implementasi pembelajaran akhlak

79
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12 PONDOK LABU (Studi Penelitian Kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 25 Agustus 2008 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Jurusan Tanggal Tanda tangan Dr. H. A. F. Wibisono, MA . NIP. 150 236 009 Sekretaris Jurusan Drs. Safiudin Sidiq, MA . NIP. 150 299 477 Penguji I Prof. Dr. H. Salman Harun, MA .. . NIP. 150 062 568 Penguji II Drs. Ahmad Shoddiq, MA .. .. NIP. 150 289 321 Mengetahui: Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A. NIP. 150 231 256

Upload: afrian-firman

Post on 08-Jun-2015

11.477 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Pembelajaran Akhlak

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA

SISWA KELAS IX SMP PGRI 12 PONDOK LABU (Studi Penelitian

Kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu) telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPdI) pada jurusan Pendidikan Agama

Islam

Jakarta 25 Agustus 2008

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Jurusan Tanggal Tanda tangan

Dr H A F Wibisono MA NIP 150 236 009 Sekretaris Jurusan

Drs Safiudin Sidiq MA NIP 150 299 477 Penguji I

Prof Dr H Salman Harun MA NIP 150 062 568 Penguji II

Drs Ahmad Shoddiq MA NIP 150 289 321

Mengetahui Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Prof Dr Dede Rosyada M A NIP 150 231 256

id3700250 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

i

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama Hasanuddin

Tempat Tgl Lahir Kuningan 05 Januari 1986

NIM 104011000136

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX

SMP PGRI 12 Pondok Labu

Pembimbing Drs H Achmad Gholib MA

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1 Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat Agustus 2008

Penulis

Hasanuddin

id3728093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

ABSTRAKSI

Hasanuddin

Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana

pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan

instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada

sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang

merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah

penelitain ini

Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam

pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang

disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari

hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-

pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8

jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai

dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa

menjawab kadang-kadang

Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses

pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan

kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan

pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak

didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya

agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya

di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah

iii

KATA PENGANTAR

ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS

IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad

saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada

dan orang-orang salih

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu

penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing

penulis

4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik

5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta

6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam

7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian

telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda

wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan

terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang

dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga

8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef

Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku

iv

9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI

12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini

10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang

Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman

mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan bantuannya selama ini

11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang

berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi

penulis dan pembaca Amien

Jakarta Agustus 2008

Penulis

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 2: Implementasi Pembelajaran Akhlak

i

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama Hasanuddin

Tempat Tgl Lahir Kuningan 05 Januari 1986

NIM 104011000136

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX

SMP PGRI 12 Pondok Labu

Pembimbing Drs H Achmad Gholib MA

Dengan ini saya menyatakan bahwa

1 Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat Agustus 2008

Penulis

Hasanuddin

id3728093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

ABSTRAKSI

Hasanuddin

Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana

pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan

instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada

sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang

merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah

penelitain ini

Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam

pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang

disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari

hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-

pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8

jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai

dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa

menjawab kadang-kadang

Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses

pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan

kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan

pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak

didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya

agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya

di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah

iii

KATA PENGANTAR

ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS

IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad

saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada

dan orang-orang salih

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu

penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing

penulis

4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik

5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta

6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam

7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian

telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda

wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan

terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang

dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga

8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef

Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku

iv

9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI

12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini

10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang

Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman

mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan bantuannya selama ini

11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang

berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi

penulis dan pembaca Amien

Jakarta Agustus 2008

Penulis

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 3: Implementasi Pembelajaran Akhlak

ii

ABSTRAKSI

Hasanuddin

Implementasi Pembelajaran Akhlak pada Siswa Kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban bagaimana

pembelajaran Pendidikan Agama Islam(akhlak) di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 12 Pondok Labu

Penelitian ini memakai Metode deskriptif analisis yang menggunakan

instrument kuesioner dan wawancara Dari penelitian yang telah dilakukan kepada

sejumlah siswa yang menjadi sampel penulis melakukan analisis data yang

merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah

penelitain ini

Pembelajaran akhlak pada kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu dalam

pelaksanaan dan hasil terhadap anak didik di SMP tersebut antara materi yang

disampaikan atau norma dengan sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dari

hasil penelitian di SMP tersebut Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-

pertanyaan berjumlah 14 item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8

jawaban (ya) berjumlah 4 dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai

dengan alokasi waktu yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa

menjawab kadang-kadang

Untuk mempertahankan dan meningkatkan akhlak dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (akhlak) supaya tujuan inti di dalam proses

pembelajaran siswa-siswi bisa tercapai dengan baik maka penulis menyarankan

kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan

pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak

didik disarankan pula untuk para guru menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya

agar akhlak anak didik setiap hari semakin baik dalam kehidupan sehari-harinya

di sekolah khususnya umumnya di luar sekolah

iii

KATA PENGANTAR

ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS

IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad

saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada

dan orang-orang salih

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu

penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing

penulis

4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik

5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta

6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam

7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian

telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda

wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan

terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang

dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga

8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef

Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku

iv

9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI

12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini

10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang

Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman

mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan bantuannya selama ini

11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang

berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi

penulis dan pembaca Amien

Jakarta Agustus 2008

Penulis

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 4: Implementasi Pembelajaran Akhlak

iii

KATA PENGANTAR

ϢϴΣήϟϦϤΣήϟͿϢδΑ Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS

IX DI SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad

saw beserta anak-anak keluarga dan sahabatnya serata para Nabi Wali Syuhada

dan orang-orang salih

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan bantuan dan bimbingan dari semua pihak Untuk itu

penulis menucapkan terimakasih yang mendalam kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 Bapak Dr H Achmad Gholib M A Pembimbing Penulisan Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu tenaga dan pikiran dalam membimbing

penulis

4 Bapak Prof Dr Armai Arief MA Dosen Penasihat Akademik

5 Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta

6 Bapak Furqan dan Ibu Nida Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam

7 Ayahanda Sukatma dan Ibu Maspidah tercinta satu dari sekian harapan kalian

telah ananda penuhi semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat ananda

wujudkan Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan

terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan kasih sayang

dukungan dan bimbingan kalian serta kesabaran yang tak terhingga

8 Kakandaku Teh Nur Hasanah Kak Saiful Ali Teh Nur Sehah Kak Asef

Mamun Sanusi Adikku Nurul Magfirah dan seluruh keponakanku

iv

9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI

12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini

10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang

Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman

mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan bantuannya selama ini

11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang

berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi

penulis dan pembaca Amien

Jakarta Agustus 2008

Penulis

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 5: Implementasi Pembelajaran Akhlak

iv

9 Ibu Dra Sartini MM Kepala dan Dra Hajarillah Wakil sekolah SMP PGRI

12 Pondok Labu beserta dewan Guru yang bersedia menerima dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi ini

10 Teman-teman seperjuangan di Jurusan PAI 2004 khususnya Mas Bejo Kang

Rizal Nur Istianah Latifah dan Arif Maulana Akbar serta teman-teman

mahasiswa yang tidak dapat penulis Sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan bantuannya selama ini

11 Adindaku tersayang Idah Ummu Maidah yang membuat penulis semangat

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah swt memberikan balasan yang

berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi

penulis dan pembaca Amien

Jakarta Agustus 2008

Penulis

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 6: Implementasi Pembelajaran Akhlak

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH i

ABSTRAKSI ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

C Tujuan Penelitian 8

D Kegunaan penelitian 8

E Metode Penelitian 8

F Pedoman Penulisan 11

G Sistematika Penyusunan 11

BAB II LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam 12

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 12

2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 17

B Akhlak 23

1 Pengertian Akhlak 23

2 Pembentukan Akhlak 29

3 Pembinaan Akhlak 33

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian 41

B Populasi dan sample penelitian 41

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 7: Implementasi Pembelajaran Akhlak

vi

C Tempat dan Waktu Penelitian 42

D Pengumpulan Data 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta 45

1 Pembelajaran Akhlak 45

2 Kurikulum 45

3 Materi 45

4 Keteladanaan 47

5 Kendala-Kendala Pembelajaran 47

B Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

1 Sejarah Berdirinya Dan Letak Geografisnya 48

2 Identitas Sekolah 49

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 49

4 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan 49

5 Kurikulum PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 51

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 52

C Deskripsi Data 55

D Analisis dan Interpretasi Data 61

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 63

B Saran63

DAFTAR PUSTAKA 65

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 8: Implementasi Pembelajaran Akhlak

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Program Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) 51

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12 52

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12 54

Tabel 4 Siswa-Siswa SMP PGRI 12 54

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 55

Tabel 6 Apakah Anda Memberi Salam Ketika Bertemu Guru dan Teman 55

Tabel 7 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya

di sekolah apakah anda bersabar 56

Tabel 8 Apakah anda belajar tepat waktu 56

Tabel 9 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah 57

Tabel 10 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah

anda langsung mengerti 57

Tabel 11 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (Akhlak) di luar

jam pelajaran 58

Tabel 12 Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah 58

Tabel 13 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda

di sekolah 58

Tabel 14 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang 59

Tabel 15 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada

teman-teman di sekolah 59

Tabel 16 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah 60

Tabel 17 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah 60

Tabel 18 Selalu tenang 60

Tabel 19 Selalu Qanaah dengan apa yang sudah dimiliki 61

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 9: Implementasi Pembelajaran Akhlak

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Penelitian

2 Berita wawancara kepala sekolah SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Berita wawancara guru bidang studi PAI kelas IX

4 Lembar pengesahan judul skripsi

5 Surat keterangan bimbingan skripsi

6 Surat keterangan izin riset dari Fakultas

7 Surat keterangan penelitian dari SMP PGRI 12 Pondok Labu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 10: Implementasi Pembelajaran Akhlak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan di lembaga sekolah tingkat pertama sangat didominasi oleh

pelajaran umum seperti IPA dan IPS sedangkan Pelajaran Agama Islam

(akhlak) di lembaga tersebut sangat minim mulai dari alokasi waktu yang

diberikan hanya 2 jam di setiap kelas guru agama Islam hanya berjumlah

beberapa orang serta buku panduan yang diajarkan di sekolah tersebut juga

belum memadai baik dari segi isi buku maupun pengarang buku tersebut

Melihat dari fenomena tersebut tentunya akan sangat sulit mencapai

tujuan pendidikan keagamaan dengan baik yang ada dalam kurikulum mata

pelajaran dengan waktu yang begitu singkat padahal si anak tidak hanya

dituntut mendapatkan materi tentang apa itu akhlak dan berbagai macamnya

tapi justru hal yang paling utama adalah bagaimana cara pengaplikasiannya

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Jika kita meminjam pendapat

kaum Hedonis sebagaimana yang di kutip Ahmad Amin dalam Bukunya

yang berjudul Etika (Ilmu Akhlak) maka alokasi waktu tersebut jauh dari

cukup karena pelajaran akhlak menuntut adanya praktik dalam masyarakat

mereka berpendapat Pelajaran akhlak mempunyai pengaruh yang besar

dalam praktik hidup karena teori ini membatasi tujuan hidup Yaitu

kebahagiaan perseorangan yang menurut pendapat paham Hedonism atau

kebahagiaan masyarakat menurut pendapat paham Universalistic

Hedonisme1

1Ahmad Amin Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta PT Bulan Bintang 1975) h 134

id3760781 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 11: Implementasi Pembelajaran Akhlak

2

Dalam kehidupan nyata sendiri setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada

pemberian contoh dari kaum yang lebih tua yang terkadang kaum tua sendiri

lebih banyak memberikan contoh yang tidak baik

Karenanya sektor pendidikan formal (melalui sekolah) atau nonformal

(Pendidikan Pesantren) menjadi solusi yang amat diperlukan oleh masyarakat

guna pendidikan akhlak anak Dengan harapan ketika si anak terjun

kemasyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa

diterima diberbagai golongan atau usia dan bahkan harapan yang lebih jauh ia

menjadi manusia yang terhormat Permasalahannya sekarang adalah apakah

dengan tenggang waktu pendidikan yang relatif sedikit atau sebentar tersebut

si anak mampu menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakatnya

yang seiring waktu permasalahan tersebut akan berkembang atau apakah ia

mampu menjadi remaja yang diharapkan Karena pada realita-nya masyarakat

hanya bisa menuntut hal yang baik

Dengan mempelajari kasus yang penyimpangan norma pada saat

dahulu2 serta di barengi dengan melihat realita perkembangan zaman saat ini

tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses

pendidikan Apalagi jika merujuk kepada penjelasan diatas jelas sekali akan

tercipta peluang besar terjadi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh para siswa Sebagai contoh kecil mereka tidak bersikap baik terhadap

teman guru orang tua dan lingkungan apalagi terhadap Tuhan mereka yang

abstrak

Di mulai dari kelas satu siswa naik ke kelas dua lalu naik ke kelas tiga

yang mana di masa ini siswa kelas tiga berada di masa pubertas atau masa

peralihan dari remaja menuju dewasa (umur 13-17 tahun) Hal ini yang sangat

2Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga dalam bukunya Pengantar Studi Akhlak

mamberikan pembahasan khusus mengenai Sejarah Perkembangan Ilmu Akhlak Fase itu dimulai sejak zaman Yunani Fase Arab pra-Islam Fase Islam Abad pertengahan hingga Fase Modern secara tidak langsung hal ini mengindikasikan pendidikan akhlak adalah hal yang paling urgen yang menjadi perhatian tersendiri karena dengan berkembangnya zaman maka itu berarti berkembang pula permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sosial tentunya Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h19-35

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 12: Implementasi Pembelajaran Akhlak

3

dikhawatirkan seharusnya oleh semua kalangan khususnya oleh umat Islam

yang berkecimpung di dunia pendidikan Karena di masa ini siswa akan

mencoba sesuatu yang mereka belum ketahui akan baik dan buruknya sikap

yang mereka lakukan maka oleh karena itu pendidikan agama harus

diutamakan oleh pihak pendidik lebih khusus lagi dalam bidang moralitas atau

akhlak

Berkaitan dengan masalah akhlak Islam menawarkan berberapa

landasan teori yang tertuang dalam al-Quran dan Hadis yang kesemua itu

sudah membuktikan oleh para tokoh Islam diantaranya Ibnu Miskawaih dan

al-Ghazali kemudian mereka pun menjadi pemerhati kehidupan manusia dan

menjadikan perkembangan akan moralitas atau akhlak manusia umumnya dan

khususnya anak remaja sebagai salah satu kajian utamanya Adapun landasan-

landasan tersebut ialah sebagai berikut

1 Al-Quran

Ϣ˳ϴ˸ψ˶ϋ˴ϖ˳Ϡ˵Χ˵ϰϠό˴ϟ˴Ϛ˴˷˴ϧ˶˶ϭ˴ Sesungguhnya engkau (muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)3

2 Al-Hadis

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ

ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia4

3 Menurut ulama dan Tokoh-Tokoh Muslim

a Abdul Hamid Yunus

ΔϴϳΩϻ˱ϥΎδϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻ5

Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia

3 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596 4 Imam Malik Al-Muwatha Juz 14 (Beirut Daarul Fikr 1980) h 132 5Abdul Hamdi Yunus As-Syaab (Kairo Daarul Maarif tt) h 436

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 13: Implementasi Pembelajaran Akhlak

4

b Imam Al-Ghazali

ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέ βϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟϟϮϬδΑΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭΔ6

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu)

c Ibrahim Anis

ϦϣήηϭήϴΧϦϣϝΎόϓϻ˱έΪμΗΎϬϨϋΔΨγέβϔϨϠϟϝΎΣϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ7

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan maka sejak

itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan pelestarian dan

pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan melalui pendidikan

Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

memajukan kehidupan dari generasi ke generasi sejalan dengan tuntutan

kemajuan masyarakat Apabila ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh

segelintir orang akibatnya akan terjadi pembodohan terhadap masyarakat

yang menyebabkan mudah ditindas bahkan dapat diperbudak oleh kaum yang

kuat

Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan yakin menuntut

akhirat tetapi tidak melupakan kepentingan dunia sebagimana firman Allah

dalam QSAl-Qashash 77

6 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin (Daarulyan tp 1987) Jilid 2 h 58 7 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith (Mesir Daaru Maarif 1972) h 2002

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 14: Implementasi Pembelajaran Akhlak

5

Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS AL-Qashash 77)8

Pandangan hidup yang materialitis atau hanya mementingkan

keuntungan dunia mempengaruhi masyarakat yang nampak pada tingkah

lakunya dengan meninggalkan amalan-amalan ibadah serta tidak

memperdulikan lagi untuk mempelajari Al-Quran sebagai kitab suci dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan dunia dan untuk keselamatan di akhirat

kelak Manusia lebih mementingkan waktu dan materi keduniaan sehingga

melalaikan kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah swt beribadah dan

berakhlak mulia

Maka dalam dunia pendidikan agama tidak bisa di pisahkan walaupun

di SMP SLTP banyak pelajaran-pelajaran akan tetapi setiap mata pelajaran

memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu yang dapat membedakannya

dengan mata pelajaran lainnya Begitu juga halnya mata pelajaran pendidikan

agama Islam khususnya di sekolah menengah pertama (SMP) Adapun

karakteristik mata pelajaran PAI di SMP adalah sebagai berkut

1 Diberikannya mata pelajaran PAI khususnya di SMP bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt Berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga dapat dijadkan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negative yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut

2 Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah syariah dan akhlak Akidah merupakan penjabaran dari kosep iman syariah meupakan penjabaran dari konsep Islam syariah memiliki dua dimensi kajian pokok yaitu ibadah dan muamalah dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keIslaman (ilmu-ilmu agama) seperti ilmu kalam (teologi Islam usuluddin ilmu tauhid) yang merupakan pengembangan dari akidah ilmu fikih yang merupakan pengembangan

8 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 623

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 15: Implementasi Pembelajaran Akhlak

6

dari syariah dan ilmu akhlak (etika Islam moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak termasuk kajia-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP9

Adapun rujukan atau pedoman dalam pembelajaran pendidikan agama

Islam (akhlak) di SMP PGRI 12 untuk kelas IX ialah buku mutiara akhlak

dalam pendidikan agama Islam Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi dan Permendiknas nomor 23 tanun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan yang di karang oleh Drs Soepardjo S Ag dan

Ngadiyanto S Ag yang di terbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

di Solo tahun 2007

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di SMP

PGRI 12 Pondok Labu kelas IX disesuaikan dengan silabus standar

kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari Departemen Pendidikan

Nasional10

Anak yang berada dalam masa puber serta belum memahami agama

Islam dan fenomena tersebut terjadi di sekolahan lanjutan pertama dengan

didukungnya mata pelajaran tentang keagamaannya sangat kurang maksimal

Anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan perbuatan maksiat

lainnya Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama

kemerosotan moral pergaulan bebas penggunaan obat-obat terlarang

pemerkosaan pembunuhan dan berbagai bentuk kejahatan yang kebanyakan

dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang akhlak

kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari

akhlak dengan baik berarti mereka telah dibimbing untuk senantiasa

mendekatkan dirinya kepada Allah Swt yang akan membawa kepada

ketenangan jiwa dan akan timbul perasaan takut bila hendak melakukan

9 Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Jakarta Depdiknas

2004) h 2-3 10 Drs Soepardjo SAg dan Ngadiyanto SAg Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama

Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007) h 35-40 dan h 121-126

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 16: Implementasi Pembelajaran Akhlak

7

perbuatan dosa karena ia telah yakin bahwa dirinya senantiasa berada dibawah

pengawasan Allah Swt

Lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan peranannya

dalam membantu orang tua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak

serta pembinaan akhlak pada anak didik (remaja awal) yang sudah mereka

dapatkan dari sekolah dasar

Karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang

pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang

tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja Namun

ciri utama masa ini adalah bergejolaknya dorongan seksual Oleh karena itu

interaksi mereka dengan kekuatan barunya ini tergolong salah satu problem

yang paling berat11

Melihat fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA KELAS IX SMP PGRI 12

PONDOK LABU

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam

penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut

Impelementasi secara sederhana adalah pelaksanaan atau

penerapan Implementasi menurut Mclaughlin (dalam mann 1978)

Implementasi merupakan aktivitas yang saling menyesuaikan

Implementasi yang penulis maksud adalah bukan sekedar aktivitas tetapi

suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan12

11Netty Hartati Dkk Islam Dan Psikologi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004) h

39-40 12 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 40

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 17: Implementasi Pembelajaran Akhlak

8

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

pelaksanaan13 sedangkan dalam kamus ilmiah populer yang berarti

penerapan pelaksanaan14 karena luasnya masalah pendidikan agama

Islam yang meliputi Ibadah Akidah dan Akhlak Al-Quran dan Fiqh

maka dalam pembahasan proposal ini peneliti hanya membatasi pada

pembelajaran akhlak siswa Kelas IX dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

SMP 12 PGRI Pondok Labu

2 Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah dalam penelitian ini penulis

memutuskan masalah sebagai berikut

Bagaimana implementasi pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Pondok Labu

C Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui bentuk pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12 Pondok

Labu

2 Untuk mengetahui pola pembinaan akhlak di SMP PGRI 12 Pondok Labu

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi

orang-orang yang kosen dan bergerak dalam dunia pendidikan khususnya

pendidikan agama Islam yang mengenai akhlak

D Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengembangkan disiplin keilmuan yang penulis miliki dan

menambah wawasan penulis khususnya serta pihak lain yang berminat

dalam masalah ini

2 Untuk memberikan masukan bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan

evaluasi

13John M Echoles dan Hasan Sadizly Kamus Inggris Indonesia (Jakarta Gramedia

Pustaka Utama1995) 14 Tim Media Kamus Ilmiah Populer (Media Center 2002) h 155

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 18: Implementasi Pembelajaran Akhlak

9

E Metodologi Penelitian

Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tekhnik

yaitu

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data15

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis16

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan17

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi18

15 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 16 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 41 17Risnayanti Implementasi Pendi h 41 18 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 19: Implementasi Pembelajaran Akhlak

10

Obervasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian19

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 Pondok Labu

untuk mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan tatap muka20

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu21

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati22

19 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 20 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 21 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 22 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 20: Implementasi Pembelajaran Akhlak

11

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada23

F Pedoman Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berdasarkan pada Pedoman

Penulisan Skripsi yang disusun oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 200724

G Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan dalam penelitian ini dibagi dalam lima (5)

bab setiap bab dirinci ke dalam sub bab sebagai berikut

Bab I Pendahuluan pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah pembahasan dan perumusan masalah tujuan penulisan dan

kegunaan penelitian metodologi penelitian dan sistematik

penyusunan

Bab II Landasan Teori pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian

pendidikan agama Islam dasar dan tujuan pendidikan agama Islam

pengertian akhlak pembentukan akhlak pembinaan akhlak faktor-

faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak

Bab III Metodologi penelitian pada bab ini akan diuraikan mengenai

pendekatan penelitian populasi dan sample penelitian waktu dan

tempat penelitian pengumpulan data yang mencakup angket

observasi wawancara dan dokumentasi

Bab IV Hasil penelitian Pelaksanaan pembelajaran akhlak di SMP PGRI 12

Jakarta pada bab ini diuraikan mengenai pembelajaran akhlak

kurikulum materi keteladanan kendala-kendala gambaran umum

SMP PGRI 12 dan deskripsi data analisis dan interpretasi data

Bab V Penutup pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran

23 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 24 Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi(Ciputat FITK 2007) h 3

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 21: Implementasi Pembelajaran Akhlak

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan

pe dan akhiran an yang mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya) Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa

Yunani yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan kepada anak didik

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah

edution yang berarti pengembangan atau bimbingan Dalam bahasa

Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan kata Tarbiyah yang berarti

pendidikan1

Pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal

me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan

latihan dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran

tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat

kamus besar bahasa Indonesia 1991232)

Pengertian pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan menusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan

1 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 1

id3784093 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 22: Implementasi Pembelajaran Akhlak

13

Dalam bahasa Inggris education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to elicit to give riset

to) dan mengembangkan (to evolve to develop) Dalam pengertian yang

sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan

untuk memperoleh pengetahuan (mc leod 1989)2

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan ialah bimbingan atau

pertolongan secara sadar yang diberikan oleh Pendidik kepada siterdidik

dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniah kearah kedewasaan dan

seterusnya ke arah terbentuknya kepribadian muslim Dan Pendidikan

dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak didik

sampai ia dewasa

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai

mencapai tujuan hidupnya bagi pendidikan Islam sampai terbentuknya

kepribadian muslim Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak

dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya Sebenarnya kedua jenis pendidikan ini (arti sempit atau arti

luas) satu adanya3

Jika kita merujuk kamus bahasa Arab kita akan menemukan tiga

akar kata untuk istilah Tarbiyah Pertama rabba-yarbu yang artinya

bertambah dan berkembang Kedua rabiya-yarbu yang dibandingkan

dengan khafiya-yakhfa yang berarti tumbuh dan berkembang Ketiga

rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan madda-yamuddu dan berarti

memperbaiki mengurusi kepentingan mengatur menjaga dan

memperhatikan

Dari pengertian-pengertian dasar diatas kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa

Pertama pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul

memiliki tujuan sasaran dan target

2 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT

Remaja Rosdakarya 1997) h256 3 Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Marif

Bandung ) h 31-32

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 23: Implementasi Pembelajaran Akhlak

14

Kedua pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWT

Ketiga pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang

melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan

urutan sistematika menanjak yang membawa anak dari suatu

perkembangan ke perkembangan lainnya

Keempat peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah

swt menciptaknya Artinya pendidik harus mampu mengikuti syariat

agama Allah4

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara5

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan

pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara6

Azyumardi Azra dalam bukunya Esei-Esei Intelektual Muslim Dan

Pendidikan Islam mengomentari bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan

generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi

tujuan hidup secara efektif dan efisien7

4 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 22 5 UU Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Focus Media 2003) h3 6 Departemen agama RIUU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Jakarta

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006) h 5 7 Azumardi Azra Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta Logos

1998) h 3

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 24: Implementasi Pembelajaran Akhlak

15

Religi berasal dari bahasa Latin menurut satu pendapat asalnya

ialah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan membaca Tetapi

menurut pendapat lain kata itu berasal dari Religare yang berarti

mengikat8

Adapun Agama merupakan perpaduan kata yang sangat mudah

diucapkan dan mudah untuk dijelaskan maksudnya (khususnya bagi orang

awam) tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-

lebih bagi para pakar

Menurut Jhon Locke (16323-1704) agama bersifat khusus sangat

pribadi sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi orang lain memberi

petunjuk kepadaku jika jiwaku sendiri tidak memberitahu kepadaku

Mahmud Saltut menyatakan bahwa agama adalah ketetapan-

ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi

pedoman hidup manusia

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Abdullah Badran dalam

bukunya Al-madkhal Ila Al-Adyan berupaya untuk menjelaskan arti

agama dengan merujuk kepada al-Quran Ia memulai bahasannya dengan

pendekatan kebahasaan

Din yang biasa diterjemahkan agama menurut guru besar al-

Azhar itu menggambarkan hubungan antara dua pihak dimana yang

pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang kedua

Jika demikian agama adalah hubungan antara makhluk dan

khaliq-Nya hubungan ini mewujud dalam sikap batinnya serta tampak

dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap

keseharianya9

Sedangkan Islam menurut pemakaian bahasa berarti berserah diri

kepada Allah10 Hal ini dipertegas oleh firman Allah berikut ini

8 Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta UI-Press 1985) h

10 9 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1992) h 209-210 10Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 24

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 25: Implementasi Pembelajaran Akhlak

16

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (Ali Imran 83)11

Kata Islam menurut pendidikan umum yang berlaku biasanya

mempunyai konotasi sebagai agama Allah atau agama yang berasal dari

Allah (agama artinya jalan) Agama Allah berarti agama atau ajaran yang

bersumber dari Allah yang dimaksudkan jalan hidup yang ditetapkan oleh

Allah bagi manusia untuk menuju dan kembali kepada-Nya Jadi agama

Islam sebagai agama Allah adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah

(sebagai sumber kehidupan) yang harus dilalui (ditempuh) oleh manusia

untuk kembali atau menuju kepada-Nya

Oleh karena itu bila manusia yang berpredikat muslim benar-

benar harus menjadi penganut agama yang baik yang senantiasa mentaati

ajaran Islam dan menjaga agar Rahmat Allah tetap berada pada dirinya Ia

harus mampu memahami menghayati dan mengamalkan ajarnya yang

didorong oleh iman sesuai dengan akidah Islam

Adapun mengenai pengertian pendidikan Islam menurut para ahli

berbeda-beda pula seperti yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

Islam

Menurut Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Bahwa Pendidikan Islam (Al-

Tarbiyah Al-Islamiyah) mempersiapkan manusia supaya hidup dengan

sempurna dan bahagia mencintai tanah air tegap jasmaninya sempurna

11 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 89

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 26: Implementasi Pembelajaran Akhlak

17

budi pekertinya teratur pikirannya halus perasaannya mahir dalam

pekerjaannya manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan12

Ahmad D Marimba juga memberikan pengertian bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam13

Berdasarkan pandangan diatas maka pendidikan Islam merupakan

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan kepada seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam karena nilai-

nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kehidupan

2 Dasar Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri Dimana dalam suatu bangunan

dasar adalah bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar

bangunan tersebut tegak kokoh berdiri Demikian pula dasar

pendidikan dalam pendidikan Islam yaitu fundamen yang menjadi

landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah

roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik

sekarang maupun yang akan datang

Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu

Al-Quran Al-Sunnah dan Perundang-Undangan yang berlaku di

Negara kita

1) Al-Quran

Al-Quran ialah kalam Allah yang tiada tandingannya Dan

merupakan mujizat diturunkan kepada Muhammad saw Nabi-

Nya sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan

Malaikat Jibril ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan

12 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 3-4 13 Ramayulis Ilmu (Jakarta Kalam Mulia 1994) Cet 1 h 4

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 27: Implementasi Pembelajaran Akhlak

18

kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak) serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas

Keberadaan Tidak dalam ranah sosial diragukan lagi

karena Al-Quran telah mempengaruhi setiap sendi sistem

pendidikan Rasulullah saw dan Sahabat serta diperkuat ketika

Aisyah ra menegaskan bahwa akhlak Rasullah saw adalah Al-

Quran hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam QS

Al-Furqan 32

Berkatalah orang-orang yang kafir mengapa al-quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (QS Al-Furqan 32)14

Ada dua isyarat yang bias diambil dari penjelasan ayat

diatas yang berhubungan dengan pendidikan yaitu pengokohan

hati dan pemantapan keimanaan dan sikap tartil dalam membaca

Al-Quran

Penurunan Al-Quran yang dimulai dengan ayat-ayat yang

mengandung konsep pendidikan dapat menunjukan bahwa tujuan

Al-Quran yang terpenting adalah mendidik manusia melalui

metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti

membaca mempelajari dan observasi ilmiah terhadap manusia

sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim

Ibu sebagaimana firman Allah berikut ini

14 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 564

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 28: Implementasi Pembelajaran Akhlak

19

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QSal-Alaq 1-5)15

2) Al-Sunnah

Dalam dunia pendidikan Rasulullah untuk menuntut ilmu

pengetahuan sebagai pengetahuan bekal dalam pendidikan dengan

sabdanya

ϢόϠλϲΒϨϟϝΎϗΔπϳήϓϢϠόϟΐϠσϢϠδϣϞϛϰϠϋ16

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban atas setiap muslim dan muslimah

Mencermati hadits diatas menunjukan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan sangat penting untuk dijadikan sebagai bekal dalam memasuki dunia yang penuh dengan problematika kehidupan bahkan untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan yang lebih kekal dan abadi yaitu kehidupan akhirat17

Rasulallah saw adalah sosok pendidik yang agung dan

pemilik metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta

didik Beliau dapat memperhatikan manusia sesuai dengan

kebutuhan karakteristik dan kemampuan akalnya terutama jika

15 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 1079 16 Jalaluddin Abdurrahman As-Sayuthi Jaamil Al-Ahadits (Beirut Daarul Fikr 1414) h

136 17Muhammad Atyhiyah Al-Abrasy Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam (Jogyakarta

Titian Ilahi Press 1996) h 5

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 29: Implementasi Pembelajaran Akhlak

20

berbicara dengan anak-anak Beliau sangat memahami kondisi

naluriah setiap orang sehingga beliau mampu menjadikan mereka

suka cita baik material maupun spiritual Beliau senantiasa

mengajak setiap orang untuk mendekati Allah dan syariat-Nya

sehingga terperiharalah fitrah manusia melalui pembinaan diri

setahap demi setahap penyatuan kecenderungan hati dan

pengarahan potensi menuju derajat yang lebih tinggi

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 1945 pasal 29

Ayat 1 berbunyi Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya

Pasal 29 UUD 1945 ini memberikan jaminan kepada

warga negara RI untuk memeluk agama dan beribadat sesuai

dengan agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan

yang dapat menunjang bagi pelaksanaan ibadat Dengan

demikian pendidikan Islam yang searah dengan bentuk ibadat

yang diyakininya diizinkan dan di jamin oleh negara18

b) GBHN

Di dalam GBHN tahun 1993 bidang agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa no 2 disebutkan

Bahwa kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa makin dikembangkan sehingga terdapat kualitas keimanaan dengan ketaqwaan terhadapa tuhan yang maha esa kualitas kerukunaan antara dan antar umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa dalam usaha memperkokoh persatuan dan

18 Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam (Bandung Pustaka Setia 1997) h 2

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 30: Implementasi Pembelajaran Akhlak

21

kesatuan bangsa serta meningkatkan keimanaan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat

c) Undang-Undang No 2 tahun 1999 tentang Sitem Pendidikan

Nasional

1 Pasal 11 ayat 1 disebutkan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas oendidikan umum pendidikan kejuruan pendidikan luar biasa pendidikan keduniaan pendidikan keagamaan pendidikan akademik dan pendidikan profesional

2 Pasal 11 ayat 2 disebutkan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranaan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan Di antara syarat dan prasyarat agar peserta didik yang menjalankan peranannya dengan baik diperlukan berpengetahuan ilu pendidikan Islam Mengingat Islam ini tidak hanya menekankan kepada segi teoritis saja tetapi juga praktis Ilmu pendidikan Islam termasuk ilmu praktis maka peserta didik diharapkan dapat menguasai ilmu tersebut secara penuh (teoritis dan praktis)19

b Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang tujuan pendidikan tak dapat tidak mengajak

kita berbicara tentang tujuan hidup yaitu tujuan hidup manusia Di

mana manusia diciptakan untuk menjadi khalifah manusia yang

dianggap sebagai khalifah Allah tidak dapat memegang peranan

tanggung jawab sebagai khalifah kecuali kalau ia dilengkapi dengan

potensi-potensi yang membolehkan berbuat demikian

An-Nahlawy menunjukkan 4 tujuan dalam pendidikan Islam

yaitu

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran Allah menyuruh manusia

merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah

2) Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-

anak Islam adalah agama fitrah sebab ajarannya tidak dari tabiat

asal manusia

19 Nur Uhbiyati Ilmu (Bandung Pustaka Setia 1997) h 29-30

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 31: Implementasi Pembelajaran Akhlak

22

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan

mendidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki ataupun

perempuan

4) Berusaha untuk menyeimbangkan segala potesi-potensi dan bakat-

bakat

Al-Jammali menyebutkan tujuan-tujuan pendidikan Islam

sebagai berikut

1) Memperkenalkan kepada manusia akan kedudukannya di antara

makhluk-makhluk dan bertanggung jawab perseorangan dalam

hidup ini

2) Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan

sosialnya dan tanggung jawabnya

3) Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam semesta)

dan mengajaknya memahami hikmah penciptanya dalam

menciptakannya

4) Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam maya pada

ini untuk mengenal Allah dan bertaqwa kepada-Nya

Al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam

menyimpulkan lima tujuan bagi pendidikan Islam

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia

2) Persiapan untuk kehidupan dinia dan akhirat

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat

4) Menyiapkan pelajar dalam menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezeki dam hiodup dengan mudah diasamping memelihara

segi kerohaniaan dan keagamaan

5) Menumbuhkan semangat ilmiah dalam jiwa pelajar itu mengkaji

bukan sekedar ilmu

Ibnu Khaldun sebagai seorang pemikir terakhir dari zaman

keemasan Islam yang benyak menuliskan mengenai pandidikan

terutama pada karyanya yang terkenal yaitu muqadimah membagi

tujuan pendidikan itu kepada

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 32: Implementasi Pembelajaran Akhlak

23

1) Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu

mengajarkannya syiar-syiar agama menurut Al-Quran dan As-

Sunnah

2) Menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) Menyiapkan seseorang dari segi kemayarakatan dan sosial

4) Menyiapkan seseorang dari segi pekerjaan

5) Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

6) Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan yang bernuansa Islam20

B Akhlak

1 Pengertian Akhlak

Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu

diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata Al-Khuluku dan

kata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata al-

Khalku yang bermakna kejadian Kedua kata tersebut berasal dari kata

kerja Khalaka yang mempunyai arti menjadikan dari kata Khalaka

inilah timbul bermacam-macam kata seperti

Al-khuluku yang mempunyai makna Budi Pekerti

Al-khalku mempunyai makna Kejadian

Al-khalik bermakna Tuhan Pencipta Alam

Makhluk mempunyai arti segala sesuatu yang diciptakan tuhan

Dalam kitab Al-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muminin

terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalku

dengan kata al-khuluku sebagai berikut

Dikatakan Fulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinya

Maksudnya baik lahir dan batinnya Yang dimaksud Baik Lahir yaitu

baik rupa atau rupawan sedang yang dimaksud Baik Batin yaitu sifat-

sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela

Dari uraian di atas jelas bahwa Al-khalku mengandung arti

kejadian yang bersifat lahiriyah seperti wajah yang bagus atau jelek

20 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum 2004) h 15-17

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 33: Implementasi Pembelajaran Akhlak

24

Sedangkan kata Al-khuluku atau jamak Akhlak mengandung arti budi

pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah seperti sifat-sifat terpuji atau

sifat-sifat yang tercela21

Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti

budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq Tiga

diantaranya

a Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan

b Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbutan baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan

c Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa

yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai

perbuatannya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan

atau meniggalkannya

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia

akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan

pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan

dorongan dari luar22

Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlak

berasal dari kata jamak bahasa arab Akhlak Kata mufradnya ialah

21 H Anwar Masyari Akhlak Al-Quran (Surabaya PT Bina Ilmu 1990) h 1-2 22Yunahar Ilyas Lc Kuliah Akhlaq (YogyakartaLPPI 1999) h1-2

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 34: Implementasi Pembelajaran Akhlak

25

Khuluq yang berarti Sajiyyah Perangai Muruuah Budi Thabu tabiat

Adaab Adab

Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir wafat tahun 1932)

hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak Bila akhlaknya telah

lenyap maka lenyap pulalah bangsa itu23

Kata akhlak berasal dari bahasa arab jamak dari khuluqun yang

menurut bahasa berarti budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian yang juga erat

hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta demikian pula dengan

makhluqun yang berarti yang diciptakan

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang

memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk

Ibnu Athir menjelaskan bahwa

Hakikat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang

tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya) sedang khalqu merupakan gambaran

bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh dan batin

sebagainya)

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ΔϟϮϬδΑ ϝΎόϓϷ έΪμΗ ΎϬϨϋ ΔΨγέβϔϨϟ ϲϓ ΔΌϴϫ Ϧϋ ΓέΎΒϋ ϖϠΨϟΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏϦϣήδϳϭ24

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut

ϧϻ˳ΕΎϘλϲ˰ϫϕϼΧϻΔϴϳΩϻ˱ϥΎδ25 Akhlak ialah sifat kebiasaan manusia Ibrahim Anis mengemukakan definisi akhlak adalah

23Kahar Masyhur Membina Moral dan Akhlak (Jakarta PT Rineka Cipta 1994) h 1-3 24 Imam Ghazali Ihya Ulumuddin h 58 25 Abdul Hamdi Yunus As-Syaab h 436

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 35: Implementasi Pembelajaran Akhlak

26

ϻ˱έΪμΗ ΎϬϨϋΔΨγ έβϔϨϠϟϝ ΎΣϖϠΨϟϦϣήηϭήϴΧϦϣϝ ΎόϓΔϳϭέϭήϜϓϰϟΔΟΎΣήϴϏ26

akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik dan buruk tanpa membutuhkan pikiran dan pertimbangan

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya tetapi

sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan berdekatan artinya satu

dengan yang lain Sehingga Prof KH Farid Maruf membuat kesimpulan

tentang definisi akhlak ini sebagai berikut

Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas

Dr M Abdullah Dirroz mengmukakan definisi akhlak sebagai berikut

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)27

Kata akhlak berasal dari kata khaluqa yang berarti lembut halus

dan lurus dari kata khalaqa yang berarti bergau dengan akhlak yang

baik juga dari kata takhalaqa yang berarti watakAkhlak ialah

kesatriaan kebiasaan perangai dan watak Definisii akhlak ialah kaidah-

kaidah ilmiah untuk menatadan mengatur perilaku manusia28

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti perangai tingakah laku atau tabiat Di dalam

dairul maarif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan

selalu ada padanya Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut

26 Ibrahim Anas Al-Mujamul Wasith h 2002 27 H A Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung cv Pustaka Setia 2005) h 11-14 28 Khalil Al-Musawi Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana (Jakarta PT Lentera

Basritama 1998) h 91

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 36: Implementasi Pembelajaran Akhlak

27

akhlak yang mulia atau perbuatan buru disebut akhlak yang tercela sesuai

dengan pembinaannya29

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan Kata akhlak walaupun terambil dari

bahasa arab (yang biasa berartikan tabiat perangai kebiasaan bahkan

agama) namuan kata itu tidak ditemukan dalam al-quranYang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

al-Quran surat al-Qalam ayat 4 ayat tersebut dinilai sebagai konsideran

pengangkatan nabi Muhammad SAW Sebagai rasul

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)30

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis nabi saw dan

salah satunya yang paling populer adalah

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia31

Bertitik tolak dari pengertian bahasa diatas yakni akhlak sebagai

kelakuan kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak atau kelakuan

manusia sangat beragam Dan bahwa firman Allah berikut ini dapat

menjadi salah satu argumen keanekaragaman tersebut

Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam (QS al-lail4)32

Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut

Antara lain nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk Serta

dari objeknya yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan33

29 Asmaran As Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja Grafindo Persada) h 1 30 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 31 Imam Malik Al-Muwatha h 132 32 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Bandung CV penerbit

Jumanatul Ali 2005) h596

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 37: Implementasi Pembelajaran Akhlak

28

Menurut pendekatan etimologis perkataaan akhlak berasal dari

bahasa arab jama dari bentuk mufradnya khuluqun yang menurut logat

diartikan budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan khalkun yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti yang

diciptakan34

Dari sinilah asal permusuhan ilmu akhlak yang merupakan koleksi

yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara makhluk

dengan khalik dan antara makhluk dengan makhluk

Kata khuluqun ini juga dapat dijumpai dalam Al-Quran surat Al-

Qalam ayat 4 yakni dinyatakan

dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam 4)35

Sedang didalam hadis riwayat Ahmad dan baihaqy Nabi bersabda

ϝΎϗϢόϠλͿϝϮγέϥϪϐϠΑϪϧϚϟΎϣΖΜόΑ ϻ ϢϤΗ ϦδΣ ϻ ϼΧ ϕ36 bahwa sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) (HRAhmad)37

Akhlak dermawan umpamanya semula timbul dari keinginan

berdermawan atau tidak Dari kebimbangan ini tentu pada akhirnya

timbul umpamanya ketentuan memberi derma Ketentuan ini adalah

33M Quraish Shihab Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung Mizan2003) h 253-254 34Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) hal 1 35 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 960 36 Imam Malik Al-Muwatha h 132 37 Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 43

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 38: Implementasi Pembelajaran Akhlak

29

kehendak dan kehendak ini bila dibiasakan akan menjadi akhlak yaitu

akhlak dermawan38

Lama setelah Rasulallah saw meniggal dunia orang bertanya

kepada Aisyah Bagaimana akhlak Rasulallah saw Aisyah berkata

akhlak beliau adalah Al-Quran Ketika orang mendesak apa yang

dimaksud dengan akhlak Rasulallah itu Al-Quran Aisyah memberi

contohtidakkah kamu baca surat Al-Muminun mungkin dalam surat

Al-Muminun karakteristik seorang mukmin secara jelas digambarkan

dengan akhlaknya39

Sesungguhnya moralitas di dalam kaca mata al-Quran dan sunah

yang jadi sumber utama ajaran Islam merupakan segala-galanya baik yang

menyangkut dengan urusan agama maupun dunia40

2 Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan

pendidikan karena banyak sekali di jumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-

sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten Pembentukan akhlak ini

dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya41

Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau

seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu

harus terwujud Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan

bagaimana sebaiknya akhlak itu disusun oleh manusia didalam sistem

38Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga Pengantar Studi Akhlak (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 2004) h 3-5 39Jalaluddin Rakhmat Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih (Bandung Muthahari Press

2003) h 139 40 Syaikh Muhammad Al-Ghazali Akhlak Seorang Muslim (Jakarta Mustaqim 2004)

h 64 41 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 4

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 39: Implementasi Pembelajaran Akhlak

30

idenya Sistem ide ini adalah hasil proses (penjabaran) daripada kaidah-

kaidah yang dihayati dan dirumuskan (norma yang bersifat normative dan

norma yang bersifat deskriptif) Kaidah atau norma yang merupakan

ketentuan ini timbul dari satu sistem nilai yang terdapat pada Al-Quran

atau Sunnah yang telah dirumuskan melalui wahyu Ilahi maupun yang

disusun oleh manusia sebagai kesimpulan dari hukum-hukum yang

terdapat dalam alam semesta yang diciptakan Allah SWT42 Akhlak atau

sistem perilaku atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua

pendekatan yaitu

a Rangsangan jawaban (stimulus response) atau yang disebut proses

mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut

1) Melalui latihan

2) Melalui tanya jawab

3) Melalui mencontoh

b Kognitif yaitu menyampaikan informasi secara teoritis yang dapat

dilakukan antara lain sebagai berikut

1) Melalui dakwah

2) Melalui ceramah

3) Melalui diskusi dan lain-lain43

Karakter (khuluq) merupakan suatu keadaan jiwa Keadaan ini

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara

mendalam Keadaan ini ada dua jenis Yang pertama alamiah dan bertolak

dari watak Misalnya pada orang yang gampang marah karena hal yang

paling kecil atau yang menghadapi hal yang paling sepele Yang kedua

tercipta melalui kebiasaan atau latihan Pada mulanya keadaan ini terjadi

42 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199 43 Abu Ahmadi dan Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991)

h 199

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 40: Implementasi Pembelajaran Akhlak

31

karena dipertimbangkan dan dipikirkan namun kemudian melalui praktik

terus-menerus menjadi karakter (khuluq)44

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai kelanjutannya akan

lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut yang terbentuk material

(artifacts) maupun non material (konsepsiide) Jadi akhlak yang baik itu

(akhlak al-karimah) ialah pola perilaku yang dilandaskan pada aqidah dan

syariah dalam memanifestasikan nilai-nilai Iman Islam dan Ihsan

Di dalam ajaran Islam akhlak tidak dapat dipisahkan dengan Iman

Iman merupakan penakuan hati dan akhlak adalah pantulan Iman itu pada

perilaku ucalan sikap Iman adalah maknawi sedangkam akhlak adalah

bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan

karena Allah semata45

Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mendorong manusia untuk

beriman dan beramal saleh dengan berbagai janji diantaranya terdapat di

dalam surat Al-Baqarah ayat 25

dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya (QSal-Baqarah 25)46

Dalam Al-Quran kata-kata ihsan antara lain untuk perbuatan-

perbuatan

a Berinfak menguasai kemarahan dan memaafkan manusia Dalam al-

Quran karim surat Al-Imran disebutkan

44 Abu Ali Ahmad Al-Maskawaih Menuju Kesempurnaan Akhlak (Beirut mizan) h 56 45 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 22 46 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 12

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 41: Implementasi Pembelajaran Akhlak

32

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Al-Imran 134)47

b Sabar sebagiamana dalam al-Quran surat Hud

dan bersabarlah karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Hud 115)48

c Jihad sebagaimana dalam al-Quran surat al-Ankabut 69

dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami benar-benar akan kami tunjukkan kepada kepada mereka jalan-jalan kami Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS al-Ankabut 69)49

d Taqwa sebagimana dalam al-Quran surat Yusuf 90

mereka berkata apakah kamu ini benar-benar yusuf Yusuf menjawab akulah Yusuf dan in saudarku Sesungguhnya Allah telah

47 Departemen Agama RI Alquran h 98 48 Departemen Agama RI Alquran h 345 49 Departemen Agama RI Alquran h 638

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 42: Implementasi Pembelajaran Akhlak

33

melimpahkan karunia-Nya kepada kami sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS Yusuf 90)50

Dilihat dari ayat-ayat serta hadis tersebut diatas maka setiap

perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan perilaku yang

sesuai atau dilandaskan kepada aqidah dan syariah Islam disebut Ihsan

Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada

pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlak karimah Dengan

lain perkataan akhlak adalah pranata perilaku yang mencerminkan struktur

dan pola perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan sedangkan Ihsan

adalah pranata nilai yang menentukan attribute kualitatif daripada pribadi

(akhlak)51

Jadi akhlak yang berkualitas adalah akhlakul karimah Dan orang

yang melakukan akhlakul karimah disebut Muhsin

3 Pembinaan Akhlak

Pembinaan di dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan cara membina (negara dsb)52

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

saw Yang utama adalah untuk meyempurnakan akhlak yang mulia Dalam

salah satu hadisnya beliau menegaskan innamacirc buitstu li utamimma

makacircrima al-akhlacircq (HR Ahmad) (Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak)

Perhatian Islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini

dapat pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang

harus didahulukan daripada pembinaan fisik karena dari jiwa yang baik

inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap

50 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 638 51 Abu Ahmadi Noer Salami Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta 1991) h

199-201 52 Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1998) h 117

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 43: Implementasi Pembelajaran Akhlak

34

selanjutnya akan mempermudah menghasilkan dan kebahagian pada

seluruh kehidupan manusia lahir dan batin

Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat

dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran

Islam

Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan

pelaksanaan rukun iman Hasil analisis Muhammad al-ghazali terhadap

rukun Islam yang lima telah menunjukkan dengan jelas bahwa dalam

rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak53

Sebagaian besar pemikiran akhlak Ibnu Miskawih lebih bercorak

keagamaan terutama paham sufi Pembinaan akhlak menurutnya dititik

beratkan kepada pembersihan pribadi dari sifat-sifat yang berlawanaan

dengan tuntunan agama seperti takabur pemarah dan penipu

Dengan pembinaan akhlak ingindicapai terwujudnya manusia yang

ideal anka yang bertakwa kepada Allah swt dan cerdas Di dunia

pendidikan pembinaan akhlak tersebut dititik beratkan kepada

pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami

penyimpangan54

Akhlak adalah implementasi dari Iman dalam segala bentuk

perilaku Diantara contoh akhlak yang diajarkan oleh Luqman kepada

anaknya adalah

a Akhlak anak terhadap ibu- bapak

b Akhlak terhadap orang lain

c Akhlak dalam penampilan diri55

Sebagaimana tergambar didalam surat Al-Luqman ayat 14 15 18

dan 19

53 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996) h 54 Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta Bina Aksara 1989) h

147-148 55 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 25

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 44: Implementasi Pembelajaran Akhlak

35

a Akhlak terhadap ibu-bapak dengan berbuat baik dan berterima kasih

kepada keduanya Dan diingatkan Allah bagaimana susah dan

payahnya ibu mengandung dan menyusukan anak sampai umur dua

tahun

dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuan-Nya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tu hanya kepada-kulah kembalimu (QSLuqman 14)56

Bahkan anak harus tetap hormat dan mempelakukan kedua orang

tuanya dengan baik kendatipun mereka mempersekutukan Tuhan

hanya yang dilarang adalah mengikuti ajakan mereka untuk

meninggalkan Iman tauhid

dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmua tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-ku kemudian

56 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 45: Implementasi Pembelajaran Akhlak

36

hanya kepada-kulah kembalimu maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QSLuqman 15)57

b Akhlak terhadap orang lain adalah adab sopan santun dalam bergaul

tidak sombong dan tidak angkuh serta berjalan sederhana bersuara

lembut dan akhlak dalam penampilan diri58

dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri Dan sederhanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah keledai (QS Luqman 18-19)59

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh

dan teladan dari orang tua Perilaku dan sopan santun orang dalam

hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak perlakukan orang tua

terhadap anak-anak mereka dan perlakukan orang tua terhadap orang lain

di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi

teladan bagi anak-anak

Si anak juga memperlihatkan sikap orang tua dalam menghadapi

masalah Contohnya sederhana dapat kita perhatikan pada anak-anak umur

3-5 tahun Ada yang berjalan dengan gaya bapaknya yang dikaguminya

atau gaya ibu yang disayanginya Adakalanya kita melihat seorang anak

57 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h654 58 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 26 59 Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya (Jakarta Proyek Pengadaan

Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995) h 655

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 46: Implementasi Pembelajaran Akhlak

37

yang tampak bangga diri angkuh atau sombong Dan ada pula yang

merasa dirinya kecil penakut suka minta dikasihani ada yang suka

senyum dan tertawa bila ditegur Sebaliknya ada yang langsung menangis

menjerit ketakutan bila disapa oleh orang lain Dan adpula yang tampak

percaya diri ramah dan menyengkan teman-temannya dan orang lain

Perkataan dan cara berbicara bahkan gaya menanggapi teman-

temannya atau orang lain sedih dan sebagainya dipelajari pula dari orang

tuanya

Adapun akhlak sopan santun dan cara menghadapi orang tuanya

banyak tergantung pada sikap orang tua terhadap anak Apabila si anak

merasa terpenuhi semua kebutuhan pokoknya (jasmani kejiwaan dan

sosial) maka si anak merasa terhalang pemenuhan kebutuhannya oleh

orang tua misalnya Ia merasa tidak disayangi atau dibenci suasana dalam

keluarga yang tidak tentram seringkali menyebabkan takut adil dan

tertekan oleh perlakuan orang tuanya atau orang tuanya tidak adil dalam

mendidik dan memperlakukan anak-anaknya maka perilaku anak tersebut

boleh jadi bertentangan dengan yang diharapkan oleh orang tuanya karena

ia tidak mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan itu60

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

Para siswa merupakan generasi muda yang merupakan sumber

insani bagi pembangunan nasional untuk itu pula pembinaan bagi mereka

dengan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran norma-norma

agama dan masyarakat Dalam pembinaan akhlak siswa dipengaruhi oleh

beberapa factor diantaranya

a Lingkungan keluarga

Pada dasarnya masjid itu menerima anak-anak setelah mereka

dibesarkan dalam lingkungan keluarga dalam asuhan orang tuanya

Dengan demikian rumah tkeluarga muslim adalah benteng utama

60 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 28

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 47: Implementasi Pembelajaran Akhlak

38

tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam Yang

dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan

aktivitasnya pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat

Islam Berdasarkan al-quran dan sunnah kita dapat mengatakan bahwa

tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut

Pertama Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan

rumah tangga Kedua mewujudkan ketentraman dan ketenangan

psikologis Ketiga mewujudkan sunnah Rasulallah saw Keempat

memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak-anak Naluri menyayangi anak

merupakan potensi yang diciptakan bersamaan dengan penciptaaan

manusia dan binatang Allah menjadikan naluri itu sebagai salah satu

landasan kehidupan alamiah psikologis dan sosial mayoritas

makhluk hidup Keluarga terutama orang tua bertanggung jawab

untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya Kelima

menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan61

Keluarga merupakan masyarakat alamiyah disitulah

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan

pergaulan yang berlaku didalamnya Keluarga merupakan persekutuan

terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak dimana keduanya (ayah

dan ibu) mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan

anak-anaknya

Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada

disampingnya oleh karema itu ia meniru perangai ibunya karena

ibunyalah yang pertama dikenal oleh anaknya dan sekaligus menjadi

temannya yang pertama yang dipercayai

Disamping ibunya ayah juga mempunyai pengaruh yang mana

besar terhadap perkembangan akhlak anak dimata anak ayah

merupakan seseorang yang tertinggi dan terpandai diantara orang-

61 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h 144

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 48: Implementasi Pembelajaran Akhlak

39

orang yang di kenal dalam lingkungan keluarga oleh karena ayah

melakukan pekerjaan sehari-hari berpengaruh gara pekerjaan anaknya

Dengan demikian maka sikap dan perilaku ayah dan ibu mempunyai

pengaruh besar terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya62

b Lingkungan sekolah

Perkembangan akhlak anak yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah Disekolah ia berhadapan dengan guru-guru yang berganti-

ganti Kasih guru kepada murid tidak mendalam seperti kasih orang

tua kepada anaknya sebab guru dan murid tidak terkait oleh tali

kekeluargaan Guru bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-

muridnya ia harus memberi contoh dan teladan bagi bagi mereka

dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan akhlak sesuai

dengan ajaran Islam Bahkan diluar sekolah pun ia harus bertindak

sebagai seorang pendidik

Kalau di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh

makan apabila lapar tidur apabila mengantuk dan boleh bermain

sebaliknya di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Disana

ada aturan-aturan tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang

ditentukan dan ia harus duduk selama waktu itu pada waktu yang

ditentukan pula Ia tidak boleh meninggalkan atau menukar tempat

kecuali seizin gurunya Pendeknya ia harus menyesuaikan diri dengan

peraturan-peraturan yang ada ditetapkan Berganti-gantinya guru

dengan kasih sayang yang kurang mendalam contoh dari suri

tauladannya suasana yang tidak sebebas dirumah anak-anak

memberikan pengaruh terhadap perkembangan akhlak mereka63

c Lingkungan masyarakat

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan anak-anak

menjelma dalam beberapa perkara dan cara yang dipandang

62 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 29-30 63 Risnayanti Implementasi h 30

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 49: Implementasi Pembelajaran Akhlak

40

merupakan metode pendidikan masyarakat utama Cara yang

terpenting adalah

Pertama Allah menjadikan masyarakat sebagai penyuruh

kebaikan dan pelarang kemunkaran Kedua dalam masyarakat Islam

seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau anak saudaranya

sehingga ketika memanggil anak siapa pun dia mereka akan

memanggil dengan Hai anak saudaraku dan sebaliknya setiap anak-

anak atau remaja akan memanggil setiap orang tua dengan panggilan

Hai Paman Ketiga untuk menghadapi orang-orang yang

membiasakan dirinya berbuat buruk Islam membina mereka melalui

salah satu cara membina dan mendidik manusia Keempat masyarakat

pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian pemboikotan

atau pemutusan hubungan kemasyarakatan Atas izin Allah dan

Rasulullah saw Kelima pendidikan kemasyarakatan dapat juga

dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun

masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu Keenam

pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi

masyarakat khususnya rasa saling mencintai64

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan

dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anakmasyarat

yang berbudaya memelihara dan menjaga norma-norma dalam

kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu

perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik sebaliknya

masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik juga

akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa yang

membawa mereka kepada akhlak yang baik

Dengan demikian ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan

dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa Tinggi dan

64 Abdurrahman An Nahlawi Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat

(Jakarta Gema Insani 1995) h176-181

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 50: Implementasi Pembelajaran Akhlak

41

rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social

dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan

perilaku mereka65

65 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam

Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 31-32

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 51: Implementasi Pembelajaran Akhlak

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian deskriftif sesuai dengan sifat dan karakteristik masalah

yang akan dibahas maka penelitian ini akan menerapkan metode riset

lapangan (Field Research)

Maka untuk melakukan pengumpulan data tersebut peneliti

menggunakan metode kuantitatif

B Populasi Dan Obyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus

Di dalam encylopedi of educational evaluation tertulis

A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or

more attributes of interest1

Dalam pelaksanaan penelitian kuantitatif dikenal istilah populasi

Populasi atau Universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa

orang benda kejadian nilai maupun hal-hal yang terjadi2

1Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 130 2Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h 39

id3828953 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 52: Implementasi Pembelajaran Akhlak

42

Yang dijadikan responden adalah para siswa SMP PGRI 12 Pondok

Labu berjumlah 30 orang tentang implementasi pembelajaran akhlak pada

siswa kelas IX SMP PGRI 12 Pondok Labu yang diterapan di SMP tersebut

C Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek

penelitian dimana suatu penelititan akan diadakan Disini yang akan dijadikan

lokasi penelitian yaitu SMP PGRI 12 PONDOK LABU

Waktu penelitian adalah tepatnya kapan suatu penelitian itu diadakan

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2008

D Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil

akhir dari penelitian Untuk pengumpulan data yang konkrit penulis

melaksanakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan angket sebgai

metode yang dipilih untk mengumpulkan data Angket memang

mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data3

Angket adalah alat untuk menumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara

tertulis4

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya

diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu Daftar pertanyaan disusun

dengan disertai alternative jawabannya respoden diminta untuk memilih

salah satu jawaban atau lebih dari alternative yang sudah disediakan5

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 225 4Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41 5 Risnayanti Implementasi Pendi h 41

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 53: Implementasi Pembelajaran Akhlak

43

Untuk mendapatkan data yang komprehensif angket ini dibagikan

kepada guru-guru yang menjadi responden Angket tersebut berisi

pertanyan seputar pembelajaran akhlak dan pembinaan akhlak siswa Yang

ada di SMP PGRI 12 Pondok Labu

2 Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi6

Obervasi merupakan pegumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian7

Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu

mengadakan pengamatan secara langsung ke SMP PGRI 12 untuk

mengamati keadaan sekolah guru-guru siswa fasilitas yang dimiliki dan

struktur organisasi yang dimiliki oleh SMP PGRI 12

3 Wawancara

Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data dengan metode interviue peneliti harus memikirkan

tentang pelaksanaanya Memberikan angket kepada responden dan

menghendaki jawaban tertulis lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengna tatap muka8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawamcarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu9

6 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 229 7 Risnayanti Implementasi Pendi h 41 8 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 227 9 Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia

Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi (Jakarta Perpustakaan Umum2004) h41

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 54: Implementasi Pembelajaran Akhlak

44

Wawancara dilakukan dengan berdialog dan Tanya jawab dengan

kepala sekolah dan juga guru yang bertugas di SMP PGRI 12

4 Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip buku surat kabar prasasti notulen rapat lengger

agenda dan sebgainya

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak

begitu sulit dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap

belum berubah Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati10

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data

dengan mencatat data-data yang sudah ada11

5 Penjelasan dan Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat

kritis apakah menggunakan data statistic atau non statistic12

Dalam hal pengolahan dan analisis data ini peneliti menggunakan

rumus

P = N

Fx 100

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah Responden

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka

Cipta 2006) h 231 11 Risnayanti Implementasi Pendi h 42 12 Risnayanti Implementasi Pendi h 42

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 55: Implementasi Pembelajaran Akhlak

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Pelaksanaan Pembelajaran Akhlak di SMP PGRI 12 Jakarta

1 Pembelajaran Akhlak

Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru yang menjadi

center of knowlege di kelas tersebut sehingga interaksi antara siswa

dengan guru sangat pasif dan bahkan suasana kadang-kadang tidak

kondusif dikarenakan suara guru terbatas untuk bisa di dengar oleh siswa

apalagi siswa di kelas tersebut mencapai 40-50 siswa sehingga siswa

menjadi ngobrol atau melakukan sesuatu tanpa memperhatikan guru

Pembelajaran akhlak di sekolah tersebut menggunakan metode

ceramah karena keadaan kelas yang ramai atau gaduh bisa di tegur oleh

kepala sekolah agar kelas tersebut bisa tenang Menurut kepala sekolah

tersebut keadaan kelas yang tenang itu baik bukan yang ramai atau gaduh

2 Kurikulum

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

3 Materi

Materi yang menjadi bahan pembelajaran akhlak diambil dari buku

pembelajaran akhlak yaitu Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama

Islam untuk kelas IX yang dikarang oleh Drs Soepardjo SAg da

Ngadiyanto SAg yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri dengan isi dari materi tersebut terdiri dari

id3852421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 56: Implementasi Pembelajaran Akhlak

46

A BAB I SURAT AT-TIN

1 Membaca Surat at-Tin

2 Mengartikan Surat at-Tin

3 Kandungan Surat at-Tin

B BAB II HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

1 Membaca Hadis tentang Menuntut Ilmu

2 Mengartikan Hadis tentang Menuntut Ilmu

3 Kandungan Hadis tentang Menuntut Ilmu

C BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR

1 Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

2 Hal-Hal yang berkaitan dengan dengan Hari Akhir

3 Kiamat Sughra dan Kubra

4 Balasan Amal Baik dan Buruk

5 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

D BAB IV PERILAKU TERPUJI

1 Qanaah

2 Tasamuh

E BAB V PENYEMBELIHAN HEWAN

1 Tata Cara Penyembelihan Hewan

2 Akikah

3 Kurban

F BAB VI HAJI dan UMRAH

1 Haji

2 Umrah

3 Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

G BAB VII ISLAM DI NUSANTARA

1 Masuknya Islam di Nusantara

2 Kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan Sulawesi

H BAB VIII SURAH ALAM NASYRAH

1 Membaca Surah Alam Nasyrah

2 Mengartikan Surah Alam Nasyrah

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 57: Implementasi Pembelajaran Akhlak

47

3 Kandungan Surat Alam Nasyrah

I BAB IX HADIS TENTANG KEBERSIHAN

1 Membaca tentang Hadis Kebersihan

2 Mengartikan Hadis tentang Kebersihan

3 Kandungan Hadis tentang Kebersihan

J BAB X IMAN KEPADA QADA dan QADAR

1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

2 Hubungan antara Qada dan Qadar

3 Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar

K BAB XI TAKABUR

1 Pengertian Takabur

2 Akibat Takabur

3 Cara Menghindari Perilaku Takabur

L BAB XII SALAT SUNAH

1 Salat Sunah Berjamaah

2 Salat Sunah Munfarid

M BAB XIII TRADISI ISLAM NUSANTARA

1 Pengertian Tradisi Islam Nusantara

2 Kesenian dan Adat Nusantara

4 Keteladanan

Keteladanan yang dicontohkan oleh para guru dan khususnya oleh

guru agama cukup baik untuk diteladani oleh seluruh siswa khususnya

oleh siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Jakarta Keteladan tersebut dapat

terlihat dari cara berpakaian guru yang rapih sebelum dan sesudah belajar

membaca doa bersama-sama berbicara halus dan baik ketika menjelaskan

materi serta banyak lagi perilaku guru yang menjadi suri tauladan bagi

siswa kelas IX tersebut

5 Kendala-Kendala

Kendala yang paling yang sering ditemui dalam pembelajaran

akhlak yaitu siswa dan waktu Karena kedua hal tersebut merupakan

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 58: Implementasi Pembelajaran Akhlak

48

dua komponen yang saling berkaitan Dari segi anak didik sendiri bisa

ditemukan bahwa perilaku si anak sudah terbentuk sebelum mereka

memasuki dunia sekolah baik perilaku yang buruk atau perilaku yang

mulia karena adanya interaksi antara si anak dengan lingkungan

hidupnya baik lingkungan keluarga atau pun lingkungan bermainnya dan

tentunya interaksi mereka dengan dunia luar jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan interaksi di Sekolah sehingga sangat tidak mungkin

dalam waktu hanya dua jam di dalam kelas atau di sekolah untuk merubah

anak didik memiliki akhlak mulia dengan cepat oleh sebab itu alokasi

waktu sangat berpengaruh terhadap penanaman akhlak dan pembentukan

akhlak anak didik agar anak didik bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah maupun umumnya di luar

sekolah

B Gambaran Umum Objek Penelitian

1 Sejarah Berdirinya SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Berawal untuk membantu pemerintah dalam pendidikan tahun

1981 di cilandak oleh PGRI memulai pendidikan tersebut dengan 2 kelas

dan kegiatan pendidikan tersebut berlangsung dengan meminjam gedung

sekolah (menumpang) SD 0910 yang bertempat di jalan Hj Saleh PD

Labu Jaksel dari tahun 1981-1997

Pada tahun 1998 PGRI baru mendirikan bangunan di Jl PD Labu I

B No 29 PD Labu Jakarta Selatan Dari tahun 1998-Sekarang dengan

jumlah kelas 20 ruangan Peserta didik sebanyak 909 orang dengan Guru

45 orang serta Pegawai atau tenaga Administrasi 11 orang di atas tanah

seluas 2720 m2 adapun status sekolah dalam terakriditasi A

SMP PGRI 12 memiliki standar sekolah permanen dengan nomor

statistik SMP (NSSM) 204016307182 dengan luas bangunan 2 713 M

Dan beralamat di Jl Pondok labu 1B No 29 kelurahan Pondok Labu

Jakarta Selatan

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 59: Implementasi Pembelajaran Akhlak

49

2 Identitas Sekolah

a Nama sekolah SMP PGRI 12 Jakarta

b Status Swasta

c Nomor NSSNDS 20401630782

d Alamat sekolah Jl Pondok Labu 1 B No 29 Pondok Labu

e Kecamatan Cilandak

f Jenjang Akreditasi A

g SK Pendirian 2673 1 851-582007

3 Visi dan Misi SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Visi

Melalui pendidikan formal menghasilkan SDM yang

berkualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ

b Misi

Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti

siswa dengan pengajaran pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan

sekolah

4 Struktur Organisasi SMP PRGI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan suatu

organisasi yang baik agar kegiatan sekolah dapat dilasanakan sesuai

dengan kemampuandan keahlian setiap organisator Dengan demikian

tujuan pendidikan yang diemban oleh sekolah akan tercapai Dari struktur

organisasi tersebut akan tampak tugas dan wewenang serta jabatan

masing-masing personil Adapun struktur organisasi SMP PGRI 12 adalah

sebagai berikut

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 60: Implementasi Pembelajaran Akhlak

50

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 61: Implementasi Pembelajaran Akhlak

51

5 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta

Adapun kurikulum yang digunakan oleh sekolah SMP PGRI 12

Jakarta ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut

Tabel I

Struktur Program Kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

NO Mata Pelajaran Alokasi Waktu

1 PPKn Pend Kewarganegaraan 2 jam

2 Pendidikan Agama 2 jam

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 jam

4 Bahasa Inggris 4 jam

5 Pendidikan Jasmani 2 jam

6 Matematika 4 jam

7 IPA 4 jam

8 IPS 4 jam

9 Teknologi Informatika Komputer 2 jam

10 Seni Budaya 2 jam

11 Bimbingan dan Penyuluhan 1 jam

12 PLKJ 2 jam

13 Tata Boga 2 jam

14 Pembukuan 2 jam

Khusus pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia Akhlak mulia mencakup etika budi pekerti atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 62: Implementasi Pembelajaran Akhlak

52

6 Keadaan Guru Karyawan Siswa dan Sarana Prasarana SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

a Keadaan Guru

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan langsung dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai

Saat ini semua bidang studi di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

dipegang oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi mereka

adalah sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi baik negri

maupun swasta

Adapun jumlah guru yang mengajar di SMP PGRI 12 Jakarta

Selatan berjumlah 45 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 2 Guru Guru di SMP PGRI 12

No Nama Jenis Kelamin Pendidikan 1 Hj Hajarilah SPd P S1 (Binggris) 2 Dwi suprianto SPd L S1 (Matematika) 3 M Dahlan SPd L S1 (Matematika) 4 Sutarno SPd L S1 (Matematika) 5 Drs Usmanawar L S1 (Ekonomi) 6 H Jayadi Umar S Pd L S1 (Agama Islam) 7 Siti Rukoyah SPd P S1 (Ekonomi) 8 Drs A Ramli Topan L S1 (B Indonesia) 9 Sri Dady RiyantoS Pd L S1 (Fisika) 10 Endangsih N S Pd P S1 (Biologi) 11 Dwi Ema KartiniS Pd P S1 (BIndonesia) 12 Dalmasri S Pd L S1 (BInggris) 13 Sri Kustantinah S Pd P S1 (Biologi) 14 Imam taufik S Pd L S1 (Penjaskes) 15 S Budiningsih S Pd P S1 (B Indonesia) 16 Linda Wati S Pd P S1 (Matematika) 17 Sudarwanarto SE L S1 (Ekonomi) 18 Mulyadi SE L S1 (Computer) 19 R Krismayanti S Pd P S1 (Tata Boga)

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 63: Implementasi Pembelajaran Akhlak

53

20 Deny Suharman SR L S1 (Matematika) 21 Syahrul Rahman Sog L S1 (Computer) 22 Azian Indrawati S Pd P S1 (Sejarah) 23 Dalbini S Pd L S1 (B Indonesia) 24 Novi Ziarni SH P S1 (PPKN) 25 Agung Suprianto ST L S1 (Matematika) 26 Atmaja SAg L S1 (Agama Islam) 27 Abdul Rahim S Pd L S1 (B Indonesia) 28 Budiono ST L S1 (Matematika) 29 Heni Widodo S Pd P S1 (Matematika) 30 Eni Novrita P S1 (KTK) 31 Ending Wahyuni SAI P S1 (Matematika) 32 Sri widiastuti S Pd P S1 (B Inggris) 33 Nanang Budiarso L S1 (Seni Budaya) 34 Parul Roji BA L S1 (Penjaskes) 35 RatnaMambarSariSPd P S1 (BK) 36 Aina Nur Utami S Pd P S1 (BK) 37 Susianti S Pd P S1 (B Inggris) 38 Sumartini S Pd P S1 (B Inggris) 39 Lilik julianto L S1 (B Inggris) 40 Jumi Hartati S Pd P S1 (B Inggris) 41 Sis Karno Binjai S Pd L S1 (B Arab) 42 Dian Panji Sagita L S1 (Seni Musik) 43 Sumartini P S1 (B Inggris) 43 Kartono S Pd L S1 (PPKN)

b Keadaan Karyawan

Karyawan merupakan salah satu unsur tenaga kependidikan

tenaga kependidikan lainnya harus bekerjasama dengannya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

Dengan terjalinnya hubungan baik antara mereka maka akan

terjalin kerjasama yang baik pula dan proses belajar mengajar akan

berjalan dengan lancar dan baik Adapun karyawan yang membantu

jalannya proses 11 orang Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel

berikut

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 64: Implementasi Pembelajaran Akhlak

54

Tabel 3 Karyawan Karyawan SMP PGRI 12

No Nama Jabatan Jenis Kelamin

Pendidikan

1 Suyudi Administrasi L SMA 2 Ngali Administrasi L SMA 3 Mawih Administrasi L SD 4 Senen Administrasi L SD 5 Asep Mulyadi Administrasi L SD 6 Munadih Administrasi L SMP 7 Rahmat Administrasi L SMP 8 Sri Yuli Triastantik Administrasi P S1 9 Eva Rohana Administrasi P SMK 10 Dr Lia Meiliyana Administrasi P S1 11 Yelmareni Administrasi P SMA

c Keadaan Siswa

Kemajuan sekolah tidak diukur dari segi fasilitas gedung yang

mewah melainkan didukung oleh kuantitas dan kualitas siswa karena

mereka adalah subjek dan sekaligus objek pendidikan

Siswa SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan 20082009

berjumlah 909 siswa dengan keterangan sebagai berikut

Tabel 4

Siswa-Siswa SMP PGRI 12

Jenis Kelamin No Kelas L P

Jumlah

1 I 157 158 315 2 II 173 155 328 3 III 123 187 300

JUMLAH 453 456 909

d Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana disekolah dapat mendukung kelancaran

proses pendidikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki

akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dan

tentunya akan mempengaruhi kemajuan dan mutu lulusannya Adapun

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 65: Implementasi Pembelajaran Akhlak

55

sarana prasarana yang dimiliki SMP PGRI 12 Pondok Labu Jakarta

Selatan tahun 20082009 adalah sebagai berikut

Tabel 5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Ruang Kelas 20 2 Laboratorium IPA 1 3 Laboratorium Computer 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang UKS 1 6 Ruang BP 1 7 Ruang Kepala Sekolah 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Tata Usaha 1 10 Ruang Osis 1 11 Kamar Mandi Siswa 1 12 Kamar Mandi Guru 1 13 Gudang 1 14 Mushola 1 15 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 16 Dapur 1 17 Kantin 1

C Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana implementasi pembelajaran

akhlak pada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 Pondok Labu di bawah ini

penulis menjabarkan dalam bentuk tabel-tabel hasil dari penelitian

Tabel 6

Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Alternative Jawaban F Ya 14 467 Tidak - - Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 66: Implementasi Pembelajaran Akhlak

56

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 467 responden yang

memberi salam yang tidak memberi salam ada 0 dan yang kadang-kadang

memberi salam ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

kadang-kadang memberi salam ketika bertemu guru atau teman dan tidak ada

siswa yang tidak memberi salam ketika bertemu guru dan teman

Tabel 7

Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar

Alternative Jawaban F Ya 12 40 Tidak 4 133 Kadang-kadang 13 433

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 40 responden yang

bersabar yang tidak bersabar ada 133 dan yang kadang-kadang bersabar

ada 433 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang

bersabar dan minoritas siswa yang tidak bersabar ketika usahanya belum

berhasil dalam belajar dan lainnya disekolah

Tabel 8

Apakah anda belajar tepat waktu

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 5 167 Kadang-kadang 19 633

Jumlah 30 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

belajar tepat waktu yang tidak tepat waktu ada 167 dan yang kadang-

kadang tepat waktu ada 633 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa

yang kadang-kadang belajar tepat waktu dan minoritas siswa yang belajar

tidak tepat waktu

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 67: Implementasi Pembelajaran Akhlak

57

Tabel 9

Apakah anda telah memahami peraturan sekolah

Alternative Jawaban F Ya 11 367 Tidak 3 233 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 367 responden yang

memahami peraturan sekolah yang tidak memahami ada 233 dan yang

kadang-kadang memahami ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang kadang-kadang telah memahami peraturan sekolah dan minoritas

siswa yang tidak memahami peraturan sekolah

Tabel 10

Setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (akhlak)

apakah anda langsung mengerti

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 8 267 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

langsung mengerti dalam pembelajaran PAI yang tidak langsung mengerti

ada 267 dan yang kadang-kadang langsung mengerti ada 533 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang langsung mengerti

dalam pembelajaran PAI dan minoritas yang langsung mengerti di dalam

pembelajaran PAI

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 68: Implementasi Pembelajaran Akhlak

58

Tabel 11

Apakah anda mempelajari Pendidikan Agama Islam (Akhlak)

di luar jam pelajaran

Alternative jawaban F Ya 4 133 Tidak 10 333 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 133 responden yang

belajar PAI di luar jam pelajaran yang tidak belajar diluar jam pelajaran ada

333 dan yang kadang-kadang belajar di luar jam pelajaran ada 533 Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang belajar PAI di

luar jam pelajaran dan minoritas siswa yang belajar PAI di luar jam pelajaran

Tabel 12

Apakah anda suka Cara belajar PAI (Akhlak) dengan ceramah

Alternative Jawaban F Ya 8 267 Tidak 12 40 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 267 responden yang

suka cara belajar PAI dengan ceramah yang tidak suka dengan ceramah ada

40 dan yang kadang-kadang suka dengan ceramah ada 333 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak suka cara belajar PAI dengan

ceramah dan minoritas siswa yang suka cara belajar PAI dengan ceramah

Tabel 13

Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap

teman-teman anda di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 6 20 Tidak 10 333 Kadang-kadang 14 467

Jumlah 30 100

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 69: Implementasi Pembelajaran Akhlak

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 20 responden yang

selalu bertasamuh kepada teman-temannya di sekolah yang tidak selalu

bertasamuh ada 333 dan yang kadang-kadang selalu bertasamuh ada 467

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang selalu

bertasamuh dan sedikit sekali siswa yang selalu bertasamuh terhadap teman-

temannya di sekolah

Tabel 14

Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan

keadaan sekolah yang tenang

Alternative Jawaban F Ya 17 566 Tidak 3 10 Kadang-kadang 10 333

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 566 responden yang

termasuk menciptakan ketenangan yang tidak termasuk ada 10 dan yang

kadang-kadang termasuk ada 333 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

siswa yang termasuk menciptakan ketenangan di sekolah dan hanya sedikit

sekali yang tidak menciptakan ketenangan disekolah

Tabel 15

Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam

kepada teman-teman di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 8 266 Tidak 11 366 Kadang-kadang 11 366

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 266 responden yang

tidak memiliki rasa benci dan dendam yang memiliki ada 366 dan yang

kadang-kadang memiliki rasa benci dan dendam ada 366 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang memiliki dan yang kadang-kadang

bencidendam dan hanya sedikit siswa yang tidak memiliki rasa benci dan

dendam kepada teman-teman di sekolah

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 70: Implementasi Pembelajaran Akhlak

60

Tabel 16

Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 2 667 Tidak 19 633 Kadang-kadang 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 667 responden yang

takabur di sekolah yang tidak takabur ada 633 dan yang kadang-kadang

takabur ada 30 Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang tidak

takabur dan sedikit sekali yang takabur di sekolah

Tabel 17

Apakah anda selalu bersyukur di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 13 433 Tidak 1 33 Kadang-kadang 16 533

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 433 responden yang

selalu bersyukur di sekolah yang tidak selalu bersyukur ada 33 dan yang

kadang-kadang selalu bersyukur ada 533 Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas siswa yang selalu bersyukur dan hanya sedikit sekali siswa yang

tidak selalu bersyukur di sekolah

Tabel 18

Selalu tenang dalam menghadapi setiap permasalahan di sekolah

Alternative Jawaban F Ya 7 233 Tidak 11 367 Kadang-kadang 12 40

Jumlah 30 100

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 71: Implementasi Pembelajaran Akhlak

61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 23 3 responden yang

selalu tenang jika ada masalah yang tidak selalu tenang jika ada masalah 36

7 dan yang kadang-kadang tenang jika ada masalah ada 40 Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang kadang-kadang tenang dan sedikit

siswa yang selalu tenang ketika ada masalah di sekolah

Tabel 19

Selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliki

Alternative Jawaban F Ya 16 533 Tidak - - Kadang-Kadang 14 467

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 533 responden yang

selalu Qanaah dengan apa yang sudah di miliknya yang tidak selalu Qanaah

0 dan yang kadang-kadang selalu Qanaah ada 467 Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa yang selalu Qanaah dan hampir tidak ada yang tidak

selalu Qanaah dengan apa yang dimiliki

D Analisis Data dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini adalah

dengan pembagian angket kepada siswa kelas IX di SMP PGRI 12 dan

tekhnik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran agama Islam kelas IX Observasi dokumentasi tekhnik pembagian

angket dan wawancara ditujukan untuk memperoleh data atau informasi

tentang Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX di SMP

PGRI 12 Pondok Labu Jakarta Selatan

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator yang

diteliti Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 14 item pertanyaan yang

kesemua item tersebut berkenaan dengan akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 72: Implementasi Pembelajaran Akhlak

62

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan dengan sekolah smp tersebut diantaranya kepala sekolah dan guru

pendidikan agama Islam adapun pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai

gambaran umum sekolah SMP PGRI 12 tersebut serta mengenai pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) di sekolah SMP PGRI 12

pondok labu Jakarta Selatan

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 73: Implementasi Pembelajaran Akhlak

63

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa

Implementasi pembelajaran akhlak pada siswa kelas IX SMP PGRI 12

Pondok Labu cukup baik karena materi yang di sampaikan atau norma dengan

sikap atau perilaku anak didik cukup sesuai dengan hasil penelitian di SMP

tersebut

Dari 30 siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berjumlah 14

item dengan jawaban (kadang-kadang) berjumlah 8 jawaban (ya) berjumlah 4

dan jawaban (tidak) berjumlah 2 maka cukup sesuai dengan alokasi waktu

yang sangat singkat hanya 2 jam kelas mayoritas siswa menjawab kadang-

kadang

Jadi akhlak sebagai orientasi utama dan pertama didalam penilaian

dengan diimbangi oleh kapasitas intelektual anak didik di sekolah SMP PGRI

12 cukup seimbang

B Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran

1 Hendaknya kepada pihak sekolah untuk menjadikan akhlak sebagai

orientasi utama dan pertama didalam penilaian dengan diimbangi oleh

kapasitas intelektual anak didik

id3877453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 74: Implementasi Pembelajaran Akhlak

64

2 Hendaknya kepada para guru untuk memberikan suri tauladan yang lebih

baik di sekolah

3 Bagi para guru agama selain memberikan suri tauladan yang baik

hendaknya dapat memberi pembinaan dan pembentukan akhlak kepada IX

serta memperhatikan perilaku mereka setiap harinya di sekolah dan

menjadikan mereka dekat dengan kita agar kita lebih mudah membina dan

membentuk akhlak mereka dengan efektif dan efisien

4 Bagi para siswa diharapkan berakhlak mulia terhadap teman dan guru atau

orang lain serta keterbukaan terhadap guru tentang sesuatu hal sehingga

seorang guru dapat memberikan nasihat atau solusinya jika ada

permasalahan di sekolah atau di luar sekolah yang tidak bias diselesaikan

sendiri

5 Kepada para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anaknya

dengan akhlak yang mulia sehingga anak tersebut mencontoh akhlak

mulia orang tua atau kerluarganya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

maupun di luar rumah

6 Disarankan juga agar hubungan sekolah dengan para orang tua murid

lebih ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik diantara

kedua belah pihak dan mengetahui perkembangan akhlak anak di sekolah

bagi orang tua dan dirumah bagi pihak sekolah sehingga anak berakhlak

mulia dikarenakan ada komunikasi yang baik antara orang tua dan

sekolah

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 75: Implementasi Pembelajaran Akhlak

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy Muhammad Atyhiyah Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam Jogyakarta Titian Ilahi Press 1996

Al-Ghazali Syaikh Muhammad Akhlak Seorang Muslim Jakarta Mustaqim 2004

Al-Maskawaih Abu Ali Ahmad Menuju Kesempurnaan Akhlak Beirut mizan tt

Al-Musawi Khalil Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana Jakarta PT Lentera Basritama 1998

Amin Ahmad Etika (Ilmu Akhlak) Jakarta PT Bulan Bintang 1975

An Nahlawi Abdurrahman Pendidikan Islam di Rumah Sekolah Dan Masyarakat Jakarta Gema Insani 1995

Anas Ibrahim Al-Mujamul Wasith Mesir Daaru Maarif 1972

Asmaran As Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Azra Azyumardi Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta Logos 1998

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Bandung CV penerbit Jumanatul Ali 2005

Departemen Agama RI Alquran Dan Terjemahannya Jakarta ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG 1995

Departemen Agama RI UU dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Islam 2006

Depdiknas Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta Depdiknas 2004

Ghazali Imam Ihya Ulumuddin(Daarulyan tp 1987 Jilid 2

Hartati Netty Dkk Islam Dan Psikologi Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

IAIN Lembaga Penelitian Islam Dan Pendidikan Nasional Jakarta LPI 1983

Ilyas Yunahar Kuliah Akhlaq Yogyakarta LPPI 1999

Malik Imam Al-Muwatha Juz 14 Beirut Daarul Fikr 1980

id3971765 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 76: Implementasi Pembelajaran Akhlak

66

Marimba Ahmad D Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Marif Bandung

Masyari Anwar Akhlak Al-Quran Surabaya PT Bina Ilmu 1990

Masyhur Kahar Membina Moral dan Akhlak Jakarta PT Rineka CiPTa 1994

Mustafa Ahad Akhlak Tasawuf Bandung CV Pustaka Setia 2005

Nasution Harun Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jakarta UI-Press 1985

Nata Abuddin Akhlak Tasawuf Jakarta PT Raja Grafindo Persada 1996

Perum Penerbitan dan Percetakan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka 1998

Rakhmat Jalaluddin Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih Bandung Muthahari Press 2003

Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Risnayanti Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang Skripsi Jakarta Perpustakaan Umum 2004

Sadizly Hasan dan Echoles John M Kamus Inggris Indonesia Jakarta Gramedia Pustaka Utama1995

Salami Noer dan Abu Ahmadi Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta 1991

Shihab M Quraish Membumikan Al-Quran Bandung Mizan 1992

Shihab M Quraish Wawasan Al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat Bandung Mizan 2003

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Jakarta Focus Media 2003

Soepardjo Ngadiyanto Mutiara Akhlak Dalam Pendidkan Agama Islam Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007

Sudarsono Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja Jakarta Bina Aksara 1989

Suharsimi Arikunto Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta 2006

Syah Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Bandung PT Remaja Rosdakarya 1997

Tim Media Kamus Ilmiah Populer Media Center 2002

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 77: Implementasi Pembelajaran Akhlak

67

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Ciputat FITK 2007

Uhbiyati Nur Ilmu Pendidikan Islam Bandung Pustaka Setia 1997

Yunus Abdul Hamdi As-Syaab Kairo Daarul Maarif tt

Zahrudin AR dan Sinaga Hasanudin Pengantar Studi Akhlak Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2004

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 78: Implementasi Pembelajaran Akhlak

68

Angket Untuk Siswa

Mengenai Implementasi Pembelajaran Akhlak Pada Siswa Kelas IX Di SMP

PGRI 12 Pondok Labu

A Penunjuk

1 Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a bc) yang anda

anggap sesuai dengan keadaan dari pendapat atas pertanyaaan di bawah

ini

2 Angket ini bertujuan ilmiah untuk penelitian kependidikan

3 Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket

B Identitas Responden

1 Nama (identitas tidak usah ditulis)

2 Kelas

1 Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru dan teman a ya b tidak c kadang-kadang

2 Ketika usaha anda belum berhasil dalam belajar dan lainnya di sekolah

apakah anda bersabar a ya b tidak c kadang-kadang

3 Apakah anda belajar tepat waktu a ya b tidak c kadang-kadang

4 Apakah anda telah memahami peraturan sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

5 Setiap pembelajaran pendidikan agama Islam (akhlak) apakah anda langsung mengerti a ya b tidak c kadang-kadang

6 Apakah anda mempelajari pendidikan agama Islam (akhlak) di luar jam pelajaran a ya b tidak c kadang-kadang

7 Apakah anda suka Cara belajar PAI (akhlak) dengan ceramah

a ya b tidak c kadang-kadang

8 Apakah anda selalu bersikap Tasamuh terhadap teman-teman anda di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang

Page 79: Implementasi Pembelajaran Akhlak

69

9 Apakah anda termasuk salah seorang yang menciptakan keadaan sekolah yang tenang

a ya b tidak c kadang-kadang 10 Apakah anda tidak memiliki rasa benci atau dendam kepada teman-teman di

sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 11 Apakah anda memiliki sifat takabur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 12 Apakah anda selalu bersyukur di sekolah a ya b tidak c kadang-kadang 13 Jika ada suatu masalah menimpa anda di sekolah apakah anda selalu tenang

a ya b tidak c kadang-kadang

14 Apakah anda di SMP PGRI 12 Pondok Labu selalu Qanaah dengan apa yang sudah anda miliki a ya b tidak c kadang-kadang