imunisasi.ppt

82
IMUNISASI IMUNISASI

Upload: sylvia-riana

Post on 29-Nov-2015

123 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

imunisasi

TRANSCRIPT

IMUNISASIIMUNISASI

Imunisasi / VaksinasiImunisasi / Vaksinasi prosedur untuk prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan patogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik.nonvirulen/nontoksik.

Ab yang diproduksi oleh imunisasi harus Ab yang diproduksi oleh imunisasi harus efektif terutama terhadap mikroba efektif terutama terhadap mikroba ekstraseluler dan produknya (toksin).ekstraseluler dan produknya (toksin).

Mengingat respon imun yang kuat Mengingat respon imun yang kuat baru timbul beberapa minggu, baru timbul beberapa minggu, imunisasi aktif biasanya diberikan imunisasi aktif biasanya diberikan jauh sebelum pajanan dengan jauh sebelum pajanan dengan patogen.patogen.

I. KEBERHASILAN VAKSINASI I. KEBERHASILAN VAKSINASI DALAM PROFILAKSIS IMUNDALAM PROFILAKSIS IMUN

Imunisasi Imunisasi kemajuan yang besar kemajuan yang besar dalam usaha imunoprofilaksis serta dalam usaha imunoprofilaksis serta menurunkan prevalensi penyakit.menurunkan prevalensi penyakit.

Cacar yang merupakan penyakit Cacar yang merupakan penyakit yang sangat ditakuti, berkat yang sangat ditakuti, berkat imunisasi massal, sekarang telah imunisasi massal, sekarang telah dapat dilenyapkan dari muka dunia dapat dilenyapkan dari muka dunia ini.ini.

Imunisasi dapat terjadi secara Imunisasi dapat terjadi secara alamiah dan buatan (aktif dan pasif).alamiah dan buatan (aktif dan pasif).

berbagai vaksin dan serum (juga berbagai vaksin dan serum (juga asal hewan) yang digunakan pada asal hewan) yang digunakan pada manusia.manusia.

II. ANTIGEN DAN IMUNOGENISITASII. ANTIGEN DAN IMUNOGENISITAS

A. A. IMUNOGENISITAS DAN IMUNOGENISITAS DAN ANTIGENISITASANTIGENISITAS

1. Imunogenisitas 1. Imunogenisitas sifat dasar bahan sifat dasar bahan tertentu (imunogen).tertentu (imunogen).

Imunogen Imunogen bahan yang bahan yang menginduksi respon imun.menginduksi respon imun.

Respon imun ditandai dgn induksi sel Respon imun ditandai dgn induksi sel B untuk memproduksi Ig dan aktivasi B untuk memproduksi Ig dan aktivasi sel T yang melepas sitokin.sel T yang melepas sitokin.

2. Antigenisitas2. Antigenisitas kemampuan suatu kemampuan suatu bahan (antigen) untuk menginduksi bahan (antigen) untuk menginduksi respon imun yang dapat bereaksi respon imun yang dapat bereaksi dengan reseptor antigen tersebut yang dengan reseptor antigen tersebut yang diproduksi sel B (antibodi) dan reseptor diproduksi sel B (antibodi) dan reseptor antigen pada permukaan sel T.antigen pada permukaan sel T.

Imunogenisitas & antigenisitas sering Imunogenisitas & antigenisitas sering digunakan dan diartikan sama.digunakan dan diartikan sama.

3. Lokasi berbagai antigen yang menginduksi 3. Lokasi berbagai antigen yang menginduksi imunitas.imunitas.

Vaksin yg sering digunakan tdd atas antigen Vaksin yg sering digunakan tdd atas antigen multipel yg masing-masing dpt memiliki multipel yg masing-masing dpt memiliki antigenisitas spesifik atau epitop.antigenisitas spesifik atau epitop.

Mengingat antigen permukaan Mengingat antigen permukaan komponen komponen mikroba pertama yg berinteraksi dgn mikroba pertama yg berinteraksi dgn pejamu, antigen eksternal biasanya pejamu, antigen eksternal biasanya merupakan antigen yg digunakan dalam merupakan antigen yg digunakan dalam vaksinasi.vaksinasi.

Dalam hal ini Dalam hal ini respon humoral & seluler respon humoral & seluler yg diinduksi vaksin menghasilkan produk yg yg diinduksi vaksin menghasilkan produk yg menginaktifkan potensi patogenik mikroba.menginaktifkan potensi patogenik mikroba.

Diagram bakteri dgn lokasi berbagai antigen yg Diagram bakteri dgn lokasi berbagai antigen yg menginduksi imunitasmenginduksi imunitas

B. DERAJAT IMUNOGENISITASB. DERAJAT IMUNOGENISITAS

Antigen Antigen bahan asing utk pejamu yg bahan asing utk pejamu yg derajat antigenisitasnya tgt dari jarak derajat antigenisitasnya tgt dari jarak filogenetik.filogenetik.

serum kuda lebih imunogenik terhadap serum kuda lebih imunogenik terhadap manusia dibanding serum kera.manusia dibanding serum kera.

Kompleksitas kimia suatu molekul sangat Kompleksitas kimia suatu molekul sangat berperan pada imunogenisitas.berperan pada imunogenisitas.

Keanekaragaman kimia memungkinkan Keanekaragaman kimia memungkinkan adanya berbagai epitop (unit utk adanya berbagai epitop (unit utk rangsangan antibodi).rangsangan antibodi).

C. Antigen yang berubahC. Antigen yang berubah Antigen dpt dirubah secara artifisial Antigen dpt dirubah secara artifisial

& antibodi yg diproduksinya akan & antibodi yg diproduksinya akan berhubungan dengan epitop yg berhubungan dengan epitop yg berubah.berubah.

Epitop dapat dihilangkan, Epitop dapat dihilangkan, ditambahkan atau dirubah.ditambahkan atau dirubah.

D. HaptenD. Hapten Cara umun utk meningkatkan Cara umun utk meningkatkan

jumlah epitop ialah dgn jumlah epitop ialah dgn menambahkan bahan yg disebut menambahkan bahan yg disebut hapten ke antigen yg sudah ada.hapten ke antigen yg sudah ada.

Hapten adalah molekul kecil Hapten adalah molekul kecil nonimunogenik yg dapat nonimunogenik yg dapat menambahkan epitop baru menambahkan epitop baru (spesifitas baru) bila dikonjugasikan (spesifitas baru) bila dikonjugasikan dgn antigen yg ada.dgn antigen yg ada.

E. AjuvanE. Ajuvan Adalah bahan yg berbeda dari antigen Adalah bahan yg berbeda dari antigen

yg ditambahkan ke vaksin utk yg ditambahkan ke vaksin utk meningkatkan respon imun, aktivasi sel meningkatkan respon imun, aktivasi sel T melalui peningkatan akumulasi APC T melalui peningkatan akumulasi APC ditempat pajanan antigen dan ekpresi ditempat pajanan antigen dan ekpresi kostimulator dan sitokin oleh APC.kostimulator dan sitokin oleh APC.

Ajuvan diikat antigen dalam vaksin, Ajuvan diikat antigen dalam vaksin, menolong antigen tetap di tempat menolong antigen tetap di tempat suntikan dan mengantarkan antigen ke suntikan dan mengantarkan antigen ke KGB tempat respon imun terjadi.KGB tempat respon imun terjadi.

Ajuvan harus memiliki sifat-sifat berikut :Ajuvan harus memiliki sifat-sifat berikut :

- membuat depot antigen & melepas antigen - membuat depot antigen & melepas antigen

sedikit demi sedikit sedikit demi sedikit memperpanjang memperpanjang pajananpajanan

antigen dgn sistem imun.antigen dgn sistem imun.

- mempertahankan integritas antigen- mempertahankan integritas antigen

- mempunyai sasaran APC- mempunyai sasaran APC

- menginduksi CTL/Tc- menginduksi CTL/Tc

- memacu respon imun dgn afinitas tinggi- memacu respon imun dgn afinitas tinggi

- mempunyai kapasitas utk mengintervensi - mempunyai kapasitas utk mengintervensi sistem sistem

imun yg selektif (sel B dan T).imun yg selektif (sel B dan T).

Berbagai mikroba & preparat Berbagai mikroba & preparat sintesis sintesis ajuvan ajuvan

Contoh Contoh emulsi air/minyak, produk emulsi air/minyak, produk bakteri, komponen polimer dan bakteri, komponen polimer dan detergen yg digunakan sendiri atau detergen yg digunakan sendiri atau dicampur dgn yg lain.dicampur dgn yg lain.

Ajuvan terbaru Ajuvan terbaru lipid A yg sudah lipid A yg sudah diproses utk menurunkan diproses utk menurunkan toksisitasnya.toksisitasnya.

F. Besar MolekulF. Besar Molekul Molekul besar Molekul besar lebih imunogenik lebih imunogenik

oleh karena memberikan oleh karena memberikan kesempatan menjadi lebih kompleks kesempatan menjadi lebih kompleks (lebih banyak epitop yg beraneka (lebih banyak epitop yg beraneka ragam).ragam).

G. Rute ImunisasiG. Rute Imunisasi Pemberian SK atau IM Pemberian SK atau IM rute rute

tersering & terbaik dalam vaksinasi tersering & terbaik dalam vaksinasi aktif atau pasif utk menginduksi aktif atau pasif utk menginduksi respon antibodi.respon antibodi.

Suntikan IV Suntikan IV mengurangi respon mengurangi respon imunimun

Oral Oral imunisasi polio (sabin) imunisasi polio (sabin) strain virus yg dilemahkan yg dpt strain virus yg dilemahkan yg dpt berkembang dlm mukosa usus kecil.berkembang dlm mukosa usus kecil.

H. Sifat PejamuH. Sifat Pejamu Berbagai faktor mempengaruhi Berbagai faktor mempengaruhi

respon thd imunisasi respon thd imunisasi faktor faktor endogen berupa usia,genetik, endogen berupa usia,genetik, kesehatan umum dan faktor eksogen kesehatan umum dan faktor eksogen berupa infeksi intermiten, status gizi berupa infeksi intermiten, status gizi dan medikasi.dan medikasi.

Defisiensi vitamin A Defisiensi vitamin A mengurangi mengurangi daya pertahanan pejamudaya pertahanan pejamu

I. DosisI. Dosis Dosis berlebihan atau berulang Dosis berlebihan atau berulang

mengganggu respon imun.mengganggu respon imun.

J. Nomenklatur antigenJ. Nomenklatur antigen Berbagai nama diberikan utk Berbagai nama diberikan utk

antigen sesuai asalnya seperti antigen sesuai asalnya seperti antigen kapsul, antigen golongan antigen kapsul, antigen golongan darah, antigen transplantasi atau darah, antigen transplantasi atau sesuai komposisi kimia.sesuai komposisi kimia.

K. Antigen sel T dependent & sel T K. Antigen sel T dependent & sel T independenindependen

Kebanyakan antigen memerlukan bantuan Kebanyakan antigen memerlukan bantuan sel T utk menimbulkan respon imun.sel T utk menimbulkan respon imun.

Antigen dgn komponen protein merupakan Antigen dgn komponen protein merupakan prototipe antigen yg T dependen (TD).prototipe antigen yg T dependen (TD).

Hal ini berarti bahwa sel B yg sebenarnya Hal ini berarti bahwa sel B yg sebenarnya memproduksi Ig tdk akan mampu memproduksi Ig tdk akan mampu berfungsi tanpa bantuan sel T.berfungsi tanpa bantuan sel T.

Bantuan tersebut berupa sitokin yg Bantuan tersebut berupa sitokin yg dilepas sel T setelah kontak dgn antigendilepas sel T setelah kontak dgn antigen

Sebaliknya, polisakarida & molekul Sebaliknya, polisakarida & molekul lain dgn tempat determinan yg lain dgn tempat determinan yg terbatas, dpt merangsang sel B utk terbatas, dpt merangsang sel B utk memproduksi Ig tanpa memerlukan memproduksi Ig tanpa memerlukan bantuan sel T, jadi T independen bantuan sel T, jadi T independen (TI).(TI).

L. SuperantigenL. Superantigen Molekul superantigen Molekul superantigen mitogen sel mitogen sel

T yg sangat poten T yg sangat poten supermitogen supermitogen krn dapat memacu mitosis sel CD4 krn dapat memacu mitosis sel CD4 tanpa bantuan dari APC.tanpa bantuan dari APC.

Contoh superantigen enterotoksin & Contoh superantigen enterotoksin & toksin sindrom syok toksin sindrom syok stafilokokus stafilokokus aureus aureus menginduksi sel T utk menginduksi sel T utk memproduksi sejumlah besar sitokin memproduksi sejumlah besar sitokin IL-1 dan TNF IL-1 dan TNF patologi jaringan patologi jaringan lokal.lokal.

M. EpitopM. Epitop Imunogen & antigen memiliki Imunogen & antigen memiliki

gerombol unik dari golongan kimia gerombol unik dari golongan kimia yg berperan utk merangsang sel B yg berperan utk merangsang sel B atau T atau T epitop. epitop.

Epitop Epitop 4-5 asam amino dari 4-5 asam amino dari protein atau liposakarida dgn protein atau liposakarida dgn ukuran yg sama.ukuran yg sama.

Epitop Epitop bagian antigen yg dapat bagian antigen yg dapat diikat antibodidiikat antibodi

N. Antigen heterofilN. Antigen heterofil Sinonim antigen heterogenetikSinonim antigen heterogenetik Berperan pada reaksi silangBerperan pada reaksi silang Antibodi thd suatu antigen dpt Antibodi thd suatu antigen dpt

menunjukkan reaksi thd antigen lain menunjukkan reaksi thd antigen lain yg tdk berhubungan.yg tdk berhubungan.

O. MultivalensiO. Multivalensi Molekul antigen yg mengandung Molekul antigen yg mengandung

sejumlah epitop yg berbeda.sejumlah epitop yg berbeda. Setiap molekul antibodi bereaksi dgn Setiap molekul antibodi bereaksi dgn

satu epitop.satu epitop.

P. Vaksin kombinasiP. Vaksin kombinasi Terdiri atas dua atau lebih imunogen Terdiri atas dua atau lebih imunogen

terpisah yg disatukan dalam produk terpisah yg disatukan dalam produk tunggal.tunggal.

Misalnya DPT, trivalen virus polio Misalnya DPT, trivalen virus polio mati (IPV) dan OPV.mati (IPV) dan OPV.

III. KLASIFIKASI VAKSINIII. KLASIFIKASI VAKSIN

Vaksin dapat dibagi vaksin hidup Vaksin dapat dibagi vaksin hidup dan vaksin mati.dan vaksin mati.

Vaksin hidup dibuat Vaksin hidup dibuat dalam dalam pejamu, dpt menimbulkan penyakit pejamu, dpt menimbulkan penyakit ringan & menimbulkan respon imun ringan & menimbulkan respon imun spt pada infeksi alamiah.spt pada infeksi alamiah.

Vaksin mati Vaksin mati bahan asal patogen bahan asal patogen seperti toksoid yg diinaktifkan tetapi seperti toksoid yg diinaktifkan tetapi tetap imunogen.tetap imunogen.

IV. IMUNISASI PASIFIV. IMUNISASI PASIF

Imunisasi pasif Imunisasi pasif menerima antibodi menerima antibodi atau produk sel dari orang lain yang atau produk sel dari orang lain yang telah mendapat imunisasi aktif.telah mendapat imunisasi aktif.

Transfer sel yg kompeten imun Transfer sel yg kompeten imun kepada pejamu yg sebelumnya imun kepada pejamu yg sebelumnya imun inkompeten, disebut transfer inkompeten, disebut transfer adoptif.adoptif.

A. Imunisasi Pasif AlamiahA. Imunisasi Pasif Alamiah

1. Imunisasi maternal melalui 1. Imunisasi maternal melalui plasentaplasenta

Antibodi dalam darah ibu Antibodi dalam darah ibu proteksi proteksi pasif kepada janin.pasif kepada janin.

IgG IgG antitoksik, antivirus & antibakteri antitoksik, antivirus & antibakteri thd H.influenza B atau S. agalacti B.thd H.influenza B atau S. agalacti B.

Ibu yg mendapat vaksinasi Ibu yg mendapat vaksinasi memberikan proteksi pasif kepada janin memberikan proteksi pasif kepada janin & bayi. & bayi.

2. Imunitas maternal melalui 2. Imunitas maternal melalui kolostrumkolostrum

ASI mengandung ASI mengandung Enhancement Enhancement Growth factor utk bakteri yg diperlukan Growth factor utk bakteri yg diperlukan dlm usus atau faktor yg justru dpt dlm usus atau faktor yg justru dpt menghambat tumbuhnya kuman menghambat tumbuhnya kuman tertentu (lisozim, laktoferin, interferon, tertentu (lisozim, laktoferin, interferon, makrofag, sel T, sel B, granulosit).makrofag, sel T, sel B, granulosit).

Antibodi ditemukan dlm ASI dan Antibodi ditemukan dlm ASI dan kadarnya lebih tinggi pada kolostrum.kadarnya lebih tinggi pada kolostrum.

A. Imunisasi Pasif BuatanA. Imunisasi Pasif Buatan

1. Immune Serum Globulin nonspesifik 1. Immune Serum Globulin nonspesifik (Human Normal Immunoglobulin)(Human Normal Immunoglobulin)

Imunisasi pasif tdk diberikan secara rutin, dlm Imunisasi pasif tdk diberikan secara rutin, dlm keadaan tertentu kepada penderita yg keadaan tertentu kepada penderita yg terpajan dgn bahan berbahaya & sebagai terpajan dgn bahan berbahaya & sebagai regimen jangka panjang pada penderita dgn regimen jangka panjang pada penderita dgn defisiensi antibodi.defisiensi antibodi.

Berupa tindakan profilaktik atau terapeutikBerupa tindakan profilaktik atau terapeutik Tergantung dari isi & kemurnian antisera Tergantung dari isi & kemurnian antisera

preparat disebut globulin imun atau globulin preparat disebut globulin imun atau globulin imun spesifik.imun spesifik.

Pemberian IM/IVPemberian IM/IV ISG ISG imunisasi pasif thd berbagai imunisasi pasif thd berbagai

penyakit / utk penderita penyakit / utk penderita imunokompromais.imunokompromais.

ISG ISG purpura TIP purpura TIP

2. Immune Serum Globulin spesifik2. Immune Serum Globulin spesifik

a. a. Hepatitis B immune GlobulinHepatitis B immune Globulin HBIG HBIG dari pool plasma manusia yg dari pool plasma manusia yg

menunjukkan titer tinggi antibodi menunjukkan titer tinggi antibodi HBsAg.HBsAg.

Dapat diberikan pada masa perinatal Dapat diberikan pada masa perinatal pada anak dgn ibu hepatitis B.pada anak dgn ibu hepatitis B.

Tenaga medis yg tertusuk jarum Tenaga medis yg tertusuk jarum terinfeksiterinfeksi

Setelah kontak dgn penderita hepatitis B Setelah kontak dgn penderita hepatitis B yang HBsAg positif.yang HBsAg positif.

b. ISG Hepatitis Ab. ISG Hepatitis A Diberikan sebagai proteksi sebelum Diberikan sebagai proteksi sebelum

& sesudah pajanan.& sesudah pajanan. Mencegah hepatitis A Mencegah hepatitis A akan akan

mengunjungi negara prevalensi mengunjungi negara prevalensi Hepatitis A tinggiHepatitis A tinggi

c. ISG campakc. ISG campak Diberikan sebelum vaksinasi virus Diberikan sebelum vaksinasi virus

campak yg dilemahkan pada anak-campak yg dilemahkan pada anak-anak imonudefisiensianak imonudefisiensi

d. Human rabies Immune Globulind. Human rabies Immune Globulin HIRG HIRG mengobati penderita mengobati penderita

terpajan dgn anjing gilaterpajan dgn anjing gila Karena tdk tersedia serum asal Karena tdk tersedia serum asal

manusia manusia serum asal kuda. serum asal kuda.

e. Human Varicella-Zoster Immune e. Human Varicella-Zoster Immune GlobulinGlobulin

Sebagai profilaksis pada anak Sebagai profilaksis pada anak imunodefisiensi utk mencegah imunodefisiensi utk mencegah variselavarisela

f. Antisera terhadap sitomegalof. Antisera terhadap sitomegalo Rutin pada mereka yg mendapat Rutin pada mereka yg mendapat

transplantasi sumsum tulang.transplantasi sumsum tulang.

g. Antibodi Rhogam (Rho D-immune g. Antibodi Rhogam (Rho D-immune globulin)globulin)

Mencegah imunisasi oleh eritrosit Mencegah imunisasi oleh eritrosit fetal yang Rh+.fetal yang Rh+.

h. Tetanus Immune Globulinh. Tetanus Immune Globulin Proteksi pasif setelah lukaProteksi pasif setelah luka IM dengan toksoid IM dengan toksoid

i. Vaccinia Immune Globulini. Vaccinia Immune Globulin Penderita eksim / imunokompromais Penderita eksim / imunokompromais

yg terpajan dgn vaksinia dan pada yg terpajan dgn vaksinia dan pada anggota tentara.anggota tentara.

3. Serum Asal Hewan3. Serum Asal Hewan Anti bisa ular tertentu, laba-laba, Anti bisa ular tertentu, laba-laba,

kalajengking kalajengking mengobati mereka mengobati mereka yg digigit.yg digigit.

V. IMMUNISASI AKTIFV. IMMUNISASI AKTIF

Vaksin hidup/dilemahkan atau yang Vaksin hidup/dilemahkan atau yang dimatikandimatikan

Keuntungan pemberian vaksin yang Keuntungan pemberian vaksin yang hidup/dilemahkan hidup/dilemahkan terjadinya terjadinya replikasi mikroba sehingga replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dgn dosis menimbulkan pajanan dgn dosis besar dan respon imun ditempat besar dan respon imun ditempat infeksi alamiahinfeksi alamiah

A. Respon Primer dan sekunderA. Respon Primer dan sekunder Kontak pertama dgn antigen Kontak pertama dgn antigen

eksogen eksogen respon humoral primer respon humoral primer ditandai sel plasma memproduksi ditandai sel plasma memproduksi Ab dan sel B memori.Ab dan sel B memori.

Aktivasi kedua sel memori Aktivasi kedua sel memori menimbulkan respon antibodi menimbulkan respon antibodi sekunder.sekunder.

Kadar dan isotipe antibodi dalam serum Kadar dan isotipe antibodi dalam serum setelah imunisasi dengan antigen yang setelah imunisasi dengan antigen yang

pertama & keduapertama & kedua

B. Perbedaan respon imun di berbagai bagian B. Perbedaan respon imun di berbagai bagian tubuhtubuh

Ada perbedaan kadar antibodi dalam intra & Ada perbedaan kadar antibodi dalam intra & ekstra-vaskuler.ekstra-vaskuler.

sIgA sIgA Ig utama dalam sekresi hid Ig utama dalam sekresi hiduung, ng, bronkus, intestinal, saluran kemih, saliva.bronkus, intestinal, saluran kemih, saliva.

Pemberian vaksin polio oral (sabin) Pemberian vaksin polio oral (sabin) memacu produksi antipolio (sIgA) dlm sekresi memacu produksi antipolio (sIgA) dlm sekresi nasal & duodenum, sedang pemberian vaksin nasal & duodenum, sedang pemberian vaksin mati parenteral (salk) tidak.mati parenteral (salk) tidak.

IgG & IgM dapat ditemukan dalam sekresi IgG & IgM dapat ditemukan dalam sekresi setempat setempat Ig serum berperan pula pd Ig serum berperan pula pd imunitas ektravaskuler.imunitas ektravaskuler.

VI. VAKSIN VIRUSVI. VAKSIN VIRUS

Respon antivirus kompleks Respon antivirus kompleks ada ada beberapa faktor yg berperan seperti beberapa faktor yg berperan seperti tempat virus masuk tubuh, tempat virus tempat virus masuk tubuh, tempat virus melekat pada sel, aspek patogenesis melekat pada sel, aspek patogenesis infeksi virus, induksi interferon, respon infeksi virus, induksi interferon, respon antibodi dan CMI.antibodi dan CMI.

IgG IgG antibodi terpenting diantara antibodi terpenting diantara antibodi virus, tetapi virus yg sudah antibodi virus, tetapi virus yg sudah dikat sel pejamu tdk dpt dilepaskan lagi dikat sel pejamu tdk dpt dilepaskan lagi oleh antibodi.oleh antibodi.

VII. VAKSIN BAKTERIVII. VAKSIN BAKTERI

Respon imun antibakterial meliputi Respon imun antibakterial meliputi lisis melalui antibodi dan komplemen, lisis melalui antibodi dan komplemen, opsonin, fagositosis yang diaktifkan opsonin, fagositosis yang diaktifkan dgn eliminasi bakteri di hati, limpa dan dgn eliminasi bakteri di hati, limpa dan sel-sel dari sistem fagosit makrofag.sel-sel dari sistem fagosit makrofag.

Yang berperan pada opsonin dan Yang berperan pada opsonin dan fagositosis bakteri gram negatif adalah fagositosis bakteri gram negatif adalah IgG dan IgM atau komponen-IgG dan IgM atau komponen-komplemen C3b.komplemen C3b.

VIII. VAKSIN HASIL VIII. VAKSIN HASIL REKAYASAREKAYASA

Salah satu keterbatasan vaksin Salah satu keterbatasan vaksin peptida sintetik & subunit peptida sintetik & subunit polisakarida atau vaksin proteinpolisakarida atau vaksin protein cenderung kurang imunogenik.cenderung kurang imunogenik.

Vaksin subunit Vaksin subunit lebih cenderung lebih cenderung memacu imunitas humoral dibdg memacu imunitas humoral dibdg seluler seluler usaha membuat vaksin usaha membuat vaksin peptida sintetik yg mengandung peptida sintetik yg mengandung epitop imunodominan sel B dan T.epitop imunodominan sel B dan T.

IX. VAKSIN TUMORIX. VAKSIN TUMOR

Imunisasi yg membunuh sel tumor atau Imunisasi yg membunuh sel tumor atau antigen tumor dapat meningkatkan antigen tumor dapat meningkatkan respon thd tumor.respon thd tumor.

Identifikasi peptida yg dpt dikenal CTL Identifikasi peptida yg dpt dikenal CTL tumor spesifik & klon gen yg menyandi tumor spesifik & klon gen yg menyandi antigen tumor spesifik yg dikenal CTL antigen tumor spesifik yg dikenal CTL merupakan kandidat untuk vaksin tumor.merupakan kandidat untuk vaksin tumor.

Imunisasi dgn antigen tumor murni dan Imunisasi dgn antigen tumor murni dan ajuvan msh dalam percobaan.ajuvan msh dalam percobaan.

IMUNISASI PADA GOLONGAN IMUNISASI PADA GOLONGAN TERTENTUTERTENTU

1. Dewasa dan usia di atas 60 tahun1. Dewasa dan usia di atas 60 tahun Dapat diberikan sebagai imunisasi Dapat diberikan sebagai imunisasi

ulangan atau pertama.ulangan atau pertama. Usia > 60 thn Usia > 60 thn penurunan respon penurunan respon

imun sekunder.imun sekunder. Usia lanjut Usia lanjut respon baik thd respon baik thd

polisakarida bakteri, shg pemberian polisakarida bakteri, shg pemberian vaksin polisakarida pneumokok dapat vaksin polisakarida pneumokok dapat meningkatkan antibodi dgn efektif.meningkatkan antibodi dgn efektif.

2. Penyakit kronis2. Penyakit kronis Vaksin pneumokok & virus influenza Vaksin pneumokok & virus influenza

yg diinaktifkan/dilemahkan yg diinaktifkan/dilemahkan dianjurkan utk diberikan kpd dianjurkan utk diberikan kpd penderita anemia sel sabit, hodgkin, penderita anemia sel sabit, hodgkin, multipel mieloma, peny multipel mieloma, peny kardiovaskuler kronik, peny kardiovaskuler kronik, peny metabolik kronik/diabetes melitus metabolik kronik/diabetes melitus dan kegagalan ginjal. dan kegagalan ginjal.