imunisasi polio

16
IMUNISASI POLIO Farmakologi

Upload: lilis-cben

Post on 30-Jun-2015

295 views

Category:

Health & Medicine


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imunisasi Polio

IMUNISASI POLIO

Farmakologi

Page 2: Imunisasi Polio

Kelompok 5

Jayani Putri Lestarini P 27224012 145

Karisna Setyowati P 27224012 146

Lidya anneke Putri P 27224012 148

Lilis Sriyani Nuraeni P 27224012 149

Page 3: Imunisasi Polio

POLIO

• Polio adalah suatu penyakit radang yang

menyerang syaraf yang menyebabkan nyeri otot

dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua

lengan/tungkai.

• Masa inkubasi virus antara 6-10 hari. Setelah

demam 2-5 hari, umumnya akan mengalami

kelumpuhan mendadak pada salah satu anggota

gerak. Namun tak semua orang yang terkena

virus polio akan mengalami kelumpuhan,

tergantung keganasan virus polio yang

menyerang dan daya tahan tubuh si anak.

Page 4: Imunisasi Polio

IMUNISASI POLIO

• Imunisasi polio

adalah suatu imunisasi yang memberikan

kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis. 

• Imunisasi polio

adalah pemberian vaksin untuk menimbulkan

kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis.

Page 5: Imunisasi Polio

Vaksin polio terdiri dari 2 jenis , yaitu :

1. Vaksin Polio Inactivated (Inactived Poliomielitis Vaccine = IPV) Diberikan dengan cara diinjeksi

2. Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV)Diberikan dengan cara diteteskan ke mulut

Page 6: Imunisasi Polio

Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV)

• Di Indonesia IPV belum banyak digunakan karena

penggunaannya lebih rumit dan harganya lebih mahal.

• IPV dihasilkan dengan cara membiakkan virus dalam

media pembiakkan, kemudian virus yang telah dibiakkan

dibuat tidak aktif (inactivated) dengan pemanasan atau

bahan kimia. 

• Vaksin berisi tipe 1,2,3 dibiakkan pada sel-sel VERO ginjal

kera dan dibuat tidak aktif dengan formadehid. Selain itu

dalam jumlah sedikit terdapat neomisin, streptomisin dan

polimiksin B.

Page 7: Imunisasi Polio

• Vaksin polio IPV ini dapat diberikan pada anak dan

orang dengan kondisi sistim pertahanan tubuh

yang terganggu misalnya sedang mendapatkan

pengobatan khemotherapi, kortikosteroid,

menderita HIV AIDS atau sakit berat lainnya.

• Vaksin IPV harus disimpan pada suhu 2°- 8°C dan

tidak boleh dibekukan.

• Bayi atau orang yang dalam kondisi daya tahan

tubuh yang lemah tidak dapat menerima

imunisasi OPV dapat menggunakan IPV.

Page 8: Imunisasi Polio

Dosis Pemberian

Pemberian vaksin tersebut dengan cara

suntikan subkutan dengan dosis 0,5 ml

diberikan dalam 4 kali berturut-turut

dalam jarak 2 bulan.

Page 9: Imunisasi Polio

Cara Kerja• Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus yang telah mati

atau dilemahkan disuntikkan ke dalam tubuh. Vaksin kemudian

merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi

untuk melawan organisme tersebut. Vaksin memicu kemampuan

sistem kekebalan berjuang melawan infeksi dengan tanpa kontak

langsung dengan kuman yang menghasilkan penyakit.

• Kalau diberikan kepada orang sehat, vaksin memicu respon kekebalan

tubuh. Vaksin memaksa tubuh berpikir bahwa sedang diserang oleh

organisme spesifik, dan sistem kekebalan bekerja untuk

memusnahkan penyerbu dan mencegahnya menginfeksi lagi.

• Jika suatu saat polio virus asli tersebut kembali menyerang tubuh,

antibodi dari sistem kekebalan yang mirip diperoleh dari infeksi alami

akan menyerang dan akan menghentikan infeksi.

Page 10: Imunisasi Polio

Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV)

• Vaksin ini terbuat dari virus liar (wild) hidup yang

dilemahkan.

• Komposisi vaksin tersebut terdiri dari virus Polio tipe

1, 2 dan 3 adalah suku Sabin yang masih hidup

tetapi sudah dilemahkan (attenuated). Vaksin ini

dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan

distabilkan dalam sucrosa. Tiap dosis sebanyak 2

tetes mengandung virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3

serta antibiotika eritromisin tidak lebih dari 2 mcg

dan kanamisin tidak lebih dari 10 mcg.

Page 11: Imunisasi Polio

Dosis pemberian• Sebelum digunakan pipet penetes harus

dipasangkan pada vial vaksin. • Diberikan secara oral, 1 dosis adalah 2 tetes

sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.

Page 12: Imunisasi Polio

Mekanisme Kerja

• Virus dalam vaksin ini akan menempatkan diri di

usus dan memacu pembentukan antibodi dalam

darah dan  dinding luar lapisan. Antibodi ini

akan menjadi benteng terhadap virus polio liar

yang masuk.

• Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respon

antibodi terhadap OPV. Pemberian pertama

memberikan system imun pada bayi, pemberian

vaksin selanjutnya akan memberikan

perlindungan dalam jangka panjang.

• Virus polio ini dapat bertahan di tinja hingga 6

minggu setelah pemberian vaksin melalui

mulut.  Orang yang belum mendapat imunisasi

polio dapat terinfeksi virus polio melalui kontak

langsung dengan feses bayi.

Page 13: Imunisasi Polio

Efek Samping

Hampir tak ada. Hanya

sebagian kecil saja yang

mengalami pusing, diare

ringan, dan sakit otot.

Kasusnya pun sangat jarang.

Page 14: Imunisasi Polio

Kontraindikasi• Tidak dapat diberikan pada anak yang

menderita penyakit akut atau demam tinggi (di atas 38°C)

• Anak yang sedang mengalami muntah atau diare

• Memiliki penyakit kanker atau keganasan serta HIV/AIDS

• Sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum

• Dan anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.

Page 16: Imunisasi Polio

TERIMAKASIH ^_^