implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah

136
1 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL AUFA KOTA BENGKULU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: PUTRI WULAN DARI NIM. 1516240024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU TAHUN 2021

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

1

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL AUFA

KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri

Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

PUTRI WULAN DARI

NIM. 1516240024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

TAHUN 2021

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

2

Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

3

Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

4

Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

5

MOTTO

Jangan Menyesali Hal Yang Telah Terjadi, Jadikan Pelajaran Agar

Dimasa Depan Tidak Terulang Kembali

(Putri Wulan Dari)

Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

6

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin puji syukur kepada Allah SWT yang selalu

memberikan nikmat serta rahmat karunia-Nya sehingga hamba dapat

menyelesaikan skripsi ini. Ku persembahkan skripsi ini kepada orang-orang

terkasih yang selalu mendukung dan mendoakanku dalam menyelesaikan

pedidikan ku ini.

1. Teristimewa kedua orang tuaku yang tercinta dan tersayang, Ayahanda

Syamsul Ardi dan Ibunda Yusniati yang telah merawat, membesarkan,

mendidik, dan selalu mensuport serta mendoakan aku sehingga aku dapat

menyelesaikan pendidikanku ini. Hanya kata terima kasih yang mendalam

yang dapat aku berikan atas segala perjuangan dan pengorban ayah dan ibu.

2. Kakak dan Adik ku tercinta dan tersayang, Rahayu Pratiwi dan Kurniawan

serta kakak iparku Taufik Trisila, serta Keluarga besarku yang terkasih Jorong

Family yang tidak pernah lelah memberikan dukungan, semangat dan motivasi

serta doa untukku.

3. Sahabat-sahabatku Uni Elsi, Uniang Dila, Zufaiza. Terima kasih karena telah

mengingatkan, memotivasi dan membantuku.

4. Terima kasih kepada teman-teman PGMI C angkatan 2015

5. Almamaterku IAIN Bengkulu

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

7

Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Al Aufa Kota Bengkulu

Putri Wulan Dari

Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi nilai-

nilai pendidikan yang dilakukan guru di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu,

mengetahui nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas di SDIT Al Aufa Kota

Begkulu, mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu, mengetahui solusi

yang diupayakan untuk menghadapi kendala dalam mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

Metode yang digunkan yaitu metode kualitatif deskriptif, Teknik

pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah,

wakil kurikulum, guru kelas Iv dan kelas V, guru mata pelajaran tahsin, dan guru

ekstrakurikuler sains club dan TU di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran,

pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan

ekstrakurikuler seperti pramuka, taekwondo, renang, sains club, tahfiz, dai cilik,

dan english club melalui pengenalan nilai karakter itu sendiri kepada siswa,

memberikan pemahaman, pengarahan dan pengertian tentang perbuatan yang

baik, memberikan contoh teladan dan dilakukan melalui pengulangan atau

pembiasaan kepada siswa. (2) Nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi

prioritas yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu,

dan tanggung jawab. (3) kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan yaitu kurangnya kesadaran siswa, kesibukan orang tua, serta

sarana dan prasana yang masih terbatas. (4) Solusi yang diupayakan untuk

menghadapi kendala dalam mengimplementasika nilai-nilai pendidikan karakter

diantaranya memberikan arahan dan motivasi kepada siswa, memberikan

hukuman, membangun komunikasi dengan orang tua di rumah pemanggilan orang

tua oleh wali kelas.

Kata Kunci: Implementasi, Nilai-nilai Pendidikan Karakter, kendala, solusi.

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

8

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Al Aufa Kota Bengkulu.” Shalawat dan salam untuk Nabi besar

Muhammad SAW, yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam

sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia

maupun akhirat.

Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin, M, M.Ag, M.H, selaku Rektor IAIN Bengkulu

2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan

Tadris IAIN Bengkulu.

3. Ibu Nurlaili, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Bengkulu

4. Ibu Dra Aam Amaliyah, M.Pd selaku ketua Prodi PGMI

5. Bapak Dr. H. Mawardi Lubis, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, motivasi, semangat, dan arahan dengan penuh

kesabaran.

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

9

6. Ibu Beti Dian Wahyuni, M.Pd. Mat selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, motivasi semangat, dan arahan

dengan penuh kesabaran

7. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman

yang telah membantu penulisan menyelesaikan skripsi ini.

8. Staff dan karyawan Perpustakaan yang telah menyediakan refrensi

9. Staff dan karyawan Fakultas Tarbiyah Dan Tadris IAIN Bengkulu yang telah

memberikan pelayanan dengan baik dalam hal administrasi.

10. Kepala Sekolah, seluruh guru dan staf serta siswa SDIT Al Aufa yang telah

banyak membantu penulis dalam kegiatan penelitian.

11. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu

12. Semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama dalam penulisan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam peulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis minta kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Atas kritik dan

sarannya penulis ucapakan terimakasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak khususnya pembaca.

Bengkulu, Desember 2020

Saya Yang Menyatakan

Putri Wulan Dari

NIM. 1516240024

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................... ii

NOTA PEMBIMBING ............................................................................ iii

SURAT KETERANGAN REVISI JUDUL SKRIPSI .......................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. v

MOTTO .................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 8

C. Batasan Masalah ................................................................. 9

D. Rumusan Masalah .............................................................. 9

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 10

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 10

G. Sistematika Penulisan ......................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Konseptual

1. Konsep Implementasi .................................................... 13

2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter .................................... 14

B. Hasil Penelitian Yang Relavan ........................................... 34

C. Kerangka Berpikir .............................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... 38

B. Setting Penelitian Penelitian ................................................. 38

C. Sumber Data ........................................................................ 39

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

11

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 39

E. Teknik Keabsahan Data ....................................................... 41

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ...................................................................... 44

B. Hasil Penelitian .................................................................... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 67

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

12

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ........................................ 33

4.1. Daftar Guru dan Karyawan ...................................................................... 48

4.2. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 49

4.3 Data Siswa ................................................................................................. 50

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Observasi dan Dokumentasi

Lampiran 2 Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Wakil Kurikulum

Lampiran 4 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran

Lampiran 5 Pedoman Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler

Lampiran 6 Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Lampiran 7 Dokumentasi PhotoKegiatan Penelitian

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses membentuk sosok individu sebagai

sumber daya manusia yang berperan besar dalam proses pembangunan

berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pendidikan merupakan kunci

utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.1 Ki Hajar

Dewantara menyebutkan konsep pendidikan adalah sebagai daya upaya untuk

memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,

agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat

dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup lahir dan batin yang

setinggi-tingginya. Pendidikan di istilahkan sebagai to education yang berarti

memperbaiki moral dan melatih intelektual.2

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 tahun

1989, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan.3

1 Khairiah, Kesempatan Mendapatkan Pendidikan Dalam Kajian Tingkat Pendidikan Dan

Pendapatan Keluarga cet. 1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), h. 1 2 Khairiah, Kesempatan Mendapatkan Pendidikan, h. 11

3 Khairiah, Kesempatan Mendapatkan Pendidikan,h. 21

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

15

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan pancasila yaitu

meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan

terampil, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan

mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri

serta bertnggung jawab atas pembangunan bangsa.4

Tujuan pendidikan nasional tidak terlepas dari pembentukan karakter

siswa. Menurut Lickona inti karakter adalah tindakan. Karakter berkembang

ketika nilai-nilai diadaptasi menjadi keyakinan, dan digunakan untuk

merespon suatu kejadian agar sesuai dengan nilai-nilai moral yang baik.5

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20. Tahun 2003

pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.6

Pemerintah secara intensif dan berkesinambungan telah menebar

gagasan akan pentingnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah yang selama

ini terabaikan. Ditandai dengan lunturnya karakter dan jati diri bangsa

sehingga dianggap sebagai tonggak kearah perubahan. Namun di sisi lain ada

keraguan jika nantinya pendidikan karakter hanya menjadi pengetahuan saja

tanpa adanya praktik nyata. Pendidikan berkarakter menyangkut berbagai

4 Khairiah, Kesempatan Mendapatkan Pendidikan,h. 22

5 Dyah Sriwilujeng, Panduan implementasi penguatan pendidikan karakter, (Jakarta:

Erlangga, 2017), h. 3 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

16

ranah yang sangat menentukan bagi berlangsungnya kehidupan bangsa di

benua mana pun, termasuk bangsa Indonesia. Hal ini penting sebab mengingat

bangsa akan terus membutuhkan bagimana karakter dipelajari, dibina, dan

dipertahankan sehingga melekat kuat pada pribadi anak bangsa dan akan

membawanya kelak sebagai tenaga pembangun dimasa mendatang. 7

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-

nilai karakter peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan,

kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan

kamil.8

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,

terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Melalui

pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri

meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia

sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.9

Saat ini, bangsa Indonesia memiliki musuh besar, yaitu kemiskinan,

kebodohan, merajalelanya korupsi, kurangnya penegakan hukum, tawuran

7 Zainal Aqib, Pendidikan Karakter Di Sekolah; Membangun Karakter Dan Kepribadian

Anak, (Bandung: CV Yrama Widya, 2012), h. 63 8 Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah, h. 18

9 Sofan Amri, Dkk. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2011), h. 31

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

17

pelajar, serta pragmatisme dan budaya instan yang semakin menguat.

Banyaknya penyimpangan dan prilaku negatif yang terjadi di lingkungan

masyarakat kita perlu dicermati secara bersama. Persoalan-persoalan tersebut

muncul karena lunturnya nilai-nilai karakter bangsa.10

Pendidikan di Indonesia

masih terfokus pada aspek-aspek kognitif atau akademik, sedangkan aspek

soft skills atau non-akademik yang merupakan unsur utama pendidikan

karakter selama ini masih kurang mendapatkan perhatian.11

Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang

dirasakan mendesak. Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia

pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok implementasi pendidikan

karakter di Indonesia. Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu

pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar,

serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota-kota besar,

pemerasan/kekerasan (bullying), kecenderungan dominasi senior terhadap

yunior, penggunaan narkoba, dan lain-lain.12

Sementara itu, dalam dunia pendidikan kasus bertindak curang baik

berupa tindakan mencontek, mencontoh pekerjaan teman atau mencontoh dari

buku pelajaran seolah-olah merupakan kejadian sehari-hari. Bahkan dalam

pelaksanaan ujian akhir sekolah dibeberapa daerah ditegarai ada guru yang

10

Evinna Cinda Hendriana dan Arnold Jacobus, “Implementasi Pendidikan Karakter Di

Sekolah Melalui Keteladanan Dan Pembiasaan,” Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, Vol 1 No. 2

(September 2016): h. 25 11

Sri Judiani, “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah DasarMelalui Penguatan

Pelaksanaan Kurikulum,” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 16 No. 3 (Oktober 2010): h.

288 12

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 2

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

18

memberikan kunci jawaban kepada siswa karena takut muridnya tidak lulus

sehingga mencoreng nama sekolah. Seakan-akan dalam dunia pendidikan

kejujuran menjadi barang yang langka, sebagai contoh hilangnya kejujuran

dimasyarakat Indonesia seperti maraknya korupsi dan kolusi sudah amat

banyak.13

Sejak tahun 2010, pemerintah Indonesia melalui Kementrian

Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi

semua tingkat pendidikan, baik di sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Program ini dirancang karena selama ini dunia pendidikan dinilai kurang

berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi-pribadi yang

bermatabat dan sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan Nasional.14

Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan-lulusan

manusia dengan tingkat intelektualitas yang memadai. Banyak dari lulusan

sekolah yang memiliki nilai tinggi (itu pun terkadang sebagian nilai diperoleh

dengan cara tidak murni), berotak cerdas, brilian, serta mampu menyelesaikan

berbagai soal mata pelajaran dengan sangat tepat. Namun sayangnya, tidak

sedikit pula diantara mereka yang cerdas itu jusrtu tidak memiliki perilaku

cerdas dan sikap yang brilian, serta kurang mempunyai mental kepribadian

yang baik, sebagaimana nilai akademik yang telah mereka raih di bangku-

bangku sekolah ataupun kuliah. Pada hakikatnya, pendidikan dilaksanakan

bukan sekedar untuk mengejar nilai-nilai, melainkan memberikan pengarahan

13

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, h. 2 14

Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah Cet. 1,

(Jakarta, Laksana, 2011), h. 9

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

19

kepada setiap orang agar dapat bertindak dan bersikap benar sesuai dengan

kaidah-kaidah dan spirit keilmuan yang dipelajari.15

Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga

belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian

kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Orang tua terlalu sibuk

dengan pekerjaannya sehingga kurang waktu dalam memperhatikan anaknya.

Baik itu sikap maupun sifat anaknya. Tak jarang pula orang tua yang

memaklumi sikap anaknya yang tidak baik seperti anak yang memukul

temannya. Bahkan banyak orang tua yang memberikan smartphone kepada

anaknya tanpa adanya pengontrolan dari orang tua seperti apa yang dilihat,

dibaca, ditonton, didengar dan diakses melalui smartphone sehingga hal-hal

tersebut mempengaruhi perkataan maupun perbuatan anak, seperti

mengucapkan kata-kata kasar dan tidak pantas akibat tontonan tersebut.

Bahkan sebagian orang tua tidak menegur dan mengedukasi anak mana sikap

dan perkataan yang baik mana yang tidak baik. 16

Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang relatif tinggi, kurangnya

pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh

pergaulan di lingkungan sekitar dan media elektronik dapat berpengaruh

negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik

terutama dalam pembentukan karakter peserta didik. maka dari itu, pentingnya

15

Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah Cet. 1,

(Jakarta, Laksana, 2011), h. 9-10 16

Sofan Amri, Dkk. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, h. 30

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

20

mengoptimalkan dan memadukan kegiatan pendidikan informal dengan

pendidikan formal. 17

Dari hasil penelitian Rosalin Helga Amazo (2016) proses

implementasi nilai-nilai karakter dilakukan melalui pembiasaan dalam

keseharian siswa. Nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas sekolah yaitu

nilai religius, jujur, tekun, disiplin, dan peduli lingkungan, dan tanggung

jawab.

Fauzi Latifah (2017: 114-115) menyatakan bahwa ada 13 yaitu

religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,

dan tanggung jawab. Pendidikan karakter dapat di imppementasikan melalui

proses pembelajaran, peraturan sekolah, ekstrakurikuler, dan kelas sore.

Metode yang digunakan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di

SD NU adalah dengan ceramah atau memberikan contohnya secara langsung.

Kendala-kendala mengimplementasikan pendidikan karakter di SD Nahdlatul

Ulama adalah permainan digital, lingkungan di rumah yang tidak bagus,

beberapa guru kurang menguasai anak, pengaruh tontonan TV, kurangnya

memahami karakter siswa.

Dari hasil penelitian Muhammad Arfin (2017) nilai-nilai pendidikan

karakter yang terintegrasi pada mata pelajaran yaitu nilai religius, disiplin,

tekun, rasa ingin tahu, peduli dan tanggung jawab. Implementasi nilai-nilai

17

Sofan Amri, Dkk. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, h. 30

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

21

pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler adalah melalui kegiatan

drumband, seni tari, olahraga, dan pengayaan dengan memberikan motivasi,

pemahaman, teladan, nasihat, sangsi, dan hadiah. Hasil implemetasi nilai-nilai

pendidikan karakter adalah kepribadian yang mantap, integritas moral yang

tinggi, dan akhlak yang mulia.

Hasil penelitian Yulian Siska (2018:36) Proses implementasi nilai-

nilai pendidikan karakter direncanakan berdasarkan pedoman yang telah

dibuat Kemendikbud melalui Balitbang dan Puskur, yaitu melalui perencanaan

dan pelaksanaan. Pelaksanaan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter

dilakukan melalui pembiasaan dan budaya sekolah.

Dalam penelitian ini membahas bagaimana proses implementasi nilai-

nilai pendidikan karakter yang dilakaukan oleh guru melalui strategi

pendidikan karakter di sekolah, nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi

prioritas sekolah, kendala yang dihadapi oleh guru dan solusi yang diupayakan

oleh guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di

Sekolah Islam Terpadu Al Aufa Kota Bengkulu.

Lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di Bengkulu mulai

memberikan respon positif terhadap tantangan dan tanggung jawab. Ditandai

dengan muculnya sistem pendidikan yang mengacu pada pendidikan

karakter,18

seperti yang diterapkan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Aufa

Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil obseravsi yang dilakukan pada hari rabu

tanggal 19 Februari 2020, Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Aufa Kota

18

Kusnadi, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Iqra’ 2 Kota Bengkulu,” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Dan Tadris, Institut Agama Islam Negeri

Bengkulu, 2018), h. 6

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

22

Bengkulu merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan

karakter. Hal tersebut terintegrasi dalam misi sekolah nomor 4 yaitu

“menyelenggarakan pendidikan yang berkarakter”. Sekolah ini sangat

memperhatikan pendidikan akhlak atau karakter bagi anak didiknya.

Pendidikan karakter khususnya di SDIT Al Aufa tidak hanya dijadikan

sebagai wacana atau slogan saja, tetapi diterapkan melalui tindakan nyata

dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah seperti shalat

dhuha setiap pagi, hafalan surah, tilawah Al-Qur’an dan shalat dzuhur

berjamaah. Berbagai kegiatan lainnya yang diadakan sekolah ini seperti

perayaan hari besar nasional dan perayaaan hari besar Islam. Penerapan

pendidikan karakter di sekolah ini dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan

kepada siswa, dan diintegrasikan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler

seperti yang harus diikuti siswa seperti pramuka, taekwondo, renang, sains

club, tahfiz, dai cilik, dan english club.19

Berdasarkan hasil observasi diatas, maka penelitian ini mengkaji

tentang nilai-nilai pendidikan karakter dengan judul “Implementasi Nilai-Nilai

Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Aufa Kota

Bengkulu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini yaitu:

19

Wawancara pribadi dengan Widya Puspitasari, Bengkulu, 19 Februari 2020

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

23

1. Kurangnya peranan orang tua dalam pembentukan karakter peserta didik

karena kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang relatif tinggi.

2. Pengaruh teknologi yang dapat mempengaruhi karakter anak.

3. Pengaruh pergaulan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi karakter

anak.

4. Tingginya kecerdasan intelektual anak didik namun karakter anak didik

masih jauh dari tujuan pendidikan nasional.

5. Ipmlementasi nilai-nilai pendidikan karakter belum terlaksana dengan

maksimal

6. Terdapat berbagai kendala-kendala dalam mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini

akan dibahas yaitu:

1. Proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter yang dilakukan guru di

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

2. Nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas di SDIT Al Aufa Kota Begkulu.

3. Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

4. Solusi yang diupayakan untuk menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa

Kota Bengkulu.

D. Rumusan Masalah

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

24

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter yang

dilakukan guru di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu?

2. Nilai-nilai karakter apa yang mejadi prioritas di SDIT Al Aufa Kota

Begkulu?

3. Apa kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu?

4. Bagaimana solusi yang diupayakan untuk menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa

Kota Bengkulu?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Untuk mengetahui proses implementasi nilai-nilai pendidikan yang

dilakukan guru di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

2. Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas di SDIT Al

Aufa Kota Begkulu.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

4. Untuk mengetahui solusi yang diupayakan untuk menghadapi kendala

dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al

Aufa Kota Bengkulu.

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

25

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini

yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini mempunyai manfaat bagi pengembangan teori, hasil

penelitian ini diharapkan mampu memberikan wahana dan masukan

bagi perkembangan dan konsep pendidikan terutama pengetahuan

tentang implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa

Kota Bengkulu.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran

tentang implementasi nilai-nilai pendidikan karakter khusunya di SDIT

Al Aufa Kota Bengkulu dan dapat menjadi acuan bagi keluarga dn

masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada

anak.

b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai wacana untuk

memperdalam pemikiran dan pengetahuan, khusunya tentang

implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota

Bengkulu.

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Konseptual

1. Konsep Implementasi

Implementasi merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi

tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien

sehingga akan memiliki nilai.20

Implementasi merupakan suatu tindakan pada suatu rencana yang sudah

disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah

perencanaan sudah dianggap sempurna. Nurdin Usman berpendapat bahwa

implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme

suatu sistem. Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan

yang terencana dan tersusun. 21

Menurut Prof Tachjan, implementasi merupakan suatu tindakan atau juga

kegiatan atau aktivitas yang dilakukan setelah adanya kebijakan. Menurut

Solichin Abdul Wahab, implementasi merupakan segala tindakan yang

dilakukan, baik individu maupun kelompok didalam pemerintah atau juga

swasta, yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah atau sudah

ditentukan dalam kebijakan. Menurut Pressman dan Wildavsky implementasi

20

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10 21

Muhammad Arfin, “Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pada SD Negeri

Mannuruki Makassar,” (Tesis S2 Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,

2017), h. 16

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

14

merupakan suatu tindakan untuk dapat melaksanakan, mewujudkan serta juga

menyelesaikan kewajiban atau juga kebijakan yang telah dirancang.22

Implementasi memiliki tujuan, adapun tujuan dari implementasi

diantaranya yaitu:

a. Untuk melaksanakan rencana yang telah atau sudah disusun dengan cermat,

baik itu oleh individu atau juga kelompok.

b. Untuk menguji serta juga mendokumentasikan suatu prosedur didalam

penerapan rencana tau juga kebijakan.

c. Untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak akan dicapai didalam

perencanaan atau juga atau sudah dirancang.

d. Untuk dapat mengetahui kemampuan masyarakat didalam menerapkan

suatu kebijakan atau juga rencana sesuai dengan yang diharap

e. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu kebijakan atau rencana

yang telah/sudah dirancang demi perbaikan atau peningkatan mutu.

2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

a. Pengertian Nilai

Nilai dalam bahasa Inggris yaitu Value sedangkan dalam bahasa

Latin yaitu velere yang berarti berguna, mampu, berdaya, berlaku dan

kuat.nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai,

diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Nilai

22

Parta Ibeng, “Pengertian Implementasi” diakses pada 12 Juli 2020 dari

https://pendidikan.co.id/implementasi-adalah/

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

15

merupakan dasar acuan dan motivasi dalam bertingkah laku di kehidupan

sehari-hari.23

Menurut Djahari, nilai adalah suatu jenis kepercayaan, yang letaknya

berpusat pada sistem kepercayaan seseorang, tentang bagaimana seseorang

sepatutnya, atau tidak sepatutnya daalam melakukan sesuatu, atau tentang

apa yang berharga dan yang tidak berharga untuk dicapai. Gordon Allfrot

seorang ahli psikologi kepribadian berpendapata bahwa nilai adalah

keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas pilihannya.24

Nilai merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia yang patut

untuk dijalankan dan dipertahankan, sebagai makhluk ciptan Tuhan yang

mempunyai karakter kas daripada makhluk lain. Menurut Mulyana, nilai

adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Nilai merupakan

sesuatu yang diinginkan sehingga melahirkan tindakan pada diri seseorang.

Menurut Frankel nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan,

kebenaran dan efesiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya untuk

dijalankan dan dipertahankan.25

Menurut Milton Roceach dan James Bank, nilai adalah suatu tipe

kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana

seseoranng harus bertindak atau menghindari tindakan, atau mengenai

sesuatu yang pantas atau tidak pantas untuk dilakukan, dimiliki dan

23

Mei Kusumawardani “Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Yogyakarta,” Skripsi S1 Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2013), h. 14 24

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h.31 25

Tri Sukitman, “Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran (Upaya Menciptakan

Sumber Daya Manusia yang Berkarakter),” JPSD: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 2 No 2

(Agustus 2016): h. 86-87

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

16

dipercayai. Ini berarti nilai itu merupakan sifat yang melekat pada sesuatu

yang berhubungan dengan subjek (manusia pemberi nilai). Selain itu,

Fraenkel mengartikan nilai itu adalah standar tingkah laku, keindahan,

keadilan, kebenaran, dan efisien yang mengikat manusia dan sudah

sepatutnya dijalankan dan dipertahankan. Sementara itu Sidi Gazalba

mengartikan nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal. Nilai

bukan benda konkret (nyata), bukan fakta dan tidak hanya soal penghayatan

yang dikehendaki atau tidak dikehendaki, yang disenangi dan tidak

disenangi.26

b. Konsep pendidikan karakter

Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan

karakter, kita harus mengetahui apa itu karakter. Untuk mengetahui

pengertian karakter kita dapat lihat dari dua sisi, yakni kebahasaan dan

istilah, serta beberapa definisi dari beberapa ahli.

Menurut bahasa (etimologis), istilah karakter berasal dari bahasa

latin kharakter, kharassaein, dan kharax. Dalam bahasa Yunani character

dari kata charassein yang berarti membuat tajam dan membuat dalam.

Dalam bahasa Inggris, character dan dalam bahasa Indonesia lazim

digunakan dengan istilah karakter.27

Menurut istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter

merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

26

Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral Keagamaan Mahasiswa

PTAIN Cet. 1, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), h. 16-17 27

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter-Konsep Dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2016), h. 1-2

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

17

seseorang dengan yang lain, atau bermakna bawaan hati, jiwa, kepribadian,

budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, dan watak.28

Adapun pengertian karakter menurut ahli telah banyak dikemukakan.

Diantaranya, Faisal Jalal menyebutkan bahwa karakter ialah nilai-nilai yang

khas-baik (tau nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik,

dan berdampak baik terhadap lingkungan) terpatri dalam diri dan terlihat

dalam perilaku. Selain itu, Simon Philip menjelaskan, karakter adalah

kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandaskan

pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.29

Menurut Ki Hajar

Dewantara, karakter atau watak berarti panduan segala tabiat manusia yang

bersifat tetap sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan

orang yang satu dengan yang lainnya.30

Karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun

pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas (pewarisan)

maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain,

serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-

hari.31

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini tidak bisa lepas dari

pendidikan karakter. Pemerintah sudah mencanangkan pendidikan karakter

di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan

28

Saptono, Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 17 29

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter - Konsep Dan Implementasi, h. 2 30

Abdul Aqib, Pendidikan Karakter Di Sekolah, Membangun Karakter Dan Kepribadian

Anak, (Bandung: CV Yrama Widya, 2015) h. 64 31

Muchlas Samani &. Hariyanto, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 43

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

18

Perguruan Tinggi. Berikut beberapa definisi pendidikan karakter yang

diungkapkan oleh para pakar pendidikan.

Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi yaitu sebuah usaha

untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak

dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat

memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sedangkan menurut

Fakry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah transformasi nilai-nilai

kehidupan untuk ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian seseorang

sehingga menjadi satu dalam kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut,

ada tiga pemikiran penting, yaitu proses transformasi, ditumbuh-

kembangkan dalam kepribadian, dan menjadi salah satu dalam perilaku.32

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona adalah pendidikan

untuk membentuk kepribadian yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata

seseorang melalui pendidikan budi pekerti yang hasilnya terlihat dalam

tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung

jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. Aristoteles

berpendapat bahwa karakter itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang kerap

dimanifestasikan dalam tingkah laku.33

Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja

untuk mengembangkan karakter yang baik (good character) yang

32

Novan Ardy Wiyani, Konsep, Praktik, &Strategi Membumikan Pendidikan Karakter DI

SD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 26 33

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter - Konsep Dan Implementasi, h. 23

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

19

berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif

baik bagi individu maupun masyarakat.34

Pendidikan karakter diartikan sebagai usaha kita secara sengaja dari

seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk membantu pengembangan

karakter dengan optimal. Hal ini berarti bahwa untuk mendukung

perkembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh kompenen di

sekolah baik dari aspek isi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas

hubungan, penanganan mata pelajaran pelaksanaan aktifitas ko-kurikuler,

serta etos seluruh lingkungan sekolah.35

Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, pendidikan

karakter didefinisikan sebagai proses belajar yang memungkinkan siswa dan

orang dewasa untuk memahami, peduli dan bertindak, pada nilai-nilai etika

inti, seperti rasa hormat, keadilan, kebajikan warga negara yang baik, dan

bertanggung jawab, pada diri sendiri dan orang lain.36

c. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memiliki tujuan. Adapun tujuan pendidikan

karakter adalah:

1) Mendorong kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji sejaan

dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

2) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang

dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

34

Saptono, Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter, h. 23 35

Zubaedi, Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h.14 36

Barnawi & M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 23

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

20

3) Memupuk ketegaran dan kepekaan peserta didik terhadap siswa

sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam perilaku yang menyimpang

baik secara individual maupun sosial.

4) Menanmkan jiwa kepemimpinan dan tanggu jawab peserta didik sebagai

penerus bangsa.37

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila.38

Menurut Said Hamid Hasan,dkk. pendidikan karakter secara perinci

memiliki lima tujuan diantaranya:

1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religius.

3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan.

37

Zainal Aqib, Pendidikan Karakter Di Sekolah, Membangun Karakter Dan Kepribadian

Anak,Cet. 1, (Bandung, CV Yrama Widya, 2012), h. 65 38

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter - Konsep Dan Implementasi, h. 30

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

21

5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, dengan rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.39

d. Fungsi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1) Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi.

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi

peserta didik agar berpikir baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai

dengan falsafah hidup pancasila.

2) Fungsi perbaikan dan penguatan

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut

berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi

warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju,

mandiri, dan sejahtera.

3) Fungsi penyaringan

Pendidikan karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan

menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa yang bermatabat.

Ketiga fungsi tersebut dilakukan melalui pengukuhan pancasila

sebagai falsafah dan ideologi negara, pengukuhan nilai dan norman

konstitusional UUD 1945, penguatan komitmen kebangsaan Negara

39

Zubaedi, Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, h 18

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

22

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), penguatan nilai-nilai keberagaman

sesuai dengan konsepsi Bhineka Tunggal Ika, dan penguatan keunggulan

dan daya saing bangsa untuk keberkelanjutan kehidupan masyarakat,

berbangsa, dan bernegara Indonesia dalam konteks global.40

Fungsi pendidikan karakter menurut Heri Gunawan dalam bukunya

yang berjudul Pendidikan Karakter - Konsep Dan Implementasi yaitu:

1) pengembangan potensi dasar agar berhati baik, berpikir baik dan

berprilaku baik.

2) Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikural.

3) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia.41

e. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Manakala sekolah akan melaksanakan pendidikan karakter, pertama-

tama perlu memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan karakter. Ada sebelas

prinsip pendidikan karakter, meliputi:

1) Sekolah harus berkomitmen pada nilai-nilai etis inti.

2) Karakter harus dipahami secara utuh mencakup pengetahuan atau

pemikiran, perasaan atau tindakan.

3) Sekolah harus bersikap proaktif dan bertindak sistematis dalam

pembelajaran karakter dan tidak sekedar menunggu datangnya

kesempatan.

40

Zubaedi, Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, h. 18-19 41

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter - Konsep Dan Implementasi, h. 30

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

23

4) Sekolah harus membangun suasana saling memperhatikan satu sama

lain dan menjadi dunia kecil (mikrokosmos) mengenai masyarakat yang

saling peduli.

5) Kesempatan unuk mempraktikan tindakan moral harus bervariasi dan

tersedia bagi semua.

6) Studi akademis harus menjadi hal utama.

7) Sekolah perlu mengembangkan cara-cara meningkatkan motivasi

imtrinsik siswa yang mencakup nilai-nilai inti.

8) Sekolah perlu bekerja bersama dan mendialogkan norma mengenai

pendidikan karakter.

9) Guru dan siswa harus berbagi dalam kepemimpinan moral di sekolah.

10) Orang tua dan masyarakat harus menjadi rekan kerja dalam pendidikan

karakter di sekolah.

11) Harus dilakukan evaluasi mengenai efektivitas pendidikan karakter di

sekolah, terutama terhadap guru dan karyawan serta siswa.42

Pendidikan karakter di sekolah akan terlaksana dengan lancar jika

guru dalam pelaksanaannya memperhatikan beberapa prinsip pendidikan

karakter. Kemendiknas memberikan rekomendasi 11 prinsip untuk

mewujudkan pendidikan karakter yang efektif sebagai berikut:

1) Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.

2) Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku.

42

Saptono, Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter, h. 24

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

24

3) Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter.

4) Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.

5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik.

6) Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan memantang

yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka,

dan membantu mereka untuk sukses.

7) Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik.

8) Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang

berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai

dasar yang sama.

9) Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter.

10) Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam

usaha membangun karakter.

11) Mengevaluasi pendidikan karakter, fungsi staf sekolah sebagai guru-

guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta

didik.43

Berdasarkan pada prinsip-prinsip yang direkomendasikan oleh

Kemendikanas diatas, Dasyim Budimansyah berpendapat bahwa program

43

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h. 35-36

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

25

pendidikan karakter di sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan

pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan

(kontinitas). Hal ini berarti bahwa proses pengembangan nilai-nilai

karakter merupakan proses yang panjang, mulai sejak awal peserta

didiki masuk sekolah hingga mereka lulus sekolah pada satuan

pendidikan.

2) Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata

pelajaran (terintegrasi), melalui pengembangan diri, dan budaya suatu

satuan pendidikan. Pembinaan karakter bangsa dilakukan dengan

mengintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, dalam kegiatan

kurikuler mata pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan

pada pengembangan nilai-nilai karakter tersebut. Nilai-nilai karakter

juga dapat dilakukan dengan melalui pengembangan diri, baik melalui

konseling maupun kegiatan ekstra kurikuler, seperti kepramukaan dan

lain sebagainya.

3) Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk

pengetahuan), jika hal tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran.

Kecuali bila dalam bentuk mata pelajaran agama (yang di dalamnya

mengandung ajaran) maka tetap diajarkan dengan proses, pengetahuan

(knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan (habit).

4) Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan secara aktif (active

learning) dan menyenangkan (enjoy full learning). Proses ini

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

26

menunjukkan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh peserta

didik bukan hanya oleh guru. Sedangkan guru menerapkan sistem “Tut

Wuri Handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan oleh agama.44

f. Strategi Pendidikan Karakter Di Sekolah

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah merupakan

suatu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah

yang terimplementasi dalam pengembangan. Pengembangan atau

pembentukan karakter peserta didik diyakini perlu dan penting dilakukan

oleh sekolah untuk menjadi pijakan dalam penyelenggaraan pendidikan

karakter di sekolah.

Kemendiknas menyebutkan bahwa strategi pelaksanaan pendidikan

karakter dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu: pengetahuan (knowing),

pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Seseorang yang memiliki

pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai

pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan

kebaikan tersebut.45

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan

pada proses kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan

pusat kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler,

serta koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan keseharian di

rumah dan di masyarakat.46

44

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h. 36 45

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h. 193 46

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

27

1) Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah pada kegiatan

pembalajaran dapat dilaksanakan dengan Mengintegrasikan keseluruh

mata pelajaran, yaitu pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan

karakter bangsa diintegrasikan kedalam setiap pokok bahasan dari setiap

mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut di cantumkan dalam silabus dan RPP

dan mengintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari.47

Pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran kegiatan

dalam rangka pengembangan karakter peserta didik dapat dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan konstektual sebagai konsep belajar dan

mengajar yang membantu guru dan peserta didik menghubungkan materi

yang dipelajari dengan kejadian nyata, harapannya siswa dapat mencari

dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

pendekatan itu, siswa lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak

hanya pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah

hati, rasa dan karsa), serta psikomotor (olah raga).

Pembelajaran berbasis kontekstual mencakup beberapa strategi, yaitu:

a) pembelajaran berbasis masalah

b) pembelajaran kooperatif

c) pembelajaran berbasis proyek

d) pembelajaran pelayanan, dan

47

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

28

e) pembelajaran berbasis kerja.

Kelima strategi tersebut dapat memberikan efek kepada

pengembangan karakter siswa seperti, karakter cerdas, berpikir terbuka,

tanggung jawab dan rasa ingin tahu.

2) Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar.

Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar

dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri yaitu kegiatan rutin,

kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Adapun hal-hal

tersebut adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan rutin

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap

saat. Kegiatan rutin dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan siswa

secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Beberapa contoh

kegiatan rutin antara lain kegiatan upacara hari Senin, upacara besar

kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan, piket kelas, shalat

berjama’ah, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran

dimulai dan diakhir pelajaran, serta mengucapkan salam apabila

bertemu guru.48

Nilai-nilai pendidikan karakter yang diharapkan dari

kegiatan rutin di sekolah adalah: religius, disiplin, peduli lingkungan,

peduli sosial, kejujuran, dan cinta tanah air.49

48

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h. 195 49

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

29

b) Kegiatan Spontan.

Kegiatan ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan

terlebih dahulu. Contoh kegiatan ini adalah mengumpulkan

sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah atau sumbangan

untuk masyarakat ketika terjadi bencana.

c) Keteladanan.

Keteladanan merupakan sikap menjadi contoh. Sikap menjadi

contoh merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan

dan siswa dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang

baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain. Contoh

kegiatan ini misalnya guru menjadi contoh pribadi yang bersih, rapi,

ramah dan supel.

d) Pengkondisian.

Pengkondisian berkaitan dengan upaya sekolah untuk menata

lingkungan fisik maupun non fisik dan terciptanya suasana

mendukung terlaksananya pendidikan karakter. kegiatan menata

lingkungan fisik misalnya adalah mengkondisikan toilet yang bersih,

tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster

katakata bijak yang dipajang dilorong sekolah dan di dalam kelas.

Adapun pengkondisian lingkungan nonfisik misalnya mengelola

konflik antar guru supaya tidak menjurus kepada perpecahan atau

bahkan menghilangkan konflik tersebut.

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

30

3) Kegiatan Ko-Kurikuler atau Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler merupakan kegiatan

kegiatan di luar kegiatan pembelajaran. Meskipun di luar kegiatan

pembelajaran, guru dapat juga mengintegrasikannya dalam pembelajaran.

Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya sudah mendukung pelaksanaan

pendidikan karakter. namun demikian, tetap diperlukan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang baik atau merevitalisasi kegiatan-

kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler tersebut agar dapat

melaksanakan pendidikan karakter kepada siswa.

4) Kegiatan Keseharian di Rumah Dan Masyarakat

Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang pendidikan karakter

yang ada di sekolah, rumah (keluarga), dan masyarakat merupakan

partner penting suksesnya pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

Pelaksanaan pendidikan karakter sebaik apa pun, kalau tidak didukung

oleh lingkungan keluarga dan masyarakat akan sia-sia. Dalam kegiatan

ini sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter

yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan di

masyarakat. 50

Kerjasama sekolah dengan orang tua merupakan peran penting agar

terwujudnya suasana yang kondusif dan tujuan dalam pendidikan

karakter itu dapat terwujud dengan baik. Sekolah perlu

mengkomunikasikan segala kebijakan dan pembiasaan yang

50

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h. 195-197

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

31

dilaksanakan di sekolah kepada orang tua/wali murid dan masyarakat

sekitar. Sehingga program pendidikan karakter tidak hanya terlaksana di

sekolah dan menjadi tanggung jawab satu-satunya. Dengan kerjasama

yang baik antara ligkungan tersebut maka akan berpengaruh kepada

pertumbuhan dan perkembangan karakter peserta didik lebih terkontrol.51

g. Langkah-langkah Pembentukan Karakter

Langkah artinya suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan

suatu hasil. Langkah yang dimaksud disini adalah proses pembentukan

karakter pada peserta didik. adapun langkah-langkah pembentukan karakter

sebagai berikut:

1) Pengenalan

Seorang peserta didik diperkenalkan tentang hal-hal positif atau

hal-hal yang baik pada lingkungan maupun keluarga. Contohnya, anak

diajarkan tentang kejujuran, tengang rasa, atau saling menghormati,

gotong royong, bertanggung jawab dan sebagainya.

2) Pemahaman

Memberikan pengarahan atau pengertian tentang perbuatan baik

yang sudah dikenalkan kepada peserta didik. tujuannya agar dia tahu dan

mau melakukan hal tersebut pada keluarga, masyarakat dan sekolah.

3) Keteladanan

Memberikan contoh yang baik pada kehidupan sehari-hari terutama

lingkungan sekolah.

51

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

32

4) Pengulangan atau pembiasaan

Setelah peserta didik paham dan menerapkan perbuatan baik yang

telah dikenalkan, kemudian dilakukan pembiasaan dengan cara

melakukan perbuatan baik tersebut secara berulang-ulang agar peserta

didik terbiasa melakukan hal-hal yang baik.52

Berikut adalah langkah-langkah penerapan pendidikan karakter

untuk menjadi budaya sekolah:

1) Kesepakatan mengenai karakter yang hendak dicapai dan ditargetkan

disekolah. Karena tidak mungkin satu sekolah dapat menerapkan ke 18

karakter yang diterapkan oleh Kemendikbud.

2) Membangun pemahaman bahwa sekolah ingin membudayakan karakter

positif untuk seluruh warga sekolah dan ini membutuhkan sebuah proses.

3) Menyusun rencana menyeluruh untuk mengintensifkan pengembangan

dan pembelajaran mengenai karakter yanghendak dicapai atau

ditargetkan di sekolah.

4) Mengintegrasikan karakter yang sudah dipilih ke dalam pembelajaran di

seluruh kurikulum secaraterus-menerus.

5) Melalui suatu workshop, para guru harus menentukan pendekatan/

metode yang jelas terhadap mata pelajaran yang dapat digunakan untuk

menanamkan karakter yang sudah disepakati sekolah.

6) Sosialisasi karakter yang disepakati kepada seluruh warga sekolah.

52

Zubaedi, Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, h. 25

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

33

7) Mengembangkan moto/semboyan sekolah, yang bertumpu pada

karakter yang disepakati.

8) Menentukan indikator (petunjuk) terhadap keberhasilan program ini.

9) Melakukan evaluasi terhadap program karakter.

10) Memberikan apresiasi bagi warga sekolah yang menunjukkan

perubahan ke arah karakter yang dibudayakan.53

Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuan

kepada peserta didik saja, akan tetapi pendidikan karakter merupakan suatu

proses mengimplementasikan nilai-nilai positif kepada peserta didik untuk

memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter. Ada 18 nilai-nilai pendidikan

karakter yang telah diidentifkasi oleh pemerintah yang bersumber pada

agama, budaya, falsafah, negara, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:

religius, jujur, toleransi, disipin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

gemar membaca, bersahabat/komunikatif, peduli ligkungan, peduli sosial,

dan tanggung jawab.54

Nilai tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

No Nilai Deskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh

dalam melaksanakan ajaran agama

53

Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, (Jakarta:

Erlangga, 2012), h 10-11 54 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, h. 5-8

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

34

yang dianut, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah lainnya, dan

hidup rukun dengan pemeluk

agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang

menghargai perbedaan agam, suku,

etnis, pendapat, sikap, dan

tindakan orang lain yang berbeda

dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi

berbagai hambatan belajar dan

tugas serta menyelesaikan.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu

untuk menghasilkan cara atau hasil

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

35

baru dari sesuatu yang telah

dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak

mudah tergantung pada orang lain

dalam meyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap dan

bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang

lain.

9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

10. Semangat kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan

berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11. Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan

berubuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

36

bahasa, lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, dan politik

bangsa.

12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang

mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang memperlihatkan

rasa senang berbicara, bergaul, dan

bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan

yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas

kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu

untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan kebajikan bagi

dirinya.

16. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan

pada alam di sekitarnya, dan

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

37

mengembangkan upaya-upaya

untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi.

17. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu

ingin memberi bantuan kepada

orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang

untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam,

sosial, dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa. .55

Meskipun telah terdapat 18 nilai pembentukan karakter bangsa,

namun satuan pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangannya.

Dalam implementasi pendidikan karakter, jumlah dan jenis karakter yang

dipilih tentu akan berbeda antara suatu daerah dengan daerah lain atau satu

sekolah dengan sekolah lain. Hal ini tergantung pada kepentingan dan

kondisi satuan pendidikan masing-masing.

55

Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, h. 5-8

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

38

B. Hail Penelitian Yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini diantaranya

yaitu:

1. Muhammad Arfin, Tesis Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, tahun

2017 yang berjudul “Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter pada SD

Negeri Mannuruki Makassar”. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: nilai-nilai

pendidikan karakter yang terintegrasi pada mata pelajaran yaitu nilai religius,

disiplin, tekun, rasa ingin tahu, peduli dan tanggung jawab. Implementasi nilai-

nilai pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler adalah melalui kegiatan

drumband, seni tari, olahraga, dan pengayaan dengan memberikan motivasi,

pemahaman, teladan, nasihat, sangsi, dan hadiah. Hasil implemetasi nilai-nilai

pendidikan karakter adalah kepribadian yang mantap, integritas moral yang

tinggi, dan akhlak yang mulia.

2. Fauzi Latifah, skripsi tahun 2017 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri

Yogyakarta dengan judul “Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar

Nahdatul Ulama” hasil penelitian disimpulkan bahwa: nilai karakter yang

dikembangakan di SD Nahdlatul Ulama, Gampping, Sleman, Yogyakarta ada

13 yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

sosial, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter dapat di implementasikan

melalui proses pembelajaran, peraturan sekolah, ekstrakurikuler, dan kelas

sore. Kendala- kendala mengimplementasikan pendidikan karakter di SD

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

39

Nahdlatul Ulama adalah permainan digital, lingkungan di rumah yang tidak

bagus, beberapa guru kurang menguasai anak, pengaruh tontonan TV,

kurangnya memahami karakter siswa.

3. Rosalin Helga Amazo, skripsi tahun 2016 yang berjudul “ Implementasi

pendidikan karakter di sekolah dasar islam terpadu Hidayatullah Yogyakarta”.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa proses implementasi nilai-nilai karakter

dilakukan melalui pembiasaan dalam keseharian siswa. Nilai-nilai karakter

yang menjadi prioritas dekolah yaitu nilai religius, jujur, tekun, disiplin, dan

peduli lingkungan, dan tanggung jawab.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang menyeluruh agar orang-orang

memahami, peduli, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etika dasar dengan

demikian, objek dari pendidikan karakter adalah nilai. Nilai-nilai yang

ditanamkan dalam mata pelajaran dapat merubah siswa kearah yang lebih baik,

misalnya dalam penampilan/berpakaian,bertutur kata, disiplin dan berperilaku

baik. Sekolah merupakan tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal

yang memiliki peran dan tanggungjawab dalam menghasilkan generasi muda

berkarakter, bermoral dan bersikap baik. Generasi tersebut diharapkan dapat

memperbaiki kondisi bangsa saat ini. Salah satu solusi untuk melahirkan generasi

muda tersebut melalui penerapan nilai-nilai karakter di sekolah.

Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter tidak luput dari berbagai

kegiatan-kegiatan di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk

membangun karakter siswa agar memiliki watak, sikap, perilaku dan

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

40

menghormati nilai-nilai luhur serta dapat merealisasikannya didalam kehidupan

sehari-hari. Meskipun terdapat sekolah yang sudah menerapkan pendidikan

karakter, namun perlu diketahui lebih rinci mengenai pentingnya pendidikan

karakter di sekolah dasar. Hal ini diharapkan dapat menjadikan siswa berperilaku

baik terhadap guru, orangtua dan teman. Setelah mengetahui pentingnya

pendidikan karakter di sekolah dasar, diharapkan kepala sekolah, guru, tim serta

orangtua siswa bekerja sama dalam upaya membangun pendidikan karakter.

Terutama upaya yang dilakukan oleh guru kelas guna menerapkan pendidikan

karakter diusia dini dan lingkungan yang mendukung untuk menanamkan nilai

karakter kepada siswa dapat memberikan dampak positif terhadap siswa tersebut.

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Budaya

Sekolah

Kegiatan

Ekstrakurikuler

Perilaku Berkarakter pada Siswa

Implementasi Pendidikan Karakter

Di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Upaya yang dilaksanakan Sekolah

Kegiatan

Pembelajaran

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

deskriptif kualitatif. Deskriptif berasal dari bahasa latin description yang

berarti goresan, bagan, sketsa, gambaran visual yang mencatat atau merekam

subjek penelitian. Menurut Sugiyono penelitian dekriptif adalah penelitian

yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, kejadian-

kejadian, secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.56

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di lapangan untuk

memperoleh data dan informasi secara langsung dengan mendatangi lokasi

yang diambil oleh peneliti yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Aufa Kota

Bengkulu Tahun 2020, serta peneliti berupaya mengamati, menggambarkan,

menceritakan keseluruhan situasi sosial yang ada mulai dari tempat dan

implementasi pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pelaksanaan dari penelitian ini dilaksanakan di SDIT Al Aufa Kota

Bengkulu yang beralamat di Jl. Hibrida 13, RT 17/RW.04 Kel. Sumur

Dewa, Kec. Selebar, Kota Bengkulu.

56

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),

h.221.

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

42

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober sampai 25

November 2020.

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

pihak pertama atau responden. Sumber data terdiri dari kepala sekolah,

Wakil kurikulum, Guru kelas IV dan kelas V, serta guru pembina

ekstrakurikuler.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung kepada

responden. Data sekunder digunakan untuk memperoleh data tentang

sejarah berdirinya sekolah. Data ini peneliti peroleh dari staf tata usaha

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.57

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta

57

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, h.224

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

43

dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

melalui pengamatan dan pengindraan.58

Menurut Trianto, dalam

menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.

Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku

yang digambarkan akan terjadi. Peranan yang paling penting dalam

menggunakan metode observasi adalah pengamat. Pengamat harus jeli

dalam mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses.59

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertayaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertayaan

itu.60

Menurut Sugiyono, Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

sinkontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.61

Dalam wawancara terlebih dahulu perlu dipersiapkan pedoman

wawancara, sesuai dengan tujuan penelitian. Tanpa pedoman, wawancara

tidak akan terarah. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini

diantaranya:

58

Burhan Bungin, Penelitian kualitatif, (Jakarta: kencana prenada media group, 2012), h.18. 59

Trianto, Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi pendidikan tenaga

kependidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2011), h.177. 60

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2007),

h.186. 61

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R D, (Bandung: Alfabeta, 2014),

h.246.

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

44

a) Kepala sekolah SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

b) Wakil kurikulum SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

c) Guru kelas IV dan kelas V SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

d) Guru pembina ekstrakurikuler SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan (life histories), biografi, peraturan dan kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan

lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.62

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang

bersumber dari arsip dokumentasi di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

E. Teknik Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik triangulasi, tringulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada dalam bukunya sugiyono

62

Sugiyono, Metode Penelitian kombinasi (Mixed methods). (Bandung: Alfabeta, 2012),

h.240.

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

45

tringualasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: triangualasi teknik dan

triangulasi sumber.

1. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama.63

F. Teknik Analisis Data

Analisis penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban

yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertayaan lagi, sampai

tahap tertentu diperoleh data yang dianggap cukup.

Menurut Miles and Huberman dalam buku Sugiyono (2012),

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

63

Sugiyono, Metode Penelitian kombinasi (Mixed methods). (Bandung: Alfabeta, 2012), h.

327-328.

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

46

datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display, data coclusion drawing/verification.64

Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara rinci dan teliti. Seperti telah dikemukakan semakin

lama peneliti dilapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, komplek

dan rumit.

Dalam penelitian ini merangkum data-data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

mencari pengumpulan selanjutnya. Dalam pelaksanaan peneliti bisa

menggunakan media bantu elektronik dengan memberikan kode-kode pada

aspek tertentu.65

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka data selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori dan sejenisnya, yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.66

64

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R D, (Bandung: Alfabeta, 2014),

h.246. 65

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h.247. 66

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h.249.

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

47

3. Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisa data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang valid

dan consistent saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada dilapangan.67

67

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h.252-253.

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

1. Sejarah Singkat SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Aufa berdiri pada tahun

2011. Pada mulanya Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Aufa

berlokasi di Jalan Kapuas IV, Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading

Cempaka Kota Bengkulu. Pada saat itu Sekolah Dasar Islam Terpadu Al

Aufa kota Bengkulu baru didirikan dan berada di bawah yayasan Al Aufa

yang diketua oleh Dra. Alifah Wijayanti dan Andi Sujatmoko, M.Pd

sebagai kepala sekolahnya. Pada saat itu pula sekolah masih belum

memiliki bangunan, sehingga gedung sekolah masih menyatu dengan

SMPIT Khairunnas selama tiga tahun

Setelah itu SDIT Al Aufa Kota Bengkulu pindah dengan bangunan

milik sendiri di tempat saat ini yaitu beralamatkan di Jln. Hibrida 13 Rt.17

Rw. 04 Kel.Sumur Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu.

2. Profil Sekolah

Nama : SDIT AL AUFA

NPSN : 69756083

No Statistik Sekolah : 10-2-26-60-01-105

Bentuk Pendidikan : SD

Status Sekolah : Swasta

Kabupaten/Kota : Bengkulu

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

49

Provinsi : Bengkulu

Alamat : Hibrida 13

Nama Dusun : Sumur Dewa

Desa/ Kelurahan : Sumur Dewa

Kode Pos : 38211

Kecamatan : Selebar

Tahun Pendirian : 2011

Status Kepemilikan : Yayasan Al Aufa

SK Izin Operasional : 421.2/4254/IV.DIKNAS

Tanggal SK Izin Operasional : 10/10/2012

SK Akereditasi : -

Luas Tanah Milik (M2) : 1410 M²

Luas Bangunan : 7 x 6 meter

Luas Tanah Bukan Milik : -

Kontak Sekolah : 082112065493

E-Mail : [email protected]

Wilayah : Perkotaan

Daya Listrik : 2400

Akses Internet : Indihome

Waktu Penyelenggaraan : Full Day

3. Visi, Misi dan Tujuan SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan Islam yang profesional demi mewujudkan

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

50

generasi Qur’ani yang berkarakter.

b. Misi

1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang profesional.

2) Melaksanakan pembinaan tahsin dan tahfidzul Qur’an Secara

optimal.

3) Membentuk generasi yang tangguh, kreatif, dan mandiri.

4) Menerapkan pendidikan yang berkarakter.

5) Menerapkan pendidikan life skill secara optimal.

6) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

c. Tujuan

1) Untuk menyelenggarakan pendidikan yang islami, berkualitas,

dengan biaya terjangkau

2) Mewujudkan kepribadian yang berkarakter islami, berilmu

pengetahuan, mandiri dan terampil

3) Mewujudkan generasi yang berwawasan dunia akhirat

4. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga, SDIT Al Aufa Kota Bengkulu mempunyai

struktur organisasi yang dapat dilihat sebagai berikut:

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

51

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

52

5. Daftar Guru dan Karyawan

Tabel 4.1

Daftar Guru Dan Karyawan SDIT AL AUFA

Tahun Pelajaran 2020/2021

No Nama Guru Jabatan

1 Widya Puspitasari, S.Pd Kepala Sekolah

2 Endang Isturina, S.Pd.I Guru Bahasa Arab

3 Yusmareni, A.Md Bendahara

4 Efriadi, S.Kom.I Guru Tahsin & tahfidz Quran

5 Ardiyansyah, S.Pd Guru kelas & Waka Kurikulum

6 Yogie Sunawarman, S.Si Tata Usaha

7 Sihardin, S.P Guru Tahsin & tahfidz Quran

8 Eka Mahrani Putri, S.Pd Guru Tahsin & tahfidz Quran

9 Anton Putra Guru Tahsin & tahfidz Quran

10 Victoria Roberto, S.Pd Waka Sapras, Guru PJOK

11 Ilmi Nazarrotin, S.Pd Guru Kelas

12 Musriyati, S.Pd.SD Guru Kelas

13 Mega Asmara, A.Ma Guru Kelas

14 Sri Susanti, M.Pd Guru PAI

15 Wiwit Dwi Seplin, S.Pd Guru Kelas

16 Marlia Anggraini, S.Pd Guru Kelas

17 Ririn Rozzaqiyah, S.T Operator

18 Okteriani, S.Pd Guru Kelas

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

53

19 Radesi, S.Pd Guru Kelas

20 Ayu Wandira, S.E Guru Tahsin & tahfidz Quran

21 Aguslim Pahrevi, S.Pd.I Guru Tahsin & tahfidz Quran

22 Inggalis Ratnawati, S.Pd Guru Kelas

23 Sherli Utami, S.Pd Guru Tahsin & tahfidz Quran

24 Triyono Komawan, S.Kel Guru Tahsin &Tahfidz Quran

25 Suci Ayu Permata Sari, S.Pd Guru Tematik

26 Novi Zepri, S.Sos.I Guru Tahsin &Tahfidz Quran

Sumber Data: Dokumen SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

No Nama Jumlah Keterangan

1 Kursi 181 Milik Sendiri

2 Meja Belajar 181 Milik Sendiri

3 Komputer 4 Milik Sendiri

4 Laptop 4 Milik Sendiri

5 Wireless 1 Milik Sendiri

6 Printer 4 Milik Sendiri

7 Kipas Angin 24 Milik Sendiri

8 Infocus 2 Milik Sendiri

9 Meja ½ Biro 5 Milik Sendiri

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

54

10 Speaker aktif 1 Milik Sendiri

11 Lemari Arsip 8 Milik Sendiri

12 Lemari Piala 2 Milik Sendiri

13 Ruang Kelas 8 Milik Sendiri (Semi Permanen)

14 Ruang Guru 1 Milik Sendiri (Semi Permanen)

15 Ruang Perpustakaan 1 Milik Sendiri (Semi Permanen)

16 WC/Kamar Mandi 5 Milik Sendiri (Semi Permanen)

17 Dapur 1 Milik Sendiri (Semi Permanen)

Sumber Data: Dokumen SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

7. Data Siswa

Siswa SDIT Al Aufa Kota Bengkulu berjumlah 184 orang. Laki-

laki berjumlah 114 dan perempuan berjumalah 70 orang. Lebih lengkapnya

lihat tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Data Siswa SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

No Kelas Laki-laki perempuan Jumlah

1 Kelas IA 9 10 19 Siswa

2 Kelas IB 10 8 18 Siswa

3 Kelas IIA 16 5 21 Siswa

4 Kelas IIB 13 8 21 Siswa

5 Kelas III 14 13 27 Siswa

6 Kelas IVA 13 8 21 Siswa

7 Kelas IVB 8 8 16 Siswa

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

55

8 Kelas V 18 0 18 Siswa

9 Kelas VI 13 10 23 Siswa

Jumlah 114 70 184 Siswa

Sumber Data: Dokumen SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

B. Hasil Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter, nilai-

nilai pendidikan karakter yang menjadi prioritas, kendala dan solusi yang

diupayakan dalam pengimplentasian nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT

Al Aufa Kota Bengkulu. Peneliti telah melakukan wawancara dengan Kepala

Sekolah, Wakil Kurikulum, Guru Kelas IV A, Wali Kelas IV B, Wali Kelas

V, Guru Tahsin, Guru ekstrakurikuler Sains Club di SDIT Al Aufa Kota

Bengkulu. Hasil penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Proses Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter di SDIT Al Aufa

Kota Bengkulu

Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter memiliki strategi.

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada

proses kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat

kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler, serta

koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan keseharian di rumah

dan di masyarakat.68

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan empat

strategi pengimplementasian nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al

68

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

56

Aufa Kota Bengkulu, yaitu melalui kegitian belajar, pengembangan

budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan koordinasi dengan

keluarga. Sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Widya Puspitasari,

S.Pd.I, selaku kepala sekolah beliau mengatakan:

“Dalam pengimplementasian nilai-nilai pendidikan karakter di

sekolah dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, dimana dalam

pembelajaran itu guru dituntut tidak hanya memberikan materi pelajaran

saja tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Terus

kita juga ada kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, taekwondo,

memanah, renang, tahfiz, dai cilik, sains club dan english club. Disini

setiap kegiatan ekskul selain mengembangkan lifeskill anak tentunya juga

ada pengembangan karakter anak itu sendiri. Lalu ada juga namanya

kegiatan pagi, seperti shalat dhuha bersama, murojaah hafalan surah dan

hadits, shalat Dzuhur berjamaah. Dan juga tentunya pihak sekolah harus

bekerja sama dengan orang tua atau wali murid siswa melalui yang

namanya WA. Baik WA group maupun WA pribadi. Melalui itulah kita

membangun komunikasi dengan wali murid siswa.”69

Hal yang sama disampaikan oleh wakil kurikulum bapak

Ardiansyah, S.Pd beliau mengatakan:

“Kita kan menggunakan kurikulum nasional dan kurikulum sekolah

juga, kurikulum nasional itu yang kurikulum 2013. Kita ada yang namanya

PPK, pendidikan penguatan karakter. Jadi disini kita punya program baik

itu berskala kelas maupun berskala sekolah. Setiap pagi siswa melakukan

kegiatan pagi seperti shalat dhuha, murojaah hafalan surah dan hadits,

tilawah Al-Qur’an dzikir Al-Ma’tsurat untuk kelas 4, 5, dan 6 sampai jam

08.05 masuk kegiatan belajar mengajar, lalu shalat dzuhur berjama’ah.

setiap jumat kelas itu membaca surah Al-Waqiah dan Surah Al-Mulk. Lalu

ada juga kegiatan ekstrakurikuler. Ada pramuka, taekwondo, memanah,

sains club dan english club, memanah, tahfiz, dai, dan renang. Lalu dengan

orang tua siswa kita biasanya berkomunikasi melalui WA, baik Wa Group

maupun secara personil untuk kegiatan siswa dirumah.”70

Hal yang sama juga disampikan oleh ibu Okteriani, S.Pd selaku wali

kelas IV B, beliau mengatakan:

69

Wawancara Pribadi Dengan Ibu Widya Puspitasari, Bengkulu, 26 Oktober 2020 70

Wawancara Pribadi dengan Ardiansyah, Bengkulu, Bengkulu, 27 Oktober 2020

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

57

“Yang pertama tentu saja melalui kegiatan pembelajaran itu sendiri,

karena dalam proses belajar mengajar tidak hanya memberikan materi

kepada siswa, tetapi siswa juga mengembangkan nilai-nilai karakter

kepada siswa. Bisa kegiatan pagi seperti shalat dhuha, murojaah hafalan

surah dan hadits, berdoa sebelum belajar, shalat dzuhur berjamaah. Terus

juga kita sebagai guru juga memberikan contoh teladan yang baik,

bagaimana sikap berbicara kepada siswa, bagaimana menanggapi dan

menghormati pendapat anak ketika bertanya maupun memberikan

pendapat. Terus juga saat belajar itu kita gunakan metode-metode yang

tepat agar tujuan pembelajaran tercapai dan karakter yang hendak

dikembangkan itu terwujud dan tercapai.”71

Selanjutnya menurut bapak Triyono Komawan, S.Kel selaku guru

Tahsin, beliau mengatakan:

“Sebagai guru tahsin tentunya pengimplementasian nilai karakter

kepada siswa tentunya dilakukan selama kegiatan pembelajaran tahsin.

Ada yang dilakukan melalui pemberian tugas hafalan, ada juga

memberikan motivasi dan contoh yang baik kepada siswa, biasanya

sebelum masuk kelas itu saya mengucapkan salam, lalu mengajak siswa

untuk berdoa atau membaca basmallah maupun hamdallah sebelum dan

sesudah belajar, jika waktu shalat telah masuk tidak lupa mengingatkan

siswa untuk segera berwudhu dan shalat.”72

Selanjutnya menurut ibu Ayu Wandira, S.E selaku gulu kelas IV A,

beliau mengatakan:

“Awalnya kegiatan pagi, siswa wudhu, shalat dhuha berjamaah, lalu

doa setelah dhuha, terus murojaah hafalan surah maupun hadits, terus

sebulum belajar siswa itu berdoa terlebih dahulu. Barulah kegiatan

pembelajaran dilakukan. Didalam setiap kegiatan pembelajaran ini tentu

saja ada karakter siswa yang harus dikembangkan. Kadang kita juga

mengumpulkan uang kepada siswa seikhlasnya jika ada teman yang sakit,

atau ada anggota sekolah kita yang mengalami musibah. Terus kita sebagai

guru juga memberikan contoh teladan kepada siswa, seperti mengucapkan

salam sebelum masuk kelas agar siswa nantinya juga terbiasa demikian,

lalu juga melakukan pembiasaan-pembiasaan kepada siswa seperti

kegiatan pagi tadi, berdoa sebelum belajar, makan dan minum sambil

duduk. Terus juga kita tempel di dinding-dinding kelas kata-kata yang

berhubungan dengan nilai karakter itu sendiri”73

71

Wawancara Pribadi dengan Okteriani, Bengkulu, Bengkulu, 10 November 2020 72

Wawancara Pribadi dengan Triyono Kusnawan, Bengkulu, 11November 2020 73

Wawancara Pribadi dengan Ayu Wandira, Bengkulu, 12 November 2020

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

58

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku wali kelas V,

beliau mengatakan:

“Melalui kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan sekolah, seperti

kegiatan pagi yang dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung, shalat

dhuha, murojaah hafalan, dzikir, dsb. Bisa juga pengimplementasian nilai

karakter ini ketika pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran ini kita

telah membuat RPP, dimana disana ada materi pelajaran, metode yang

digunakan maupun tujuan pembelajaran. Melalui kegiatan-kegiatan itulah

pelaksanaan nilai-nilai karakter itu dilakukan. Lalu tentu juga kita sebagai

guru juga harus memberikan contoh teladan kepada siswa, baik melalui

perkataan maupun perbuatan sendiri. Seperti mengucapkan terimakasih

jika ada siswa yang membantu misalnya menghapus papan tulis, menulis

di papan tulis, dan sebagainya. Lalu juga memberikan motivasi kepada

siswa juga. Lalu kita juga memiliki aturan kelas, seperti piket masuk kelas

tepat waktu. Dan juga disesuaikan dengan kondisi siswa, seperti

pemberian hukuman tentu saja berupa hukuman yang dapat membentuk

karakter siswa agar lebih baik lagi. Dan juga untuk kegiatan siswa dirumah

kita lakukan melalui wa, baik wa group atau wa pribadi dengan orang tua.

Melalui wa itulah kita berkomunikasi dan mengkoordinasikan kepada

orang tua mengenai tugas maupun hal-hal yang dirasa perlu.”74

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku guru

ekstrakurikuler Sains Club, beliau mengatakan:

“Selama pandemi ini kita tidak ada melaksanakan ekstrakurikuler,

namun apabila kita mengacu kepada sebelum pandemi ini dimana

pembelajaran berlangsung secara normal, untuk pengimplementasi nilai

pendidikan karakter ini tentu ada. Pelaksanaannya itu dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sains club seperti pemberian latihan

yang akan membentuk karakter pantang menyerah bagi siswa, pemberian

PR juga, terus kita juga membagi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan

kemampuan siswa, karena kan kemampuan mereka berbeda-beda terlebih

mereka dari kelas 4,5 dan 6 digabung, jadi dibentuk lagi kelompok

kecilnya.”75

Dari pernyataan wawancara di atas, bisa disimpulkan bahwa proses

implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dilakukan melalui pada

proses kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat

74

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini, Bengkulu, 13 November 2020 75

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini, Bengkulu, 13 November 2020

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

59

kegiatan belajar seperti kegiatan rutin berupa kegiatan pagi, shalat dhuha,

murojaah hafalan surah dan hadits, berdoa sebelum belajar, shalat dzuhur

berjamaah, memberikan keteladan baik berupa perkataan maupun

perbuatan, kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler berupa

pramuka, taekwondo, memanah, renang, tahfiz, dai cilik, sains club dan

english club, serta koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan

keseharian di rumah melalui whatsapp

2. Nilai Karakter Yang Menjadi Prioritas Di SDIT Al Aufa Kota

Bengkulu

Pendidikan karakter merupakan suatu proses mengimplementasikan

nilai-nilai positif kepada peserta didik untuk memperkuat pelaksanaan

pendidikan karakter. Ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter yang telah

diidentifkasi oleh pemerintah yang bersumber pada agama, budaya,

falsafah, negara, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: religius, jujur,

toleransi, disipin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu,

semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar

membaca, bersahabat/komunikatif, peduli ligkungan, peduli sosial, dan

tanggung jawab.76

Meskipun telah terdapat 18 nilai pembentukan karakter

bangsa, namun satuan pendidikan dapat menentukan prioritas

pengembangannya. Dalam implementasi pendidikan karakter, jumlah dan

jenis karakter yang dipilih tentu akan berbeda antara satu sekolah dengan

76

Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, h. 5-8

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

60

sekolah lainnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Widya

Puspitasari, S.Pd.I, selaku kepala sekolah, beliau mengatakan:

“Kita basicnya kan IT tentunya saja nilai karakter yang menjadi

prioritas itu nilai religius ya, melalui kegiatan-kegiatan tadi, seperti

kegiatan pagi, shalat dhuha dan sebagainya tadi. Namun selain itu ada juga

disiplin, bertanggung jawab, mandiri, jujur, rasa ingin tahu siswa,

nasionalismenya juga.”77

Hal yang sama disampaikan oleh wakil kurikulum bapak

Ardiyansyah, S.Pd beliau mengatakan:

“Akhlak, yang termasuk kedalam nilai religius, kemudian juga ada

namanya kesopanan, kedispilinan, bertanggung jawab, cinta tanah air, rasa

ingin tahu, mandiri, kreatif, saling menghargai baik sesama siswa keguru

maupun siswa ke siswa” 78

Selanjutnya menurut ibu Okteriani, S.Pd selaku wali kelas IV B,

beliau mengatakan:

“Disiplin, mandiri, jadi ketika shalat anak-anak ini tidak mesti

diingatkan lagi karena mereka kan sudah kelas atas, kemudian jujur,

religius, bertanggung jawab atas tugas mereka baik tugas sekolah, tugas

rumah, maupun piket, pantang menyerah seperti jika ada tugas yang sulit

siswa itu bertanya kepada saya, atau kalo dirumah mereka minta tolong

kepada orang tua atau kakaknya” 79

Selanjutnya menurut bapak Triyono Komawan, S.Kel selaku guru

Tahsin, beliau mengatakan:

“Nilai keagamaan, karena kan mereka belajar tentang bacaan Al-

Quran, hafalan dan sebagainya. Namun diluar itu ada juga bertanggung

jawab, seperti saat kita beri tugas hafalan dan saat waktu setoran hafalan

itu mereka hafal tidak disana akan terlihat bagaimana anak bertanggung

jawab atau tidak dengan tugas yang diberika, lalu ada juga disiplin, gemar

membaca dan juga mandiri.”80

77

Wawancara Pribadi Dengan Ibu Widya Puspitasari, 78

Wawancara Pribadi dengan Ardiansyah 79

Wawancara Pribadi dengan Okteriani 80

Wawancara Pribadi dengan Triyono Komawan

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

61

Selanjutnya menurut ibu Ayu Wandira, S.E selaku gulu kelas IV A,

beliau mengatakan:

“Pertama pastinya religius melalui kegiatan-kegiatan tadi ya, terus

kita terapkan juga nasionalismenya, tanggung jawab, displin,

kejujurannya, mandiri, rasa ingin tahu juga seperti saat belajar siswa kan

ada yang bertanya tentang materi pelajaran.”81

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku wali kelas V,

beliau mengatakan:

“Kalo nilai-nilai pendidikan karakter alhamdulillah yang sudah

pertama itu nilai religius nya, lalu juga disiplin, bertanggung jawab seperti

pr yang mereka kerjakan, tugas yang diberikan disekolah juga mereka

kerjakan, kemudian sopan santun baik sesama teman maupun kepada

guru.”82

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku guru

ekstrakurikuler sains club, beliau mengatakan:

“Disains club yang pertama karakter kerja keras dan teliti karena

disains club SD ini lebih kematematika dan ipa, matematika dalam ekskul

ini tentunya lebih sulit dibandingkan pembelajaran di kelas. Karena kalo

mereka tidak teliti dan tidak mau bekerja keras maka latihan yang kita

berikan tidak akan dapat diselesaikan dan tentunya mereka tidak akan

betah dan bertahan di sains club ini. Lalu secara tidak langsung ada juga

kejujuran dan mandiri. Saat mengerjakan soal latihan ini tentu dilakukan

oleh masing-masing siswa tanpa boleh mencontek maupun memberikan

contekan kepada temannya. Dan juga rasa ingin tahu, dimana saat kegiatan

ekskul kita tidak hanya memberikan materi kepada siswa saja, tetapi siswa

juga akan bertanya jika ada hal yang belum dipahami atau belum

dimengerti, atau terkadang diluar mereka ada mengetahui tentang suatu hal

yang berkaitan dengan sains ini, jadi mereka akan bertanya.”83

Dari pernyataan wawancara di atas, bisa disimpulkan bahwa nilai

karakter yang menjadi prioritas SDIT Al Aufa Kota Bengkulu yaitu: nilai

81

Wawancara Pribadi dengan Ayu Wandira 82

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini 83

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

62

religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung

jawab.

3. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Mengimplementasikan Nilai-

Nilai Penidikan Karakter Di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu.

Dalam pengimplementasian nilai-nilai pendidikan karakter di

sekolah dasar tentunya memiliki kendala-kendala tertetu, begitupun

dengan SDIT Al Aufa kota bengkulu yang memiliki berbagai kendala

dalam pengimplementasian nilai-nilai pendidikan karakter. Sebagaimana

yang disampaikan oleh ibu Widya Puspitasari, S.Pd.I, selaku kepala

sekolah beliau mengatakan:

“Kalo kendala yang dihadapi pertama dari siswa itu sendiri, karena

siswa ini berbeda-beda, ada siswa yang lambat menerima apa yang kita

ajarkan terkhusus dalam pendidikan karakter ini, jika mereka salah lalu

kita arahkan agar diperbaiki tapi anak ini terkadang merasa tidak bersalah,

membenar sikap mereka yang salah tadi. Lalu juga dari orang tua, karena

kesibukan orang tua menyebabkan perhatian terhadap karakter di rumah

menjadi kurang diperhatikan. Lalu sarana dan prasana yang masih

terbatas.”84

Hal yang sama disampaikan oleh wakil kurikulum bapak

Ardiansyah, S.Pd beliau mengatakan:

“Pertama kurangnya kerja sama orang tua dengan sekolah. Ada

orang tua yang menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Jadi orang tua

berprinsip kita serahkan ke IT kita bayar lebih jadi anak kami serahkan

sepenuhnya ke sekolah untuk didik. padahal madrasah pertama anak ada di

rumah. Orang tua rata-rata karir semua dan sibuk sehingga ada anak yang

tidak terkondisikan dengan baik di rumahnya. Kedua dari segi siswa,

kurangnya motivasi siswa, jadi kita sebagai guru butuh kesabaran dalam

memberikan motivasi kepada siswa agar karakter siswa terbentuk sesuai

dengan keinginan kita.”85

84

Wawancara Pribadi Dengan Ibu Widya Puspitasari, 85

Wawancara Pribadi dengan Ardiansyah

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

63

Selanjutnya menurut ibu Okteriani, S.Pd selaku wali kelas IV B,

beliau mengatakan:

“Masih kurangnya kesadaran siswa akan perkataan maupun

perbuatan yang dilakukan ataupun diucapkannya itu tidak baik. Hal itu

terkadang terjadi karena lingkungan luar sekolahnya, baik itu teman

bermain maupun tayangan yang ditontonya dirumah, terkadang ada juga

orang tua yang kurang memprdulikan bagaimana karakter anak ini.

Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada guru sekolah dan percaya bahwa

anaknya itu sudah baik. Lalu tayangan yang kurang mendidik baik tv

maupun youtube, kata-kata yang kasar itu mereka ucapkan kepada

temannya. Adegan yang menurut mereka keren padahal tidak baik mereka

praktikkan kepada temannya.”86

Selanjutnya menurut bapak Triyono Komawan, S.Kel selaku guru

Tahsin, beliau mengatakan:

“Terkadang ada siswa yang tidak bertanggung jawab akan tugas

yang diberikan seperti tugas hafalan tadi, sehingga saat setoran hafalan

mereka tidak setoran dan hafalannya jadi tertinggal dari temannya.

Alasannya karena lupa dan sebaginya.”87

Selanjutnya menurut Ayu Wandira, S.E selaku gulu kelas IV A,

beliau mengatakan:

“Masih ada anak yang berperilaku nyeleneh, seperti penerapan nilai

religius tadi, ada anak yang masih harus diingatkan untuk shalat, untuk

murojaah hafalan, shalatnya masih dianggap main-main, terkadang ada

juga anak yang bersikap maupun berbicara kurang sopan, ada juga

terkadang anak ini tidak mengerjakan pr yang diberikan dengan alasan

lupa. Lalu kadang kurangnya pengawasan dari orang tua di rumah juga

ada. Apalagi pandemi sekarang kan belajarnya lebih banyak dilakukan di

rumah. Jadi waktu kita mengawasi dan mendidik anak di sekolah lebih

minim dari biasanya dan butuh kerja sama dengan orang tua siswa.

Terkadang juga sikap dan perkataan anak itu juga mereka dapatkan dari

temannya diluar sekolah atau tayangan yang ditonton lalu di tirulah hal

tersebut tanpa tahu baik atau tidak hal tersebut.”88

86

Wawancara Pribadi dengan Okteriani 87

Wawancara Pribadi dengan Triyono Kusnawan 88

Wawancara Pribadi dengan Ayu Wandira

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

64

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku wali kelas V,

beliau mengatakan:

“Pertama ananda itu memiliki kebiasaan yang berbeda dari

rumahnya. Terkadang ada orang tua yang kurang welcome dengan kami,

mereka menganggap perilaku anaknya ya memang sudah begitu. Jadi itu

merupakan hambatan bagi kami di sekolah dalam mengembangkan

karakter siswa. Padahal kita perlu kerjasama dengan orang tua. Pernah ada

anak itu bertanya lalu kita jawab kita arahkan, lalu anak itu

mematahkannya dengan mengemukakan pendapat dari orang tuanya

sehingga menimbulkan ambigu, anak ada mosi tidak percaya dengan guru

atau dengan orang tua. Lalu karena game atau tayangan yang ditonton

anak ditiru oleh mereka tanpa mereka ketahui artinya baik atau tidak.”89

Selanjutnya menurut ibu Marlia Anggraini, S.Pd selaku guru

ekstrakurikuler Sains Club, beliau mengatakan:

“Kendalanya itu lebih kemateri pembelajaran, karena materi

pembelajarannya lebih sulit daripada pembelajaran di kelas, jadi siswa di

tuntut untuk lebih giat lagi, padahal ananda memiliki batas tersendiri

sehingga terkadang ananda ada yang merasa jenuh.”90

Dari pernyataan wawancara di atas, bisa disimpulkan bahwa kendala

yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter yaitu siswa yang karakternya telah terbentuk dari

sebelum sekolah sulit untuk diubahnya karena siswa tersebut sudah

terbiasa seperti itu. Kurangnya peranan orang tua dalam membimbing anak

di rumah dikarenakan kesibukan orang tua dalam bekerja, pemikiran orang

tua yang memaklumi perilaku anak apabila kurang baik. Lalu tayangan

yang ditonton oleh siswa baik perkataan maupun perbuatan yang kurang

baik ditiru oleh siswa. Serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.

89

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini 90

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

65

4. Solusi yang di upayakan untuk menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT Al

Aufa

Dalam menghadapi kendala yang dialami oleh guru dalam

mengimplementasikan nilai-nilai karakter ada solusi yang diupayakan oleh

guru. Solusi yang diupayakan tersebut berbagaimana macam juga.

Sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Widya Puspitasari, S.Pd.I, selaku

kepala sekolah beliau mengatakan:

“Solusinya itu saling mengingatkan dan memberikan arahan untuk

memperbaiki karakter siswa yang kurang bagus. Selalu menjaga

komunikasi dengan orang tua. Apabila ada siswa yang bermasalah

biasanya kita panggil secara pribadi lalu kita bicarakan dengan oran

tuanya. Dan berusaha untuk memenuhi faasilitas sekolah.” 91

Hal yang sama disampaikan oleh wakil kurikulum bapak

Ardiansyah, S.Pd beliau mengatakan:

“Selalu memberikan motivasi kepada siswa. Mengingatkan siswa

jika melakukan pelanggaran sekolah. Lalu dengan orang tua kita selalu

membangun komunikasi melalui wa baik wa group maupun wa pribadi.

lalau ada juga pemanggilan orang tua baik secara pribadi maupun secara

resmi melalui surat dan membicarakan masalah yang di hadapi bersama.

Namun sejauh ini hanya sampai batas pemanggilan orang tua oleh wali

murid secara pribadi. Lalu kita juga membentuk komite kelas yang

menjadi wadah untuk bersosialisasi, berkomunikasi membangun kerja

sama wali murid dengan sekolah.”92

Selanjutnya menurut ibu Okteriani, S.Pd selaku wali kelas IV B,

beliau mengatakan:

“Pertama itu kita berikan peringatan, motivasi kepada siswa, lalu

juga bisa memberikan sangsi kepada siswa jika belum ada perubahan

seperti berucap kotor, maka siswa di berikan hukuman berupa

91

Wawancara Pribadi Dengan Ibu Widya Puspitasari, 92

Wawancara Pribadi dengan Ardiansyah

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

66

mengucapkan istighfar, kalo belum ada perubahan kita suruh tilawah saat

jam istirahat. Kalo memang tidak ada perubahan kita bicarakan dengan

orang tua siswa secara pribadi. Lalu kita juga membangun komunikasi

dengan orang tua siswa melalui wa. Ada wa group ada wa pribadii, jika

masalah personil siswa kita wa pribadi dengan orang tua atau kadang saat

siswa itu di jemput kita minta waktu orang tua untuk membicarakan

masalah siswa tadi secara pribadi.” 93

Selanjutnya menurut bapak Triyono Komawan, S.Kel selaku guru

Tahsin, beliau mengatakan:

“Mengingatkan siswa, memberikan teguran, melakukan komunikasi

dengan orang tua melalui group wa karena kita punya wa group masing-

masing kelas.”94

Selanjutnya menurut ibu Ayu Wandira, S.E selaku gulu kelas IV A,

beliau mengatakan:

“Kita tegur langsung, lalu juga bahas bersama-sama dengan siswa di

kelas mana yang baik mana yang tidak baik, karena kadang siswa ini

karena berbagai faktor tadi tidak sadar bahwa apa yang dilakukan ataupun

yang diucapkan itu kurang baik, jadi kita berikan arahan dan motivasi agar

siswa tidak lagi seperti itu. Lalu untuk orang tua kita membangun

komunikasi lewat wa group disana kita ingatkan orang tua juga kalo ada

tugas yang harus dikerjakan di rumah.”95

Selanjutnya menurut Marlia Anggraini, S.Pd selaku wali kelas V,

beliau mengatakan:

“Kalo solusi yang telah dilakukan menegur siswa yang bersangkutan

lalu memberikan arahan dan motivasi kepada siswa jika belum ada

perubahan biasanya kita berikan hukuman berupa hafalan atau berupa

tambahan tugas jika tidak mengerjakan pr. Lalu dengan orang tua kita

membangun komunikasi biasanya melalui wa group disana kita

informasikan kepada orang tua mengenai hal-hal penting, baik tugas atau

hal lainnya. Dan juga berkomunikasi melalui wa secara personil dengan

orang tua siswa. Lalu juga terkadang kita ketemu langsung dengan orang

tua siswa untuk membicarakan masalah yang di hadapi oleh siswa yang

bersangkutan dan mencari solusi bersama.”96

93

Wawancara Pribadi dengan Okteriani 94

Wawancara Pribadi dengan Triyono Kusnawan 95

Wawancara Pribadi dengan Ayu Wandira 96

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

67

Selanjutnya menurut Marlia Anggraini, S.Pd selaku ekstrakurikuler

Sains Club, beliau mengatakan:

“Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil lagi sesuai

dengan kemampuan siswa minimal 3 orang dalam kelompok kecil ini. Llu

memberikan soal latihan itu tidak disamaratakan tetapi disesuaikan dengan

kemampuan dan tingkatan kelas mereka agar yang kelas 6 atau kelas 5

tidak merasa soal terlalu mudah atau kelas 4 merasa soal terlalu susah.

Saat kita rasa ananda sudah mulai jenuh kita berikan istirahat sejenak. Jadi

ada waktu untuk serius ada waktu untuk santai.”97

Berdasarkan pernyataan wawancara di atas, dapat disimpulkan

bahwa solusi yang diupayakan oleh guru dalam menghadapi kendala

dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter diantaranya

yaitu memberikan arahan dan motivasi kepada siswa, memberikan

hukuman berupa pengucapan istighfar maupun hafalan dan memberikan

tugas tambahan, membangun komunikasi dengan orang tua di rumah

melalui wa group maupun wa secara pribadi/personil, dan pemanggilan

orang tua oleh wali kelas.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa siswa datang tepat

waktu kesekolah dengan diantar oleh orang tua/wali murid, meskipun

demikian masih ada siswa yang terlihat datang setelah bel tanda masuk

berbunyi. Setiap pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai seluruh siswa

terlebih dahulu shalat dhuha, lalu murojaah hafalan surah jus 30, dan berdoa

sebelum belajar. Semua siswa mengikuti kegiatan dengan baik. Setelah itu

baru dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran yang dimulai dari jam 08.05

WIB. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa belajar dengan tekun dan

97

Wawancara Pribadi dengan Marlia Anggraini

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

68

tertib. Namun demikian masih masih terdapat siswa yang mengobrol bersama

temannya saat pembelajaran berlangsung, yang mana hal tersebut langsung

ditegur oleh guru agar fokus dalam pembelajaran. Pada saat kegiatan setoran

hafalan hadits dilakukan secara tertib, dimana siswa satu persatu maju

kedepan meja guru dan siswa lainnya menunggu giliran setoran dengan

duduk di kursi mereka sembari mengulangi/menghafal hafalan mereka. Siswa

juga belajar secara mandiri bersama temannya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, selanjutnya peneliti melakukan

analisis terhadap hasil penelitian dalam bentuk deskriptif. Dari penelitian

yang telah peneliti lakukan, peneliti akan menganalis secara umum

bagaimana proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter, nilai

pendidikan karakter yang menjadi prioritas, kendala dan solusi yang

diupayakan dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu. Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah

didapatkan. Berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil penelitian

lapangan peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Proses Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter memiliki strategi.

Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada

proses kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat

kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler, serta

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

69

koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan keseharian di rumah

dan di masyarakat.98

Berdasarkan hasil observsi dan wawancara yang peneliti lakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa proses implementasi nilai-nilai pendidikan

karakter dilakukan melalui:

a. Kegiatan pembelajaran

Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dilakukan selama

proses kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran itulah

akan terbentuk karakter tertentu kepada siswa, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

b. Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar

Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar

dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri yaitu kegiatan rutin,

kegiatan spontan, keteladanan dan pengkondisian. Kegiatan rutin

berupa kegiatan berdoa sebelum belajar, membuang sampah pada

tempatnya dan shalat berjamaah. Kegiatan spontan berupa

mengumpulkan sumbangan bagi yang terkena musibah. Keteladanan

berupa guru mengucapkan terimakasih kepada siswa saat dibantu,

berpakaian rapi, berkata dengan baik. Pengkondisian berupa pemberian

tempat sampah, pemasangan poster kata bijak didalam kelas dan diluar

kelas.

c. Kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler

98

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

70

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan yaitu Pramuka

taekwondo memanah renang tahfidz dai cilik sains club dan English

club

d. Kegiatan keseharian di masyarakat

Upaya yang dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter terhadap siswa di rumah, guru melakukan

kerjasama dengan orang tua siswa melalui komunikasi dengan orang

tua siswa melalui wa grup maupun wa secara personil

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Zulhijrah dalam

jurnal yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah

dijelaskan bahwa strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar

dilakukan pada proses kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya

sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan

ekstrakurikuler, serta koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan

keseharian di rumah dan di masyarakat.99

Langkah yang dilakukan oleh guru dalam proses pembentukan

karakter yaitu berupa pengenalan tentang nilai-nilai karakter kepada siswa

baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, memberikan

pemahaman, pengarahan dan pengertian tentang perbuatan yang baik

kepada siswa, memberikan contoh teladan kepada siswa di kehidupan

sehari-hari terutama di lingkungan sekolah, serta melakukan pengulangan

99

Zulhijrah, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,” Tadrib, Vol. 1 No. 1 (Juni

2015): h. 10

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

71

atau pembiasaan kepada siswa agar siswa terbiasa melakukan hal-hal yang

baik.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Zubaedi bahwa

langkah-langkah pembentukan karakter dilakukan melalui pengenalan,

pemahaman, keteladanan, dan pengulangan atau pembiasaan.100

2. Nilai-Nilai Karakter Yang Menjadi Prioritas Sekolah

Menurut Djahari, nilai adalah suatu jenis kepercayaan, yang letaknya

berpusat pada sistem kepercayaan seseorang tentang bagaimana seseorang

sepatutnya, atau tidak sepatutnya daalam melakukan sesuatu, atau tentang

apa yang berharga dan yang tidak berharga untuk dicapai. Gordon Allfrot

seorang ahli psikologi kepribadian berpendapata bahwa nilai adalah

keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas pilihannya.101

Ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter yang telah diidentifkasi ole

pemerintah yang bersumber pada agama, budaya, falsafah, negara, dan

tujuan pendidikan nasional, yaitu: religius, jujur, toleransi, disipin, kerja

keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca,

bersahabat/komunikatif, peduli ligkungan, peduli sosial, dan tanggung

jawab.102

Meskipun telah terdapat 18 nilai pembentukan karakter bangsa,

namun satuan pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangannya.

100

Zubaedi, Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, h. 25 101

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi, h.31 102

Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, h. 5-8

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

72

Dalam implementasi pendidikan karakter, jumlah dan jenis karakter yang

dipilih tentu akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain. Hal ini

tergantung pada kepentingan dan kondisi satuan pendidikan masing-masing.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu, maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai

pendidikan karakter yang menjadi prioritas yaitu: religius seperti shalat

dhuha, shalat dzhuhur berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah belajar.

Jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan seperti saat mengerjakan

ulangan tidak mencontek jawaban teman. Disiplin seperti datang tidak

terlambat ke sekolah. Kerja keras seperti berusaha dengan bersungguh-

sungguh dalam menyelesaikan tugas yag diberikan. Mandiri,

menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan sendiri tanpa bergantug

kepada teman. Rasa ingin tahu, seperti berupaya mengetahui lebih

mendalam akan materi pelajaran serta tidak malu untuk bertanya. Dan

tanggung jawab, seperti menyelesaikan tugas yang diberikan baik berupa

piket, maupun tugas atau pr yang diberikan guru.

Hal tersebut selaras dengan nilai-nilai karakter yang dicanangkan

oleh pemerintah yang dikemukakan oleh Retno Listyarti dalam bukunya

yang berjudul Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan

Kreatif, yaitu: religius, jujur, toleransi, disipin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

73

menghargai prestasi, gemar membaca, bersahabat/komunikatif, peduli

ligkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.103

3. Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan niai-nilai

pendidikan karakter

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di

SDIT Al Aufa kota Bengkulu ada berbagai kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu: siswa yang

karakternya telah terbentuk dari sebelum sekolah sulit untuk diubahnya

karena siswa tersebut sudah terbiasa seperti itu. Kurangnya peranan orang

tua dalam membimbing anak di rumah dikarenakan kesibukan orang tua

dalam bekerja, pemikiran orang tua yang memaklumi perilaku anak

apabila kurang baik. Lalu tayangan yang ditonton oleh siswa baik

perkataan maupun perbuatan yang kurang baik ditiru oleh siswa. Serta

sarana dan prasarana yang masih terbatas.

4. Solusi yang diupayakan untuk menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu dapat disimpulkan bahwa bahwa solusi

yang diupayakan oleh guru dalam menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter diantaranya:

memberikan arahan dan motivasi kepada siswa, memberikan hukuman

berupa pengucapan istighfar maupun hafalan dan memberikan tugas

103

Retno Listyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif, h. 5-8

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

74

tambahan, membangun komunikasi dengan orang tua di rumah melalui wa

group maupun wa secara pribadi/personil, dan pemanggilan orang tua oleh

wali kelas.

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi nilai-nilai karakter

di SDIT Al Aufa Kota bengkulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter yang dilakukan oleh

guru di SDIT Al Aufa kota bengkulu dilakukan melalui kegiatan

pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar,

kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, taekwondo, renang, sains club,

tahfiz, dai cilik, dan english club yang dilakukan melalui pengenalan nilai

karakter itu sendiri kepada siswa, memberikan pemahaman, pengarahan

dan pengertian tentang perbuatan yang baik kepada siswa, memberikan

contoh teladan kepada siswa dan dilakukan melalui pengulangan atau

pembiasaan kepada siswa.

2. Nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi prioritas di SDIT Al Aufa

Kota Bengkulu yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa

ingin tahu, Toleransi dan tanggung jawab

3. Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter di SDIT Al Aufa Kota Bengkulu yaitu siswa yang

karakternya telah terbentuk dari sebelum sekolah sulit untuk diubahnya

karena siswa tersebut sudah terbiasa seperti itu. Kurangnya peranan orang

tua dalam membimbing anak di rumah dikarenakan kesibukan orang tua

dalam bekerja, pemikiran orang tua yang memaklumi perilaku anak

Page 90: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

76

apabila kurang baik. Lalu tayangan yang ditonton oleh siswa baik

perkataan maupun perbuatan yang kurang baik ditiru oleh siswa. Serta

sarana dan prasarana yang masih terbatas.

4. Solusi yang diupayakan untuk menghadapi kendala dalam

mengimplementasika nilai-nilai pendidikan karakter diantaranya

memberikan arahan dan motivasi kepada siswa, memberikan hukuman

berupa pengucapan istighfar maupun hafalan dan memberikan tugas

tambahan, membangun komunikasi dengan orang tua di rumah melalui wa

group maupun wa secara pribadi/personil, dan pemanggilan orang tua oleh

wali kelas.

B. Saran

Berdasarkan keimpulan di atas, peneliti memberikan saran kepada

pihak-pihak terkait sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah dan guru, agar senantiasa mengawasi, memberi

contoh teladan kepada siswa. Serta selalu menjaga komunikasi dan bekerja

sama dengan orang tua dalam mengembangkan nilai karakter siswa

khususnya di rumah.

2. Bagi siswa, agar selalu mengikuti setiap aturan dan kegiatan dari sekolah

dan diharapkan dilakukan dengan kesadaran sendiri tanpa merasa terpaksa.

3. Bagi orang tua, diharapkan dapat bekerjasama dengan guru dan saling

mendukung pelaksanaan pendidikan karakter disekolah.

Page 91: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. Dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter Di Sekolah Membangun Karakter Dan

Kepribadian Anak, Cet. 1. Bandung: CV Yrama Widya

Arfin, Muhammad. 2017. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pada SD

Negeri Mannuruki Makassar. Tesis S2 Pascasarjana Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar

Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di

Sekolah Cet. 1, Jakarta: Laksana

Barnawi & M. Arifin. 2016. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Bungin, Burhan. 2012. Penelitian kualitatif. Jakarta: kencana prenada media

group

Gunawan, Heri. 2016. Pendidikan Karakter-Konsep Dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta

Ibeng, Parta. 2020. Pengertian Implementasi, (Online)

(https://pendidikan.co.id/implementasi-adalah/ diakses pada 12 Juli 2020)

Khairiah. 2018. Kesempatan Mendapatkan Pendidikan Dalam Kajian Tingkat

Pendidikan Dan Pendapatan Keluarga cet. 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kusnadi. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Iqra’ 2 Kota Bengkulu Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Dan

Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Kusumawardani, Mei. 2013. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Yogyakarta. Skripsi S1

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan

Kreatif. Jakarta: Erlangga

Lubis, Mawardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral

Keagamaan Mahasiswa PTAIN. Cet. 1. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Page 92: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya

Samani, Muchlas. & Hariyanto. 2011. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga

Sriwilujeng, Dyah. 2017. Panduan implementasi penguatan pendidikan karakter.

Jakarta: Erlangga

Sukitman, Tri. 2016. Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran (Upaya

Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Berkarakter). JPSD: Jurnal

Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 2 No 2

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kombinasi, Mixed methods. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Trianto. 2011. Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi

pendidikan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan

Karakter DI SD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group

Zulhijrah. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Tadrib. Vol.1

No.1

Page 93: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Implementasi Nilai-Nilai Pendidika Karakter Di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Al Aufa Kota Bengkulu

A. Pedoman Observasi

No Indikator Uraian Observasi

1 Profil sekolah a. Sejarah SDIT Al Aufa

b. Susunan Kepengurusan

c. Susunan Organisasi

d. Sarana dan Prasarana

e. Jumlah Siswa

2 Kegiatan Harian a. Proses Belajar Mengajar

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

c. Kegiatan Tambahan

B. Pedoman Dokumentasi

1. Data tentang sejarah berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Aufa Kota

Bengkulu

2. Data tentang visi, misi dan tujuan SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

3. Data tentang struktur organisasi

4. Data tentang pendidik/guru

5. Data tentang peserta didik

6. Data tentang sarana dan prasarana

7. Data tentang pembelajaran dan ekstrakurikuler

Page 94: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 2

Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Nama Informan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di SDIT

Al Aufa?

2 Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan sebagai kepala sekolah

dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter di

sekolah?

3 Program apa saja yang dilakukan dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan karakter?

4 Siapa saja yang berperan dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter di SDIT Al Aufa ini?

5 Bagaimana peran pendidik dalam perencanaan dan pelaksanaan

program implementasi nilai-nilai pendidikan karakter ?

6 Kegiatan apa saja yang dilakukan pendidik dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter?

7 Bagaimana pengawasan ibu sebagai kepala sekolah dalam proses

mengimplentasikan nilai-nilai pendidikan karakter?

8 Nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang menjadi prioritas

sekolah?

9 Apa faktor penghambat dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter?

10 Bagaimana solusi yang diupayakan dari sekolah untuk menghadapi

kendala dalam mengimplemenasikan nilai-nilai pendidikan

karakter?

Page 95: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 3

Pedoman wawancara dengan Wakil Kurikulum

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Nama Informan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di

SDIT Al Aufa?

2 Bagaimana perencanaan yang dilakukan sebagai wakil

kurikulum dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan

karakter di sekolah?

4 Siapa saja yang berperan dalam mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter di ADIT Al Aufa ini?

6 Nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang menjadi prioritas

sekolah?

7 Menurut bapak apakah implementasi nilai-nilai pendidikan

karakter sudah berjalan dengan baik?

8 Apa kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter?

9 Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menghadapi dan

mengatasi kendala dalam mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter?

Page 96: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 4

Pedoman wawancara dengan Guru kelas & Guru Matapelajaran

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Nama Informan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Jabatan :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu sebagai guru mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter saat proses belajar mngajar?

2 Bagaimana proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter

didalam pembelajaran yang bapak/ibu berikan?

4 Nilai-nilai karakter apa saja yang biasanya bapak/ibu

implementasikan didalam proses belajar mengajar?

5 Apa kendala yang bapak/ibu hadapi dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidkan karakter selama

proses belajar mengajar?

6 Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi

kendala dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan

karakter selama proses belajar mengajar?

Page 97: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 5

Pedoman wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler

SDIT Al Aufa Kota Bengkulu

Nama Informan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

Jabatan :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu sebagai guru mengimplementasikan nilai-nilai

pendidikan karakter saat kegiatan ekstrakurikuler?

2 Bagaimana proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter

didalam ekstrakurikuler yang bapak/ibu bimbing?

3 Nilai-nilai karakter apa saja yang biasanya bapak/ibu

implementasikan didalam kegiatan ekstrakurikuler?

4 Apa kendala yang bapak/ibu hadapi dalam

mengimplementasikan nilai-nilai pendidkan karakter selama

kegiatan ekstrakurikuler?

5 Bagaimana solusi yang bapak/ibu lakukan dalam menghadapi

kendala dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan

karakter selama kegiatan ekstrakurikuler?

Page 98: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 6

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Widya Puspitasari, S.Pd.I

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 26 Oktober 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Kepala Sekolah

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana implementasi

nilai-nilai pendidikan

karakter di SDIT Al Aufa?

Dalam pengimplementasian nilai-nilai

pendidikan karakter di sekolah dilakukan

melalui kegiatan pembelajaran, dimana

dalam pembelajaran itu guru dituntut tidak

hanya memberikan materi pelajaran saja

tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai

karakter kepada siswa. Terus kita juga ada

kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka,

taekwondo, memanah, renang, tahfiz, dai

cilik, sains club dan english club. Disini

setiap kegiatan ekskul selain mengembangkan

life skill anak tentunya juga ada

pengembangan karakter anak itu sendiri. Lalu

ada juga namanya kegiatan pagi, seperti

shalat dhuha bersama, murojaah hafalan

Page 99: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

surah dan hadits, shalat dzuhur

berjamaah. Dan juga tentunya pihak sekolah

harus bekerja sama dengan orang tua atau

wali murid siswa melalui yang namanya WA.

Baik WA group maupun WA pribadi. Melalui

itulah kita membangun komunikasi dengan

wali murid siswa

2 Bagaimana perencanaan

sekolah dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter di

sekolah?

Perencanaannya, kita tiap tahun kita ada

raker, yaitu rapat kerja. Disana juga

direncanakan melalui kaldik. Kan kita

berpedoman kepada kaldik dinas dan juga kita

mempunyai kaldik sekolah tersendiri.

Disanalah semuanya direncanakan, kegiatan

apa yang akan diadakan, dan tanggal berapa

akan diadakan. Baik itu ekskul maupun

kegiatan lainnya. Kemudian juga kita

berpedoman kepada kurikulum, baik itu

kurikulum nasional dan kurikulum yayasan.

kemudian baru kita rencanakan mata

pelajaran apa yang mencakup kurikulum tadi

3 Program apa saja yang

dilakukan sekolah dalam

mengimplementasikan nilai-

Programnya seperti yang saya sampaikan

sebelumnya, untuk programnya kita distruktur

ini kan ada kepala sekolah, waka kurikulum,

Page 100: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

nilai pendidikan karakter? waka kesiswaan, kemudian ada KDDR

keagaam, T2Q, dan lain sebagainya. Nah

disana diturunkan, jadi kurikulum ada

programnya, waka kesiswaan ada

programnya, itu yang direncanakan. Melalui

program-program yang dibuat oleh wakil tadi,

maka itu baru ke guru-guru dan anak-

anaknya.

4 Siapa saja yang berperan

dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter di SDIT Al Aufa ini?

Sebenarnya semuanya, kalo dari sekolah

semua komponen guru, baik guru-guru,

karyawan, dan murid-muridnya. Kalo dari

segi dirumah itu orang tuanya.

5 Bagaimana peran pendidik

dalam perencanaan dan

pelaksanaan program

implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter ?

Sangat berperan sekali, karena anak-anak itu

mereka tidak hanya menerima apa yang

disampaikan oleh guru atau pendidiknya,

tetapi juga mencontoh. Karenanya pendidik

itu tidak hanya memberikan pelajaran,

tetapi juga pengajaran dan contoh yang

baik bagi muridnya

6 Kegiatan apa saja yang

dilakukan pendidik dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter?

Yang sudah disusun dan direncanakan oleh

pihak sekolah melalui raker diawal tahun

pelajaran dan awal semester. Baik itu

kegiatan pembelajaran, kegiatan

Page 101: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

ekstrakurikuler seperti pramuka, sains

club, taekwondo, renang, tahfiz, dai cilik,

maupun english club, dan juga ada

kegiatan pagi seperti shalat dhuha, hafalan

surah dan hadits yang dilaksanakan sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai.

7 Bagaimana pengawasan

sekolah dalam proses

mengimplentasikan nilai-nilai

pendidikan karakter?

Kita ada supervisi.

Saya langsung turun ke kelas-kelas untuk

melihat dan meninjau kegiatan yang

diadakan.

8 Nilai-nilai pendidikan

karakter apa saja yang

menjadi prioritas sekolah?

Kita basicnya kan IT tentunya saja nilai

karakter yang menjadi prioritas itu nilai

religius ya, melalui kegiatan-kegiatan tadi,

seperti kegiatan pagi, shalat dhuha dan

sebagainya tadi. Namun selain itu ada juga

disiplin, bertanggung jawab, mandiri,

jujur, rasa ingin tahu siswa,

nasionalismenya juga

9 Apa kendala yang dihadapi

dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter?

Kalo kendala yang dihadapi pertama dari

siswa itu sendiri, karena siswa ini berbeda-

beda, ada siswa yang lambat menerima apa

yang kita ajarkan terkhusus dalam

pendidikan karakter ini, jika mereka salah

Page 102: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

lalu kita arahkan agar diperbaiki tapi anak ini

terkadang merasa tidak bersalah, membenar

sikap mereka yang salah tadi. Lalu juga dari

orang tua, karena kesibukan orang tua

menyebabkan perhatian terhadap karakter

di rumah menjadi kurang diperhatikan.

Lalu sarana dan prasana yang masih

terbatas.

10 Bagaimana solusi yang

diupayakan dari sekolah

untuk menghadapi kendala

dalam mengimplemenasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter?

Solusimya itu saling mengingatkan dan

memberikan arahan untuk memperbaiki

karakter siswa yang kurang bagus. Selalu

menjaga komunikasi dengan orang tua.

Apabila ada siswa yang bermasalah

biasanya kita panggil secara pribadi lalu

kita bicarakan dengan oran tuanya. Dan

berusaha untuk memenuhi faasilitas

sekolah.

Page 103: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 7

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Ardiyansyah, S.Pd

Jabatan : Wakil Kurikulum

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 27 Oktober 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Kepala Sekolah

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana implementasi

nilai-nilai pendidikan

karakter di SDIT Al Aufa?

Religius, kemudian juga ada namanya

kesopanan, kedispilinan, bertanggung

jawab, cinta tanah air, rasa ingin tahu,

mandiri, kreatif, saling menghargai baik

sesama siswa keguru maupun siswa ke

siswa

2 Bagaimana perencanaan yang

dilakukan dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter di

sekolah?

Kita ada yang namanya PPK, pendidikan

penguatan karakter, jadi disini kita punya

program baik itu berskala kelas maupun

berskala sekolah. Nah melalui program

inilah kita merencanakan kegiatan dan

nilai karakter apa yang ingin dicapai

nantinya.

4 Siapa saja yang berperan

dalam mengimplementasikan

Kalo di sekolah tentunya semua guru dan

siswa. Kalo dirumah tentu ada peranan

Page 104: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

nilai-nilai pendidikan

karakter di ADIT Al Aufa

ini?

orang tua dan keluarga siswa.

6 Nilai-nilai pendidikan

karakter apa saja yang

menjadi prioritas sekolah?

Akhlak, yang termasuk kedalam nilai

religius, kemudian juga ada namanya

kesopanan, kedispilinan, bertanggung

jawab, cinta tanah air, rasa ingin tahu,

mandiri, kreatif, saling menghargai baik

sesama siswa keguru maupun siswa ke

siswa

7 Apa kendala yang dihadapi

dalam mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter?

Pertama kurangnya kerja sama orang

tua dengan sekolah. Ada orang tua yang

menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah.

Jadi orang tua berprinsip kita serahkan ke

IT kita bayar lebih jadi anak kami serahkan

sepenuhnya ke sekolah untuk didik.

padahal madrasah pertama anak ada di

rumah. Orang tua rata-rata karir semua dan

sibuk sehingga ada anak yang tidak

terkondisikan dengan baik di rumahnya.

“Pertama kurangnya kerja sama orang tua

dengan sekolah. Ada orang tua yang

menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah.

Page 105: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Jadi orang tua berprinsip kita serahkan ke

IT kita bayar lebih jadi anak kami serahkan

sepenuhnya ke sekolah untuk didik.

padahal madrasah pertama anak ada di

rumah. Orang tua rata-rata karir semua dan

sibuk sehingga ada anak yang tidak

terkondisikan dengan baik di rumahnya.

Kedua dari segi siswa, kurangnya

motivasi siswa, jadi kita sebagai guru

butuh kesabaran dalam memberikan

motivasi kepada siswa agar karakter siswa

terbentuk sesuai dengan keinginan kita.

8 Bagaimana upaya yang

dilakukan untuk menghadapi

dan mengatasi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter?

Selalu memberikan motivasi kepada

siswa. Mengingatkan siswa jika

melakukan pelanggaran sekolah. Lalu

dengan orang tua kita selalu

membangun komunikasi melalui wa baik

wa group maupun wa pribadi. lalau ada

juga pemanggilan orang tua baik secara

pribadi maupun secara resmi melalui surat

dan membicarakan masalah yang di hadapi

bersama. Namun sejauh ini hanya sampai

batas pemanggilan orang tua oleh wali

Page 106: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

murid secara pribadi. Lalu kita juga

membentuk komite kelas yang menjadi

wadah untuk bersosialisasi,

berkomunikasi membangun kerja sama

wali murid dengan sekolah

Page 107: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 8

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Okteriani, S.Pd

Jabatan : Wali Klas IV B

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 10 November 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Kelas IV B

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu

sebagai guru

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter saat proses

belajar mngajar?

Pastinya ada. Baik secara langsung maupun

tidak langsung. Ada yang direncanakan seperti

yang dimuat didalam RPP, ada juga yang

spontan sesuai dengan keadaan dan kondisi saat

pembelajaran berlangsung

2 Bagaimana proses

implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter

didalam pembelajaran

yang bapak/ibu berikan?

Yang pertama tentu saja melalui kegiatan

pembelajaran itu sendiri, karena dalam proses

belajar mengajar tidak hanya memberikan

materi kepada siswa, tetapi siswa juga

mengembangkan nilai-nilai karakter kepada

siswa. Bisa kegiatan pagi seperti shalat

dhuha, murojaah hafalan surah dan hadits,

berdoa sebelum belajar, shalat dzuhur

berjamaah. Terus juga kita sebagai guru

Page 108: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

juga memberikan contoh teladan yang baik,

bagaimana sikap berbicara kepada siswa,

bagaimana menanggapi dan menghormati

pendapat anak ketika bertanya maupun

memberikan pendapat. Terus juga saat belajar

itu kita gunakan metode-metode yang tepat

agar tujuan pembelajaran tercapai dan karakter

yang hendak dikembangkan itu terwujud dan

tercapai

3 Nilai-nilai karakter apa

saja yang biasanya

bapak/ibu

implementasikan didalam

proses belajar mengajar?

Disiplin, mandiri, jadi ketika shalat anak-anak

ini tidak mesti diingatkan lagi karena mereka

kan sudah kelas atas, kemudian jujur, religius,

bertanggung jawab atas tugas mereka baik

tugas sekolah, tugas rumah, maupun piket,

pantang menyerah seperti jika ada tugas yang

sulit siswa itu bertanya kepada saya, atau kalo

dirumah mereka minta tolong kepada orang tua

atau kakaknya

3 Apa kendala yang

bapak/ibu hadapi dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidkan

karakter selama proses

Masih kurangnya kesadaran siswa akan

perkataan maupun perbuatan yang dilakukan

ataupun diucapkannya itu tidak baik. Hal itu

terkadang terjadi karena lingkungan luar

sekolahnya, baik itu teman bermain maupun

Page 109: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

belajar mengajar? tayangan yang ditontonya dirumah, terkadang

ada juga orang tua yang kurang memperdulikan

bagaimana karakter anak ini. Mereka

menyerahkan sepenuhnya kepada guru sekolah

dan percaya bahwa anaknya itu sudah baik.

Lalu tayangan yang kurang mendidik baik tv

maupun youtube, kata-kata yang kasar itu

mereka ucapkan kepada temannya. Adegan

yang menurut mereka keren padahal tidak baik

mereka praktikkan kepada temannya

6 Bagaimana solusi yang

bapak/ibu lakukan dalam

menghadapi kendala

dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter selama proses

belajar mengajar?

Pertama itu kita berikan peringatan, motivasi

kepada siswa, lalu juga bisa memberikan sangsi

kepada siswa jika belum ada perubahan seperti

berucap kotor, maka siswa di berikan hukuman

berupa mengucapkan istighfar, kalo belum ada

perubahan kita suruh tilawah saat jam istirahat.

Kalo memang tidak ada perubahan kita

bicarakan dengan orang tua siswa secara

pribadi. Lalu kita juga membangun komunikasi

dengan orang tua siswa melalui wa. Ada wa

group ada wa pribadii, jika masalah personil

siswa kita wa pribadi dengan orang tua atau

kadang saat siswa itu di jemput kita minta

Page 110: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

waktu orang tua untuk membicarakan masalah

siswa tadi secara pribadi

Page 111: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 9

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Triyono Kusnawan, S.Kel

Jabatan : Guru Tahsin

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 10 November 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Kelas IV A

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu sebagai

guru mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter saat proses belajar

mngajar?

Secara langsung maupun tidak langsung

pasti ada. Ada yang direncanakan ada yang

spontan karena situasi dan kondisi.

2 Bagaimana proses

implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter didalam

pembelajaran yang

bapak/ibu berikan?

Sebagai guru tahsin tentunya

pengimplementasian nilai karakter kepada

siswa tentunya dilakukan selama kegiatan

pembelajaran tahsin. Ada yang dilakukan

melalui pemberian tugas hafalan, ada juga

memberikan motivasi dan contoh yang

baik kepada siswa, biasanya sebelum

masuk kelas itu saya mengucapkan

salam, lalu mengajak siswa untuk berdoa

atau membaca basmallah maupun

Page 112: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

hamdallah sebelum dan sesudah belajar,

jika waktu shalat telah masuk tidak lupa

mengingatkan siswa untuk segera

berwudhu dan shalat

3 Nilai-nilai karakter apa saja

yang biasanya bapak/ibu

implementasikan didalam

proses belajar mengajar?

Nilai keagamaan, karena kan mereka

belajar tentang bacaan Al-Quran, hafalan

dan sebagainya. Namun diluar itu ada juga

bertanggung jawab, seperti saat kita beri

tugas hafalan dan saat waktu setoran hafalan

itu mereka hafal tidak disana akan terlihat

bagaimana anak bertanggung jawab atau

tidak dengan tugas yang diberika, lalu ada

juga disiplin, gemar membaca dan juga

mandiri

4 Apa kendala yang bapak/ibu

hadapi dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidkan karakter

selama proses belajar

mengajar?

Terkadang ada siswa yang tidak

bertanggung jawab akan tugas yang

diberikan seperti tugas hafalan tadi,

sehingga saat setoran hafalan mereka tidak

setoran dan hafalannya jadi tertinggal dari

temannya. Alasannya karena lupa dan

sebaginya

5 Bagaimana solusi yang

bapak/ibu lakukan dalam

Mengingatkan siswa, memberikan

teguran, melakukan komunikasi dengan

Page 113: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter

selama proses belajar

mengajar?

orang tua melalui group wa karena kita

punya wa group masing-masing kelas

Page 114: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 10

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Ayu Wandira, S.E

Jabatan : Guru kelas IV A

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 12 November 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Kelas IV A

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu sebagai

guru mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter saat proses belajar

mengajar?

ya, tentu saja. Penilai dalam pembelajaran

tidak hanya kognitif anak saja, tetapi juga

sikap dan perilaku siswa.

2 Bagaimana proses

implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter didalam

pembelajaran yang

bapak/ibu berikan?

Awalnya kegiatan pagi, siswa wudhu,

shalat dhuha berjamaah, lalu doa setelah

dhuha, terus murojaah hafalan surah

maupun hadits, terus sebulum belajar

siswa itu berdoa terlebih dahulu. Barulah

kegiatan pembelajaran dilakukan. Didalam

setiap kegiatan pembelajaran ini tentu saja

ada karakter siswa yang harus

dikembangkan. Kadang kita juga

mengumpulkan uang kepada siswa

Page 115: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

seikhlasnya jika ada teman yang sakit, atau

ada anggota sekolah kita yang mengalami

musibah. Terus kita sebagai guru juga

memberikan contoh teladan kepada

siswa, seperti mengucapkan salam sebelum

masuk kelas agar siswa nantinya juga

terbiasa demikian, lalu juga melakukan

pembiasaan-pembiasaan kepada siswa

seperti kegiatan pagi tadi, berdoa sebelum

belajar, makan dan minum sambil duduk.

Terus juga kita tempel di dinding-dinding

kelas kata-kata yang berhubungan dengan

nilai karakter itu sendiri

3 Nilai-nilai karakter apa saja

yang biasanya bapak/ibu

implementasikan didalam

proses belajar mengajar?

Pertama pastinya religius melalui kegiatan-

kegiatan tadi ya, terus kita terapkan juga

nasionalismenya, tanggung jawab,

displin, kejujurannya, mandiri, rasa ingin

tahu juga seperti saat belajar siswa kan ada

yang bertanya tentang materi pelajaran

4 Apa kendala yang bapak/ibu

hadapi dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidkan karakter

Masih ada anak yang berperilaku

nyeleneh, seperti penerapan nilai religius

tadi, ada anak yang masih harus diingatkan

untuk shalat, untuk murojaah hafalan,

Page 116: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

selama proses belajar

mengajar?

shalatnya masih dianggap main-main,

terkadang ada juga anak yang bersikap

maupun berbicara kurang sopan, ada

juga terkadang anak ini tidak

mengerjakan pr yang diberikan dengan

alasan lupa. Lalu kadang kurangnya

pengawasan dari orang tua di rumah

juga ada. Apalagi pandemi sekarang kan

belajarnya lebih banyak dilakukan di rumah.

Jadi waktu kita mengawasi dan mendidik

anak di sekolah lebih minim dari biasanya

dan butuh kerja sama dengan orang tua

siswa. Terkadang juga sikap dan

perkataan anak itu juga mereka

dapatkan dari temannya diluar sekolah

atau tayangan yang ditonton lalu di tirulah

hal tersebut tanpa tahu baik atau tidak hal

tersebut

5 Bagaimana solusi yang

bapak/ibu lakukan dalam

menghadapi kendala dalam

mengimplementasikan nilai-

nilai pendidikan karakter

Solusinya itu saling mengingatkan dan

memberikan arahan untuk memperbaiki

karakter siswa yang kurang bagus. Selalu

menjaga komunikasi dengan orang tua.

Apabila ada siswa yang bermasalah

Page 117: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

selama proses belajar

mengajar?

biasanya kita panggil secara pribadi lalu

kita bicarakan dengan oran tuanya. Dan

berusaha untuk memenuhi faasilitas sekolah.

Page 118: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 11

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Marlia, Anggraini,S.Pd

Jabatan : Wali Kelas V

Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 13 November 2020

Tempat Wawancara : Ruanganan Kelas IV A

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu

sebagai guru

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter saat proses

belajar mengajar?

Tentu saja ada. Karena dalam proses belajar

mengajar itu tidak hanya memberikan materi

pelajaran kepada siswa, tetapi juga mendidik

siswa agar berakhlak baik, berperilaku baik, dan

berwatak baik.

2 Bagaimana proses

implementasi nilai-

nilai pendidikan

karakter didalam

pembelajaran yang

bapak/ibu berikan?

Melalui kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan

sekolah, seperti kegiatan pagi yang dilakukan

sebelum pembelajaran berlangsung, shalat dhuha,

murojaah hafalan, dzikir, dsb. Bisa juga

pengimplementasian nilai karakter ini ketika

pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran

ini kita telah membuat RPP, dimana disana ada

materi pelajaran, metode yang digunakan maupun

tujuan pembelajaran. Melalui kegiatan-kegiatan

Page 119: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

itulah pelaksanaan nilai-nilai karakter itu

dilakukan. Lalu tentu juga kita sebagai guru juga

harus memberikan contoh teladan kepada siswa,

baik melalui perkataan maupun perbuatan sendiri.

Seperti mengucapkan terimakasih jika ada siswa

yang membantu misalnya menghapus papan tulis,

menulis di papan tulis, dan sebagainya. Lalu juga

memberikan motivasi kepada siswa juga. Lalu kita

juga memiliki aturan kelas, seperti piket masuk

kelas tepat waktu. Dan juga disesuaikan dengan

kondisi siswa, seperti pemberian hukuman tentu

saja berupa hukuman yang dapat membentuk

karakter siswa agar lebih baik lagi. Dan juga untuk

kegiatan siswa dirumah kita lakukan melalui wa,

baik wa group atau wa pribadi dengan orang tua.

Melalui wa itulah kita berkomunikasi dan

mengkoordinasikan kepada orang tua mengenai

tugas maupun hal-hal yang dirasa perlu

3 Nilai-nilai karakter

apa saja yang biasanya

bapak/ibu

implementasikan

didalam proses belajar

Kalo nilai-nilai pendidikan karakter alhamdulillah

yang sudah pertama itu nilai religius nya, lalu juga

disiplin, bertanggung jawab seperti pr yang

mereka kerjakan, tugas yang diberikan disekolah

juga mereka kerjakan, kemudian sopan santun

Page 120: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

mengajar? baik sesama teman maupun kepada guru.

4 Apa kendala yang

bapak/ibu hadapi

dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidkan

karakter selama proses

belajar mengajar?

Pertama ananda itu memiliki kebiasaan yang

berbeda dari rumahnya. Terkadang ada orang tua

yang kurang welcome dengan kami, mereka

menganggap perilaku anaknya ya memang sudah

begitu. Jadi itu merupakan hambatan bagi kami di

sekolah dalam mengembangkan karakter siswa.

Padahal kita perlu kerjasama dengan orang tua.

Pernah ada anak itu bertanya lalu kita jawab kita

arahkan, lalu anak itu mematahkannya dengan

mengemukakan pendapat dari orang tuanya

sehingga menimbulkan ambigu, anak ada mosi

tidak percaya dengan guru atau dengan orang tua.

Lalu karena game atau tayangan yang ditonton

anak ditiru oleh mereka tanpa mereka ketahui

artinya baik atau tidak.

5 Bagaimana solusi

yang bapak/ibu

lakukan dalam

menghadapi kendala

dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

Kalo solusi yang telah dilakukan menegur siswa

yang bersangkutan lalu memberikan arahan dan

motivasi kepada siswa jika belum ada perubahan

biasanya kita berikan hukuman berupa hafalan

atau berupa tambahan tugas jika tidak

mengerjakan pr. Lalu dengan orang tua kita

membangun komunikasi biasanya melalui wa

Page 121: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

karakter selama proses

belajar mengajar?

group disana kita informasikan kepada orang tua

mengenai hal-hal penting, baik tugas atau hal

lainnya. Dan juga berkomunikasi melalui wa

secara personil dengan orang tua siswa. Lalu juga

terkadang kita ketemu langsung dengan orang tua

siswa untuk membicarakan masalah yang di

hadapi oleh siswa yang bersangkutan dan mencari

solusi bersama.

Page 122: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 12

Hasil Wawancara Peneliti dengan Informan

Nama Informan : Marlia, Anggraini,S.Pd

Jabatan : Pembina Ekstrakurikuler Sains Club

Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 13 November 2020

Tempat Wawancara : Ruangan Tata Usaha

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak/ibu

sebagai guru

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter saat kegiatan

ekstrakurikuler?

Secara langsung maupun tidak langsung pastinya

nilai karakter itu ada diimplementasikan kepada

siswa.

2 Bagaimana proses

implementasi nilai-nilai

pendidikan karakter

didalam ekstrakurikuler

yang bapak/ibu bimbing?

Selama pandemi ini kita tidak ada melaksanakan

ekstrakurikuler, namun apabila kita mengacu

kepada sebelum pandemi ini dimana

pembelajaran berlangsung secara normal, untuk

pengimplementasi nilai pendidikan karakter ini

tentu ada. Pelaksanaannya itu dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sains club

seperti pemberian latihan yang akan membentuk

karakter pantang menyerah bagi siswa,

pemberian PR juga, terus kita juga membagi

Page 123: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

kelompok-kelompok kecil sesuai dengan

kemampuan siswa, karena kan kemampuan

mereka berbeda-beda terlebih mereka dari kelas

4,5 dan 6 digabung, jadi dibentuk lagi kelompok

kecilnya

3 Nilai-nilai karakter apa

saja yang biasanya

bapak/ibu

implementasikan didalam

kegiatan ekstrakurikuler?

Disains club yang pertama karakter kerja keras

dan teliti karena disains club SD ini lebih

kematematika dan ipa, matematika dalam ekskul

ini tentunya lebih sulit dibandingkan

pembelajaran di kelas. Karena kalo mereka tidak

teliti dan tidak mau bekerja keras maka latihan

yang kita berikan tidak akan dapat diselesaikan

dan tentunya mereka tidak akan betah dan

bertahan di sains club ini. Lalu secara tidak

langsung ada juga kejujuran dan mandiri. Saat

mengerjakan soal latihan ini tentu dilakukan oleh

masing-masing siswa tanpa boleh mencontek

maupun memberikan contekan kepada

temannya. Dan juga rasa ingin tahu, dimana saat

kegiatan ekskul kita tidak hanya memberikan

materi kepada siswa saja, tetapi siswa juga akan

bertanya jika ada hal yang belum dipahami atau

belum dimengerti, atau terkadang diluar mereka

Page 124: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

ada mengetahui tentang suatu hal yang berkaitan

dengan sains ini, jadi mereka akan bertanya

4 Apa kendala yang

bapak/ibu hadapi dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidkan

karakter selama kegiatan

ekstrakurikuler?

Kendalanya itu lebih kemateri pembelajaran,

karena materi pembelajarannya lebih sulit

daripada pembelajaran di kelas, jadi siswa di

tuntut untuk lebih giat lagi, padahal ananda

memiliki batas tersendiri sehingga terkadang

ananda ada yang merasa jenuh

5 Bagaimana solusi yang

bapak/ibu lakukan dalam

menghadapi kendala

dalam

mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan

karakter selama kegiatan

ekstrakurikuler?

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok

kecil lagi sesuai dengan kemampuan siswa

minimal 3 orang dalam kelompok kecil ini. Llu

memberikan soal latihan itu tidak disamaratakan

tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan

tingkatan kelas mereka agar yang kelas 6 atau

kelas 5 tidak merasa soal terlalu mudah atau

kelas 4 merasa soal terlalu susah. Saat kita rasa

ananda sudah mulai jenuh kita berikan istirahat

sejenak. Jadi ada waktu untuk serius ada waktu

untuk santai

Page 125: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Lampiran 13

Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian

Wawancara Peneliti dengan Kepala Sekolah Ibu Widya Puspitasari, S.Pd.I

Wawancara Peneliti dengan Wakil Kurikulum Bapak Ardiansyah,S.Pd

Page 126: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Wawancara Peneliti dengan Wali Kelas IV B Ibu Okteriani, S.Pd

Wawancara Peneliti dengan Guru Tahsin Bapak Triyono Komawan, S.Kel

Page 127: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Wawancara Peneliti dengan Ibu Ayu Wandira, S.E Guru Kelas IV A

Wawancara Peneliti dengan Ibu Marlia Anggraini, S.Pd Selaku Wali Kelas V dan

Pembimbing Ekstrakurikuler Sains Club

Page 128: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Kegiatan Pagi, Shalat Dhuha didalam Kelas IV A

Kegiatan Berdoa Sebelum Belajar

Page 129: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Kegiatan Morojaah Hafalan Surah

Kegiatan Pembelajaran

Page 130: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Kegiatan Pembelajaran, Setoran Hafalan Hadits

Page 131: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 132: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 133: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 134: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 135: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Page 136: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH