara KNIFE 2015 :Hari pertama : v Forum Teknologi, tema

: “Mobile Power Plant”, menampilkan nara sumber M. Fajar Akbar dari General Electric Indonesia, dan Syed Abdullah Direktur PT. WARTSILA Indonesia.

v Diskusi Panel dengan tema, “Program Pembangunan 35.000 MW”, menampilkan nara sumber; Kepala Seksi Penyiapan Program Penyaluran Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Pramudya (topik Regulasi Program Pembangunan 35.000 MW), Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Nasri Sebayang (topik Program Pembangunan 35.000 MW dalam Perspektif Perusahaan), dan Kepala Divisi Human Capital Management System PT PLN (Persero), Bagus Setiawan (topik Program Pembangunan 35.000 MW dalam Perspektif SDM).

v Knowledge Sharing dengan tema : “Inovasi dan Kinerja Perusahaan”, menampilkan nara sumber; HR Business Partner Director PT Unilever Indonesia, Laksmi Sutanto Tobing, dan Head of

People Management and Enterpreneurship in SBM Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Jann Hidayat Tjakraatmadja, MSIE.

Hari kedua :p LKI dan STO.p Lomba Science and Technology

in English (dikenal sebagai English Olympiade). Kegiatan ini merupakan ajang untuk meningkatkan kompetensi dalam bahasa inggris, dan diharapkan nantinya untuk dapat berbicara dalam forum-forum internasional.Dalam Kegiatan KNIFE 2015

ini juga, diadakan pameran hasil karya inovasi yang diikuti oleh 25 peserta dari unit-unit dan Anak Perusahaan PLN, Universitas Diponegoro dan PT. Pembangungan Perumahan. Kegiatan ini menjadi ajang menampilkan karya inovasi baik dari unit-unit PLN maupun dari luar PLN yang semua itu adalah sarana yang dapat digunakan PLN untuk mempercepat kemandirian teknologi dan efisiensi di PLN.

BerIkut daftar Pemenang lkI & stO 2015:

lkIkategori Pembangkitan Juara 1 : PT PJB (Re Engineering Reheater Tube) Juara 2 : PT IP (Optimalisasi Pengoperasian DSVS Rotating Classifier) Juara 3 : PLN KITSBS (Paku Payung)

kategori transmisi dan distribusiJuara 1 : PT P3B Jawa Bali (Smart Auto Reset AVR) Juara 2 : PT P3B Jawa Bali (Mengatasi Susut Pengukuran Energi dengan SPAR-VOLT) Juara 3 : PLN wilayah Papua dan Papua Barat (Helm Isolator Anti Gangguan Kelelawar)

kategori technical supportingJuara 1 : PT PJB (Insitu) Juara 2 : PT PJB (Special Tool Support Rotor) Juara 3 : PT PJB (ASIK)

kategori non technical supporting aplikasiJuara 1: PT PJB (RFID) Juara 2 : PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Potensi Fraud) Juara 3 : KIT SBS (AMPEGAS)

kategori non technical supporting manajemenJuara 1 : KIT SBS (Gate Management) Juara 2 : PT PJB (Integrasi Inventory Management) Juara 3 : PLN Disjatim (SMP2)

stO team CategoryJuara 1 : PT ICON+Juara 2 : PLN Dis BaliJuara 3 : PLN Riau dan Kepri

Individual CategoryJuara 1 : PT ICON+ (Rininta Putri Nugroho)Juara 2 : PLN S2JB (Resi Seto)Juara 3 : PT PJB (Saurin)

inovasi

Page 22: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

20 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

PLTU Paiton adalah PLTU berbahan bakar batubara

dengan kapasitas 2x400 MW. System boiler adalah pulverized boiler dengan tangential firing. PLTU Paiton beroperasi komersial sejak 1994. Dalam beberapa tahun terakhir terhitung sejak tahun 2003, Boiler Unit 1 dan 2 telah beberapa kali mengalami kegagalan di reheater tube. Dari hasil analisa metalloghrapy diketahui bahwa kegagalan reheater tube tersebut disebabkan overheating (long term overheating). Lokasi kegagalan reheater tube adalah pada posisi reheater R11, diatas nose sebelah timur.

Berdasarkan hasil analisa penyebab long term overheating diperoleh kesimpulan bahwa overheating terjadi karena beberapa hal antara lain: terlalu luasnya permukaan perpindahan panas di reheater dan adanya distribusi temperature serta kecepatan aliran yang tinggi di atas nose sisi timur sebagai akibat dari tangential firing system.

Ada beberapa solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi aliran gas yang terjadi akibat tangential firring sehingga menyebabkan temperatur metal dan fluida yang tinggi di area reheater tersebut, yaitu:

l Pemasangan baffle untuk mengurangi aliran gas menuju area R-10 dan R-11.

l Menutup sebagian panel R-10 dan R-11 menggunakan material insulation.

l Memotong sebagian pipa pada panel R-11.

l Memotong sebagian pipa pada panel R-10.Setelah dilakukan analisa,

tim memilih alternatif ke-4, yaitu melakukan pemotongan pipa pada panel R-10. Pemotongan tidak dilakukan di reheater R-11 (tempat terjadinya overheating), dengan pertimbangan bahwa apbila itu dilakukan maka masih ada kemungkinan kegagalan di R10 saat R-11 dipotong karena R10 akan mengalami paparan gas yang lebih tinggi akibat adanya ruang kosong di R-11. Pemotongan reheater R-10 secara langsung akan mengurangi metal temperature R-11 karena berkurangnya luas perpindahan panas dan juga karena terjadinya penambahan aliran steam flow di daerah tersebut. Pemotongan sebagian tube dan panel pada area R-10 ini memberikan dampak tidak terjadinya lagi kerusakan berulang pecahnya tube boiler R-11 akibat terjadinya long term overhating sehingga meningkatkan kehandalan boiler

maupun unit pembangkitan.Sementara alternatif pertama,

pemasangan baffle, sangat sulit dilaksanakan dengan pertimbangan: temperatur kerja pada ruang reheater tube mendekati 1000°C, saat ini belum ada logam yang tahan beroperasi pada normal pada temperatur tersebut. Baffle berpotensi tekena abrasi fly ash, sehingga umurnya lebih pendek. Kalau toh dipaksakan, dibutuhkan baffle dengan ukuran yang sangat besar, sehingga sulit dilaksanakan. Begitu juga alternatif kedua, menutup sebagian panel R-10 dan R-11 menggunakan material insulation. Penambahan isolasi pada tube panel R-10 dan R-11 juga sulit dilaksanakan dengan pertimbangan; material isolasi berupa refractory maupun fiber tidak memiliki tensile strength, sehingga berpotensi crack ketika terjadi naik turun temperature yang tinggi. Selain itu, material isolasi terlalu berat dan tidak tahan pada temperatur yang tinggi.

Target metal temperature tube pasca pemotongan maksimum adalah sebesar 580OC. Suhu ini dipilih berdasarkan maksimum tube metal temperature yang diijinkan pada material SA-123 T22. Sebenarnya kebocoran tube

inovasi

Re-Engineering Reheater TubeJuara I LKI Nasional 2015Inovasi dari UP Paiton dengan judul Reliability Improvement dengan Re-Engineering Reheater Tube Boiler PLTU Paiton, terpilih sebagai juara pertama pada Lomba Karya Inovasi (LKI) Tingkat Nasional 2015 untukk kategori bidang Pembangkitan. Berikut secara singkat mengenai inovasi karya Ton Sejati Utomo dan Andi Desi Sunarno tersebut.

Ton Sejati Utomo dan Andi Desi Sunarno memperoleh hadiah Rp 50 juta.

20 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 23: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

21

reheater R-11 terjadi pada meterial yang terbuat dari SA-123 T12 yang lebih rendah ketahanan temperaturnya. Temperature maksimum untuk SA-123 T22 dijadikan referensi karena sebagian material SA-123 T12 yang mengalami kegagalan telah digantikan dengan SA-123 T22.

Dari perhitungan dan target metal temperature maksimum yang diberikan, maka pemotongan setiap panel tidak selalu sama, tergantung pada deviasi metal temperature masing-masing panel. Panel dengan deviasi metal temperature tertinggi akan dipotong paling banyak.

Pemotongan reheater R10 berhasil menurunkan reheater metal temperature maksimum dari sebelumnya 609OC di panel 4 menjadi 572OC di panel 25. Panel 25 ini sedikit lebih tinggi dari yang diprediksikan yaitu 571OC. Reheater metal temperature maksimum secara keseluruhan pasca pemotongan masih dibawah batas aman yaitu dibawah 580OC, sehingga tidak terjadi overheating. Distribusi reheater metal temperature menjadi lebih seragam dengan deviasi sebesar 4 persen dari temparature rata-ratanya. Sebelum pemotongan deviasi ini bisa mencapai 41,7 persen.

Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan modifikasi tersebut sekitar Rp 3,5 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensi kerugian yang ditimbulkan akibat overheating, dimana potensial loss listrik yang dibangkitkan mencapai Rp16,106 miliar, biaya start stop Rp 6,12 miliar dan biaya penggantian tube yang mengalami kerusakan Rp 40 Juta. Modifikasi tersebut juga membantu keandalan sistem Jawa Bali dalam penyediaan tenaga listrik dengan bahan

bakar batubara yang relatif lebih murah dibanding bahan bakar minyak, serta meningkatkan kepercayaan pelanggan (P3B selaku single buyer) melalui ketersediaan dan kesiapan pembangkit dalam melayani pasokan listrik sesuai permintaan mereka. Selain itu juga meningkatkan citra diri perusahaan dengan keberhasilan dalam mempertahankan target yang telah diberikan (EAF, EFFOR, SdOF), dan meningkatkan kepuasan pihak manajemen, pemegang saham dan stake holder.(*)

inovasi

21

Page 24: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

22 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Force Draft Fan (FDF) merupapakan fan tipe centrifugal yang dapat

menghasilkan tekanan dan flow yang sangat besar tergantung diameter blade atau sudu-sudu. Pada unit pembangkitan PJB setiap unit terdapat dua FDF yang dipasang secara parallel, berfungsi untuk mensuplai udara pembakaran pada boiler. Kerusakan oil ring pada journal bearing FDF menyebabkan terjadinya kegagalan pelumasan pada bearing FDF sehingga shaft dan bearing mengalami kerusakan. Akibatnya unit pembangkit mengalami derating atau penurunan capacity hingga 50 persen.

Untuk memperbaiki shaft, FDF harus dimatikan untuk mengangkat rotor yang rusak. Permasalahan terjadi saat damper tidak dapat menutup rapat sehingga tidak mungkin melakukan pembongkaran FDF pada saat unit beroperasi. Harus shutdown untuk dapat melakukan pemeliharan rotor FDF tersebut.

Proses pengangkatan rotor akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar. Untuk mengatasi permasalahan itu, Kurniawan Dwi Hananto, Winarto, dan Muhammad Muhakkikin F melakukan inovasi dengan cara membuat special tool

untuk melakukan proses Machining INSITU. Pembuatan special tool didesign sesuai lokasi kerusakan poros sehingga tidak perlu mengangkat rotor, dan menggunakan motor tambahan untuk memutar rotor FDF pada saat proses machining untuk mendapatkan kualitas machining yang baik. Putaran rotor dapat diatur disesuaikan dengan kedalaman proses machining dan kecepatan feeding menggunakan variable speed drive yang dikombinasikan dengan pemasangan pulley dan vbelt untuk mendapatkan kecepatan putaran yang diinginkan.

Karya ini berhasil menjadi juara pertaa LKI Tingkkat Nasional 2015 untuk kategori technical supporting. INSITU Machine terdiri dari holder yang berfungsi untuk mencekam gerinda atau mata pahat, kemudian meja frais yang berfungsi sebgai alat gerak untuk mengatur posisi mata pahat dan yang terakhir base plate sebagai dudukan table frais pada casing bearing agar saat proses machining mata pahat tetap stabil. Dengan proses INSITU Machining waktu pekerjaan menjadi lebih cepat serta biaya yang lebih murah. Dari inovasi tersebut diperoleh keuntungan finansial sebesar Rp 1,8 Milyar. Keuntungan diperoleh dari

TOOL INSITU MACHININGinovasi

kecepatan menormalkan derating unit yang mampu dilaksanakan selama 6 hari dengan INSITU Machining dibandingkan kerugian apabila shutdown 1 hari untuk menutup damper sebelum pembongkaran FDF dan derating selama 14 hari saat perbaikan shaft di workshop. Keuntungan non finansial yang didapat selain dengan cepat dapat mengembalikan keandalan unit untuk meningkatkan citra perusahaan, inovasi ini juga meningkatkan kemampuan bidang pemeliharaan untuk melakukan perbaikan secara swakelola apabila terjadi kerusakan dengan jenis yang sama.

FDF (Force draft Fan)

Kurniawan D H

Winarto

Muhammad Muhakkikin Faizy

Proses Machining

22 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 25: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

23

inovasi

Dalam tata kelola pembangkitan stream pemeliharaan (Work Planning

and Control/ WPC), aktivitas preventive maintenance adalah ujung tombak pemeliharaan unit pembangkit. Job card preventive maintenance dalam setahun di unit pembangkitan bisa mencapai ribuan task pekerjaan. Sayangnya, task tersebut tidak disertai dengan pengawasan, monitoring dan pengukuran yang sistematis, sehingga aktivitas preventive maintenance tidak optimal.

Pemeliharaan adalah kombinasi dari semua kegiatan teknikal dan kegiatan administratif, meliputi kegiatan pengawasan yang bertujuan untuk mempertahankan atau memulihkan sesuatu ke kondisi dimana dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Pekerjaan yang ada terlalu banyak dibanding dengan jumlah teknisi yang tersedia. Namun pada kenyataannya seluruh pekerjaan tersebut bisa terselesaikan tanpa adanya penambahan jam kerja (lembur). Hal ini mengindikasikan bahwa seolah-olah pekerjaan preventive maintenance dilaksanakan.

Namun kenyataannya belum tentu demikian karena tidak ada bukti akurat. Selama ini pembubuhan tanda tangan oleh crew dan supervisor operasi di job card digunakan sebagai bukti terjadinya aktivitas teknikal. Padahal, hal tersebut tidak bisa membuktikan bahwa teknisi atau crew operasi pernah berada di lokasi pemeliharaan, apalagi untuk membuktikan adanya aktivitas pemeliharaan. Perlu adanya sistem yang memudahkan proses pengawasan, monitoring dan pengukuran yang sistematis atas pelaksanaan aktivitas preventive maintenance.

Melihat kondisi seperti itu, Idrus Pamungkas, Misbakhul Huda, dan Robert Ferdinand Tomatala dari Unit Pembangkitan (UP) Gresik melkukan optimalisasi pengendalian preventive maintenance dengan memanfaatkan teknologi Radio-Frequency Identification (RFID) berikut sensor Near Field Communication (NFC) yang diintegrasikan dengan database berbasis WEB yang terhubung dengan Computerized Maintenance Management System (CMMS).

Dengan demikian diharapkan tercipta budaya baru dalam pelaksanaan pekerjaan preventive maintenance, sehingga tercapai : l Real time documented

maintenance activity untuk menjamin akuntabilitas & akurasi pengukuran untuk continuous improvement.

l Visual Maintenance Management System untuk menjamin kemudahan monitoring, pembelajaran dan sharing knowledge.

l Proses bisnis yang ekselen melalui perbaikan implementasi secara terus menerus beserta insan pemeliharaan yang bertanggung jawab. RFID mengacu pada perangkat

elektronik kecil yang terdiri dari sebuah chip kecil dan antena. Chip yang dimaksud biasanya mampu membawa tidak lebih dari 2.000 byte data. Perangkat RFID mempunyai tujuan yang sama dengan barcode atau strip magnetik di belakang kartu kredit atau kartu ATM, yaitu menyediakan identifikasi unik untuk obyek tersebut. Dan, seperti bar code atau strip magnetik harus dipindai untuk mendapatkan informasi, perangkat RFID harus dipindai untuk mengambil informasi identitas. Sedangkan secara harfiah Komunikasi Jarak Dekat adalah seperangkat teknologi konektivitas nirkabel berbasis teknologi RFID yang menggunakan induksi medan magnet untuk memungkinkan komunikasi antar perangkat elektronik dalam jarak yang dekat.

Teknologi Near Field Communication (NFC) dapat membuat hidup lebih mudah dan nyaman bagi penggunanya di seluruh dunia dalam melakukan transaksi, seperti pertukaran konten digital, hanya menghubungkan perangkat elektronik ke perangkat elektronik yang memiliki teknologi NFC dengan sentuhan, pengguna juga bisa membeli tiket apapun hanya dengan mengaktifkan NFC pada ponsel.

Sistem yang memungkinkan untuk melakukan monitoring terhadap seluruh

proses aktivitas pemeliharaan preventive maintenance secara realtime, menyimpan database waktu tiap sequence pemeliharaan dilakukan dan pengambilan dokumentasi dibangun dengan tahapan sebagai berikut:n Pemasangan wifi yang mengcover area

pembangkit, dan pemasangan access point dengan jarak yang ditentukan agar tidak ada satupun area blank spot.

n Pemasangan RFID yang berisi data nomer equipment sesuai KKZ Number equipment tersebut.

n Pembuatan aplikasi berbasis web yang memiliki fitur untuk melakukan download data dari SIT Ellipse PJB, menyebarkan Work Order (WO) ke seluruh gadget para personel pemiliharaan, fasilitas dashboard aktivitas pemeliharaan preventive maintenance yang sedang berlangsung dan personalisasi akses sesuai otorisasi yang dimiliki para pelaku pemeliharaan (Admin, Supervisor pemeliharaan dan supervisor operasi).

n Penyediaan gadget dengan fasilitas NFC untuk pelaku pemeliharaan. Gadget diperlukan untuk menggantikan fungsi job card sebagai sarana perintah kerja dan juga bukti terjadinya aktivitas pemeliharaan.Melalui aplikasi dan sarana tersbeut, maka

bukti pelaksanaan aktivitas pemeliharaan preventive maintenance akan tersimpan di dalam database sistem tersebut. Hasil penyimpanan data tersebut dapat dilihat pada website intranet. Dengan demikian seluruh aktivitas pemeliharaan preventive maintenance dapat dibuktikan. Transaksi pemeliharaan antara crew pemeliharaan dan crew operasi terjadi di lokasi pemeliharaan. Aktivitas pemeliharaan juga bisa dimonitor secara realtime melalui dashboard oleh para pihak berkepentingan.(*)

OPTIMALISASI PENGENDALIAN

PREVENTIVE MAINTENANCE

Oleh: Idrus Pamungkas, Misbakhul Huda, dan Robert Ferdinand Tomatala

Teknologi NFC

Page 26: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

24 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

According to a Tempo article, 23 new power plants, which are

part of the 35GW program, will be operational in 2015. Therefore, one of the most urgent challenges for PLN to handle is finding competent human resources to operate the new power plants.

The purpose of this paper is to analyze challenges of 35GW project and propose a creative approach to support the project in achieving the target and create sustainability in order to optimize the impact of 35GW project for Indonesia.

The ChallengesThis ambitious program

proposes to produce, within 5 years, as much electricity as what the government has developed over the last 69 years. Some of the many challenges include such things as lack of funding and land clearance, but by far, the most vital and urgent problem will be human resources related issues.

One of the main issues with regards to human resources has to do with the hiring of qualified operators. Indonesia faces talent scarcity when it comes to technical skills required for the operating of power plants. The shortage of entry-level candidate is less severe than the lack of education, skills, and training. Technical skills are also in acute shortage . Only 22% of the current new graduates are

sufficiently qualified to work at entry level. As can be observed in the existing Fast Track Program 1 (FTP1), only 70% of the targeted electricity output can be achieved and this can be traced directly to the lack of qualifications of Indonesian workers. Consequently, nearly 10 million workers from China will work in all the infrastructure projects in Indonesia5 , including power plants. Thus highlighting the importance of qualifying Indonesian workers to man the power plants of the 35GW program as well as supporting the existing power plants.

Education providers meant to support PLN in providing curriculum and training institutions for power plant operators are still limited. The few education institutions that provide power plant related curriculum in Indonesia are unable to meet the increasing number of staff needed to fulfill the requirements of the 35GW project with regards to the operation and maintenance of the already existing as well as the new power plants. Using the example of the PT PJB Gresik Steam Power Plant which requires 200 operators and maintenance technicians to produce 2000 MW, PLN’s share of the 35GW program would require the training and employing of as many as 5,000 employees to run the new power plants. There are presently 18 educational institutions

providing electrical engineering knowledge in power plant major around Indonesia and only seven of them are located outside Java, spreading from Northern Sumatra, South Sulawesi, Riau, NTB, and Bengkulu . PLN also have the Sekolah Tinggi Teknik PLN (STT PLN), which teaches all skills and knowledge regarding power plants, but most students outside Java are unable to study there because STT PLN is located in Jakarta. This critical lack of educational institutions providing training on operation and maintenance of power plants urgently needs to be addressed in order find the human resources necessary to efficiently and effectively support the 35GW project.

Poor Performance of Power Plants Outside Java

The management of many power plants located outside java shows poor performance and power generation targets are often not met by a huge margin. Mr. Sugiyanto, the General Manager of Northern Sumatra Power Plant, stated, “the ability to develop competencies in maintaining, and operating power plants is the key to enhancing electricity availability”. Nevertheless, many local operators’ competencies in maintaining and operating power plants are still below PLN expectations. Northern Sumatra, where Mr. Sugiyanto leads the operation of power plant, still experiences blackouts quite often . Since the power plant consistency show reduced performance, leaseback issues have emerged, meaning the government plans to give the operation of several power plants owned by PLN to China8 . Consequently, Indonesian people might lose their jobs to better trained, more competent Chinese workers who can better handle the FTP 1. This is why it’s important for PLN to increase the government’s trust in its ability to efficiently manage, staff and run its power plants.

35 GW PROGRAM : CREATING lOCAl HEROES The 35GW Program is a government program to increase electricity capacity in Indonesia. Mr. Joko Widodo, current president of Indonesia, introduced the program on June 4th 2015 in Bantul. The policies mention a list of projects regarding the acceleration of transmission lines and power plants construction, including the ones using renewable energy such as coal and gas. The 35GW target will be achieved by building power plants all over Indonesia, from North Sumatra to Gorontalo. This project will be handled by both PLN and IPP (Independent Power Producer) owned by the private sector. 10GW will be handled by PLN by building an additional 35 power plants. Although PLN is optimistic about the successful completion of this program, several challenges still need to be addressed.

inovasi

24 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 27: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

25

Demographic IssuesWith regards to employment,

demographic issues are still important obstacles in implementing the 35GW program. Demographic issues are divided into two parts: education and economic gap among Indonesian regions. Those issues have been a sensitive issue in remote area in Indonesia since Indonesia was in the reformation age. These issues will potentially hamper 35 GW when local residents, who have lower education competencies and lower economic conditions in remote area, oppose the 35 GW project because local residents are not involved. In the Kendari and Amurang power plants located in Sulawesi, for example, more than 50% of the operators came from Java.

But PLN cannot overcome this problem because the education degree of local people cannot support the project. The number of citizen in Western Java with postsecondary education ranging from Diploma to Bachelor Degree is 1,908,344 people while in Gorontalo it’s only 35,020 people from 2012 to 2013 . The number of illiterate people in town or remote area is very high, 16.441 people in Bali aged from 15 to 44 have been titled as illiterate in 1974 to 2013. The matter gets worse when referring to the economic gap between urban and remote area or among provinces caused by unbalanced income distribution. The Gross Domestic Product (GDP) in Gorontalo is only IDR 6.1 million, while in Eastern Kalimantan it reaches IDR 101.8 million.

Because of education and economic gaps, the unemployment rate is escalating, now reaching as high as 6.32% which may lead to resistance to government programs, including the 35 GW program. The 2x1,000 megawatt coal-fired power plant in Batang, Central Java, set to be Southeast Asia’s biggest power plant worth US$4 billion, has been delayed for 4 years due to opposition from local residents as they fear this project will cost them their jobs without offering opportunities to work in the power

plant development project because of their limited skills.

These demographic issues highlight how the education and economic gaps, as well as reduced work opportunities for local residents could create resistance among locals.

Creating Local Heroes: the Education to Employment Program (E2E)

Education to Employment (E2E) is a creative solution proposed to meet the many human resource challenges faced by the 35GW project. The main purpose of this program is to create local heroes by providing the local youth with opportunities to gain the skills and education required to operate and maintain PLN’s new 35GW project power plants in their hometown area. These local heroes will increase the performance quality as well as the competitiveness of PLN’s power plants against IPP power plants and foreign labor.

In order to create local heroes, E2E will involve local vocational high school (SMK) in the areas where the new power plants will be built. PLN will need to collaborate with local SMKs with power plant related majors to develop the new E2E program which will provide our new local heroes with power plant operation and maintenance skills. Similar collaboration has already been implemented by PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) with SMK PGRI 3 in Malang, creating the “Power Plant” major starting in 2015. The E2E proposes to enhance the existing program by creating a specially integrated extra curriculum to increase students’ capability.

The proposed curriculum of E2E will be integrated to power plant related majors in local SMKs. After completing the regular 3-year program in the SMK, students will be given an opportunity to join E2E where they will have another 2 (two) semesters specializing in power plant operation and maintenance. Each semester of E2E will consist of 2 (two) months in-class sessions, and 4 (four) months internship

session in PLN power plants. The In-class sessions will cover the basic skills and knowledge of the power plant industry, such as courses about Health, Safety, and Environment (HSE), and power plant management. Meanwhile, internship sessions will have a more practical approach to the operation and maintenance of power plants. In these sessions, students will learn about Standard Operating Procedure (SOP) in the operation of a power plant, operating techniques, and simulation on emergency situation. The E2E curriculum will be integrated to the Diploma 1 (D1) curriculum standard from National Accreditation Agency for Higher Education (BANPT) and will be accredited formally so that graduates of this program will hold an officially certified D1 degree and will be qualified to operate the 35GW project power plants.

An accredited curriculum is useless unless it’s taught properly by the experts. Just as the old saying goes, “experience is the best teacher”, there is no better choice to create heroes for the power plant industry than experienced operators. Therefore, to support the creation of our future local heroes, E2E plans to involve former heroes of PLN power plants: the retirees. PLN will offer the instructor position for E2E to retired operators with the required experience and qualifications who are still under 60 years old, thus using the invaluable knowledge and experience of our trusted retired operators in the making of our future local heroes. In addition, PLN will also offer the position to current experienced operators of PLN power plants to guide the students with current operation practice and technology development for the internship sessions. These instructors will have to follow a formal certification program to ensure a high quality standardized teaching process. Teaching our future 35GW project local heroes will also make national heroes of these instructors who will be given the opportunity to contribute once again to the success of PLN and of Indonesia.

By: Kukuh Pandu W, Saurin Apriliawan and Yuddy Saputra | Juara Harapan III Science & Technology in English Olympiade

35 GW PROGRAM : CREATING lOCAl HEROES inovasi

Page 28: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

26 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

The Future Local Heroes – Our Students

Who are these local heroes? They are students from power plant related majors in local SMKs who have finished their 3-year vocational program. E2E program gives an opportunity to local youth to earn higher education D1 degree. Until now, many parents and students chose to join SMK because they cannot afford higher education and they need vocational degree to instantly qualify to work after graduation. But the problem is that vocational school degree can only give them basic entry level jobs in common industry companies, like manufactures or in the hospitality industry. Meanwhile, in several industries that need specific knowledge and skill like power plant industries, students are required to earn higher education degree, like D1 degree, to at least have the basic understanding of power plant operation. E2E program helps them to earn D1 degree for free so that they will have higher qualifications to work in the power plant industry. Therefore, these heroes will make their family proud by being able to earn their living independently and increasing their family’s economic condition, and these heroes will also contribute to their local communities by increasing the number of higher education graduates as well as contribute to the local economy.

To become heroes, those who are interested in joining E2E will have to pass academic review. E2E will take place after the vocational program so that they will be qualified as D1 degree graduated operators and become the future heroes of Indonesia by supporting the 35GW national project.

However, graduating from E2E will not guarantee acceptance as PLN operators. The students will still need to pass a written test and a paper-writing test. Written tests will be held at the end of in-class sessions in every semester to test their understanding of given

materials. Meanwhile, the paper-writing test will be a final project that requires students to pick a specific topic about the practice of operating and maintaining power plants, and explain the work process, problems, and solutions to the problems. This paper will be presented in front of several experienced operators as adjudicator who will also ask questions to test their comprehension to be qualified as ready-to-work graduates. The paper presentation test is aimed to ensure that students have mastered all the required skills to work, not only in theory comprehension, but also in practice.

After finishing E2E, those who are interested in joining PLN as operators will have to pass psychological tests and interviews by experts, to find candidates with good work ethics, problem solving skill, and leadership potential. Those who are accepted will operate the nearest power plant to their hometown and become local heroes. When the quality of E2E graduates has been proven, as an added benefit PLN will also be able to reduce the length of the On Job Training (OJT) program, which is presently in place to provide practical training to new employees in their functions before joining PLN as full time employee. The 35GW project is coming really fast and preparing capable operators in shorter time with no more than a few months OJT phase is definitely an asset to support the project.

Overall, E2E is designed to answer the challenges of 35GW project mentioned earlier. How can this program solve the need of qualified operators to improve power plant performance outside Java? E2E will educate local students to become the next heroes of power plants with the knowledge and skills to operate and maintain PLN’s new power plants. Our local heroes will have the competency to maintain a high performance and improve the sustainable operation of power plants outside Java. It means that our local heroes will be strong enough to compete with foreign operators who have recently been required by the Indonesian power industry.

How can this program be the answer for Indonesian demographic issues, especially regarding the education and economic gaps among provinces? E2E empowers local youth to be the next heroes with free higher education, something which has been requested by many people throughout Indonesia since they cannot afford the luxury of higher education. Our highly

educated local heroes will reduce the education gap with other provinces, yet they will have better chance to get a decent position in their local power plant industry and these young heroes will become important parts of their communities through their financial contribution to the local economy thus reducing the economic gap.

Will these heroes also help in solving problems with local people? As mentioned in earlier section, problems with local people are mostly caused by the demands of local residents to obtain opportunities from existing power plants in their area. Our local heroes will demonstrate PLN’s intention to involve local citizens in the power plant operation. Our local heroes will also be the bridge to improve the collaboration between PLN and local communities so that both sides can benefit: local people will get free higher education and job opportunities for their youth, and PLN will gain local support useful to solve these demographic issues. Furthermore, we believe that our local heroes will not only contribute to their local community, but also contribute in reaching 100% electrification ratio of Indonesia and developing Indonesia towards a better future.

Closing We know the amazing 35GW

program presents many great challenges, such as the quantity and quality of our new operators, demographic issues about employment in Indonesia, and local opposition to power plant construction and operation. The E2E empowers local people to contribute to their local area, give them education, evaluate, and recruit them to become operator for the power plants in their area.

E2E is a creative idea which can turn disillusioned high school graduates from this great country’s most remote areas; strong young Indonesian men and women with little or no prospects for the future into local heroes contributing to the success of PLN, of their communities and of Indonesia.

26 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

inovasi

Page 29: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

27

Berita Foto

PT PJB SERVICES THE BEST O&M COMPANY 2015

Plt Direktur Utama PJB, Muljjo Adji berdialog dengan para wartawan

Para wartawan bersama manajemen UP Cirata saat berada di Power House UP Cirata

Press gathering 2015

Dalam upaya menjalin hubungan yang harmonis sekaligus memberikan pemahaman tentang PT Pembangkitan Jawa-bali (PJB) kepada media massa, PJB kembali menngadakan Perss Gathering dengan para wartawan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 14-15 Oktober 2015 di Cirata, diikuti sekitar 58 wartawan dari berbagai media. “Press Gathering ini juga merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-20 PJB,” ungkap Senior Manajer Komunikasi Korporasi dan CSR, Yama Bellatrixiana. Pada hari pertama, para wartawan berkesempatan keliling power house UP Cirata yang berada di dalam gunung, serta berdialog dengan Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji, GM UP Cirata, Wisrawan, dan Kepala BPWC, Agustian. Selanjutnya pada hari kedua mereka menyaksikan peresmian PLTS Cirata 1 MWp.(*)

PT PJB Services dinobatkan sebagai the best operation and maintenance company

terbaik dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2015. Penghargaan diserahkan Dirjen Ketenagalistrikan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, kepada Direktur UtamaPJB, Hari Suharso, pada pembukaan Pameran Kelistrikan Indonesia 2015 yang berlanngsung di di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Rabu 21 Oktober 2015. Sementara predikat The Best Electricity Company diraih PT.Schnaider Electric Indonesia, The Best EPC Company diraih PT.Zug Industry, dan The Best Independent Power Producer (IPP) Company diraih PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

27

Page 30: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

28 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Storage and Regasification Unit (FSRU) Liquid Natural Gas (LNG) atau unit penyimpanan dan pemrosesan gas alam cair untuk memasok kebutuhan gas pembangkit tersebut. PLTG 2 x 250 MW itu masuk program 35.000 MW untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara. Chairman Nebras Power, HE Fahad Almohannadi, seperti dikutip Gulf Time, optimis ke

depan dapat meningkatkan kapasitas pembangkit di Indonesia, mengingat Indonesia telah menetapkan program pembangunan 35.000 WM.

Nabras Power tertarik bekerjasama dengan PJB setelah mengetahui kinerja dan bagimana PJB mengelola perusahaan. Semula mereka, khusunya para konsultan Nebras Power memandang sebelah mata terhadap PJB. Namun setelah mengetahui bagaimana PJB dalam mengelola perusahaan dan memiliki setifikat berbagai ISO, termasuk ISO 55000 tentang Asset Management, mereka memberikan apresiasnya.

“Untuk menyakinkan investor asing tidak mudah. dalam kunjungan Presiden ke Qatar beberapa waktu lalu, pemerintah menargetkan mampu menjaring enam investor untuk bekerjasama dengan perusahaan di

keRjasama

Kerjasama PJB - Nebras Power

Langkah Menujuglobal Business

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menggandeng Nebras Power dari Qatar berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG) 2 x 250 MW di Sumatera Utara . Head of Agreement pembangunan PLTG tersebut telah ditandatangani oleh Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG dan Chairman Nebras Power, HE Fahad Almohannadi di sela-sela Business Forum Indonesia – Qatar yang berlangsung di Hotel Hyatt, Doha Qatar, 14 September 2015.

Penandatanganan naskah HoA disaksikan Presiden Presiden

Joko Widodo yang sedang melakkukan lawatan ke Timur Tengah (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar). Kerjasama Nebras Power dengan PJB tersebut mendapat perhatian besar dari media cetak dan electronik di Timur Tengah, dan menempatkan sebagai head line.

Pembangkit berbahan bakar gas alam cair tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun 2019. Nebras Power dan PLN juga bakal mempelajari kemungkinan membangun Floating

28 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 31: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

29

Indonesia. Ternyata hanya tercapai satu, yaitu PJB dengan Nebras Power. Kuncinya adalah kompetensi. Untuk menyakinkan calon investor, kita harus dapat menunjukkan dan membuktikan bahwa kita memiliki kompetensi yang memadai,” kata Plt Direktur Utama PJB, Muljjo Adji dalam Press Gathering yang berlangsung di UP Cirata, 14 Oktober 2015 malam.

Dalam lawatannya ke Qatar, Presiden Joko Widodo mengajak para investor di Qatar untuk berinvestasi di Indonesia. Dikatakan bahwa iklim dan kepastian investasi di Indonesia sangat baik. Indonesia yang sedang gencar membangun megaproyek antara lain 24 pelabuhan baru, 15 bandar udara baru, 1.000 km jalan tol, 49 bendungan, 35.000 MW pembangkit listrik dan pembangunan MRT di 23 kota besar di Indonesia. Proyek-proyek pembangunan yang sekarang sedang gencar dilakukan beberapa waktu ini, merupakan rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri manufaktur. Pemerintah sendiri mengalokasikan dana mencapai USD 21 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016, dan sampai saat ini, sekalipun proyek-proyek sudah mulai berjalan, pemerintah masih membutuhkan investasi yang berasal dari swasta.

Dalam kerjasama antara PJB dan Nebras Power, kedua belah pihak sepakat membentuk Joint Venture Company, dimana PJB mengambil porsi kepemilikan saham mayoritas (51 persen) dan sebagai pelaksana operation and maintenance (O & M) pembangkit. Biaya investasi diperkirakan mencapai Rp 7 triliun. Saat ini perjalanan proyek itu masih dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan.

Nebras Power merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi pembangkit. Mayoritas perusahaan ini dimiliki oleh Qatar Electricity and Water Company (60 persen), Qatar Holding (20 persen), dan Qatar

Petroleum International (20 persen). Qatar Electricity and Water Company merupakan produsen listrik danpengolah air, baik di dalam maupun di luar negeri. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990, dimana 43 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Qatar, sisanya 57 persen milik publik. Qatar Electricity and Water Company mengelola pembangkit dengan total kapasitas 5.820 MW pembangkit listrik dan desalinasi air dengan kapasitas 294 MIGD.

Sementara Qatar Holding adalah perusahaan investasi global yang didirikan pada tahun 2006 oleh Qatar Investment Authority (QIA) dan berlisensi dengan Qatar Financial Centre Authority (QFCA). Qatar Holding telah melakukan investasi di 30 negara yang tersebar di lima benua. Sedangkan Qatar Petroleum International adalah anal perusahaan Qatar Petroleum (perusahaan perminyaan milik negara) yang khusus menangani invetasi di luar negari. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005, dantelah melakukan investasi diberbagai negara seperti; Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, Yunani, Singapura, Vietnam, China, Mesir, Republik Demokratik Kongo, Brasil, dan Mauritania.

Menurut Senior Manajer Pengembangan Korporasi, I Nyoman Adnyana, kerjasama dengan Nebras Power semakin memantapkan langkah PJB menuju global business. Sebelumnya PJB juga telah menjadi kerjasama dengan sejumlah perusahaan asing, diantaranya dari Belanda untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Rumput Laut dan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Gelombang Laut.

PLTBg Gelombang Laut akan dikembangkan di Minahasa, Sulawesi Utara, dan Sumanep, Jawa Timur. Sedangkan PLT Gelombang Laut akan dikembangkan di Buton, Sulawesi Tenggara. PJB tertarik mengembangkan PLTBg Rumput Laut dan PLT Gelombang Laut karena potensi yang begitu besar. Indonesia merupakan negara maritim sehingga peluang untuk membangun PLT Biogas Rumput Laut dan PLT Gelombang Laut sangat besar. Keduanya dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan energi di pulau-pulau terluar. Tak hanya ramah lingkungan tetapi juga bahan bakunya sangat mudah ditemukan di negara maritim seperti Indonesia.(*)

kerjasama

29

Penandatanganan kerjasama PJB dan Nebras Power

Page 32: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

30 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

PenghaRgaan

PJB Kembali RaihOpexCOn AwArd

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berhasil meraih penghargaan gold dan

silver dalam ajang Operational Excellence Conference (OpexCon) Award 2015.

Penghargaan Gold diraih Imron Fauzi, Bagus Rachmadona, dan Solikin dari UP

Brantas melalui project Penggunaan Pump As Turbine (PaT) sebagai Mikrohidro

Power. Sedangkan penghargaan silver diraih Berta Ryza Harsativa dan

kawan-kawan dari UP Gresik melalui project Increasing Gas Turbin Compresor

Effisiency as big as 0.86% by routine online washing on GT 1.3.

Bagus Rachmadona menerima penghargaan disaksikan Direktur SDM PJB, Trilaksito Sunu

30 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 33: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

31

OpexCon Award merupakan apresiasi bagi perusahaan-

perusahaan Indonesia yang telah melaksanakan inisiatif perbaikan proses bisnis dengan hasil yang paling maksimal dan berkelanjutan, dimana proyek yang dikembangkan mampu memberikan kontribusi positif pada perusahaan maupun industrinya. OpexCon Award diselenggarakan rutin tiap tahun oleh perusahaan konsultan global SSCX International bekerjasama dengan Majalah Shift. OpexCon Award dapat menjadi tolok ukur pemeringkatan proyek-proyek yang sedang dilakukan pada sebuah perusahaan dibandingkan dengan proyek lain diindustrinya.

Tujuan diselenggarakannya kompetisi ini antara lain untuk mengedukasi dan menekankan pentingnya perbaikan proses bisnis (business process improvement)

peserta konferensi yang berasal dari berbagai industri di Indonesia.

Kompetisi OpexCon Award terdiri dari tiga kategori, antara lain; Manufaktur, Industri Energi dan Pertambangan, serta Industri Pelayanan dan Jasa. Seleksi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:l Tahap 1: Seleksi semua proyek

yang masuk. Proses seleksi dilakukan oleh dewan juri hingga menyisakan total 21 finalis, atau 7 finalis dari masing-masing kategori.

l Tahap 2: Sebanyak 21 finalis melakukan presentasi di hadapan juri. Peserta melakukan presentasi selama 10 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab oleh juri selama 10 menit. Seleksi ini akan menyisakan tiga proyek terbaik dari masing-masing kategori, atau total 9 proyek terbaik yang berhak

penurunan variasi/penyederhanaan proses, efisiensi kerja, efisiensi waktu, dan sejenisnya. Metode yang digunakan dalam proyek perbaikan adalah satu dari metode berikut:n Metodologi Lean, Value Stream

Mapping (VSM), dan/atau Kaizen Event

n Metodologi Six Sigma dan/atau DMAIC

n Metodologi Total Productive Maintenance (TPM)

n Metodologi Project Management

n Metodologi Supply Chain Management

n Metodologi Continuous Improvement, process improvement atau productivity lainnya.“Opexcon Award 2015

ini merupakan apresiasi bagi perusahaan-perusahaan Indonesia, baik swasta maupun BUMN

Penghargaan

Imron Fauzi, Bagus Rachmadona, dan Solikin dari UP Brantas Berta Ryza Harsativa dan kawan-kawan dari UP Gresik

untuk meningkatkan kualitas serta daya saing perusahaan-perusahaan indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis dan ekonomi, seperti AFTA dan MEA 2015. SSCX International berharap Business Process Improvement menjadi bidang yang mendapatkan perhatian di kalangan industri dan bisnis di Indonesia, sebab bidang tersebut sangat penting untuk memastikan pertumbuhan bisnis. Melalui Opexcon Award masyarakat industri dan bisnis dapat terdorong untuk lebih mengenal sisi tersebut

OpexCon Award 2015 diikuti lebih dari 100 project, yang selanjutnya diseleksi hingga terpilih 21 finalis. Pengumuman pemenang kompetisi OpexCon Award dilakukan pada event Opexcon15 pada 12 Oktober 2015 di Hotel JW Marriott Jakarta. Penyerahan award dilakukan di depan 500

dinobatkan sebagai Indonesia’s Best Improvement Project 2015 dalam kompetisi Opexcon Award.

l Tahap 3: Pengumuman pemenang opexcon 2015. Pengumuman dilaksakan saat event Opexcon15 pada 12 Oktober 2015.

Kriteria PenilaianPenilaian proyek dalam

kompetisi Opexcon Award dilakukan berdasarkan: hasil perbaikan yang dicapai (bobot 35 persen), metodologi dan analisa (35 persen), kerjasama tim, solusi dan adaptabilitas (20 persen), dan kemampuan presentasi (10 persen). Proyek yang dikompetisikan berada dalam ruang lingkup peningkatan kualitas, produktivitas, pengiriman (delivery), ketersediaan (availability), teknik (engineering), efisiensi biaya,

yang telah melaksanakan inisiatif perbaikan proses bisnis dengan hasil yang maksimal dan berkelanjutan,” kata Direktur SSX International Suwandi di Hotel JW Marriott Jakarta, Senin 12 Oktober 2015.

Tahun sebelumnya, dalam ajang yang sama PJB yang diwakili Indra Yuliana Santoso dan kawan-kawan dari Unit Pembangkitan Muara Karang berhasil meraih Bronze Achievement melalui Proyek Peningkatan Keandalan Sistem Pengendali Biofouling. Begitu juga pada tahun 2014, PJB yang diwakili Yayan Ruhyan dan kawan-kawan dari UP Muara Tawar memperoleh Bronze Achievement melalui proyek Reduce the Vibration of Main Cooling Water Pump no#2 from 10 mm/s to 4 mm/s in the end of 2012. Semua ini merupakan bukti PJB yang selalu melakukan continuous improvement. (*)

Page 34: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

32 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

PLTMH SEBAGAI PENGGANTI EMERGENCY DIESEL GENERATOR

Hasil produksi PLTA Ampelgading disalurkan melalui Jaringan

20 kV ke Gardu Induk Turen yang berjarak sekitar 20 km dari PLTA. Jaringan 20 kV ini antara tahun 2010 sampai dengan 2013 seringkali mengalami gangguan dan menyebabkan pemadaman Jaringan 20 kV. Akibatnya PLTA tidak dapat beroperasi dan kebutuhan listrik untuk pemakaian sendiri harus menggunakan Emergency Diesel Generator (EDG). Akses jalan ke PLTA Ampelgading beberapa kali mengalami kerusakan akibat disapu banjir lahar dingin Gunung Semeru, sehingga sulit mendapatkan pasokan bahan bakar EDG, dan kalaupun ada harganya dua kali lipat.

Sebagai sumber energi untuk PLTA Ampelgading terdapat Kolam

Tando Harian yang menampung air dari beberapa sungai kecil di daerah tersebut. Saat terjadi pemadaman Jaringan 20 kV seringkali air pada Kolam tando Harian limpas dan terbuang, karena unit pembangkit tidak dapat beroperasi sementara air sungai tetap mengalir. Sementara itu, pada pipa pesat (penstock) PLTA Ampelgading terdapat percabangan perpipaan yang berfungsi sebagai sistem pemadam kebakaran (hydrant) dan juga sebagai fasilitas drain pipa pesat.

Melihat fenomena seperti itu, Imron Fauzi, Bagus Rachmadona, dan Solikin mencoba memanfaatkan perpipaan hydrant tersebut sebagai sumber energi tanpa mengganggu kerja dari hidrant tersebut. Mereka melihat saluran itu berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

penggerak pembangkit mikrohidro untuk menggantikan peran EDG dalam menyuplai kebutuhan listrik pemakaian sendiri. Dengan pemanfaatan pembangkit mikrohidro ini maka permasalahan penggunaan EDG sebagai suplai listrik pemakaian sendiri dapat teratasi dan dapat mendukung program energi bersih yang telah dicanangkan.

Dalam pembuatan minihydro, mereka menggunakan pompa sebagai turbin (Pumps as Turbine/PaT), dengan cara membalik cara kerja pompa. Air yang bertekanan dialirkan pada impeller pompa sentrifugal yang kemudian dikonversi menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Energi ini dapat disambungkan dengan bermacam-macam peralatan tergantung dengan

PLTA Ampelgading termasuk salah satu PLTA yang operasi dan pemeliharaannya dikelola oleh PT PJB Unit Pembangkitan Brantas, mempunyai tinggi jatuh (head) 228 m, berkapasitas 2 x 5.5 MW dan mulai beroperasi sejak tahun 2010. Lokasi PLTA Ampelgading berada di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, di perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang. Pompa dimanfaatkan sebagai turbin

PLTA Ampel Gading

inovasi

Page 35: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

33

kebutuhan. Salah satu penggunaan adalah dengan menyambungkan PaT dengan generator, sehingga dapat menghasilkan energi listrik untuk pembangkit listrik mikrohidro.

Kelebihan utama penggunaan PaT adalah biaya rendah dan kesederhananaannya. Kelebihan laiannya dibandingkan turbine konvensional, yaitu:l Pompa diproduksi secara masal

dan banyak beredar di pasaran.l Tersedia dengan range head dan

debit yang luas.l Delivery Time lebih pendek.l Spare part lebih mudah

didapatkan di pasaran.l Lebih mudah dalam pemasangan,

karena pompa menggunakan standard piping dan fitting.Namun tidak semua pompa dapat

digunakan sebagai PaT. Tipe pompa yang paling efisien untuk digunakan sebagai PaT adalah tipe End-suction Centrifugal pumps.

Pemakaian SendiriSebuah pembangkit PLTA

memerlukan energi listrik untuk pemakaian sendiri untuk konsumsi bagi peralatan-peralatan penunjang pembangkit. Sebelum inovasi, sumber listrik pemakaian sendiri diambilkan dari Jaringan 20 kV yang tegangannya telah diturunkan menjadi 380 V oleh Station Service Transformer, dan ketika Jaringan 20 kV padam maka digantikan oleh EDG. Pemakaian sendiri ini terutama digunakan untuk suplai ke peralatan kontrol pembangkit, yang mana tidak boleh kehilangan suplai dalam jangka waktu yang lama, karena akan merusak peralatan tersebut. Selain itu pemakian sendiri juga digunakan untuk penerangan, pengkondisian udara, pompa air, dan sebagainya.

Pada saat Jaringan 20 kV padam, maka ada kebutuhan minimum suplai listrik minimum, dimana kebutuhan tersebut mutlak diperlukan untuk keamanan peralatan-peralatan pembangkit, dan pekerja yang ada di dalamnya. Listrik yang dibutuhkan bervariasi. Di saat urgen (mutlak diperlukan) kebutuhan sebesar 8 kW,

pada saat normal (bisa ditiadakan karena tidak berpengaruh terhadap keamanan peralatan dan orang) sebesar 4,6 kW, dan pada saat special (hanya dibutuhkan untuk kebutuhan khusus misalnya OHTC) sebesar 11 kW. Pemadaman cukup sering terjadi. Jumlah kejadian pemadaman line 20 kV di Ampelgading selama 2011 – 2014 tercatat 4.533 jam

Penggunaan PaT untuk mikrohidro pada PLTA Ampelgading minimal harus mampu memenuhi kebutuhan tingkat kebutuhan Urgent yaitu sebesar 8 kW, dan kalau masih ada sisa baru digunakan untuk memenuhi tingkat kebutuhan normal. Sementara tingkat kebutuhan special tidak perlu untuk dipenuhi. PLTMH dirancang untuk pembebanan secara penuh/tetap dan kontinyu karena tidak tersedianya mekanisme pengaturan beban secara konvensional seperti governor pada umumnya. Pengganti fungsi pengaturan beban oleh governor dilakukan oleh Electronic Load Controller (ELC) yang terhubung ke Dummy Load. ELC akan mengalihkan beban ke dummy load jika ada perubahan beban pemakaian di power house, sehingga output daya dari mikrohidro akan tetap, dengan demikian frekuensi dari sistem juga akan tetap stabil.

PaT sebagai mikrohidro akan digunakan sebagai pengganti EDG PLTA Ampelgading dan terutama akan digunakan saat terjadi pemadaman Jaringan 20 kV. Sedangkan generator yang dipakai adalah Generator sinkron AC 3 fasa brushless type with self induced excitation and automatic

voltage regulator, tegangan nominal 380 V, 3 phase, daya max 28 kVA, frekuensi 50 Hz cos ᵠ 0.8, dan dengan putaran 150 rpm.

Daya yang dihasilkan generator Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) didistribusikan melalui bus 380 V untuk pemakaian sendiri. Pengaturan beban PLTMH adalah menggunakan Electronic Load Controller (ELC). ELC adalah sistem kontrol elektronik yang berfungsi menstabilkan output generator (tegangan dan frekuensi) pada saat terjadi perubahan beban konsumen, dengan cara mengalihkan beban yang tidak digunakan ke beban pengganti (dummy/ballast load). Proses pengalihan beban dilakukan melalui saklar thyristor yang dikendalikan oleh mainboard ELC berdasakan input sinyal dari tegangn/frekuensi generator. Spesifikasi ELC yang digunakan adalah dual stage type (microcontroller based), 230/400V, 50 Hz, 23 kW, dilengkapi dengan standard analog meter dan lightning arrester 3P. Sebagai dummy/ballas load digunakan ballast load air heater, 230V, 30 kW, dilengkapi stell frame dengan screen pengaman.

Keberadaan PLTHM menghilangkan pemakaian bahan bakar minyak sekaligus sebagai wahana penelitaian di bidang renewable energy, khususnya pada turbine air. PLTMH juga bukan hanya sebagai Emergency power supply, tetapi juga dapat dapat mengurangi penggunaan energi listrik yang dipergunakan sendiri (Pemakaian Sendiri/PS).(*)

BAGUS RACHMADONA IMRON FAUZI SOLIKIN

Karena lokasi yang sulit, matrial PLTMH diangkut secara manual

INOVASI

Page 36: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

34 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Diingatkan Nicke, pemimpin tidak hanya sekedar mengajari bagaimana

anak buah bekerja untuk mencapai target. Sisi hati anak buah juga harus disentuh melalui coaching. “Tim di bawah sudah paham bagaimana bekerja. Yang perlu dilakukan adalah menyentuh hatinya. Mereka dipahamkan mengapa melakukan perkerjaan dan target itu. Dengan couching mereka akan melakukan pekerjaannya tanpa paksaan,” tutur Nicke.

Coaching kini telah menjadi sebuah istilah yang sering kita dengar dalam lingkungan organisasi, apalagi bila dikaitkan dengan kebutuhan organisasi dalam rangka meningkatkan kapasitas atau performance pegawainya, yang pada gilirannya performance organisasi

akan mengalami peningkatan juga. Coaching merupakan metode yang dianggap mudah untuk menjadikan pegawai lebih berdaya guna, karena dengan coaching para atasan dapat lebih mudah mengetahui permasalahan yang dialami bawahannya untuk dicarikan jalan pemecahannya. Melalui coaching juga akan terjalin komunikasi antara atasan dengan bawahannya, sekaligus merupakan cara memberikan motivasi kepada bawahan tersebut.

Secara teoritis coaching adalah proses pengarahan yang dilakukan atasan/senior untuk melatih dan memberikan orientasi kepada bawahannya tentang realitas di tempat kerja dan membantu mengatasi hambatan dalam mencapai prestasi kerja yang optimal. Coaching merupakan

management

COACHInG for EX ELLENCE

Komunikasi merupakan salah satu kata kunci untuk meningkatkan produktivitas. Berdasarkan riset, komunikasi yang kurang efektif dapat menurunkan produktifitas hingga 20 sampai 40 persen, bahkan lebih. Senior leader diharapkan memiliki kemampuan melakukan coaching dan komunikasi yang efektif kepada anak buahnya. Demikian harapan Direktur PLN Nicke Widyawati saat membuka Workshop Coaching for Excellence di PJB Kantor Pusat, Jumat 4 September 2015. Workshop berlangsung selama dua hari, bekerjasama dengan Coaching Indonesia, diikuti oleh general manajer di lingkungan PT PLN (Persero) dan beberapa senior leader PJB.

Direktur PT PLN (Persero), Nicke Widyawati, membuka Workshop Coaching for Excellence, didampingi Plt Direktur Utama PJB, Muljo Adji AG dan Coach Al Falaq Arsendatama dari Coaching Indonesia.

Page 37: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

35

suatu proses yang dipakai untuk mengidentifikasi semua permasalahan yang dihadapi bawahan untuk kemudian dapat dicari alternatif pemecahannya. Coaching juga dimanfaatkan untuk mengenali potensi karyawan bersangkutan untuk digali dan diberdayakan sehingga performa akan meningkat.

Untuk dapat memberikan coaching secara efektif kepada bawahannya, seorang coach harus memiliki coaching skill. Itu sebabnya, PT PLN (Persero) mengadakan Workshop Coaching for Excellence. “Peplatihan ini sekaligus sertifikasi coach, sertifikasi internasional,” ungkap Senior Manajer Pelatihan dan Pengembangan Human Capital PJB, Wisnoe Satrijono.

Seorang coach yang baik akan lebih banyak bertanya daripada memberikan arahan. Karena yang diutamakan dalam proses coaching adalah proses pembelajaran dari coachee dalam menemukan solusi yang timbul dari pemikiran dan pemahamannya terhadap situasi yang terjadi. Dalam kode etik International Coach Federation (ICF) bahkan seorang coach dilarang untuk mengarahkan kliennya. Seorang coach harus mampu mengajukan pertanyaan yang mampu menstimulasi pemikiran kreatif coachee, yang mungkin selama ini tidak terpikirkan sebelumnya oleh yang bersangkutan. Ia harus mendengarkan opini mereka tanpa memberikan judgement. Coach bukanlah seorang guru. Bukan pula seorang motivator yang berteriak teriak agar anda tetap bersemangat. Coach adalah seorang sahabat yang akan membantu karyawan menemukan kesuksesan melalui dirinya sendiri.

Berikut sejumlah elemen penting yang layak diperhatikan untuk dapat menjalankan sesi coaching secara produktif.

Mempunyai tujuan yang jelas. Memiliki tujuan yang jelas pada permulaan sesi coaching akan sangat membantu kita membangun sebuah diskusi yang fokus dan produktif. Jadi sejak awal tetapkan tujuan sesi coaching; apakah ini dilakukan untuk memperbaiki perilaku; atau untuk memberikan potensi tanggungjawab yang lebih besar; atau sekedar untuk meminta masukan mengenai prospek pengembangan karir bagi karyawan.

Ground Rules. Setiap sesi coaching yang baik mesti disertai dengan sejumlah “aturan main” yang jelas (ground rules), semisal : berapa lama durasi pertemuan, peran yang jelas dari atasan ataupun bawahan yang di-coach, ataupun aturan mengenai skema tindak lanjut dari sesi coaching. Tanpa aturan yang jelas, sesi coaching akan sekedar menjadi obrolan ringan tanpa tindak lanjut yang sistematis.

Selalu Fokus. Sesi coaching sering tidak optimal karena tidak berkonsentrasi penuh dan fokus pada pertemuan itu

Membangun dialog. Dalam sesi coaching mesti dibangun dialog yang konstruktif, bukan monolog. Jika melakukan coach dengan baik, karyawan seharusnya yang berbicara lebih banyak

Berbicara dengan Jelas. Dalam melakukan coaching mesti berbicara dengan jelas dan mudah dipahami. Gunakan istilah yang paling sederhana dan umum, dan hindari penggunaan jargon. Berikan contoh yang spesifik dan konkrit untuk memperjelas pendapat atau opini.

Open Mind. Sebuah sesi coaching akan berlangsung dengan baik, jika semua pihak bersikap open mind. Bersikapkah terbuka terhadap beragam ide dan masukan, guna merumuskan solusi yang paling efektif.(*)

management

Suasana Workshop Coaching for Excellence di PJB kantor Pusat

Page 38: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

36 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Mereka berhak memperoleh penghargaan dari negara

melalui Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr. Mustari Irawan, serta berkesempatan mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia di Istana Negara dan bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di J.I. Expo Kemayoran Jakarta. Penghargaan diserahkan pada Malam Anguerah Kerasipan 2015 yang berlangsung di di Hotel Red Top, Jakarta, pada 17 Agustus 2015.

“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, dengan ini Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Siti Fatimah Akadriani atas terpilihnya sebagai Juara III Kategori Arsiparis BUMN dalam pemilihan

Arsiparis Teladan Nasional tahun 2015 yang dilaksanakan pada tangggal 16-19 Agustus 2015 di Jakarta oleh Arsip Nasional Republik Indonesia.” Demikian bunyi piagam penghargaan tersebut.

Menurut Kepala ANRI, Mustari Irawan, Pemilihan Arsiparis Teladan Tingkat Nasional tahun 2015 merupakan agenda rutin yang diselenggarakan ANRI dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan.

Arsiparis terbagi dalam dua kategori, yaitu Arsiparis Terampil dan Arsiparis Ahli. Arsiparis Tingkat Terampil adalah arsiparis dengan kualifikasi teknis atau penunjang

profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan teknis di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan. Sedangkan Arsiparis Tingkat Ahli adalah arsiparis dengan kualifikasi teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan.

“Kegiatan pemilihan arsiparis dan pengelola arsip teladan tingkat nasional tersebut merupakan salah satu wujud peran serta ANRI dalam memberikan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kearsipan yang diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas SDM kearsipan khususnya arsiparis yang kompeten, handal, berdedikasi dan berkinerja baik. Selain itu, kegiatan pemilihan arsiparis teladan pun menjadi salah satu ajang untuk memberikan apresiasi kepada arsiparis atas pengabdian dan jasanya terhadap bidang profesi kearsipan. Dengan demikian para arsiparis teladan ini dapat dijadikan contoh keteladanannya untuk meningkatkan pengelolaan arsip,” kata Mustari Irawan.

Penilaian meliputi:l Ujian Tertulis (Bobot 20 persen),

dengan materi: Pengetahuan Bidang Arsip Dinamis dan Statis, Pengetahuan di Bidang Jabatan Fungsional Arsiparis, Pengetahuan di Bidang Perundang-undangan Kearsipan, Pengetahuan Umum di Bidang Kearsipan, Pengetahuan Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Kearsipan, serta

Prestas i

Siti Fatimah, Pengelola Arsip Teladan Nasional

Siti Fatimah Akradiani, terpilih sebagai Pengelola Arsip Teladan Nasional 2015. Dalam Pemilihan Arsiparis BUMN Teladan Tingkat Nasional tahun 2015 yang

diselenggarakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), ia berhasil meraih juara ketiga kategori pengelola arsip. Sementara terpilih sebagai juara pertama

adalah Firman Haris dari Bank Mandiri, dan juara kedua Tri Arso Purnomo dari Bank Indonesia.

Piagam penghargaan

pengelola arsip teladan

nasional 2015

Page 39: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

37

Pengetahuan Tugas, pokok dan fungsi Unit Kerja

l Penilaian Laporan Pelaksanaan Pekerjaan (Bobot 10 persen). Laporan berisi Pelaksanaan Pekerjaan semester terakhir di Unit Kerja : Verifikasi kinerja melalui evaluasi Penetapan Angka Kredit, serta Verifikasi naskah laporan (sistematika, isi, bahasa).

l Penilaian Praktek/Presentasi (Bobot 35 persen), meliputi: Praktek pemberkasan arsip (Pengelompokkan arsip, Penyusunan daftar arsip, Simulasi temu balik hasil), dan Presentasi Kearsipan (Penguasaan materi, Metode pemaparan materi, Cara menjawab pertanyaan).Penilaian Wawancara (Bobot 35 persen), meliputi Pengetahuan kearsipan (Penguasaan peraturan kearsipan, Prinsip kearsipan dan Teknologi di bidang kearsipan), serta Sikap (Disiplin, Kerapihan pakaian, dan Cara menjawab pertanyaan).Selain pemilihan arsiparis

teladan, juga dilakukan pemilihan unit kearsipan terbaik, yang meliputi:n Lembaga Pemerintah.

Diikuti 11 Lembaga Kementerian dan 8 Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK). Terpilih sebagai juara

kategori lemaga kemanterian: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( juata I), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( juara II), Kementerian Kesehatan ( juara III) dan Kementerian Luar Negeri (Juara harapan I).

Sedangan untuk kategori LPNK: ANRI ( juara

I), Mahkamah Konstitusi ( juara II), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( juara III).

Arsiparis Teladan Tingkat Keahlian:No Nama Arsiparis Instansi Juara1 Drs. Bambang Parjono Widodo, M.Si. ANRI I2 Irwan Permana, S.TP Provinsi Jawa Barat II3 Lucki Engel Karwul, S.Hum. Kementerian Pertanian III

Arsiparis Teladan Tingkat Keterampilan:No Nama Arsiparis Instansi Juara1 Ari Parwanti, S.Sos. Pemprov Jawa Tengah I2 Ahmad Kurniawan, A.Md. ANRI II3 Eko Wahyudi, A.Md. KLH dan Kehutanan III

Pengelola Arsip Teladan:No Nama Pengelola Arsip Instansi Juara1 Firman Haris PT. Bank Mandiri (Persero) I2 Tri Arso Purnomo Bank Indonesia II3 Siti Fatimah Akradiani Pembangkitan Jawa Bali III

Prestas i

n Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT). Diikuti 7 LKPT, terpilih sebagai juara : Universitas Gajah Mada ( juara I), Universitas Sebelas Maret ( juara II), dan Universitas Udayana ( juara III).

n Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) Tingkat Provinsi. Terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Indonesia Bagian Barat, dan Indonesia Bagian Tengah & Timur. Terpilih sebagai juara wilayah Indonesia bagian Barat: Jawa Timur ( juara I), Jawa Barat ( juara II), Sumatera Barat ( juara III), Daerah Istimewa Yogyakarta (Harapan I), dan Banten (Harapan II). Unntuk wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur, terpilih sebagai juara: Sulawesi Selatan ( juara I), Kalimantan Timur ( juara II), Kalimantan Barat ( juara III), Sulawesi Tengah (Harapan I), dan Nusa Tenggara Timur (Harapan II).Lembaga Kearsipan Daerah (LKD)

Tingkat Kabupaten/Kota. Untuk wilayah Indonesia Bagian Barat, terpilih sebagai juara: Kabupaten Sleman ( juara I), Kabupaten Purworejo ( juara II), Kabupaten Purwakarta ( juara III), Kabupaten Bangka Barat (Harapan I), dan Kota Cilegon (Harapan II). Untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur, terpilih sebagai juara: Kabupaten Badung ( juara I), Kabupaten Hulu Sungai Utara ( juara II), Kota Ternate ( juara III), Kabupaten Barru (Harapan I), dan Kabupaten Kotawaringin Barat (Harapan II).

Dalam sambutannya, Mustari juga berharap agar para pemenang ini semakin semangat untuk terus meningkatkan kualitasnya dan dapat menjadi contoh bagi yang lainnya. Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan diikutinya acara silaturahmi para teladan nasional dengan Presiden Republik Indonesia pada 18 Agustus 2015 yang juga sebagai agenda rutin peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. (*)

Siti Fatimah Akradiani

menerima piagam penghargaan

sebagai pengelola arsip teladan

nasional 2015

Page 40: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

38 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Brea

stfe

edin

g fr

iend

ly W

orkp

lace

PJB

Ikut

i Lom

ba

2015

Page 41: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

39

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi hingga usia enam bulan merupakan tahap penting pada Golden Standard of Infant Feeding

(Standar Emas Makanan Bayi). ASI Eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh dan sebagainya, ataupun tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi tim dan sebagainya. Setelah enam bulan, barulah bayi diberi makanan pendamping (MP). ASI tetap diteruskan hingga dua tahun.

Namun, untuk memberikan ASI secara eksklusif dan diteruskan hingga dua tahun bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu yang bekerja. Butuh komitmen bagi ibu bekerja untuk menyusui eksklusif. Ibu yang berkomitmen memberi ASI Eksklusif harus memiliki kepercayaan diri dengan modal edukasi dan dukungan. Dukungan itu antara lain dari pihak manajemen perusahaan. SKetentuan itu sudah diketentuan yang mengatur, yaitu UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Pasal 30 menjelaskan, pengurus tempat kerja dan penyelenggara sarana umum wajib menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui atau memerah ASI. Namun kenyatannya ketentuan itu belum sepenuhynya dijalankan.

Untuk menguatkan niat dan komitmen ibu serta perusahaan dalam pemberian ASI terhadap anak, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Timur mengadakan lomba Breastfeeding Friendly Workplace. Lomba diikuti oleh instansi pemerintah, BUMN dan instansi swasta di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Jember, termasuk PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Tim juri Selasa, 6 Oktober 2015 telah mengunjungi fasilitas laktasi kantor pusat PJB, serta mengikuti presentasi yang disampaikan oleh perwakilan ibu menyusui dari karyawati PJB. Semua unit PJB telah memiliki fasilitas ruang laktasi. Fasilitas tersebut memudahkan bagi karyawati yang masih menyusui bayi. Ruang laktasi kantor pusat PJB diresmikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini Tahun 2011.(*)

Tim Juri mengunjungi ruang Laktasi PJB Kantor Pusat

Ruang Laktasi PJB Kantor Pusat

Tim juri mendengarkan presentasi PJB terkait keberadaan ruang Laktasi

Lomba

39

Page 42: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

40 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Itu sebabnya, Rudy Hendra Prastowo tidak percaya

ketika dirinya pada Tahun 2008 dipromosikan menjadi GM UP Paiton yang mengelola pembangkit thermal, yaitu PLTU Batubara 2 x 400 MW. Pasalnya, pria kelahiran Bogor 6 Juli 1964 itu selama bekerja di PJB belum pernah bertugas di pembangkit hydro milik PJB (UP Brantas dan UP Cirata), apalagi menjadi GM. Ia banyak menghabiskan waktunya di pembangkit thermal dan PJB kantor Pusat.

“Saya orang pertama di PJB yang menjadi GM UP yang mengelola pembangkit thermal tanpa melewati pembangkit hydro. Kalau sekarang mungkin sudah biasa, tetapi dulu tidak lazim. Selama bertahun-tahun di PJB ada aturan tidak tertulis yang menyebutkan bahwa seseorang yang diangkat menjadi GM

pembangkit thermal terlebih dahulu harus mempunyai pengalaman menjadi GM di pembangkit hydro,” ungkap pria yang selalu kelihatan enerjik dengan balutan celana jean’s di kakinya itu.

Pertama bergabung dengan PT PLN (Persero) tahun 1994, Rudy Hendra Prastowo yang saat itu sebagai proses siswa (sekarang siswa OJT), ditempatkan di Proyek Induk Pembangkit Thermal Wilayah Jawa yang sedang membangun PLTGU Muara Karang Blok I. Tiga bulan kemudian, setelah lolos proses siswa, ia dimutasikan ke Sektor Gresik Lama (sekarang UP Gresik). Hal itu berlangsung selama enam tahun, hingga Tahun 2000 mengikuti pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebelum bergabung dengan PLN, alumni Teknik Mesin ITB

Tahun 1990 ini sudah malang melintang di beberapa perusahaan, termasuk di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung (aekarang PT Dirgantara Indonesia). Terakhir dia bekerja di perusahaan pemasaran pompa, sebagai manajer. Perusahaan ini mensuplai kebutuhan pompa pembangkit milik PLN. Di perusahaan inilah ia mulai tertarik untuk bergabung dengan PLN. Ada dua alasan yang membuatnya tertarik untuk bergabung dengan PLN, yaitu masalah kompetensi dan karir.

Menurut dia, saat itu kompetensi karyawan PLN terkaitdengan negosiasi dengan supplier dirasakan sangat lemah dan cenderung menerima apa saja yang dikatakan supplier. Sehingga supplier dapat memainkan harga dengan seenaknya, yang tentu saja hal ini sangat merugikan negara, menngingat PLN merupakan perusahaan milik negara. Kedua, karir di perusahaan tempat dia bekerja sangat sempit, bahkan dia merasa sudah mentok. Sementara karir di PLN terbuka lebar.

“Saya ingin bergabung dengan PLN untuk membantu PLN supaya tidak dipermainkan

sosok

RUDY HENDRA PRASTOWOGM Pembangkit Thermal Tanpa Melewati Pembangkit Hydro

Seakan mustahil, menjadi General Manager (GM) Pembangkit Thermal tanpa terlebih dahulu menjadi GM Pembangkit Hydro. Meski tidak ada ketentuan tertulis, aturan main seperti itu menjadi pegagangan manajemen PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dalam mengakat seorang GM Unit Pembangkitan (UP). Sebelum menjadi GM Pembangkit Thermal, seseorang harus memiliki pengalaman menjadi GM Pembangkit Hydro. Itupun diawali dari GM Unit Pembangkitan (UP) Brantas yang total kapasitasnya hanya 281 MW, lalu GM UP Cirata yang kapasitasnya 1.008 MW.

Page 43: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

41

supplier. Saya melihat karir di PLN terbuka lebar. Waktu itu usia saya 30 tahun, masih bisa masuk PLN, akhirnya saya mendaftar dan diterima,” kenang suami Titi Wikantarti, wanita yang telah memberinya dua orang putri, Karima Mahira (8 tahun), dan Naifa Maliha (5 tahun).

Sewaktu masih kuliah, tidak pernah terlintas di benak Rudy Hendra Prastowo untuk bekerja di PLN. Sama halnya mahasiswa seangkatannya, setelah lulus ingin bekerja di perusahaan perminyakan, perusahaan swasta atau perbankan. Maklum, saat itu PLN dianggap kurang bonafit, dengan gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan asing, perusahaan swasta maupun perbankan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di ITB Bandung, pria yang lahir di Bogor namun besar di Medan dan Bandung ini tahun 2002 mendapat kepercayaan sebagai Manajer Unit Bisnis Pembangkitan Kendari, mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Selanjutnya selama dua tahun (2002-2004) mendapat tugas karya di PT PLN (Persero) hingga berkesempatan mengikuti

sosok

pendidikan di Universitas Tenaga Nasional Malaysia dan pada tahun 2006 meraih gelar Master of Engineering Management. Ia juga berkesempatan mengikuti program IPMT selama delapan bulan di PLTU Tanjung Jati B yang pelaksanaan operation and maintenance-nya dilaksanakan oleh Medco dan Fortune Service Oil.

Kini Rudy Hendra menjabat sebagai Kepala Satuan Teknologi PJB, setelah sebelumnya menjabat GM UP Paiton dan UP Muara Karang, serta selama dua tahun (Juli 2013 - Juli 2015) menjabat sebagai Kepala Satuan Pengadaan dan Logistik. Satuan Teknologi merupakan satuan baru di PJB, yang dibentuk pertengahan 2015 dengan tugas pokok mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan teknologi pembangkit serta melakukan improvement dan rekayasa enjiniring, terutama pada peralatan

pembangkit existing yang sudah tidak lagi tersedia di pasaran. Selain itu juga mempersiapkan PJB dalam menghadapi teknologi pembangkitan terkini, seperti teknologi ultra super critical dan sebagainya.(*)

41

Page 44: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

42 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang merupakan salah satu unit pembangkit yang memegang peranan penting dalam

sistem kelistrikan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Banten, sehingga harus selalu terjaga keandalan operasinya untuk memberikan pasokan energi listrik secara kontinyu. Karenanya diperlukan dukungan sejumlah pihak, diantaranya dengan APB DKI Jakarta selaku penyalur dan pengatur beban, serta dengan para supplier.

Dalam rangka meningkatkan jalinan kerjasama dengan APB DKI Jakarta, UP Muara Karang bersama Sub Direktorat Manajemen Energi PJB Kantor Pusat pada 24 Agustus 2015 melakukan kunjungan ke APB DKI Jakarta dan Banten. Kunjungan yang dipimpin Manajer Operasi UP Muara Karang, Edi Sudono tersebut tidak dimanfaatkan untuk melakukan knowledge sharing, untuk saling memahami persoalan yang dihadapi dalam memberikan pelayanan. “Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kerja sama kedua belah pihak, dan diharapkan ke depannya dapat saling mendukung kinerja satu sama lain,” kata Senior Manajer UP Muara Karang, Rahmat Aswin.

Pertemuan tersebut dibuka Manajer APB DKI Jakata dan Banten Adi Purwanto. Dalam kesempatan itu Bidang Operasi UP Muara Karang menyampaikan kendala operasi yang sedang dihadapi, beserta action plan yang sedang dan akan dilakukan. Demikian pula APB DKI Jakarta dan Banten menyampaikan sistem operasi dan gambaran umum pengaturan beban, serta

kendala operasi dan action plan yang akan dilakukan. Kerja sama dan sinergi tidak cukup jika hanya

terjalin dengan satu pihak, namun harus dibangun dengan semua pihak yang terkait, terutama dengan para pemasok dan juga dengan PT PLN (Persero). Untuk itu UP Muara Karang melakukan pertemuan dengan mereka, yang dikemas dalam acara Gathering Rantai Pasok Pembangkitan Muara Karang, dengan tema “Melalui Semangat Kerja Cerdas dan Kerja Keras, Bersama Kita Tingkatkan Mutu dan Kehandalan Kelistrikan Indonesia. Acara yang berlangsung 10 September 2015 itu dihadiri perwakilan PT Nusantara Regas dan PT Media Karya Sentosa (supplier energi primer), asset manager PLTGU Blok 2 UP Muara Karang, APB DKI Jakarta – Banten, PLN APP Durikosambi, Bidang Operasi UP Muara Karang, Sub Direktorat Manajemen Energi PJB Kantor Pusat. Hadir pula Senior Manager Manajemen Energi PJB, Retno Handayani.

Acara gathering yang dikemas dalam bentuk kegiatan olahraga ini dibuka General Manager UP Muara Karang, Rahmat Azwin. “Diharapkan acara ini dapat meningkatkan sinergi antar stream rantai pasok pembangkitan. Tujuan akhirnya yaitu untuk meningkatkan kehandalan kelistrikan Indonesia, khususnya Muara Karang yang melayani area VVIP di DKI Jakarta,” kata Rahmat Aswin.

Kegiatan gathering seperti ini bukan baru pertama kali diadakan. UP Muara Karang. Pada 2014 bentuk kegiatan berupa pertandingan futsal, dan di tahun ini telah dilaksanakan dua kegiatan. Kegiatan pertama pada semester 1 2015 dengan konsep outbond dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2015 di Taman Budaya Sentul City, Bogor. Kemudian kegiatan kedua yang dilaksanakan baru-baru ini, dengan olahraga yang dipertandingkan adalah futsal dan badminton.

Kegiatan gathering rantai pasok ini juga dibuat untuk mendukung pencapaian kinerja kepuasan pelanggan. Manajemen PT PLN APB DKI Jakarta dan Banten memberikan apresiasi dan berharap kegiatan gathering yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan tanpa harus mengeluarkan dana yang besar.(*)

Unit Pembangk i tan

Membangun Kebersamaanuntuk Meningkatkan Pelayanan

42 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 45: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

43

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan menjalin kerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dalam

pengembangan kemampuan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Nota kesepahaman telah ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd. dan Direktur SDM & Administrasi PJB, Trilaksito Sunu, pada pembukaan Pameran Karya Cipta Siswa SMK dan Mahasiswa Tahun, Kamis 17 September 2015 di Surabaya.

Ruang lingkup kerjasama meliputi:l Pengembangan kompetensi di bidang operation & maintenance

pembangkit tenaga listrik bagi siswa SMK, pendidikan vokasi, D3 dan S1 pada Perguruan Tinggi agar menjadi sumberdaya yang terampil dan siap pakai di dunia usaha yang memenuhi persyaratan kompetensi dan sertifikasi sesuai bidang keahlian.

l Penyusunan kurikulum dan penyediaan instruktur.l Penyediaan sarana dan fasilitas untuk kegiatan praktek/magang di

unit pembangkit.l Penyediaan pendanaan.

Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), untuk menyiapkan generasi muda agar mampu bersaing di bidang pembangkitan tenaga listrik. PJB dan Dinas pendidikan Jatim sepakat melakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang operation and maintenance pembangkit tenaga listrik. Menurut Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, pengembangan komptensi siswa SMK sangat penting karena Siswa SMK adalah bagian yang disiapkan oleh pemerintah untuk menjadi pemenang dalam pertarungan menghadapi MEA.(*)

keRjasama

Kerjasama Pemprov Jatim - PJBPengembangan Kompetensi Siswa SMK di Bidang O&M Pembangkit

Direktur SDM PJB Trilaksito Sunu menandatangani nota kesepahaman dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.

43

Page 46: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

44 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Kolesterol adalah senyawa yang erat kaitannya dengan lemak, karena kolesterol sendiri termasuk kedalam

keluarga lemak. Walaupun demikian, bentuk dari kolesterol tidak sama dengan lemak. Kolesterol bentuknya menyerupai lilin berwarna kekuningan.

Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memiliki banyak fungsi dalam tubuh, diantaranya: l Membentuk hormon seks.l Membentuk hormon korteks adrenal yang bermanfaat

untuk menjaga keseimbangan metabilsme dan kadar garam dalam tubuh

l Membantu perkembangan jaringan otak dan syaraf.l Sebagai pembungkus dan pelapis jaringan syaraf dan

membran sel.l Memproduksi vitamin D yang bermanfaat bagi

kesehatan tulang dalam tubuh.l Sebagai bahan pembentukan asam garam, empedu

yang berfungsi untuk meningkatkan pembuangan lemak dalam tubuh.

l Memperkuat jaringan sel-sel yang ada dalam tubuh sehingga fungsi organ-organ pada tubuh dapat berfungsi secara lebih optimalTetapi jika kadar kolesterol dalam tubuh meningkat

/ tidak stabil, maka dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah atau penyakit serius. Karenanya penting bagi kita untuk mengetahui apa saja hal yang dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh berlebih, agar kita dapat menghindari bahaya kolesterol tinggi dalam tubuh. Berikut beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi dalam tubuh :n Pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang tidak

sehat misalnya terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh seperti jeroan, keju, jenis makanan yang dimasak dengan cara digoreng, dan sebagainya.

n Merokok. Salah satu bahaya rokok adalah dapat menyebabkan kolesterol tinggi, karena rokok dapat menurunkan kadar HDL atau lemak baik dalam tubuh secara perlahan tapi pasti.

n Berat badan berlebih/Obesitas. Dalam tubuh gemuk terjadi penumpukan lemak yang menyebabkan meningkatnya kadar trigliserida yang dapat menurunkan kadar HDL atau lemak baik dalam tubuh.

n Tingkat aktivitas fisik. Seseorang banyak bergerak, telah terjadi pembakaran LDL atau lemak jahat dalam tubuh, dan meningkatkan kadar HLD atau lemak baik. Begitupun sebaliknya, tubuh yang tidak banyak bergerak memungkinkan untuk terjadi peningkatan LDL yang akan menyebabkan menurunnya kandungan HDL.

n Faktor genetika. Orang yang punya riwayat keluarga yang mengidap penyakit kolesterol tinggi biasanya memiliki peluang lebih besar terkena kolesterol tinggi..

n Jenis kelamin dan usia. Jenis kelamin dan usia seseorang juga turut menentukan penyebab kolesterol tinggi. Pada umunya kolesterol tinggi lebih banyak dialami oleh pria yang sudah berusia 40 tahu keatas, sedangkan untuk wanita biasanya bagi mereka yang sudah memasuki tahap menopause.

Gejala Gejala yang ditimbulkan jika kita terkena kolesterol tinggi

antara lain:p Sering kesemutan di tangan dan kaki. Kesemutan terjadi

karena ada bagian saraf dalam tubuh yang tidak teraliri darah. Ini merupakan salah satu gejala yang dialami oleh penderita kolesterol tinggi pada umumnya.

p Pegal dibagian tengok dan pundak. Ini merupakan gejala yang diakibatkan oleh tidak lancarnya aliran darah pada bagian tubuh tertentu termasuk tengkuk dan pundak. Tidak lancarnya aliran darah tersebut biasanya karena tersumbat oleh kolesterol yang kadarnya melebihi batas normal.

p Merasa pusing pada kepala bagian belakang. Ini karena terjadi penyumbatan pembuluh darah disekitar kepala oleh kolesterol yang lama-kelamaan bisa pecah dan menyebabkan penyakit mengerikan yaitu penyakit stroke.

p Sering pegal di tangan dan kaki. Tidak melakukan aktivitas berat tapi sering merasa pegal adalah gejala kolesterol tinggi. Rasa pegal di tangan dan kaki disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah oleh tumpuka kolesterol.

p Rasa sakit seperti tertusuk, di bagian dada sebelah kiri. Terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang ada disekitar jantung dan pada kasus lebih parahnya, hal tersebut juga dapat menyebabkan serang jantung.

Cara Menurunkan Berikut ini beberapa cara mengatasi kolesterol tinggi yang

dapat kami sarankan :q Mengatur pola makan. Kurangi konsumsi makanan yang

mengandung banyak lemak jenuh. Walaupun terkadang kita tahu, makanan-makanan tersebut sangat enak.

q Berhenti merokok. Selain dapat meyebabkan berbagai penyakit kanker dan paru-paru, merokok juga menjadi salah satu penyebab kadar lemak jahat dalam tubuh meningkat.

q Kontrol berat badan. Lakukan diet rendah kolesterol dan melakukan olahraga ringan agar berat badan tidak berlebih.

q Rutin berolahraga. Olahraga merupakan cara ampuh untuk menurunkan kolesterol tinggi.

q Hindari stress. Stress juga merupakan salah satu faktor pemicu peningkatan kada kolesterol dalam tubuh. Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus menghindari stress, dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menghindari kesedirian.

q Hindari minum kopi berlebihan. Mengkonsumsi kopi secara berlebih dapat menyebabkan kolesterol tinggi, jadi jika anda suka kopi, konsumsilah kopi dalam jumlah yang wajah.

q Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin. Jika mengalami gejala yang dicurigai sebagai gejala dari kolestrol tinggi, periksakan ke dokter supaya dapat mengetahui solusi apa yang paling tepat. (*)

kesehatan

KOlESTEROlPenyebab dan Cara Mengatasinya

44 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015

Page 47: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

45

Page 48: Info PJB edisi 96, Oktober 2015

46 Info PJB n edisi 96, Oktober 2015