implementasi biblioterapi untuk penderita kanker...

150
IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh : NATASIA PUSVITA NIM: 1113025100058 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Upload: buiduong

Post on 02-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER

ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :

NATASIA PUSVITA

NIM: 1113025100058

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H / 2017 M

Page 2: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih
Page 3: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Lembar Pengesahan Bimbingan Skripsi

IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER

ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :

Natasia Pusvita

NIM : 1113025100058

di bawah bimbingan :

Dr. Ida Farida, MLIS

NIP. 19700407 200003 2 003

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2017 M / 1439 H

Page 4: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : NATASIA PUSVITA

N I M : 1113025100058

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: “Implementasi

Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di Program Sekolah-ku: Studi

Kasus pada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta”

adalah benar hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan

dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi dari hasil karya atau

hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat maka skripsi dianggap gugur dan

harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 10 Oktober 2017

NATASIA PUSVITA

Page 5: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

i

ABSTRAK

Natasia Pusvita (NIM: 1113025100058). Implementasi Biblioterapi untuk

Penderita Kanker Anak di Program Sekolah-ku: Studi Kasus pada Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta. Di bawah bimbingan Dr.

Ida Farida, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana serta dampak dari

penerapan biblioterapi untuk penderita kanker anak dalam program Sekolah-ku

yang ada di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) cabang Jakarta.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi,

wawancara, kajian pustaka serta dokumentasi. Penelitian ini bertempat di Rumah

Kita-2 (kedua) daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Informan penelitian ini ialah

kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang aktif menjadi pengajar di Sekolah-

ku serta 3 orang tua dan 1 penderita kanker anak di YKAKI. Hasil dari penelitian

ini menunjukan bahwa penerapan biblioterapi yang dilakukan di Sekolah-ku

sudah dilaksanakan, adapun penerapan biblioterapi yang diterapkan dalam

program Sekolah-ku meliputi motivasi, pemilihan bacaan untuk anak, pembacaan

cerita, diskusi mengenai cerita yang telah dibacakan dan evaluasi yang dilakukan

oleh guru. Biblioterapi memberikan dampak positif bagi penderita kanker anak.

Untuk dampak yang terlihat secara langsung ialah anak terlihat senang dan bisa

tersenyum setelah mendengarkan cerita dari guru. Selain itu biblioterapi

bermanfaat untuk menghilangkan kebosaan saat anak menjalankan pengobatan

dan perawatan, anak bisa melupakan sejenak sakit yang mereka derita, anak lebih

terbuka kepada guru serta meningkatkan minat baca anak. Selain itu memberikan

edukasi kepada anak mengenai penyakit kanker yang dideritanya.

Kata kunci: biblioterapi, terapi buku, penderita kanker anak

Page 6: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ii

ABSTRACT

Natasia Pusvita (NIM: 1113025100058). Bibliotherapy Implementation for

Children Cancer Patient in “Sekolah-ku” Programme Case Study: YKAKI

Jakarta Foundation for Children Cancer Indonesia (YKAKI) Jakarta.

Lectured of Dr. Ida Farida, MLIS. Library Study Program Faculty of Adab

and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2017.

This study aims to determine the implementation and impact of bibliotherapy for

children cancer patient in “Sekolah-ku” Programme at Yayasan Kasih Anak

Kanker Indonesia (YKAKI) is in line with the existing theory of bibliotherapy.

This research used qualitative method with case study approach. Data collection

techniques in this study using observation, interviews, literature review, and

documentation. This research takes place in Rumah Kita-2 (second) area of

Cempaka Putih, Central Jakarta. The informants of this research are the

principal and the vice principal who actively teach in “Sekolah-ku” Programme,

and 3 parents and 1 child cancer sufferers in YKAKI. The results of this study

indicate that the application of bibliotherapy performed in “Sekolah-ku”

Programme has been implemented, as for the application of bibliotherapy

applied in “Sekolah-ku” Programme includes motivation, selection of reading

for children, story reading, discussion of stories that have been read and

evaluation for the teachers. Bibliotherapy provides a positive impact for children

with cancer. For the immediate impact is the child looks happy and can smile

after listening to the teacher's story. In addition biblioterapi useful to eliminate

boredom when children run treatment and care, children can forget for a

moment pain they suffered, children are more open to teachers and increase

interest in reading children. Besides providing education to children about

cancer that suffered.

Keywords: Bibliotherapy, Book Therapy, Children with Cancer.

Page 7: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para pengikutnya.

Sesungguhnya karena kemurahan-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Implementasi Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak

di Program Sekolah-ku: Studi Kasus pada Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia (YKAKI) Jakarta” ini dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam menyelesaikan tulisan ini

penulis melalui banyak hambatan, kesulitan dan tantangan selama proses

penyelesaian skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan

dari berbagai pihak yang telah tulus meluangkan waktunya untuk membantu

penulis. Dengan hati yang tulus penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku dekan Fakultas Adab dan

Humaniora Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekteraris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

berkenan menyisihkan waktunya untuk memberi bimbingan, saran,

arahan serta semangat selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 8: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

iv

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmunya yang begitu banyak untuk masa depan penulis.

7. Pihak Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang telah

bersedia memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

8. Segenap guru-guru Sekolah-ku yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas kerjasamanya.

9. Kedua orang tua penulis, Bapak Wakiran dan Ibu Pujiati. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk kalian, terimakasih atas setiap do’a,

dukungan materil serta kerja keras yang telah kalian berikan kepada

penulis. Semoga Allah SWT membalas semua budi baik dan ketulusan

kasih sayang dan cinta Bapak dan Ibu. Terimakasih kepada kakak Riski

Artanto dan adik Raka Tri Mustakim yang menjadi sumber motivasi bagi

penulis.

10. Sahabat-sahabat penulis semasa SD dan SMP, Annisa Fitriana, Geugeut

Zahra Kasih, Rizki Purnama Sari dan Peni Anjarwati yang selalu

mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat penulis semasa SMA, Febriola Annisa, Mafatihul

Aliefany, Rizky Rahmawati Kuzma, Widyastuti dan Enggar Penggalih.

Terimakasih sudah memberikan semangat dan dukungannya selama ini.

12. Teman-teman dekat selama masa perkuliahan, Rury Agnesia SMSP,

Syifa Duhita Dewakanya, Dyah Ayu Novianti, Dyta Medina, Anten Eka

Gantani, Nur Azizah, Susi Mustika Dewi, Muhammad Agustina SMAA,

Fajar Alamsyah, Laga Alahli, Aprianto, Renjana Dian Saputra, Ummi

Latifah, Hilda Safitri. Terimakasih telah memberikan dukungan serta

semangat selama ini.

13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan 2013, khususnya kelas IPI

B 2013 yang sama-sama sedang berjuang untuk menyelesaikan

skripsinya.

Page 9: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

v

14. Teman-teman KKN Cassava, Adilah Yasmin Hatta, Yudia Pangesti, Bisri,

Siti Nuralamah, Muhammad Azzam, Rusmiyanah, Amirudin, Alpen

Nambri dan Irfan Herwandi yang sama-sama berjuang untuk

menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.

15. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan

tugas akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih

karena selalu memberikan motivasi dan dukungannya.

Penulis meyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Terlepas dari segala kekurangan,

penulis memohon maaf atas kekeliruan yang ditimbulkan. Penulis sangat terbuka

dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan setiap

pembacanya.

Jakarta, 10 Oktober 2017

Natasia Pusvita

Page 10: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

vi

DAFAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. 1

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFAR ISI ........................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6

D. Definisi Istilah .............................................................................................. 7

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 10

A. Perpustakaan Khusus ................................................................................. 10

B. Biblioterapi ................................................................................................. 10

1. Definisi Biblioterapi ............................................................................... 10

2. Manfaat Biblioterapi ............................................................................... 13

3. Prinsip-Prinsip Biblioterapi .................................................................... 15

4. Prosedur Pelaksanaan Biblioterapi ......................................................... 16

5. Biblioterapi di Perpustakaan Khusus ................................................... 19

C. Bacaan Anak .............................................................................................. 20

1. Definisi Bacaan Anak ............................................................................. 20

2. Jenis Bacaan Anak .................................................................................. 22

3. Fungsi Bacaan Anak ............................................................................... 24

4. Contoh Bacaan Anak untuk Biblioterapi ................................................ 25

D. Kanker ........................................................................................................ 26

1. Definisi Kanker ...................................................................................... 26

2. Jenis Kanker pada Anak ......................................................................... 27

E. Kondisi Psikologi yang dialami Penderita Kanker .................................... 28

F. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 29

Page 11: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

vii

G. Literatur Review......................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 35

B. Sumber Data ............................................................................................... 36

1. Data Primer ............................................................................................. 36

2. Data Sekunder ........................................................................................ 36

C. Pemilihan Informan .................................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38

1. Observasi ................................................................................................ 39

2. Wawancara ............................................................................................. 39

3. Kajian Pustaka ........................................................................................ 39

4. Dokumentasi ........................................................................................... 39

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 40

1. Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 40

2. Teknik Analisis Data .............................................................................. 40

F. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 43

A. Gambaran Umum Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ...... 43

1. Sejarah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ................... 43

2. Visi dan Misi Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) .......... 45

3. Pengurus Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ................ 46

4. Program Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) .................. 46

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 61

1. Karakteristik Informan ........................................................................... 61

2. Analisis Tema ......................................................................................... 62

3. Penerapan Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak dalam Program

Sekolah-ku di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ............ 62

4. Dampak Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ............................................................ 73

C. Pembahasan ................................................................................................ 77

1. Penerapan Biblioterapi dalam Program Sekolah-ku di Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ............................................................ 77

Page 12: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

viii

2. Dampak Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) ............................................................ 84

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87

A. Kesimpulan ................................................................................................ 87

B. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 BAGAN PETA LITERATUR ................................................... 33

Page 14: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

x

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 CONTOH BUKU UNTUK BIBLIOTERAPI .............................. 26

TABEL 3.1 JADWAL PENELITIAN ............................................................... 42

TABEL 4.1 KEPENGURUSAN YKAKI .......................................................... 46

TABEL 4.2 CABANG RUMAH KITA ............................................................. 48

TABEL 4.3 LOKASI SEKOLAH-KU DI SETIAP DAERAH ....................... 59

TABEL 4.4 PENGAJAR DI SEKOLAH-KU JAKARTA............................... 61

TABEL 4.5 JUDUL BUKU YANG DIGUNAKAN YKAKI ........................... 68

Page 15: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Transkrip Wawancara

LAMPIRAN II Tabel Variabel

LAMPIRAN III Lembar Observasi

LAMPIRAN IV Foto-Foto

LAMPIRAN V Surat Tugas Menjadi Pembimbing

LAMPIRAN VI Surat Izin Observasi dan Wawancara

LAMPIRAN VII Surat Balasan Izin Penelitian

LAMPIRAN VIII Surat Pengantian Judul Skripsi

Page 16: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk memenuhi kebutuhan seseorang akan informasi diperlukan suatu

sarana, di mana sarana tersebut dapat berfungsi sebagai tempat untuk

menyimpan segala sumber informasi. Secara umum perpustakaan merupakan

pusat berkumpulnya berbagai sumber informasi di mana sumber informasi

tersebut diolah, diorganisir kemudian disebarluaskan agar dapat dimanfaatan

oleh penggunanya.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya

perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan oleh pengguna

perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan

pemustaka maupun tidak. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan

menganggap bahwa informasi yang tersedia sudah sesuai dengan minat dan

keperluan pemustaka.1

Jika berbicara mengenai perpustakaan maka tidak akan terlepas dari

koleksi yang terdapat di perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah

satu unsur penting dalam membangun perpustakaan. Perpustakaan dapat

dikatakan berguna dan bermanfaat jika memiliki koleksi yang lengkap yang

dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya. Koleksi

perpustakaan ialah bahan pustaka yang terdiri dari bentuk tercetak maupun

elektronik yang berada di perpustakaan. Koleksi yang dimiliki oleh suatu

1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 6.

Page 17: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

2

perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk berbagi keperluan sesuai dengan

fungsi dari suatu perpustakaan. Salah satu pemanfaatan koleksi yang ada di

perpustakaan yaitu sebagai media terapi yang selanjutnya disebut biblioterapi.

Biblioterapi dapat dilakukan oleh perpustakaan manapun, misalnya

pada perpustakaan sekolah yaitu melalui biblioterapi dilakukan sebagai

bimbingan konseling, untuk perpustakaan perguruan tinggi bisa melalui

program bimbingan membaca dan untuk perpustakaan umum maupun khusus

dilakukan melalui program pelayanan sosial (social service) yang merupakan

program dinas sosial yang menangani berbagai penyakit sosial.2

Secara umum biblioterapi ialah pemanfaatan buku atau bahan bacaan

sebagai media terapi. Pada kamus Webster mendefinisikan biblioterapi

sebagai pedoman dalam solusi untuk mengatasi masalah pribadi melalui

membaca.3 Beberapa manfaat dari biblioterapi secara umum ialah seperti

dapat menangani masalah kehidupan, pencarian jati diri, peningkatan empati,

mengarahkan diri, mengurangi tingkat kecemasan dan lain sebagainya.

Menurut Oslen dalam pelaksanaannya secara nyata, biblioterapi terdiri dari

beberapa tahapan antara lain, pemberian motivasi, membaca bahan bacaan

yang sesuai, inkubasi, diskusi dan evaluasi.4

Biblioterapi mencakup tugas membaca terhadap bahan bacaan yang

terseleksi, terencana, serta terarah yang digunakan sebagai suatu tindakan

2

Susanti Agustina, “Perpustakaan sebagai Wahana Terapi yang Ramah Disabilitas:

Implementasi Biblioterapi di Perpustakaan Lingkungan Pendidikan,” EduLib, Vol. 1 (November

2014): h. 125. 3 Webster, Ninth New Collegiete Dictionary (Princetown: University Press, 1985), h. 185.

4 Wawan Darmawan, “Penerapan Bibliotherapy di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo,”

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, Vol. 1, No. 1 (2012): h. 4,

jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/. Diakses tanggal 18 Januari 2017 pukul 20:58.

Page 18: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

3

dengan tujuan terapi karena diyakini dapat mempengaruhi sikap, perasaan,

dan perilaku seseorang sesuai dengan yang diharapkan.5 Terapi ini dilakukan

dengan cara mengajak anak berbincang untuk mengetahui bacaan apa yang

disukainya, mencari permasalahan yang dialami, kemudian menawarkan buku

bacaan yang tepat untuknya.

Saat ini banyak masalah kesehatan yang mempengaruhi perkembangan

pada anak. Kelemahan pada anak yaitu memiliki imunitas yang lebih rendah

dari pada orang dewasa sehingga akan mengalami resiko infeksi yang lebih

tinggi dibandingkan orang dewasa, anak rentan mengalami jatuh dan cidera

sehingga menyebabkan anak masuk ke rumah sakit.6 Menurut data yang

dijabarkan Union for International Cancer Control (UICC), terdapat sekitar

176.000 anak yang didiagnosis kanker setiap tahunnya, di mana mayoritas

berasal dari negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Sedangkan di

Indonesia terdapat sekitar kurang lebih 11.000 kasus kanker anak yang terjadi

setiap tahunnya, dan terdapat kurang lebih sekitar 650 kasus kanker anak di

Jakarta yang terjadi setiap tahunnya.7 Dari sini dapat dikatakan pasien yang

dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan khususnya pada populasi anak.

Dalam menjalani pengobatan di rumah sakit anak akan merasakan bosan serta

mengalami traumatik, hal tersebut dapat memicu berbagai perasaan yang

timbul pada anak yang sedang melakukan pengobatan atau perawatan di

5 Susanti Agustina, “Konsep Biblioterapi dalam Library Science” (Seminar Biblioterapi,

Surakarta, 10 Maret 2015), h. 3. 6 Z. Deslidel, dkk., Buku Ajar Asuhan Neonatus Bayi dan Balita (Jakarta: EGC, 2011), h.7-

8. 7 Pusat Data dan Informasi,.“Situasi Penyakit Kanker”. Buletin Jendela Data dan Informasi

Kesehatan, Semester I (Jakarta : Kementrian Kesehatan RI, 2015), h. 9 Diunggah pada tanggal 7

Februari 2017 pukul 00:50 melalui:

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-kanker.pdf

Page 19: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

4

rumah sakit misalnya seperti perasaan gelisah, takut, sedih, marah serta

kecemasan yang cukup tinggi.

Terapi menggunakan bahan bacaan diindikasikan sebagai salah satu

jenis terapi yang cocok diterapkan pada anak. Banyak kegiatan lain yang

digunakan untuk diaplikasikan berdampingan dengan biblioterapi, hal ini

bertujuan agar anak yang dirawat dapat menghilangkan kebosanan serta

mengurangi traumatik pada anak. Kegiatan tersebut berupa membaca buku

yang bisa dibacakan atau membaca sendiri, storytelling, belajar sambil

bermain, berpuisi, drama dan kegiatan lainnya.

Penelitian mengenai pengaruh biblioterapi yang dilakukan oleh Nicole

M. Schneider menyatakan 21 anak dengan berbagai jenis penyakit kanker

mengalami peningkatan fungsi persepsi interpersonal setelah membaca buku

yang pertama. Kemudian mengalami peningkatan signifikan setelah beberapa

bulan semenjak proses pertama buku diberikan kepada penderita kanker

anak.8

Dari penelitian tersebut menunjukan bahwa biblioterapi cukup

berpengaruh untuk menurunkan kecemasan pada penderita kanker anak.

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia yang selanjutnya disebut

YKAKI merupakan organisasi sosial di bidang kesehatan yang memiliki

kepedulian terhadap penderita kanker usia anak serta orang tua dari penderita

kanker anak itu sendiri. YKAKI memiliki beberapa program kegiatan seperti

Rumah Kita, Sekolah-ku, Sosialisasi Edukasi dan beberapa program lainnya.

Program yang dilaksanakan oleh YKAKI disiapkan untuk membantu

perjuangan orang tua saat mendampingi anaknya dalam pengobatan serta

8 Nicole M Schneider et al., “The Effect of Bibliotherapy on Anxiety in Children with

Cancer,” Nova Science Publishers, Int J Child Health Hum Dev, 2013, h. 337.

Page 20: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

5

perawatan termasuk pendidikannya. Salah satu program YKAKI yang

berkaitan dengan pendidikan ialah Sekolah-ku.

Sekolah-ku memiliki tujuan memberikan kesempatan bagi anak-anak

untuk belajar agar kelak dapat melanjutkan pendidikan formalnya. Sekolah-

ku dilakukan di Rumah Kita (rumah singgah) dan beberapa rumah sakit yang

sudah berkerjasama dengan pihak YKAKI. Kegiatan dalam Sekolah-ku ini

disesuaikan seperti kegiatan sekolah di pendidikan formal pada umumnya.

Guru yang memberikan materi di sini merupakan guru yang profesional di

bidangnya. Untuk murid yang mendapatkan pengajaran dari Sekolah-ku pun

jumahnya tidak menentu karena murid yang belajar di Sekolah-ku merupakan

pasien yang sedang melakukan rawat inap di rumah sakit ataupun yang

sedang menginap di Rumah Kita (rumah singgah). Sekolah-ku memiliki

beberapa aktivitas untuk penderita kanker anak. Selain kegiatan belajar, anak

juga bisa bermain beberapa permainan yang disediakan di ruang Sekolah-ku

yang terdapat di Rumah Kita (rumah singgah) dan di rumah sakit yang telah

berkerjasama. Biblioterapi juga salah satu kegiatan yang dilakukan di

Sekolah-ku, bentuk kegiatan biblioterapi yang diberikan untuk penderita

kanker anak melalui story telling yang dibantu oleh para guru di program

Sekolah-ku.

Berdasarkan observasi awal, peneliti melihat beberapa pasien penderita

kanker anak terlihat lesu, murung dan tidak bersemangat. Kebanyakan dari

mereka memang baru menjalani operasi ataupun kemoterapi. Dalam masa

pengobatan untuk penderita kanker umumnya akan membutuhkan waktu

yang cukup lama. Saat seperti ini tentunya anak akan merasa bosan karena

Page 21: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

6

menghabiskan waktu yang cukup lama di rumah sakit. Selain itu

meningkatnya perasaan takut, cemas, gelisah pada anak. Untuk mengurangi

hal tersebut maka pihak yayasan melakukan berbagai kegiatan salah satunya

ialah kegiatan biblioterapi.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih detail mengenai penerapan dan dampak biblioterapi

untuk penderita kanker anak. Oleh karena itu, peneliti menetapkan judul

penelitian “Implementasi Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di

Program Sekolah-ku: Studi Kasus pada Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia (YKAKI) Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian ini tidak meluas dan

menyimpang dari apa yang telah diteliti maka penelitian dibatasi hanya pada

penerapan dan dampak biblioterapi di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

(YKAKI). Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti menyusun

perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan biblioterapi untuk penderita kanker anak di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)?

2. Bagaimana dampak biblioterapi untuk penderita kanker anak di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

Page 22: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

7

1. Untuk mengetahui penerapan biblioterapi untuk penderita kanker anak di

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

2. Untuk mengetahui dampak biblioterapi untuk penderita kanker anak di

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

Dari tujuan di atas, ada beberapa manfaat yang peneliti harapkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi pemikiran atau masukan kepada Yayasan Kasih

Anak Kanker Indonesia (YKAKI) terutama dalam hal penerapan

biblioterapi.

2. Dapat memperkaya khazanah pengetahuan ilmu perpustakaan dalam

kaitannya dengan biblioterapi.

3. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang dengan tema

serupa.

4. Untuk memenuhi syarat kelulusan strata satu pada jurusan Ilmu

Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Definisi Istilah

Implementasi merupakan suatu penerapan, tindakan ataupun

pelaksanaan dari suatu kegiatan yang sebelumnya sudah direncanakan dengan

matang dan sunguh-sunguh sesuai dengan acuan yang berkaitan dengan

kegiatan itu sendiri.

Biblioterapi ialah pemanfaatan bahan bacaan atau literatur yang

digunakan untuk membantu memecahkan masalah, sebagai usaha untuk

Page 23: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

8

meringankan, mengurangi serta mendorong kesehatan jasmani atau rohani

pada seseorang yang mengalami permasalahan personal.

Bacaan anak merupakan bahan bacaan yang digunakan untuk kegiatan

rekreasi atau intelektual di mana ide dari buku itu sendiri berisikan moral

yang disesuaikan dengan usia anak.

Penderita kanker anak merupakan seseorang yang menderita sebuah

penyakit khususnya kanker pada usia anak yang terbagi menjadi usia balita,

usia pra-sekolah, dan usia sekolah. Terdapat beberapa jenis kanker yang

diderita oleh anak antara lain; Leukemia, Tumor Otak, Retinoblastoma,

Limfoma, Neuroblastoma, Tumor Wilms.

Sekolah-ku merupakan salah satu program yang terdapat di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia yang berkaitan dengan pendidikan serta

diperuntukan untuk penderita kanker anak yan dirawat di rumah sakit maupun

rumah singgah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi atas 5 bab. Adapun

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi

istilah, serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Page 24: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

9

Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori yang

digunakan, yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Landasan teori tersebut diambil dari

literatur-literatur yang berkaitan dan penelitian yang relevan

dengan topik penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang

digunakan yaitu meliputi jenis dan pendekatan penelitian,

sumber data, karakteristik informan, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan serta analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang profil objek penelitian,

gambaran umum, hasil penelitian, dan analisis penelitian.

Bab V Penutup

Merupakan bab penutup dari penelitian yang di dalamnya

memuat beberapa kesimpulan dan saran yang dikemukakan

peneliti.

Page 25: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan merupakan tempat untuk mengumpulkan koleksi yang

diciptakan oleh masyarakat dan diperuntukan bagi kepentingan masyarakat

demi kemajuan informasi. Terdapat beberapa jenis perpustakaan, salah

satunya ialah perpustakaan khusus. Perpusatakan khusus merupakan

perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi suatu lembaga

khusus yang berfungsi sebagai pusat informasi khusus.9

Sedangkan menurut Sutoyo perpustakaan khusus merupakan

perpustakaan yang memiliki peran penting dalam suatu lembaga yang

berkaitan dengan kebutukan informasi untuk mendukung organisasi

induknya.10

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan khusus ialah perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi

dan misi suatu lembaga khusus yang memiliki pernanan penting untuk

mendukung kebutuhan informasi dari organisasi induk.

B. Biblioterapi

1. Definisi Biblioterapi

Pemanfaatan koleksi buku tidak hanya dalam dunia perpustakaan saja.

Buku atau bahan bacaan dapat dimanfaatkan sebagai media terapi

9 Arif Surachman, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus,” in Seminar Jurusan Seni Karya

(Yogyakarta,2005). https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/. Diakses pada tanggal 17

November 2017 Pukul 22:08 10

Agus Sutoyo, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, n.d.), h. 194.

Page 26: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

11

pendamping pengobatan. Terapi menggunakan bahan bacaan atau buku

ini selanjutnya disebut biblioterapi.

Biblioterapi merupakan kegiatan menggunakan buku yang disesuaikan

dengan usia seseorang dalam terapi pengobatan, kemudian dilanjutkan

dengan diskusi sesuai dengan topik masalah kehidupan yang sesuai

dengan kondisi seseorang pada saat itu.11

Sesuai dengan penjelasan

tersebut, biblioterapi merupakan terapi menggunakan bahan bacaan di

mana bahan bacaan tersebut disesuaikan dengan masalah yang dihadapi

oleh penderita serta disesuaikan dengan usia penderita.

Dalam ALA Glossary of Library and Information Science

mendefinisikan biblioterapi sebagai penggunaan buku dan bahan bacaan

lainnya dalam program membaca terarah yang direncanakan dan

dilakukan sebagai tambahan dalam pengobatan masalah mental dan

emosional atau sebagai bentuk self-help.12

Lebih jelasnya ialah

biblioterapi dilakukan sebagai terapi tambahan untuk masalah mental dan

emosional untuk yang diderita oleh penderita.

Menurut Jean M. Clarke bibliotherapy atau terapi lewat buku yang

selanjutnya disebut reading therapy merupakan terapi yang

menggunakan literatur.13

Pada hakikatnya sifat dari terapi ini ialah

memberi bimbingan untuk membaca bahan bacaan guna meringankan

beban penderitanya.

11

C. Oppenheimer, Use of Bibliotherapy as a Adjektive Therapy with Bereaved Children :

a Grand Proposal. (Long Beach: California State University, 2010). 12

Michael Levine-Clark dan Toni M. Carter, ALA Glossary of Library and Information

Science, Fourth Edition (Chicago: American Library Association, 2013), h. 30. 13

Jean M. Clarke, Reading Therapy (London: Library Association Publishing, 1990), h. 49.

Page 27: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

12

Lasa mendefinisikan biblioterapi sebagai usaha meringankan dan

mengurangi penderitaan pasien sakit jasmani atau rohani dengan cara

memberikan bacaan-bacaan agama, kejiwaan, maupun bacaan ringan.14

Dapat dikatakan bahwa buku bacaan yang bertemakan agama juga

mampu digunakan untuk biblioterapi karena fungsinya dapat

meringankan penderitaan yang diderita oleh pasien.

Biblioterapi memerlukan penggunaan literatur untuk tujuan terapi dan

termasuk mendengarkan cerita dan puisi, menonton film, dan melihat

foto-foto.15

Hal tersebut menjelaskan bahwa selain membaca terarah,

biblioterapi dapat dilakukan dengan cara mendengarkan cerita atau puisi,

menonton film, dan melihat foto-foto. Sedangkan menurut Susanti

Agustina, buku menjadi media yang praktis digunakan dan terjangkau.

Namun, di tengah kondisi budaya baca masyarakat Indonesia yang masih

tergolong rendah, maka praktik terapi buku sangat efektif dikenalkan

melalui metode berkisah atau bercerita. Buku digunakan sebagai media

berkisah.16

Berbagai definisi di atas dapat diambil benang merahnya bahwa

biblioterapi adalah tindakan terapi menggunakan alat bantu berupa bahan

bacaan atau literatur sebagai usaha untuk meringankan, mengurangi serta

mendorong kesehatan jasmani atau rohani pada seseorang yang

mengalami permasalahan personal. Dalam penelitian ini masalah

14

Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,

2009), h.49. 15

Zipora Shechtman, “Treating Child and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy,”

Springer Science, 2009, h.ix, https://www.researchgate.net/. Diakses pada 15 September 2017 16

Agustina, “Konsep Biblioterapi dalam Library Science,” h. 14.

Page 28: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

13

personal yang dimaksud ialah penderita kanker anak yang mengalami

kebosanan dan trauma saat menjalankan pengobatan di rumah sakit.

2. Manfaat Biblioterapi

Penggunaan biblioterapi tidak terbatas pada situasi krisis saja, namun

bukan juga obat untuk kesulitan psikologis yang parah. Biblioterapi

mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan semua anak, terutama mereka

yang sedang tidak siap menghadapi masalah spesifik yang ada dalam

buku atau sedang tidak ingin membaca, namun biblioterapi telah terbukti

bermanfaat bagi banyak orang khususnya anak-anak.

Herlina menyatakan, biblioterapi memiliki manfaat meliputi:

a. Membantu penderita mendapatkan pengertian (insight) tentang

masalah,

b. Memberikan teknik relaksasi dan diversi (pengalihan),

c. Membantu penderita fokus pada hal-hal di luar dirinya sendiri.17

Terdapat beberapa manfaat dari penerapan biblioterapi, menurut Dale

Elizabeth dan Paula McMillen biblioterapi dapat meningkatkan rasa

kasih sayang seseorang, mengembangkan perasaan empati dan kesadaran

diri. Bermanfaat untuk menjelaskan nilai-nilai, penanaman identitas

budaya dan kebangsaan. Jika biblioterapi dilakukan kelompok, tindakan

ini dapat merangsang seseorang untuk bisa lebih terbuka dan melatih

17

Herlina, Biblioterapi: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku (Bandung:

Pustaka Cendikia Utama, 2013), h. 90.

Page 29: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

14

komunikasi sehingga bisa bertukar pikiran dengan cara yang

menyenangkan.18

Manfaat lain dari biblioterapi menurut Stuart dan Laraia ialah dapat

membantu anak untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan

yang didukung dengan hubungan yang nyaman antara perawat dan

anak.19

Biblioterapi bisa diterapkan sebagai salah satu teknik bimbingan untuk

pengembangan perilaku moral, biblioterapi mempunyai manfaat sebagai

nurturent effect yakni diperolehnya pengetahuan tentang materi bacaan,

timbul sikap kritis, dan menambah wawasan pembaca melalui

penumbuhan kesadaran khususnya moral.20

Menurut Roselina dan Shukry metode biblioterapi dapat digunakan

untuk membentuk konsep diri yang positif, memahami tingkah laku dan

memotivasi seseorang, meringankan tekanan emosi, serta digunakan

untuk mendiskusikan masalah penyimpangan moral secara terbuka untuk

melihat berbagai cara dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.21

Dari beberapa manfaat yang telah dipaparkan di atas disimpulkan

bahwa biblioterapi bermanfaat untuk memberikan relaksasi, memotivasi

diri, meringankan tekanan emosi, mengidentifikasi perasaan yang

mungkin kurang bisa ditunjukan secara verbal. Hal tersebut tentu sangat

18

Dale Elizabeth Pehrsson dan Paula McMillen, “Bibliotherapy: Overview and

Implications for Counselors,” Professional Counseling Digest, 2007, h. 1.

https://www.counseling.org/resources/. Diakses pada 1 Mei 2017. 19

G. W. Stuart dan Laraia, Principle and Practice of Psychiatric Nursing 8th Edition (St.

Louis: Elsevier Mosby, 2005). 20

Noviana Devi, “Metode Biblioterapi dan Diskusi Dilema Moral untuk Pengembangan

Karakter Tanggungjawab,” Jurnal Psikologi, Vol. 41, No. 1 (Juni 2014): h. 48-49. 21

Roselina dan M. Shukry, “Bibliotherapy: A Tool For Primary Prevention Program With

Children and Adolescents,” Jurnal Antidadah Malaysia, Jilid 3 & 4 (2008): h. 79.,

http://www.adk.gov.my/html/pdf/jurnal/2008/3.pdf. Diakses pada tanggal 1 Mei 2017.

Page 30: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

15

bermanfaat untuk penderita kanker khususnya usia anak yang mengalami

traumatik serta kebosanan saat menjalani perawatan dan pengobatan di

rumah sakit.

3. Prinsip-Prinsip Biblioterapi

Prinsip-prinsip Biblioterapi menurut Pardeck & Pardeck (1984, 1986)

dan Rubin (1978) yang dikutip oleh Herlina (2013: 93-94) menguraikan

prinsip-prinsip utama biblioterapi sebagai berikut:

a. Orang yang membantu dalam kegiatan biblioteapi hendaknya

menggunakan materi bacaan yang dikenalnya.

b. Orang yang membantu kegiatan biblioterapi harus menyadari

panjang materi bacaan yang digunakan. Jangan menggunakan

materi bacaan yang terlalu rumit dengan detail dan situasi yang

tidak ada hubungannya.

c. Pertimbangkan masalah penderita dengan cara menggunakan

materi bacaan yang harus dapat diaplikasiakan terhadap masalah,

namun tidak perlu menggunakan materi yang sama persis.

d. Ketahui kemampuan membaca penderita hal ini dapat dijadikan

pengarah dalam memilih materi bacaan yang akan digunakan. Jika

penderita tidak dapat atau kurang mampu membaca, perlu

dilakukan membaca nyaring atau menggunakan material

audiovisual.

e. Perhatikan kondisi emosional dan usia kronologis penderita dan

direfleksikan dalam tingkat kesulitan materi bacaan yang dipilih.

Page 31: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

16

f. Minat baca seseorang merupakan pengarah dalam seleksi bacaan

untuk biblioterapi.

g. Menggunakan materi bacaan yang mengekspresikan perasaan yang

sama dengan anak, merupakan pilihan yang baik.

h. Material audiovisual harus dipertimbangkan jika bahan bacaan

tidak tersedia.22

4. Prosedur Pelaksanaan Biblioterapi

Menurut Howie (1988) yang dikutip oleh Susanti Agustina terapi

membaca mengacu pada biblioterapi maupun terapi puisi/prosa dan

sastra yang melibatkan pekerja profesional di institusi pendidikan, medis,

psikolog, guru, psikiater, serta pekerja sosial.23

Penerapan biblioterapi pada dasarnya harus disesuaikan dengan

kondisi klien, untuk kasus kali ini klienya ialah penderita kanker usia

anak. Menurut Forgan (2002: 76-79), terdapat 4 langkah untuk

menerapkan biblioterapi, yaitu:

a. Pra Membaca (Prereading), Unsur pre reading terdiri dari dua

langkah:

1) Pemilihan bahan di maksud agar anak nantinya dapat

mengidentifikasi dengan karakter yang terdapat dalam buku.

2) Melibatkan pengetahuan anak, hal ini akan membantu

menghubungkan pengalaman masa lalu anak dengan isi buku.

b. Membaca terpadu (Guided Reading), tahap ini baiknya melibatkan

guru atau orang dewasa untuk membacakan cerita dengan keras

22

Herlina, Biblioterapi: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku, h. 94 23

Agustina, “Konsep Biblioterapi dalam Library Science,” h. 14

Page 32: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

17

kepada anak. Untuk memudahkan bercerita, sebaiknya baca seluruh

cerita yang terdapat dalam buku tanpa sela. Setelah selesai

membacakan cerita, guru mengizinkan anak untuk merenungkan

cerita yang telah dibacakan. Saat membacakan cerita sebaiknya:

1) Membaca cerita dengan kecepatan yang sesuai,

2) Menggunakan volume yang sesuai sehingga anak mendengarkan

dan memperhatikan saat guru bercerita.

c. Diskusi Pembahasan (Postreading Discussion), McCarty dan

Chalmers (1997) memberikan panduan untuk diskusi dan

merekomendasikan agar guru terlebih dahulu menuntun siswa

untuk menceritakan kembali plotnya dan kemudian menilai

perasaan karakter dan situasi atau apa pun yang terjadi dalam cerita.

Selanjutnya guru dapat memberikan pertanyaan menyelidik kepada

anak, hal ini dapat membantu mereka memikirkan perasaan mereka

dan mengidentifikasi dengan lebih baik karakter dan kejadian

dalam cerita. Dengan mengidentifikasi dari karakter sastra, siswa

menyadari bahwa mereka tidak sendiri dalam mengalami suatu

masalah.

d. Penyelesaian masalah (Problem Solving), pemecahan masalah

dapat membantu anak untuk belajar bagaimana menjadi pemecah

masalah mandiri. Sebagai anak mengidentifikasi dengan karakter

dalam berbagai cerita dan mendiskusikan solusi untuk masalah.

Menurut Moses dan Zaccaria hanya dengan membaca sebuah buku

yang bagus tidak dapat dianggap sebagai tindakan biblioterapi. Karena

Page 33: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

18

usahanya untuk mengubah sikap dan perilaku pembaca, biblioterapi

harus dilakukan oleh seseorang yang dapat memahami permasalahan

orang lain.24

Aiex menyarankan lima tahap penerapan biblioterapi, baik dilakukan

secara pribadi maupun kelompok meliputi:

a. Motivasi: merupakan kegiatan pendahuluan, seperti permainan atau

bermain peran, hal ini dilakukan agar anak dapat termotivasi untuk

terlibat secara aktif dalam kegiatan selanjutnya.

b. Waktu membaca: karena anak perlu waktu untuk memahami isi

buku atau materi. Berikan waktu yang cukup pada anak untuk

membaca bacaan yang telah disiapkan hingga selesai.

c. Inkubasi: berikan waktu pada anak untuk merenungkan dan

merefleksi materi yang baru saja mereka baca. Agar anak

memahami secara penuh materi yang mereka baca.

d. Tindak lanjut: sebaiknya dilakukan dengan metode diskusi. Melalui

diskusi dengan anak mendapatkan ruang untuk saling bertukar

pandangan sehingga memunculkan gagasan baru. Tahap ini

memungkinkan anak-anak akan mendapatkan wawasan baru dari

anak-anak lain juga. Diskusi juga dapat membantu anak-anak untuk

menyadari bagaimana mereka dapat menerapkan pengetahuan

barunya kedalam kehidupan sehari-hari mereka.

24

Gerry Bohning, “Bibliotherapy: Fitting the Resources Together,” The Elementary School

Journal, Vol. 82 (November 1981): h. 167., http://www.jstor.org/stable/1001456. Diakses pada

tanggal 24 Januari 2017.

Page 34: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

19

e. Evaluasi: sebaiknya evaluasi dilakukan secara mandiri oleh

penderita. Hal ini dilakukan untuk memancing penderita

memperoleh kesimpulan yang tuntas dan memahami arti

pengalaman yang dialami.25

Menurut Wong petunjuk umum untuk menggunakan biblioterapi

ialah:

a. Kaji perkembangan emosional dan kognitif perkembangan anak

untuk melihat kesiapan anak dalam memahami pesan dari buku

yang akan dibacakan,

b. Kenali isi buku dan diperuntukan untuk usia berapa buku itu ditulis,

c. Bacakan buku tersebut pada anak jika anak tidak mampu membaca,

d. Diskusikan buku itu bersama anak dengan cara meminta anak

untuk menceritakan kembali isi cerita, membaca bagian khusus

dengan perawat atau orang tua, membuat gambar yang

berhubungan dengan cerita dan mendiskusikan gambar tersebut,

bicarakan karakter-karakternya, dan rangkum pesan moral atau

makna dari cerita tersebut.26

5. Biblioterapi di Perpustakaan Khusus

Biblioterapi sesungguhnya merupakan sebuah konsep tua dalam dunia

ilmu perpustakaan.27

Biblioterapi dapat dilakukan oleh perpustakaan

25

Nola Kortner Aiex, “Bibliotherapy,” ERIC Digest, 1993, h.

4.,https://eric.ed.gov/?id=ED357333. Diakses pada 27 Januari 2017. 26

D. L. Wong, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, vol. Vol. 1 (Jakarta: EGC, 2009) 27

Eva Imania Eliasa, “Bibliotherapy as a Method of Meaningful Treatment: Biblioterapi

sebagai sebuah Metode Tindakan yang Bermakna,” Universitas Negeri Yogyakarta, 2007, h. 3.,

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved

Page 35: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

20

manapun, misalnya pada perpustakaan sekolah yaitu melalui biblioterapi

dilakukan sebagai bimbingan konseling, untuk perpustakaan perguruan tinggi

bisa melalui program bimbingan membaca dan untuk perpustakaan umum

maupun khusus dilakukan melalui program pelayanan sosial (social service)

yang merupakan program dinas sosial yang menangani berbagai penyakit

sosial.28

Saat ini rumah sakit yang terdapat di Indonesia sudah didukung dengan

adanya fasilitas perpustakaan. Dengan ini, pustakawan dapat meningkakan

layanan perpustakaan tentunya dengan ikut andil dalam penyembuhan pasien

dengan menerapkan biblioterapi.29

Menurut Clarke biblioterapi merupakan

layanan yang diberikan pustakawan lebih mengarah kepada bantuan dan

bimbingan membaca bacaan bagi pasien guna meringankan beban pasien

yang dirawat.30

C. Bacaan Anak

1. Definisi Bacaan Anak

Dalam penerapan biblioterapi tentu tidak luput dari penggunaan bahan

bacaan atau literatur. Karena pada dasarnya media utama untuk

pelaksanaan biblioterapi ialah buku. Namun perlu diperhatikan bahwa

literatur/bacaan yang digunakan untuk orang dewasa berbeda dengan

=0ahUKEwjTu9zdvcPXAhWJW7wKHRH4DeMQFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fstaffnew.un

y.ac.id%2Fupload%2F132318571%2Fpenelitian%2FMicrosoft%2BWord%2B-

%2BBIBLIOTHERAPY%2BAS%2BA%2BMETHOD%2BOF%2BMEANINGFUL%2BTREAT

MENT.pdf&usg=AOvVaw2U0uJZNHmJbJWioomCyLNs. 28

Agustina, “Perpustakaan sebagai Wahana Terapi yang Ramah Disabilitas: Implementasi

Biblioterapi di Perpustakaan Lingkungan Pendidikan,” h. 125. 29

Nadia Amelia Qurrota A’yunin, “Biblioterapi: Alternatif Layanan Referensi di

Perpustakaan Rumah Sakit,” Al-Kuttab, 4 (2017): h. 35. 30

Jean M. Clarke, Reading Therapy (London: Library Association Publishing, 1990), h. 49.

Page 36: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

21

anak-anak. Orang dewasa bisa langsung memilih literatur atau bahan

bacaan mana yang mau dibaca namun lain halnya dengan penggunaan

literatur untuk anak-anak. Literatur untuk anak harus disesuaikan dengan

usianya, biasanya memiliki tema mendidik dan alurnya tidak berbelit

agar anak dapat mencerna isi cerita dalam bacaan.

Menurut Burhan Nurgiyantoro, literatur anak merupakan sastra yang

secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan dipahami oleh anak,

yang berangkat dari fakta konkret dan mudah diimajinasikan.31

Lebih

jelasnya, literatur anak merupakan sastra yang dapat dipahami oleh anak

yang diangkat dari fakta dan mudah diimajinasikan oleh anak.

Pendapat lain menyatakan, literatur anak ialah sebuah karya yang

menawarkan dua hal utama, yatu kesenangan dan pemahaman.32

Menurut Riris K. Sarumpaet bacaan anak ialah, bacaan yang sesuai

dengan dunia dan kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan

bukan milik orang dewasa.33

Sedangkan menurut Bunanta bacaan anak ialah karangan yang

dikarang khusus untuk anak-anak.34

Bacaan untuk anak umumnya merupakan bacaan yang baik dari segi

penulisan maupun penyajiannya, hal ini bertujuan untuk dapat menarik

perhatian anak agar termotivasi untuk membaca. Untuk itu terdapat

31

Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2010), h. 6 32

Heru Kurniawan, Sastra Anak (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 22. 33

Riris K. Sarumpaet, Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikan Pendahuluan ke dalam

Hakekat, Sifat dan Corak Bacaan Anak-Anak serta Minat Anak pada Bacaanya (Jakarta: Pustaka

Jaya, 1976), h. 21. 34

Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Membaca (Jakarta: Pustaka Tangga, 2004), h. 48.

Page 37: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

22

pembagian bacaan untuk anak yang dibagi sesuai kelompok usia, ada

yang untuk usia balita, usia pra-sekolah serta usia sekolah.

2. Jenis Bacaan Anak

Bacaan anak juga memiliki cukup banyak jenisnya. Bahan bacaan

untuk anak-anak tersedia sangat beragam mulai dari cerita sehari-hari,

dongeng, fiksi, puisi, komik serta buku pelajaran.

Nurgiyantoro menyatakan bahwa literatur anak memiliki berbagai

jenis genre, yaitu:

a. Realisme, merupakan cerita yang menggambarkan berbagai kejadian

atau peristiwa, terdapat aksi dan interaksi yang seakan-akan memang

benar adanya, dan penyelesaian ceritanya pun dapat dibilang masuk

akal dan dapat dipercaya (plausible).

b. Fiksi formula, ialah cerita yang memiliki pola-pola tertentu yang

membuatnya berbeda dengan jenis cerit lain.

c. Fantasi, adalah cerita yang menyajikan sesuatu yang alurnya sulit

diterima, dikembangkan lewat imajinasi yang tidak lazim.

d. Sastra tradisional, merupakan cerita yang telah turun temurun, tidak

diketahui kapan tepatnya cerita tersebut ada dan siapa penciptanya

serta dikisahkan secara turun-temurun secara lisan.

e. Puisi, merupakan sebuah sastra yang di dalamnya menggunakan unsur

bahasa untuk mencapai efek keindahan.

f. Nonfiksi, yaitu bacaan yang ditulis secara artistik sehingga saat dibaca,

pembaca akan memperoleh pemahaman dan sekaligus kesenangan.

Page 38: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

23

g. Fiksi, yaitu menampilkan cerita khayal yang tidak menunjuk pada

kebenaran faktual, ditulis relatif baru, pengarang jelas, boleh ditulis

oleh siapa saja, tetapi memang ditujukan untuk anak dan dengan sudut

pandang anak.

h. Komik, yaitu cerita bergambar dengan sedikit tulisan, bahkan kadang-

kadang ada gambar yang tanpa tulisan karena gambar-gambar itu

sudah “berbicara”.35

Menurut Widajatmi berbagai jenis buku bacaan dapat diberikan

kepada anak sesuai dengan tingkat usia, perkembangan serta kemampuan

anak. Berdasarkan tiga aspek tersebut, orang tua berperan penting dalam

menentukan buku-buku bacaan untuk anaknya. Berikut ini pembagian

buku bacaan untuk anak menurut usia terbagi menjadi:

a. Anak usia 0-2 tahun

Buku untuk anak usia sampai 2 tahun umumnya bahan

buku terbuat dari bahan yang tidak mudah robek, aman,

jumlah halamannya tidak banyak umumnya terdiri dari 8-10

halaman, bukan dari bahan yang mengandung racun,

memiliki permukaan yang halus, dan sudutnya bulat dengan

gambar yang menonjol.

b. Anak usia 2-3 tahun

Pada usia 2-3 tahun baiknya beri buku-buku yang

bergambar, terutama yang mengenalkan konsep keteraturan,

urutan, atau pengertian tertentu, seperti gambar hewan, buah

buahan, warna, angka, huruf dengan ilustrasi dan warna yang

menarik. Buku cerita bergambar sudah bisa diberikan kepada

anak, terutama mengenai hal-hal yang akan mereka alami,

seperti ke dokter gigi, ke sekolah, mendapat adik dan lain-

lain.

c. Anak usia 3-4 tahun

35

Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak, h. 14.

Page 39: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

24

Pada usia ini berilah anak buku-buku cerita fantasi, cerita

rakyat dan dongeng yang alur ceritanya sederhana dan cepat.

Pada masa ini mereka sudah dapat berimajinasi, karena itu

anak pada usia ini perlu diberikan buku bergambar tanpa teks

agar mereka dapat merangkai cerita sendiri sesuai dengan

gambar yang ada atau diminta menceritakan kembali isi buku

dengan bahasa mereka. Buku yang cocok untuk usia ini,

misalnya cerita Itik si Buruk Rupa atau Siapa yang Punya

Kuali Panjang.

d. Anak usia 5 tahun

Berilah anak buku cerita yang mempunyai tokoh sentral

atau yang alur ceritanya sedikit rumit. Agar mereka dapat

menebak akhir cerita. Contohnya ialah Ande-Ande Lumut;

Timun Mas dan sebagainya.

e. Anak usia 6-8 tahun

Jika anak semakin bertambah usianya berilah buku yang

memiliki sedikit ilustrasinya, karena anak juga perlu

berimajinasi sendiri dan supaya lebih tertarik kepada isi cerita

dari pada gambarnya. Buku untuk anak usia ini ialah cerita-

cerita rakyat dengan sedikit gambar.

f. Anak usia 9-11 tahun

Berilah buku yang memiliki cerita menarik seperti

petualangan atau humor sehingga anak ingin mengetahui

cerita sampai selesai. Contohnya Komputer si Kotak Ajaib.36

3. Fungsi Bacaan Anak

Penyediaan buku bacaan sastra kepada anak yang tepat sejak dini

dipercaya akan membantu kemampuan membaca serta literasi anak pada

perkembangan usia anak selanjutnya. Terpenting, dengan cerita anak bisa

mendapatkan nilai-nilai pekerti yang menunjang perkembangan budi

pekerti pada anak.37

Suwardi menyatakan beberapa fungsi literatur anak antara lain:

a. Membentuk kepribadian anak,

36

Wenny Widayatmi, “Memperkenalkan Bacaan kepada Anak” Buletin Anak :Media

Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja Indonesia,” Tahun VIII, No. 29 (April 1998). 37

Kurniawan, Sastra Anak, h. 2.

Page 40: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

25

b. Menuntun kecerdasan emosi anak. Perkembangan emosi anak

akan dibentuk melalui karya sastra yang dibacanya.38

4. Contoh Bacaan Anak untuk Biblioterapi

Dalam kegiatan biblioterapi salah satu unsur yang terpenting ialah

bahan bacaan. Menurut Ida Farida dan Tety Elida sejauh ini cukup jarang

buku dengan tema kanker yang dipublikasikan di Indonesia, untuk itu

mereka memanfaatkan bahan bacaan anak untuk kegiatan biblioterapi

dengan berbagai tema dan dibacakan secara teratur kepada penderita

kanker anak selama 24 tahun terakhir di setiap hari Sabtu. Berikut

beberapa contoh bacaan anak yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

biblioterapi39

:

38

Suwardi Endraswara, Metode Pengajaran Presiasi Sastra (Yogyakarta: Radhita Buana,

2002), h. 24. 39

Ida Farida dan Tety Elida, “Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for

hospitalized children with cancer” (Asian Festival of Children’s Content (AFCC), Singapura,

2017).

No. Judul Buku Nama Pengarang

1. Franklin di Kegelapan

(Franklin in the Dark)

Paulette Bourgeouis

2. Franklin di Rumah

Sakit (Franklin Goes to

the Hospital)

Paulette Bourgeouis

3. Kancil dan Kura-kura:

Cerita Rakyat Kalimantan

Barat

Murti Bunanta

4. Senggutru: Cerita Rakyat

Jawa

Murti Bunanta

5. Si Kecil: Cerita Rakyat

Sulawesi Selatan,

Indonesia

Murti Bunanta

6. Andai Aku Punya Rumah

Sakit

Murti Bunanta

7. Berlibur di Jalan Macet Murti Bunanta

8. Kamus Pertamaku: Warna Murti Bunanta

9. Mengapa Tubuh Udang Murti Bunanta

Page 41: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

26

Tabel 2.1 Contoh Buku untuk Biblioterapi

D. Kanker

1. Definisi Kanker

Kanker ialah sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan

tumbuh tidak terkendali serta membelah lebih cepat dibandingkan

dengan sel normal. Sel kanker tidak mati setelah usianya cukup,

melainkan tumbuh terus dan bersifat invasif sehingga sel normal tubuh

dapat terdesak atau malah mati.40

Menurut Otto, kanker ialah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan

kendali sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, secara

cepat dan tidak terkendali. Kanker timbul dan berkembang biaknya sel

secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus-menerus

40

Pusat Data dan Informasi,.“Situasi Penyakit Kanker”. Buletin Jendela Data dan

Informasi Kesehatan, Semester I (Jakarta : Kementrian Kesehatan RI, 2015), h. 16 Diunggah pada

tanggal 7 Februari pukul 00:50 melalui:

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-kanker.pdf

Bengkok: Cerita Rakyat

dari Kalimantan Tengah,

Indonesia

10. Tarian Pengusir Ular Murti Bunanta

11. Anak Kucing yang Manja:

Cerita Rakyat dari Deli

Serdang, Sumatera Utara

Murti Bunanta

12. Kamus Pertamaku:

Serangga

Murti Bunanta

13. Keke Monster

Menyeramkan

Djoko Hartanto

14. Anak Itik yang Buruk Rupa Sago Hirata

15. Petapa Palsu F.B. Indradi

16. Tidurlah, Tokek! Margaret Read MacDonald

17. Conejito Si Kelinci Kecil:

Cerita Rakyat Panama

Margaret Read MacDonald

18. Anak Tikus yang Ingin

Menjadi Raja

Debora Toety Maklis

Page 42: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

27

merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker tumbuh

secara menyusup ke jaringan sekitar sambil merusaknya, kemudian dapat

menyebar ke bagian tubuh lainnya.41

Ada lebih dari seratus jenis kanker. Kanker dapat muncul dari

beragam sel dan diklasifikasikan menurut asal selnya. Seringkali istilah

tumor diasumsikan sama dengan kanker, tetapi tidak semua tumor

merupakan kanker. Tumor yang disebut juga sebagai neoplasma,

merupakan pertumbuhan awal dari sel abnormal yang tidak memiliki

fungsi berguna serta dapat mengganggu fungsi sel sehat lainnya.42

2. Jenis Kanker pada Anak

Menurut Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak, menjelaskan

bahwa masing-masing jenis kanker memiliki nama, gejala, diagnosis

serta tata laksana yang berbeda. Kanker pada anak dibagi menjadi enam

jenis, yaitu:

a. Leukimia

Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang

berasal dar sumsum tulang. Biasanya ditandai oleh proliferasi

sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel

abnormal dalam tepi (sel blast) secara berlebihan dan

menyebabkan terdesaknya sel darah yang normal yang

mengakibatkan fungsinya terganggu.

b. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah tumor ganas di dalam bola mata

yang berkembang dari sel retna primitive/imatur dan

merupakan tumor ganas primer terbanyak pada bayi dan anak

usia 5 tahun ke bawah dengan insiden tertinggi pada usia 2-3

tahun. Masa tumor di retina dapat tumbuh ke dalam viterus

(endofitik) dan tumbuh menembus keluar (eksofitik).

41

S.E. Otto, Buku Saku Keperawatan Onkologi. Ahli bahasa: Jane Freyana Budi (Jakarta:

EGC, 2003). 42

Donna Falvo, Medical and Psychosocial Aspects of Chronic Illness and Disability. 3rd

Edition. (Jones and Bartlett Publishers, 2005), h. 460.

Page 43: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

28

Retinoblastoma dapat bermetastasis ke luar mata menuju

organ lain, seperti tulang, sumsum tulang belakang dan

sistem syaraf pusat.

c. Osteosarkoma

Osteosarkoma atau kanker tulang pada anak merupakan

keganasan yang tumbuh dari tulang. Sering terjadi pada anak

menjelang remaja.

d. Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah tumor embrional dari sistem saraf

simpatis yang berasal dari primitive neural crest.

e. Limfoma Malignum

Limfoma malignum adalah suatu keganasan primer

jaringan limfoid yang bersifat padat. Terdapat 2 klasifikasi

Limfoma berdasarkan histopatologis,yaitu; Limfoma

Hodgkin yang merupakan salah satu keganasan yang dapat

disembuhkan dengan terapi kombinasi, yaitu kemoterapi dan

radiasi. Selanjutnya Limfoma non Hodgkin merupakan

kanker yang berasal dari sel limfosit (limfosit T maupun

limfosit B). kanker ini juga temasuk jenis yang cepat tumbuh

secaa progresif.

f. Karsinoma Nasofaring

Karsinoma Nasofaring merupakan tumor ganas antara

daerah hidung dan tenggorokan (daerah nasofaring).

Diagnosis ini cukup sulit dilakukan karena nasofaring

tersembunyi dibelaang tabir langit-langit dan terletak di

bawah dasar tengkorak. Selain itu, nasofaring juga

berhubungan dengan banyak daerah penting di dalam

tengkorang dan ke lateral maupun posterior leher. 43

E. Kondisi Psikologi yang dialami Penderita Kanker

Pada dasarnya setiap penyakit yang dialami seseorang selain

menyerang fisik pada manusia tidak jarang juga menyerang psikologisnya.

Menurut Taylor yang dikutip oleh Namora seperti pada penderita kanker,

ketika dokter mendiagnosis seseorang menderita kanker terdapat tiga bentuk

43

Kementrian Kesehatan R.I., Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak (Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI, 2011), h. 5-28.

Page 44: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

29

respon emosional yang muncul pada pasien seperti penolakan, kecemasan dan

depresi.44

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Utami dan Hasanat (1998)

yang dikutip oleh Namora menyatakan,

Ketika seseorang mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit

kanker, pasien kanker akan mengalami kondisi psikologis yang

tidak menyenangkan, seperti merasa kaget, cemas takut,

bingung, sedih, panic gelisah atau merasa sendiri.45

Sementara itu menurut Namora perawatan dan tindakan yang dilakukan

di rumah sakit merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan perasaan

cemas pada pasien, contohnya pada saat pasien menjalankan operasi pasien

akan merasa tidak nyaman bahkan akan merasa sakit setelah dilakukannya

tindakan operasi.46

Menurut Charmaz menghadapi penderitaan fisik dan mental akibat

penyakit yang parah saah satunya kanker, umumnya pasien akan merasa

putus asa, bosan, cemas, frustasi dan tertekan.47

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diambil dari satu

skripsi, satu jurnal dan satu makalah konferensi, yaitu:

1. Yang pertama dari skripsi Sely Yolanda (2015), jurusan Ilmu

Perpustakaan, fakultas Teknologi Informasi, Universitas Yarsi, dengan

judul penelitian “Layanan Biblioterapi untuk Pasien Kanker Anak di

44

Namora Lumongga Lubis, Dukungan Sosial pada Kanker,Perlukah? (Medan: USU Press,

n.d.), h. 8 45

Lubis, h. 8. 46

Lubis, h. 8. 47

Lubis, h. 9.

Page 45: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

30

RSUP Fatmawati Jakarta dan Tinjauannya menurut Islam”. Masalah

yang terdapat pada penelitian ini ialah layanan yang diberikan, layanan

biblioterapi dan peran perpustakaan rumah sakit dalam layanan

biblioterapi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui jenis

layanan yang disediakan oleh Perpustakaan, untuk mengetahui apakah

ada layanan biblioterapi yang diberikan kepada anak-anak penderita

kanker serta untuk mengetahui peran Perpustakaan RSUP Fatmawati

dalam Layanan biblioterapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode percobaan dengan teknik pengumpulan data observasi,

wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui

bahwa pasien kanker anak mendapat layanan biblioterapi dari organisasi

eksternal seperti Yayasan penangulangan Anak Indonesia (YOAI),

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Mc Donald, dan

Yayasan Kalista, perpustakaan RSUP Fatmawati tidak memiliki layanan

biblioterapi dikarenakan kurangnya SDM yang kompeten. Yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti

ialah dari tempat penelitian, metode yang digunakan serta pembahasan

pada penelitian.

2. Artikel jurnal dengan judul “Penerapan Biblioterapi di Rumah Sakit Dr.

Cipto Mangunkusumo” yang disusun oleh Wawan Darmawan, Rohanda,

dan Kusnandar (2012), Departemen Ilmu Informasi dan Perpusakaan,

fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Masalah dalam

penelitian ini ialah penerapan biblioterapi di Rumah Rumah Sakit Dr.

Cipto Mangunkusumo. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui

Page 46: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

31

proses penerapan biblioterapi yang dilakukan oleh Yayasan Kasih Anak

Kanker Indonesia, dengan menggunakan teori dari Marci A. Olsen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan

pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui

wawancara, observasi dan studi pustaka. Penelitian ini mengunakan

teknik member check dan triangulasi data untuk pemeriksaan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan biblioterapi di Rumah

Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo sudah sejalan dengan teori yang

dipaparkan Marci A.Olsen, namun ada beberapa perbedaan yang

diakibatkan oleh keadaan lingkungan yang berbeda. Yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti ialah dari

tempat penelitian, teori yang digunakan serta pembahasan pada penelitian.

3. Makalah konferensi dengan judul “Please Tell a Story for Me Again!:

Bibliotherapy for hospitalized children with cancer” yang didudun oleh

Ida Farida dan Tety Elida. Makalah ini sudah dipresentasikan dalam

Asian Festival of Children’s Content (AFCC) di Singapura pada 17 Mei

2017. Makalah ini bertujuan untuk berbagi pengalaman relawan dari

SACL (Society for the Advancement of Children's Literature) tentang

dampak terapi biblioterapi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

(RSCM) berdasarkan dokumentasi laporan mereka. Praktik biblioterapi

oleh relawan SACL ini belum terpaku dalam praktek biblioterapi yang

semestinya, di mana menggunakan buku tema yang sesuai dengan

kebutuhan anak yaitu dengan tema kanker. Hal ini dikarenakan sejauh

ini mereka tidak menemukan buku bacaan dengan tema kanker yang

Page 47: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

32

dipublikasikan di Indonesia. Relawan SACL membacakan buku dengan

berbagai tema. Dengan demikian, biblioterapi Istilah yang digunakan

dalam makalah ini mengacu pada pemanfaatan buku anak-anak dan

media lainnya untuk bercerita oleh relawan SACL sebagai intervensi

untuk membantu anak-anak penderita kanker yang dirawat di rumah

sakit. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tindakan biblioterapi

yang dilakukan memberikan dampak positif untuk anak seperti

memberikan kebahagiaan untuk anak, wajah yang tersenyum, menahan

rasa sakit, anak menjadi senang mendengar cerita yang disampaikan

serta cerita yang disampaikan berkaitan dengan pengalaman anak. Yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti

ialah dari tempat penelitian, metode yang digunakan serta pembahasan

pada penelitian.

Page 48: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

33

G. Literatur Review

Gambar 2.1 Bagan Peta Literatur

Page 49: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

34

Pemanfaatan bahan bacaan ternyata tidak hanya terkenal di dunia

perpustakaan saja. Terapi menggunakan media buku, atau disebut

biblioterapi merupakan salah satu cara untuk memanfaatan bahan bacaan

untuk terapi pengobatan. Biblioterapi merupakan aktivitas menggunakan

buku yang sesuai dengan usia dalam terapi pengobatan (C. Oppenheimer,

2010). Terdapat beberapa prosedur yang harus dilaksanakan saat

menerapkan biblioterapi. Hal tersebut dilakukan agar biblioterapi dapat

bermanfaat dengan maksimal untuk anak-anak.

Untuk mengetahui apakah penerapan biblioterapi sudah sesuai dengan

prosedur yang ada, maka digunakanlah teori prosedur pelaksanaan

biblioterapi yang dikemukakan Forgan, 2002. Prosedur pelaksanaan

biblioterapi menurut Forgan terdiri dari 4 tahapan, antara lain; prereading,

guided reading, postreading discussion dan problem solving.

Page 50: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya.48

Dalam metode penelitian meliputi jenis dan

pendekatan penelitian, karakteristik informan, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan dan analisis data. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini maka peneliti menggunakan:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini ialah jenis

penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan metode yang intensif dan teliti

tentang pengungkapan latar belakang, status dan interaksi lingkungan

terhadap individu, kelompok, istitusi dan komunitas masyarakat tertentu.49

Dengan menggunakan jenis penelitian ini diharapkan peneliti dapat

memperoleh informasi mendalam tentang peristiwa, lingkungan dan situasi

tertentu yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau memahami suatu

hal.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 203. 49

Endang Danial dan Nanan Wasriah, Metode Penulisan Karya Ilmiah (Bandung:

Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan, 2009), h. 63.

Page 51: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

36

menekankan makna dari pada generalisasi.50

Pendekatan kualitatif digunakan

untuk menggali informasi secara mendalam terkait dengan masalah penelitian.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data.51

Untuk mengambil data primer ini, peneliti

melakukan pengamatan di lapangan serta wawancara dengan Kepala

Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dari program Sekolah-ku, orang tua

serta anak penderita kanker yang ada di Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia. Sedangkan melalui observasi, peneliti mengamati kegiatan

yang berlangsung terkait dengan penerapan biblioterapi.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah

diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.52

Dalam

penelitian ini, sumber data yang peneliti ambil yaitu literatur mengenai

biblioterapi dan kanker seperti buku, jurnal, majalah, media elektronik

dan sebagainya yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

50

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 1. 51

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 62. 52

J. Surpanto, Statistik Teori dan Aplikasi (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 10.

Page 52: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

37

C. Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.53

Dalam memilih

informan peneliti melakukan survei lapangan untuk menentukan siapa saja

yang akan menjadi informan dari penelitian ini.

Kriteria informan yang dipilih untuk menjadi narasumber dalam

penelitian ini ialah orang-orang yang berhubungan langsung dengan hal

yang diteliti dan yang paling memahami objek penelitian. Peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan kepada informan

berupa wawancara. Penulis mengambil informan sebanyak 5 orang dengan

rincian 2 informan dari pihak YKAKI dan 3 informan dari orang tua pasien

yang tinggal di rumah singgah, berikut keriteria yang dimiliki, di antaranya:

1. Kepala Sekolah dari Sekolah-ku, yaitu Ibu Maesyaroh. Latar

belakang pendidikan beliau adalah S1 Pendidikan. Beliau berkerja

di YKAKI sejak tahun 2010 dan beliau juga aktif mengajar di

Sekolah-ku.

2. Wakil Kepala Sekolah dari Sekolah-ku, yaitu Ibu Herni Suherni.

Latar belakang beliau adalah S1 Manajemen. Beliau menjabat

sebagai wakil kepala sekolah dan juga aktif mengajar di Sekolah-

ku.

3. Orang tua dari penderita kanker anak, yaitu Ibu Sapta Damayanti.

Ibu Sapta ialah orang tua atau pendamping yang mendampingi

pengobatan serta perawatannya anaknya yang terserang Leukimia.

53

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),

h. 132.

Page 53: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

38

Saat ini Bu Sapta dan anaknya sedang tinggal di rumah singgah

yang disediakan oleh YKAKI.

4. Orang tua dari penderita kanker anak, yaitu Bapak Sugiono. Bapak

Sugiono berasal dari Lampung yang merupakan orang tua yang

mendampingi pengobatan serta perawatannya anaknya yang

terserang Leukimia. Bapak Sugiono telah tinggal di rumah singgah

selama kurang lebih 2 bulan.

5. Orang tua dari penderita kanker anak, yaitu Ibu Warsini. Bu

Warsini berasal dari Lampung yang merupakan orang tua yang

mendampingi pengobatan serta perawatannya anaknya yang

terserang Retinoplastoma. Saat ini Bu Warsini dan anaknya

sedang tinggal di rumah singgah yang disediakan oleh YKAKI.

6. Penderita kanker anak, yaitu Habib Mustafa. Habib berumur 13

tahun. Habib mengidap penyakit Leukimia sejak bulan September

2017 lalu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitan

ini, yaitu:

Page 54: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

39

1. Observasi

Observasi merupakan studi yang disengaja dan sistematis tentang

fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan

pencatatan.54

Observasi bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang

dipelajari dan aktifitas apa saja yang telah berlangsung selama proses

penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan interaksi bahasa yang berlangsung antara dua

orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang

yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya.55

3. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ialah pengindentifikasian secara sistematis, penemuan

dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan

dengan masalah penelitian.56

Kajian Pustaka yang peneliti lakukan

dengan mencari informasi melalui media cetak yaitu dengan

mengunjungi perustakaan dan media elektronik yaitu mencari data

melaui internet.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan dokumen (dokumentasi) dalam

pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang

didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan,

54

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 143. 55

Emzir, Analisis Data : Metodologi Penelitan Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.

50. 56

Consuelo G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press, 1993), h. 31.

Page 55: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

40

gambaran, atau arkeologis menurut Gottschalk.57

Dalam penelitian ini,

peneliti mengumpulkan data melalui dokumen yang terdapat di tempat

penelitian, biasanya berupa foto-foto yang diambil sebagai bukti yang

diperlukan dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kualitatif, pada umumnya dilakukan

dengan mengolah data yang telah diperoleh dari berbagai sumber dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan

dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh sehingga

mendapatkan sebuah informasi yang matang.

Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini berupa

data yang diperoleh dari jawaban para informan dengan mengguakan

instrument penelitian berupa daftar pertanyaan dan wawancara. Setelah

didapatkan data berupa hasil rekaman wawancara, kemudian hasil

tersebut dicatat dan dibuat transkripnya untuk selanjutnya dianalisis lebih

lanjut.

2. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah

data dalam beberapa tahap. Data-data yang diperoleh akan dianalisis

sehingga mudah dipahami. Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan

57

Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, h. 175.

Page 56: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

41

sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah

selesai di lapangan.58

Kegiatan analisis data dalam penelitian kualitatif

terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Reduksi Data

Pada saat atau sesudah data terkumpul maka penulis perlu

melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses mengolah

data dari lapangan dengan memilah dan memilih, serta

menyederhanakan data dengan merangkum yang penting sesuai

dengan fokus masalah penelitian.59

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penyajian data laporan yang sudah direduksi dilihat kembali

gambaran secara keseluruhan, sehingga tergambar konteks secara

keseluruhan dan dari situ dapat dilakukan penggalian data kembali.

Penyajian data perlu dilakukan karena menentukan langkah

selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan karena dapat memudahkan

upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.60

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan. Data yang telah

diolah dan dipaparkan dalam bentuk teks kemudian dibuatkan

kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk memberikan gambaran

58

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 200. 59

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan (Bandung:

Reifka Aditama, 2012), h. 218 60

Suharsaputra, h. 219.

Page 57: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

42

yang jelas mengenai data yang telah didapat. Generalisasi atau

kesimpulan harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian

yang dilakukan.61

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia tepatnya di jalan Jl. Percetakan Negara XI No. 129, Cempaka

Putih, Jakarta Pusat, 10570. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni

2017 sampai September 2017 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

61

Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 375.

No. Jenis

Kegiatan

Tahun 2017

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt

1. Penyerahan

Proposal

Skripsi dan

Dosen

Pembimbing

2. Pelaksanaan

Bimbingan

Skrispi

3. Pengumpulan

Literatur

Mengenai

Skripsi

4. Melakukan

Wawancara

dengan

Informan dan

Analisis Data

5. Penyelesaian

Skripsi

6. Penyerahan

Laporan

Skripsi

7. Sidang

Skripsi

Page 58: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan beberapa hal yang ditemukan pada

saat peneliti melakukan penelitian. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang

profil objek penelitian, hasil dari penelitian serta analisis penelitian.

A. Gambaran Umum Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

1. Sejarah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Dibangun atas dasar pengalaman dari para pendiri salah satunya ialah

Ira Soelistyo. Beliau merupakan orang tua dari Aditya Wicaksono, anak

yang menderita leukemia dari tahun 1984. Aditya kemudian menjalani

pengobatan di Belanda namun kambuh sebanyak 4 kali. Setelah

menjalankan transplanasi sel induk pada tahun 2005, Aditya pun kalah

melawan penyakitnya. Ira Soelistyo aktif di bidang sosial dan kesehatan

khususnya kanker sejak tahun 1993.

Berdasarkan pengalaman tersebut, akhirnya Ira Soelistyo berserta

teman-temannya yaitu Pinta Manullang Pangabean dan Aniza M. Santosa

kemudian membangun yayasan kanker yang kemudian diberi nama

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia.62

Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia atau yang selanjutnya disebut YKAKI (dibaca ye-ka-ki)

didirikan pada 1 November 2006, merupakan organisasi non profit yang

bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam

upaya penanggulangan serta pencegahan kanker pada anak. YKAKI

62

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni

Page 59: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

44

berkomitmen membantu anak-anak serta orang tua penderita kanker dari

keluarga prasejahtera agar mendapatkan perawatan yang layak seperti

perawatan serta pengobatan terbaik, hak belajar dan bermain.

YKAKI merupakan organisasi sosial yang terdiri dari anak dan orang

tua para penderita kanker dan sukarelawan yang peduli masa depan anak

Indonesia. YKAKI memiliki program antara lain seperti, Rumah Kita

yaitu dengan cara menyediakan sarana tempat tinggal sementara (rumah

singgah) bagi penderita kanker anak serta pendamping yang sedang

melakukan rawat inap ataupun rawat jalan di rumah sakit.

YKAKI bertujuan untuk memberikan hak kepada setiap anak

Indonesia untuk memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-

baiknya. Meskipun bantuan berupa finansial dari pemerintah dirasa

cukup sulit, namun Ira bersyukur atas kepedulian yang diberikan

pemerintah dengan pembentukan Direktorat Pengendalian Penyakit

Tidak Menular khususnya Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kanker.

Ira pun merelakan rumah pribadinya di daerah Pondok Labu, Jakarta

Selatan untuk dijadikan kantor sekretariat YKAKI. Yang sekarang kantor

pusatnya berada di Gedung YKAKI Jl. Percetakan Negara XI No. 129,

Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 10570. Kini YKAKI sudah memiliki 9

cabang di kota besar yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain di

kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Riau, Semarang,

Malang dan Manado. Dan saat ini YKAKI memiliki sejumlah mitra kerja

yang membantu YKAKI sampai saat ini.

Page 60: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

45

2. Visi dan Misi Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

a. Visi

YKAKI didirikan dengan visi sebagai berikut:

“bahwa setiap anak Indonesia yang menderita kanker berhak

mendapat pengobatan serta perawatan yang sebaik-baiknya, juga hak

belajar maupun hak bermain, walaupun dalam keadaan sakit.”

b. Misi

Adapun misi dari YKAKI adalah sebagai berikut:

1) Mendukung program pemerintah serta melengkapi kegiatan-

kegiatan yang telah dilakuan oleh berbagai organisasi, antara lain

dengan menyediakan rumah singgah, pendidikan, transportasi,

membantu ‘mengejar’ pasien yang tidak melanjutkan pengobatan

serta melaksanakan public education bagi masyarakat umum.

2) Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai

kanker pada anak, antara lain kepada dokter-dokter di Puskesmas,

kader-kader PKK, paramedis, dan di sekolah.

3) Menggalang dana serta dukungan dari berbagai piha yang peduli

untu menunjang kegiatan-kegiatan YKAKI.

Page 61: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

46

3. Pengurus Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Tabel 4.1 Kepengurusan YKAKI

4. Program Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Sebagai yayasan yang bergerak dibidang sosial dan kesehatan

khususnya penyakit kanker, YKAKI memiliki beberapa program untuk

membantu keluarga serta anak penderita kanker. Beberapa program yang

telah dibuat oleh YKAKI antara lain seperti Rumah Kita, Sekolah-ku,

Sosialisasi dan Edukasi dan Transportasi untuk pasien.

a. Rumah Kita

Rumah Kita (rumah singgah) merupakan sarana tempat tinggal

sementara bagi anak penderita kanker berserta pendamping selama

masa perawatan di rumah sakit ataupun rawat jalan. Umumnya pada

masa pengobatan untuk penderita kanker membutuhkan waktu yang

cukup lama, untuk itu peran Rumah Kita sangatlah penting untuk

No. Jabatan Nama

1. Ketua Pembina Prof. (Em.) DR. dr. Iskandar Wahidayat SpA(K)

2. Anggota Pembinaan Sofia Alamudi

Anindita Dwisetyani

3. Pengawas H. Mardi Santosa

4. Ketua Ira Soelistyo

5. Bendahara Hj. Aniza M. Santosa

6. Sektetaris Rini D. Anggraini

Marisa M. Santosa

7. Anggota Pengurus Nugroho Saleh

Abdullah Alamudi

8. Duta YKAKI Rerno Palupi A. Noya

Indra Bekti

Moh. Farhan

9. Penasehat “Sekolah-ku” DR. Seto Mulyadi SPsi, MPsi

10. Koord. “Rumah Kita” Inggrid Lolita

Sri Yulianty

Page 62: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

47

menunjang proses pengobatan dan perawatan pasien agar dapat

berjalan terus sampai tuntas.

Rumah Kita merupakan fasilitas beristirahat sementara layaknya

rumah sendiri yang diperuntukan bagi orang tua atau pendamping

ketika anak sedang menjalankan perawatan di rumah sakit. Selain itu

Rumah Kita disiapkan untuk mempermudah perpindahan dari rumah

singgah ke rumah sakit serta sebaliknya untuk anak dan pendamping

yang sedang dalam masa pengobatan, karena sebagian besar lokasi

Rumah Kita (rumah singgah) berdekatan dengan rumah sakit. Anak

dan pendamping dapat menempati Rumah Kita sampai masa

perawatan atau pengobatannya sudah dianggap tuntas dengan

memenuhi beberapa persyaratan. Rumah Kita dikelola secara

bersama-sama oleh orang tua atau pendamping seperti kebersihan

umum, keamanan dan memasak semua dilakukan secara bersama.

YKAKI telah menyediakan sarana rumah singgah yang disebut

Rumah Kita ini sejak tahun 2006. Melalui program @ksi Rp. 10.000,-

yang diadakan pada 1 Juli 2010 akhirnya YKAKI berhasil memiliki

rumah singgah sendiri yang berada di Jl. Percetakan Negara XI no.

10A, Jakarta Pusat dengan kapasitas kurang lebih 28 anak.

Sehubung dengan meningkatnya kebutuhan untuk rumah singgah

di Jakarta, YKAKI membeli sebidang tanah seluas 1.326 m² melalui

KPR dari Bank BNI Syariah. Hal ini bertujuan agar dapat membantu

lebih banyak anak penderita kanker di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Pada tahun 2016 YKAKI menerima Hibah Bangun dari Pemda DKI

Page 63: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

48

Jakarta berupa bangunan 4 lantai dengan kapasitas untuk 50 anak

bersama pendampingnya.

Selain itu YKAKI juga memiliki rumah singgah di masing-masing

cabangnnya yang tersebar di kota besar seluruh Indonesia, antara lain

Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Manado, Makasar, Riau, Semarang

dan Malang, berikut alamat di masing-masing cabang YKAKI63

:

Tabel 4.2 Cabang Rumah Kita

63

Web Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 64: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

49

1) Persyaratan untuk menempati rumah singgah Rumah Kita64

:

a) Pasien anak penderita kanker yang sedang dalam rawat inap atau

rawat jalan di rumah sakit terdekat.

b) Mendaftarkan diri kepada Koordinator Rumah Kita dan

melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.

c) Orang tua atau pendamping diharuskan menjaga kebersihan

rumah misalnya seperti; mencuci peralatan makan atau minum,

mencuci sprei yang telah digunakan, menjaga dan merawat

seluruh perlengkapan dan perabotan rumah.

d) Orang tua atau pendamping bersedia menjaga keamanan serta

ketertiban di Rumah Kita dan lingkungan di sekitarnya.

e) Dilarang merokok di dalam Rumah Kita.

f) Memenuhi biaya tinggal sebesar Rp. 5.000,-/hari.

2) Fasilitas yang tersedia di Rumah Kita YKAKI yang terletak di

daerah Jakarta Pusat,antara lain:

a) Ruang kamar, untuk Rumah Kita yang berada di daerah Jakarta

Pusat YKAKI menyediakan 12 kamar yang terdapat di lantai 2

dan 3. Setiap kamar terdiri dari 3 sampai 4 tempat tidur, yang

bila dijumlah tempat tidur yang tersedia di Rumah Kita daerah

Jakarta Pusat kurang lebih ada 50 tempat tidur yang siap dihuni

oleh anak dan pendampingnnya. Untuk kebersihan tempat tidur,

pendamping harus membersihkan sendiri peralatan tidurnya

64

Web Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 65: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

50

seperti tempat tidur, sprei, bantal dan lainnya. Ketika ingin

meninggalkan Rumah Kita pun pendamping atau orang tua

harus mencuci terlebih dahulu sprei serta selimut yang telah

mereka pakai selama tinggal di Rumah Kita.

b) Ruang bermain, ruang bermain yang berada di lantai 2 lokasinya

dekat dengan ruang belajar. Dalam ruang bermain terdapat

berbagai macam permainan, antara ian puzzle, lego, mainan

edukasi yang terbuat dari kayu dan lain sebagainya.

c) Ruang belajar, ruang belajar berada di lantai 2, dalam ruang

belajar ini terdiri dari meja belajar dan kursi, yang masing-

masing berjumlah 12. Ruang belajar ini digunakan untuk

melakukan kegiatan Sekolah-ku untuk anak yang kebetulan

sedang beristirahat di Rumah Kita.

d) Ruang konseling, ruang konseling juga berada di lantai 2. Ruang

ini biasa digunakan untuk orang tua atau anak yang ingin

berdiskusi dengan konseller mengenai masalah yang mereka

alami. Pihak YKAKI pun menyediakan konseller sendiri.

e) Ruang musik, ruang musik biasa digunakan untuk melakukan

kegiatan ekstrakulikuler. Selain belajar di Sekolah-ku juga

terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler salah satunya

ialah musik. Di ruang ini anak bisa bernyanyi, bermain musik

yang diajarkan oleh guru musik profesional yang disediakan

pihak YKAKI.

Page 66: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

51

f) Perpustakaan, salah satu fasilitas yang terdapat di Rumah Kita

ialah adanya perpustakaan. Untuk jumlah koleksi pada

perpustakaan Rumah Kita ini sekitar lebih dari 1000 judul buku

yang terdiri dari buku fiksi maupun non fiksi. Buku didapat

melalui sumbangan dari pihak yang berkerjasama dengan

YKAKI baik dari pihak perusahan maupun perorangan. Buku

diseleksi oleh pihak Sekolah-ku, buku dipilih berdasarkan jenis

bacaan yang sesuai untuk anak-anak anak seperti komik, picture

book, ensiklopedi anak dan sebagainya. Beberapa buku nantinya

akan didistribusikan ke beberapa Sekolah-ku yang ada di rumah

sakit. Untuk saat ini buku yang masuk belum diklasifikasikan

berdasarkan kelasnya karena tidak ada tenaga pustakawan di

Sekolah-ku. Jadi buku yang sudah diseleksi akan ditempatkan

sesuai dengan jenis bacaannya misalnya ensiklopedia dengan

ensiklopedia yang lain dan seterusnya. Biasanya perpustakaan

dimanfaatkan saat anak tidak ada aktifitas belajar ataupun

sedang istirahat.

g) Lab komputer, untuk menunjang kegiatan belajar, maka pihak

YKAKI menyediakan lab komputer. Di ruang lab komputer ini

tersedia 6 set komputer berserta beberapa laptop untuk kegiatan

belajar di Sekolah-ku.

h) Aula, untuk aula letaknya berada di lantai dasar dan terbuka.

Terdapat panggung kecil dan beberapa set meja dan kursi di

sekitarnya. Aula ini biasa dipergunakan untuk tepat berkumpul

Page 67: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

52

jika ada kunjungan dari pihak luar. Selain itu panggung juga

dipergunakan untuk anak-anak menampilkan sesuatu seperti

menari atau bernyanyi yang dilakukan di perayaan-perayaan

tertentu.

i) Dapur, terletak di lantai dasar bersebrangan dengan panggung.

Dapur sengaja dibuat terbuka karena memang biasa digunakan

oleh orang tua pasien untuk memasak dalam jumlah porsi yang

cukup banyak.

b. Sosialisasi Edukasi

Terlalu banyak kasus keterlambatan dalam mendeteksi penyakit

kanker pada anak. Padahal deteksi dini penyakit kanker pada anak

adalah langkah awal yang sangat menentukan dalam perawatan yang

akan diberikan selanjutnya. Kanker pada anak sebenarnya dapat

disembuhkan bila terdeteksi sejak dini serta memperoleh penanganan

yang tepat.

Dari program Sosialisasi Edukasi, YKAKI berkomitmen untuk

menyebarluaskan informasi mengenai kanker kepada masyarakat.

Dalam program ini YKAKI membantu memfasilitasi narasumber

untuk memberikan edukasi mengenai kanker dengan dukungan para

dokter dan profesional terkait.

1) Tujuan Sosial Edukasi

a) Sosialisasi Edukasi yang diadakan oleh YKAKI ditujukan bagi

masyarakat umum dari berbagai komunitas, seperti sekolah,

Page 68: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

53

perusahaan-perusahaan, pabrik, fakultas, kader-kader Tim

Penggerak PKK, Posyandu dan sebagainya.

b) YKAKI menyelenggarakan Seminar Sehari terakreditasi IDI

bagi dokter-dokter Puskesmas di berbagai wilayah atau provinsi

bekerjasama dengan Kantor Dinas Kesehatan Propinsi, Kantor

Tim Penggerak PKK setempat, rumah sakit dan berbagai pihak

yang terkait.

c) YKAKI menyelenggarakan Pelatihan Keperawatan Kanker pada

Anak setiap tahun bekerjasama dengan berbagai pihak yang

terkait dari dalam negeri maupun luar negeri, pelatihan yang

terakreditasi oleh PPNI (Persatuan Perawat National Indonesia

(Indonesian National Nurse Association). Banyaknya kasus

pasien datang dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut.

Pelatihan tahunan ini bertujuan membantu meningkatkan

kualitas perawat Indonesia khususnya dalam penanganan anak-

anak yang menderita kanker di Indonesia.

2) Persyaratan untuk mengadakan Sosial Edukasi65

YKAKI bersedia diundang untuk mengisi acara kesehatan

secara khusus memperkenalkan mengenai kanker pada anak

dengan rincian sebagai berikut:

a) Minimum jumlah peserta 150 orang.

65

Web Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 69: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

54

b) Terdapat ruang aula atau ruang pertemuan yang dapat

menampung seluruh peserta.

c) Untuk wilayah Jabodetabek tidak dikenakan biaya apapun.

d) Untuk di luar area Jabodetabek dapat diundang dengan

penyediaan akomodasi atau tiket perjalanan bagi narasumber.

c. Transportasi Pasien

Jarak tempuh yang cukup jauh merupakan salah satu kendala dalam

proses pengobatan. Selain menyita banyak waktu, juga menyita cukup

banyak biaya dari keluarga penderita kanker. Jika menggunakan

kendaraan umum ditakutkan penderita kanker anak akan mudah

tertular penyakit lain yang mengakibatkan kegagalan dalam

pengobatan. Karena pada umumnya anak yang sedang menjalankan

pengobatan kemoterapi umumnya memiliki tubuh yang rentan atau

mudah tertular penyakit lain.

Agar upaya pengobatan dapat optimal, YKAKI memiliki program

transportasi pasien. Program dengan fasilitas transportasi khusus

untuk pulang-pergi antara rumah sakit dan Rumah Kita atau pool yang

telah ditentukan. Transportasi pasien diadakan untuk membantu

kelancaran dalam proses pengobatan dan perawatan dapat berjalan

dengan optimal. Fasilitas ini tersedia berkat kerjasama dengan

EXPRESS Group / Taxi EXPRESS.66

66

Brosur Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 70: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

55

d. @ksi 10.000

Faktanya kebutuhan fasilitas serta akomodasi bagi anak-anak

penderita kanker di berbagai daerah sangat besar. Untuk menjamin

kelangsungan pelayanan serta bantuan bagi anak yang sedang

menjalankan pengobatan dan perawatan. YKAKI mengajak pihak

perorangan, institusi, perusahaan dan pihak lain untuk bersama

mendukung program @ksi 10.000. @ksi 10.000 merupakan ajakan

kepada masyarakat untuk menyumbang sebesar Rp. 10.000. Dana

yang telah terkumpul digunakan untuk menjamin keberlangsungan

dan ketersediaan tempat tinggal bagi anak-anak yang sedang

menjalani pengobatan kanker.

Awal dilaksanakannya program @ksi pada 18 Februari 2010 yang

didukung oleh berbagai pihak. Berkat program @kasi 10.000 ini

YKAKI telah berhasil memiliki 2 rumah permanen milik YKAKI di

Jl. Percetakan Negara IX no. 10A dengan kapasitas 28 tempat tidur

serta di Jl. Anggrek Neli Murni Blok A110, Jakarta Barat dengan

kapasitas 24 tempat tidur.67

Kemudian sejak awal tahun 2013 diputuskan untuk melanjutkan

program @ksi 10.000 tahap dua. Program ini bertujuan untuk

mendukung pemberdayaan orang tua penderita kanker di daerah untuk

membentuk yayasan afiliasi YKAKI dalam penyediaan akomodasi /

Rumah Kita serta pendidikan / ‘Sekolah-ku’. Hingga pada Juni 2016

YKAKI telah melaksanakan pemberdayaan orang tua penderita

67

Web Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 71: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

56

kanker dalam pembentukan yayasan di daerah, penyediaan rumah

singgah dan sarana pendidikan ’Sekolah-ku’ , serta rekrutmen tenaga

pengajar, staf administrasi dan Koordinator di 9 kota, dimana seluruh

biaya operasional sepenuhnya masih dibiayai oleh YKAKI.

Program @ksi 10.000 dilanjutkan kembali untuk meningkatkan

fasilitas Rumah Kita yang terletak di Jakarta, terutama kapasitas

tempat tidur serta sarana bermain untuk anak-anak.

e. Sekolah-Ku

Anak yang menderita kanker dan/atau penyakit kronis lainnya

berhak untuk memperoleh pendidikan termasuk hak bermain

walaupun mereka sedang dalam pengobatan dan perawatan di rumah

sakit. Oleh karena itu,YKAKI memfasilitasi sarana pendidikan anak

penderita kanker melalui program Sekolah-ku yang dibantu oleh

tenaga pengajar yang profesional. Saat ini Sekolah-ku sedang dalam

proses pengurusan Ijin Operasional dari Kemendiknas untuk

penyelenggaraan pendidikan khusus bagi anak-anak yang sedang

dalam perawatan jangka panjang (dengan penyakit kronis) baik di

rumah sakit atau sedang rawat jalan atau di Rumah Kita.

Sekolah-ku disesuaikan seperti sekolah formal pada umumnya di

mana dalam kegiatan belajarnya terdapat jadwal mata pelajaran yang

dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat. Untuk murid di Sekolah-ku

tidak menentu jumlahnya, murid di Sekolah-ku ialah pasien kanker

anak usia pra-sekolah maupun usia sekolah (TK, SD, SMP dan SMA)

yang sedang dirawat di rumah sakit ataupun yang sedang menginap di

Page 72: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

57

Rumah Kita. Untuk di rumah sakit, awalnya guru akan mendatangi

bangsal anak satu-persatu kemudian guru akan mencari informasi

mengenai data anak dari orang tua atau pendamping dari pasien

kanker tersebut. Selanjutnya guru akan menawarkan dan menjelaskan

terkait kegiatan Sekolah-ku kepada orang tua atau pendamping,

sekiranya orang tua dan anak setuju untuk mengikuti kegiatan

Sekolah-ku guru akan mencarikan buku pelajaran sesuai kelas dan

kurikulum yang digunakan saat anak belajar di sekolah asalnya.

Sedangkan untuk di Rumah Kita, anak bisa langsung menuju ke ruang

belajar di jam yang sama dengan jam belajar di rumah sakit.

Setiap rumah sakit yang berkerjasama dengan YKAKI sudah

menyediakan ruang sendiri untuk kegiatan belajar atau bermain untuk

anak. Jika ingin belajar anak bisa mengunjungi guru di ruang Sekolah-

ku yang sudah tersedia sesuai jam yang sudah ditentukan yaitu pukul

09:00 sampai 15:00 (istirarat pukul 12:00-13:00). Namun jika anak

tidak memungkinkan untuk berjalan, guru akan menghampiri anak ke

ruang inapnya.

Selain belajar terdapat kegiatan lain yang dilakukan di Sekolah-ku

seperti ekstrakulikuler (khusus di Rumah Kita), bermain, bercerita dan

sebagainya. Jika anak sedang tidak ingin belajar biasanya guru akan

mengajak anak untuk bermain, mendongeng, mewarnai dan

sebagainya. Semua kegiatan tersebut mulai belajar ataupun bermain

nantinya akan dimasukan ke dalam buku penilaian. Nantinya guru

akan berkoordiansi dengan pihak dari sekolah asal anak untuk

Page 73: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

58

memberikan laporan serta nilai anak saat anak belajar di Sekolah-ku,

jadi nilai anak selama tidak masuk sekolah dikarenakan sedang

melakukan perawatan atau pengobatan di rumah sakit tidak akan

kosong dan anak tetap bisa melanjutkan materi belajarnya di sekolah

asal.

Kini program Sekolah-ku sudah tersebar di beberapa rumah sakit di

daerah Jakarta seperti di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS

Fatmawati, RSAB Harapan Kita, RS Pusat Angkatan Darat, serta

tersebar di Rumah Kita yang berada di beberapa kota di Indonesia.

Berikut informasi mengenai lokasi tempat Sekolah-ku berada68

:

Cabang Lokasi Ruang

Jakarta

RUMAH KITA-2, Jln.

Percetakan Negara XI No. 129,

Jakarta Pusat.

RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo

Ruang perawatan

anak,

Hematologi/Onkologi,

Ruang perawatan

Bagian Bedah

Anak/BCH

RS Fatmawati

Bagian Anak, Ruang

Teratai lantai 3

IRNA-A

RSAB Harapan Kita

Ruang Gambir,

Bagian Anak,

Hematologi/Onkologi

Ruang Widuri, Bagian

Bedah Anak

RSPAD Gatot Subroto

68

Web Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 74: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

59

Bandung

RUMAH KITA, Jl. Taman Dr.

Curie No.23, Bandung – 40171

RSUP dr. Hasan Sadikin,

Bandung

Surabaya

RUMAH KITA, Jl. Karang

Menjangan No. 5, Surabaya –

60285

RSUP Dr. Sutomo

Manado

RUMAH KITA, Jl. Mogandi

XI No. 15, Malalayang,

Manado

RSUP Prof. R.D. Kandou,

Klinik Estella

Yogyakarta

RUMAH KITA, Jl. Bangau No.

8, Plemburan, Sleman – 55203

RSUP Dr. Sardjito

Ruang Bermain

‘Kepompong’

Makassar

Rumah Singgah ALFAMART

ALFAMIDI, Jl. Perintis

Kemerdekaan VI No. 39,

Tamalanrea

RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo

Riau

Rumah Singgah ALFAMART,

Jl. Kartini 56A, Sumahilang,

Pekanbaru - 28111

RSUD Arifin Ahmad

Semarang

Rumah Singgah ALFAMART,

Jl. Kedungjati No. 6, Semarang

RSUP Dr. Kariadi

Malang

Rumah Singgah ALFAMART,

Jl. Kartini No. 19, Klojen,

Malang – 65111

RSUD Dr. Syaiful Anwar

Tabel 4.3 Lokasi Sekolah-ku di setiap daerah

Page 75: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

60

1) Tujuan Sekolah-ku69

a) Memberikan hak belajar pada anak-anak penderita kanker

dan/atau penyakit kronis lainnya yang sedang dalam perawatan

dan pengobatan, sehingga mereka tidak mengalami putus

sekolah.

b) Sekolah-ku didukung oleh tenaga-tenaga pendidikan profesional

(Sarjana Pendidikan, Psikolog) yang melakukan Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) seperti layaknya sekolah pada

umumnya.

c) Sekolah-ku menjalin komunikasi dengan sekolah asal siswa

sehingga proses transfer nilai hasil belajar siswa bisa

berlangsung dengan baik.

d) Khusus bagi anak-anak usia balita, pra-TK dan TK, Sekolah-ku

didukung oleh tenaga pengajar PAUD, agar siswa bisa langsung

mengikuti program pendidikan SD bila cukup umur.

e) Sekolah-ku juga membantu orang tua agar bisa beristirahat atau

mengisi waktu dengan kegiatan lain selama anak bersekolah di

Rumah Kita atau rumah sakit.

f) Program Sekolah-ku diberikan secara cuma-cuma atau gratis.

2) Pihak yang terlibat di Sekolah-ku, antara lain:

a) Orang tua dan anak-anak yang sedang dalam pengobatan dan

perawatan di rumah sakit atau yang menginap di Rumah Kita.

69

Brosur Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

Page 76: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

61

b) Para dokter serta perawat di ruang perawatan hematologi atau

onkologi.

c) YKAKI sebagai fasilitator dan penyelenggara program Sekolah-

ku.

d) Para donatur, toko buku, perusahaan-perusahaan yang peduli

pada program Sekolah-ku yang menyediakan perlengkapan

belajar, buku-buku bacaan dan lain sebagainya, yang berkaitan

dengan pendidikan atau pendidikan di Sekolah-ku.

e) Tenaga pengajar professional yang direkrut full time oleh

YKAKI. Berikut daftar pengajar yang mengajar di Sekoah-ku:

No. Nama Jabatan

1. Maesyaroh, S. Pd Kepala Sekolah

2. Herni Suherni, S. Mn Wakil Kepala Sekolah

3. Rohanah, S. Pd. I Guru

4. Triandriani, S. Pd Guru

5. Korry, S. Pd Guru

6. Jeaneke, S. Pd Guru

7. Tanti, S. Psi Guru

8. Grace, S. Pd Guru

9. Rama, S. Pd Guru

10. Sri Widiastuti, S.Pd Guru

Tabel 4.4 Pengajar di Sekolah-ku Jakarta

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Informan

Informan yang memberikan data untuk penelitian ini ialah Kepala

Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah yang menjabat di Sekolah-ku. Kedua

informan ini berjenis kelamin perempuan. Pendidikan terakhir kedua

informan ini ialah Strata 1. Walaupun menjabat sebagai kepala sekolah

Page 77: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

62

dan wakil kepala sekolah keduanya juga merangkap sebagai guru di

Sekolah-ku. Selanjutnya terdapat 3 orang informan dari orang tua anak

dan 1 penderita kanker anak yang semuanya kebetulan berasal dari

Lampung, yang sedang melakukan pengobatan di Jakarta serta sedang

tinggal di Rumah Kita.

2. Analisis Tema

Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara peneliti

dengan Ibu Maesyaroh selaku kepala sekolah di Sekolah-ku, Ibu Herni

Suherni selaku wakil kepala sekolah mengenai kegiatan biblioterapi yang

dilakukan di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Pada

pembahasan, peneliti akan mencantumkan data yang telah didapatkan

oleh peneliti yang kemudian akan dibandingkan dengan teori-teori yang

telah dijabarkan di bab 2, setelahnya akan dicantumkan pedapat peneliti

mengenai hasil teori yang telah ada.

3. Penerapan Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak dalam

Program Sekolah-ku di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

(YKAKI)

Sudah sejak lama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

menyadari bahwa penderita kanker anak yang dirawat di rumah sakit

akan mengalami trauma yang akan menimbulkan berbagai macam

perasaan seperti takut, gelisah, sedih, cemas dan sebagainya. Selain itu,

lamanya masa pengobatan pada penderita kanker juga akan menimbulkan

rasa bosan pada anak yang dirawat. Untuk itu, pihak yayasan berupaya

Page 78: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

63

melakukan berbagai cara, seperti Sekolah-ku yang merupakan program

YKAKI di bidang pendidikan yang diperuntukan bagi anak penderita

kanker. Pihak yayasan selalu berupaya agar anak yang menderita kanker

tetap dapat melanjutkan pendidikannya walaupun dalam masa

pengobatan agar mereka tidak mengalami putus sekolah.

YKAKI berkerjasama dengan beberapa rumah sakit di Jakarta dan di

luar Jakarta untuk menjalankan program Sekolah-ku. Murid di Sekolah-

ku sendiri merupakan pasien penderita kanker anak usia pra-sekolah

maupun usia sekolah SD, SMP dan SMA yang di rawat di rumah sakit

ataupun yang sedang menginap di Rumah Kita. Guru yang mengajar di

Sekolah-ku merupakan tenaga pengajar profesional yang berlatar

belakang pendidikan Strata satu (S1). Waktu belajar di Sekolah-ku juga

disesuaikan seperti sekolah formal pada umumnya yaitu setiap hari Senin

sampai Jumat pukul 09:00-15:00. Anak dapat mengunjungi ruang

Sekolah-ku yang sudah tersedia di rumah sakit ataupun Rumah Kita

untuk menerima pelajaran dari para guru Sekolah-ku. Namun tidak

jarang guru akan menghampiri anak ke ruang rawat inap untuk

memberikan materi pelajaran ataupun hanya sekedar mengobrol dengan

anak atau orang tua.

Selain belajar terdapat kegiatan lain yang dilakukan di Sekolah-ku

seperti ekstrakulikuler (khusus di Rumah Kita), bermain, bercerita dan

sebagainya. Jika anak sedang tidak ingin belajar biasanya guru akan

mengajak anak untuk bermain, mewarnai dan tentunya kegiatan

biblioterapi.

Page 79: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

64

Banyak cara yang dilakukan untuk mengaplikasikan kegiatan terapi

menggunakan buku atau disebut biblioterapi antara lain seperti, buku

yang dibacakan atau membaca sendiri, bercerita, belajar sambil bermain,

bermain peran dan sebagainya. Dikarenakan murid yang belajar di

Sekolah-ku merupakan anak penderita kanker yang umumnya memiliki

daya tahan tubuh yang lebih lemah dibanding dengan anak normal

seusianya, para pengajar harus melakukan berbagai cara agar anak tetap

mau belajar. Untuk itu para pengajar atau guru selaku yang bertindak

sebagai pencerita menggunakan teknik bercerita untuk mengaplikasikan

kegiatan biblioterapi. Seperti yang diungkapkan bu Maesyaroh pada

peneliti, yaitu:

“…kalau bercerita pasti ada, selalu ada karena selain

mengajar kita juga kalau megnandalkan mengajar tapi

kalau anaknya sakit kan antusiasnya jadi dikit untuk

belajar. Jadi kita untuk menarik anak mau belajar

pastinya melakukan berbagai cara salah satunya bercerita

ini.”70

a. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Biblioterapi

Sebelum melaksanakan biblioterapi tentu diperlukan persiapan agar

kegiatan biblioterapi dapat berjalan dengan semestinya. Hal utama

yang dipersiapkan tentunya bahan bacaan untuk kegiatan biblioterapi.

Bacaan anak yang digunakan untuk biblioterapi di Sekolah-ku ini

diambil dari koleksi perpustakaan yang ada di YKAKI, koleksi

70

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 80: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

65

didapat melalui hibahan dari perusahaan yang bekerjasama dengan

YKAKI. Buku yang didapat kemudian diseleksi yang selanjutnya

didistribusikan ke beberapa Sekolah-ku yang ada di rumah sakit di

Jakarta. Buku ditata sesuai jenis atau genrenya di rak yang sudah

disediakan di ruang Sekolah-ku. Para pengajar di YKAKI juga

melakukan persiapan-persiapan sebelum kegiatan bibliotearapi

dilakukan. Persiapan yang dilakukan meliputi:

1) Guru memahami isi materi pada bacaan anak, untuk memahami isi

materi guru biasanya akan membaca terlebih dahulu buku-buku

bacaan yang nanti akan dibawa untuk dibacakan pada anak, guru

akan membaca pada saat sebelum melakukan kegiatan mengajar

ataupun pada jam kosong.

Guru biasanya akan memilih buku yang bertemakan tentang cerita

binatang, tentang kehidupan sehari-hari ataupun buku dengan tema

kanker. Buku yang memiliki nilai moral yang memiliki nilai baik

maupun buruk. Selain itu guru juga memilih materi bacaan yang

memiliki edukasi seperti cerita tokoh dunia pada ensiklopedia anak.

“Ada kisah teladan gitu, trus ada juga tentang binatang,

juga ada tentang penemu-penemu gitu, kayak tokoh dunia,

seperti penemu listrik, penemu telepon”

“Biasanya yang dibacain beda-beda, kalo kemaren ada

tukang potong kayu yag tamak, terus kemaren ada

binatang siput gitu, tentang karakter yang baik dan buruk

gitu”

Page 81: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

66

2) Guru memilih bacaan yang memiliki materi tidak terlalu panjang,

untuk pemilihan buku biasanya guru akan menggunakan buku

bacaan yang tidak terlalu tebal mengingat yang mendengarkan

cerita ialah anak-anak dengan penyakit kanker. Hal tersebut

dibenarkan oleh narasumber,

"Storytelling itu kita ngambilnya yang tipis-tipis kan jadi

cari buku yang lain." 71

"...gak mungkin juga kita bacain yang tebel-tebel."72

3) Guru mempertimbangkan masalah anak, karena yang menjadi

subjek di sini ialah anak penderita kanker untuk itu para guru harus

melihat terlebih dahulu kondisi dari anak, apakah anak

memungkinkan untuk menerima biblioterapi atau tidak. Terlihat

pada saat penelti melakukan observasi, saat anak terlalu lemah

biasanya guru hanya mengajak anak mengobrol ataupun

menawarkan kertas mewarnai. Namun terkadang ada anak yang

memaksa minta untuk dibacakan cerita, kalau sudah begitu

biasanya guru akan tetap membacakan cerita untuk anak tersebut

namun dengan cerita yang sangat sederhana. Seperti yang

dikemukakan bu Maesyaroh kepada penelti:

"...kalau anaknya sakit kan antusiasnya jadi dikit untuk

belajar. Jadi kita untuk menarik anak mau belajar

71

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 72

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni

Page 82: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

67

pastinya melakukan berbagai cara salah satunya dengan

mendongeng."73

"Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya, jadi ga semua

fit belajarnya, jadi biasanya suka ngasih pilihan ke anak-

anak mau belajar atau apa, rata-rata mereka kalau lagi

bedrest kan pengennya didongengin gitu, jadi

menceritakan storytelling ke anak-anak tapi yang pasti

tentang storytelling edukasi."74

4) Guru mempertimbangkan kemampuan membaca anak, untuk

mempertimbangkan kemampuan membaca anak guru hanya

menyesuaikan pemilihan materi yang disesuaikan dengan usia anak.

Untuk anak usia PAUD atau TK guru biasanya akan membacakan

cerita tentang kehidupan yang terjadi sehai-hari. Kalau untuk usia

anak di atas itu guru akan membacakan cerita mengenai tokoh

dunia. Seperti yang diungkapkan bu Herni kepada peneliti:

"Paling disesuaikan dengan umurnya anak-anak aja"75

"Untuk tema cerita kita sesuaikan dengan umur anak-anak,

kalau anak usia PAUD atau TK biasanya kita kasih cerita

kehidupan sehari-hari, tentang binatang. Kalau anak yang

lebih besar kita kasih cerita penemu atau tokoh dunia."76

5) Menggunakan bacaan anak yang mengekspresikan perasaan anak,

untuk anak yang baru terdiagnosa kanker ataupun yang ingin

73

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 74

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 75

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni 76

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 83: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

68

melakukan pengobatan para guru akan memilih bacaan yang

memberikan edukasi kepada anak mengenai kanker. Seperti

contohnya pembacaan buku yang berjudul Kemo Kasper. Seperti

yang diutarakan bu Maesyaroh kepada peneliti:

“…itu buku Kemo Kasper. Iya sering juga biar anak gak

takut di kemo sih. Biasanya itu cerita untuk anak yang

baru terdiagnosa kanker dan mau melakukan pengobatan.

Biar mereka tau kanker itu apa.”

b. Bahan Bacaan yang digunakan untuk Biblioterapi

Bahan bacaan atau buku merupakan unsur terpenting dalam

pelaksanaan biblioterapi. YKAKI sendiri memiliki beberapa judul

bacaan anak yang sering digunakan untuk biblioterapi, antara lain:

No. Judul Buku Pengarang

1. Kemo Kasper Helen Motzeldt

2. Radio Robbie

Mariiane Naafs-

Willstra

3. Kisah Benjamin Kelinci Beatrix Potter

4. My Brother and Sister

Arleen A. dan Ella

E.

5. Maaf Aan Wuandari

6.

Ensiklopedia Amazing

Experiments

7.

Rena Si Putri Duyung Menemukan

Cermin Ajaib Dian Kristiani

8. Petualangan Pinokio

9. Boni Bintitan

10. Who's Tere on the Farm

11. Little Red Riding Hood

12. Cerita Rakyat Lombok

G. Parman dan

Slamet Riyadi

13.

Kalau Besar Nanti Aku Ingin

menjadi Dokter Hewan

14. Tiga Pendongeng Atau-Atau

15. Everyday Life Inovations

Tabel 4.5 Judul buku yang digunakan YKAKI untuk biblioterapi

Page 84: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

69

c. Pelaksanaan Biblioterapi

Dalam pelaksaan biblioterapi yang dilakukan di YKAKI

sebenarnya tidak menentu, kadang dalam satu minggu pun bisa full

ada kegiatan bercerita yang dilakukan oleh para guru, namun begitu

tetap yang diutamakan ialah kegiatan belajar karena Sekolah-ku

utamanya merupakan program pendidikan dan bercerita merupakan

kegiatan selingan saat belajar, seperti yang diungkapkan bu

Maesyaroh dan bu Herni sebagai berikut:

“Setiap hari bisa, kan kita ngajarnya ga anak SD, SMP,

SMA aja, jadi anak PAUD pun ada, terus kita bermain

juga terus kemudian kalau anak tidak bisa…maksudnya

bed rest tuh tidak bisa ngapa-ngapain ya kita

storytelling."77

“Terkadang sih, kalo misalnya buat anak kecil seminggu

full, tapi tetap ada belajarnya. Tapi dengan anak yang

berbeda ya, karena kan kalo di rumah sakit paling 3 hari

gitu udah pulang.”78

Pihak guru pun tidak pernah membuat jadwal untuk kegiatan

biblioterapi. Lain halnya dengan kegiatan belajar mengajar di Sekolah-ku

yang memiliki jadwal tetap setiap harinya. Namun, setiap guru yang

mengajar di Rumah Kita ataupun rumah sakit harus tetap melaporkan

kegiatan biblioterapi ke dalam buku laporan kegiatan walaupun kegiatan

tersebut tidak ada dalam jadwal.

77

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni 78

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 85: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

70

“Tidak kita rencanakan, karena kita kan juga gak tau hari

ini misalkan ada anak kecil atau tidak, besok juga belum

tentu ada, mungkin dia pulang, mungkin juga dia

pengobatan.”79

Terkadang biblioterapi juga digunakan untuk anak yang tidak ingin

melakukan aktifitas apa-apa dikarenakan kondisi anak yang kurang

memungkinkan untuk banyak bergerak, untuk itu guru pun bercerita di

tempat tidur atau bangsal.

“…kemudian kalau anak tidak bisa maksudnya bed rest

tuh tidak bisa ngapa-ngapain ya kita bacakan cerita untuk

anak.”80

Durasi dalam pelaksanaan bibilioterapi yang dilakukan guru pun

bervariasi tergantung panjang pendeknya cerita yang terdapat dalam

buku. Menurut pengalaman bu Maesyaroh, dalam kurun waktu satu jam

beliau bisa bercerita sebanyak 3 sampai 4 cerita yang berbeda. Pada saat

peneliti melakukan observasi dalam satu kali sesi bercerita guru

memerlukan waktu sekita 15-25 menit tergantung dari panjangnnya

cerita yang dibacakan. Kegiatan bercerita ini dilakukan secara bergantian

dari satu bangsal ke bangsal lain untuk di rumah sakit, sedangkan di

rumah singgah biasanya dilakukan di ruang belajar. Namun terkadang,

ada anak yang ingin terus dibacakan cerita oleh gurunya bahkan dalam 1

sesi bisa sampai 3 cerita untuk anak tersebut.

79

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 80

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 86: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

71

“Gak sehari sih, sejam bisa 3 sampai 4 cerita yang kita

baca. Jadi kan kita keliling juga ke bangsal-bangsal tiap

kamar jadi kalau ada yang belajar, ya belajar."81

Biblioterapi yang diterapkan di YKAKI menggunakan teknik

mendongeng atau bercerita yang dilakukan oleh guru. Biasanya

biblioterapi dilakukan secara berkelompok ataupun sendiri.

Setelah memilih bahan bacaan anak, langkah selanjutnya ialah guru

akan membawa buku tersebut menggunakan trolley kecil karena

memang cukup banyak buku yang dibawa. Guru akan mengunjungi

anak dari satu ruangan ke ruangan lain. Setelahnya guru akan

menghampiri pasien untuk melakukan pendekatan kepada pasien.

Awalnya guru akan bertanya dengan pertanyaan yang ringan seperti

nama, keadaan, bersama siapa dan sebagainya. Ketika anak sudah

terlihat nyaman dengan keberadaan guru, guru akan melanjutkan

dengan menawarkan untuk bercerita.

Agar anak semakin bersemangat untuk mendengarkan cerita

biasanya para guru akan melakukan motivasi sebelum membacakan

cerita. Motivasi yang dilakukan berupa memperlihatkan buku yang

akan digunakan untuk bercerita dan menggunakan kalimat ajakan

untuk mendengarkan cerita yang akan dibacakan.

“…kadang kita ada pemberian motivasi ke anak agar

mereka mau mendengarkan cerita kayak “ibu mau cerita

81

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 87: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

72

nih” sambil ngeliatin buku ceritanya ke anak-anak.”82

(Informan M)

Jika anak tidak menolak guru akan menawarkan beberapa buku

bacaan agar anak bisa memilih ingin dibacakan cerita apa, ketika anak

memilih bukunya guru akan melanjutkan untuk membaca cerita.

Guru membacakan cerita dengan intonasi yang jelas, tidak terlalu

cepat ataupun lambat saat bercerita. Penyampaian cerita oleh guru

terhadap anak sangat menarik, sehingga membuat anak menjadi

antusias dan menyimak saat guru bercerita. Saat bercerita terkadang

guru bertanya mengenai gambar yang terdapat di buku.

Setelah guru selesai membacakan cerita, selanjutnya dilakukan

diskusi mengenai cerita yang sudah dibacakan sebelumnya. Diskusi

dilakukan dengan cara tanya jawab seputar cerita yang tadi telah

dibacakan.

”Kalau biasanya saya bercerita, setelah menceritakan

kita nanya lagi sama anak-anaknya ngobrol lagi tentang

apa yang tadi diceritain. Kadang kita bacain ulang agar

anak paham isi ceritanya.”83

Setelahnya guru melakukan penilaian atau evaluasi terhadap

perilaku anak selama kegiatan biblioterapi berlangsung. Yang

termasuk dalam penilaian guru ialah motorik halus yaitu kemampuan

anak dalam menggerakan otot halus penilaian ini seperti kemampuan

anak menulis, mewarnai, membuka buku dan lainnya, motorik kasar

82

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 83

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni

Page 88: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

73

yaitu kemampuan anak meggunakan otot kasar seperti menggerakan

tubuh, berjalan dan sebagainya, penilaian kognitif yaitu

perkembangan pengetahuan anak. Penilaian tersebut nantinya juga

akan dimasukan ke dalam buku laporan yang disusun oleh masing-

masing guru di setiap Sekolah-ku yang ada di Rumah Kita ataupun

rumah sakit yang ikut berkerjasama dengan YKAKI. Penilaian ini

juga nantinya akan mempermudah guru untuk melanjutkan materi

belajar pada anak.

Setelah selesai melakukan penilaian, anak dipersilahkan untuk

bermain. Biasanya guru akan memberikan buku gambar berserta

pensil warna untuk anak dan mempersilahkan anak untuk

menggambar ataupun mewarnai.

4. Dampak Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

a. Ekspresi Anak setelah Medapatkan biblioterapi

Setelah anak mendapatkan tindakan biblioterapi anak terlihat

senang, terlihat dari raut wajah anak yang tersenyum. Untuk anak

yang sebelumnya terlihat lesu atau murung, setelah mendengarkan

cerita yang disampaikan guru anak bisa tersenyum dan bisa

berinteraksi lebih terbuka dengan guru. Selain itu antusiasme anak

untuk mendengarkan cerita semakin tinggi dan anak jadi ingin

meminjam buku yang sebelumnya telah dibacakan oleh guru untuk

Page 89: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

74

kemudian dibacakan lagi oleh orang tua mereka. Seperti yang

diungkapkan oleh informan:

"Mereka keliatan seneng ya, senyum gitu soalnya. Terus

yang badmood biasanya ceria lagi. Terus karena kita

ceritain mereka jadi mau pinjem bukunya.”84

"Seneng sih. Karena kadang mereka yang minta,sampe ga

1 buku, bisa 2 sampai 3 buku, kan kalau storytelling itu

kita ngambilnya yang tipis-tipis kan jadi cari buku yang

lain. Kemaren aja aku sampe 3 buku, mereka pengen

didongengin “bacain bu” gitu."85

“Seneng sih pastinya, gara-gara diceritain sama bu

gurunya tuh dia jadi suka minta dibacain carita sama

saya. Apa lagi kalo mau tidur, kalo anak segitu kan

biasanya suka mainan gadget tuh ya, nah itu saya akalin

aja “udah taro tuh hp-nya mama bacain buku” kata saya,

langsung deh tuh anak udah “ma ceritain ma, ceritain”

dia sendiri itu yang minta, iya kalo mau tidur. Justru

dianya yang minta.”86

b. Manfaat Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak

Biblioterapi dengan teknik mendongeng telah dianggap sebagai

salah satu upaya dalam menghilangkan kebosanaan saat anak sedang

melakukan perawatan di rumah sakit. Begitu menurut tanggapan bu

84

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 85

Hasil wawancara dengan Ibu Herni Suherni 86

Hasil wawancara dengan Ibu Sapta Damayanti

Page 90: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

75

Maesyaroh selaku kepala sekolah di YKAKI mengenai tujuan

biblioterapi adalah sebagai berikut:

“Agar anak ga bete di rumah sakit, jadi kalo anak-anak

kecil kan mereka lebih antusias ke mendongeng ketimbang

belajar.”87

Untuk anak yang baru terdiagnosa kanker, biblioterapi digunakan

sebagai pengenalan pada anak mengenai penyakit kanker yang

dideritanya. Contohnya ialah pembacaan buku Kemo Cespher dan

Radio Robbie yang isinya mengenai apa itu penyakit kanker,

bagaimana sel jahat menyerang tubuh serta bagaimana penyembuhan

dengan kemoterapi atau radioterapi. Seperti yang diungkapkan

beberapa informan, yaitu:

“Iya sering juga biar anak gak takut di kemo sih.

Biasanya itu cerita untuk anak yang baru terdiagnosa

kanker dan mau melakukan pengobatan. Biar mereka tau

kanker itu apa. Terus karena kemo itu sakit jadi biar gak

takut di kemo juga merekanya. Tapi untuk anak yang udah

beberapa kali di kemo udah biasa sih.”88

“Iya pernah, dia justru malah tanggap. Maksudnya gini,

ada gambarnya tuh kan di buku itu ngasih tau kalo abis

kemo nih rambutnya rontok. Kan bukunya itu bahasanya

beda ya,bahasanya yang gampang dingertiin sama

anak,tapi dia ngerti dia udah tau mahalah diceritain

87

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh 88

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 91: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

76

“saya sakit kanker loh” katanya gitu. Tapi kanker itu apa

dia belum tau sih, Cuma dia Cuma tau kata kanker aja

gitu, artinya dia belum tau.”89

“Emm… cerita anak sakit terus kemonya nyembuhin sakit.

Terus kalo rontok rambutnya gapapa soalnya itu gara-

gara kemonya.”90

Biblioterapi yang dilakukan YKAKI juga digunakan sebagai

pengalihan rasa sakit pada anak yang sedang diinfus atau diambil

darahnya. para guru akan bercerita saat anak sedang dilakukan

tindakan. Anak akan terus mendengarkan guru yang bercerita

sedangkan tim medis akan melakukan tugasnya untuk menginfus atau

mengambil darah anak. Seperti yang diungkapkan bu Maesyaroh pada

peneliti, yaitu:

“Pernah, Cuma kalau sering atau tidaknya saya gak tau

ya. Tapi kadang kita cerita untuk ngalihin dia dari jarum

suntik, biar gak sadar kalau mereka sedang diinfus atau

disutik. Malah kadang pasien itu maunya kita temenin ke

ruang tindakan untuk diambil darahnya. Mereka malah

gak mau sama dokter atau suster gitu.”91

Saking dekatnya hubungan anak dengan para guru di YKAKI, anak

pun lebih memilih ditemain guru ketimbang suster saat di rumah sakit.

Karena terkadang anak masih takut dengan keberadaan suster maupun

dokter.

89

Hasil wawancara dengan Ibu Sapta Damayanti 90

Hasil wawancara dengan Habib 91

Hasil wawancara dengan Ibu Maesyaroh

Page 92: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

77

C. Pembahasan

Di sini peneliti akan menyajikan interprestasi dari hasil penelitian yang

telah dipaparkan sebelumnya. Peneliti mengidentifikasi kegiatan biblioterapi

yang dilakukan YKAKI dengan melakukan observasi, wawancara serta

dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

1. Penerapan Biblioterapi dalam Program Sekolah-ku di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Kegiatan biblioterapi yang dilaksanakan di YKAKI dilakukan dengan

cara membacakan cerita kepada anak. Di sini para guru yang berperan

sebagai pendongeng. Biblioterapi yang dilakukan secara individu

dilaksanakan dengan cara guru menghampiri bangsal satu persatu yang

kemudian membacakan cerita untuk anak yang berbaring di bangsal. Hal

ini dilakukan karena anak memiliki kondisi fisik yang cukup lemah atau

anak perlu istirahat total setelah mendapatkan pengobatan. Selain itu,

biblioterapi dilakukan secara kelompok yang biasanya dilakukan di ruang

belajar ataupun ruang Sekolah-ku yang berada di rumah sakit atau

Rumah Kita.

a. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Biblioterapi

Sebelum melakukan kegiatan biblioterapi, guru hendaknya

mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk malaksanakan

biblioterapi. Hal yang utama untuk dipersiapkan tentunya ialah bacaan

untuk biblioterapi. Buku yang digunakan ialah buku bacaan anak yang

telah disleksi di perpustakaan YKAKI yang kemudian beberapa buku

tersebut didistribusikan ke Sekolah-ku yang ada di beberapa rumah

Page 93: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

78

sakit di Jakarta. Sekolah-ku hanya memiliki 2 buku bacaan anak yang

berkaitan dengan kanker. Dikarenakan kurangnya materi bacaan anak

yang berkaitan tentang kanker, guru mensiasatinya dengan

menggunakaan bacaan anak yang sudah tersedia sebelumnya.

Guru hendaknya memahami terlebih dahulu materi bacaan yang

akan dibacakan untuk anak. Guru terlebih dahulu membaca beberapa

buku yang nantinya akan dibacakan untuk anak. Untuk materi bacaan

yang digunakan biasanya guru menggunakan buku cerita yang

memiliki nilai moral atau yang memiliki nilai baik maupun buruk.

Selain itu guru akan memilih materi bacaan yang memiliki nilai

edukasi seperti cerita tokoh dunia yang terdapat pada buku

ensiklopedia anak. Sebisa mungkin guru juga tidak memilih buku

yang memiliki cerita yang terlalu panjang dan alurnya yang berbelit.

Tidak hanya buku, guru harus mengetahui usia anak yang nantinya

akan dibacakan cerita, biasanya guru akan memilih buku yang

menceritakan kisah teladan namun isi ceritanya harus disesuaikan

dengan usia anak. Untuk anak usia 3-6 tahun guru akan memilih cerita

dengan tema kehidupan sehari-hari atau cerita tentang binatang.

Sedangkan untuk anak di atas usia tersebut biasanya akan dibacakan

cerita mengenai tokoh penemu dunia. Selain dari ceritanya yang

menarik biasanya guru akan memilih buku dengan ilustrasi yang

menarik, hal ini bertujuan untuk menarik minat anak agar

memperhatikan saat guru mulai membacakan cerita. Dikarenakan

anak yang akan menerima biblioterapi ialah anak yang mengidap

Page 94: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

79

penyakit kanker, yang perlu diperhatikan oleh guru ialah kondisi anak

apakah anak mampu menerima biblioterapi atau tidak.

Menurut prinsip-prinsip yang dikemukakan menurut Pardeck &

Pardeck (1984, 1986) dan Rubin (1978) yang dikutip oleh Herlina92

bahwa orang yang membantu kegiatan biblioterapi haruslah

menggunakan materi bacaan yang dipahami, orang yang membantu

harus menyadari panjang materi bacaan, pertimbangkan masalah

penderita, penggunaan materi bacaan yangs dapat diaplikasikan

terhadap masalah namun tidak harus identik, kemampuan membaca

penderita harus diketahui karena hal ini dapat dijadikan arahan dalam

memilih materi, kondisi emosional dan usia penderita harus

diperhatikan serta menggunakan bacaan yang mengekspresikan

perasaan anak.

Dari hasil penelitian serta teori di atas, penulis berpendapat bahwa

YKAKI sudah menerapkan prinsip biblioterapi dalam praktiknya.

Namun perlu diperhatikan dalam mempersiapkan biblioterapi seperti

penggunaan materi bacaan, YKAKI lebih sering menggunakan materi

dengan tema sehari-hari ataupun mengenai tokoh-tokoh penemu dunia,

seharusnya YKAKI menyediakan lebih banyak buku yang bertemakan

kanker ataupun motivasi dalam pelaksanaan biblioterapi. Penggunaan

materi ini bertujuan agar anak khususnya penderita kanker dapat

mengetahui apa penyakit kanker, bagaimana cara mengobatinya dan

anak dapat termotivasi untuk sembuh. Penulis melihat pihak guru di

92

Herlina, Biblioterapi: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku, h. 94.

Page 95: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

80

Sekolah-ku hanya memiliki 2 judul buku yang bertemakan kanker.

Hal ini dikarenakan masih sangat jarang buku bacaan anak dengan

tema kanker yang dipublikasikan di Indonesia. Namun begitu guru

mensiasati dengan menggunakan buku yang memiliki nilai moral agar

anak mampu mengambil nilai-nilai positif yang terdapat dalam cerita.

b. Bahan Bacaan yang digunakan untuk Biblioterapi

Dari beberapa contoh buku yang digunakan guru untuk kegiatan

biblioterapi hanya 2 judul buku yang berkaitan dengan kanker.

Selebihnya ialah buku anak dengan tema cerita fable (cerita haewan),

cerita dengan tema kehidupan sehari-hari dan beberapa ensiklopedia

anak.

Menurut Ida Farida dan Tety Elida dalam penelitiannya yang

berjudul Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for

hospitalized children with cancer93

, sejauh ini cukup jarang buku

dengan tema kanker yang dipublikasikan di Indonesia, untuk itu

mereka memanfaatkan bahan bacaan anak untuk kegiatan biblioterapi

dengan berbagai tema dan dibacakan secara teratur kepada penderita

kanker anak.

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada, peneliti

berpendapat bahwa penggunaan bacaan anak yang tidak signifikan

sesuai dengan masalah anak (tentang kanker) pun tetap dapat

digunakan untuk kegiatan biblioterapi pada penderita kanker anak.

93

Farida dan Elida, “Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for hospitalized

children with cancer.”

Page 96: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

81

Terlebih koleksi anak yang bertemakan kanker masih cukup sulit

ditemukan.

c. Pelaksanaan Biblioterapi

Frekuensi kegiatan biblioterapi yang dilakukan oleh para guru ini

tidak menentu mengingat kegiatan utama dari program Sekolah-ku

ialah belajar layaknya di sekolah formal pada umumnya. Namun

menurut informan, kegiatan bercerita ini cukup sering dilakukan

terlebih saat kondisi anak sedang tidak memungkinkan untuk

menerima pelajaran. Berbeda dengan kegiatan belajar, biblioterapi

tidak memiliki jadwal pasti untuk pelaksanaannya. Untuk durasinya

sendiri disesuaikan dengan materi yang ada dalam buku. Jika buku

memiliki cerita yang panjang tentunya akan menghabiskan waktu

cukup lama, begitupun sebaliknya.

Menurut Shechtman dalam bukunya yang berjudul Treating Child

and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy94

, biblioterapi

merupakan penggunaan literatur dengan tujuan terapi, biblioterapi

dapat disampaikan dengan beberapa cara termasuk mendengarkan

cerita, medengarkan puisi, menoton film serta melihat dokumetasi

atau foto-foto. Sedangkan menurut Susanti Agustina dalam

seminarnya dengan tema Konsep Biblioterapi dalam Library Science95

mengemukakan bahwa buku merupakan media yang praktis

digunakan dan sangat terjangkau untuk media terapi, maka terapi

94

Zipora Shechtman, “Treating Child and Adolescent Aggression Through Bibliotherapy,”

Springer Science, 2009, h. ix, https://www.researchgate.net/. Diakses pada 15 September 2017. 95

Agustina, “Konsep Biblioterapi dalam Library Science,” h.14.

Page 97: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

82

menggunaan buku ataupun biblioterapi sangat efektif dikenalkan

melalui metode berkisah atau bercerita. Selanjutnya untuk pelaku

yang melakukan kegiatan bibliterapi sebagaimana yang di kemukakan

Howie (1988) yang dikutip oleh Susanti Agustina96

, bahwa terapi

membaca yang mengacu pada biblioterapi maupun terapi puisi/prosa

serta sastra dapat melibatkan pekerja profesional di institusi

pendidikan, medis, psikolog, guru, psikiater, pustakawa serta pekerja

sosial lainnya.

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada, peneliti

berpendapat bahwa biblioterapi sudah diterapkan di Sekolah-ku yang

merupakan salah satu program pendidikan yang didirikan oleh

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), sebab pada

dasarnya bercerita juga merupakan salah satu penyampaian

biblioterapi di mana dalam bercerita tersebut guru menggunakan buku

sebagai media untuk bercerita. Untuk orang yang terlibat dalam

pelaksaan biblioterapi ialah para pengajar atau guru dari Sekolah-ku

hal tersebut juga sudah sesuai dengan teori yang ada di mana

biblioterapi melibatkan pekerja sosial salah satunya ialah guru.

Agar biblioterapi dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan

semestinya, bibllioterapi haruslah dilakukan sesuai dengan tahapan

yang ada. YKAKI dalam penerapannya terdapat beberapa tahapan

yang dilakukan dalam pelaksanaan biblioterapi. Setelah pemilihan

buku, setelahnya guru melakukan tindakan motivasi kepada anak.

96

Agustina, h.14.

Page 98: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

83

Motivasi ini dilakukan agar anak lebih bersemangat untuk

mendengarkan cerita yang nantinya akan dibacakan oleh guru. Setelah

pemberian motivasi dirasa cukup, selanjutnya guru akan langsung

membacakan cerita untuk anak, penyampaian cerita yang dibacakan

oleh guru sangatlah jelas dengan penekanan intonasi yang baik

sehingga anak dengan antusias mendengarkan cerita yang sedang

dibacakan oleh guru. Kemudian guru mengajak anak berdiskusi

mengenai cerita yang sudah dibacakan biasanya dengan cara tanya

jawab seputar cerita yang sudah dibacakan. Terkadang guru juga

mengulang inti cerita agar anak dapat memahami nilai dari cerita

tersebut. Selanjutnya guru akan melakukan penilaian terhadap

perilaku serta sikap anak saat biblioterapi berlangsung dan setelah

biblioterapi selesaidilaksanakan. Setelah penilaian dilakukan anak

dipersilahkan untuk bermain, biasanya guru akan menyuruh anak

untuk mewarnai atau menggambar namun jika anak tidak ingin, anak

biasanya dipersilahkan untuk melakukan kegiatan lain.

Menurut Forgan dalam tulisannya yang berjudul Using

Bibliotherapy to Teach Problem Solving97

terdapat beberapa tahapan

dalam penerapan biblioterapi yang baik, antara lain tahap pra

membaca (prereading) yang terdiri dari 2 unsur yaitu pemilihan

bacaan serta melibatkan latar belakang pengetahuan anak, selanjutnya

tahap membaca terpadu (guided reading), tahap diskusi pembahasan

97

James W. Forgan, “Using Bibliotherapy to Teach Problem Solving,” Hammill Institute

on Disabilities, Intervention in School and Clinic, Vol. 38, No. 2 (November 2002): h. 76-97.,

http://isc.sagepub.com/cgi/content/abstract/38/2/75.

Page 99: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

84

(postreading discussion), yang terakhir ialah tahap penyelesaian

masalah (problem solving).

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada, peneliti

berpendapat bahwa tahapan biblioterapi yang dilakukan oleh guru

Sekolah-ku belum sepenuhnya diterapkan. Sebab biblioterapi haruslah

diterapkan sesuai dengan tahapan yang ada agar dapat memerikan

manfaat bagi anak. Menurut peneliti, sebaiknya dalam penerapan

biblioterapi guru Sekolah-ku haruslah mendiskusikan mengenai

pemecahan masalah terkait dengan cerita yang ada di dalam materi

bacaan.

2. Dampak Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak di Yayasan

Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

a. Ekspresi Anak setelah Medapatkan biblioterapi

Sejauh ini kegiatan biblioterapi yang dilakukan oleh guru Sekolah-

ku telah efektif untuk menghibur anak. Bibliolterapi dapat membuat

anak senang, anak terlihat tersenyum mendengar cerita yang sedang

dibacakan oleh guru.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ida Farida dan Tety Elida

yang berjudul Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for

hospitalized children with cancer98

yang menyatakan biblioterapi

memberikan dampak positif kepada anak seperti memberikan

98

Farida dan Elida, “Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for hospitalized

children with cancer.”

Page 100: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

85

kebahagiaan untuk anak, membuat anak tersenyum dan menyukai

cerita yang dibacakan.

b. Manfaat Biblioterapi untuk Penderita Kanker Anak

Bibilioterapi yang diterapkan di YKAKI di maksud untuk kegiatan

selingan saat belajar saat anak sedang dalam keadaan yang kurang

memungkinkan untuk menerima materi pelajaran. Biblioterapi juga

bermanfaat untuk menghibur di saat anak merasa bosan saat sedang

menjalankan pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Untuk anak

yang baru terdiagnosa penyakit kanker biblioterapi digunakan kepada

anak sebagai pengenalan serta cara penyembuhan terhadap penyakit

kanker yang dideritanya. Tentunya pengenalan ini dengan buku cerita

bergambar (picture book) yang menggunakan ilustrasi yang

menyenangkan dan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti

untuk anak-anak. Contoh buku yang digunakan untuk biblioterapi ini

ialah Kemo Kasper dan Radio Robbie. Bibilioterapi juga digunakan

saat anak sedang mendapatkan tindakan, tindakan yang di maksud

adalah saat pengambilan darah ataupun sedang diinfus. Guru akan

membacakan cerita kepada anak saat anak sedang diinfus oleh suster.

Menurut Lasa dalam buku yang berjudul Kamus Kepustakawanan

Indonesia99

, mengungkapkan bahwa biblioterapi sebagai usaha untuk

meringankan dan mengurangi penderitaan pasien yang sakit jasmani

maupun rohani dengan cara memberikan bacaan-bacaan agama,

kejiwaan maupun bacaan ringan. Menurut Herlina biblioterapi juga

99

Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,

2009), h. 49.

Page 101: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

86

mampu membantu pederita mendapatkan pengertian (insight) tentang

masalah serta memberikan teknik relaksasi dan pengalihan.100

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada, peneliti

berpendapat bahwa biblioterapi yang dilaksanakan oleh YKAKI sudah

memberikan manfaat yang positif untuk penderita kanker anak.

Manfaat tersebut berupa penghibur di saat anak sedang bosan,

mengalihkan rasa sakit saat anak sedang mendapatkan tidakan, ini

dilakukan agar anak dapat mengalihkan perhatiannya sehingga anak

lebih memperhatikan guru yang sedang membacakan cerita untuk

mereka. Serta mendapatkan pengertian mengenai penyakit kanker dan

cara pengobatannya. Hal tersebut sangat berpengaruh pada anak agar

nantinya anak tidak takut saat melakukan kemoterapi atau radioterapi.

Dari penjabaran tersebut menurut peneliti biblioterapi yang dilakukan

YKAKI sudah memberikan manfaat untuk penderita kanker anak.

100

Herlina, Biblioterapi: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku, h. 90.

Page 102: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya,

serta pada hasil penelitian dan analisis data, terkait dengan penerapan dan

manfaat biblioterapi untuk penderita kanker anak. Maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa biblioterapi yang diterapkan di Yayasan Kasih Anak Kanker

Indonesia di program Sekolah-ku belum dilaksanakan sepenuhnya sesuai

dengan teori yang dijabarkan Forgan. Berikut kegiatan biblioterapi yang

diterapkan oleh guru Sekolah-ku, antara lain;

Untuk persiapan, tahapan yang dilaksanakan antara lain; memahami

materi bacaan anak dengan cara membaca terlebih dahulu buku bacaan

yang nantinya akan dibacakan kepada anak. Memilih bacaan anak yang

memiliki materi tidak terlalu panjang. Mempertimbangkan masalah anak

dengan melihat kondisi anak apakah anak mampu menerima biblioterapi

atau tidak, mempertimbangkan kemampuan membaca anak dengan

memilih materi bacaan yang disesuaikan dengan anak, untuk anak usia 3-

7 tahun guru akan menggunakan materi bacaan dengan tema sehari-hari,

sedangkan untuk anak di atas usia tersebut guru menggunakan bacaan

dengan tema pengetahuan seperti tokoh penemu dunia. Serta

menggunakan bacaan yang sesuai dengan masalah anak dengan

menggunakan buku yang bertemakan kanker, YKAKI sendiri memiliki 2

Page 103: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

88

judul buku yang berkaitan dengan kanker yaitu Radio Robbie dan Kemo

Kasper.

Untuk pelaksanaan biblioterapi guru melakukan beberapa tahapan antara

lain; Pemilihan bahan bacaan. Guru memilih bacaan yang sederhana agar

anak mampu mencerna isi dari materi yang nantinya akan dibacakan oleh

guru. Pemilihan bacaan umumnya disesuaikan dengan usia anak.

Selanjutnya kegiatan motivasi. Motivasi bertujuan agar anak lebih

semangat untuk mengikuti kegiatan biblioterapi. Pembacaan cerita, para

guru membacakan cerita dengan ekspresif sehingga anak antusias

mendengarkan ceritanya. Diskusi pembahasan, diskusi dilakukan dengan

cara tanya jawab seputar cerita yang tadi telah dibacakan atau bisa juga

dengan mengulang inti cerita. Yang terakhir adalah evaluasi, guru

melakukan penilaian terhadap perilaku anak selama kegiatan biblioterapi

berlangsung. Penilaian tersebut berupa penilaian motorik halus yaitu

kemampuan anak dalam menggerakan otot halus penilaian ini seperti

kemampuan anak menulis, mewarnai, membuka buku dan lainnya,

motorik kasar yaitu kemampuan anak meggunakan otot kasar seperti

menggerakan tubuh, berjalan dan sebagainya, penilaian kognitif yaitu

perkembangan pengetahuan anak. Nantinya penilaian tersebut akan

dimasukan ke dalam buku laporan yang disusun oleh masing-masing guru

di setiap rumah sakit ataupun rumah singgah yang ikut berkerjasama

dengan YKAKI. Setelah penilaian dilakukan anak dipersilahkan untuk

bermain, menggambar aaupun mewarnai.

Page 104: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

89

Dari tahapan berikut, ada beberapa tahapan yang belum dilaksanakan oleh

guru di Sekolah-ku. Tahapan yang belum dilaksanakan ialah pemecahan

masalah dalam cerita, padahal tahapan ini sangat perlu untuk dilakukan

agar anak dapat mengetahui pemecahan masalah yang sesuai untuk

masalah dalam cerita tersebut.

2. Biblioterapi memberikan dampak positif pada mental penderita kanker

anak. Seperti ekspresi anak yang terlihat senang dan bisa tersenyum.

Selain itu biblioterapi bermanfaat untuk menghilangkan rasa bosan saat

anak menjalankan pengobatan atau perawatan di rumah sakit, anak bisa

melupakan sejenak sakit yang mereka derita, anak lebih terbuka kepada

guru, pengalihan rasa sakit pada anak, serta meningkatkan minat baca

anak. Selain itu memberikan edukasi kepada anak mengenai penyakit

kanker yang dideritanya.

B. Saran

Dari hasil penelitian serta kesimpulan di atas, penulis mengajukan

beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan bagi YKAKI khususnya

dari program Sekolah-ku mengenai penerapan bibloterapi, antara lain:

1. Guru hendaknya menambahkan bahan bacaan anak yang berkaitan dengan

kanker mengingat YKAKI hanya memiliki 2 judul bacaan anak yang

berkaitan dengan kanker.

2. Perlu dilakukannya diskusi antara guru Sekolah-ku dengan para orang tua

untuk mengetahui buku kesukaan anak, agar guru dapat membacakan

cerita sesuai dengan kesukaan anak.

Page 105: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

90

3. Guru hendaknya membacakan cerita yang berkaitan dengan motivasi, agar

anak dapat termotivasi untuk sembuh dari penyakitnya.

4. Guru sebaiknya melakukan tahapan pemecahan masalah dalam penerapan

biblioterapi agar anak dapat mengetahui pemecahan masalah dalam cerita

yang dibacakan.

Page 106: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

91

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Susanti. “Konsep Biblioterapi dalam Library Science.” dipresentasikan

pada Seminar Biblioterapi, Surakarta, 10 Maret 2015.

———. “Perpustakaan sebagai Wahana Terapi yang Ramah Disabilitas:

Implementasi Biblioterapi di Perpustakaan Lingkungan Pendidikan,”

EduLib, Vol. 1 (November 2014).

Aiex, Nola Kortner. “Bibliotherapy.” ERIC Digest, 1993.

https://eric.ed.gov/?id=ED357333.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

A’yunin, Nadia Amelia Qurrota. “Biblioterapi: Alternatif Layanan Referensi di

Perpustakaan Rumah Sakit,” Al-Kuttab, 4 (2017).

Bohning, Gerry. “Bibliotherapy: Fitting the Resources Together,” The Elementary

School Journal, Vol. 82 (November 1981).

http://www.jstor.org/stable/1001456.

Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng dan Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.

Clarke, Jean M. Reading Therapy. London: Library Association Publishing, 1990.

Danial, Endang, dan Nanan Wasriah. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:

Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan, 2009.

Devi, Noviana. “Metode Biblioterapi dan Diskusi Dilema Moral untuk

Pengembangan Karakter Tanggungjawab,” Jurnal Psikologi, Vol. 41 (Juni

2014).

Eliasa, Eva Imania. “Bibliotherapy as a Method of Meaningful Treatment:

Biblioterapi sebagai sebuah Metode Tindakan yang Bermakna.”

Universitas Negeri Yogyakarta, 2007.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjTu9zdvcPXAhWJW7wKHRH4DeM

QFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fstaffnew.uny.ac.id%2Fupload%2F13

2318571%2Fpenelitian%2FMicrosoft%2BWord%2B-

%2BBIBLIOTHERAPY%2BAS%2BA%2BMETHOD%2BOF%2BMEA

NINGFUL%2BTREATMENT.pdf&usg=AOvVaw2U0uJZNHmJbJWioo

mCyLNs.

Page 107: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

92

Emzir. Analisis Data : Metodologi Penelitan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers,

2010.

Endraswara, Suwardi. Metode Pengajaran Presiasi Sastra. Yogyakarta: Radhita

Buana, 2002.

Farida, Ida, dan Tety Elida. “Please Tell a Story for Me Again!: Bibliotherapy for

hospitalized children with cancer.” Singapura, 2017.

Forgan, James W. “Using Bibliotherapy to Teach Problem Solving.” Hammill

Institute on Disabilities, Intervention in School and Clinic, Vol. 38, No. 2

(November 2002). http://isc.sagepub.com/cgi/content/abstract/38/2/75.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Herlina. Biblioterapi: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku.

Bandung: Pustaka Cendikia Utama, 2013.

Kementrian Kesehatan R.I. Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI, 2011.

Kurniawan, Heru. Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Lasa HS. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, 2009.

Levine-Clark, Michael, dan Toni M. Carter. ALA Glossary of Library and

Information Science, Fourth Edition. Chicago: American Library

Association, n.d.

Lubis, Namora Lumongga. Dukungan Sosial pada Kanker,Perlukah? Medan:

USU Press, n.d.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Nurgiyantoro, Burhan. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010.

Oppenheimer, C. Use of Bibliotherapy as a Adjektive Therapy with Bereaved

Children : a Grand Proposal. Long Beach: California State University,

2010.

Page 108: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

93

Pehrsson, Dale Elizabeth, dan Paula McMillen. “Bibliotherapy: Overview and

Implications for Counselors,” Professional Counseling Digest, 2007.

https://www.counseling.org/resources/library/ACA%20Digests/ACAPCD-

02.pdf.

Riris K. Sarumpaet. Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikan Pendahuluan ke

dalam Hakekat, Sifat dan Corak Bacaan Anak-Anak serta Minat Anak

pada Bacaanya. Jakarta: Pustaka Jaya, 1976.

Roselina, dan M. Shukry. “Bibliotherapy: A Tool For Primary Prevention

Program With Children and Adolescents,” Jurnal Antidadah Malaysia,

Jilid 3 & 4 (2008). http://www.adk.gov.my/html/pdf/jurnal/2008/3.pdf.

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Schneider, Nicole M, Mary Peterson, Kathleen A Gathercoal, dan Elizabeth

Hamilton. “The Effect of Bibliotherapy on Anxiety in Children with

Cancer.” Nova Science Publishers, Int J Child Health Hum Dev, 2013.

Sevilla, Consuelo G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993.

Shechtman, Zipora. “Treating Child and Adolescent Aggression Through

Bibliotherapy.” Springer Science, 2009.

https://www.researchgate.net/file.PostFileLoader.html?id=558d14ab5cd9e

3bd318b456c&assetKey=AS%3A273802422882307%401442290992964.

Stuart, G. W., dan Laraia. Principle and Practice of Psychiatric Nursing 8th

Edition. St. Louis: Elsevier Mosby, 2005.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.

Bandung: Reifka Aditama, 2012.

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1991.

Surachman, Arif. “Pengelolaan Perpustakaan Khusus.” In Seminar Jurusan Seni

Karya. Yogyakarta, 2005.

Surpanto, J. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga, 2000.

Sutoyo, Agus. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, n.d.

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Page 109: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

94

Wawan Darmawan. “Penerapan Bibliotherapy di Rumah Sakit Dr. Cipto

Mangunkusumo,” eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, Vol.1 (2012).

jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1845/pdf_35.

Webster. Ninth New Collegiete Dictionary. Princetown: University Press, 1985.

Widayatmi, Wenny. “Memperkenalkan Bacaan kepada Anak” Buletin

Anak :Media Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja Indonesia,”

Tahun VIII, No. 29 (April 1998).

Wong, D. L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. Vol. 1. Jakarta: EGC, 2009.

Page 110: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 111: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

LAMPIRAN I

Transkrip Wawancara

Tanggal : 08 Agustus 2017

Narasumber : Ibu Maesyaroh, S. Pd

1. Apa tujuan didirikannya yayasan ini?

Untuk membantu pasien kanker pra sejahtera ya, jadi kan dari… dari daerah

masing-masing itu kan rujukan ke rumah sakit jadi kan daripada mereka tidur di

rumah sakit gitu kan, kayak visi-misi aja sih, ada di situ.

2. Kalo di rumah singgah ini, berapa banyak pasien yang tinggal di sini?

Variatif yaa

3. Apakah rumah singgah ini seperti rumah untuk menginap saja?

Ya, kita Cuma kasih akomodasi aja kayak transportasi aja, jadi semua ini rumah

singgah ini disebut Rumah Kita jadi apapun memang penghuninyalah yang

merawat, jadi dibuat piket kebersihan, masak em… segala macem.

4. Jadi yang masak dari orang tua pasien?

Iya orang tua pasien.

5. Kalau struktur organisasinya bagaimana?

Di web ada, di brosur juga ada.

6. Ada program apa saja di YKAKI?

Ada… sosialisasi edukasi, pertama ada rumah singgah, rumah singgah itu

namanya Rumah Kita kemudian Sekolah-ku, ada sosialisasi edukasi pendeteksian

dini terhadap kanker, kemudian ada pelatihan keperawatan, transportasi juga

ada pengobatan. Kan obat dari BPJS kan gak semua tercover em… bahkan ada

pasien yang harus secepatnya ditindakan, kalo menunggu BPJS kan musti

sebulan dua bulan, jadi YKAKI juga bisa mencarikan donator untuk pengobatan.

7. Kalau sosialsasi edukasi kanker pada anak biasanya sosialisasi kemana?

Iya ke sekolah-sekolah bisa, terus ke dokter, puskesmas, perawat juga, jadi biar

semua orang tau kanker sejak dini, jadi kan gampang diobatin kalo kita udah tau

gejala-gejalanya.

8. Apa tujuan diadakannya program Sekolah-ku?

Awalnya melihat dari lamanya perawatan, em… apa ya masa rawat ya masa

pengobatan untuk anak-anak kanker jadi mereka itukan em…membutuhkan

waktu lama di rumah sakit. Otomatis yang tadinya sekolah di tempat asalnya itu

Page 112: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ketinggalan pelajaran atau ada yang putus sekolah,nah itu berawal dari situ,

bagaimana caranya biar anak-anak yang usia sekolah ini tetap dapat

melanjutkan sekolahnya dan tetap mendpatkan hak belajar mereka.

9. Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah-ku apa saja?

Kita jadi mengajar pelajaran intinya aja seperti IPA, IPS, PKN,MTK kalau

kayak mulok, mulok kita kasihkan ke sekolah asal.

10. Bagaimana untuk pembagian kelasnya?

Gak ada pembagian kelas,jadi memang ngajar semua guru itu mengajar semua

mata kelas dan mata pelajaran jadi ya kayak private ngajarnya.

11. Jadi kalau begitu,apakah 1 anak 1 pengajar?

Engga, jadi barengan tapi memang pasti dibagi.

12. Program Sekolah-ku ada di mana saja bu?

Di rumah sakit dan rumah singgah

13. Untuk jadwal Sekolah-ku setiap hari apasaja?

Senin sampai Jumat

14. Apa saja rumah sakit yang terdapat program Sekolah-ku dari YKAKI?

Rumah sakit Harapan Kita, Gatot Subroto, RSCM, Kanker Dharmais, Fatmawati.

15. Apa saja kegiatan yang ada di program Sekolah-ku?

Ada estrakulikuler, mereka juga nari, nyanyi, kita juga ada guru tari, guru musik

juga ada keyboard, gitar.

16. Yang mengajar diSekolah-ku apakah memang guru atau volunteer?

Kita memang ada tenaga pengajar sendiri, full time dibayar oleh YKAKI yang

memang professional dari sarjana pendidikan, full time di sini.

Kalau volunteer juga bisa ngajar, cuma sekedarnya aja gitu ga fokusdan ga full.

17. Apakah program Sekolah-ku memiliki jadwal?

Ada, ada jadwal mata pelajarannya juga.

18. Apakah jadwal di tiap rumah singgah dan rumah kita berbeda?

Engga, jadi Senin sampai Jumat semua sekolah sama kalo yag ada di Sekolah-ku.

19. Apakah di perpustakaan YKAKI ada kegiatan lain?

Belum berjalan ya, kita juga baru pindah juga perpustakaannya lagi diberesin

jadi belum ada kegiatan apa-apa.

20. Buku yang ada di perpustakaan didapat dari mana saja?

Donatur sih kebanyakan.

Page 113: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

21. Koleksinya kira-kira ada berapa banyak?

Duh… saya gak tau ya berapa banyak, di depan juga masih ada 7kardus itu,

semua buku bacaan semua.

22. Untuk setiap rumah sakit atau rumah singgah ada berapa tenaga pengajar yang

mengajar di Sekolah-ku?

Ada yang 2 ada yang 1, tapi kebanyakan 2

23. Berapa anak yang ikut belajar di Sekolah-ku?

Tergantung kondisi anak yang bisa belajar atau tidak atau sedang pulang atau

berobat kan kita gak tau.

24. Adakah Tanya jawab setelah bercerita?

Sisi edukatifnya juga kita ambil kan kita juga agar mereka belajar juga selain

bercerita sisi edukatifnya juga ada.

25. Biasanya bercerita di sini untuk usia berapa?

TK ya, PAUD sampai TK, kelas 1 masih, kadang kalau mereka lagi gak bisa

ngapa-ngapain, kayak minta “bu dongengin”gitu.

26. Buku yang digunakan untuk bercerita tentang apa?

Biasanya buku yang dbacain beda-beda, kalo kemaren ada tukang potong kayu

yang tamak, terus kemaren ada bnatang siput gitu, tentang karakter yang baik

dan buruk gitu.

27. Storyteliing dilakukan kapan?

Setelah belajar, kayak apapun kayak mewarnai, origami kita pasti selalu tegesin

keanak-anak setelah belajar bolehsegala macem tapi intinya belajar.kalau anak

TK, PAUD kan pengennya belajar kayak bikin kayak mengenal huruf atau

mengenal angka, atau mengenal warna.

28. Adakah anak yang rewel atau tidak mau mendengarkan bercerita?

Kalau pengalaman saya sih gak pernah. Karena kan mereka pastinya kenapa

strorytelling karena mereka biasanya malas belajar, yaudahlah kita bercerita

kan dengerin doang sambil tiduran.

Page 114: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Transkrip Wawancara

Tanggal : 08 Agustus 2017

Narasumber : Herni Suherni, S. Mn

1. Latar belakang didirikannya YKAKI ini apa bu?

Latar belakang… Latar belakang itu berawal dari pengalaman em… salah satu

pengurus yaitu bu Ira, beliau memiliki anak yang terdiagnosa kanker, pada saat

itu beliau membawa anaknya berobat ke Belanda. Lalu di sana em…

mendapatkan em… fasilitas berobat dan ada rumah singgah juga dan

sebagainya. Jadi bu Ira juga di sana tinggal di rumah singgah dan anaknya juga

sekolah di rumah singgah saat kembali ke Jakarta Jadi ketika beliau kembai ke

Indonesia, beliau beserta sahabatnya ibu Aniza dan lain-lain mendirikan

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia

2. Kalau visi-misi dari YKAKI itu sendiri?

Bisa dilihat di web atau brosur juga ada

3. Kalo di rumah singgah ini, berapa banyak pasien yang tinggal di sini?

Jumlahnya… berubah setiap hari, tapi kapasitasnya kita menampung em… 50

yah, 50 kurang lebih 50 anak yang terdiagnosa kanker dan tumor beserta

pendampingnnya jg 50 itu, cuma anaknya di luar pendamping. Pendampingnya

itu kalo 5 tahun atau berkebutuhan khusus seperti tidak bisa berjalan itu boleh

berdua, tapi kalo yang di atas 5 tahun dan e… fisiknya memungkinkan itu

pendampingnnya satu, ayah atau ibunya.

4. Apa tujuan diadakannya program Sekolah-ku?

Awalnya melihat dari lamanya perawatan, em… apa ya masa rawat ya masa

pengobatan untuk anak-anak kanker jadi mereka itukan em…membutuhkan

waktu lama di rumah sakit. Otomatis yang tadinya sekolah di tempat asalnya itu

ketinggalan pelajaran atau ada yang putus sekolah,nah itu berawal dari situ,

bagaimana caranya biar anak-anak yang usia sekolah ini tetap dapat

melanjutkan sekolahnya dan tetap mendpatkan hak belajar mereka.

5. Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah-ku apa saja?

Semua, semua mata pelajaran seperti sekolah pada umumnya

6. Bagaimana untuk pembagian kelasnya?

Paling kita nanya, anak ini usia berapa atau mereka di sekolah asalnya tuh udah

SMP kelas 3, pakai buku apa itu kita lanjutkan.

7. Jadi kalau begitu,apakah 1 anak 1 pengajar?

Tidak, tidak seperti itu.

8. Apakah program Sekolah-ku memiliki jadwal?

Page 115: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Ada.

9. Apakah di perpustakaan YKAKI ada kegiatan lain?

Paling kalau anak mau baca, tinggal ambil buku di perpustakaan terus dibawa

ke kamar.

10. Koleksinya kira-kira ada berapa banyak?

Banyak, sekitar ribuan. Kalo koleksi buku banyak karena kita dari donator juga.

11. Berapa anak yang ikut belajar di Sekolah-ku?

Kalau lahi rame banyak sih, bisa 1 minggu sampe 19 orang. Ya, kalau lagi drop

kan gamungkin juga, mungkin palingan di bagsal aja, jadi gurunya yang ke

bangsal.

12. Kalau kegiatan bercerita ada bu?

Ada.

13. Berapa kali guru melakukan kegiatan bercerita kepada anak?

Setiap hari bisa,kan kita ngajarnya ga anak SD, SMP, SMA jadi PAUD terus kita

bermain juga terus kemudian kalau anak tidak bisa…maksudnya bed rest tuh

tidak bisa ngapa-ngapain ya kita bercerita.

14. Adakah Tanya jawab setelah bercerita?

Kalau biasanya saya bercerita, setelah menceritakan kita nanya lagi sama anak-

anaknya ngobrol lagi tentang apa yang tadi diceritain. Kadang kita bacain ulang

agar anak paham isi ceritanya.

15. Biasanya bercerita di sini untuk usia berapa?

PAUD, TK A, TK B kadang SD jua kelas 1, 2, 3 masih suka denger kalo kita

bercerita.

16. Gimana perasaan anak-anak setelah mendengarkan bercerita?

Seneng sih. Karena kadang mereka yang minta,sampe ga 1 buku, bisa 2 sampai 3

buku, kan kalau bercerita itu kita ngambilnya yang tipis-tipis kan jadi cari buku

yang lain. Kemaren aja aku sampe 3 buku, mereka pengen didongengin “bacain

bu”.

17. Buku yang digunakan untuk bercerita tentang apa?

Tentang binatang-binatang gitu deh.

18. Apakah ada sistem rolling untuk pengajar di Sekolah-ku?

Kita dirolling, guru-guru perminggu dirolling

19. Adakah kriteria khusus dalam pemilihan buku untuk bercerita?

Paling disesuaikan dengan umurnya anak-anak aja, gak mungkin juga kita

bacain yang tebel-tebel.

Page 116: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

20. Adakah anak yang rewel atau tidak mau mendengarkan bercerita?

Biasanya malah antusias sih mereka kalau dengerin cerita.

21. Adakah kendala saat menyampaikan storytetlling?

Gak ada kendala apa-apa, kalo anak-anak lagi mau dengerin cerita, kita bacain,

yaa… mengalir aja.

22. Misalnya kendala koleksi kurang?

Selama ini buku bacaan banyak, di rumah sakit juga banyak.

Page 117: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Transkrip Wawancara

Tanggal : 09 September 2017

Narasumber : Ibu Maesyaroh, S. Pd

1. Apa yang melatarbelakangi kegiatan bercerita?

Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya, jadi ga semua fit belajarnya, jadi

biasanya suka ngasih pilihan ke anak-anak mau belajar atau apa, rata-rata

mereka kalau lagi bedrest kan pengennya didongengin gitu, jadi menceritakan

bercerita ke anak-anak tapi yang pasti tentang bercerita edukasi. Jadi semejak

ada bercerita si anak yang tidak bisa belajar jadi kita kasih dongeng ke anak dan

pastinya disela-sela dongeng atau setelah bercerita kita sisipkan sebuat

pelajaran, misalnya cerita tentang binatang, bnatang apa saja, terus ada berapa

binatang yang kita sebutkan tadi.

2. Apa tujuan dilakukannya bercerita?

Adanya Sekolah-ku kan biar si anak ga bete di rumah sakit juga, jadi kalo anak-

anak kecil kan mereka lebih antusias ke bercerita ketimbang belajar.

3. Durasi berceritanya berapa banyak?

Gak sehari sih,sejambisa 3 sampai 4 cerita yang kita baca. Jadi kan kita keliling

juga ke bangsal-bangsal tiap kamar jadi kalau ada yang belajar, ya belajar.

Kadang anak kecil ada yang mewarnai.

4. Jadi berceritannya diakukan sendiri-sendiri?

Iya, ke setiap kamar kalo di rumah sakit. Kalau di rumah singgah biasanya

dikumpulkan perkelompok.

5. Selama seminggu berapa kali dilakukan bercerita?

Terkadang sih, kalo misalnya buat anak keil seminggu full, tapi tetap ada

belajarnya. Tapi dengan anak yang berbeda ya, karena kan kalo di rumah sakit

di rumah sakit paling 3 hari gitu udah pulang. Tapi kalo bercerita pasti ada,

selalu ada karena selain mengajar kita juga kalau megnandalkan mengajar tapi

kalau anaknya sakit kan antusiasnya jadi dikit untuk belajar. Jadi kita untuk

menarik anak mau belajar pastinya melakukan berbagai cara salah satunya

dengan mendongeng.

6. Persiapan sebelum melakukan bercerita apa saja?

Pastinya kita akan selau siapkan buku untuk bercerita dari berbagai

cerita,seperti cerita rakyat, binatang, cerita bergambar, cerita kan mungkin lebih

menarik untuk anak-anak.

7. Apakah bercerita dilakukan karena ada jadwal pelaksanaannya?

Tidak kita rencanakan, karena kita kan juga gak tau hari ini misalkan ada anak

kecil atau tidak, besok juga belum tentu ada, mungkin dia pulang, mungkin juga

Page 118: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

dia pengobatan. Tapi buku cerita selalu kita siapkan. Kadang juga kita pakai

boneka tangan, gambar-gambar, barang di sekitar.

8. Buku apa saja yang digunakan untuk bercerita?

Pastinya cerita rakyat, cerita tentang edukasi. Kalau cerita rakyat kadang

banget,karena cerita rakyat menceritakan tentang orang dewasa jadi biasanya

diceritain untuk anak umur 9 tahun ke atas.

9. Tahap bercerita yang diakukan di sini apa saja?

Yang pasti pertama menyiapkan buku, kadang kita ada pemberian motivasi ke

anak agar mau mendengarkan cerita kayak “ibu mau cerita nih”, kemudian ada

Tanya jawab setelah dibacakan cerita, setelah itu ada penilaian sih, apakah

mereka mendengarkan dengan baik.

10. Jika ada anak yang berisik apa yang dilakukan guru?

Pastinya menegur ya, kayak “dengein yaa kalau ga dengerin ibu gak mau

lanjutin ceritanya yaa”gitu.

11. Adakah kegitatan lain setelah bercerita?

Setelah bercerita biasanya mereka banyak yang mewarnai atau menggambar.

12. Berapa rata-rata usia anak yang mendengarkan bercerita di sini?

Ada yang 2 tahun, 2 sampai 9 tahun ya kalau udah 9 tahun ke atas basanya

gamau, maunya baca sendiri mereka.

13. Berapa banyak anak yang mengikuti story telling dalam 1 sesi?

Paling sebelah-sebelahnya aja sih 6-8 orang, kan biasanya 3 bed nih, kalau kita

di tengah-tengah mereka ngedengerin, biasanya kalo selesai cerita ada yang

minta “ibu di sini dong dongengin” gitu.

14. Respon anak-anak setelah selesai mendengarkan bercerita?

Mereka keliatan seneng ya, senyum gitu soalnya. Terus yang badmood biasanya

ceria lagi. Terus karena kita ceritain mereka jadi mau pinjem bukunya. Ada juga

karena terbawa suasana, ada anak yang sampe nangis biasanya ya gara-gara

dari ceritanya, kayak tentang binatang yang disebelih atau apa, kayak anjing

dipukul atau apa.

15. Kendala dalam bercerita?

Paling Cuma di modal aja,modal maksudnya alat peraganya.

16. Cara mengatasi kendala tersebut?

Paling kalau setiap hari Sabtu kana da meeting sama semua guru, jadi kita

laporan kenkdalanya apa agar selanjutnya disiapkan.

17. Bagaimana untuk pemilihan bukunya?

Page 119: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Ada yang kisah teladan gitu, terus ada juga tentang binatang, juga ada tentang

penemu-penemu gitu, kayak tokoh dunia, seperti penemu listrik, penemu telepon.

Untuk tema cerita kita sesuaikan dengan umur anak-anak, kalau anak usia

PAUD atau TK biasanya kita kasih cerita kehidupan sehari-ht6ari, tentang

binatang. Kalau anak yang lebih besar kita kasih cerita penemu atau tokoh dunia.

Untuk alurnya juga kita pilih yang mudah sih, kalau berbelit kasian juga anak

kan. Terus pilih buku dengan gambar-gambar yang menarik karena anak

biasanya kan suka ya.

18. Berapa kira-kira jumlah buku di perpustakaan?

Banyak banget mba, sekitar 1000 lebih. Karena kan kita kebanyakan dari

donator, setelah kita pilih mana yang cocok untuk ditaro di perpustakaan ya kita

taro aja, paling dikelompokin komik di sini, novel di situ, majalah di mana, gitu

aja.

19. Apakah pernah bercerita pada saat anak sedang diinfus atau sedang di suntik?

Pernah, kadang kita cerita untuk ngalihin dia dari jarum suntik, biar gak sadar

kalau mereka sedang di infus atau disutik. Malah kadang pasien itu maunya kita

temenin ke ruang tindakan untuk diambil darahnya. Mereka malah gak mau

sama dokter atau suster gitu.

20. Apakah pernah membacakan buku tentang kanker kepada anak?

Oh itu bukunya ada, itu buku Kemo Cashper. Iya sering juga biar anak gak takut

di kemo sih. Biasanya itu cerita untuk anak yang baru terdiagnosa kanker dan

mau melakukan pengobatan. Biar mereka tau kanker itu apa. Terus karena kemo

itu sakit jadi biar gak takut di kemo juga merekanya. Tapi untuk anak yang udah

beberapa kali di kemo udah biasa sih.

Page 120: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Transkrip Wawancara

Tanggal : 14 November 2017

Narasumber : Sapta Damayanti

1. Dengan ibu siapa?

Ibu Sapta Damayanti.

2. Ibu asalnya dari mana bu?

Dari Lampung.

3. Berapa lama sudah tinggal di Rumah Kita ini bu?

Dari bulan kemarin, bulan enam (Juni)

4. Nama anakanya siapa ya bu?

Alfi Putra Wibisono.

5. Alfi sakit apa bu?

Sakit leukemia.

6. Alfi umurnya berapa bu?

Lima tahunnya besok, Desember.

7. Apakah Alfi tahu kalau dia sakit parah bu?

Tau sih, tapi dia taunya cuma sakit kanker aja udah gitu. Selebihnya sih gak tau

ya namanya masih kecil kan masih lima tahun.

8. Apa Alfi suka murung atau sedih bu?

Mungkin ya pengaruh obat bisa, jadi rewel kayak gitu. Cuma sekarang dia lebih

keliatan emosional terus dia gaboleh kecapekan. Yang pasti dia emosionalnya

jadi lebih tinggi, keras gitu, sering marah-marah, apa yang dia mau harus

diturutin gitu.

9. Untuk pengobatan dan perawatannya membutuhkan waktu berapa lama bu?

Gak tentu sih, ada yang dirawat di ruangan, ada yang langsung pulang gitu.

Kemonya di ruang tindakan poli. Ada protokolnya, udah ada jadwalnya sendiri.

10. Jika Alfi dirawat di rumah sakit, apakah Alfi mendapatkan pengajaran dari

Sekolah-ku?

Ada, iya dari sini. Guru-gurunya juga termasuk yang tadi itu (Bu Ana). Di

rolling aja gitu.

11. Apakah Alfi pernah mendapatkan kegiatan bercerita dari guru di sini?

Sering kok, iya kalo di ruangan Sekolah-ku yang ada di rumah sakit juga sering.

Page 121: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

12. Apakah ada perubahan yang terlihat dari Alfi setelah mendengarkan cerita dari

guru?

Seneng sih pastinya, gara-gara diceritain sama bu gurunya tuh dia jadi suka

minta dibacain carita sama saya. Apa lagi kalo mau tidur, kalo anak segitu kan

biasanya suka mainan gadget tuh ya, nah itu saya akalin aja “udah taro tuh hp-

nya mama bacain buku” kata saya, langsung deh tuh anak udah “ma ceritain ma,

ceritain” dia sendiri itu yang minta, iya kalo mau tidur. Justru dianya yang minta.

13. Kalau buku ceritanya, ibu bawa sendiri atau pinjam dari sini?

Iya kita pinjam dari sini, nanti kita pulangin.

14. Biasanya cerita apa yag suka dibacakan oleh guru ke Alfi bu?

Cerita tentang apa aja sih,tentang hewan gitu. Biasanya yang pemerannya

hewan itu loh kan lucu ya, anak jadi suka.

15. Yayasan ini kan punya beberapa buku dengan tema kanker ya bu, Alfi pernah

dibacaikan buku dengan tema kanker tidak?

Iya pernah, dia justru malah tanggap. Maksudnya gini, ada gambarnya tuh kan

di buku itu ngasih tau kalo abis kemo nih rambutnya rontok. Kan bukunya itu

bahasanya beda ya,bahasanya yang gampang dingertiin sama anak,tapi dia

ngerti dia udah tau mahalah diceritain “saya sakit kanker loh” katanya gitu.

Tapi kanker itu apa dia belum tau sih, Cuma dia cuma tau kata kanker aja gitu,

artinya dia belum tau.

16. Apakah ada manfaat setelah Alfi mendengarkan cerita dari guru?

Ya… ada sih, banyak ya. Apa ya…melatih ini aja sih daya ingat dia, misalnya

dibacain cerita sekali dua kali dia jadi inget jalan ceritanya. Kadang dia cerita

sendiri malahan, maksudnya dia coba menceritakan sendiri gitu deh. Terus sama

yang kanker itu sih dia jadi tau kalo di kemo tuh rambutnya bisa rontok, nanti

akibatnya seperti pusing, mual dia juga tau.

Page 122: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Transkrip Wawancara

Tanggal : 14 November 2017

Narasumber : Sugiyono

1. Dengan bapak siapa?

Sugiyono.

2. Bapak asalnya dari mana?

Lampung.

3. Berapa lama sudah tinggal di Rumah Kita ini?

Dari bulan berapa tuh, pokoknya setelah lebaran haji tuh. Bulan Sembilan

(September) mulainya.

4. Nama anakanya siapa ya pak?

Habib Mustofa.

5. Habib sakit apa pak?

Leukemia, CML.

6. Habib umurnya berapa pak?

Dua belas tahun, tiga belas bulan depan ini.

7. Apakah Habib tahu kalau dia sakit parah pak?

Ya tau lah, udah ngerti juga dia mba. Pas tau ya perasaan Habib sedih, diem aja

gitu. Jadi murung gitu, keliatan hilang semangat hidupnya gitu.

8. Di sini apakah Habib mendapatkan pengajaran dari Sekolah-ku?

Iya, belajar sama guru. Di rumah sakit juga gitu belajar sama guru dari sini.

9. Apakah Habib pernah mendapatkan kegiatan bercerita dari guru di sini?

Pernah, tapi ga sering. Soalnya dia lebih banyak belajar pelajaran sekolah. Sini

bib coba ditanyain kakaknya loh ini (memangil anaknya).

*Tanya jawab dengan Habib

10. Habib pernah dibacakan cerita sama bu guru disini tidak?

Pernah.

11. Sering dibacakan cerita sama bu guru?

Jarang kak.

12. Habib seneng kalo dibacakan cerita sama bu guru?

Iya seneng kak, tapi jarang diceritain. Seringnnya belajar.

Page 123: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

13. Habib di sini belajar apa?

Emm.. Matematika… Bahasa Indonesia juga.

14. Kalau disuruh pilih, Habib pilih belajar atau dibacakan cerita sama bu guru?

Emm… Baca cerita, jadi gak belajar.

15. Biasanya bu guru suka baca cerita apa?

Bu guru suka baca cerita hewan, pinokio pernah, banyak kak.

16. Kenapa Habib suka dibacakan cerita?

Emm… soalnya bu guru ceritanya enak, terus lucu.

17. Habib tau buku cerita yang judulnya Kemo Kesper? Pernah dibacakan buku itu?

Tau, pernah kak.

18. Bukunya itu ceritanya tentang apa ya? Kakak mau tau dong.

Emm… cerita anak sakit terus kemonya nyembuhin sakit. Terus kalo rontok

rambutnya gapapa soalnya itu gara-gara kemonya.

19. Kalau Habib dibacakan cerita sama bu guru berarti mau ya?

Mau.

Page 124: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Transkrip Wawancara

Tanggal : 14 November 2017

Narasumber : Warsini

1. Dengan ibu siapa?

Dengan ibu Warsini

2. Ibu asalnya dari mana bu?

Lampung

3. Berapa lama sudah tinggal di Rumah Kita ini bu?

Udah satu tahun.

4. Nama anakanya siapa ya bu?

Asyifa

5. Asyifa sakit apa bu?

Retinoblastoma

6. Asyifa umurnya berapa bu?

Sekarang… dua tahun Sembilan bulan. Bulan dua (Februari) nanti tiga tahun.

7. Apakah Asyifa tahu kalau dia sakit parah bu?

Belum tau kak, masih 3 tahun kurang gitu kan.

8. Apa Asyifa suka murung atau sedih bu?

Jarang sih, paling rewel aja.

9. Apakah Asyifa pernah mendapatkan kegiatan bercerita dari guru di sini?

Pernah sih, Cuma gak seberapa itu dia mah. Belum seberapa ngerti dia itu.

Senengnya masih main-main.

Page 125: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

10. Tapi Asyifa ikut kegiatan Sekolah-ku bu?

Ikut, itu di bawah. Paling sebentar coret-coret, mewarnai, baca cerita terus apa

mainan apa.

11. Biasanya cerita apa yag suka dibacakan oleh guru ke Asyifa bu?

Apa ya… cerita binatang gitu. Si Kancil juga.

12. Yayasan ini kan punya beberapa buku dengan tema kanker ya bu, Asyifa pernah

dibacaikan buku dengan tema kanker tidak?

Gak tau ya,kayaknya sih belum. Diceritain dia juga masih ini, belum paham anak

segitu.

Page 126: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

LAMPIRAN II

TABEL REDUKSI DATA

Tema

Pokok

Tema Hasil

Analisis Sub Tema Penjelasan

A.

Penerapan

Biblioterapi

A. Persiapan

Biblioterapi

1. Guru memahami

materi bacaan

"Ada yang kisah teladan gitu, terus ada

juga tentang binatang, juga ada tentang

penemu-penemu gitu, kayak tokoh dunia,

seperti penemu listrik, penemu telepon."

(Informan M, pada 9 September 2017)

Biasanya buku yang dbacain beda-beda,

kalo kemaren ada tukang potong kayu

yang tamak, terus kemaren ada bnatang

siput gitu, tentang karakter yang baik dan

buruk gitu. (Informan M, pada 8 Agustus

2017)

"Tentang binatang-binatang gitu deh."

(Informan H, pada 8 Agustus 2017)

"Ada yang kisah teladan gitu, terus ada

juga tentang binatang, juga ada tentang

penemu-penemu gitu, kayak tokoh dunia,

seperti penemu listrik, penemu telepon."

(Informan M, pada 9 September 2017)

2. Guru menyadari

panjang materi

bacaan

"...gak mungkin juga kita bacain yang

tebel-tebel." (Informan H, pada 8 Agustus

2017)

"Storytelling itu kita ngambilnya yang

tipis-tipis kan jadi cari buku yang lain."

(Informan M, pada 8 Agustus 2017)

3. Guru

mempertimbangka

n masalah anak

"Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya,

jadi ga semua fit belajarnya, jadi biasanya

suka ngasih pilihan ke anak-anak mau

belajar atau apa, rata-rata mereka kalau

lagi bedrest kan pengennya didongengin

Page 127: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

gitu, jadi menceritakan storytelling ke

anak-anak tapi yang pasti tentang

storytelling edukasi." (Informan M, pada 9

September 2017)

"...kalau anaknya sakit kan antusiasnya

jadi dikit untuk belajar. Jadi kita untuk

menarik anak mau belajar pastinya

melakukan berbagai cara salah satunya

dengan mendongeng." (Informan M, pada

9 September 2017)

"Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya,

jadi ga semua fit belajarnya, jadi biasanya

suka ngasih pilihan ke anak-anak mau

belajar atau apa, rata-rata mereka kalau

lagi bedrest kan pengennya didongengin

gitu, jadi menceritakan storytelling ke

anak-anak tapi yang pasti tentang

storytelling edukasi." (Informan M, pada 9

September 2017)

4.Guru

mempertimbangka

n kemampuan

membaca anak

"Paling disesuaikan dengan umurnya

anak-anak aja" (Informan H, pada 8

Agustus 2017)

5. Guru

memperhatikan

kondisi emosional

dan usia anak

"Untuk tema cerita kita sesuaikan dengan

umur anak-anak, kalau anak usia PAUD

atau TK biasanya kita kasih cerita

kehidupan sehari-hari, tentang binatang.

Kalau anak yang lebih besar kita kasih

cerita penemu atau tokoh dunia."

(Informan M, pada 9 September 2017)

"...biar si anak ga bete di rumah sakit

juga, jadi kalo anak-anak kecil kan mereka

Page 128: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

lebih antusias ke storytelling ketimbang

belajar. " (Informan M, pada 9 September

2017)

"Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya,

jadi ga semua fit belajarnya, jadi biasanya

suka ngasih pilihan ke anak-anak mau

belajar atau apa, rata-rata mereka kalau

lagi bedrest kan pengennya didongengin

gitu, jadi menceritakan storytelling ke

anak-anak tapi yang pasti tentang

storytelling edukasi. Jadi semejak ada

storytelling si anak yang tidak bisa belajar

jadi kita kasih dongeng ke anak dan

pastinya disela-sela dongeng atau setelah

storytelling kita sisipkan sebuat pelajaran,

misalnya cerita tentang binatang, bnatang

apa saja, terus ada berapa binatang yang

kita sebutkan tadi." (Informan M, pada 9

September 2017)

6. Guru

memprediksi

bacaan anak sesuai

usia anak

"Pastinya cerita rakyat, cerita tentang

edukasi. Kalau cerita rakyat kadang

banget,karena cerita rakyat menceritakan

tentang orang dewasa jadi biasanya

diceritain untuk anak umur 9 tahun ke

atas." (Informan M, pada 9 September

2017)

"Untuk tema cerita kita sesuaikan dengan

umur anak-anak, kalau anak usia PAUD

atau TK biasanya kita kasih cerita

kehidupan sehari-hari, tentang binatang.

Kalau anak yang lebih besar kita kasih

cerita penemu atau tokoh dunia."

(Informan M, pada 9 September)

Page 129: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

7. Guru

menggunakan

bacaan anak yang

mengekspresikan

perasaan anak

"Oh itu bukunya ada, itu buku Kemo

Cashper. Iya sering juga biar anak gak

takut di kemo sih. Biasanya itu cerita

untuk anak yang baru terdiagnosa kanker

dan mau melakukan pengobatan. Biar

mereka tau kanker itu apa. Terus karena

kemo itu sakit jadi biar gak takut di kemo

juga merekanya. Tapi untuk anak yang

udah beberapa kali di kemo udah biasa

sih." (Informan M, pada 9 September

2017)

B.

Pelaksanaan

Biblioterapi

1. Frekuensi

kegiatan bercerita

yang dilakukan

guru

"Setiap hari bisa, kan kita ngajarnya ga

anak SD, SMP, SMA jadi PAUD terus kita

bermain juga terus kemudian kalau anak

tidak bisa…maksudnya bed rest tuh tidak

bisa ngapa-ngapain ya kita storytelling."

(Informan H, pada 8 Agustus 2017)

"Terkadang sih, kalo misalnya buat anak

keil seminggu full, tapi tetap ada

belajarnya. Tapi dengan anak yang

berbeda ya, karena kan kalo di rumah

sakit di rumah sakit paling 3 hari gitu

udah pulang." (Informan M, 2017)

"Setiap hari bisa, kan kita ngajarnya ga

anak SD, SMP, SMA jadi PAUD terus kita

bermain juga terus kemudian kalau anak

tidak bisa…maksudnya bed rest tuh tidak

bisa ngapa-ngapain ya kita storytelling."

(Informan H, pada 8 Agustus 2017)

2. Diberlakukannya

kegiatan bercerita

"setelah belajar…" (Informan M, pada 8

Agustus 2017)

"setelah belajar…" (Informan M, pada 8

Agustus 2017)

3. Jadwal kegiatan

bercerita

"Tidak kita rencanakan, karena kita kan

juga gak tau hari ini misalkan ada anak

kecil atau tidak, besok juga belum tentu

Page 130: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ada, mungkin dia pulang, mungkin juga

dia pengobatan. " (Informan M, pada 9

September 2017)

"Tidak kita rencanakan, karena kita kan

juga gak tau hari ini misalkan ada anak

kecil atau tidak, besok juga belum tentu

ada, mungkin dia pulang, mungkin juga

dia pengobatan. " (Informan M, pada 9

September 2017)

4. Durasi saat

membacakan cerita

“Gak sehari sih, sejam bisa 3 sampai 4

cerita yang kita baca. Jadi kan kita

keliling juga ke bangsal-bangsal tiap

kamar jadi kalau ada yang belajar, ya

belajar." (Informan M, pada 9 Septemeber

2017)

“Gak sehari sih, sejam bisa 3 sampai 4

cerita yang kita baca. Jadi kan kita

keliling juga ke bangsal-bangsal tiap

kamar jadi kalau ada yang belajar, ya

belajar." (Informan M, pada 9 Septemeber

2017)

1. Pra Membaca

(Prereading)

"Biasanya buku yang dbacain beda-beda,

kalo kemaren ada tukang potong kayu

yang tamak, terus kemaren ada bnatang

siput gitu, tentang karakter yang baik dan

buruk gitu." (Informan M, pada 8 Agustus

2017)

a. Pemilihan

bacaan

"Ada yang kisah teladan gitu, terus ada

juga tentang binatang, juga ada tentang

penemu-penemu gitu, kayak tokoh dunia,

seperti penemu listrik, penemu telepon.

"Untuk alurnya juga kita pilih yang mudah

sih, kalau berbelit kasian juga anak kan.

Terus pilih buku dengan gambar-gambar

yang menarik karena anak biasanya kan

suka ya." (Informan M, pada 9 September)

Page 131: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

b. Melibatkan latar

belakang

pegetahuan anak

"Untuk tema cerita kita sesuaikan dengan

umur anak-anak, kalau anak usia PAUD

atau TK biasanya kita kasih cerita

kehidupan sehari-hari, tentang binatang.

Kalau anak yang lebih besar kita kasih

cerita penemu atau tokoh dunia."

(Informan M, pada 9 September)

2. Membaca

terpadu (Guided

Reading)

"Kalau kita kan ngajarnya orang sakit ya,

jadi ga semua fit belajarnya, jadi biasanya

suka ngasih pilihan ke anak-anak mau

belajar atau apa, rata-rata mereka kalau

lagi bedrest kan pengennya didongengin

gitu, jadi menceritakan storytelling ke

anak-anak tapi yang pasti tentang

storytelling edukasi. Jadi semejak ada

storytelling si anak yang tidak bisa belajar

jadi kita kasih dongeng ke anak dan

pastinya disela-sela dongeng atau setelah

storytelling kita sisipkan sebuat pelajaran,

misalnya cerita tentang binatang, bnatang

apa saja, terus ada berapa binatang yang

kita sebutkan tadi." (Informan M, pada 9

September 2017)

Page 132: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

3.Diskusi

Pembahasan

(Postreading

Discussion)

"Kalau biasanya saya bercerita, setelah

menceritakan kita nanya lagi sama anak-

anaknya ngobrol lagi tentang apa yang

tadi diceritain. Kadang kita bacain ulang

agar anak paham isi ceritanya." (Informan

H, pada 8 Agustus 2017)

"...kemudian ada tanya jawab setelah

dibacakan cerita…" (Informan M, pada 9

September 2017)

B. Dampak

Biblioterapi

C. Dampak

Setelah

Mendapatkan

Biblioterapi

1. Ekspresi anak

setelah

mendengarkan

cerita

"Mereka keliatan seneng ya, senyum gitu

soalnya. Terus yang badmood biasanya

ceria lagi. Terus karena kita ceritain

mereka jadi mau pinjem bukunya. Ada

juga karena terbawa suasana, ada anak

yang sampe nangis biasanya ya gara-gara

dari ceritanya, kayak tentang binatang

yang disembelih atau apa, kayak anjing

dipukul atau apa." (Informan M, pada 9

September 2017)

"Seneng sih. Karena kadang mereka yang

minta,sampe ga 1 buku, bisa 2 sampai 3

buku, kan kalau storytelling itu kita

Page 133: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ngambilnya yang tipis-tipis kan jadi cari

buku yang lain. Kemaren aja aku sampe 3

buku, mereka pengen didongengin “bacain

bu”." (Informan H, pada 8 Agustus 2017)

“Seneng sih pastinya, gara-gara

diceritain sama bu gurunya tuh dia jadi

suka minta dibacain carita sama saya.

Apa lagi kalo mau tidur, kalo anak

segitu kan biasanya suka mainan gadget

tuh ya, nah itu saya akalin aja “udah

taro tuh hp-nya mama bacain buku”

kata saya, langsung deh tuh anak udah

“ma ceritain ma, ceritain” dia sendiri

itu yang minta, iya kalo mau tidur.

Justru dianya yang minta.” (Informan

SD, pada 14 Novemer 2017)

D. Manfaat

Biblioterapi

untuk

Penderita

Kanker Anak

2. Manfaat

biblioterapi

"biar si anak ga bete di rumah sakit juga,

jadi kalo anak-anak kecil kan mereka lebih

antusias ke storytelling ketimbang belajar.

" (Informan M, pada 9 September 2017)

"Iya sering juga biar anak gak takut di

kemo sih. Biasanya itu cerita untuk anak

yang baru terdiagnosa kanker dan mau

melakukan pengobatan. Biar mereka tau

kanker itu apa. Terus karena kemo itu

sakit jadi biar gak takut di kemo juga

merekanya. Tapi untuk anak yang udah

beberapa kali di kemo udah biasa sih."

(Informan M, pada 9 September 2017)

"Pernah, kadang kita cerita untuk ngalihin

dia dari jarum suntik, biar gak sadar

kalau mereka sedang di infus atau disutik.

Malah kadang pasien itu maunya kita

temenin ke ruang tindakan untuk diambil

Page 134: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

darahnya. Mereka malah gak mau sama

dokter atau suster gitu." (Informan M,

pada 9 September 2017)

“Iya pernah, dia justru malah tanggap.

Maksudnya gini, ada gambarnya tuh kan di

buku itu ngasih tau kalo abis kemo nih

rambutnya rontok. Kan bukunya itu

bahasanya beda ya,bahasanya yang

gampang dingertiin sama anak,tapi dia

ngerti dia udah tau mahalah diceritain

“saya sakit kanker loh” katanya gitu. Tapi

kanker itu apa dia belum tau sih, Cuma dia

Cuma tau kata kanker aja gitu, artinya dia

belum tau.” (Informan SD, pada 14

Novemer 2017)

“Emm… cerita anak sakit terus kemonya

nyembuhin sakit. Terus kalo rontok

rambutnya gapapa soalnya itu gara-gara

kemonya.” (Informan HM, pada 14

Novemer 2017)

Page 135: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

LAMPIRAN III

LEMBAR OBSERVASI

Kegiatan Sekolah-ku

Waktu

Tempat Kegiatan

Ciri-Ciri yang

Terlihat pada

Anak

Hari,

Tanggal Jam

Selasa, 26

September

2017 10:05

Ruang

Hemato

Bu Tanti membacakan cerita Pinokio

untuk Rizki (10 tahun). Diawali

dengan guru menawarkan pada Rizki

untuk mendengarkan cerita, kemudian

Rizki mengiyakan.

Awalnya Rizki

sedang mewarnai,

namun saat guru

mengajak Rizki

untuk

mendengarkan

cerita Rizki tidak

menolak.

Guru memilik buku cerita yang

memiliki banyak gambar daripada

narasi cerita.

Saat awal mulai

cerita, Rizki masih

bisa mendengarkan

cerita sambil

mewarnai, namun

setelahnya Rizki

justru lebih fokus

kepada guru yang

membacakan cerita

untuk Rizki.

Guru bercerita sambil memegang buku,

saat bercerita guru bertanya mengenai

gambar yang terdapat pada buku.

Rizki terlihat

senang saat guru

membacakan cerita

untuknya.

Intonasi bercerita yang disampaikan bu

Tanti sangat jelas dan tidak terlalu

cepat ataupun lamban saat bercerita.

Rizki juga

menjawab

pertanyaan yang

ditanyakan oleh

guru.

Saat selesai membacakan cerita, guru

bertanya terkait dengan isi cerita.

Selanjutnya bu Tanti menyampaikan

nilai moral yang terkadung dalam

cerita Pinokio

10:21 Kegiatan selesai

10:23

Ruang

Hemato

Bu Herni mengajarkan pelajaran

matematika kepada Tiara

Wajah Tiara

kadang terlihat

murung, kaag

terlihat senyum

saat guru mengajar

Dalam buku yang digunakan untuk

belajar tercapat cerita pendek

Saat diajak

benyanyi Tiara

Page 136: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

terelihat senyum

dan senang

Bu Herni mengajar sambil bererita dan

bernyanyi lagu Menanam Jagung

karena dalam buku terdapat lagu

tersebut

Tiara bercerita

kalau dia baru saja

mendapatkan

tidakan kemoterapi

Saat pelajaran hampir selesai guru

mengulang materi yag telah dibahas

sebelumnya

10:44

Pelajaran selesai. Tiara sangat

terbuka saat guru

menanyakan

beberapa

pertanyaan kepada

Tiara

Bu Herni mengajak Tiara ngobrol

santai.

11:00

Ruang

Bermain

Sekolah-

Ku

Rizki bermain balok di ruang bermain.

Sambil berman balok guru

mengajarkan macam-macam binatang,

buah dan sayuran kepada Rizki

11:26

Ruang

Bermain

Sekolah-

Ku

Pasien bernama Rizka (4 tahun)

mengunjungi ruang

bermain dan bermain lego

Rizka ke ruang bermain bersama

ibunya

Kemudian ibu Rizka berbincang-

bincang kepada guru

Rabu, 27

September

2017 10:50

Ruang

BcH

Bu Tanti membacakan cerita untuk

Yuanita (3 tahun)

Yuanita terlihat

lemas karena

sedang puasa dan

baru selesai operasi

Cerita yang dibacakan ialah mengenai

binatang.

Cerita tidak dilanjutkan karena Yuanita

terlihat lemas.

10:54

Ruang

BcH

Guru menceritakan cerita berjudul

Who’s There?buku tersebut bercerita

mengenai binatang ke pasien yang

bernama Fero

Awalnya Fero

telihat malu-malu

Guru menggunakan buku yang dapat

dibuka setiap halamannya dan

memperkenalkan binatang dan

menirukan suara binatang yang

terdapat dalam buku

Dengan

pendekatan dari

guru akhirnya Fero

mau berinteraksi

dengan guru

Page 137: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Guru bertanya kembali mengenai

binatang-binatang yang terdapat dalam

buku

Fero menjawab

pertanyaan yang

diajukan guru

11:06 Selesai membacakan cerita

11:07

Fero meminta dibacakan cerita lagi

dengan buku yang lain

Fero dibacakan buku yang berjudul

Maaf

11:20

Selesai membacakan cerita guru

bertanya kepada Fero mengenai cerita

yang dibacakan sebelumnya

Kamis, 28

September

2017 10:46

Ruang

Hemato

Bu Herni memberikan buku bacaan

untuk Faqihah (Kelas 6 SD)

10:46

Di bangsal ada Agnes (1 SD) sedang

mewarnai.

Agnes terlihat

senang saat

mewarnai

Guru sambil mengajak Agnes

berbicara

Agnes selalu

tersenyum saat

menjawab

pertanyaan guru.

10:55

Agnes meminta belajar penjumlahan

kepada guru

Guru memberikan soal penjumlahan

kepada Agnes

11:06

Agnes selesai belajar berhitung

Agnes minta untuk mewarnai lagi

Sambil mewarnai agnes juga minta

dibacakan cerita

Guru membacakan cerita My brother

and My Sister

Agnes terlihat

lebih fokus kepada

guru yang

membacakan cerita

ketimbang kertas

mewarnainya.

Selesai membacakan cerita guru

bertanya mengenai

cerita yang terdapat dalam buku

11:23

Guru menyampaikan pesan moralyang

terdapat pada buku

13:35

Ruang

BcH

Guru mengunungi bangsal pasien yang

bernama

Belatrix terlihat

lemas, menurut

keterangan yang

disampaikan Belatrix (6 tahun)

Page 138: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

ibunya Belatrix

baru saja menjalani

operasi

Guru menawarkan Belatrix untuk

mewarnai namun karena anak terlihat

sangat lemas anak hanya meminta

lembar mewarnai

13:46

Mengunjungi pasien bernama Reyhana

(3 tahun).

Awalnya Reyhana

bermain gadget

namun karena guru

memperlihatkan

buku dengan

gambar menarik

Reyhana mulai

tertarik dengan

buku yang dibawa

oleh guru.

Guru menawarkan membacakan cerita

kepada Reyhana

Guru membacakan cerita tentang

binatang

Guru menirukan suara-suara binatang

yang ada dalam buku

Setelah selesai membacakan cerita,

guru bertanya kepada Reyhana

Jumat, 29

September

2017 9:58

Ruang

Hemato

Mengunjungi pasien yang bernama

Aldi (16 Tahun)

Guru mengajak Aldi belajar Agama

Islam

Diawali dengan membaca surat-surat

pendek dan dilanjutkan dengan materi

Shalat Jumat.

10:53 Selesai belajar

Page 139: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Fasilitas di Rumah Kita-2

Aula Rumah Kita-2

Aula Rumah Kita-2

Page 140: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Dapur Rumah Kita-2

Nama Pasien dan Jadwal Masak

Untuk Orang Tua

Page 141: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Wastafel Kamar di Rumah Kita-2

Tempat bermain Tempat bermain

Page 142: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Perpustakaan

Ruang Belajar Rak Buku

Page 143: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Buku Cerita

Page 144: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

LAMPIRAN IV

Kegiatan Biblioterapi

Guru membacakan cerita untuk

Fero

Guru membacakan cerita untuk

Rizki

Trolley Guru membacakan cerita untuk

Tiara

Page 145: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

Buku laporan harian yang

ditulis guru

Daftar nama guru Sekolah-ku

Page 146: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih
Page 147: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih
Page 148: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih
Page 149: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih
Page 150: IMPLEMENTASI BIBLIOTERAPI UNTUK PENDERITA KANKER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37612/1/NATASIA... · ANAK DI PROGRAM SEKOLAH-KU: Studi Kasus pada Yayasan Kasih

BIODATA PENULIS

NATASIA PUSVITA. Lahir di Jakarta, 15 Mei

1995. Anak kedua dari ayahanda Wakiran dan

ibunda Pujiati. Penulis tinggal di Jl. Damai No. 71

Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan,

Jakarta 12270. Memulai pedidikannya di TK Islam

Al-Athfal II, kemudian melanjutkan pendidikannya

di SDN Petukangan Selatan 05 Pagi, lalu

melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 110 Jakarta, dilanjutkan pendidikan

menengahnya dihabiskan di SMAN 90 Jakarta. Pada tahun 2013 melanjutkan

pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di jurusan

Ilmu Perpustakaan fakultas Adab dan Humaniora. Menyelesaikan kuliahnya

dengan menulis skripsi berjudul “Implementasi Biblioterapi untuk Penderita

Kanker Anak di Program Sekolah-ku: Studi Kasus pada Yayasan Kasih Anak

Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta”. Penulis pernah menjalankan magang di

TRAC selama dua bulan, selain itu pernah menjalankan magang di Perpustakan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan perpustakaan Indonesian Heritage

Society. Penulis pernah menjalankan praktek kerja lapangan di Pusat Teknologi

Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan dan pernah melaksanakan

kuliah kerja nyata di desa Kutruk, Kabupaten Tangerang.