IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE

DALAM BERAGAM PERSPEKTIFDALAM BERAGAM PERSPEKTIF

SUGIYANTO, SH, MPASUGIYANTO, SH, MPA

SEMINAR SEHARI “GOOD GOVERNANCE DAN PENERAPANNYA DI INSPEKSTORAT SEMINAR SEHARI “GOOD GOVERNANCE DAN PENERAPANNYA DI INSPEKSTORAT JENDRAL DEPARTEMEN KEUANGAN”, DEPARTEMEN KEUANGAN, JENDRAL DEPARTEMEN KEUANGAN”, DEPARTEMEN KEUANGAN,

JAKARTA, 15 AGUSTUS 2006 JAKARTA, 15 AGUSTUS 2006

PENDAHULUANPENDAHULUAN

PERLU KESATUAN PERSEPSIPERLU KESATUAN PERSEPSI

ANTARA ISTILAH ANTARA ISTILAH GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE DENGAN DENGAN PEMERINTAHAN YANG BAIKPEMERINTAHAN YANG BAIK

ANTARA ANTARA GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE DENGANDENGAN GOOD/CLEAN GOVERNMENTGOOD/CLEAN GOVERNMENT

GOOD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARAHUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1) (1)

PARAMETER ’BAIK’ BAGI PEMERINTAHAN DALAM KONTEKS PARAMETER ’BAIK’ BAGI PEMERINTAHAN DALAM KONTEKS HUKUM ADMINISTRASI NEGARAHUKUM ADMINISTRASI NEGARA

TOLOK UKUR UNTUK MENILAI TINDAKAN TOLOK UKUR UNTUK MENILAI TINDAKAN NEGARA/PEMERINTAH APAKAH SEJALAN ATAUKAH TIDAK NEGARA/PEMERINTAH APAKAH SEJALAN ATAUKAH TIDAK DENGAN TUJUAN NEGARA DENGAN MENGGUNAKAN ASAS-ASAS DENGAN TUJUAN NEGARA DENGAN MENGGUNAKAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK/AAUPB (UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK/AAUPB (ALGEMENE ALGEMENE BEGINSELEN VAN BEHOORLIJK BESTUURBEGINSELEN VAN BEHOORLIJK BESTUUR/)/)

DI INDONESIA BELUM ADA PERATURAN PERUNDANG-DI INDONESIA BELUM ADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG AAUPBUNDANGAN TENTANG AAUPB

AAUPB HARUS DIPANDANG SEBAGAI NORMA-NORMA HUKUM AAUPB HARUS DIPANDANG SEBAGAI NORMA-NORMA HUKUM TIDAK TERTULIS YANG SENANTIASA HARUS DITAATI OLEH TIDAK TERTULIS YANG SENANTIASA HARUS DITAATI OLEH PEMERINTAHPEMERINTAH

IDENTIFIKASI AAUPBIDENTIFIKASI AAUPB

BERDASARKAN PERTANYAAN HAKIM PADA BERDASARKAN PERTANYAAN HAKIM PADA SAAT MENANGANI SENGKETA ADMINISTRASI SAAT MENANGANI SENGKETA ADMINISTRASI NEGARA NEGARA (10 AZAS)(10 AZAS)

YURISPRUDENSI AROB (PERADILAN YURISPRUDENSI AROB (PERADILAN ADMINISTRASI BELANDA) ADMINISTRASI BELANDA) (10 AZAS)(10 AZAS)

PENDAPAT BERBAGAI PAKARPENDAPAT BERBAGAI PAKAR

GOOD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARAHUKUM ADMINISTRASI NEGARA (2) (2)

AAUPBAAUPB

1.1. AZAS “FAIR PLAY”AZAS “FAIR PLAY”2.2. AZAS KECERMATAN (CAREFULNESS)AZAS KECERMATAN (CAREFULNESS)3.3. AZAS KEPASTIAN HUKUM (LEGAL SECURITY)AZAS KEPASTIAN HUKUM (LEGAL SECURITY)4.4. AZAS KESEIMBANGAN (PROPORTIONALITY)AZAS KESEIMBANGAN (PROPORTIONALITY)5.5. AZAS PERSAMAAN (EQUALITY)AZAS PERSAMAAN (EQUALITY)6.6. AZAS KEWENANGAN (COMPETENCY)AZAS KEWENANGAN (COMPETENCY)7.7. AZAS LARANGAN “AZAS LARANGAN “DETOURNEMENT DE PROCEDURE”DETOURNEMENT DE PROCEDURE”8.8. AZAS MOTIVASI UNTUK SETIAP KEPUTUSAN PANGREH AZAS MOTIVASI UNTUK SETIAP KEPUTUSAN PANGREH

(MOTIVATION)(MOTIVATION)9.9. AZAS MENIADAKAN AKIBAT-AKIBAT SUATU KEPUTUSAN AZAS MENIADAKAN AKIBAT-AKIBAT SUATU KEPUTUSAN

YANG BATALYANG BATAL10.10. AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN UMUM (PUBLIC AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN UMUM (PUBLIC

SERVICESERVICE

AAUPB MENURUT AROBAAUPB MENURUT AROB

1.1. AZAS PERTIMBANGAN (motiveringsbeginsel) AZAS PERTIMBANGAN (motiveringsbeginsel) 2.2. AZAS KECERMATAN (zorgvuldigheidsbeginsel)AZAS KECERMATAN (zorgvuldigheidsbeginsel)3.3. AZAS KEPASTIAN HUKUM (rechtszekerheidsbeginsel)AZAS KEPASTIAN HUKUM (rechtszekerheidsbeginsel)4.4. AZAS KEPERCAYAAN ATAU AZS MENANGGAPI HARAPAN AZAS KEPERCAYAAN ATAU AZS MENANGGAPI HARAPAN

YANG TELAH DITIMBULKAN (vertouwens of beginsel van YANG TELAH DITIMBULKAN (vertouwens of beginsel van opgewekte verwachtingen)opgewekte verwachtingen)

5.5. AZAS PERSAMAAN (gelijkheidsbeginsel)AZAS PERSAMAAN (gelijkheidsbeginsel)6.6. AZAS KESEIMBANGAN (ovenwichtigheidsbeginsel)AZAS KESEIMBANGAN (ovenwichtigheidsbeginsel)7.7. AZAS KEWENANGAN (behoegheidsbeginsel)AZAS KEWENANGAN (behoegheidsbeginsel)8.8. AZAS FAIR PLAY (beginsel van fair play)AZAS FAIR PLAY (beginsel van fair play)9.9. AZAS LARANGAN “DETOURNEMENT DE POUVOIR” (het AZAS LARANGAN “DETOURNEMENT DE POUVOIR” (het

verbod detournement de pouvoir) verbod detournement de pouvoir) 10.10. AZAS LARANGAN BERTINDAK SEWENANG-WENANG (het AZAS LARANGAN BERTINDAK SEWENANG-WENANG (het

verbod van willekeur)verbod van willekeur)

UUAPB (PAKAR LAINNYA)UUAPB (PAKAR LAINNYA) S.F.MARBUN :S.F.MARBUN :

1.1. AZAS PERSAMAANAZAS PERSAMAAN2.2. AZAS KESEIMBANGAN, KESERASIAN DAN AZAS KESEIMBANGAN, KESERASIAN DAN

KESELARASANKESELARASAN3.3. AZAS MENGHORMATI DAN MEMBERIKAN AZAS MENGHORMATI DAN MEMBERIKAN

HAKNYA SETIAP ORANGHAKNYA SETIAP ORANG4.4. AZAS GANTI RUGI KARENA KESALAHANAZAS GANTI RUGI KARENA KESALAHAN5.5. AZAS KECERMATANAZAS KECERMATAN6.6. AZAS KEPASTIAN HUKUM AZAS KEPASTIAN HUKUM 7.7. AZAS KEJUJURANG DAN KETERBUKAANAZAS KEJUJURANG DAN KETERBUKAAN8.8. AZAS LARANGAN MENYALAHGUNAKAN AZAS LARANGAN MENYALAHGUNAKAN

WEWENANGWEWENANG9.9. AZAS LARANGAN SEWENANG-WENANGAZAS LARANGAN SEWENANG-WENANG10.10. AZAS KEPERCAYAAN ATAU KEWAJARANAZAS KEPERCAYAAN ATAU KEWAJARAN11.11. AZAS MOTIVASIAZAS MOTIVASI12.12. AZAS KEPANTASAN DAN KEWAJARANAZAS KEPANTASAN DAN KEWAJARAN13.13. AZAS PERTANGGUNGJAWABANAZAS PERTANGGUNGJAWABAN14.14. AZAS KEPEKAANAZAS KEPEKAAN15.15. AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN

UMUMUMUM16.16. AZAS KEBIJAKSANAANAZAS KEBIJAKSANAAN17.17. AZAS ITIKAD BAIKAZAS ITIKAD BAIK

PROF.KUNTJORO PURBOPRANOTO :PROF.KUNTJORO PURBOPRANOTO :

AZAS KEPASTIAN HUKUMAZAS KEPASTIAN HUKUM AZAS KESEIMBANGANAZAS KESEIMBANGAN AZAS KESAMAAN AZAS KESAMAAN AZAS BERTINDAK CERMATAZAS BERTINDAK CERMAT AZAS MOTIVASI UNTUK SETIAP KEPUTUSAN AZAS MOTIVASI UNTUK SETIAP KEPUTUSAN

PANGREHPANGREH AZAS JANGAN MENCAMPURADUKKAN AZAS JANGAN MENCAMPURADUKKAN

KEWENAGANKEWENAGAN AZAS PERMAINAN YANG LAYAKAZAS PERMAINAN YANG LAYAK AZAS KEADILAN ATAU KEWAJARANAZAS KEADILAN ATAU KEWAJARAN AZAS MENANGGAPI PENGHARAPAN YANG AZAS MENANGGAPI PENGHARAPAN YANG

WAJARWAJAR AZAS MENIADAKAN AKIBAT-AKIBAT SUATU AZAS MENIADAKAN AKIBAT-AKIBAT SUATU

KEPUTUSAN YANG BATALKEPUTUSAN YANG BATAL AZAS PERLINDUNGAN ATAS PANDANGAN AZAS PERLINDUNGAN ATAS PANDANGAN

HIDUP (CARA HIDUP) PRIBADIHIDUP (CARA HIDUP) PRIBADI AZAS KEBIJAKSANAANAZAS KEBIJAKSANAAN AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN AZAS PENYELENGGARAAN KEPENTINGAN

UMUMUMUM

GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE DALAM DALAM PERSPEKTIF PERSPEKTIF SEKTOR EKONOMISEKTOR EKONOMI (1) (1)

PEMAKNAAN GOVERNANCE DALAM DUNIA USAHA/PRIVAT DAN PEMAKNAAN GOVERNANCE DALAM DUNIA USAHA/PRIVAT DAN TRANSFORMASINYA KE SEKTOR PUBLIKTRANSFORMASINYA KE SEKTOR PUBLIK

GOVERNANCEGOVERNANCE PERTAMA KALI DIGUNAKAN DI DUNIA USAHA ATAU KORPORAT PERTAMA KALI DIGUNAKAN DI DUNIA USAHA ATAU KORPORAT (PASCA PERANG DUNIA KEDUA)(PASCA PERANG DUNIA KEDUA)

DIINTRODUSIR DIINTRODUSIR GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PENGELOLAAN PENGELOLAAN USAHA HARUS BENAR-BENAR MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA PEMILIKNYAUSAHA HARUS BENAR-BENAR MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA PEMILIKNYA

PRINSIP UTAMA GCGPRINSIP UTAMA GCG• AKUNTABILITASAKUNTABILITAS• TRANSPARANSITRANSPARANSI• FAIRNESSFAIRNESS• RESPONSIBILITASRESPONSIBILITAS• RESPONSIVITASRESPONSIVITAS

GCG MEREMBET KE GCG MEREMBET KE SECTOR PUBLICSECTOR PUBLIC (AKHIR 1980-AN) (AKHIR 1980-AN) REINVENTING REINVENTING GOVERNMETGOVERNMET (OMBORNE & GEBBLER 1992) (OMBORNE & GEBBLER 1992)

GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF DALAM PERSPEKTIF SEKTOR EKONOMISEKTOR EKONOMI (2) (2)

GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE (GG) SEBAGAI PARAMETER KEBERHASILAN PEMANFAATAN (GG) SEBAGAI PARAMETER KEBERHASILAN PEMANFAATANSUMBERDAYASUMBERDAYA

KONSEP KONSEP GGGG MENJADI POPULAR DAN MENJADI POPULAR DAN LEMBAGA-LEMBAGA DUNIA SEPERTI PBB, LEMBAGA-LEMBAGA DUNIA SEPERTI PBB, BANK DUNIA, DAN IMF MELETAKKAN GG SEBAGAI KRITERIA NEGARA-NEGARA YANG BANK DUNIA, DAN IMF MELETAKKAN GG SEBAGAI KRITERIA NEGARA-NEGARA YANG “BAIK” DAN “BERHASIL DALAM PEMBANGUNAN”“BAIK” DAN “BERHASIL DALAM PEMBANGUNAN”, BAHKAN DIJADIKAN “SEMACAM” , BAHKAN DIJADIKAN “SEMACAM” KRITERIA UNTUK MEMPEROLEH BANTUAN OPTIMALKRITERIA UNTUK MEMPEROLEH BANTUAN OPTIMAL

GG GG DIBERI PENGERTIAN SEBAGAI “DIBERI PENGERTIAN SEBAGAI “TATA PENGELOLAAN SUMBERDAYA YANG TATA PENGELOLAAN SUMBERDAYA YANG DIMILIKI SUATU NEGARA (ATAU DAERAH) UNTUK MENCAPAI TUJUAN NEGARA DIMILIKI SUATU NEGARA (ATAU DAERAH) UNTUK MENCAPAI TUJUAN NEGARA SEOPTIMAL MUNGKIN OLEH TIGA AKTOR/PILAR UTAMA (1) PEMERINTAH – SEOPTIMAL MUNGKIN OLEH TIGA AKTOR/PILAR UTAMA (1) PEMERINTAH – (2)PENGUSAHA – DAN (3) MASYARAKAT/RAKYAT, SECARA KOOPERATIF DAN (2)PENGUSAHA – DAN (3) MASYARAKAT/RAKYAT, SECARA KOOPERATIF DAN SINERJIKSINERJIK””

9 KARAKTERISTIK GG 9 KARAKTERISTIK GG PARTISIPATIONPARTISIPATION RULE OF LAWRULE OF LAW TRANSPARENCYTRANSPARENCY RESPONSIVENESSRESPONSIVENESS CONSENSUS ORIENTATIONCONSENSUS ORIENTATION EQUITYEQUITY EFFECTIVENESS AND EFFICIENCYEFFECTIVENESS AND EFFICIENCY ACCOUNTABILITYACCOUNTABILITY STRATEGIC VISIONSTRATEGIC VISION

GOOD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE DALAM DALAM PERSPEKTIFPERSPEKTIF BEST PRACTICES BEST PRACTICES

AAUPB AAUPB BERANGKAT DARI PANDANGAN DASAR BAHWA BERANGKAT DARI PANDANGAN DASAR BAHWA NEGARA YANG BAIK ADALAH NEGARA YANG MAMPU NEGARA YANG BAIK ADALAH NEGARA YANG MAMPU MENGELUARKAN BERBAGAI PRODUK KEPUTUSAN MENGELUARKAN BERBAGAI PRODUK KEPUTUSAN ADMINISTRASI YANG BAIK ADMINISTRASI YANG BAIK

++WORLD BANKWORLD BANK BERTOLAK DARI PANDANGAN DASAR BERTOLAK DARI PANDANGAN DASAR BAHWA NEGARA YANG BAIK ADALAH NEGARA YANG BAHWA NEGARA YANG BAIK ADALAH NEGARA YANG MAMPU MENGELOLA RESORCE YANG DIMILIKNYA BAGI MAMPU MENGELOLA RESORCE YANG DIMILIKNYA BAGI KEPENTINGAN BAGI NEGARA DAN WARGANEGARANYAKEPENTINGAN BAGI NEGARA DAN WARGANEGARANYA SECARA OPTIMAL SECARA OPTIMAL

++PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIP MENGENAI MENGENAI PENGELOLAAN LIGKUNGAN PENGELOLAAN LIGKUNGAN HIDUP, PRINSIP KESETRAAN JENDER HIDUP, PRINSIP KESETRAAN JENDER DAN SEBAGAINYADAN SEBAGAINYA

INDIKATOR GOOD INDIKATOR GOOD GOVERNANCE (BAPPENAS)GOVERNANCE (BAPPENAS)

1.1. VISIONARYVISIONARY2.2. OPENNESS & TRANSPARENCYOPENNESS & TRANSPARENCY3.3. PARTICIPATIONPARTICIPATION4.4. ACCOUNTABILITYACCOUNTABILITY5.5. RULE OF LAWRULE OF LAW6.6. DEMOCRACY DEMOCRACY 7.7. PROFESSIONALISM & COMPETENCYPROFESSIONALISM & COMPETENCY8.8. RESPONSIVENESSRESPONSIVENESS9.9. EFFICEIENCY &EFFECTIVENESSEFFICEIENCY &EFFECTIVENESS10.10. DECENTRALIZATIONDECENTRALIZATION11.11. PRIVATE SECTOR & CIVIL SOCIETY PARTNERSHIPPRIVATE SECTOR & CIVIL SOCIETY PARTNERSHIP12.12. COMMITMENT TO REDUCE INEQUALITYCOMMITMENT TO REDUCE INEQUALITY13.13. COMMITMENT TO ENVIRONMENTAL PROTECTIONCOMMITMENT TO ENVIRONMENTAL PROTECTION14.14. COMMITMENT TO FAIR MARKETCOMMITMENT TO FAIR MARKET

ANALISIS PROSPEK IMPLEMENTASI ANALISIS PROSPEK IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DI LINGKUNGAN GOOD GOVERNANCE DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGANDEPARTEMEN KEUANGAN (1) (1)

TAHAPAN GELOMBANG PERUBAHANTAHAPAN GELOMBANG PERUBAHAN PERADABAN GLOBALPERADABAN GLOBAL

PERADABAN AGRARISPERADABAN AGRARIS PERADABAN INDUSTRIPERADABAN INDUSTRI PERADABAN INFORMASIPERADABAN INFORMASI PERADABAN PRODUKTIVITASPERADABAN PRODUKTIVITAS PERADABAN IMAJINASIPERADABAN IMAJINASI

KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK DARI PERPEKTIF KEUANGAN KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK DARI PERPEKTIF KEUANGAN DAN GOOD GOVERNANCEDAN GOOD GOVERNANCE

KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI FORMAT ADMINISTRASI PUBLIK KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI FORMAT ADMINISTRASI PUBLIK INDIKATOR KEBERHASILANNYA INDIKATOR KEBERHASILANNYA BISA DIUKUR DARI KAIDAH-BISA DIUKUR DARI KAIDAH-KAIDAH DAN PARAMETER ADMINISTRASI YAKNI EFISIENSI DAN KAIDAH DAN PARAMETER ADMINISTRASI YAKNI EFISIENSI DAN EFEKTIVITASEFEKTIVITAS

ORIENTASI DARI KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH ORIENTASI DARI KEBIJAKAN PUBLIK ADALAH KEHIDUPAN DAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MANUSIA (MASYARAKAT) YANG BERKUALITASPENGHIDUPAN MANUSIA (MASYARAKAT) YANG BERKUALITAS, , DAN DAMPAKNYA MAMPU MENDUKUNG KEGIATAN PENYE-DAN DAMPAKNYA MAMPU MENDUKUNG KEGIATAN PENYE-LENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA, KELANGSUNGAN DAN LENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA, KELANGSUNGAN DAN PERKEMBANGAN HIDUP NEGARAPERKEMBANGAN HIDUP NEGARA

PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM KONTEKS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM KONTEKS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN DARI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN DARI SUDUT APARATUR PEMERINTAHAN PADA DASARNYA ADALAH SUDUT APARATUR PEMERINTAHAN PADA DASARNYA ADALAH KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK (KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE DELIVERY), PUBLIC SERVICE DELIVERY), DENGAN PARADIGMA DENGAN PARADIGMA ‘‘PELAYANAN ADALAH AWAL PELAYANAN ADALAH AWAL KEBERDAYAAN MASYARAKATKEBERDAYAAN MASYARAKAT’’, , SESUAI DENGAN FITRAH ATAU SESUAI DENGAN FITRAH ATAU KONSEP UNIVERSALNYA BIROKRAT SEBAGAI KONSEP UNIVERSALNYA BIROKRAT SEBAGAI PUBLIC SERVANTPUBLIC SERVANT

ANALISIS PROSPEK IMPLEMENTASI GOOD ANALISIS PROSPEK IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DI LINGKUNGAN GOVERNANCE DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGANDEPARTEMEN KEUANGAN (2) (2)

GRADASI DAN SIKLUS PELAYANAN PUBLIK SEBAGAI GRADASI DAN SIKLUS PELAYANAN PUBLIK SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN NEGARA SUMBER KEHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN NEGARA

INPUT

Pajak

Hibah

PNBP

R

APBN

KONVERSI(PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA)

BELANJA PELAYANAN

— Sektor/UrusanPemerintah / Fungsi :

- pelayanan umum- ketertiban ,

keamanan danpertahanan

- ekonomi- lingkungan hidup- perumahan dan

fasum- kesehatan- pariwisata- budaya- pendidikan- sosial dsb .

— Sifat Ekonomi- belanja pegawai- belanja barang- modal- bunga- subsidi- hibah- bantuan sosial , dll

— Organisas i- Sesuai sasaran

organisasiPemerintah Pusatdan Daerah

1. Spending( memberdayakanmasyarakat ) :

- Dunia Usaha : memproduksikebutuhan hidupmanusia , sekaligusmenyediakanlapangan kerja .

- Masyarakat : terdidik , sehat , kompetensi Siap masuklapangan kerjauntuk memperolehincome

2. Instrument Pajak- Pajak Reboisasi

melaluipelayananperijinan HPH, dsb .

- Instansi PemungutPajak , Bea Cukai

3. Earning (PNBP)- BUMN- BUMD

—OrganisasiPemerintahanberjalan- mantap- profesional- akuntabel ,

dsb .

— Tujuan Sektor /UrusanPemerintahtercapai

— PembelajaranAnggaran- tepat guna- efisien-

Reboisasimelaluipelayananperijinan HPH, dsb .

- Instansi PemungutPajak , Bea Cukai

3. Earning (PNBP)- BUMN- BUMD

—OrganisasiPemerintahanberjalan- mantap- profesional- akuntabel ,

dsb .

— Tujuan Sektor /UrusanPemerintahtercapai

— PembelajaranAnggaran- tepat guna- efisien- efektif- bersih KKN- akuntabel

Dunia UsahaProduksiEkonomi NilaiTambah tumbuhberkembang

Rakyat : terseraplapangan kerjadan punyaIncome

OUTPUT

Pajak

Hibah

PNBP

KINERJA PEMERINTAH PENDAPATAN

PENUTUPPENUTUP ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN

PEMERINTHAN NEGARA YANG FORMATNYA ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTHAN NEGARA YANG FORMATNYA ADALAH KEBIJAKAN PUBLIK, DALAM KONSEP PUBLIK, DALAM KONSEP GOOD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE PADA DASARNYA PADA DASARNYA ADALAH ADALAH TATA PENGELOLAAN SUMBERDAYA YANG DIARAHKAN PADA TATA PENGELOLAAN SUMBERDAYA YANG DIARAHKAN PADA TERCAPAINYA KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG TERCAPAINYA KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERKUALITASBERKUALITAS, SEHINGGA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK , SEHINGGA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN PENYELENGGARAAN DAN MENDUKUNG KELANGSUNGAN PENYELENGGARAAN DAN PERTUMBUHAN NEGARA SENDIRIPERTUMBUHAN NEGARA SENDIRI

PENCIPTAAN PENGHIDUPAN ATAU SUMBER PENGHIDUPAN PENCIPTAAN PENGHIDUPAN ATAU SUMBER PENGHIDUPAN MASYARAKAT DAN NEGARA YANG BERKUALITAS TERGANTUNG PADA MASYARAKAT DAN NEGARA YANG BERKUALITAS TERGANTUNG PADA KEMAMPUAN TIGA PILAR ATAU KEMAMPUAN TIGA PILAR ATAU STAKEHOLDERS STAKEHOLDERS NEGARA NEGARA BEKERJASAMA SECARA SINERJIKBEKERJASAMA SECARA SINERJIK DALAM MEMANFAATKAN RESOURCES DALAM MEMANFAATKAN RESOURCES YANG DIMILIKI SECARA PRODUKTIFYANG DIMILIKI SECARA PRODUKTIF

APLIKASI GOOD GOVERNANCE MENGHENDAKI APLIKASI GOOD GOVERNANCE MENGHENDAKI PEMAHAMAN MENDASAR PEMAHAMAN MENDASAR MENGENAI FITRAH PEMERINTAH ADALAH PELAYANAN PUBLIKMENGENAI FITRAH PEMERINTAH ADALAH PELAYANAN PUBLIK, , MENGGUNAKAN BEBERAPA MODUS OPERANDI BAIK MENGGUNAKAN BEBERAPA MODUS OPERANDI BAIK SPENDING, SPENDING, INSTRUMENT PERPAJAKAN, INSTRUMENT PERPAJAKAN, MAUPUNMAUPUN EARNING, EARNING, YANG KESEMUANYA YANG KESEMUANYA DIARAHKAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU ATAU DIARAHKAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU ATAU AKTOR KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPANAKTOR KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN

SEKIAN SEKIAN

DAN DAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH