implementasi sistem inovasi daerah di jabarbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/paparan/rakor sida...
TRANSCRIPT
Implementasi Sistem
Inovasi Daerah di Jabar
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHPROVINSI JAWA BARAT
Disampaikan oleh:
Dr. Erlina Dalisaputra, S.Pt, M.T
Kabid Penguatan SIDABP2D PROV JABAR
Dalam Rangka Rapat Koordinasi Sistem Inovasi DaerahJatinangor, 21 November 2018
UrgensiBalitbangdalam Era OtonomiDaerah
UrgensiPembangunan Iptek Nasional
SistemPemerintahan
Daerah
Landasan Filosofis dan Hukum
• UU no. 18/ 2002 tentang SisnasLitbangrap Iptek
• Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No.03/ 2012 dan No.36/ 2012 tentang Penguatan SistemInovasi Daerah
• UU no. 18/ 2002 tentang Sisnas LitbangrapIptek
• UU no. 23/ 2014 tentang PemerintahanDaerah Pasal 386 - 390
• PP no. 18/ 2016 tentang Perangkat Daerah• Permendagri 17 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penelitian dan Pengembangan• Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2017
Tentang Inovasi DaerahPenguatan Sistim Inovasi Daerah (SIDa) yang
mempunyai makna Keseluruhan Proses dalam
satu sistem untuk mengembangakan inovasi
yang dilakukan antar institusi pemerintah,
Pemerintah Daerah, Lembaga Litbang,
Lembaga Pendidikan, Lembaga Penunjang
Inovasi, Dunia Usaha dan Masyarakat
Pelaksanaan Inovasi Daerah (Ida) Yang Mempunyaimakna Semua Bentuk Pemembaharuan dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Indikator : Daya Saing Daerah
a)Pertumbuhan kewirausahaan berbasis
teknologi
b)Pertumbuhan nilai tambah dari produk-
produk di industri akibat diterapkannya
teknologi di industri
c)Peningkatan lapangan kerja
d)Pertumbuhan ekonomi lokal
KONSEP SIDa -- PERBERPeraturan Bersama Menristek dan
Mendagri No. 3 Tahun 2012 dan No. 36
Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem
Inovasi Daerah (SIDa) tanggal 25 April 2012
ditandatangani pada hari puncakperingatan HARI OTONOMI DAERAH.
Bentuk dan Kriteria Inovasi Daerah (PP 38/2017)
Mengandung Pembaharuan sebagian atau seluruh unsur inovasi
Memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat
Tidak mengakibatkan pembebanan/ pembatasan pada masyarakat
Merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Dapat direplikasi
K
R
I
T
E
R
I
A
Bentuk
Hadi Supratikta, 2018
Lembaga Nasional: Ristekdikti, BPPT, LIPI, Kementerian lainnya, LPMI dll
TIM KOORDINASI SIDa PROVINSI JAWA BARAT
Academician
•Dewan Riset
Daerah
•Tim Advisory
•Jarlit
•Lembaga Litbang
•Perguruan Tinggi
Business
•Kadin Jabar
•HIPMI
•UMKM
•IKM
•BUMN/D
Community
•Masyarakat/
Komunitas
Pengguna
Teknologi
Government
• BP2D
• OPD Terkait
• Pemda
Kab/Kota
Sinergi : Tematik Kewilayahan, Tematik Sektoral, Common Goals (CG)
Peningkatan Daya Saing Daerah/Nilai Tambah
PENCAPAIAN
VISI & MISI JAWA BARAT
(RPJPD & RPJMD)SK TIM KOORDINASI SIDa
PROVINSI JAWA BARAT(Revisi KepGub No. 120.05/Kep.695-bp3iptek/2015)
Pengarah : Gubernur Jawa Barat
Ketua : Sekretaris Daerah
Wakil Ketua : 1. Asisten Perekonomian
Dan Pembangunan
2. Kepala Bappeda
Sekretaris : Kepala BP2D
Anggota:
1. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
3. Kepala Dinas Perkebunan
4. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
5. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
6. Kepala Dinas Kehutanan
7. Kepala Dinas KUKM
8. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
9. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman
10. Kepala Dinas Perhubungan
11. Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
12. Kepala Dinas ESDM
13. Kepala DPMD
14. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
15. Kepala Biro Pengembangan dan Layanan Sosial
16. Unsur Pada Lembaga Penelitian Dan Pengembangan
17. Unsur Perguruan Tinggi
LEGAL ASPEK PENGUATAN SIDa
PROVINSI JAWA BARAT
Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No.
3 Tahun 2012 dan No. 36 Tahun 2012 tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
proses KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIKVIA “SINOVIK” tahun 2018
TEMA : inovasi pelayanan publik untuk
percepatan mewujudkan nawa cita
dan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan
SYARAT INOVASI:
selaras dengan tema, memenuhi
seluruh kriteria inovasi, relevan dengan
salah satu kategori, telah
diimplementasikan minimal satu tahun,
diajukan secara online, menggunakan
judul yang menggambarkan inovasi,
belum pernah menerima
penghargaan kategori terbaik
Peserta :
K/L, PEMDA,
BUMD, BUMN
SYARAT PROPOSAL :
a.Kriteria inovasi : kebaruan, efktif, bermanfaat,
dapat direplikasi, dan berkelanjutan
b.kategori kompetisi:tata kelola
penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif
efisien dan kinerja tinggi, memajukan transparasi
akuntabilitas dan integritas dalam pelayanan
publik, kolaborasi dalam kegiatan
penyelenggaraan pelayanan publik, pelayanan
publik inklusif
c. Isi proposal :
1.masalah yang dihadapi, sebelum ada inovasi
2.Siapa yang mengusulkan dan bagaimana
inovasi tsb dapat memecahkan masalah
3.Inovasi kreatif & inovatif
4.Strategi inovasi
5.Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi
6. Sumber daya yang digunakan
7.Out put inovasi
8.Sistem untuk evaluasi inovasi
9.Kendala utama yang dihadapi & cara
mengatasinya
10.Manfaat utama
11.Perbedaan sebelum & sesudah inovasi
12. Pembelajaran yang dipetik
13.Dapat direplikasi & berkelanjutan
PENGAJUAN PROPOSAL OLEH INOVATOR/ UNIT
INOVASI PELAYANAN PUBLIK
KEMENPAN & RB
Sinovik.menpan.go.id
SELEKSI :
Tahap I : seleksi administrasiTahap II : penilaian proposalTahap III : Menentukan TOP
99Tahap IV: Presentasi &
wawancaraTahap V: verifikasi &
observasi lapangan.Penilaian akhir : penentuan
TOP 40
PENGHARGAAN :
top 99 menerima sertifikat dan
kesempatan mengikuti
peningkatan kapasitan yang
difasilitasi pemerintah,
inovasi terbaik 2018 mendapat
piala dan memperoleh alokasi
DID
Penghargaan khusus yang
diberikan pihak swata dan ASN
yang dianggap mempunyai
peran besar dan luar biasa
dalam pembentukan inovasi
berdasarkan syarat dan kriteria
yang ditetapkan oleh tim panel
independen
Peraturan MenPANRB Nomor 3 Tahun 2018 tentangKompetisi Inovasi Pelayanan Publik di LingkunganKementerian/Lembaga,pemerintah daerah , BUMD, BUMN Tahun 2018
BUDAYA INOVASI BERBASIS IPTEK DI JAWA BARAT
Kerja sama Pemerintah Daerah Terkait
Pendidikan dan IPTEK
Sumber Daya Manusia
Kreatif di Jawa Barat
yang menghasilkan
gagasan, produk dan
proses inovatif; serta
perubahan di
masyarakat
Latar Belakang
Tahun Contoh
2011 (10 org)Kaki palsu untuk shalat, kompor berbahan
bakar daun
2012 (12 org)Nasi liwet instan, kompor gastrik, beras
analog
2013 (10 org) Kompor magnetik
2014 (10 org) Angklung elektrik
2015 (9 Orang) Mini Boiler untuk UKM
2016 (5 Orang) Pengolahan Jeruk Nipis Menjadi Minuman
2017 (5 orang)Arang Briket Organik Bahan Bakar Padat
berbahan Baku Sampah
Penerima Anugerah Inovasi Jabar
APRESIASI: Rp 50 Juta
Tahun 2013 : 4 orang
Tahun 2014 : 5 orang
Tahun 2015 : 4 Orang
Tahun 2016 : 4 Orang
Tahun 2017 : 5 Orang
Penerima Anugerah
Prakarsa Jabar
APRESIASI: Rp 25 Juta
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 14 Tahun 1994 tentang
Pemberian Penghargaan Kepada
Seseorang atau Badan yang telah
Berjasa Kepada Daerah tingkat 1
Provinsi Jawa Barat
Dasar Hukum
Mendorong Pemuda
dan Masyarakat kreatif,
inovatif, inspiratif,
berdaya saing dan
menjamin perlindungan
hasil karya melalui
perlindungan Kekayaan
Intelektual (KI)
Tujuan
JUMLAH PENDUDUK
48,037 Juta=18,
12%
LPP1,39 %
TINGKAT
KEMISKINAN
7,83 %
IPM 70,77 %
TINGKAT
PENGANG-GURAN
TERBUKA 8,22%
KONDISI MAKRO JAWA BARAT (2017)
Kemantapan Jalan : 98,15 % (2017)
Rasio Elektrifikasi : 99,87 % (2017)
Pelayanan Air Minum : 73,17 % (2017)
Irigasi Kondisi Baik : 73,95 % (2017)
Kawasan Lindung : 38,52 % (2017)
Kondisi
Geografis:
2008:
42,5 JT
2011:
44,3 JT
2013:
45,34
2016:
47, 38 JT
2017:
48,03 JT
2029:
54,1 JT
APK PAUD = 71, 12 %
APK SD = 106,18 %
APK SMP = 100,93,91 %
APK SMA /SMK = 81,25 %
APK PT = 19,19 %
%
APK SMP =
100,93,91 %
APK SMA /SMK =
81,25 %
APK PT =
19,19 %
INDEK PENDIDIKAN = 60,12 %
INDEKS KESEHATAN = 81,18 %
INDEKS DAYA BELI = 70, 22 %
RLS = 7,9 TAHUN;
HLS = 12,76 TAHUN
AHH = 72,77 TAHUN
GINI RATIO = 0,393
LPE = 5,29 %,
INFLASI = 3,63 %,
PDRB perkapita = Rp 37,88 Jt (adhb)
NILAI INVENSTASI:
PMDN= Rp 94,05 T
PMA = Rp 68,68 T
Kondisi
Demografi:
ManusiaAlam/Ruang
FONDASI EKONOMI DIGITAL JAWA BARAT
TOTAL
POPULATION
JUMLAH
PENGGUNA
INTERNET
PRESENTASE
PEMASANGAN
FIBER OPTIK
JUMLAH
PENGGUNA
AKTIF HP
48.037
JUTA
17.783
JUTA
100
PERSEN
28,356
JUTA
FONDASI HASIL INOVASI JAWA BARAT
JAWA BARAT
ARTIKEL/ HASIL
PENELITIAN
> 4.677
PATEN
> 300 SIAP DI KOMERSI-
ALISASI
>13 STP/PUI
>15 INKUBATOR
BISNIS
MEREK
>195
“6 CORE BISNIS” POTENSI DAERAH JAWA BARAT
“6 CORE BISNIS”
JAWA BARAT
KELAUTAN
AGROBISNIS
INDUSTRI MANU-FAKTUR
PARIWISATA
SUMBER DAYA
MANUSIA
INDUSTRI JASA
PARIWISATASEBAGAI ‘DRIVING FORCE” /
‘LOKOMOTIF’PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT
Pengukuran indeks daya saing daerah
Hasil Penetapan PenilaianIndeks Daya Saing Daerah Tahun 2018
Propinsi: Jawa Barat Nilai IDSD 5.038
ASPEK PENGUAT/ENABLING ENVIRONMENT 5.167
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA/HUMAN CAPITAL 4.458
ASPEK PASAR/MARKET 4.194
ASPEK EKOSISTEM INOVASI 6.333
No OPD JLH
1 Hasil Anugerah
Inovasi dan
Prakarsa Jawa
Barat (Biro
Yanbangsos)
62
2 BP2D 12
3 BAPENDA 9
4 Distahor 8
5 Dishut 6
6 Disdik 4
7 Diskanlaut 4
8 Disperindag 4
9 Disnakertrans 4
10 Disbun 4
11 Dinas KUKM 3
12 Dinas ESDM 3
13 Dinkes 2
14 Dispusipda 2
15 DP3AKB 2
16 DLH 2
17 DKPP 2
18 Biro Dalbang 2
19 BKD 2
20 Biro Umum 2
INOVASI YANG DI IKUTSERTAKAN DALAM INOVATIVE GOVERNMENT AWARD (IGA) 2018
21 Bappeda 1
22 BPSDM 1
23 Inspektorat 1
24 Dispora 1
25 Diskominfo 1
26 DPMD 1
27 Dinsos 1
28 DPMPTSP 1
29 Diskimrum 1
30 Satpol PP 1
31 Biro Sarek & BUMD 1
32 Biro Produksi dan Industri 1
33 Biro Pemkes 1
Jumlah Total Inovasi 152
REKOMENDASI
• Kualitas Sumber Daya pada lokal, regional, maupun nasional
• Investasi yang belum merata• Daya saing produk Koperasi,
Usaha Mikro. Kecil dan Mengah lebih rendah dibandingkan dengan produk impor
• Kemampuan dalam penguasaaan dan pemanfaatan IPTEK masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing
• Ketergantukan impor bahan baku• Kondisi sarana dan prasarana
yang kurang baik• Belum dapat memasarkan secara
mandiri• Manusia• Penyerapan dan Kualitas Tenaga
Kerja• Hubungan antar subsistem
pertanian belum sepenuhnya menunjukkan keharmonisan baik
Permasalahan
• Pembentukan Organisasi SIDa
• Pembentukan Peraturan Daerah terkait SIDa
Kebijakan dan Kelembagaan SIDa
• Perbaikan dan Penambahan Sarana Pendukung Produksi
• Perbaikan Teknik Pemasaran
• Perbaikan Kualitas dan Pengembangan Spesialisasi di Bidang Pendidikan
Sarana dan Prasarana Pendukung
• Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
• Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Sosial Kependudukan
• Memaksimalkan Sumber Daya Wilayah
• Peningkatan Nilai Tambah
• Penguatan Modal
Ekonomi
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI PELAKSANAAN SIDa DI JAWA BARAT BERDASARKAAN HASIL PEMETAAN DAN ANALISIS
CONTOH-CONTOH INOVASI YANG
DIKEMBANGKAN DI JAWA BARAT
Produksi teh di Indonesia 78% berasal dari Jawa Barat. Luas lahan teh 94.850 Ha (th 2013) dengan produksi 109.314 ton.
INV
EN
SI
TEK
NO
LOG
I P
AD
A P
RO
SES
PR
OD
UK
SI
TEA
PO
WD
ER
Penanaman IPTEK: Penaungan dan
pemupukanIPTEK: Mekanisasi
Pemetikan
IPTEK: Grinding/penggilingan
(Inovasi BP3IPTEK, PPTK
Gambung, dan CV Cihanjuang)
Menjadi: Daun teh basah invensi teknologiRp 6.000/Kg
Semula: Daun teh tanpa steaming Rp 19.000/Kg
Tea powder: Rp 1.300.000/Kg
PENGEMBANGAN GREEN TEA POWDER KUALITAS PREMIUM JAWA
BARAT
Semula: Daun teh basah konvensional: Rp 2.500/KgAgroindustri
Menjadi: Daun teh steaming Rp60.000/Kg,
Harga impor: Rp 3.000.000/Kg
INOVASI PERCEPATAN PRODUKSI BENIH KENTANG
Tanaman kentangPanen umbi
calon benihMasa Dormansi
Produk Benih
berbentuk Umbi
S E M U L A
Waktu Produksi : LAMA : 8 BulanProduksi benih: 300.000 umbi/ha/8 bln
Harga Rp 1.500/Umbi G.2 4
Bula
n
4Bula
n
Planlet dari kultur
jaringanInduk stek Penanaman stek
Produk Benih
berbentuk Stek Berakar
M E N J A D I
Waktu Produksi : CEPAT : 2 MingguProduksi benih: 2.880.000 Stek /ha/ 8 bln
Harga Rp 750/Stek
KEUNGGULAN : Waktu produksi 16 kali lebih cepat, Produksi 9,6 kali lebih banyak, Harga benih 2 kali lebih Murah
INOVASI TRACTOR PACK DI LAHAN BERBUKIT
S E M U L A
Lahan miring dan
lahan sempit banyak
yang tidak digarap
karena biaya mahal
karena manual (tidak
ada alat)
Kesulitan
membawa
traktor ke lokasi
lahan yang tidak
rata
Lahan miring dan
lahan sempit banyak
yang tidak digarap
karena biaya mahal
karena manual (tidak
ada alat)
M E N J A D I
PORTABEL & MUDAH DIGUNAKAN MULTIFUNGSI
- Perontok Padi
- Pompa Air
- Generator Listrik
- Penyemprot Hama
- Pecacah
- Alat Pertanian lainnya
PRODUKSI DI IKM
KEUNGGULAN: Dimensinya kompak dan ringan, membuatnya mudah dibawa selama mobilisasi dari rumah ke
lahan pertanian, dan mudah dioperasikan oleh satu orang (tidak perlu bantuan dari orang lain).
Proses input data untuk pelaporan capaian
kinerja tidak efektif, berkali-kali, dan manual
(5 entri data untuk 5 output) laporan
Aplikasi terintegrasi yang menghasilkan 1 entri untuk
5 (lima) output laporan capaian kinerja bulanan, laporan
evaluasi triwulanan, laporan pemantauan proses dan progres pengadaan barang/jasa, laporan estimasi/efisiensi, dan laporan SISMONTEPRA (Sistem Informasi Monitoring Evaluasi danPengawasan Realisasi Anggaran)
SEMULA INOVASI MENJADI
Aplikasi pelaporan pelaksanaan pembangunan yang
efektif, efisien, dan akurat secara otomatis
menghasilkan Berita Acara Evaluasi dan Estimasi
Berita acara hasil Desk Evaluasi dan Estimasi
Kegiatan berbasis aplikasi microsoft word
kurang akurat dan perlu diolah kembali
secara manual oleh petugas evaluator
Belum mampu secara akurat dan faktual
memantau progres pelaksanaan kegiatan
terutama progres pengadaan barang/jasa
Mampu secara akurat dan faktual memantau
pelaksanaan kegiatan sekaligus sebagai early
warning terhadap kegiatan yang berpotensi memiliki
masalah
Pelaporan yang disampaikan belum dapat
dijadikan alat self evaluation dan self
assessment
Sudah dapat dijadikan sebagai alat bantu Perangkat
Daerah untuk melakukan self evaluation dan self
assessment, yang sangat berguna untuk evaluasi
progres pelaksanaan kegiatan APBD Provinsi Jawa
Barat
Proses input data untuk pelaporan
SISMONTEPRA belum efektif menyebabkan
keterlambatan dalam penanganan masalah
pelaksanaan program/kegiatan
Sebagai alat pemandu bagi Perangkat Daerah untuk
meningkatkan kinerja berupa realisasi keuangan dan
capain fisik kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat serta
pelaporan SISMONTEPRA
VERSI OFFLINE 2015-2016VERSI SEMI ONLINE 2017 DAN
VERSI ONLINE TERINTEGRASI 2018
Sistem Informasi Data Pengendalian
SIM
PU
L P
EN
GEM
BA
NG
AN
LA
YA
NA
N E
SA
MSA
T
PENERAPAN INOVASI PADA PENGEMBANGAN LAYANAN E-SAMSAT JABAR
(BEROPERASI SEJAK 22 NOVEMBER 2014)
PENGEMBANGAN
LAYANAN
REGISTRASI DAN
IDENTIFIKASI
(REGIDENT)
KENDARAAN
BERMOTOR (RANMOR)
CHANNELING
PEMBAYARAN
SEMULA INOVASI MENJADI
LAYANAN SAMSAT INDUK, OUTLET, SAMSAT KELILING (MELIBATKAN
BANYAK ORANG BERPOTENSI ANTRIAN,
PERCALOAN DAN PUNGLI)
REGISTRASI DAN
IDENTIFIKASI
KENDARAAN
BERMOTOR
TAHUNAN
DILAKUKAN SECARA
MANUAL DI LOKET
SATU BANK
(BANK BJB) MELALUI
TELLER BANK
WAJIB PAJAK /NASABAH BERHADAPAN DENGAN MESIN ATM PERBANKAN/GADGET DAN TIDAK PERLU BAYAR PKB, PNBP, SWDKLLJ DI KANTOR SAMSAT
REGIDENT RANMOR SECARA ELEKTRONIK DENGAN MENCOCOKKAN DATA NIK/NO. KTP NASABAH/WP YANG ADA BANK DENGAN YANG ADA DI SAMSAT
PERLUASAN LAYANAN: MULTIBANK& MULTI CHANNEL (MESIN ATM, INTERNET BANKING, SMS BANKING)
MEMUTUS RANTAI
BIROKRASI DENGAN
MENYELESAIKAN SEMUA
URUSAN SAMSAT DALAM
SATU TRANSAKSI
ELEKTRONIK (CASHLESS)
STRUK ATM SEBAGAI BUKTI
DAN SEBAGAI DOKUMEN
YANG DIPERSAMAKAN
DENGAN TBPKB (TANDA BUKTI
PEMBAYARAN PAJAK
KENDARAAN BERMOTOR)
• BEKERJA SAMA DENGAN
6 BANK
• SEMULA HANYA 174
TITIK LAYANAN: KANTOR
SAMSAT INDUK, OUTLET, SAMSAT KELILING, DAN SAMDONG,
• BERTAMBAH 64.000MESIN ATM
TIDAK MELALUI ATM
INOVASI
1. GERAKAN ECOVILLAGE
Perubahan Perilaku Seluruh
Pemangku Kepentingan dan
keterlibatan berbagai unsur di
masyarakat mulai dari
perencanaan, identifikasi
masalah, penyusunan rencana
aksi sampai ke gerakan aksi
berkelanjutan.
(REKAYASA SOSIAL BERUPA
PERUBAHAN BUDAYA)
2. METODE PENDEKATAN RIUNGAN
DAN PENDAMPINGAN
3. MENDAUR ULANG SAMPAH
MENJADI PRODUK YANG BERNILAI
EKONOMIS
MOTTO ECOVILLAGE :“KITA JAGA ALAM, ALAM JAGA KITA”
BENTUK INOVASI BERUPA
1. Bina suasana
2. PemahamanTentang
Ecovillage
3. Pengkajianlingkungan dan
pemetaanswadaya
4. Transek/ survey
kampungsendiri
5. Menggalipotensi desa
6.Perumusan programtematik
7. Penentuanprioritas
8. Penentuanrencana Aksi
9. Pendampingan
TAHAPAN PELAKSANAAN RIUNGAN & PENDAMPINGAN
ECOVILLAGE
20-25 Orang kader setiap Desa/Kelurahan
Pada tahun pertama diadakan 8x Tahapan Riungan& 5x tahapan pendampingan
Pada tahun kedua dan ketiga diadakan pendampingan setiap bulan
Untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas, kualitas serta kuantitas kader lingkungan
OUTPUT
• 5.540 KADER ECOVILLAGE
• 60 UNIT BANK SAMPAH
• HASIL KERAJINAN KADER ECOVILLAGE
• KONDISI SUNGAI MULAI BERSIH, BEBAS POLUSI, DAN BISA
DITANAMI IKAN
TERIMA KASIH
Badan Penelitian dan PengembanganDaerah
Provinsi Jawa Barat
Jl. Citarum No. 8 Bandung - Indonesia
Telp : +62-22-87244652
Fax : +62-22-7272919
Email : [email protected]
Website : www.bp2d.jabarprov.go.id