induksi elektromagnetik
DESCRIPTION
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK. Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena perubahan fluks magnetik atau perubahan medan magnet. Gaya gerak listrik yang timbul disebut GGL induksi Arus listrik yang dihasilkan disebut arus induksi. 1. Fluks magnetik. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
![Page 1: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/1.jpg)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena perubahan fluks
magnetik atau perubahan medan magnet.
Gaya gerak listrik yang timbul disebut GGL induksi
Arus listrik yang dihasilkan disebut arus induksi.
![Page 2: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/2.jpg)
Fluks magnetik : banyaknya garis-garis gaya magnet yang menembus bidang secara tegak lurus.
Rumus : ɸ = B A Jika induksi magnetik B tidak saling tegak lurus
dengan bidang A, maka fluks magnetik menjadi: ɸ = B A cos θ
1. Fluks magnetik
![Page 3: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/3.jpg)
Keterangan : ɸ = fluks magnetik ( Wb ) B = Induksi magnetik ( Tesla = T ) A = luas bidang ( m2 ) θ= sudut antara induksi magnet dengan arah
garis normal bidang
ɸ = B A cos θ
![Page 4: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/4.jpg)
Besar GGL Induksi yang terjadi pada suatu kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik dan jumlah lilitan
Dirumuskan : ɛ = - N Δɸ/Δt Ket : ɛ = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan Δɸ = perubahan fluks magnet ( Wb )
Δt = selang waktu ( s )
2. Hukum Faraday
![Page 5: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/5.jpg)
1) Perubahan induksi magnet B2) Perubahan luas bidang A3) Perubahan sudut θ
Perubahan fluks magnetik dapat terjadi karena :
![Page 6: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/6.jpg)
Hukum Lenz berbunyi : arah arus induksi sedemikian rupa sehingga berlawanan arah dengan perubahan yang dihasilkannya.
Dengan kata lain, arah arus induksi yang tejadi dalam suatu penghantar menimbulkan medan magnet yang menentang penyebab perubahan medan magnet tersebut.
3. Hukum Lenz
![Page 7: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/7.jpg)
Besar ggl induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet :1) Sebanding dengan besar medan magnet
(B)2) Sebanding dengan kecepatan gerak
kawat penghantar (v)3) Sebanding dengan panjang kawat
penghantar (ℓ).
ɛ = B ℓ v
4. Ggl induksi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet
![Page 8: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/8.jpg)
Apabila arus yang mengalir pada suatu penghantar berubah tiap waktu, maka pada penghantar akan timbul ggl induksi diri.
Besar ggl induksi diri sebanding dengan laju perubahan kuat arus.
Dirumuskan :
5. Ggl induksi diri (Hk.Henry)
t
iL
dt
diL
![Page 9: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/9.jpg)
Dirumuskan:
Dengan :L = Induktansi diri (H)N= jumlah lilitanɸ=fluks magnetik (Wb)I = kuat arus listrik (A)
Besar induktansi diri suatu penghantar
I
NL
![Page 10: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/10.jpg)
Dengan : µo = 4Π.10-7 Wb/Am A = luas bidang kumparan ℓ = panjang solenoida
Besar induktansi diri pada solenoida :
AN
L o2
![Page 11: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/11.jpg)
1. GeneratorGenerator merupakan alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Besar ggl induksi pada generator :
Ɛ = ɛmaks sin ωt Ɛ = NBAω sin ωt
PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
![Page 12: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/12.jpg)
a) Generator AC (alternator = generator arus bolak-balik )Terdiri dari 2 cincin belah atau komutator
b) Generator arus searah (genaror DC)Terdiri dari satu cincin belah
Generator terdiri dari:
![Page 13: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/13.jpg)
a) Trafo Step Up : untuk menaikan tegangan( Vp < Vs , Np < Ns , Ip > Is )
b) Trafo step down : untuk menurunkan tegangan. ( Vp > Vs , Np > Ns , Ip < Is )
2. Transformator (Trafo)Transformator adalah alat untuk
mengubah tegangan (AC)
![Page 14: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/14.jpg)
Efisiensi Trafo :ή = ( Ps/Pp ) 100%
ή = (Vs.Is/Vp.Ip) 100% Untuk trafo ideal efisiensi nya =100%
berlaku : Pp = Ps
Vp.Ip = Vs.Is atau Vp/Vs = Is/Ip
Vp/Vs = Is/Ip = Np/Ns
Persamaan trafo
![Page 15: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081811/56815753550346895dc4f810/html5/thumbnails/15.jpg)
Persamaan Transformator :
%100P
S
P
P
%100PP
SS
IV
IV