infectious mononucleosis referat tht
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
1/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
Pharynx
Pharynx terletak di belakang cavum nasi, cavum oris dan larynx dan dibagi
menjadi bagian-bagian nasopharynx, oropharynx dan laryngopharynx. Pharynx
berbentuk seperti corong, dengan bagian atasnya yang lebar, terletak di bawah
cranium dan bagian bawahnya yang sempit dilanjutkan sebagai oesophagus setinggi
vertebra cervicalis ke enam. Pharynx mempunyai dinding musculomembranosa yang
tidak sempurna di bagian depan. Di tempat ini, jaringan musculomembranosa diganti
oleh aperture nasalis posterior (choanae), isthmus aucium (pembukaan ke rongga
mulut), dan aditus larynges. !elalui tuba auditiva, membrana mucosa juga
berhubungan dengan membrana mucosa dari cavitas tympani."
Gambar 1. Tiga bagian faring dan batasbatasnya!Ot"tOt"t Pharynx
#
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
2/24
$tot-otot dinding pharynx terdiri dari musculus constrictor pharyngis superior,
medius, dan inerior, yang serabut-serabutnya berjalan hampir melingkar, dan
musculus stylopharyngeus serta musculus salphingopharyngeus yang serabut-
serabutnya berjalan dalam arah hampir lomgitudinal."
%etiga otot-otot constrictor mengelilingi dinding pharynx untuk berinsersi
pada sebuah pita ibrosa atau raphe yang terbentang dari tuberculum pharyngeus pars
basilaris os occipital ke bawah sampai ke oesophagus. %etiga otot-otot ini saling
tumpang tindih, sehingga musculus constrictor pharyngis medius terletak di sisi luar
bagian bawah musculus constrictor pharyngis superior dan musculus constrictor
pharyngis inerior terletak di luar bagian bawah musculus constrictor pharyngis
medius."
&agian bawah musculus constrictor pharyngis inerior yang berasal dari
cartilago cricoidea, disebut musculus cricopharyngeus. 'erabut-serabut musculus
cricopharyngeus ini berjalan horiontal di sekeliling bagian paling bawah dan paling
sempit pharynx, dan berungsi sebagai sphincter. Killians dehiscence adalah area
pada dinding posterior pharynx di antara bagian atas musculus constrictor pharyngis
inerior yang tertekan dan bagian sphincter di sebelah bawah, musculus
cricopharyngeus."
$rigo dan insersi, persaraan dan ungsi otot-otot pharynx secara rinci
diringkas pada abel ".
Tab#$ 1. Ot"t"t"t %harynx1
*
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
3/24
Ot"t Orig" Ins#rsi" P#rsarafan &'ngsi
M.("nstri(t"r
%haryngis s'%#ri"r
+amina
pterygoideusmedialis, hamuluspterygoideus,ligamentum
pterygomandibulare, linea
mylohyoideamandibulae
uberculum
pharyngeus ossisoccipitalis, raphemediana posterior
Plexus
pharyngeus
!embantu
palatum molledalammembentuknasopharynx,
mendorongbolus ke
bawah
M.("nstri(t"r
%haryngis m#di's
&agian bawah
ligamentumstylohyoideum,cornu minus danmajus ossishyoidei
aphe
pharyngeal
Plexus
pharyngeus
!endorong
bolus kebawah
M.("nstri(t"r
%haryngis inf#ri"r
+amina cartilagothyroidea,cartilage
cricoidea
aphepharyngeal
Plexuspharyngeus
!endorongbolos kebawah
M.(ri("%haryng#'s 'erabut-serabut
paling bawah!.constrictorpharyngis inerior
ungsi
sphincter padaujung bawahpharynx
M.sty$"%haryng#'s Processusstyloideus ossistemporalis
Pinggir posteriorcartilagethyroidea
.glossopharyngeus
!engangkatlarynx selamaprosesmenelan
M.sa$%hing"%haryng
#'s
uba auditva &ercampurdengan!.palatopharyng
eus
Plexuspharyngeus
!engangkatpharynx
M.%a$at"%haryng#'s /poneurosispalatinum
Pinggir posteriorcartilagethyroidea
Plexuspharyngeus
!engangkatdindingpharynx,
menariklengkungpalatopharyngeal ke medial
0
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
4/24
Gambar 2. Ot"t"t"t faring1)
*inding da$am Pharynx
Pharynx dibagi dalam tiga bagian1 nasopharynx, oropharynx, dan
laryngopharynx."
Nas"%harynx
asopharynx terletak di atas palatom molle dan di belakang rongga hidung . di
dalam submucosa atap terdapat tonsilla pharyngea. 2sthmus pharyngeus adalah lubang
di dasar nasopharynx di antara pinggir bebas palatum molle dan dinding posterior
pharynx. Pada dinding lateral terdapat muara tuba auditiva, berbentuk elevasi yang
disebut elevasi tuba. ecessus pharyngeus adalah lekukan kecil pada dinding pharynx
di belakang elevasi tuba. Plica salphingopharyngea adalah lipatan vertikal membrana
mucosa yang menutupi !.salphingopharyngeus."
3
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
5/24
Or"%harynx
erletak di belakang cavum oris. Dasar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah
dan celah antara lidah dan epiglottis. Pada garis tengah terdapat plica glossoepiglotica
mediana, dan plica glossoepiglotica lateralis pada masing-masing sisi. +ekukan kanan
dan kiri dari plica glossoepiglotica mediana disebut vallecula. "
Pada kedua sisi dinding lateral terdapat arcus atau arcus palatoglossus dan
palatopharyngeus dengan tonsil palatine di antaranya. /rcus palatoglossus adalah
lipatan membrana mucosa yang menutupi musculus palatoglossus. 4elah di antara
kedua arcus palatoglossus disebut isthmus aucium dan merupakan batas antara
rongga mulut dan pharynx. /rcus palatopharyngeus adalah lipatan membrana mucosa
yang menutupi musculus palatopharyngeus. ecessus di antara kedua arcus diisi oleh
tonsilla palatina."
+aryng"%harynx
erletak di belakang aditus laryngis. Dinding lateral dibentuk oleh cartilage
thyroidea dan membrana thyrohyoidea. ecessus piriormis, merupakan cekungan
pada membrana mucosa yang terletak di kanan dan kiri aditus laryngis."
P#rsarafan S#ns"ri, M#mbrana M'("sa Pharynx
asopharynx1 nervus maxillaris (56)
$ropharynx1 nervus glossopharyngeus
+aryngopharynx (di sekitar aditus laryngis)1 ramus laryngeus internus dari nervus
vagus."
-as,'$arisasi Pharynx
Pharynx mendapatakan darah dari arteria pharyngica ascendens, cabang-
cabang tonsilar arteria acialis, cabang-cabang arteria maxillaris, dan arteri lingualis.
7
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
6/24
Gambar . -as,'$arisasi %harynx1/
A$iran +imf# Pharynx
+ime dialirkan dari pharynx langsung menuju ke nodi lymphoidei cervicales
proundi atau tidak langsung melalui nodi retropharyngeales atau paratracheales, baru
menuju nodi lymphoidei cervicales proundi."
T"nsi$a Pa$atina
onsil palatina berbentuk dua massa jaringan limoid, masing-masing terletak
di dalam cekungan di dinding lateral oropharynx di antara arcus palatoglossus dan
palatopharyngeus. 'etiap tonsil diliputi oleh membrana mucosa, dan permukaan
medialnya yang bebas menonjol ke dalam pharynx. Permukaannya berbintik-bintik
yang disebabkan oleh banyak muara kelenjar, yang terbuka ke crypta tonsillaris."
Permukaan lateral tonsil palatina diliputi oleh capsula ibrosa. 4apsula ini
dipisahkan dari musculus constrictor pharyngis superior oleh jaringan areolar jarang,
vena palatina externa berjalan turun dari palatum molle di dalam jaringan ikat jarang
untuk bergabung dengan plexus venosus pharyngeus. +ateral terhadap musculus
8
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
7/24
constrictor pharyngis superior terdapat musculus styloglossus, lengkung arteria
acialis dan arteria carotis interna."
onsila palatina mencapai ukuran maksimum pada masa kanak-kanak dan
ukurannya menjadi sangat berkurang."
Gambar !. +",asi t"nsi$$a %a$atina %ada "r"faring!
-as,'$arisasi t"nsi$
/rteri yang mendarahi tonsil adalah ramus tonsilaris arteria acialis. 5ena-vena
menembus musculus constrictor pharyngis superior dan bergabung dengan vena
palatina externa, vena pharyngealis, atau vena acialis."
A$iran $imf# t"nsi$
+ime mengalir dari tonsil ke nodi lymphoidei cervicales proundi bagian atas,
tepat di bawah dan di belakang angulus mandibulae."
9
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
8/24
0in(in a$d#y#r Jaringan +imf#
:aringan limoid yang terdapat di sekitar pintu masuk sistem respirasi dan
pencernaan membentuk sebuah cincin. &agian lateral cincin dibentuk oleh tonsil
palatina dan tonsil tubaria (jaringan limoid di sekitar muara tuba auditiva di dinding
lateral nasopharynx). &agian atasnya dibentuk oleh tonsil pharyngeus yang terdapat di
atap nasopharynx, dan bagian bawahnya dibentuk oleh tonsil lingualis yang terdapat
pada sepertiga bagian posterior lidah."
2.2 IN&0TIOUS MONONU0+OSIS
;pstein-&arr 5irus (;&5) pertama kali diisolasi dari kultur &urkitt
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
9/24
Gambar ). Ur'tan tax"n"mi h#r%#s3ir's12
Gambar /. -ir's B- yang di$ihat m#$a$'i mi,r"s,"% #$#,tr"n1
""
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
10/24
Gambar 4. Str',t'r 3ir's B-1!
2nectious mononucleosis (2!) adalah penyakit ebril akut, yang disebabkan
oleh ;&5, yang mana pasien datang dengan nyeri tenggorokan, demam, pembesaran
nodul limatikus, dan kelelahan berat.6
2.2.1 %id#mi"$"gi
2! sebagian besar mengenai kelompok masyarakat kelas atas di negara-negara
&arat, dan merupakan penyebab paling sering penyakit berkepanjangan pada rekrutan
militer muda di /merika 'erikat. Pada penelitian terbaru di &ritania aya, 60?
mahasiswa yang masuk universitas terdeteksi seronegati terhadap ;&5, dan dari
mereka yang berubah tes serologisnya, hanya 60? yang akhirnya menderita 2!, yang
mana lebih rendah daripada kisaran pada penelitian sebelumnya, yaitu *0-30?.
2neksi primer tetap asimtomatis atau non-spesiik, seperti pada anak-anak. Aingga
sekarang, tidak jelas apa saja aktor predisposisi yang dapat menyebabkan munculnya
penyakit klinisB namun, hubungan genetik antara polimorisme A+/ kelas 2 dan
resiko berkembangnya 2! klinis belakangan ini telah diketahui. Cang menarik adalah,
polimorisme yang sama juga terlihat pada Aodgkin
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
11/24
2.2.2 Transmisi
2! dikenal sebagai kissing disease, dan dianggap bahwa mulainya aktivitas
seksual orang dewasa muda membuat individu yang seronegati menjadi beresiko
kontak dengan virus pengineksi dari saliva. amun, virus pengineksi juga
ditemukan pada cairan seksual wanita dan pria yang merupakan karier asimtomatik
dan bukti terbaru menunjukkan 2! sering berasal dari penyebaran selama aktivitas
seksual.6
2.2. Pat"g#n#sis dan B-
2neksi primer terjadi ketika partikel virus mengineksi limosit & di oroaring
(atau kemungkinan saluran genitalia) dari individu negati ;&5.6 /walnya dikira
bahwa tempat awal ineksi adalah sel epitel sEuamous oroaring.6amun, tidak dapat
dibuktikan kemungkinan untuk mengidentiikasi sel epithelial yang terineksi ;&5
pada tonsil yang diambil dari pasien dengan 2!, walaupun ineksi laten dan litik dari
sel & dapat terlihat.6Fntuk itu, pendapat konsensus sekarang adalah sel & merupakan
tempat replikasi dan persistensi virus.6Envelopeglikoprotein virus ;&5 yang besar
(gp #0@) mengikat reseptor 4D6" pada sel & yang sedang beristirahat, diikuti dengan
usi envelopevirus dengan membrane sel dan pelepasan kapsid ke dalam sel.6'ekali
sel terineksi, virus dapat bereplikasi (ineksi litik) dengan produksi virus baru dan
kematian sel, atau tetap dorman dalam sel & (ineksi laten). 6'elama ineksi litik 2!
mendominasi oroaring dengan sejumlah besar virus baru diproduksi dan
diekskresikan ke saliva.62ndividu dengan 2! dapat membawa beberapa galur virus.
Pada ineksi litik hampir "@@ protein viral ditranskripsikan yang penting untuk
mengatur respon imun host, mereplikasi D/ viral dan membentuk komponen
struktural untuk virion baru.6
"#
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
12/24
'alah satu cara virus menurunkan system imun host adalah dengan
memproduksi sitokin yang dikode virus. Protein ;&5 &4" memiliki homologi
7@? dengan interleukin "@ manusia. Aal ini menghambat produksi intereron-G
(2G), yang merupakan kunci respon imun host terhadap ineksi viral.6
/ntibodi penetral gp #0@ diproduksi selama ineksi primer, dan ada bukti yang
yang semakin sering ditemukan bahwa bahwa innate immunity, terutama natural killer
cell, penting dalam mengontrol kejadian awal pada ineksi primer.6
=ejala sistemik 2! yang berkepanjangan dianggap disebabkan oleh respon
imun seluler yang dramatis terhdap sel & teirneksi ;&5, dengan ekspansi besar-
besaran dari limosit dengan karakteristik atipikal.6!ereka sebagian besar, tapi bukan
satu-satunya, terdiri dari sel eektor sitotoksik positi 4D8. 'ejumlah besar
dilepaskanB 2G, tumor necrosis actor H (H) dan I telah diidentiikasi pada
tonsil yang 2!. /nalisis terhadap antigen sel 4D8 secara spesiik dari pasien
dengan 2! akut telah menampakkan 0@? dari total jumlah sel pada darah perier
ditujukkan untuk untuk melawan epitope tunggal virus. +imosit teraktivasi spesiik
virus ini dianggap penting dalam membatasi penyebaran virus pada sel & yang tidak
terineksi.6
'etelah ineksi akut keadaan persistensi virus menjadi stabil, dengan imunitas
selular jangka panjang yang diberikan oleh limosit sitotoksik positi 4D8 spesiik
;&5. 'el-sel ini dapat dideteksi pada sirkulasi pada semua individu seropositi.6
"*
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
13/24
Gambar 5. P#r6a$anan %#nya,it IM14
Gambar 7. P#r6a$anan %#nya,it IM15
"0
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
14/24
2.2.! Gambaran K$inis
Diperkirakan 2! terjadi #@-0@ hari setelah paparan virusnya.6/da juga yang
mengatakan inkubasinya bisa sampai * minggu.0 %ebanyakan pasien mengalami
demam, kelelahan, sakit tenggorokan, aringitis eksudati, limadenopati, hepatitis dan
splenomegali.0,3,"@,"9=ejala biasanya bertahan 6-# minggu dan demam bertahan hingga
6 minggu, walaupun gejala kelelahan dapat bertahan hingga beberapa minggu (bisa
sampai 3 bulan).6Demam biasanya memuncak pada sore hari atau jam-jam awal
malam hari, dengan temperatur #9,0J 4, walaupun dapat mencapai *@,0J 4."9
aringitis eksudati sering berat dan pembengkakan tonsil yang berhubungan juga
dapat menyebabkan kesulitan menelan.
Pemeriksaan biasanya menunjukkan pembesaran tonsil yang nyata, kadang
dengan eksudat dan petechiae, limadenopati (dapat secara generalisata maupun hanya
pada region cervical, pada cervical, paling sering di regio cervicalis posterior
daripadada anterior6@) dan splenomegaly ("0-0@? pasien dalam berbagai studi, biasa
terjadi pada minggu ke-# perjalanan penyakit).6odus limatikus yang membesar
bersiat mobile dan hanya sedikit nyeri tekan. +imadenopati terjadi pada minggu
pertama dan kemudian berkurang selama 6-# minggu. Demam hampir universal dan
limadenopati pada sekitar 9@? pasien pada suatu saat dalam perjalanan penyakit.
'akit kepala, anoreksia, dan malaise juga sering ditemukan. =ejala yang lebih jarang
ditemukan pada kurang dari 60? kasus termasuk parotitis, konjungtivitis dan
myalgia."@
Aepatomegali dan tes ungsi hati yang sedikit abnormal juga sering
ditemukan, tapi jaundice jarang ditemukan (K"@?). 'kin rash (K"@?) seperti urtikaria
(makulopapular) dapat muncul, paling sering berhubungan pada penggunaan
"3
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
15/24
ampicillin, amoxicillin, atau yang lebih jarang obat akibat lainnya seperti
aithromycin, levoloksasin, piperacillinLtaobactam, dan cephalexin.0, "@
&anyak aspek sindrom klinis ini, misalnya limadenopati, splenomegaly,
limositosis atipikal, diakibatkan karena prolierasi sel atural %iller dan sel yang
berlebihan dan respons sitokin dan bukan karena ineksi viral, replikasi, dan sitolisis.6
'indrom mononucleosis dengan limositosis atipikal juga dapat terlihat selama
ineksi primer dengan beberapa virus lainnya termasuk cytomegalovirus, A25, Auman
Aerpesvirus 3 (AA5-3), dengan 4!5 merupakan yang paling sering. oxoplasmosis
adalah penyebab lain yang lebih jarang dari sindrom mirip mononucleosis dengan
limadenopati.6
2.2.) *iagn"sis +ab"rat"ri'm
%ebanyakan individu dengan 2! memiliki limositosis yang mendalam,
dengan limosit atipikal (sel teraktivasi) pada darah perier. /danya sel ini tidak
berarti patognomonik untuk 2! karena mereka juga ditemukan pada penyakit lain,
seperti penyakit serokonversi A25, ineksi cytomegalovirus, hepatitis viral,
toxoplasmosis, rubella, mumps dan roseola.6
Pada stadium awal ineksi antibody serum tampak untuk beragam antigen
viral, tapi gold standard untuk diagnosis 2! adalah deteksi antibody 2g! terhadap
antigen capsid virus (54/). %ebanyakan laboratorium menggunakan ;+2'/ sebagai
metode screening, tapi harusnya menambahkan immunoluorescence indirek sebagai
tes yang lebih sepseik.6
2neksi dan aktivasi sel & oleh ;&5 menghasilkan produksi antibody
poliklonal, yang membuat peningkatan titer antibody heteroil, yang membentuk basis
dari tes cepat monospot yang digunakan untuk screening diagnosis. es ini positi
pada 80? kasus 2! akut. Pada saat-saat tertentu, autoantibodi, seperti cold agglutinin,
"7
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
16/24
cryoglobulin, antinuclear antibody atau rheumatoid actor, dapat muncul. Dua studi
telah menemukan hubungan positi antara meningkatnya kandungan D/ ;&5 dan
keparahan penyakit, namun, satu studi yang lebih kecil menemukan kandungan D/
viral yang sama pada serokonversi simtomatis dan asimtomatis."@
Proesional medis dapat memeriksa antibodi untuk antigen terkait ;&5
berikut1
". 5iral capsid antigen (54/),
a. 2g! anti-54/ muncul pada awal ineksi ;&5 dan biasanya menghilang
dalam *-3 minggu. es ini tidak boleh dipakai sebagai screening.b. 2g= anti 54/ muncul pada ase akut ineksi ;&5, memuncak pada 6-*
minggu setelah onset, sedikit menurun kemudian bertahan seumur hidup.8
6. ;arly antigen (;/), 2g= anti ;/ muncul pada ase akut penyakit dan secara
umum turun sampai level yang tidak dapat terdeteksi setelah #-3 bulan. Pada
banyak orang, deteksi antibodi terhadap ;/ merupakan tanda dari ineksi akti.
amun, 6@? orang yang sehat dapat memiliki antibodi terhadap ;/ selama
bertahun-tahun.8
#. ;&5 nuclear antigen (;&/), antibodi terhadap ;&/ ditentukan dengan tes
imunoluoresen standar, tidak terlihat pada ase akut ineksi ;&5 tapi perlahan
nampak 6-* bulan setelah onset gejala dan bertahan sepanjang hidup pasien.8
*. !onospot test, tidak direkomendasikan untuk penggunaan umum. /ntibodi yang
dideteksi !onospot dapat disebabkan oleh kondisi lain selain 2!. +ebih jauh,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa hasil tes !onospot menunjukkan hasil
negative palsu dan positi palsu. :adi, tes ini dapat mengindikasikan bahwa
seseorang memiliki kasus tipikal 2!, tapi tidak mengonirmasi kehadiran ineksi
;&5.8
Tab#$ 2. P"$a hasi$ t#s s#r"$"gis dari B- s#$ama b#rbagai taha% inf#,si18
0$ini(a$ Stat's -0A IgM Ab A Ab -0A IgG Ab BNA Ab
"8
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
17/24
'usceptible - - - -
/cute 2nection > > > -
;arly 4onvalescence > > > >
+ate 4onvalescence - > > >
Previous 2nection - > (low but luctuates) > >
54/ (viral capsid antigen), ;/ (early lytic antigen), ;&/ (;&5 nuclear antigen).
Gambar 18. Gambaran s,#mati, dari #3"$'si antib"di t#rhada% b#rbagai
antig#n B- %ada %asi#n d#ngan IM18
2.2./ Int#r%r#tasi T#s Antib"di B-
Perlu diingat bahwa tes anibodi ;&5 biasanya tidak diperlukan untuk
mendiagnosa 2!. amun, tes antibodi spesiik mungkin diperlukan untuk
mengidentiikasi penyebab penyakit pada orang-orang yang tidak memiliki kasus
yang tipikal dari 2! atau memiliki penyakit lain yang disebabkan oleh ineksi ;&5.
=ejala dari 2! biasanya sembuh dalam * minggu. :ika seseorang sakit lebih dari 3
bulan dan tidak memiliki diagnosis ineksi ;&5 yang dikonirmasi laboratorium,
penyebab lain penyakit kronik dan sindrom kelelahan harus dipertimbangkan.9
"9
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
18/24
2nterpretasi tes antibodi ;&5 membutuhkan keamiliaran tes-tes ini dan akses
kepada inormasi klinik pasien. 2nterpretasinya sebagai berikut19
". Susceptibility to infectionB seseorang dianggap rentan terhadap ineksi ;&5 jika
mereka tidak memiliki antibodi terhadap 54/
6. Primary (new or recent) infectionB seseorang dianggap memiliki ineksi primer
;&5 jika mereka memiliki 2g! anti-54/ tapi tidak memiliki antibodi ;&/.
Aasil lain yang sangat kuat menunjukkan ineksi primer adalah level 2g= anti-
54/ yang tinggi atau meningkat dan tidak ada antibodi ;&/ setelah setidaknya
* minggu sakit. esolusi penyakit dapat terjadi sebelum level antibodi yang dapat
dideteksi muncul. Pada kasus yang langka, orang dengan ineksi ;&5 akti
mungkin tidak memiliki antibodi spesiik ;&5.
#. Past infectionB kehadiran antibodi terhadap 54/ dan ;&/ menunjukkan ineksi
yang telah lewat (dari beberapa bulan sampai tahun sebelumnya). %arena lebih
dari 9@? orang dewasa telah terineksi ;&5, kebanyakan orang dewasa akan
menunjukkan antibodi-antibodi tersebut. +evel antibodi yang tinggi atau
meningkat dapat ada selama bertahun-tahun dan tidak bersiat diagnostik dari
ineksi yang baru terjadi.
Pada kebanyakan kasus, respons antibodi terjadi cepat selama ineksi ;&5
primer. emuan klinis 2! terjadi berhubungan dengan munculnya 2g= dan 2g! anti-
54/. amun, pola antibodi tidak stabil sebelum gejala muncul.9
2.2.4 *iagn"sis *if#r#r#nsia$
6@
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
19/24
Diagnosis dierensial dari 2! dapat dilihat pada tabel 6.
Tab#$ 2. *iagn"sis dif#r#nsia$ IM)9/94917928
*iagn"sis K'n(i gambaran %#mb#da
Inf#,si a,'t :I- +esi mukokutaneus, kemerahan, diare, penurunanberat badan, mual, muntah.
Inf#,si (yt"m#ga$"3ir's &iasa terjadi pada orang yang telah menjalanitransplan dan ditekan sistem imunnya. esserologi 2g= berpasangan menunjukkan * kalipeningkatan pada titer antibody dan peningkatansigniikan di 2g! (setidaknya #@? nilai 2g=),
biasanya tanpa aringitis berat.
åitis str#%t"("((a$ idak adanya splenomegaly atau hepatomogaliBkelelahan lebih tidak menonjol
T"x"%$asm"sis iwayat sebelumnya baru-baru saja memakandaging yang kurang matang atau membersihkan
kotak kotoran kucing.
åitis 3ira$ $ainnya Pasien lebih tidak mungkin memiliki adenopati,eksudat tonsillar, demam, atau tidak adanya batuk
tidak seperti pasien dengan aringitisstreptococcal atau 2!. Pada ineksi akibat viruscoxsackie, terdapat nodul padat putih kekuningandi dinding posterior aring.
Inf#,si Ad#n"3ir's /da corya, batuk, pneumonia, konjungtivitis,diare.
:#%atitis A /da demam, nyeri abdomen, jaundice, danmalaise. Aepatomogali sering ditemukan.%elopak mata edema, aringitis, adenopati,splenomegaly, dan limositosis atipikal biasayatidak ada. es '=$L'=P meningkat "@ kali
atau lebih, seologi hepatitis / positi, antibodiheteroil negati.
::-/ Penyakit ebril paling sering pada masa kanak-kanak awalB perjalanan penyakitnyadikarakteristikan dengan #-0 hari demam diikutimacula merah muda mawar exanthema danpapula yang nampak pada tubuh, leher,ekstremitas proksimal, dan kadang pada wajah.
Inf#,si h#r%#s sim%$#x 3ir's1 /da aringitis eksudati, gingivostomatitis,odinoagia.
åitis f'nga$ &iasa disebabkan oleh ineksi andidayangmenyebar dari ineksi oral. &iasa terjadi pada
orang yang immunokompromais, debil ataumengonsumsi dosis besar antimicrobial.=ejalanya adalah nyeri tenggorokan dan disagia.ystatin adalah obat pilihan.
åitis g"n"r#a Aanya terdapat pada pasien yang melakukankontak orogenital
åitis $'#ti,a Disebabkan oleh !reponema pallidum, terbagi #stadium primer, sekunder dan tertier.
åitis t'b#r,'$"sis !erupakan proses sekunder dari & paru.
%eadaan umum pasien buruk karena anoreksiadan odinoagia. Pasein mengeluh nyeri hebat ditenggorok, nyeri di telinga atau otalgia sertapembesaran kelenjar lima servikal.
2.2.5 P#nata$a,sanaan
6"
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
20/24
%ebanyakan kasus 2! jinak dan dapat sembuh sendiri dengan kelelahan
berkepanjangan menjadi gejala yang paling memberatkan, dan pemulihan penuh
setelah 3-8 minggu sudah menjadi khasnya. Pengobatannya bersiat suporti, dengan
nasihat menghindari baik alkohol (terutama jika ada hepatitis) dan olahraga
berlebihan, yang terakhir karena beresiko membuat ruptur lien. 'teroid telah sejak
lama dipakai untuk pengobatan komplikasi serius 2!B namun, review 4ochrane yang
paling baru telah mengidentiikasi kurangnya bukti untuk mendukung hal ini, dan
khususnya dalam kekurangan data pada eek jangka panjang yang potensial.
/cyclovir menghambat replikasi virus tapi tidak eekti dalam mengubah perjalan
klinik 2!, karena gejala tidak disebabkan oleh viremia, melainkan karena repson
imun yang meningkat karena ;&5, yang telah muncul sepenuhnya saat datang gejala
klinisnya. %asus 2! dapat berlanjut pada tertampungnya muatan D/ ;&5 yang
tinggi pada saliva, bahkan sampai 3 bulan setelah onset gejala, karena itu tetap
berpotensi ineksius.6
elaps dapat terjadi pada 3-"6 bulan pertama setelah ineksi, dan 2! dapat
menjadi aktor resiko, dalam jangka pendek, untuk berkembangnya sindrom kelelahan
berkepanjangan dan depresi. amun, tidak ada bukti bahwa sindrom kelelahan kronik
disebabkan karena respon imun abnormal terhadap ;&5.6
+ebih mungkin bentuk yang ringan dari penyakit ini terjadi tanpa dideteksi
sebelumnya, dan spektrum gejala klinis bisa mulai dari nyeri tenggorokan sampai
hantaman penuh ;&5. %asus langka 2! juga telah didokumentasikan pada anak-anak,
dewasa usia pertengahan, dan orang tua.6
'indrom limoprolierati terkait kromosom M adalah kondisi amilial yang
langka, yang mana ineksi primer ;&5 dapat menjadi limoprolierasi yang tidak
terkendali dan biasanya kematian akibat gagal hepar dan sumsum tulang yang
66
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
21/24
mengikutinya. &eberapa individu berhasil selamat melewati ineksi primer ;&5, tapi
kemudian mengembangkan limoma yang dipengaruhi ;&5 yang atal. Deek pada
kromosom M yang mendasari kelainan ini telah diidentiikasi yaitu mutasi pada '/P
(signaling lymphocyte activation molecule ('+/!) associated protein).6
2neksi akti kronik ;&5 adalah kelainan lain yang langka, tapi tidak amilial,
yang lagi-lagi muncul dengan ketidakmampuan untuk mengontrol ineksi primer
;&5. %ebanyakan kasus yang diidentiikasi di imur :auh, dan beberapa orang yang
terkena mengmebangkan kegagalan organ terkait ;&5 atau limoma. Pilihan
pengobatan meningkat dengan diperkenalkannya penggunaan etopside dan transer
adopti limosit sitotoksik spesiik ;&5.6
Gambar 11. A$g"ritma %#nanganan dari s's%#, IM. ;GAB:S < gr"'% A =
h#m"$yti( str#%t"("(('s> -0A < 3ira$ (a%sid antig#n?)
2.2.7 K"m%$i,asi
6#
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
22/24
%omplikasi serius dan mengancam nyawa yang kadang terjadi dari ;&5
terjadi termasuk nekrosis hati akut, ruptur lien, obstruksi pharyngeal atau tracheal, dan
kelainan hematologis termasuk trombositopenia autoimun dan anemia hemolitik dan
sindrom neurologis. rombositopenia sering terjadi tapi biasanya tidak cukup berat
untuk menyebabkan diathesis perdarahan walaupun kasus langka dari perdarahan atal
berhubungan dengan ineksi primer ;&5 telah dilaporkan. Petechiae palatum cukup
sering terjadi dan diobservasi pada "@? pasien dengan 2!."@ 'ementara hepatitis
ringan asimtomatis biasa terjadi, keterlibatan hepar berat dengan elevasi bilirubin
dapat terjadi, tapi biasanya dapat sembuh sendiri."@
&eberapa komplikasi neurologis dari ;&5 primer terjadi dan termasuk
sindrom sistem sara perier dan sentral. !aniestasi sistem sara termasuk
encephalitis, &ell
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
23/24
dan berpotensi menjadi atal. $bstruksi berat dapat diterapi dengan sukses
menggunakan tracheotomy atau intubasi endotracheal.6,"@
elah dilaporkan bahwa pasien yang mengalami 2! sebagai konsekuensi
ineksi primer mungkin dapat memiliki down"regulationyang berkepanjangan atau
bahkan mungkin permanen, dari reseptor 2+-"0 yaitu 2+"0H pada sel atural %iller
dan sel , yang menghasilkan eek jangka panjang potensial dalam ungsi
imunologis."@
2.2.18 K#m'ng,inan -a,sinasi
%ebanyakan penelitian telah memokuskan pada glikoprotein membran
terbesar dari ;&5, gp#0@, sebagai vaksin ;&5 potensial. ;&5 mengikat reseptor
seluler, 4D 6", dengan menggunakan gp#0@, dan vaksin subunit gp#0@ dapat
mencegah perkembangan limoma setelah injeksi ;&5 pada model hewan untuk
ineksi ;&5. 'uatu percobaan kecil menunjukkan ternyata subunit gp#0@ itu dapat
mengembangkan antibodi penetralisir ;&5 pada sukarelawan manusia, namun tetap
saja subjek yang mengembangkan antibodi ini dapat terineksi ;&5 melalui jalur
alami ineksi."@
2.2.11 Pr"gn"sis
2! biasanya bisa sembuh sendiri. Durasi penyakit bervariasiB ase akut
bertahan sekitar 6 minggu. 'ecara umum, 6@? pasien dapat kembali bersekolah atau
bekerja dalam " minggu, dan 0@? dalam 6 minggu. %elelahan dapat bertahan untuk
beberapa minggu atau pada "?-6? kasus, dapat bertahan berbulan-bulan. %ematian
terjadi pada K"?, kebanyakan terjadi akibat komplikasi (misalnya encephalitis, ruptur
lien, obstruksi jalan napas).7
60
-
7/23/2019 Infectious Mononucleosis Referat THT
24/24
63