implementasi penanggulangan kemiskinan gubernur sulawesi selatan

Upload: hs-dillon

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    1/16

    Lokakarya Lessons Learned Penanggulangan Kemiskinan

    Jakarta, 18 November 2013

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    2/16

    Secara normatif, penanggulangan kemiskinan merupakan salah

    satu tujuan dan sasaran pokok Negara yang harus dipenuhi dantertuang dalam program pembangunan nasional .

    Dalam kerangka perencanaan pembangunan, upayapenanggulangan kemiskinan perlu ditempatkan dalam bingkaiproses perubahan struktur (transformasi structural) yang sedang

    berlangsung dalam masyarakat sebagai hasil dari pembangunan Dalam tataran makro, dimensi kemiskinan yang begitu luas

    mengharuskan setiap upaya penanggulangan kemiskinandilakukan secara terpadu, terarah dan berkesinambungan dalamprogram pembangunan baik sektoral, regional dan Nasional.

    Dalam tataran mikro, model pemberdayaan masyarakat sebagaidasar penanggulangan kemiskinan sangat efektif untukmenjembatani berbagai program pembangunan.

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    3/16

    PendapatanRendah

    Beban Hidup

    TinggiKemiskinan

    - Terbatasnya Lahan

    - Produktivitas rendah

    - Tidak mempunyai

    pekerjaan

    - Kurangnya modal

    - Kebutuhan dasar

    (Sandang, Pangan, Papan)

    - Pendidikan- Kesehatan

    Faktor Budaya- Tidak menerima

    perubahan

    - kemalasan

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    4/16

    17 provinsi yang persentase penduduk miskin dibawah rata-rata nasional dan16 provinsi yang persentase penduduk miskinnya diatas rata-rata nasional.

    3.

    55

    3.

    95

    4.7

    7

    5.

    21

    5.

    74

    5.

    93

    6.

    06

    6.

    46

    7.

    50

    7.

    72

    7.

    88

    8.

    07

    8.

    14

    8.

    24

    9.

    52

    9.

    54

    10.0

    6

    12.

    30

    12.

    55

    12.8

    3

    14

    .24

    14

    .56

    14.6

    7

    1

    4.

    86

    15.

    43

    17.

    06

    17.

    51

    17.

    97

    18.

    34

    19.

    49

    20.

    03

    26.

    67

    31.

    13

    11,37 NASIONAL

    Tingkat Kemiskinan (%) Tingkat Kemiskinan Nasional (%)Sumber : BPSTNP2K

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    5/16

    Tingkat kemiskinan Sulawesi Selatan mengalami penurunan setiap tahun selama periode Tahun2007-2013, yakni dari 14,11% tahun 2007 menjadi 9,54 % pada tahun 2013 atau turun sebesar4.57% serta berada dibawah rata-rata nasional (11.37%). Namun masih perlu Percepatan dalammenurunkan angka kemiskinan untuk mencapai target Nasional 8-10 .

    Target RPJMD Sulsel 2013-2018, menurunkan tingkat kemiskinan sampai 6 - 5 % (2018).

    1,0

    83,400

    1,0

    42,163

    936,898

    915,660

    835,500

    805,900

    787,660

    8.007.50

    7.006.50

    6.00

    14.1113.41

    11.9311.40

    10.279.82 9.54

    8.00

    16.58

    15.42

    14.1513.33

    12.3611.66 11.37

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    -

    200,000

    400,000

    600,000

    800,000

    1,000,000

    1,200,000

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Target RPJMD

    Tingkat Kemiskinan (%) Target RPJMN 2014

    Nasional

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    6/16

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    7/16Sumber : BPS Tahun 2012 (diolah)

    Jawa Timur

    4.960,5 rb

    13,08 %

    DKI Jakarta

    3.668 rb

    3,7 %

    Lampung

    1.219 rb

    15,65 %

    Papua Barat

    2.232 rb

    27,04 %

    Jambi

    2.701 rb

    8,28 %

    Nusa Tenggara

    Barat

    8.283 rb18,02 %

    Kalimantan Selatan

    1.892 rb

    5,01 %Kalimantan Timur

    2.461 rb

    6,38 %

    Sulawesi Selatan

    8.059 rb

    9,82 %Papua

    9.764 rb

    30,66 %

    Maluku

    3.389 rb

    20,76 %

    Penduduk Miskin Tersebar Tidak Merata di Indonesia

    Tingkat Kemiskinan Nasional 2012 = 11,66 %Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 = 6,14 %

    Wilayah Sumatera

    Pertumbuhan Ekonomi 6.2%

    Tingkat Kemiskinan 11.22%

    Tingkat Pengangguran 5.27%

    Wilayah Kalimantan

    Pertumbuhan Ekonomi 5.6%

    Tingkat Kemiskinan 6.39%

    Tingkat Pengangguran 5.20% Wilayah Sulawesi

    Pertumbuhan Ekonomi 8.8%

    Tingkat Kemiskinan 12.62%

    Tingkat Pengangguran 4.69%

    Wilayah Papua - MalukuPertumbuhan Ekonomi 7.9%

    Tingkat Kemiskinan 21.63%

    Tingkat Pengangguran 5.35%

    Wilayah Jawa - Bali

    Pertumbuhan Ekonomi 6.3%

    Tingkat Kemiskinan 9.60%

    Tingkat Pengangguran 6.41%

    Wilayah Nusa TenggaraPertumbuhan Ekonomi 2.2%

    Tingkat Kemiskinan 19.22%

    Tingkat Pengangguran 4.08%

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    8/16

    No U r a i a n Satuan 2008 2009 2010 2011

    1. Indeks Pembangunan Manusia(IPM)

    - 70.22 70.94 71.62 72.34

    a. Angka Harapan Hidup Tahun 69.60 69.80 70.00 70.12

    b. Rata-Rata Lama Bersekolah Tahun 7.23 7.35 7.84 8.19

    c. Tingkat Melek Huruf % 86.53 87.22 87.76 88.37

    d. Daya Beli Ribu Rp. 630.81 635.50 636.6 640.05

    2 Angkatan Kerja Juta Jiwa 3.45 3.53 3.57 3.613 Pengangguran Terbuka Jiwa 312,000 314,664 298,952 236,926

    4 Penduduk Miskin Jiwa 1,031.700 963,570 913,400 835,510

    5 PDRB ADHB Triliun Rp. 85.14 99.95 117.83 126.26

    6 Pertumbuhan Ekonomi % 7.78 6.23 8.18 8.59

    7 Pendapatan Per Kapita Juta Rp. 10.91 12.63 14.67 16.6

    8 Inflasi % 12.40 3.39 5.83 2.88

    9 Investasi Triliun Rp. 18.53 21.89 23.54 28.83

    No U r a i a n Satuan 2010 2011 2012 2013

    1. Indeks PembangunanManusia (IPM)

    - 70.22 70.94 71.62 72.14

    2 Angkatan Kerja Juta Jiwa 3.44 3.53 3.57 3.61

    3 Pengangguran Terbuka Jiwa 314,664 298,952 236,926 208,983

    4 Penduduk Miskin Jiwa 1,031.70

    0

    913,40 815,10 805,920

    5 PDRBADHB Triliun Rp. 99.95 117.86 137.39 159.427

    6 Pertumbuhan Ekonomi % 8,19 7,62 8.37 7,16

    7 Pendapatan Per Kapita Juta Rp. 10.83 12,57 16,93 19,23

    8 Inflasi % 12.40 2.88 4.41 6.89

    9 Investasi Triliun Rp. 23.51 32.96 34.78 43.5910 Ekspor Milyar US $ 1.31 2.02 2.32 2.92

    11 Impor Milyar US $ 0.87 0.65 0.91 0.8

    12 P A D Milyar Rp. 1,460.0 1,971.7 2.367.8 2.587.8

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    9/16

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    10/16

    StrategiPenanggulangan

    Kemiskinan

    Mengurangi

    beban

    masyarakat

    miskin

    Pemberdayaan

    masyarakat

    Penguatan/

    Peningkatan

    Pendapatan

    kelompok

    Masyarakat

    Program Bantuan

    Sosial :

    Raskin

    Jamkesmas

    PKHBSM

    PNPM

    1. Kebijakanprogram kemiskinan masih

    parsial (klusterisasi bukan solusi) ;

    2. Koordinasi belum efektif antara

    pemerintahan pusat dan daerah

    3. Belum sinergisitas dan terpadunya

    program antar kementerian dalam

    mengurangi angka kemiskinan

    4. Program yang kurang tepat sasaran

    karena tidak mengacu pada data by

    name by address yang akurat

    5. Keseragaman program nasional yang

    tidak berdasarkan spesifik kebutuhan

    penduduk miskin suatu daerah

    6. SDMyang mengelola program dan

    penyiapan sasaran belum optimal.

    7. Anggaranyang besar tidak diikutidengan penurunan kemiskinan yangsignifikan.

    8. ImplementasiPP No. 19/2010 belumefektif, Provinsi sebagai penyambungdan penghubung kepentingan dankewenangan yg bersifat Nasionaldengan yg bersifat lokal

    KUR

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    11/16

    Peran serta Perbankan

    Pemerintah

    Masya-rakat

    DuniaUsaha

    APBN, APBD, CSR,Dana Masyarakat

    Perlindungan &Bantuan Sosial(Berbasis rumahtangga)

    PemberdayaanMasyarakat(Berbasis

    POKMAS)

    1

    2

    3

    4

    PengembanganUMKM (Berbasisunit usaha))

    ProgramPendukung(BerbasisWilayah)

    Faktor PendorongNasionalPaket Peningkatan Rumah

    Rakyat MiskinPendidikan & Kesehatan GratisBantuan Bibit Lingkup Pertanian

    Wilkom

    Grateks 2

    Gerbang Taskim

    Gerbang Emas

    Getar Bangdes

    Bantuan Modal Pengemb.

    Usaha Mikro Kecil

    Bantuan modal untuk wira

    usaha pedesaan

    Membangun Industri baruMembuka lapangan kerja baruPeningkatan Kualitas Tenaga

    Pengajar (Formal & Informal)

    Faktor PendorongDaerah (Sulsel)

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    12/16

    Program pendidikan gratis, kualitas tenaga pengajar (Formal dan informal),

    Program kesehatan gratis , PKH, Jamkesmas

    Pengembangan usaha dan kewirausahaan melalui pengembangan IKM/UMKM KUR & bantuan moda

    Program pemberdayaan Masyarakat : PNPM, BLK, dll

    Pengembangan industri baru berbasis inovasi dan riset .

    Program rumah bagi masyakat miskin

    Bantuan bibit pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan dan kehutanan

    Program Perwilayahan Komoditas (WILKOM), Gerakan Ekspor 2 kali lipat (GRATEKS 2), Gerakan

    Pembangunan Ekonomi Masyarakat (GERBANG EMAS), GERBANG TASKIN, Gerakan Terpadu

    Pembangunan Desa (GETARBANGDES)

    Pengaduan Masyarakat

    Meningkatkan sumberdaya manusia

    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan petani/ nelayan

    Membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran

    Mengurangi angka kemiskinan

    Meningkatkan pendapatan daerah

    Meningkatkan pelayan publik bagi masyarakat

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    13/16

    1. Untuk memastikan tingkat kemiskinan dan pengangguran berkurang,

    peran Gubernur harus diperkuat

    PeranPusat

    Daerah

    Menteri /

    Menko

    Lembaga Non

    Kementerian

    - Kebijakan Umum

    Program

    - Menetapkan Target Nas.

    - Anggaran

    GubernurWalikota/Bupati

    Camat

    Lurah/Desa

    - Mengkoordinir Perenc. & Pelaks.- Mendistribusikan Target Kab/Kota

    - Merumuskan --->Kegiatan

    - Mengalokasikan Anggaran

    Mengkoordinir dan

    Memfasilitasi Pelaksanaan

    Kegiatan

    Pengawasan Kegiatan

    Penanggung Jawab

    Kegiatan

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    14/16

    2. Rakyat tidak layak untuk miskin, negara memiliki sumberdaya alam

    yang melimpah.

    Tata kelola, pemerintah yang mengkoordinasikan

    3. Tiga Agenda Tata Kelola Pemerintahan yaitu :

    1) Agenda Akademik intelektual solusi tepat masalahkemiskinan.

    2) Agenda manajerial :

    a. Regulasi terarah yang berpihak pada orang miskin.

    b. Perlu pengkoordinasian yang tepat di Provinsi/ Kab/Kota.

    c. Local problem must be solved by local government tidakbisa secara Nasional

    d. Agenda aksi bertahap, terukur dan berkesinambungan.

    e. Budget anggaran secara jelas mulai dari perencanaan,

    implementasi sampai pada pengawasan

    f. Pelibatan langsung masyarakat baik individu maupunkelompok.

    3) Agenda Perilaku Leadership dan pemerintahan yang berpihak

    pada orang miskin bukan orang kaya.

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    15/16

    1. Kebijakan penanggulangan kemiskinan sebaiknya melalui pendekatankewilayahan yang dilakukan secara terpadu (contoh : Getar Bangdes diSulsel) Gubernur diberi kewenangan dan tangggungjawab yang besaruntuk mengkoordinasikan program.

    2. Koordinasi dapat lebih efektif apabila dititik beratkan pada tingkat ProvinsiKementerian khusus yang menangani kemiskinan (Kementerian Negara)

    3. SDM yang mengelola program dan penyiapan sasaran perlu dipersiapkanlebih awal agar sesuai karakteristik sasaran yang akan dientaskan;

    4. Program agar dirumuskan sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah.

    5. Anggarandari Pemerintah (Pusat) hendaknya tidak disalurkan secara parsial(melalui Kementerian) melainkan dalam bentuk Block Grand ke PemerintahDaerah Anggaran pusat (APBN) agar melalui Gubernur dan mendapatpersetujuan Gubernur .

    6. Mempertegas implementasi kewenangan Gubernur di daerah agarpengawasan di daerah menjadi efektif (PP No. 19 Tahun 2010).

  • 8/13/2019 IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN

    16/16