implementasi kebijakan perizinan …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. skripsi full 11401241030.pdf ·...

138
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN PEMBANGUNAN HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: INTAN NADIA NIM 11401241030 JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: dinhnhi

Post on 30-May-2018

226 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN PEMBANGUNAN HOTEL

DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

INTAN NADIA

NIM 11401241030

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
Page 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
Page 4: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Intan Nadia

NIM : 11401241030

Program Studi : Pendidikan Kewarganegaraan

Fakultas : Ilmu Sosial

Judul TAS :Implementasi Kebijakan Perizinan Pembangunan Hotel

di Kota Yogyakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, 10 Desember 2015

Yang menyatakan

s

Intan Nadia

NIM. 11401241030

Page 5: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

v

MOTTO

Berjuanglah dengan hasil perjuanganmu, perjuangkanlah hasil hingga

menghasilkan sejuta hasil, nikmati, hargai, syukuri dan jagalah segala hasil

perjuanganmu!!

(Intan Nadia)

Page 6: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME, kupersembahkan karya

ini untuk:

1. Almarhum eyang kakung Bernadus Koesmanto tercinta, terimakasih atas

semangat yang tersirat dalam damaimu di surga.

2. Bapak Benyamin Haryanto dan Ibu Erni Astuti, terimakasih atas segala

kasih sayang, doa, semangat, motivasi, dan dukungan yang tak terhingga.

3. Adikku tersayang Tito Ardian yang selalu memberikan semangat dan

motivasi.

4. Fajar Afrianto yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

motivasinya.

5. Sahabat-sahabatku Hardiyan, Nunung, Retno, Ayrton, Fahmi, Dwi As,

Sapta, Vito, Dany, Wahyu, Jojo dan Setyo, terimakasih atas dukungan,

kebersamaan dan doanya.

6. Keluarga besar PKnH A 2011 terimakasih akan kenangan yang takkan

terlupakan.

7. Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, terimakasih atas ilmu, doa dan

bimbingannya.

8. Keluarga besar PT. Sentosa Agung Suryatama, terimakasih atas dukungan

dan ilmu yang sangat berguna.

9. Teman-teman “Jogjakarta Corpse Grinder” dan “Drosophila”, terimakasih

atas semangat dan doanya.

10. Almamaterku tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 7: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

vii

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MENGENAI PERIZINAN

PEMBANGUNAN HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA

Oleh:

Intan Nadia

NIM. 11401124030

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) regulasi kebijakan

perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta; (2) mengetahui implementasi

kebijakan mengenai perizinan pembangunan hotel di kota Yogyakarta; (3)

mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta; (4) mengetahui upaya Pemerintah Daerah Yogyakarta dalam

mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan

tekhnik purposive. Subjek penelitian ini adalah Kepala Bidang Pelayanan Kantor

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, 2 pemohon pengajuan Izin Mendirikan

Bangunan Hotel, 1 pihak hotel yang sudah memiliki IMB, 2 warga masyarakat

sekitar hotel di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

wawancara dan dokumentasi. Tekhnik pemeriksaan keabsahan data menggunakan

teknik cross check. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik yang

terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penegasan

kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Regulasi kebijakan perizinan

pembangunan hotel Di Kota Yogyakarta mengacu pada Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan

Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan

Hotel; (2) Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan

kebijakan mengenai perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta cukup

baik; (3) Dampak positif yang ditimbulkan akibat pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta ialah (a) meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang berupa

pajak, retribusi ataupun pungutan-pungutan lain; (b) dapat menambah lapangan

pekerjaan; (c) mendukung pembangunan Kota Yogyakarta sebagai kota

pariwisata; (d) meningkatkan kegiatan ekonomi. Sedangkan Dampak negatif yang

dirasakan oleh warga masyarakat Kota Yogyakarta akibat pembangunan hotel

ialah kekeringan, gangguan limbah, pencemaran air dan udara, kemacetan lalu

lintas. (4) Upaya yang dilakukan oleh pemeritah dalam mengatasi dampak negatif

akibat pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta ialah dengan mengeluarkan

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian

Pembangunan Hotel.

Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Perizinan, Pembangunan Hotel

Page 8: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan YME, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Perizinan

Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan, pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Prof. Dr. Rohmat Wahab, M.Pd, M.A selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan

studi di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, yang telah

memberikan ijin penelitian kepada penulis.

3. Dr. Samsuri, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan

Hukum yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

4. Dr. Suharno, M.Si selaku pembimbing yang telah begitu sabar membimbing,

memberikan nasehat, dan motivasi dalam penyelesaian tugas akhir skripsi.

5. Dr. Sunarso, M.Si selaku ketua penguji yang bersedia memberikan masukan

dan saran, sehingga tugas akhir skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

6. Eny Kusdarini, M.Hum selaku narasumber skripsi yang bersedia memberikan

masukan dan saran, sehingga tugas akhir skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Page 9: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ix

7. Suripno, S.H. M.Pd selaku sekretaris penguji yang bersedia memberikan

masukan dan saran, sehingga tugas akhir skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

8. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan,

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah banyak membantu selama

perkuliahan dan penelitian berlangsung.

9. Bapak Setiyono, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian

di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.

10. Warga masyarakat yang telah bersedia menjadi narasumber dan memberikan

informasi demi kelancaran dalam pembuatan tugas akhir skripsi saya.

11. Teristimewa untuk kedua orang tua ku tercinta, Ayahanda Benjamin

Haryanto dan Ibunda Erni Astuti yang tiada hentinya mencurahkan kasih

sayang, doa yang selalu terucap untuk peneliti, serta memberikan dukungan

moril dan materiil kepada peneliti. Adikku Tito Ardiyan yang telah

memberikan dukungan serta doanya.

12. Teman-teman PKnH angkatan 2011 yang telah memberikan dukungan, doa,

dan semangat dalam penyelesaian tugas akhir skripsi.

13. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

G. Batasan Istilah ............................................................................................ 11

BAB II .................................................................................................................. 13

KAJIAN TEORI ................................................................................................... 13

A. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 13

B. Deskripsi Teori ........................................................................................... 14

1. Tinjauan tentang Implementasi Kebijakan ......................................... 14

2. Tinjauan tentang Perizinan ................................................................. 20

3. Tinjauan Tentang Pembangunan Hotel............................................... 29

4. Tinjauan tentang Kota Yogyakarta ..................................................... 31

Page 11: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

xi

BAB III ................................................................................................................. 34

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 34

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 34

B. Penentuan Subjek Penelitian ...................................................................... 34

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 36

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 37

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 38

BAB IV ................................................................................................................. 41

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 41

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 41

B. Regulasi Kebijakan Perizinan Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta . 48

C. Implementasi Kebijakan Mengenai Perizinan Pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta ................................................................................................ 50

D. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta ................................................................................................ 77

E. Upaya Pemerintah Daerah Yogyakarta Dalam Mengatasi Dampak Negatif

Yang Ditimbulkan Oleh Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta .......... 80

BAB V ................................................................................................................... 85

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 85

A. Simpulan .................................................................................................... 85

B. Saran ........................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89

Lampiran 1 ............................................................................................................ 91

Lampiran 2 ............................................................................................................ 96

Lampiran 3 .......................................................................................................... 111

Page 12: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jenis Perizinan di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ................. 48

Page 13: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Struktur Organisasi Kantor Dinas Perizinan Yogyakarta ........... 45

Page 14: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Gedung Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ...........................111

Gambar 2: Standing Banner Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Kantor Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta ............................................................111

Gambar 3: Jenis Pelayanan Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

.......................................................................................................112

Gambar 4: Papan Bagan Prosedur Pelayanan Perizinan .....................................112

Gambar 5: Papan Bagan Layanan Pengaduan Kantor Dinas Perizinan ..............113

Gambar 6: Bagian Informasi Kantor Dinas Perizinan ........................................113

Gambar 7: Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan ...........................114

Gambar 8: Loket bagian Pendaftaran Pengajuan Perizinan Kantor Dinas Perizinan

.......................................................................................................114

Gambar 9: Loket bagian Pengambilan Surat Perizinan Kantor Dinas Perizinan

.......................................................................................................115

Gambar 10: Formulir Penaftaran Kantor Dinas Perizinan ..................................115

Gambar 11: Data IMB yang telah diterbitkan .....................................................116

Gambar 12: Data Pengajuan IMB yang masih dalam proses ..............................116

Gambar 13: Palang IMB PT. Mendut Nusantara Hotel yang sudah habis masa

berlakunya ......................................................................................117

Page 15: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

xv

Gambar 14: Bangunan PT. Mendut Nusantara Hotel yang sudah habis masa

berlaku IMB nya ..........................................................................117

Gambar 15: Peninjauan Lapangan Oleh Bidang Pengawasan Kantor Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta ..........................................................118

Gambar 16: Kondisi parkiran kendaraan pengunjung Greenhost hotel yang

memakai jalan umum karena kurangnya lahan parkir yang

diseiakan oleh hotel .....................................................................118

Gambar 17: Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan .....................119

Gambar 18: Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013.............121

Page 16: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebutan Yogyakarta, sebagai kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota

pariwisata sudah sangat lekat sebagai bagian dari laju pertumbuhannya. Tentu

bukan tanpa alasan, Yogyakarta memiliki atmosfer kebudayaan yang sangat

mendukung masyarakat untuk berkembang, baik dalam hal seni maupun

budayanya. Yogyakarta juga sangat kaya dengan sumber daya, tempat wisata,

maupun ragam kebudayaan. Keberagaman etnis, budaya, suku, dan agama di

Yogyakarta membawa dampak positif tersendiri dalam kajian pariwisata. Hal-

hal tersebut mungkin belum tentu ditemukan di kota lain. Namun, akhir-akhir

ini kita sering menemukan fenomena yang kurang serasi dengan keberadaan

kota kebudayaan ini, yakni maraknya pembangunan hotel dalam jumlah

banyak secara bersamaan yang tidak sebanding dengan terbatasnya objek

wisata, menimbulkan banyak dampak negatif. Dampak yang paling dirasakan

adalah kekeringan dan kemacetan lalu lintas.

Keresahan sangat dirasakan sebagian masyarakat Kota Yogyakarta atas

maraknya pembangunan hotel yang mengakibatkan sumur-sumur

warga asat (kekeringan). Kekeringan dan sumur asat dirasakan oleh

warga Kampung Miliran yang terletak disekitar Fave Hotel

Yogyakarta. Sumur-sumur warga mengalami kekeringan sejak muncul

hotel tersebut. Warga menjadi korban dampak pembangunan Fave

Hotel. Sejak beroperasi 2012 silam sumur warga jadi kering. “Padahal

sejak saya hidup disini dari kecil sumur tidak pernah kering meski

musim kemarau” ucap warga (http://www.mongabay.co.id/2015/04/29/

pembangunan-hotel-dan-mal-di-yogyakarta-merusak-lingkungan-

mengapa/, diakses pada 1 Agustus 2015).

Tidak hanya itu pembangunan hotel yang tidak matang dalam

perencanaan dan perizinannya berdampak pada kemacetan lalu lintas,

Page 17: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

2

disebabkan lahan parkir yang kurang dalam hotel tersebut, sehingga pihak

hotel menggunakan jalan raya sebagai sarana parkir kendaraan para

pengunjung. Hal ini sangat berdampak negatif bagi kelancaran lalu lintas di

kota Yogyakarta. Melihat hal tersebut, pemerintah yang seharusnya bertugas

mengatasi ketidakwajaran ini dalam kenyataannya justru membiarkan

penambahan porsi pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Dampak tersebut

mengakibatkan kekhawatiran bagi warga masyarakat Kota Yogyakarta.

Kekhawatiran tersebut adalah hal yang wajar, karena suasana nyaman dan

tenteram adalah suatu hal penting bagi kehidupan bermasyarakat. Tidak

hanya masalah tersebut, muncul masalah-masalah besar lain terkait dengan

proses pembangunan hotel-hotel tersebut yakni penggusuran, pengalihan

lahan secara paksa, transaksi jual beli tanah secara paksa, perusakan

Bangunan Warisan Budaya (BWB) dan lain-lain.

Kasus yang berkaitan dengan perusakan Bangunan Warisan

Budaya ialah pembangunan Hotel Amaris Malioboro di Jalan

Pajeksan, Sosromenduran, Gedongtengen, Jogja yang telah

merobohkan BWB rumah Tjan Bian Thiong. Rumah dengan

keunikan arsitektur Thionghoa itu ditetapkan sebagai BWB dengan

Surat Keputusan (SK) Walikota Jogja dengan Nomor

798/Kep/2009 (http://sorotjogja.com/ombudsman-telusuri-

perizinan/, diakses pada 2 Agustus 2015).

Dari tahun ke tahun pertumbuhan hotel di kota Yogyakarta semakin

meningkat. Berikut data mengenai pertumbuhan hotel di Kota Yogyakarta:

Page 18: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

3

Sumber: (print.kompas.com, diakses pada 3 Agustus 2015)

Namun kondisi berbeda dengan kehidupan masyarakat di kota

Yogyakarta, disaat maraknya pembangunan di kota ini seakan masyarakat

Yogyakarta merasa terdesak oleh pembangunan hotel yang berada di

lingkungan tempat tinggal masyarakat. Sudah jelas bahwa lahan di

Yogyakarta semakin tergerus oleh proses pembangunan. Dampaknya masalah

lingkungan terutama masalah air dan limbah terjadi

Page 19: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

4

(http://www.phrionline.com/page-search-results.html?s=yogyakarta, diakses

pada 17 September 2015).

Hal tersebut mengakibatkan munculnya pertanyaan mengenai

pembangunan gedung-gedung baru terutama hotel di Kota Yogyakarta.

“Apakah semudah itu mendirikan hotel mewah yang berjumlah banyak dan

serentak di kota yang merupakan kota budaya ini, sedangkan ojek wisata

tidak sebanding jumlahnya?”. Jelas tertulis dalam peraturan daerah, banyak

disebutkan mengenai syarat dan ketentuan yang cukup kompleks sebagai

syarat perizinan pembangunan hotel-hotel tersebut. Pengetatan aturan izin

pendirian hotel, alih fungsi lahan, persyaratan tata bangunan, izin mendirikan

bangunan dan sebagainya.

Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan tata

ruang. Oleh karena itu dalam pengaturan bangunan gedung tetap mengacu

pada peraturan penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam

penyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung harus memenuhi

persyaratan administratif dan teknis bangunan serta harus dilaksanakan secara

tertib. Sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah yang digunakan sebagai acuan

pendirian bangunan di Kota Yogyakarta yakni Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung. Dan peraturan

yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember

2016 dengan maksud memperbaiki tata ruang, menjaga kualitas pelayanan

wisata serta mengurangi dampak-dampak negatif yang dirasakan warga

Page 20: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

5

masyarakat Kota Yogyakarta yakni Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor

77 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pembangunan Hotel. Sayangnya

langkah bijak Pemerintah Daerah terkesan terlambat dan peraturan ini hanya

berlaku efektif tertanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016.

Sedangkan terkait masalah perizinan ada 104 permohonan perizinan yang

masuk ke Dinas Perizinan kota Yogyakarta per 31 Desember 2013 dan 11

izin pembangunan hotel baru telah dikeluarkan untuk dibangun diwilayah

Wirobrajan, Pakualaman, Gondokusuman, Jetis, Danurejan, dan

Gedongtengen, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan

Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Namun dengan berlakunya

peraturan ini seharusnya Pemerintah Daerah melakukan pembatalan izin

pendirian bangunan hotel, bisa saja para investor yang mengetahui peraturan

ini akan diterbitkan dan berlomba-lomba untuk memasukan perizinan

sebelum tenggang waktu. Seakan Peraturan Wali Kota ini hanya sebagai

penghibur masyarakat yang gelisah akibat pembangunan hotel.

Sejarah perhotelan sebenarnya sejalan dengan peradaban manusia.

Manusia selalu membutuhkan tempat dimana ia dapat berlindung. Terutama

saat ia berpergian jauh dari tempat tinggalnya. Dunia perhotelan berkembang

sejajar dengan kebutuhan manusia pada umumnya, penginapan yang tadinya

hanya menyediakan tempat untuk menginap sekarang sudah berkembang

dengan fasilitas penyedia makanan, karaoke, ruang pertemuan, kolam renang,

dan lain-lain. Dari hal tersebut kebutuhan lahan pun semakin meningkat

(Oka, 1983: 12).

Page 21: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

6

Pembangunan hotel pada dasarnya merupakan salah satu fondasi

penopang utama aspek pariwisata, selain pemeliharaan dari unit situs budaya

itu sendiri. Namun, melihat Yogyakarta sekarang ini justru tidak ada

keselarasan terkait dengan hotel yang berjumlah banyak, dan minimnya objek

wisata. Penginapan bertolak ukur pada frekuensi dari jumlah wisatawan yang

masuk ke Kota Yogyakarta untuk mengunjungi cagar budaya yang ada, juga

dari ukuran faktor momentum musim liburan. Dari sejumlah faktor tersebut

dan beberapa faktor lain yang berkaitan dengan isu permasalahan,

pembangunan hotel yang dianggap terlalu massif dan berbenturan dengan

esensi kultural yang diangkat oleh sejumlah masyarakat kritis yang

seharusnya bisa dijadikan sebagai bahan refleksi terutama oleh pemerintah

daerah yang berwenang dalam membuat kebijakan tentang peraturan

pembangunan penginapan tersebut. Dampak yang timbul hanya menjadi

wacana belaka ketika dibenturkan secara langsung dengan kepentingan

investasi ataupun bisnis yang secara gamblang memberikan dampak negatif

terhadap masyarakat sekitar tempat usaha tersebut didirikan. Penataan kota

yang ideal dimasa sekarang dan akan datang adalah dengan menyerasikan

semua kepentingan yang ada, kata kuncinya adalah jangan ada satu kelompok

pun yang dirugikan (Cholis, 2007: 7).

Beberapa jenis dari konsep hotel yang ditawarkan pun seharusnya

menjadi bahan pertimbangan dari pemerintah daerah, seperti konsep condotel

ataupun hotel bintang 5 yang menawarkan fasilitas modern atau elegan ala

eropa dan terlihat menjauh dari kesan Yogyakarta sebagai kota budaya dan

Page 22: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

7

hanya menampilkan beberapa persen dari konsep budaya lokal yang

digunakan sebagai pemacu daya tarik, tidak lagi menjadikan hotel sebagai

pihak yang serius memikirkan dampak negatif dari pembangunan hotel.

Padahal yang dicari bukan hanya tinggi atau mewahnya sebuah hotel. Semakin

unik hotel meskipun hanya kelas lux, akan banyak diminati oleh para

wisatawan. Banyak contoh hotel yang bagus dan mewah tetapi tingkat

penghuninya rendah, hanya karena jauh dari lokasi objek wisata. Faktor yang

harus dipertimbangkan sebagai acuan pembangunan hotel paling utama adalah

lokasi objek wisata serta konsep budaya yang menarik bagi para wisatawan.

Polarisasi perkembangan pariwisata dapat menimbulkan masalah besar

terhadap lingkungan, seperti polusi air dan udara, kekurangan air, keramaian

lalu lintas, dan kerusakan pemandangan alam yang tradisional. Hal ini sangat

mengurangi kualitas industri pariwisata itu sendiri. Pariwisata harus disesuaikan

dengan kebutuhan dan prioritas dari masyarakat tuan rumah. Kebijakan

terhadap pariwisata yang cocok hanya dapat ditentukan setelah kebutuhan dan

prioritas tersebut dirumuskan dengan tepat, lalu jenis pariwisata yang

ditawarkan dapat dipilih. Pariwisata harus menarik wisatawan yang datang

dengan keinginan yang diperlukan wisatawan untuk mengerti kebudayaan

tujuan wisata. Industri pariwisata tidak boleh dikembangkan jika lingkungan

fisik dan sosio budaya rakyat dikorbankan (Winarno, 1994: 61).

Kondisi tersebut memerlukan advokasi Pemerintah Daerah dengan

bentuk regulasi-regulasi yang mengatur, agar berbagai masalah tersebut

kedepan tidak semakin meluas. Dari uraian di atas yang menjadi persoalan

Page 23: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

8

adalah pelaksanaan regulasi yang ada akhir-akhir ini disinyalir semakin

longgar. Masalah-masalah tersebut menjadi tantangan pemerintah daerah dan

warga masyarakat Yogyakarta, hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada

dalam materi ke PKnH an. Tetapi sudah dipahami bersama bahwa PKn

adalah bidang kajian Pendidikan Politik suatu negara yang mempunyai misi

jelas untuk membangun harmonisasi hubungan antara elemen-elemen yang

ada di negara; antar institusi negara, pemerintah dengan warga negara, warga

negara dengan warga negara, baik pusat maupun daerah. Sehingga dengan

demikian kajian implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam rangka

pembangunan daerah yang perlu memperoleh dukungan maupun

pengkritisan warga negara juga menjadi bagian penting kajian PKn ini. Fokus

dalam penelitian ini yaitu perihal Implementasi Kebijakan Perizinan

Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Timbulnya keresahan oleh warga terhadap proses pembangunan hotel-

hotel di Kota Yogyakarta.

2. Penerbitan izin pembangunan hotel yang terlalu banyak menimbulkan

dampak negatif.

3. Ketidak pedulian para pengusaha hotel dan investor terkait dampak yang

terjadi di lingkungan sekitar hotel.

4. Laju pertumbuhan hotel yang sangat cepat tidak sebanding dengan

terbatasnya objek wisata.

Page 24: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

9

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini fokus dan dapat dikaji lebih mendalam maka

diperlukan pembatasan masalah. Fokus permasalahan dalam penelitian ini

adalah bagaimana implementasi kebijakan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta terutama pada proses perizinan pembangunan hotel serta dampak

yang diakibatkan oleh pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana regulasi kebijakan perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta?

2. Bagaimana implementasi kebijakan mengenai perizinan pembangunan

hotel di kota Yogyakarta?

3. Apa dampak yang ditimbulkan akibat pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta?

4. Bagaimana upaya Pemerintah Daerah Yogyakarta dalam mengatasi

dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui regulasi kebijakan perizinan pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui implementasi kebijakan mengenai perizinan

pembangunan hotel di kota Yogyakarta.

Page 25: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

10

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta.

4. Untuk mengetahui upaya Pemerintah Daerah Yogyakarta dalam mengatasi

dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat

memberikan manfaat, yakni sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan kajian dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan khususnya dalam bidang hukum dan kebijakan

publik.

b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian sejenis yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta

Dapat digunakan sebagai sarana evaluasi kinerja dalam hal

penerapan kebijakan perizinan pembangunan hotel agar menjadikan

kinerja yang lebih baik.

b. Bagi Masyarakat Kota Yogyakarta

Dapat membantu masyarakat untuk lebih memperhatikan baik

dan buruknya dampak dari pembangunan hotel serta memperhatikan

kinerja pemerintah daerah terutama instansi yang berkaitan dengan

perizinan dalam mengutamakan kepentingan warga masyarakatnya.

Page 26: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

11

c. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman dalam

mempelajari kajian mengenai kebijakan publik secara langsung

terutama pada proses dan prosedur perizinan pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta.

G. Batasan Istilah

Agar tidak menimbulkan adanya multi interpretasi atas judul

penelitian ini, maka dibuat batasan istilah sebagai berikut:

1. Implementasi kebijakan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan implementasi

kebijakan adalah tindakan yang dilakukan individu atau kelompok

pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dalam keputusan kebijakan sebelumnya (Winarno, 2007:

146).

2. Perizinan

Menurut Utrecht (Sutedi, 2011: 167) perizinan merupakan suatu

persetujuan yang diberikan oleh penguasa berdasarkan peraturan

pemerintah atau undang-undang dalam keadaan tertentu. Perizinan juga

salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat

mengendalikan yang dimiliki oleh pemerintah terhadap masyarakat atau

lembaga tertentu.

3. Bangunan Gedung (Hotel)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2002 bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang

Page 27: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

12

menyatu dengan tempat kedudukannya yang berfungsi sebagai tempat

manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,

kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun

kegiatan khusus. Jika dikaitkan dengan pembangunan hotel maka

pegertiannya ialah wujud nyata dari hasil penyatuan konstruksi yang

digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian sementara bagi seseorang

ataupun kelompok masyarakat yang sedang melakukan kegiatan di suatu

tempat yang berada jauh dari tempat tinggalnya.

Page 28: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

1

BAB II

KAJIAN TEORI

Untuk kepentingan penelitian dengan judul Implementasi Kebijakan

Perizinan Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta ini peneliti akan

menggunakan kajian teori yang terdiri dari hal-hal penting sebagai berikut:

A. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Akbar (2015) dengan judul

“Studi Kasus Implementasi Kebijakan Pengendalian Pembangunan Hotel

di Kota Yogyakarta”. Hasil penelitian ini ialah terkait pada kebijakan

tersebut, dalam hal ini ada pemangku kepentingan atau stakeholder yang

terlibat pada proses kebijakan publik yang dibagi dibagi menjadi dua,

yaitu stakeholder primer yang terdiri dari Sultan dan Pemerintah Kota

Yogyakarta dan stakeholder sekunder yang terdiri dari investor dan

masyarakat. Dalam konteks kebijakan pengendalian pembangunan hotel

di Kota Yogyakarta dijelaskan bahwa aktor-aktor seperti Sultan,

Pemerintah Kota Yogyakarta, investor dan masyarakat mempunyai

kepentingan masing-masing dan mempunyai hubungan dengan aktor

lainnya. Dalam hal ini kepentingan aktor Sultan, Pemerintah Kota

Yogyakarta dan investor hampir sama yaitu ingin memaksimalkan

keuntungan dan potensi dari Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya

Kota Yogyakarta. Sehingga hubungan antara aktor tersebut terjalin

komunikasi dua arah yang saling menguntungkan. Kemudian lain halnya

dengan aktor masyarakat yang mana aktor masyarakat mempunyai

Page 29: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

14

kepentingan yang berbeda dengan aktor lainnya, masyarakat hanya ingin

Kota Yogyakarta menjadi kota yang seperti dahulu yang melekat dengan

nilai kebudayaannya. Sehingga hubungan aktor masyarakat dengan aktor

lainnya saling berkonflik walaupun konflik dengan aktor Sultan hanyalah

konflik kecil karena kedudukan Sultan yang dihormati oleh masyarakat

Kota Yogyakarta.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Dwi Nurmala (2015) dengan judul

Tinjauan Yuridis Atas Pelaksanaan Peraturan Walikota Yogyakarta No

77 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pembangunan Hotel Terhadap Izin

Pendirian Hotel di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kebijakan yang diwujudkan oleh adanya Peraturan Walikota

Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Hotel perlu mendapat

evaluasi lebih lanjut dengan menyesuaikan kebutuhan dari masyarakat

Kota Yogyakarta. Masih banyak aktor di luar maupun di dalam

pemerintahan yang memiliki pengaruh atas keluarnya Peraturan Walikota

tersebut.

B. Deskripsi Teori

1. Tinjauan tentang Implementasi Kebijakan

a. Pengertian Implementasi Kebijakan

Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna

pelaksanaan undang-undang dimana berbagai organisasi, prosedur dan

teknik bekerja sama untuk menjalankan suatu kebijakan dalam rangka

mencapai tujuan. Menurut Van Meter dan Van Horn, implementasi

kebijakan sebagai tindakan yang dilakukan individu atau kelompok

Page 30: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

15

pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dalam kepuutusan kebijakan sebelumnya. Tindakan

yang mencakup usaha untuk mengubah keputusan menjadi tindakan

operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka

melanjutkan usaha uuntuk mencapai perubahan besar dan kecil yang

ditetapkan oleh keputusan kebijakan (Winarno, 2007: 146).

Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus

Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab adalah:

Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to

implement. Dalam kamus besar webster, to implement

(mengimplementasikan) berati to provide the means for

carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan

sesuatu); dan to give practical effect to (untuk menimbulkan

dampak/akibat terhadap sesuatu) (Webster dalam Wahab, 2004:

64).

Menurut Nurdin Usman (Usman, 2002: 70) dalam bukunya yang

berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan

pendapatnya mengenai implementasi yakni bermuara pada aktivitas,

aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implemantasi

bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk

mencapai tujuan kegiatan.

Menurut Hanifah (Harsono, 2002: 67) Implementasi adalah

suatu proses untuk melaksanakan kegiatan menjadi tindakan kebijakan

dari politik kedalam administrasi. Pengembangan suatu kebijakan

dalam rangka penyempurnaan suatu program. Pengertian implementasi

menurut Mazmanian dan Sabatier adalah pelaksanaan keputusan

Page 31: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

16

kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat

pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif

yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan

tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan

secara tegas tujuan/sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk

menstrukturkan/mengatur proses implementasinya. Proses ini

berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu, biasanya diawali

dengan tahapan pengesahan undang-undang, kemudian output

kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan oleh badan (instansi)

pelaksanaan, kesediaan dilaksanakannya keputusan-keputusan tersebut

oleh kelompok-kelompok sasaran, dampak nyata baik yang dikehendaki

atau yang tidak dari output tersebut, dampak keputusan sebagai

dipersepsikan oleh badan-badan yang mengambil keputusan, dan

akhirnya perbaikan-perbaikan penting (atau upaya untuk melakukan

perbaikan-perbaikan) terhadap undang-undang/peraturan yang

bersangkutan (Wahab, 2004: 68).

Pengertian implementasi di atas apabila dikaitkan dengan

kebijakan adalah bahwa sebenarnya kebijakan itu tidak hanya

dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk positif seperti undang-

undang dan kemudian didiamkan dan tidak dilaksanakan atau

diimplmentasikan, tetapi sebuah kebijakan harus dilaksanakan atau

diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang

diinginkan. Implementasi kebijakan merupakan suatu upaya untuk

Page 32: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

17

mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan sarana-sarana tertentu dan

dalam urutan waktu tertentu (Sunggono 1994: 137).

b. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan

Menurut pendapat George. Edwards III (Suharno, 2010: 188-

189), mengajukan empat variabel atau faktor yang mempengaruhi

keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu:

1) Komunikasi

Untuk menjamin keberhasilan implementasi kebijakan, pelaksana

harus memahami betul mengenai apa yang harus dilakukan berkaitan

dengan kebijakan tersebut. Selain itu kelompok sasaran kebijakan

juga harus diinformasikan mangenai apa yang menjadi tujuan dan

sasaran kebijakan.

2) Sumber Daya Manusia

Keberhasilan implementasi kebijakan selain ditentukan oleh

kejelasan informasi juga ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki

oleh implementor. Tanpa sumber daya yang memadai, tentu

implementasi kebijakan tidak akan berjalan secara optimal.

3) Sikap Para Pelaksana

Menyangkut watak dan karakteristik yang dimiliki oleh

implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis, dsb. Hal

ini merupakan salah satu variabel penting dalam implementasi

kebijakan. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka

Page 33: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

18

dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik sebagaimana

yang diharapkan oleh pembuat kebijakan.

4) Struktur Birokrasi

Merupakan struktur organisasi yang bertugas untuk menerapkan

kebijakan, dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

implementasi kebijakan. Untuk mendukung keberhasilan

impementasi kebijakan diperlukan sebuah prosedur operasional yang

standar.

c. Hambatan Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan tidak selalu berhasil dilaksanakan.

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa tujuan dari kebijakan tidak

selalu berjalan seperti yang dicita-citakan. Hal tersebut dikarenakan

terdapat berbagai hambatan. Menurut Gow dan Morss dalam Yeremias

(2004: 73), hambatan tersebut bisa berupa:

1) Hambatan politik, ekonomi, dan lingkungan;

2) Kelemahan institusi;

3) Ketidakmampuan SDM di bidang teknik dan administratif;

4) Kekurangan dalam bantuan teknis;

5) Kurangnya desentralisasi dan partisipasi;

6) Pengaturan waktu;

7) Sistem informasi yang kurang mendukung;

8) Perbedaan agenda tujuan antara aktor;

9) Kurangnya dukungan yang berkesinambungan.

Page 34: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

19

Dari hambatan tersebut diperlukan solusi pemecahan. Ada cara

yang dapat menjadi solusi untuk meminimalisasi hambatan penerapan

suatu kebijakan. Menurut Marcus Lukman dalam Ridwan HR (2011:

184), agar hambatan bisa diminimalkan, penerapan atau penggunaan

peraturan kebijakan harus memerhatikan hal-hal diantaranya sebagai

berikut.

1) Harus sesuai dan serasi dengan tujuan Undang-Undang yang

memberikan ruang kebebasan bertindak (beoordelingsvrijheid);

2) Serasi dengan asas hukum yang berlaku (asas-asas umum

pemerintahan yang baik), seperti:

a) asas perlakuan yang sama menurut hukum;

b) asas kepatutan dan kewajaran;

c) asas keseimbangan;

d) asas pemenuhan kebutuhan dan harapan;

e) asas kelayakan dalam mempertimbangkan segala sesuatu yang

relevan dengan kepentingan publik dan warga masyarakat.

3) Serasi dan tepat guna dengan tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

implementasi kebijakan adalah suatu aktivitas atau kegiatan dinamis

dalam pelaksanaan kebijakan untuk mendapatkan suatu hasil akhir yang

sesuai dengan tujuan kebijakan. Suatu kebijakan dikatakan berhasil

apabila tujuan dari kebijakan tersebut tercapai. Sebaliknya, kebijakan

dikatakan gagal melalui implementasi apabila tujuannya tidak tercapai.

Page 35: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

20

2. Tinjauan tentang Perizinan

a. Pengertian Perizinan

Di dalam kamus istilah hukum, izin (vergunning) dijelaskan

sebagai perkenaan atau izin dari pemerintah yang disyaratkan untuk

perbuatan yang pada umumnya memerlukan pengawasan khusus, tetapi

yang pada umumnya tidaklah dianggap sebagai hal-hal yang sama

sekali tidak dikehendaki. Ateng Syafrudin mengatakan bahwa izin

bertujuan dan berarti menghilangkan halangan, hal yang dilarang

menjadi boleh. Sementara itu menurut Sjahran Basah, izin adalah

perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang

mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan persyaratan

dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan (Ridwan, 2003: 152).

Utrecht (Sutedi, 2011: 167) perizinan merupakan suatu

persetujuan yang diberikan oleh penguasa berdasarkan peraturan

pemerintah atau undang-undang dalam keadaan tertentu. Perizinan juga

salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat

mengendalikan yang dimiliki oleh pemerintah terhadap masyarakat atau

lembaga tertentu. Dengan memberikan izin, penguasa berarti

memperkenankan orang yang memohon untuk melakukan suatu

tindakan yang sebenarnnya dilarang demi mementingkan kepentingan

umum yang mengharuskan adanya pengawasan. Dengan mengeluarkan

atau memberikan izin tersebut sudah seharusnya pemerintah melakukan

pengawasan terhadap hal terkait.

Page 36: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

21

Penolakan dalam perizinan terjadi apabila kriteria yang telah

ditetapkan oleh penguasa tidak dipenuhi. Dalam topik ini misalnya

larangan mendirikan suatu bangunan, untuk memperoleh izin tersebut

sang pengusaha harus mengantongi persetujuan dari penguasa melalui

pemenuhan syarat-syarat. Dalam hal tertentu terkadang orang sulit

membedakan antara izin dengan dispensasi, karena keduanya memiliki

pengertian yang hampir sama. Perbdaan keduanya dikemukakan oleh

W.F Prins (Sutedi, 2011: 168) pada izin memuat uraian yang terbatas

mengenai alasan-alasan penolakannya, sedangkan bebas syarat atau

yang sering disebut dispensasi memuat uraian terbatas tentang hal yang

untuknya dapat diberikan dispensasi itu, tetapi perbedaannya tiddak

selamanya jelas. Sebagai contoh Bouwvergunning atau izin bangunan

diberikan berdasarkan Undang-Undang Gangguan (Hinder

Ordonnantie) tahun 1926 Staatsblad 1926-226 yang mana pada Pasal 1

ayat (1) ditetapkan secara terperinci objek-objek mana yang tidak boleh

didirikan tanpa izin dari pihak pemerintah, yakni objek yang dapat

menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan-gangguan bagi bangunan

sekelilingnya. Jadi maksud dari pasal ini adalah bahwa untuk

mendirikan sebuah bangunan harus ada izin terlebih dahulu dari pihak

pemerintah, dengan adanya pasal ini dapat dicegah berdirinya bangunan

yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan bagi

bangunan lain disekelilingnya.

Page 37: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

22

b. Sifat Izin

Pada dasarnya izin merupakan keputusan pejabat atau badan tata

usaha negara yang berwewenang, yang memiliki substansi seperti

berikut:

a. Izin bersifat bebas, adalah izin sebagai keputusan tata usaha negara

yang penerbitnya tidak terikat pada aturan atau hukum tertulis serta

lembaga terkait dalam izin tersebut memiliki kadar kebebasan yang

besar dalam memutuskan pengeluaran izin.

b. Izin bersifat terikat, izin sebagai keputusan tata usaha negara yang

penerbitnya terikat pada aturan atau hukum tertulis maupun tidak

tertulis serta lembaga yang berwewenang dalam izin kadar

kebebasan dan wewenangnya tergantung pada kadar sejauh mana

peraturan perundang-undangan mengaturnya. Sebagai contoh adalah

izin mendirikan bangunan (IMB), izin usaha industri, dan lain-lain.

c. Izin yang bersifat memberatkan, merupakan izin yang isinya

mengandung unsur memberatkan dalam bentuk ketentuan-ketentuan

yang berkaitan pada isi permohonan izin terkait. Di samping itu izin

yang bersifat memberatkan biasanya merupakan izin yang memberi

dampak beban kepada orang lain atau masyarakat sekitar. Misalnya,

pemberian izin pada pendiriaan hotel. Bagi mereka yang tinggal

disekitar hotel dan merasa dirugikan akan adanya izin tersebut

merupakan suatu beban.

Page 38: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

23

d. Izin segera berakhir, merupakan izin yang menyangkut tindakan

yang akan segera berakhir atau izin yang masa berlakunya relatif

pendek, misalnya izin mendirikan bangunan (IMB), yang hanya

berlaku untuk mendirikan bangunan dan akan berakhir ketika

bangunan selesai didirikan (Sutedi, 2011 : 167).

c. Elemen Pokok Perizinan

Berdasarkan pemaparan tentang beberapa pengertian perizinan

ada beberapa unsur dalam perizinan yaitu sebagai berikut:

1) Wewenang

Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

merupakan salah satu prinsip negara hukum. Dengan kata lain,

setiap tindakan hukum pemerintah baik dalam menjalankan

menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan harus

berdasarkan undang-undang yang berlaku.

2) Izin Sebagai Bentuk Ketetapan

Dalam negara hukum modern tugas dan kewenangan pemerintah

tidak hanya sekedar menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga

mengupayakan kesejahteraan umum. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, pemerintah diberikan wewenang dalam bidang

pengaturan. Dari fungsi pengaturan muncul beberapa instrumen

yuridis untuk menghadapi peristiwa individual dan konkret, yaitu

dalam bentuk ketetapan. Ketetapan ini merupakan ujung tombak

dari instrumen hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah

Page 39: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

24

satu wujud dari ketetapan ini adalah izin. Izin merupakan jenis

ketetapan yang bersifat konstitutif, yakni ketetapan yang

menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh

seseorang yang namanya tidak tercantum dalam ketetapan itu.

3) Lembaga Pemerintah

Lembaga atau kelembagaan secara teoretis merupakan suatu rule of

the game yang mengatur tindakan dan menentukan apakah suatu

organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Dengan

demikian, tata kelembagaan apat menjadi pendorong pencapaian

keberhasilan sekaligus juga bila tidak tepat dalam menata, maka

dapat menjadi penghambat tugas-tugas termasuk tugas

menyelenggarakan perizinan.

4) Peristiwa Konkret

Izin merupakan instrumen yuridis yang berbentuk ketetapan, yang

digunakan pemerintah dalam menghadapi peristiwa konkret dan

individual. Peristiwa konkret artinya peristiwa nyata yang terjadi

pada waktu tertentu, tempat tertentu dan fakta hukum tertentu.

Karena peristiwa konkret ini beragam, sejalan dengan keragaman

perkembangan masyarakat, izin pun memiliki berbagai keragaman.

5) Proses dan Prosedur

Permohonan izin harus menempuh proses dan prosedur yang sudah

ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Selain itu

pemohon juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan secara

Page 40: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

25

sepihak oleh pemerintah selaku pemberi izin. Proses dan prosedur

serta persyaratan pada setiap permohonan berbeda-beda tergantung

jenis izinnya.

6) Persyaratan

Persyaratan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh pemohon

untuk memperoleh izin terkait permohonannya. Persyaratan

tersebut berupa dokumen kelengkapan atau surat-surat.

7) Waktu Penyelesaian Izin

Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh lembaga yang

bersangkutan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat

pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.

Dimensi waktu selalu melekat pada proses perizinan karena adanya

tata cara dan prosedur yang harus ditempuh seseorang dalam

mengurus perizinan tersebut.

8) Biaya Perizinan

Biaya pelayanan perizinan termasuk rinciannya sudah ditetapkan

dalam proses pemberian izin yang meliputi rincian untuk tindakan

penelitian, pemeriksaan, pengukuran dan pengajuan. Rincian

tersebut sudah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

9) Pengawasan Penyelenggaraan Izin

Dalam hal ini pengawasan harus dilakukan karena kinerja

pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh pemerintah dituntut

untuk lebih baik. Pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh

Page 41: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

26

birokrasi pemerintah digerakkan oleh peraturan dan anggaran

bukan digerakkan oleh misi. Hal tersebut berdampak pada

pelayanan yang menjadi kaku, tidak kreatif dan tidak inovatif,

sehingga tidak dapat mengakoodasi kepentingan masyarakat yang

selalu berkembang. Juga disebabkan oleh budaya aparatur dan

penguasa yang kurang disiplin serta sering melanggar peraturan.

Adanya pembuatan metode atau sistem pelayanan perizinan

terkadang tidak dapat mengatasi dampak atau masalah, sehingga

dari hari ke hari keluhan dari masyarakat bukan menjadi berkurang

tetapi malah bertambah.

10) Penyelesaian Pengaduan dan Sengketa

Setiap pimpinan unit penyelenggara pelayanan perizinan wajib

menyelesaikan setiap pengaduan masyarakat mengenai

ketidakpuasan dalam pemberian pelayanan izin sesuai wewenang.

Untuk menampung pengaduan masyarakat tersebut unit pelayanan

perizinan harus menyediakan sarana pengaduan dalam

menyelesaikan pengaduan masyarakat tersebut. Mekanisme

pengaduan merupakan mekanisme yang dapat ditempuh oleh

pemohon izin atau pihak-pihak yang dirugikan akibat

dikeluarkannya izin. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat

penting untuk memperbaiki kualitas pelayanan secara terus-

menerus. Apabila dalam penyelesaian pengaduan tersebut oleh

pemohon atau pihak yang dirugikan akibat pengeluaran izin, maka

Page 42: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

27

dapat melakukan penyelesaian melalui jalur hukum, yakni melalui

mediasi, ombusman, atau ke pengadilan untuk menyelesaikan

sengketa hukum perizinan tersebut.

11) Sanksi

Sebagai produk kebijakan publik, peraturan prizinan di Indonesia

perlu memperhatikan materi sanksi yang harus ddijalani akibat

penyalahgunaan atau pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kaidah.

12) Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban antara pemohon izin dan instansi pemberi izin

harus tertuang dalam peraturan perizinan di Indonesia. Tertulis

dengan jelas dan memuat hal pokok mengenai keseimbangan antara

pihak serta wajib dipenuhi oleh para pihak (Sutedi, 2011: 192-193).

d. Fungsi Pemberian Izin

Ketentuan tentang perizinan memiliki fungsi sebagai penertib

dan pengatur. Sebagai fungsi penertib dimaksudkan agar izin pada

tempat usaha, bangunan dan bentuk kegiatan masyarakat lainnya tidak

bertentangan, sehingga tercipta ketertiban dalam segi kehidupan

masyarakat. Sedangkan dalam fungsi mengatur dimaksudkan agar

perizinan yang ada dapat dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya

sehingga tidak terdapat penyalahgunaan izin yang telah diberikan,

dengan kata lain fungsi pengaturan ini dapat disebut juga sebagai fungsi

yang dimiliki oleh pemerintah.

Page 43: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

28

Fungsi dari izin bangunan ini dapat dilihat dari beberapa hal,

yaitu:

1) Segi Teknis Perkotaan

Pemberian izin mendirikan bangunan sangat penting bagi

pemerintah guna mengatur, menetapkan, dan merencanakan

pembangunan gedung di wilayah sesuai dengan potensial dan

prioritas kota. Untuk mendapatkan pola pembangunan gedung di

daerah kota tersebut, pelaksanaan pembangunan diwajibkan

memiliki izin mendirikan bangunan dan pembangunannya sesuai

dengan yang disetujui oleh dinas perizinan yang berlandaskan

peraturan yang berlaku.

2) Segi Kepastian Hukum

Izin mendirikan bangunan sangat penting artinya sebagai

pengawasan dan pengendalian bagi pemerintah dalam hal

pembangunan. Bagi masyarakat pentingnya izin mendirikan

bangunan ini adalah untuk mendapatkan kepastian hukum terhadap

hak dan dapat akibat pembangunan tersebut, sehingga tidak adanya

gangguan atau hal-hal yang merugikan pihak lain dan akan

memungkinkan untuk mendapatkan keamanan serta ketentraman

ddalam pelaksanaan usaha atau pekerjaan. Sedangkan untuk

pemilik bangunan ialah sebagai sarana atau bukti kepemilikan

bangunan yang sah (Sutedi, 2011 : 193).

Page 44: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

29

e. Tujuan Pemberian Izin

Tujuan dan fungsi perizinan adalah untuk pengendalian aktivitas

pemerintah dalam hal-hal tertentu, dimana isi ketentuan yang berisi

pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan oleh yang berkepentingan

atau oleh pejabat yang berwenang. Selain itu tujuan dari perizinan dapat

dilihat dari dua sisi, yaitu:

1) Sisi Pemerintah

Pemberian izin dari sisi pemerintah bertujuan untuk mengetahui

apakah ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan tersebut

sesuai dengan kenyataan atau tidak, sekaligus digunakan untuk

mengatur ketertiban. Selain itu bertujuan juga sebagai sumber

pendapatan daerah, dimana dengan adanya permintaan

permohonan izin maka secara langsung pendapatan pemerintah

akan bertambah. Pemohon harus membayar retribusi terlebih

dahulu sebagai syarat dikeluarkannya izin tersebut.

2) Sisi Masyarakat

Tujuan pemberian izin bagi masyarakat ialah adanya kepastian

hukum dan adanya kepastian hak terkait pengeluaran izin tersebut

(Sutedi, 2011: 200).

3. Tinjauan Tentang Pembangunan Hotel

Pengertian Bangunan Gedung

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2002 bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi

Page 45: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

30

yang menyatu dengan tempat kedudukannya yang berfungsi sebagai

tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat

tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,

maupun kegiatan khusus. Berdasarkan undang-undang tersebut

menyatakan bahwa untuk mewujudkan bangunan gedung yang

fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan

selaras dengan lingkungannya, harus menjamin keandalan bangunan

gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan

(http://dcktr.surabaya.go.id/cktrweb/dasarhukum/imb/UU_no_28_th_20

02.pdf diakses pada 17 September 2015). Sedangkan Hotel adalah

fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait

lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen,

gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan

dan sejenisnya.

Jika dikaitkan dengan pembangunan hotel maka pegertiannya

ialah wujud nyata dari hasil penyatuan konstruksi dengan tempat

kedudukan yang digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian

sementara bagi seseorang ataupun kelompok masyarakat yang sedang

melakukan kegiatan di suatu tempat yang berada jauh dari tempat

tinggalnya.

Konsep pembangunan hotel seharusnya desain fisik bangunan

berorientasi pada kultur budaya. Dimana pembangunan harus

menyesuaikan dengan karakter kebudayaan disekitarnya. Desain atau

Page 46: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

31

konsep pemmbangunan diletakkan atau disesuaikan dengan karakter

lokal. Karakter fisik bangunan biasanya memuat nilai-nilai kepercayaan

yang diyakini masyarakat lokal dan konsep yang tidak menggangu

kenyamanan kehidupan masyarakat tersebut. Memperhatikan konsep,

tata letak dan tenaga kerja perlu ditelaah secara tepat dan hati-hati,

penentuan tempat tidak boleh secara gegabah dilaksanakan (Nugroho,

2011: 143). Pendekatan lingkungan dalam pembangunan sarana fisik

perlu diperhatikan, guna meminimalisir dampak lingkungan. Hasil dari

pembangunan sebaiknya mencipkatan kesan yang baik kepada para

pengunjung dalam hal ini ialah wisatawan. Kreativitas desain dan

konsep bangunan sebaiknya mengangkat kondisi lokal kebudayaan

seperti bentuk bangunan, warna cat pada bangunan, dan desain

interiornya.

4. Tinjauan tentang Kota Yogyakarta

Asal Usul Kota Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang

merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa

Yogyakarta, dan sekaligus tempat pendudukan bagi Sultan Yogyakarta

dan Adipati Pakualam. Nama Yogyakarta diambil dari dua kata, yaitu

Ayogya atau Ayodhya yang berarti kedamaian dan Karta yang berarti

baik. Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India dimana

wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri

menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah

berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati lalu dinamakan

Page 47: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

32

ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta diakses pada 17

September 2015).

Keberadaan Kota Yogyakarta tidak lepas dari berdirinya Kraton

Kasultanan Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 1755. Peristiwa itu

bertepatan dengan terlaksananya Perjanjian Giyanti yang menandai

terbaginya Kerajaan Mataram Islam menjadi Kasunanan Surakarta dan

Kasultanan Yogyakarta. Di sini awal mulanya asal usul Kota

Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, meskipun

Kasultanan Yogyakarta secara de jure (wilayah) telah ada sejak tahun

1755, namun keberadaan Kota Yogyakarta sebagai ibukota Kasultanan

Yogyakarta diakui tanggal 7 Oktober 1756. Hal ini merupakan pertanda

mulai ditempatinya Kraton Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan

Sultan HB I. Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari disepakati pada 13

Februari 1755. Sehari sesudahnya Pangeran Mangkubumi resmi

bergelar ”Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati Ing Ngalaga

Ngabdurrahman Sayyidin Panatagama Kalifatullah Ing Ngayogyakarta

Hadingrat Ingkang Jumeneng Kaping Sepisan” (Sri Sultan Hamengku

Buwana I). Pada hari kamis Pahing, 13 Syura-Jimakir 1682 Tahun Jawa

atau 7 Oktober 1756 M, Sri Sultan Hamengku Buwana I mulai

menempati Kraton yang baru. Sejak saat itulah kehidupan sebuah kota

mulai tumbuh dan juga berkembang (Haryadi, 2011 : 98).

Page 48: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

33

Selain terkenal dengan kota gudeng dan kota pelajarnya,

Yogyakarta juga terkenal dan kota Seni dan Budaya. Julukan ini

memang tidak berlebihan di berikan untuk kota Yogyakarta. Banyak

seniman-seniman besar yang menghasilkan karya-karya besar yang

berasal dari Yogyakarta minimal pernah sekolah dan kuliah di

Yogyakarta. Seniman dan budayawan yang sudah tidak asing sebut saja

Bagong Kusdiarjo, Amri Yahya, Andang suprihadi, Angger sukisno dll.

Mereka berasal dari kota Yogyakarta. Selain bertabur seniman,

Yogyakarta sering sekali mengadakan festival-festival tentang budaya.

Juga banyak sanggar-sanggar budaya yang tersebar di seluruh

Yogyakarta yang semakin menguatkan kalo Yogyakarta sebagai kota

seniman dan budaya.

Julukan ini bukan hanya sebagai anugrah tapi juga beban bagi

para penduduknya. Bagaimana tidak walaupun tidak di haruskan tapi

warga Yogyakarta dengan julukan ini mau tidak mau harus bisa sesuatu

atau tahu sesuatu tentang seni dan budaya. Akan tetapi julukan ini ikut

menaikan rating Yogyakarta sebagai tempat yang wajib di kunjungi

oleh wisatawan lokal ataupun mancanegara. Oleh karena itu sudah

selayaknyalah sebagai warga Yogyakarta kita harus betul-betul

membuktikan dan mempertahan Yogyakarta tetap sebagai kota seni dan

budaya. Dengan menunjukan sikap dan kepribadian kita yang betul-

betul berbudaya.

Page 49: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hamid Darmadi (2011: 145)

menguraikan bahwa pada penelitian deskriptif ditujukan untuk

menggambarkan fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara

tepat dan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena

sumber data dalam penelitian ini adalah tampilan yang berupa tulisan atau

lisan dalam bentuk wawancara yang dicermati oleh peneliti. Berdasarkan hal

tersebut penelitian deskriptif kualitatif ini dipilih untuk mendeskripsikan

implementasi kebijakan perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

B. Penentuan Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik purposive untuk menentukan

subjeknya. Teknik purposive digunakan saat sampel yang dituju untuk diteliti

telah ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 85).

Pertimbangan tertentu yang dimaksud ialah pertimbangan-pertimbangan

bahwa narasumber tersebut merupakan subjek yang paling tahu dan dapat

memberikan informasi tentang proses pelaksanaan kebijakan perizinan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

Berikut ini kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan subjek

dalam penelitian:

1. Pejabat Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Page 50: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

35

2. Mengetahui lingkup kerja pelayanan perizinan yang diberikan oleh

Kantor Dinas Perizinan Yogyakarta.

3. Mengetahui perihal proses pelaksanaan perizinan pembangunan

hotel di Kota Yogyakarta.

4. Pihak yang mengajukan permohonan izin terkait pembangunan

hotel yang dibagi menjadi 3 kriteria lagi, yakni:

a. 2 (dua) pemohon yang sedang dalam proses pengajuan izin

pembangunan hotel

b. 1 (dua) hotel yang sudah keluar IMB nya

5. Warga Masyarakat Kota Yogyakarta yang bertempat tinggal di

sekitar wilayah hotel terkait.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka subjek penelitian dalam penelitian

ini, adalah:

1. Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

2. 2 (dua) pemohon izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta

3. 1 (satu) pihak hotel yang sudah dikeluarkan IMB nya

4. 2 (dua) warga masyarakat sekitar hotel di Kota Yogyakarta

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Kenari No.56 Yogyakarta 55165. Waktu

penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September minggu

keempat sampai dengan bulan November minggu ke dua 2015.

Page 51: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

36

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitan ini dilakukan dengan beberapa

teknik yang kemudian diperiksa keabsahannya melalui teknik cross check.

Teknik yang dimaksudkan ialah sebagai berikut:

1. Wawancara

Ridwan (2010: 102) mengemukakan bahwa wawancara adalah cara

pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi langsung

dari sumbernya. Menurut Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai

berikut: “a metting of two persons to exchange information and idea through

question and responses, resulting in communication and joint construction of

meaning about a particular topic”, artinya wawancara merupakan pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono, 2010:

317).

Dalam wawancara, metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang memuat garis besar

pedoman wawancara tetapi kemudian pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan dikembangkan oleh peneliti dengan subyek penelitian guna

memperoleh keterangan informasi dari subjek penelitian. Penggunaan teknik

wawancara ini dimaksudkan untuk mengungkap proses pelaksanaan

kebijakan yang menunjukkan implementasi kebijakan perizinan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

Page 52: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

37

2. Dokumentasi

Menurut Ridwan (2010: 105) dokumentasi ditujukkan untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang

relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,

data penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dimaksudkan untuk

memperoleh data yang berupa foto maupun surat pelengkap mengenai proses

perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

Dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain Peraturan

perundang-undangan yaitu Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2

Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota Yogyakarta

Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel, foto proses

kinerja Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, formulir dan sertifikat

terkait perizinan pembangunan hotel, foto hotel terkait hal perizinan, dan lain-

lain.

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

peneliti merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam

penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan

teknik cross check (Bungin, 2008: 95-96). Teknik ini akan digunakan untuk

melakukan pengecekan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi

terkait implementasi kebijakan perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta. Teknik ini juga akan digunakan untuk mengecek data dari hasil

Page 53: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

38

wawancara dari narasumber satu dengan narasumber lain dan juga dokumen

satu dengan lainnya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan uraian dasar (Lexy

Moleong, 2007: 103). Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa

pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip

pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan

Bungin (2008: 70), yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis

data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan

teknik wawancara yang melibatkan beberapa subjek yaitu kepala Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta, pengusaha hotel, serta warga masyarakat Kota

Yogyakarta. Dan menggunakan studi dokumentasi dengan

mengumpulkan data atau foto terkait dengan proses perizinan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

2. Reduksi Data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak

pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,

Page 54: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

39

menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya,

dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.

Pada tahap ini peneliti memilih hal-hal yang pokok terhadap hasil

wawancara yang dilakukan dengan 6 (enam) orang subjek penelitian dan

data dokumen yang didapatkan. Keterangan yang diberikan oleh subjek

penelitian melalui wawancara tidak seluruhnya relevan dengan tujuan

penelitian. Selain itu, data yang berasal dari dokumen juga beragam dan

tidak semua data yang tersedia sesuai dengan kebutuhan penelitian. Oleh

karena itu, peneliti melakukakan reduksi data umtuk memilah-milah data-

data pokok sesuai tujuan penelitian.

3. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian

singkat atau dengan teks yang bersifat naratif dan akan dilengkapi dengan

tabel maupun grafik. Melalui penyajian data tersebut, data akan

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, dan data yang disajikan

semakin mudah untuk dipahami.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penyajian data secara

deskriptif atas data yang telah dikategorisasikan ke dalam bentuk laporan

yang sistematis. Penyajian data ini dilakukan untuk mendeskripsikan

implementasi kebijakan mengenai perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kota

Yogyakarta dalam mengatasi dampak-dampak pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta.

Page 55: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

40

4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan

berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah

disajikan. Antara penyajian data dan penarikan kesimpulan terdapat

aktivitas analisis data yang ada.

Menurut Sugiyono (2014: 345), dalam penelitian kualitatif

kesimpulan yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi suatu objek yang

sebelumnya masih belum jelas, namun setelah diteliti menjadi jelas.

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara berfikir induktif, yaitu

dari hal-hal yang bersifat khusus diarahkan ke hal-hal yang bersifat umum

untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu terkait dengan

implementasi kebijakan mengenai perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kota

Yogyakarta dalam mengatasi dampak-dampak pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta.

Page 56: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta terletak di Jalan Kenari

No.56 Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor ini

terletak di pusat kota sehingga mudah dijangkau.

2. Profil Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

berdasarkan SE Mendagri No 503/125/PUOD tahun 1997 perihal

Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Perizinan di Daerah, Pemerintah

Kota Yogyakarta membentuk Unit pelayanan terpadu satu atap dengan

keputusan Wali Kota No 01 tahun 2000 tentang Pembentukan Unit

Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Yogyakarta. Pembentukan

lembaga UPTSA sebagai upaya untuk menjawab tuntutan dari masyarakat

umum dan dunia usaha terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pengurusan perizinan agar dalam

memberi pelayanan perizinan tidak berbelit-belit, tidak berbiaya tinggi dan

lebih transparan dalam memproses izin. Jenis pelayanan tersebut ada 12

jenis izin.

Jangka waktu proses perizinan melalui UPTSA masih dirasa terlalu

lama. UPTSA hanya merupakan front office sedangkan untuk proses

perizinannya tetap di instansi/SKPD teknis. Untuk proses pengiriman

berkas permohonan izin dari UTSA ke SKPD teknis sudah memakan

Page 57: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

42

waktu. Proses semakin panjang apabila dalam penelitian berkas di SKPD

ditemukan kekurangan persyaratan.

Berdasarkan Peraturan Pemeritah Nomor 8 Tahun 2003 tentang

Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka dibentuk lembaga pelayanan

perizinan yang definitif berupa Dinas Perizinan dengan ditetapkannya

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 17 Tahun 2005 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perizinan dengan susunan

Organisasi dipimpin seorang Kepala Dinas dibantu dengan Sekretarian dan

3 (tiga) bidang.

Sebagian kewenangan SKPD teknis yang memberi pelayanan

perizinan dilimpahkan kepada Dinas Perizinan meliputi:

1. Pemberian Izin

2. Penolakan Izin

3. Pencabutan Izin

4. Legalisasi dan Duplikat Izin

5. Pengawasan Izin

Jenis pelayanan pada Dinas Perizinan berdasarkan Peraturan

Walikota Yogyakarta Nomor 09 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan

Perizinan pada Pemerintah Kota Yogyakarta secara bertahap menjadi 35

jenis. Seiring ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah maka Pemerintah Kota Yogyakarta

menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah, serta

Page 58: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

43

susunan organisasi Dinas Perizinan mengalami perubahan terutama di

struktur bidang menjadi 4 (empat) bidang. Dan berdasarkan Peraturan

Walikota Nomor 33 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Perizinan pada

Pemerintah Kota Yogyakarta. Jenis pelayanan Perizinan menjadi 29 jenis

izin. Dan yang terakhir dengan ditetapkannta Peraturan Walikota Nomor

18 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perizinan pada Pemerintah Kota

terdapat penambahan jenis izin dan penyesuaian izin menjadi 31 izin.

3. Visi dan Misi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

a. Visi

Visi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta adalah “Terwujudnya

Pelayanan Yang Pasti Dalam Biaya, Waktu, Persyaratan, dan Akuntabel

di Bidang Perizinan”.

c. Misi

1. Mewujudkan pelayanan internal

2. Meningkatkan SDM yang berkualitas

3. Melaksanakan pelayanan perizinan sesuai dengan kewenangannya

4. Melaksanakan pengawasan dan penyelesaian pengaduan perizinan

serta advokasi

5. Melaksanakan pengelolaan data dan sistem informasi

6. Melaksanakan pengkajian perizinan dan pengembangan kinerja

Page 59: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

44

4. Kedudukan dan Tugas Pokok Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta

a. Kedudukan

3. Dinas Perizinan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di

bidang perizinan

4. Dinas Perizinan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melali Sekretaris

Daerah.

b. Tugas Pokok

Dinas Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

dibidang perizinan.

c. Kewenangan

1. Penerbitan

2. Pencabutan

3. Perpanjangan Izin

4. Duplikasi dan Legalisir Izin

5. Pengawasan izin yang terbit

5. Struktur Organisasi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Struktur organisasi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta terdiri

dari Kepala Dinas; Sekretaris; Kelompok Jabatan Fungsional; Kepala Sub

Bagian; Kepala Bidang; Kepala Seksi; Staf dan Naban. Berikut ini adalah

Page 60: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

45

bagan yang menggambarkan struktur organisasi Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta:

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Bagan 1: Struktur Organisasi Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Sumber: Brosur Profil Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Kepala Dinas

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Sekretaris

Ka. Sub. Bag.

Umum &

Kepegawaian

Ka. Sub. Bag.

Keuangan

Ka. Sub. Bag.

Adm Data &

Pelaporan

Ka. Bid.

Pelayanan

Ka. Bid. Data

& Informasi

Ka. Bid.

Pengawasan &

Pengaduan

Perizinan

Ka. Bid.

Regulasi &

Pengembangan

Kinerja

Ka. Sie Advis

Planing &

Administrasi

Perizinan

Ka. Sie

Koordinasi

Lapangan &

Penelitian

Ka. Sie Data

Ka. Sie Sistem

Informasi

Ka. Sie

Pengawasan

Ka. Sie Pengaduan

Perizinan & Advokasi

Ka. Sie

Regulasi

Ka. Sie

Pengemban

gan Kinerja

Page 61: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

46

Berdasarkan bagan di atas, tersusun nama-nama pejabat dalam

struktur organisasi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, yaitu:

1) Kepala Dinas : Drs. Heri Karyawan

2) Sekretaris: Eny Retnowati, SH

3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian: Isniyarti Putranti, S.Ip,

M.Pa

4) Kepala Sub Bagian Keuangan: Drs. Sahlan Sumantri

5) Kepala Sub Bagian Administrasi Data dan Pelaporan: Dra. Reni Dewi

6) Kepala Bidang Pelayanan: Setiyono, S.Sos

7) Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi: Dodit S Murdowo, SH

8) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Perizinan: Drs. Sutarto

9) Kepala Bidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja: Gatot

Sudarmono,SH

10) Kepala Seksi Advis Planing dan Administrasi Perizinan: Dra. Ratih Eka

11) Kepala Seksi Data: Nur Sulistiyohadi, SM, Hk

12) Kepala Seksi Pengawasan: Giri Widjonartomo, ST, MT

13) Kepala Seksi Regulasi: Iswari Mahendrarko, ST

14) Kepala Seksi Koor Lapangan dan Penelitian:Bernardino Mariano, S. Be

15) Kepala Seksi Sistem Informasi: Drs. Subanjar Haryanta

16) Kepala Seksi Pengaduan Perizinan dan Advokasi: Yustina N, SH

17) Kepala Seksi Pengembangan Kinerja: Darsana, SH

Page 62: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

47

6. Jenis dan Waktu Pelayanan Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta

Tabel 1. Jenis Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

Sumber: Brosur Profil Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

No Jenis Perizinan Waktu

1. Izin mendirikan bangunan

a. Bangunan sederhana

b. Bangunan tidak pakai hitungan konstruksi

c. Bangunan pakai hitungan konstruksi

21 Hari

25 Hari

28 Hari

2. Izin In Gang 17 Hari

3. Izin Penyambungan SAL 17 Hari

4. Izin Penyambungan SAH 17 Hari

5. Izin Gangguan

a. Gangguan Kecil/sedang

b. Gangguan Besar

14 Hari

17 Hari

6. IUI dan TDI 15 Hari

7. SIUP 9 Hari

8. SIUPMB 9 Hari

9. Izin Usaha Angkutan 17 Hari

10. SIUJK 16 Hari

11. IUP2T 13 Hari

12.. IUPP 13 Hari

13. IUTM 13 Hari

14. TDUP 19 Hari

15. Izin Pemakaian Air Tanah 16 Hari

16. Izin Pengusahaan Air Tanah 16 Hari

17. Izin Perusahaan Pengeboran ABT 16 Hari

18. Izin Juru Bor ABT 15 Hari

19. Izin Pemakaman 16 Hari

20. Izin Salon Kecantikan 21 Hari

21. Izin Pendirian LPF 21 Hari

22. Izin Pendirian LPNF 16 Hari

23. Izin Penjual Daging 16 Hari

24. Izin Pengusaha Penggilingan Daging 16 Hari

25. Izin Pengusaha Penyimpanan Daging 16 Hari

26. Izin Penelitian 4 Hari

27. Izin PKL 4 Hari

28. Izin KKN 4 Hari

29. TDG 9 Hari

30. TDP 9 Hari

31. STPW 13 Hari

Page 63: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

48

B. Regulasi Kebijakan Perizinan Pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta

Pembangunan Hotel merupakan proses perwujudan nyata dari hasil

penyatuan konstruksi dengan tempat kedudukan yang digunakan sebagai

tempat tinggal atau hunian sementara bagi seseorang ataupun kelompok

masyarakat yang sedang melakukan kegiatan di suatu tempat yang berada

jauh dari tempat tinggalnya. Dalam kegiatan pembangunan baik pra maupun

paska pembangunan tentu ada ketentuan maupun landasan hukum yang

mengikatnya, baik dari segi prosedur, cara, syarat dan izin pembangunan serta

pemanfaatan pendirian bangunan tersebut.

Di Kota Yogyakarta saat ini sedang banyak berjalan proses

pembangunan hotel, dimana proses pembangunan tersebut juga harus sesuai

dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga yang berwewenang.

Pembangunan hotel di Kota Yogyakarta mengacu pada aturan hukum yang

terdiri dari:

1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung. Undang-undang tersebut memuat ketentuan

umum serta pokok syarat yang harus dipenuhi oleh para pemohon

izin pembangunan gedung seperti:

a. Ketentuan Umum

b. Ruang Lingkup

c. Maksud dan Tujuan

d. Fungsi Bangunan Gedung

e. Persyaratan Bangunan Gedung

Page 64: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

49

f. Izin Mendirikan Bangunan

g. Sertifikat Fungsi Laik Bangunan Gedung

h. Pengawasan

i. Pelayanan Administrasi IMB

j. Pembongkaran

k. Peran Serta Masyarakat

l. Insetif

m. Sanksi Administrasi

2. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang

Pengendalian Pembangunan Hotel

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung tersebut menjadi pedoman Pemerintah Daerah khususnya

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta untuk mengeluarkan izin pembangunan

hotel. Dalam perjalanan proses tersebut ternyata banyak warga masyarakat

yang mengeluhkan tentang keberadaan hotel-hotel yang marak dibangun di

Kota Yogyakarta, dikarenakan banyak warga masyarakat yang merasakan

dampak negatif akibat pembangunan hotel tersebut. Dari situ Pemerintah

Daerah mencoba menimbang dan menindak lanjuti keluhan warga

masyarakat dengan mengeluarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77

Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel. Maksud

ditetapkannya Peraturan Walikota ini adalah dalam rangka mengendalikan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Pengendalian yang dimaksud ialah

dengan menghentikan sementara penerbitan izin pembangunan hotel di Kota

Page 65: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

50

Yogyakarta. Penghentian sementara penerbitan izin mendirikan bangunan

hotel ini berlaku sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016.

Sebelum diterbitkannya Peraturan Walikota tersebut ada 22 pengajuan

permohonan izin pembangunan Hotel, namun setelah ada pemberitahuan

bahwa akan diterbitkan Peraturan Walikota Tentang Pengendalian Hotel yang

berlaku mulai tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

maka sebelum diberlakukan Peraturan Walikota tersebut pengajuan

permohonan izin meningkat menjadi 104 permohonan izin, hal tersebut

diungkapkan oleh Kepala Bagian Pelayanan Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta. Sampai saat ini pengajuan permohonan izin yang sudah

dikeluarkan oleh Dinas Perizinan berjumlah 80 permohonan, sedangkan yang

masih dalam proses berjumlah 24 permohonan. Tujuan dari dikeluarkannya

Peraturan Walikota tersebut bukan untuk menghentikan sementara

pembangunan hotel, namun untuk menghentikan sementara pendaftaran

permohonan izin membangun hotel di Kota Yogyakarta.

C. Implementasi Kebijakan Mengenai Perizinan Pembangunan Hotel di

Kota Yogyakarta

Peraturan atau kebijakan ditetapkan sebagai fungsi pedoman dan

pengendali kegiatan yang ada disuatu daerah dimana ditetapkannya kebijakan

tersebut. Kebijakan yang ada tentunya menimbulkan suatu peristiwa hukum

dan menimbulkan hak serta kewajiban baru bagi pihak-pihak yang terkait.

Peristiwa-peristiwa tersebut dilaksanakan atau dijalankan harus sesuai dengan

ketetapan yang ada, sehingga kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik

dan benar. Dalam penelitian ini, implementasi kebijakan mengenai perizinan

Page 66: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

51

pembangunan hotel di Kota Yoggyakarta mengacu pada Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian

Pembangunan Hotel.

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan dipengaruhi oleh beberapa

variabel atau faktor, begitu pula kebijakan yang diambil oleh Kantor Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta. Menurut George D. Edwards III sebagaimana

dikutip oleh Suharno (2010:188), terdapat empat faktor yang mempengaruhi

keberhasilan implementasi kebijakan, faktor tersebut tidak berdiri sendiri,

namun dapat saling terkait satu sama lain. Faktor tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Komunikasi

Pelaksana harus memahami betul mengenai apa yang harus

dilakukan berkaitan dengan kebijakan tersebut. Selain itu kelompok

sasaran kebijakan juga harus diinformasikan mangenai apa yang menjadi

tujuan dan sasaran kebijakan. Untuk itu, maka perlu dilakukan sosialisasi

yang intensif mengenai kebijakan tersebut. Sosialisasi dapat dilakukan

melalui bermacam-macam cara, misalnya melalui penyuluhan, sosialisasi,

media cetak atau media elektronik.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta, pemerintah Kota Yogyakarta berusaha menjalin komunikasi

yang baik dengan calon investor dan warga masyarakat Kota Yogyakarta.

Salah satu penerapan komunikasinya yaitu melalui penyuluhan atau

Page 67: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

52

sosialisasi mengenai regulasi terkait yang diberikan oleh pejabat Kantor

Dinas Perizinan kepada beberapa perwakilan dari warga masyarakat

seperti Camat, Lurah, RW atau RT yang dimaksudkan untuk disampaikan

kepada warga masyarakatnya. Selain komunikasi sebagai sosialisasi,

komunikasi dalam hal ini juga digunakan sebagai cara dalam pengambilan

keputusan pengeluaran izin oleh Kantor Dinas Kota Yogyakarta, yakni

komunikasi dalam hal musyawarah untuk mencapai mufakat. Yang

dimaksud dalam hal ini adalah pembicaraan antara ketiga pihak yang

bersangkutan yaitu Pejabat Kantor Dinas Perizinan, calon investor dan

warga masyarakat setempat mengenai rencana proses pembangunan hotel

terkait yang harus disepakati oleh pihak-pihak tersebut sesuai dengan apa

yang ada dalam peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan keterangan dari warga masyarakat, pemerintah

memang selalu mengajak para warga untuk berdiskusi terkait pengambilan

keputusan pengeluaran izin pembangunan hotel, namun pemerintah hanya

meminta beberapa perwakilan saja, sehingga tidak semua warga tau

tentang hal-hal tersebut. Sehingga banyak warga yang protes mengenai

dampak negatif oleh pembangunan hotel yang tidak mereka ketahui, disitu

warga sering merasa dirugikan.

Berdasarkan pemaparan keterangan narasumber diatas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi yang ada antara pemerintah dan warga

masyarakat kurang begitu baik. Hal tersebut menyebabkan persepsi buruk

warga masyarakat terhadap pemerintah daerah, dimana masyarakat

Page 68: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

53

menilai hal tersebut hanya menguntungkan pihak pemerintah dan investor

selaku pelaksana.

2. Sumber Daya

Keberhasilan implementasi kebijakan selain ditentukan oleh

kejelasan informasi juga ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki oleh

implementor. Tanpa sumber daya yang memadai, tentu implementasi

kebijakan tidak akan berjalan secara optimal. Sumber daya tersebut dapat

berwujud sumber daya manusia yakni kompetensi implementor dan

sumber daya finansial. Tanpa sumber daya, maka kebijakan hanya akan

menjadi sekedar angan-angan ataupun dokumen semata.

Sumber daya yang dimiliki oleh Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kelompok Jabatan

Fungsional, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Staf dan

Naban. Kompetisi yang dimiliki sudah cukup baik, latar belakang

pendidikan para pegawai yaitu S2, S1, D3 dan lulusan SLTA. Latar

belakang pendidikan yang baik tersebut diharapkan sejalan dengan kinerja

dan pelayanan yang baik pula guna diberikan kepada masyarakat.

Kepala Bagian Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

mengungkapkan bahwa jumlah pegawai yang ada sangat memadai untuk

pelaksanaan proses kegiatan yang ada. Sumber daya manusia tidak lagi

menjadi hambatan Kantor Dinas Perizinan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Selain sumber daya manusia, faktor yang berpengaruh

ialah sumber daya finansial. Kepala Bagian Pelayanan Kantor Dinas

Page 69: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

54

Perizinan Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa sumber daya finansial

sudah cukup baik untuk proses kegiatan di Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta, dikarenakan dana sebagai penopang pelayanan terhadap

masyarakat sudah dianggarkan. Dengan tercukupinya kedua sumber daya

tersebut diharapkan dinas terkait dapat melayani kebutuhan masyarakat

dengan baik pula.

Menurut salah satu warga selaku pemohon pengajuan izin, beliau

menyatakan bahwa pegawai di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

sudah cukup, hal ini dibuktikan ketika beliau melakukan proses

pendaftaran izin diberikan pelayanan yang cukup baik dan terarah,

pegawai-pegawai di Kantor Dinas Perizinan juga memberikan pelayanan

yang cukup baik sehingga sangat membantu proses pendaftaran izin

tersebut, selain itu kepuasan warga masyarakatpun diiringi dengan adanya

fasilitas cukup memadai yang diberikan oleh Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta sehingga warga masyarakat merasa mudah dan nyaman dalam

melakukan proses pendaftaran izin.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber

daya yang dimiliki oleh Kantor Dinas Perizinan sudah sangat memadai

dan sudah memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik untuk membantu

warga masyarakat Kota Yogyakarta dalam melakukan proses pendaftaran

izin.

Page 70: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

55

3. Sikap Para Pelaksana

Menyangkut watak dan karakteristik yang dimiliki oleh

implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis, dsb. Hal ini

merupakan salah satu variabel penting dalam implementasi kebijakan.

Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat

menjalankan kebijakan dengan baik sebagaimana yang diharapkan oleh

pembuat kebijakan. Dengan kata lain, pada tahap ini komitmen dan

kejujuran dari implementor sangat dibutuhkan.

Kepala Bagian Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

mengungkapkan bahwa pegawai Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

berusaha untuk selalu menerapkan nilai kejujuran dalam melaksanakan

tugas terutama dalam memilah dan memilih permohonan izin yang akan

dikabulkan. Komitmen selalu dijunjung tinggi dan menjadi dasar

pelaksanaan pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan berjalan

dengan baik. Meskipun dalam pelaksanaannya sering mendapat keluhan

dari masyarakat terkait dampak-dampak pengeluaran izin tersebut,

pegawai Kantor Dinas Perizinan Kota Yoyakarta selaku pelaksana

kebijakan selalu menerima dan menimbang serta meninjak lanjuti keluhan

dari masyarakat-masyarakat untuk diperbaiki dan menjadikan kinerja yang

lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk

masyarakat Kota Yogyakarta.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu pemohon yang sedang

melakukan proses pendaftaran izin, beliau merasa para petugas yang ada di

Page 71: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

56

Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta telah melaksanakan tugasnya

dengan jujur dan berkomitmen. Hal tersebut dilandasi dengan belum

dikeluarkannya surat izin membagun hotel dikarenakan beliau belum

memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan sesuai peraturan

perundang-undangan, padahal beliau sudah mengajukan pendaftaran Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) hotel sejak bulan November Tahun 2013.

Beliau menggungkapkan bahwa pemerintah akan memproses izin tersebut

ketika beliau sudah melaksanakan dengan benar persyaratan yang ada.

4. Struktur Birokrasi

Birokrasi merupakan struktur organisasi yang bertugas untuk

menerapkan kebijakan, dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

implementasi kebijakan. Untuk mendukung keberhasilan impementasi

kebijakan diperlukan sebuah prosedur operasional yang standar (Standart

Operational Procedures atau SOP). SOP diperlukan sebagai pedoman

operasional bagi setiap implementor kebijakan. Selain itu struktur

organisasi birokrasi juga harus dirancang sedemikian rupa untuk

menghindari prosedur yang terlalu panjang dan rumit. Penerapan struktur

birokrasi di Kantor Dinas Perizinan secara umum sudah baik dan teratur

sehingga mempermudah masyarakat dalam menyelesaikan urusan

perizinan. Jadi Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta sudah

menerapkan SOP dengan baik dan harus dipertahankan dalam

pelaksanaannya, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan

Page 72: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

57

Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dan tertuang dalam bagan

struktur organisasi brosur Profil Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.

Keberhasilan pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan

daerah dapat dilihat dari kualitas pelayanan publik beserta hasil nyata dari

kinerja para pejabat Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta terutama

pada lingkup perizinan. Menurut Utrecht (Sutedi, 2011: 167) perizinan

merupakan suatu persetujuan yang diberikan oleh penguasa berdasarkan

peraturan pemerintah atau undang-undang dalam keadaan tertentu, dalam

hal ini yang berwewenang atau berkuasa mengeluarkan izin ialah pihak

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.

Izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah terkait perizinan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta memiliki 2 (dua) sifat, yaitu:

a. Izin yang bersifat memberatkan, merupakan izin yang isinya

mengandung unsur memberatkan dalam bentuk ketentuan-ketentuan

yang berkaitan pada isi permohonan izin terkait. Di samping itu izin

yang bersifat memberatkan biasanya merupakan izin yang memberi

dampak beban kepada orang lain atau masyarakat sekitar. Misalnya,

pemberian izin pada pendiriaan hotel. Bagi mereka yang tinggal

disekitar hotel dan merasa dirugikan akan adanya izin tersebut

merupakan suatu beban. Hal ini terbukti dengan adanya hasil

wawancara terhadap dampak yang dirasakan oleh warga sekitar

wilayah Prawirotaman 2 Kota Yogyakarta dimana warga merasakan

kebisingan terkait dengan adanya acara-acara yang diadakan oleh

Page 73: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

58

pihak hotel Green Host pada waktu malam hari, warga merasa

terganggu dengan acara tersebut sampai pada akhirnya suatu waktu

hotel tersebut mengadakan acara opening Art Jogja yang dilaksanakan

di roof top hotel tersebut dan beberapa warga mendatangi serta

memprotes acara tersebut, sehingga dengan terpaksa pihak hotel

menghentikan acara yang ada. Selain itu warga juga merasakan

kesesakan jalan akibat lahan parkir hotel yang kurang memadai

sehingga sangat mengganggu aktivitas para warga sekitar hotel. Hal

tersebut diungkapkan oleh Bapak Edo selaku warga yang bertempat

tinggal di belakang Hotel Green Host Prawirotaman 2.

b. Izin segera berakhir, merupakan izin yang menyangkut tindakan yang

akan segera berakhir atau izin yang masa berlakunya relatif pendek,

misalnya izin mendirikan bangunan (IMB), yang hanya berlaku untuk

mendirikan bangunan dan akan berakhir ketika bangunan selesai

didirikan (Sutedi, 2011 : 167). Masa berlaku sertifikat Izin Mendirikan

Bangunan ialah 6 bulan. Jika dalam waktu 6 bulan sejak

dikeluarkannya izin tersebut proses pembangunan tidak mulai

dijalankan maka pemohon harus mengurus perpanjangan izin, namun

ketika dalam masa perpanjangan belum juga berjalan maka

pemerintah memberikan dua kali kesempatan dengan waktu masing-

masing adalah 6 bulan. Bagi investor yang telah melakukan

perpanjangan namun waktu tersebut tidak dimanfaatkan maka investor

harus melakukan pendaftaran ulang terkait izin mendirikan bangunan.

Page 74: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

59

Jika dalam pelaksanaannya ternyata terdapat pelanggaran atau

mengganggu kehidupan masyarakat maka pemerintah berhak untuk

memberhentikan proses pembangunan hotel tersebut dengan langkah

awal mengkaji dan meninjau kembali proses dan tempat hotel itu

dibangun, hal tersebut dilaksanakan oleh badan pengawasan Kantor

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Bagi hotel yang terbukti melanggar

atau proses pembangunan tidak sesuai dengan sertifikat Izin

Mendirikan Bangunan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah,

maka pihak hotel harus membuat atau mengajukan lagi sertifikat Izin

Mendirikan Bangunan yang baru. Hal tersebut diungkapkan oleh

Kepala Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Hal ini juga

dibuktikan dengan adanya pengeluaran izin mendirikan bangunan

baru yang ditujukan untuk PT MENDUT NUSANTARA HOTEL di

jalan Pasar Kembang No 49 Yogyakarta yang bernomor

0470/GT/2013-3804/01 Tanggal 27 Mei 2013 dengan fungsi

pembangunan hotel dan nomor 0631/GT/2014-5013/01 Tanggal 14

Agustus 2014 dengan fungsi ruang ATM. Dalam penerapannya hotel

ini belum memulai pembangunan hotel sampai sekarang. Dalam hasil

wawancara dengan Bapak Andy Prayuda selaku Human Resources

Development (HRD) beliau mengungkapkan bahwa belum

terlaksananya pembangunan tersebut diakibatkan konflik internal

berkaitan dengan finansial oleh pemilik hotel dengan kontraktor

pelaksana pembangunan hotel tersebut. Dan dalam waktu dekat ini

Page 75: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

60

pihak hotel akan segera mengurus permohonan izin mendirikan

bangunan hotel lagi dikarenakan izin yang lama sudah melampaui

batas waktu yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Permohonan izin dalam kenyataannya tidak selalu dikabulkan,

penolakan dalam perizinan terjadi apabila kriteria yang telah ditetapkan

oleh penguasa tidak dipenuhi, kriteria terkait perizinan pembangunaan

hotel di Kota Yogyakarta termuat pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota

Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan

Hotel.

Implementasi kebijakan tidak selalu berhasil dilaksanakan.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tujuan dari kebijakan tidak

selalu berjalan seperti yang dicita-citakan. Hal tersebut dikarenakan

terdapat berbagai hambatan. Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas

Perizinan Yogyakarta mengungkapkan hambatan yang ditemukan dalam

pelaksanaan kebijakan perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta

diantaranya adalah hambatan pada Pengaturan waktu. Dalam rangka

memberikan pelayanan yang baik, salah satu perwujudannya ialah

ketepatan waktu. Menurut Ibu Novi Setiani salah satu pemohon pengajuan

izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta pelayanan dalam hal waktu

tidak berjalan dengan baik karena menurut pengalaman beliau, beliau

harus menunggu cukup lama untuk berkonsultasi dengan kepala bidang

Page 76: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

61

pelayanan dikarenakan pihak terkait sedang tidak berada di tempat

sedangkan beliau sudah membuat janji pada beberapa hari sebelumnya.

Perizinan tentu memiliki unsur atau elemen-elemen pokok dalam

proses pelaksanaannya terkait dengan perizinan pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta, yakni sebagai berikut:

a. Wewenang

Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

merupakan salah satu prinsip negara hukum. Dengan kata lain,

setiap tindakan hukum pemerintah baik dalam menjalankan fungsi

pengaturan maupun fungsi pelayanan harus berdasarkan undang-

undang yang berlaku.

Terkait dengan perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta pemerintah daerah terutama Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta mengacu pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan

Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian

Pembangunan Hotel. Baik pemerintah daerah maupun investor

harus menaati peraturan tersebut demi sukses berjalannya proses

pengajuan sampai pengeluaran izin tersebut. Mulai dari proses

pendaftaran hingga pengeluaran izin, pemerintah selalu

menerapkan dengan baik apa yang tertera pada undang-undang

yang berlaku. Mulai dari proses dan persyaratan semua harus

sesuai. Ketika ada sedikit saja pelanggaran maka pengajuan

Page 77: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

62

perizinan tidak akan diproses, hal tersebut diungkapkan oleh Bapak

Setiyono selaku Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara bersama

Bapak Septa selaku pemohon izin mendirikan bangunan hotel di

Kota Yogyakarta, dimana belum dikeluarkannya surat izin

membagun hotel dikarenakan beliau belum memenuhi beberapa

syarat yang sudah ditentukan sesuai peraturan perundang-

undangan, padahal beliau sudah mengajukan pendaftaran Izin

Membangun Hotel (IMB) sejak bulan November Tahun 2013.

Beliau menggungkapkan bahwa pemerintah akan memproses izin

tersebut ketika beliau sudah melaksanakan dengan benar

persyaratan yang ada.

b. Izin Sebagai Bentuk Ketetapan

Dalam negara hukum modern tugas dan kewenangan

pemerintah tidak hanya sekedar menjaga ketertiban dan keamanan,

tetapi juga mengupayakan kesejahteraan umum. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, pemerintah diberikan wewenang

dalam bidang pengaturan. Dari fungsi pengaturan muncul beberapa

instrumen yuridis untuk menghadapi peristiwa individual dan

konkret, yaitu dalam bentuk ketetapan. Ketetapan ini merupakan

ujung tombak dari instrumen hukum dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Salah satu wujud dari ketetapan ini adalah izin.

Page 78: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

63

Izin merupakan jenis ketetapan yang bersifat konstitutif,

yakni ketetapan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya

tidak dimiliki oleh seseorang yang namanya tidak tercantum dalam

ketetapan itu. Dalam tahap pengeluaran izin, pemerintah selalu

mengawasi berjalannya pembangunan hotel yang telah memiliki

sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Bahwa dalam

pelaksanaannya pemerintah harus diyakinkan oleh para investor

terkait proses pembangunan hotel tersebut. Meyakinkan pemerintah

tidak hanya bermodalkan janji saja namun harus memberikan bukti

berupa pemenuhan persyaratan terkait pembangunan hotel yang

telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Lembaga Pemerintah

Lembaga atau kelembagaan secara teoretis merupakan

suatu rule of the game yang mengatur tindakan dan menentukan

apakah suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Dengan demikian, tata kelembagaan dapat menjadi pendorong

pencapaian keberhasilan sekaligus juga bila tidak tepat dalam

menata, maka dapat menjadi penghambat tugas-tugas termasuk

tugas menyelenggarakan perizinan.

Lembaga pemerintah dalam kajian ini ialah struktur

organisasi pada Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang

terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kelompok Jabatan

Fungsional, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Staf

Page 79: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

64

dan Naban. Pembagian struktur organisasi dengan pembagian tugas

masing-masing jabatan tersebut berfungsi sebagai pendorong

pencapaian keberhasilan dengan tujuan memberikan pelayanan

yang baik kepada masyarakat Kota Yogyakarta terutama pada

bidang perizinan.

d. Peristiwa Konkret

Izin merupakan instrumen yuridis yang berbentuk

ketetapan, yang digunakan pemerintah dalam menghadapi

peristiwa konkret dan individual. Peristiwa konkret artinya

peristiwa nyata yang terjadi pada waktu tertentu, tempat tertentu

dan fakta hukum tertentu. Karena peristiwa konkret ini beragam,

sejalan dengan keragaman perkembangan masyarakat, izin pun

memiliki berbagai keragaman.

Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta mengungkapkan bahwa izin dalam pembangunan hotel

di Kota Yogyakarta ditetapkan atau dikeluarkan setelah pihak

pemohon memenuhi persyaratan yang ada pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku yakni Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang

Pengendalian Pembangunan Hotel dan dari hasil putusan perizinan

tersebut muncul hak serta kewajiban bagi pihak-pihak terkait baik

dalam hal waktu, tempat serta pemanfaatannya.

Page 80: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

65

e. Proses dan Prosedur

Permohonan izin harus menempuh proses dan prosedur

yang sudah ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Selain

itu pemohon juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan

secara sepihak oleh pemerintah selaku pemberi izin. Proses dan

prosedur serta persyaratan pada setiap permohonan berbeda-beda

tergantung jenis izinnya.

Proses dan prosedur pengajuan izin mendirikan bangunan

hotel bukanlah hal yang mudah. Pemohon harus melewati beberapa

tahap yang telah ditetuntukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, yakni pengisian formulir, pemenuhan persyaratan, tahap

konsultasi oleh Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta mengenai rencana pembangunan, pengecekan

lahan, persetujuan masyarakat setempat, perencanaan tata ruang,

dan lain-lain, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas

Pelayanan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta sebagai pelaksana

pelayanan pengajuan izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.

Secara lengkap proses dan prosedur pengajuan izin membangun

hotel tersebut tertuang pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung, yakni:

a. Pemohon mengajukan permohonan IMB secara tertulis

kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dengan

mengisi formulir permohonan yang telah disediakan

dengan melampirkan syarat administrasi dan syarat teknis

yang telah ditetapkan.

Page 81: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

66

b. Apabila persyaratan permohonan lengkap maka

permohonan diterima dan didaftarkan, serta pemohon

diberi bukti pendaftaran.

c. Apabila persyaratan permohonan tidak lengkap maka

permohonan tidak dapat didaftarkan dan pemohon diberi

surat keterangan kekurangan persyaratan.

d. Terhadap permohonan yang telah didaftar, selanjutnya

dilakukan penelitian lapangan/lokasi untuk mengetahui

kebenaran persyaratan administrasi dan teknis serta

kesesuaian antara rencana kegiatan membangun dengan

persil dan dokumen rencana kota.

e. Apabila berkas permohonan dan persyaratan dinyatakan

lengkap dan benar, maka Walikota atau Pejabat yang

ditunjuk wajib menerbitkan IMB.

f. Apabila berkas permohonan dan persyaratan dinyatakan

kurang lengkap dan tidak benar, maka Walikota atau

Pejabat yang ditunjuk dapat menolak permohonan IMB

dengan disertai dengan alasan penolakan.

f. Persyaratan

Persyaratan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh

pemohon untuk memperoleh izin terkait permohonannya.

Persyaratan tersebut berupa dokumen kelengkapan atau surat-surat.

Persyaratan mengenai pembangunan hotel di Kota Yogyakarta

tercantum pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2

Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota

Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian

Pembangunan Hotel. Persyaratan tersebut berkaitan dengan syarat

administratif dan syarat teknis, hal tersebut diungkapkan oleh

Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yogyakarta.

Page 82: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

67

Persyaratan administrasi yang dimaksud telah tertuang pada

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung, yang terdiri dari :

a. Formulir permohonan IMB yang diisi lengkap dan

mencantumkan tanda tangan pemohon, diketahui oleh

tetangga, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),

Lurah dan Camat

b. Fotocopy KTP pemohon dan atau pemilik bangunan

yang masih berlaku

c. Fotocopy sertifikat hak atas tanah atau surat bukti

kepemilikan tanah lainnya yang sah

d. Surat pernyataan bermaterai cukup bahwa tanah yang

dimohonkan tidak dalam sengketa yang ditandatangani

oleh pemohon, pemilik tanah dan calon pemilik

bangunan.

Sedangkan dalam persyaratan teknis yang harus dipenuhi

ialah:

a. Advice planning;

b. Gambar rencana arsitektur atau teknis meliputi :

1) Gambar Tapak Bangunan (site plan) yang meliputi:

letak bangunan, akses jalan, parkir, penghijauan/RTH

dan lain-lain;

2) Denah, Tampak Depan dan Tampak Samping;

3) Rencana Pondasi;

4) Rencana Atap;

5) Gambar Potongan;

6) Gambar Instalasi dan sanitasi;

7) Gambar Struktur meliputi gambar pondasi, kolom,

balok, tangga, plat lantai, rangka atap baja;

8) Tanda tangan penanggung jawab gambar;

9) Gambar letak sistem deteksi dan proteksi kebakaran

yang disahkan oleh instansi teknis, kecuali rumah

tinggal tunggal dan rumah deret sederhana.

c. Terhadap ketinggian bangunan yang ketinggian melebihi

ketentuan dalam dokumen Perencanaan Kota pada

kawasan intensitas tinggi harus mendapatkan rekomendasi

ketinggian bangunan;

d. Terhadap bangunan cagar budaya, bangunan yang berada

di kawasan cagar budaya dan bangunan yang berada pada

Page 83: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

68

garis sempadan sungai memerlukan rekomendasi/surat

keterangan dari instansi teknis yang berwenang.

e. Kajian Lingkungan Hidup sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

f. Terhadap permohonan IMB menara telekomunikasi harus

dilengkapi:

1) Berita Acara hasil sosialisasi dan daftar hadir dari

warga sekurang-kurangnya dalam radius

satu setengah tinggi menara dan diketahui Lurah dan

Camat setempat.

2) Asuransi keselamatan bagi warga sekitar dalam radius

tersebut.

g. Waktu Penyelesaian Izin

Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh lembaga

yang bersangkutan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat

pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.

Dimensi waktu selalu melekat pada proses perizinan karena adanya

tata cara dan prosedur yang harus ditempuh seseorang dalam

mengurus perizinan tersebut.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yoagyakarta, Pemerintah Daerah khususnya Kantor Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta menetapkan waktu penyelesaian izin

dalam hal izin mendirikan bangunan dalam 3 bagian yakni:

a. Bangunan sederhana: 21 hari

b. Bangunan tidak pakai hitungan konstruksi: 25 hari

c. Bangunan pakai hitungan konstruksi: 28 hari

Pembangunan hotel merupakan bangunan pakai hitungan

konstruksi, maka proses penyelesaian izin memerlukan waktu 28

hari. Perhitungan proses tersebut dimulai sejak terpenuhinya

Page 84: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

69

syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh pemohon

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h. Biaya Perizinan

Biaya pelayanan perizinan terrmasuk rinciannya sudah

ditetapkan dalam proses pemberian izin yang meliputi rincian

untuk tindakan penelitian, pemeriksaan, pengukuran dan

pengajuan. Rincian tersebut sudah ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta, biaya perizinan pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta mengacu pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No

3 Tahun 2013 tentang restribusi bangunan tertentu. Secara lengkap

dipaparkan pada peraturan tersebut, yakni:

Penetapan struktur dan besaran retribusi IMB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

dengan menggunakan :

Rumus perhitungan retribusi yang diatur sebagai berikut:

1. Retribusi pembangunan bangunan gedung baru/perluasan

bangunan :

L x It x 1,00 x HSbg

2. Retribusi rehabilitasi/renovasi bangunan gedung : L x It

x Tk x HSbg

3. Retribusi prasarana bangunan gedung baru : V x I x 1,00

x HSpbg

4. Restribusi rehabilitasi/renovasi prasarana bangunan

gedung : V x I x Tk x HSpbg

Keterangan :

L = luas lantai bangunan gedung.

V = Volume/besaran (dalam satuan m2, m’, unit).

I = Indeks.

It = Indeks terintegrasi.

It = If x Ik x Iwp

Ik = Σ (Ipk x Bobot)

Page 85: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

70

If = Indeks fungsi

Ik = Indeks Klasifikasi

Ipk = Indeks parameter klasifikasi

Iwp = Indeks waktu penggunaan

Tk = Tingkat kerusakan.

0,45 untuk tingkat kerusakan sedang.

0,65 untuk tingkat kerusakan berat.

HSbg = Harga satuan retribusi bangunan gedung.

HSpbg = Harga satuan retribusi prasarana bangunan

gedung.

i. Pengawasan Penyelenggaraan Izin

Dalam hal ini pengawasan harus dilakukan karena kinerja

pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh pemerintah dituntut

untuk lebih baik. Pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh

birokrasi pemerintah digerakkan oleh peraturan dan anggaran

bukan digerakkan oleh misi. Hal tersebut berdampak pada

pelayanan yang menjadi kaku, tidak kreatif dan tidak inovatif,

sehingga tidak dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat

yang selalu berkembang. Juga disebabkan oleh budaya aparatur

dan penguasa yang kurang disiplin serta sering melanggar

peraturan. Adanya pembuatan metode atau sistem pelayanan

perizinan terkadang tidak dapat mengatasi dampak atau masalah,

sehingga dari hari ke hari keluhan dari masyarakat bukan menjadi

berkurang tetapi malah bertambah.

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta sudah menyiapkan badan

pengawasan yang bertugas mengawasi proses pembangunan hotel

di Kota Yogyakarta. Pengawasan dilaksanakan setelah

dikeluarkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pengawasan

Page 86: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

71

tersebut meliputi pengawasan tata ruang, waktu pembangunan,

kesesuaian pelaksanaan pembangunan dengan IMB, kajian lalu

lintas, kajian lingkungan, dan lain-lain. Beberapa hal terkait

dengan pengawasan tersebut tertuang pada Peraturan Daerah Kota

Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung yang

meliputi:

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan mendirikan bangunan

gedung dilakukan oleh SKPD yang menerbitkan IMB

dapat berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.

(2) Pengawasan pelaksanaan mendirikan bangunan gedung

meliputi pemeriksaan kesesuaian fungsi, persyaratan

tata bangunan dan lingkungannya, keselamatan,

kesehatan, kenyamanan dan kemudahan terhadap IMB

yang telah diterbitkan.

(3) Dalam melakukan pengawasan, petugas dari instansi

sebagaimana dimaksud adalah

Berwenang:

a. Memasuki dan memeriksa lokasi kegiatan

pelaksanaan mendirikan bangunan; dan

b. Memerintahkan kepada pelaksana dan/atau pemilik

bangunan untuk mengubah, memperbaiki,

membongkar atau menghentikan sementara

kegiatan mendirikan bangunan apabila

pelaksanaannya tidak sesuai dengan IMB.

(4) Apabila dipandang perlu petugas dapat meminta agar

IMB beserta lampirannya diperlihatkan.

(5) Petugas dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan

mendirikan bangunan harus membawa:

a. Surat Tugas; dan

b. Kartu tanda pengenal

Namun dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan hotel

di Kota Yogyakarta terkesan belum maksimal. Hal tersebut

dibuktikan dengan adanya beberapa keluhan dari masyarakat

sekitar berkaitan dengan dampak negatif pembangunan hotel

seperti yang diungkapkan oleh Bapak Nugroho terkait dampak

Page 87: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

72

negatif yang dirasakan oleh warga Kampung Miliran Yogyakarta,

warga masyarakat mengalami kekeringan dan sumur merek

menjadi asat akibat pembangunan Fave Hotel diwilayah tempat

mereka tinggal.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa proses

pengawasan terhadap pembangunan tersebut belum berjalan

dengan maksimal, sehingga masih menimbulkan dampak kerugian

yang dirasakan oleh warga masyarakat Kota Yogyakarta.

j. Penyelesaian Pengaduan dan Sengketa

Setiap pimpinan unit penyelenggara pelayanan perizinan

wajib menyelesaikan setiap pengaduan masyarakat mengenai

ketidakpuasan dalam pemberian pelayanan izin sesuai wewenang.

Untuk menampung pengaduan masyarakat tersebut unit pelayanan

perizinan harus menyediakan sarana pengaduan dalam

menyelesaikan pengaduan masyarakat tersebut.

Mekanisme pengaduan merupakan mekanisme yang dapat

ditempuh oleh pemohon izin atau pihak-pihak yang dirugikan

akibat dikeluarkannya izin. Hal tersebut merupakan sesuatu yang

sangat penting untuk memperbaiki kualitas pelayanan secara terus-

menerus. Apabila dalam penyelesaian pengaduan tersebut oleh

pemohon atau pihak yang dirugikan akibat pengeluaran izin, maka

dapat melakukan penyelesaian melalui jalur hukum, yakni melalui

Page 88: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

73

mediasi, ombusman, atau ke pengadilan untuk menyelesaikan

sengketa hukum perizinan tersebut.

Kantor Dinas Perizinan menyediakan layanan pengaduan

melalui surat, telepon, email, atau bisa datang langsung kebagian

Bidang Pengawasan Kantor Dinas Perizinan. Setelah aduan

diterima, pemerintah segera melakukan pengecekan terkait dengan

pengaduan tersebut apakah sesuai kenyataan atau tidak. Kegiatan

pengecekan tersebut dilaksanakan oleh bidang pengaduan dan

bidang pengawasan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Nugroho warga

Kampung Miliran Kota Yogyakarta, beliau mengungkapkan

bahwa:

“Sumur-sumur warga mengalami kekeringan sejak

didirikannya Fave Hotel. Warga masyarakat banyak yang

mengeluhkan hal tersebut, bukan hanya saya saja. Warga

akhirnya sepakat untuk memprotes pihak Fave Hotel

namun tidak ada respon dari pihak hotel tersebut. Akhirnya

saya bersama beberapa warga sebagai perwakilan

memutuskan untuk berangkat ke Kantor Dinas Perizinan

bermaksud untuk memprotes hal tersebut pada pemerintah,

akhirnya beberapa hari kemudian pemerintah bersama

Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mendatangi

Fave Hotel guna meninjau langsung keluhan masyarakat.

Ironisnya pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan

Lingkungan Hidup malah beragumen membenarkan

operasional hotel karena dinilai sudah tepat mengambil

sumber air dalam yang tidak akan menganggu air sumber

air dangkal masyarakat. Padahal jelas-jelas sumur warga

terdampak menjadi kering.”

Dari pemaparan di atas, hal-hal terkait manimbulkan

persepsi buruk dari warga masyarakat terhadap kinerja Pemerintah

Page 89: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

74

Daerah Kota Yogyakarta yang terkesan kurang memperdulikan

kesejahteraan dana kenyamanan kehidupan warga masyarakatnya.

k. Sanksi

Sebagai produk kebijakan publik, peraturan perizinan di

Indonesia perlu memperhatikan materi sanksi yang harus dijalani

akibat penyalahgunaan atau pelaksanaan yang tidak sesuai dengan

kaidah. Terkait penyalahgunaan perizinan pembangunan hotel

terdapat beberapa sanksi yang tertuang dalam Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung,

yakni:

(1) Pemilik dan/atau pengguna yang melanggar Peraturan Daerah

ini dikenakan sanksi administratif sebagai berikut :

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan;

c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan

pelaksanaan pembangunan;

d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan

bangunan gedung;

e. pembekuan izin mendirikan bangunan gedung;

f. pencabutan izin mendirikan bangunan gedung;

g. pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

h. pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung; atau

i. perintah pembongkaran bangunan gedung.

(2) Mekanisme dan tata cara penjatuhan sanksi administratif

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

l. Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban antara pemohon izin dan instansi

pemberi izin harus tertuang dalam peraturan perizinan di

Indonesia. Tertulis dengan jelas dan memuat hal pokok mengenai

Page 90: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

75

keseimbangan antara pihak serta wajib dipenuhi oleh para pihak

(Sutedi, 2011: 192-193).

Sehubungan dengan elemen perizinan, dikabulkannya

permohonan pengajuan izin memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi

sebagai penertib dan pengatur. Sebagai fungsi penertib

dimaksudkan agar izin pada pembangunan tempat usaha atau

dalam dalam topik ini adalah pembangunan hotel, sehingga

kegiatan pembangunan tersebut berjalan secara baik sesuai dengan

ketentuan dan tidak menganggu kegiatan atau kehidupan

bermasyarakat di wilayah sekitarnya. Sedangkan dalam fungsi

mengatur dimaksudkan agar perizinan yang ada dapat dilaksanakan

sesuai dengan peruntukannya sehingga tidak terdapat

penyalahgunaan izin yang telah diberikan, dengan kata lain fungsi

pengaturan ini dapat disebut juga sebagai fungsi yang dimiliki oleh

pemerintah.

Fungsi dari izin bangunan ini dapat dilihat dari beberapa hal,

yaitu:

a. Segi Teknis Perkotaan

Pemberian izin mendirikan bangunan sangat penting bagi

pemerintah guna mengatur, menetapkan, dan merencanakan

pembangunan gedung di wilayah sesuai dengan potensial dan

prioritas kota. Untuk mendapatkan pola pembangunan gedung di

daerah kota tersebut, pelaksanaan pembangunan diwajibkan

Page 91: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

76

memiliki izin mendirikan bangunan dan pembangunannya sesuai

dengan yang disetujui oleh dinas perizinan yang berlandaskan

peraturan yang berlaku. Terkait fungsi dari segi teknis perkotaan,

Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta mengacu pada Peraturan

Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan

Gedung sebagai pokok syarat pengeluaran izin mendiirkan

bangunan di Kota Yogyakarta. Semua investor yang mendaftar

harus menaati peraturan di dalam undang-undang tersebut sebagai

prosedur dan syarat dikeluarkannya izin mendirikan bangunan.

b. Segi Kepastian Hukum

Izin mendirikan bangunan sangat penting artinya sebagai

pengawasan dan pengendalian bagi pemerintah dalam hal

pembangunan. Bagi masyarakat pentingnya izin mendirikan

bangunan ini adalah untuk mendapatkan kepastian hukum terhadap

hak dan kewajiban akibat pembangunan tersebut, sehingga tidak

adanya gangguan atau hal-hal yang merugikan pihak lain dan akan

memungkinkan untuk mendapatkan keamanan serta ketentraman

didalam pelaksanaan usaha atau pekerjaan. Sedangkan untuk

pemilik bangunan ialah sebagai sarana atau bukti kepemilikan

bangunan yang sah (Sutedi, 2011 : 193).

Dalam mengatur dan mengendalikan tata ruang Kota

Yogyakarta pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan Peraturan

Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian

Page 92: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

77

Pembangunan Hotel, sehingga pemerintah dapat mengendalikan

pembangunan hotel yang semakin marak ini. Sedangkan untuk

menjamin hak dan perlindungan terhadap masyarakat Kota

Yogyakarta pemerintah mengeluarkan izin terkait hotel dengan

prosedur dan syarat yang melibatkan persetujuan masyarakat

setempat untuk memutuskan dikeluarkan atau tidaknya izin

mendirikan bangunan tersebut.

D. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta

Pembangunan merupakan suatu keniscayaan untuk menuju kemajuan

bangsa. Namun pada sisi lain, pembangunan dapat menimbulkan konsekuensi

terhadap lingkungan seperti kerusakan dan pencemaran, apalagi dilakukan

tanpa perencanaan yang baik. Pada dasarnya, pembangunan dan lingkungan

hidup merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan sebagaimana halnya

dua sisi mata uang yang mempunyai nilai sama, karena sama-sama

mendukung eksistensi manusia di bumi ini. Untuk itu, pembangunan dan

lingkungan hidup harus berjalan secara serasi dan harmonis sehingga tujuan

dan manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh manusia (Andy

hamzah, 2005 : 1).

Pembangunan terjadi di banyak sektor, dan salah satunya adalah di

sektor pariwisata. Hotel merupakan salah satu bentuk dari pembangunan di

sektor pariwisata. Namun, apabila suatu pelaku usaha akan mendirikan hotel

harus memiliki izin, yang salah satunya adalah izin lingkungan yaitu izin bagi

kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka

Page 93: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

78

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat

memperoleh izin usaha dan / atau kegiatan.

Saat ini perkembangan pembangunan di Kota Yogyakarta berlangsung

sangat cepat, banyak muncul bangunan-bangunan baru di wilayah Kota

Yogyakarta, termasuk pembangunan hotel-hotel baru. Adanya pembangunan

hotel bisa mengubah perilaku warga masyarakat, oleh karena itu

pembangunan hotel juga harus memperhatikan kawasan yang ada.

Keberadaan hotel di Kota Yogyakarta menimbulkan dampak, baik

positif maupun negatif sebagai berikut:

a. Dampak positif

1) Adanya pembangunan hotel meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang berupa pajak, retribusi ataupun pungutan-pungutan

lain.

2) Keberadaan hotel dapat menambah lapangan pekerjaan.

3) Keberadaan hotel mendukung pembangunan Kota Yogyakarta

sebagai kota pariwisata, karena hotel merupakan salah satu pilar

pengembangan pariwisata.

4) Pertumbuhan jumlah hotel dapat meningkatkan kegiatan ekonomik

b. Dampak negatif

Page 94: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

79

Terlepas dari adanya dampak positif, pembangunan hotel juga

menimbulkan dampak negatif. Secara fisik, pembangunan hotel yang cukup

besar dan dengan ketinggian tertentu pasti akan menggunakan fondasi dan

basement yang berdampak pada terpotongnya suplay air tanah ke permukaan.

Usaha perhotelan juga menarik wisatawan untuk berkunjung. Karena sebagian

wisatawan menggunakan kendaraan roda empat, dan kurangnya lahan parkir

hotel maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan arus lalu lintas,

dan semakin banyak terjadi polusi udara. Di samping itu, aktivitas perhotelan

selalu menggunakan cadangan air tanah pada cekungan air tanah yang berada

di lokasi hotel tersebut. Dalam hal ini, hotel tentu saja mengambil cadangan

air tanah yang juga menjadi hak masyarakat setempat. Selain dampak negatif

tersebut di atas, aktivitas hotel tentu saja menghasilkan limbah, baik limbah

padat, cair, maupun gas. Limbah padat merupakan limbah yang berwujud

padat, bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang

memindahkannya, misalnya sisa makanan, sayuran, sobekan kertas, sampah,

plastik dan logam. Limbah cair merupakan limbah yang berwujud cair, terlarut

dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam, misalnya limbah cuci

piring, septi tank, limbah mandi, dan limbah laundry. Limbah gas merupakan

zat buangan yang berwujud gas dan dapat dilihat dalam bentuk asap, misalnya

pipa pembuangan asap hotel, dan sebagainya.

Selama beberapa tahun terakhir, keberadaan hotel di Kota Yogyakarta

memang menimbulkan dilema yang tak mudah diselesaikan. Di satu sisi,

perekonomian Yogyakarta, bahkan DIY sebagai provinsi, kian ditopang oleh

Page 95: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

80

sektor jasa dan pariwisata sehingga hotel adalah pendukung perekonomian

yang penting. Namun pembangunan hotel yang kian tak terkendali juga

berdampak negatif.

Sejumlah warga di beberapa kampung di Kota Yogyakarta

mengeluhkan kekeringan sumur-sumur mereka. Semua kampung yang

mengalami kekeringan itu berada di dekat hotel. Aksi protes pun muncul

diiringi penolakan warga di sejumlah kampung terhadap rencana

pembangunan hotel di lingkungan mereka. Selain dampak kekeringan,

dampak yang dirasakan warga masyarakat Kota Yogyakarta adalah

kemacetan lalu lintas.

Cara protes warga pun beraneka ragam, mulai dari pembuatan mural,

mandi pasir, demo, pembuatan petisi, dan lain-lain. Saat ini, sejumlah

kelompok masyarakat, baik aktivis lingkungan, seniman, maupun masyarakat

awam, yang menyikapi secara kritis pembangunan hotel tergabung dalam

gerakan Warga Berdaya. Gerakan itu aktif mengampanyekan pentingnya

membatasi pembangunan hotel di Yogyakarta agar tidak menyebabkan

dampak negatif terhadap hotel.

E. Upaya Pemerintah Daerah Yogyakarta Dalam Mengatasi Dampak

Negatif Yang Ditimbulkan Oleh Pembangunan Hotel di Kota

Yogyakarta

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup (UPL) merupakan salah satu persyaratan yang wajib

dipenuhi dalam pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, termasuk izin

lingkungan untuk kegiatan hotel, sehingga bagi usaha atau kegiatan yang

UKL-UPL nya ditolak, maka pejabat pemberi izin wajib menolak penerbitan

Page 96: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

81

izin lingkungan, sehingga izin usaha atau kegiatan yang bersangkutan tidak

akan diproses. UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang usaha atau kegiatan

tidak melakukan perubahan lokasi dan desain tata ruang dan wilayah, hal ini

diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan Kota

Yoyakarta.

UKL-UPL juga merupakan instrumen untuk merencanakan tindakan

preventif terhadap pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang

mungkin ditimbulkan oleh aktivitas pembangunan. Mengingat fungsinya

sebagai salah satu instrumen dalam perencanaan usaha atau kegiatan, UKL-

UPL tidak dilakukan setelah usaha atau kegiatan dilaksanakan melainkan

UKL-UPL dilakukan pada tahap studi kelayakan atau desain detail rekayasa.

Berdasarkan Pasal 15 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012, penyusunan

UKL-UPL dilakukan dengan mengisi formulir dengan format yang ditentukan

oleh pemerintah antara lain, identitas pemrakarsa, rencana usaha atau

kegiatan, dampak lingkungan yang akan terjadi, dan program pengelolaan dan

pemantauan lingkungan hidup, hal tersebut juga harus mendapat persetujuan

dari masyarakat wilayah hotel didirikan. Di samping persyaratan UKL-UPL

hotel ini sangat lemah secara normatif, kekuatan modal investor menjadi

kekuatan yang dapat mempengaruhi proses kelayakan UKL-UPL dalam

pembangunan hotel.

Kondisi ini dapat dilihat dari banyak dibangunnya hotel baru di

wilayah dengan kompleksitas persoalan lingkungan yang tinggi, seperti

kepadatan pemukiman, kondisi rentan air tanah, kemacetan lalu lintas ataupun

Page 97: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

82

adanya konflik dengan masyarakat. Keberadaan hotel di kawasan padat

pemukiman selain memberikan dampak positif berupa terbukanya lapangan

kerja bagi penduduk sekitar, juga menimbulkan dampak negatif, yaitu

semakin sempitnya kawasan terbuka hijau. Selain itu jika dilihat dari aspek

ketertiban dan keamanan keberadaan hotel di kawasan padat permukiman

menjadi rentan terjadinya tindak pidana, seperti praktek prostistusi, perjudian,

keramaian hiburan malam dan sebagainya. Keberadaan hotel juga berimplikasi

pada peningkatan aktifitas di kawasan perhotelan, termasuk di sektor

transportasi, sehingga cenderung menimbulkan kemacetan lalu lintas. Oleh

karena itu, pendirian hotel seharusnya mempertimbangkan aspek sarana dan

prasarana di bidang transportasi, di samping area parkir sehingga dapat

menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kompleksitas persoalan terkait pendirian

hotel tersebut tidak cukup diantisipasi oleh persyaratan UKL-UPL, meskipun

secara normatif rencana pendirian hotel tersebut hanya dipersyaratkan UKL-

UPL berdasarkan Peraturan Menteri LH No. 5 Tahun 2012 Tentang Jenis

rencana usaha atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL. Adanya

kompleksitas permasalahan tersebut mestinya diantisipasi dengan persyaratan

AMDAL, bukan UKL-UPL ungkap Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas

Perizinan Kota Yogyakarta.

Dalam rangka pencegahan dampak negatif pembangunan hotel di Kota

Yogyakarta, Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta berupaya mengendalikan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta

mengeluarkan Peraturan Walikota No. 77 Tahun 2013 Tentang Pengendalian

Page 98: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

83

Pembangunan Hotel. Sebenarnya sudah sangat jelas, bahwa Pemerintah Kota

Yogyakarta serius dalam menghentikan sementara izin mendirikan hotel,

karena kondisi perkembangan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta yang

berkembang sangat pesat dengan tingkat kemacetan arus lalu lintas di Kota

Yogyakarta sangat tinggi.

Namun efektivitas keseriusan Perwal dalam membatasi pembangunan

Hotel di Kota Yogyakarta memang pantas untuk dipertanyakan. Bukan hanya

jangka waktunya yang singkat dan tidak cukup untuk menata kembali

pembangunan kota, Perwal tersebut juga hanya menahan sejenak pendaftaran

izin membangun hotel, sementara Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk

hotel tetap bisa di proses dan diterbitkan kalau permohonan izin pendirian

hotel sudah diajukan sebelum tanggal 1 Januari 2014.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pengendalian persoalan

lingkungan berkenaan dengan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta yaitu

kuatnya tekanan modal yang besar dari investor dalam pembangunan hotel di

Yogyakarta sehingga dapat mempengaruhi berubahnya peraturan serta

kebijakan pemerintah dalam pemberian izin pendirian hotel. Pemerintah dapat

dengan mudah mengeluarkan izin pendirian hotel demi meningkatkan

pendapatan daerah.

Saat ini keluhan permasalahan dalam implemetasi perizinan

pembangunan hotel yang berkembang di Kota Yogyakarta menjadi tolak ukur

pemerintah dalam mengeluarkan perizinan pembangunan hotel. Karena

Page 99: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

84

dengan dikeluarkan perizinan pembangunan hotel tersebut masih

menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan warga masyarakat lah

yang paling merasakan dampaknya, meskipun pemerintah sudah

melaksanakan peraturan terkait perizinan dengan benar.

Page 100: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

diambil kesimpulan mengenai implementasi kebijakan mengenai perizinan

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta yakni sebagai berikut:

Pertama, Pembangunan hotel Di Kota Yogyakarta mengacu pada

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan

Gedung dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang

Pengendalian Pembangunan Hotel dalam prosedur, syarat dan proses

pelaksanaannya.

Kedua, Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dalam

mengimplementasikan kebijakan mengenai perizinan pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta yang mengacu pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor. 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota

Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel

cukup baik. Pemerintah selalu menerapkan peraturan tersebut dengan baik

dan benar. Para investor juga melaksanakan prosedur dan persyaratan sesuai

undang-undang yang berlaku dalam pengajuan permohonan izin

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Namun yang kurang dalam hal ini

ialah pelaksanaannya kadang tidak sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan

(IMB). Investor melaksanankan pembangunan tidak sesuai dengan IMB yang

dikeluarkan sehingga membuat pemerintah daerah harus memberhentikan

Page 101: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

86

proses pembangunan tersebut dan meminta pihak hotel mendaftarkan kembali

IMB yang sesuai. Dan implementasi tersebut masih banyak menimbulakan

dampak serta persepsi buruk masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah

kota Yogyakarta.

Ketiga, Dampak positif yang ditimbulkan akibat pembangunan hotel

di Kota Yogyakarta ialah

1) Adanya pembangunan hotel meningkatkan pendapatan asli daerah

(PAD) yang berupa pajak, retribusi ataupun pungutan-pungutan

lain.

2) Keberadaan hotel dapat menambah lapangan pekerjaan.

3) Keberadaan hotel mendukung pembangunan Kota Yogyakarta

sebagai kota pariwisata, karena hotel merupakan salah satu pilar

pengembangan pariwisata.

4) Pertumbuhan jumlah hotel dapat meningkatkan kegiatan ekonomi.

Sedangkan Dampak negatif yang dirasakan oleh warga masyarakat

Kota Yogyakarta akibat pembangunan hotel ialah kekeringan,

gangguan limbah, pencemaran air dan udara, kemacetan lalu lintas,

serta terganggunya kenyamanan dan ketenangan kehidupan

bermasyarakat mereka terutama pada saat beristirahat.

Keempat, Upaya yang dilakukan oleh pemeritah dalam mengatasi

dampak negatif akibat pembangunan Hotel di Kota Yogyakarta ialah dengan

Page 102: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

87

mengeluarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang

Pengendalian Pembangunan Hotel. Namun dalam kenyataannya upaya

tersebut masih belum optimal, karena masih banyak warga masyarakat yang

merasakan dampak negatif tersebut sampai saat ini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan oleh penulis, maka

penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

para pembaca dan pihak yang berkepentingan. Adapun saran tersebut, antara

lain sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta

a. Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta diharapkan lebih

memperhatikan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh

pembangunan hotel.

b. Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta tetap mempertahankan

implementasi kebijakan yang sudah cukup baik.

2. Untuk Investor Selaku Pemohon Izin

a. Investor diharapkan lebih memperhatikan kepentingan dan

kehidupan warga masyarakat disekitar pembangunan hotel.

b. Investor diharapkan lebih meningkatkan ketaatan dalam

menerapkan peraturan yang berlaku terkait dengan perizinan

pembangunan hotel.

Page 103: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

88

c. Investor diharapkan lebih selektif dalam memilih lahan yang akan

dibangun hotel sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang

sering terjadi.

Page 104: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

89

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Haryadi. (2011). Wasiat HB XI Yogyakarta Kota Republik. Yogyakarta:

Galangpress.

Bungin, Burhan. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Cholis, Aunurohman. (2007). Malioboro Soal Pembangunan Kawasan Pejalan

Kaki dan Dusta Proyek-proyek disana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamzah, Andy. (2005). Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar Grafika.

Harsono, Hanifah. (2002). Implementasi Keebijakan dan Politik. Jakarta: Rinheka

Karsa.

https://jogjaoradidol.wordpress.com/2014/09/24/20140925-jelajah-dan-diskusi-

dalam-rangka-kegiatan-gondolayu-ora-didol/#more-8

http://sorotjogja.com/ombudsman-telusuri-perizinan/

http://www.mongabay.co.id/2015/04/29/pembangunan-hotel-dan-mal-di-

yogyakarta-merusak-lingkungan-mengapa/

http://nurina-ayuningtyas.blogspot.com/2012/02/komitmen-organisasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/otonomi_daerah http://www.phrionline.com/page-search-results.html?s=yogyakarta

Indiahono, Dwiyanto. (2009). Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media.

Kansil, (2002). Pemerintah Daerah Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Nugroho, Iwan. (2011). Ekowisata Dan Pembangunan Berkelanjutan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Oka. (1983). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Page 105: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

90

Ridwan. (2003). Hukum Administrasi Negara.Yogyakarta: UII Press.

Siswanto, Sunarno. (2009). Hukum Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta:

Sinar Grafika.

Suharno. (2010). Dasar- Dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: UNY Press.

Suharto, Edi. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfa Beta.

Sujamto. (1984). Otonomi Daerah yang Nyata dan Bertanggung Jawab. Jakarta

Timur: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunggono, Bambang. (1994). Hukum Dan Kebijakasanaan Publik. Jakarta: Sinar

Grafika.

Susanto, Budi. (1994). Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta: Lembaga Studi Realino.

Sutedi, Adrian. (2011). Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik.

Jakarta: Sinar Grafika.

Usman, Nurdin. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Semarang:

GV Obor Pustaka.

Wahab, Abdul. (2004). Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakasanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaja. (2005). Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Winarno, Budi. (2007). Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Ridwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Page 106: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

91

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MENGENAI PERIZINAN

PEMBANGUNAN HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA

Pedoman wawancara untuk Pemerintah Daerah (Kepala Dinas Perijinan)

Kota Yogyakarta

1. Bagaimana langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk

menginformasikan regulasi mengenai syarat dan prosedur perizinan

pembangunan hotel kepada pengusaha?

2. Siapa atau instansi bagian apa yang bertugas menjelaskan mengenai tata

cara dan syarat perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta?

3. Apa saja pokok syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha sebagai

langkah perizinan pembangunan hotel?

4. Bagaimana cara Pemerintah Daerah melakukan pengawasan terhadap

proses pembangunan hotel?

5. Siapa dan instansi bagian apa bertugas melakukan pengawasan terhadap

proses pembangunan hotel tersebut?

6. Apakah ada pembicaraan antara Pemerintah Daerah dan pengusaha

mengenai model dan konsep hotel yang akan dibangun, terkait dengan

ketentuan pendirian bangunan atau gedung di Kota Yogyakarta?

7. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan pengawasan proses

pembangunan hotel tersebut, jika ada apa saja?

Page 107: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

92

8. Kendala apa saja yang paling sering ditemui saat melaksanakan tugas

pengawasan tersebut?

9. Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang perlindungan dampak

pembangunan hotel bagi warga masyarakat?

10. Bagaimana penerapan atau implementasi undang-undang tersebut?

11. Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel menyebabkan dampak

negatif bagi warga, siapakah yang harus bertanggung jawab?

12. Upaya apa yang dilakukan Pemerintah Derah untuk mencegah terjadinya

dampak-dampak negatif yang mungkin akan terjadi?

13. Ketika dalam suatu pengerjaan sebuah bangunan hotel terjadi suatu

kendala, apakah Pemerintah Daerah turut serta dalam mengatasi kendala

tersebut?

14. Apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengatasi kendala

tersebut?

15. Apa tujuan dari dikeluarkannya Peraturan Wali Kota No.77 Tahun 2013

pengendalian hotel?

16. Pengendalian hotel tersebut bertujuan untuk apa?

17. Sejak dan sampai kapan peraturan tersebut berlaku?

Page 108: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

93

Pedoman wawancara untuk Pengusaha Hotel Kota Yogyakarta

1. Bagaimana langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah daerah

untuk menginformasikan regulasi mengenai syarat dan prosedur

perizinan pembangunan hotel kepada calon pengusaha?

2. Siapa atau instansi bagian apa yang bertugas menjelaskan mengenai tata

cara dan syarat perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta?

3. Apa saja pokok syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha sebagai

langkah perizinan pembangunan hotel?

4. Apa saja kendala yang paling sering ditemui dalam proses pembangunan

hotel?

5. Apa saja upaya pemerintah dalam membantu mengatasi kendala

tersebut?

6. Bagaimana cara Pemerintah Daerah melakukan pengawasan terhadap

proses pembangunan hotel?

7. Siapa dan instansi bagian apa bertugas melakukan pengawasan terhadap

proses pembangunan hotel tersebut?

8. Apakah ada pembicaraan antara Pemerintah Daerah dan pengusaha

mengenai model dan konsep hotel yang akan dibangun, terkait dengan

ketentuan pendirian bangunan atau gedung di Kota Yogyakarta?

9. Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel menyebabkan dampak

negatif bagi warga, siapakah yang harus bertanggung jawab?

Page 109: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

94

10. Apakah dalam pra dan paska pembangunan hotel tersebut pengusaha

selalu menggunakan regulasi terkait sebagai acuan atau pedoman dalam

menjalankan usahanya?

11. Apakah ada isi dalam regulasi atau kebijakan tersebut yang memberatkan

pengusaha? Jika ada bagian mana dan apa sebabnya?

12. Upaya apa yang dilakukan pengusaha untuk mencegah terjadiya dampak-

dampak negatif yang mungkin akan terjadi?

13. Ketika dalam suatu pengerjaan sebuah bangunan hotel terjadi suatu

kendala, apakah Pemerintah Daerah turut serta dalam mengatasi kendala

tersebut?

14. Apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam membantu mengatasi

kendala tersebut?

Pedoman wawancara untuk Warga Masyarakat Kota Yogyakarta

1. Apa saja dampak yang dirasakan oleh warga dalam pra dan paska

pembangunan hotel di Kota Yogyakarta?

2. Dampak apa saja yang paling dirasakan oleh para warga?

3. Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang perlindungan dampak

pembangunan hotel bagi warga masyarakat?

4. Apakah penerapan atau implementasi undang-undang tersebut sudah

berjalan dengan baik?

5. Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel menyebabkan dampak

negatif bagi warga, siapakah yang bertanggung jawab?

Page 110: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

95

6. Upaya apa yang dilakukan Pemerintah Derah dan pengusaha dalam

mencegah terjadiya dampak-dampak negatif yang terjadi?

Page 111: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

96

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA

1. Narasumber : Setiyono, S.sos.

Jabatan :Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas

Perizinan

Pendidikan : S1

Waktu/Tempat : Senin dan Selasa (4/5 Oktober 2015)

Di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

a. Peneliti: Apa yang menjadi landasan perizinan pembangunan hotel di

Kota Yogyakarta?

Narasumber: Yang menjadi landasan dan mengatur proses perizinan

tersebut adalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun

2012 tentang Bangunan Gedung dan sekarang sudah ada peraturan

walikota yang sudah ditetapkan yaitu Peraturan Walikota Yogyakarta

Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel.

Semua prosedur dan syarat secara lengkap sudah ada disitu. Semua

mengacu paa undang-undang itu. Saya tinggal menjalankan sesuai

peraturan tersebut mbak.

b. Peneliti: Bagaimana langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah

daerah untuk menginformasikan regulasi mengenai syarat dan

prosedur perizinan pembangunan hotel kepada investor?

Narasumber: Langkah yang pertama melalui konsultasi kepada saya,

saya yang menguraikan dan menjelaskan kembali tentang apa yang

sudah ada pada peraturan perundang-undangan. Jadi investor bertemu

langsung dengan saya, berkonsultasi mengenai beberapa hal seperti

prosedur serta syarat-syarat yang harus dilaksanakan.

c. Peneliti: Apa saja pokok syarat yang harus dipenuhi oleh investor

sebagai langkah dikeluarkannya izin pembangunan hotel?

Narasumber: Semua sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Yang jelas harus ada bukti nyata pemenuhan persyaratan tadi mbak.

Page 112: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

97

Harus ada AMDAL, kajian lalulintas, persetujuan warga sekitar, dan

lain-lain. Dan jika pembangunan tersebut berkaitan dengan kawasan

cagar budaya, investor harus mengurus izin juga di Dinas Pariwisata.

Jadi ketika investor mau mendapatkan izin maka harus memenuhi

semua persyaratannya.

Peneliti: Apakah ada pihak hotel yang keberatan dengan prosedur dan

syarat sehingga akhirnya mereka melakukan negoisasi?

Narasumber: Ada mbak, tapi kami tolak. Kami tidak menerima

negoisasi. Semua prosedur dan syarat tetap harus sesuai peraturan

perundang-undangan. Persyaratan harus lengkap dan benar. Kalau

tidak sesuai ya tidak kami urus mbak.

Peneliti: Berapa lama proses pengeluaran izin tersebut ?

Narasumber: Untuk proses pembangunan hotel sendiri totalnya adalah

28 hari mbak. Karena hotel merupakan bangunan dengan hitungan

konstruksi. Jadi setelah 28 hari izin langsung kami keluarkan dan

kaami lakukan pengawasan.

Peneliti: Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus izin

pembangunan hotel?

Narasumber: Itu menurut restribusi yang ada diundang-undang

peraturan daerah No 3 Tahun 2013 tentang restribusi mbak. Semua

lengkap disana.

d. Peneliti: Bagaimana cara pemerintah daerah melakukan pengawasan

terhadap proses pembangunan hotel?

Narasumber: Terhadap izin yang sudah kami keluarkan, langsung kami

awasi. Yang mengawasi dari bidang pengawasan. Jika dalam 6 bulan

sejak izin keluar belum juga membangun, investor harus melakukan

peerpanjangan IMB. Jika belum membangun lagi maka diberi

kesempatan 2 kali 6 bulan. Jadi totalnya masa berlaku adalan 18

bulan. Dan pembangunan itu harus sesuai IMB yang sudah

dikeluarkan.

Page 113: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

98

Peneliti: Apakah dalam pelaksanaan ada hotel yang melanggar IMB

yang telah dikeluarkan?

Narasumber: Banyak mbak hotel yang melanggar. Harusnya kan

bangunan yang mereka buat harus sesuai IMB, setelah kami meninjau

ternyata bangunan beda. Dan mereka harus mendaftarkan IMB baru.

Kalau tidak membuat lagi ya izinnya kami cabut. Proses

mendaftarkannya pun harus dari awal prosesnya. Tapi kalau hanya

beberapa atau tidak banyak merubah, hotel hanya mengajukan gambar

kembali.

e. Peneliti: Apakah ada pembicaraan antara pemerintah daerah dan

investor mengenai model dan konsep hotel yang akan dibangun, terkait

dengan ketentuan pendirian bangunan atau hotel di Kota Yogyakarta?

Narasumber: Jadi sebelum mendaftar, investor harus mencari advis

planing yaitu informasi tata ruang kota, luas nya berapa, berapa

ketinggiannya, dan lain-lain, serta harus ada sertifikat terkait.

f. Peneliti: Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan pengawasan

terhadap proses pembangunan hotel tersebut, jika ada apa saja?

Narasumber: Kami tidak mengalami kesulitan, kami mengawasi

dengan dasar IMB yang kami keluarkan. Jadi ketika dalam

pengawasan kami menemui pembangunan yang tidak sesuai IMB,

maka kami berhentikan proses pembangunan tersebut dan investor

harus mengurus IMB yang baru. Banyak mbak investor yang ngeyel.

g. Peneliti: Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang

perlindungan dampak pembangunan hotel bagi warga masyarakat?

Narasumber: Waktu mencari IMB, syarat-syarat itu sudah diuji

mengenai dampak lingkungan hidup, dampak kemacetan dan dampak

lainnya oleh dinas terkait yang mengacu paa undang-udang lingkungan

hidup dan undang-unang lalu lintas. Dan semua itu atas persetujuan

masyarakat, masyarakat setuju atau tidak.

Page 114: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

99

h. Peneliti: Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel

menyebabkan dampak negatif bagi warga masyarakat, siapakah yang

bertanggung jawab?

Narasumber: Sebelum izin dikeluarkan pasti sudah ada kajian

lingkungan. Pasti akan diinformasikan kepada masyarakat di forum

sosialisasi terkait dampak yang akan ditimbulkan. Kalau masih terjadi

dampak, pasti lingkungannya tidak benar. Kemarin banyak keluhan

sumur kering. Waktu di tinjau oleh badan lingkungan hidup, apakah

sumur benar bermasalah? Masalah sumur itu uda diluar izin kami.

Karena sebelum izin syarat lingkungan harus sudah benar. Maka yang

mengurus ialah badan lingkungan hidup. Ternyata setelah dicek hotel

menggunakan tanah air dangkal. Dan akhirnya badan lingkungan

hidup menutup sumur tersebut. Lalu tindakan yang dilakukan

selanjutnya ialah memperbaiki izin pengeboran atau pemanfaatan di

dinas profinsi. Jadi harus sesuai dengan rekomendasi dinas PU-ESDM.

Kalau mengenai kemacetan itu sebelum membangun, dari pihak kajian

lalu lintas itu sudah menanyakan berapa kamar yang akan dibangun

dan kapasitas lahan parkir yang ada. Jadi jangan sampai memngganggu

kemacetan. Tapi dalam perjalanannya banyak hotel di daerah

prawirotaman, kusumanegara, malioboro dan derah lain yang masih

melanggar mbak sehingga kami banyak menerima keluhan dari

masyarakat.

Peneliti: Apakah ada layanan yang disediakan oleh Dinas Perizinan

untuk menampung keluhan masyarakat terkait dampak pembangunan

hotel?

Narasumber: Kami menyediakan layanan via email, telepon, surat,

dan bisa datang langsung kesini. Setelah kami menerima pengaduan

keluhan lalu kami tinjau langsung ke lapangan apakah benar atau tidak

keluhan tersebut. Yang melakukan pengecekan ialah bidang

pengaduan dan bidang pengawasan.

Page 115: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

100

i. Peneliti: Apa yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah

dampak-dampak negatif tersebut?

Narasumber: Pemerintah berusaha mengendalikan pembangunan hotel

mbak. Walikota mengeluarkan peraturan walikota No.77 Tahun 2013

tentang pengendalian hotel. Peraturan tersebut dibuat dengan tujuan

mengendalikan pendaftaran pengajuan izin pembangunan hotel selama

3 tahun. Sejak 1 januari 2014 sampai 31 desember 2016 kami tidak

menerima pendaftaran pembangunan hotel baru. Tapi pembangunan

masih tetap ada. Sebelum di keluarkannya peraturan walikota itu ada

104 izin yang masuk mbak. Yang sudah kami keluarkan 80, dan 24

masih proses sampai sekarang. Kami belum tau mbak peraturan

tersebut akan diperpanjang masa berlakuknya atau tidak. Karena kami

melihat situasi dan kondisi juga. Selama ini implementasinya berjalan

lancar dan tertib, banyak media yang memantau juga.

Page 116: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

101

TRANSKIP WAWANCARA

2. Narasumber : Novi Setiani

Jabatan : Pemohon Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Pendidikan : S1

Waktu/Tempat : Rabu (14 Oktober 2015)

Di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

a. Peneliti: Bagaimana langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah

daerah untuk menginformasikan regulasi mengenai syarat dan

prosedur perizinan pembangunan hotel kepada pihak hotel?

Narasumber: Waktu itu saya mau mendaftarakan IMB oleh bagian

kesekretariatan disuruh bertemu dengan Bapak Setiyono Saya

berkonsultasi dengan beliau dan menanyakan beberapa hal yang belum

jelas seperti syarat, langkahnya bagaimana, dan lain-lain. Jadi secara

lengkap dijelaskan oleh Bapak Setiyono. Tapi untuk hal tersebut saya

harus menunggu berjam-jam mbak, beliau sedang tugas dilapangan.

Padahal hari sebelumnya kami sudah janjian.

b. Peneliti: Apa saja pokok syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha

sebagai langkah perizinan pembangunan hotel?

Narasumber: Ribet mbak. Banyak sekali. Ini saya sudah membawa

beberapa syarat nya seperti desain bangunan, persetujuan warga

kampung daerah hotel yang akan dibangun, syarat administrasi, dan

syarat teknis lainnya. Ini saya mau konsultasikan dengan Bapak

setiyono sekalian menanyakan kekurangan-kekurangan syaratnya.

Soalnya syaratnya banyak sekali.

c. Peneliti: Apa saja kendala yang paling sering ditemui dalam proses

pembangunan hotel?

Narasumber: Paling berat adalah persetujuan warga kampung mbak,

itu merupakan kendala paling sulit bagi kami pihak hotel. Karena

warga sendiri pun mengalami pro dan kontra ketika kami akan

mendirikan bangunan hotel.

Page 117: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

102

Peneliti: Pro dan kontra seperti apa mbak?

Narasumber: karena melihat yang sudah-sudah banyak sumur yang

kekeringan akibat pembangunan hotel, warga jadi was-was. Tapi

warga juga banyak yang mendukung karena mereka bisa membuka

lapangan usaha baru dengan memanfaatkan hotel kami. Yahh namanya

manusia mbak pasti juga ingin mencari nafkah untuk memenuhi

kehidupan sehari-hari.

Peneliti: Lalu bagaimana caranya sehingga akhirnya pihak hotel

mendapatkan persetujuan dari warga masyarakat?

Narasumber: Dengan musyawarah kampung setempat mbak, kami

dibantu oleh pejabat wilayah setempat untuk menengahi, dan kami

harus memberikan janji dan jaminan untuk tidak memberikan dampak-

dampak seperti yang sudah sering mereka temui diwilayah lain.

d. Peneliti: Bagaimana cara pemerintah daerah melakukan pengawasan

terhadap proses pembangunan hotel?

Narasumber: Saya baru mengurus IMB nya mbak, jadi belum diawasi

karena belum mulai membangun, tetapi kemarin dari pihak dinas

sudah ada yang meninjau lahan kami.

Peneliti: Siapa dan instansi bagian apa yang meninjau?

Narasumber: Waduh saya kurng paham mbak. Yang jelas merelka

adalah bagian dari dinas perizinan. Bapak Setiyono juga turut hadir

waktu itu mbak.

e. Peneliti: Apakah ada pembicaraan antara pihak hotel dan pemerintah

daerah mengenai model dan konsep hotel yang akan dibangun terkait

dengan ketentuan mendirikan bangunan hotel yang berlaku?

Narasumber: Iya ada mbak, kebetulan saya sendiri yang melaksanakan

tugas ini. Saya menemui Bapak Setiyono dan memaparkan model hotel

yang akan saya ajukan pendaftaran IMB nya.

f. Peneliti: Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel

menyebabkan dampak bagi warga masyarakat, siapakah yang akan

bertanggung jawab?

Page 118: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

103

Narasumber: Karena saya belum mulai proses membangun jadi saya

belum tau mbak. Tapi untuk kedepannya yang jelas ketika itu

merugikan warga masyarakat sekitar ya kami dari pihak hotel akan

berusaha untuk membenahi dan mencegah dampak-dampak tersebut,

karena kan kemarin kaui sudah janji sama warga masyarakat sekitar.

Page 119: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

104

TRANSKIP WAWANCARA

3. Narasumber : Gregorius Septa

Jabatan : Pemohon Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Pendidikan : D3

Waktu/Tempat : Jumat (16 Oktober 2015)

Di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

a. Peneliti: Bagaimana langkah pertama yang dilakukan oleh

pemerintah daerah untuk menginformasikan regulasi mengenai syarat

dan prosedur perizinan pembangunan hotel kepada pihak hotel?

Narasumber: Jujur saya lupa-lupa ingat mbak, karena saya sudah

lama mengajukan pendaftaran ini. Seingat saya dulu Bapak Setiyono

sendiri yang menerangkan mengenai hal-hal tersebut.

b. Peneliti: Apa saja pokok syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha

sebagai langkah perizinan pembangunan hotel?

Narasumber: Syaratnya harus ada persetujuan warga, kajian lalu

lintas, kajian lingkungan, advis planing, gambar desain hotel,

sertifikat hak milik bangunan yang jelas, tata ruang kota, dan lain-lain

mbak. Banyak sekali styaratnya. Dan itu belum saya penuhi semua.

Jadi sampai saat ini izin yang saya ajukan belum dikeluarkan mbak.

Saya harus melengkapi syaratnya. Padahal saya sudah mendaftarkan

sejak bulan November 2013 lalu. Yaa semoga saja cepat selesai dan

lancar.

c. Peneliti: Apa saja kendala yang paling sering ditemui dalam proses

pembangunan hotel?

Narasumber: Saya kan belum membangun mbak, ini saja sudah

banyak kendala yang paling rumit tu mencari persetujuan warga dan

negoisasi dengan warga mbak. Ini yang belum selesai sampai

sekarang.

Peneliti: Kendala dalam hal apa pak?

Page 120: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

105

Narasumber: Jual beli tanah nya mbak, karena ada beberapa warga

yang masih ingin tinggal disitu dan transaksi tanahnya belum deal,

masih dalam proses mbak.

d. Peneliti: Bagaimana cara pemerintah daerah melakukan pengawasan

terhadap proses pembangunan hotel?

Narasumber: Kalau proses pembangunan kan belum berlangsung

mbak, sekarang belum mulai pengawasannya. Menunggu

persyaratannya lengkap dulu mbak.

e. Peneliti: Apakah ada pembicaraan antara pihak hotel dan pemerintah

daerah mengenai model dan konsep hotel yang akan dibangun terkait

dengan ketentuan mendirikan bangunan hotel yang berlaku?

Narasumber: Iya mbak, waktu pertama kesini saya membawa desain

konsep hotelnya. Lalu saya konsultasikan pada Bapak Setiyono. Dari

situ juga banyak perubahan mbak mengenai konsep hotel kami

setelah berkonsultasi.

f. Peneliti: Ketika dalam pra dan paska pembangunan hotel

menyebabkan dampak bagi warga masyarakat, siapakah yang akan

bertanggung jawab?

Narasumber: Sebisa mungkin kami pihak hotel akan bertanggung

jawab mbak. Tapi harapan kami hotel yang akan kami bangun tidak

menimbulkan ampak negatif, karena ini kami sedang mengupayakan

hotel yang sesuai dengan ketentuan sehingga kami berharap tidak

akan menimbilkan dampak.

Page 121: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

106

TRANSKIP WAWANCARA

4. Narasumber : Edo Suyoso

Jabatan : Warga Prawirotaman 2

Pendidikan : SLTA

Waktu/Tempat : Selasa (20 Oktober 2015)

Di Sellie Coffee Prawirotaman 2 Yogyakarta

a. Peneliti: Apa saja dampak yang dirasakan oleh warga dalam pra dan

paska pembangunan hotel di Kota Yogyakarta?

Narasumber: Kalau dampak yang dirasakan paling keliatan ya

keramaian mbak. Wilayah hotel jadi merasa terganggu karena sering

ada acara di hotel yang sebenarnya mengganggu ketenangan warga.

Salah satu contohnya suatu waktu hotel Greenhost mengadakan acara

opening art Jogja yang dilaksanakan di roof top hotel tersebut dan

beberapa warga mendatangi dan memprotes acara tersebut, sehingga

dengan terpaksa pihak hotel menghentikan acara yang ada. Selain itu

warga juga merasakan kesesakan jalan akibat lahan parkir hotel yang

kurang memadai sehingga sangat mengganggu aktivitas para warga

sekitar hotel. Apalagi kalau pagi hari kan sini ada pasar mbak, jadi

mobil tamu-tamu itu sangat mengganggu waktu mau parkir. Jadi

semrawut gitu mbak.

b. Peneliti: Apakah warga diajak berdiskusi mengenai rencana

pembangunan hotel tersebut?

Narasumber: Yang diajak diskusi cuma orang-orang tertentu mbak,

kebetulan saya tidak ikut karena tidak diajak. Saya Cuma dimintai

tanda tangan surat persetujuan aja mbak, begitu juga warga-warga

yang lain.

Peneliti: Lalu siapa saja yang diajak berunding pak?

Narasumber: Pak RT, Pak RW, sama beberapa perwakilan warga

mbak.

Page 122: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

107

c. Peneliti: Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang

perlindungan dampak-dampak pembangunan hotel?

Narasumber: Wah saya kurang paham soal itu mbak, seharusnya sih

ada. Kalau belum ada ya harus diadakan. Karena warga merasa

dirugikan sekali mbak.

d. Peneliti: Apakah pemerintah dan pihak hotel bertanggung jawab akan

dampak-dampak yang diakibatkan oleh pembangunan hotel?

Narasumber: Selama ini sih warga selalu protes, dan setelah diprotes

baru ditindak lanjuti mbak. Tapi ya tetap saja kami masih merasakan

dampaknya. Apalagi soal keramaian wilayah sini.

Page 123: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

108

TRANSKIP WAWANCARA

5. Narasumber : Nugroho Sadi

Jabatan : Warga Miliran

Pendidikan : D3

Waktu/Tempat : Kamis (22 Oktober 2015)

Di Kampung Miliran Yogyakarta

a. Peneliti: Apa saja dampak yang dirasakan oleh warga dalam pra dan

paska pembangunan hotel di Kota Yogyakarta?

Narasumber: Yang paling kerasa ya sumur kering kalau didaerah sini

mbak. Sumur-sumur warga mengalami kekeringan sejak didirikannya

Fave Hotel. Warga masyarakat banyak yang mengeluhkan hal itu,

bukan cuma saya mbak. Warga akhirnya sepakat untuk memprotes

pihak Fave Hotel namun tidak ada respon dari pihak hotel tersebut.

Akhirnya saya bersama beberapa warga sebagai perwakilan

memutuskan untuk berangkat ke Kantor Dinas Perizinan bermaksud

untuk memprotes hal tersebut pada pemerintah, akhirnya beberapa

hari kemudian pemerintah bersama Badan Lingkungan Hidup Kota

Yogyakarta mendatangi Fave Hotel untuk meninjau langsung keluhan

masyarakat. Ironisnya pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan

Lingkungan Hidup malah beragumen membenarkan operasional hotel

karena dinilai sudah tepat mengambil sumber air dalam yang tidak

akan menganggu air sumber air dangkal masyarakat. Padahal jelas-

jelas sumur warga terdampak menjadi kering mbak.

b. Peneliti: Apakah warga diajak berdiskusi mengenai rencana

pembangunan hotel tersebut?

Narasumber: Iya mbak, kami warga diajak berembuk soal rencana

pembangunan itu. Diberi tau tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pembangunan hotel itu dan dampak-dampak tak terduganya mbak.

Peneliti: hal-hal yang berkaitan contohnya apa pak?

Page 124: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

109

Narasumber: Ya soal gambar bangunan, tingkat berapa, apa saja yang

ada dalam hotel, gangguan apa saja yang mungkin terjadi sama

perkenalan-perkenalan gitu mbak.

Peneliti: Siapa saja yang diajak berdiskusi pak?

Narasumber: Waktu itu ada saya, Pak RT dan Bu RW, pak lurah sama

beberapa warga yang deket-deket sini mbak.

Peneliti: Semua menyetujui akan pembangunan hotel itu pak?

Narasumber: Tidak mbak, banyak perdebatan disitu, saya salah satu

yang kurang setuju mbak, saya takut warga kena dampak seperti yang

ada diberita.

Peneliti: lalu bagaimana penyelesaiannya pak sehingga bisa berdiri

hotel tersebut?

Narasumber: Ya kami para warga akhirnya berdiskusi mbak tentang

dampak baik dam buruknya. Kalau dampak baiknya kan warga bisa

tambah lapangan pekerjaan baru dengan adanya hotel tersebut. Ya

saya berusaha sepakat sambil melihat kedepannya. Ternyata cukup

mengganggu kalau menurut saya. Wilayahnya udah tidak senyaman

dulu, sering rame dan macet mbak, soalnya kan jalannya kecil.

c. Peneliti: Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang

perlindungan dampak-dampak pembangunan hotel?

Narasumber: undang-undangnya saya kurang paham mbak, yangg

jelas kami warga hanya pegang janji pimpinan-pimpinan hotel itu

mbak, kan udah ada surat persetujuan sebelumnya mbak.

d. Peneliti: Apakah pemerintah dan pihak hotel bertanggung jawab akan

dampak-dampak yang diakibatkan oleh pembangunan hotel?

Narasumber: Janjinya sih bertanggung jawab mbak, tapi waktu

beberapa warga komlain soal keramaian acara art jog itu, pimpinannya

malah seakan-akan melarikan diri dan nyuruh pegawainya buat

nemuin warga, kayak tidak ada tanggung jawabnya mbak, sampai

akhirnya warga marah-marah dan otel membubarkan acara tersebut.

Page 125: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

110

TRANSKIP WAWANCARA

6. Narasumber : Andy Prayuda

Jabatan : HRD Hotel Abadi (PT. Mendut Nusantara)

Pendidikan : D3

Waktu/Tempat : Kamis (29 Oktober 2015)

Di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

a. Peneliti: Apakah bangunan yang ada ini merupakan bagian dari Hotel

Abadi?

Narasumber: Ya betul mbak, tujuan bangunan ini adalah untuk

memperluas bagian depan hotel dan menambahkan sebagai ruang

mesin ATM.

b. Peneliti: Kenapa pembangunan tidak dilanjutkan pak? Padahal IMB

sudah diterbitkan

Narasumber: Sebenarnya kami ingin segera menyelesaikan, namun

ada sedikit masalah financial dengan kontraktornya mbak, jadi

terpaksa kami hentikan dulu. Itu pun IMB nya sudah saya perpanjang

sampai 2 kali dan sampai masa berlakunya sekarang sudah habis lagi

mbak.

c. Peneliti: Lalu bagaimana dengan kelanjutan bangunan tersebut pak?

Narasumber: pasti kami akan selesaikan pembangunan ini mbak,

karena ini menyangkut estetika penampakan bangunan hotel kami

juga, kan terlihat aneh juga kalau berantakan seperti ini. Dalam waktu

dekat ini saya akan mengurus kembali IMB yang baru untuk

melanjutkan pembangunan sesuai rencana awal kami.

Page 126: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

111

Lampiran 3

DOKUMENTASI

Gambar 1

Gedung Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 2

Standing Banner Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta

Page 127: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

112

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 3

Jenis Pelayanan Perizinan Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada 5 Oktober 2015)

Gambar 4

Papan Bagan Prosedur Pelayanan Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Page 128: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

113

Gambar 5

Papan Bagan Layanan Pengaduan Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 6

Bagian Informasi Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Page 129: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

114

Gambar 7

Kepala Bidang Pelayanan Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 8

Loket bagian Pendaftaran Pengajuan Perizinan Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Page 130: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

115

Gambar 9

Loket bagian Pengambilan Surat Perizinan Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 10

Formulir Penaftaran Kantor Dinas Perizinan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Page 131: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

116

Gambar 11

Data IMB yang telah diterbitkan

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 12

Data Pengajuan IMB yang masih dalam proses

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 5 Oktober 2015)

Page 132: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

117

Gambar 13

Palang IMB PT. Mendut Nusantara Hotel yang sudah habis masa

berlakunya

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 29 Oktober 2015)

Gambar 14

Bangunan PT. Mendut Nusantara Hotel yang sudah habis masa berlaku

IMB nya

(Dokumentasi Pribadi, diambil pada tanggal 29 Oktober 2015)

Page 133: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

118

Gambar 15

Peninjauan Lapangan Oleh Bidang Pengawasan Kantor Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta

(Dokumentasi Dinas Perizinan)

Gambar 16

Kondisi parkiran kendaraan pengunjung Greenhost hotel yang memakai

jalan umum karena kurangnya lahan parkir yang diseiakan oleh hotel

(Dokumentasi pribadi, diambil pada tanggal 21 Oktober 2015)

Page 134: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

119

Page 135: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

120

Gambar 17

Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan

(Dokumentasi Dinas Perizinan)

Page 136: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

121

Page 137: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

122

Page 138: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIZINAN …eprints.uny.ac.id/30574/2/1. Skripsi Full 11401241030.pdf · Dosen-dosenku PKnH yang ku kasihi, ... yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

123

Gambar 18

Peraturan Walikota Nomor 77 Tahun 2013

(Dokumentasi Dinas Perizinan)