indikator pelayanan sosial dasar di desa · pdf filekehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan...
TRANSCRIPT
Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa
DR HANIBAL HAMIDI, M.Kes DIREKTUR PELAYANAN SOSIAL DASAR
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
SASARAN STRATEGIS TAHUN 2019 AGENDA NAWA CITA 3 "PENGENTASAN 5000 DESA TERTINGGAL, MEWUJUDKAN 2000 DESA MANDIR"
PermenDesa PDTT No 2 Tahun 2016 INDEKS DESA MEMBANGUN (Sosial, Ekonomi, Ekologi)
Menyelenggarakan Urusan pemerintahan di bidang *: • Pembangunan
desa dan kawasan perdesaan
• Pemberdayaan Masyarakat Desa,
• Percepatan pembangunan daerah tertinggal
• Transmigrasi
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pe m ba n g u n a n Da e ra h Te r t i n g g a l da n Transmigrasi;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;
5. Peraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
6. Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun.
9 TUJUAN PENGATURAN DESA [ UU 6/2014]
1. Memberikan Pengakuan Dan Penghormatan Atas Desa Yang Sudah Ada Dengan Keberagamannya Sebelum Dan Sesudah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Memberikan Kejelasan Status Dan Kepastian Hukum Atas Desa Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Demi Mewujudkan Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia;
3. Melestarikan Dan Memajukan Adat, Tradisi, Dan Budaya Masyarakat Desa; 4. Mendorong Prakarsa, Gerakan, Dan Partisipasi Masyarakat Desa Untuk
Pengembangan Potensi Dan Aset Desa Guna Kesejahteraan Bersama; 5. Membentuk Pemerintahan Desa Yang Profesional, Efisien Dan Efektif,
Terbuka, Serta Bertanggung Jawab; 6. Meningkatkan Pelayanan Publik Bagi Warga Masyarakat Desa Guna
Mempercepat Perwujudan Kesejahteraan Umum; 7. Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat Desa Guna
Mewujudkan Masyarakat Desa Yang Mampu Memelihara Kesatuan Sosial Sebagai Bagian Dari Ketahanan Nasional;
8. Memajukan Perekonomian Masyarakat Desa Serta Mengatasi Kesenjangan Pembangunan Nasional; Dan
9. Memperkuat Masyarakat Desa Sebagai Subjek Pembangunan
4
hak asal usul
lokal berskala Desa Kewenangan
yang oleh
Kewenangan lain yang ditugaskan
KEWENANGAN DESA
Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa
NAWA CITA 3 - STRUKTUR NKRI
KECAMATAN-PERDESAAN-KECAMATAN-PERDESAAN
PRA DESA (TRANSMIGRASI – UPT)
RURAL - PERTANIAN
KABUPATEN-KABUPATEN-KABUPATEN
DESA-DESA-DESA-DESA-DESA-DESA-DESA-DESA
KOTA
KELURAHAN
PROVINSI - PROVINSI
NASIONAL
URBAN - JASA
74.754 8.
PONDASI & INTI
DESA-DAERAH TERTINGGAL-TRANSMIGRASI
DESAPRA DESA
(TRANSMIGRASI – UPT)
RURAL
DAERAH TERTINGGAL
DAERAH KHUSUS
KOTA TERPADU MANDIRI
KARAKTERISTIK PERTANIAN
PERDESAAN
Kementerian/ LembagaKementerian Desa
Sarpras
PMD
PSD
SDA T
TG PUED
15.000 Desa
LED
JKW
D
LBD
Locus & Focus
3 Pi
lar D
itjen PPM
D
INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM)
❑ PERMEN 2 TAHUN 2016 TENTANG INDEKS DESA MEMBANGUN ❑ SK DIRJEN PPMD No. TAHUN 2016 TENTANG STATUS
KEMAJUAN DAN KEMANDIRIAN DESA
Ketahanan sosial :
Ketahanan Ekologi :
Ketahanan Ekonomi
Indeks Desa Membangun (IDM) : Indeks Komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi Desa.
Tujuan penyusunan IDM : Menetapkan status kemajuan dan kemandirian Desa; dan Menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan Desa.
Modal Sosial; Kesehatan; Pendidikan; dan Permukiman.
• Kualitas lingkungan, • Potensi rawan bencana dan • Tanggap bencana
• Keragaman produksi masyarakat desa,
• Tersedia pusat pelayanan perdagangan,
• Akses distribusi/logistik,
• Akses ke lembaga keuangan dan perkreditan ,
• Lembaga Ekonomi, • Keterbukaan
wilayah,
Sosial
Pendidikan Kesehatan Modal Sosial
Permukiman
Ekonomi
Keragaman Produksi Masyarakat
Akses Pusat Perdagangan dan Pasar
Akses Logistik
Akses Perbankan dan Kredit
Keterbukaan Wilayah
Ekologi
Kualitas Lingkungan
Bencana Alam
Tanggap Bencana
Indeks Desa Membangun
Indikator Pelayanan Sosial Dasar
Penetapan Target/Sasaran Berdasarkan Indeks Desa Membangun
Indeks Desa Membangun
Fokus : Sosial,Ekonomi &
Ekologi
LOKUS : STATUS DAN
PERKEMBANGAN DESAMATRIK
LOKUS DAN FOKUS
• Topografi (Lereng, dataran, Lembah) dan
• Lokasi (hutan vs Luar Hutan).
STATUS KEMANDIRIAN DESA
DT-DK
K/L, Kemendesa, Pemda
adalah Desa Maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan.
adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
adalah Desa potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.
adalah Desa yang mengalami kerentanan karena masalah bencana alam, goncangan ekonomi, dan konflik sosial sehingga tidak berkemampuan mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 2015
MANDIRI
MAJU
BERKEMBANG
TERTINGGAL
SANGAT TERT
173 Desa (0,23%)
3.610 Desa (4,89%)
22.916 Desa (31,04%) 33.948
(45,41%)14.107
(18,87%)
Gambar IDM Perprovinsi dan Nasional
PAPUAPAPUA BARATKALIMANTAN UTARAKALIMANTAN TENGAHKALIMANTAN BARATMALUKUKALIMANTAN TIMURMALUKU UTARARIAUNUSA TENGGARA TIMURSUMATERA UTARASULAWESI TENGGARASULAWESI BARATACEHKALIMANTAN SELATANJAMBISUMATERA SELATANKEPULAUAN RIAUNasionalBENGKULUSULAWESI TENGAHBANTENSULAWESI UTARASULAWESI SELATANLAMPUNGGORONTALOKEPULAUAN BANGKA BELITUNGNUSA TENGGARA BARATSUMATERA BARATJAWA TENGAHJAWA TIMURJAWA BARATBALID I YOGYAKARTA
0.566
IDM Nasional adalah rata rata IDM desa secara nasional. IDM Provinsi adalah rata rata IDM Desa per provinsi. Terdapt 18 Provinsi memiliki IDM dibawah IDM Nasional (0,566).
Rata Rata Indeks Ketahanan Sosial Desa Perprovinsi, 2015
D I YOGYAKARTA SUMATERA BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT KALIMANTAN BARAT
Jumlah provinsi dengan Rata Rata Indeks Ketahanan Sosial adalah 16 provinsi.
Rata Rata Indeks Ketahanan Ekonomi Per Provinsi, 2015
D I YOGYAKARTABALIJAWA BARATSUMATERA BARATJAWA TIMURJAWA TENGAHNUSA TENGGARA BARATGORONTALOKEP. BANGKA BELITUNGBANTENSULAWESI SELATANSULAWESI UTARASULAWESI TENGAHRata Rata IKEJAMBILAMPUNGKALIMANTAN SELATANSUMATERA SELATANSULAWESI TENGGARABENGKULUSULAWESI BARATACEHSUMATERA UTARARIAUNUSA TENGGARA TIMURKEPULAUAN RIAUMALUKU UTARAKALIMANTAN TIMURMALUKUKALIMANTAN BARATKALIMANTAN TENGAHKALIMANTAN UTARAPAPUA BARATPAPUA
0.2405
0.4593
0.6315
Masih rendahnya Indeks Ketahanan Ekonomi membutuhkan afirmasi kebijakan yang lebih dari semua pihak. Terdapat 20 provinsi yang rata rata Indeks Ketahanan Ekonominya dibawah rata rata nasional.
BALI JAWA TIMUR RERATA NASIONAL SULAWESI TENGAH KALIMANTAN SELATAN
Rata Rata Indeks Ketahanan Ekologi Desa Perprovinsi, 2015
Terdapat 19 provinsi dengan indeks ketahanan ekologi yang nilainya dibawah rata rata nasional. Isu ekologi menjadi bagian penting dalam pembangunan desa
JUMLAH DESA BERDASARKAN IDM PER-REGIONAL*
REGION JML DESA Mandiri % Maju % Berkemba
ng % Tertinggal % Sangat
Tertinggal %
SUMATRA
22,982 13 0.06
396 1.72
5,329 23.19
13,706 59.64
3,538 15.39
JAWA + BALI 23,118 155 0.67
2,960 12.80 12,786 55.31
6,954 30.08 263 1.14
KALIMANTAN
3,990 3
0.08
71 1.78
829 20.78
2,603 65.24
484 12.13
SULAWESI
6,560 1 0.02
66 1.01
934 14.24
3,102 47.29
2,457 37.45
NTB & NTT
8,679 1 0.01
79 0.91
2,602 29.98
5,160 59.45
837 9.64
MALUKU
2,262 0
0.00
26 1.15
270 11.94
1,138 50.31
828 36.60
PAPUA
7,163 0 0.00
12 0.17
166 2.32
1,285 17.94
5,700 79.58
74,754 173 0.23
3,610 4.83
22,916 30.66
33,948 45.41
14,107 18.87
Ketimpangan Jawa Bali dan Luar Jawa (Khususnya untuk Indonesia Timur) masih tajam. Papua menjadi provinsi dengan status desa sangat tertinggal dan tertinggal yang tertinggi.
* Data jumlah desa disesuaikan dengan jumlah desa berdasarkan data Kemendagri, Juni 2015
ISU PENYEDIAAN DATA DESA
❑ Jumlah desa dan kode desa antara BPS dan Kemendagari perlu disinkronisasi, sehingga mempermudah K/L memanfaatkannya.
❑ Peran Setiap K/L, khususnya peran Bappenas dalam koordinasi dan sinkronisasi data/informasi.
❑ Ketersediaan data dengan kriteria : ❑ Berbasis pada Hak Asasi Manusia ❑ Ketersediaan, Aksesibilitas, Kualitas, dan Keberterimaan ❑ Mencakup indikator input, output, dan dampak.
❑ Data demografi pada tingkat desa yang mencerminkan kualitas pembangunan (outcome dan dampak).
❑ Mekanisme Pemutakhiran Data ❑ Peran/tugas pendamping desa.
Masukan Bagi Penyempurnaan Data Kemiskinan Indonesia
Pada FGD DPD RI, 29 Agustus 2016
Hanibal Hamidi Direktur Pelayanan Sosial Dasar
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingga dan Transmigrasi
Kemiskinan dan Hak Dasar
➢ Kemiskinan berhubungan langsung dengan hak-hak dasar dengan merujuk pada UU Ratifikasi Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (UU No. 11 Tahun 2005) dan UU Tentang Hak Asasi Manusia yang memuat 10 Hak Dasar;
➢Keberadaan Hak Dasar itu menegaskan adanya Kewajiban Negara (state obligation) untuk mengatasi kemiskinan dalam konteks penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar.
Kebutuhan Instrumen dan atau Tools• Kemiskinan sebagai tidak terpenuhinya hak dasar memberi
jalan pada: ✓Pentingnya menyusun pengaturan standar minimal
(prosentase dari total jumlah anggaran Dana Desa / APBDes Berfungsi "Koridor") untuk pemenuhan hak-hak dasar, terutama pada pemenuhan hak atas pendidikan dan hak atas kesehatan yang dialami kelompok miskin;
✓Pemutakhiran data kemiskinan akan lebih baik, jika dilakukan melalui perbaikan perangkat indikator dan prosedur pemutakhiran data mikro dan periodik tiap tahun >> mengingat untuk menjangkau problem ketimpangan dan kerentanan dalam dinamika kemiskinan;
Dinamika Kemiskinan“..sebagai kondisi tidak terpenuhinya hak-hak dasar warganegara, dialami oleh laki-laki dan perempuan, bersifat multidimensi namun memiliki karakteristik lokal yang kuat.”
Definisi tersebut diajukan karena memang dinamika kemiskinan tidak seragam tapi bersifat multidimensi, kondisinya cenderung menambah beban dan tanggung jawab pada perempuan (feminisasi kemiskinan), dan dirasakan berbeda dalam ragam karakteristik kehidupan lokal (nelayan, petani (lahan basah, lahan kering, pegunungan, lembah, miskin perkotaan, dll)
Indikator kemiskinan yang ada sekarang lebih disandarkan pada strategi umum penanggulangan kemiskinan: peningkatan pendapatan, pengurangan beban pengeluaran, dan pemberian bantuan.
KRITERIA KEMISKINAN BERDASARKAN HAK DASAR
Terpenuhinya hak dasar masyarakat miskin secara bertahap yang meliputi:
1)Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau.2)Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu.3)Tersedianya pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan merata.4)Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha.5)Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat.6)Terpenuhinya kebutuhan air bersih dan aman bagi masyarakat miskin.7)Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA dan terjaganya kualitas lingkungan hidup.8)Terjamin dan terlindunginya hak perorangan dan hak komunal atas tanah.9)Terjaminnya rasa aman dari tindak kekerasan.10)Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan.
TERIMA KASIH
Direktorat Pelayanan Sosial Dasar, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
email : [email protected]