imunisasi by kristin

85
dr. Christina K Nugrahani, SpA

Upload: kurniadin-yayan

Post on 09-Aug-2015

295 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

dr. Christina K Nugrahani, SpA

VaksinasiMemberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk merangsang kekebalan tubuh penerima hati-hati : dapat menimbulkan KIPI

Mutu Pelayanan Vaksinasi yang Baik : Merangsang kekebalan lebih baik Memperkecil dampak KIPI Keluarga pasien puas percaya Morbiditas menurun

Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan VaksinasiPengetahuan tentang Vaksin Isi : virus/ bakteri/toksoid, hidup/mati, ajuvan Penyimpanan, rantai dingin Menilai kualitas vaksin : VVM, warna, kadaluarsa Persiapan pemberian :Alat, bahan, obat : gawat - darurat

Anamnesis ; umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus Informed consent : manfaat, risiko KIPI Pemeriksaan fisik Mempersiapkan bayi / anak Posisi Mengatasi ketakutan dan nyeri Cara pemberian dosis, interval Lokasi, sudut, kedalaman, teknik penyuntikan Pencatatan (dan pelaporan)Pemantauan KIPI

Sisa vaksin,

Jenis-jenis VaksinBakteri Virus

Hidup

Inaktif

Campa BCG k OPV Yellow Parotitis Fever Rubela Difteria Meningo Influenza Varisela Pneumo Rabies Tetanus Hib IPV Typhoid Vi Hepatitis B Hepatitis A Pertusis Kolera

Vaksin Hepatitis B(Engerix-B, Euvax-B, Hepvac-B,Uniject Biofarma)

Vaksin Hepatitis BPartikel permukaan antigen virus hepatitis B rekombinan DNA sel ragi, tidak infeksius Pengawet thimerosal atau phenoxyethanol Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin (sangat jarang) Penyimpanan : 2 8 C, uji kocok Penyuntikan : intramuskular KIPIReaksi lokal kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari. Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi

Vaksin Polio Oral (OPV)Heat Marker Vaccine Vial Monitor (VVM)

Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pH

Boleh diberikan

Vaksin Polio Oral (OPV)Virus hidup, dilemahkanVirus poliomielitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin Selama 100 hari kekebalan di usus tinggi Menghambat transmisi Virus Polio Liar (VPL)

Penyimpanan (sebelum dibuka):dalam suhu - 20C potensi sampai 2 thn dlm suhu 2 8C potensi sampai 6 bulan

Setelah dibuka simpan dlm suhu 2 8Cpotensi hanya sampai 7 hari

Tidak beku Sedang diare : boleh divaksin, 4 minggu kemudianberi 1 dosis sebagai dosis tambahan

Vaksin Polio Injeksi(Injectable / inactivated Polio Vaccine = IPV)

Vaksin Polio Injeksi (IPV)Imovax polio, virus polio mati Kekebalan di mukosa usus : rendah Transmisi Virus Polio Liar (VPL) : bisa Tidak boleh diberikan bila belum yakin bebas VPL Tidak ada risiko VAPP Penyimpanan :dlm suhu 2 8C stabil 3 thn (OPV 6 bln)

Serokonversi IPV > OPV (Kenya)

Vaksin BCG

Vaksin BCG (1)Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan Kering : simpan dlm suhu 2 8C, lebih baik dalam freezer, Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C (bukan freezer), hanya boleh simpan 3 jam Jangan kena sinar matahari Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan

Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80 Vademecum Biofarma, 2002

Vaksin BCG (2) (2Indikasi kontra HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid, imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsum tulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi, infeksi kulit luas Proteksi Mulai 8 12 minggu pasca vaksinasi Daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%) 70% TB berat mempunyai parut BCG Dewasa : BTA pos 25-36% walaupun pernah BCGWHO : Expanded Programme on Immunization. Immunization in practice. Modul 2 : EPI vaccines, hal 2. Geneva, 1998 Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80. Vademecum Biofarma, 2002

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis whole cells (DTPw) dan Tetanus Toksoid (TT)

Heat Marker / Vaccine Vial Monitor (VVM)

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular (DTPa)

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (1)Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan Pertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis, 15 Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg. Simpan dan transportasi dalam 2 8C, jangan dalam freezer Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau endapan jangan digunakan Indikasi kontra - Riwayat anafilaksisEnsefalopati pasca DPT sebelumnya

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (2)Tingkat Perlindungan Difteriasuntikan 1 : 71 94 % belum mencapai kadar protektif (< 0,01 IU/ml) suntikan 3 : 68 81 % sudah mencapai kadar protektif (rata-rata 0.0378/ml)

PertusisSuntikan 3 : 65.8 80 % protektif

TetanusSuntikan 3 : 65 80 % protektif

Vaksin Toksoid TetanusTujuanEliminasi tetanus neonatorum Cegah tetanus

Target imunisasi tetanus : > 5 kali3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasa dosis ke-4 (18 24 bl) kekebalan > 5 th Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 th Dosis ke-6 (keluar SD) kekebalan > 20 th

Vaksin CampakHeat Marker Vaccine Vial Monitor (VVM)

Vaksin Campak (1)Virus hidup dilemahkan, jangan kena sinar matahari Vaksin kering : simpan < 0 C atau < 8C, lebih baik minus 20 C. Pelarut tidak boleh beku. Setelah dilarutkan Simpan dlm suhu 2 8C maksimum 8 jam Tiap 0,5 ml mengandung1000 u virus strain CAM 70 100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisin

Dosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan atas

Vaksin Campak (2)Proteksi : mulai 2 minggu setelah vaksinasi effikasi 85 % Lama proteksi : 8 16 tahun umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas ambang pencegahan umur 5 - 7 th : 29,3% kena campak walaupun pernah diimunisasi BIAS : ulangan campak saat masuk SD Program : reduksi campak

Vaksin Mumps Morbili Rubela (MMR) (MMR

Vaksin MMR (Trimovax, MMR II )Virus campak Schwarz hidup dilemahkan dlm embrio ayam Virus gondong Urabe dibiak dlm telur ayam Virus rubela Wistar dibiak pada sel deploid manusia PFS, vial, simpan 2 - 8 C, Subkutan atau intra muskular Kontra indikasi imunodepresi, alergi telur, hamil, pasca imunoglobulin, transfusi darah (tunda 6 12 minggu), alergi neomisin, kanamisin Tidak mengandung timerosal Tidak ada bukti sahih berkaitan dgn Autisme

Vaksin Haemophilus influenza b (Hib)

Vaksin Haemophilus influenzae type b(Hiberix, Act-Hib)Polisakarida H. influenza b dikonjugasikan pada toksoid tetanus, trometamol, sukrosa, NaCl Simpan : 2 - 8C, jangan beku Suspensi berkabut keputihan: normal Kombinasi dgn DTaP /DTwP < 2 thn : paha mid anterolateral > 2 thn : deltoid

Vaksin Demam Tifoid

Vaksin Demam Tifoid(Typhim Vi, Typherix)KomposisiPolisakarida kapsul Vi Salmonella typhi Fenol, NaCl, NaHPO3H

PFS, simpan 2 8C Intramuskular atau subkutan umur > 2 thn Imunitas 2 3 minggu pasca vaksinasi Imunogenitas rendah pada umur < 2 thn Perlindungan 3 tahun Tidak melindungi thdp S.paratyphi A & B

Vaksin Influenza(Fluarix , Vaxigrip)

Vaksin InfluenzaVirus tidak aktif, dlm PFS (prefilled syringe) Bahan lain: telur, neomisin, formaldehid Penyimpanan: suhu 2 8C, jangan kena cahaya atau beku Tiap tahun strain bisa berbeda berdasar rekomendasi WHO : Selatan & Utara Strain 2004 untuk daerah selatanH1N1 (New Caledonia/20/99) H3N2 (Fujian/411/2002) Hongkong/330/2001\

Tidak bisa cegah Avian Influenza (Flu Burung) Penyuntikan: intramuskular atau subkutan6 35 bulan : dosis 0,25 ml > 36 bln : dosis 0,5 ml < 8 thn : perlu booster 4 minggu kemudian

Vaksinasi diulang tiap tahun

Vaksin Hepatitis A

Vaksin Hepatitis A(Havrix, Avaxim) Virus inaktif, dalam formaldehid Indikasi : anak umur > 2 thnendemis sering transfusi (hemofilia) panti asuhan

Indikasi kontra

demam, infeksi akut hipersensitif thdp komponen vaksin

Intramuskular

Vaksin Varisela

Vaksin Varisela(Varilrix , Okavax )Virus hidup dilemahkan, strain Oka Mengandung Kanamycin sulfat, eritromisin Subkutan, umur > 1 thn Kontra indikasi Demam, sakit akut Perhatian Jangan diberikan bersama vaksin hidup lain

Vaksin kombinasi(Infanrix-Hib ,Tetract-Hib ) Tetract-Hib : kombinasi DPwT+Hib Infanrix-Hib : kombinasi DPaT+HibDPwT/DPaT : dalam vial Hib dalam PFS (prefilled syringe)

Sebelum disuntikkan, dicampur dengan menyedot DPwT/DPaT ke dalam PFS Hib Kontra indikasiSama dengan komponen masingmasing vaksin

Vaksin Kombinasi DTP aseluler + Hib

Vaksin Kombinasi DTwP (whole cell) + Hib

Vaksin Pneumokokus PCV7

Vaksin Pneumokokus PCV7Mencegah IPD (Invasive Pneumococcus Diseases)Septikemia / bakteremia Pneumonia Meningitis

Mencegah Non IPD :Otitis media Sinusitis

Konjugasi antigen dengan protein difteriaT cell dependent cell memory (+) kekebalan bertahan lama

Jadwal : 2, 4, 6, 12 -15 bulan

Pabrik

RANTAI VAKSIN

DinKes Provinsi

Proses Transportasi

Distributor Apotik

DinKes Kabupaten Pelayanan Kes. Primer

Praktek Swasta

Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai perjalanan dari pabrik sampai saat melaksanakan vaksinasi

Penyimpanan vaksinDi Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku Suhu kamar dingin: +2 s/d +8 C Suhu kamar beku: -15 s/d -25 C Di Kabupaten dan Pelayanan Primer Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung Sirkulasi ruangan cukup Penyusunan vaksin Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin

Masa simpan vaksin belum dipakaiJenis Vaksin Suhu Penyimpanan Umur VaksinVademicum Bio Farma Jan.2002

BCG DPT Hepatitis B TT DT OPV Campak

+2 s/d +8C -15s/d -25C +2 s/d +8C +2 s/d +8C +2 s/d +8C +2 s/d +8C +2 s/d +8C -15 s/d -25C +2 s/d +8C -15 s/d -25C

1 tahun 1 tahun 2 tahun 26 bulan 2 tahun 2 tahun 6 bulan 2 tahun 2 tahun 2 tahun

Cool Box Untuk Menyimpan Vaksin

Rak I : Polio , Campak dan BCG. Rak II : DPT , Hept. B Rak III : DT, TT Fungsi cold pack sama dengan botol air di bagian bawah lemari es - Mempertahankan suhu, jika lemari es mati agar suhu tetap stabil. Pengontrol suhu (thermometer) pada rak kedua, freeze watch/freeze tag pada rak ketiga.

Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari es krn jadi rapuh, mudah robek

Penyediaan vaksin dan alat-alatVaksin + pelarut khusus Termos, ice-packed, es batu Peralatan vaksinasi (alat cuci tangan, pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah) Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen), Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi

Uji Kocok (Shake Test)Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku

Setelah dikocok

Setelah 15 menit

Setelah 30 menit

Setelah 60 menit Boleh digunakan Jangan digunakan

AnamnesisCek identitas, vaksinasi yang telah didapat Umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya Informed consent : manfaat dan KIPI Indikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, obat KIPI vaksinasi sebelumnyaPenanggulangan KIPI seandainya terjadi

Anamnesis rutin pediatrikAsupan nutrisi, miksi, defekasi, tidur Pertumbuhan dan perkembangan

Jadwal vaksinasi berikutnya

Informed consent (1)Dasar :UU Perlindungan Konsumen (no 8 tahun 1999)Hak memilih Hak informasi yang benar, jelas & jujur Hak didengar pendapat dan keluhannya Dokter wajib memberi informasi yang benar, jelas dan jujur Dilarang : menawarkan, mempromsikan berlebihan : aman, tidak berbahaya

UU Praktik Kedokteran (no 29 tahun 2004).Dokter : sesuai standar profesi Tindakan kedokteran : harus jelaskan pada pasien Pasien : berhak mendapat penjelasan tentang tindakan medis persetujuan

Informed consent (2)Di Amerika, Australia : belum ada ketentuan pasien atau keluarganya harus menanda tangani pernyataan mengerti dan menyetujui Di Indonesia (Permenkes no. 585 /1989 ttg Persetujuan Tindakan Medik) pernyataan tertulis hanya untuk tindakan diagnostik atau terapeutik , vaksinasi belum perlu pernyataan tertulis Boleh meminta tanda tangan dari orangtua atau pengasuh bahwa telah diberikan informasi, dimengerti dan menyetujui vaksinasi

Indikasi Kontra VaksinUmum (untuk semua vaksin)Reaksi anafilaksis Sakit sedang atau berat

KhususDTP / DTPa : ensefalopati dalam 7 hari pasca vaksinasi DPT/DTPa OPV dan varisela: anafilaksis terhadap neomisin atau gelatin, kehamilan, imunodefisiensi (keganasan,tumor padat, kongenital, terapi imunosupresan, infeksi HIV) Hepatitis B : anafilaksis terhadap ragi

Pemeriksaan FisikPemeriksaan umum Pemeriksaan khususMencari indikasi kontra atau hal-hal yang perlu diperhatikan Bekas vaksinasi terdahulu Lokasi vaksinasi yang akan dilakukan

Persiapan pemberian vaksinCuci tangan dengan antiseptik Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa, Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM, Kocok : penggumpalan, perubahan warna Alat suntik : sekali pakai Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak Pasang dropper polio dengan benar

Penempatan alat untuk memudahkan vaksinasiKotak pembuangan jarum bekas Form R&R

Kotak pemba wa vaksin

Air & sabun untuk cuci tangan

Kursi pasien Kursi vaksinator

Tempat sampah

VVM = Vaccine Vial Monitor

Ukuran jarumIntramuskular di paha mid-anterolateral Neonatuskurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm) cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)

1 24 bulan

: 7/8 1 inch(22,2-25,4 mm)

Intramuskular di deltoid > 2 thn (tergantung ketebalan otot)7/8 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch (38,1mm)

Mengatasi ketakutan dan nyeriJangan menakut-nakuti anakEmpati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan

Mengurangi rasa nyeriBayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnya Tekan 10 detik sebelum disuntik Spray pendingin (etil klorid) =EMLA Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local Anesthesia) 1 jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jam Lidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik

Alihkan perhatian : bernafas dalam, tiup balingbaling, ajak bicara, bacakan cerita, musikDipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi

Penyuntikan dan penetesan vaksinBicara pada bayi dan anak Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan Posisi bayi / anak : nyaman dan aman Desinfeksi Pegang; peregangan kulit, cubitan Penyuntikan: dosis, sudut, cara Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan Penekanan bekas suntikan Membuang alat suntik bekas Penulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudah disediakan

Teknik dan posisi penyuntikanPosisi : bayi digendong pengasuh,Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)

Otot yang akan disuntik : lemas (relaks)Tungkai : sedikit rotasi ke dalam Lengan : sedikit fleksi pada sendi siku

Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan Metode Z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskanJarum disuntikan dengan cepat

Posisi anak ketika divaksinasi

Lengan yg satu dijepit ketiak ibu

Tangan yg lain dipegang ibu, Kemudian anak dipeluk

Tungkai anak dijepit paha ibu

Posisi anak ketika di vaksinasiTangan kiri Dijepit ketiak ibu Tangan dipegang

suntik

Posisi Anak kurang aman

Tangan bebas Bisa meraih jarum suntik

suntik

Kaki bebas Bisa berontak

Posisi bayi dalam pelukan ibu pada penyuntikan BCG

Penetesan vaksin polio

Teknik Penyuntikan dan PenetesanSubcutaneouse.g. measles, mumps, rubella, varicella

Intramusculare.g. hepatitis A and B, DTP

Oral e.g. polio

IntradermalBCG

PencatatanNama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, Tgl penyuntikan Bagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri, paha kanan mis)

Sisa VaksinBCGsetelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3 jam (simpan dalam suhu 2 8 C)

PolioSetelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari (simpan dlm suhu 2 8 C)

DPTBila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang setelah dikocok jangan dipakai

CampakSetelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan dlm suhu 2 8 C)

Pemantauan Setelah VaksinasiPerhatikan keadaan umum Tunggu 15 menit di ruang tunggu

Safe injection : mengapa perlu ?Estimasi WHO : 30 % suntikan imunisasi tidak aman (WHO bull. Oktober, 1999) Imunisasi rutin (Soewarta,1999: 4 propinsi): tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 % alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada spuit (4%) Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Soewarta,1999) 45 % alat suntik tidak disterilkan alat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%) Suntikan dapat menularkan : hepatitis B, Hepatitis C, HIV, jamur, parasit, bakteri, menyebabkan abses Penyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada melalui udara, mulut atau seks

Safe injectionProgram WHO Aman bagi : yang disuntik penyuntik lingkungan Untuk semua profesi kesehatan

Tidak aman bagi yang disuntik (1)VaksinSuhu > 8 C, atau VVM telah terpapar panas Botol vaksin bocor, retak, atau tertancap jarum Ada partikel dalam larutan Telah dilarutkan lebih dari batas waktu Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh beku) Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB atau Hib)

Tidak aman bagi yang disuntik (2)Alat suntikSpuit disposable dipakai ulang Hanya mengganti jarum Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkan Hanya dengan desinfektan Membakar jarum di api Merebus dalam panci terbuka Menyentuh ujung jarum

Tidak aman bagi yang disuntik (3)Cara melarutkan / pengambilan vaksin Cairan pelarut untuk vaksin lain atau > 8C 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus Jarum ditinggalkan menancap di vial Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan Tidak ada alat / obat gawat - kedaruratan

Tidak aman bagi penyuntikMenekan luka berdarah dengan jari (semua cairan tubuh dapat menularkan kuman) Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah) Menyentuh atau mencabut jarum suntik Menutup kembali (recapping) jarum suntik Mengasah jarum bekas Memilah-milah tumpukan jarum bekas Tidak ada alat / obat gawat darurat Tidak aman bagi lingkungan : Meninggalkan alat suntik bekas sembarangan

Kotak Pembuangan Limbah

Pemusnahan Kotak Limbah + IsinyaDibakar dalam insinerator khusus (suhu 600 1100 C)risiko pencemaran kecil Rp. 10 30 juta, BBM / kayu bakar

Dibakar dalam lubang atau drum DigilingMilling atau shreeding Serbuk masih infeksius 375-750 alat suntik / jam listrik 750 w

Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Vaksinasi Pengetahuan tentang VaksinIsi : virus/ bakteri/toksoid, hidup/mati, ajuvan Penyimpanan, rantai dingin Menilai kualitas vaksin : VVM, warna, kadaluarsa Persiapan pemberian :Alat, bahan, obat : gawat - darurat

Anamnesis ; umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus Informed consent : manfaat, risiko KIPI Pemeriksaan fisik Mempersiapkan bayi / anak Posisi Mengatasi ketakutan dan nyeri Cara pemberian dosis, interval Lokasi, sudut, kedalaman, teknik penyuntikan Pencatatan (dan pelaporan) Sisa vaksin,Pemantauan KIPI

Dengan Pelayanan Vaksinasi yang BaikKekebalan optimal KIPI tidak terjadi Orangtua pasien puas Penularan penyakit menurun Angka kejadian penyakit menurun

Kita untung . Bangsa untung ..

Ditanyakanimunisasi yang lalu panas tinggi, bengkak, kejang, sakit berat dll hati-hati alergi : telur, Neomycin, polymixin, sedang mendapat obat steroid, anti kanker, radioaktif tunda vaksin hidup sedang sakit lekemia, kanker, HIV / AIDS tunda vaksin hidup tinggal serumah dengan orang sakit lekemia, kanker, HIV /AIDS, pengobatan steroid, anti kanker, radioterapi tunda OPV dalam 3 bulan mendapat transfusi darah atau suntikan imunoglobulin tunda vaksinasi

Hal-hal yang sering membingungkan (1)

Bayi prematur : sesuai jadwal, atau mulai 2 bulan Batuk pilek sedikit ? Boleh ! Asalkan : TIDAK DEMAM, TIDAK REWEL Bayi sangat rewel ? Tunda 1 2 minggu Obat penurun panas / pengurang nyeri sebelum (+ sesudah) imunisasi boleh ! Sedang minum obat antibiotik ? Boleh ! Minum prednison dosis tinggi ? Tunda - 3 bln Sering inhalasi steroid (anak asma), salep, suntikan steroid ? Boleh !

Hal-hal yang sering membingungkan (2) Minum ASI sesudah polio ? Boleh langsung Muntah sesudah imunisasi polio sebelum 10 mnt minta polio lagi Balita sudah imunisasi lengkap, usia sekolah perlu imunisasi lagi ? Ya perlu, ikuti BIAS SD kelas 1 DT + Campak, kelas 2-3 TT, Lupa jadwal, tertunda Tidak hangus ! Tidak perlu diulang ! Lanjutkan sesuai urutan

Bila jadwal tertunda ?Kekebalan kurang optimal, tetapi tidak berbeda banyak Tidak perlu diulang dari awal Sel memori akan terangsang bila diberikan imunisasi berikutnya Lanjutkan sesuai jadwal catch-up Dengan vaksin kombinasiLebih cepat mengejar keterlambatan