implementasi nilai-nilai islam terhadap kebersihan

89
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI DESA BULULOE KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Nur Ismi Nur NIM: 1051911102 16 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DI DESA BULULOE KECAMATAN TURATEA

KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nur Ismi Nur

NIM: 1051911102 16

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/2020 M

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN
Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN
Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN
Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN
Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

vii

ABSTRAK

NUR ISMI NUR 105 191 1102 16. 2016. Implementasi Nilai-nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto. Dibimbing oleh Ibu Amirah Mawardi, dan Ibu Nurani Azis.

Kebersihan sangat diperhatikan dalam Islam baik kebersihan fisik maupun

lingkungan, fisik maupun jiwa, baik secara tampak maupun tidak tampak.

Dianjurkan pula agar memelihara dan menjaga sekeliling lingkungan dari kotoran

agar tetap bersih. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penerapan atau Implementasi

Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu bertujuan untuk

mengetahui bagaimana Kebersihan Lingkungan Di Desa Bululoe, bagaimana

Bentuk Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa

Bululoe Kabupaten Jeneponto. dan Apa Upaya Masyarakat Dan Pemerintah

dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan

di Desa Bululoe Kabupaten Jeneponto.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, yang dilakukan langsung kepada peserta didik yang mengikuti

ekstrakulikuler ROHIS, dokumentasi dan Kepustakaan. Teknik pengolahan data

dilakukan dengan editan data, koding, tabulasi dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kebersihan lingkungan di desa

bululoe Kebersihan Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto secara umum belum maksimal. 2) bentuk Implementasi Nilai-Nilai

Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto dapat dilihat dari sikap meyakini bahwa kebersihan adalah

sebagian daripada iman dan nilai sosial atau budaya yakni sikap gotong royong

masyarakat desa buluoe dalam membersihkan lingkungan desa bululoe kecamatan

turatea kabupaten jeneponto. 3) Upaya Pengimplementasian Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkunan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto dilakukan dengan dua cara yaitu Gotong Royong Dan Sosialisasi.

Kata Kunci : Kebersihan Lingkungan, Implementasi Nilai-Nilai Islam

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripi dengan baik,

meskipun jauh dari kesempurnaan . kesempurnaan hanya milik-Nya sehingga

penulis khilaf dan salah hanya milik penulis sebagai hamba-nya. Sholawat serta

salam semoga tetap trrcurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.,

yang telah mengangkat derajat manusia dari zaman yang hina menuju zaman yang

mulia dengan dengan tradisi berpendidikan serta berperadaban.

Penulis menyadari banyak hal yang menjadi kendala dalam penelitian ini,

mulai dari hal intern, seperti penulis yang memiliki motivasi yang kadang tinggi

kadang rendah, sampai kepada hal yang bersifat ekstern, seperti kesibukan

penulis, keterbatasan dana dan lain-lainnya.

Namun hal itu semua tidak membuat penulis surut dalam

menyelesaikannya, ini semua berkat bantuan dan doa dari berbagai pihak. Maka

sewajarnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayahanda H. Nurdin Saeni, dan

Ibunda Hj. Nur Intang yang senantiasa mencurahkan cinta dan

kasihnya yang tak terhingga, menjadi kekuatan dlam setiap langkah

kehiupan penulis, memberikan semangat, motivasi, dukungan, doa

dan restunya kepada penulis.

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

ix

2. Suami tercinta Sertu Nursalam yang selalu memberi doa dan

dukungan kepada penulis.

3. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah berjuang melakukan revolusi

Kampus Biru.

4. Drs H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam

5. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam.

6. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Agama Islam beserta

jajarannya

7. Segenap Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta para

staf yang telah membina serta berbagi ilmu kepada penulis.

8. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan serta bantuan selama penulisan skripsi

ini.

9. Dra. Nurani Azis, M.Pd.I pembimbing II yang telah dengan sabarnya

membimbing sampai selesai skripsi ini.

10. H. Mantariso S.Pd. Selaku Kepala Desa Beserta Staf yang telah

bersedia menerima penulis untuk meneliti di Desa Bululoe.

11. Masyarakat Desa Buluoe yang dengan senang hati memberikan

informasi terkait penelitian ini.

12. Teman saya yang selalu menemani saya dan memberikan motivasi

dan dukungan.

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

x

13. Sahabat saya Nurhan Buka dan Nanda Ariaty yang selalu memberikan

doa dan dukungannya kepada penulis.

14. Seluruh keluarga dan handai taulan yang tak hentinya memberi

semangat kepada penulis.

15. Semua pihak yang terlibat yang tak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan saran dan sumbangan pemikiran yang

membuat penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan.

Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada

kita semua agar kita selalu berada pada jalan yang benar. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal aalamiin.

Makassar, 20 Mei 2020

Penulis,

Nur Ismi Nur

105191110216

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR.......................................................... .......................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat penelitian .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Islam sebagai Agama dan Sistem Nilai. .......................................... 7

B. Kebersihan lingkungan dalam Islam. .............................................. 7

a. Nilai-nilai Islam Tentang Kebersihan. ..................................... 7

b. Dalil Al-Quran Tentang Pentingnya Kebersihan ..................... 16

c. Aspek Kebersihan Lingkungan dalam Islam ........................... 17

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

xii

d. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan .............................. 22

C. Kerangka konseptual . ....................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 28

B. Lokasi dan Objek Penelitian ..................................................... 29

C. Fokus Penelitian .......................................................................... 29

D. Deskripsi Fokus Peneltian. ......................................................... 29

E. Sumber Data ............................................................................... 30

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 31

G. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................ 32

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 36

B. Pembahasan .............................................................................. 42

1. Kebersihan Lingkungan Desa Buluoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto ........................................................... 42

2. Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto ........................................... 45

3. Upaya Pemerintah Dalam Implementasi Nilai- Nilai

Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto .......................... 49

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... 52

B. Saran ............................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................... 55

LAMPIRAN .................................................................................................... 57

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 65

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

xiv

DAFTAR TABEL

1. Tabel penduduk berdasrkan jenis kelamin di Desa Bululoe .................... 38

2. Tabel Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan di Desa Bululoe ......... 39

3. Tabel Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Bululoe ............ 40

4. Tabel sarana dan prasarana di Desa Bululoe ............................................ 41

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber ajaran Islam adalah Al-quran dan As-Sunnah. Dalam sumber

ajaran tersebut, diterangkan bukan hanya aspek peristilahan yang digunakan,

tetapi juga ditemukan bagaimana sesungguhnya ajaran Islam menyoroti

kebersihan. Maka perlu kajian tematik, sehingga ditemukan prinsip-prinsipnya

dan bagaimana konsep kebersihan tersebut. Sebagai ajaran yang lengkap yang

memiliki unsur-unsur aqidah, syariah dan muamalah, sudah semestinya konsep itu

ada, lebih-lebih bila dilihat dari aspek yang berkaitan dengan akhlak karimah.

Istilah yang digunakan sebagaimana disinggung Al-quran dan Sunnah

banyak menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau

kesucian. Dalam al-quran ada istilah thaharah sebanyak 31 kata dan tazkiyah 59

kata.Dalam al-quran istilah nazhafah, sementara dalam hadist katanazhafah dapat

dilihat dalam riwayat, “al-Nazhafatu minal-Iman”. Dalam hadis istilah yang

digunakan adalah istinja, istimar (ketika tidak ada air).

Penerapan ajaran Islam tentang kebersihan saat ini kurang dan

cenderung tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat muslim

terkhususnya di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat dan kebiasaan yang

telah mengakar membuat hal itu dianggap sudah menjadi hal yang tabu dan

biasa- biasa saja, tanpa adanya rasa peduli terhadap lingkungan.

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

2

Kabupaten Jeneponto memiliki luas wilayah 749,8km2 memiliki 11

kecamatan, Salah satunya adalah Kecamatan Turatea Desa Bululoe. Masalah

kebersihan atau pencemaran lingkungan di Desa Bululoe belum bisa teratasi,

kurangnya kesadaran masyarakat, arahan dari pemerintah, petugas kesehatan

(Puskesmas) Bululoe di anggap kurang maksimal oleh warga sekitar.

Berdasarkan buku putih sanitasi Kabupaten Jeneponto, secara umum

kondisi di Kabupaten Jeneponto masih belum memadai hal ini dikarenakan

beberapa faktor, faktor utamanya masih terbatasnya infrastrukur pengelolaan

sanitasi masih belum maksimalnya pengelolaan persampahan disebabkan oleh

tempat pemprosesan akhir (TPA) belum layak. Potensi pencemaran karena

pembuangan air limbah di Kabupaten Jeneponto masih cukup tinggi, dari hasil

kajian studi EHRA didapat bahwa angka pencemaran karena air limbah di

Kabupaten Jeneponto sebesar 72,80% dan tidak ada pencemaran 27,20%.

Pengelolaan sampah setempat 58,4%, sumber air yang tercemar 12,7 %.1

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan

yang berkaitan dengan penerapan masyarakat terhadap kebersihan dengan judul

penelitian yaitu “ Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap Kebersihan

Lingkungan Masyarakat Desa Bululoe Kabupaten Jeneponto”.

1 Buku putih sanitasi Kab. Jeneponto Kajian studi EHRA 2014

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

3

B. Rumusan Masalah

Rumusan penelitian ini secara umum adalah bagaimana problematika

masyarakat terhadap kebersihan, baik lingkungan secara umum maupun

individiual di Desa Bululoe Kabupaten Jeneponto, masalah tersebut dirumuskan

ke dalam beberapa poin pertanyaan, sebagai berikut ;

a. Bagaimana kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto ?

b. Bagaimana bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam terhadap Kebersihan

Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto ?

c. Upaya apa yang dilakukan Pemerintah dalam Implementasi Nilai-Nilai

Islam terhadap kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah

a. Untuk mengetahui kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto.

b. Untuk mengetahui bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto.

c. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam Implementasi Nilai-Nilai

Islam terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kabupaten

Jeneponto.

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

4

D. Manfaat penelitian

Kegunaan penelitian ini terdiri atau dua macam, yaitu kegunaan secara

praktis dan secara teoritis;

1. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

mahasiswa,penulis,masyarakat agar mampu mengimplementasikan nilai-

nilai islam terhadap kebersihan lingkungan, sehingga lingkungan di Desa

tersebut semakin sehat dan bersih.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kesadaran bagi

mahasiswa,dan masyarakat terkait pentingnya penerapan nilai-nilai islam

terkait kebersihan bagi kesehatan jasmani dan rohani, sekaligus

tambahan wawasan bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Makassar yang berminat melakukan penelitian terkait dengan tema

penelitian.

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Islam sebagai Agama dan Sitem Nilai

1. Pengertian islam

Islam secara etimologi islam berasal dari bahasa arab yang mempunyai

bermacam artia yaitu:

a) Salam yang artinya selamat, aman sentosa sejahtera, yaitu aturan hidup

yang dapat menyelamatkan manusia didunia dan diakhirat.

b) Aslama yang artinya menyerah atau masuk islam yaitu agama yang

mengajarkan menyerahkan diri kepada Allah SWT, tunduk dan patuh

kepada hukum-hukumNya tanpa tawar-menawar.

c) Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian yaitu agama yang

mengajarkan hidup yang damai dan selamat.

d) Salamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat

mengangkat dearajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang

kepada hidup bahagia.2

Dari pengertian tersebut kata Islam dekat artinya dengan kata agama yang

berarti menundukkan, patuh, balasan, dan kebiasaan, Islam sudah

menggambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh

kepada tuhan keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman orang yang

2 Abdullah, M.Yatimin. Studi Islam Kontemporer. AMZAH. Jakarta 2006 Hal 7

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

6

tidak patuh kepada tuhan sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah diri

sendiri.

Secara istilah Islam adalah agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad

SAW berpedoman kepada kiab suci Al-Quran yang diturunkan kedunia melalui

wahyu allah SWT.3

Dengan demikian, posisi nabi dalam Islam diakui sebagai yang

ditugaskan oleh allah swt untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat

manusia. Dalam proses penyebaran ajaran agama Islam nabi terlibat dalam

memberi keterangan, menjelaskan uraian dan contoh praktiknya, sesuai batas-

batas yang ditentukan.Islam artinya penyerahan diri kepada Allah, tuhan yang

Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Maha Esa. Penyerahan itu diikuti

dengan kepatuhan dan ketaatan untuk menerima dan melakukan apa saja

perintah dan larangan-Nya.

Sistem nilai adalah suatu tumpuan norma-norma yang dipegangi oleh

manusia sebagai makhluk individual dan sebagai makhluk sosial, baik itu berupa

norma tradisional maupun norma agama yang telah berkembang dalam

masyarakat. Dengan demikian, sistem nilai ini memiliki potensi mengendalikan

,mengatur dan mengarahkan masyarakat itu sendiri, termasuk di dalamnya

poetensi rohaniah yang melestarikan eksistensi masyarakat tersebut.4

Ajaran Islam tidak dapat dilepaskan dari sistem nilai. Sebuah sistem nilai

yang bersumber dari sang maha pencipta. sistem tersebut terumus lengkap dan

3 Dewan Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Pusat Bahasa Dep.

Pendidikan Nasional. Jakarta.2001 hal 444.

4 H.M. Arifin, Pendidikan islam; pendekatan sistem dan proses; ( Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada 2016); Bab.III h .45

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

7

sempurna itu mengacu kepada hakikat penciptaan manusia itu sendiri, yaitu

sebagai pengabdi(penyembah) allah yang setia pada garis besarnya, sistem nilai

yang berdasarkan agama dapat memberi individu dan masyarakat perangkat

sistem nilai dalam bentuk keabsahan dan pembenaran dalam mengatur sikap

individu dan masyarakat.

Pengaruh sitem nilai terhadap kehidupan individu dirasakan sebagai daya

dorong atau prinsip yang menjadi pedoman hidup. Dalam realitasnya, nilai

memiliki pengaruh dalam mengatur pola tingkah laku, pola berpikir dan pola

bersikap. Dengan demikian, sebagai makhluk ciptaan manusia sudah diarahkan

pada pencapaian puncak sistem nilai itu sendiri, yakni menjadi pengabdi sang

Maha Pencipta. Untuk memenuhi semuanya itu, oleh Sang Maha Pencipta.

Nilai Islam yang terkemas dalam tuntunan akhlak, tuntunan tersebut

teramu dalam rangkaian urutan secara rinci beberapa sistem nilai dalam Islam,

diantaranya adalah Akhlak Terhadap Sesama Makhluk dan Lingkungan Hidup.

B. Kebersihan Lingkungan dalam Islam

a. Nilai-nilai Islam tentang Kebersihan

Menurut Zakiyah Darajat, mendefinisikan nilai adalah suatu perangkat

keyakinan atau perasaan yang diyakini sebgaai suatu identitas yang memberikan

corak yang khusus kepada pola pemikiran dan perasaan, keterikatam maupun

perilaku.5

Dengan demikian, definisi nilai merupakan suatu keyakinan atau

identitas secara umum, maka penjabarannya dalam bentuk formula, peraturan atau

5 Zakiah Darajat, Dasar-Dasar Agama Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h.260

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

8

ketentuan pelaksanaannya disebut dengan norma. Adapun definisi yang benar dan

dapat diterima secara universal menurut Linda dan Richard Eye adalah sesuatu

yang menghasilkan perilaku yang berdampak positif baik yang menjalankan

maupun bagi orang lain.

Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan

bebas dari kotoran, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau.manusia perlu

menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar supaya tidak

menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mapun

bagi orang lain.6

Kebersihan lingkungan menurut Undang-Undang No.23 tahun 1922

pasal 22 menyatakan bahwa kebersihan lingkungan diselenggarakan untuk

mewujudkan kualitas lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan

kesehatan dan keselamatan manusia.7

Jadi, kebersihan lingkungan adalah kemampuan seseoang untuk menegrti

atau memahami untuk menciptakan lingkugan yang sehat, aman, bersih, dan sejuk

sehingga tidak mudah terserang dari berbagai penyakit.

Salah satu aspek kehidupan yang menjadi perhatian islam adalah dan

kebersihan lingkungan penting dalam kelangsungan hidup makhluk Allah

dibumuka bumi. Berdasarkan ajaran islam, rumah yang suci adalah rumah yang

terawat, bersih, dan lingkungan sekitar yang bersih. Ada beberapa Sistem nilai

6 Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI http://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan

7 Marsaulina, Undang-Undang Kebersihan Lingkungan dalam digilib.unila.ac.id

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

9

dalam islam yaitu:nilai akidah, nilai ibadah, nilai sosial, nilai akhlak,dan nilai

ibadah.8

a. Nilai Akidah

Akidah menurut bahasa berasal dari kata Al-aqdu (ikatan) menurut

Abu Bakar Jabir al-Jazairy, Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat

diterima secara Pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan

kebenaran itu.

Sedangkan menurut Hasan Al-Banna , akidah adalah perkara yang

harus diyakini oleh hati seseorang, hal tersebut menyangkut tentang

ketentraman hati dan jiwa dan tidak ada sediktpun kkeraguan

didalamnya. Salah satu contoh yaitu hadis tentang kebersihan sebagaian

daripada iman. Akidah sebagai dasar utama ajaran islam bersumber pada

Al-quran dan sunnah. Akidah islam mengikat seorang muslim sehingga ia

terikat dengan segala aturan hukum yang datang dari islam.9

Oleh karena itu, menjadi seorang muslim berarti meyakini dan

melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran islam, seluruh

hidupnya didasarkan kepada ajaran islam.

b. Nilai Sosial

Kata sosial berasal dari bahasa latin “ socii” yang artinya sekutu.

Istilah tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan

bermasyarakat, misalnya mengarah kepada rasa empati terhadap orang

8 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: PT, Al-Ma‟arif,

1987), hal.23.

9 Rahmatunz Definisi Akidah Menurut Hasan Al-Banna dalam

https://brainly.co.id/tugas/4699834

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

10

lain yang disebut dengan jiwa sosial.Suka memperhatikan kepentingan

umum yaitu seka menolong, menderma, dan sebagainya. Sehingga

pengertian sosial dapat didefinisikan sebagai rangkaian norma, moral,

nilai dan aturan yang bersumber dari budaya masyarakat. Sosial

merupakan sifat yang mengarah padamrasa empati terhadap kehidupan

sehingga memunculkan sifat saling tolong menolong. 10

Menurut kaca mata islam nilai sosial Berkaitan dengan bidang

sosial kemasyarakatan Nilai sosial dalam islam yaitu berberilaku baik

kepada sesama, dalam artian membantu orang yang dalam kesusahan,

dan ini telah dijelaskan dalam penggalan ayat Qs Al-maidah: 2

شذيذ ٱلل إ وٱجقىا ٱلل ثى وٱنعذو ول جعاوىا عه ٱل وجعاوىا عه ٱنثر وٱنحقىي

٢ٱنعقاب

Terjemahnya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya.

Maka sungguh tepat apa yang dipaparkan al-quran bahwa manusia tidak

akan pernah rugi selama mereka menegakkan nilai-nilai islam saling tolong

menolong disamping beriman, beramal shaleh, dan bertakwa kepada Allah Swt.

Dengan demikian menolong dalam berbuat kebiakan tidak hanya berdampak bagi

oraang lain namun juga diri sendiri. Contoh dari nilai sosial adalah budaya gotong

royong.

10

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Arti Sosial versi online dalam jaringan. diakses

pada 22-10-2019 pukul 13.32 wita

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

11

c. Nilai akhlak

Secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari khalak

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak atau khalaq

adalah sifat tertanam dalam jiwa manusia, Adalah suatu perangat keyakinan

sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola

pemikiran.

Selain istilah akhlak, juga dikenal istilah etika dan moral, ketiga istilah itu sama-

sama menetukan niat baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Bagi akhlak

standarnya adalah Al-quran dan sunnah.

Spektrum pemaknaan akhlak sekaligus mencakup tataran yang tidak

hanya ditunjukkan kepada hablun minallah dan hablun minannas, melainkan juga

akhlak terhadap alam dan aeluruh isinya. Kemunculan ayat –ayat kauniyah

(bencana di berbagai belahan bumi) jelas menuntut kesadaran serta kepekaan hati

kita akan pentingnya meninggikan akhlak pada dimensi yang ketiga, yaitu tidak

membuat kerusakan dimuka bumi seperti dalam firman Allah Swt. dalam Qs Al-

„Araf : 56

حسي ٱن قرية ي ث ٱلل رح إعا حها وٱدعى خىفا وط

٥٦ول جفسذوا في ٱلرض تعذ إصه

Terjemahnya :

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi setelah (diciptakan )

dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.

Sesungguhnya rahmat allah sangat dekat dengan orang yang berbuat

kebaikan.

Dengan demikian sudah sepatutnya kita menjaga lingkungan, salah

satunya contohnya yaitu menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

12

sampah disembarangan tempat. Membuang sampah pada tempatnya adalah

perilaku yang bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, sebagaimana

rasulullah saw. telah mencontohkan hal tersebut. Sebagaimana diketahui,

berdasarkan definisi kamus besar bahasa indonesia sampah adalah sebagai barang

yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Perhatian semacam ini

telah di sampaikan.

Kebersihan menjadi salah satu faktor utama terwujudnya hidup yang

bersih, sehat, dan nyaman. Terhindar dari dari berbagai macam penyakit sangat

tidak dingingankan oleh setiap orang. Istilah lingkungan sebagai ungkapan singkat

dari lingkungan hidup merupakan ahli bahasa dari istilah asing environment

( Inggris) dan Al-biah ( Arab). Ilmu yang mengkaji tentang lingkungan hidup ini

disebut ekologi.11

Perlu disadari, bahwa manusia adalah bagian dari makhluk ciptaaan allah.

Di luar diri manusia, masih banyak makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Makhluk

ciptaan Allah ini ada yang bersifat non-materi seperti malaikit, jin, iblis,dan setan,

sedangkan mahluk ciptaan yang bersifat materi adalah seperti manusia, flora

(tumbuh-tumbuhan) dan fauna (hewan).

Hakikatnya alam semesta ini diciptakan untuk kepentingan hidup

makhluknya, termasuk manusia. Diungkapkan dalam QS.ar- Rahman (55) :10-12

او ١٠وٱلرض وضعها نلاو كهة وٱنخم رات ٱلك ١١ فيها ف يحا ١٢ وٱنحة رو ٱنعصف وٱنر

11

Arif sumantri, kesehatan lingkungan ( jakarta: kencana prenada Media Group, 2010)

h..3

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

13

Terjemahnya:

Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk-Nya, dibumi ada buah-

buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-

bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.12

Oleh karena itu, manusia harus menjaga makhluk hidup baik hewan

maupun tumbuh-tumbuhan seperti pepohonan, dan lain-lain. Karena Allah Swt.

menciptakan semua kondisi alam dan lingkungan yang sudah sangat sempurna.

Semuanya sudah tertata dengan baik, selaras dan serasi dengan seluruh kehidupan

maupun kebutuhan makhluk-Nya. Termasuk manusia.

Tugas kekhlalifahan manusia tak dapat dilepaskan dari pemeliharaan

tatanan. Memelihara keseimbangan itu, agar terbentuk keharmonisan dalam

kehidupan manusia dengan alam lingkungannya. Perlu ada kepeduliaan terhadap

lingkungan hidup, sementara tuntunan akhlak terhadap lingkungan hidup

menawarkan solusi tepat guna, tepat sasaran, dan tepat hasil.

Salah satu nilai islam terhadap lingkungan yaitu akhlak terhadap

lingkungan adalah menjaga dan memelihara kelestarian alam, dalam sebuah hadis:

Artinya :

“Takutlah kepada kedua hal yang dilaknati (Allah), yaitu orang yang

membuang hajat di jalan umum atau dibawah pohon tempat orang

berteduh”.13

12

Alquran dan Terjemahnnya QS. 55:10-12 Quran.ms.word.

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

14

Dengan demikian sebagai umat muslim seharusnya menjaga kebersihan

lingkugan, Nabi Muhammad Saw. telah memberi perhatian dangat besar terhadap

kebersihan dan kesehetan lingkungan. Hal itu telah mendahului deklarasi maupn

komitmen–komitmen kebersihan lingkungan berbagai organisasi dunia dan juga

pesan-pesan sebagai riset ilmiah modern mengenai tekanan terhadap lingkungan

dan pengaruhnya terhadap kesehatan, beberapa poin pedoman dasar yang

diajarkan Nabi Saw. antara lain:

1. Tidak mengotori sumber-sumber air

2. Membersihkan halaman dan rumah

3. Menghilangkan halangan yang merintangi atau mengusik pengguna jalan,

pasar dan tempat umum lainnya.

4. Mengharamkan memotong pohon dan tanaman di tempat-tempat umum.

Uraian diatas mengantar kepada kesimpulan, bahwa Islam sebagai sistem

nilai terangkum dalam kemasan akhlak, puncak dari penerapan nilai-nilai islam

adalah al-akhlak al-karimah (akhlak yang mulia). Dalam konsep al-akhlak al-

karimah terangkum semua bentuk jalinan hubungan timbal balik dalam tiga

dimensi. Dimensi pertama, jalinan hubungan antara manusia ( makhluk) dengan

allah ( Khalik). Pada dimensi kedua, jalinan hubungan antar sesama makhluk.

Baik makhluk individu maupun sosial. Sedangkan dimensi ketiga, jalinan

hubungan antara manusia dengan seluruh makhluk ciptaan Allah Swt.

Dalam sebuah hadis disebutkan ;

13 ( HR. Muslim) Pendidikan islam; pendekatan sistem dan proses; ( Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada 2016) h.79

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

15

Artinya:

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, terlah

menceritakan kepada kami Abu Amir al-Aqadiy, telah mencritakan kepada

kami Khalid bin Ilyas, dan dia berkata, aku telah mendengar Sa‟id bin al-

Musayyab berkata : Sesungguhnya Allah itu baik, Allah itu suci (suci) dan

menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai kemuliaan,

Allah itu penderma dan menyukai kedermaan maka bersihkanlah teras

rumahmu dan janganla menyerupai kaum yahudi ”.14

( HR.Tirmidzi)

Uraian hadis tersebut mengemukakan bahwa betapa Allah Swt. sangat

menyukai kebersihan, kebersihan yang dimaksud adalah bagaimana kita menjaga

kebersihan badan, lingkungan, tempat tinggal, diantaranya adalah menjaga

kebersihan rumah (tempat tinggal), mengapa perlu menjaga kebersihan. Alasan

pertama, karena jin dan setan sangat menyukai tempat-tempat atau ruangan yang

kotor, contohnya: kamar mandi, lubang saluran air, ruangan kosong, dan kamar

tidur.

Dengan demikian, konsep kebersihan dan kesucian yang berdasarkan

keyakinan dan kebudayaan masing-masing ada nuansa perbedaan lidahnya; gajah,

kerbau, dan babi yang kesohor makhluk “menjijikan” mandi di kubangan, dan

demikian seterusnya. Dalam bahasa Indonesia terdapat kotor dan jijik serta

kebalikannya, bersih dan suci. Namun, semua itu baru pada tingkat lahiriyah.

14

Abi Isa Muhammad bin‟Isa bin Saurah al- Tirmidzi, Jami‟ Tirmidzi, ( Riyadh: Bait al-

Afkar), h.44

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

16

Lalu, bagaimana Islam memberi makna kebersihan tersebut, yang menarik dalam

kehidupan sehari-hari kita sering mndengar bahkan melakukannya sendiri, bukan

hanya membersihkan badan kita, tetapi pakaian, rumah, halaman, kendaraan dan

lain-lain. Mencuci diambil dari kata “mensucikan”, membuat suci yang identik

dengan bersih. Ini artinya, apapun yang ada harus dibersihkan atau disucikan.

Manfaat menjaga kebersihan antara lain:

a) Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.

b) Lingkungan menjadi lebih sejuk.

c) Bebas dari polusi udara

d) Air menjadi lebih bersih dan aman untuk diminum

e) Lebih tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.15

b. Dalil tentang Pentingnya Kebersihan Lingkungan

Besarnya perhatian Islam terhadap kebersihan dapat dilihat dari urutan

tuntunan yang tercantum dalam Al-Quran. Surah pertama yang diturunkan

mengenai manusia untuk berpengetahuan QS. al-Alaq :1-5. Sedangkan surah

yang Kedua mengajak manusia untuk memperhatikan soal kebersihan adalah QS.

al-Mudassir (74) :4. Terdapat beberapa dalil al-Quran dan hadis Rasulullah yang

berbicara tentang kebersihan, di antaranya adalah sebagai berikut:

15

Laila , “Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan ” dalam digilib.unila.ac.id

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

17

1. Menjaga Kebersihan tempat Ibadah.

وٱلل أ يحطهروا رجال يحثى في ل يىو أحق أ جقىو في أو سجذ أسس عه ٱنحقىي ي أتذا ن ل جقى في

طهري ١٠٨يحة ٱن

Terjemahnya :

Janganlah engkau melaksanakan sholat dalam masjid itu selama-lamanya.

Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah

lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada

orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang yang

bersih. QS.at-Taubah (9): 108

Uraian ayat tersebut menggambarkan bahwa ketika hendak masuk

kedalam masjid haruslah dalam keadaan bersih, dari najis dan hadas. Seperti

halnya orang yang mensucikan diri dari sikap waro dan beristigfar dari dosa-dosa

dan kemaksiatan. Oleh karenanya janganlah sekali-kali sengaja ingin mengotori

tempat ibadah, contoh nya seperti orang belum mandi junub, dilarang masuk

kedalam masjid, orang yang sedang haid, dikhawatirkan darah mereka akan

menetes.

c. Aspek Kebersihan Lingkungan dalam Islam

Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang

dinilai kotor. Kotoran yang melekat pada badan, pakaian, tempat tinggal, dan

lainnya. Umpamanya badan terkena tanah atau kotoran tertentu, maka dinilai

kotor secara jasmaniyah, tidak selamanya tidak suci. Jadi, ada perbedaan antara

bersih dan suci. Mungkin ada orang yang tampak bersih, tetapi tak suci. Namun,

yang kotor dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

18

Hadis-hadis yang menjelaskan atas kepedulian Rasul terhadap kebersihan

dan kesehatan lingkungan, sebagai berikut:

1. Kebersihan Lingkungan Sebagian dari Iman

Artinya:

“Diriwayatkan dari Malik Al Asy‟ari dia berkata Rasulullah Saw.

Bersabda: kebersihan adalah sebagain dari iman, bacaan alhamdulillah

dapat memenuhi mizan, dan bacaan subhanallah, walhamdulillah

keduanya memenuhi antara langit dan bumi , dsn shalat adalah cahaya,

dan shadaqah adalah pelita, sabar adalah sinar, dan Al-quran adalah

pedoman bagimu”. ( HR.Muslim).

Uraian hadis tersebut menggambarkan bahwa betapa Islam sangat

menjunjung tinggi nilai-nilai kebersihan, kebersihan yang dimaksud adalah

kebersihan hati dari segala bentuk kemusyrikan terhadap Allah swt. Dan juga

kebersihan diri dari hadas ataupun najis.

2. Memelihara Kebersihan adalah Suatu Kebaikan

Artinya :

“Telah mencerikan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya

bacakan di hadapan malik; dari Sumaiy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah

bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda; “ Ketika laki-laki

sedang berjalan dan menemukan ranting berduri di tengah jalan, kemudian

dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur kepadanya

lalu mengampuni dosa-dosanya”.16

( HR. Muslim)

16 Imam an-nawawi, Syarah Shahih Muslim, V. 11 ( Jakarta: Darus Sunnah, 2014).

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

19

Uraian hadis tersebut menggambarkan betapa besar pahala yang

didapatkan seorang muslim yang mengerjakan suatu kebaikan, hanya dengan

menyingkirkan batu atau kerikil , ranjau atau pengahambat jalan yang bisa

membahayakan pengguna jalan. Kesadaran seperti ini masih di abaiakan oleh

masyarakat, oleh karena itu betapa pentingnya kesadaran dalam kehidupan

bermasyarakat, menebarkan kebaikan dimulai dari hal terkecil hingga hal terbesar.

3. Dilarang Mengotori Tempat Umum

Artinya:

“Telah menceritakan kepada kami ishaq bin suwaib al-Ramliy dan Umar bin

Khattab dan hadisnya lebih sempurna; bahwasanya said telah menceritakan

kepada mereka, katanya: Nafi‟ bin Yazid bercerita kepada kami . Haywah bin

Syuraih telah menceritakan kepadaku bahwa Aba said al-Himyary

menceritakan nya dari Mu‟ads bin Jabal, seraya berkata: Rasulullah Saw.

bersabda: “ Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu buang hajat pada

sumber air, tempat berlalunya manusia pada tempat berteduh”.17

( HR. Abu

Dawud)

Berdasarkan hadis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mencemari

sumber air adalah dengan membuang hajat di sungai, membuang limbah pabrik,

sampah plastik, membuang kotoran, membuang sampah tidak pada tempatnya

merupakan perbuatan yang tidak disenangi oleh Allah Swt. Sampah atau kotoran

akan menjadi sarang kuman, kerubunan lalat yang akan membawa penyakit.

17 Abi Dawud Sulaiman bin al-Asy‟ats, sunan Abi Dawud, ( Riyadh; Bait al-Afkar), h.28

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

20

Oleh karena itu marilah menjaga kebersihan limgkungan hidup, untuk

keberlangsungan kehidupan, keseimbangan ekosistem alam.

4. Untuk kesegaran jasmani (kesehatan) perlu memelihara lingkungan

hidup

Al-Qur‟an dan hadits banyak menggunakan lafal atau kosa kata thaharah

yang mengindikasikan pada kesucian badan dari kotoran dan najis. Dalam surat

al-Maidah: 6 dan surat an-Nisa : 43, ayat tersebut mewajibkan wudhu atau mandi

sebelum shalat, tampak mengandung dua makna sekaligus, yaitu thaharah

secara hissiyah-jasmaniyah (konkrit-nyata) karena dibersihkan oleh air

dan thaharah maknawiyah (abstrak) karena dibersihkan dengan air atau tanah

ketika air itu tidak ada.

Dikatakan dua makna, “Sesungguhnya Allah adalah pengampun dan

penyayang” pada akhir surat an-Nisa:43 karena wudhu dan mandi juga shalat

adalah jalan membersihkan dosa.

Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa kebalikan dari thaharah

adalah najasah atau najis. Dalam ungkapan lain ada juga ungkapan

danas, kotor. Dalam Islam istilah najis terkonsep dalam fuqaha. Dikalangan

fuqaha najis digolongkan pada najis mughallzhah dan

mukhaffafah. Dikatakan mughallazhah karena dalam membersihkannya di

samping menggunakan air sebanyak tujuh kali juga najis mukhaffafah yaitu najis

yang cukup dicuci dengan sekali atau dua kali.18

18

*Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS).

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

21

Kebersihan sangat diperhatikan dalam Islam baik secara fisik maupun

jiwa, baik secara tampak maupun tidak tampak. Dianjurkan pula agar memelihara

dan menjaga sekeliling lingkungan dari kotoran agar tetap bersih. Dalam

pandangan Yusuf al-Qardawi ia menyebutkan bahwa perhatian as-sunnah al-

nabawiyah terhadap kebersihan muncul dikarenakan beberapa aspek, yaitu :

Pertama, Sesungguhnya kebersihan adalah sesuatu yang disukai Allah swt.

Sebagaimana dalam firman-Nya Q.S al-Baqarah ( 2) : 222.

.... حطهري ويحة ان اتي يحة انحى ٢٢٢إ

Terjemahnya :

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri ‟‟.

Dengan demikian sebagai umat Islam sudah seharusnya menerapkan ayat-

ayat Allah dalam kehidupan bermasyarakat, dan ayat di atas mmenyatakan bahwa

Allah menyukai orang yang mensucikan diri, sebagaimana telah diketahui bahwa

syarat sahnya salat adalah bersih atau suci dari hadas dan najis.

Kedua, kebersihan itu adalah cara untuk menuju kepada kesehatan badan dan

kekuatan. Sebab hal itu merupakan bekal bagi tiap individu. Disamping itu, badan

adalah amanat bagi setiap muslim. Dia tidak boleh menyia-nyiakan atau

menyepelekan manfaatnya, jangan sampai dia membiarkan badannya diserang

oleh penyakit. Ketiga, kebersihan itu adalah syarat untuk memperbaiki atau

menampakkan diri dengan penampilan yang indah yang dicintai oleh Allah swt

dan Rasul-Nya.Keempat, kebersihan dan penampilan yang baik merupakan salah

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

22

satu penyebab eratnya hubungan seeorang dengan orang lain. Ini karena orang

sehat dengan fitrahnya tidak menyukai sesuatu yang kotor.19

Banyak ayat al-Quran dan Hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan

mewajibkan setiap manusia untuk menjaga lingkungan dan keberlangsungan

kehidupan makhluk lain di bumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan

dan konservasi lingkungan menyatu dengan konsep keesahan tuhan (Tauhid),

syariah, dan akhlak. Hubungan manusia dengan lingkungan merupakan hubungan

yang dibingkai dengan konsep akidah, yakni konsep kemahklukan yang sama-

sama tunduk patuh pada aturan Allah Swt. Yang pada akhirnya semua kembali

kepada-Nya. Islam menjadikan kebersihan sebagai akidah dengan sistem yang

kokoh bagi seorang muslim, bukan semata-mata takut kepada penyakit, akan

tetapi sebagaimana telah diketahui bahwa mencegah lebih baik daripada

mengobati.

d. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan

1) Membuang sampah tidak pada tempatnya

Sampah merupakan material sisa yang tidak di inginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri

dan virus penyebab penyakit. Manfaat yang didapatkan jika membuang

sampah pada tempatnya:

a) Menjaga kebersihan bersih pangkal sehat, jika menginkan diri sendiri,

keluarga dan lingkungan yang harus menjadi awal untuk mencapai

tujuan tersebut.

19

Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Peradaban : Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu

Pengetahuan. Penerjemah Faizah Firdaus. ( Surabaya : Dunia Ilmu, 1997), h. 365-367

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

23

b) Mencegah banjir, banjir merupakan bencana.sampah yang

berhamburan bisa menghambat aliran air dan resapan air. Perlu

diperhatikan disini agar setiap keluarga menyediakan bak sampah,

agar bisa meminimalisir sampah berhamburan di tempat yang tidak

seharusnya.

c) Mencegah bau tidak sedap,agar terlihat rapi dan indah, memudahkan

daur ulang sampah, mencegah kerusakan tanah dan air.

2) Menebang pohon

Pepohonan juga berperan penting dalam kehidupan kita. Pohonlah

yang menghijaukan suatu area, memunikan udara, dan mencegah banjir.

Karena itu masyarakat/ harus menanam pohon dan memeliharanya.

Menurut Islam, menanam pohon adalah ibadah. Karena itulah ada doa

khusus yang dibaca ketika melakukannya. Menebang pohon harus

dihndari. Rasulullah saw.bersabda, “ Janganlah menebang pohon kecuali

terpaksa.”20

3) Mengotori air

Air sangat penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Karena itulah, islam menekankan pentingnya memelihara air supaya tetap

suci dan bersih. Disamping imam baqir as berikut ini, “jangan membuang

air kecil di air yang suci.‟‟21

20

Wasa’il. al-Syi’ah, jil.11. hal.43 dan 44. 21

Nahl’il al-fashahah, no.1559

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

24

4) Kurangnya pengawasan aparat pemerintahan

Kurangnya pengawasan atau ajakan pemeintah terhadap kebersihan

serta tidak adanya program kebersihan lingkungan dari pemerintah

setempat yang menjadi salah satu penyebab kurang perhatian masyarakat

terhadap kebersihan lingkungan.

5) Sikap acuh tak acuh masyarakat

Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah

kebersihan lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri

terhadap lingkungannya. Padahal sudah seharusnya masyarakat menyadari

dan peduli terhadap keadaan lingkungan itu juga mempengaruhi

kehidupan kehidupan masyarakat itu sendiri.Sudah seharusnya masyarakat

berpartisipasi mewuudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Mulailah

dari diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya.

Pada umumnya dari sejarah diketahui, bahwa permasalahan lingkungan

memang muncul akibat aktifitas manusia dalam mengelola alam dan

lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan hidupnya, dan itu

dilakukan dalam rangka pembangunan. Itulah sebabnya, seringkali disebutkan

bahwa permasalahan lingkungan muncul sebagai akibat dari pembangunan.

Menurut Zen, ada empat masalah yang saling kait mengait merangkai masalah

pokok lingkungan, yatitu: “Dinamika pertumbuhan ekonomi, kependudukan,

pengembangan sumber daya alam dan energi, perkembangan ilmu pengetahuan

serta teknologi serta benturan terhadap tata lingkung”.22

22 M.T.Zen, Menuju kelestarian lingkungan hidup, Gramedia, Jakarta,1981, h.2-3

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

25

Lingkungan yang bersih dapat membuat penghuninya pun nyaman untuk

tinggal. Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman bukanlah

persoalan ynag sulit. masyarakat dapat melakukannya dengan membersihkan

rumah secara rutin setiap hari dan juga jangan membuat sampah sembarangan.

Jika lingkungan sudah tidak bersih lagi maka akan sangat berbahaya bagi

kesehatan penghuninya. Maka dari itu masyarakat harus menjaga hal tersebut agar

beberapa penyakit tidak bersarang di tubuh akibat lingkungan yang kotor.

Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan karena lingkungan yang

tidak bersih:

1. Disentri

Penyakit ini disebabkan karena makanan yang tidak sehat dari lingkungan

yang tidak bersih. Makanan yang terkontaminasi dari bakteri atau tinja ini jika

di konsumsi maka akan menyebabkan disentri. Disentri menyerang usus besar

yang menghasilkan diare yang sangat akut bahkan dapat berdarah jika buang

air besar.

2. Malaria

Malaria terjadi karena adanya gigitan dari nyamuk anopheles. Nyamuk ini

dapat membuat suhu naik dan turun bahkan hingga menggigil. Tentu saja

nyamuk ini dapat hadir di lingkungan yang kotor seperti membuang sampah di

sembarang tempat dan tidak rajin untuk menguras bak mandi dan membiarkan

barang-barang tidak terpakai menumpuk. Oleh karena itu jaga lingkungan

tinggal agar nyamuk ini tidak bersarang.

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

26

3. Tuberculosis (TBC)

Penyakit lainnya yang disebabkan karena lingkungan yang kotor adalah

TBC. TBC dapat menyerang paru-paru, usus maupun kelenjar getah bening.

Penyakit ini disebabkan karena infeksi kuman mikrobakterium tuberculosis.

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Penyakit

ini dapat menular dengan mudah melalui udara. Maka dari itu ciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat di rumah anda.

4 . Tifus Abdominalis

Makanan dan minuman pada lingkungan yang kotor jika makanan dapat

menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya tifus abdominalis. Penyakit ini

menyerang usus halus yang menyebabkan demam tinggi yang

berkepanjangan. Penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri salmonella.

Dengan banyaknya sampah dilingkungan, masyarakat tidak mungkin bisa

sehat bagaimanapun caranya. Jika masyarakat tidak bisa menjaga lingkungan,

bagaimana bisa menjaga kondisi tubuh?. Oleh karena itu biasakan bersihkan

dan jangan buang sampah sembarangan.

Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai usaha

kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan. Upaya

juga berarti usaha, akal, ihktiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan mencari mencari jalan keluar.23

23 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.,1250.

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

27

C. Kerangka konseptual

Implementasi nilai-nilai islam terhadap kebersihan saat ini kurang dan

cenderung tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat muslim

terkhususnya di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat dan kebiasaan yang

telah mengakar membuat hal itu dianggap sudah menjadi hal yang tabu dan

biasa- biasa saja, tanpa adanya rasa peduli terhadap lingkungan. kita bisa melihat

banyak contoh pencemaran lingkungan yang belum bisa teratasi hingga kini.

Untuk memecahkan masalah tersebut terletak pada upaya Masyarakat dan

Pemerintah setempat dalam mengimplementasikan nilai-nilai islam terhadap

kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kabupaten Jeneponto.

Oleh karena itu, dengan mengimplementasikan nilai-nilai islam terhadap

kebersihan akan menghindarkan masyarakat dari segala macam penyakit, dan

menjaga kekhusyuan saat beribadah.

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan metode penelitian field research yaitu penelitian

dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian (terjun

langsung di lapangan), guna memperoleh informasi terhadap masalah-masalah

yang dibahas.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Studi

kasus adalah pengujian intensif menggunakan berbagai sumber bukti terhadap

suatu entitas tunggal yang dibatasi ruang dan waktu. Pada umumnya studi kasus

dihubungkan dengan sebuah lokasi atau sebuah organisasi, sekumpulan orang

seperti kelompok kerja atau kelompok sosial, peristiwa, proses, isu, maupun

kampanye.24

Menurut imam Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang

dilakukan terhadap suatu objek, yang disebut sebagai kasus, yang dilakukan

secara seutuhnya, menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai

macam sumber data. Pada penelitian inimemusatkan diri secara intensif pada

suatu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.

Studi kasus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai

berbagai peristiwa komunikasi konterporer yang nyata dalam konteksnya.

Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif, tentang

24

Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif ; Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,

(Jakarta : Rajawali Pers, 2012), hlm. 19.

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

29

latar belakang masalah, keadaan dan posisi suatu peristiwa yang berlangsung saat

ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).

Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok institusi atau masyarakat.25

Kemudian objek dan sasaran penelitian adalah kasus atau masalah khusus. Itu

berarti, metode studi kasus dirancang untuk menyelesaikan masalah bukan untuk

menemukan atau menciptakan teori baru.26

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto. Objek penelitian ini adalah adalah masyarakat,

pemerintah dan tokoh agama.

C. Fokus Penelitian.

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

a. Implemntasi nilai-nilai islam

b. Kebersihan lingkungan

D. Deskripsi Fokus Penelitian.

Adapun yang menjadi deskripsi fokus penelitian ini adalah :

a. Implementasi Nilai-nilai islam

Nilai adalah suatu tumpuan norma-norma yang dipegang oleh manusia

sebagai makhluk individual dan sebagai makhluk sosial. islam sebagai sistem

nilai-nilai yang terangkum dalam kemasan akhlak, puncak dari penilaian-nilaian

25

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Pratik, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), hlm. 112. 26

Jasa Ungguh Muliawan, Metodelogi Penelitian Pendidikan ; Dengan Studi Kasus,

(Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 85.

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

30

islam adalah al-akhlak al –karimah ( akhalak yang mulia). Sistem nilai yang

terkemas dalam nilai akidah, nilai sosial, dan nilai akhlak.

b. Kebersihan Lingkungan

Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang

dinilai kotor. Kebersihan tersebut meliputi kebersihan badan, pakaian, rumah,

halaman, kendaraan, dan lain-lain. Hal ini demi mencegah pencemaran

lingkungan dan timbulnya berbagai macam penyakit.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Baik yang berupa benda nyata, sesuatu yang abstark, peristiwa/

gejala.27

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh peneliti pada saat penelitian

atau berlangsung. Sumber data primer pada penelitian ini adalah :

masyarakat, pemerintah, petugas kesehatan setempat.

b. Data Sekunder yaitu Sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

buku dan majalah ilmiah referensi yang telah ada. Data sekunder yang

dimaksud peneliti yang ini adalah data yang untuk melengkapi dan

mendukung sumber data primer digunakan sumber data tambahan yang

berupa buku atau catatan, majalah ilmiah, dokumen, surat kabar dan

sebagainya. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan adalah beberapa

buku-buku, dokumen dari internet.28

27 Sukaandarrumidi, Metodologi Penelitian ; Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2012), hlm. 44. 28

28 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hlm. 172.

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

31

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pengumpul

data utama, hal ini dilakukan karena peneliti memahami kaitan kenyataan-

kenyataan di lapangan seperti interaksi antar objek dan subjek. Peneliti sebagai

perencana, pelaksana, menganalisis, menafsirkan hingga pelaporan hasil

penelitian. Penelitian juga menggunakan instrumen bantuan seperti daftar catatan

dan alat tulis.

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi Yaitu berupa teknik yang digunakan sebagai pencatat

dalam melaksanakan observasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan keterangan di atas teknik observasi sangat sederhana tidak

membutuhkan biaya yang terlalu besar. Berhubungan dengan penelitian penulis,

observasi ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan informasi tentang apa

yang akan diteliti.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan Tanya

jawab langsung dengan para informan. Pedoman tersebut berisi sejumlah

pertanyaan menyangkut masalah yang diteliti dalam proposal ini. Menurut Surya:

“Metode wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para

informan dan kegiatannya dilakukan secara langsung”. Adapun alat yang

digunakan dalam wawancara seperti buku tulis/catatan, pensil, pulpen.

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

32

c. Catatan Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode

tersebut digunakan untuk mendapatkan sumber data yang berkaitan dengan

penelitian seperti latar belakang berdirinya remaja masjid, aktivitas remaja masjid

pada umumnya dan remaja pada khususnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi penelitian adalah metode penelitian yang me ggunakan cara

pengamatan terhadap objek yang menjadi pusat perhatian penelitian. Metode

observasi umumnya di tujukan untuk jenis penelitian yang brusaha memberikan

gambaran mengenai peristiwa apa yang terjadi di lapangan. Atau dengan kata lain,

observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung maupun tidak

langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang di lakukan.

Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi yaitu di lakukan dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung terhadap penomena yang akan di teliti.

Dimana dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian perhatian terhadap objek

yang akan di gunakan untuk mengetahui bagaimana Pengimplementasian Nilai-

Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto.

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

33

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih

berhadapan secara fisik. Metode ini digunakan untuk menggali data yang

berkaitan dengan Pola Penerapan nilai-nilai islam terhadap kebersihan

lingkungan masyarakat menjadi sumber informasi dan juga yang akan

diwawancarai adalah:

a. Masyarakat dan Tokoh Agama desa untuk mendapatkan keterangan

mengenai Pola atau tata cara penerapan nilai-nilai Islam tentang lingkngan

di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

b. Pemerintah , untuk mendapatkan informasi mengenai program-program

yang dilakukan untuk menanggulangi dampak dari pencemaran

lingkungan Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis, di dalam melaksanakan Metode dokumentasi peneliti menyelidiki dengan

mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

a. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tambahan sehingga

diperoleh diskripsi yang komprehensif. Dalam penelitian ini dokumentasi

dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data tertulis yang ada di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

34

H. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dilakukan terutama wawancara, proses

selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis atau penafsiran data

merupakan proses mencari dan menyusun atur secara sistematis catatan temuan

penelitian melalui pengamatan dan wawancara dan lainnya untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya sebagai temuan

untuk orang lain, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikannya.

Menurut Lexy Analisis data merupakan proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.

Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis deskriptif,

yaitu suatu model yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

Untuk menghasilkan kesimpulan maka analisis data merupakan langkah

untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat semua data objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil

observasi dan wawancara di Lapangan.

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

35

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok memfokuskan

pada hal-hal penting, kemudian dicari tema dan polanya. Sehingga dapat

memberikan gambaran secara jelas dan dapat mempermudah peneliti untuk

mengumpulkan data berikutnya, yaitu mengenai Implementasi nilai-nilai

islam terhadap kebersihan lingkungan yang dikumpulkan dengan observasi,

wawancara dan dokumentasi untuk kemudian dijadikan rangkuman.

3. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian adalah suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang

memudahkan untuk membuat kesimpulan/ tindakan yang diusulkan.

4. Penarikan Kesimpulan atau verifikasi (Conclusion Drawing / verification)

Langkah keempat yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam pengambilan

keputusan didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan

jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Peneltian

1. Sejarah Berdirinya Desa Bululoe

Sejarah mencatat bahwa Desa Bululoe berdiri pada tahun 1979, menjadi

desa persiapan yang dikelolah oleh Karaeng Gassing. Sekretaris desa yaitu Daeng

Ranca, dan terjadinya desa finitip pada tahun 1982. Sejarah nama Desa Bululoe

yaitu berasal dari bahasa makassar dari kata Bulu‟ yang berarti gunung dan Loe

berarti banyak. Jadi arti dari kata bululoe yaitu banyaknya gunung yang mengitari

desa tersebut, hal ini menandakan bahwa desa bululoe terletak di bawah lembah

pegunungan.29

2. Letak Geografis dan Iklim

Kabupaten Jeneponto adalah daerah yang curah hujannya sangat minim

termasuk di wilayah Desa Bululoe. Musim hujan pada umumnya terjadi pada bulan

November sampai dengan bulan April, sedangkan mkusim kemarau terjadi pada

bulan Mei sampai bulan Oktober. Berdasarkan dari stasiun pengamat iklim

pakkaterang, Desa Bululoe setahun terakhir ini (2006) jumlah curah hujan adalah

1.531 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak ±71 hari, suhu maksimum di Daerah

ini adalah 35°c dan suhu minimum 29°c. Desa Bululoe berada pada ketinggian

antara 500 m -900 m di atas permukaan laut, dengan keadaan topografi

bergelombang sampai berbukit. Jarak ke ibukota Kecamatan 15.500 km dan jarak

29

H. Suardi.S.Pd.I Narasumber Sejarah di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto. Hasil wawancara peneliti pada tanggal 20 juni 2020.

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

37

ke kota Kabupaten 15.80 km. Kelurahan/Desa Bululoe memiliki 6 dusun dengan 6

RW (rukun warga) dari 30 RT (rukun tetangga).

Perjalanan menuju Desa Bululoe, harus melalui perjalanan dari Kabupaten

Gowa sampai ke Kabupaten Takalar, setelah sampai di Kabupaten Takalar masuk

perbatasan antara Takalar dan Jeneponto, perjalanan memasuki kecamatan

Bangkala terdapat sederetan penjual lammang yang berjejeran dipinggir jalan,

kemudian perjalanan berlanjut sekitar lima kilo meter dengan melewati penjual

garam yang berjejeran dipinggir jalan dan lalu memasuki Kelurahan Boyong

Kecamatan Tamalatea yang terdapat barisan warung-warung dan tempat wisata

yang bisa dijadikan tempat beristirahat. Melewati tempat beristirahat tersebut

lanjut perjalanan dengan melewati perjalanan sekitar 10 km sebelum kota

Jeneponto sampai di pertigaan Desa Bungung Lompoa belok kiri dengan melewati

beberapa Desa. Jarak Desa Bululoe ke ibukota Kecamatan 15.50 km dan jarak ke

kota Kabupaten 15.80 km.

Desa Bululoe adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Turatea yang

termasuk wilayah Kabupaten Jeneponto. Wilayah Desa Bululoe yaitu sebagai

berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Parannakeng

b. Sebelah Timur berbatasan dengan gunung Bontoa

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Manngepong

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Datara

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

38

3. Keadaan Demografis

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data sekunder tahun 2016 yang diperoleh dari kantor Desa

Bululoe, jumlah penduduk berjumlah 3.225 jiwa, terdiri dari 1.433 jiwa berjenis

kelamin laki-laki dan 1.822 jiwa, berjenis kelamin perempuan. Desa Bululoe yang

terdiri dari 6 dusun dan pertumbuhan penduduk cenderung meningkat untuk setiap

tahunnya.

b. Jenis Penduduk

Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel 1 berikut ini:

Tabel 4.1

Distribusi jumlah penduduk berdasrkan jenis kelamin di Desa Bululoe

No Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4

5

6

Pangkajene

Bontobiraeng

Kampung beru

Punagayya selatan

Punagayya induk

Palambuta

272

175

149

248

233

356

385

235

204

338

254

406

657

410

353

586

487

762

Jumlah 1433 1822 3255

Sumber Data: Kantor Desa Bululoe Tahun 2020.

Berdasrkan tabel 4.1 bahwa jumlah penduduk yang paling banyak terletak

di Dusun Palambuta berjumlah 762 jiwa, Dusun Pangkajene berjumlah 657 jiwa,

Dusun Punagayya Induk berjumlah 487 jiwa, Dusun Bontobiraeng berjumlah 410

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

39

jiwa, Dusun Punagayya Selatan berjumlah 586 jiwa, dan Dususn Kampung beru

berjumlah 353 jiwa. Adapun apabila dilihat secara keseluruhan jumlah jiwa laki-

laki dan perempuan berbeda sedikit dari segi jumlah, namun lebih banyak jumlah

perempuan dibandingkan jumlah laki-laki.

c. Pendidikan

Adapun distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan

di Desa Bululoe

No

Tngkat Pendidikan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Pasca sarjana (S2,S3)

Sarjana (S1)

Diploma (D1,D2,D3)

SLTA/ sederajat

SMP/ sederajat

SD/ sederajat

Tidak Sekolah

9

35

20

614

625

985

967

Jumlah 3255

Sumber data : Kantor Desa Bululoe Tahun 2020.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang

mendominasi di Desa bululoe yaitu penduduk dengan tingkat pendidikan Sekolah

Dasar (SD) yaitu sebanyak 985 jiwa, pendidikan yang memiliki tamatan pendidkan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebanyak 625 jiwa, penduduk yang

memilikan tamatan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yaitu

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

40

sebanyak 641 jiwa, penduduk yang memiliki tamatan pendidikan Diploma (D1,

D2, dan D3) yaiyu sebanyak 20 jiwa, penduduk yang memiliki tamatan pendidikan

sarjana (S1) yaitu sebanyak 35 jiwa, sedangkan penduduk yang memiliki tamatan

pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) sebanyak 9 jiwa. Hal ini berarti, untuk tingkat

pendidikan di daerah tersebut sudah cukup baik namun perlu adanya perthatian

yang lebih dari pemerintah.

d. Mata Pencaharian

Penduduk Adapun sumber mata pencaharian utama masyarakat Desa

Bululoe adalah petani jagung dan padi, mata pencaharian lainnya adalah

wiraswasta, PNS, buruh tani, sopir, dan tukang ojek. Masyarakat lainnya juga

memilih bekerja sebagai peternak sapi, kuda, kambing, itik, dan ayam petelur

untuk bertahan hidup.

Tabel 4.3

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Bululoe

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Petani

Pensiunan

Tukang ojek

Sopir

PNS

Tukang Batu

Buruh Ternak

378

9

25

9

15

9

2

Jumlah 448

Sumber Data : Kantor Desa Bululoe Tahun 2020.

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

41

e. Sarana dan Prasarana Desa

Keberhasilan suatu daerah tidak hanya dilihat dari segi sumber daya manusia

akan tetapi keberhasilan suatu daerah tidak terlepas dari sarana dan prasarana

pendukung yang memadai. Ketersediaan sarana dan prasarana sangat erat

kaitannya dengan aktivitas keseharian masyarakat seperti sekolah, transportasi,

rumah ibadah, sarana kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4

dibawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi sarana dan prasarana di Desa Bululoe

No Jenis Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kantor Desa

TK/Paud

SD

SMP

SMA

Puskesmas

Posyandu

Pasar

Masjid/Mushollah

Lapangan Sepak Bola

1 Unit

5 Unit

3 Unit

1 Unit

1 Unit

1 Unit

6 Unit

1 Unit

7 Unit

1 Unit

Jumlah 24

Sumber Data: Kantor Desa Bululoe Tahun 2020.

Berdasrkan tabel diatas menunjukkan bahwa sarana dan prsarana di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto sudah cukup memadai. Ini

Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

42

terlihat dari keterpenuhan sarana dan prsarana yang menunjang keberlangsungan

aktivitas masyarakat.

B. Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto

Kebersihan lingkungan adalah keadaan bebas dari kotoran , menciptakan

lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti

demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan

suatu lingkungan yang bersih dan nyaman. Untuk mengoptimalkan Kebersihan

Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto

pemerintah harus memberikan sarana dan prasarana yang memadai, sarana dan

prasarana adapun contoh sarana dan prasarana adalah memberikan pengarahan

kepada masyarakat, dan mobilitas atau alat yang digunakan, seperti mobilitas

pengangkut sampah, bank sampah desa. Hal ini sesuai dengan ungkapan bapak

H. Mantariso S.Pd. selaku Kepala Desa:

“Kebersihan lingkungan di desa bululoe Kebersihan Lingkungan Di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto belum maksimal sesuai

apa yang diharapkan karena belum lengkap sarana dan prasarana.”30

Peneliti juga mewawancarai bapak Mashabta, A.Ma selaku Imam Desa

Bululoe dengan hasil wawancara sebagai berikut:

“Kebersihan lingkungan desa bululoe ada perubahan, tertata lebih baik,

desa lebih bersih. Akan tetapi masih ada masyarakat yang mengotori

sungai, membuang sampah pada sungai.”31

30

H. Mantariso S.Pd. (wawancara langsung, 20-06- 2020)

31 Mashabta. A.Ma ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

43

Dari wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa masih rendahnya

kesadaran membuang sampah pada tempatnya karena belum tersedianya mobilitas

pembungan sampah. Dalam menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dan

pemerintah harus memiliki kesadaran tentang kebersihan, membuang sampah

pada sembarang tempat akan menyebabkan berbagai penyakit, meninggalkan

kesan yang tidak rapi, asri, tidak ada unsur keindahan,

Hal serupa juga diungkapkan oleh Permata Ayu selaku masyarakat Desa

Bululoe juga mengungkapkan bahwa:

“Kebersihan lingkungan desa bululoe masih banyak masyarakat yang

sadar akan kebersihan dan ada yang belum sadar, diantaranya masih

banyak yang membuang sampah di sembarang tempat, membuang

sampah disungai,Tidak menyediakan bak sampah dibelakang rumah,

tidak memisahkan barang organik dan anorganik. Sebagaian masyarakat

perlu disadarkan akan kebersihan”32

Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan rumah dan tempat kita

bekerja. Untuk kebersihan lingkungan disekitar rumah. Sampah yang dihasilkan

rumah tangga seharusnya kita menjadi pilah jadi tiga, sampah organik,sampah

non organik, dan sampah kaca.

Hal tersebut juga diugkapkan oleh ibu Jumrah S.Pd. selaku masyarakat Desa

Bululoe :

“Kebersihan lingkungan desa Bululoe ada perubahan. Mengalami

perkembangan walaupun masih ada masyarakat yang masih bandel,

keluhan masyarakat rata-rata sama yaitu belum ada tempat sampah

umum, sehingga masyarakat masih membuang sampah di pinggiran

sungai.”33

32

Permata Ayu masyarakat desa bululoe ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

33Jumrah S.Pd. masyarakat desa bululoe ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

44

Hal serupa juga diungkapkan oleh bapak H. Lahoddin selaku sekretaris

desa bululoe bahwa:

“Kebersihan lingkungan Sudah baik, akan tetapi sebagian masyarakat

sudah mengaplikasikan kebersihan dan masih ada yang belum

mengaplikasikan, dengan membuang sampah tidak pada tempatnya,

mengotori tempat umum.”34

Bapak H. Nurdin saeni selaku masyarakat desa bululoe juga mengungkapkan

bahwa:

“Kebersihan lingkungan didesa bululoe saya rasa sudah ada peningkatan,

bangunan lebih tertata rapi, asri, walaupun masyarakat masih banyak

membuang sampah di pinggiran sungai.”35

Dalam ajaran agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan

lingkungan, kebersihan tersebut meliputi kebersihan rumah,sumber air, jalanan

atau tempat umum. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi muhammad Saw. Yaitu

kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Salah satu aspek kehidupan yang

menjadi perhatian islam adalah dan kebersihan lingkungan penting dalam

kelangsungan hidup makhluk Allah dibumuka bumi. Berdasarkan ajaran islam,

rumah yang suci adalah rumah yang terawat, bersih, dan lingkungan sekitar yang

bersih.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa kebersihan

lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto sudah ada

perubahan namun tidak signifikan, karena masih ada sebagaian masyarakat yang

34

H.Lahoddin Sekretaris Desa ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

35 H. Nurdin Saeni Masyarakat Desa Bululoe ( wawancara daring, 23-06- 2020 )

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

45

kurang faham atau belum sepenuhnya sadar terkait kebersihan lingkungan dan

karena kurangnya sarana dan prasarana, contoh sarana dan prasarana yaitu

mobilitas sampah, dan tempat sampah yang digunakan untuk menunjang

kebersihan lingkungan.

C. Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan

di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

Setelah penulis menyampaikan pendekatan teoritis yang telah dijelaskan

pada bab II dan bab III. Bagian bab ini menjelaskan hasil-hasil data lapangan yang

didapatkan dari penelitian dan mendiskusikan secara mendalam dengan

membandingkan tinjauan teoritis.

Data yang diperoleh melalui wawancara terhadap masyarakat, pemerintah,

dan tokoh agama di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto,

maka dapat diketahui bahwa ada tiga nilai-nilai islam yang diimplementasikan

yaitu:

a. Nilai akidah, akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara

Pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Dalam hal ini akidah berupa keyakian kebersihan sebagaian daripada iman.

Hal tersebut diungkapkan oleh bapak H.Mantariso S.Pd selaku kepala desa

bululoe:

“Bentuk implementasi nya yaitu jumat bersih, remaja mesjid membersihkan

masjid, mengadakan kerja bakti, karang taruna mengadakan penanaman

pohon, ibu-ibu PKK mengadakan kerja bakti dengan mengaplikasikan nilai-

nilai islam yaitu kebersihan sebagaian dari iman.”36

36

H. Mantariso S.Pd. Kepala Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20 -6-2020).

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

46

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa nilai akidah dalam

Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto berupa keyakinan yang

tertanam disebagian masyarakat yaitu mempercayai bahwa kebersihan sebagian

dari pada iman karena apabila iman dapat dipilah dan dibagi, maka porsi

keberssihan dalam keimanan adalah setara dengan setengahnya dari keimanan.

Hal ini menunjukkan betapa kebersihan merupakan bagian yang sangat mendasar

dalam keimanan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang

dilakukan masyarakat di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto

yaitu salah satunya dengan kegiatan jumat bersih.

b. Nilai sosial, dalam islam yaitu berberilaku baik kepada sesama, dalam

artian membantu orang yang dalam kesusahan,

Ibu Jumrah S.Pd selaku masyarakat desa bululoe mengungkapkan bahwa:

“ Bentuk implementasinya yaitu kerja bakti oleh ibu-ibu PKK, dan saya

terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, karena saya selaku sekretaris

PKK.” 37

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak H.lahoddin selaku sekretaris

desa bululoe mengungkapkan bahwa:

“Pengaplikasiannya yaitu lebih kepada ibu pkk yang bekerja bakti,

masyarakat sekali-kali juga melakukan jumat bersih membantu remaja

masjid.kemudian baru-baru ini masyarakat bersama pemerintah

melakukan fogging atau penyemprotan di setoap dusun guna menghindari

penyebaran virus covid-19”38

37

Jumrah.S.Pd. Masyarakat Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20-06- 2020 )

38 H.Lahoddin Sekretaris Desa ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

47

Hal ini juga diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

bahwa masyarakat melakukan kegiatan sosial dengan penyemprotan disenfektan

untuk penanggulangan pandemi covid -19.

Bapak H. Nurdin saeni selaku masyarakat desa bululoe juga mengungkapkan

bahwa:

“Bentuk Implementasi dari Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebesihan

Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto

menurut saya yakni remaja masjid bersama masyarakat bergotong royong ,

melakukan jumat bersih. Semoga itu bisa ditingkatkan lagi.”39

Kemudian adapun faktor yang menghambat Implementasi Nilai-Nilai Islam

terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto menurut bapak H.Mantariso S.Pd selaku kepala desa bululoe

mengatakan bahwa:

“Faktor penghambat nya yaitu belum lengkapnya sarana dan prasarana di

desa ini, masyarakat juga belum ada tempat sampah nya di depan setiap rumah.

insya allah bappeda merencanakan akan memperadakan mobilitas sampah.”40

dalam pelaksanaan dari bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto seperti yang telah dikatakan oleh bapak h. Mantariso bahwa belum

lengkapnya sarana dan prasarana. Seperti yang kita ketahui bahwa tempat sampah

merupakan benda paling pentung dalam kegiatan membersihkan.

39

H. Nurdin Saeni Masyarakat Desa Bululoe ( wawancara daring, 23-06- 2020 )

40 H. Mantariso S.Pd. Kepala Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20 -6-2020).

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

48

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa nilai sosial dalam

Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto adalah berupa berbagai

kegiatan kerja bakti, gotong royong, dan kerja sama antara masyarakat dan

pemerintah dalam menjaga kebersihan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejatinya manusia adalah

makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain dan melakukan berbagai

kerja sama. Ada banyak manfaat dalam berkerja sama atau gotong royong, yaitu

membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar, mempererat tali

persaudaraan, menciptakan rasa kebersamaan dan kasih sayang.

c. Nilai akhlak, spektrum pemaknaan akhlak sekaligus mencakup tataran

yang tidak hanya ditunjukkan kepada hablun minallah dan hablun minannas,

melainkan juga akhlak terhadap kebersihan lingkungan dan seluruh isinya.

Seperti yang diungkapkan oleh ibu Permata ayu selaku masyarakat desa

bululoe mengungkapkan bahwa :

“Penerapan atau pengimplementasiannya yaitu saya lihat adalah

masyarakat dan pemerintah melakukan penanaman seribu pohon.”41

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai akhlak dalam

Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa

Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto adalah berupa berbagai

kegiatan seperti penanaman seribu pohon oleh karangtaruna dalam menjaga

41

Permata Ayu Masyarakat Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20-06- 2020 )

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

49

kebersihan lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Karena manusia dan alam

memiliki kesamaan yakni merupakan makhluk, sudah seharusnya manusia dapat

menjaga hubungan harmonis dengan alam dengan merawat dan menjaga

kebersihan lingkungan dan tidak merusaknya.

D. Upaya pemerintah dalam Implementasi Nilai-Nilai Islam terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto.

a. Himbauan kepada masyarakat

Himbauan adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan nilai atau

aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok arau

masyarakat Hal tersebut diungkapkan oleh bapak H. Mantariso selaku kepala desa

bululoe :

“Terkait upaya untuk implementasinya, Badan perencanaan pembangunan

daerah kabupaten jeneponto merencanakan mobilitas sampah di desa

bululoe. kemudian upaya saya adalah lebih gencar lagi dalam

Menghimbau atau mengarahkan kepada masyarakat untuk menjaga

kebersihan lingkungan dengan bekerja sama dengan perangkat desa dan

tokoh agama. 42

Hal ini menandakan bahwa himbauan merupakan upaya yang sering

digunakan dan sangat perlu dalam implementasi Nilai-Nilai Islam terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto. Pemerintah melakukan penyuluhan atau sosialisasi, ini adalah suatu

cara yang dianggap paling efektif agar masyarakat mengetahui pentingnya

menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menyampaikan dampak yang timbul

42

H. Mantariso S.Pd. Kepala Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20 -6-2020).

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

50

sekiranya akan menyadarkan banyak orang akan bahaya lingkungan kotor dan

memotivasi agar bisa menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian berdasarkan

hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa upaya dalam implementasi

nilai-nilai islam terhadap kebersihan lingkungan yaitu memperadakan sarana dan

prasarana, hal tersebut telah direnacakan oleh badan penyelenggaraan

pembangunan daerah kabupaten jeneponto.

Hal serupa diungkapkan oleh Bapak H. Lahoddin selaku sekretaris desa

bululoe yang juga mengungkapkan bahwa:

“Peran pemerintah yaitu selalu mengarahkan masyarakat untuk bekerja

sama dengan aparat desa dan tokoh untuk menjaga kebersihan

lingkungan.”43

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga

kerjasama dengan aparat pemerintah desa untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Tentu dengan adanya kerjasama yang terjain akan membuahkan hasil yang lebih

maksimal.

Hal tersebut juga sesuai dengan ungkapan Bapak Mashabta selaku imam

desa bululoe mengungkapkan bahwa:

“Menghimbau masyarakat, menyampaikan, biasanya dilakukan yaitu

metode ceramah, metode tersebut biasa saya lakukan dalam khutbah

jumat , kemudian bergotong royong dengan masyarakat agar masyarakat

mengetahui betapa pentingnya kebersihan lingkungan yang sesuai

dengan sesuai ajaran islam.”44

43

H.Lahoddin sekretaris desa ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

44 Mashabta A.Ma Imam Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20-06-2020)

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

51

Himbauan menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan

berbagai macam metode yaitu: metode ceramah, diskusi dan penyuluhan. Dalam

hal ini pemerintah dan para tokoh agama juga menggunakan metode ceramah

dalam memahamkan masyarakat terkait pentingnya mengamalkan nilai-nilai

Islam terutama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan yang biasa dilakukan

melalui pengajian, khutbah jumat, dan kultum.

Dari beberapa wawancara diatas dapat diketahui bahwa upaya yang

dilakukan pererintah dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto adalah dengan

menghimbau atau mengarahkan, dan menyampaikan dengan metode ceramah.

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto” , maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kebersihan Lingkungan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto sudah ada perubahan namun tidak signifikan, karena masih ada

sebagaian masyarakat yang kurang faham atau belum sepenuhnya sadar

terkait kebersihan lingkungan dan karena kurangnya sarana dan prasarana,

contoh sarana dan prasarana yaitu mobilitas sampah, dan tempat sampah yang

digunakan untuk menunjang kebersihan lingkungan.

2. Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkunan di

Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto adalah sebagian

daripada iman dan nilai sosial atau budaya yakni sikapalah dengan

menggunakan beberapa nilai yaitu: (1) nilai akidah, misalnya kegiatan jumat

bersih, (2) nilai sosial, yaitu gotong royong masyarakat desa buluoe dalam

membersihkan lingkungan desa bululoe kecamatan turatea kabupaten

jeneponto. (3) nilai akhlak yaitu kegiatan seperti penanaman seribu pohon

oleh karangtaruna dalam menjaga lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto. Bentuk implementasi kebersihan bukan hanya

kebersihan lingkungan yang kasat mata akan tetapi juga meliputi kebersihan

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

53

akal, perilaku yang menyimpang, seperti narkoba, pergaulan bebas, dan

lainnya.

3. Upaya pemerintah dalam Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkunan Di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto dilakukan himbauan kepada masyarakat dengan metode ceramah,

diskusi dan penyuluhan. Dalam hal ini pemerintah dan para tokoh agama juga

menggunakan metode ceramah dalam memahamkan masyarakat terkait

pentingnya mengamalkan nilai-nilai Islam terutama dalam hal menjaga

kebersihan lingkungan yang biasa dilakukan melalui pengajian, khutbah

jumat, dan kultum. Kemudian upaya dalam implementasi nilai-nilai islam

terhadap kebersihan lingkungan yaitu memperadakan sarana dan prasarana,

hal tersebut telah direncanakan oleh badan penyelenggaraan pembangunan

daerah Kabupaten Jeneponto.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka diajukan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah : Diharapkan untuk dapat menjadikan penelitian ini sebagai

acuan unuk instansi atau lembaga-lembaga bahwa betapa pentingnya

dalam menerapkan nila ajaran Islam terhadap kebersihan lingkungan

dengan melengkapkan sarana prasarana atau fasilitas yang menunjang

kebersihan lingkungan.

2. Masyarakat: Diharapkan dalam menerapkan dan memiliki kesadaran akan

pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan

Lingkungan Desa Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

54

3. Tokoh agama: Diharapkan dapat memahamkan masyarakat tentang Nilai

ajaran islam terhadap kebersihan lingkungan yang berlandaskan al-quran

dan as-sunnah.

4. Peneliti : Peneliti pun diharapkan dapat Mengimplementasikan Nilai-Nilai

Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan, karena manusia tidaklah

sempurna sehingga peneliti membutuhkan kritik dan saran demi

perbaikan penelitian kedepannya.

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

55

DAFTAR PUSTAKA

Al- Quran-al-Karim dan Terjemahnya.

Arifin H.M. 2016. Pendidikan islam; pendekatan sistem dan proses; Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada.

Al-Qaradhawi Yusuf. 1997. Fiqih Peradaban : Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu

Pengetahuan. Surabaya : Dunia Ilmu

Andarrumidi Suka, 2012. Metodologi Penelitian ; Petunjuk Praktis Untuk

Pemula, yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Arikunto Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta:Rineka Cipta.

Dewan Redaksi, 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:

Pusat Bahasa Dep. Pendidikan Nasional.

Depdikbud , 2002 Kamus Besar Bahasa Indonesia ;Jakarta: Balai Pustaka

D.Marimba Ahmad, 1987 Pengantar Filsafat Pendidikan Islam; Bandung : PT,

Al-Ma‟arif,

Gassing, Qadir, 2011. Etika Lingkungan Dalam Islam; Alaudddin Universitas

Press.

Gunawan , Imam..2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Pratik; Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Suardi Narasumber Sejarah di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto. Hasil wawancara peneliti pada tanggal 20 juni

2020.

Mantariso. Kepala Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20 -6-2020).

Lahoddin sekretaris desa ( wawancara langsung, 20-06- 2020)

Kaelany HD, 2000. Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan / Jakarta: Bumi

Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI

Muliawan ,Jasa Ungguh. 2014. Metodelogi Penelitian Pendidikan ; Dengan Studi

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

56

Kasus, Yogyakarta: Gava Media.

Mashabta A.Ma Imam Desa Bululoe ( wawancara langsung, 20-06-2020)

Laila , “Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan ” dalam digilib.unila.ac.id

Peraturan Menteri PPN/Kepala bappenas. 2016. No. 4

Purnomosidi Dr, 2016. konsep wilayah dan perwilayahan Surabaya.

Sumantri Arif, 2010. kesehatan lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Shomali, Muhammad Ali, 2014. Etika Modern: Pandangan para Filsuf

Mutakhir ; Jakarta :Nur Al-Huda.

Tohirin, 2012. Metode Penelitian Kualitatif ; Dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling, Jakarta : Rajawali Pers.

Yatimin. Abdullah, M. 2006 Studi Islam Kontemporer; Jakarta : . AMZAH

Zen,M.T, 2012. Menuju kelestarian lingkungan hidup; Jakarta, Gramedia.

Zakiah Darajat, 1984 Dasar-Dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

Rahmatunz Definisi Akidah Menurut Hasan Al-Banna dalam

https://brainly.co.id/tugas/4699834

Ketua Umum Persatuan Islam( PERSIS) http.//fiqihislam.thaharah.blogspot.com

Penyebab pencemaran lingkungan https;//www.rijal09.com.

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

57

LAMPIRAN

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

58

PEDOMAN WAWANCARA

KEPALA DESA/SEKRETARIS DESA

Nama :

Nip :

Hari/Tanggal :

Jam :

Lokasi :

1. Bagaimana Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan

Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

2. Adakah perubahan yang lebih baik dari Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto?

3. Bagaimana peran pemerintah dalam Implementasi Nilai-nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto?

4. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan untuk Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto.?

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

59

5. Menurut anda bagaimana Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

6. Apakah Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan

di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto berjalan dengan

baik dan efektif ?

7. Apa faktor yang menghambat Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto?

8. Apa upaya yang dilakukan pihak Pemerintah dalam Mengiplementasikan

Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto.?

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

60

TOKOH AGAMA

Nama :

Nip :

Hari/Tanggal :

Jam :

Lokasi :

1. Bagaimana Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan

Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

2. Adakah perubahan yang lebih baik dari Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto?

3. Bagaimana peran dan Toko Agama dalam Implementasi Nilai-nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto?

4. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan untuk Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto.?

5. Menurut anda bagaimana Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

61

6. Apakah Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan

di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto berjalan dengan

baik dan efektif ?

7. Apa faktor yang menghambat Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto?

8. Apa upaya yang harus dilakukan tokoh dalam Mengiplementasikan Nilai-

Nilai Islam Terhadap Kebersihan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto.?

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

62

MASYARAKAT

Nama :

Nip :

Hari/Tanggal :

Jam :

Lokasi :

1. Bagaimana Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan

Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

2. Adakah perubahan yang lebih baik dari Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto?

3. Bagaimana peran dan Tokoh Masyarakat dalam Implementasi Nilai-nilai

Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan

Turatea Kabupaten Jeneponto?

4. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan untuk Implementasi Nilai-Nilai Islam

Terhadap Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea

Kabupaten Jeneponto.?

5. Menurut anda bagaimana Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto?

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

63

6. Apakah Implementasi Nilai-Nilai Islam Terhadap Kebersihan Lingkungan

di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto berjalan dengan

baik dan efektif ?

7. Apa faktor yang menghambat Implementasi Nilai-nilai Islam Terhadap

Kebersihan Lingkungan di Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto?

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

64

Kantor Desa Bululoe

Wawancara Dengan Bapak Kepala Desa Bululoe

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

65

Wawancara Dengan Bapak Sekretaris Desa Dan Imam Desa Bululoe

Wawancara Dengan Masyarakat Desa Bululoe

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

66

Wawancara Dengan Masyarakat Desa Buluoe

Kegiatan Penanaman Pohon Oleh Karang Taruna Desa Bululoe

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

67

Kegiatan Jumat Bersih, Membersihkan Tempat Wudhu

Kegiatan Penyemprotan Disenfektan

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

68

Ceramah Agama Majelis Taklim

Kegiatan Jumat Bersih Di Masjid

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

69

Kegiatan Penggalian Saluran Air

Kegiatan Kerja Bakti Oleh Ibu Pkk Desa Bululoe

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

70

Karang Taruna Desa Bululoe

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

71

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

72

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

73

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

74

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

75

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP KEBERSIHAN

76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nur Ismi Nur, Lahir di Jeneponto, pada hari Jum‟at

tanggal 14 bulan Maret Tahun 1999 Masehi. Merupakan

anak pertama dari dua bersaudara, buah hati dari bapak

H. Nurdin Saeni dan ibu Hj. Nurintang, Mulai memasuki

jenjang pendidikan formal di SDN 21 Kampung Beru

Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto.

Kemudian melanjutkan pendidikan di MTSN 1Jeneponto, kemudian melanjutkan

pendidikan ke MAN 1 Jeneponto dan lulus pada tahun 2016.

Setelah menamatkan Pendidikan di MAN 1 Jeneponto, penulis

melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam pada tahun 2016.

Atas ridha Allah Swt. dan dengan kerja keras, pengorbanan serta kesabaran pada

tahun 2020 Penulis mengakhiri masa perkuliahan S1 Dengan judul skripsi

“Implementasi Nilai-Nilai Islam terhadap Kebersihan Lingkungan di

Desa Bululoe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto”