impor daging sapi - bppk.kemenkeu.go.id · kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan...

15
1 Impor Daging Sapi: Sejauh Mana Keterlibatan Bea dan Cukai ABSTRAK Artikel ini membahas mengenai proses bisnis penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean atas impor daging sapi. Ketentuan umum penyelesaian impor adalah semua barang yang diimpor ke Indonesia wajib memenuhi formalitas pabean. Formalitas pabean meliputi pengajuan dokumen pemberitahuan impor barang yang dilampiri dengan dokumen pelengkap pabean dan wajib melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Semua peraturan yang diterbitkan oleh instansi terkait pengawasannya dilakukan oleh pihak pabean. Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam pemeriksaan barang yang dilarang atau dibatasi impornya, diatur dalam Undang- undang Kepabeanan. Salah satu persyaratan impor daging sapi adalah pemenuhan persyaratan dari instansi terkait, dalam hal ini surat izin impor dari Kementerian Perdagangan, dan izin dari pihak karantina hewan. Dalam hal surat izin terkait dipenuhi (dilampirkan pada dokumen pemberitahuan pabean) maka pihak pabean akan memberikan persetujuan pengeluaran barang. Sebaliknya jika perizinan tidak dipenuhi, atas barang tersebut wajib diekspor kembali ke luar negeri. Kata kunci: pemenuhan formalitas pabean, perizinan dari instansi terkait.

Upload: doandan

Post on 02-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

1

Impor Daging Sapi:

Sejauh Mana Keterlibatan Bea dan Cukai

ABSTRAK

Artikel ini membahas mengenai proses bisnis penyelesaian dokumen

pemberitahuan pabean atas impor daging sapi. Ketentuan umum penyelesaian

impor adalah semua barang yang diimpor ke Indonesia wajib memenuhi formalitas

pabean. Formalitas pabean meliputi pengajuan dokumen pemberitahuan impor

barang yang dilampiri dengan dokumen pelengkap pabean dan wajib melunasi bea

masuk dan pajak dalam rangka impor.

Semua peraturan yang diterbitkan oleh instansi terkait pengawasannya

dilakukan oleh pihak pabean. Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan

pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam

pemeriksaan barang yang dilarang atau dibatasi impornya, diatur dalam Undang-

undang Kepabeanan.

Salah satu persyaratan impor daging sapi adalah pemenuhan persyaratan

dari instansi terkait, dalam hal ini surat izin impor dari Kementerian Perdagangan,

dan izin dari pihak karantina hewan. Dalam hal surat izin terkait dipenuhi

(dilampirkan pada dokumen pemberitahuan pabean) maka pihak pabean akan

memberikan persetujuan pengeluaran barang. Sebaliknya jika perizinan tidak

dipenuhi, atas barang tersebut wajib diekspor kembali ke luar negeri.

Kata kunci: pemenuhan formalitas pabean, perizinan dari instansi terkait.

Page 2: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

2

Impor Daging Sapi:

Sejauh Mana Keterlibatan Bea dan Cukai

Oleh: AHMAD DIMYATI

Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai

Pendahuluan

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan di masyarakat mengenai skandal impor

daging sapi. Kehebohan tersebut bukan hanya merambah ranah politik karena

melibatkan salah satu partai politik, namun juga berdampak bagi masyarakat. Bagi

masyarakat ekonomi lemah mengkonsumsi bistik sapi atau olahan daging lainnya

menjadi barang mahal. Harga daging sapi dipasaran mencapai Rp 90.000,00

sampai dengan Rp 100.000,00. Sebagai perbandingan harga daging sapi di Manila

sekitar USD1 6,-/kg dan di Amerika Serikat USD 9,-/kg (sumber CEIC via World

Bank). Mahalnya harga daging di Indonesia mengakibatkan hanya masyarakat

menengah keatas saja yang mampu mengkonsumsi daging sapi. Masyarakat

bawah hanya dapat mengkonsumsi daging dengan cukup pada hari raya Lebaran

saja.

Impor daging sapi dibatasi, bukan hanya jumlahnya tapi juga importirnya.

Dengan harga yang menarik tersebut kuota impor menjadi perebutan para importir

daging sapi, sehingga terjadi skandal impor daging sapi. Berkaitan dengan kasus

tersebut beberapa instansi terkait dimintai keterangannya oleh lembaga yang

berwenang. Pada salah satu media televisi swasta di akhir minggu pertama bulan

Februari terbaca skrip yang menginformasikan bahwa Bea Cukai terlibat dalam

impor daging sapi. Benarkah demikian? Sejauh mana institusi Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai (DJBC) terlibat dalam proses impor daging sapi?.

Seperti halnya yang sudah kita ketahui bahwa tugas Bea dan Cukai di

pelabuhan adalah melakukan pengawasan/pemeriksaan atas barang impor, dan

memungut bea masuk dan pungutan impor lainnya. Posisi Bea dan Cukai dalam

melaksanakan tugasnya berada di pintu gerbang negara. Semua barang impor

1 Nilai kurs pada tanggal 16 Mei 2013 USD 1 = Rp 9.725,-

Page 3: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

3

maupun ekspor berada di bawah pengawasan Bea dan Cukai. Pada beberapa

komoditi Bea dan Cukai juga mengawasi pemenuhan persyaratan impornya, dalam

arti bahwa izin impor dari instansi terkait harus dilampirkan pada dokumen

pemberitahuan pabean. Bukan hanya daging sapi yang diawasi impornya dalam

pemenuhan persyaratan impor, beberapa komoditi juga diwajibkan memperoleh izin

impor, contoh komoditi yang wajib memenuhi persyaratan impor antara lain: buah-

buahan segar, garam, tekstil, tepung terigu, dan sebagainya. Kementerian

Pertanian menyebutkan 11 jenis holtikultura tidak mendapatkan rekomendasi impor

produk holtikultura (RIPH) pada periode bulan Januari sampai dengan Juni 2013.

Hal ini karena ke 11 produk tersebut bisa dipenuhi dari produk dalam negeri

(Republika 28 Januari 2013). Kebijakan Pemerintah tersebut diambil untuk

melindungi petani lokal.

Dalam tulisan ini penulis membahas mengenai tugas Bea dan Cukai

berkaitan dengan ketentuan tata niaga barang impor; dan sejauh mana peran Bea

dan Cukai dalam menangani barang impor yang diawasi atau dibatasi atau diatur

tataniaganya, khususnya impor daging sapi.

Tugas dan fungsi DJBC

Sebagaimana tercermin dari visi misi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

(DJBC), tugas DJBC tidak semata-mata mengamankan keuangan negara dari sektor

penerimaan bea masuk. Fungsi pengawasan pabean tidak hanya memungut bea

masuk atas barang impor, namun juga berkaitan dengan pengamanan kebijakan

pemerintah dalam melindungi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya industri

di dalam negeri. Fungi DJBC juga berkaitan dengan perlindungan masyarakat atas

dampak barang-barang yang masuk ke dalam negeri (khususnya atas barang yang

dikategorikan barang larangan dan pembatasan, seperti obat-obatan terlarang dan

barang-barang yang dapat merusak moral masyarakat. Disamping fungsi-fungsi

pengawasan, DJBC juga memberikan kemudahan pelayanan dalam rangka

memperlancar arus barang impor dan ekspor dalam kaitannya dengan perdagangan

internasional.

Dari beberapa kajian dan diskusi di Pusdiklat Bea dan Cukai mengemuka

bahwa keberadaan institusi kepabeanan di pelabuhan merupakan hambatan

terhadap perdagangan internasional. Hal ini masuk akal karena di ”pintu gerbang

Page 4: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

4

negara” tersebut aparat pabean melakukan pengawasan. Pengawasan terhadap

barang impor dan ekspor berarti melakukan pemeriksaan pabean baik berupa

penelitian dokumen pemberitahuan pabean maupun pemeriksaan fisik atas barang

impor atau barang ekspor. Namun berkaitan dengan visi dan misi DJBC, pihak

DJBC telah melakukan reformasi birokrasi baik di bidang peraturan perundang-

undangan yang mendukung visi misi, penyederhanaan proses bisnis dalam

penyelesaian dokumen impor/ekspor, serta dibarengi dengan penggunaan teknologi

informasi (IT), sehingga penyelesaian impor/ekspor menjadi lebih mudah, lebih

singkat waktunya dan lebih murah. Contoh: penyelesaian dokumen pemberitahuan

impor barang (PIB) paling lama selesai dalam jangka waktu 1 hari (untuk jalur Mitra

Utama/MITA, jalur hijau dan jalur kuning), dan jika barang diperiksa (jalur merah)

paling lama memakan waktu 3 hari (dalam kondisi normal). Disamping itu beberapa

kemudahan pelayanan pabean juga diberikan seperti: pengeluaran lebih dahulu

barang impor dengan jaminan (vooruitslag), pelayanan segera (rush handling),

kemudahan impor/ekspor kemasan berulang (returnable packages), izin bongkar

dan izin timbun di tempat/lokasi importir, serta pemeriksaan barang di lokasi importir.

Dalam kasus impor daging sapi pihak pabean bertugas meneliti kebenaran

pemberitahuan pabean yang diajukan oleh importir, meneliti perizinan (izin impor

dari instansi terkait, dalam hal ini surat izin dari Kementerian Perdagangan), dan

pelunasan pungutan impornya. DJBC sama sekali tidak mencampuri urusan

perizinan impornya. DJBC hanya menjaga agar impor daging sapi dilakukan dengan

memenuhi persyaratan impornya.

Kewenangan Pabean

Pihak Pabean meneliti dokumen pemberitahuan pabean beserta dokumen

pelengkap pabean yang dilampirkan dan melakukan pemeriksaan fisik atas barang

impor. Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean, termasuk

dalam pemeriksaan barang yang dilarang atau dibatasi impor/ekspornya diatur

dalam Undang-undang Kepabeanan (UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan).

Berdasarkan pasal 82 Undang-undang Kepabeanan ditetapkan bahwa Pejabat Bea

dan Cukai berwenang melakukan pemeriksaan pabean atas barang impor atau

barang ekspor setelah pemberitahuan pabean diserahkan. Pasal 82 memberikan

wewenang kepada Pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan pemeriksaan barang

Page 5: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

5

guna memperoleh data dan penilaian yang tepat mengenai pemberitahuan pabean

atau dokumen yang diajukan. Jika dari hasil pemeriksaan fisik barang diketahui

terdapat salah jumlah atau jenis barang, atas importasi tersebut dikenakan tambah

bayar bea masuk dan sanksi administrasi berupa denda.

Selanjutnya dalam pasal 85 Undang-undang Kepabeanan disebutkan

bahwa persetujuan impor diberikan setelah pemberitahuan pabean yang telah

memenuhi persyaratan diterima, dan hasil pemeriksaan barang tersebut sesuai

dengan pemberitahuan pabean. Pejabat Bea dan Cukai berwenang menunda

pemberian persetujuan impor atau ekspor dalam hal pemberitahuan pabean tidak

memenuhi persyaratan.

Berkaitan dengan ketentuan larangan dan pembatasan atau tataniaga

impor, pasal 53 Undang-undang Kepabeanan mengatur bahwa semua barang yang

dilarang atau dibatasi yang tidak memenuhi syarat untuk diimpor, jika telah

diberitahukan dengan pemberitahuan pabean, atas permintaan importir barang

tersebut dapat diekspor kembali; atau dimusnahkan di bawah pengawasan pejabat

Bea dan Cukai, kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun terhadap barang yang

dilarang atau dibatasi untuk diimpor yang tidak diberitahukan dalam pemberitahuan

pabean dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara.

Sesuai dengan praktek kepabeanan internasional, pengawasan lalu lintas

barang yang masuk atau keluar dari daerah pabean dilakukan oleh instansi pabean.

Dengan demikian agar pelaksanaan pengawasan peraturan larangan dan

pembatasan menjadi efektif dan terkoordinasi, instansi teknis yang bersangkutan

wajib menyampaikan peraturan dimaksud kepada Menteri Keuangan untuk

ditetapkan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Barang yang

dilarang atau dibatasi impor atau ekspornya yang tidak memenuhi syarat yaitu

barang impor atau ekspor yang telah diberitahukan dengan pemberitahuan pabean,

tetapi tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan larangan

atau pembatasan atas barang yang bersangkutan. Terhadap barang yang dilarang

atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak diberitahukan atau

diberitahukan secara tidak benar disamping penerapan sanksi administrasi dapat

diterapkan ketentuan pidana.

Page 6: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

6

Dalam hal impor daging sapi, sepanjang jumlah, jenis barang/daging yang

diimpor sesuai dengan yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean, tidak ada

sanksi pelanggaran ketentuan pabean. Kewenangan pabean dalam impor daging

sapi hanya sebatas meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen pemberitahuan

pabean dan memeriksa kebenaran daging yang diimpor. Penelitian dokumen

termasuk juga meneliti kebenaran dan keabsahan izin impornya.

Penerbitan perizinan

Penetapan atas suatu komoditi sebagai barang yang dilarang, dibatasi atau

diatur tata niaga impornya dilakukan oleh instansi terkait. Sebagai contoh

Kementerian Perdagangan akan menetapkan suatu barang sebagai barang yang

dibatasi atau diatur tataniaga impornya setelah mendengar rekomendasi dari

instansi terkait. Penetapan importir sebagai importir terdaftar atas impor daging sapi

misalnya, dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan

mendengar masukan dari instansi terkait lainnya. Bagi importir yang disetujui untuk

mengimpor suatu komoditi akan diberikan surat izin impor. Surat izin impor inilah

yang wajib dilampirkan pada dokumen PIB pada saat penyelesaian formalitas

pabean di pelabuhan. Impor daging sapi tanpa izin dari instansi terkait tidak akan

diberikan persetujuan pengeluarannya oleh pihak pabean. Jadi DJBC bertugas

mengamankan kebijakan pemerintah agar dapat berjalan dengan baik.

Penerapan kebijakan kuota impor daging sapi sedianya merupakan

pelaksanaan dari niat mulia untuk menggapai swasembada daging. Setiap

tahunnya pemerintah menetapkan kuota impor daging sapi yang terus menyusut.

Dalam kaitannya dengan perizinan impor daging sapi, Kementerian Pertanian selaku

regulator penjatahan dan memberikan rekomendasi impor sapi, dan Kementerian

Perdagangan sifatnya hanya legitimasi (sumber: Media Indonesia 1 Februari 2013).

Berikut ini disampaikan prosedur permohonan impor daging sapi.

Page 7: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

7

Gambar 1

Alur Surat Permohonan RPP/RP Karkas, Daging, Jeroan, dan/atau Olahannya

Alur Surat Permohonan

Alur Rekomendasi Pemasukan

Keterangan:

UPR = Unit Pelayanan Rekomendasi PSKPH = Pengawasan Sanitari dan Keamanan Produk Hewan Sumber: Kementerian Perdagangan.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/9/2011

tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, dan/atau

Olahannya Ke Dalam Wilayah RI, dalam pasal 2 disebutkan bahwa Pemasukan

karkas, daging, jeroan, dan/atau olahannya dapat dilakukan oleh pelaku usaha

setelah mendapat izin pemasukan dari Menteri Perdagangan. Menteri Perdagangan

dalam memberikan izin pemasukan setelah memeroleh Rekomendasi Persetujuan

Kementerian Perdagangan

Pemohon

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (3 hari)

UPR Dit.Jen.Peternakan dan Kesehatan Hewan (1 hari)

TU Dit. Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen (1 hari)

Sub Dit. PSKPH (4 hari)

Dit. Kesehatan Masyarakat Veteriner Pascapanen (2 hari)

Direktorat Jenderal (2 hari)

Page 8: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

8

Pemasukan (RPP) dari Menteri Pertanian. Untuk memeroleh RPP, pelaku usaha

mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan melalui Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

Pertanian (PPVTPP). Pelaku usaha yang telah memeroleh RPP dari Direktur

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan harus mengajukan izin pemasukan

karkas, daging, jeroan, dan/atau olahannya kepada Menteri Perdagangan. Pelaku

usaha yang telah melaksanakan kegiatan pemasukan wajib menyampaikan laporan

realisasi pemasukan kepada Kepala PPVTPP setiap bulan yang selanjutnya

disampaikan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan

Kepala Badan Karantina Pertanian.

Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-

DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan,

dalam Pasal 4 disebutkan bahwa Impor Hewan dan/atau Produk Hewan hanya

dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan penetapan sebagai

importir terdaftar/IT-Hewan dan Produk Hewan. Untuk memperoleh penetapan

sebagai IT-Hewan dan Produk Hewan perusahaan harus mengajukan permohonan

kepada Menteri Perdagangan. Selanjutnya dalam Pasal 5 disebutkan bahwa

perusahaan yang akan melakukan impor Hewan dan/atau Produk Hewan harus

mendapatkan Persetujuan Impor dari Menteri Perdagangan. Untuk mendapatkan

Persetujuan Impor perusahaan harus mengajukan permohonan tertulis kepada

Menteri Perdagangan.

Persetujuan Impor disampaikan kepada perusahaan dengan tembusan

kepada instansi penerbit rekomendasi. Persetujuan Impor tersebut diteruskan

secara online ke portal Indonesia National Single Window (INSW). Dalam hal impor

Hewan dan/atau Produk Hewan melalui pelabuhan yang belum terkoneksi dengan

INSW, tembusan Persetujuan Impor disampaikan secara manual kepada instansi

terkait. Perusahaan yang telah mendapat Persetujuan Impor wajib: (1)

menyampaikan laporan bulanan secara tertulis kepada Kementerian Perdagangan

atas pelaksanaan impor Hewan dan/atau Produk Hewan; (2) melampirkan fotokopi

Kartu Kendali Realisasi Impor yang telah diparaf dan dicap oleh petugas Bea dan

Cukai.

Page 9: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

9

Hambatan Perdagangan

Dalam rangka upaya memperlancar perdagangan internasional dan

mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri, pemerintah berupaya untuk

menghilangkan hambatan dalam proses ekspor/impor. Namun dilain pihak dalam

beberapa kasus hambatan tersebut justru digunakan oleh pemerintah sebagai

instrumen untuk mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri, termasuk di

bidang perkebunan, pertanian dan peternakan.

Dalam rangka mengamankan kebijakan pemerintah berkaitan dengan impor

dan ekspor, pemerintah juga mengimplementasikan hambatan di bidang

impor/ekspor. Instrumen yang dipakai bisa berupa hambatan tarif maupun non tarif.

Hambatan tarif berupa pengenaan tarif bea masuk yang tinggi atas barang/komoditi

yang diimpor, sedangkan hambatan non tarif berupa hambatan selain tarif bea

masuk, yang dapat berupa ketentuan larangan, pembatasan serta tataniaga

impor/ekspor. Dalam hal bea masuk atas suatu komoditi rendah atau mendapatkan

tarif preferensi, maka penggunaan hambatan non tarif akan menjadi pilihan. Pada

prinsipnya hambatan non tarif dikendalikan dengan perizinan. Barang-barang yang

masuk kategori barang larangan dan pembatasan hanya dapat diberikan izin keluar

berupa surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB) oleh pihak pabean jika pada

dokumen pemberitahuan pabeannya dilampiri dengan surat izin dari instansi terkait.

Dalam beberapa kasus penggunaan hambatan tarif dan non tarif dapat dilakukan

bersamaan. Contoh: beras dikenakan tarif spesifik (Rp 450,00/kg) dan diatur

tataniaga impornya; garam dikenakan tarif 10% dan diatur tataniaganya, dan

sebagainya.

Pada kasus impor daging sapi diterapkan tataniaga impornya berupa

penetapan kuota, dan penetapan importir yang boleh mengimpor daging (importir

terdaftar). Jumlah/kuota daging yang dapat diimpor baik berupa daging beku

maupun dalam bentuk sapi bakalan dibatasi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh

kuota daging impor tahun 2012 sebanyak 95.000 ton atau sebesar 34% dari

kebutuhan dalam negeri; dan tahun 2013 sebesar 80.000 ton atau 14,5% dari total

konsumsi daging masyarakat (Republika 14 Februari 2013). Ada kecenderungan

menurun.

Page 10: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

10

Importir yang memenuhi syarat dapat diberikan izin impor. Hanya importir

yang sudah terdaftar di Kementerian Perdagangan yang diberi izin impor dengan

jumlah yang telah ditetapkan untuk masing-masing importir. Pada semester I tahun

2013 tercatat ada 58 perusahaan impor daging yang telah diberikan izin impor

(Media Indonesia, 12 Februari 2013). Pada implementasinya izin impor dilampirkan

pada dokumen pemberitahuan pabean yang diajukan oleh importir. Pihak Pabean

akan meneliti apakah impor daging telah dilengkapi dengan izin impor.

Dari sudut hambatan tarif atas impor daging sapi tidak terlalu tinggi,

Pungutan impor atas daging sapi berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor

(PDRI). Pungutan bea masuk daging sapi adalah sebesar 5% dari nilai pabean

(harga daging sampai di pelabuhan bongkar); PPN tidak dipungut. Terhadap impor

sapi hidup yaitu sapi jantan jenis lembu, bea masuknya 0% dan tidak dikenakan

PPN impor.

Hambatan perdagangan impor/ekspor kontra produktif dengan tujuan

perdagangan itu sendiri. Pada kasus impor, penghapusan/pengurangan hambatan

perdagangan akan memperlancar perdagangan dan pemenuhan kebutuhan

konsumen dan industri dalam negeri. Pada kasus ekspor hambatan perdagangan

menghambat ekspor yang berarti menghambat penghasilan devisa negara. Namun

mengapa hambatan perdagangan diterapkan? Hambatan yang berupa tarif dan

non tarif tidak bermaksud menghambat perdagangan dalam arti sesungguhnya.

Hambatan perdagangan hanya diberlakukan terhadap komoditi tertentu berdasarkan

hasil kajian yang mendalam. Hambatan tarif atau non tarif bertujuan antara lain

untuk:

- Proteksi atau perlindungan industri dalam negeri, termasuk pertanian dan

peternakan. Hambatan atas barang impor akan melindungi industri

terutama industri yang baru tumbuh, dari ‘serangan” barang impor yang lebih

murah/efisien.

- Mendorong tumbuh dan berkembangnya industri di dalam negeri. Hambatan

atas barang impor akan menimbulkan kesulitan masuknya barang impor

sehingga mendorong tumbuhnya industri barang sejenis di dalam negeri.

- Melindungi kepentingan konsumen dalam negeri. Hal ini terlihat nyata pada

kasus ekspor komoditi minyak kelapa sawit (minyak goreng). Pengenaan

Page 11: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

11

bea keluar atas produk kelapa sawit dimaksudkan untuk menjaga

ketersediaan kebutuhan minyak goreng di dalam negeri. Ekspor banyak

tetapi kebutuhan dalam negeri tidak tersedia. Tentu kita tidak menghendaki

mengimpor minyak goreng dengan harga yang mahal. Dibidang impor

ketentuan larangan dan pembatasan dimaksudkan untuk melindungi

masyarakat dari pengaruh negatif barang-barang dari luar negeri.

Tentu saja “hambatan” tadi tidak boleh berdiri sendiri. Kebijakan pemerintah

akan gagal jika hanya menggunakan instrumen tarif/non tarif untuk tujuan

pembangunan industri dalam negeri. Hambatan tadi hanyalah merupakan pelengkap

dari kebijakan lain yang komprehensif. Kebijakan tarif dan non tarif harus dibarengi

dengan upaya-upaya, program kerja pengembangan industri dalam negeri. Upaya-

upaya tadi dapat berupa penyediaan lahan serta sarana prasarana untuk

berkembangnya industri, penyediaan bibit unggul, bantuan modal kepada

petani/kelompok petani, binaan terhadap kelompok peternak/petani,

bimbingan/konseling dari tenaga ahli, jalur pemasaran dan sebagainya. Sebagai

contoh jalur pemasaran sangat penting agar tidak hanya pedagang yang untung

besar, petani/peternak juga memperoleh keuntungan yang baik.

Dalam kasus iimpor daging sapi tugas DJBC adalah menjaga agar

pelaksanaan kebijakan tarif dan non tarif yang diambil pemerintah dapat berjalan

dengan baik, tidak terjadi noise dalam perjalanannya. Dalam hal pemberitahuan

pabean telah benar dan dilengkapi dengan izin dari instansi terkait, dan jumlah dan

jenis barang sesuai dari yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean, tidak ada

pelanggaran kepabeanan.

Proses bisnis

Penyelesaian impor dan pengeluaran daging dari pelabuhan dilakukan

dengan menyampaikan dokumen pemberitahuan pabean berupa Pemberitahuan

Impor Barang (PIB). Importir terdaftar yang telah mendapat izin impor daging sapi

menyampaikan PIB ke Kantor Pabean ke sistem komputer pelayanan (SKP) melalui

Pertukaran Data Secara Elektronik (PDE). Sekarang ini hampir semua Kantor

Pabean besar dan menengah telah menggunakan komputer dalam proses bisnis

penyelesaian dokumen impor.

Page 12: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

12

Gambar 2

Proses bisnis penyelesaian impor daging

Sumber: Modul Teknis Kepabeanan, Pusdiklat Bea dan Cukai

Sebelum data PIB masuk ke sistem komputer pabean, PIB yang

disampaikan oleh importir “ditangkap” oleh INSW. Pada perangkat ini diteliti apakah

importir sudah mendapat izin impor dari Kementerian Perdagangan. Dalam hal

perizinan sudah dipenuhi, INSW akan meneruskan data PIB ke SKP pabean. Dalam

hal importir belum memperoleh izin impor daging, INSW akan menyampaikan

pemberitahuan ke importir untuk mengurus izinnya terlebih dahulu. Dengan

demikian pengawasan perizinan telah dilakukan secara otomatis oleh perangkat

INSW.

Dalam hal perizinan dari instansi terkait telah dipenuhi, data PIB akan masuk

ke SKP di Kantor Pabean. Oleh karena daging sapi termasuk komoditi “high risk”,

SKP akan menetapkan dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM).

Selanjutnya importir menyerahkan PIB beserta dokumen pelengkap pabean lainnya

dan menyiapkan barang untuk diperiksa oleh pihak pabean. Daging sapi impor

dilakukan pemeriksaan fisik 100%. Biasanya pemeriksaan fisik juga dapat dilakukan

bersama-sama dengan pihak karantina hewan, berkaitan dengan pengawasan

kesehatan hewan. Hasil pemeriksaan fisik digunakan untuk menguji apakah

INSW

PIB SKP

Importir menyiapkan PIB dan bayar BM/PPh ke Bank persepsi

BC menerima PIB, memeriksa barang dan meneliti kebenaran PIB

SPPB

Penelitian perizinan

Page 13: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

13

pemberitahuan yang disampaikan oleh importir telah sesuai. Dalam hal hasil

pemeriksaan fisik dan dokumen pemberitahuan pabean sesuai, diterbitkan SPPB

untuk pengeluaran barang dari pelabuhan.

Bagaimana jika hasil pemeriksaan fisik ditemui adanya salah jumlah atau

jenis barang? Sesuai ketentuan dalam UU Pabean, atas barang yang dikategorikan

sebagai barang larangan dan pembatasan (termasuk penetapan kuota bagi importir

terdaftar) jika tidak diberitahukan dalam PIB atau diberitahukan secara tidak benar,

atas barang tersebut dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara. Disamping

penerapan sanksi administrasi juga dapat diancam ketentuan pidana.

Bagaimana jika daging impor diimpor oleh importir selain yang terdaftar di

Kementerian Perdagangan, atau izin impornya telah habis? Dalam hal

pemberitahuan impor sesuai, importir diberi kesempatan untuk mereekspor, karena

hanya importir terdaftar yang diperbolehkan mengimpor daging. Dalam hal

pemberitahuan impor tidak sesuai (diberitahukan lain), maka atas barang tersebut

dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara, dan importir dapat diancam pasal

pidana.

Bagaimana jika barang (daging impor) telah diberitahukan dalam PIB dan

hasil pemeriksaan fisik sesuai, namun importasinya melebihi kuota? Tidak ada satu

pasalpun dalam undang-undang pabean yang dilanggar. Pihak pabean

berkewajiban mengawasi dan meneliti kebenaran pemberitahuan yang disampaikan

oleh importir, termasuk meneliti persyaratan impornya/perizinan yang diwajibkan.

Penetapan kuota impor daging begitu juga pengawasannya dilakukan oleh

Kementerian terkait berdasarkan laporan realisasi impor dari importir.

Dalam hal importasi dilakukan pada Kantor Pabean yang belum

menerapkan EDI, penyampaian dokumen pemberitahuan dilakukan secara manual.

Namun pada prinsipnya proses penyelesaiannya tidak berbeda dengan sistem PDE.

PIB tetap dikenakan jalur merah dan dilakukan pemeriksaan fisik. Dalam prosedur

ini penelitian persyaratan impornya dilakukan langsung oleh pejabat pemeriksa

dokumen di Kantor Pabean.

Page 14: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

14

Penutup

Salah satu tugas DJBC adalah menjaga kelancaran arus lalu lintas barang

impor/ekspor dan mengamankan kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong

pertumbuhan industri dalam negeri. Pada kasus impor daging sapi penetapan kuota

impor dan izin impornya diterbitkan oleh instansi terkait. Kebijakan yang merupakan

hambatan non tarif ini dimaksudkan untuk menumbuhkan peternakan sapi dalam

negeri. Namun perlu diingat bahwa kebijakan penetapan kuota impor daging sapi

hanyalah merupakan salah satu faktor dari berbagai faktor lain yang lebih significant

yang dapat dirasakan langsung oleh peternak. Kebijakan non tarif tersebut harus

dibarengi dengan kebijakan lain secara terkoordinasi untuk membuat kondisi yang

kondusif bagi pertumbuhan peternakan dalam negeri, seperti penyediaan bibit

unggul, bantuan modal, bimbingan, jalur pemasaran dan sebagainya. .

Keterlibatan institusi kepabeanan dalam impor daging sapi hanya sebatas

pengawasan impornya. Pengawasan meliputi penelitian dokumen pemberitahuan

pabean (PIB) dan persyaratan izin impornya. Kebenaran pemberitahuan pabean

diuji melalui pemeriksaan fisik barang. Dalam hal hasil pemeriksaan sesuai,

diterbitkan SPPB dan barang dapat dikeluarkan. Pihak pabean tidak berkewajiban

meneliti kuota impor. Asalkan pemberitahuan pabean yang disampaikan oleh

importir telah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik, dan telah dilampiri dengan izin

impor dari Kementerian Perdagangan, importir telah memenuhi kewajiban

pabeannya sesuai perundang-undangan kepabeanan. Pemenuhan kuota dilakukan

oleh instansi terkait. Oleh karena kuota ditetapkan oleh instansi terkait, sebaiknya

pengawasan pemenuhan kuotanya dilakukan melalui perangkat INSW. Dengan

demikian data PIB yang masuk ke SKP sudah dipenuhi perizinannya.

Page 15: Impor Daging Sapi - bppk.kemenkeu.go.id · Kewenangan pabean dalam melakukan pemeriksaan pabean,kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan, termasuk dalam ... tugas DJBC tidak

15

Daftar Pustaka

Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor

10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Kementerian Keuangan RI (2007), Keputusan Menteri Keuangan Nomor 144/KMK.04/2007

tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai.

Kementerian Pertanian RI (2011), Keputusan Menteri Pertanian Nomor

50/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan

Karkas, Daging, Jeroan, dan/atau Olahannya Ke Dalam Wilayah RI.

Kementerian Perdagangan RI (2011), Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-DAG/PER/9/2011 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (2008), Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Nomor 42/BC/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor

Untuk Dipakai.

Pusdiklat Bea dan Cukai (2010), Modul Teknis Kepabeanan, DTSD Kepabeanan dan Cukai.