implementasi cloud computing owncloud dengan · cloud computing dalam bahasa indonesia disebut...
TRANSCRIPT
Implementasi Cloud Computing Menggunakan OwnCloud Dengan
Memanfaatkan Redundant Array of Independent Disks 1 (RAID 1)
Sebagai Media Penyimpanan
(Studi Kasus : PT Grahamedia Informasi)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
‘Ainun Isnainudin (672015150)
Dr. Indrastanti Ratna Widiasari, S.T., M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2019
2
3
4
5
0
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi memberikan banyak manfaat. Salah
satunya pada bidang Cloud Storage atau bisa disebut juga penyimpanan virtual.
Cloud Storage sering digunakan oleh penggunanya karena aksesnya yang mudah
tanpa harus menggunakan floppy disk atau beberapa perangkat penyimpanan
eksternal lainnya untuk berbagi informasi melalui jaringan tanpa harus secara fisik
mengirim file tersebut. Seiring perkembangan Cloud Storage, kemunculan Cloud
Computing sangat membantu untuk penyimpanan arsip dokumen. Pemanfaatan
Cloud Computing merupakan contoh dari perkembangan Cloud Storage. Cloud
Computing dengan layanan seperti CPU Virtual yang berisi RAM, Processor, Disk
Storage, dan Switch Virtual yang menjadikan layanan penyedia storage, processing
power, memory, dan sistem operasi.
PT Grahamedia Informasi salah satu penyedia layanan internet atau sering
disebut ISP (Internet Service Provider) masih menggunakan media penyimpanan
fisik seperti flashdisk dan hard disk sebagai media penyimpanan dan sharing
dokumen file dan berbagai data penting pada perusahaan. Tempat penyimpanan file
data yang digunakan pada perusahaan ini sering mengalami kerusakan maupun
kehilangan alat penyimpanan. Dari permasalahan tersebut, dapat diangkat sebagai
bahan penelitian yang bertujuan untuk membuat penyimpanan Cloud Computing
menggunakan OwnCloud dengan memanfaatkan Redundant Array of Independent
Disks (RAID 1) untuk manajemen data di PT Grahamedia Informasi yang lebih
aman dan efisien digunakan untuk penyimpanan dan sharing data file perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang menjadi pendukung penelitian ini.
Pada implementasi Cloud Storage Server pada SMK Kosgoro 3 Kedawung Sragen
yang menggunakan Cloud Storage Server sebagai media penyimpanan pusat dan
mengatasi masalah penyimpanan data dan pertukaran informasi [1].
Pada penelitian pemanfaatan cloud computing sebagai digital asset
management (DAM) di Istana Kepresidenan Yogyakarta dapat mengatasi
permasalahan yang ada yaitu duplikasi data, manajemen sistem pengarsipan
pengolahan data dengan banyak pengguna. Dan juga mempengaruhi produktivitas
dan kolaborasi kerja dimana setiap staf di lingkungan Istana Kepresidenan
Yogyakarta dengan mudah melakukan pertukaran informasi dan resiko terjadi
kehilangan data dapat dihindari [2].
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya terkait implementasi cloud
computing, maka penelitian ini dilakukan penelitian yang membahas tentang
Implementasi Penyimpanan Cloud Computing menggunakan OwnCloud dengan
memanfaatkan Redundant Array of Independent Disks 1 (RAID 1) (studi kasus : PT
Grahamedia Informasi).
1
Cloud computing dalam Bahasa Indonesia disebut komputasi awan.
Merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu
jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang memiliki fungsi untuk
menjalankan program atau aplikasi melalui komputer yang terhubung dengan
waktu sama [3].
Penyimpanan data storage telah menjadi prioritas hampir di segala bidang
bisnis. Bisnis skala besar ataupun skala kecil saat ini sangat bergantung dengan data
storage sebagai pusatnya. Mereka biasanya menghabiskan biaya yang cukup besar
demi mempertahankan data storage tersebut. Itulah mengapa diperlukan cloud
computing menjadi pusat penyimpanan yang berperforma tinggi dan menjadi
pilihan karena tidak perlu mengeluarkan biaya besa untuk membangun
infrastrukturnya.
Gambar 1 Struktur Cloud Computing 1
Cloud computing terdiri dari dua komponen yaitu Front End dan juga Back
End. Front End terdiri dari client Cloud Computing system-nya. Lalu dibagi lagi
menjadi dua yaitu interface dan aplikasi yang diperlukan dalam mengakses
platform cloud computing-nya.
Sementara Back End mengacu ke cloud itu sendiri, yaitu yang terdiri dari
sumber daya. Ada berbagai layanan yang disediakan teknologi cloud computing
yaitu virtual machine, server, data storage, security mechanism, dan lain
sebagainya. Jadi, semua layanan itu berada di bawah kendali provider atau penyedia
cloud computing [4].
OwnCloud merupakan software client-server yang digunakan untuk
menciptakan file hosting services dan menggunakannya. OwnCloud bersifat open
source, di mana memperbolehkan OwnCloud instalasi dan dioperasikan secara
gratis pada sebuah private server. Keterbukaan OwnCloud terlihat di dalam
kemudahan bagi administrator di dalam melakukan pembagian kuota terhadap
user-user sesuai dengan keinginan pengguna, dan hanya dibatasi oleh hardware
yang terdapat di dalam server [6].
2
OwnCloud menyediakan pengamanan yang baik, mudah digunakan bagi
pengguna untuk membagi dan mengakses data yang secara lancar terintegrasi
dengan perangkat teknologi informasi yang tujuannya mengamankan, melacak, dan
melaporkan penggunaan data.
RAID (Redundant Array of Independent Disk) merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan kinerja dan performansi disk. Metodenya dengan membentuk
suatu sistem dari beberapa harddisk sehingga terbentuk satu partisi dari beberapa
harddisk. Kegunaan RAID adalah sebagai perlindungan penyimpanan data
sehingga kehandalan (reliability) data tetap terjaga. RAID merupakan gabungan
beberapa harddisk fisik ke dalam sebuah unit logika penyimpanan, dengan
menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus [7]. RAID terbagi
menjadi beberapa level yaitu RAID 0, RAID 1, RAID 5, RAID 6 dan seterusnya.
Penelitian ini menggunakan sistem level RAID 1. RAID 1 merupakan disk
mirroring, setiap data diduplikasi pada dua hardisk yang berbeda. Pada level 1 (disk
duplexing dan disk mirroring) data pada suatu partisi harddisk disalin ke sebuah
partisi di harddisk yang lain sehingga bila salah satu rusak, masih tersedia
salinannya di partisi mirror.
Gambar 2 RAID Level 1
3. Metodologi Penelitian
Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam Implementasi penyimpanan
cloud computing menggunakan owncloud dengan memanfaatkan RAID 1
(Redundant Array of Independent Disks 1) untuk manajemen berkas file di PT
Grahamedia Informasi menggunakan top-down network design. Top-down network
design adalah metodologi untuk merancang jaringan yang dimulai pada lapisan atas
model referensi OSI (Open System Interconnection) sebelum ke lapisan di
bawahnya. Metodologi ini berfokus pada lapisan aplikasi, dengan demikian maka
dapat diperkirakan karakteristik jaringan yang aka nada maupun yang sudah ada
sebelum menentukan perangkat yang akan digunakan [5].
3
Gambar 3 Flowchart top-down network design
Gambar 3 adalah tahapan penelitian yang dilakukan untuk membuat cloud
computing dengan menggunakan metodologi top-down network design. Tahapan
penelitian ini terdiri dari tiga tahap untuk top-down network design. Tahap pertama
yaitu menganalisa kebutuhan perusahaan. Tahap ini dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan perusahaan dengan membuat server dan cloud
computing. Tahap kedua yaitu mendesain jaringan logis, merencanakan suatu
lapisan jaringan model rancangan ownCloud dan RAID 1. Tahap ketiga yaitu
mendesain jaringan fisik. Tahap ini dimulai dengan pemilihan teknologi dan
perangkat untuk Storage, termasuk software ownCloud dan hardisk. Tahap terakhir
ialah mengoptimalkan dan mendokumentasikan network design.
Mengidentifikasi kebutuhan kantor cabang PT Grahamedia Informasi di
Salatiga yang beralamat Jl.Parikesit No.7 yang saat ini menggunakan alat
penyimpanan file data biasa seperti harddisk maupun flashdisk yang riskan
terjadinya kerusakan atau kehilangan alat tersebut. Maka kantor membutuhkan
tempat penyimpanan file data yang aman untuk meningkatkan kinerja atau
performa kerja pegawai. Dan berencana untuk merancang tempat penyimpanan
cloud computing yang terintregasi server RAID 1 yang lebih aman dan efisien.
Mendesain jaringan logis dibuat menjadi tiga tahap perancangan, yaitu
membuat server Redundant Array of Independent Disks 1 (RAID 1). Menggunakan
satu buah komputer dengan menggunakan dua buah harddisk berukuran 1 terabyte
untuk masing masing harddisk, Ubuntu Server 18.04.1 (64-bit) untuk operating
system, dan memory 4 gigabyte untuk membuat server RAID 1 selanjutnya
4
konfigurasi jaringan, membuat user baru, dan konfigurasi remote SSH selanjutnya
membuat konfigurasi static IP Address untuk interface-nya. Membuat user baru
dengan command line selanjutnya mengkonfigurasi remote SSH menggunakan
Bitvise SSH Client selanjutnya memasang cloud apps pada user baru dalam
pembuatan ownCloud. Hal yang harus dilakukan adalah menambahkan repository
ownCloud, selanjutnya memasang PHP Module dan memasang PHPMyAdmin, lalu
memasang ownCloud yang telah di konfigurasi.
Mendesain jaringan fisik, konfigurasi server RAID 1. Saat instalasi Ubuntu
Server 18.04.1 (64-bit) dilakukan proses konfigurasi RAID 1 dengan mengatur
Partition Disks yang dikonfigurasi disks-nya secara manual. Dengan memilih
Configure software RAID 1 dan memilih RAID 1 lalu memilih LAMP server dan
OpenSSH server dengan cara spasi pada choose software to install. Selanjutnya
adalah proses instalasi operating system Ubuntu Server 18.04.1 seperti pada
umumnya.
Konfigurasi jaringan dan membuat User baru, tahap membuat konfigurasi
Static IP Address karena IP Static digunakan agar konfigurasi IP Address pada
server tidak mengalami perubahan, jika server mengalami perubahan IP secara tiba
– tiba maka akan membuat perubahan pada alamat yang dituju oleh client-nya.
Dengan konfigurasi Static IP address pada server menggunakan konfigurasi Kode
Program 1.
Kode Program 1 Konfigurasi IP Address
$ sudo nano /etc/netplan/01-netcfg.yaml
Kode Program 1 adalah perintah masuk kedalam file YAML Syntax untuk
konfigurasi Netplan network. Penggunaan Netplan bertujuan agar memudahkan
dalam konfigurasi jaringan pada Ubuntu Linux. Untuk membuat konfigurasi
menggunakan file YAML Syntax yang diperlukan oleh interface jaringan dalam
membuat Static IP Address. Isi dari YAML Syntax seperti Kode Program 2.
Kode Program 2 Source Code Netplan
enp0s3:
dhcp4: yes
enp0s8:
addresses: [192.168.50.100/24]
gateway4: 10.0.2.2
dhcp4: false
Setelah konfigurasi Netplan langkah selanjutnya adalah pembuatan user baru.
Pembuatan user baru bertujuan agar memiliki usermod yang digunakan selama
penelitian berlangsung. Dengan adduser untuk pembuatan user baru, “ainun”
5
sebagai user baru dan “ainun” sebagai password untuk user barunya, dengan
konfigurasi seperti Kode Program 3 untuk proses pembuatannya.
Kode Program 3 Konfigurasi penambahan User
$ sudo adduser ainun
Enter new UNIX password: ainun
Retype new UNIX password: ainun
Setelah proses pembuatan user selanjutnya memasukkan user ainun tersebut
kedalam akses perintah sudo (Super User Do), penggunakan sudo bertujuan agar
user dapat menjalankan perintah akses dari sistem root. Dengan menggunakan
perintah pada Kode Program 4 untuk memasukkan user ainun agar dapat
menggunakan perintah sudo
Kode Program 4 Konfigurasi User
$ sudo usermod -aG sudo ainun
.
Perintah sudo usermod digunakan untuk memodifikasi user account yang ada
pada sistem linux. Setelah itu proses pengecekan user ainun apakah sudah masuk
ke dalam groups sudo dengan menggunakan cara seperti pada Kode Program 5.
Kode Program 5 Cek User ainun
$ groups ainun
Setelah muncul ainun : ainun sudo maka penambahan user untuk penggunaan
perintah sudo berhasil. Konfigurasi jaringan dan pembuatan user baru telah selesai.
Memasang Cloud Apps untuk User baru pada OwnCloud, Langkah pertama
penambahan repository pada OwnCloud, yang berguna untuk instalasi software
atau aplikasi melalui sebuah media. Kode Program 6 adalah proses untuk men-
download keyring dan memasukkannya ke dalam repository.
Kode Program 6 Download Keyring Repository OwnCloud
$ curl https://download.owncloud.org/download/repositories/10.0/Ubuntu_18.04/Release.key | sudo apt-key add –
Setelah penambahan alamat repository dengan curl yang digunakan untuk
perintah ”hit” terhadap sebuah URL, dan menangkap kembali dalam wujud text
mode. Langkah selanjutnya adalah menambahkan alamat repository OwnCloud
tersebut ke dalam repository sistem Ubuntu dengan perintah Kode Program 7.
6
Kode Program 7 Penambahan alamat Repository OwnCloud
$ echo 'deb https://download.owncloud.org/download/repositories/10.0/Ubuntu_18.04/ /' | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/owncloud.list
Langkah selanjutnya adalah pemasangan PHP Module, pemasangan PHP
Module bertujuan agar PHPMyAdmin dapat digunakan yang berguna untuk
mengelola database MySQL. Dengan perintah Kode Program 8 untuk proses
instalasi PHP Module.
Kode Program 8 Instalasi PHP Module
$ sudo apt install php libapache2-mod-php php-mysql php-bz2 php-curl php-gd php-imagick php-intl php-mbstring php-xml php-zip –y
Setelah proses intalasi PHP Module langkah selanjutnya adalah memasang
PHPMyAdmin untuk mengelola database MySQL dengan perintah Kode Program
9.
Kode Program 9 Instalasi PHPMyAdmin
$ sudo apt install phpmyadmin
Selanjutnya saat proses instalasi, terdapat pilihan “apache” dan “lighttpd”
dan memilih “apache” saja, selanjutnya pada “Configure database for phpmyadmin
with dbconfig-common?” pilih “Yes” Proses instalasi selanjutnya memberi
password dengan “phpmyadmin”. Kemudian konfigurasi akun root untuk mysql
dengan source code Kode Program 10.
Kode Program 10 Konfigurasi mysql
$ sudo mysql mysql> ALTER USER 'root'@'localhost' IDENTIFIED WITH mysql_native_password BY 'root'; mysql> FLUSH PRIVILEGES; mysql> exit
7
Setelah proses konfigurasi mysql. Lalu dilanjutkan dengan membuka
https://192.168.50.100/phpmyadmin pada browser dan login dengan menggunakan
username : root dan password : root.
Gambar 4 Tampilan Login PHPMyAdmin
Gambar 4 adalah tampilan awal dari login dari PHPMyAdmin. Selanjutnya
adalah proses pemasangan OwnCloud dengan perintah seperti Kode Program 11.
Kode Program 11 Instalasi OwnCloud
$ sudo apt install owncloud-files –y
Selanjutnya merubah Document Root dengan masuk ke file YAML Syntax
seperti Kode Program 12.
Kode Program 12 Proses merubah Document Root
$ sudo nano /etc/apache2/sites-enabled/000-default.conf
Mencari bagian DocumentRoot /var/www/html dan diubah menjadi
DocumentRoot /var/www/owncloud. Perubahaan dilakukan agar dapat membaca
dokumen pada owncloud. Langkah selanjutnya adalah me-restart apache web
server seperti Kode Program 13.
Kode Program 13 Restart apache2
$ sudo systemctl restart apache2
8
Selanjutnya buka browser pada komputer hosts dan masukkan alamat
https://192.168.50.100 dan akan muncul page dari OwnCloud. Lakukan
konfigurasi awal seperti Kode Program 14.
Gambar 5 Tampilan Login awal OwnCloud
Kode Program 14 Konfigurasi Awal OwnCloud
Create an admin account
username: ainun
password: ainun
Database user: owncloud
Database pass: owncloud
Datavase name: owncloud sudo mdadm –detail /dev/md0
Localhost
Finish.
Gambar 5 dan Kode Program 14 adalah halaman pertama pada proses
pembuatan admin baru pada OwnCloud yang digunakan. Proses pemasangan Cloud
Apps untuk User Baru pada OwnCloud berhasil dan sudah dapat digunakan.
9
4. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil konfigurasi yang dilakukan, Gambar 6 adalah detail
konfigurasi dari RAID 1. Gambar 6 memperlihatkan Raid Level adalah raid1
yaitu memperlihatkan hasil konfigurasi server RAID 1 yang berhasil
dilakukan. Dengan Array Size sebesar 10474496 (9.99 GiB 10.73 GB), Array
Size ini memperlihatkan total jumlah dari penyimpanan yang ada dan Used
Dev Size sebesar 10474496 (9.99 GiB 10.73 GB), Used Dev Size ini
memperlihatkan jumlah penyimpanan yang digunakan. Selanjutnya adalah
Raid Devices adalah 2, memperlihatkan jumlah perangkat yang digunakan
adalah 2 dan Total Devices adalah 2, yaitu perangkat yang digunakan
berjumlah 2 perangkat harddisk. State Clean yang berarti server
penyimpanan masih dalam kondisi aman. Active Devices 2 dan Working
Devices 2 dimana terdapat 2 device atau alat yang masih bekerja.
Gambar 6 RAID 1
Gambar 6 adalah hasil dari RAID 1 yang salah satu harddisk-nya belum
dilepas. Pengujian yang dilakukan adalah dengan mengunggah file kedalam
berkas penyimpanan OwnCloud yang telah dibuat. Gambar 7 adalah hasil dari
tampilan berkas penyimpanan OwnCloud dari percobaan RAID 1 yang salah
satu harddisk-nya belum dilepas.
10
Gambar 7 Berkas penyimpanan OwnCloud
Percobaan pertama terlihat Gambar 7 yang diunggah ke dalam berkas
penyimpanan OwnCloud, salah satunya adalah file “ownCloud Manual.pdf”.
Percobaan pertama terlihat sukses dan dapat digunakan untuk pengunggahan
file yang membuktikan berkas penyimpanan OwnCloud dapat digunakan.
Percobaan kedua dilakukan pelepasan salah satu harddisk yang
digunakan pada server RAID 1. Terlihat Gambar 8 perbedaan yang terjadi
jika salah satu harddisk dilepas.
Gambar 8 RAID 1 dengan 1 Harddisk
Dari hasil percobaan kedua yang tampak berbeda dari percobaan
pertama yang salah satu harddisk telah dilepas yang didapatkan Raid devices
masih terbaca 2. Sedangkan pada Total Devices terbaca 1. Selanjutnya pada
Active Devices dan Working Devices terbaca 1 saja karena harddisk yang
bekerja hanya 1 perangkat. Untuk membuktikan bahwa konfigurasi RAID 1
11
yang salah satu harddisk-nya dilepas masih dapat bekerja dengan normal
tanpa kendala yang didapatkan dapat dilihat dari Gambar 7.
Gambar 9 Berkas penyimpanan OwnCloud
Gambar 9 file yang terdapat dalam berkas OwnCloud masih utuh.
Terlihat salah satu data yang diunggah adalah “ownCloud Manual.pdf” masih
ada dan tidak berubah maupun hilang. Dengan ini hasil pemelitian dari
konsep RAID 1 terbukti berhasil dengan menggunakan 1 device saja dan tidak
terjadi kerusakan maupun kehilangan file pada berkas OwnCloud.
Dari hasil pembahasan penelitian dapat dilihat bahwa pengunggahan
data pada OwnCloud dengan menggunakan 2 device harddisk dapat
menampung data yang diunggah tanpa terjadi kendala. Pada kasus lainnya
didapatkan hasil bahwa 1 device harddisk yang telah dicopot dan dilakukan
pengujian data masih tersimpan dalam OwmCloud dengan menggunakan 1
harddisk masih dapat digunakan. Penyimpanan OwnCloud dengan
menggunakan RAID 1 dapat digunakan sebagai media penyimpanan baru
karena media penyimpanan dengan menggunakan sistem penyimpanan server
RAID 1 lebih aman dibandingkan dengan media penyimpanan pada
umumnya.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam pembuatan Cloud
Computing menggunakan OwnCloud dengan memanfaatkan RAID 1
(Redundant Array of Independent Disks 1) dapat disimpulkan dari 2
percobaan sebagai berikut. Dari percobaan pertama yang dilakukan
pengetesan server RAID 1 yang menggunakan 2 device harddisk dapat
digunakan dalam pengunggahan data pada OwnCloud dan dapat menampung
data yang diunggah tanpa terjadi kendala. Dari percobaan kedua yang
dilakukan pengetesan server RAID 1 yang menggunanakan 1 device harddisk
masih dapat digunakan dan data yang tersimpan dalam OwnCloud masih ada.
12
6. Saran
Adapun saran yang terdapat dari penelitian ini, diantaranya diharapkan
untuk memanfaatkan Redundant Array of Independent Disks (RAID) yang
lainnya maupun kombinasi RAID. Dikarenakan setiap tingkatan RAID dan
kombinasi RAID memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.
7. Daftar Pustaka
[1] Sasongko, D. 2017. “Implementasi Cloud Storage Server pada Sekolah
Menengah Kejuruan Kosgoro 3 Kedawung Sragen”. Jilid 1 Terbitan 1.
EPUB-Sistem Informasi.
[2] Irma, Ferdiana, R., dan Nugroho, L. E. 2017. “Implementasi Cloud
Computing sebagai Digital Asset Management (DAM) di Istana
Kepresidenan Yogyakarta”. Prosiding Seminar Nasional Geotik 2017.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[3] Mell, P., & Grance, T. 2011. “The NIST definition of Cloud Computing”.
U.S : National Institute of Standards and Technology.
[4] Yasha. 2018. Cloud Computing: Panduan bagi Pemula.
https://www.dewaweb.com/blog/cloud-computing/
[5] Ulfa, M. 2017. “Top Down Network Design dalam Perancangan Jaringan
Komputer pada SMA Negeri 1 Indralaya Selatan”. Prosiding SNaPP : Sains
dan Teknologi Volume 7. Nomor 1. Universitas Islam Bandung.
[6] Adi, M., Palit, H. N., & Handojo, A. 2017. Aplikasi Private Cloud Storage
untuk Menyimpan Data Operasional Program Studi Teknik Informatika dan
Sistem Informasi Bisnis Menggunakan Open Source. Jurnal Infra, 5(1), 166-
171.
[7] Santi, D., Mangkudjaja, R., & Purwanto, Y. (2013). Implementasi Dan
Analisis Performansi Raid Pada Data Storage Infrastructure as a Service
(Iaas) Cloud Computing.. Jurnal SIFO Mikroskil, 14(2), 99-108.