implementasi ktsp pada pembelajaran pai

27
BAB II KAJIAN TEORI A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengandung makna bahwa kurikulum dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan tujuan agar satuan pendidikan yang bersangkutan dapat mengembangkan kekhasan potensi sumber daya manusia dan daerah di sekitarnya. 1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. 2 Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang 1 http//:[email protected] kurikulum, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, sosialisasi Kurikulum 2004, (20 Juni 2008) 2 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, BSNP, Jakarta, 2008, Hlm. 3

Upload: anon95350

Post on 27-Jun-2015

1.635 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengandung makna

bahwa kurikulum dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan

dengan tujuan agar satuan pendidikan yang bersangkutan dapat

mengembangkan kekhasan potensi sumber daya manusia dan daerah di

sekitarnya.1

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan

sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik

sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta

didik.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan.2

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang

1 http//:[email protected] kurikulum, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Departemen

Pendidikan Nasional, sosialisasi Kurikulum 2004, (20 Juni 2008) 2 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, BSNP, Jakarta, 2008, Hlm. 3

Page 2: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

20

disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang

dikembangkan sesuai dengan relevansinya. Oleh setiap kelompok atau atau

satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan

supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota

untuk pendidikan Dasar dan Propinsi untuk Pendidikan Menengah.

2. Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dalam setiap penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dilandasi oleh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

c. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

d. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan

e. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanakan Permendiknas

Nomor 22 dan 23.3

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dikemukakan bahwa

Standar Nasional Pendidikan (SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,

dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan

berkala.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 adalah peraturan tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP), SNP merupakan criteria minimal tentang

3 Ibid, Hlm. 24

Page 3: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

21

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006

mengatur tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan Menengah

yang selanjutnya disebut Standar isi, mencakup lingkup materi minimal dan

tingkat kompetensi minimal untuk pencapaian kompetensi lulusan minimal

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 mengatur

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menetukan kelulusan peserta

didik.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan Dasar dan

Menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada

standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan

kurikulum yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

f. Belajar sepanjang hayat

Page 4: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

22

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah”.4

Sedangkan menurut E. Mulyasa mengatakan bahwa prinsip

pengembangan KTSP sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan

lingkungannya

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

d. Relevan dengan kebutuhan

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

f. Belajar sepanjang hayat

g. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan local”.5

4. Penerapan Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Membuat Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)

Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes) adalah

rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian

jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun/semester. Penyusunan prota

dan promes ini berdasarkan hasil analisa alokasi waktu yang ditetapkan

sebelumnya dan hasil pemetaan kompetensi dasar per unit.6

Hasil penyusunan prota dan promes inilah yang nantinya sebagai dasar

untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada sisi lain,

berdasarkan prota dan promes ini pula nantinya kepala sekolah atau

pengawas bisa mengetahui/mengontrol apakah unit-unit pembelajaran telah

dilaksanakan oleh guru atau belum.

4 Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, Hlm. 11 5 E. Mulyasa, Op.Cit, Hlm. 152-153 6 Masnur Muslich, Op.Cit, Hlm. 44

Page 5: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

23

Hal yang patut dilaksanakan guru dalam penyusunan prota dan promes

adalah sebagai berikut :

1. Mendaftar kompetensi dasar pada setiap unit berdasarkan hasil pemetaan

kompetensi dasar per unit yang telah disusun.

2. Mengisi jumlah jam pelajaran setiap unit berdasarkan hasil analisis

alokasi waktu yang telah disusun.

3. Menentukan materi pembelajaran pokok pada setiap kompetensi dasar,

yang didapatkan dari pengembangan silabus yang telah disusun atau dari

kreativitas guru.

4. Membagi habis jumlah jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu

semester) ke semua unit pembelajaran dan semua jenis ulangan

berdasarkan pengalokasian waktu yang terdapat dalam hasil analisis

alokasi waktu yang telah disusun”.7

Penulis akan memberikan contoh format Program tahunan (Prota) dan

Program Semester (Promes) sebagai berikut :

PROGRAM TAHUNAN

Mata pelajaran :……………………..

Satuan Pendidikan : …………………….

Kelas : ……………………

Tahun Pelajaran : ……………………

Semester Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

Pokok

Alokasi

…………………………

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

………………. ……………………. b. Mengembangkan Silabus

1. Pengertian Silabus

7 Ibid, Hlm. 44

Page 6: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

24

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan

sumber belajar.8

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan silabus adalah suatu perencanaan pembelajaran suatu kelompok

mata pelajaran yang mencakup di dalamnya antara lain standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar yang mempunyai tujuan untuk mempermudah dalam kegiatan

pembelajaran.

Dalam KTSP, pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada

setiap satuan pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu

melakukannya. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan diberi

kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Agar pengembangan

silabus yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada dalam

bingkai pengembangan kurikulum nasional (standar nasional), maka

perlu memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, adalah : ilmiah, relevan,

8 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyusunan KTSP, BNSP, 2008, Hlm. 11

Page 7: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

25

fleksibel, kontinuite, konsisten, memadai, actual, dan kontekstual serta

efektif, dan efesien.9

Dari uraian di atas maka penulis akan menjabarkan dari berbagai

komponen di atas yaitu :

a) Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara

keilmuan.

b) Relevan

Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran dan urutan penyajian

materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan

fisik, intelektual, social, emosional dan spiritual peserta didik.

c) Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi

peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di

sekolah dan tuntutan masyarakat.

d) Kontinuitas

Kontinuitas atau kesinambungan mengandung arti bahwa

setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki

keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi

peserta didik.

9 Ibid, Hlm. 191

Page 8: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

26

Kontinuitas atau kesinambungan tersebut bisa secara vertikal,

yakni dengan jenjang pendidikan yang ada di atasnya, dan bisa juga

secara horizontal yakni dengan program-program lain atau dengan

silabus lain yang sejenis.

e) Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

kompetensi dasar, indicator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar dan system penilaian.

f) Memadai

Cakupan indicator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar dan system penilaian cukup untuk

menunjang pencapaian kompetensi dasar.

g) Aktual dan Kontekstual

Cakupan indicator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan

nyata dan peristiwa yang terjadi.

h) Efektif

Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara

efektif, yakni memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam

proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai

dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.

Page 9: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

27

i) Efesien

Efesien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk

memperkecil atau menghemat penggunaan dana, daya, dan waktu

tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.

2. Landasan Pengembangan Silabus

Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah RI

Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17

ayat (2) dan pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut :

“Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite

madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan, di bawah supervise Dinas Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA,

SMK, dan Departemen yang menaungi urusan pemerintah di bidang

agama untuk, MI, MTs, MA, MAK”.10

Dan pasal 20 yang berbunyi :

“Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar.

3. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah pengembangan silabus

mengikuti penerapan sebagai berikut :

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

10 Masnur Muslich, Op.Cit. Hlm. 24

Page 10: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

28

b. Mengidentifikasi materi pokok

c. Mengembangkan pengalaman belajar

d. Merumuskan indicator keberhasilan belajar

e. Penentuan jenis penilaian

f. Menentukan alokasi waktu

g. Menentukan sumber belajar”.11

4. Format Silabus

Berdasarkan komponen di atas, hasil pengembangan silabus dapat

dikemas ke dalam tiga jenis format, pengembangan silabus dapat

memilih satu di antara jenis format tersebut :

Format Silabus

Nama Sekolah :……………..

Mata Pelajaran : …………….

Kelas/Semester : …………….

Standar Kompetensi : …………….

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Pengalaman

Belajar

Indikator Penilaian Alokasi

waktu

Sumber/Bahan

/Alat

c. Membuat Perencanaan

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan

apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian RPP

merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan

untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran. Yaitu : kompetensi

dasar, materi standar, indicator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi

11 Ibid, Hlm. 28

Page 11: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

29

dasar berfungsi mengembangkan peserta didik, materi standar berfungsi

memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar

berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta

didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi,

dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar

belum terbentuk atau belum tercapai.

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana

pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap

melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.

Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib

memiliki persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis. Dasar

hukumnya bagi guru yang mengajar tanpa persiapan, dan hal tersebut

hanya akan merusak metal dan moral peserta didik, serta akan

menurunkan wibawa guru secara keseluruhan.

Komponen-komponen yang harus dipahami guru dalam

pengembangan KTSP antara lain : kompetensi dasar, materi standar,

hasil belajar, indikator hasil belajar, penilaian dan prosedur

pembelajaran”.12

2. Prinsip Pengembangan RPP

12 E. Mulyasa, Op.Cit. Hlm. 217

Page 12: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

30

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus

memperhatikan perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi

standar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, harus diperhatikan

agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi harus

berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu

belajar, serta mendorong peserta didik untuk belajar, dengan

menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang sesuai,

serta menunjang pembentukan standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Untuk kepentingan tersebut,terdapat beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran

dalam menyukseskan implementasi KTSP sebagai berikut :

a) Kompetensi yang dirumuskan dalam pelaksanaan pembelajaran

harus jelas, makin kongkrit kopetensi makin mudah diamati, dan

makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan umtuk

membentuk kompetensi tersebut.

b) Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel,

serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan

pembentukan kompetensi peserta didik.

c) Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan

kompetensi dasar yang akan diwujudkan.

d) Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus

utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

e) Harus ada koordinasi antara komponen pelaksanaan program di

sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim

(team theaching) atau dilaksanakan diluar kelas, agar tidak

mengganggu jam-jam pelajar yang lain”.13

13 Ibid, Hlm. 219

Page 13: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

31

Pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran bagi suksesnya

implementasi KTSP di sekolah, dengan RPP yang optimal, guru dapat

mengorganisasikan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam

pembelajaran secara lebih terarah. Perencanaan yang baik sangat

membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta

didik mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara

mencapaianya, dengan demikian guru dapat mempertahankan situasi

agar peserta didik dapat memusatkan perhatiannya pada pembelajaran

yang telah diprogramkan.

3. Komponen Pengembangan RPP

Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mengisi kolom identitas

b) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang

telah ditetapkan

c) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta

indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah

disusun

d) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi

dan kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan.

e) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi

pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus, materi standar

merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran.

f) Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

g) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir.

h) Menentukan sumber belajar yang digunakan

i) Menyusun criteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan

tekhnik penskoran”.14

14 Ibid, hlm. 222-223

Page 14: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

32

Dari komponen di atas jelaslah bahwa pengembangan RPP harus

dimulai dari kinerja guru itu sendiri dan itu semua langkah yang patut

dilakukan guru dalam penyusunan RPP.

4. Contoh format rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )

Format rencana pelaksanaan pembelanjaran ( RPP ) sekurang-

kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,

sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Penulis akan menyajikan

contoh format RPP di bawah ini :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELANJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : …………………

Mata Pelajaran : …………..……..

Kelas / Smester : …………………

Standar Kompetensi : …………………

Kompetensi Dasar : …………………

Indikator : …………………

Alokasi Waktu : …………………

A. Tujuan Pembelajaran

……………………………………………………………………………

B. Materi Pembelajaran

……………………………………………………………………………

C. Metode Pembelajaran

……………………………………………………………………………

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Awal ( dilengkapi dengan alokasi waktu )

……………………………………………………………………………

Kegiatan Inti ( dilengkapi dengan alokasi waktu )

……………………………………………………………………………

Kegiatan Penutup (dilengkapi dengan alokasi waktu )

Pertemuan II

……………………………………………………………………………

Dan seterusnya.

E. Sumber belajar ( disebutkan secara konkrit )

……………………………………………………………………………

F. Penilaian

Teknik

……………………………………………………………………………

Bentuk Instrumen

……………………………………………………………………………

Page 15: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

33

Contoh Instrumen, ( Soal / Tugas )

( Ditambah kunci jawaban atau pedoman penilaian )

……………………………………………………………………………

……………………………….

Mengetahui,

Kepala Sekolah

……………………………..

Guru Mata Pelajaran

……………………………..

d. Mengelola Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )

Kegiatan belajar mengajar dirancang dengan mengikuti prinsip-

prinsip khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan

aktif peserta didik dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan

demikian, dalam KBM, guru perlu memberikan dorongan kepada peserta

didik untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun

gagasan. Tanggung jawab belajar tetap berada pada diri peserta didik dan

guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong

prakarsa, motifasi dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar secara

berkelanjutan atau sepanjang hayat.

Berikut dikemukakan Lima prinsip kegiatan belajar mengajar yang

bisa memberdayakan potensi siswa :

1. Kegiatan yang berpusat pada siswa

2. Belajar melalui berbuat

3. Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan social

4. Belajar sepanjang hayat

5. Belajar mandiri dan belajar bekerja sama “.15

15 Ibid, hlm 50

Page 16: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

34

Dari uraian di atas penulis simpulkan bahwa makna dan hakekat

belajar sering kali diartikan sebagai penerimaan informasi dan sumber

informasi ( guru dan buku pelajaran ). Akibatnya, guru masih memaknai

kegiatan mengajar sebagai kegiatan memindahkan informasi dari guru atau

buku kepada siswa. Proses mengajar lebih bernuansa memberi tahu dari

membimbing siswa menjadi tahu sehingga sekolah lebih befungsi sebagai

pusat pemberitahuan dari pada pusat pengembangan potensi siswa.

Perilaku guru yang sering menjelaskan dan menjawab langsung pertanyaan

siswa merupakan salah satu contoh tindakan yang menjadikan sekolah

sebagai pusat pemberitahuan.

Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas dan di luar kelas

meliputi pengelolaan tempat belajar/ruang kelas, pengelolaan bahan

pelajaran, pengelolaan kegiatan waktu, pengelolaan siswa, dan pengelolaan

sumber belajar, oleh karena itu, untuk menjawab cara mengelola KBM

diarahkan pada keenam jenis pengelolaan tersebut.

e. Penilaian Kelas

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga

menjadi informasi yang bermakna dalam pengembilan keputusan.16

16 Ibid, Hlm. 78

Page 17: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

35

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan prosentase pemenuhan indikator-indikator. Berdasarkan PP

Nomor 19 tahun 2005, bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri

atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan

ulangan kenaikan kelas. Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik

tes dan non tes. Penilaian dengan tes dapat berbentuk tertulis, lisan dan

perbuatan (praktek). Adapun penilaian dengan non tes dapat dilakukan

dengan pengamatan, pengukuran sikap, hasil karya, proyek atau produk.

Penilaian kelas harus memperhatikan kriteria sebagai berikut :

1. Validitas, hasil penilaian dapat ditafsirkan sebagai apa yang akan

dinilai.

2. Reliabilitas, hasil penilaiannya ajek, dan menggambarkan

kemampuan yang sesungguhnya.

3. Fokus kompetensi, penilaian dilakukan untuk pencapaian

kompetensi yang sesuai dengan kurikulum, dan materinya terkait

langsung dengan indikator pencapaian kompetensi.

4. Komprehensif, informasi yang diperoleh cukup untuk membuat

keputusan.

5. Objektif, penilaian dilakukan secara adil, terencana, dan

berkesinambungan.

6. Mendidik, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses

pembelajaran dan meningkatkan kualitas belajar.17

Ada beberapa bentuk instrumen penilaian yang dapat dipilih sesuai

dengan teknik atau jenis penilaiannya yang sesuai dengan pengembangan

evaluasi KTSP.

Adapun contohnya adalah sebagai berikut :

17 Ibid, Hlm. 79

Page 18: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

36

NO Teknik (jenis) Bentuk Instrumen

1. Tes tertulis - Tes isian

- Tes uraian

- Tes pilihan ganda

- Menjodohkan

- Jawaban singkat

- Benar salah, dll

2. Tes lisan - Daftar pertanyaan

3. Tes perbuatan (unjuk kerja) - Tes simulasi

- Uji petik kerja produk

- Uji petik kerja prosedur

4. Pengamatan/ Observasi - Lembar observasi

- Quisioner

- Skala sikap

5. Penugasan - Tugas rumah

- Tugas proyek

6. Produk - Uji petik

7. Portofolio - Dokumen pekerjaan, karya, prestasi

siswa.

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam adalah “berhaknya jasmani

dan rohani berdasarkan hak-hak agar menuju kepada terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.”18

Selanjutnya dari pendapat lain mengungkapkan bahwa : Pendidikan Islam

adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Agama Islam yang telah diyakini secara keseluruhannya, serta menjadi warga

18 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, 1986, Hlm. 23

Page 19: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

37

negara yang baik serta memenuhi Undang-undang dan peraturan yang berlaku

serta berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa”.19

Dari dua pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan

agama Islam adalah suatu bimbingan dan asuhan yang diberikan kepada

peserta didik dalam pertumbuhan jasmani dan rohani untuk mencapai tingkat

kedewasaan sesuai dengan ajaran agama Islam sejahtera hidupnya baik di

dunia maupun diakherat.

2. Dasar - Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Menurut H. Ramayulis dasar pendidikan Islam ialah “firman Allah dan

sunnah Rasulullah SAW, kalau pendidikan itu diibarat bangunan maka isi Al-

Qur’an dan Hadits yang menjadi fundamennya”.20

Sedangkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 2 yang berbunyi :

�� ��� ���������� �� �������� �� ������� ����������� �� ����������������

Artinya : “ Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan kepadanya petunjuk

bagi mereka yang bertaqwa ( QS. Al-Baqarah : 2)”.21

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dasar

pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan hadits. Dasar ini mencakup segala

masalah baik yang berhubungan dengan kepribadian maupun dengan

kemasyarakatan. Dan kegiatan pendidikan Islam telah mendapat tuntunan

yang jelas dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan demikian bahwa

19 Dikbud, Bahan Inti Peningkatan Wawasan Kependidikan Guru Agama Islam SLTP dan

SLTA, Dirjen Pendikdasmen, Jakarta, 1992, Hlm. 10 20 Ibid, Hlm. 122

21 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemah, Jakarta, 1971, Hlm.

Page 20: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

38

pendidikan Islam merupakan pengembangan dari firman yang telah diberikan

oleh ALLah SWT.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi

sebagai berikut :

a. Pengembangan

Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga,

sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri

anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan

ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai

Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan

akherat.

c. Penyesuaian Mental

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan fisik

maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai

dengan ajaran agama Islam. Penyesuaian mental, yaitu untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun

Page 21: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

39

lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan

ajaran agama Islam.

d. Perbaikan

Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan

dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman

dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan

Menangkal hal-hal negativ dari lingkungannya atau dari budaya lain yang

dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju

manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran

Tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir

nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran

Untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang

agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal

sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain”.22

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan ialah suatau yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau

kegiatan selesai, maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang

22 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, PT. Rosda Karya,

2006,Hlm.134

Page 22: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

40

berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap

dan bertingkat.

Pendidikan Islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi

dirinya dan masyarakat serta senang dan gemar mengamalkan dan

mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dengan

manusia sesamanya, dapat manfaat yang semakin meningkat dari alam

semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akherat nanti.

Menurut Zakiah Darajat, dkk ada beberapa tujuan pendidikan dalam Islam

yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain, tujuan ini

meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku,

penampilan, kebiasaan dan pandangan.

2. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya

terdapat pada waktu hidup di dunia telah berakhir pula.

3. Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal.

4. Tujuan Operasional

Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu”.23

Pendidikan agama Islam bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada

siswa tentang agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama

sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga

23 Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, Hlm. 30

Page 23: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

41

Negara dan anggota umat manusia serta untuk mengikuti pendidikan

menengah”.24

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam

suatu pendidikan merupakan titik akhir dari segala usaha yang akan dicapai

atau merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Dalam hal

ini tujuan pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan

nasional Negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan dan harus dikaitkan

pula dengan tujuan instituisional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

C. Implementasi KTSP dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau

inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa

perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan sikap.25

Sedangkan implementasi KTSP adalah suatu proses penerapan ide, konsep,

dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta

didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan. Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi

kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Lebih lanjut dikatakan bahwa

implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide,

program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas-

24 Depag RI, Op.Cit, Hlm. 29

25Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Manajemen Pelaksanaan

dan Kesiapan Sekolah Menyosongnya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, hlm 174.

Page 24: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

42

aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang

diharapkan untuk berubah.26

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa implementasi kurikulum

adalah operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis)

menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian,

pembahasan ini akan mengarah pada bagaimana penerapan KTSP yang dibuat

oleh sekolah sendiri yang masih berupa teori atau tulisan menjadi kegiatan

pembelajaran di sekolah. Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan

pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran.

Implementasi KTSP PAI itu sendiri adalah penerapan dari komponen-

komponen KTSP PAI yang ada yang harus di implementasikan oleh setiap

satuan pendidikan. Adapun KTSP PAI itu sendiri mempunyai karakteristik yang

berbeda dari mata pelajaran yang lain, namun komponen KTSPnya pada

dasarnya sama dengan komponen KTSP mata pelajaran yang lain, di antaranya :

mengembangkan program tahunan, program semester, mengembangkan silabus,

mengembangkan RPP dan pengembangan evaluasi penilaian.

Implementasi KTSP dalam pembelajaran PAI pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi 3, yaitu : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1. Perencanaan.

26Kunandar, Guru Profesional, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm 119.

Page 25: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

43

Dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan dalam pembelajaran PAI, maka hal yang harus

dikembangkan adalah :

a. Mengembangkan Program Tahunan (Prota)

Untuk menerapkan KTSP dalam pembelajaran PAI seharusnya guru

menyiapkan Prota terlebih dahulu dengan cara menetapkan kepastian

jumlah jam yang tersedia pada mata pelajaran tersebut dalam satu tahun.

Yang meliputi semester 1 dan 2, kemudian berdasarkan analisa waktu

yang telah ditetapkan guru memetakan kompetensi dasar per unit. Dalam

menentukan langkah-langkah lebih lanjut dapat dilihat pada penjelasan

yang telah dijelaskan di atas.

b. Mengembangkan Program Semester (Promes)

Dalam menyusun Program Semester untuk pembelajaran PAI juga tidak

berbeda dari mata pelajaran lain. Yang perlu dilakukan guru antara lain :

mengisi kolom kompetensi dasar serta menentukan indikator-indikator

yang harus dicapai dari kompetensi dasar tersebut serta alokasi waktu

yang dibutuhkan. Kemudian menentukan pada bulan apa dan minggu

keberapa indicator-indikator tersebut dapat dicapai dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Adapun format program semester adalah sebagai berikut :

Page 26: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

44

Bulan

Juli Agustus September Oktober

dst…. No

Kompetensi

Dasar Indikator Waktu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Simpang Pematang, ……, …………., 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(…………………)

Guru PAI

(………………..)

c. Mengembangkan Silabus dan RPP.

Sama dengan mata pelajaran lain, untuk mengembangkan silabus dan RPP

dalam pembelajaran PAI kita dapat menggunakan langkah-langkah untuk

mengembangkan silabus dan RPP pada mata pelajaran umum, seperti

yang telah dijelaskan di atas. Karena pada dasarnya penyusunan silabus

dan RPP dalam pembelajaran PAI tidak jauh berbeda dengan mata

pelajaran lainnya. Dan idialnya seorang guru PAI dalam menyiapkan

perangkat pembelajarannya dapat mengembangkannya sendiri sesuai

dengan keadaan siswa dan keadaan lingkungan sekolahnya. Tidak hanya

mencontoh atau menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh

sekolah lain.

2. Pelaksanaan.

Untuk mengelola kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PAI

seharusnya guru dapat merancang proses pembelajaran dan mempraktekannya

Page 27: Implementasi Ktsp Pada Pembelajaran Pai

45

di kelas sebuah kegiatan belajar yang mengikuti prinsip-prinsip khas edukatif

yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif peserta didik sehingga

peserta didik dapat mengembangkan dan membangun pemahaman yang benar

terhadap materi pelajaran secara mandiri dengan bimbingan dan arahan dari

guru PAI yang bersangkutan.

3. Evaluasi.

Untuk mengembangkan penilaian atau evaluasi pada pembelajaran PAI,

sebaiknya guru PAI memperhatikan hal-hal pokok tentang penilaian kelas

yang didasarkan pada pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan,

melalui berbagai kegiatan hasil belajar yang terdiri dari ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan semester dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada keterangan evaluasi di atas.

Implementasi KTSP dalam pembelajaran PAI pada pelaksanaannya,

kurikulum ini dibuat oleh guru di setiap satuan pendidikan untuk menggerakkan

mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. Dengan demikian kurikulum ini

dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah bersangkutan, serta

memungkinkan untuk memperbesar porsi muatan lokal. Beban tugas untuk

menerapkan KTSP PAI ini terutama berkaitan dengan peran guru sebagai

fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik,

melalui kegiatan mengajar, membimbing dan melaksanakan administrasi

sekolah.