imunisasi.ppt

83
IMUNISASI PADA ANAK Dr. Edi Setiawan Tehuteru, SpA, MHA

Upload: samsul

Post on 15-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imunisasi.ppt

IMUNISASI PADA ANAK

Dr. Edi Setiawan Tehuteru, SpA, MHA

Page 2: Imunisasi.ppt

Bagaimana Respons Tubuh Bila Dimasuki Benda Asing ?

Page 3: Imunisasi.ppt

Respons tidak spesifik

Respons spesifik

Respons spesifik

Kuman

Page 4: Imunisasi.ppt

Respons Tidak Spesifik:

Page 5: Imunisasi.ppt
Page 6: Imunisasi.ppt

Respons Spesifik:

Page 7: Imunisasi.ppt

Sistem Imun Tubuh Didapat

Dari Mana ?

Page 8: Imunisasi.ppt

A. Ibu

Page 9: Imunisasi.ppt

B. ASI

ASI SebagaiNutrisi

ASI BerperanMeningkatkan

Kecerdasan

MenyusuiMeningkatkan

Jalinan Kasih Sayang

ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Page 10: Imunisasi.ppt

Komposisi Kolostrum ASI Matur

IgA (mg/100 ml) 335,9 119,6

IgG (mg/100 ml) 5,9 2,9

IgM (mg/100 ml) 17,1 2,9

Page 11: Imunisasi.ppt

Berdasarkan penelitian defisiensi karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin dapat menurunkan sistem imun

Makanan dengan gizi seimbang

C. Nutrisi

Page 12: Imunisasi.ppt

D. Imunisasi

Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi

penyakit

Page 13: Imunisasi.ppt
Page 14: Imunisasi.ppt

Jenis kekebalan

• Kekebalan pasif:kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiriContoh: kekebalan janin dari ibu atau setelah

pemberian suntikan imunoglobulin

• Kekebalan aktif:kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigenContoh: imunisasi atau terpajan secara alamiah

Page 15: Imunisasi.ppt

Tujuan imunisasi

Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok

masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia

Page 16: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Imunisasi apa yang diperlukan oleh seorang anak ?

• Apa yang harus dilakukan bila pemberian imunisasi seorang anak sering tidak sesuai dgn jadwal yang diberikan dokter ?

• Apakah imunisasi ada efek sampingnya ?• Mengapa Hepatitis B yang pertama harus

diberikan pada bayi baru lahir dalam 12 jam pertama ?

Page 17: Imunisasi.ppt
Page 18: Imunisasi.ppt

JADWAL IMUNISASIRekomendasi PP IDAI 2004* (*Revisi September 2003)

Page 19: Imunisasi.ppt

Umur Vaksin Keterangan

Saat lahir Hepatitis B-1

Polio-0

• HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.

• Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).

Keterangan Jadwal Imunisasi IDAI, Periode 2004

Page 20: Imunisasi.ppt
Page 21: Imunisasi.ppt

Keterangan Jadwal Imunisasi IDAI 2006

Vaksin Keterangan Vaksin Keterangan

Hepatitis B HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 3-6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.

MMR MMR dapat diberikan pada umur 12 bln, apabila belum mendapat campak 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan untuk ulangan MMR maupun catch-up immunization

Polio Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS OPV diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).

Pneumokokus

Pada umur 2-5 tahun diberikan satu kali pada anak yang belum mendapatkan vaksin pneumokokus (PCV)

BCG Diberikan sejak lahir. Apabila umur >3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

Influenza Umur ≥ 9 tahun yang mendapat vaksin influenza trivalen (TIV) pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu

DTP Diberikan pada umur ≥ 6 minggu, DTwP atau DTaP atau secara kombinasi dengan Hep B atau Hib. Ulangan DPT umur 18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 mendapat TT pada program BIAS SD kelas VI

Hepatitis A Hepatitis A diberikan pada umur ≥2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan

Hib Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau kombinasi

Tifoid Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada umur ≥ 2 tahun, diulang setiap 3 tahun

Campak Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program BIAS pada SD kl 1, umur 6 tahun

Page 22: Imunisasi.ppt
Page 23: Imunisasi.ppt
Page 24: Imunisasi.ppt

Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005Jadwal Imunisasi

Page 25: Imunisasi.ppt

Jadwal Imunisasi Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Page 26: Imunisasi.ppt

Jadwal

Imuni

Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005

Page 27: Imunisasi.ppt

Jadwal Imunisasi di Posyandu / Puskesmas

Mulai umur 5 Imunisasi Dasar

0 bulan (Segera setelah lahir) Hepatitis B 0 1 bulan BCG, Polio 12 bulan DPT-Hepatitis B -1, Polio 23 bulan DPT-Hepatitis B -2, Polio 34 bulan DPT-Hepatitis B -3, Polio 49 bulan Campak

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes, Dit Sepim Kesma, 2008

Page 28: Imunisasi.ppt

PERLU ???

IMUNISASI YG DIANJURKAN

Page 29: Imunisasi.ppt

VAKSIN KOMBO DTP-HB

VaksinHB I

VaksinDTP-HB I

VaksinDTP-HB II

VaksinDTP-HB III

0 1 2 3 4

10 mcg 5 mcg 5 mcg 5 mcg

VaksinHB I

VaksinHB II

6

VaksinHB I

10 mcg 10 mcg 10 mcg

KIPI HB I adalah Acquired Prothrombine ComplexDeficiency karena defisiensi vitamin K. Janganlupa suntikan vitamin K1 1 mg IM setelah lahirsebelum menyuntikan vaksin HB I

Catatan:

BIOFARMA

Page 30: Imunisasi.ppt
Page 31: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Imunisasi apa yang diperlukan oleh seorang anak ?

• Apa yang harus dilakukan bila pemberian imunisasi seorang anak sering tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter ?

• Apakah imunisasi ada efek sampingnya ?• Mengapa Hepatitis B yang pertama harus

diberikan pada bayi baru lahir dalam 12 jam pertama ?

Page 32: Imunisasi.ppt

Vaksin 1 x / Vaksin dgn daya lindung panjang

• BCG (Bacille Calmette-Guerin)Usia < 12 bulan, boleh diberikan kapan sajaUsia > 12 bulan, kapan saja, dosis 0,1 ml IK

• CampakUsia 9-12 bulan, berikan kapan sajaUsia 1 tahun/lebih, berikan MMR

• MMRBila sampai dengan umur 12 bulan belum dapat vaksin campak, MMR bisa diberikan kapan saja setelah berumur 1 tahun

Page 33: Imunisasi.ppt

Vaksin dgn pemberian beberapa kali dan interval

waktu tertentu• DPT

Bila dimulai dengan DTPw, boleh dilanjutkan dengan DTPaBerikan Td pada anak > 7 tahun, jangan DTPw atau DTPa apabila vaksin tersediaBila terlambat, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan & lengkapi imunisasi seperti jadwal, tidak peduli berapa jarak waktu/interval keterlambatan dari pemberian sebelumnyaBila belum pernah imunisasi dasar pd usia < 12 bulan, imunisasi diberikan sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnyaBila pemberian ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, maka pemberian ke-5 secepat-cepatnya 6 bulan sesudahnyaBila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian ke-5 tidak perlu lagi

Page 34: Imunisasi.ppt

……Vaksin

• Polio oralBila terlambat, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan & lengkapi imunisasi seperti jadwal, tidak peduli berapapun jarak waktu/interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya

• Hepatitis B Bila terlambat, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan & lengkapi imunisasi seperti jadwal, tidak peduli berapapun jarak waktu/interval keterlambatan dari pemberian sebelumnyaAnak dan remaja yang belum pernah imunisasi Hepatitis B pada masa bayi, bisa mendapat serial imunisasi Hepatitis B kapan saja saat berkunjung

Page 35: Imunisasi.ppt

……Vaksin

• HIBUsia 7-11 bulan, pernah imunisasi 1 dosis, berikan 1 dosis usia 7-11 bulan dan booster 1x setelah 2 bulan atau usia 12-15 bulanUsia 12-14 bulan, pernah imunisasi 2 dosis sebelum usia 12 bulan, berikan 1 dosisUsia 12-14 bulan, pernah imunisasi 1 dosis sebelum usia 12 bulan, berikan 2 dosis interval 2 bulanUsia 15-59 bulan, jadwal tidak lengkap, berikan 1 dosis

Page 36: Imunisasi.ppt

Belum pernah dapat imunisasi

Bila usia anak sudah berada di luar jadwal imunisasi dan belum pernah mendapat

imunisasi, maka imunisasi harus diberikan kapan saja pada umur berapa saja

sebelum anak terkena penyakit tersebut

Page 37: Imunisasi.ppt

Status imunisasi tidak jelas

Anak harus dianggap rentan dan harus diberikan imunisasi yang diperkirakan

belum didapat

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemberian vaksin, seperti MMR,

Varisela, HIB, Hepatitis B, Campak, DPT, atau Polio akan merugikan penerima yang

sudah imun

Page 38: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Imunisasi apa yang diperlukan oleh seorang anak ?

• Apa yang harus dilakukan bila imunisasi seorang anak sering tdk sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter ?

• Apa efek samping dari imunisasi ?• Mengapa Hepatitis B yang pertama harus

diberikan pada bayi baru lahir dalam 12 jam pertama ?

Page 39: Imunisasi.ppt

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah

imunisasi

Page 40: Imunisasi.ppt

Reaksi KIPI terhadap DPTLokal

kemerahan, bengkak, nyeri

Sistemikdemam > 380C, somnolen, iritabilitas, anoreksia,

muntah, menangis terus, kejang, shock-like

SumberCody CL, Barraff LJ, Cherry JD, et al. Nature and rates of

adverse reactions associated with DTP and DT immunization in infants and children. Pediatrics 1981; 68: h.

650-60

Page 41: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Imunisasi apa yang diperlukan oleh seorang anak ?

• Apa yang harus dilakukan bila imunisasi seorang anak sering tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter?

• Apakah imunisasi ada efek sampingnya ?

• Mengapa Hepatitis B yang pertama harus diberikan pada bayi baru lahir dalam 12 jam pertama ?

Page 42: Imunisasi.ppt

IMUNISASI HEPATITIS B

Page 43: Imunisasi.ppt

PendahuluanPendahuluan Infeksi virus hepatitis B (VHB) Infeksi virus hepatitis B (VHB) salah salah

satu penyakit hati tersering di duniasatu penyakit hati tersering di dunia

AS: 300.000 kasus baru hepatitis B tiap AS: 300.000 kasus baru hepatitis B tiap tahunnya tahunnya

Infeksi perinatal / masa awal kanak-Infeksi perinatal / masa awal kanak-kanak kanak sedikit gejala bahkan tanpa sedikit gejala bahkan tanpa gejala gejala risiko tinggi menjadi kronis risiko tinggi menjadi kronis

Indonesia (1995) : angka kejadian 8,8%Indonesia (1995) : angka kejadian 8,8%

Page 44: Imunisasi.ppt

Lubis dkk, Medan: 1%

Van Hattum dkk, Riau: 1,9%

Amirudin dkk, Ujung

Pandang: 7,1%

Budihusodo dkk, Jakarta: 5,8%

Reiners dkk, Jabar: 4,7%

Brown dkk, Bali: 1,5%

ANGKA KEJADIAN DI INDONESIA

Page 45: Imunisasi.ppt

Sulaiman dkk 1995:

angka kejadian

8,8%

EPIDEMIOLOGI

Page 46: Imunisasi.ppt

Rumah Sakit Jumlah Sampel %HBsAg Peneliti

Jakarta 736 5,2 Wiharta,

1985

Surabaya 1016 4,6

Edison, 1989

Mataram 3079 3,8

Soewignyo, 1988

Yogyakarta 524 2,1

Sebodo, 1984

Manado 120 6,7

Engel, 1995

Denpasar 6043 2,45

Surya, 1993

Surakarta 1880 3,4 Suparyatmo,

1992

Prevalensi Ibu Hamil Pengidap VHB di Beberapa Rumah Sakit di Indonesia

Page 47: Imunisasi.ppt

Risiko terjadinya infeksi VHB kronis berbanding terbalik antara usia dengan saat terjadinya infeksi.

Terinfeksi VHB < 1 tahun > 90% kronis

Terinfeksi VHB 2 - 5 tahun 50% kronis

Terinfeksi > 5 tahun 5 - 10% kronis

Amstrong dkk, 1990: 16.000 anak usia <10 tahun di AS terinfeksi VHB

Merican dkk: 44% dari pasien sirosis hepatis dan 45% dari pasien karsinoma hepatoseluler anak HBsAg (+)

Page 48: Imunisasi.ppt

Divisi Hepatologi Departemen

IKA FKUI/ RSCM

(periode Juli 1992 - April 2000)

28 pasien hepatitis B kronis dan 11 pasien

karsinoma hepatoselular (6 orang

diantaranya infeksi VHB positif)

Page 49: Imunisasi.ppt

Tang JR dkk:

100% bayi dengan HBsAg (+) saat lahir,

tetap positif pada saat bayi berusia 6 bulan

walaupun sudah diberikan profilaksis 75%

berkembang menjadi VHB kronik.

Page 50: Imunisasi.ppt

Usaha PreventifUsaha PreventifStrategi yang digunakanStrategi yang digunakan• Memeriksa HBsAg seluruh ibu hamil

• Imunisasi kelompok yang berisiko tinggi & seluruh bayi yang baru lahir

• Uji tapis untuk darah & produknya

• Tindakan pencegahan yang universal

• Menghindari penggunaan jarum bersama-sama

• Pencegahan pada keadaan yang khusus: profilaksis

• Edukasi mengenai transmisi VHB

Page 51: Imunisasi.ppt

Usaha PreventifUsaha Preventif

Imunisasi pasifImunisasi pasif

Dibuat dari serum pasien yang sembuh dari infeksi VHB akut & memiliki titer anti-HBs yang bermakna hepatitis B immunoglobulin (HBIG)

HBIG diberi bersamaan dengan imunisasi VHB kepada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg (+)

Vaksin dan HBIG harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir imunisasi VHB diteruskan sesuai dengan jadwalnya

Page 52: Imunisasi.ppt

Pemberian HBIG + vaksin melindungi bayi 85-95%

Bila hanya diberikan HBIG tanpa vaksin atau hanya vaksin efektifitas menjadi 70-75%

Page 53: Imunisasi.ppt

Imunisasi AktifImunisasi Aktif

1 Oktober 2002: program nasional imunisasi hepatitis B <7 hari pada seluruh bayi yang lahir

1981: vaksin hepatitis B dibuat secara komersil

Bayi cukup bulan: 3X pemberian saat lahir (kurang dari 12 jam), 1 bulan kemudian dan 5 bulan setelah pemberian yang kedua

Bayi prematur < 2 kg dengan ibu HBsAg (+) pemberian vaksin I (dengan HBIG) tidak dihitung Vaksin II: saat bayi mencapai 2 kg atau usia 2 bulan pada usia 3 bulan dan 8 bulan

Usaha PreventifUsaha Preventif

Page 54: Imunisasi.ppt

Chang dkk:Chang dkk: pe↓ angka kejadian karsinoma hepatoselular setelah pemberian imunisasi hepatitis B

Ni dkk:Ni dkk: pe↓ angka kejadian infeksi VHB karier setelah 15 tahun pemberian imunisasi di daerah endemisitas tinggi

Page 55: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Mengapa vaksinasi BCG sebaiknya tidak diberikan beberapa hari setelah bayi lahir ?

Page 56: Imunisasi.ppt

Alasan

Pemberian vaksinasi BCG pada saat neonatus merupakan faktor risiko tertinggi untuk timbulnya limfadenitis BCG. Oleh

karena itu ada yang menganjurkan pemberian vaksinasi BCG sebaiknya pada

usia 2-3 bulan

Page 57: Imunisasi.ppt
Page 58: Imunisasi.ppt

Apa itu “Limfadenitis BCG” ?

Pembesaran kelenjar limfe regional ipsilateral dengan tempat suntikan yang timbul beberapa minggu setelah penyuntikan vaksin BCG. Umumnya tunggal, namun pada beberapa kasus dijumpai juga yang multipel.

Angka kejadian : 1-2 / 1000 dosis vaksin

Sering disebut juga sebagai BCG - itis

Page 59: Imunisasi.ppt

Gambaran Klinisnya ?

NonsupuratifMembaik dengan sendirinya dalam

beberapa minggu atau bulan (rerata 9,1 bulan)

Singla A, Singh S, Goraya JS, Radhika S, Sharma M. The natural course of nonsuppurative Calmette-Guerin Bacillus lymphadenitis.

Pediatr Infect Dis J 2002; 21: 446-8

PROGRESIF

Page 60: Imunisasi.ppt
Page 61: Imunisasi.ppt

Gambaran……Supuratif (15% atau 30-80%)Muncul fluktuasi pd perabaan,

pembengkakan, serta kemerahan pd kulit di atasnya. Bila didiamkan akan pecah &

terbentuk luka yg bergaung. Penyembuhan berlangsung bbrp bulan &

akan mengakibatkan sikatrisasi. Meningkat pd bayi yg diimunisasi pd masa

neonatus & bila timbulnya limfadenitis makin cepat terlihat

Hamedi AB, Velayati A. Clinical course study post-BCG vaccination. Internet J Infect Dis 2004: 3

Page 62: Imunisasi.ppt

Diagnosis• Secara klinis

Diagnosis Banding

• Adenitis piogenik (demam & nyeri tekan)

• Limfadenitis tuberkulosis (jarang ditemukan pembesaran kelenjar getah bening yang soliter)

Page 63: Imunisasi.ppt

Pemeriksaan Penunjang

Tidak banyak berperan, kecuali pemeriksaan pemetaan DNA yang secara

pasti dapat membedakan keduanya, namun tidak rutin dilakukan

Page 64: Imunisasi.ppt

Tata Laksana

• Nonsupuratif

Diobati atau tidak diobati, tidak ada perbedaan yang bermakna di antara keduanya untuk mencegah timbulnya proses supurasi

Tidak perlu obat sama sekali

Goraya JS, Virdi VS. Treatment of Calmette-Guerin Bacillus adenitis: a metanalysis. Pediatr Infect Dis J 2001; 20: 632-4.

Page 65: Imunisasi.ppt

Tata……• Supuratif

Aspirasi dgn jarum suntik, cukup 1x saja. Dibanding dgn yg tidak diaspirasi, tingkat penyembuhan yang diaspirasi lebih tinggi (95% vs 68%) dan penyembuhannya lebih cepat (6,7 minggu vs 11,8 minggu)

Bila aspirasi gagal, dpt dilakukan eksisi atau ekstirpasi. Penyembuhan lebih cepat

Ali S, Almoudaris M. BCG lymphadenitis. Arch Dis Child 2004; 89: 812.Goraya JS, Virdi VS. Bacille Calmette-Guerin lymphadenitis. Postgrad

Med J 2002;78: 327-9

Page 66: Imunisasi.ppt

Faktor Risiko ?

• Faktor Vaksin

1.Masih terdapat sisa kuman yang virulen

dalam vaksin

2.Viabilitas, proporsi dari kuman yang

hidup dan mati pada produk akhir vaksin

3.Dosis vaksin yang diberikan

Page 67: Imunisasi.ppt

Faktor……

• Faktor Penjamu

1.Status imunologi anak. Kelainan

imunodefisiensi merupakan faktor risiko

untuk timbulnya komplikasi lain yg berat

2.Vaksinasi BCG dilakukan pada saat

neonatus

Page 68: Imunisasi.ppt

Faktor……

• Faktor Tenaga Kesehatan

1.Secara tidak sengaja vaksin diberikan

secara subkutan (seharusnya intrakutan)

Page 69: Imunisasi.ppt

Apa tujuan vaksinasi BCG ?

Membuat infeksi primer TB buatan, sehingga bila suatu saat terjadi infeksi

alamiah, infeksi tersebut bersifat infeksi pasca primer

Infeksi primer TB menyebabkan kelainan yang bersifat sistemik, sedangkan infeksi pasca primer TB menyebabkan kelainan

yang sifatnya setempat

Page 70: Imunisasi.ppt

Oleh karena itu……

Vaksinasi BCG tidak mencegah seorang anak dari infeksi TB, namun mencegah timbulnya manifestasi penyakit TB yang berat, seperti TB Millier, Meningitis TB,

dan TB Tulang

Page 71: Imunisasi.ppt
Page 72: Imunisasi.ppt

Masalah yang sering dijumpai

• Apakah benar MMR dapat menye-babkan autisme pada anak ?

Page 73: Imunisasi.ppt

Autisme adalah penyakit yang kompleks dengan penyebab yang bermacam-

macam

MMR dapat merupakan salah satu pencetus terjadinya autisme

Konsensus IDAI & Psikiatri AnakAnak yang berasal dari keluarga penderita autisme sebaiknya tidak di imunisasi MMR

Page 74: Imunisasi.ppt

Pernah diduga bahwa penyebab autisme adalah

kandungan merkuri yang berfungsi sebagai

pengawet dalam vaksin MMR

Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang dilakukan, pernyataan tersebut di atas tidaklah

benar

Metil Merkuri vs Etil Merkuri

Page 75: Imunisasi.ppt

Apakah thimerosal itu?• Thimerosal adalah preservative- component untuk

mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur

• Thimerosal sudah digunakan sejak tahun 1930

• Sebagai preservative digunakan konsentrasi 0,003%-0,01%

• Thimerosal mengandung 49,6% merkuri dan dimetabolisme/degradasi menjadi etil merkuri dan thiosalysilate

• Vaksin yang mengandung 0.01% thimerosal sebagai preservative mengandung kira-kira 50 mcg thimerosal per 0,5 ml vaksin kira-kira 25 mcg etilmerkuri per 0,5 ml vaksin

Page 76: Imunisasi.ppt

Bayi sampai dengan 6 bulan mendapat imunisasi menurut jadwal PPI

Jumlah vaksin Kadar merkuri

(mcg)

BCG, OPV-0, HB-1

DTwP, OPV-1, HB-2

DTwP-2, OPV-2

DTwP-3, OPV-3, HB-3

25

50

25

50

Jumlah 150

Angka ini masih di bawah rekomendasi ATSDR, FDA, dan WHO tetapi di atas EPA

Page 77: Imunisasi.ppt

Limit merkuri pada bayi < 6 bulan menurut EPA (The Enviromental Protection Agency) ,

ATSDR (The Agency for Toxic Substance Disease Registry), FDA (The Food and Drug Administration), dan WHO

Agensi P5 berat badan

P50 berat badan

P95 berat badan

EPA 65 mcg 89 mcg 106 mcg

ATSDR 194 mcg 266 mcg 319 mcg

FDA 259 mcg 354 mcg 425 mcg

WHO 305 mcg 417 mcg 501 mcg

Diperkirakan P5, P50, P95 pada perempuan saat lahir 2,36 kg, 3,23 kg, 3,81 kg; dan usia 6 bulan: 5,25 kg , 7,21 kg, 8,73 kg; dipilih perempuan karena BB lebih rendah dari lelaki

Page 78: Imunisasi.ppt

Mercuri concentrations and metabolism in infants receiving vaccines containing thimerosal: a descriptive

studyMichael E. Pichichero, Elsa Cernichiari, Joseph Loprelato, John Treanor

• Kelompok 1: 40 bayi cukup bulan < 6 bulan mendapat vaksin mengandung thiomersal (DPaT, hepatitis B, dan beberapa Hib)

• Kelompok 2: 21 mendapat vaksin bebas thiomersal

• Diperiksa total merkuri darah, urin dan feses 3-28 hari setelah vaksinasi

• Mean dosis merkuri pada kelompok 1: 45,6 mcg (2 bulan) dan 111,3 mcg pada 6 bulan

• Merkuri dalam darah kelompok 1: 3,75-20,55 nmol/L (2 bulan) dan < 7,50 nmol/L ( 6 bulan); hanya 1 dari kelompok 2 mengandung merkuri

• Konsentrasi merkuri rendah di urin, tinggi di feses (mean 82 ng/g feses kering-2 bulan dan mean 58 ng/g -6 bulan

• Interpretasi: Pemberian vaksin mengandung thimerosal tampaknya tidak menaikkan konsentrasi merkuri di atas nilai aman bayi (29 nmol/L). Etil merkuri tampaknya dapat dieliminasi dari darah melalui feses setelah pemberian parenteral thimerosal di vaksin

Lancet 2002; 360: 1737-41

Page 79: Imunisasi.ppt

Thimerosal and the occurance of autism: Negative ecological evidence from Danish population-based

dataKreesten M Madsen, Marlene B Lauritsen, Carsten B Pedersen, et al

• 956 anak (L:P = 3,5:1) didiagnosis autism pada periode 1971-2000

• Tidak ada trend peningkatan insidens autism selama periode thimerosal digunakan di Denmark s/d 1990

• Dari 1991-2000 insidens meningkat dan terus meningkat setelah thimerosal dikeluarkan dari vaksin-termasuk juga meningkat pada anak yang lahir setelah thimerosal dihentikan

• Kesimpulan: Penghentian thimerosal dalam vaksin di Denmark 1992 diikuti peningkatan insidens autism. Data ekologi peneliti tidak mendukung korelasi antara vaksin yang mengandung thimerosal dan insidens autis

Pediatrics 2003; 112:604-606

Page 80: Imunisasi.ppt

Reaksi thd obat & vaksin :

Reaksi simpang• Efek farmakologis, efek samping, reaksi

idiosinkrasi - akibat potensi vaksin sendiri • Reaksi alergi – akibat kepekaan seseorang

terhadap unsur vaksin dengan latar belakang genetik, bisa karena protein telur (Campak, Gondong), antibiotik, bahan preservatif (Neomisin, Merkuri), atau unsur lain yang terkandung dalam vaksin

• Interaksi obat, dan intoleransi

Page 81: Imunisasi.ppt

……Reaksi

Kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin

Kesalahan teknik pembuatan, pengadaan, dan distribusi vaksin, Kesalahan prosedur

dan teknik pelaksanaan imunisasi, atau Semata-mata kejadian yang timbul secara

kebetulan

Page 82: Imunisasi.ppt

Sebagian besar hubungan KIPI dengan imunisasi adalah secara kebetulan saja

Kejadian yang memang akibat imunisasi tersering adalah akibat kesalahan prosedur dan teknik pelaksanaan

SumberVaccine Safety Committee, Institute of Medicine-USA

Page 83: Imunisasi.ppt

Faktor penyebab(Pokja KIPI Departemen Kesehatan RI)

1. Kesalahan program (penyimpanan, pengelolaan, dan tata laksana pemberian vaksin) / teknik pelaksanaan imunisasi (dosis terlalu banyak, lokasi dan cara menyuntik, sterilisasi semprit dan jarum suntik, jarum bekas pakai, tindakan a dan antiseptik, kontaminasi vaksin dan peralatan suntik, penyimpanan vaksin, pemakaian sisa vaksin, jenis dan jumlah pelarut vaksin, tidak memperhatikan petunjuk produsen)

2. Induksi vaksin3. Faktor kebetulan4. Penyebab tidak atau belum diketahui