implementasi manajemen peserta didik di madrasah …repository.radenintan.ac.id/11036/1/hernando,...

67
ii IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH MATHLA’UL ANWAR KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah OLEH HERNANDO HAPIT NPM : 1611030207 Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1441H/2020 M

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

ii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

DI MADRASAH ALIYAH MATHLA’UL ANWAR

KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah

OLEH

HERNANDO HAPIT NPM : 1611030207

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1441H/2020 M

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

iii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK

DI MADRASAH ALIYAH MATHLA’UL ANWAR

KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

OLEH

HERNANDO HAPIT NPM : 1611030207

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Pembimbing 1 : Dr. Umi Hijriyah, M.Pd

Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN

LAMPUNG

1441H/2020 M

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

iv

ABSTRAK

Manajemen peserta didik merupakan pengelolaan seluruh kegiatan yang

berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan sebelum masuk)

hingga akhir (tamat) dari sebuah lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik

bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan

pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta mampu mencapai

tujuan pendidikan sekolah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi

pelaksanaan manajemen perencanaan peserta didik baru yang meliputi analisis

kebutuhan peserta didik, rekruitmen peserta didik dan seleksi peserta didik baru yang

ada di Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus.

Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi manajemen peserta didik

di MA Mathla’ul Anwar, didapatkan bahwa pelaksanaan manajemen sudah berjalan

dengan baik dan sesuai dengan harapan serta tujuan yang didinginkan. Pelaksanaan

perencanaan peserta didik baru meliputi kegiatan analisis kebutuhan peserta didik,

rekruitmen peserta didik dan seleksi peserta didik. Adapun yang telah dilakukan oleh

MA Mathla’ul Anwar dalam menganalisis kebutuhan peserta didk adalah dengan

cara penentuan daya tampung sekolah dan evaluasi jumlah kelulusan peserta didik

tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan rapat antara kepala

Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai penyusunan

kebutuhan peserta didik baru. Sementara manajemen rekruitmen penerimaan peserta

didik baru dilakukan dengan membentuk panitia PDB terlebih dahulu. Setelah panitia

terbentuk, maka selanjutnya membuat dan menyebarkan pengumuman PDB berupa

brosur dan banner, serta melakukan presentasi di SMP/MTs. Brosur disebarkan ke

SMP/MTs yang di sekitaran kecamatan Gisting, begitupun dengan presentasi dan

banner dipasang di depan sekolah dan tempat publik. Pendaftaran peserta didik

dibuka menjadi dua cara yaitu melalui tes dan jalur prestasi. Sedangkan seleksi

peserta didik melalui jalur tes dilakukan dengan seleksi tertulis, seleksi berkas dan

seleksi wawancara. Setelah semua proses selesai, calon peserta didik menunggu

pengumuman dari pihak sekolah tentang peserta didik baru yang dinyatakan

diterima. Untuk peserta didik jalur prestasi langsung melakukan pemberkasan saja

tanpa ada tes tulis dan wawancara.

Kata Kunci : Manajemen Peserta didik, MA Mathla’ul Anwar

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Hernando Hapit

NPM : 1611030207

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas : Tarbiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Impelementasi Manajemen Peserta Didik di

Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus” adalah

benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari

karya orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau

daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dari karya ini, maka

tanggungjawab sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, ................. 2020

Penulis,

Hernando Hapit

NPM. 1611030207

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

vi

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: Jl, Letkol. H. Endero Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung. Telp (0721) 7034030

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Implementasi Manajemen Peserta Didik di Madrasah Aliyah

Mathlaul Anwar Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus

Nama : Hernando Hapit

NPM : 1611030207

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

MENYETUJUI

Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqasyah

Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I,

Dr. Umi Hijriyah, M.Pd

NIP. 19720215199703 2 004

Pembimbing II,

Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

NIP. 19640711199103 2 003

Mengetahui

Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

vii

NIP. 19640711199103 2 003

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: Jl, Letkol. H. Endero Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung. Telp (0721) 7034030

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul : Impelementasi Manajemen Peserta Didik di Madrasah

Aliyah Mathlaul Anwar Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus disusun

oleh : HERNANDO HAPIT, NPM : 1611030207, Jurusan : Manajemen

Pendidikan Islam, telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan pada hari/tanggal: Rabu, 24 Juni 2020.

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang : Dr. H. Subandi, MM (……………)

Sekretaris : Sri Purwanti Nasution, M.Pd (……………)

Pembahas Utama : Dr. H. Amirudin, M.Pd.I (……………)

Penguji Pendamping I : Dr. Umi Hijriyah, M.Pd (……………)

Penguji Pendamping II : Dr. Hj. Eti Hadiati (……………)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

viii

NIP. 19640826198803 2 002

MOTTO

Artinya : “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”.1 (Q.S. Al-Insyirah 6-8)

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : Jabal. 2010), h.596

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

ix

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan dari hati yang

terdalam, penulisan skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku, bapak Andri dan ibu Elyana yang sangat aku hormati dan

aku cintai yang selalu menguatkanku dengan sepenuh hati merawatku,

memotivasiku dengan nasehat-nasehat yang luar biasa dan selalu mendoakanku

agar terus berada dijalannya. Semoga selalu berada dalam lindungan Allah SWT

dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkahnya.

2. Adik-adikku tersayang Perhanda Havit, Miranti Susan Wijaya, terima kasih atas

doanya serta dukungan yang begitu berharga bagi hidupku.

3. Keponakanku Haikal dan Ozzi yang selalu menghiburku dan menjadi

penyemangat di setiap hari-hariku terus menjadi anak yang pintar, soleh dan

berbakti kepada orang tua.

4. Kepada sahabat-sahabatku Edo, Ade, Rizki, Dewi, hipa terimakasih telah

menjadi keluarga dan penyemangat dalam hidupku.

5. Almamater tercinta angkatan 2016.

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

x

RIWAYAT PENDIDIK

Penulis dianugerahi nama Hernando Hapit oleh bapak Andri dan ibuku

Elyanana tercinta yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dilahirkan

pada tanggal 28 april 1996 di Pangkal Pinang Bangka Belitung. Riwayat pendidikan

penulis adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan pertama di SDN 1 Pangkal pinang dan diselesaikan pada tahun 2010.

2. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di MTs N 1 Tanggamus dan

diselesaikan pada tahun 2013.

3. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di MA Mathlaul Anwar

Gisting diselesaikan pada tahun 2016.

4. Pada tahun yang sama 2016 penulis melanjutkan pendidikan pada Perguruan

Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas

Tarbiyah dan keguruan jurusan Manajemen Pendidikan Islam.

5. Selama menjadi mahasiswa, penulis akif di kegiatan intra kampus Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) sampai dengan sekarang

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Impelementasi

Manajemen Peserta Didik di Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Kecamatan Gisting

Kabupaten Tanggamus. Skripsi ini ditulis merupakan bagian dan persyaratan untuk

menyelesaikan studi pendidikan program Strata Satu (S1) di fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Penyusun menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan,

bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk itu penyusun berusaha

semaksimal mungkin untuk menyempurnakan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati dan rasa hormat, penyusun menyampaikan ucapan terima

kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam

yang selalu memberi dukungan dan arahannya.

3. Dr. Umi Hijriyah, M.Pd, Selaku Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak memberi

arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xii

5. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam

yang selalu memberi dukungan dan arahannya.

6. Para dosen pengajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberi

wawasan kepada penulis.

7. Kepala Madrasah yang telah memberikan izin, informasi dan kerjasama

dalam terlaksananya penelitian ini.

8. Sahabat-Sahabatku almamater angkatan tahun 2016 yang selama ini menjadi

teman yang baik dalam bertukar informasi, berbagi keluh kesah serta

keceriaan.

Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya, penulis

mengucapkan terimakasih banyak semoga apa yang telah diberikan menjadi amal

yang soleh dari Allah swt. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para akademisis

dan pembaca. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan

penulis dalam skripsi ini. Untuk itu kepada para pembaca kiranya dapat memberikan

masukan dan saran-saran guna melengkapi hasil penelitian ini.

Akhirnya, penulis berharap hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang

berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keIslaman di

abad modern ini.

Bandar Lampung, ................. 2020

Penulis,

Hernando Hapit

NPM. 1611030207

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................................ v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

RIWAYAT PENDIDIK ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .......................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul ................................................................... 2

C. Latar belakang masalah ................................................................. 3

D. Fokus masalah ............................................................................... 14

E. Rumusan masalah ........................................................................ 15

F. Tujuan penelitian ......................................................................... 15

G. Manfaat penelitian ...................................................................... 15

H. Metode Penelitian .......................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen peserta didik ............................................................ 22

1. Pengertian Manajemen ........................................................... 22

2. Pengertian Peserta didik .......................................................... 25

3. Pengertian Manajemn Peserta didik ........................................ 28

B. Tujuan manajemen peserta didik ................................................... 30

C. Fungsi manajemen peserta didik .................................................. 32

D. Ruang lingkup manajemen peserta didik ...................................... 33

E. Penelitian yang relevan ................................................................. 49

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Temuan Umum Penelitian .......................................................... 51

1. Profil Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar ............................ 51

2. Visi dan misi ........................................................................... 52

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xiv

3. Keadaan peserta didik ........................................................... 53

4. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan ......................... 54

5. Keadaan sarana dan prasarana .............................................. 55

B. Manajemen Peserta didik di MA Mathla’ul Anwar ................... 55

1. Analisis Kebutuhan peserta didik ......................................... 55

2. Rekruitmen peserta didik ...................................................... 57

3. Seleksi manajemen peserta didik .......................................... 59

BAB IV ANALISIS PENELITIAN .............................................................. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 70

B. Rekomendasi ............................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xv

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 1991, Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka Cipta,

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2007, Jakarta, Raja Grafindo

Persada

Departemen Agama RI, 2010, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung, Penerbit Jabal

Imron Ali, 2011, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta, Bumi

Aksara

M Amrin Tatang, 2010, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press

M. Karebet Widjajakusuma dan M. Ismail Yusanto, 2002, Pengantar Manajemen

Syariat, Jakarta, Khairul Bayan

Mulyana Dedy, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja

Rosdakarya

Mulyasa, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,

Bandung, Rosda Karya

Mulyono, 2008, Manajemen Adminstrasi dan Organisasi Pendidikan, Yogyakarta,

Ar-Ruzz Media

Nawawi Hadari, 1996, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University

Press

Nurdin, Syafruddin. 2016, Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada

Prayitna, 2001, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Konseling di Sekolah,

Jakarta, Rieneka Cipta

Prihatin Eka, 2011, Manajemen Peserta Didik, Bandung, Alfabeta

Priansa Donni Juni, 2015, Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran.

Bandung, Alfabeta

Qomar Mujamil, 2010, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta, Erlangga

Rohiat, 2009. Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan Praktik, Bandung, Refika

Aditama

Salim dan Syahrum, 2012, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung, Ciptapustaka

Media.

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

xvi

Sudrajat, A. (2010). Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik.

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen peserta

didik/) di akses 10 Maret 2020

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung,

Alfabeta

Suhardan Dadang, 2009, Manajemen Pendidikan, Bandung, Alfabeta

Sulistyorini, 2009, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi,

Yogyakarta,Teras

Syafaruddin, 2005 Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, 2010, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: FIP

UPI

Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Manajemen

Pendidikan, Bandung, Alfabeta

Tim, UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2006, Bandung,

Fokusmedia

Usman Husaini, 2006, Manajemen: Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta,

Bumi Aksara

Sudrajat, A. (2010). Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik.

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/1 4/konsep-dasar-manajemen-

peserta-didik/) di akses 10 Maret 2020

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari salah pengertian penggunaan istilah dalam judul

skripsi ini, maka dipandang perlu penulis untuk menjelaskan secara singkat

pengertian judul skripsi “ Implementasi manajemen peserta didik di MA

Mathla’ul Anwar”, perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian masing-masing

istilah tersebut sebagai berikut :

Implementasi menurut Nurdin Usman, adalah : “aktivitas, aksi, tindakan

atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi

suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan”. 1 Sedangkan

menurut Syafruddin Nurdin, implementasi adalah : “pelaksanaan, penerapan”.2

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa kata implementasi

merupakan mekanisme atau suatu sistem suatu kegiatan yang terencana, sebagai

aktifitas yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan kegiatan.

Manajemen Peserta didik adalah : seluruh proses kegiatan yang sudah

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan pembinaan dilakukan secara

terus menerus terhadap seluruh peserta didik dalam lembaga yang bersangkutan

agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.3

1 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta : Grasindo, 2002),

h. 70 2 Syafruddin Nurdin. Kurikulum dan pembelajaran. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2016). h. 64 3 Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta : Indeks, 2014) h. 20

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

2

Madrasah Aliyah adalah sekolah berciri kah Islam. Madrasah Aliyah

Mathla’ul Anwar merupakan sekolah setara tingkat menengah atas yang berstatus

swasta. Madrasah ini berstatus yayasan milik perorangan, yang juga

menyelenggarakan jenjang pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (setingkat

SD), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah (setingkat

SMA) berlokasi di wilayah Kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis memilih judul ini sebagai berikut :

1. Manajemen peserta didik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

dipelajari dan dipahami dalam sebuah organisasi terutama di sekolah

ataupun madrasah. Keberadaan Manajemen peserta didik sangat

bepengaruh terhadap visi dan misi dari madrasah atau sekolah yang

menyelenggarakan proses pembelajaran.

2. Pokok bahasan ini sangat relevan dengan disiplin ilmu yang penulis

pelajari di fakultas Tarbiyah Dan Keguruaan Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam (MPI) literatur dan bahan-bahan yang mendukung dalam

penelitian lapangan ini banyak tersedia. Selain itu lokasi yang terjangkau

oleh penulis dalam melakukan penelitian akan mempermudah penulis

dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

3

C. Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia suatu negara merupakan hal pokok yang

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pada zaman ini termasuk

Indonesia, perubahan di berbagai bidang merupakan dampak nyata yang dirasakan

oleh seluruh masyarakat. Pengaruh dari adanya globalisasi, perkembangan

teknologi dan informasi menuntut masyarakatnya untuk selalu dapat berfikir kritis

dan tanggap dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai langkah dalam mencapai

pemikiran manusia yang kritis dan rasional, maka aspek pendidikan merupakan

faktor penting yang harus diperhatikan. Pendidikan merupakan usaha nyata dalam

memperoleh pengetahuan yang diperlukan bagi seluruh warga negara. Melalui

pendidikan, setiap warga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga pada

akhirnya nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai pembangunan nasional dan

kemajuan bangsa untuk menciptakan kesejahteraan warga negaranya.

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi, tanpa

pendidikan suatu kelompok tidak dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-

citanya untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup

mereka. Pendidikan dapat diperoleh dimana saja, baik di lingkungan keluarga,

masyarakat, maupun sekolah. Pendidikan merupakan salah satu usaha

meningkatkan kualitas pengembangan hidup manusia melalui pengembangan

potensi yang mereka miliki. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu sistem

dari keseluruhan yang terpadu dari satuan kegiatan proses belajar mengajar yang

berkaitan dengan satu sama lainnya dalam mencapai tujuan. Pengertian lain

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

4

tentang pendidikan disebutkan dalam Undang-Undang SISDIKNAS No 20 tahun

2003 pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan

negara”.4

Dengan demikian, pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap

masyarakat yang dilakukan dalam keadaan sadar dan terencana, karena hal

tersebut menyangkut masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu kemajuan dalam

bangsa terletak dari kualitas sumber daya manusianya serta peningkatan pada

kualitas manusianya hanya bisa dibina melalui proses pendidikan. Kualitas

sumber daya manusia yang terdidik tentu akan berbeda dengan yang tidak

terdidik, firman Allah SWT :

Artinya : “ (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan

berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan

rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran”.5 (Q.S. Az-Zumar : 9)

4 Pasal 1 ayat (1) UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2006,

(Bandung : Fokusmedia, 2006), h. 2 5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : Jabal. 2010), h. 459

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

5

Sekolah merupakan tempat untuk melaksanakan pendidikan secara formal.

Pada zaman modern seperti sekarang ini, peran sekolah menjadi sangat penting

dalam mencetak generasi muda yang memiliki kepribadian yang baik serta

kompetensi yang mampu bersaing secara global. Selain itu peran lain dari sekolah

adalah mencetak lulusan yang siap melakukan proses pembangunan di

masyarakat. Sedangkan pembangunan di Indonesia sendiri lebih menekankan

pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada. Dan salah satu cara untuk

meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan, yang dimana salah satunya

didapatkan di sekolah. Hal ini merupakan kesinambungan dan saling berkaitan

satu sama lain. Melalui pendidikan diharapkan peserta didik nantinya menjadi

masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik yang baik, sikap profesional

dan kepemimpinan, serta kemampuan kompetensi yang mumpuni sehingga dapat

Melaksanakan pembangunan di Indonesia.

Mengingat bahwa peserta didik merupakan salah satu elemen penting

dalam pendidikan dan merupakan sasaran utama dalam peningkatan kualitas

pendidikan yang nantinya akan berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas

hidup bagi masyarakat suatu bangsa melalui peningkatan kualitas sumber daya

manusia serta peningkatan derajat sosial masyarakat bangsa, maka peserta didik

perlu dikelola, diatur, ditata, dikembangkan dan diberdayakan agar dapat menjadi

produk pendidikan yang bermutu, baik ketika peserta didik itu masih berada

dalam lingkungan madrasah, maupun setelah berada dalam lingkungan

masyarakat. Untuk itulah diperlukan adanya manajemen kepeserta didikan.

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

6

Islam merupakan agama yang sangat konsen untuk memotivasi umatnya

untuk menimba ilmu/belajar bukan hanya bekerja dan berjihad saja. Hal ini

tergambar lewat firman Allah Swt. dalam Alquran Surat At-Taubah/9: 122 yang

berbunyi:

Artinya : “tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan

untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah

kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”6.

Dengan demikian ayat ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan

keniscayaan, dan seandainya bila terjadi sebuah peperangan disebuah Negara

maka para pelajar dianjurkan untuk tetap melanjutkan pendidikannya dengan baik.

Selanjutnya bagi orang-orang yang telahmenyelesaikan pendidikannya dengan

baik, dianjurkan untuk berjihad di medan perang atau berjihad di medan

pendidikan lewat perannya sebagai pengajar/pendidik.

Selanjutnya manajemen kepeserta didikan merupakan pengelolaan

kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan

sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan.7 Manajemen

6

7 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 141.

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

7

kepeserta didikan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang

kepeserta didikan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar,

tertib, teratur serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah.

Untuk melaksanakan pendidikan formal yang berbentuk persekolahan

tidak terlepas dari adanya pengelolaan sekolah di dalamnya. Pengelolaan sekolah

adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam

mendukung tercapainya tujuan sekolah. Pengaturan yang dilakukan yaitu mulai

dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

Rangkaian pengaturan tersebut diterapkan pada semua bidang garapan manajemen

sekolah. Pengelolaan sekolah meliputi beberapa bidang garapan, yaitu manajemen

kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen pendidik dan tenaga

kependidikan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen tata

laksana sekolah, manajemen pembiayaan, pengorganisasian sekolah, serta

hubungan sekolah dengan masyarakat.

Manajemen peserta didik menduduki posisi strategis karena sentral

layanan pendidikan tertuju kepada peserta didik. Manajemen peserta didik yang

baik akan menghasilkan out put yang berkualitas. Maka dari itu lembaga

pendidikan hendaknya mengatur dan mengelola peserta didik dengan baik agar

peserta didik dapat belajar dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan

lulusan yang berkualitas dan dapat memenuhi tujuan pendidikan serta relevan

dengan tujuan pendidikan.

Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

8

efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara

benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu tujuan. Manajemen merupakan sebuah proses kerja sama untuk mencapai

tujuan bersama. Walaupun Alquran secara khusus tidak menyebutkan istilah

manajemen, akan tetapi menyinggung istilah manajemen dengan menggunakan

kalimat yudabbiru, mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan,

mengendalikan, mengatur, mengurus dengan baik, mengkoordinasikan, membuat

rencana yang telah ditetapkan.8

Perencanan dalam organisasi sangat esensial, karena dalam kenyataannya

perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi manajemen lainnya.

Planning atau sering kita sebut perencanaan merupakan tindakan memilih dan

menghubung-menghubungkan kenyataan yang dibayangkan serta merumuskan

tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Firman Allah SWT :

8 M. Karebet Widjajakusuma dan M. Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen Syariat

(Jakarta: Khairul Bayan, 2002), h. 15.

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

9

Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik

kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun

menurut perhitunganmu”9 (Q.S. As-Sajdah : 5)

Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah

pengatur alam (al-Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti

kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang

diciptakan Allah Swt telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus

mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah

mengatur alam raya ini. Bila memperhatikan pengertian manajemen di atas maka

dapatlah dipahami bahwa manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan

semua sumber daya melalui bantuan orang lain dan bekerjasama dengannya, agar

tujuan bersama bisa dicapai secara efektif, efesien, dan produktif.

Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan mutu

pendidikan adalah dengan melakukaan pengelolaan yang baik pada peserta didik

agar sesuai dengan harapan masyarakat yaitu menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas. Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan

(sekolah) akan sangat bergantung kepada manajemen dan komponen-komponen

pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan,

tenaga pelaksana, dan sarana prasarana. Manajemen merupakan komponen

integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan,

tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara

optimal, efektif dan efisien.

9 Departemen Agama RI, Op.,Cit. h. 415

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

10

Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa

pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek

sekaligus obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan-

keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu, keberadaan peserta didik tidak

hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian

dari kebermutuan pelembagaan pendidikan (sekolah). Artinya, bahwa dibutuhkan

manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu

sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan

potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta

didik.

Manajemen peserta didik menurut Mulyono merupakan seluruh proses

kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan

secara berkesinambungan terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti

proses belajar mengajar (PBM) dengan efektif dan efisien.10

Menurut Tim Dosen

Administrasi pendidikan, kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya

tentu saja beragam dalam hal pemrioritasan, seperti disatu sisi para peserta didik

ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya.11

Bahkan ada juga

peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal. Oleh karena itu, diperlukan

layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik

berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta

didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.

10

Mulyono, Manajemen Adminstrasi dan Organisasi Pendidikan, ( Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media, 2008), h. 178 11

Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 204.

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

11

Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai

individu/pribadi.12

Individu diartikan seseorang yang tidak tergantung dari orang

lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan

tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri. Kebutuhan

peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal

pemrioritasan, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal

prestasi akademiknya, disisi lain juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan

teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala

hal. Oleh karena itu, diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan

baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang

baik, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri ke sekolah sampai

peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.

Kesadaran tentang mutu pendidikan dewasa ini semakin meningkat. Hal

ini dapat dilihat dari keseriusan berbagai institusi pendidikan untuk semakin

meningkatkan daya saing, efektivitas, mengoptimalisasikan peluang kolaborasi,

pelayanan, akuntabilitas, dan transparasinya. Oleh karena itu, tidaklah

mengherankan jika peningkatan mutu telah banyak mendapat kepedulian dan

perhatian yang serius dari pemerintah maupun pihak yang berkepentingan dalam

dunia pendidikan pada khususnya Madrasah Aliyah (MA).

Kecenderungan masyarakat terhadap pendidikan madrasah, umumnya

masih didominasi oleh masyarakat menengah ke bawah belum secara menyeluruh

menyentuh masyarakat yang secara ekonomi mampu (menengah keatas).

12

Rohiat, Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan Praktik (Bandung: Refika Aditama,

2009), h. 205.

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

12

Penyebabnya adalah madrasah di pandang sebagai lembaga pendidikan yang

kurang berkualitas atau bermutu bila dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

Akan tetapi, anggapan itu tidak semuanya benar. Banyak diantara madrasah yang

berhasil mengembangkan lembaganya bahkan lebih unggul dan sederajat dengan

sekolah-sekolah unggul lainnya seperti MA Mathaul Anwar yang berada di

kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.

Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar merupakan satu-satunya madrasah

setingkat sekolah menengah atas yang ada di wilayah kecamatan Gisting. Sebagai

sebuah yayasan, Mathla’ul Awar telah menyelenggarakan pendidikan dari tingkat

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Namun

demikian, di wilayah kecamatan Gisting pula telah ada pendidikan menengah atas

lainnya seperti, SMK Muhammadiyah, SMA Xaverius, SMA Bhakti dan lain

sebagainya. Sebagai satu-satunya Madrasah Aliyah setingkat sekolah menengah

atas, MA Mathla’ul Anwar mengalami perkembangan yang cukup pesat dari

tahun ketahun, baik dari segi pertambahan jumlah peserta didiknya maupun

sarana gedung pembelajaran yang dimilikinya.

Dari data awal yang penulis dapatkan, dapat diketahui bahwa secara

umum mengenai manajemen peserta didik telah dilaksanakan dan di evaluasi

setiap tahunnya. Dalam hal perencanaan peserta didik misalnya, pihak madrasah

selalu berkoordinasi dengan pihak yayasan, baik mengenai jumlah peserta didik

baru yang akan diterima, maupun kriteria apa saja yang harus dipenuhi oleh calon

peserta didik baru tersebut. Tindakan ini dilakukan, dikarenakan jumlah peserta

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

13

didik baru tersebut harus sesuai dengan daya tampung jumlah ruang kelas yang

dimiliki oleh madrasah.13

Lain dari pada itu senada dengan yang disampaikan oleh bapak Totong

selaku waka kepeserta didikan menjelaskan bahwa pihak madrasah dan yayasan

selalu melakukan koordiansi disetiap penerimaan peserta didik baru, pihak

yayasan selalu berupaya melakukan penambahan ruang kelas disetiap tahunnya

untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran.14

Proses kegiatan belajar

mengajar dilakukan pada pagi hari dimulai pukul 07.15 wib sampai dengan pukul

14.00.

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian di

Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar karena melihat dari perkembangannya,

madrasah ini telah mengalami perkembangan yang cukup bagus dalam kurun

waktu beberapa tahun belakangan ini, baik mengenai jumlah peserta didiknya

maupun keadaan fasilitas-fasilitas pendukung yang dimilikinya. Hal inilah yang

melatar belakangi peningkatan pendidikan yaitu dengan adanya pelaksanaan

sistem dari manajemen peserta didik yang baik di MA Mathaul Anwar ini juga

melakukan pembenahan-pembenahan dalam sistem manajemen, khususnya di

bidang manajemen peserta didik sehingga dalam penelitian ini penulis terfokus

untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelaksanaan manajemen peserta didik di

MA Mathla’ul Anwar mulai dari sistem penerimaan peserta didik baru,

13

Wawancara, Fahruri, Kepala Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar, Tanggal 20

Desember 2019. 14

Wawancara, Totong, Wakil kepala Kesiswaan Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar,

Tanggal 20 Desember 2019.

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

14

pembinaan peserta didik, hingga peserta didik menyelesaikan studi dan

meninggalkan madrasah.

D. Fokus Masalah

Agar permasalahan dapat dikaji secara mendalam, dan agar tidak terjadi

perluasan permasalahan serta untuk mempertajam dan mempermudah dalam

menganalisis data, maka masalah dalam penelitian ini perlu memiliki batasan-

batasan yang jelas sehingga dapat memfokuskan perhatian secara seksama pada

permasalahan yang hendak diteliti. Adapun masalah yang berkaitan dengan

manajemen peserta didik adalah : perencanaan peserta didik baru, penerimaan dan

pembinaan.15

Dikarenakan banyaknya hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

manajemen pserta didik, maka penulis hanya membahas mengenai perencanaan

peserta didik baru saja.

Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian

yang akan dilakukan. Adapun fokus penelitian ini adalah manajemen peserta didik

yang ada di Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten

Tanggamus. Adapun sub fokus dalam penelitian ini hanya terbatas pada

manajemen perencanaan peserta didik baru saja, yang meliputi :

1. Analisis kebutuhan peserta didik.

2. Rekruitmen peserta didik.

3. Seleksi peserta didik.16

15

Desi Eri Kusumaningrum dkk, Manajemen Peserta Didik, (Depok : Rajawali Pers :

2019) h. 5 16

Dadang Suhardan, Manajemen Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 209

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

15

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana implementasi pelaksanaan perencanaan peserta didik di MA

Mathla’ul Anwar Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus”?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen perencanaan peserta didik yang

meliputi analisis kebutuhan peserta didik, rekruitmen dan seleksi peserta

didik baru yang ada di MA Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten

Tanggamus.

2. Untuk mengetahui implementasi dari manajemen perencanaan peserta

didik baru yang ada di MA Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten

Tanggamus.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Dalam melakukan suatu penelitian yang dilakukan pasti akan memberikan

manfaat bagi yang melakukan penelitian dan bagi juga orang terlibat dalam

penelitian itu. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Untuk mengembangkan pengetahuan dan keilmuan dalam manajemen

pendidikan, sehingga akan bermanfaat bagi program studi Manajemen

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

16

Pendidikan, khususnya dalam mengembangkan wawasan dan materi

dalam bidang manajemen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan,

dan pengalaman terkait ilmu tentang bagaimana mengatur kelas dan

peserta didik.

b. Bagi sekolah MA Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten

Tanggamus, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

efektivitas pelaksanaan manajemen peserta didik pada masa yang akan

datang.

c. Bagi prodi Manajemen Pendidikan Islam, dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah masukan atau input dan dapat digunakan

sebagai pendukung refrensi bagi perpustakaan dan pihak (mahapeserta

didik) yang ingin mengadakan penelitian.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan model pendekatan

penelitian kualitatif. Sebagaimana dijelaskan oleh Burhan Bungin, penelitian

kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,

situasi, atau variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi suatu objek

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

17

penelitian, kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau gambaran

tentang kondisi, situasi atau variabel tertentu.17

Peneliti akan berusaha untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai

kondisi dan situasi yang berkaiatan. Sedangkan apabila ditinjau dari objek yang

akan diteliti, penelitian ini termasuk kepada penelitian lapangan (field research),18

dimana peneliti akan turun secara langsung untuk melakukan penelitian mengenai

implementasi manajemen peserta didik di madrasah aliyah Mathla’ul Anwar

kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus. Dengan cara ini diharapkan hasil dari

penelitian langsung ini mendapatkan gambaran yang valid dengan keadaan yang

sebenarnya.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang berupa hasil wawancara dengan

kepala madrasah, wakil kepala kepeserta didikan, kepala TU dan guru

dalam melakukan observasi dan dokumentasi di madrasah aliyah

Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus. Untuk itu

yang menjadi data primer dalam penelitan ini adalah data yang berupa

catatan lapangan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi yang secara

langsung dilakukan oleh peneliti terhadap objek dan subjek penelitian

dimaksud.

17

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), h. 48. 18

Penelitian lapangan (field research) adalah salah satu jenis penelitian terapan yang

memfokuskan diri berada langsung pada obyeknya, terutama dalam usaha mengumpulkan data

dan berbagai informasi. Lihat Hadari Nawawi dkk, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1996), h. 24.

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

18

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder yang penulis maksud dalam penelitian ini data

yang terdapat dalam madrasah aliyah Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting

kabupaten Tanggamus, seperti data guru, keadaan sarana pendidikan dan

lain-lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara/Interview

Interview adalah komunikasi antara dua orang, dengan melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu.19

Jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara tak

berstruktur. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang sifatnya

bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data yang

diperlukan. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.20

Metode wawancara penulis

pergunakan untuk mengetahui serta memperoleh data-data yang

dibutuhkan terkait status lembaga pendidikan tersebut, struktur organisasi

yang ada di dalamnya, maupun pertanyaan-pertanyaan seputar rumusan

masalah dalam penelelitian ini mengenai implementasi manajemen peserta

19

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2004), h. 180. 20

Sugiyono, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2015), h.235

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

19

didik yang ada di madrasah aliyah Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting

kabupaten Tanggamus.

b. Observasi

Nasution dalam Sugiyono mengatakan bahwa, observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi.21

Metode ini digunakan untuk mengamati secara

langsung tentang implementasi manajemen perencanaan peserta didik baru

di madrasah aliyah Mathla’ul Anwar kecamatan Gisting kabupaten

Tanggamus.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya sesaat dari

seseorang.22

Dokumentasi digunakan untuk melengkapi dan mengoreksi

data yang diperoleh dari interview dan observasi agar tidak diragukan

validasinya.

4. Analisa Data

Setelah data informasi yang diperlukan terkumpul selanjutnya dianalisis

dalam rangka menemukan hasil penelitian. Analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengumpulkan data dalam pola, kategori dan satuan urian

21

Ibid, hlm. 226 22

Ibid, hlm.240

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

20

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotes kerja seperti

yang disarankan oleh data.

Salim dan Syahrum mengutip dari Bogdan dan Biklend menjelaskan

bahwa analisis data adalah proses dan mencari, mengatur secara sistematis

transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan lain yang telah dikumpulkan

untuk menambah pemahaman sendiri memungkinkan temuan tersebut dilaporkan

kepada pihak lain. Data yang telah diorganisasikan kedalam suatu pola dan

membuat kategorinya. Maka data diolah menggunakan analisis data model Miles

dan Huberman.23

a. Reduksi Data: Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Penyajian Data : Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi

tersususn yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data

berbentuk teks naratif diubah menjadi berbagai brntuk jenis matriks,

grafiks, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih

sehingga peneliti dapat mengetahui apa yang terjadi untuk menarik

kesimpulan.

23

Salim dan Syahrum, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cipta Pustaka Media,

2012) h. 147-150.

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

21

c. Menarik Kesimpulan/verfikasi: Setelah data disajikan yang juga dalam

rangkaian analisis data, maka proses selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan atau verfikasi data. Dalam tahap analisis data, kesimpulan

pada tahap pertama besrsifat longgar, tetap terbuka dan belum jelas

kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar lebih kokoh

seiring bertambahnya data sehingga kesimpulan menjadi suatu konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan final akan didapatkan seiring bertambahnya data

sehingga kesimpulan menjadi suatu konfigurasi yang utuh

Gambar. 01

Tahapan Alur Penelitian

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Display

Data

Kesimpulan/Verifikasi

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Peserta Didik

1. Pengertian Manajemen

Secara etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari

management. Kata management sendiri berasal dari kata manage atau

magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam

pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir

(mind) dan kegiatan tingkahlaku (action).1

Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia, diartikan proses

penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Penggunaan manajemen dalam praktek tidak lepas dari istilah

administrasi, sehingga manajemen sangat berkaitan dengan administrasi.

Dalam istilah manajemen terdapat tiga pandangan yang berbeda berkaitan

dengan administrasi: pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari

pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi). Kedua,

melihat manajemen lebih luas dari pada administrasi, dan yang ketiga

adalah pandangan yang beranggapan bahwa manajemen identik dengan

administrasi.2

1 Donni Juni Priansa. Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran. (Bandung:

Alfabeta. 2015). h: 30 2 Ahmad Muthohar, AR, Ideologi Pendidikan Pesantren, (Semarang, Pustaka Rizki Putra,

2002), h. 19

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

23

Thoha berpendapat bahwa manajemen diartikan sebagai suatu

proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain.3 Nawawi juga

berpendapat bahwa manajemen adalah kegiatan yang memerlukan kerja

sama orang lain untuk mencapai suatu tujuan. 4Dengan demikian dalam

manajemen tidak dikenal kerja sendiri, tetapi kerja sebuah tim walaupun

diketuai oleh seorang pemimpin.

Sementara itu menurut Siagian manajemen adalah suatu

keterampilan atau kemampuan untuk mendapatkan hasil dalam rangka

mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.5 Manajemen merupakan

kemampuan untuk mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan

dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber daya lain.

Manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber

daya organisasi untuk mencapai tujuan.6 Dari pendapat tersebut dapat

dijelaskan bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan atau aktivitas

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang didasarkan atas aturan

tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa manajemen merupakan

suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang yang

didasarkan atas aturan tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu

secara efektif dan efisien.

3 Miftah Thoha, Kemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta : Raja Grafindo Parsada,

1995), h. 8. 4 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarta : Jahi Masagung, 1993), h.13

5 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara,

2011), h. 4. 6 Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktek dan Riset Pendidikan (Jakarta : Bumi

Aksara, 2006), h. 6

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

24

Alquran dijadikan sebagai sumber pendidikan Islam maupun ilmu-

ilmu lainnya termasuk manajemen pendidikan Islam disebabkan karena

Alquran memiliki nilai absolut yang diturunkan dari Allah Swt. Allah Swt.

yang menciptakan manusia dan dia pulalah yang mendidik manusia,

sehingga kandungan mengenai pendidikan telah termaktub dalam wahyu-

wahyu-Nya. Tidak ada satu pun persoalan, termasuk persoalan manajemen

pendidikan Islam yang luput dari jangkauan Alquran. Allah Swt.

berfirman dalam Surat Al-An’am/6 ayat 38 yang berbunyi :

Artinya :”dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat

(juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam

Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.7

Selanjutnya Allah Swt. berfirman dalam Surat An-Nahl/16 ayat 89

yang berbunyi:

7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : Jabal. 2010), h.132

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

25

Artinya : “(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-

tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan

Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh

umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran)

untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan

kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”.8

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa pendidikan Islam cukup digali

dari sumber autentik Islam yaitu Alquran. Nilai esensi dalam Alquran

selamanya abadi dan selalu relevan pada setiap waktu dan zaman, tanpa

ada perubahan sama sekali. Perubahan dimungkinkan hanya menyangkut

masalah interpertasi mengenai nilai-nilai instrumental dan menyangkut

masalah teknik perasional. Pendidikan Islam yang ideal harus sepenuhnya

mengacu pada nilai dasar Alquran, tanpa menghindarinya.

2. Pengertian Peserta didik

Peserta didik menurut ketentuan umum undang-undang RI No 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui peroses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu. Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk

menempuh ilmu cita-cita dan harapan masa depan.9

Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu

komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya diproses

8 Ibid. h. 277

9 Ali Imron, Op.,Cit, h. 5

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

26

dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. 10

Abu Ahmadi berpendapat

bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/ pribadi.

Individu diartikan orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam

arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri atau tidak

dipaksa dari luar, serta memiliki sifat-sifat dan keinginan sendiri.11

Sementara itu, peserta didik dalam pemaknaan regulasi

kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.12

Peserta didik dalam bahasa Inggris

dinamakan dengan istilah “Student”. A student is a person who is learning

to fulfill and to find ways of using them in the service of mankind. 13

Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu

dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis

sehingga bermanfaat untuk kehidupan manusia. Menurut Oemar Hamalik,

peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem

pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga

menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional.14

10

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Alfabeta.

(Bandung: 2014). h. 205 11

Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 4 12

Pasal 1 ayat (4) UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2006,

(Bandung: Fokusmedia, 2006), h. 3 13

Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, The World Book Dictionary,

(Chicago: World Book, Inc, 2006). E-book (diakses 28 Desember 2019) 14

Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 5

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

27

Kata siswa dapat disebut juga dengan peserta didik. Abu Ahmadi

menjelaskan bahwa peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang

memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa,

guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat

manusia, sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai

suatu pribadi atau individu.15

Dalam pendidikan Islam peserta didik disebut dengan istilah

muta’allim, mutarabbi dan muta’addib. Muta’allim adalah orang yang

sedang diajar atau orang yang sedang belajar. Muta’allim erat kaitannya

dengan mua’allim karena mua’allim adalah orang yang mengajar,

sedangkan muta’allim adalah orang yang diajar. Mutarabbi adalah orang

yang dididik dan orang yang diasuh dan orang yang dipelihara. Sedangkan

Muta’addib adalah orang yang diberi tata cara sopan santun atau orang

yang dididik untuk menjadi orang baik dan berbudi

Dari pengertian-pengertian diatas, bisa dikatakan bahwa peserta

didik adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya agar tumbuh dan

berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima

pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya. Peserta didik mempunyai

sebutan yang berbeda-beda pada masing-masing jenjang. Pada taman

kanak-kanak biasa disebut dengan anak didik. Pada jenjang pendidikan

dasar menengah disebut siswa. Sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi

15

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991),

h. 26.

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

28

disebut mahasiswa. Disamping sebutan tersebut masih ada sebutan lain

bagi peserta didik yaitu : murid, santri, dan sebagaianya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

peserta didik merupakan anggota masyarakat yang mendapatkan

pelayanan pendidikan menurut minat, bakat, keahlian dan kemampuannya

sehingga tumbuh menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional, dan berkembang sesuai dengan potensi yang ada

dalam dirinya meliputi aspek afektif, koognitif, dan psikomotoriknya.

Sebutan “peserta didik” tersebut diberikan kepada :

a. Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dengan satuan pendidikan

yang meliputi SD, MI atau bentuk lain yang sederajat serta pendidikan

dasar lanjutan yang berbentuk SMP dan MTs atau bentuk lain yang

sederajat;

b. Peserta didik pada jenjang pendidikan menengah, dengan satuan

pendidikan meliputi SMA, SMK, MA, dan MAK atau bentuk lain

yang sederajat.

3. Pengertian manajemen peserta didik

Dengan menggabungkan dua kata dasar yaitu “manajemen dan

peserta didik” tersebut, maka manajemen peserta didik dapat dirumuskan

sebagai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

peserta didik mulai dari masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

29

dari suatu lembaga pendidikan (sekolah).16

Pengaturan itu dimaksudkan

untuk memberikan layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik agar mereka

merasa nyaman dan betah mengikuti seluruh program sekolah.

Manajemen peserta didik diartikan sebagai usaha pengaturan

terhadap peserta didik mulai dari peserta didik masuk sekolah sampai

dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen

peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan

yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan

siswa di kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layanan

individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat,

kebutuhan sampai ia matang di sekolah.17

Sedangkan menurut Mulyasa menyebutkan bahwa manajemen

peserta didik adalah : penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang

berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai mereka lulus dari

suatu sekolah.18

Sukarti Nasihin dan Sururi menjelaskan, manajemen

peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap

peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai

dengan mereka lulus.19

16

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi (Bandung

: Rosda Karya, 2004), h. 46. 17

Sudrajat, A. (2010). Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik.

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/1 4/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/) di

akses 10 Maret 2020 18

Mulyasa, Op.,Cit, h. 45-46. 19

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan ( Bandung:

Alfabeta, 2012), h.205.

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

30

Manajemen peserta didik menurut Mulyono merupakan seluruh

proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta

pembinaan secara berkesinambungan terhadap seluruh peserta didik agar

dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) dengan efektif dan

efisien.20

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa manajemen peserta didik

adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

sengaja, mulai dari pengaturan, pengawasan, pembinaan secara

berkelanjutan terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan

yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan

efektif dan efisien dari mulai masuk sampai mereka lulus dari lembaga

pendidikan tersebut.

B. Tujuan Manajemen Peserta Didik

Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur berbagai

masalah dan kegiatan dalam bidang peserta didik, agar kegiatan pembelajaran di

sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur serta dapat mencapai

tujuan yang ditargetkan sekolah. Adapun tujuan manajemen peserta didik menurut

Burhanuddin dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada seluruh civitas

pendidikan yang terdiri dari peserta didik atau pendidik dan karyawan terhadap

hak dan kewajiban masing-masing.21

20

Mulyono, Manajemen Adminstrasi dan Organisasi Pendidikan ( Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2008), h. 178 21

Ali Imron, Op.,Cit, h. 11

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

31

Oleh karena adanya pemahaman terhadap hak dan kewajiban tersebut,

maka administrator pendidikan harus menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan manajemen pesera didik seperti lembaran

presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik, tabel kegiatan peserta didik

untuk memantaui kegiatan peserta didik, buku kasus untuk memantau kedisiplinan

peserta didik dan sebagainya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah

untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar peserta didik

dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan

efisien. Dengan adanya manajemen peserta didik, dapat menata dan mengatur

kegiatan peserta didik yang menunjang proses belajar mengajar sehingga dapat

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Ada tiga tugas utama dalam bidang

manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta

didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin.

Adapun tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Peningkatkan pengetahuan dan psikomotor peserta didik.

2. Penyaluran dan pengembangan kemampuan umum (kecerdasan), bakat

dan minat peserta didik.

3. Penyaluran aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai

kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dan lebih lanjut dapat belajar dengan

baik sehingga tercapai cita-cita mereka.

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

32

C. Fungsi Manajemen Peserta Didik

Secara umum fungsi manajemen peserta didik sebagai wahana bagi

peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang

berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sosial, aspirasi, kebutuhan dan

segi-segi potensi lainnya. Dengan memahami fungsi manajemen secara umum,

maka akan terlihat bahwa manajemen tidak saja hanya mengatur hal-hal yang

berkenaan urusan intern organisasi, akan tetapi urusan ekstern juga menjadi

medan kerja manajemen. Lembaga pendidikan mempunyai stakeholders tidak

hanya peserta didik dan guru saja. Akan tetapi orang tua murid, masyarakat adalah

stakeholders yang harus diperhatikan kepentingan-kepentingannya. Oleh karena

itu, manajemen berfungsi untuk menghubungkan kepentingan-kepentingan yang

terdapat pada masing-masing stakeholders tersebut.

Sedangkan fungsi khusus dari manajemen peserta didik adalah yang

berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, berkenaan

dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, berkenaan dengan

penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, dan berkenaan dengan

pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.22

Sedangkan fungsi

khusus dari manajemen peserta didik menurut Eka Prihatian dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Pengembangan individualitas peserta didik, dimaksudkan agar mereka

dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya. Potensi bawaan

22

Ibid, h.12-13

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

33

tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus

dan kemampuan lainnya.

2. Pengembangan fungsi sosial peserta didik, agar peerta didik dapat

melakukan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua,

keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial

masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai

makhluk sosial.

3. Penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, agar peserta didik

tersalurkan hobinya, kesenangan dan minatnya karena hal itu dapat

menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan

4. Pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat

penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan

teman sebayanya.23

D. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Berbagai macam kegiatan yang terdapat di sekolah bertujuan untuk

membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada pada

dirinya. Manajemen peserta didik tidak hanya melakukan pencatatan data peserta

didik saja, melainkan meliputi akses lain yang lebih luas sifatnya secara

operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran kegiatan yang terkait

dengan peserta didik dalam mengembangkan berbagai potensinya melalui proses

pendidikan di sekolah.

23

Eka Prihatin, Op.,Cit, h. 9.

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

34

Adapun ruang lingkup dari manajemen peserta didik meliputi beberapa

kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan. Penjabaran dari beberapa

kegiatan diatas sebagai berikut :

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan merupakan kegiatan awal yang sangat penting dalam

manajemen peserta didik. Merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan

menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji

berbagai sumber daya dan metode atau teknik yang tepat.24

perencanaan

diharapkan agar segala kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan aturan

serta memiliki manfaat. Khusus perencanaan peserta didik akan langsung

berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan data pribadi

peserta didik yang tidak dapat lepas kaitannya dengan pencatatan hasil belajar

serta aspek-aspek dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.

Ali Imron mengemukakan bahwa perencanaan peserta didik

merupakan suatu kegiatan perencanaan tentang hal-hal yang harus dilakukan

berkaitan dengan peserta didik di sekolah, baik sejak peserta didik akan

memasuki sekolah maupun akan lulus dari sekolah. Hal-hal yang

direncanakan berkaitan dengan penerimaan peserta didik sampai dengan

kelulusan peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan terhadap

peserta didik meliputi perkiraan (forcasting), perumusan tujuan (objective),

kebijakan (policy), pemrograman (programming), menyusun langkah-langkah

24

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Pengelolaan Pendidikan (Bandung: FIP UPI,

2010), h. 92

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

35

(procedure), penjadwalan (schedule), dan pembiayaan (budgetting).

Penjelasan dari masing-masing langkah dalam perencanaan sebagai berikut :

a. Perkiraan (Forcasting)

Eka Prihatin, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perkiraan

(forcasting) adalah: menyusun suatu suatu perkiraan kasar dengan

mengantisipasi ke depan, yang dipengaruhi oleh tiga dimensi yaitu

dimensi masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang. Masa

lampau berkenaan dengan pengalaman-pengalaman masa lampau tentang

kesuksesan dan kegagalan penanganan peserta didik. Hal tersebut

dilakukan agar perencanaan akan mempunyai landasan berpijak dalam

pemikiran penanganan peserta didik. Masa kini berkaitan erat dengan

faktor kondisional dan situasional peserta didik, artinya segala data dan

informasi dikumpulkan untuk dijadikan pijakan dalam melakukan kegiatan

dan mengetahui konsekuensi dari kegiatan tersebut. Sedangkan masa

depan berkenaan dengan antisipasi ke depan peserta didik, yaitu berupa

hal-hal yang diidealkan dari peserta didik di masa depan, sehingga out put

sekolah akan sesuai dengan tuntutan masa depan.

Perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan

yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan

dikerjakan di masa depan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagaimana Al-Qur’an

menjelasi di Surah Al-Hasyr (59) ayat 18

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

36

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan’.25

b. Perumusan tujuan (objective)

Perumusan tujuan merupakan penjabaran atau langkah dari tujuan yang

ingin dicapai. Supaya dapat dicapai, umumnya tujuan tersebut dijabarkan

ke dalam bentuk target-target. Umumnya target dirumuskan secara jelas,

dapat diukur pencapainnya. Tujuan itu sendiri ada tujuan jangka panjang,

menengah dan pendek, juga ada tujuan yang bersifat khusus maupun

umum dan ada juga tujuan akhir yang dijabarkan dalam tujuan sementara.

Tujuan itu sendiri akan menjadi arah yang dituju bersama dari semua

personil sekolah, baik dari civitas akademika maupun dari peserta didik

serta masyarakat yaitu orang tua murid.

c. Kebijakan (policy)

Yang dimaksud dengan kebijakan disini adalah mengidentifikasikan

aktivitas-aktivisitas yang dapat digunakan untuk mencapai target atau

tujuan diatas. Biasanya satu tujuan membutuhkan banyak kegiatan, dan

sebaliknya beberapa tujuan atau target membutuhkan satu kegiatan.

25

Departemen Agama RI, Op.,Cit, h.548

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

37

Kegiatan tersebut diidentifikasi sebanyak mungkin kegiatan sehingga

tujuan yang ingin dicapai tepat sesuai yang diharapkan.

d. Penyusunan program (programming)

Ali Imron mengemukakan bahwa penyusunan program adalah

suatu aktivitas yang bermaksud memilih kegiatan-kegiatan yang sudah

diidentifikasi sesuai dengan langkah kebijakan.26

Pemilihan tersebut harus

dilakukan karena tidak semua kegiatan yang diidentifikasi tersebut

nantinya dapat dilaksanakan. Dengan kata lain, penyusunan program

berarti seleksi atas kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifikasi dalam

kebijakan. Ada beberapa pertimbangan yang harus dipenuhi dalam seleksi

kegiatan inni anta lain: seberapa besar kontribusi kegiatan tersebut

terhadap pencapaian target, memungkinkan kegiatan dilaksanakan dengan

melihat sumber daya yang ada, apakah kegiatan tersebut dapat

dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dimiliki, apakah yang menjadi

penghambat kegiatan tersebut dan antisipasi atas hambatan tersebut.

e. Langkah-langkah (Procedure)

Menurut Eka Prihatin, langkah-langkah (procedure) yaitu

merumuskan tahapan kegiatan dengan melakukan skala prioritas, yaitu

mengurutkan setiap langkah atau tahapan agar terhindar dari inefektif dan

inefisien.27

Yang dimaksud dengan pembuatan skala prioritas adalah

menetapkan rumusan. Pembuatan langkah-langkah diperlukan, agar

personalia sekolah dan atau tenaga kependidikan di sekolah tersebut

26

Ali Imron, Op.,Cit, h. 26 27

Eka Prihatin, Op.,Cit, h.19.

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

38

mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, dan apa yang boleh

dilakukan kemudian.

f. Penjadwalan (Schedule)

Eka Prihatin menyebutkan bahwa penjadwalan adalah kegiatan

yang telah ditetapkan prioritasnya, urutan dan langkahnya perlu

dijadwalkan kegiatannya sehingga maksud pelaksanaan kegiatan tersebut

sesuai dengan yang diharapkan.28

Adapun yang tercantum dalam jadwal

adalah jenis-jenis kegiatannya secara urut, kapan dilaksanakannya, siapa

yang bertanggung jawab untuk melaksanakan, bahkan dimana kegiatan

tersebut akan dilaksanakan.

g. Pembiayaan (Budgetting)

Ali imron menyatakan ada dua hal yang harus dilakukan dalam

pembiayaan yaitu mengalokasikan biaya dan menentukan sumber biaya.29

Yang dimaksud mengalokasikan biaya adalah merinci biaya yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Sedangkan menentukan

sumber biaya yaitu dari sumber biaya primer atau sekunder. Jika langkah

ini diimplementasikan di sekolah, maka hal pertama yang harus dilakukan

adalah mengalokasikan anggaran berdasarkan rumusan-rumusan kegiatan

yang ada pada langkah penjadwalan. Alokasi anggaran ini hendaknya

dibuat serealistis mungkin, dengan mempertimbangkan angka inflasi serta

apresiasi rupiah terhadap barang-barang yang ada di pasaran. Ini sangat

28

Ibid 29

Ali Imron, Op.,Cit, h.29-31

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

39

penting, karena perencanaan yang demikian ini dibuat tahunan pada tahun

anggaran.

2. Pelaksanaan

Dalam Pelaksanaan manajemen peserta didik meliputi pengaturan

aktivitas-aktivitas peserta didik dalam sistem pendidikan di sekolah yang

mengubah input peserta didik menjadi output yang berkualitas. Secara lebih

rinci Ali Imron menjabarkan ruang lingkup manajemen peserta didik sebagai

berikut: perencanaan peserta didik, penerimaan peserta didik, orientasi

peserta didik baru, mengatur kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik di

sekolah, mengatur pengelompokkan peserta didik, pembinaan dan

pengembangan peserta didik, serta pencatatan dan pelaporan.30

Penjabaran

dari hal diatas tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan peserta didik merupakan aktivitas yang sangat

penting dalam manajemen peserta didik. Hal ini disebabkan karena dalam

kegiatan perencanaan akan diperoleh suatu kebijakan yang berkaitan erat

dengan strategi penerimaan peserta didik baru baik berkaitan dengan

kualitas yang diharapkan, alat tes yang digunakan, dan jumlah peserta

didik yang diterima atau daya tampung madrasah. 31

Dengan perencanaan

diharapkan agar segala kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan aturan

serta memiliki manfaat. Khusus perencanaan peserta didik akan langsung

30

Ibid, h. 18 31

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi

(Yogyakarta: Teras, 2009), h. 105-106

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

40

berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan data

pribadi siswa yang tidak dapat lepas kaitannya dengan pencatatan hasil

belajar dan aspekaspek dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Hal-

hal yang direncanakan berkaitan dengan penerimaan peserta didik sampai

kelulusan peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan

terhadap peserta didik meliputi :

1) Analisis kebutuhan peserta didik

analisis kebutuhan peserta didik merupakan penetapan peserta didik

yang dibutuhkan oleh suatu lembaga pendidikan yang meliputi:

a) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan

daya tampung kelas yang tersedia, artinya jumlah yang akan

diterima disesuaikan dengan fasilitas terutama gedung yang akan

ditempati ketika peserta didik telah diterima di sekolah tersebut.

Jumlah peserta didik dalam satu kelas (ukuran kelas) berdasarkan

kebijakan pemerintah berkisar antara 40-45 orang. Sedangkan

ukuran kelas yang ideal secara teoritik berjumlah 25-30 orang

persatu kelas. Dan menyusun rasio peserta didik dengan guru.

b) Menyusun program kegiatan kesiswaan, didasarkan pada: visi misi

lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan, minat dan bakat

peserta didik, sarana dan prasarana yang ada, anggaran yang

tersedia, dan tenaga kependidikan yang tersedia.32

32

Tatang M Amrin, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2010), h.51

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

41

2) Rekruitmen peserta didik

Rekruitmen peserta didik merupakan pencarian dalam menentukan

peserta didik yang akan menjadi peserta didik pada satuan pendidikan

yang bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan rekruitmen

peserta didik meliputi:

a) Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang

meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU dan komite sekolah;

b) Pengumuman penerimaan peserta didik baru, yang dilakukan

secara terbuka. Informasi yang terdapat pada pengumuman tersebut

meliputi gambaran lembaga, cara pendaftaran tempat, waktu, biaya,

dan pengumuman hasil seleksi penerimaan peserta didik.

Panitia penerimaan peserta didik baru bertugas membantu kepala

sekolah dalam segala urusan yang berkenaan dengan proses

penerimaan peserta didik baru yang meliputi kuota, kriteria,

prosedur, dan menyiapkan perangkat tes untuk menyaring peserta

didik baru.33

3) Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik merupakan kegiatan pemilihan peserta didik

untuk diterima atau tidaknya pada sebuah lembaga pendidikan.

Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan menurut Dadang

Suhardan, meliputi :

33

Ali Imron, Op.,Cit, h. 41

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

42

a) Melalui Tes atau Ujian. Adapun tes ini meliputi psikotest, tes

jasmani, tes kesehatan, tes akademik atau tes keterampilan.

b) Melalui Penelusuran Bakat Kemampuan. Penelusuran ini

biasanya didasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon

peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian.

c) Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.34

b. Penerimaan Peserta Didik

Penerimaan peserta didik baru sebenarnya salah satu kegiatan yang

sangat penting, karena kalau tidak ada peserta didik yang diterima di

sekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur. Kebijakan

operasional penerimaan peserta didik memuat aturan-aturan mengenai

jumlah peserta didik yang dapat diterima, sistem pendaftaran dan seleksi,

waktu pendaftaran, dan personalia yang terlibat. Ada dua sistem

penerimaan peserta didik yaitu sistem promosi dan sistem seleksi. Yang

dimaksud dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta didik tanpa

menggunakan seleksi. Sedangkan sistem seleksi dibagi menjadi tiga

macam yaitu:

1) Seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM)

2) Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK)

3) Seleksi berdasarkan hasil tes masuk.35

34 Dadang Suhardan, Manajemen Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 209

35 Ali Imron, Op.,Cit, h.43

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

43

Setelah dilakukannya tahap seleksi, kemudian peserta didik

diterima. Ada tiga macam kriteria penerimaan peserta didik yaitu kriteria

acuan patokan, kriteria acuan norma, dan kriteria yang didasarkan pada

daya tampung sekolah. Kriteria acuan patokan adalah kriteria penerimaan

peserta didik berdasarkan patokan-patokan yang telah ditentukan

sebelumnya. Sedangkan kriteria acuan norma adalah penerimaan calon

peserta didik didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang

mengikuti seleksi.

Adapun prosedur penerimaan peserta didik baru adalah

pembentukan panitia PPDB, rapat penentuan PPDB, pembuatan,

pemasangan pengumuman, pendaftaran, seleksi, rapat penentuan

penerimaan, pengumuman penerimaan, dan pendaftaran ulang peserta bagi

didik baru.

c. Orientasi Peserta Didik

Orientasi dilakukan dengan mengelompokkan peserta didik

berdasarkan kelas masing-masing, untuk mempersiapkan peserta didik

secara fisik, mental, dan emosional dalam mengikuti pendidikan di

sekolah. Maksud dari orientasi tersebut adalah untuk memberikan arahan

pada peserta didik agar mereka mampu beradaptasi dan berinteraksi

dengan lingkungan belajar yang baru.36

Orientasi peserta didik merupakan

36

Prayitna M, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Konseling di Sekolah,

(Jakarta: Rieneka Cipta, 2001), h. 82.

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

44

suatu kegiatan pengenalan situasi, kondisi, dan kultur sekolah yang

diwajibkan kepada peserta didik yang telah diterima pada suatu sekolah.

d. Mengatur kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik di Sekolah

Kehadiran peserta didik di sekolah sangatlah penting, karena jika

peserta didik tidak hadir di sekolah, tentu aktivitas belajar mengajar di

sekolah tidak dapat dilaksanakan. Kehadiran peserta didik di sekolah

adalah kehadiran dan keikutsertaan peserta didik secara fisik dan mental

terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan

ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi peserta didik secara fisik

terhadap kegiatan sekolah. Sebab-sebab ketidakhadiran peserta didik di

sekolah antara lain bersumber dari lingkungan keluarga (masalh keluarga,

pindah rumah, musibah, anggota keluarga sakit, dsb), peserta didik itu

sendiri (malas, sakit, suka membolos dan sebagainya), bersumber dari

sekolah (lokasinya tidak menyenangkan, biaya mahal, san sebagainya),

serta dari faktor masyarakat atau lingkungan.37

e. Mengatur Pengelompokkan Peserta Didik

Penempatan atau pengelompokkan peserta didik didasarkan atas

pandangan bahwa di samping peserta didik mempunyai kesamaan, juga

mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada setiap

individu peserta didik, menuntut pengelola pendidikan untuk membuat

kelompok-kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran. Kelompok-

37

Ali Imron, Op.,Cit, h.82-83

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

45

kelompok tersebut biasanya disebut dengan rombongan belajar yang

dilakukan dengan sistem kelas, bidang studi, dan berdasarkan minat,

bakat dan kemampuannya.

Menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokkan peserta

didik terdiri dari 5 (lima) macam, yaitu :

1) Friendship Grouping yaitu : pengelompokkan peserta didik didasarkan

pada kesukaan di dalam memilih teman antar peserta didik sendiri.

Jadi dalam hal ini, peserta didik mempunyai kebebasan dalam

memilih teman untuk dijadikan sebagai anggota kelompoknya.

2) Achievement Grouping, yaitu : pengelompokkan peserta didik yang

didasarkan pada prestasi dicapai oleh peserta didik. Dalam

pengelompokkan ini biasanya diadakan percampuran antara peserta

didik yang berprestasi tinggi dengan peserta didik yang berprestasi

rendah.

3) Aptitude Grouping, yaitu : pengelompokkan peserta didik yang

didasarkan atas kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang

dimiliki peserta didik itu sendiri.

4) Attention or Interest Grouping, yaitu : pengelompokkan peserta didik

didasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan

peserta didik itu sendiri.

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

46

5) Intelligence Grouping, yaitu : pengelompokkan peserta didik

didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan kepada peserta

didik itu sendiri. 38

f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik

Pengembangan bakat, pengetahuan, serta keterampilan peserta

didik dapat dilakukan melalui pembinaan. Pembinaan kesiswaan

merupakan bagian yang sangat penting dalam terselenggaranya

pelaksanaan pendidikan. Artinya, penyelenggaraan pendidikan tidak

lepas dari proses pembinaan kepada peserta didik, agar peserta didik

dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia Indonesia seutuhnya

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dapat dilakukan

melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah

seluruh kegiatan yang telah ditetapkan di dalam kurikulum yang

pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler

dalam bentuk proses belajar mengajar di kelas dan setiap peserta didik

wajib mengikuti kegiatan tersebut.39

g. Pencatatan dan Pelaporan Peserta Didik

Setelah peserta didik diterima di suatu sekolah, kegiatan

selanjutnya yang dilakukan sekolah adalah mencatat data atau

38

Dadang Suhardan, dkk, Manajemen Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 211.

http://eprints.uny.ac.id/13930/1/HEGA%20RAKA%20ARDANA_10101244024_MP.pdf (diakses

28 Desember 2019) 39

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Op.,Cit. h. 212.

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

47

informasi mengenai peserta didik. Sementara itu, Tatang M. Amirin, dkk

menyatakan bahwa pencatatan dan pelaporan peserta didik dilakukan

sejak peserta didik diterima di sekolah sampai dengan tamat atau

meninggalkan sekolah.40

Pencatatan perkembangan peserta didik

meliputi;

1) Buku induk siswa yang berisi tentang data lengkap peserta didik

secara keseluruhan yang masuk di sekolah tersebut;

2) Buku klapper, yang berisi data lengkap peserta didik pada satu tahun

pelajaran berdasarkan huruf abjad;

3) Daftar presensi siswa digunakan unuk mengetahui kehadiran

peserta didik di sekolah;

4) Daftar catatan pribadi yang berisi tentang data setiap peserta

didik;

5) Daftar mutasi digunakan untuk mengetahui keluar dan masuknya

peserta didik;

6) Daftar nilai untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik;

7) Buku legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi

setiap peserta didik;

8) Buku raport untuk melaporkan prestasi belajar pesrta didik kepada

orang tua.41

40

Tatang M Amrin, Op.,Cit. h. 53 41

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Op.,Cit. h. 213-214

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

48

3. Pengawasan Manajemen Peserta Didik

pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian dan pelaporan

rencana atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif

guna penyempurnaan lebih lanjut.42

Bentuk-bentuk dari pengawasan itu

sendiri antara lain sebagai berikut:

a. Pengawasan melekat (Waskat), adalah serangkaian kegiatan yang bersifat

sebagai pengendalian yang terus menerus, dilakukan langsung terhadap

bawahannya secara preventif dan represif agar tugasnya dapat berjalan

dengan efektif dan efisien.

b. Pengawasan Fungsional (Wasnal), adalah setiap upaya pengawasan yang

dilakukan oleh aparat yang ditunjuk khusus untuk melakukan audit secara

bebas terhadap objek yang diawasinya.

c. Pengawasan Internal, adalah suatu penilaian yang objektif dan sistematis

atas pelaksanaan dan pengendalian organisasi.

d. Pengawasan Eksternal, adalah pengawasan dengan maksud untuk

meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi.

e. Pengawasan Masyarakat (Wasmas), adalah pengawasan yang dilakukan

oleh masyarakat atas penyelenggaraan suatu kegiatan.

f. Pengawasan Legislatif merupakan pengawasan terhadap tata cara

penyelenggaraan pemerintahan dan keuangan negara.

Adapun ruang lingkup pengawasan meliputi pemantauan, penilaian

dan pelaporan. Pemantauan dan penilaian di lingkungan pendidikan sering

42

Husaini Usman, Op.,Cit.h. 534

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

49

disebut monev yaitu singkatan dari monitoring dan evaluasi. Monev dalam

lembaga sekolah terdiri atas pengawasan internal dan eksternal. Monev

terhadap peserta didik perlu dilakukan agar diketahui bagaimana

perkembangan mereka dari waktu ke waktu.

E. Penelitian Yang Relevan

Berkenaan dengan tema penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada

beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi atau

berkaitan langsung dengan tema penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini

yaitu tentang Implementasi Manajemen Peserta Didik. Beberapa penelitian

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian berupa tesis karya Nanik Istiroah dengan judul “Manajemen

Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Patria Bantul“. Dalam tesis

Nanik Istiroah lebih menitikberatkan pada hambatan manajemen peserta

didik di SMA Patria Bantul. Adapun hambatan yang dialami adalah kuota

yang disediakan jarang terpenuhi, pencatatan buku induk tidak berjalan,

tidak mempunyai tenaga pengampu dan sarana untuk menyelenggarakan

kegiatan ekstrakurikuler,layanan perpustakaan, kantin, dan UKS tidak

berjalan maksimal, rendahnya motivasi peserta didik dalam memperbaiki

nilai yang belum tuntas, dan terjadi penundaan kenaikan kelas untuk

peserta didik yang belum menuntaskan nilainya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Adha Sumantri tahun 2014 dengan

judul “Implementasi Manajemen Peserta Didik Dalam Pembentukan

Karakter Peserta Didik di SD Muhamadiayah Condongcatur Sleman

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

50

Yogyakarta”. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa keberhasilan

manajemen peserta didik dalam membentuk karakter terbukti dengan

berjalannya kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, prestasi akademik dan

non akademik. Dan untuk proses pembentukkan karakter melalui tiga

langkah yaitu pemahaman karakter yang baik, penyadaran, dan kebebasan

untuk melakukan atau tidak melakukan.

Dari kajian pustaka berupa hasil penelitian-penelitian terdahulu tentang

manajemen peserta didik memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis. Penelitian tersebut dilakukan di sekolah-sekolah umum dibawah

naungan Dinas Pendidikan (Diknas), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

penulis di madrasah, yang merupakan naungan dibawah Kemeterian Agama

(Kemenag) yang tentunya memiliki perbedaan dari pola manajemennya. Selain itu

penelitian yang dilakukan oleh penulis lebih dititikberatkan pada impelementasi

perencanaan manajemen peserta didik baru saja yaitu ditingkat madrasah Aliyah.

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 1991, Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka

Cipta,

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2007, Jakarta, Raja Grafindo

Persada

Departemen Agama RI, 2010, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung, Penerbit Jabal

Imron Ali, 2011, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta, Bumi

Aksara

M Amrin Tatang, 2010, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press

M. Karebet Widjajakusuma dan M. Ismail Yusanto, 2002, Pengantar Manajemen

Syariat, Jakarta, Khairul Bayan

Mulyana Dedy, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja

Rosdakarya

Mulyasa, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan

Implementasi, Bandung, Rosda Karya

Mulyono, 2008, Manajemen Adminstrasi dan Organisasi Pendidikan,

Yogyakarta, Ar-Ruzz Media

Nawawi Hadari, 1996, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University

Press

Nurdin, Syafruddin. 2016, Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada

Prayitna, 2001, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Konseling di Sekolah,

Jakarta, Rieneka Cipta

Prihatin Eka, 2011, Manajemen Peserta Didik, Bandung, Alfabeta

Priansa Donni Juni, 2015, Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran.

Bandung, Alfabeta

Qomar Mujamil, 2010, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta, Erlangga

Rohiat, 2009. Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan Praktik, Bandung, Refika

Aditama

Salim dan Syahrum, 2012, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung,

Ciptapustaka Media.

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MADRASAH …repository.radenintan.ac.id/11036/1/HERNANDO, BAB 1,2,DAPUS.pdf · Madrasah, wakil kepala madrasah, guru dan staff yang ada mengenai

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung,

Alfabeta

Suhardan Dadang, 2009, Manajemen Pendidikan, Bandung, Alfabeta

Sulistyorini, 2009, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi,

Yogyakarta,Teras

Syafaruddin, 2005 Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, 2010, Pengelolaan Pendidikan, Bandung:

FIP UPI

Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Manajemen

Pendidikan, Bandung, Alfabeta

Tim, UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2006,

Bandung, Fokusmedia

Usman Husaini, 2006, Manajemen: Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta,

Bumi Aksara