implementasi nilai-nilai agama islam dalam...

118
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anugrah Romadhon NIM 1113015000100 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM

INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA

(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Anugrah Romadhon

NIM 1113015000100

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi
Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi
Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi
Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi
Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

i

ABSTRAK

Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama

Islam dalam Interaksi Sosial Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan

Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Impelentasi Nilai-nilai Agama

Islam dalam Interaksi Sosial Mahasiswa di Jurusan Pendidikan IPS. Jenis penelitian

yang digunakan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik sampling dalam

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, adapun penelitian yang

dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu

implementasi nilai-nilai agama Islam di jurusan pendidikan IPS sudah cukup baik

meskipun belum maksimal dalam penerapnnya, akan tetapi mereka berusaha

membiasakan diri untuk selalu menerapkan nilai-nilai agama Islam ketika interaksi

sosial. Selanjutnya faktor utama mereka mengimplementasikan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial dalam kesehariannya yaitu faktor keluarga. Mahasiswa

juga sering canggung mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam dalam

interaksi sosialnya karena sering mendapat respon yang kurang baik ketika

berinteraksi sehingga hal tersebut menjadi kendala mereka.

Jadi dapat kesimpulan dari penelitian ini yaitu implementasi nilai-nilai

agama Islam dalam interaksi sosial mahaiswa pendidikan IPS sudah cukup baik

meskipun belum sepenuhnya dilakukan. Oleh karena itu lembaga kampus perlu

membuat pembinaan karakter melalui kegiataan keagamaan agar mahasiswa

terbiasa bersikap sesuai nilai-nilai agama Islam dalam interkasi sosial sehari-

harinya.

Kata Kunci: Nilai agama Islam dan Interaksi sosial, Mahasiswa

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

ii

ABSTRACT

Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementation of Islamic Religious

Values in Student Social Interaction (Case Study of Social Sciences Department

Students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

This study aims to determine the Implementation of Islamic Values in Social

Interaction of Students in Social Sciences Department of Education. The type of

research used is descriptive qualitative methods. The sampling technique used in

this study is purposive sampling technique, while the research conducted is

observation, interview, and documentation. The result of this study indicate that the

implementation of Islamic religious values in the department of social studies is

quite good although that has not been optimal in its application. In this case, they

try to get used to always applying Islamic religious values in social interaction.

Furthermore, the main factor they are implementing Islamic religious values in

social interactions in their daily lives is the family factor. Students are often

awkward in implementing Islamic religious values in their social interactions

because they often get an unfavorable response when interacting so that becomes

their obstacle.

So it can be concluded from this research that the implementation of Islamic

religious values in the social interaction of social studies students is quite good

even though it has not been fully done. Therefore campus institutions need to make

character building through religious activities so that students are accustomed to

behaving according to Islamic religious values in their daily social interactions.

Keywords: Islamic Religious Values and Social Interaction, Students

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam

penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, nabi penutup pemberi

risalah Islam dari Allah SWT SWT kepada umat manusia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,

motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Dr. Sururin, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Iwan Purwanto, M. Pd., Hormat, kagum

dan terimakasihku padamu, bapak dari para mahasiswa jurusan Pendidikan

IPS ketika di kampus.

4. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Andri Noor Ardiansyah, S,Pd. M.Si,

Terimakasihku padamu.

5. Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., dan ibu Zaharah, M. Ed., Dosen pembimbing

skripsi penulis yang telah sabar membimbing dan memberikan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terimakasih yang tak

terhingga, penulis tidak bisa membalas apapun, semoga Allah SWT

membalas kebaikan ibu semua.

6. Seluruh Dosen dan segenap civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua penulis, ibu Patonah dan bapak A. Kamaludin yang

senantiasa mendukung baik moriil maupun materiil. Terimakasih telah

dengan sabar mendukung dan berdo’a dalam pendidikan penulis semasa

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

iv

kuliah. Kelulusan ini salah satu tanda bakti dan cinta penulis kepada Umi

dan Babah. Semoga Umi dan Babah selalu dilimpahkan kesehatan dan

kebahagiaan. Penulis sangat menyayangi kalian.

8. Kakakku Debi Iswan, Sri Susanti, Lusi Hutami dan Adikku Yunita

Anggraeni, Ani Sumarni, M. Yana Rahmatullah, yang telah banyak

memberikan dukungan dan do’a. Penulis menyayangi kalian semua.

9. Keponakaku Sasa, Irgi, Ihsan, Ijma, Dea, Reza, Sopi, Ica, Anzul, Fikri serta

kakak Iparku Empud, Sulaeman, Popon dan Epi. Terimaksih telah

memberikan support dan do’a kepada penulis.

10. Keluaragaku dari tanah kelahiran Bumi Tegar Beriman, Himpunan

Mahasiswa Bogor (HIMABO) Jakarta. Panutanku: Asep Muhammad

Pajarudin, Arif Hidayat, Ilham Mabruri, Yusuf Mardani, Faisal Wibowo.

Saudara-saudaraku Malik, Muslihin, Rizal, Basjul, Alpandi, Ali Sodikin,

Ali Muharrom, dan lainnya. Kuucapak terimakasih.

11. Keluarga Mahasantri Sabilussalum Sabilussalam (FORKAT) Awing,

Buyung, Andri, Iqbal, Sahrul, Wa Opik, Ikhda, Aay, dan lainnya.

Terimakasih, kalian luar biasa.

12. Keluargaku Himpunan Mahasiswa Sukamakmur (HIMASUKMA), Tum

Andri, Ibnu, Eno, Linda, Zam zam, kembar Diana Nadia, H. Manarul,

Baden, Raffy, Edin, Erli, Mpep, Gini, Adit, Nahdi, Neng Tika, Ica, dan

semuanya. Terimaksih, mari berjuang lagi untuk esok dan seterusnya demi

Sukamakmur yang lebih baik.

13. Keluargaku Hijau Hitam HMI Komisariat Tarbiyah dan Cabang Ciputat,

kepada semuanya ku ucapkan terimakasih atas dinamika dan

pemebelajarannya selama ini.

14. Keluargaku Mahasisa Pendidikan IPS Angkatan 2013. Terimakasih

semuanya.

15. Tak lupa segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

namun turut membantu penulis dalam meneyelesaikan skripsi ini, penulis

tidak bisa membals dengan apapun, semoga Allah SWT SWT membalas

dengan balasan yang sebaik-baiknya.

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ....................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 7

A. Nilai-nilai Agama Islam .................................................................. 7

1. Pengertian Nilai-nilai Agama Islam ............................................. 7

2. Bengtuk Pokok Nilai-nilai Agama Islam ..................................... 8

a. Akidah .............................................................................................. 9

b. Syariah ............................................................................................ 11

c. Akhlak ............................................................................................ 13

B. Interaksi Sosial .............................................................................. 18

1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................... 18

2. Ciri-ciri Interaksi Sosial ............................................................... 19

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

vi

3. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial .................................. 20

4. Faktor-faktor Interaksi Sosial ...................................................... 22

C. Tinjauan Tentang Mahasiswa ........................................................ 23

1. Definisi Mahasiswa ...................................................................... 23

2. Peran Mahasiswa .......................................................................... 24

D. Sosiologi Agama ........................................................................... 27

1. Raymond F. Paloutian .................................................................. 28

E. Penelitian Relevan ......................................................................... 31

F. Kerangka Berfikir .......................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

B. Metode Penelitian .......................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel...................................................................... 38

D. Sumber Data Penelitian ................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 41

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 46

H. Pengujian Keabsahan Data ............................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50

A. Deskripsi Data ............................................................................... 50

1. Profil Umum Jurusan Pendidikan IPS ........................................ 50

2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS ....................................... 53

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

vii

B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................... 54

C. Hasil Penelitian .............................................................................. 55

1. Gambaran Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam

Interaksi Sosial Mahasiswa ................................................................. 56

2. Faktor-faktor yang Mendorong Mahasiswa dalam

Mengimplementasikan Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

Sosial ...................................................................................................... 69

3. Kendala Yang Dialami Mahasiswa dalam

Mengimplementasikan Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

Sosial ...................................................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 74

A. Kesimpulan .................................................................................... 74

B. Implikasi ........................................................................................ 75

C. Saran .............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN ......................................................................................................... 80

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Kerangka Berfikir .................................................................................36

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ...............................................................................39

Table 3.1 Sumber Data Penelitian ......................................................................... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penelitian ................................................................................ 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi ................................................................................ 44

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-

harinya tidak akan bisa lepas dari komunikasi dan interaksi dengan sesama.

Secara definitif, interaksi sosial sendiri berarti adanya hubungan dua orang

atau lebih yang perilaku atau tindakannya direspon oleh orang lain.1 Dalam

interaksi sosial bisa menghasilkan banyak bentuk sosialisasi, diantaranya

interaksi antar individu dengan individu, interaksi individu dengan

kelompok, dan interaksi antara kelompok dengan kelompok.

Perguruan Tinggi merupakan sebuah institusi yang tidak hanya

untuk kuliah, mencatat, mengerjakan tugas dan menuntut ilmu. Akan tetapi

Perguruan Tinggi harus dipahami juga sebagai pembentukan mahasiswa

dalam bermasyarakat dan tempat bersosialisasi dengan orang lain, seperti

terjadinya interaksi sosial baik antara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa

dengan mahasiswa, dan lainnya yang bisa melakukan banyak kegiatan

dikampus.

Perlu diketahui bahwa untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu

di suatu Perguruan Tinggi sebagian besar berasal dari lingkungan sosial

berbeda yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan serta membawa

bentuk interaksi sosial yang berbeda pula, seperti gaya bicara atau logat

bicara daerahnya, pembawaan sikap serta keunikan lainnya. Hal itu akan

menjadikan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Biasanya mahasiswa yang berasal dari suatu kelompok etnis atau

kebudayaan tertentu dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan nilai-

nilai, sikap-sikap, dan kebudayaan yang ada. Sebagai mahasiswa pendatang

akan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar agar

1 M. Amin Nurdin, Ahmad Abrori, mengerti sosiologi (pengantar: memahami konsep-

konsep sosiologi), (Jakarta: UIN JAKARTA PRESS, 2006), h. 52.

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

2

dapat diterima, bukan hanya untuk mempertahankan hidup tetapi juga untuk

kebutuhan-kebutuhan lain yang menyangkut studi.

Menurut Woodworth, bahwa manusia didalam menyesuaikan diri

dengan lingkungannnya selalu mengalami empat macam proses:

1. Individu dapat bertentangan dengan lingkungan

2. Individu dapat menggunakan lingkungan

3. Individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan

4. Individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.2

Mengenai penyesuaian diri ini dapat kita kemukakan yaitu

penyeesuaian diri yang dapat mengubah diri kita sesuai dengan lingkungan

dan penyesuaian diri yang dapat mengubah lingkungan sesuai dengan

keinginan kita. Jadi simpulan pendekatan ini mengatakan bahwa untuk

mengetahui tingkah laku manusia harus dilihat dari individu dan

lingkungan.

Setiap manusia pada dasarnya telah mengerti tentang agama, karena

agama dimiliki manusia yang terlahir di dunia ini baik atas bawaan turun

temurun dari orang tuanya maupun pengaruh agama itu yang telah ada

ketika datangnya sekelompok orang yang sengaja menyebarkan dan

mengamalkan setiap ajaran agamanya kepada individu lainnya.

Sosiologi agama merupakan studi tentang fenomena sosial, dan

memandang agama sebagai fenomena sosial. Sosiologi agama selalu

berusaha untuk menemukan pinsip-prinsip umum mengenai hubungan

agama dengan masyarakat. Sosiologi agama adalah suatu cabang sosiologi

umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna

mencapai keterangan-keterangan ilmiah dan pasti, demi kepentingan

masyarakat agama itu sendiri dan masyarakat luas pada umumnya. Di

dalam agama terdapat ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia

2 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 44.

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

3

serta dalam sistem nilai, moral, etika, dan lainnya, khususunya bagi

masyarakat Indonesia yang mayoritas agama Islam.

Banyak mahasiswa pada zaman sekarang ini sikap dan perilakunya

yang keluar dari nilai-nilai agama Islam, seperti dalam bergaul sudah tidak

mengenal lawan jenis antara laki-laki dan perempuan, berpakaian yang

tidak sesuai dengan syariat Islam, bertutur kata atau berbicara kurang

sopan, dan lainnya. Pada zaman modern ini, dimana segala sesuatu

mengalami perubahan sangat cepat sehingga tidak bisa dihindarkan bahwa

tingkah laku sebagian mahasiswa mengalami ketidaktentuan saat mereka

masih mencari jati dirinya. Hal ini akan mengakibatkan krisis moral pada

kalangan mahasiswa, krisis moral ini terjadi akibat tidak memperhatikan

lagi tuntutan agama yang mengajarkan kepada manusia untuk berbuat baik,

dan seruan untuk meninggalkan perbuatan yang dilarang.

Dalam pengamatan penulis selama observasi di lingkungan yang

akan diteliti yaitu jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis

melihat bahwa mahasiswa mempunyai kesulitan dalam

mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam dengan baik sehingga

mereka kurang mengamalkan nilai-nilai agama Islam tersebut dalam

interaksi dengan sesama temannya.

Pada jurusan Pendidikan IPS memang diketahui dalam

pembelajarannya terdapat mata kuliah bahkan konsentrasi sosiologi,

dimana dalam ilmu sosiologi salah satu kajiannya membahas tentang

interaksi sosial yaitu interaksi individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Akan tetapi pada jurusan

Pendidikan IPS tidak terlalu membahas tentang ilmu agama secara

mendalam, meskipun dalam studinya di berikan ilmu agama Islam seperti

mata kuliah Bahasa Arab, Qur’an Hadits, Pengantar Studi Islam, dan

Qiraat. Tetapi untuk memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

4

di dalam interaksinya dengan individu lain kurang menunjukkan hal yang

benar dan baik menurut ajaran agama.

Adapun kaitannya dengan penerapan nilai-nilai agama Islam dan

interaksi sosial yang merupakan bagian kajian ilmu agama, tidak menutup

kemungkinan bahwa mahasiswa pendidikan IPS dapat juga mengamalkan

dan menerapkan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi dengan mahasiswa

lain ataupun di luar lingkungan kampus. Sehingga, banyak mahasiswa yang

memiliki nilai-nilai agamanya baik serta pengaplikasiannya baik juga

dalam interaksi sosial. Demikian pula bila seseorang dalam berinteraksi

dengan orang lain tidak memperlihatkan interaksi yang baik, cenderung

melupakan suatu yang baik di setiap interaksinya yang telah dianjurkan

dalam agamanya, maka dalam hal ini mahasiswa dalam berinteraksi tidak

memperdulikan nilai-nilai agamanya. Berarti dalam hal ini menunjukkan

bahwa kurangnya pengaruh nilai keagamaan dalam interaksi sosial

mahasiswa.

Maka berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis akan

melakukan penelitian dengan judul: “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

AGAMA ISLAM DALAM INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA” (Studi

Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Adanya faktor-faktor yang menyulitkan mahasiswa dalam menerapkan

nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

2. Keterbatasan pengetahuan mahasiswa tentang pengamalan nilai-nilai

agama Islam dalam interaksis sosil

3. Perkembangan zaman dan perkembangan teknologi membuat interaksi

sosial menjadi semakin berkurang.

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

5

4. Pentingnya implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan memperjelas permasalahan

yang akan dibahas, maka penulis memfokuskan penelitian pada

“Pentingnya implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

mahasiswa”.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan adalah bagaimana Implementasi

Nilai-nilai Agama Islam Dalam Interaksi Sosial Mahasiswa Pendidikan IPS

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi

nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa pendidikan IPS

UIN Jakarta

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup dua aspek, yaitu teoritis dan

praktis.

a. Secara teoritis manfaatnya adalah:

1) Memperluas pengetahuan rentang bidang pengkajian

sosiologi, khususnya yang terkonsentrasi pada konsep

pengembangan teori interaksi sosial.

2) Dapat mengetahui fenomena-fenomena interaksi sosial yang

terjadi di kalangan mahasiswa.

b. Secara praktis manfaatnya adalah:

1) Dapat menjadi bahan informasi untuk memahami fenomena

penerapan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

sehingga dapat meminimalisir dampak yang bersifat

disfungsional dari interaksi sosial di kalangan mahasiswa.

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

6

2) Menjadi bahan pertimbangan bagi para pendidik maupun

orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada

anak

3) Bisa dijadikan rekomendasi bagi para peneliti selanjutnya

dalam meneliti fenomena interaksi sosial di kalangan

mahasiswa terutama dalam hal penerapan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi.

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Nilai-Nilai Agama Islam

1. Pengertian Nilai-nilai Agama Islam

Nilai-nilai agama Islam adalah nilai luhur yang ditransfer dan diadopsi ke

dalam diri.1 Secara hakiki, nilai agama merupakan nilai yang memiliki dasar

kebenaran yang paling kuat dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya. Nilai ini

bersumber dari kebenaran tertinggi yang datang dari Tuhan. Struktur mental

manusia dan kebenaran mistik-transendental merupakan dua sisi unggul yang

dimiliki oleh nilai agama. Karena itu, nilai tertinggi yang harus dicapai adalah

adanya keselarasan semua unsur kehidupan. Antara kehendak manusia dengan

perintah Tuhan, antara ucapan dan tindakan, atau antara i‘tiqad dan perbuatan.2

Nilai Islam mencakup didalamnya keselarasan semua unsur kehidupan antara apa

yang diperbuat manusia dengan apa yang telah diperintahkan oleh Tuhannya.

Agama Islam sebagai agama Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW memiliki kebenaran yang hakiki. Nilai-nilai dalam agama

merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan

berbagai masalah hidup seperti ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan

militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang

menuju kepada keridhaan Allah SWT. Nilai keislaman dapat didefinisikan sebagai

konsep dan keyakinan yang dijunjung tinggi oleh manusia mengenai beberapa

masalah pokok yang berhubungan dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam

bertingkah laku, baik nilai bersumber dari Allah SWT maupun hasil interaksi

manusia tanpa bertentangan dengan syariat.3

1 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 10. 2 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (

UpayaPembentukanPemikirandanKepribadian Muslim, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006), h.

28. 3 Rini Setyaningsih, dalam jurnal “Kebijakan Internalisasi Nilai-Nilai Islam Dalam

Pembentukan Kultur Religius Mahasiswa” h. 68

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

8

Aspek nilai-nilai ajaran Islam pada intinya dapat dibedakan menjadi

beberapa bagian, yaitu nilai-nilai aqidah, nilai-nilai syariah atau ibadah, dan nilai-

nilai akhlak. Nilai-nilai aqidah mengajarkan manusia untuk percaya akan adanya

Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai Sang Pencipta alam semesta,

yang akan senantiasa mengawasi dan memperhitungkan segala perbuatan manusia

di dunia. Dengan merasa sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada dan Maha Kuasa,

maka manusia akan lebih taat untuk menjalankan segala sesuatu yang telah

diperintahkan oleh Allah SWT dan takut untuk berbuat dhalim atau kerusakan di

muka bumi ini.

Nilai-nilai syariah atau ibadah mengajarkan pada manusia agar dalam setiap

perbuatannya senantiasa dilandasi hati yang ikhlas guna mencapai ridho Allah

SWT. Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan melahirkan manusia-manusia

yang adil, jujur, dan suka membantu sesamanya. Selanjutnya yang terakhir nilai-

nilai akhlak mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dan berperilaku yang

baik sesuai norma atau adab yang benar dan baik, sehingga akan membawa pada

kehidupan manusia yang tenteram, damai, harmonis, dan seimbang.

Dengan demikian jelas bahwa nilai-nilai ajaran Islam merupakan nilai-nilai

yang akan mampu membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan

keselamatan manusia baik dalam kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat

kelak. Nilai-nilai agama Islam memuat Aturan-aturan Allah SWT yang antara lain

meliputi aturan yang mengatur tentang hubungan manusia dengan Allah SWT,

hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam secara

keseluruhan. Manusia akan mengalami ketidaknyamanan, ketidak-harmonisan,

ketidak-tentraman, atau pun mengalami permasalahan dalam hidupnya, jika dalam

menjalin hubungan-hubungan tersebut terjadi ketimpangan atau tdak mengikuti

aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.4

4 Ali Muhtadi, dalam jurnal “Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan

Sikap Dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Yogyakarta” h. 4.

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

9

2. Bentuk Pokok Nilai-nilai Agama Islam

Seluruh dasar-dasar atau pokok-pokok ajaran Islam adalah penting dan tidak

bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tetapi kalau diklasifikasikan ada

bagian yang penting, lebih penting, dan paling penting. Yang paling mendasar dan

sekaligus merupakan bagian yang paling penting mendasar dan sekaligus

merupakan bagian yang paling penting yaitu akidah, syariah dan akhlak.5 Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

a. Akidah

Akidah diletakan pertama kali karena kedudukannya sangat penting dalam

ajaran Islam. Seandainya Islam diumpamakan pohon, maka akidah adalah

akarnya, dan pohon tanpa akar tentu akan tumbang.6

1) Pengertian akidah

Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk

menjadi kata, akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan

tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Secara terminologis

berarti creed (Kepercayan), keyakinan hidup iman dalam arti khas, yakni

pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan demikian akidah adalah

urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa,

dan menjadi keyakinan yang bercampur dengan keraguan.7

Karakteristik akidah dalam Islam bersifat murni, baik dalam isi

maupun dalam prosesnya, dimana hanyalah Allah SWT yang wajib

diyakini, diakui dan disembah.

2) Fungsi akidah Islam

a) Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.

5 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.122. 6 Ibid. 7 ibid

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

10

b) Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki

aqidah yang kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib,

memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat dengan baik.

c) Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah

maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima

3) Peran akidah

a) Akidah merupakan misi pertama yang dibawa para rasul Allah SWT.

b) Manusia diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

وٱلإنس إل ا ليعبدون وما خلقت ٱلجن

”Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk

menyembah-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56).8

c) Berpengang kepada aqidah yang benar merupakan kewajiban manusia

seumur hidup.

Allah SWT berfirman:

ل ا تخافوا ولا ئكة أ ل عليهم ٱلمل ٱستقموا تتنز ثم ٱل ذين قالوا رب نا ٱلل إن بشروا ب

ٱللجن ة تحزنوا وأ

ون ٱل تي كنتم توعد

”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah

Allah SWT kemudian mereka beristiqomah (teguh dalam pendirian

mereka) maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya

berkata: “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa

sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang

dijanjikan Allah SWT kepadamu.”(QS. Fushilat: 30).

d) Aqidah merupakan akhir kewajiban seseorang sebelum meninggalkan

dunia yang fana ini.

8 Penerbit

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

11

e) Aqidah yang benar telah mampu menciptakan generasi terbaik dalam

sejarah umat manusia, yaitu generasi sahabat dan dua generasi sesusah

mereka.

f) Kebutuhan manusia akan aqidah yang benar melebihi segala

kebutuhan lainnya karena ia merupakan sumber kehidupan,

ketenangan dan kenikmatan hati seseorang. Dan semakin sempurna

pengenalan serta pengetahuan seorang hamba terhadap Allah SWT

semakin sempurna pula dalam mengagungkan Allah SWT dan

mengikuti syari’at-Nya.

b. Syariah

Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan

pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kualitas

hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib

dipatuhi. Orang Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT SWT yang

terdapat dalam syariah itu adalah ketentuanm Allah SWT SWT yang

bersifat universal, oleh karena itu merupakan hukum bagi setiap

komponen dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa setiap ketentuan yang

ditinggalkannya atau dilanggar bukan saja akan merusak lingkungannya

tetapi juga akan menghilangkan fungsi parameter dalam komponen atau

fungsi komponen dalam sistem.

Sebagai contoh, seseorang menyalahi janji, berdusta, zina, mencuri,

korupsi, dan lain-lain. Dalam syariah Islam ada istilah rukshoh

(keringanan) apabila seseorang tidak dapat melaksanakan kewajibannya

secara normal, maka ia boleh melaksanakannya dengan cara lain sesuai

dengan kekuatan, kemungkinan, dan kondisi, seperti sholat sambil

duduk.

1) Klasifikasi dan Pelaksanaan Syariah

Syariah adalah ketentuan-ketentuan Allah SWT SWT yang

mengatur dilaksanakannya atau tidak dilaksanakannya suatu

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

12

perbuatan seseorang baik yang menyangkut ibadah dalam arti kata

khusus atau ibadah dalam arti luas.

Pengklasifikasian Syariah dijelaskan sebagai berikut :

a) Wajib (Ijab), yaitu suatu ketentuan yang menurut

pelaksanaannya, apabila dikerjakan mendapat pahala, dan

apabila ditinggalkan mendapat dosa

b) Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat

pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa. Contohnya:

zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman keras, durhaka

pada orang tua, dan lain-lain.

c) Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan

mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

d) Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan

untuk ditinggalkannya suatu perbuatan; apabila ditinggalkan

mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa.

Contohnya : merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain.

Bagi seseorang muslim melaksanakan syariah dalam

kehidupan sehari-hari, sebenarnya tidak hanya melaksanakan

agama dalam arti khusus tapi melaksanakan agama yang bersifat

universal.

Pelaksanaan syariah didalam Islam ini sangat berhubungan

dengan kondisi, sebagai contoh orang yang tidak mampu untuk

melaksanakan sesuatu kewajiban secara normal maka dia pasti

melaksanakannya dengan cara lain.

2) Ibadah Sebagai Bagian Dari Syariah

Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah SWT

yang harus taat, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT. Ketaatan,

ketundukkan, dan kepatuhan kepada Allah SWT dibuktikan dalam

bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa

oleh Syariah Islam. Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

13

total kepada Allah SWT sebagai pengakuan akan kelemahan dan

keterbatasan manusia di hadapan kemahakuasaan Allah SWT.

Dengan demikian salah satu bagian dari syariah adalah ibadah.

Secara umum Ibadah berarti mencakup semua perilaku

dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah

SWT SWT. Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud dengan

tugas hidup manusia. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT SWT:

وٱلإنس إل ا ليعبدون وما خلقت ٱل جن

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat: 56).

Secara khusus Ibadah berarti perilaku manusia yang

dilakukan atas perintah Allah SWT SWT dan yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti shalat, dzikir, puasa, dan

lain-lain.

Landasan dasar pelaksanaan syariah adalah aqidah

(keimanan). Dengan aqidah yang kuat maka syariah dapat

dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan Allah SWT

SWT.9

c. Akhlak

1) Pengertian Akhlak

Secara bahasa, pengertian akhlak diambil dalam bahasa arab

yang berarti perangai, tabiat, adat (diambil dari kata dasar

khuluqun). Kejadian, buatan, ciptaan (diambil dari kata khalqun).10

Secara etimologis akhlak adalah:

9 http://viapurwawisesasiregar.com/2014/01/makalah-tentang-syariah.html diakses pada

tanggal 27 Oktober 2018 pukul 21.15 WIB. 10 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h.151.

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

14

(1) Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib Al-Akhlaq, beliau

mendefenisikan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih

dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan.11

(2) Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin menyatakan

bahwa akhlak adalah gambaran tingkah laku dalam jiwa yang

dari padanya lahir perbuatan-perbuatannya dengan mudah

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.12

Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu

perbuatan atau sikap dapat dikategorikan akhlak apabila

memenuhi kriteria berikut ini:

a) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam

kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah terjadi

kepribadiannya.

b) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan mudah tanpa pemikiran.

c) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari

dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa paksaan

atau tekanan dari luar.

d) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan sesungguhnya, bukan main-main, atau karena

sandiwara.13

2) Ruang Lingkup Ajaran Akhlak

Ruang lingkup ajaran akhlak adalah sama dengan ruang

lingkup ajaran islam itu sendiri, khususnya berkaitan dengan pola

hubungan.

a) Akhlak terhadap Allah SWT

11 Ibid 12 Ibid 13 Ibid, 151-152

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

15

Akhlak terhadap Allah SWT adalah yang dapat diartikan

sebagi sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh

manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khaliq.

Menurut Abuddin Nata menyebutkan sekurang-kurangnya

ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada

Allah SWT, yaitu:

(1) Karena Allah SWT menciptakan manusia

(2) Allah SWT telah memberikan perlengkapan panca indera

(3) Allah SWT telah mnyediakan bahan dan sarana yang

diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti

udara, air dan lainnya.

(4) Allah SWT telah memuliakan manusia dengan

diberikannya kemampuan menguasai daratan dan

lautan.14

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berakhlak

kepada Allah SWT dan kegiatan menanamkan nilai-nilai

akhlak kepada Allah SWT yang sesungguhnya akan

membentuk pendidikan keagamaan. Diantara nilai-nilai

ketuhanan yang sangat mendasar adalah:

(1) Iman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan

kepada tuhan. Jadi, tidak hanya cukup dengan kata

percaya. Namun, harus terus meningkat menjadi sikap

mempercayai tuhan dan menaruh kepercayaan

kepada-Nya.

(2) Ihsan, yaitu kesadaran yang sedalam-dalamnya

bahwa Allah SWT senantiasa hadir atau bersama

manusia dimanapun manusia berada. Berkaitan

dengan ini dan karena menginsafi bahwa Allah SWT

selalu mengawasi manusia, maka manusia harus

14 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 149-150

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

16

berbuat, berlaku dan bertindak menjalankan sesuatu

dengan sebaik mungkin dan penuh rasa tangguh

jawab, tidak hanya sekedarnya saja.

(3) Takwa, yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah

SWT selalu mengawasi manusia. Kemudian, manusia

selalu berusaha untuk melakukan sesuatu yang

diridhai Allah SWT, dengan menjauhi atau menjaga

diri dari hal-hal yang tidak diridhai Allah SWT.

Taqwa inilah yang mendasari budi pekerta luhur

(akhlakul karimah).

(4) Ikhlas, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan

perbuatan, semata-mata demi memperoleh

keridahaan Allah SWT dan bebas dari pamrih lahir

dan batin.

(5) Tawakkal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada

Allah SWT dengan penuh harapan kepada-Nya dan

berkeyakinan bahwa Dia akan menolong manusia

dalam mencari dan menemukan jalan yang terbaik.

(6) Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan

pengahargaan atas semua nikmat yang tak terbilang

banyaknya yang dianugerahkan oleh Allah SWT

kepada manusia.

(7) Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan

hidup, besar dan kecil, lahir dan batin dan lainnya.

b) Akhlak terhadap sesama manusia

Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia yang patut

sekali untuk dilakukan, antara lain:

(1) Silaturrahmi

(2) Persaudaraan (ukhuwah)

(3) Persamaan(al-musawah)

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

17

(4) Adil

(5) Baik sangka

(6) Rendah hati

(7) Sikap jujur

(8) Sopan santun

(9) Tepat janji

(10) Lapang dada

c) Akhlak Terhadap Lingkungan

Lingkungan di sini meliputi segala sesuatu yang di sekitar

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-

benda tak bernyawa.

Dari uraian di atas memperhatikan bahwa akhlak dalam

islam sangat komprehensif, menyeluruh dan mencakup

berbagai makhluk yang diciptakan tuhan. Hal yang demikian

dilakukan secara fungsional, karena seluruh makhluk tersebut

satu sama lain saling membutuhkan. Punah dan rusaknya

salah satu bagian dari makhluk tuhan akan berdampak negatif

bagi makhluk lainnya.15

3) Pembagian Akhlak

a) Akhlak yang Baik (Akhlaqul Karimah)

(1) Bersifat sabar

Kesabaran dapat di bagi menjadi empat kategori yaitu:

Pertama, sabar menanggung beratnya melaksanakan

kewajiban. Kedua, sabar menanggung musibah atau

cobaan. Ketiga, sabar menahan penganiayaan dari orang.

Keempat, sabar menanggung kemiskinan.

(2) Bersifat benar

(3) Bersifat kasih sayang

15 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), 152-158

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

18

(4) Bersifat kuat (Al-Quwwah): kuat fisik, jiwa, dan akal

(5) Memelihara kesucian diri (Al-‘Ifafah)

(6) Bersifat berani

(7) Bersifat adil

(8) Menepati janji

b) Akhlak yang Tidak Baik/ Tercela (Akhlaqul Madzmumah)

(1) Sifat dengki

(2) Sifat iri hati

(3) Sifat angkuh (sombong)

(4) Sifat riya

(5) Mengambil harta anak yatim, kecuali untuk keperluan

anak itu sendiri

(6) Berkata kasar terhadap ibu-bapaknya atau menghardiknya

(7) Mengurangkan timbangan

(8) Berzina

(9) Membunuh

Akhlak yang terpuji menyebabkan munculnya rasa saling

mencintai dan saling menyayangi. Sedangkan akhlak tercela

menjadikan saling benci, hasud, dan permusuhan. Laksana

biji yang baik akan menghasilkan panen yang baik.16

B. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah wujud dari sebuah tindakan sosial di mana

tidak akan terjadi tindakan sosial jika tidak terjadi interaksi sosial. Karena

tindakan sosial melibatkan lebih dari satu individu yang menimbulkan

adanya hubungan timbal balik. Ada beberapa pengertian dari interaksi sosial

16 Suhendra, Makalah Tentang Akhlak, 2015. (http://suhendraaw.com/2015/05/makalah-

tentang-akhlak.html) di akses pada 27 Oktober 2018 (

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

19

yang ada di lingkungan masyarakat, di antaranya Menurut H. Booner dalam

bukunya, social psychology, memberikan rumusan interaksi sosial, bahwa:

”interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, di mana

kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki

kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.”17.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, interaksi didefinisikan

sebagai hal saling melakukan aksi, berhubungan atau saling

mempengaruhi.18

Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik

(berupa) tindakan antara individu dengan individu, individu dengan

kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi

satu sama lain dan mempunyai suatu tujuan, baik itu berupa tindakan yang

mengarah pada hal positif maupun negatif.

Seperti telah dipaparkan di atas, bahwa interaksi sosial bisa terjadi

antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok

dengan kelompok. Berikut adalah penjelasannya:

a. Interaksi antara individu dengan individu, yaitu individu yang satu

memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya

dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan

reaksi, tanggapan atau respon.

b. Interaksi antara individu dengan kelompok, bentuk interaksi semacam

ini menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan

atau bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.

Individu dapat membawa pengaruh bagi suatu kelompok.

c. Interaksi antar kelompok dengan kelompok, bentuk interaksi antara

kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan,

17 Elly M. Setiadi, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,

(Bandung: Kencana Prenda Media Group, 2007), h. 92. 18 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nul diakses pada 28 Oktober 2018.

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

20

namun bisa juga ada kepentingan individu di situ dan kepentingan

dalam kelompok merupakan satu kesatuan.19

2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan disebut interaksi sosial jika

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.

Dilihat dari pengertian interaksi sosial bahwa interaksi adalah hubungan

timbal balik antara individu satu dengan yang lain. Dari sini berarti tidak bias

dikatakan berinteraksi jika hanya terdapat satu individu yang melakukan

tindakan.

b. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol atau

lambang.

Dalam melakukan hubungan timbal balik atau interaksi tentu di dalamnya

terdapat komunikasi yang merupakan syarat mutlak terjadinya interaksi

sosial. Dalam hal ini, komunikasi terdiri dari lima unsur pokok, yaitu:

komunikator, komunikan, pesan, media, efek

c. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang

akan datang.

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.20

3. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa proses sosial merupakan

aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di mana di dalamnya terdapat suatu

proses hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya. Proses hubungan

tersebut berupa antar tindakan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Interaksi sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah

19 Diyo-Experience. 2013. Makalah Tentang Interaksi Sosial. (Online). (http://diyo-

experience.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html, diakses 27 Oktober

2018). 20 MGMP Sosiologi, Bahan Ajar Sosiologi Berdasarkan KTSP SMA Kelas X Semester

Ganjil, (Lamongan : Karya Pustaka Mandiri, 2009), h. 30-31.

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

21

pihak, baik antara individu satu dengan individu, individu dengan kelompok atau

kelompok dengan kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling

mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu

hubungan sosial. Menurut Roucek dan Warren, interaksi adalah salah satu

masalah pokok karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi

merupakan proses timbal balik, di mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku

reaktif pihak lain dengan demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.

Orang mempengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak. Kontak ini

mungkin berlangsung melalui fisik, seperti dalam obrolan, yang di dalam

obrolan tersebut terjadi proses mendengarkan, melakukan gerakan pada

beberapa bagian badan, melihat dan lain-lain lagi, atau secara tidak langsung

melalui tulisan, atau dengan cara berhubungan dari jauh. Misalnya melalui

telepon atau dengan saling memberikan isyarat atau kode satu sama lain.21

Untuk terjadinya interaksi sosial diperlukan adanya syarat-syarat yang harus

ada, yaitu:

a. Adanya kontak sosial (social contact)

b. Adanya komunikasi.22

Ada 3 tahap penting dalam proses komunikasi, yaitu:

1) Encoding, pada tahap ini gagasan atau program yang akan dikomunikasikan

diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator

harus memilih kata, istilah, kalimat atau gambar yang mudah dipahami oleh

komunikan. Komunikator harus menghindari pengguaan kode-kode yang

membingungkan komunikan.

2) Penyampaian, pada tahap ini istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan

dalam bentuk kalimat atau gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa

lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

21 Abdulsyani, Sosiologi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), h. 153-154. 22 Ibid,. Elly, KamaHakam, Effendi, Ilmu Sosial.., h 95-97.

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

22

3) Decoding, pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami

kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.23

Dalam hal ini, komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial.

Karena komunikasi adalah alat untuk melakukan interaksi sosial, jika tidak ada

komunikasi maka interaksi sosial juga tidak akan terjadi. Bahkan, meskipun sudah

melakukan komunikasi tetapi jika komunikasi tersebut dilakukan secara tidak baik

atau tidak sesuai dengan tahap pada komunikasi maka itu juga tidak bisa disebut

dengan komunikasi dan tidak dapat mewujudkan interaksi sosial.

Dengan demikian, interaksi sosial akan terjadi jika sudah memenuhi kedua

syarat yang telah dijelaskan di atas yaitu kontak sosial dan komunikasi. Adanya

kontak sosial dan komunikasi yang baik hendaknya dapat menciptakan interaksi

sosial yang baik pula. Diharapkan tiap-tiap individu lebih memperhatikan dan

mempertimbangkan dengan baik ketika akan melakukan kontak sosial dan

komunikasi, karena itu akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah interaksi

sosial, dan akan membawa dampak positif dan negatif sesuai dengan cara mereka

melakukan kedua syarat interaksi sosial tersebut.

4. Faktor-faktor Interaksi Sosial

Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu:

a. Faktor imitasi

Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain. Imitasi atau

perbuatan meniru bisa dilakukan dalam bermacam-macam bentuk.

Misalnya meniru dalam hal gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan,

pola pikir, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan seseorang.

b. Faktor sugesti

Sugesti dalam faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi

sosial merupakan sebuah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya

23 Ibid,. MGMP Sosiologi. Bahan Ajar Sosiologi.., h. 31.

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

23

sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya

daya kritik. Dalam psikologi sugesti dibedakan menjadi:

1) Autosugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya

sendiri.

2) Heterosugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.

Arti dari sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi

sosial adalah hampir sama. Bedanya adalah bahwa dalam imitasi orang

yang satu mengikuti salah satu darinya, sedangkan pada sugesti seseorang

memberikan pandangan atau sikap lalu diterima oleh orang lain.

c. Faktor identifikasi

Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik

(sama) dengan orang lain, baik secara lahiriyah maupun batiniah. Di sini

dapat diketahui, bahwa hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi

adalah lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses-

proses sugesti maupun imitasi. Karena dalam proses identifikasi

kepribadian seseorang dapat terbentuk. Orang melakukan identifikasi

karena seringkali memerlukan tipe ideal atau tokoh yang bisa dijadikan

panutan dalam hidupnya.

d. Faktor simpati

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang

yang lain. Perasaan simpati muncul tidak harus dengan pemikiran yang

matang. Melainkan berdasarkan penilaian perasaan, seperti juga pada proses

identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain

dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara tingkah laku menarik

baginya.24

e. Empati

Empati merupakan simpati yang mendalam yang dapat

mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Contohnya, seorang ibu akan

24 Ibid,. MGMP Sosiologi. Bahan Ajar Sosiologi.., h. 92-94.

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

24

merasa kesepian ketika anaknya yang bersekolah di luar kota. Ia selalu rindu

dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.25

C. Tinjauan Tentang Mahasiswa

1. Definisi Mahasiswa

Montogmery dalam Papalia dkk menjelaskan bahwa perguruan tinggi atau

universitas dapat menjadi sarana atau tempat untuk seorang individu dalam

mengembangkan kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih

keterampilan verbal dan kuantitatif, berfikir kritis dan moral reasoning.26

Mahasiswa merupakan satu golongan dari masyarakat yang mempunyai dua

sifat, yaitu manusia muda dan calon intelektual, dan sebagai calon intelektual,

mahasiswa harus mampu untuk berfikir kritis terhadap kenyataan sosial,

sedangkan sebagai manusia muda, mahasiswa seringkali tidak mengukur resiko

yang akan menimpa dirinya.

Mahasiswa merupakan generasi kelas menengah yang selalu hadir dalam

garda terdepan setiap perubahan penting dan mendasar di negeri ini. Mulai tahun

1908, lahirnya Boedi Oetomo telah melahirkan semangat perjuangan melawan

kolonialisme dengan cara yang cerdas. Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 juga tidak

lepas dari peran penting mahasiswa, berlanjut pada Proklamasi Kemerdekaan

1945. Hingga berturut-turut sejak tahun 1965 dengan aksti Tritura (tiga tuntutan

rakyat) yang meruntuhkan kekuasaan Orde Lama. Pada tahun 1997 dengan

gerakan reformasinya, mahasiswa telah mendobrak ketidakadilan sistem politik

dan ekonomi. Kesemua hal tersebut, membuktikan bahwa terdapat gerakan penting

yang sesunggungnya dimotori oleh peran penting mahasiswa.

Belajar dari rentetan sejarah ini, tentunya menjadi suatu fakta bahwa peran

penting mahasiswa tidak pernah bisa dipandang sebelah mata. Mahasiswa jelas

merupakan generasi terdepan yang mendapatkan pendidikan (tinggi) secara baik

dibandingkan dengan kelompok generasi muda lainnya. Karena mendapat tempaan

25 Ibid,. MGMP Sosiologi. Bahan Ajar Sosiologi.., h. 33. 26 Agustin, Peran Mahasiswa dalam Kepemimpinan, 2015,

http://seaagustin.com/2015/04/makalah-peran-mahasiswa-dalam.html, di akses 13 November

2018.

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

25

pendidikan inilah maka kita senyatanya banyak berharap bahwa stok sumberdaya

masa depan yang berkarakter baik (good character) dan kuat banyak di isi oleh

kaum muda ini. Di samping yang tidak boleh dilupakan adalah juga hight

competency harus dikuasai.

Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda

terdidik ini, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai

pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema

pembangunan bangsa sesuai pada kompetensinya masing-masing. Sebagai

generasi masa depan, kiranya penting pula mempersiapkan mereka dengan

berbagai pola pendidikan yang mampu membangun karakter bangsa positif di

kalangan mahasiswa, apalagi di era globalisasi ini. Di tengah percaturan global,

maka fungsi karakter menjadi sangat vital bagi kemampuan kita berkompetesi

dengan negara lain. Tanpa karakter, niscaya generasi masa depan bangsa ini tidak

hanya akan terpuruk dalam persaingan global, melainkan akan kian melemahkan

masa depan kebangsaan Indonesia.

2. Peran mahasiswa

a. Agent Of Change ( Generasi Perubahan )

Mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Artinya apabila ada

sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu dinilai menyalahi daripada

yang seharusnya, mahasiswa dituntut untuk dapat merubahnya sesuai dengan

harapan yang sesungguhnya. Sehingga pada akhirnya mahasiswa itu sendiri

dapat menggunakan disiplin ilmu yang telah dipelajarinya dapat memberikan

kontribusi berupa pemikiran-pemikiran yang lebih efektif dalam

melaksanakan pembangunan indonesia untuk menjadi lebih maju di masa

yang akan datang.

Dalam hal ini mahasiswa merupakan salah satu harapan suatu bangsa

agar dapat merubah keadaan yang sedang terjadi ke arah lebih baik. ini

didasarkan bahwa mahasiswa dianggap memiliki kemampuan secara

keilmuan atau intelektual yang dinilai cukup kompeten dengan dibarengi

dengan cara berpikir yang lebih matang, sehingga diharapkan dapat menjadi

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

26

jembatan akan adanya aspirasi-aspirasi yang berasal dari masyarakat kepada

pemerintah.

b. Social Control ( Generasi Pengontrol )

Sebagai generasi pengontorol mahasiswa diharapkan mampu dalam

mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Selain

pintar dalam bidang keilmuannya, dan mahasiswa juga harus mampu dalam

melakukan sosialisasi serta memiliki kepekaan terhadap keadaan yang ada

dilingkungannya.

Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengkritik,memberi saran dan

memberi solusi apabila keadaan sosial bangsa dinilai sudah tidak sesuai

dengan cita-cita dan tujuan bangsa itu sendiri, dengan adanya peran

mahasiswa sebagai social control mahasiswa dituntut untu memiliki

kepekaan, kepedulian, dan memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat

sekitar tentang permasalahan yang sedang terjadi ditengah – tengah

masyarakat.

Pada akhirnya mahasiswa mampu melakukan hal-hal baru yang

bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya

sebagai harapan bangsa.

c. Iron Stock (Generasi Penerus)

Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan

dapat menjadi manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia

yang kemudian dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di

pemerintahan di masa depan. Pada intinya mahasiswa merupakan merupakan

sebuah aset, cadangan, harapan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk

menjadikan lebih baik.

Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat

dinamis dengan ditandai adanya pergantian kekuasaan dari golongan tua ke

golongan muda, oleh karena itu kaderisasi dipandang perlu dilakukan secara

terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

27

momentum kaderisasi yang sangat efektif untuk dapat dimanfaatkan bagi

mereka yang memiliki kesempatan.

Dalam hal ini mahasiswa diartikan sebagai aset yang dapat digunakan

di masa depan. Karena pada saat menjadi mahasiswa diberikan banyak ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang suatu saat nanti akan bermanfaat dalam

memberikan kontribusi dalam membangun bangsa Indonesia.

d. Moral Force (Gerakan Moral)

Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat,

diharapkan menjadi pihak paling depan dalam menjaga nilai – nilai moral

yang telah ada. apabila di lingkungan sekitar menemukan hal-hal yang

menyimpamg daripada norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk

dapat merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.

Begitupun mahasiswa itu sendiri harus mempunyai moral yang baik agar bisa

menjadi contoh bagi masyarakat dan juga harus dapat merubah ke arah yang

lebih baik jika moral bangsa dianggap sudah buruk, dengan bentuk nyata yang

dapat dilakukan dapat melalui kritikan secara diplomatis ataupun aksi yang

dijadikan cirri daripada sikap nyata dari mahasiswa dalam menanggapi

keadaan yang sedang terjadi.27

D. Sosiologi Agama

Sosiologi agama merupakan sub disiplin sosiologi yang mempelajari

hubungan antara agama dan masyarakat. Agama telah hidup lama bahkan sejak atau

mungkin sebelum masyarakat itu eksis. Melalui penemuan simbol-simbol dan

tradisi keagamaan, agama secara ilmiah diklaim sudah ada di peradaban kuno dan

masih ada sampai saat ini.

Agama sebagai salah satu elemen yang dekat sekali dengan masyarakat

menarik perhatian para pembelajar sosiologi yang notabene membelajari

keseluruhan elemen kehidupan masyarakat. Dalam sosiologi, agama bisa dilihat

27 Agustin, Peran Mahasiswa dalam Kepemimpinan, 2015,

http://seaagustin.com/2015/04/makalah-peran-mahasiswa-dalam.html, di akses 13 November

2018.

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

28

sebagai sistem keyakinan atau insititusi sosial. Sebagai sistem keyakinan, agama

mempengaruhi atau bahkan menentukan bagaimana orang berpikir, bertindak dan

berperilaku. Sedangkan sebagai insitusi sosial, agama merupakan seperangkat

norma, nilai dan aturan yang membentuk pola tindakan sehingga terorganisir dan

berkembang secara dinamis dalam rentang historis tertentu.

Perlu dicatat di sini bahwa sub disiplin ini tidak menaruh perhatian yang

khusus pada apa yang diyakini orang tentang agamanya. Namun fokus perhatian

lebih diarahkan pada bagaimana agama mempengaruhi kehidupannya dan

bagaimana seseorang atau masyarakat memberi makna, tafsir, dan memahami

agamanya dalam konteks sosial dan kultural yang spesifik.28

1. Raymond F. Paloutian

Adapaun dalam penelitia ini penulis menggunakan teori psikologi agama

dari Raymond F. Paloutian mengenai orientasi, sikap dan perilaku keagamaan.

Menurut Raymond F. Paloutzian, orientasi keagamaan seseorang akan

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan. Dalam hal sikap, orientasi beragama

seseorang menentukan sikap yang secara moral relevan, misalnya dalam bentuk

prasangka terhadap pihak lain. Dari sikap tersebut juga akan lahir perilaku sosial

yang secara moral relevan.29

a. Orientasi

Orientasi secara umum dapat disebut sebagai tujuan atau corak beragama

seseorang. Para psikologi sosial mengistilahkan orientasi beragama agar dapat

menentukan perbedaan-perbedaan gaya beragama dalam kehidupan manusia.

Yang mengembangkan istilah orientasi adalah Allport dan berkaitan dengan

karya-karya Allen.

Orientasi dalam beragama dibagi dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik

adalah orientasinya menjadikan agama sebagai jalan hidup, pandangan hidup

atau pedoman dalam hidupnya, sedangkan ekstrinsik orang yang memanfaatkan

28 http://sosiologis.com/sosiologi-agama di akses pada tanggal 10 Januari 2020 29 Siti Rahma, “Orientasi, Sikap dan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Hizbut Tahrir UIN

Sunan Kalijaga Terhadap Pemikiran Khilafah,” Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,

2016, h. 12.

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

29

agama. Hal ini bisa disebut bahwa manusia yang beragama tapi jutru

menggunakan agama dalam segala kepentingan, atau biasa disebut munafik

karena beberapa sebab, bisa pengaruh politik, maupun ekonomi. Sedangkan

intrinsik adalah orang-orang yang beragama dengan taat, dan menghayati agama

dalam kehidupannya.30

Orang yang beragama secara ekstrinsik adalah agama yang mendukung dan

membenarkan kepentingan pribadi. Agama tidak dijadikan motif utama tapi

hanya berperan sebagai alat. Dalam keadaan seperti ini agama dijadikan budak

bagi kepentingan, keinginan dan kebutuhan yang tidak berkaitan dengan nilai

agama dan keimanan seseorang, misalnya sosial, politik, ekonomi, budaya. Para

penganut agama ekstrinsik bukan menjunjung tinggi agama, justru

memanfaatkan untuk mendukung dan membenarkan gaya hidup dan perilaku

mereka. Sedangkan orang yang beragama intrinsik, menjalankan hidup dengan

motivasi agama dan memiliki arti, sehingga mampu menghayati agama mereka.

b. Sikap

Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang

yang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan agama.

Pendidikan agama memberikan peranan penting dalam pembentukan sikap

keagamaan seseorang. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa sikap keagamaan

merupakan perolehan bukan bawaan. Sikap terbentuk dari pengalaman langsung

yang berhubungan dengan lingkungan, bisa dari keluarga, teman dekat, jamaah

dan sebagainya.31

Sikap keagamaan seseorang dipengaruhi oleh orientasi yang dipahami,

dalam hubungan antar umat beragama akan melahirkan dua kecenderungan;

menjadi pribadi yang damai dan bersahabat atau menjadi pribadi yang penuh

prasangka dan rasa permusuhan. Sehingga sikap tersebut dikatakan inklusif

maupun esklusif, sikap inklusif dalam beragama, mereka yang menerima adanya

keterbukaan, perbedaan dan lebih moderat, sedangkan sikap esklusif lebih

30 Ibid, h. 13 31 Ibid, h.14.

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

30

bersikap tertutup, keras, dan radikal. Sikap tersebut juga akan berpengaruh pada

perilaku seseorang, ketika berinteraksi dengan orang lain yang berbeda

pemahaman maupun beda agama.

c. Perilaku

Perilaku keagamaan adalah segala aktivitas manusia dalam kehidupan yang

didasari atas nilai-nilai agama yang diyakininya. Tingkah laku tersebut

berdasarkan pada kesadaran dan pengalaman beragama pada diri seseorang.

Perilaku keagamaan itu sendiri pada umumnya didorong oleh adanya suatu

sikap keagamaan yang ada pada diri seseorang. Sikap keagamaan yang berarti

keadaan yang ada pada diri seseorang. Oleh karena itu sikap keagamaan

merupakan interaksi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan

agama, dan tindak keagamaan dalam diri seseorang. Dengan sikap itulah

akhirnya lahir tingkah laku keagamaan sesuai dengan pemahaman yang

diyakininya.32

Perilaku merupakan bukti akhir dalam kepercayaan, bukan dari pemikiran.

Orang yang beragama dengan baik, dapat terlihat dari perilakunya, apakah

sesuai dengan ajaran agamanya atau tidak. Karena manusia seringkali

berperilaku tidak sesuai dengan perkataan. Orang bertindak untuk melakukan

sesuatu biasanya dipengaruhi oleh watak dan situasi. Namun dalam hal ini

kebanyakan manusia bertindak berdasarkan situasi, misalkan di tengah jalan

ditemukan orang yang mengalami kecelakaan, namun tidak semua orang yang

melewati lokasi tersebut memberi bantuan, karena mereka mengalami situasi

yang berbeda-beda (memiliki tingkat kesibukan). Namun sebenarnya mereka

semua orang yang beragama dengan baik, sesuai ajaran agamanya mereka

menyadari menolong orang sakit adalah perilaku yang baik. Meskipun tidak

semua melakukan hal tersebut karena tuntutan situasi yang berbeda-beda.33

32 Ibid, h. 15. 33 Ibid, h.16.

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

31

E. Penelitian Relevan

Penelitian relevan berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang

dapat menunjang dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan Dery Faishal yang berjudul “Implementasi Nilai-

Nilai Agama Islam Dalam Interaksi Sosial Mahasiswa (Studi Komparatif

pada Mahasiswa Tingkat 1 Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam dan Prodi

Pendidikan Sosiologi).”34 Metode penelitian yang gunakan yaitu kualitatif

dengan metode komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa

di Prodi Pendidikan Sosiologi dan IPAI UPI Bandung cenderung masih

belum sepenuhnya dilakukan dan masih perlu mempelajari dan

membiasakannya kembali di dalam interaksi sosial, karena umumnya

mahasiswa hanya bertegur sapa dan berjabat tangan maupun melakukan

senyum kepada orang lain. Persamaan dari penelitian ini terletak pada

variabelnya yaitu mengenai implementasi nilai-nilai agama Islam dalam

interaksi sosial mahasiswa. Sedangkan perbedaanya yaitu Deri Faishal

tentang lingkup implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

mahasiswa pada Prodi PAI dan Sosiologi di Universitas Pendidikan

Indonesia, sedangkan penelitian yang penulis lakukan yaitu tentang

implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa pada

jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Penelitian yang dilakukan Ardi Winarno yang berjudul “Persepsi Mahasiswa

Tentang Implementasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Pembelajaran

Matematika (Penelitian Pada Mahasiswa Semester 1 Kelas D Universitas

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2013/2014).”35 Metode Penelitian yang

34 Dery Faishal, Implementasi Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Interaksi Sosial

Mahasiswa (Studi Komparatif pada Mahasiswa Tingkat 1 Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam

dan Prodi Pendidikan Sosiologi), Pada Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, 2015 35 Ardi Winarno, “Persepsi Mahasiswa Tentang Implementasi Nilai-Nilai Keislaman

Dalam Pembelajaran Matematika(Penelitian Pada Mahasiswa Semester 1 Kelas D Universitas

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2013/2014), Pada Skripsi Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014.

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

32

digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Dalam penelitian yang dilakukan Ardi

Winarno dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa tentang

implementasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran matematika adalah

(1) Nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran matematika meliputi religius,

jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, komunikatif dan

tanggung jawab, (2) Implementasi nilai-nilai keislaman perlu diterapkan

dalam pembelajaran matematika karena dapat menjadikan mahasiswa dekat

dengan Allah SWT SWT dan menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif, (3) Implementasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran

matematika meliputi mengucapkan salam dan doa sebelum dan sesudah

pembelajaran; melafalkan ayat-ayat Al Quran; memotivasi mahasiswa untuk

menjadi pribadi yang lebih baik; menanamkan sikap jujur, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, komunikatif, tanggung jawab;

memfasilitasi mahasiswa dalam pembelajaran matematika; memberikan

teladan yang baik bagi mahasiswa; mengaitkan materi matematika dengan

nilai-nilai keislaman. Persamaan penelitian yaitu sama-sama mencari tahu

tentang implementasi nilai-nilai agama Islam pada mahasiswa. Sedangkan

perbedaan dari penelitian ini pada penbelitiannya, dimana Ardi Winarno

dalam penelitiannya lebih spesifik dalam pembelajaran matematika

sedangkan penulis lebih meneliti pada interaksi sosial mahasiswa.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fajrina Muthoharoh yang berjudul

“Implementasi Pengembangan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Anak Usia

Dini Di Kelompok Tk-B Sekolah Alam Bintaro Tahun Ajaran 2018/2019”.36

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif.

Adapapun hasil penelitian yaitu implementasi pengembangan nilai-nilai

agama dan moral di Sekolah Alam Bintaro menggunakan metode bercerita,

keteladanan dan metode pembiasaan. Implementasi pengembangan nilai-

nilai agama dan moral di sekolah memiliki pengaruh yang sangat penting

36 Fajrina Muthoharoh yang berjudul “Implementasi Pengembangan Nilai-Nilai Agama

Dan Moral Anak Usia Dini Di Kelompok Tk-B Sekolah Alam Bintaro Tahun Ajaran 2018/2019”,

Pada Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

33

sebagai lingkungan kedua yang mendukung perkembangan anak, oleh

karena itu sekolah dan orangtua perlu menjalin kerjasama yang baik

sehingga perkembangan nilai agama dan moral anak memiliki pemahaman

yang kuat karena rumah dan sekolah mampu memenuhi kebutuhan

perkembangan nilai agama dan moral anak. Penelitian ini mempunyai

kesamaan tentang penerapan nila-nilai agama Islam. Sedangkan

perbedaannya yaitu Fajrina Muthoharoh meneliti untuk anak usia dini,

sedangkan penulis meneliti kepada Mahasiswa.

4. Penelitian yang dilakukan Siti Nurul Azizah yang berjudul “Implementasi

Pendidikan Agama Islam Terhadap Nilai-Nilai Moral Mahasiswa

Demonstran (Studi Kasus Tentang Demonstrasi Di Fakultas Tarbiyah Iain

Sunan Ampel Surabaya)”.37 Metode penelitian yang digunakan yaitu

deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai-nilai moral

yang dilakukan oleh mahasiswa demonstran di Fakultas Tarbiyah dipandang

telah luntur akibat kemerosotan moral mahasiswa itu sendiri. Hal ini telah

dibuktikan adanya peristiwa aksi demonstrasi pada tanggal 02 Mei 2011,

yang mana dalam aksi tersebut mereka melakukan tindakan-tindakan yang

anarkis seperti terdapat aksi pembakaran ban, saling pukul sehingga

dipandang sangat kurang mencerminkan adanya nilai-nilai agama yang

selama ini mereka pelajari. Hal inilah yang mengakibatkan adanya

pergeseran nilai-nilai ajaran Islam akhlak manusia, yang dapat membimbing

mahasiswa menjadi insan generasi Muslim yang berakhlaqul karimah.

Terdapat persamaan dalam penelitia ini yaitu tentang pengamalan atau

implementasi nilai-nilai agama Islam pada mahasiswa. Adapaun perbedaan

yaitu Siti Nurul Azizah fokus kepada nilai moral mahasiswa yang melakukan

demontrasi, sedangkan penulis lebih kepada interaksi sosial mahasiswa.

37 Siti Nurul Azizah yang berjudul “Implementasi Pendidikan Agama Islam Terhadap

Nilai-Nilai Moral Mahasiswa Demonstran (Studi Kasus Tentang Demonstrasi Di Fakultas

Tarbiyah Iain Sunan Ampel Surabaya), Pada Skripsi Iain Sunan Ampel Surabaya, 2011.

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

34

F. Kerangka Berfikir

Manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani hidup

kesehariannya pasti melakukan interaksi sosial bersama individu-individu

lain, dalam interaksi sosial pasti ada aturan tingkah laku. Tingkah laku

individu tersebut disebut akhlak yang mengandung nilai-nilai islami

terhadap membangun cara pandang, sikap dan pembentuk tingkah laku

manusia baik yang berasal dari dalam diri pribadi maupun dari luar diri

pribadi individu tersebut. Namun ternyata dalam menjalankan interaksi

sosialnya masih terdapat mahasiswa yang belum menamamkan nilai-nilai

agama Islam dalam kesehariannya.

Salah satu sumber penamaman nilai-nilai agama Islam bisa

diperankan oleh lembaga pendidikan formal. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai satuan pendidikan perguruan tinggi yang mempunyai ciri

khusus agama Islam harusmya mempunyai peranan terhadapan

pembangunan karakter dan penanaman nilai-nilai agama Islam untuk

masyarakat khususnya mahasiswa. Karena dengan ciri khusus kampus

Islam tersebut menjadikannya sebagai satu model dari sekian model

perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dalam kaitannya dengan

implementasi nilai-nilai agama Islam terhadap interkasi sosial perlu di

diajarkan bidang studi Islam dan pembinaan karakter kepada mahasiswa.

Bidang studi Islam mengandung nilai-nilai atau norma agama dan akhlak

yang akan ikut membentuk cara berpikir, bersikap, dan berprilaku dalam

kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan individu dan sosial.

Lembaga pendidikan memerankan fungsi-fungsi pendidikan dalam

menurunkan nilai-nilai akhlak. Kemampuan dan style (gaya) yang

diperankan

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

35

Tabel 2.2 Kerangka Berfikir

Nilai-nilai Agama Islam

Kendala Dalam

Mengimplementasikan Nilai-nilai

Agama Islaam

Mahasiswa Mengimplementasi

Nilai-nilai Agama Islam dalam

Interaksi Sosial

Faktor yang mendorong

mengimplementasikan Nilai-nilai

Agama Islam

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang dipilih dalam penelitian adalah Jurusan Pendidikan

IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Alasan penulis memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Waktu Penelitian

Agar penelitian ini sesuai dengan yag ditetapkan, maka peneliti

membuat jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan

2019 2020

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1 Revisi

2 Penyusunan

Instrumen Penelitian

3 Pengujian Instrumen

Penelitian

4 Pengolahan data

penelitian

5 Penyusunan bab IV

dan bab V

6 Kelengkapan

lampiran

7 Sidang munqasah

8 Revisi skripsi

9 Wisuda

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

37

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara, strategi untuk memahami realitas,

langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat.

Metode penelitian berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih

mudah untuk dipecahkan dan dipahami.1 Metode penelitian mengemukakan

secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2 Oleh karena itu, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif karena relevan dengan tujuan dari

penelitian yang akan menggambarkan bagaimana implementasi atau

penananaman nilai-nilai agama Islam oleh mahasiswa jurursan Pendidikan

IPS.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat terbuka dan

bersifat mendalam untuk memperoleh data yang diperlukan baik secara lisan

maupun tulisan dari perilaku manusia yang dideskripsikan, diinterpretasikan

dan dianalaisis bahkan bila memungkinkan dikembangkan menjadi teori

berdasarkan data-data yang diperoleh sehingga sesuai dengan tujuan penelitian

ini.

Dalam penelitian ini, peneliti lebih mengutamakan pendekatan antar

manusia artinya selama proses penelitian, peneliti lebih banyak mengadakan

kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian

yaitu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya di Jurusan Pendidikan IPS.

Metode penelitian merupakan cara untuk mengemukakan kebenaran

dengan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan diperoleh secara

1 Nyoman, Kutha Ratna, Teori, Metode, Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007), h. 34. 2 Moleong dan Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003), h. 3

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

38

sistematis. Menurut Sugiyono “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.3

Berdasarkan penjelasan di atas penulis berpendapat bahwa terdapat

empat kata kunci yang mewakili pengertian dari metode penelitian, yaitu cara

ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Hal ini berarti penelitian tersebut dilakukan

dengan cara ilmiah dengan menemukan data-data yang membantu mencapai

tujuan dan kegunaan yang telah dirumuskan oleh peneliti. Data yang diperoleh

oleh peneliti adalah data yang bisa dipertanggung jawabkan yaitu sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yaitu dimana penulis mencoba mencari informasi perilaku keseharian

mahasiswa jurusan pendidikan IPS UIN Jakarta dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam kesehariannya. Berkenaan dengan metode deskriptif,

Moh. Nazir mengatakan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuan

dari penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.4

Berdasarkan pendapat di atas metode deskriptif merupakan metode yang

memusatkan perhatian pada masalah aktual untuk memecahkan masalah

dengan menggambarkan semua peristiwa atau kejadian selama penelitian

berlangsung.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variabel,

konsep, atau fenomena.5 Sedangkan pengertian sederhananya, populasi adalah

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2006), h. 2. 4 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h.54. 5 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2015), Cet. 3, h.

109.

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

39

kumpulan dari seluruh unsur atau elmen atau unit pengamatan (observation

unit) yang akan diteliti.6 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana

prodi pendidikan IPS memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 532 mahasiswa

aktif.7

2. Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari

populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.8

Adapun dalam penelitain ini, sample yang akan diteliti yaitu mahasiswa

Pendidikan IPS dari konsentrasi sosiologi, ekonomi dan geografi. Teknik

pengambilan data untuk penelitian ini adalah teknik pusposive sampling, yaitu

teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu

ini misalnya ketika melakukan penelitian tentang kualtias makanan maka

sample sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.9 Pertimbangan

tertentu pada penelitian ini yaitu mahasiswa yang dianggap paling tahu tentang

apa yang peneliti harapkan. Sample yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 6 mahasiswa. Terdiri dari 2 (dua) mahasiswa konsentrasi sosiologi,

2 (dua) mahasiswa konsentrasi ekonomi dan 2 (dua) mahasiswa konsentrasi

geografi.

D. Sumber Data Penelitian

Untuk proses pengumpulan data, peneltiti mewawancarai mahasiswa

pendidkan IPS yang nantinya akan memberikan informasi dan keterangan yang

berkaitan dengan implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

mahasiswa di jurusan pendidikan IPS. Pada penelitian ini peneliti

6 Abuzar Asra, Puguh Bodro Irawan, dan Agus Purwoto, Metode Penelitian Survei,

(Bogor: IN MEDIA, 2015), h. 70. 7 Buku Induk Prodi Tadris IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodelogi Penelitian, (Bandung: CV. Mandar

Maju, 2011), Cet. II, h. 124. 9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung;Alfabeta,2012),

h. 85

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

40

membutuhkan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah

hasil dari pengumpulan informasi-informasi yang dilakukan secara langsung

melalui wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang di peroleh

untuk mendukung informasi yang dibutuhkan peneliti seperti dokumtasi

rakaman wawancara, foto saat penelitian dan juga surat-surat pendudukng

penelitian.

Adapun sumber data dalam penelitian kualitatif menurut Spradley

sebagaimana yang dikutip Sugiyono di namakan “social situation” atau situasi

sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan

aktivitas (activity) yang beriteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut,

dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang

terjadi” didalamnya. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini dapat

mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada

pada tempat (place) tertentu.10

Jika disimpulkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Hasil observasi selama proses penelitian.

2. Wawancara kepada informan

3. Dokumentasi yang di peroleh selama proses pembelajaran.

Tabel 3.1

Sumber Data Penelitian Implementasi Nilai-niali agama Islam dalam

Interaksi sosial mahasiswa

Sumber

data

Teknik Jumlah Instrumen

Mahasiswa

Pendidikan

IPS

Observasi

Wawancara

Dokumetasi

6 Orang

Mahasiswa

Pedoman wawancara

Catatan dokumetasi

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung;Alfabeta,2012), h. 215

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

41

Konsentaris

Sosiologi,

Ekonomi dan

Geografi

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal dari penelitian.

Karena tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data, adapun teknik

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan.

1. Observasi

Secara umum, observasi (observation) dapat dipahami sebagai suatu

tindakan manusia untuk menerima pengetahuan dari dunia luar dengan

menggunakan indra. Observasi juga dapat dimaknai dengan kemampuan untuk

memperhatikan, mencatat kejadian atau cara orang melihat sesuatu.11

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara

langsung dilapangan untuk mendapatkan data penelitian dan tidak

mengabaikan kemungkinan sumber-sumber selain manusia seperti dokumen

dan catatan-catatan dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan mengamati proses

interaksi sosial mahasiswa lalu meneliti apakah menerapkan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksinya.

2. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka

secara individual. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti menyiapkan

instrument wawancara yang disebut pedoman wawancara. Pedoman

11 Muh. Fitrah, Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Peneltian Kualitatif, Tindakan kelas &

Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 112

Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

42

wawancara ini berisi sejumlah pertanyaan yang mencakup fakta, data,

pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan

dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian.12

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah jenis wawancara kombinasi

dari wawancara terstruktur dan wawancara terbuka. Jadi, pertanyaan

wawancara sebelumnya telah di persiapkan dan di tentukan peneliti, tetapi

jawaban narasumber tidak dibatasi peneliti atau bersifat terbuka.

Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara dan

bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia Pula

berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan

diakhiri. Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintakan informasi oleh

pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.13

Adapun wawancara dilakukan peneliti dalam bentuk Tanya jawab

kepada mahasiswa Pendidikan IPS berjmulah 6 (enam) orang mahasiswa dari

konsentrasi sosiologi, ekonomi dan geografi.

3. Metode Dokumenter

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metode penelitian pendidikan. Pada intinya metode ini adalah

metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dengan demikian,

bahan metode dokumenter memegang peranan yang amat penting dalam

pengumpulan data tentang latar belakang sejarah.14

F. Instrumen Penelitian

Menurut Nasution dalam Sugiyono, menyatakan bahwa dalam penelitian

kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai

12 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 216 13 Burhan Bungin,” Penelitian Kualitatif ”, ( Jakarta: PT.Kencana,2009),hal.108, cet.3. 14 Ibid,hal.121, cet.3.

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

43

instrumen penelitian pertama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum

mempunyai bentuk yang pasti. Penelitian kualitatif pada awalnya dimana

permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang terjadi instrumen adalah

peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya akan dipelajari jelas, maka akan

dikembangkan suatu instrumen.15 Masalah, fokus penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan

secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih harus dikembangkan

sepanjang penelitian itu. Kedaaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu,

tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai satu-satunya yang

dapat mencapainya.16

Sebelumnya, agar mendapatkan instrumen penelitian yang lebih baik,

maka sebelum instrumen disusun, peneliti lebih dulu menyusun kisi-kisi

instrumen. Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrumen

penelitian. Kisi-kisi instrument yang disusun peneliti, dibuat dalam bentuk

tabel sebagai beikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penelitian

Fokus

Penelitian

Pertanyaan Inforaman

Bagaimanakah

implementasi

nilai-nilai

agama Islam

dalam interaksi

sosial

mahasiswa

1. Apakah anda ketika bertemu dengan

teman selalu mengucapkan salam

(assalamualaikum)?

2. Dalam interaksi sosial apakah anda

selalu menjunjung tinggi persamaan?

3. Apakah anda menerapkan sikap adil

terhadap sesama saat melakukan

interaksi sosial?

4. Apakah anda memiliki sikap rendah

hati ketika berinteraksi sosial?

Mahasiswa

Pendidikan

IPS UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

15 Sugiyono, Pendekatan Kualitatif, ( Jakarta: Alfa Beta,2009), h. 223. 16 Ibid., h. 223

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

44

5. Apakah anda sering melakukan

Silaturahmi baik kepada keluarga,

teman maupun tetangga?

6. Apakah anda selalu menjaga tali

persaudaraan? Baik dengan

keluarga, teman maupun tetangga?

7. Ketika anda mempunyai janji,

apakah selalu menepatinya?

8. Apakah anda selalu menerapkan

sikap lapang dada dalam momen

apapun meskipun kurang

mengenakan?

9. Apa faktor yang mendorong

mahasiswa pendidikan IPS dalam

mengimplementasikan nilai-nilai

agama Islam dalam interaksi social

10. Apa saja kendala yang dialami dalam

mengimplementasikan nilai-nilai

agama Islam dalam interaksi sosila

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi

No Hal yang diamati

1 Mengucapkan salam

2 Menjawab salam

3 Murah senyum

4 Berani meminta maaf bila melakukan kesalahan

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

45

5 Memilik sikap pemaaf

6 Terbiasa bersikap jujur

7 Bersikap adil

8 Melakukan silaturahmi

9 Menepati janji

10 Mendengarkan ketika orang lain berbicara

11 Berani mengingatkan temannya untuk berbuat baik

Langkah awal untuk memperoleh data, peneliti terlebih dahulu

melakukan observasi terhadap lingkungan fisik maupun budaya di kampus

guna mengenal lokasi dan subjek penelitian. Untuk memperoleh data yang

lengkap, peneliti mengamati dan mendatangi mahasiswa disetiap waktu

yang kosong perkuliahan selama satu minggu berturut-turut.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti diperoleh hasil observasi

bahwa mahasiswa belum sepenuhnya melaksanakan nilai-nilai agama Islam dalam

interaksi sosialnya dilingkungan kampus maupun diluar kampus. Kemampuan

mereka dalam melaksanakan nilai-nilai agama Islam seperti salam, berjabat tangan,

senyum, mengajak solat dan mengajarkan kebaikan. Beberapa mahasiswa pada saat

observasi mengungkapkan bahwa mereka dalam berinteraksi dengan teman-

temannya cenderung masih sungkan untuk memulai suatu interaksinya.

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

46

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data erat kaitan dengan metode pengumpulan data yaitu

melalui observasi dan wawancara, kemudian dari pengumpulan data yang

sudah dilakukan maka peneliti seharusnya memilih teknik analisis data yang

sesuai dengan objek penelitian.17

Teknik analisis data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:18

1. Pengumpulan data, peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan

melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Catatan lapangan

tersebut berkaitan dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

2. Reduksi data, yang dilakukan dengan merangkum. Memilih hal yang

pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah diredaksi dapat memberikan

gambaran yang lebih jelas dan juga mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

3. Penyajian data, dilakukan dalam bentuk uraian secara singkat.

Selanjutnya dilakukan dengan teks naratif yang menceritakan secara

panjang lebar dalam temuan penelitian.

4. Menarik kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran

kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis selama ia menulis.

Singkatnya, makna-makna yang muncul harus diuji kebenarannya,

kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasn

17 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya ( Jakarta: Pranada Media Group, 2007) Edisi Pertama, cet 4., h 78 18 70Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2012), cet 17, h 249-252

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

47

H. Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif maliputi uji credibility

(validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas),

dan confirmability (obyektifitas).19

Untuk pengujian keabsahan data dalam Implementasi Nila-nilai Agama

Islam dalam Interaksi Sosial Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan IPS).

Maka dilakukan beberapa tahap, diantaranya adalah:

1. Uji Credibility

Dalam Sugiyono uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data

penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman

sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.20

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan diilakukan untuk menemukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang di teliti, serta memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.

b. Meningkatkan ketekunan

Peneliti melakukan pengamatan penelitian secara lebih cermat

dengan meninkatkan ketekunan, maka peneliti akan melakukan

pengecekan kembali apakah data yang diperoleh benar atau masih salah

sehingga data yang didapatkan adalah data dengan hasil yang akurat

.

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta CV:

2012), Cet 12, h. 270 20 Ibid. h.270

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

48

c. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap terhadap data itu.21

d. Diskusi dengan teman sejawat

Peneliti akan diskusi dengan teman atau orang lain yang dianggap

lebih memahami mengenai penelitian deskriptif kualitatif sehingga data

yang ditampilkan akan lebih valid

e. Analisis kasus negative

Jika peneliti dalam meneliti menemukan adanya ketidak sesuaian

pada data, maka analisis ini akan dilakukan guna mencari data yang

berbeda atau bertentangan dengan temuan sehingga data yang

ditemukan sudah dapat dipercaya.

f. Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada informan. Apabila data yang ditemukan telah disepakati

dari pihak informan, maka data tersebut dinyatakan valid. Tetapi jika

informan tidak menyetujui penelitian yang ditemukan, maka peneliti

harus merubah data penelitian sehingga berkesesuaian dengan pemberi

data atau informan.

2. Pengujian Transferability

Transferbility merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut di

ambil.22 Dalam pengujian transferbility peneliti akan membuat laporannya

dengan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Hal itu

21 Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah: Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis &

Disertasi, (Jakarta: Kencana, 2016), Cet 1, h. 67 22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta CV:

2012), Cet 12, h. 276

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

49

dilakukan supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif

sehingga hasil penelitian dapat diterapkan.

3. Pengujian confirmability

Pengujian comfirmability disebut juga uji obyektivitas penelitian.

Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati oleh

banyak orang. Dalam pengujian confirmability hasil penelitian dikaitkan

dengan proses yang dilakukan.23

23 Ibid, h. 277

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Jurusan Pendidikan IPS

Secara historis, eksistensi dan kiprah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta didasarkan atas gagasan dan keinginan umat Islam ”sebagai

mayoritas bangsa”untuk mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu dan

mencetak kader pemimpin Islam yang diperlukan bagi perjuangan dan

pembangunan bangsa Indonesia. Status UIN (sebagai universitas), sesungguhnya

merupakan kelanjutan sejarah dari awal pendiriannya yang berasal dari Sekolah

Tinggi Islam (STI), Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), Akademi

Dinas Ilmu Agama (ADIA), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) didirikan pada 1 Juni 1957 di Jakarta

dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan

ijazah pendidikan akademi (5 tahun) dan semi akademi (3 tahun) sehingga menjadi

ahli didik agama pada Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan, dan Sekolah

Agama. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1960 berdasarkan PP No. II Tahun

1960 tanggal 24 Agustus 1960, ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan Tinggi

Agama Islam Negeri) yang berada di Yogyakarta dalam wadah yang berbentuk

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jamiah al-Hukumiyah. Penggabungan itu

kemudian mengubah ADIA menjadi IAIN dengan 2 (dua) Fakultas, yakni Fakultas

Tarbiyah dengan dekan Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dan Fakultas Adab dengan

dekan Prof. H. Bustami A. Ghani.

Mengingat perkembangan IAIN dengan cabang-cabangnya yang cepat

tersebar di seluruh Indonesia serta berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun

1963 bahwa IAIN yang telah memiliki 3 (tiga) Fakultas maka dianggap telah mampu

untuk berdiri sendiri. Oleh karenanya, berdasarkan Keputusan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1963 tanggal 25 Pebruari 1963 IAIN dipecah

menjadi 2 (dua), yakni IAIN yang berpusat di Yogyakarta menjadi IAIN Sunan

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

51

Kalijaga dan IAIN yang berpusat di Jakarta dengan nama IAIN al-Jamiah al-

Hukumiyah Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah berdiri secara mandiri, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki

4 (empat) Fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Adab, Fakultas Ushuluddin

dan Fakultas Syariah di Serang. Di samping itu IAIN Jakarta juga menjadi induk

lembaga perguruan tinggi Islam Bagian Barat yang mencakup wilayah Serang,

Cirebon, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi dan Palembang.

Pada perkembangan selanjutnya nama IAIN kemudian berubah menjadi

UIN. Perubahan IAIN menjadi UIN ini didasarkan pada Keputusan Presiden

Republik Indonesia Nomor 031 Tanggal 20 Mei 2002. Setelah perubahan status

IAIN menjadi UIN, maka jumlah fakultas yang ada tidak hanya berorientasi pada

pengembangan kajian ke-Islaman, melainkan juga mengintegrasikan kajian-kajian

ilmiah lain, seperti sains dan teknologi, ekonomi, sosial dan kedokteran.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai salah satu fakultas di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak awal pendirian hingga kini telah

membuka berbagai jurusan/program studi (Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab,

dan Tadris) yang memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada

mahasiswa untuk menjadi pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional baik

pada tingkat pendidikan dasar maupun menengah bahkan beberapa di antaranya

mampu menjadi asisten dan/atau dosen pada beberapa perguruan tinggi.

Keberhasilan ini tentu harus disyukuri dengan terus berusaha memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperluas jaringan kerja (networking)

baik secara individual dengan para pakar/tokoh pendidikan maupun secara

kelembagaan dengan beberapa perguruan tinggi lokal dan regional.

Salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

yang secara historis didirikan pada tahun 1980. Pada saat itu, jurusan pendidikan IPS

masuk dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara keseluruhan terdiri dari bidang

Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

52

Bahasa Indonesia. Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah

mengalami stagnasi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan kembali

pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001 tentang

Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan nama Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.

Aktivasi Program Studi Pendidikan IPS ini didasari atas pemikiran dan fakta

tentang terjadinya kekurangan guru IPS di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan

Madrasah Aliyah (MA). Akibat kekurangan guru IPS pada lembaga pendidikan

tersebut, maka bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, baik Pendidikan Kewarganegaraan,

Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan

Sosiologi/Antropologi diajarkan oleh guru yang bukan lulusan pendidikan bidang

Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.

Penyebab, baik pada guru bidang IPS di MTs maupun MA adalah akibat

kekurangan jumlah guru untuk bidang keilmuan IPS tersebut. Kekurangan guru IPS

pada MTS dan MA sekitar 17.217 guru. Secara rinci, pada Madrasah Tsanawiyah

kekurangan guru berjumlah 10.699 guru dan Madrasah Aliyah adalah berjumlah

6.518 guru.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal

42 ayat (1) bahwa pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi minimum yaitu S1

(D4) dan sertifikasi sesuai jenjang kewenangan mengajar yakni mengajar bidang

ilmu sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Tuntutan Undang-Undang

tersebut dijelaskan lebih lanjut pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen.

Untuk mengatasi dan memenuhi kekurangan guru Pendidikan

Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi

dan Pendidikan Sosiologi/Antropologi pada MTs dan MA, maka Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

53

Hidayatullah Jakarta menerima mahasiswa kembali berdasarkan Surat Keputusan

Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI,

Nomor E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ilmu Pada tanggal 12 sampai dengan 14 Maret 2008 Program Studi

Penddikan IPS Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta diakreditasi. Hasil

akreditasi Program Studi Pendidikan IPS Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta sesuai Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor :

001/BAN-PT/Ak-XI/SI/IV/2008 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi

Program Sarjana di Perguruan Tinggi memperoleh Hasil Nilai 336 (Peringkat B).

dan tepat pada tanggal 19 Juli 2014 sesuai dengan surat keputusan Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 211/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2014 Jurusan

Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta memperoleh Hasil Nilai 367 (Peringkat A).1

2. Visi dan Misi Jurusab Pendidikan IPS

a. Visi

Dalam proses penyusunan Visi Program Studi Tadris IPS mengacu pada Visi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu “Menjadi Universitas Kelas Dunia

dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan ke-Indonesiaan.”

Sedangkan Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yaitu ‘Menjadi LPTK

yang unggul, kompetitif, profesional di tingkat Asia Tenggara dengan

mengintegrasikan keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan”. Melalui berbagai

tahapan pengkajian kebutuhan penggunan lulusan, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta berdasarkan visi UIN Syarif Hidayatullah dan

1 https://pips-fitk-uinjkt.com/tentang-ips/ di akses pada 14 Februari 2020

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

54

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, maka Visi Program Studi Tadris IPS

yaitu:

“Menjadi program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul,

kompetitif, profesional dalam pendidikan IPS, penelitian, dan pengabdian

masyarakat yang berwawasan ke-iIslam-an, kemanusiaan, dan ke-Indonesia-an

pada tahun 2025”.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi Tadris IPS untuk

mewujudkan calon guru IPS yang memiliki kompetensi pedagogik,

profesional, kepribadian, dan sosial, yang berwawasan ke-Islam-an,

kemanusiaan, dan ke- Indonesia-an dengan dukungan ICT

2) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan ilmu-ilmu

sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan social

3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan menyebarluaskan hasil

kajian keilmuan dan inovasi bidang sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan

sosial yang unggul, kompetitif dan profesional.

4) Menyelenggarakan pengelolaan program studi berbasis ICT dan menjalin

kerjasama dengan lembaga pendidikan dan organisasi profesi lainnya.2

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang mahasiswa,

terdiri dari 2 (dua) mahasiswa konsenrasi ekonomi, 2 (dua) mahasiswa konsentrasi

geografi dan 2 (dua) mahasiswa konsentrasi sosiologi. Informasi mengenai

partisipan dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami

situasi dari hasil penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

teknik yang bermacam-macam, yaitu menggunakan teknik wawancara,

dokumentasi dan menggunakan pedoman observasi.

Partisipan IL adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Ekonomi

berjenis kelamin perempuan, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum

2 https://pips-fitk-uinjkt.com/visi-dan-misi/ diakses pada 14 Februaru 2020

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

55

masuk kuliah yaitu SDN Peninggilan 03 Ciledug, SMPN 11 Tangerang dan SMK

An-Nurmaniyah Ciledug.

Partisipan NNI adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Ekonomi

berjenis kelamin perempuan, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum

masuk kuliah yaitu SDN Kalisuren 01, SMPIT Darul Muttaqien dan MAN 2

bogor.

Partisipan MBH adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Geografi

berjenis kelamin laki-laki, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum masuk

kuliah yaitu SDN Bojong 02, MTs Mathla’ul Anwar Nurul Kamal dan MAN 1

Kota Bogor.

Partisipan FM adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Geografi

berjenis kelamin perempuan, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum

masuk kuliah yaitu SDN 01 Nyangkowek, SMPN 01 Parungkuda dan MAN 01

Kabupaten Sukabumi.

Partisipan AW adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Sosiologi

berjenis kelamin laki-laki, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum masuk

kuliah yaitu SDN 03 Bulakan, SMP 02 Belik dan SMA 01 Purbalingga.

Partisipan PYS adalah mahasiswa pendidikan IPS konsentrasi Sosiologi

berjenis kelamin perempuan, adapaun riwayat pendidikan partisipan sebelum

masuk kuliah yaitu MI Darul Hikmah, MTs Darul Hikmah dan SMAN 03

Tanggerang.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar

partisipan mempunyai latar belakang pendidikan sekolah umum.

C. Hasil Penelitian

Pada bagian pembahsan ini, peneliti akan memaparkan data hasil observasi

dan hasil penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu

bagaimana implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa.

Peneliti akan memamparkan jawaban partisipan pada saat diwawancarai yang

dilakukan oleh peneliti dan pada saat observasi. Pada wawancara pertanyaan dilakukan

kepada 6 (enam) mahasiswa. Wawancara tersebut dilakukan menggunakan teknik

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

56

purposive sampling. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkip, kemudian

transkip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan

menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang tidak berhubungan

dengan penelitian. Data yang disajikan dibuat menjadi beberapa bagian berdasarkan

pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti dapat menyimpulkan secara deskriptif

dan juga penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut

menjawab penelitian ini.

Dalam membuat paparan hasil supaya lebih mudah dibaca dan dimengerti,

maka peneliti membagi fokus pembahsan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) Gambaran

implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa pendidikan

IPS; (2) Faktor-faktor yang mendorong mahsiswa dalam mengimplementasikan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosil; (3) Kendala-kendala yang dialami mahasiswa

dalam melaksanakan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial. Ketiga fokus

pembahsan tersebut merupakan inti pertanyaan dari penelitian yang peneliti uraikan

yaitu bagaimana implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial

mahasiswa. Berikut ini penjelasan hasilnya:

1. Gambaran implementasi nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial mahasiswa

pendidikan IPS

Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dari tahap pra penelitian sampai tahap penelitian mengenai pelaksanaan nilai-nila

agama Islam dalam interaksi sosil mahasiswa. Peneliti melakukan wawancara

kepada mahasiswa pendidikan IPS yang telah dipilih berdasarkan teknis purposive

sampling.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mahasiswa dari jurusan

pendidikan IPS dapat diketahui bahwa mayoritas memiliki persepsi sama tentang

pengertian interaksi sosial, yaitu keadaan dimana setiap individu melakukan

hubungan timbal balik dengan individu, individu dengan kelompok maupun

kelompok dengan kelompok lainnya. Selanjutnya hasil penelitian bahwa

mahasiswa pendidikan IPS sudah sangat baik dalam melaksanakan nilai-nilai

agama Islam ketika interaksis sosial baik dilingkungan kampus maupun luar

kampus, mereka sadar akan hal-hal terpuji dan tercela dalam melakukan

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

57

tindakannya/interaksi dengan orang dilingkungan disekitarnya. Mereka dalam

melaksanakan nila-nilai agama Islam seperti memberikan salam, bertegur sapa,

berjabat tangan, senyum, mengingatkan dan atau mengajak solat, membedakan

jarak antara ikhwan dan akhwat, menjaga hijab khususnya untuk perempuan, serta

mengajarkan kebaikan. Berikut penjelasannya:

“Menurut saya interaksi sosial yang di lakukan di jurusan IPS sudah sangat baik, saya

sering melihat teman-teamn berdiskusi atau berkumpul bersama-sama dengan

harmonis. Untuk nilai-nilai agama Islam yang sering di laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus seperti menyapa dengan cara memberi

salam (Assalamualaikum wr.wb) sebelum berinteraksi”3

“Kalau saya lihat interaksi sosial yang di lakukan di jurusan Pendidikan IPS sudah

baik, meskipun IPS ini jurusan umum tapi sudah menerapkan nilai-nilai agama Islam

dalam interaksinya. Contohnya ketika kita masuk kelas harus baca qur’an terlebih

dahulu (salah satunya pas mata kuliah pak Iwan). Lalu ketika sudah masuk waktu solat

dan masih ada kelas biasanya kita izin untuk melaksanakan solat terlebih dahulu,

mahasiswa juga sudah menerapkan sopan dan santun khususnya terhadap dosen”4

“Secara umum interaksi di IPS masih wajar dan baik, mungkin karena faktor

lingkungan kampus UIN yang punya background Islam. Dalam pergaulan juga

mahasiswa mempunyai batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis, dan kalau

sudah waktu solat biasanya juga sering saling mengingatkan untuk melaksanakan

solat.”5

“Untuk Pendidikan IPS interaksi sosial yang di lakukan cukup baik, ya meskipun

kalau saya amati masih ada yang jaga jarak sih, mungkin karena belum terlalu kenal

dekat juga. Dan untuk nilai-nilai agama Islam sering laksanakan dalam interaksi sosial

baik di kampus maupun di luar kampus seperti mengucapkan salam ketika bertemu,

menjaga jarak dengan laki-laki, selalu menjaga aurat seperti memakai hijab dan tidak

mekai pakaian ketat dan ketika ngobrol tidak asal ucap atau menggunakan kata-kata

kasar.”6

Dalam berinteraksi sosial mereka masih ada yang membeda-bedakan ketika

berinteraksi kepada orang yang mereka hadapi, dimana ketika mereka bertemu

dengan orang yang lebih tua lebih menunjukan sikap berbicara sopan santun, akan

ketika bertemu dengan teman sebaya mereka lebih sering menggunakan cara bicara

yang berlaku dalam bahasa pergaulan yang terkadang kasar. Berikut pendapat yang

dikemukakan informan inisial AW:

3 Wawancara dengan partisipan IL pada tanggal 04 MARET 2020 4 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 5 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020 6 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

58

“Kalau interaksi dengan temen biasanya lebih santai dan dalam komunikasi juga

menggunakan bahasa keseharian yang tidak formal dan kadang agak kasar, tapi

kalau ke dosen ataupun senior yang tidak terlalu dekat biasanya beda agak

formal seperti kalau ketemu mengucapkan salam dulu, terus cium tangan, agak

sopan lah”.7

Namun secara kesulurahan berdasarkan penelitian yang peneliti dilakukan

interaksi yang dilakukan mahasiswa di jurusan pendidikan IPS sudah cukup baik,

dimana mahasiswa ketika bertemu saling bertegur sapa baik kepada temannya,

kakak tingkat, atau kepada dosen, walaupun sebagian ada yang tidak bertegur sapa,

tapi setidaknya mereka pasti akan saling tersenyum satu sama lainnya. Hal in

sejalan dengan beberapa informan yang mengatakan bahwa interaksi dijurusan

pendidkan IPS cukup baik, dimana dalam pergulannya dengan orang lain mereka

saling menghormati dan saling menyapa jika bertemu, walaupun suatu ketika tidak

saling menyapa karena belum saling mengenal lebih dekat. Namun, di jurusan

pendidikan IPS masih kurang penekanan dalam berinteraksi yang baik dengan

berlandaskan ajaran agama Islam yang harus diterapkan kepada mahasiswa. Karena

bagaimanapun mahasiswa pendidikan IPS merupakan calon pengajar dan harus

memiliki akhlak mulia.

Ada perbedaan pendapat dengan salah satu informan berinisial NNI,

bahawa menurutnya interaksi sosial dilingkungan pendidikan IPS masih ada yang

membeda-bedakan ketika berinteraksi sosial dan tergantung tipe individu tersebut,

masih ada yang membuat kelompok sendiri dan terlihat tertutup dalam melakukan

interaksi sesama teman lainnya yang tidak memiliki kesamaan dengannya, mereka

sepertinya masih belum merasakan kenyamanan yang terjalin dengan individu

lainnya dan belum memiliki rasa simpati yang mendalam terhadap lingkungan

sekitar. Sehingga dalam berinteraksi sosial mereka hanya merespon jika ada

stimulus dari orang lain, masih terlihat sungkan, dan kurang membiasakan

menerpakan etika yang baik dengan sesamanya, seperti membiaskan bertegur sapa

ketika bertemu dengan individu lainnya.

7 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

59

Selain itu informan yang lain inisial MBH mengungkapkan gambaran

interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang dalam melaksanakan nilai-nilai agama

Islam masih jauh dari yang semestinya, karena masih banyak yang melibatkan

emosional seperti egois, rasa ingin menang, dan benar yang menimbulkan

terjadinya kesalahpahaman dan konflik, banyak yang terpengaruh oleh budaya

barat yang kurang baik yang masuk ke Indonesia.

“Sudah kurang memperhatikan nilai agama, pergaulan bebas seperti tidak ada

batasan dan cenderung meniru budaya barat yang kurang baik. Ada juga

beberapa mahasiswa yang egois dan ingin menang sendiri”.8

Namun mayoritas informan lainnya mengungkapkan tidak semua

dilingkungan kampus mahasiswa zaman sekarang buruk dalam interaksi sosialnya,

dan sudah banyak yang sudah tahu baik dan buruknya yang harus dilakukan sesuai

dengan ajaran agama Islam, sudah ada yang melaksanakan nilai-nilai agama Islam

dengan baik meskipun terkadang masih kurang stabil, sehingga hal tersebut hanya

perlu sering di ingatkakn dan dipelajari kembali.

Selanjutnya penjelasan gambaran umum implementasi nilai-nilai agama

Islam dari informan sebagai berikut:

a. Silaturahmi

Menjalin silaturahmi merupakan suatu yang sangat di anjurkan bagi

umat muslim sekalian. Bahkan silaturami ini bersifat global atau semua

manusia pasti memerlukan silaturahmi agar dapat saling mengenal satu

sama lain. Dalam Islam silaturahmi ini merupakan ibadah hablumminannas.

Banyak manfaat yang di dapat manusia dalam melakukan silaturahmi,

seperti lebih mengenal orang lain, dapat mempererat persaudaraan, atau

bahkan melapangkan rizki

Berdasarkan hasil wawancara, informan inisial FM mengungkapkan

bahwa silaturahmi itu penting, dan informan juga sering melakukan

silaturahmi kepada keluarga, teman, tetangga bahkan guru, karena

8 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

60

menurutnya silaturahmi dapat melapangkan rizki, merekatkan pertalian rasa

cinta kasih antara sesama manusia, khususnya antara saudara, kerabat,

handai taulan, tetangga, guru maupun yang lainnya.

Alhamdulillah saya sering silaturahmi, karena saya percaya dengan

memperbanyak silaturahmi kita akan di bukakan banyak pintu rizki,

mempererat tali persaudaraan, dan bentuk rasa cinta antar sesama.9

Iya cukup sering, karena kebetulan saya aktif di kepemudaan dan

saya orangnya suka ngumpul-ngumpul.10

Adapun informan inisial AW mengatakan untuk silaturahmi kepada

kerabat yang jaraknya jauh dilakukan dalam momen tertentu seperti hari

raya Idul Fitri:

Kalau silaturahmi sama saudara jauh saya jarang, paling dalam

momen tertentu saja seperti hari raya Idul Fitri.11

Selanjutnya Informan inisal NNI dan PYS mengatakan bahwa

mereka jarang melakukan silaturahmi:

Jujur kalau saya jarang silaturahmi, kecuali di ajak sama keluarga

atau teman.12

Iya melalukan, meskipun tidak terlalu sering juga.13

Dari pemaparan diatas menunjukan secara umum mahasiswa

pendidikan IPS sering melakukan silaturahmi, baik kepada keluarga, teman,

maupun guru mereka.

b. Persaudaraan

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, saling

membutuhkan untuk memenuhi keperluan dan meningkatkan taraf

hidupnya. Fitrah inilah yang ditegaskan oleh islam. Sebagai seorang muslim

diwajibkan untuk menjalin tali persaudaraan dengan muslim lainnya.

9 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 10 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020 11 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020 12 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 13 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

61

Dimana persaudaraan itu merupakan pertalian persahabatan yang serupa

dengan hubungan kekeluargaan, bahkan Islam mengibaratkan persaudaraan

dan tali persaudaraan ibarat sebuah bangunan. Rasul banyak memberikan

tuntunan bagaimana seharusnya umat menjaga persaudaraan. Umat Islam

tidak boleh saling menyakiti.

Informan mengungkapkan bahwa mereka memiliki semangat

persaudaraan, apalagi semangat persaudaraan antara sesama kaum beriman.

Akan tetapi dalam hal lain mereka tidak menutup diri untuk berinteraksi

dengan orang non-muslim, intinya adalah agar manusia tidak merendahkan

golongan lain. Karena pada hakikatnya persamaan yaitu pandangan bahwa

semua manusia sama harkat dan martabatnya. Tanpa memandang jenis

kelamin, ras, agama ataupun suku bangsa. Seperti yang ungkapkan oleh

informan inisial NNI dan PYS:

Iya saya sangat menjaga persaudaraan, bagi saya hidup itu tidak bisa

senidiri, artinya kita pasti saling membutuhkan satu sama lain,

termasuk dengan non-muslim juga. Kebetulan saya juga dulu punya

kenalan orang non-muslim dan kita saling menghormati satu sama

lain.14

Pastinya, apalagi dengan keluarga.15

Selanjutnya informan inisial MBH dan FM mengatakan tentang

pentingnya menjaga persaudaraan seperti halnya menjaga tali silaturahmi.

Iya pastinya, karena menjaga tali persaudaraan juga penting, sama

halnya seperti menjaga tali silaturahmi.16

Seperti yang dikatakan sebelumnya, saya selalu menjaga silaturahmi

apalagi tali persaudaraan.17

Jadi dapat kita simpulkan berdasarkan informasi informan di atas,

pada dasarnya mereka sangat menjaga tali persaudaraan. Hal itu karena

14 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 15 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 16 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 17 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

62

mereka sadar bahwa persaudaraan itu merupakan hal penting dan dapat

merekatkan pertalian persahabatan yang hampir serupa dengan hubungan

kekeluargaan.

c. Persamaan

Persamaan dalam Islam disebut alwusawa adalah sikap yang

memandang seimbang, sejajar, sama rata antar sesama manusia. Dalam

demokrasi Islam, almusawa berhimpitan dengan nilai assyura

(musyawarah) dan al'adalah (keadilan). Dalam konteks kehidupan

bermasyarakat, persamaan merupakan prinsip untuk bersikap tidak

diskriminatif terhadap sesama manusia apapun latarbelakangnya. Prinsip

kemanusiaan adalah melebihi batas-batas primordial dan kepentingan.

Prinsip seperti inilah yang dianut Negara Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dengan sesanti Bhineka Tunggal Ika.

Dalam hal persamaan, informan mengungkap bahwa mereka tidak

membeda-bedakan dalam interaksi sosialnya, karena bagi mereka

berpandangan bahwa semua manusia, tanpa memandang jenis kelamin,

kebangsaan ataupun kesukuannya, dan lainnya adalah sama dalam harkat

dan martabat.

Pastinya, karena pada dasarnya manusia di mata Allah itu sama, lalu

mengapa kita harus memperlakukan berbeda.18

Untuk hal itu saya selalu berusaha semaksimal mungkin, karena bagi

saya semua orang mempunyai keistimewaan masing-masing dan

tidak ada yang saling mengungguli satu sama lainnya.19

Ya harus itu mah, kan ada istilah “duduk sama rendah berdiri sama

tinggi.20

Akan tetapi informan inisal IL dan PYS mempunyai pandangan

berbeda tentang persaamaan, dimana mereka mengatakan bahwa

adakalanya harus memperlakukan seseorang itu berbeda ketika berinteraksi.

18 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020 19 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 20 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

63

Tergantung, kalau persamaan perlakuan itu pasti, tapi ada juga

momen ketika kita harus memperlakukan berbeda, seperti kepada

orang yang lebih dewasa dan kepada ada kecil atau kepada guru

kita.21

Saya kadang kalau berinteraksi suka melihat dulu dengan siapa saya

berinteraksisnya, jadi kalau dengan orang yang beda jenis kelamin

apalagi beda agama biasanya saya tidak terlalu terbuka orangnya.22

d. Adil

Islam memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat adil atau

menegakkan keadilan pada setiap tindakan perbuatan yang dilakukan. Islam

sangat menjunjung tinggi keadilan dalam setiap aspek kehidupan, keadilan

merupakan ciri atau kunci ajaran Islam. Setiap kaum muslimin memperoleh

hak dan kewajiban yang sama.

Sebagai umat Islam yang beriman, kita dituntut untuk selalu

menegakan kebenaran karena Allah, kita tidak boleh berbohong atau

memihak pada salah satu pihak, karena itu termasuk perbuatan yang tidak

adil.

Seperti yang informan inisial MBH ungkapkan bahwa pada

dasarnya diaselalu memandang, menilai, atau menyikapi sesuatu atau

seseorang dengan seadil-adilnya.

Ya dalam melakukan segala sesuatu kepada orang lain kita harus adil

lah kepada semua, karena kita juga tidak mau kalau ada orang lain

yang tidak berbuat adil kepada kita.23

Hal sama juga di ungkapkan oleh informan inisial FM dan AW yang

mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak berbuat adil kepada sesama.

Insya Allah. Karena tidak ada alasan untuk berbuat curang (tidak

adil) terhadap sesama.24

21 Wawancara dengan partisipan IL pada tanggal 04 Maret 2020 22 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 23 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 03 Maret 2020 24 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

64

Iya sebisa mungkin saya akan bebruat adil kepada siapun.25

Namun berbeda dengan informan inisial PYS dan IL yang

mengatakan bahwa terkadang mereka kesulitan dalam menerapkan sikap

adil.

Ya saya selalu berusaha untuk berbuat adil dalam segala bentuk

sikap dan tindakan, meskipun itu terkadang sulit.26

Sebisa mungkin saya menerapkannya, karena jujur itu tidak mudah,

kadang momen tertentu kita tidak selalu berdiri di tengah untuk

berbuat adil.27

e. Baik Sangka

Manusia dalam menjalani kehidupannya pasti bersinggungan

dengan manusia lainnya. Hampir tidak ada satu pun dari manusia yang bisa

hidup sendiri. Dia tetap akan membutuhkan manusia lain dalam berbagai

kesempatan.

Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga hubungan baik dengan

sesama. Istilahnya, ini biasa disebut hablumminannas. Salah satu sikap yang

diajarkan dalam hubungan dengan sesama ini adalah sikap berbaik sangka

atau husnuzan.

Husnuzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia,

merupakan sikap mental terpuji, yang harus diwujudkan melalui sikap lahir,

ucapan dan perbuatan yang baik, diridai Allah SWT, dan bermanfaat. Sikap,

ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari husnuzan itu

hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta

bermasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tahu bahwa teman,

tetangga adalah orang-orang yang selalu berdekatan dengan kita. Untuk itu

hendaknya saling berprasangka baik dan jangan saling mencurigai.

Selanjutnya berdasarkan hasil penjelasan para informan, mereka

mengatakan bahwa mereka selalu mempunyai sikap penuh baik sangka

25 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020 26 Wawancara dengan partisipan IL pada tanggal 04 Maret 2020 27 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

65

kepada sesama manusia. Karena mereka tahu berdasarkan ajaran agama

tidak boleh mempunyai prasangka buruk kepada orang lain, sebab pada

hakikat aslinya bahwa manusia itu baik, karena diciptakan Allah SWT dan

dilahirkan atas fitrah atau kejadian asal yang suci. Sehingga manusia adalah

makhluk yang memiliki kecenderungan kepada kebenaran dan kebaikan.

Seperti yang di ungkapkan salah satu kutipan dari informan inisial IL dan

AW sebagai berikut:

Iya pasti, karena kita kan di larang untuk berburuk sangka kepada

orang lain, istilahnya itu jangan suudzon, tapi harus husnuzon.28

Harus dong, karena menurut saya dengan menerapkan sifat baik

sangka kepada orang lain itu bisa menimbulkan aura postif juga

kepada kita.29

Namun berbeda dengan informan IL dan AW, informan MBH dan

NNI mengatakan bahwa terkadang mereka suka berikap suudzon ketika

berinteraksi dengan orang yang baru mereka kenal.

Kadang-kadang, karena saya biasanya suka ada rasa curiga juga

kalau interaksi kepada orang yang baru di kenal.30

Kalau kepada semua orang kurang tau, kadang kalau ada orang

asing tidak dikenal saya spontan suka curiga gitu.31

f. Rendah Hati

Rendah hati adalah sikap atau perbuatan yang tidak

menyombongkan diri. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri

berarti minder atau tidak memiliki rasa percaya diri karena merasa

mempunyai kekurangan. Sikap rendah diri harus dihindari, sedangkan sikap

rendah hati harus kita biasakan

Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kita pernah bertemu

dengan orang yang rendah hati, baik di lingkungan tempat tinggal, di

28 Wawancara dengan partisipan IL pada tanggal 04 Maret 2020 29 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020 30 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 31 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

66

kampus maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari

cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Tentu hal ini akan membuat

kita merasa nyaman dan senang. Tidaklah mengherankan bila orang yang

rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan.

Hal ini yang informan katakan, di mana dalam interaksi sosial

sehari-hari para informan berusaha untuk selalu bersikap rendah hati atau

tidak sombong, karena tidak sepantasnya manusia menyombongkan diri.

Sikap rendah hati pasti harus kita tanamkan, yang penting jangan

merendahkan diri.32

Harus punya dong pastinya.33 Ungkap informan inisial PYS

Mudah-mudahan saya selalu menjadi orang yang selalu rendah hati

kepada sesama tanpa terkecuali.34

Akan tetapi, tanpa di sadari informan terkadang mempsoting

kegiatan mereka ke media sosial yang mengakibatkan mereka bisa dianggap

riya atau ingin di lihat orang lain segala kegiatan ataupun segala hal yang

dimilikinya. Hal ini di ungkan oleh infrorman inisial NNI:

Iya saya rendah hati kok orangnya, tapi kadang-kadang kita suka

khilaf posting di media sosial kegiatan kita, nah orang lain ada yang

memandang itu sebuah bentuk kesombongan, tapi niat saya

awalnya bukan untuk sombong, hanya ingin posting aja.35

g. Tepat Janji

Dalam pergaulan kita sehari-hari, ada satu jenis bumbu pergaulan

yang disebut dengan janji. Menepati janji berarti berusaha untuk memenuhi

semua yang telah dijanjikan kepada orang lain di masa yang akan datang.

Orang yang menepati janji adalah orang yang dapat memenuhi semua yang

dijanjikannya. Lawan dari menepati janji adalah ingkar janji.

32 Wawancara dengan partisipan IL pada tanggal 04 Maret 2020 33 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 34 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020 35 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

67

Menepati janji merupakan salah satu sifat terpuji yang menunjukkan

keluhuran budi manusia dan sekaligus menjadi hiasan yang dapat

mengantarkannya mencapai kesuksesan dari upaya yang dilakukan.

Menepati janji juga dapat menarik simpati dan penghormatan orang lain.

Rasulullah Saw tidak pernah mengingkari janji dalam hidupnya, sebaliknya

beliau selalu menepati janji-janji yang pernah dilontarkan. Kita pun sebagai

umat Nabi sudah selayaknya meneladani beliau dalam hal menepati janji ini

sehingga kita selalu dipercaya oleh orang-orang yang berhubungan dengan

kita.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan informan, pada

saat mempunyai janji dengan orang lain, para informan mengungkapkan

bahwa mereka akan selalu menepatinya, karena mereka menganggap orang

akan di percaya berdasarkan ucapan dan ketepatan menepati janjinya. Akan

tetapi mereka mempunyai kebiasaan yaitu telat dalam hal datang kepada

acara atau kegiatannya. Hal ini sesuai yang diungkapkan informan inisial

FM:

Ya saya kalau sudah janji otomatis kita harus menepatinya,

meskipun kadang saya suka ngaret juga, contohnya kalau ada janji

acara, kumpul-kumpul atau kegiatan lainnya saya kadang suka

datang telat dari jam yang sudah di tentukan.

Informan lain inisial AW mengungkapkan: ya selalu berusaha

menepatinya, tapi terkadang saya tidak bisa menepatinya karena

tiba-tiba ada kegiatan lain yang lebih penting.36

Berbeda dengan informan inisial PYS dan NNI yang mengatakan

bahwa mereka terkadang suka lupa terhdap janji yang mereka buat, salah

satunya karena janji tersebut kurang terlalu penting.

Kadang-kadang, karena kalau janjinya kurang penting saya sering

lupa.37

36 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 37 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

68

Kadang-kadang, karena biasanya suka lupa juga sama janji.38

Ungkap informan inisial PYS.

Namun informan inisial MBH menegaskan tentang pentingnya

menepati sebuah janji, dimana dia mengatakan bahwa orang yang pertama

kali di pegang adalah ucapannya (janjinya).

Laki-laki itu yang dipegang ucapan dan janjinya, jadi saya sebagai

laki-laki ketika mempunyai janji pasti diniatkan untuk

menepatinya.39

h. Lapang dada

Lapang dada adalah perpaduan antara ikhlas, sabar dan tawakal.

Apapun yang terjadi tidak akan membuat hatinya sempit dan menyesal.

Setiap orang menghadapi masalah dalam hidupnya, terkadang terasa

berat terkadang ringan secara silih berganti. Begitu juga setiap orang

menjumpai saat-saat yang sangat membahagiakan namun dalam waktu yang

tidak lama berubah menjadi menyedihkan dan memberatkan. Dalam situasi

apapun agaknya lapang dada mampu menjadi penyeimbang sehingga

seseorang tidak terjerumus dalam kesombongan pada saat sedang

begembira dan tidak putus harapan pada saat sedang dilanda kesedihan.

Lapang dada juga sangat manjur untuk meredam sikap amarah

tatkala ada orang yang sedang mengkritik atau melakukan perbuatan yang

tidak menyenangkan.

Hasil wawancara dengan informan, mereka mengungkapkan bahwa

sikap lapang dada merupakan sikap yang harus di miliki oleh setiap orang,

dalam berinterkasi sosial kita harus selalu penuh kesediaan menghargai

pendapat dan pandangan orang lain. Jika hal itu tidak dilakukan maka yang

terjadi adalah akan sering terjadi konflik. Berikut pendapat informan inisial

PYS dan MBH:

Iya kak, karena kalau kita tidak mempunyai sikap lapang dada maka

akan sering terjadi masalah karena beda sikap dan padangan, kita

kadang harus mengalah dan menurunkan ego kita, contohnya ketika

38 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 39 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

69

ada rapat di sana sering terjadi adu argumen atau pendapat yang

berbeda.40

Ya kadang kita dalam menghadapi sesuatu harus dengan jiwa yang

besar.41

Namun sebagian besar informan mengungkapkan bahwa mereka

kesulitan ketika ingin selalu menerapkan sikap lapang dada, terlebih ketika

mendapakan perlakukan yang kurang mengenakan dari orang lain.

Tergangtung situasinya juga sih, kadang kesel juga kalau ada orang

berbuat seenaknya sama kita.42

Tergantung momen tidak mengenakannya seperti apa, kalau sudah

kelewatan ya pasti kesal juga, manusiawi itu.43

Sebisa mungkin iya, meskipun itu kadang sulit ketika kita

mendapatkan hal yang kurang mengenakan.44

2. Faktor-faktor yang mendorong mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai

agama Islam dalam interaksis sosial

Karakteristik mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan

mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi karena mereka masih

menunjukan sikap sopan santun dalam berinteraksi sosial dilingkungannya, terutama

terhadap orang yang lebih tua. Hal tersebut dapat dilihat dari para mahaiswa yang

mencium tangan dosen apabila sedang berpapasan.

Selain itu mahasiswa dalam kesehariannya dikampus, ketika tidak ada

jadwal perkuliahan mereka mengisi dengan kegiatan organisasi di himpunan jurusan

atau kegiaatan kampus lainnya.

Suasana kampus pada saat perkuliahan dapat dikatakan cukup kondusif,

dimana setiap mahasiswa ada jadwal perkuliahan langsung masuk ke kelas masing-

masing untuk mendapatkan pelajaran dari dosen. Mahasiswa dalam kesehariannya

40 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 41 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020 42 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 43 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 44 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

70

dengan teman-temannya dalam berinteraksi menunjukan hal yang positif kepada

sesamanya.

Hasil wawancara dengan informan dari jurusan pendidikan IPS dalam

menhimplementasikan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial terdapat faktor-

faktor yang dapat mendorong terbentuknya kepribadian seorang mahasiswa dalam

mempengaruhi tindakannya didalam berinteraksi dengan orang disekitarnya.

Mayoritas para informan menjelaskan bahwa faktor tersebut di penagruhi oleh

keluarga.

Menurut wawancara yang peneliti lakukan dengan informan bahwa terdapat

beberapa faktor yang mendorong mereka dalam mengimplementasikan nilai-nilai

agama Islam dalam interaksi sosial, diantaranya adalah faktor diri sendiri, keluarga,

teman, lingkungan masyarakat, dan faktor lingkungan pendidikan.

Faktor pendorong dalam melaksanakan nilai-nilai agama Islam dalam

interaksi timbul atas dorongan dari keluarga yang senantiasa mengajarkan dan

menanamkan nilai-nilai agama Islam dan keluarga merupakan media pertama kali

yang mengajarakan agama dan menjadi faktor yang sangat berpengaruh untuk

mendorong tindakan-tindakan untuk melaksanakan interaksi sosial. Dorongan dari

keluarga itulah yang senantias mengajarkan dan menanamkan ajaran agama terutama

mengenai nilai-nilai agama Islam ketiak berinteraksi dengan orang lain di sekitar kita.

Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh informan inisial FM:

Yang paling utama pastinya faktor keluarga, karena dari lingkungan

keluargalah saya pertama kali di ajarkan tentang agama. Orang tua juga

selalu mengarahkan saya supaya baik dalam berperilaku.45

Sejalan dengan informan FM, informan inisial AW dan PYS juga

mengatakan yang sama bahwa keluarga mempunyai faktor penting dalam mendorong

mereka untuk melaksanakan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosial.

Faktor keluarga dan juga lingkungan.46

Pastinya yang utama dari keluarga, yaitu bapak ibu kita.47

45 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 46 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020 47 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

71

Selain itu, informan juga mengemukakan adanya faktor pendorong dari

lingkungan teman terdekat yang selalu mengingatkan dan mengajak untuk berbuat

baik dalam segala tingkah laku kita, seperti dalam berinteraksi harus saling

menghormati khususnya menghormati kepada yang lebih tua.

Faktor lingkungan dan teman-teman kita sangat berpengaruh sehingga

menurut saya itu yang paling dominan.48

Selanjutnya informan mengungkapkan pada prosesnya dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam pasti adanya proses meniru sikap dan perilaku

orang lain yang mereka dianggap baik, karena menurutnya hal tersebut dapat

menimbulkan sikap yang positif bagi diri sendiri, akan tetapi informan

mengungkapkan dalam hal meniru tindakannya tidak secara menyeluruh dan persis

hanya mengambil hal positif.

Iya ada, seperti pas masuk waktu sholat fardu lalu lihat orang lain atau teman

kita langsung bergegas untuk sholat di awal waktu, saya juga ikutan untuk

sholat di awal waktu juga.

Tidak semuanya saya tiru. 49

Ada. Tidak secara menyeluruh, jika itu baik dan bisa sejalur dengan diri saya

maka saya tiru.50

Kalau meniru ada, tapi tidak sepenuhnya juga kita tiru juga sih, sebagian

saja yang saya tiru.51

Beberapa informan mengatakan bahwa dalam melaksanakan nilai-nilai

agama Islam dalam berinteraksi sosial dengan orang lain terdapat pengaruh dari

lingkungan masyarakat, dimana selalu mengingatkan untuk selalu melakukan

kebaikan dengan sesamanya, seperti menunjukan sikap sopan, santun, dan saling

tolong menolong. Hal tersebut akan membuat kita ketika melakukan interaksi sosial

di lingkungan masyarakat merasa lebih nyaman dan dapat bermanfaat bagi semua

orang.

Kalau saya faktor lingkungan dan teman-teman sangat berpengaruh

sehingga menurut saya itu yang paling dominan.52

48 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 49 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 50 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 51 Wawancara dengan partisipan PYS pada tanggal 04 Maret 2020 52 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

72

Informan juga mengatakan bahwa mereka memiliki rasa simpati terhadap

orang lain di sekitranya yang terkena musibah, karena menurutnya sebagai makhluk

sosial kita dalam hidup ini harus mengerti terhadap keadaan orang lain sehingga kita

tidak menjadi pribadi yang hanya sibuk dengan kepentingan pribadi tanpa memahami

orang lain, apalagi mempunyai gelar mahasiswa yang merupakan agen of change dan

generasi penerus bangsa tentu harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan

harus memiliki rasa dan sikap simpati terhadap orang lain yang memiliki kekurangan

atau musibah.

Ya pasti, karena manusia mempunyai hati yang bisa merasakan hal

tersebut.53

Informan NNI menambahkan:

Kalau simpati pasti ada, contohnya kalau melihat orang lain yang memiliki

nasib yang kurang baik pasti di situ timbul rasa simpati.54

Tentu. Karena setiap orang pasti memiliki rasa simpati ketika melihat orang

lain kena musibah.55

saya yakin semua orang pasti memiliki rasa simpati terhadap orang yang

lagi terkena musibah, termasuk saya juga 56

Dari penjelasan informan tersebut diatas dapat dilihat bahwa mereka dalam

mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam dalam interaksi sosialnya mendapatkan

pengaruh yang paling dominan dari keluarganya, dan mereka memiliki rasa simpati

terhadap orang lain yang ada di sekitarnya yang terkena musibah.

3. Kendala yang Dialami Mahaiswa Dalam Mengimplentasikan Nilai-nilai Agama Islam

dalm InteraksiSsoial

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan bahwa secara umum adanya

kendala yang dialami terhadap interaksi sosial mahasiswa dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interkasi sosial keseharainnya. Seperti rasa canggung karena

53 Wawancara dengan partisipan FM pada tanggal 03 Maret 2020 54 Wawancara dengan partisipan NNI pada tanggal 05 Maret 2020 55 Wawancara dengan partisipan MBH pada tanggal 03 Maret 2020 56 Wawancara dengan partisipan AW pada tanggal 05 Maret 2020

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

73

adanya respon yang berbeda dari setiap individu ketika akan melaksanakan nilai-nilai

agama Islam dalam kesehariannya, hal ini tergantung dari karakteristik dari setiap

individunya. Selain itu kurangnya pengetahuan mereka tentang nilai-nilai agama Islam

yang harus diterapkan menjadi kendala tersendiri bagi mahasiswa.

Lebih lanjut lagi adanya perasaan canggung ini di tunjukan mahasiswa

dalam berbagai bentuk, seperti berbicara seperlunya, cenderung bersifat pasif dan

fokus dengan gadjet yang dimilikinya daripada berinteraksi langsung secara nyata

dengan lingkungannya, sehingga yang terjadi adalah tidak terlalu banyak interaksi

yang mereka lakukan dengan orang di disekitarnya.

Penelitian juga mengungkap bahwa masih ada mahasiswa dalam

berinteraksi sosial dengan teman-temannya yang tidak sepenuhnya menerapkan nilai-

nilai agama Islam, mereka hanya sekedar saling sapa biasa, berkata/berbicara kasar,

berperilaku yang kurang baik, memiliki sifat antipasti dan tidak menunjukan pribadi

yang posiitif. Hal ini mungkin karena mahasiswa kurang mendapatkan pembelajaran

agama Islam lebih mendalam.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan nilai-nilai

agama Islam mengarah pada proses interaksi yang berbeda-beda. Interaksi yang

berbeda-beda tersebut mengakibatkan terjadinya kendala dalam penerapan nilai-nilai

agama Islam yang ditunjukan dengan adanya sikap canggung dan pola pikir yang

berbeda.

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengaruh perkembangan zaman dan perkembangan sosial yang sangat cepat

mengakibatkan adanya dorongan untuk melakukan adaptasi dilingkungan yang

baru, terutama bagi para pendatang. Tidak bisa dihindari, tingkah laku mahasiswa

mengalami ketidaktentuan seiring mereka mencari identitas diri. Hal ini terkadang

mengalami pertentangan nilai-nilai dalam dirinya, tentunya ini merupakan masa

yang sulit untuk menanamkan kesaradaran dalam beragama.

Pelaksanaan nilai-nilai agama Islam merupakan bagian dari ajaran agama

Islam yang digunakan oleh setiap umat muslim dalam kebidupannya. Sebagai

sebuah pengajaran untuk setiap individu dalam membentuk kepribadian yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Tampak dari melaksanakan nilai-nilai

agama Islam dapat mencerminkan seorang individu terlihat baik dalam

berinteraksi sosial dan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, mereka

mampu menjalin hubungan interaksi sosial yang baik dengan orang lain.

Kecerdasan emosional yang timbul dari pribadi setiap individu yang baik dalam

melaksanakan nilaip-nilai agama Islam membuat individu lebih luwes dan

terampil dalam bergaul sehingga individu-individu tersebut tidak mengalami

kesulitan dalam berinteraksi.

Adapaun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Pendidikan

IPS, maka dapat simpulkan bahwa gambaran pelaksanaan nilai-nilai agama Islam

dalam interaksi sosial di jurusan Pendidikan IPS saat ini sudah cukup baik

meskipun masih belum sepenuhnya dilakukan, mereka masih harus perlu

mempelajari dan membiasakan diri dalam interaksi sosialnya.

Interaksi sosial adalah salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan

hubungan dengan orang lain baik dilingkungan kampus maupun di luar kampus.

Interaksi sosial bukan hanya digunakan untuk saling komunikasi, akan tetapi bisa

mempermudah kita dalam melakukan kerjasama maupun persaingan.

Mahasiswa pendidikan IPS dalam kesehariannya tidak terlepas dari rutinitas

seperti pembelajaran perkuliahan, organisasi maupun kegiatan lainnya, hal itu

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

75

terlihat dengan seringnya melakukan hubungan dengan orang lain dengan

bekerjasama maupun persaingan.

Intensitas dalam melakukan interaksi sosial juga dapat dikatakan cukup

baik, karena sebagai makhluk sosial kita selalu ingin melakukan interaksi dengan

orang lain dalam kehidupan sehai-hari.

Interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia didasari oleh

beberapa faktor, yang mana faktor tersebut menyebabkan individu saling

memperngaruhi dan terkait satu sama lain. Adapun faktor utama yang mendorong

mahasiswa pendidikan IPS dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam

adalah mayoritas mengatakan bahwa faktor keluarga, orang tua memiliki peranan

penting terutama dalam mencegah mauupun mengawasi berbagai permasalahn

hyang muncul akibat dampak negatif dari pergaulan bebas yang jauh dari ajaran

agama Islam.

Selanjutnya terkait kendala yang dialami dalam mengimplementasikan

nilai-nilai agama Islam mengarah pada proses interaksi yang berbeda-beda,

perbedaan tersebut dipengaruhi oleh rujukan nilai yang membentuk pola pikir

keduanya. Interaksi yang berbeda-beda tersebut pada akhirnya mengakibatklan

terjadikan kendala dalam penerapan nilai-nilai agama Islam yang ditunjukan

dengan adanya sikap canggung dan pola fikir yang berbeda.

Mahasiswa melakukan upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai

agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya dimulai dari hal terkecil seperti

saling bertegur sapa, mengucapkan salam, senyum, berkata jujur, perilaku sopan

santun yang dapat dilakukan dan memberikan dampak perubahan yang baik dalam

melakukan interkasi sosial. Mereka juga sangat menjaga tali silaturahmi,

persaudaraan, menerapkan sikap adil, baik sangka, selalu rendah hati, dan lapang

dada.

B. Implikasi

Implikasi yang di peroleh dari Implementasi nilai-nilai agama Islam dalam

interaksi sosial yaitu memberikan penyadaran bagi mahasiswa terkait peran agama

dan interaksi sosial bagi remaja khususnya mahasiswa, karena peran agama dalam

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

76

interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan moral individu sebagai wujud

kongkrit interaksi yang baik sesama makhluk sosial.

C. Saran

Setelah menyusun penelitian ini, penulis berharap agar:

1. Bagi lembaga kampus

Peneliti mengharapkan dapat membuat pembinaan karakter melalui

kegiatan keagamaan supaya mahasiswa terbiasa untuk bersikap sesuai dengan

nilai dan norma, sopan santun dalam kesehariannya

2. Bagi mahasiswa

Harus selalu menerapkan nilai-nilai agama Islam dalam interkasi sosialnya,

memiliki tingkah laku yang baik serta, bersikap jujur dan sopan santun.

3. Bagi Keluarga

Keluarga memiliki peranan penting dalam pengawasan, sehingga tidak

boleh sepenuhnya melepskan tanggungjawab terhadap anak-naknya kepada

kampus.

4. Bagi Penelitian selanjutnya

Diharapkan menambah literatur agar penelitian lebih mendalam dalam

memahami detail tentang bagaimana implementasi nilai-nilai agama Islam

dalam interaksi sosial mahasiswa.

Page 90: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. Sosiologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.

Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam (Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

-----. 2011.

Fitrah, Muh. Luthfiyah. Metodologi Penelitian; Peneltian Kualitatif, Tindakan

kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak, 2017.

Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah: Makalah, Penelitian, Skripsi, Tesis &

Disertasi. Jakarta: Kencana, 2016. Cet 1.

Moleong dan Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003.

MGMP Sosiologi. Bahan Ajar Sosiologi Berdasarkan KTSP SMA Kelas X Semester

Ganjil. Lamongan : Karya Pustaka Mandiri, 2009

Nurdin, M. Amin Nurdin, Ahmad Abrori. mengerti sosiologi (pengantar:

memahami konsep-konsep sosiologi), Jakarta: UIN JAKARTA PRESS,

2006.

Nata, Abuddin Akhlak. Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Nyoman, Kutha Ratna. Teori, Metode, Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007.

Rahman, M. Taufiq. Glosari Teori Sosial. Bandung: Ibnu Sina Press 2011.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada 2003.

Page 91: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

78

Setiadi, Elly M, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

Bandung: Kencana Prenda Media Group, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2006.

------------. 2012. Cet. 17.

------------. Pendekatan Kualitatif. Jakarta: Alfa Beta, 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT.Kencana, 2009.

----------------. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Pranada Media Group, 2007. Edisi Pertama,

cet 4.

Rini Setyaningsih, dalam jurnal “Kebijakan Internalisasi Nilai-Nilai Islam Dalam

Pembentukan Kultur Religius Mahasiswa. Vol. 12, 2017

Ali Muhtadi, dalam jurnal “Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Dalam

Pembentukan Sikap Dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu

Luqman Al-Hakim Yogyakarta”.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Profil Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, di akses dari https://pips-fitk-uinjkt.com/tentang-ips/

pada 14 Februari 2020.

Visi Misi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, di akses dari https://pips-fitk-uinjkt.com/visi-dan-

misi/ pada 14 Februari 2020

Page 92: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

79

Via Purwawi Siregar, “Syariah.” Di akses dari

http://viapurwawisesasiregar.com/2014/01/makalah-tentang-syariah.html/

d pada tanggal 27 Oktober 2019

Suhendar, “Akhlak”. Di akses dari http://suhendraaw.com/2015/05/makalah-

tentang-akhlak.html/ pada 27 Oktober 2019

Diyo-Experience. “Makalah Tentang Interaksi Sosial”. Di akses dari http://diyo-

experience.com/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html/ diakses 12

Januari 2019

Agustin dalam makalah “Peran Mahasiwa dalam Kepemimpinan Nasional”. Di

akses dari http://seaagustin.com/2015/04/makalah-peran-mahasiswa-

dalam.html/ pada 13 Mei 2019.

Page 93: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

80

Lampiran 1 Foto Penelitian

Page 94: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

81

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA

ILFILAILI

(Mahasiswa Jurusan Pendidikam IPS/Ekonomi)

11. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Hubungan timbal dengan orang lain, baik secara individu, maupun

dengan kelompok.

12. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban:Sangat baik, saya sering melihat teman-teman berdiskusi atau

berkumpul bersama-sama dengan harmonis.

13. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Menyapa, salaman dan ngobrol-ngobrol dengan sewajarnya.

14. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: Iya melakukan.

15. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: Menyapa dengan cara memberi salam (Assalamualaikum wr.wb)

sebelum berinteraksi

16. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Page 95: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

82

Jawaban: Paling kebanyakan hanya sekedar menyapa dengan memberi salam

17. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: alhamdulillah, paling sering saya silaturahmi dengan keluarga, kalau

sama teman paling pas ketemu di kampus.

18. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Ya pasti, tapi kadamg-kadang agak susah kalau ketemu orang yang

tidak satu frekuensi sama kita.

19. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: Tergantung, kalau persamaan perlakuan itu pasti, tapi ada juga

momen ketika kita harus memperlakukan berbeda, seperti kepada orang yang

lebih dewasa dan kepada ada kecil atau kepada guru kita.

20. Apakah anda menerapkan sikap adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: ya saya selalu berusaha untuk berbuat adil dalam segala bentuk sikap

dan tindakan.

21. Apakah anda selalu bersikap baik sangka kepada semua orang yang anda temui

ketika melakukan interaksi sosial?

Jawaban: Iya pasti, karena kita kan di larang untuk berburuk sangka kepada

orang lain, istilahnya itu jangan suudzon, tapi harus husnuzon.

22. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Jawaban: Sikap rendah hati pasti, yang penting jangan merendahkan diri

23. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Page 96: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

83

Jawaban: Sebisa mungkin untuk selalu bisa menepatinya

24. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: kalau selalu sih enggak, kadang kita ada jengkel atau keselnya juga

kepada seseorang.

25. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Faktor diri pribadi dan lingkungan

26. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: Ada, tetapi tidak secara menyeluruh.

27. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: Iya pasti

28. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Kendalanya ada teman yang kita ajak interaksi dan lingkungan atau

orang yang tidak mengamalkan nilai-nilai Islam dalam interaksi sosialnya

29. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Jawaban: Cukup sering.

30. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Jawaban: Ada, seperti mengerjakan tugas bareng.

Page 97: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

84

31. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Jawaban: Iya pernah, seperti adanya salah paham

Page 98: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

85

Lampiran 3

TRANSKIP WAWANCARA

NARISA NUR ISTIKAROTULLAILA

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS/Ekonomi)

1. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dengan

individu, invidu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.

2. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban: interaksinya baik, tapi kadang masih ada sebagian yang cuek juga

ketika kita sapa pas ketemu, dan ada juga kalau berteman pilih-pilih seperti

punya geng/kelompok sendiri-sendiri.

3. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Saya biasanya kalau sama orang sudah dekat apalagi sesama

perempuan lebih welcome atau terbuka, tapi kalau yang baru kenal atau belum

dekat biasanya seperlunya aja.

4. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: Insya Allah SWT sudah, karena kita sebagai Islam tentu perilaku kita

juga harus mencerminkan nilai-nilai Islam juga.

5. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: Kalau ketemu dengan teman mengucapkan salam, menepati janji.

Page 99: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

86

6. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Jawaban: Karena berada di lingkungan Kampus yang backgroundnya Islami

saya melihat mahasiswanya sudah baik dalam menerapkan nilai-nilai agama

Islam dalam kesehariannya dan alhamdulillah saya juga terbawa untuk

melaksanakan nilai-nilai agama Islam itu sendiri.

7. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: iya melalukan, meskipun tidak terlalu sering juga.

8. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Iya saya sangat menjaga persaudaraan, bagi saya hidup itu tidak bisa

senidiri, artinya kita pasti saling membutuhkan satu sama lain, termasuk dengan

non-muslim juga. Kebetulan saya juga dulu punya kenalan orang non-muslim

dan kita saling menghormati satu sama lain.

9. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: Kadang-kadang saja, karena menurut saya dalam berinteraksi

kadang kita harus mempunyai batasan.

10. Apakah anda menerapkan sifat adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: Iya saya selalu berusaha untuk berbuat seadil mungkin.

11. Apakah anda selalu menerapkan sifat baik sangka kepada semua orang ketika

melakukan interaksi sosial?

Jawaban: keseringan iya, tapi kadang harus ada rasa curiga juga kalau interaksi

kepada orang yang baru di kenal.

Page 100: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

87

12. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Jawaban: Iya saya rendah hati kok orangnya, tapi kadang-kadang kita suka

khilaf posting di media sosial kegiatan kita, nah orang lain ada yang

memandang itu sebuah bentuk kesombongan, tapi niat saya awalnya bukan

untuk sombong, hanya ingin posting aja.

13. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Jawaban: kadang-kadang, karena kalau janjinya kurang penting saya sering

lupa

14. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: tergangtung situasinya juga sih, kadang kesel juga kalau ada orang

berbuat seenaknya sama kita.

15. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Dari keluarga dan lingkungan teman-teman kita.

16. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: iya ada, seperti pas masuk waktu sholat fardu lalu lihat orang lain

atau teman kita langsung bergegas untuk sholat di awal waktu, saya juga ikutan

untuk sholat di awal waktu juga.

Tidak semuanya saya tiru.

17. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: Kalau simpati pasti ada, contohnya kalau melihat orang lain yang

memiliki nasib yang kurang baik pasti di situ timbul rasa simpati.

Page 101: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

88

18. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Untuk kendala biasanya respon/timbal balik dari orang yang di ajak

interaksi sama kita. Contohnya ketika kita menerapkan salam, senyum atau

menyapa eh dianya malah cuek, cemberut atau memasang muka yang tidak

mengenakan seolah-olah punya masalah sama kita.

19. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Jawaban: kadang-kadang saja, tidak terlalu sering juga.

20. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Jawaban: Kerjasama pasti ada. Contohnya kalau kita mau mengadakan diskusi

atau kajian pasti di situ memerlukan kerjasama, ada yang menyiapkan papan

tulis, spidol, print dan fotocopy bahan diskusi dan lainnya.

Untuk kendala biasanya suka saling mengandalkan.

21. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Jawaban: Pernah. Keseringan karena miskomunikasi dan beda pendapat.

Page 102: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

89

Lampiran 4

TRANSKIP WAWANCARA

Faridah Mus’idah

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS/Geografi)

1. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Adanya komunikasi antar individu dengan individu, individu dengan

kelompok atau kelompok dengan kelompok.

2. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban: Sudah sangat baik, meskipun IPS ini jurusan umum tapi sudah

menerapkan nilai-nilai agama Islam dalam interaksinya. Contohnya ketika kita

masuk kelas harus baca qur’an terlebih dahulu (salah satunya pas mata kuliah

pak Iwan). Lalu ketika sudah masuk waktu solat dan masih ada kelas biasanya

kita izin untuk melaksanakan solat terlebih dahulu, mahasiswa juga sudah

menerapkan sopan dan santun khususnya terhadap dosen.

3. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Saya bukan orang ekstrovert, hanya saja jika bertemu sesama

mahasiswa atau orang lain di luar kampus, mungkin hanya tersenyum. Berbeda

jika dengan kenalan atau teman dekat, saya akan menyapa terlebih dahulu,

kecuali untuk orang- orang tertentu.

4. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: In sya Allah SWT saya terapkan, seperti kalau ketemu mengucapkan

salam, atau minimal ketika berpapasan kita senyum dan menunjukan sopan

santun kita terhadap orang yang ada di lingkugan kita, khususnya kalau di

kampus kepada dosen.

Page 103: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

90

5. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: Ya seperti jawaban sebelumnya, mengucapkan salam, ketika

berpapasan kita senyum dan menunjukan sopan santun kita terhadap orang yang

ada di lingkugan kita, khususnya kalau di kampus kepada dosen, Dan kalau

sudah waktu solat biasanya saya juga mengingatkan kepada teman-teman untuk

melaksanakan solat, tapi itu saya lakukan kepada teman saya yang sudah dekat

saja sih, kalau yang belum dekat sungkan.

6. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Jawaban: Sebenernya jika melihat realita lebih cenderung individualistik dan

kurang peduli sekitar. Tapi, alhamdulillah di UIN situasi seperti ini tidak terlalu

mencolok sekali.

7. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Alhamdulillah saya sering silaturahmi, karena saya percaya dengan

memperbanyak silaturahmi kita akan di bukakan banyak pintu rizki,

mempererat tali persaudaraan, dan bentuk rasa cinta antar sesama.

8. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: iya pastinya, karena menjaga tali persaudaraan juga penting, sama

halnya seperti menjaga tali silaturahmi.

9. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: untuk hal itu saya selalu berusaha semaksimal mungkin, karena bagi

saya semua orang mempunyai keistimewaan masing-masing dan tidak ada yang

saling mengungguli satu sama lainnya.

Page 104: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

91

10. Apakah anda menerapkan sifat adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: Insya Allah SWT. Karena tidak ada alasan untuk berbuat curang

terhadap sesama.

11. Apakah anda selalu menerapkan sifat baik sangka kepada semua orang ketika

melakukan interaksi sosial?

Jawaban: Positif thinking selalu saya lakukan kepada siapapun, meskipun

terkadang orang lain suka berbuat sebaliknya kepada kita.

12. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Jawaban: kalau menurut diri pribadi saya sih punya, gtapi kurang tahu orang

lain menilain saya bagaimana.

13. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Jawaban: Ya saya kalau sudah janji otomatis kita harus menepatinya,

meskipun kadang saya suka ngaret juga, contohnya kalau ada janji acara,

kumpul-kumpul atau kegiatan lainnya saya kadang suka datang telat dari jam

yang sudah di tentukan.

14. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: Tergantung momen tidak mengenakannya seperti apa, kalau sudah

kelewatan ya pasti kesal juga, manusiawi itu.

15. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Yang paling utama faktor keluarga dan sekolah, karena saya juga

pernah mondok/pesantren.

Page 105: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

92

16. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama Islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: Ada. Tidak secara menyeluruh, jika itu baik dan bisa sejalur dengan

diri saya maka saya tiru.

17. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: Ya pasti, karena manusia mempunyai hati yang bisa merasakan hal

tersebut.

18. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Paling dari orang yang kita ajak interaksi itu sendiri. Terus kendala

lain ketika kita tinggal di kota besar metropolitan kita harus benar-benar

menerapkan sikap toleransi, ketika kita ketemu non Islam. Biasanya lebih

meminimalisir menonjolkan keislaman, karena lebih mengutaman toleransinya

supaya tidak tersinggung.\

19. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Jawaban: Tidak terlalu sering

20. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Jawaban: Iya. Salah satunya, mungkin mengadakan event seminar atau

workshop dengan komunitas tertentu. Terkait kendala pasti Ada saja, contohnya

dari proses menyatukan tujuan, ide/gagasan dari event yg dicetuskan.

21. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Page 106: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

93

Jawaban: Pernah dan pasti saja terjadi.

Ketidaksesuaian pendapat terlebih banyaknya terjadi karena miscomunicasion.

Page 107: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

94

Lampiran 5

TRANSKIP WAWANCARA

MUHAMMAD BAHRUL HIDAYAT

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS/Geografi)

1. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya

untuk suatu tujuan sosial.

2. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban: Secara umum interaksi di IPS masih wajar dan baik.

3. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Saya berinteraksi sesuai dengan kebutuhan saja, karena saya

cenderung kurang bersosialisasi.

4. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: Tentu saya melaksanakan.

5. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: Tidak melakukan pergaulan bebas serta mempunyai batasan dalam

berinteraksi dengan lawan jenis.

6. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Page 108: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

95

Jawaban: Sudah kurang memperhatikan nilai agama, pergaulan bebas seperti

tidak ada batasan dan cenderung meniru budaya barat yang kurang baik. Ada

juga beberapa mahasiswa yang egois dan ingin menang sendiri.

7. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Iya cukup sering, karena kebetulan saya aktif di kepemudaan dan

saya orangnya suka ngumpul-ngumpul.

8. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Seperti yang dikatakan sebelumnya, saya selalu menjaga silaturahmi

apalagi tali persaudaraan.

9. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: Ya harus itu mah, kan ada istilah “duduk sama rendah berdiri sama

tinggi”.

10. Apakah anda menerapkan sifat adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: Ya dalam melakukan segala sesuatu kepada orang lain kita harus adil

lah kepada semua, karena kita juga tidak mau kalau ada orang lain yang tidak

berbuat adil kepada kita.

11. Apakah anda selalu menerapkan sifat baik sangka kepada semua orang ketika

melakukan interaksi sosial?

Jawaban: kalau kepada semua orang kurang tau, kadang kalau ada orang asing

tidak dikenal saya spontan suka curiga gitu.

12. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Page 109: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

96

Jawaban: Mudah-mudahan saya selalu menjadi orang yang selalu rendah hati

kepada sesama tanpa terkecuali.

13. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Jawaban: Laki-laki itu yang dipegang ucapan dan janjinya, jadi saya sebagai

laki-laki ketika mempunyai janji pasti diniatkan untuk menepatinya.

14. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: Ya kadang kita dalam menghadapi sesuatu harus dengan jiwa yang

besar

15. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Kesadaran diri sendiri dan faktor dorongan dari keluarga.

16. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: Ada, tidak secara menyeluruh, hanya sebagian saja saya tiru.

17. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: Tentu. Karena setiap orang pasti memiliki rasa simpati.

18. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: kendala dari lawan interaksi kita, terkadang lawan interaksi merasa

kurang nyaman dalam penerapan nilai agama dalam interaksi.

19. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Page 110: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

97

Jawaban: Sering sekali

20. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Jawaban: Tentu ada, apalagi interaksi dalam sebuah organisasi. Kebetulan saya

pernah aktif dalam organisasi di kampus. Kendala pasti ada juga, tidak mungkin

lurus-lurus terus.

21. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Jawaban: Sering, terutama masalah konflik dari perbedaan pendapat dan

pandangan.

Page 111: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

98

Lampiran 6

TRANSKIP WAWANCARA

ARI WIDIANTO

(Mahasiswa Jurusan Pendidkan IPS / Sosiologi)

1. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Hubungan timbal balik, bisa antara individu dengan individu,

individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

2. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban: Interaksinya baik

3. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Kalau interaksi dengan temen biasanya lebih santai dan dalam

komunikasi juga menggunakan bahasa keseharian yang tidak formal dan

kadang agak kasar, tapi kalau ke dosen ataupun senior yang tidak terlalu dekat

biasanya beda agak formal seperti kalau ketemu mengucapkan salam dulu, terus

cium tangan, agak sopan lah.

4. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: Melaksanakan meskipun belum sepenuhnya.

5. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: Kalau ketemu mengucapkan salam, sama dosen salim cium tangan.

6. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Page 112: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

99

Jawaban: Kalau untuk mahasiswa UIN sepengatuan saya sudah baik, mungkin

karena Faktor kampus yang mempunyai background agama Islam juga, seperti

perempuannya memakai kerudung, terus pakaiannya juga tidak ketat atau

menonjolkan aurat.

7. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Kalaju sama saudara jauh saya jarang, paling dalam moment tertentu

saja.

8. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: sebisa mungkin saya melakukannya.

9. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: Pastinya, karena pada dasarnya manusia di mata Allah SWT itu

sama, lalu mengapa kita harus memperlakukan berbeda.

10. Apakah anda menerapkan sifat adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: iya sebisa mungkin saya akan bebruat adil kepada siapun.

11. Apakah anda selalu menerapkan sifat baik sangka kepada semua orang ketika

melakukan interaksi sosial?

Jawaban: harus dong, karena menurut saya dengan menerapkan sifat baik

sangka kepada orang lain itu bisa menimbulkan aura postif juga kepada kita.

12. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Jawaban: kurang tahu sih kalau ini, biar orang lain yang menilai.

13. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Page 113: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

100

Jawaban: ya selalu berusaha menepatinya, tapi terkadang saya tidak bisa

menepatinya karena tiba-tiba ada kegiatan lain yang lebih penting.

14. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: sebisa mungkin iya, meskipun itu kadang sulit ketika kita

mendapatkan hal yang kurang mengenakan.

15. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Faktor keluarga dan juga lingkungan.

16. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: Ada, tapi hanya sebagian saja

17. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: saya yakin semua orang pasti memiliki rasa simpati terhadap orang

lain, termasuk saya juga.

18. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: ketika berinteraksi dan saya menerapkan salam, sapa, senyum,

kadang ada yang bilang sok alim.

19. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Jawaban: Kadang-kadang saja.

20. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Page 114: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

101

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Jawaban: Iya. Seperti kalau ada kegiatan sosial atau tugas kelompok pasti di

situ ada kerja sama. Kendala pasti ada, tinggal pintar-pintar kita mengatasinya

aja.

21. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Jawaban: Pernah meskipun tidak sering. Paling salah paham aja sih, atau beda

pendapat yang mengharuskan kita debat dulu dan kadang ada yang baperan.

Page 115: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

102

Lampiran 7

TRANSKIP WAWANCARA

PUTRI YULINDA SARI

(Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS/Sosiologi)

1. Menurut anda, apa pengertian interaksi sosial itu?

Jawaban: Sosialisasi antar manusia baik antara individu dengan individu,

individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.

2. Menurut pengamatan anda, bagaimana interaksi sosial yang di lakukan di

jurusan anda (Pendidikan IPS)?

Jawaban: normal dan baik, ya meskipun kalau saya amati masih ada yang jaga

jarak sih, mungkin karena belum terlalu kenal dekat juga.

3. Bagaimana interaksi sosial yang anda lakukan dengan orang lain di dalam dan

luar kampus?

Jawaban: Dalam interakis saya biasanya akan lebih terbuka kepada orang yang

sudah kenal dekat.

4. Dalam interaksi sosial dengan sekitar anda, apakah anda melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksinya?

Jawaban: Insya Allah SWT sudah, karena sebagai muslim kita harus

menjalankan nilai-nilai Islam itu sendiri, ya meskipun saya akui belum

maksimal juga.

5. Nilai-nilai agama Islam seperti apasaja yang anda laksanakan dalam interaksi

sosial baik di kampus maupun di luar kampus?

Jawaban: mengucapkan salam ketika bertemu, menjaga jarak dengan laki-laki,

ketika ngobrol tidak asal ucap atau menggunakan kata-kata kasar.

Page 116: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

103

6. Menurut anda interaksi sosial mahasiswa zaman sekarang seperti apa dalam

melaksanakan nilai-nilai agama Islam di lingkungan kampus?

Jawaban: Sepertinya kalau untuk di lingkugan UIN mayoritas sudah baik

bagus dalam menerapkan nilai-nilai agama Islam dalam interaksinya.

7. Apakah anda sering melakukan Silaturahmi baik kepada keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Iya lumayan cukup sering, tapi tidak tiap hari juga.

8. Apakah anda selalu menjaga tali persaudaraan? Baik dengan keluarga, teman

maupun tetangga?

Jawaban: Pastinya, apalagi dengan keluarga.

9. Dalam interaksi sosial apakah anda selalu menjunjung tinggi persamaan?

Jawaban: Saya kadang kalau berinteraksi suka melihat dulu dengan siapa saya

berinteraksisnya, jadi kalau dengan orang yang beda jenis kelamin apalagi beda

agama biasanya saya tidak terlalu terbuka orangnya.

10. Apakah anda menerapkan sifat adil terhadap sesama saat melakukan interaksi

sosial?

Jawaban: Sebisa mungkin saya menerapkannya, karena jujur itu tidak mudah,

kadang moment tertentu kita tidak selalu berdiri di tengah untuk berbuat adil.

11. Apakah anda selalu menerapkan sifat baik sangka kepada semua orang ketika

melakukan interaksi sosial?

Jawaban: Insya Allah SWT, karena ngapain juga kita berburuk sangka iya gak.

12. Apakah anda memiliki sikap rendah hati?

Jawaban: Harus punya dong pastinya.

13. Ketika anda mempunyai janji, apakah selalu menepatinya?

Jawaban: kadang-kadang, karena biasanya suka lupa juga sama janji.

Page 117: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

104

14. Apakah anda selalu menerapkan sikap lapang dada dalam momen apapun

meskipun kurang mengenakan?

Jawaban: Iya kak, karena kalau kita tidak mempunyai sikap lapang dada maka

akan sering terjadi masalah karena beda sikap dan padangan, kita kadang harus

mengalah dan menurunkan ego kita, contohnya ketika ada rapat di sana sering

terjadi adu argumen atau pendapat yang berbeda.

15. Faktor apa saja yang mendorong anda untuk melaksanakan nilai-nilai agama

Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Pastinya yang utama dari keluarga, yaitu bapak ibu kita.

16. Dalam melaksanakan nilai-nilai agama Islam, adakah proses tidakan meniru

sikap dan perilaku orang lain? Kalau ada, secara menyulur atau tidak?

Jawaban: kalau meniru ada, tapi tidak sepenuhnya juga kita tiru juga sih,

sebagian saja.

17. Didalam interaksi sosial, apakah anda memiliki rasa simpati terhadap orang

lain?

Jawaban: Past punya kak.

18. Menurut anda, kendala apa saja yang sering di alami dalam melaksanakan nilai-

nilai agama Islam dalam interaksi sosial?

Jawaban: Feedback atau timbal balik dari yang di ajak interaksi.

19. Seberapa sering anda mengalami kendala tersebut?

Jawaban: tidak terlalu sering juga, kadang-kadang saja.

20. Apakah anda dalam berinteraksi melakukan kerjasama dengan orang lain?

Jika ada, kerjasama seperti apa? Dan adakah kendala dalam kerjasama dengan

orang lain tersebut?

Page 118: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anugrah Romadhon, NIM 1113015000100. Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Interaksi

105

Jawaban: Ya kalau kerjasama pasti ada, kalau di kampus kita mengerjakan

tugas bareng-bareng ke perpus. Kendalanya paling kadang kurang kompak,

karena suka ada yang punya kesibukan yang lain dari masing-masing kita.

21. Didalam interaksi sosial apakah anda pernah mengalami konflik dengan orang

lain?

Jika ya, konflik seperti apa?

Jawaban: Pernah, Kebanyakan salah paham dan beda pendapat sih.