industri logam

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Logam Industri logam merupakan salah satu industri pengolahan yang mengolah bahan dasar seperti besi dan baja. Industri logam menopang sejumlah industri turunan dari industri tersebut karena logam banyak dibutuhkan oleh sejumlah industri-industri lain. Bentuk pasar dari industri logam adalah antara persaingan sempurna dan oligopoli. Jumlah perusahaan logam tidak banyak, sedangkan jumlah pembelinya tidak sedikit. Bentuk pasar seperti ini pada umumnya mempunyai keterkaitan antar perusahaan cukup kuat. Maksudnya adalah aksi oleh suatu perusahaan akan diikuti dengan reaksi oleh perusahaan lain. Informasi yang dipegang oleh satu perusahaan akan dengan mudah diketahui oleh pesaingnya. Pada pasar yang mengalami kontraksi seperti terjadi pada pasar produk logam sekarang ini, persaingan diantara perusahaan akan semakin ketat. Hal ini akan menuntut perusahaan akan semakin ketat dan menuntut pelaku industri logam untuk melakukan berbagai langkah penyesuai agar tetap bertahan di pasar. Dalam ilmu logam, jenis-jenis logam dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: 1. Logam berat (besi, nikel, khrom, tembaga, timah hitam, timah putih, timah, dan seng).

Upload: fransiscus-raymond-butar-butar

Post on 23-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PIK,industri logam, logam,

TRANSCRIPT

Page 1: Industri Logam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri Logam

Industri logam merupakan salah satu industri pengolahan yang mengolah

bahan dasar seperti besi dan baja. Industri logam menopang sejumlah industri

turunan dari industri tersebut karena logam banyak dibutuhkan oleh sejumlah

industri-industri lain. Bentuk pasar dari industri logam adalah antara persaingan

sempurna dan oligopoli. Jumlah perusahaan logam tidak banyak, sedangkan jumlah

pembelinya tidak sedikit. Bentuk pasar seperti ini pada umumnya mempunyai

keterkaitan antar perusahaan cukup kuat. Maksudnya adalah aksi oleh suatu

perusahaan akan diikuti dengan reaksi oleh perusahaan lain. Informasi yang dipegang

oleh satu perusahaan akan dengan mudah diketahui oleh pesaingnya. Pada pasar

yang mengalami kontraksi seperti terjadi pada pasar produk logam sekarang ini,

persaingan diantara perusahaan akan semakin ketat. Hal ini akan menuntut

perusahaan akan semakin ketat dan menuntut pelaku industri logam untuk

melakukan berbagai langkah penyesuai agar tetap bertahan di pasar.

Dalam ilmu logam, jenis-jenis logam dikelompokkan menjadi 4 kelompok,

yaitu:

1. Logam berat (besi, nikel, khrom, tembaga, timah hitam, timah putih, timah, dan

seng).

2. Logam ringan (alumunium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan

barium).

3. Logam mulia (emas, perak, dan platina).

4. Logam tahan api (wolfram, titanium, sirkonium, dan molibden).

Logam Besi yang terkandung didalam Air

Besi merupakan salah satu elemen kimia yang dapat ditemui pada hampir

setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air, besi yang

ada didalam air dapat berupa;

1.terlarut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+(feri).

Page 2: Industri Logam

2. Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter ) atau lebih besar seperti Fe2O3, FeO,

Fe (OH)3 dan sebagainya.

3.Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang anorganik atau seperti tanah

Pada air permukaan jarang dijumpai kadar Fe yang lebih besar dari 1 mg/l,

tetapi didalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Pada air yang tidak

mengandung oksigen (O2) seperti seringkali air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang

cukup larut, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe2+

teroksidasi menjadi Fe3+. Fe3+ ini sulit larut pada pH= 6 sampai 8, bahkan dapat

menjadi ferihidroksida (Fe (OH)3) atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat

padat dan dapat mengendap. Demikian halnya didalam sungai,besi berada sebagai

Fe2+, Fe3+ terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa organik berupa kolodial. Sumber

masuk besi kedalam tatanan lingkungan perairan; dari buangan industri, limbah

pertambangan, pengelasan logam, pipa-pipa air.

Selama ini teknologi pengolahan air limbah yang umum digunakan adalah

koagulasi-flokulasi. Teknologi ini mempunyai kelemahan pada biaya pengolahan

yang tinggi dan volume sludge besar, terutama untuk mengolah air limbah yang

berasal dari industri berbasis logam. Untuk itu dilakukan penelitian dengan cara

merancang teknologi baru dengan prinsip dasar elektrokoagulasi flotasi. Teknologi

ini diharapkan mampu secara teknik dengan biaya pengolahan yang lebih rendah.

Prinsip kerja elektrokoagulasi flotasi adalah pelarutan logam anoda (M+) yang

kemudian bereaksi dengan ion hidroksi (OH-) membentuk koagulan. Koagulan ini

akan mengadsorbsi polutan-polutan menjadi senyawa berpartikel besar yang tidak

larut yang akan terflotasi ke permukaan bak proses.Penelitian telah dilakukan dengan

merancang alat yang terdiri dari bak umpan (40 liter), bak proses (300 liter), dan bak

filtrasi (30 liter). Jenis elektroda anoda-katoda yang dipilih adalah Almunium (Al)

dan Besi (Fe) yang berdimensi 25 cm x 50 cm sebanyak 4 pasang dengan jarak 2,5

cm. Tolok ukur keberhasilan menggunakan baku mutu air limbah industri golongan I

(PERDA 10 tahun 2004). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka

didapatkan kondisi operasi yang menghasilkan kualitas air limbah memenuhi baku

mutu yang disyaratkan.