info bpjs 1

12
Edisi 1 Juni 2014 INFOBPJS Kesehatan BPJS Kesehatan Tak Pernah Terlambat Bayar Klaim Media Internal Resmi BPJS Kesehatan

Upload: feri-setiawan

Post on 18-Aug-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tabloid bpjs kesehatan

TRANSCRIPT

INFOBPJSEdisi 1 Juni 2014

Media Internal Resmi BPJS Kesehatan

Kesehatan

BPJS Kesehatan

Tak Pernah Terlambat Bayar Klaim

CATATAN CEO

SALAM REDAKSI

Metamorfosa

BPJS Kesehatan

sebagai Pengelola Jaminan Kesehatan Nasional

M

engubah Pemikiran Gajah di Pelupuk Mata adalah judul artikel ke-8Manufacturin Hope yang ditulis oleh Menteri BUMN Dahlan Iskanpada awal Januari tahun 2012 ini. Inti dari tulisannya adalah tentangbagaimana beberapa BUMN di Indonesia satu demi satu memecahkanberbagai persoalannya yang semula dengan jalan mengeluh menjadi dengancara dan ide yang luar biasa. Pupuk Sriwijaya misalnya, mengubah gasyang semula digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik pabriknyamenjadi batu bara. Perubahan ini bisa menghemat 40 juta mscfdi bahanbakar gas dan menghidupkan satu pabrik tersendiri dengan kapasitas 1 jutaton pertahunnya. Demikian halnya dengan PT. Pelni. Ide Kapal 3 in 1, telahmengubah orientasi Pelni yang semula hanya mengangkut manusia menjadimanusia, barang dan ternak, ternyata efektif meningkatkan pendapatan danmengganti kerugian Pelni akibat kehilangan sejumlah 50% penumpang setiaptahunnya. Ide gila Pelni ini bahkan telah meningkatkan pendapatan Pelnisebesar 300% sejak kapal 3 in 1 beroperasi.

I n f o

B P J S

K e s e h a t a n

E d i s i

1

J u n i

2 0 1 4

Direktur UtamaFachmi Idris

Inilah makna dari kata perubahan. Jadilah perubahan, sehinggapembaharuan bisa terjadi. Kata-kata ini sarat dengan makna. Akan selaluada pembaharuan di setiap perubahan. Masalahnya, maukah kita berubah?Ataukah kita lebih memilih definisi kegilaan ala Einstein yang mengatakannyasebagai mengharapkan sesuatu yang berbeda tetapi dengan cara yang samasecara terus menerus.

Semangat berubah untuk menjadi lebih baik dan dengan cara yang berbedaini pula yang sesungguhnya mendasari lahirnya Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) di Indonesia. Ada suatu kesadaran baru yang meyakini bahwa kesehatan merupakan hak dasar manusia sehingga diperlukan satusistem yang dapat menjamin terpenuhinya hak dasar ini. Lebih dari itu, ketetapan pemenuhan jaminan kesehatan sebetulnya telahdiamanahkan dalam perubahan UUD 1945 pasal 28H ayat(1) yang menyatakan bahwa, Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir danbatin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.Selanjutnya dalam pasal 28H ayat (3) ditegaskan kembali bahwa, Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkanpengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.Sebagai wujud pelaksanaan amanah UUD 1945 yang sebenar-benarnya, pada tahun 2001 MPR RI melalui TAP MPR RI No.X/MPR/2001 menugaskan pada Presiden RI untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pada tanggal 19 Oktober 2004,Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Suatu sistemyang diharapkan mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dapat menyebabkan masyarakat menjadi miskin seperti penyakit,kecelakaan, kematian, usia tua, pensiun dan kecacatan. Sistem ini juga dibangun untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup dasarserta untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan sosial.Sampai kemudian pada tanggal 25 Nopember 2011, DPR dan Pemerintah akhirnya sepakat untuk mengundangkan UU No. 24/2011sebagai tonggak awal dilaksanakannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Indonesia. Sesuai UU BPJS tersebut, PT.Askes (Persero) secara resmi ditunjuk sebagai BPJS Kesehatan dan mulai beroperasi secara penuh per tanggal 1 Januari 2014. UUini merupakan landasan hukum yang sangat kuat untuk men-support pekerjaan SJSN, khususnya bagi BPJS Kesehatan sebagaipengemban amanah, pengeleloa program Jaminan Kesehatan Nasional yang bersifat sosial, yang demikian besar dan sangatbermanfaat serta penting bagi kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia.Peran BPJS Kesehatan sebagai pengelola asuransi kesehatan yang diselenggarakan dengan pendekatan asuransi sosial, menuntutseluruh duta BPJS Kesehatan untuk mempelajari dan memahami sistem pembiayaan kesehatan Social Health Insurance (SHI) sebagaimodel baru yang ditetapkan di negara ini. Hal ini juga menuntut BPJS Kesehatan untuk membuat strategi baru yang diikuti dengantuntutan perubahan organisasi, terkait dengan tiga sub fungsi Asuransi Kesehatan Sosial yaitu pengumpulan iuran/ kontribusi,rekrutmen peserta pembelian manfaat. Inilah makna perubahan, arti dari transformasi yang sesungguhnya di tubuh BPJS Kesehatan. []

DAFTAR ISI4 FOKUSDJSN Tetap Awasi KetatKeuangan BPJS KesehatanSetiap program yang digulirkanpemerintah, selalu menimbulkan prokontra. Begitu juga Program Jam inanKesehatan Nasional (JKN) yang dikelolaBPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial)Kesehatan.

7

BENEFIT

Masyarakat Merasakan ,Manfaat JKNSecara berangsur, masyarakat mulai merasakan manfaat dari program jaminankesehatan nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ibarat pepatah tak kenal maka tak sayang,sebagian masyarakat masih meragukan pada awal peluncuran JKN, 1 Januari2014, bahkan setelah berjalan tiga bulan pun masih juga ada yang ragu.

9

TESTIMONI

Drs Samso HA, Ambil Obat di Puskesmas Lancarlancar Saja11

Senang sekali kami dapat hadir di hadapan pembaca secarakhusus di pertengahan Tahun 2014 ini. Dan kami benar-benarbahagia dan tetap bersemangat menerbitkan Info BPJSKesehatan yang terdahulu bernama Buletin Info Askes,dengan wajah dan bentuk baru. Info BPJS Kesehatan yangmerupakan transformasi dari Buletin Info Askes. Seiring dengantransformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan, kamipun turut menyesuaikan diri, melakukan pembenahan dalam halpengelolaan dan penerbitan media yang tengah eksis dalamdinamika lembaga ini, baik saat menjadi PT Askes (Persero)maupun BPJS Kesehatan ke depan.Konsistensi media ini diharapkan akan terus ada di bulan-bulandan tahun mendatang. Di awal-awal tahun ini merupakan tahunkrusial bagi BPJS Kesehatan dalam menjalani ini pula kami tengahsibuk mencoba dan menggali hal-hal baru yang dirasa pentingsebagai bahan informasi sekaligus diperlukan oleh pembaca.Informasi-informasi tersebut kami kemas sedemikian rupa,sehingga informasi mengenai perusahaan dapat tersampaikansecara komprehensif sebagai kaleidoskop BPJS Kesehatan. Kamipun menambah frekuensi penerbitan serta jumlah oplah hampir2 kali lipat, yang diharapkan media ini mampu memberikaninformasi ke khalayak yang lebih luas.Metamorfosa media ini tentu tidak lepas dari masukan dansaran dari pembaca setia Info BPJS Kesehatan. Akhirnya,sebagai penutup pengantar edisi ini, segenap tim redaksi InfoBPJS Kesehatan berharap kehadiran media ini tidak menjadisia-sia. Sebaliknya, kehadirannya menjadi jembatan informasidan komunikasi yang efektif antara BPJS Kesehatan denganstakeholder-nya. Kami mengucapkan terima kasih atas berbagaidukungan dan tanggapan atas terbitnya media ini. Selamatberaktivitas.

Redaksi

SURAT PEMBACAemail : [email protected]

Fax : (021) 4212940

Menulis di Info BPJS KesehatanSelamat tahun baru 2014. Dan TERIMA KASIHKata pembukaan itu khusus saya sampaikan kepada Pemerintahkhususnya dan ASKES/BPJS Kesehatan Kota Tasikmalaya.Setelah keperluan saya dan keluarga selesai, saya melirik ke tumpukanTabloid yang sengaja di simpan di ruangan Depan Kantor ASKES/BPJSKota Tasikmalaya. Setelah saya buka halaman demi halaman, makasaya kembali ke halaman depan dan setelah saya baca dengan seksamahalaman demi halaman ternyata kita sebagai pembaca/masyarakatpundiperkenankan untuk MENULIS di tabloid tsb.Seiring dengan hal tersebut diatas, maka sangatlah saya berharap agartulisan saya terlampir ini bias dimuat sebagai curahan hati ( curhat )masyarakat/bagian masyarakat.Demikian surat saya, Terimakasih

AGUS NUGRAHAJl.Perum Kota BaruKersanagara CibeureumTasikmalaya-46196

BINCANG 6

Jawab : Terimakasih Bapak Agus atas apresiasi dan perhatian Bapakkepada media ini. Kami pun akan menerima dengan baik tulisan-tulisanartikel/opini yang berkaitan dengan tema seputar BPJS Kesehatandan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ataupun tema-tema kesehatanlain. Redaksi akan menseleksi tulisan yang masuk, dan apabila idedan gagasan dari tulisan tersebut dianggap layak dimuat maka kamiakan memuatnya di rubrik Opini. Kami tunggu kiriman tulisan Bapak,terimakasih.

JKN JaminKesehatan RakyatBukan Pengobatan Gratis

Jadi, keliru, jika ada pimpinanwilayah menyamakan JKN denganpengobatan gratis ?Ya, ini perlu kita tegaskan lagi. Sangatkeliru jika ada bupati atau walikotayang menjanjikan JKN sebagaipengobatan gratis karena JKN, tidakberarti pengobatan gratis.

PELANGGAN

INFO BPJSKesehatan

8

Miliki Jaminan KesehatanSebelum Sakit

Seiring berkembangan zaman, penyakit pun tak mau kalah ikut berkembang danmenjadi bervariasi, mulai yang tidak berbahaya sampai yang mematikan dan tidak adaobatnya. Celakanya, kita tidak tahu kapan penyakit itu hinggap dan menguasai tubuhkita, hingga kita dibuat tak berdaya.

SEHAT DAN GAYA HIDUP

Buletin diterbitkan oleh:BPJS KesehatanJln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta PusatTlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940 ISSN : 2086-0536

INFOBPJSEdisi 1 Juni 2014

Media Internal Resmi BPJS Kesehatan

Kesehatan

10

Olah Raga Lari dan Jogging ,MampuMebangkitkan Gairah KerjaTips Jogging ,Agar Tidak Cedera

BPJS Kesehatan

Tak Pernah Terlambat Bayar Klaim

KILAS PERISTIWA

Rapat Arahan Strategis BPJS Kesehatan,(RASNAS) DIBUKA KEPALA BAPPENAS

Redaksi menerima tulisan artikel/opini berkaitandengan tema seputar Askes maupun tema-temakesehatan lainnya yang relevan dengan pembacayang ada di Indonesia. Panjang tulisan maksimal7.000 karakter (termasuk spasi), dikirimkan via emailkealamat: [email protected] dilengkapiidentitas lengkap dan foto penulis

PENGARAHFachmi IdrisPENANGGUNG JAWABPurnawarman BasundoroPIMPINAN UMUMIkhsanPIMPINAN REDAKSIIrfan HumaidiSEKRETARISRini RachmitasariSEKRETARIATNi Kadek M. DeviEko YuliantoParamitha SucianiREDAKTURDiah IsmawardaniElsa NoveliaChandra NurcahyoYuliasmanJuliana RamdhaniBudi SetiawanDwi SuriniTati Haryati DenawatiDISTRIBUSI &PERCETAKANBasukiAnton Tri Wibowo

FOKUS

Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris:

Tak Pernah Terlambat

Bayar KlaimS

etiap program yang digulirkan pemerintah, selalu menimbulkan pro-kontra. Begitu juga Program Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) yang dikelola BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) Kesehatan. Namun ketidaksepahaman tentang JKN dari berbagaipihak oleh BPJS Kesehatan, dijadikan semangat untuk membuat program ini lebih baik lagi. Bahkan, jajaran BPJS Kesehatan,senantiasa mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi demi sempurnanya program yang mulai dioperasionalkan pada awalJanuari dalam tahun ini. Misalnya, perbaikan tarif dan masalah klaim, senantiasa dicarikan solusi agar program ini tidak rapuh. Selain itu,berbagai pihak yang semula khawatir JKN yang dikelola BPJS Kesehatan tidak akan berjalan baik lambat laun bisa ditepis.

Sampai saat ini,BPJS Kesehatan,tidak merugi.BPJS Kesehatan,tidak akanbangrut, kok,tuturnya.

K e s e h a t a nE d i s i1J u n i

Direktur Utama BPJS KesehatanFachmi Idris

2 0 1 4

Penyebabnya, beberapa rumah sakit mengalami kendalapengajuan klaim, diantaranya disebabkan karena belummahirnya petugas di rumah sakit melakukan penagihandengan pola tarif INA CBGs ditambah jumlah pasien yangberobat melonjak tajam. Di sisi lain ada pula rumah sakit yangbelum mempunyai sarana komputer dan SDM yang optimalserta jebolnya server karena menampung begitu banyak datasehingga perlu di-entry ulang.

B P J S

Sedangkan pengeluaran yang dibayarkan untuk biaya pelayanandi rumah sakit selama dua bulan mencapai Rp1,1 triliun, baik itupembayaran penuh maupun dalam bentuk uang muka. Hanyasaja, dari 1.502 rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJSKesehatan, masih ada rumah sakit yang belum mengajukanklaim. Bagi Rumah Sakit yang belum menagihkan kepada BPJSKesehatan, maka BPJS Kesehatan memberikan uang mukasampai dengan 75%.

I n f o

Sebab, berdasarkan catatan BPJS Kesehatan, per pekan pertamaBulan April 2014, iuran peserta yang terkumpul mencapai Rp8,5triliun. Dana terbesar berasal dari Penerima Bantuan Iuran (PBI)sebesar Rp4,9 triliun, ditambah dengan dana pengalihan atasiuran wajib PNS, TNI/Polri, penerima pensiun, pekerja formalatau badan usaha, pekerja bukan penerima upah atau nonformal.

Pembayaran kapitasi untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama,seperti puskesmas, dokter praktek umum, dan klinik yangbekerjasama dengan BPJS Kesehatan, biaya yang dikeluarkanuntuk Bulan Januari, Februari, dan Maret mencapai Rp1,9triliun."Berdasarkan fakta dan hasil monitoring, adanya opini rumahsakit akan merugi dengan tarif INA-CBGs menjadi tidakterbukti. Apalagi, kita tidak pernah telat membayar klaim,"kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris.Program JKN akan terus dilaksanakan dalam membantumengurangi masalah kesehatan bagi rakyat Indonesia.Walaupun sejumlah kendala sempat menghadang namunevaluasi dan penyempurnaan terus dilakukan.Fachmi mengakui, sejumlah kendala memang masih adahingga saat ini, tetapi, tidak akan membuat BPJS Kesehatan,berhenti di tengah jalan karena setiap sebulan sekalidilakukan evaluasi dan penyempurnaan atas kegiatan yangmasih mendapati rintangan. Semuanya akan dievaluasi terusagar program bisa lebih baik lagi.Tanggapan positif atas pelaksanaan BPJS Kesehatan, bertubitubi diperoleh dari masyarakat. Jumlah pesertanya, jugamakin hari semakin banyak. Untuk menampung lonjakanpendaftaran peserta mandiri, lanjutnya, masyarakat jugasudah memanfaatkan website www.bpjs-kesehatan.go.id.Selain itu, untuk mempercepat cakupan kepesertaan, BPJSKesehatan, melakukan kerjasama dengan instansi ataulembaga. "Mudah-mudahan kerjasama itu, efektif dalammempercepat pencapaian cakupan kepesertaan," jelasnya.

Direktur UtamaFachmi Idris

3

FOKUSDalam berbagai pertemuan, Fachmi, tak henti-hentinyamenyuarakan manfaat ganda JKN. Yakni, manfaat pelayanankesehatan dan manfaat non medis, meliputi akomodasi danambulan. Dalam program JKN pemberian fasilitas ambulanhanya bagi pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengankondisi tertentu yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.Jadi, paket manfaat yang diperoleh dalam program JKNadalah komprehensif disesuaikan dengan kebutuhanmedis. Sehingga pelayanan yang diperoleh peserta bersifatparipurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif). Semuaini, tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya pembayaranpremi bagi peserta. Promotif dan preventif yang ada adalahdalam konteks kesehatan perorangan (personal care).Manfaat yang dijamin dalam JKN sifatnya komprehensiftetapi masih ada yang dibatasi seperti kaca mata, alat bantudengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga,kursi roda dan korset).

I n f o

B P J S

K e s e h a t a n

E d i s i

1

J u n i

2 0 1 4

Adapun, yang tidak dijamin meliputi, tidak sesuai prosedur,pelayanan di luar fasilitas kesehatan yang bekerjasamadengan BPJS, pelayanan bertujuan kosmetik, general checkup, pengobatan alternatif, pengobatan untuk mendapatkanketurunan, pengobatan impotensi, pelayanan kesehatan saatbencana, penyakit yang timbul akibat unsur kesengajaan ataumenyiksa diri seperti bunuh diri. (sut)

Mengenai keinginan masyarakat agar penerima PBI sebanyak86,4 juta, datanya dipampangkan di sejumlah lokasi strategis,Fachmi, mengiyakannya. Karena selama ini, tidak adadata penerima PBI yang disembunyikan. Sehingga, semuapenerima PBI akan diumumkan di publik.Untuk merealisasi itu, membutuhkan waktu dalam mendatadan mengalokasikan tempat-tempat pelayanan. Jadi, tidakhanya nama dan alamat saja yang diumumkan ke publik.Tempat layanan kesehatan primer yang bisa diakses parapenerima PBI juga diumumkan secara terbuka. Artinya, byname, by address sekaligus juga tempat layanan kesehatanprimer yang menanganinya. Semua transparan. Tidak adayang ditutup-tutupi, kata Fachmi.Data-data penduduk penerima PBI itu sendiri diakui Fachmibukan hasil pendataan BPJS Kesehatan. Data diperoleh dariKementerian Sosial dipadukan dengan data dari pemerintahdaerah supaya tidak terjadi tumpang-tindih penerima.Sedang data peserta BPJS Kesehatan hasil migrasi daripeserta PT Askes, Jamsostek dan keluarga TNI/Polri saat inisudah masuk dalam database BPJS Kesehatan.Menyinggung soal penduduk miskin yang belumterdata, termasuk kaum dhuafa, penghuni lapas atau pungelandangan, masih menunggu data yang dikordinasi olehKemensos. Hasil pendataan sementara, jumlah pendudukpenerima PBI, sekitar 1,7 juta orang.

DJSN Tetap Awasi KetatKeuangan BPJS Kesehatan

O

perasional BPJS Kesehatan yang dimulai 1 Januari lalu, sudah berjalan namun berbagai kendala dan rintanganmasih mewarnai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional(SJSN). Meski demikian, ada yang patutu dibanggakan karena Bank Dunia memuji Indonesia atas pelaksanaanJKN. Alasannya, keberadaan JKN dapat dijadikan tumpuan menjadi negara maju. Untuk itu, seluruh pihak BPJSKesehatan maupun para pejabat pemerintah harus terus aktif mensosialisasikan program JKN.

Selama ini, Program JKN melalui BPJS Kesehatan yang diluncurkanoleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, pada 31Desember 2013 itu, sudah pasti sangat dirasakan manfaatnya olehmasyarakat. Program ini pun, merupakan jasa atau track recordpemerintahan sekarang, yang akan dirasakan terus oleh masyarakat.Karena itu, semua pihak harus membantu agar Program JKN, berjalanbaik. Ketua DJSNChazali H Situmorang

4

FOKUSBisa dibuktikan sendiri, tidak banyak negara di dunia yangsukses dalam menyelenggarakan jaminan kesehatan. Tidaksedikit negara yang gagal. Harapannnya, Indonesia menjadisalah satu negara yang sukses dalam menyelenggarakanjaminan kesehatan, seperti Korea.Sehingga situasi learning by doing yang dihadapi BPJSKesehatan sekarang jauh lebih sulit dibandingkan jika BPJSKesehatan melakukan learning before doing. Hanya sajapengawasan perlu dilakukan secara ketat terutama dalampengelolaan keuangan. Demikian, penegasan Ketua DewanJaminan Sosial Nasional (DJSN), Chazali Husni Situmorang.Menurutnya, sejak persiapan dan realisasi awal pelaksanaanBPJS Kesehatan, tergolong baik, walaupun di sana sini masihada yang belum sempurna. Mengenai iuran untuk penerimabantuan iuran (PBI) dari Rp15.500 tiap bulan menjadiRp19.200 per bulan. Untuk pekerja sektor formal, sudah adaformulasinya.Misalnya, pekerja informal yang ingin dilayani dengan fasilitaskelas satu dikenakan iuran setiap bulan sebesar Rp 59 ribu,kelas dua Rp 42 ribu dan kelas tiga Rp 25 ribu. Mengacuperkembangan itu Chazali mengatakan persiapan BPJSKesehatan dari segi iuran sudah tuntas.Menyinggung soal jangkauan, Chazali, mengakui masih adaketerbatasan. Indonesia merupakan negara yang sangatluas. Dengan kondisi tersebut, Indonesia menghadapiketimpangan (inequity) jangkauan pelayanan kesehatanantara daerah yang satu dengan yang lain.

Secara terpisah, Ketua Dewan Komisioner OJK MuliamanD Haddad, mengatakan, OJK akan mengawasi dari sisipengelolaan dana masyarakat dan DJSN akan mengawasidari sisi manajemen serta kepesertaan program JaminanKesehatan Nasional (JKN). Selanjutnya, lembaga tersebut akanmelakukan pengawasan eksternal terhadap pelaksanaan BPJS."Pengawasan yang dilakukan oleh OJK dan DJSN terhadapBPJS merupakan pengawasan eksternal. Sedang untuk hal-halyang sifatnya internal tetap menjadi wewenang dari BadanPengawas Keuangan (BPK)," jelasnya.Ruang lingkup utama pengawasan OJK meliputi kesehatankeuangan, penerapan tata kelola yang baik, pengelolaan dankinerja investasi, dan penerapan manajemen risiko.

Besarnya dana masyarakatyang nantinya akan dikelolaBPJS membuat pengawasanharus dilakukan secara ketat danmenyeluruh. Ini awal yang baikkarena sudah ada tukar menukardata sebagai pengawas eksternal,"kata Muliaman

Ketua Dewan KomisionerOJK Muliaman D Haddad

I n f o

Nah, Sistem JKN yang baik tidak akan memiliki arti jika tidakdiimbangi dengan keterjangkauan pelayanan kesehatan olehmasyarakat, khususnya wilayah terpencil.

B P J S

Menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut,pemerintah dan BPJS Kesehatan memerlukan kontribusipemangku kepentingan terkait untuk memperbaiki sistempenyelenggaraan JKN. Pembuatan payung hukung yangkuat, sinergis, dan operasional tentu akan mempermudahjalannya penyelenggaraan JKN.

K e s e h a t a nE d i s i

Sedangkan, keberadaan DJSN, lanjut Chazali H Situmorang,sesuai dengan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun2004, untuk penyelenggaraan SJSN dibentuk DewanJaminan Sosial Nasional yang terdiri dari unsur pemerintah,pekerja, pemberi kerja, dan tokoh/pakar. Maka, tugas DJSNmengawasi pelaksanaan SJSN, dan bersama-sama BPK danOJK melakukan pengawasan eksternal terhadap BPJS.

1

DJSN yang bertanggung jawab kepada Presiden,menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi SJSN setiap6 bulan."DJSN berwenang mengusulkan Pergantian AntarWaktu (PAW) anggota Dewan Pengawas dan Direksi BPJS,"ungkap Chazali.

J u n i2 0 1 4

Agar tidak terjadi adanya pelanggaran keuangan, DJSNbekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalammengawasi pelaksanaan Badan Penyelenggara JaminanSosial (BPJS).Dana masyarakat yang nantinya akan terkumpul, dikelola,dan diamanahkan kepada BPJS terbilang cukup besar."Dana masyarakat yang dikelola BPJS pada awal beroperasimencapai sekitar Rp150 triliun. Ini dana yang luar biasabesarnya," ujarnya,Pihaknya mengungkapkan pentingnya pengawasanoleh DJSN dan OJK sejak awal, agar dapat memuluskanpelaksanaan BPJS. "Kita kawal sejak BPJS lahir, agar keluhandalam pelaksanaan bisa diminimalisir," lanjutnya.Tantangan lain yang tidak kalah penting yaitu masih adaperaturan teknis operasional yang perlu disempurnakankarena masih ada celah kekurangan dan perlu diatasi secarabertahap. Misalnya, Permenkes No.69 Tahun 2013 tentangStandar Tarif Pelayanan Kesehatan. Penambalan pertamaperaturan tersebut oleh Surat Edaran (SE) Menkes RI No.31Tahun 2013 yang mengatur tentang Pelaksanaan Standar TarifPelayanan Kesehatan, dua minggu sejak penyelenggaraanJKN.Namun perbaikan melalui surat edaran ini justrumenimbulkan permasalahan baru. Merujuk pada UUNo. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan, SE tidak memiliki kekuatan hukumuntuk memperbaiki Permenkes. Permenkes berlaku umumbagi seluruh lembaga/instansi/perorangan yang terkait.Sedangkan, SE hanya berlaku untuk memberikan instruksidilingkungan kementeriannya. Dengan demikian, SE tidakbisa memberikan instruksi kepada seluruh rumah sakit yangbekerja sama dengan BPJS Kesehatan, terutama rumah sakitswasta.

5

BINCANG

JKN Jamin Kesehatan Rakyat

Menteri Kesehatan RIdr Nafsiah Mboi, SpA, MPH

Bukan Pengobatan Gratis

S

etiap insan mendambakan hidup sehat walafiat setiap hari. Sehingga orang berupaya untukmemenuhi makanan sehat bergizi dan keperluan lain yang dapat menunjang hidup sehat, termasukberolahraga secara rutin.Semua ini membutuhkan biaya cukup banyak namun biaya untuk hidupsehat tidak semahal bila sakit. Sebab, ketika sakit membutuhkan biaya pengobatan secara kontinyu agarcepat sembuh. Apalagi, jika sakit yang dideritanya tergolong berat, seperti gagal ginjal, tidak menutupkemungkinan untuk menguras harta benda yang dimilikinya. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan saatsakit, memunculkan slogan orang miskin dilarang sakit. Atau orang miskin yang sakit cukup minum obatwarung saja karena merasa tidak mampu membayar biaya berobat ke rumah sakit.Kini, slogan tadi tidak berlaku setelah pemerintah menggelorakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),yang dikelola BPJS (badan Pengelola Jaminan Sosial) Kesehatan. Seberapa besar pentingnya JKN bagirakyat, berikut petikan wawancara Info BPJS Kesehatan dengan Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi,SpA, MPH.BPJS Kesehatan, selaku pengelola JKN, sudah beroperasi namun masih ada masyarakatberanggapan JKN itu merupakan pelayanan kesehatan secara gratis. Mohon penjelasan?

I n f o

B P J S

K e s e h a t a n

E d i s i

1

J u n i

2 0 1 4

Setiap orang memiliki risiko jatuh sakit. Biayanya pun, memang relatif tinggi. Agar tidak memberatkankeluarga yang sakit diperlukan adanya JKN untuk memberikan keringanan biaya. Namun, JKN, bukanprogram pengobatan gratis, melainkan program jaminan kesehatan yang menjamin pemerataan dankeadilan serta kemandirian seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Maka, slogan orang miskin dilarang sakit, tidak berlaku lagikarena semua rakyat Indonesia, dijamin kesehatannnya,walaupun harus ada iuran bagi sebagian warga kecuali orangtidak mampu. Melalui JKN, orang miskin yang sakit harussehat.Adapun cara agar seseorang bisa menjadi peserta JKN,pertama, pekerja didaftarkan oleh perusahaan. Kedua,mendaftarkan sendiri secara individu atau kelompok. Ketiga,menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI). Nah, cara pertamadan kedua, harus memberikan iuran sebesar lima persendari penghasilannya untuk digunakan sebagai pengobatansaat diperlukan. Sedangkan, mereka yang tergolong fakirmiskin, cacat total atau tidak mampu membayar, ditanggungpemerintah. Daftar PBI akan ditinjau setiap enam bulan,untuk memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan.Jadi, keliru, jika ada pimpinan wilayah menyamakan JKNdengan pengobatan gratis ?Ya, ini perlu kita tegaskan lagi. Sangat keliru jika ada bupatiatau walikota yang menjanjikan JKN sebagai pengobatangratis karena JKN, tidak berarti pengobatan gratis. TetapiJKN untuk menjamin pemerataan dan keadilan sertakemandirian masyarakat. Cita-cita pemerintah agar semuamasyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang meratadan tidak diskriminatif, sesuai dengan undang-undang.Cakupan pelayanannya, seperti apa ?Pelayanan JKN, mencakup pelayanan pencegahan danpengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan medishabis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Misalnya, untukpelayanan pencegahan (promotif dan preventif), peserta JKNakan diberikan, penyuluhan kesehatan, imunisasi dasar, KB,dan skrining kesehatan, untuk mendeteksi risiko penyakitdan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu,seperti penyakit kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagalginjal). Jadi, peserta jaminan kesehatan mendapat jaminankesehatan meliputi fasilitas primer, sekunder dan tersier, baikmilik pemerintah maupun swasta yang bekerja sama denganBadan Penyelenggara Jaminan Sosial.Selain itu, JKN, menjamin kesehatan medis dari administrasipelayanan, pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medisseseorang sampai non-medis seperti akomodasi danambulan. Tindakan medis non spesialistik, baik operatifmaupun non-operatif, kemudian pelayanan transfusi darahsesuai kebutuhan medis. Kalau, pelayanan kesehatanperorangan, ya seperti tadi, mencakup pelayanan promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif. Di dalamnya adapemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkatpertama dan pelayanan rawat inap tingkat pertama sesuaidengan keluhan penyakit.

6

Maka, sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 2004tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), denganadanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akandijamin kesehatannya. Kepesertaanya pun bersifat wajibtidak terkecuali. Khusus, masyarakat tidak mampu, biayanyaditanggung pemerintah. Alur pelayanan menggunakan polarujukan berjenjang yang dimulai dari sistem layanan primerhingga tersier.Layanan primer terdiri atas Puskemas, klinik dokter pribadiserta klinik pratama (klinik swasta). Jadi nanti setiap orangmulai berobat dari sistem layanan primer dulu sehinggamenghindari penumpukkan di satu rumah sakit. Khusus untukkeadaan darurat seperti kecelakaan atau penyakit yang tidakbisa ditangani di layanan primer, bisa langsung ke rumahsakit.Selama ini, minat masyarakat untuk menjadi peserta BPJSKesehatan terus memuncak, hingga mencapai 117 jutajiwa, lebih. Apakah ada saran agar jumlah pendaftar tidakmenggunung di Kantor BPJS Kesehatan ?Jika mendaftar melalui online maupun melalui perbankan,mengalami kesulitan, kita sudah mengusulkan kepada BPJSKesehatan agar membuka layanan pendaftaran di tingkat RTdan RW untuk memudahkan akses masyarakat.Selain itu, kita menyarankan penggunaan mobile unit untukmemudahkan calon peserta BPJS Kesehatan mendaftar.Dengan menggunakan mobile unit dan mengajak BRI, BNIdan Bank Mandiri untuk dibawa ke RT/RW, memudahkanpeserta mendaftar atau membayar iuran. Harapan kita, tahun2019, seluruh penduduk memiliki suatu jaminan kesehatan.Hingga sekarang, masyarakat sudah mengetahui soal JKNtapi apakah masih Berarti, sosialisasi tentang JKN, masihperlu dilakukan atau tidak ?Masih. Sosialisasi masih kita lakukan. Selain dilakukan secaraumum, juga sosialisasi personal. Misalnya, pekan lalu, saatkita lepas 238 dokter umum dan 167 dokter gigi pegawaitidak tetap (PPT) lulusan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat,bertugas bertugas ke daerah terpencil, perbatasan dankepulauan (DTPK), dibekali soal JKN.Kita berharap mereka dapat mensosialisasikan JKN diwilayah penugasan masing-masing. Keberadaannnya, selainmewujudkan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat,Puskesmas juga akan merasakan manfaatnya.Maksudnya, kalau mereka (dokter umum dan dokter gigi PPT)bisa mengatur supaya seluruh penduduk yang mereka layanijadi peserta JKN, maka selain sudah terjamin pelayanankesehatan untuk seluruh penduduknya, juga Puskesmasdapat dana kapitasi sesuai jumlah pesertanya.

Berapa besar dana kapitasi untuk Puskesmas ?Andaikata, Puskesmas itu lengkap, ada dokter umum, doktergigi, perawat dan bidan, maka dia dapat dana kapitasisebesar Rp6 ribu per orang. Misalnya, Puskesmas itu, mampumelayani 5.000 penduduk, maka sudah dapat Rp30 juta perbulan.Dengan kata lain, semua Puskesmas bila penduduknyamemang benar terdaftar sebagai peserta JKN, makaPuskesmas akan memeroleh dana kapitasi. Seperti Papua,seluruh penduduknya itu, sudah masuk JKN kategori PBI,maka otomatis Puskesmas yang di Papua itu juga dapat danakapitasi, kalau sudah ada dokter, dokter gigi, perawat danbidannya. Orang asli Papua di sana itu masuk PBI semua, tapiada juga yang Askes, Jamsostek, serta peserta mandiri sekitar39.000 penduduk.Bagaimana dengan rumah sakit yang mengklaim tarifpaket pembiayaan Indonesia Case Based Groups (InaCBGs) yang terlalu rendah ?Wah, itu, tidak benar. Memang, pada awal dioperasikan BPJSKesehatan, sekitar 3 persen dari 330 rumah sakit, mengalamikerugian dalam melayani peserta program JKN yang dikelolaBPJS Kesehatan. Penyebabnya, karena rumah sakit itu,kurang paham terhadap mekanisme Ina-CBGs.Banyak rumah sakit yang masih salah memasukan data CBGskarena sudah terbiasa dengan sistem fee for service. Maka,sosialisasi harus terus dilakukan. Contoh saja, sistem sudahsemakin canggih, beli obat bisa via online, harga juga tetapkompetitif, tapi tidak semua rumah sakit atau masyarakatmemahami hal itu.Untuk itu, rumah sakit dalam perencanaan dan pembelianobat, hatus hati-hati. Kebanyakan obat yang dipilih dari daftarFormularium Obat Nasional (Fornas) mayoritas obat paten,bukan yang generik, sehingga ongkos produksi layanan,menjadi naik.Maksudnya, kerugian muncul karena inefisiensi layananyang disebabkan obat dan kefarmasian ?Bisa dibilang begitu. Di Indonesia, penyebab inefisiensiterbesar dalamadaOJKdi bidang obat atauKetua layananDewankesehatanKomisionerkefarmasian.InfesiensiMuliamanD tersebutHaddadmencapai 30- 40 persen.Padahal inefisiensi obat di luar negeri di bawah 20 persen.Adapun, sistem Ina-CBGs sendiri adalah model pembiayaanlayanan kesehatan berdasarkan diagnosa penyakit yang telahdikelompokan jenis pengobatan dan biayanya. Ina-CBGsdalam JKN dipakai sebagai sistem pembiayaan di rumahsakit. Layanan primer di puskesmas atau klinik menggunakansistem kapitasi.(sut)

BENEFIT

Masyarakat Merasakan

Manfaat JKN

Secara berangsur, masyarakat mulai merasakan manfaat dari program jaminan kesehatan nasional(JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.Ibarat pepatah tak kenal maka tak sayang, sebagian masyarakat masih meragukan pada awalpeluncuran JKN, 1 Januari 2014, bahkan setelah berjalan tiga bulan pun masih juga ada yang ragu.Tetapi, kini masyarakat semakin tahu manfaat JKN, setelah melihat keluarga, kerabat, dantetangganya mengalami sakit dan kesulitan membayar beban biaya perawatan di rumah sakit.Seperti pemantauan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, seorang keluargamerasa lega setelah kasir memberi tahu bahwa total perawatan sebesar Rp12.050.000 tidak perludibayar oleh pasien karena pasien telah menjadi peserta BPJS Kesehatan dan selama dirawatpasien menempati ruang perawatan sesuai kelasnya.Direktur Pelayanan BPJS KesehatanFajriadinur

Seluruh pelayanan yang diberikan itu, tidak dipengaruhioleh besarnya iuran yang dibayar oleh peserta. Peserta BPJSKesehatan juga bisa mendapat pelayanan KB dan imunisasidasar bagi balita. Sedangkan promotif dan preventif yangdiberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).Maka sebaiknya segeralah mendaftar menjadi pesertasebelum jatuh sakit, imbaunya.

Pelayanan kesehatan berjenjang itu dimulai dari pelayanan difasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu di Puskesmas, klinik,praktik dokter, atau RS Kelas D Pratama. Jika dibutuhkanpelayanan lebih lanjut, maka pasien akan dirujuk ke fasilitaskesehatan tingkat lanjutan seperti di klinik spesialis, rumahsakit umum, dan rumah sakit khusus. (pur)

Jenis Layanan Kesehatan Yang DiberikanPelayanan Kesehatan Tinggkat Pertama

Pelayanan Kesehatan Rujukan Tinggkat Lanjutan

Penyuluhan Kesehatan Perorangan

Pemeriksaan, Pengobatan, dan Konsultasi medis olehdokter spesialis dan subspesialis

Skrining kesehatan untuk penyakit :a. diabetes mellitus tipe 2 ;b. hipertensi ;c. kanker leher rahim ;d. kanker payudara ;

Tindakan medis spesialistik bedah dan non bedah. contohnya fungsi cairan paru, operasi sesar dll.

KB (Konseling, Kontrasepsi dasar, Vasektomi danTubektomi)

Obat dan bahan medis habis pakai

Imunisasi Dasar (BCG, DPT, HB, Polio, dan Campak)

Alat kesehatan Implan

Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

Penunjang diagnostik lanjutan, Contoh : CT Scan, USG,Endoskopi, dll

Tindakan medis non spesialistik bedah atau non bedah. contoh : rawat luka, cabut gigi, dll

Rehabilitasi medis

Obat dan bahan medishabis pakai

Pelayanan darah

Pelayanan darah

Kedokteran Forensik

Laboratorium Sederhana

Pelayanan Jenazah

Rawat inap utnuk kasus-kasus tertentu. Contoh : Persalinan normal, diare ringan dll

Rawat Inap Intensif dan non intensif

7

2 0 1 4

Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fajriadinurmengatakan, JKN mempunyai multi manfaat, mulai daripreventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatanstatus kesehatan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif(pengembalian pasien yang sudah sembuh ke masyarakat).Pelayanan komprehensif ini sesuai dengan kebutuhanmedis sehingga menjadi pelayanan yang paripurna. Adajuga manfaat non medisnya yaitu meliputi akomodasi danambulans. Ambulans dimanfaatkan untuk pasien rujukan darifasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkanoleh BPJS Kesehatan, ujarnya.

BPJS Kesehatan tidak menjamin pelayanan kesehatan yangtelah dijamin oleh jaminan kecelakaan kerja, tetapi menjaminpelayanan kesehatan akibat kecelakaan lalu lintas setelahnilai yang ditanggung oleh Program Jaminan Kecelakaan LaluLintas yang bersifat wajib (PT Jasa Raharja).

J u n i

Selama dua hari saja biaya yang harus dikeluarkan sekitarRp7 juta, tetapi Alhamdulillah setelah jadi peserta BPJSKesehatan, perawatan selama 16 hari, hanya menambahsisa biaya karena bapak dirawat di VIP. Program JKN sangatmembantu dan sebaiknya, masyarakat yang belum jadipeserta, segera mendaftarkan diri, kata Sri Murni, anaktertua almarhum HA Sardjoko.

Meski sifatnya komprehensif, masyarakat juga harusmengetahui bahwa masih ada pelayanan yang dibatasi,antara lain kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alatbantu gerak seperti tongkat penyangga (kruk), , prothesaalat gerak (tangan dan kaki tiruan), gigi palsu dan korset.Sedangkan yang tidak dijamin adalah pelayanan yang tidaksesuai prosedur, pelayanan di luar fasilitas kesehatan yangbekerjasama dengan BPJS Kesehatan kecuali dalam keadaangawat darurat sesuai ketentuan yang berlaku, pelayananbertujuan kosmetik, general check up dan pengobatanalternative.

1

Hal yang serupa juga dialami oleh pasien HA Sardjoko, 85,warga Kebumen, Jawa Tengah. Ketika mendapat seranganjantung pada 30 Maret 2014 di Cilegon, langsung dilarikanke RS Krakatau Cilegon. Setelah mendapat pertolonganpertama, pasien dirujuk ke RSJPD Harapan Kita. Saat itudia belum memiliki jaminan asuransi apa pun. Hari keduaperawatan, keluarganya mengurus kepesertaan BPJSKesehatan dan mulai hari ke-3 seluruh biaya ditanggung olehBPJS Kesehatan, hingga akhirnya pasien menghembuskannafas terakhirnya pada 16 April 2014.

E d i s i

Peserta BPJS Kesehatan harus mengikuti aturanpenyelenggarakan pelayanan kesehatan secara berjenjangsesuai kebutuhan medis. Dengan demikian, masyarakat yangsebelumnya terbiasa langsung memeriksakan kesehatannyake rumah sakit meskipun hanya sakit ringan seperti batukdan pilek, setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan harusmengikuti ketentuan pelayanan rujukan berjenjang.

K e s e h a t a n

Pelayanan berjenjang

B P J S

Selain itu, pengobatan untuk mendapatkan keturunan danpengobatan impotensi, pelayanan kesehatan pada saatbencana, pasien bunuh diri /penyakit yang timbul akibatkesengajaan untuk menyiksa diri sendiri karena usaha bunuhdiri atau pun akibat ketergantungan obat/alkohol.

I n f o

BPJS Kesehatan tidak menjamin pelayanan kesehatan yangtelah dijamin oleh jaminan kecelakaan kerja, tetapi menjaminpelayanan kesehatan akibat kecelakaan lalu lintas setelahnilai yang ditanggung oleh Program Jaminan Kecelakaan LaluLintas yang bersifat wajib (PT Jasa Raharja).

PELANGGAN

Miliki Jaminan Kesehatan

Sebelum Sakit

S

I n f o

B P J S

K e s e h a t a n

E d i s i

1

J u n i

2 0 1 4

eiring berkembangan zaman, penyakit pun tak mau kalah ikut berkembang dan menjadi bervariasi, mulai yang tidakberbahaya sampai yang mematikan dan tidak ada obatnya. Celakanya, kita tidak tahu kapan penyakit itu hinggap danmenguasai tubuh kita, hingga kita dibuat tak berdaya. Saat tubuh tak berdaya dan membutuhkan pengobatan yang intensif,tentu akan menguras waktu, tenaga, dan uang. Bahkan sering diberitakan, pasien merasa diabaikan oleh pihak rumah sakit karenatidak punya uang jaminan awal saat pertama masuk ke rumah sakit. Tidak sedikit pula, keluarga pasien yang harus pontangpanting mencari dana untuk biaya pengobatan karena tidak mempunyai proteksi asuransi kesehatan.

Seperti dialami Aisyah, warga Cikarang, Bekasi, Jawa Barat,ketika ayahnya harus menjalani hemodialisa (cuci darah), duasepeda motornya terpaksa dijual. Dan, karena tidak memilikiasuransi kesehatan, maka ibu Aisyah terpaksa meminjamuang kepada teman-temannya.Ya, ada juga bantuan dari saudara-saudara, karena setiapcuci darah perlu uang Rp800.000. Belum untuk transportnyadan kalau harus transfusi darah, tambah lagi, repotlah kalautidak punya asuransi. Kita hanya bisa pasrah saja. Tapi sayaseperti merasa bersalah karena tidak bisa berbuat lebih baikuntuk bapak, kata Aisyah sambil menundukkan kepalanya.Sejenak, Aisyah menarik nafas dalam-dalam, menjelaskan,ketika terakhir ayahnya menghembuskan nafas terakhir diasedang berada di kampus. Saat itu, bapak tidak punya uangdan menunda untuk cuci darah, ya mungkin akhirnya sepertiitu, bapak tidak kuat, sesak napas, akhirnya bapak pergi untukselamanya, kenang Aisyah.Hal serupa masih sering kita hadapi, masyarakat Indonesiakarena tidak memiliki perlindungan asuransi kesehatan.Sebagian masyarakat merasa tidak perlu memiliki asuransikesehatan dan tidak paham soal asuransi, dan sebagianlagi merasa tidak mampu untuk membeli premi asuransikesehatan, karena harga preminya mahal.Sejumlah perusahaan memang sudah bekerjasamadengan perusahaan asuransi untuk memberi perlindungankesehatan kepada para karyawannya, ada juga karyawandilindungi oleh jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) dariJamsostek. Seluruh pegawai negeri sipil (PNS), pensiunanPNS, pensiunan TNI/Polri juga sudah menjadi peserta Askes.Dan, sebagian masyarakat memiliki polis asuransi kesehatanswasta.Namun, ternyata masih ada sekitar 32 persen masyarakatIndonesia tidak mempunyai tabungan atau proteksi untukkesehatannya. Sehingga jika mereka jatuh sakit, terpaksamenjual sepeda motor, mobil, hingga rumah, karena tidakpunya asuransi kesehatan. Diperkirakan sekitar 70 persenpenduduk Indonesia membiayai sendiri biaya dokter ataurumah sakit. Dalam skema asuransi kesehatan yang dikelolaswasta, berlaku aturan semakin bertambahnya usia, semakinberisiko hidup seseorang, maka semakin mahal premi yangharus d keluarkan agar mendapatkan layanan kesehatan dari

8

asuransi kesehatan. Oleh karenanya, dengan kesehatan yangsemakin menurun, pihak asuransi berhak menolak permintaankita, meskipun kita sanggup membayar preminya semahalapapun.Sebuah survei menunjukkan, perkembangan asuransikesehatan di Indonesia tergolong lambat dibandingkannegara-negara di Asia Tenggara. Padahal, jika dilihat daripentingnya arti sebuah kesehatan, maka asuransi kesehatanadalah jenis asuransi pertama yang wajib dimiliki seseorangsebelum memiliki asuransi yang lain.Alasannya, kesehatan merupakan aset yang sangat tingginilainya pada diri manusia. Berawal dari tubuh yang sehatitulah, aktivitas manusia dilakukan. Perlu kita ingat bahwa,meskipun kita sudah menjaga kesehatan dengan baik, namunseringkali kita tidak tahu kapan sakit itu datang. Oleh karenaitu, lebih baik sedia payung sebelum hujan atau melindungidiri dengan asuransi kesehatan sebelum mengalami sakit.

Iuran premi JKN terjangkauLahirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan seharusnya dapat menjadi solusi bagi seluruhrakyat Indonesia, karena BPJS Kesehatan menyelenggarakanjaminan sosial berupa jaminan kesehatan nasional (JKN)dengan premi yang relatif terjangkau dengan manfaatnyasangat besar karena bisa menjamin biaya pengobatanpenyakit yang ringan seperti batuk dan pilek, hingga yangberat seperti jantung, stroke, dan kanker.Kini, jaminan kesehatan nasional (JKN) yang diselenggarakanoleh BPJS Kesehatan memberi kesempatan kepada seluruhpenduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerjaminimal selama enam bulan di Indonesia. Menurut UndangUndang nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, semuapenduduk wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan wajibmembayar iuran, karena program JKN berasaskan gotongroyong, yang sehat membantu yang sakit.Pemerintah telah menetapkan besaran iuran BPJS Kesehatan,bagi pekerja di luar penerima upah dan bukan bukan pekerja,sesuai kelas pelayanan rawat inapnya. Untuk kelas I iurannyaRp 59.500 per bulan per orang, kelas II sebesar Rp 42.500per bulan per orang, dan untuk kelas III iurannya sebesarRp25.500 per bulan per orang.

Yang dimaksud pekerja bukan penerima upah adalah setiaporang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, antaralain, pengacara, dokter praktik, notaries, konsultan, petani,nelayan, pedagang, tukang ojek, pekerja mandiri salon,pekerja mandiri bengkel. Sedangkan bukan pekerja adalahsetiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuranjaminan kesehatan, mereka antara lain investor, pemberikerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan,janda,duda, atau anak yatim piatu dari veteran atau perintiskemerdekaan.Khusus bagi pensiunan PNS/TNI/Polri, veteran, perintiskemerdekaan sudah terdaftar secara otomatis sebagaipeserta BPJS Kesehatan karena peralihan dari jaminan AskesSosial PT Askes (Persero), sehingga tidak perlu melakukanpendaftaran peserta. BPJS Kesehatan juga telah mengelolapeserta peralihan dari jaminan kesehatan Askes Sosial PTAskes (Persero), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)PT Jamsostek (Persero), Jaminan Kesehatan TNI/Polri, danperalihan dari peserta Jamkesda di beberapa daerah.Bagi karyawan penerima upah, iuran premi ditetapkansebesar 4,5 persen dari gaji karyawan perbulan hingga 30Juni 2015 dan meningkat menjadi 5 persen pada 1 Juli 2015.Komposisi besaran iuran tersebut, 4 persen dibayar olehpengusaha (pemberi kerja) dan 0,5 persen dibayar olehpekerja (sebelum 1 Juli 2014) dan satu persen pekerja setelah1 Juli 2015.Sedangkan pegawai negeri sipil (PNS) membayar iuransebesar 5 persen dengan komposisi 3 persen dibayar olehpemerintah (pemberi kerja), 2 persen dibayar oleh PNS(pekerja).Bagi masyarakat fakir miskin dan tidak mampu masukkedalam penerima bantuan iuran (PBI), iuran jaminankesehatan dibayari oleh pemerintah yang telah ditetapkansebesar Rp 19.225 per bulan per orang.Untuk peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yangsudah melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan per 1Januari seperti program Kartu Jakarta Sehat (KJS), JaminanKesehatan Rakyat Aceh (JKRA) juga sudah otomatis menjadipeserta JKN BPJS Kesehatan dan tidak perlu mendaftarlagi. Selain KJS dan JKRA, Jamkesda lainnya juga segeraterintegrasi dengan BPJS Kesehatan.Karena kepesertaan BPJS Kesehatan bersifat wajib, makamasyarakat yang belum menjadi peserta pun diimbau agarsegera mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan.Targetnya, semua penduduk Indonesia atau sekitar 257,5 jutajiwa dapat terdaftar sebagai peserta BPJS paling lambat pada1 Januari 2019 dengan tingkat kepuasan 85 persen.Ayo, pastikan kita sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan,jangan menunggu sakit baru mendaftar sebagai peserta.Tujuannya agar tidak repot saat kita jatuh sakit atau akanmembutuhkan pelayanan kesehatan. Bagi peserta BPJSKesehatan diingatkan agar membayar iuran setiap bulan, jikadalam empat bulan berturut-turut tidak membayar, sistemsecara otomatis akan mengunci dan peserta tidak bisamendapat pelayanan jaminan kesehatan.Semua pihak berharap, peserta tidak ada yang sakit. Jika kitasehat, sama saja kita membantu peserta yang sakit. Inilahnamanya gotong royong. Maka, saya juga mengajak seluruhperusahaan BUMN segera menjadi peserta BPJS Kesehatan,meskipun karyawan BUMN sudah memiliki jaminankesehatan dari perusahaan swasta. Semakin banyak pesertaBPJS Kesehatan yang bayar iuran, maka program jaminankesehatan nasional semakin kokoh dan sustainable, kataMenteri BUMN Dahlan Iskan.(pur)

TESTIMONI

SuratniDrs Samso HA

Ambil Obat di PuskesmasLancar-lancar Saja

Puskesmas Tak Lagi MudahMerujuk

JKN Bagus,Tapi padaMasihTransisiMelia Cholilah, mahasiswa

I n f o

Bagi Suratni, dengan memiliki Askes atau sekarangmenjadi BPJS-Kesehatan merasa percaya diri, tidak terlalumembebani keluarga dan anak-anaknya, jika suatu saatjatuh sakit. Doanya sih ingin selalu sehat dan tidak usahmenggunakan fasilitas JKN dari BPJS Kesehatan, kataSuratni.(pur)

9

2 0 1 4

Sekarang dengan sistem yang baru (BPJS Kesehatan Red) bagaimana ya. Kalau kita tiba-tiba diserang penyakitdan harus segera mendapat pertolongan katanya sihbisa dibawa ke rumah sakit terdekat. Ya, kita mau sajamengikuti aturan, ungkapnya.

J u n i

Suratni mengaku selama ini sangat terbantu oleh Askes.Di era Askes, dia pernah masuk UGD rumah sakit swastadekat rumahnya karena kondisi kesehatannya drop dantak bisa jalan. Lalu, biaya pengobatannya di rumah sakitswasta itu sebesar sekitar Rp3.000.000 bisa diklaim ke PTAskes (Persero) dan mendapat lebih dari separuhnya.

1

Untuk mengubah kebiasaannya pergi langsung ke rumahsakit memang tak mudah bagi Suratni. Seakan sudahmenjadi sugesti bahwa periksa ke dokter yang biasamengobatinya adalah yang manjur dalam mengobatinya.Sehingga saat sekujur tubuhnya gatal pun ingin segeraberobat ke dokter di sebuah rumah sakit.

E d i s i

Saya baru tahu kalau sekarang tidak boleh berobatlangsung ke rumah sakit, kata dokternya kalau bisadiobati di Puskesmas tidak perlu ke rumah sakit,apalagi kalau cuma gatal-gatal seperti yang saya alami,bisa diobati di Puskesmas, kecuali sakit mata yang diPuskesmas ngga bisa bisa dirujuk ke spesialis, kata dokterbegitu, ujarnya.

Awal pelaksanaan JKN, dia dirawat di RS Koja, JakartaUtara. Banyak yang berbeda saat itu, sehingga diamenyerahkan semua urusan kepada anaknya, MeliaCholilah. Dulu, bapak saya pernah dirawat lima kali. Obatdiberi untuk keperluan satu bulan, ada obat paten ada jugaobat generiknya. Tetapi di BPJS obatnya hanya 10 hari danada beberapa yang tidak ada di daftar, sehingga kita harusbeli sendiri di luar, kata Melia.Mahasiswi yang akrab disapa Imel ini sempat merasakecewa, lalu dia menghadap petugas BPJS Kesehatan.Akhirnya, dengan perjuangan yang gigih, permohonannyadikabulkan lalu dikasih obat untuk tiga bulan. Bapakmengalami pembengkakan jantung. Setelah itu, bapakdiberi obat untuk tiga bulan dan obatnya diantar kerumah,ujarnya.Ada obat yang tidak diperolehnya yaitu santersan kalium50 harganya Rp130.000 per satu strip (10 pil). Obat ini harusdiminum sekali sehari, selain itu, vitamin untuk pencernaandan obat lambung juga tidak ada. Sayadisarankan untukmenggunakan obat generik yang tersedia. Saya tidak tahunih, bulan depankan sudah habis, saya berharap tidak sulitlagi, katanya.Menurut Imel, program JKN sangat bagus karena bisamenjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Yang semulatidak bisa berobat karena tidak mempunyai uang, sekarangbisa menjadi peserta BPJS Kesehatan karena iuranpreminya dibayari oleh pemerintah, Sedangkan masyarakatumum lainnya bisa membayar secara mandiri. Ya, sepertimenabungkan? Kalau tidak sakit, anggap saja iuran premiitu sebagai sodakoh, ujarnya.Tetapi, apa yang dirasakan Imel saat mengurus obat untukayahnya, dia berharap tidak terjadi pada peserta lain,terutama yang di daerah. Kasihankan, kalau di daerah,orang sudah susah tambah susah lagi, dan kasihan kalauharus repot-repot. Semoga aja ya, jangan ada yang ribetlagi, kata Imel.(pur)

K e s e h a t a n

Suratni, 65, warga Kelurahan Jatimulya, KabupatenBekasi adalah salah satu peserta yang merasa kecewa.Eks peserta Askes ini mengaku bingung pada sistemrujukan yang diterapkan pada JKN, karena tidak bisa lagimeminta rujukan dari Puskesmas Jatimulya untuk berobatke rumah sakit.

Achmadi adalah eks peserta Askes.Saat menjadi pesertaAskes, pensiunan pegawai Pemerintah Kota Jakarta Utaraini mendapat subsidi dari Pemprov DKI Jakarta sebesarRp50 juta untuk menutupi kekurangan biaya, jika harus adaobata atau pelayanan yang tidak di-cover oleh Askes.

B P J S

Ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, artinya takada yang sempurna di dunia. Pepatah ini terjadi pada awalpelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Banyakmasyarakat yang belum paham, bahkan bagi sebagianpeserta BPJS-Kesehatan eks peserta Askes. Namun, banyakjuga yang merasa tetap mendapat pelayanan yang baik diera JKN.Hal itu dimaklumi oleh Drs Samso HA, 68, warga KebonJeruk, Jakarta Barat. Menurutnya, wajar jika pelaksanaannyabelum sempurna dan banyak keluhan. Tetapi, menurutnya,program JKN manfaatnya lebih luas lagi dan dapatdigunakan oleh seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya olehpegawai negeri, dan peserta Askes lainnya.Bagi Samso, pada bulan pertama saja, ada pembatasanobat-obatan untuk penderita penyakit kronis seperti dirinya.Tetapi sekarang kan sudah tidak lagi, semua sudah baikkok. Kalau ada pelayanan yang tidak baik kita kan bisamengadu ke layanan pengaduan BPJS-Kesehatan, kataSamso didampingi istrinya, Sri Murni, saat mengantre obatdi Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat, belum lama ini.Samso dan istrinya, adalah pasien di Rumah Sakit Jantungdan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita. Samsomenderita diabetes melitus, sedangkan istrinya menderitahipertensi. Keduanya memiliki keluhan jantung. Setiapbulan, mereka mengambil obat di RSJPD Harapan Kita,namun sejak ada JKN, mengambil obat di Puskesmas.Tidak ada masalah, pelayanannya bagus. Kalau sakit biasaya cukup periksa di Puskesmas saja, jika diperlukan barudokter memberi rujukan ke RSJPD Harapan Kita, karenadokter spesialisnya di sana. Ya, hanya masalah antre saja, diPuskesmas penuh, ujarnya.Menurut pensiunan Badan Pemeriksa KeuanganPembangunan (BPKP) ini, BPJS Kesehatan perlu melakukansosialisasi lebih gencar lagi, agar masyarakat khususnyapeserta BPJS Kesehatan mengetahui dimana saja fasilitaskesehatan primer yang setara Puskesmas. Saya cumadengar saja, ada dokter keluarga, tetapi tidak tahu dimana.Padahal bisa loh, peserta yang berobat di Puskesmasdikasih leaflet yang mencantumkan fasilitas kesehatan manasaja yang sudah bekerjsama dengan BPJS, usulnya.Samso menjelaskan, dia setiap bulan mendapat enam jenisobat, antara lain insulin, obat darah tinggi, dan kolesteroluntuk kebutuhan 30 hari. Sedangkan istrinya, mendapat tigajenis obat untuk jantung, darah tinggi, dan asma. Punyaasuransi kesehatan sungguh bermanfaat. Oleh karenaitu, saya juga sering menyarankan agar saudara-saudarasaya segera mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatansebelum jatuh sakit, kata Samso.(pur)

Puskesmas, dokter keluarga, dokter praktik swasta,dan klinik, kini menjadi garda terdepan dalam menapispasien. Pasien dengan kondisi penyakit ringan yangbisa disembuhkan di Puskesmas atau fasilitas kesehatanprimer, tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit. SehinggaPuskesmas tidak lagi mudah sekedar membuat rujukanuntuk memenuhi keinginan pasien, khususnya pesertaBPJS Kesehatan.

Melia Cholilah, mahasiswa jurusan Sastra Inggris UniversitasGunadarma mengeluh sibuk mondar-mandir mengurusadministrasi dan obat untuk ayahnya, Achmadi Mulya, 59,warga Kebon Bawang, Jakarta Utara.

GAYA HIDUP

Olah Raga Lari dan Jogging MampuMembangkitkan Gairah Kerja

T

idak seperti biasanya, ditengah rintikan hujan dilokasi car free day di Kawasan Monas, JakartaPusat, mantan Duta Besar Republik Indonesiauntuk Amerika Serikat, Dr Dino Patti Djalal, tampakbersemangat lari dari Monas hingga Bundaran HI.

Bilamana kegiatan ini dilakukan secara rutin, pagi atausore, bisa memperlancar peredaran darah dan pernafasansehingga membuat jantung lebih kuat, membantu mengobatimasalah pencernaan, membangkitkan gairah untuk aktifseharian.

Di belakang pria yang saat itu belum sepekan kembalike Indonesia, sejumlah warga yang tergabung dalamsatu komonitas lari di Indonesia, mengikuti secaratertib. Sedangkan istri Dino, Rosa Rai Djalal, beradaagak jauh di belakang mengendarai sepeda.

Yang lebih hebat lagi, jogging bisa membantu untukmengurangi rasa malas dalam bekerja.Alasannya, kegiatanini, dapat membakar lemak sehingga masalah kegemukanpun bisa diatasi. Soal selera makan, jangan ditanya karenasetelah berolah raga biasanya sering merasa lapar. Maka,selera makan bakal meningkat, otot paha, punggung ataupun kaki, bisa lebih kuat. Menurut sejumlah dokter yangdihubungi Info BPJS Kesehatan, secara terpisah, disimpulkan,bahwa jogging merupakan salah satu bagian olahraga yangmudah dan bisa dilakukan setiap orang tanpa latihan khusus.

Pria tampan nan bugar ini, mengaku menggemari olahraga lari karena selain membuat raga menjadi sehatjuga dinilainya sangat murah. Apalagi, Dino, memilikifalsafah bahwa sehat adalah salah satu yang terpentingdalam hidup ini. Melalui jiwa yang sehat, membuatmanusia mampu berfikir secara jernih. Sedangkan,olah raga lari, merupakan kegiatan yang mudah danmurah. Alasannya, bisa dilakukan siapa saja dan kapansaja. Oleh karena itu, setiap hari libur terutama, HariMinggu, selalu menyempatkan berolahraga lari.Hingga kini, tidak pernah ditinggalkan. "Sewaktu sayamenjabat sebagai Dubes dulu, sering kali saya lari darirumah saya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) yang berjarak sekitar kurang lebih enamkilometer. Terkadang saya juga mengajak staf sayauntuk ikutan berlari," kata Dino.

indeks kecemasan yang lebih rendah dibanding orangyang tidak pernah olahraga. Hal ini menunjukkan bahwaolahraga mungkin bisa menjadi pengobatan yang layak untukkecemasan dan stres.Dengan mengutip teori, olahraga menyebabkan tubuhbereaksi termasuk otak. Sebagai responsnya maka otakakan melepaskan banyak hormon termasuk endorphin danneurotransmitter yang bisa mempengaruhi suasana hati.Kolesterol yang sering dikeluhkan banyak orang, jogging,bisa menurunkan kolesterol. Dengan gerakan teratur padatubuh, membantu tubuh membakar kalori yang ada sehinggamenghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja.Ini, membantu tubuh mengurangi penimbunan lemak padatubuh.Dampaknya positifnya, sangat membantu tubuh tetapfit dan mengurangi resiko darah tinggi, stroke, kegemukan,dan penyakit jantung.Para dokter itu, menganjurkan pula olah raga lain dalammengurangi penimbunan lemak. Misalnya, senam aerobik,jalan kaki, jogging, berenang, dan bersepeda.Semua jenis olahraga sebenarnya baik untuk menjagakesehatan tubuh dan mengurangi kolesterol asalkandilakukan dengan disiplin dan teratur sehingga membantuotot-otot tubuh terlatih dan bekerja dengan baik. Yangpenting diingat, olahraga yang teratur juga harus dibarengidengan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan yangbaik,tidak merokok, dan cukup istirahat.

Olahraga ini, membantu merangsang otot-otot dan bagiantubuh lainnya. Tentu saja, tidak hanya otot-otot yang terlatih,sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh menjadi lancarsehingga metabolisme tubuh menjadi optimal. Tubuh akanterasa segar dan otak sebagai pusat syaraf pun bekerja lebihbaik.Sejumlah dokter itu, juga mengakui manfaat olahragaini, diantaranya, meningkatkan daya tahan tubuh.Karena,peningkatan aktivitas, fungsi hormon-hormon dalam tubuh,mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Sehingga, lanjut Dino, setiap hari senantiasa membawasepatu lari. Di tahun 2011, Dino juga bergabungdalam kegiatan misi Berlari Untuk Berbagi di New YorkMarathon, Amerika Serikat."Selain lari bias, kita jugamelakukan jogging. Semua ini, sangat berguna untukkesehatan kita," tuturnya.

Fungsi otak pun, lancar karena jumlah oksigen di dalam darahakan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menujuotak.Konsentrasi maupun kreativitas, menjadi semakin jernih.Apalagi, jika orang yang melakukan jogging, mengalamistres.Menurutnya, olah raga ini, bisa membantu untukmengatasi emosinya dan mengurangi kegelisahan sehinggamengurangi stres yang ada.

Jogging, menurutnya, tidak membutuhkan energiyang banyak dan tidak menguras tenaga. Joggingsecara teratur memberikan manfaat cukup besar padakondisi fisik dan juga dapat memberikan kesenangantersendiri.

Para dokter itu, mengutip hasil penelitian yang dilaporkandalam Anxiety, Stress and Coping: An International Journaltahun 2008 mencatat bahwa olahraga bisa menjadi alat yangpotensial untuk mengatasi gejala-gejala kecemasan.Dalampenelitian tersebut partisipan yang rutin berolahraga memiliki

Bagi, masyarakat yang sudah lama tidak melakukanolahraga, boleh memulaianya. Hanya, saja, sebaiknyaolahraga dilakukan dalam waktu singkat untuk memberikanpengenalan dan membiasakan tubuh. Awalnya, tubuh akanmerasa sakit, pegal-pegal, dan nyeri karena otot belumterlatih atau terbiasa. Namun, gejala tersebut akan hilangsetelah beberapa waktu.Bagi lansia (lanjut usia, dokter tadi, menyaranakan olahragayang tidak memaksa kekuatan otot tetapi melatih otot tetapaktif. Misalnya, berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari, 3kali seminggu. Ketika beroleh raga hendaknya mengenakanpakaian yang nyaman seperti T-shirt, gunakan sepatu denganalas yang bisa ditekuk lentur untuk membuat kaki lebihnyaman.Hindari pula rute panjang. (sut)

SEHAT

Tips..

JoggingAgar TidakCideraOlah raga lari dan jogging, memang mudah dilakukantetapi jika tidak hati-hati, bisa-bisa punggung atautubuh bagian belakang tersa sakit dan nyeri. Hal inidisebabkan karena kurangnya kehati-hatian dalammemposisikan tubuh saat melakukan jogging atauberlari.Sebab, posisi tubuh ikutan dil memengaruh ikualitasberjalan seseorang. Jika posisi tubuh pada waktuberjalan kaki atau berlari tidak tepat, maka akanmenyebabkan nyeri dan bahkan cedera pada bagiantubuh tertentu. Begitu juga jogging.Banyak orang tidak menyadari atas aktifitas lari yangdilakukan ata ubanyak yang menganggap sepelesehingga banyak pula yang cidera setelah berolah ragaini. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berlari ataujogging;

1

Pertama, hentakan kaki.Hentakan kaki tidak sama ataua simetris. Banyak orangtidak menyadari jika hentakan kaki tidak sama saat berlaribias menggangu kesehatan. Nah, untuk mengetahui agarhentakan kaki seimbang antara kaki kanan dan kiri, perludiuji cobakan dengan mendengarkan suara hentakan itu.Jika suara hentakan antara kaki kanan dan kiri ada yang lebihkeras berarti Anda melakukan lari asimetris. Coba, berlari diatas papan untuk mengetahui dentakan kaki Anda.

4

Keempat, Sepatu.Sepatu yang digunakan untuk berlari.jangan memakaisepatu yang tidak sesuai dengan ukuran atau taksesuai fungsinya, karena bisa menyebabkan nyeri padapunggung, pinggul, dan lutut. Selain itu, pastikan kauskaki yang dikenakannya juga nyaman tidak kebesaranatau kekecilan .Gunakan sepatu lari yang cocok, pas, dannyaman terpasang di kaki. kalautidak, bisa menyebabkankeseleo atau cidera lutut.

2

Kedua, posisi lututSaat berlari hendaknya diupayakan agar posisi lutut sejajar.Banyak orang yang bermasalah pada lututnya usai berlariatau jogging. Salah satu penyebab hal ini adalah otot gluteus(bokong) yang lemah. maka, usahakan lutut Anda harus tetapsejajar dengan pinggu lAnd aketika sedang berjalan kakimaupun berlari. Jika otot-otot pinggul lemah dan tidak kuatmenopang beban berat tubuh, maka beban tersebut akanberpindah kelutut sehingga menyebabkan lutut tertekan atautertekuk masuk kebagian dalam ketika berjalan kaki.

Kelima, Rute.Perlu diperhatikan soal rutenya, apakahbanyak kerikil atau tidak. Semua ini, dilakukanagar terhindar dari cedera akibat tersandung. Jauhkan diri dari tanjakan yang curam,permukaan berbatu, atau yang memiliki banyakhambatan seperti lalu lalang kendaraan danlainnya.

5

3

Ketiga, ayunan kaki.Perhatikan ayunan tangan, jangan sampai tak beraturan.Ayunan kedua tangan tak tentu arah ketika joggingsebenarnya dapat meyebabkan sakit pada otot punggung.Bahkan langkah yang tidak sesuai dengan ukuran tubuhatau langkah yang terlalu lebar juga bisa meyebabkan rotasiyang berlebihan, karena panggul dan tulang belakang Andabergerak bersamaan melebihi bagian tubuh lainnya.

10

6

Keenam, pemanasan.Semua kegiatan olah raga, wajib melakukanpemansan.Lakukan, pemanasan dengan santai.Jangan berjalan dengan kecepatan penuh, ataujangan berhent itiba-tiba. Saat akan berhenti,kurangi kecepatan secara perlahan, barukemudian berhenti.

Kilas & PeristiwaLIAISON OFFICE BPJS KESEHATAN HADIRDI KAWASAN INDUSTRI

SUDAH ENAM ASURANSI SWASTA SIAP JALANKAN MEKANISMECOB BERSAMA BPJS KESEHATANJakarta: Dalam rangka meningkatkan pelayanankepada masyarakat, Badan Penyelenggara JaminanSosial (BPJS) Kesehatan bekerjasama denganperusahaan asuransi komersial melaksanakan programJaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui skemaCoordination of Benefit (CoB).

CoB merupakan proses dimana dua atau lebihpenanggung (payer) yang menanggung orangyang sama untuk benefit asuransi kesehatan yangsama. Melalui mekanisme ini, peserta asuransi bisamendapatkan benefit lain yang tidak ditanggung BPJSKesehatan, khususnya dalam pelayanan non-medisseperti naik kelas perawatan. Selain itu, peserta jugaakan mendapatkan perawatan lanjutan eksklusif dan bisa berobat ke rumah sakit yang belum bekerjasamadengan BPJS Kesehatan dalam keadaan darurat.

CIKARANG: Sesuai dengan amanat UU Nomor 24 tentang Badan PenyelenggaraJaminan Sosial, BPJS Kesehatan diamanatkan untuk memiliki kantor perwakilan/kantor cabang di setiap kabupaten/kota. Dengan bertambahnya cakupan peserta,BPJS Kesehatan perlu memperluas point of service melalui penambahan KantorLayanan Operasional Kabupaten/Kota (KLOK) dan pembentukan Liaison Office (LO).

Saat ini sudah ada 20 rumah sakit yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang akan melayanipeserta CoB, diantaranya adalah RS Siloam Hospitals Kebon Jeruk, RS Mitra Kemayoran, RS Pondok Indah, RSMMC, RS Pantai Indah Kapuk, dan sebagainya. Diharapkan ke depannya, akan ada lebih banyak perusahaanasuransi swasta dan rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, sebab benefit yangdiberikan luas dan ruang lingkup kepesertaan BPJS Kesehatan mencakup seluruh masyarakat Indonesia.

B P J S

BPJS KESEHATAN APRESIASI KINERJA 12 RS SWASTATERHADAP IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

K e s e h a t a n

Selain KLOK, BPJS Kesehatan juga membangun Liaison Office yang merupakan unitkerja dibawah kantor cabang atau KLOK yang berlokasi di kawasan industri. Terdapat19 LO yang dibentuk dan tersebar di 6 Divisi Regional dan 13 Kantor Cabang. LiaisonOffice secara simbolis diresmikan di Kawasan Industri Delta Mas Cikarang Rabu(30/04), tepatnya di Ruko Porto Square Blok D-1 Jl. Ganesha Raya Kota Deltamas,Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

Keenam perusahaan asuransi swasta tersebut adalah PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Mitra Maparya, PTAsuransi Tugu Mandiri, PT Asuransi AXA Mandiri Financial Service, PT Lippo Insurance serta PT Asuransi AXAFinancial Indonesia. Sebelumnya, PT Inhealth telah mengawali kerjasama CoB perusahaan asuransi swastadengan BPJS Kesehatan. Ini berarti sudah ada enam perusahaan asuransi swasta yang bekerjasama denganBPJS Kesehatan dalam skema CoB.

Liaison Office (LO) merupakan perpanjangan tangan dari KC atau KLOKyang berlokasi di kawasan industri dan menjalankan fungsi pemasaran dankepesertaan,ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat sambutan. Hadirdalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Kepala KawasanIndustri Cikarang dan Perwakilan Badan Usaha di sekitar Cikarang Bekasi.

Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN sebagaimana dimaksud, menurutPerpres ini, dianggarkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) Dinas Kesehatan. Adapun Bendahara Dana Kapitasi JKN pada masingmasing FKTP ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul Kepala SKPD Dinas Kesehatanmelalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Selanjutnya, Bendahara DanaKapitasi JKN pada FKTP sebagaimana dimaksud membuka Rekening Dana Kapitasi JKN.Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan jasa pelayanan kesehatan dan dukunganbiaya operasional pelayanan kesehatan itu, akan diatur dengan Peraturan Menteri. []

Ditengah dinamika implementasi BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepadaFasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan khususnya RS Swasta yang mendukung BPJS Kesehatan baik darisisi implementasi INA CBGs, memiliki loyalitas dan komitmen yang tinggi, admission yang terintegrasidengan Tim BPJS Kesehatan dan memiliki jalinan kemitraan yang baik dengan BPJS Kesehatan sertadapat menstimulasi Rumah Sakit Swasta yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar bersediabekerjasama dengan BPJS Kesehatan.Penghargaan ini diberikan BPJS Kesehatan kepada 12 RS Swasta pada Minggu (18/05) di Hotel ShangrilaSurabaya, yang diberikan langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan dan Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional (BAPPENAS). 12 RS Swasta ini dipilih dari 12 Kantor Divisi Regional BPJS Kesehatan.Adapun 12 RS Swasta yang mendapat penghargaan sebagai berikut ;No.

Divre

1

I

Nama RS TerpilihRS Grand Medika Lubuk Pakam

Kab/KotaDeli Serdang

2

II

RS Awal Bros Pekan Baru

3

III

RS Mardi Waluyo

Pekanbaru

4

IV

RS An-Nisa

5

V

RS PMI Bogor

6

VI

RS Islam Purwokerto

Banyumas

7

VII

RS Citra Medika

Surabaya

8

VIII

RS Islam Samarinda

9

IX

RS Awal Bros Makassar

10

X

RSU GMIM Pancaran Kasih

11

XI

RS Bhakti Rahayu

Denpasar

12

XII

RS Dian Harapan

Jayapura

MetroTangerangBogor

SamarindaMakassarManado

Tujuan penghargaan ini adalah untuk meningkatkan peran dan fungsi Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutankhususnya Rumah Sakit Swasta sebagai mitra BPJS Kesehatan dalam pemberian pelayanan kesehatankepada peserta Jaminan Kesehaan Nasional, terang Fachmi Idris.Sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 18.272 fasilitas kesehatan baik itu faskestingkat pertama maupun faskes lanjutan telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Angka ini diharapkanterus bertambah seiring dengan kenaikan jumlah peserta BPJS Kesehatan.

11

2 0 1 4

Mekanismenya lanjut Fachmi, guna mendapatkan Dana Kapitasi dimaksud, KepalaFKTP menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN tahun berjalankepada Kepala Dinas Kesehatan setempat, dengan mengacu pada jumlah peserta yangterdaftar di FKTP dan besaran JKN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

SURABAYA : Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut, BPJS Kesehatan bekerjasama denganFasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan. Fasilitas Kesehatan memegangperanan penting dalam mencapai tujuan BPJS Kesehatan yaitu sustainabilitas operasional manfaat danpemenuhan kebutuhan medis peserta. JKN bisa berhasil dilaksanakan asalkan fasilitas kesehatan juga siapdengan pelayanan kesehatan tepat yang menentukan efektivitas pengobatan.

J u n i

BPJS Kesehatan melakukan pembayaran Dana Kapitasi kepada FKTP milik PemerintahDaerah, didasarkan pada jumlah yang terdaftar di FKTP sesuai data dari BPJS Kesehatan.Dana Kapitasi sebagaimana dimaksud dibayarkan langsung oleh BPJS Kesehatan kepadaBendaharawan Dana Kapitasi JKN pada FKTP. Perpres ini diperuntukan bagi FKTPmilik Pemda yang belum menerapkan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah (BLUD), ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idrissaat meresmikan Bendaharawan Dana Kapitasi JKN pada FKTP di Puskesmas SukajadiBanyuasin-Palembang (09/05) besama Menteri Kesehatan RI.

1

Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 April 2014.

PALEMBANG-BANYUASIN: Dalam rangka meningkatkanpelayanan kesehatan khususnyadi Fasilitas Kesehatan TingkatPertamaPemerintah sudah menerbitkanPeraturan Presiden (Perpres)No. 32 Tahun 2014 tentangPengelolaan dan PemanfaatanDana Kapitasi JKN padaFasilitas Kesehatan TingkatPertama milik PemerintahDaerah. Peraturan Presiden iniditandatangani oleh Presiden

E d i s i

Tujuan dari pembentukan LO ini antara lain melakukan proses percepatan rekrutmendan pendaftaran peserta, mengoptimalkan pemberian informasi dan penangananpengaduan bagi badan usaha, mempermudah akses badan usaha. Mengingat1 Januari 2015 seluruh Badan Usaha (khususnya skala besar, sedang dan kecil) diIndonesia wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program Jaminan KesehatanNasional melalui BPJS Kesehatan, tambahnya.

PUSKESMAS KINI DAPAT LANGSUNGMEMANFAATKAN DANA KAPITASI

I n f o

Sampai dengan saat ini sejak beroperasi per 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan memiliki103 Kantor Cabang dan 366 KLOK yang tersebar di 511 Kabupaten/Kota seluruhIndonesia. Saat inin jumlah Liaison Office sebanyak 19 LO di kawasan-kawasanIndustri di Sumatera dan Pulau Jawa. Rencananya di tahun 2015 BPJS Kesehatan akanmenambah 42 KLOK di beberapa kabupaten/kota di Indonesia.

Dalam acara penandatangan perjanjian kerjasama CoB antara BPJS Kesehatan dengan perusahaan asuransikomersial yang diselenggarakan pada Rabu, 7 Mei 2014 di Ballroom Gedung IGM Brataranuh BPJS KesehatanKantor Pusat, terdapat lima perusahaan asuransi swasta yang siap menjalankan mekanisme CoB.

MEKANISME PENDAFTARAN BPJS KESEHATAN BAGI

PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH DAN BUKAN PEKERJACalon Peserta

BPJS

PENDAFTARANdi Kantor BPJS

Mengisi DIP ( Daftar Isian Peserta )

1 Calon Peserta mengisi Daftar Isian Peserta , membawa KartuKeluarga/KTP, Paspor pas foto berwarna 3x4 sebanyak 1lembar. Untuk Anggota Keluarga menunjukan KartuKeluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran.

2

MenerimaKARTU PESERTAMemberikan BuktiPembayaran kePetugas BPJSKesehatan

Membayar Iuran SesuaiNOMOR VIRTUALACCOUNT (VA)PERORANGAN

BANK

Data diproses oleh Petugas BPJS Kesehatan untuk diterbitkannomor Virtual Account (VA) perorangan dan diserahkan kecalon peserta.

3 Calon Peserta membayar iuran lewat ATM/Setor Tunai sesuai

dengan nomor Virtual Account (VA) Peroranganke bank yangtelah bekerja sama.

4 Membawa bukti pembayaran untuk dicetakan Kartu Peserta.5 Peserta menerima Kartu Peserta sebagai Idientitas dalammengakses pelayanan

MEKANISME PENDAFTARAN BPJS KESEHATAN BAGI

PEKERJA PENERIMA UPAHMengisi Formulir Registrasi DataSekuruh Karyawan danAnggota Keluarga

BPJSPENDAFTARANdi Kantor BPJS

MenerimaKARTU PESERTA

Proses DataDi Kantor BPJS Kesehatan

BADAN USAHAMemberikan BuktiPembayaran kePetugas BPJSKesehatan

Membayar Iuran SesuaiNOMOR VIRTUALACCOUNT (VA)PERORANGAN

1

Pemberi Kerja/Badan Usaha mendaftarkan seluruh karyawanbeserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatandengan melampirkan :a. Formulir Registrasi Badan Usaha/Badan Hukum Lainnyab. Data karyawan dan anggota keluarganya sesuai formatyang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

2

Pemberi Kerja/Badan Usaha menerima nomor Virtual Account(VA) Badan Usaha dari petugas BPJS Kesehatan, untukdilakukan pembayaran iuran ke Bank yang telah kerjasama .

3

Bukti pembayaran iuran diserahkan ke petugas BPJSKesehatan untuk dicetakan Kartu Peserta.

4

Pemberi Kerja/Badan Usaha menerima Kartu Peserta untukdidistribusikan kepada karyawan

BANK

PENDAFTARAN TIDAKDIKENAKAN BIAYAADMINISTRASI

Simpan nomor Virtual Account Anda untukdigunakan setiap kali transaksi pembayaran

Pendaftaran di website BPJS-Kesehatan :

Cara Mudah mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, tinggal Klikwww.BPJS-Kesehatan.go.id

Sudahkah AndaMendaftar ?Informasi Hubungi Kantor BPJS KesehatanTerdekat

BPJS KesehatanJln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta PusatTlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940