implementasi analisis gap untuk sistem · pdf file2.8.2.1 definisi diagram konteks..... 2.8.3...

196
IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) KENAIKAN JABATAN Oleh : Citra Nuraini Mursa 105093003015 PROGRAM STUDI SISTEM INFROMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Upload: trantram

Post on 01-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM

PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) KENAIKAN

JABATAN

Oleh :

Citra Nuraini Mursa

105093003015

PROGRAM STUDI SISTEM INFROMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

i

IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)

KENAIKAN JABATAN

Oleh :

Citra Nuraini Mursa

105093003015

PROGRAM STUDI SISTEM INFROMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 / 1431 H

Page 3: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

ii

IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN (SPK) KENAIKAN JABATAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

CITRA NURAINI MURSA

105093003015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 4: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

v

HALAMAN PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Mei 2010

CITRA NURAINI MURSA105093003015

Page 5: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

vi

ABSTRAK

Citra Nuraini Mursa, Implementasi Analisis Gap Untuk Sistem Pendukung

Keputusan Kenaikan Jabatan. (Di bawah bimbingan Ditdit N. Utama dan

Zaenudin Bey Fananie).

Jika berbicara organisasi atau perusahaan, terdapat beberapa faktor penting

yang dapat menentukan maju atau mundurnya organisasi atau perusahaan

tersebut, di antaranya adalah peran pegawai. Pegawai yang mempunyai kualitas

tinggi akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan

dapat memberikan penghargaan kepada pegawai yang dianggap berprestasi

berupa kenaikan jabatan. Penelitian ini mengangkat studi kasus implementasi

analisis gap untuk sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan pada PT. Beyf

Bersaudara. Saat ini proses kenaikan jabatan pegawai yang terdapat pada PT. Beyf

Bersaudara belum dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan karena masih

dilakukan secara manual. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metodologi pengembangan sistem yang

digunakan adalah metodologi terstruktur dengan model pengembangan System

Development Life Cycle (SDLC) dan perancangan model yang digunakan adalah

model Pencocokan Profil (profile matching) dengan metode perhitungan

Pemetaan Gap Kompetensi serta PHP dan MySQL sebagai alat pengkodean

komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menjadi solusi dalam

pengambil keputusan untuk menentukan perhitungan nilai kenaikan jabatan.

Kata kunci: SPK, SDLC (System Development Life Cycle), GAP, PHP, dan

MySQL

V Bab + xvi Halaman + 151 Halaman + 52 Tabel + 51 Gambar + Daftar Pustaka

+ 4 Lampiran

Daftar Pustaka: 30 (2002-2009)

Page 6: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

vii

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحیمDengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan pada Baginda

Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari kegelapan

menuju masa yang terang-benderang hingga akhir zaman.

Skripsi berjudul “Implementasi Analisis Gap Untuk Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan”, disusun sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari dukungan bantuan dan bimbingan

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi, dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Sekretaris Program

Studi Sistem Informasi.

3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com., dan Bapak Zainuddin Bey

Fananie, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing I & II

Page 7: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

viii

yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi

dalam membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. PT Beyf Bersaudara yang telah bersedia untuk memberikan kesempatan

kepada penulis untuk dapat meneliti proses kenaikan jabatan.

5. Ibu dan Bapak tersayang yang selalu mencurahkan segala perhatian, materi,

semangat, motivasi, doa yang tiada putus-putusnya serta mas apur, mas

apat, mba eno, k’ivon, siti, banu, gaza, dan abhie yang selalu membuat

tersenyum dan semangat.

6. Bapak Inayatullah yang telah meluangkan waktunya dan memberikan

ilmunya. Terima kasih Pak!

7. Bachtiar (IyayQu) tercinta yang selalu mencurahkan segala perhatian,

semangat, motivasi, doa, kasih sayang dan waktunya. Thank’s beibh.

8. Teman-teman angkatan 2005 terutama SIB, annisa, dhita, dillah, lia, mita,

muya, nyit2, v-te, anak-anak cowo SIB, serta k’ditra, panki, dan k’aldi

yang banyak membantu dalam penyelesaian aplikasi skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu diharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kemajuan ilmu pengetahuan dan khususnya kepada penulis sendiri.

Jakarta, Mei 2010

Citra Nuraini Mursa

Page 8: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................. i

Halaman Sampul........................................................................................... ii

Halaman Pengesahan Ujian.......................................................................... iii

Halaman Persetujuan Pembimbing............................................................. iv

Halaman Pernyataan.................................................................................... v

Abstrak.......................................................................................................... vi

Kata Pengantar............................................................................................. vii

Daftar Isi....................................................................................................... ix

Daftar Gambar............................................................................................. xv

Daftar Tabel.................................................................................................. xvii

Daftar Simbol................................................................................................ xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4 Tujuan........................................................................................................ 4

1.5 Manfaat...................................................................................................... 4

1.6 Metodologi Penelitian............................................................................... 5

1.7 Sistematika Penulisan................................................................................ 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi.......................................................................................

2.1.1 Definisi Sistem Informasi......................................................................

8

8

2.1.2 Komponen Sistem Informasi.................................................................

2.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)........................................................

9

10

Page 9: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

x

2.2.1 Sistem.....................................................................................................

2.2.1.1 Definisi Sistem.......................................................................................

2.2.1.2 Klarifikasi Sistem...................................................................................

10

10

11

2.2.2 Pendukung................................................................................................ 13

2.2.3 Keputusan................................................................................................. 13

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan (SPK).......................................................

2.2.4.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK).......................................

2.2.4.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)................

2.2.4.3 Karakteristik Sistem pendukung keputusan...........................................

14

14

19

24

2.3 Jabatan......................................................................................................... 25

2.4 Pengukuran Kinerja.................................................................................... 28

2.4.1 Definisi Pengukuran Kinerja................................................................... 28

2.4.2 Kriteria Ukuran Kinerja........................................................................... 29

2.5 Metode Pengumpulan Data......................................................................... 30

2.6 System Development Life Cycle (SDLC)...................................................

2.6.1 Definis SDLC..........................................................................................

2.6.2 Tahapan-tahapan System Development Life Cycle (SDLC)....................

32

32

33

2.7 Model Pencocokan Profil (Profile Matching).............................................

2.7.1 Pemetaan Gap Kompetensi......................................................................

2.7.2 Tes IST....................................................................................................

2.7.3 Tes Pauli..................................................................................................

2.7.4 Aspek-aspek Penilaian.............................................................................

2.7.5 Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor...............

2.8 Graphic Tools (Data Flow Diagram).........................................................

2.8.1 Diagram Alir Data/Data Flow Diagram................................................

2.8.1.1 Definisi Data Flow Diagram.................................................................

2.8.2 Diagram Konteks...................................................................................

2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks.....................................................................

2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram).................................................

2.8.3.1 Definisi Diagram Nol/Zero (Overview Diagram).................................

37

38

38

39

39

41

42

42

42

42

42

42

42

Page 10: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xi

2.8.4 Diagram Rinci (Level Diagram)..............................................................

2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram).............................................

2.8.5 Simbol Data Flow Diagram (DFD)........................................................

2.9 Kamus Data.............................................................................................

2.10 Flowchart..............................................................................................

2.10.1 Definisi Flowchart................................................................................

2.10.2 Simbol-simbol Flowchart.....................................................................

2.10.2.1 Flow Direction Symbols......................................................................

2.10.2.2 Processing Symbols............................................................................

45

45

45

44

46

46

46

47

47

2.10.2. Input-output...........................................................................................

2.11 Pseudocode.....................................................................................

2.12 State Trasition Diagram........................................................................

2.13 Entity Relationship Diagram (ERD)......................................................

2.13.1 Definisi ERD.........................................................................................

2.13.1 Elemen Dasar ERD...............................................................................

2.13.2 Simbol ERD..........................................................................................

2.14 Normalisasi............................................................................................

2.14.1 Beberapa Definisi Normalisasi..............................................................

2.14.2 Langkah-langkah Pembuatan Normalisasi............................................

2.15 Black Box Testing....................................................................................

2.16 Pengertian PHP........................................................................................

2.16.1 Definisi PHP.........................................................................................

2.16.2 Kelebihan PHP......................................................................................

2.16.3 Kelemahan PHP....................................................................................

2.17 MySQL....................................................................................................

2.18 XAMPP...............................................................................................

2.19 Literatur Sejenis.......................................................................................

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

48

49

50

53

52

52

53

54

54

55

57

59

59

60

60

61

61

62

3.1 Metodologi Pengumpulan Data ................................................................. 64

Page 11: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xii

3.1.1 Studi Pustaka........................................................................................... 64

3.1.2 Studi Lapanagan....................................................................................... 65

3.1.2.1Observasi................................................................................................. 65

3.1.2.2Wawancara.............................................................................................. 65

3.1.2 Studi Literatur....................................................................................... 66

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem............................................................. 66

3.2.1 Perancangan Sistem............................................................................... 66

3.2.2 Perancangan Model…………………………………………………...

3.2.3 Kerangka Penelitian............................................................................

BAB 4 PEMBAHASAN

70

71

4.1 Profil Perusahaan......................................................................................... 73

4.2 Analisis........................................................................................................ 75

4.2.1 Deteksi Massalah................................................................................... 75

4.2.2 Investigasi Awal....................................................................................... 76

4.2.3 Analisa Kebutuhan Sistem........................................................................ 78

4.2.3.1 Flowchart Sistem Berjalan…………………………………………...

4.2.3.2 Flowchart Usulan ............................................................................... 80

4.2.3.2.1 Flowchart Sistem............................................................................. 78

4.2.3.2.2 Flowchart Pencocokan Profil........................................................... 82

4.2.3.2.3 Flowchart Program........................................................................... 83

4.2.3.3 Pseudocode ......................................................................................... 84

4.2.4 Mensortir Kebutuhan Sistem ................................................................. 86

4.2.4.1 Input..................................................................................................... 87

4.2.4.2 Processing............................................................................................ 87

4.2.4.3 Output................................................................................................... 88

4.2.5 Memilih Sistem Yang Baik...................................................................... 88

4.2.5.1 Sistem Yang Berjalan............................................................................ 88

4.2.5.2 Sistem Yang Siusulkan.......................................................................... 89

4.2.6 Perancangan.............................................................................................. 90

4.2.6.1 Pencocokan Profil...............................………………………………... 91

78

Page 12: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xiii

4.2.6.1.1 Pemetaan Gap Kompetensi................................................................. 91

4.2.6.1.2 Pembobotan......................................................................................... 95

4.2.6.1.3 Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor.......... 99

4.2.6.1.4 Perhitungan Nilai Total....................................................................... 104

4.2.6.1.5 Perhitungan Penentuan Ranking......................................................... 107

4.2.6.2 Rancangan Spesifikasi Sistem Penunjang Keputusan........................... 109

4.2.6.2.1 Context Diagram................................................................................. 109

4.2.6.2.2 Diagram Nol/Zero.............................................................................. 110

4.2.6.2.3 DFD Level 1 proses 4.0...................................................................... 112

4.2.6.2.4 Kamus Data........................................................................................ 113

4.2.6.3 Perancangan Files.................................................................................. 114

4.2.6.3.1 ERD..........………………………………………………………….. 114

4.2.6.3.2 Transformasi ERD ke Logical Record Structure (LRS).................. 116

4.2.6.3.3 Analisis Data....................................................................................... 117

4.2.6.3.3.1 Normalisasi..................................................................................... 117

4.2.6.3.3.2 Spesifikasi Database...................................................................... 121

4.2.6.4.1 Rancangan Modul Menu Utama......................................................... 127

4.2.6.5Perancangan Antar Muka....................................................................... 130

4.2.6.6 Tahap Penerapan.........…………………………………...................... 141

4.2.6.6.1 Penulisan Source Code Program..................................................... 142

4.2.6.6.2 Testing Program............................................................................... 142

4.2.6.6.2.1 Pengujian User................................................................................. 142

4.2.6.6.3 Fitur Sistem..................................................................................... 144

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan................................................................................................... 145

Page 13: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xiv

5.2 Saran......................................................................................................... 146

Daftar Pustaka............................................................................................... 147

Lampiran........................................................................................................ 149

Page 14: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konsep yang Mendasari Definisi SPK...........................................16

Tabel 2.2 Bobot Nilai Gap..............................................................................40

Tabel 2.3 Perbedaan Simbol DFD..................................................................45

Tabel 2.4 Flow Direction Symbols.................................................................48

Tabel 2.5 Processing Symbols........................................................................49

Tabel 2.6 Input-output Symbols......................................................................50

Tabel 2.7 Simbol ERD....................................................................................54

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem.......................................................................77

Tabel 4.2 Nilai Pegawai..................................................................................91

Tabel 4.3 Bobot Nilai Jabatan.........................................................................91

Tabel 4.4 Hasil Gap Kapasitas Intelektual......................................................92

Tabel 4.5 Nilai Pegawai..................................................................................93

Tabel 4.6 Bobot Nilai Jabatan.........................................................................93

Tabel 4.7 Hasil Gap Sikap kerja.....................................................................93

Tabel 4.8 Nilai Pegawai..................................................................................94

Tabel 4.9 Bobot Nilai Jabatan.........................................................................94

Tabel 4.10 Hasil Gap Perilaku........................................................................95

Tabel 4.11 Bobot Nilai Gap............................................................................95

Tabel 4.12 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1................................96

Tabel 4.13 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2...............................96

Tabel 4.14 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3...............................96

Tabel 4.15 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 4...............................97

Tabel 4.16 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5................................97

Page 15: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xvi

Tabel 4.17 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1..............................97

Tabel 4.18 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2..............................97

Tabel 4.19 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3..............................97

Tabel 4.20 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai4................................97

Tabel 4.21 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5..............................97

Tabel 4.22 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1..............................97

Tabel 4.23 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2..............................97

Tabel 4.24 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3..............................97

Tabel 4.25 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai4................................99

Tabel 4.26 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5..............................99

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Ranking.........................................................108

Tabel 4.28 Tabel Pegawai ............................................................................121

Tabel 4.29 Tabel Jabatan ...............................................................................122

Tabel 4.30 Tabel unit_kerja...........................................................................123

Tabel 4.31 Tabel user....................................................................................123

Tabel 4.32 Tabel profil_karyawan.................................................................124

Tabel 4.33 Tabel profil_jabatan ....................................................................126

Tabel 4.34 Tabel bobot ..................................................................................127

Tabel 4.35 Uji Coba Account User................................................................142

Tabel 4.36 Fitur Sistem...................................................................................144

Page 16: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi............................................................10

Gambar 2.2 Fase Proses Pengambilan Keputusan...............................................19

Gambar 2.3 Subsistem Penyelenggaraan Dialog................................................23

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.........................................................................72

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Berjalan...............................................................79

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Usulan.................................................................80

Gambar 4.3 Flowchart Profile Matching.............................................................82

Gambar 4.4 Flowchart Program..........................................................................83

Gambar 4.5 Context Diagram SPK Untuk Kenaikan Jabatan.............................109

Gambar 4.6 Diagram nol/zero..............................................................................110

Gambar 4.7 Diagram Rinci proses 4.0.................................................................112

Gambar 4.8 ERD (Entity Relationship Diagram)................................................115

Gambar 4.9 Tranformasi ERD ke LRS................................................................116

Gambar 4.10 STD Rancang Menu Utama............................................................128

Gambar 4.11 STD Rancang Modul Login...........................................................129

Gambar 4.12 STD Rancang Modul Data Unit Kerja...........................................129

Gambar 4.13 STD Rancang Modul Data Pegawai..............................................130

Gambar 4.14 STD Rancang Modul Rekruitmen.................................................130

Gambar 4.15 STD Rancang Modul Bantuan.......................................................131

Gambar 4.16 Login User......................................................................................131

Gambar 4.17 Home..............................................................................................132

Gambar 4.18 Data Unit Kerja.............................................................................133

Gambar 4.19 Edit Jabatan..................................................................................133

Gambar 4.20 Lihat data pegawai........................................................................134

Gambar 4.21 Detail Pegawai..............................................................................135

Gambar 4.22 Cari Data Pegawai.......................................................................136

Gambar 4.23 Pemilihan...................................................................................... 136

Gambar 4.24 Pemilihan Proses 2.......................................................................137

Gambar 4.25 Pemilihan Proses 3.......................................................................138

Gambar 4.26 Hasil Akhir....................................................................................139

Page 17: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xiv

Gambar 4.27 Ganti Password.............................................................................140

Gambar 4.28 Informasi.......................................................................................140

Gambar 4.29 Help..............................................................................................141

Page 18: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika berbicara organisasi atau perusahaan, terdapat beberapa faktor penting

yang dapat menentukan maju atau mundurnya organisasi atau perusahaan

tersebut, di antaranya adalah peran pegawai. Seorang pegawai wajib melakukan

pekerjaan yang menuju pada kemajuan perusahaan dan tidak boleh melakukan

aktivitas yang bertujuan merugikan perusahaan. Pendidikan dan pelatihan adalah

usaha yang terencana dari sebuah perusahaan baik itu perusahaan pemerintah

maupun non-pemerintah, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan pegawai (Sofa, 2008). Pegawai yang mempunyai kualitas tinggi akan

sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan dapat

memberikan penghargaan kepada pegawai yang dianggap berprestasi.

Penghargaan tersebut bisa berupa kenaikan jabatan, golongan atau perencanaan

karir. Cara tersebut dapat memberikan semangat kepada pegawai untuk bekerja

lebih baik lagi.

Jabatan merupakan sekelompok posisi yang hampir sama dalam suatu

badan, lembaga, atau perusahaan (Moekijat, 2008). Bagi pegawai, hasil penilaian

dapat digunakan untuk menjadi umpan balik terhadap prestasi kerja, sehingga

memiliki dasar pertimbangan untuk perencanaan pengembangan karirnya.

Sedangkan di sisi lain, hasil penilaian ini dapat digunakan perusahaan untuk

Page 19: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

2

melandasi pengambilan keputusan dalam hal sistem pemberian imbalan

(kompensasi), kenaikan jabatan, pelatihan dan perencanaan karir.

Dari hasil penelitian yang ada kenaikan jabatan PT. Beyf Bersaudara pada

dasarnya masih bersifat manual, tidak adanya proses penilaian kinerja yang

dilakukan, tidak sesuai dengan kenyataan dan melalui proses yang sangat rumit,

seperti adanya pegawai yang dinilai dari satu kriteria saja, tetapi langsung

mendapatkan kenaikan jabatan, padahal pegawai tersebut belum tentu unggul

pada kriteria-kriteria yang lainnya, tidak adanya standar baku atau bobot nilai

yang pasti dalam menentukan kualitas pegawai, dan tidak adanya sistem yang

dapat memberikan alternatif solusi dalam penilaian kinerja pegawai untuk

kenaikan jabatan.

Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang

dapat memudahkan General Manager dalam mengambil keputusan kenaikan

jabatan. Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah Sistem

Pendukung Keputusan yang terkomputerisasi, diharapkan subyektifitas dalam

pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat diganti dengan pelaksanaan

seluruh kriteria-kriteria untuk seluruh pegawai. Sehingga, diharapkan pegawai

dengan kemampuan (pertimbangan lain) terbaiklah yang terpilih.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang

dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam

keputusan semi terstruktur. SPK ditujukkan untuk menjadi alat bantu bagi para

pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas para pengambil keputusan

Page 20: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

3

tersebut, namun tidak untuk menggantikan penilaian (Turban, Aranson, dan

Liang, 1997).

Dari penjabaran latar belakang di atas, maka dibuatlah skripsi dengan

judul “Implementasi Analisis Gap Untuk Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan

Jabatan”.

1.2 Perumusan Masalah

Pada penelitian ini, ada 4 jenis masalah yang dapat dirumuskan, di

antaranya ialah:

1. Bagaimana membuat rancang bangun Sistem Pendukung Keputusan yang

dapat menjadi alat bantu para pengambil keputusan untuk kenaikan jabatan

PT. Beyf Bersaudara?

2. Bagaimana tahapan prosedur baku untuk membuat keputusan untuk

kenaikan jabatan PT. Beyf Bersaudara?

3. Bagaimana membuat standar baku atau bobot nilai yang pasti dalam

menentukan kualitas pegawai?

4. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan alternatif solusi

dalam penilaian kinerja pegawai untuk kenaikan jabatan?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah yang akan di

bahas pada penelitian skripsi ini ialah:

Page 21: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

4

1. Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan dalam proses kenaikan jabatan

PT. Beyf Bersaudara.

2. Meng-cover proses pemberian standar baku atau bobot penilaian kinerja

pegawai PT. Beyf Bersaudara.

3. Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat hanya sampai pada tahap

perancangan dan pengujian sistem yang telah dibuat, tidak sampai

membahas penerapan sistem.

4. Sistem Pendukung Keputusan untuk kenaikan jabatan yang dibuat tidak

membahas mengenai Sistem Informasi Manajemen (SIM).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai 3 tujuan, yaitu:

1. Merancang Sistem Pendukung Keputusan untuk kenaikan jabatan.

2. Membuat perancangan model pencocokan profil untuk proses penilaian

kualitas kinerja pegawai.

3. Membuat rancang bangun Sistem Pendukung Keputusan yang dapat

digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan mengenai kenaikan

jabatan yang berdasarkan pada penilaian kualitas pegawai.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang didapat diantaranya ialah:

Page 22: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

5

1. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya yang

berhubungan dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK), khususnya di

bidang kenaikan jabatan pegawai.

2. Dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai Sistem Pendukung

Keputusan terutama untuk kenaikan jabatan pada suatu perusahaan.

3. Dapat memberikan pemahaman mengenai cara perhitungan dengan

menggunakan model perhitungan pencocokan profil.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

pengumpulan data, pengembangan sistem, dan perancangan model Sistem

Pendukung Keputusan.

1. Metodologi Pengumpulan Data

A. Studi pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku

dan situs-situs sebagai referensi yang dapat dijadikan acuan

pembahasan dalam masalah ini.

B. Studi Lapangan

a. Observasi

Mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau dan

mengamati secara langsung kegiatan yang terjadi di

lapangan.

Page 23: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

6

b. Wawancara

Mengumpulkan data dengan mewawancarai langsung kepada

kepala bagian yang mempunyai wewenang untuk melakukan

pengambilan keputusan.

C. Studi Literatur

Membandingkan penelitian sebelumnya yang sejenis dan dilihat

apa kekurangan dan kelebihannya untuk membuat penelitian yang

lebih baik.

2. Metodologi Pengembangan Sistem

A. Perancangan Sistem

Dalam metodologi perancangan Sistem Pendukung Keputusan di

dalam skripsi ini digunakan metodologi terstruktur dengan model

System Development Live Cycle (SDLC) (Ladjamudin, 2005).

B. Perancangan Model

Pada perancangan model Sistem Pendukung Keputusan, digunakan

model Pencocokan Profil (profile matching) (Kusrini, 2007).

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi Implementasi Analisis Gap Untuk

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan, meliputi:

Page 24: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

7

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, metodologi

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan teori Sistem Pendukung Keputusan

Kenaikan Jabatan, Sistem Pendukung Keputusan (SPK), SDLC,

Pencocokan Profil dan materi-materi yang terkait dengan penelitian

skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang motode yang digunakan

dalam membuat rancang bangun SPK untuk kenaikan jabatan yaitu

metodologi pengumpulan data, metodologi pengembangan sistem

dan metodologi perancangan sistem.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Untuk Kenaikan Jabatan dan output yang dihasilkan dari

pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, yang terdiri dari

simpulan dari penelitian yang didapat dan saran yang ditujukan

kepada pembaca atau peneliti berikutnya untuk dijadikan sebagai

acuan pengembangan sistem yang lebih baik.

Page 25: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan yang cerdik (Kadir, 2003).

Ada beragam definisi sistem informasi, yaitu: Menurut Alter (1992),

sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan

teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi. Menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem Informasi adalah

kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk

mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna. Menurut

Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), sistem informasi adalah suatu sistem buatan

manusia yang secara umum terdiri dari atas sekumpulan komponen berbasis

komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan

mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Menurut Hall (2001) sistem informasi adalah sebuah rangakaian prosedur formal

Page 26: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

9

dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan

kepada pemakai. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), sebuah sistem

informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Kadir, 2003).

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan

prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan

dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2003).

2.1.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti

(Kadir, 2003):

A. Perangkat keras (Hardware): mencangkup peranti-peranti fisik seperti

komputer dan printer.

B. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

C. Prosedur (orang): sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

D. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

E. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

Page 27: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

10

F. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi (Abdul Kadir, 2003)

2.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

2.2.1 Sistem

2.2.1.1 Definisi Sistem

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali

sistem mengacu pada komputer seperti IBM PC dan Macintosh, tetapi juga kearah

yang lebih luas seperti tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti

sistem respirasi mamalia.

Page 28: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

11

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yang mengandung arti kesatuan

atau keseluruhan dari bagian yang berhubungan satu sama yang lainnya. Definisi

dari sebuah sistem mempunyai peranan penting dalam pendekatan untuk

mempelajari sebuah sistem.

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika

dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam

mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut sudah dipastikan bukanlah

bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing

sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem

permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut (Kadir, 2003).

Jadi, sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan

dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan.

2.2.1.2 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Kadir, 2003):

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya,

sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, Misalnya: sistem

komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Deterministik dan probabilistik

Page 29: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

12

Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi

secara tepat. Misalnya sistem komputer. Sistem probabilistik adalah sistem

yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur

probabilitas.

3. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan

lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan

dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-ciri sebuah sistem yang relatif tertutup,

antara lain sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu,

terkendali, dan gejolak diluar sistem (lingkungan) tidak

mempengaruhinya. Misalnya, sistem penerimaan mahasiswa baru

dilingkungan universitas negeri. Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-

cirinya, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak,

maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi

terhadap lingkungan. Pada umumnya, sistem perusahaan dagang

merupakan contoh sistem terbuka.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh

manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem

mobil.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Page 30: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

13

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang

sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak

manusia).

2.2.2 Pendukung

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pendukung mempunyai arti

sesuatu atau orang yang mendukung; pembantu; penyokong; penunjang

(Depertemen Pendidikan Nasional, 2002).

2.2.3 Keputusan

Pada umumnya, kata keputusan berarti pilihan yaitu pilihan dari dua atau

lebih kemungkinan. Namun, hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar

dan salah, tetapi yang justru sering terjadi ialah pilihan antara yang “hampir

benar” dan yang mungkin salah. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama

dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzie melihat

bahwa keputusan adalah “pilihan nyata” karena pilihan diartikan sebagai pilihan

tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah

pada tingkat perorangan atau pada tingkat kolektif. Mc Grew dan Wilson (1985)

lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah

keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan

keputusan.

Page 31: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

14

Morgan dan Cerullo (1984) mendefinisikan keputusan sebagai sebuah

kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah

satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan (Salusu, 2008).

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

2.2.4.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Definisi awal Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai sebuah sistem

yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam

situasi keputusan semiterstruktur. Sistem Pendukung Keputusan dimaksudkan

untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas

kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK

ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada

keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma

(Turban, Aronson dan Liang , 2005).

Definisi awal mengimplikasikan (tidak menyatakan secara spesifik) bahwa

sistem akan berbasis komputer, akan beroperasi online interaktif, dan

kemungkinan akan memiliki kapabilitas output grafis. Definisi awal terbuka

terhadap beberapa interpretasi. Dengan cepat muncullah definisi lainnya yang

menimbulkan ketidaksepakatan mengenai apa sesungguhnya SPK itu.

Little (1970) mendefinisikan SPK sebagai “sekumpulan prosedur berbasis

model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer

mengambil keputusan.” Little menyatakan bahwa untuk sukses, sistem tersebut

haruslah sederhana, cepat, dan mudah berkomunikasi.

Page 32: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

15

Bonczek (1980) mendefinisikan SPK sebagai sistem berbasis komputer

yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa

(mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen SPK

lain), sistem pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada

SPK entah sebagai data atau prosedur), dan sistem pemrosesan masalah

(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri satu atau lebih kapabilitas

manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengmabilan keputusan).

Konsep-konsep yang diberikan oleh definisi tersebut sangat penting untuk

memahami hubungan antara SPK dan pengetahuan.

Keen (1980) menerapkan istilah SPK “untuk situasi dimana sistem ‘final’

dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan evolusi yang

adaptif.” Jadi, Keen mendefinisikan SPK sebagai suatu produk dari proses

pengembangan dimana pengguna SPK, pembangun SPK, dan SPK itu sendiri

mampu mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi

sistem dan pola-pola penggunaan.

Definisi-definisi tersebut diperbandingkan dan dikontraskan dengan

memeriksa berbagai konsep yang digunakan untuk mendefinisikan SPK.

Tampaknya basis untuk mendefinisikan SPK dikembangkan dari persepsi tentang

apa yang dilakukan oleh SPK (misal dukungan pengambilan keputusan pada

masalah tak terstruktur) dan dari ide-ide mengenai bagaimana tujuan SPK dapat

dicapai (misal komponen yang diperlukan, pola penggunaan yang tepat, dan

proses pengembangan yang diperlukan (Turban, Aronson dan Liang , 2005).

Page 33: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

16

Tabel 2.1 Konsep yang Mendasari Definisi SPK

Sumber SPK yang didefinisikan

Little (1970) Tipe masalah, fungsi sistem (dukungan)

Alter (1980) Fungsi sistem, karakteristik antar muka

Bonczek (1980) Komponen-komponen sistem

Keen (1980) Proses pengembangan

Sumber: Turban, Aronson, dan Liang, 2005

Dari beberapa definisi pengambilan keputusan yang ditemukan, dapat

dirangkum bahwa pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan

hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan

organisasi. Hasil keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui

antar alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatannya

dapat dilakukan, baik pendekatan yang bersifat individual / kelompok. Sentralisasi

/ desentralisasi, partisipasi / tidak berpartisipasi, maupun demokratis / konsensus

(Suryadi ,1998).

Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan

dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui

mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang

terbaik. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan

hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu

model matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-

faktor yang terlibat.

Apapun dan bagaimanapun prosesnya, satu tahapan lanjut yang paling

sulit dihadapi pengambil keputusan adalah dalam segi penerapannya karena di sini

Page 34: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

17

perlu meyakinkan semua orang yang terlibat, bahwa keputusan tersebut memang

merupakan pilihan terbaik. Semuanya akan merasa terlibat dan terikat pada

keputusan tersebut. Hal ini adalah proses tersulit. Walaupun demikian, bila hal

tersebut dapat disadari, proses keputusan secara bertahap, sistematik, konsisten,

dan dalam setiap langkah sejak awal telah mengikutsertakan semua pihak, maka

usaha tersebut dapat memberikan hasil yang baik.

Di balik suatu keputusan terdapat prosedur, yaitu pertama-tama pembuat

keputusan mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang

diinginkan, memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak. Atau

dengan kata lain, suatu keputusan didasarkan atas fakta dan nilai (facts and

values). Keduanya sangat penting, tetapi nampaknya fakta lebih mendominasi

nilai-nilai dalam pengambilan keputusan.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa setiap keputusan itu bertolak dari

beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa

konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, sejumlah alternatif itu berbada satu dengan

yang lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan

ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat

memberikan kepuasan karena kepuasan merupakan salah satu aspek paling

penting dalam keputusan (Suryadi , 1998). Model yang menggambarkan proses

pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu:

a. Intelligence

Page 35: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

18

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,

diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

b. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan

menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi

proses untuk mngerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan

solusi.

c. Choice

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif

indakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian

diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Meskipun implementasi termasuk tahap ketiga, namun ada beberapa pihak

berpendapat bahwa tahap ini perlu dipandang sebagai bagian yang terpisah guna

menggambarkan hubungan antar fase secara lebih komperhensif. Dalam hal ini,

Model Simon juga menggambarkan kontribusi Sistem Informasi anajemn (SIM)

dan Ilmu Manajemen/Operation Research (IM/OR) terhadap pengambilan

keputusan, seperti terlihat pada Gambar 2.2.

Page 36: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

19

Gambar 2.2 Fase Proses Pengambilan Keputusan (Suryadi, 1998)

2.2.4.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut O’Brien (2005), secara garis besar SPK dibangun oleh tiga

komponen utama, yaitu database, model base, software sistem. Sistem database

berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang

berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Isi database

digunakan oleh software sistem. Basis model (model base) merupakan komponen

software yang terdiri dari model-model yang digunakan dalam rutinitas

komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan hubungan

antarvariabel.

INTELLIGENCE(PENELUSURAN LINGKUP

MASALAH)

DESIGN(PERANCANGAN

PENYELESAIAN MASALAH)

CHOICE(PEMILIHAN TINDAKAN)

IMPLEMENTATION(PELAKSANAAN

TINDAKAN)

SISTEM INFORMASIMANAJEMEN/PENGOLAHAN DATAELEKTRONIK

ILMU MANAJEMEN/OPERATIONRESEARCH

SISTEM PENDUKUNGKEPUTUSAN

Page 37: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

20

Komponen ketiga yaitu software sistem yang merupakan gabungan dari

database dan model base untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis

keputusan tertentu. Software sistem yang dihasilkan dapat berupa perangkat lunak

penulisan laporan, model matematika, dan GDSS (Group Decision Support

System). Perangkat lunak penulisan laporan dapat digunakan untuk membuat

laporan secara periodik maupun laporan khusus.

Laporan yang dihasilkan dapat berupa laporan terinci, laporan ringkas,

ataupun laporan pengecualian. Model matematika menghasilkan informasi yang

dapat digunakan sebagai hasil simulasi yang melibatkan satu atau beberapa

komponen dari sistem fisik perusahaan. GDSS memungkinkan para pemecah

masalah dapat bekerja sama sebagai satu group atau kelompok untuk mencapai

solusi yang memiliki relasi yang kuat dalam kelompok tersebut (Mulyanto, 2009).

Menurut Suryadi (1998) Sistem Pendukung Keputusan memiliki tiga

subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis Sistem Pendukung

Keputusan tersebut, yaitu subsistem manajemen basis data, subsistem manajemen

basis model, dan subsistem perangka lunak penyelenggara dialog (Suryadi, 1998).

1. Subsistem Manajemen Basis Data (Data Base Management Subsystem)

Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen database, yaitu:

a. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data

melalui pengambilan dan ekstrasi data.

b. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan

mudah.

Page 38: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

21

c. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai

dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa

yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan

pengurangan.

d. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga

pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.

e. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.

2. Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem)

Salah satu keunggulan Sistem Pendukung Keputusan ialah kemampuan

untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini

dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam

sistem informasi yang menggunakan database sebagai mekanisme

integrasi dan komunikasi diantara model-model. Karakteristik ini

menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari PDE dan

pengembangan disiplin manajemen.

Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa

penyusunan model seringkali terkait pada struktur model yang

mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat.

Sementara itu, model cenderung tidak mencukupi karena adanya kesulitan

dalam mengembangkan model yang terintegrasi untuk menangani

sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Cara untuk menangani

persoalan ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah,

dimana setiap model digunakan unutk menangani bagian yang berbeda

Page 39: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

22

dari masalah yang sedang dihadapi. Komunikasi antara berbagai model

digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah tersebut.

Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan

kepada pengambil keputusan sebagai proses intelektual dan manual.

Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model meliputi:

a. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat

dan mudah.

b. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model

keputusan.

c. Kemampuan untuk mengelola bais model dengan fungsi

manajemen yang analog dan manajemen database (seperti

mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan,

dan mengakses model).

3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation

and Management Software)

Fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan

interaksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog.

Bennet mendefinisikan pemakai, terminal, dan sistem perangkat lunak

sebagai komponen-komponen dari sistem dialog. Bennet membagi

subsistem menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai

dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-

Page 40: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

23

pemilihan seperti papan ketik (key board), panel-panel sentuh,

joystick, perintah suara dan sebagainya.

2) Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui

oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti

printer, layer tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dan

sebagainya.

3) Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh

pemakai agar pemakai sistem bisa efektif. Basis pengethuan bisa

berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk,

dalam buku manual, dan sebagainya.

Gambar 2.3 Subsistem Penyelenggaraan Dialog (Suryadi, 1998)

Kombinasi dari kemampuan-kemampuan di atas terdiri dari apa yang

disebut gaya dialog, misalnya yang meliputi pendekatan tanya dan jawab,

bahasa perintah, menu-menu, dan mengisi tempat kosong.

Page 41: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

24

Kemampuan yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog

pemakai / sistem meliputi:

a. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog,

bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya

dialog sesuai dengan pilihan pemakai.

b. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan

berbagai peralatan masukan.

c. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi

format dan peralatan keluaran.

d. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk

mengetahui basis pengetahuan pemakai.

2.2.4.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

SPK memiliki karakteristik sebagai berikut (Laudon dan Laudon, 1998):

1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang

cepat.

2. Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan

keluaran.

3. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram

profesional.

4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang

solusinya tak dapat ditentukan di depan.

5. Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

Page 42: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

25

2.3 Jabatan

Terdapat beberapa definisi tentang job (jabatan) sebagai berikut (Moekijat,

2008):

1. Edwin. B. flippo. Principles of Personnel Management. McGraw-Hill

Book Company. Inc., New York. Toronto, London. 1961.

A job can be now defined as a group of positions that are similar as to

kind and level of work.

Sekarang suatu jabatan dapat dirumuskan sebagai sekelompok posisi yang

mirip, baik mengenai jenis maupun mengenai tingkat pekerjaannya.

2. Dale Yoder. Personnel Principles and policies Modern Manpower

Management.second Edition, Maruzen Company, Ltd., Tokyo, tanpa

tahun.

A job is a collections of tasks, duties, and responsibilities which, as a

whole, is regarded as the usual assignment to a single employee. A job

may include many position is a job or series of tasks performed by a

single, individual employee. Thus, an employee has his position, but many

positions may be indentical or so much alike as to constitute a single job.

Suatu jabatan adalah sekelompok tugas, kewajiban, dan tanggung jawab,

yang sebagai suatu keseluruhan dipandang sebagai pekerjaan yang sudah

biasa bagi seorang pegawai. Suatu jabatan dapat mencakup banyak posisi,

karena suatu posisi adalah suatu jabatan atau serangkaian tugas yang

dilaksanakan oleh seorang pegawai sendiri. Dengan demikian, seorang

Page 43: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

26

pegawai mempunyai posisi, tetapi banyak posisi mungkin sama atau

banyak sekali persamaannya sehingga membentuk suatu jabatan tersendiri.

3. Dale Yoder, Ph. D. et al., Handbook of Personnel Management and labor

relations, McGraw-Hill Book company, Inc., New York, Toronto, London,

1958.

A job is a group of similar positions in a single plant, business,

establishment, udecational institution, or other organtation. One or many

persons may be employed in the same job. Each job may be regarded as

being composed of a series of tasks or elements.

Suatu jabatan adalah sekelompok posisi yang hampir sama dlam suatu

pabrik, perusahaan, lembaga pendidikan, atau organisasi lainnya. Satu atau

banyak orang dapat dipekerjakan dalam jabatan yang sama. Tiap jabatan

dapat dipandang sebagai terdiri atas serangkaian tugas atau unsur.

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu

jabatan adalah sekelompok posisi yang hampir sama dalam suatu badan, lembaga,

atau perusahaan. Dalam rumusan ini dikatakan hampir sama, karena pada

hakikatnya tidak ada dua posisi yang tepat sama dalam tugas, tanggung jawab,

dan syarat-syarat kerjanya. Pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang pesuruh

misalnya tidak akan persis sama banyaknya atau sama beratnya (Moekijat, 2008).

Page 44: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

27

2.4 Pengukuran Kinerja

2.4.1 Definisi Pengukuran Kinerja

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan,

atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau

apakah hasil kinerja yang telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk melakukan pengukuran tersebut, diperlukan kemampuan untuk

mengukur kinerja sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja

hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Apabila kinerja

tidak dapat diukur, tidak dapat dikelola. Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu

diketahui seperti apa kinerja saat ini. Apabila kinerja deviasi dapat diukur, dapat

diperbaiki.

Pengukuran hanya berkepentingan untuk mengukur apa yang penting dan

relevan. Untuk itu, perlu tentang apa yang dikatakan penting dan relevan sebelum

menentukan ukuran apa yang harus digunakan. Hal-hal yang diukur tergantung

pada apa yang dianggap penting oleh stakeholders dan pelanggan. Pengukuran

mengatur keterkaitan antara strategi berorientasi pelanggan dan tujuan dengan

tindakan (Wibowo, 2007).

Pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara:

1. Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah

terpenuhi;

2. Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan;

3. Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja;

Page 45: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

28

4. Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang perlu

prioritas perhatian;

5. Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas;

6. Mempertimbangkan penggunaan sumber daya;

7. Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.

2.4.2 Kriteria Ukuran Kinerja

Ukuran kinerja merupakan alat ukur yang harus bersifat objektif sehingga

diperlukan adanya kriteria yang sama. Dengan kriteria yang sama diharapkan

memberikan hasil yang dapat diperbandingkan secara objektif dan adil. Kriteri

ukuran kinerja menurut Armstrong dan Baron (1998) seharusnya adalah:

a. Dikaitkan dengan tujuan strategis dan mengukur apa yang secara

organisasional penting dan mendorong kinerja bisnis;

b. Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas dan individu yang

berkepentingan;

c. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas dan

bagaimana orang bertindak dan bagaimana tingkah laku mereka;

d. Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar pengukuran;

e. Dapat didiverifikasi, dengan mengusahakan informasi yang akan

mengonfirmasi tingkat seberapa jauh harapan dapat terpenuhi;

f. Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud pengukuran

dan ketersediaan data;

g. Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan;

Page 46: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

29

h. Bersifat komprehensif, mencakup semua aspek kinerja sehingga keluarga

ukuran tersedia.

2.5 Metode Pengumpulan Data

Berikut ini beberapa metode pengumpulan data pada suatu penelitian:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan proses umum yang dilalui untuk mendapatkan

teori terlebih dahulu. Mencari kepustakaan yang terkait adalah tugas yang

segera dilakukan, lalu menyusunnya secara teratur dan rapi untuk

dipergunakan dalam keperluan penelitian (Sevila, 1993). Kajian pustaka

memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka teori untuk

penelitian yang direncanakan.

b. Menyediakan informasi tentang penelitian-penelitian yang lampau

yang lampau yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Proses ini menghindari pengulangan yang tidak sengaja dari

penelitian-penelitian terdahulu dan membimbing kita pada apa

yang perlu diselidiki.

c. Memberikan rasa percaya diri, sebab melalui kajian pustaka semua

konstruk yang berhubungan dengan penelitiantelah tersedia. Oleh

karena itu, kita menguasai informasi subyek tersebut.

Page 47: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

30

d. Memberikan informasi tentang metode-metode penelitian, populasi

dan sample, instrument pengumpulan data dan perhitungan statistik

yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya.

e. Menyediakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan

penyelidikan terdahuluyang dapat dihubungkan dengan penemuan

dan kesimpulan kita.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

a. Pengamatan (Observasi)

Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu

teknik pengumpulan data / fakta (fact finding technique) yang

cukup efektip untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah

pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada

waktu melakukan observasi, analis sistem dapat ikut juga

berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang

melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi (Jogianto,

2005).

b. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan

data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam

pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan

analisa sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk

mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang

Page 48: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

31

yang diwawancarai (interview). Seperti halnya teknik pengumpulan

data yang lain wawancara bukanlah teknik yang terbaik untuk

semua situasi (Jogianto, 2005).

2. Studi Literatur Sejenis

Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi

yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi-informasi

tersebut diperoleh melalui peninjauan literatur yang relevan (Gulo, 2002).

2.6 System Development Life Cycle (SDLC)

2.6.1 Definisi SDLC

SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem

atau subsistem informasi berbasis komputer. SDLC terdiri dari serangkaian tugas

yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas

tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SDLC

sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi

pengembang dan penggunaan sistem. Suatu SDLC tradisional terdiri dari empat

fase pokok yaitu perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan (Mc.Leod,

2004).

SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan

langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga

kegiatan utama, yaitu (Ladjamudin, 2005):

1. Analysis

2. Design

Page 49: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

32

3. Implementation

2.6.2 Tahapan-tahapan System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC), yang memiliki tahapan–tahapan

sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

A. Analysis

Tahap analisis digunakan oleh sistem analis untuk membuat keputusan.

Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi

secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki sistem. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup

pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang sedang

berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang

muncul dan mencari solusinya dengan professional. Kegiatan yang

dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah sebagai berikut (Ladjamudin,

2005):

1. Deteksi masalah (Problem Detection)

Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa

memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain.

Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai

masalah, antara lain sebagai berikut:

a. Waktu (overtime)

b. Lingkungan sistem yang berubah

c. Perubahan prosedur operasional

Page 50: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

33

2. Penelitian/investigasi awal (Initial Investigation)

Investigasi perlu dilakukan dengan taktik tertentu agar seorang

desainer dapat menemukan seluruh masalah yang terjadi dan

mengetahui penyebab munculnya masalah, juga mampu

menentukan solusi yang tepat untuk setiap masalah agar seluruh

elemen di dalam sistem dapat menerima penawaran solusi yang

akan diajukan tanpa mengganggu aktivitas.

Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau

menunjukkan masalah yang sebenarnya yang terjadi disamping

menjadi salah satu cara seorang analis untuk mengerti sistemnya

secara mendalam (Ladjamudin, 2005).

3. Analisa kebutuhan sistem (Requirement Analysis)

Dalam melakukan tahap ini akan dicapai empat tujuan, yaitu

menjelaskan sistem saat ini secara lengkap menggambarkan sistem

informasi yang ideal, membawa sistem informasi yang ideal ke

kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya,

memeberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team

pengembangan sistem (Ladjamudin, 2005).

4. Mensortir kebutuhan sistem (Generation of System Alternatives)

a. Pilihan strategi

Manajemen tingkat atas membuat pilihan strategi dengan

memperhatikan semua kendala. Adapun pilihan strategi

yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

Page 51: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

34

1. Distributed Versus Centralized Processing

2. Integrated Versus Dispersed Databases (Sistem

Basis Data Tersebar)

3. Surround Strategy of System Development

b. Pilihan Taktik

Manajemen memutuskan sekarang atau nanti, mengganti

lawan modifikasi, dan konfigurasi SDLC. Pemilihan ini

dilakukan sebelum pilihan operasional.

c. Pilihan Perancangan Operasional

Pilihan perancangan dikelompokkan ke dalam input,

processing, dan output.

5. Memilih sistem yang baik (Selectionof Proper System)

Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat

perlu untuk dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu

sistem yang terbaik. Masing-masing alternatif sistem yang sudah

tetap dibandingkan dengan kondisi saat ini.

B. Perancangan (Design)

Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem

baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan perancangan ini meliputi

perancangan output, input, dan file.

Page 52: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

35

1. Perancangan Keluaran

Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran

yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa

tampilan-tampilan layar, dan juga format dan frekuensi laporan

yang diperlukan.

2. Perancangan Masukan

Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan,

yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data

masukan tersebut dapat berupa formulir-formulir, faktur, dan lain-

lain yang berfungsi memberikan data masukan bagi pemrosesan

sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan format data masukan

agar sesuai dengan kebutuhan sistem.

3. Perancangan File

Perancangan file masukan dalam bahagian perancangan basis data,

yang diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas

(bisa dengan menggunakan ERD). Setelah itu melakukan uji

normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai ke bentuk

normalisasi ke-3 (3-NF). Seluruh file yang telah lulus uji

normalisasi yang harus dibuatkan spesifikasi datanya.

C. Penerapan (Implementation)

Tahapan implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan

kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya

Page 53: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

36

dari sistem informasi yang akan dibangunya atau dikembangkannya, lalu

mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu

bahasa pemprograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus

dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

2.7 Model Pencocokan Profil (Profile Matching)

Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah

mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat

variabel prediktor yang ideal yang harus dimiliki oleh pegawai, bukannya tingkat

minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam pencocokan profil, dilakukan

identifikasi terhadap kelompok karyawan yang baik maupun buruk. Para

karyawan dalam kelompok tersebut diukur menggunakan beberapa kriteria

penilaian. Jikalau pelaksana yang baik memperoleh skor yang berbeda dari

pelaksana yang buruk atau sebuah karakteristik, maka variabel tersebut berfaedah

untuk memilih pelaksana yang baik. Begitu beberapa variabel yang membedakan

antara pelaksana-pelaksana yang baik dan buruk telah teridentifikasi, profil ideal

mungkin memiliki kecerdasan rata-rata, kepekaan sosial yang baik, kebutuhan

rendah untuk mendominasi orang lain, dan tingkat kemampuan perencanaan yang

tinggi. Dalam pencocokan profil, pegawai yang mendekati profil ideal ialah

seorang pegawai yang berhasil (Kusrini, 2007).

Page 54: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

37

2.7.1 Pemetaan Gap Kompetensi

Gap merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja.

Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam

pengelolaan manajemen suatu lembaga. Secara harfiah kata “gap”

mengindikasikan adanya suatu perbedaan (disparity) antara satu hal dengan hal

lainnya.

Gap yang dimaksud adalah beda antara profil jabatan dengan profil

karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus Gap = Profil Karyawan-Profil

Jabatan. Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada

tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda (Kusrini, 2007).

2.7.2 Tes IST

Tes IST digunakan untuk mengungkap kecerdasan sebagai kepandaian

atau kemampuan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Inteligensi terdiri

dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna dan sebagai suatu

gestalt. Struktur inteligensi tertentu menggambarkan pola bekerja yang tertentu

yang akan cocok dengan tuntutan pekerjaan atau profesi tertentu (Kusrini, 2007).

2.7.3 Tes Pauli

Tes pauli bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.

hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. Motivasi merupakan

Page 55: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

38

hasil dari niat dan kemauan. Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang

responsif berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara

umum, dan kemampuan untuk membedakan hal yang penting (Kusrini, 2007).

2.7.4 Aspek-aspek Penilaian

penilaian meliputi tiga aspek, yaitu (Kusrini, 2007):

1. Aspek Kecerdasan atau Intelektual (Menggunakan Tes IST)

Hal-hal yang diukur dalam aspek kecerdasan kerja adalah kecerdasan,

kepandaian, dan kemampuan problem solving.

2. Aspek sikap Kerja (Menggunakan Tes Pauli)

Hal-hal yang diukur dalam aspek sikap kerja adalah kecenderungan

berperilaku dalam bekerja, dan hasil sebagai fungsi motivasi dan

kemampuan.

3. Aspek Perilaku (Menggunakan Tes Pauli)

Hal-hal yang diukur dalam aspek perilaku adalah perilaku manusia yang

muncul sebagai reaksi terhadap suatu lingkungan yang bersifat

antagonistik hingga menyenangkan dalam mengantisipasi kedua

lingkungan tersebut.

Page 56: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

39

Tabel 2.2 Bobot Nilai Gap

Sumber : Kusrini, 2007

No Selisih Bobot Nilai Keterangan

1 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi

sesuai yang dibutuhkan)

2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan

1 tingkat/level

3 -1 4 Kompetensi individu

kekurangan 1 tingkat/level

4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan

2 tingkat/level

5 -2 3 Kompetensi individu

kekurangan 2 tingkat/level

6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan

3 tingkat/level

7 -3 2 Kompetensi individu

kekurangan 3 tingkat/level

8 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan

3 tingkat/level

9 -4 1 Kompetensi individu

kekurangan 3 tingkat/level

Page 57: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

40

2.7.5 Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor

Setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok core

factor dan secondary factor. Perhitungan core factor ditunjukkan dengan

menggunakan rumus dibawah ini (Kusrini, 2007):

∑ NC (i,s,p)

∑ IC

Keterangan:

NCF : Nilai rata-rata core factor

NC (i,s,p) : Jumlah total nilai core factor (intelektual, sikap kerja, perilaku)

IC : Jumlah item core factor

Perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan dengan rumus berikut:

∑ NS (i,s,p)

∑ IS

NsF : Nilai rata-rata secondary factor

NS (i,s,p) : Jumlah total nilai secondary factor (intelektual, sikap kerja,

perilaku)

IS : Jumlah item secondary factor

2.7.6 Perhitungan Nilai Total

Dari hasil perhitungan setiap aspek di atas, berikutnya dihitung nilai total

berdasarkan presentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh

NCF =

NSF =

Page 58: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

41

terhadap kinerja tiap-tiap profil. Perhitungan nilai total dapat dilihat pada rumus

dibawah ini (Kusrini, 2007):

Keterangan:

NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor (Intelektual, Sikap Kerja, Perilaku)

NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondary factor (Intelektual, Sikap Kerja,

Perilaku)

N(i,s,p) : Nilai total dari aspek (Intelektual, Sikap Kerja, Perilaku)

(x)% : Nilai persen yang dimasukkan

2.7.7 Perhitungan Penentuan Ranking

Hasil akhir dari proses pencocokan profil adalah ranking dari kandidat

yang diajukan untuk mengisi jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada

hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut bisa ditunjukkan dengan rumus di

bawah ini (Kusrini, 2007):

Keterangan:

Ni : Nilai Kapasitas Intelektual

Ns : Nilai Sikap Kerja

Np : Nilai Perilaku

(x)% : Nilai persen yang dimasukkan

(x)%NCF(i,s,p) + (x)%NSF(i,s,p) = N(i,s,p)

Ranking = (%)Ni + (%)Ns + (%)Np

Page 59: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

42

2.8 Graphic Tools (Data Flow Diagram)

2.8.1 Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram

2.8.1.1 Definisi Data Flow Diagram(DFD)

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan

menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang

kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan

(Ladjamudin, 2005).

2.8.2 Diagram Konteks

2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks

Diagram konteks ialah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).

Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam

diagram konteks (Ladjamudin, 2005).

2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

2.8.3.1 Definisi Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari DFD.

Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang

ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran

Page 60: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

43

data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan

adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci

lagi pada level selanjutnya, symbol '*' atau 'P (functional primitive) dapat

ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output

(balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara

(Ladjamudin, 2005).

2.8.4 Diagram Rinci (Level Diagram)

2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada

dalam digram zero atau diagram level diatasnya (Ladjamudin, 2005).

2.8.5 Simbol Data Flow Diagram (DFD)

Berikut adalah perbedaan simbol DFD yang digunakan oleh beberapa

orang ahli perancangan sistem (Ladjamudin, 2005).

Page 61: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

44

Tabel 2.3 Perbedaan Simbol DFD

Nama Simbol Simbol DFD versi Yourdan,De Marco, dan lainnya

Simbol DFD veri Gane danSarson

Arus DataProses

Deskripsi Proses

IdentifikasiDeskripsi

Proses

Lokasi fisik (opsional)Penyimpanan Data

IdentifikasiEntitas Luar

Arus Material

Penyimpanan Data yangditunjukkan berulangkali pada satu diagram

Identifikasi

N baris untuk N pengulangan(tidak termasuk yang pertama)

Simpanan luar yangditunjukkan berulangkali pada satu diagram

Sumber: Ladjamudin, 2005

2.9 Kamus Data

Kamus data adalah data dictionary (DC/menurut istilah disebut system

data dictionary) adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus data, analis

sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus

data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis

Page 62: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

45

maupun tahap desain sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang

informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap desain sistem, kamus

data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan basis

data. Kamus data dibuat berdasarkan DFD.

Isi dari kamus data terdiri dari nama arus data, alias (nama lain dari data)

dapat dituliskan bila nama lain ini ada, bantuk data (bentuk dari data yang

mengalir, misalnya dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan

komputer laporan tercetak, tampilan di layar komputer, variabel, parameter, dan

field), arus data yang menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data

akan menuju, penjelasan yang digunakan untuk memperjelas lagi tentang makna

dari arus data yang dicatat di kamus data, periode yang menunjukkan kapan

terjadinya arus data, volume yang berisi tentang volume rata-rata (menunjukkan

banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu) dan

volume puncak dari arus data (menunjukkan volume terbanyak yang digunakan

untuk mengidentifikasi besarnya sismpanan luar yang akan digunakan, kapasistas

dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output), dan struktur data yang

menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa

saja (Jogiyanto, 2005).

Page 63: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

46

2.10 Flowchart

2.10.1 Definisi Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005).

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer

(Ladjamudin, 2005) yaitu:

1. Sistem Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan

alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses

pengolahan data.

2. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan

simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

2.10.2 Simbol-simbol Flowchart

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat Bantu

menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat

dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sebagai berikut (Ladjamudin, 2005).

1. Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/alur)

2. Processing symbols (Simbol proses)

3. Input-output Symbols (Simbol input-output)

Page 64: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

47

2.10.2.1 Flow Direction Symbols

Simbol yang digunakan menghubungkan antara simbol yang satu dengan

simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connect line. Simbol-simbol tersebut

adalah subagai berikut (Ladjamudin, 2005).

Tabel 2.4 Flow Direction Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol arus / flowUntuk menyatakan jalannya arus suatu proses.

2. Simbol Communication linkUntuk menyatakan bahwa adanya transisi suatudata / informasi dari satu lokasi ke lokasilainnya.

3. Simbol ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proseske proses lainnya dalam halaman/lembar yangsama.

4. Simbol Offline ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proseske proses lainnya dalam halaman/lembar yangberbeda.

Sumber: Ladjamudin, 2005

2.10.2.2 Processing Symbols

Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu

proses/prosedur. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut (Ladjamudin,

2005).

Page 65: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

48

Tabel 2.5 Processing Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol Offline ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proses keproses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

2. Simbol ManualUntuk menyatakan satu tindakan (proses) yang tidakdilakukan oleh komputer (manual).

3. Simbol Decision/ logikaUntuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akanmenghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4. Simbol Predefined ProsesUntuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanansatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol TerminalUntuk menyatakan permulaan atau akhir suatuprogram.

6. Simbol Keying OperationUntuk menyatakan segala jenis operasi yangdiproses dengan menggunakan suatu mesin yangmempunyai keyboard.

7. Simbol Off-line StorageUntuk menunjukkan bahwa data dalam simbol iniakan disimpan ke suatu media tertentu.

8. Simbol Manual InputUntuk memasukkan data secara manual denganmenggunakan online keyboard.

Sumber: Ladjamudin, 2005

2.10.2.3 Input-output Symbols

Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media

input atau output. Tersebut adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005).

Page 66: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

49

Tabel 2.6 Input-output Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol Input-outputUntuk menyatakan proses input dan outputtanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2. Simbol Punched CardUntuk menyatakan input berasal dari kartu atauoutput ditulis ke kartu.

3. Simbol Magnetic-tape UnitUntuk menyatakan input berasal dari pitamagnetic atau output disimpan ke pita magnetic.

4. Simbol Disk StorageUntuk menyatakan input berasal dari disk atauoutput disimpan ke disk.

5. Simbol DocumentUntuk mencetak laporan ke printer.

6. Simbol DisplayUntuk menyatakan peralatan output yangdigunakan berupa layer (video, komputer).

2.11 Pseudocode

Pseudocode merupakan kode yang mirip dengan kode pemrograman yang

sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo (imitasi atau mirip atau

menyerupai), dan code (program). Pseudocode berbasis bahasa pemrograman

seperti PASCAL, atau C++, dan lebih tepat digunakan untuk menggambarkan

algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer. Pseudocode lebih

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 67: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

50

rinci dari bahasa Inggris terstruktur, misalnya dalam menyatakan tipe data yang

digunakan.

2.11.1 Bahasa Inggris (Indonesia) Terstruktur

Bahasa Inggris terstruktur merupakan alat yang cukup efisien untuk

menggambarkan suatu algoritma. Basis dari bahasa Inggris terstruktur adalah

bahasa Inggris, dapat ditulis dalam bahasa Indonesia (lebih dikenal dengan nama

bahasa Indonesia terstruktur). Bahasa Inggris/Indonesia terstruktur merupakan alat

yang digunakan dalam menulis pseudocode. Dasar penggambaran algoritma

menggunakan bahasa manusia.

Bahasa Inggris/Indonesia terstruktur menggambarkan suatu algoritma

yang akan dikomunikasikan kepada pemakai sistem. Penulisan pada bahasa

Inggris/Indonesia terstruktur dan pseudocode selalu menggunakan struktur

penulisan struktur urut, struktur seleksi, dan struktur repetisi/iterasi/looping.

2.12 State Trasition Diagram

Interaction diagram dan state chart menampilkan dua pandangan yang

saling melengkapi, tentang perilaku dinamis sebuah sistem. Interaction diagram

menunjukkan pesan-pesan yang dilewatkan diantara obyek-obyek di dalam

sistem, selama periode waktu yang pendek. Sedangkan state chart diagram,

menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya,

menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan

Page 68: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

51

diterima obyek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan

tersebut.

State diagram menyediakan variasi simbol dan sejumlah ide untuk

pemodelan. Tipe diagram ini, mempunyai potensi untuk menjadi sangat kompleks

dalam waktu yang singkat. State chart diagram menampilkan state-state yang

mungkin dari sebuah obyek, event yang dapat dideteksi dan respon atas event-

event tersebut. Secara umum, pendeteksian sebuah event dapat menyebabkan

sebuah obyek bergerak dari satu state ke state yang lain, hal ini disebut dengan

transition (Munawar, 2005).

Para pengembang, tentunya harus mengetahui bagaimana obyek-obyek ini

bertindak, karena harus dilakukan implementasi perilaku tersebut ke dalam

perangkat lunak (software). Tidak cukup hanya mengimplementasikan sebuah

obyek, pengembang juga harus membuat obyek tersebut melakukan sesuatu. State

diagram memastikan bahwa obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang

seharusnya dilakukan. Dengan gambaran yang jelas tentang perilaku obyek,

kemungkinan tim pengembang akan memproduksi sebuah sistem yang sesuai

dengan peningkatan kebutuhan (Munawar, 2005).

State Transition Diagram (STD) juga menunjukkan bagaimana sistem

bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal. STD juga menunjukkan

berbagai model tingkah laku (state) sistem dan cara di mana transisi dibuat dari

state satu ke state lainnya. STD berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan tingkah

laku (Pressman, 2002).

Page 69: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

52

2.13 Entity Relationship Diagram (ERD)

2.13.1 Definisi ERD

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara abstrak (Ladjamudin, 2005). ERD digunakan oleh

professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi

dalam suatu organisasi, selain itu ERD memperlihatkan hubungan antar data store

pada DFD.

2.13.2 Elemen Dasar ERD

Elemen dasar ERD menurut Ladjamudin (2005) antara lain (Ladjamudin,

2005).

1. Entity

adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak

dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama

dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama,

yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

3. Relationship

Pada ERD, Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah

ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi di antara

entitas. Relationship diberi nama dengan kata kerja dasar sehingga

memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat

aktif atau kalimat pasif).

Page 70: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

53

4. Relationship Degree

Relationship Degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang

berpartisipasi dalam satu relationship.

5. Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap

relationship.

6. Cardinality

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat

berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

2.13.3 Simbol ERD

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan pada ERD terdapat pada tabel

2.7 berikut ini (Ladjamudin, 2005):

Tabel 2.7 Simbol ERD

No Gambar Keterangan

1

Himpunan Entitas (Entity)

2Himpunan Relasi (Relationship)

3Atribut

4 Garis penghubung (Link)

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 71: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

54

2.14 Normalisasi

Normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E>F> Codd pada tahun 1972.

Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara

berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau melanggar

aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah

dapat dilakukan insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut

tanpa memepengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Proses normalisasi merupakan metode yang formal/ standar dalam

mengidentifikasikan dasar ralasinya pada primary key, dan dependensi fungsional

antara atribut-atribut dari relasi-relasi tersebut. Normalisasi akan membantu

perancang basisdata dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat

diimplementasikan pada hubungan individual, sehingga skema relasi dapat

dinormalisasikan ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk mengihndari

terjadinya eror atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi

tersebut dengan anomaly (Ladjamudin, 2005).

2.14.1 Beberapa Definisi Normalisasi

Menurut Ladjamudin (2005), terdapat beberapa definisi mengenai

normalisasi, yaitu:

1. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model

data rasional dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model

data logika.

Page 72: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

55

2. Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel

atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka

sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

3. Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu :

“apa yang dimaksud dengan desain database logical ?” dan “Apa yang

dimaksud dengan database fisikal yang baik?

4. Normalisasi adalah bentuk suatu proses untuk menidentifikasikan “tabel”

kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara

satu atribut dengan atribut yang lainnya.

2.14.2 Langkah-langkah Pembentukan Normalisasi

Dalam melakukan normasisasi harus melalui langkah-lagkah sbb

(Ladjamudin, 2005):

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormilized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat meng-input.

2. Bentuk Normal ke Satu ( First Normal Form/1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan kelompok elemen yang berulang

agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris

pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai data nilai yang

atomik. Syarat normal kesatu yaitu:

Page 73: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

56

1) Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu

record nilai dari field berupa “atomic value”.

2) Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.

3) Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut.

4) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal kedua ( Second Normal Form/2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full fuctional dependency

(Ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan jika A

dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full fuctional

dependency terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional tergantung

fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan

fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua

yaitu:

1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya (full fuctional dependency) pada kunci

utama (Primary Key).

4. Bentuk Normal ketiga ( Third Normal Form/3NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada

relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila

terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Syarat

normal ketiga yaitu:

1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

Page 74: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

57

2) Atribut bukan kunci (non_key) haruslah tidak memiliki

ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci

(non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap

atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu

relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary

key di relasi itu saja.

2.15 Black Box Testing

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat

lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan

semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan

merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan

komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan

daripada metode white box (Pressman, 2007).

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai

berikut (Pressman, 2007):

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Page 75: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

58

Tidak seperti pengujian white box, yang dilakukan pada saat awal proses

pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir

pengujian. Karena pengujian black box memperhatikan struktur kontrol, maka

perhatian berfokus pada domain informasi.

Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian

test case yang memenuhi kriteria berikut ini:

1. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case

tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat di

pertanggungjawabkan.

2. Test case yang memberi tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau

ketidakhadiran kelas kesalahan, daripada memberi tahu kesalahan yang

berhubungan hanya dengan pengujian spesifik yang ada.

Menurut (Pressman, 2007) langkah pertama pada pengujian black box

adalah memahami objek yang di model di dalam perangkat lunak dan hubungan

yang akan menghubungkan objek tersebut. Setelah itu dilakukan, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan sederatan pengujian yang membuktikan bahwa

semua objek memiliki hubungan yang diharapkan satu dengan yang lainnya.

Dengan kata lain, pengujian perangkat lunak ini di mulai dengan membuat grafik

dari objek-objek yang penting dan hubungan objek-objek serta kemudian

memikirkan sederatan pengujian yang akan mencakup grafik tersebut sehingga

masing-masing objek dan hubungan di gunakan dan kesalahan di temukan. Untuk

melakukan langkah tersebut, perekayasa perangkat lunak memulainya dengan

membuat suatu grafik sekumpulan simpul yang mempresentasikan objek, link

Page 76: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

59

yang mempresentasikan hubungan antar objek, node weight yang menggambarkan

properti dari suatu simpul (misalnya, nilai data tertentu atau tingkah laku

keadaan), dan link weight yang menggambarkan beberapa karakteristik suatu link.

2.16 Pengertian PHP

2.16.1 Definisi PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat

disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat

murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform.

Pada awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan variannya, namun kini

dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai

tambah yang luar biasa karena proses pengembangan program berbasis web dapat

dilakukan lintas sistem operasi.

Dengan luasnya cakupan sistem operasi yang mampu menjalankan PHP

dan ditambah begitu lengkapnya function yang dimilikinya (tersedia lebih dari

400 function di PHP yang sangat berguna) tidak heran jika PHP semakin menjadi

tren di kalangan programmer web.

Penemu bahasa pemrograman ini adalah Rasmus Lerdorf, yang bermula

dari keinginan sederhana Lerdorf untuk mempunyai alat bantu dalam memonitor

pengunjung yang melihat situs web pribadinya. Inilah sebabnya pada awal

pengembangannya, PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page tools,

sebelum akhirnya menjadi Hypertext Preprocessor (Bahtiar, 2008).

Page 77: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

60

2.16.2 Kelebihan PHP

Di antara maraknya pemrograman server web saat ini, adalah ASP yang

berkembang menjadi ASP .NET, JSP, CFML, dan PHP. Jika dibandingkan di

antara 3 terbesar pemrograman server web di atas. Terdapat kelebihan dari PHP

itu sendiri, yaitu (Mohamad, 2006):

1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah

kompilasi dalam penggunaanya. Tidak seperti halnya bahasa

pemrograman aplikasi seperti Visual Basic dan Sebagainya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS

atau PWS juga pada Apache yang bersifat open source.

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan

interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis

dan developer yang siap membantu pengembangannya.

4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu

banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.

5. PHP dapat berjalan pada 3 operating system, yaitu: Linux, Unux, dan

Windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada saat consule.

2.16.3 Kelemahan PHP

Seperti pemrograman aplikasi atau web lainnya, PHP pun memiliki

beberapa kelemahan, di antaranya (Mohamad, 2006):

1. Tidak ideal untuk pengembangan skala besar.

Page 78: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

61

2. Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi objek yang

sesungguhnya (sampai versi 4 ini). Namun pada versi PHP 5 sudah

dilengkapi OOP yang sesungguhnya.

2.17 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database yang bersifat open source.

MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh

MySQL AB yang berada di Swedia.

MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relasional.

Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa

tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat.

MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil

sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-

perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database

relasional yang ada di dalamnya (Ramadhan, 2006).

2.18 XAMPP

adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak

sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjankan

fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache

HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan

bahasa pemrogramaan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan

singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

Page 79: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

62

Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan

web server yang mudah digunakan yang dapat mampu melayani halaman dinamis.

Saat ini, XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun

Solaris dan Mac OS X .

Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content Management System

seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet guna penyampaian

kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database karyawan, aplikasi cuti

online berbasis PHP dan MySql secara online. Dengan XAMPP kita juga bisa

memulai membangun Sistem Informasi Sekolah, daftar mata pelajaran, profile

sekolah, kegiatan sekolah, pengumuman sekolah dan lain-lain. Dengan kata lain

XAMPP merupakan salah satu peralatan pondasi dasar dalam membangun

aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database

MySql (Satria, 2009).

2.19 Literatur Sejenis

Setelah dilakukan perbandingan terhadap penelitian yang sejenis,

ditemukan beberapa kekurangan dan kelebihan. Seperti pada penelitian yang

berjudul “Pembuatan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Untuk Penentuan

Lokasi Terbaik Bagi Gudang Produk Dan Bahan Baku” yang disusun oleh

Yustisia Purba Nugrahani, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Program

Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma.

Kelebihan:

Page 80: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

63

Adanya Sistem Pendukung Keputusan untuk menyelesaikan permasalahan

penentuan lokasi terbaik bagi gudang produk dan bahan baku, adalah masalah

semi terstruktur karena membutuhkan banyak variabel terkait yang nilainya setiap

saat berubah. Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai sebuah sistem yang

dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam

situasi keputusan semi terstruktur (Turban, 2005).

Kekurangan:

1. Menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi, dimana kerugian

Borland Delphi ialah partial single vendor lock-in (Borland tidak dapat

menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya) dan

digunakan untuk perancangan aplikasi desktop saja (wahyudi, 2008).

2. Tidak adanya keamanan dalam sistem, yaitu tidak adanya menu login

(username & Password). Keamanan dalam sistem sangat dibutuhkan

untuk melindungi data agar tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak

berhak dan mencegah agar orang yang tidak berhak tidak menyisipkan

atau menghapus data (Deris, 2005).

3. Tidak adanya fasilitas search engine yang berfungsi untuk mencari data

secara cepat, karena search engine adalah fasilitas yang dipergunakan

untuk mengeksplorasi berbagai data, informasi, dan pengetahuan (Anton,

2008).

Page 81: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk

memperoleh data-data yang terkait dengan sistem pengambilan keputusan untuk

kenaikan jabatan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data ialah

studi pustaka, studi lapangan, dan studi literatur. Studi lapangan dilakukan dengan

cara pengamatan atau observasi dan wawancara.

3.1.1 Studi Pustaka

Studi pustaka ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori terkait yang

diambil dari hasil penelitian sebelumnya agar dapat mendukung penyelesaian

masalah penelitian. Pencarian informasi studi pustaka ini terdiri dari 15 buku teks

diantaranya berkaitan tentang sistem informasi, Decision Support System (DSS),

Pencocokan Profil, beberapa hal tentang proses kenaikan jabatan, sedangkan 2

situs internet tentang teori-teori Gap, Decision Support System (DSS), teori-teori

pengembangan sistem, kriteria-kriteria dalam proses kenaikan jabatan dan hasil

penelitian sejenis yaitu skripsi dengan judul Pembuatan Aplikasi Sistem

Penunjang Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Terbaik Bagi Gudang Produk Dan

Bahan Baku yang disusun oleh Yustisia Purba Nugrahani, mahasiswa Fakultas

Teknologi Industri, Program Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma.

Page 82: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

66

Secara lengkapnya judul buku dan website tersebut dapat dilihat pada daftar

pustaka.

3.1.2 Studi Lapangan

3.1.2.1 Observasi

Observasi atau pengamatan ini dilakukan peninjauan dan penelitian

langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Pengamatan dilakukan pada tanggal 28 September 2009 sampai

dengan 30 Oktober 2009 yang bertempat di PT.Beyf Bersaudara. Pada observasi

ini Melihat kriteria-kriteria yang ada untuk proses kenaikan jabatan, melihat data-

data lengkap pegawai, mengamati dan mempelajari setiap proses kenaikan jabatan

yang masih dilakukan secara manual oleh pihak General Manager, mulai dari

penentuan jabatan yang akan ditempati sampai dengan penentuan pegawai yang

dapat naik jabatan.

3.1.2.2 Wawancara

Pada wawancara ini dilakukan dengan mengadakan percakapan dengan

Bapak Darmawan selaku General Manager PT.Beyf Bersaudara untuk

memperoleh data-data karyawan, kriteria serta bobot nilai, sistem yang

dibutuhkan untuk proses kenaikan jabatan seperti apa, dan saran-saran yang

dibutuhkan dalam pembuatan sistem dan penyusunan skripsi ini. Berdasarkan

pengamatan langsung dan wawancara yang dilakukan, dapat dikumpulkan

beragam informasi mengenai kenaikan jabatan, profil PT.Beyf Bersaudara, sistem

Page 83: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

67

yang dibutuhkan untuk proses kenaikan jabatan di PT.Beyf Bersaudara, dan

permasalahan yang terdapat pada perusahaan tentang proses kenaikan jabatan.

Wawancara dilakukan di PT.Beyf Bersaudara, Jln. Cipinang-Cempedak IV/12B,

Jatinegara-Jakarta Timur dengan bapak Darmawan yang menjabat sebagai

General Manger. Adapun kutipan wawancara lengkap dengan narasumber dapat

dilihat pada lembar lampiran.

3.1.3 Studi Literatur

Pada tahapan ini dilakukan dengan membandingan terhadap penelitian

yang sejenis. Perbandingan diambil dari penelitian yang disusun oleh Yustisia

Purba Nugrahani, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik

Informatika Universitas Gunadarma dengan judul “Pembuatan Aplikasi Sistem

Penunjang Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Terbaik Bagi Gudang Produk Dan

Bahan Baku”. Adapun studi literatur dilakukan untuk mendukung analisa terhadap

permasalahan penelitian.

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem

3.2.1 Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem kenaikan jabatan ini digunakan metode

pendekatan terstruktur dengan menggunakan model SDLC (System Development

Life Cycle). Dalam skripsi ini digunakan tahapan SDLC menurut teori Al-Bahra

bin Ladjamudin (2005), yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan

Page 84: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

68

utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi ke

dalam tiga tahapan utama, yaitu antara lain:

1. Analisis

Pada tahap analisis dilakukan analisa sistem kenaikan jabatan yang sedang

berjalan pada PT.Beyf Bersaudara. Selain menganalisa proses yang sedang

berjalan, tahapan analisa ini juga digunakan untuk dapat merancang sistem

baru yang sebelumnya proses kenaikan jabatan masih dilakukan secara

manual. Adapun tahapan analisa sistem yang dilakukan antara lain:

a. Deteksi Masalah (Problem Detection)

Identifikasi permasalahan yang ada pada sistem kenaikan jabatan

yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui permasalahan yang

ada pada sistem kenaikan jabatan yang berjalan dan dapat diberikan

solusi pemecahan masalah untuk perbaikan sistem.

b. Penelitian / Investigasi Awal (Initial Investigation)

Penelitian atau investigasi awal untuk penulisan skripsi ini

dilakukan dengan dua cara, antara lain:

a. Investigasi secara langsung, yaitu dengan menggunakan

wawancara (interview) dan pengamatan (observation).

b. Investigasi secara tidak langsung yaitu dengan mempelajari

aliran prosedur (procedure flow) yang ada pada kenaikan

jabatan di PT.Beyf Bersaudara.

Page 85: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

69

c. Analisa Kebutuhan Sistem (Requirement Analysis)

Pada tahap ini dilakukan analisa sistem berjalan yaitu dengan

menggunakan bagan alir (flowchart), yaitu dengan menggunakan

flowchart pada sistem yang sedang berjalan sehingga dapat lebih

mempermudah dalam menganalisa kebutuhan sistem kenaikan

jabatan, kemudian mendeskripsikan mengenai masukan (input) dan

keluaran (output) pada sistem yang sedang berjalan.

Kemudian menggambarkan sistem kenaikan jabatan yang baru

sesuai dengan keinginan/ kebutuhan pemakai, dalam tahap ini

digunakan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan proses

kenaikan jabatan sebagai sistem usulan.

d. Mensortir Kebutuhan Sistem (Generation of System Alternatives)

Setelah semua kebutuhan sistem dianalisa dan dirinci, langkah

selanjutnya adalah mensortir kebutuhan sistem dan memilih sistem

yang terbaik untuk diterapkan.

e. Memilih Sistem yang Baik (Selection of Proper System)

Langkah terakhir ditahap analisa adalah memilih sistem yang terbaik

dalam merancang bangun sistem kenaikan jabatan yang dibutuhkan.

Page 86: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

70

2. Perancangan

Setelah dilakukan analisis sistem kemudian dilakukan tahap perancangan

yang dilakukan untuk men-design sistem kenaikan jabatan yang baru, yang

dapat menyelesaikan ataupun memperkecil permasalahan dalam sistem

kenaikan jabatan. Ada tiga jenis perancangan yang digunakan dalam

membuat sistem kenaikan jabatan ini, antara lain:

a. Perancangan Masukan (input)

Pada tahapan ini akan dilakukan proses perancangan form atau

perancangan antarmuka program yang diperlukan dengan

menentukan kebutuhan input dari sistem kenaikan jabatan yang baru.

b. Perancangan Keluaran (output)

Pada tahapan ini akan dilakukan proses perancangan output dari

sistem kenaikan jabatan yang berupa laporan-laporan yang terinci,

dengan menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru.

c. Perancangan File

Pada tahapan ini akan dilakukan proses perancangan basis data dari

sistem kenaikan jabatan yang baru, dengan menggunakan tools

Entity Relationship Diagram (ERD), yaitu dengan menggambarkan

hubungan antar entity yang ada pada DFD. Kemudian membuat

kamus data berdasarkan ERD yang telah dibuat, pembuatan basis

data fisik, merancang normalisasi tabel pada database untuk

mendapatkan suatu tabel normal yang tidak memiliki redundancy

data, dan terakhir membuat struktur/ spesifikasi basis data.

Page 87: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

71

3. Implementasi

Tahap implementasi ini dilakukan sebagai proses untuk menerapkan

sistem kenaikan jabatan yang telah dibangun agar user dapat

menggunakannya untuk menggantikan sistem yang lama. Pada tahap ini

juga dilakukan transfer dari hasil rancangan ke dalam pengkodean

program. Dalam mendesain sistem kenaikan jabatan ini digunakan PHP

sebagai kode pemrograman dan MySQL sebagai database-nya.

3.2.2 Perancangan Model

Dari hasil pengamatan, terdapat permasalahan yang terjadi dalam proses

kenaikan jabatan. Untuk memecahkan persoalan tersebut, maka digunakanlah

model pencocokan profil dengan. Proses perhitungan model pencocokan profil ini

terdiri dari beberapa proses yaitu perhitungan selisih, pembobotan gap,

perhitungan core dan secondary factor, dan penentuan ranking.

Proses perhitungan selisih adalah pengurangan antara profil pegawai

dengan profil jabatan. Pembobotan gap merupakan pemberian nilai baku yang

berdasarkan hasil perhitungan selisish.

Model perhitungan tersebut bertujuan untuk membantu proses kenaikan

jabatan, yaitu dalam menentukan pegawai mana yang berkualitas dan berhak

untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Page 88: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

72

3.3 Kerangka Penelitian

Berikut ini adalah kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan.

Analisis

Observasi

Wawancara

Deteksi Masalah

Penelitian dan Investigasi Awal

Analisa Kebutuhan Sistem

Mensortir Kebutuhan Sistem

Memilih Sistem yang Baik

SDLC(Ladjamudin, 2005)

Metodologi Studi Pustaka

Metodologi Studi Lapangan

Metodologi Studi LiteraturPengumpulan Data

Pengembangan Sistem

Profil Perusahaan

Flowchart Sistem Berjalan

Flowchart Sistem Usulan

Flowchart Program

Pseudocode

Input

Processing

Output

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Page 89: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

73

Desain

Implementasi

Perancangan Masukan

Perancangan Menu Flow

Pemprograman danPengujian Perangkat Lunak

(Kusrini, 2007)

Blackbox Testing

(Pressman, 2002)

State Transition Diagram (STD)Munawar, 2005

Pencocokan Profil

Perancangan Files

Context Diagram

Diagram nol/Zero

Diagram Rinci Proses 4.0

ERD

Tranformasi ERD ke LRS

Normalisasi

Spesifikasi Database

Kamus Data

Perancangan Keluaran

Fitur Sistem

(Ladjamudin,2005)

SDLC

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian (lanjutan)

Page 90: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

73

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

Beyf Bersaudara didirikan pada tahun 1995 di Siliccon Valley California

USA dengan nama DZ Technology, yang kemudian pada tahun 2004 DZ

mendomisilikan di Jakarta dengan nama Beyf Bersaudara, yang tumbuh

berkembang dari beraneka ragam Technology; Integrated computing dan

networking solution pada pemetaan hutan dengan sistem informasi. Seiring

dengan perkembangan, kami mengembangkan bisnis ke tingkat manajemen,

pertumbuhan yang cepat dibidang penyuluhan sistem informasi, serta Multimedia

Grafis untuk meraih suatu tujuan “Providing personal solution for our customer”.

Beyf dibentuk untuk menjembatani kesenjangan teknologi yang terjadi

sekarang ini di Indonesia dengan negara tetangga seperti Hongkong, Singapura

dan Malaysia. Beyf hadir untuk membawa teknologi terkini dan solusi bisnis di

kawasan ini untuk menempatkan kebutuhan pasar akan teknologi dan strategi

yang dibutuhkan pada persaingan. Ini semua termasuk yang terbaik di pergerakan

e-Business, penyediaan pelayanan aplikasi tentang sistem Perusahaan

Perencanaan Sumber Daya, Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia, dan

Solusi Manajemen Hubungan dengan Pelanggan, Pelayanan Strategi Manajemen

dan Pelayanan Performa Manajemen.

Beyf menyediakan paduan solusi “Pengembangan terbaik” diberbagai area

berikut:

Page 91: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

74

Human Resource Management – Penggajian, Administrasi SDM, Sistem

yang Kompeten, Evaluasi batas pembayaran, dsb. Beyf telah berkembang

dengan pasti disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Kami

mempekerjakan sebuah tim yang berpengalaman dalam memimpin

penyuluhan SDM dengan tahunan pengalaman untuk menyelesaikan

batasan pelayanan SDM kepada pelanggan kami.

Enterprise Resource Planning Packages – General Ledger, Accounts

Payable and Receivable, Inventory Management, Manufacturing with

Supply Management, Sales and Distribution. Beyf mempunyai tim yang

beranggotakan tenaga ahli teknisi Oracle, teknisi Microsoft, teknisi Cisco

System dan teknisi Borland yang dapat menyesuaikan solusi yang

dibutuhkan pelanggan kita seutuhnya.

Management Information System – Beyf mampu membantu manajemen

pelanggan kami dalam pengembangan informasi manajemen akut seperti

Sistem Pelaksanaan dan Pengambilan Keputusan untuk meraih keuntungan

dengan pengambilan keputusan terbaik dari persaingan yang ketat.

Customer Relationship Management – Penyediaan sistem pembayaran

yang disesuaikan, profil pelanggan, pusat pelayanan via telepon.

Supply Chain Management – Mempermudah hubungan langsung antara

supplier dan customer dalam kebutuhan informasi data.

E-Education Solutions – Memperluas kemampuan yang dibutuhkan

dalam Education, Beyf telah mengembangkan beberapa aplikasi

berdasarkan sistem seperti 2Tors.com.

Page 92: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

75

Strategic and Business Planning – Kunci utama di Beyf dewasa ini

adalah sebagai penasehat strategi untuk organisasi umum di Indonesia

pada lingkup teknologi dan e-Business. Perusahaan telah memilih untuk

mengambil kesempatan dan mengetahui bagaimana tim kami membantu

mengembangkan platform teknologi mereka dan internet berdasarkan

bisnis.

4.2 Analisis

Tahapan analisis dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang

muncul pada proses kenaikan jabatan yang masih berjalan secara manual pada PT

Beyf Bersaudara dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.

4.2.1 Deteksi Masalah (Problem Detection)

Identifikasi permasalahan proses kenaikan jabatan yang sedang berjalan

sehingga dapat diketahui permasalahan apa saja yang muncul dan diberikan solusi

pemecahan masalah untuk perbaikan sistem (Ladjamudin, 2005).

Permasalahan yang muncul pada proses kenaikan jabatan yang masih

dilakukan secara manual adalah sebagai berikut:

a. Penilaian pegawai yang dilakukan masih bersifat subyektif, yaitu penilaian

yang berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang

melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain.

b. Tidak adanya standar atau bobot nilai yang pasti dalam perhitungan

penilaian kinerja pegawai.

Page 93: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

76

c. Tidak ada perbandingan dengan standar kriteria yang telah ditetapkan atau

memperbandingkan kinerja antar pegawai yang memiliki kesamaan tugas.

d. Data kenaikan jabatan tidak terdokumentasi dengan baik.

4.2.2 Investigasi Awal

Pada investigasi awal, telah dilakukan observasi dan wawancara langsung

ke tempat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung proses

kenaikan jabatan. Dari hasil wawancara dengan Bapak Fauzan Mulia selaku

General Manager maka diperoleh informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan.

Informasi tersebut antara lain:

1. Bagaimana proses sistem kenaikan jabatan yang berjalan.

2. Diperoleh data mengenai profil perusahaan.

3. Data-data pegawai untuk masing-masing divisi.

4. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada sistem yang masih

dilakukan secara manual.

5. Kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam penentuan kenaikan setiap jabatan.

6. Penentuan kriteria apa saja yang sangat kuat pentingnya, kuat pentingnya,

dan sama pentingnya.

7. Sistem yang diinginkan sesuai kebutuhan untuk proses kenaikan jabatan.

Setelah dilakukan perbandingan terhadap penelitian yang sejenis,

ditemukan beberapa kekurangan dan kelebihan. Seperti pada penelitian yang

berjudul “Pembuatan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Untuk Penentuan

Page 94: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

77

Lokasi Terbaik Bagi Gudang Produk Dan Bahan Baku” yang disusun oleh

Yustisia Purba Nugrahani, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Program

Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma.

Tabel 4.1 Perbandingan Sistem

Parameter Studi Literatur Sejenis Sistem yang Diusulkan

Keamanan Data Sistem ini tidak adakeamanan dalam sistem yaitutidak adanya menu login(username&password)

Sistem ini terdapat keamanandata yaitu username danpassword

Fasilitas searchengine

Tidak adanya fasilitas searchengine yang berfungsi untukmencari data secara cepat

Adanya fasilitas searchengine yang berfungsi untukmencari data secara cepat

Bahasa

pemrograman

Masih menggunakan bahasapemrograman BorlandDelphi. Borland Delphidigunakan untuk perancanganaplikasi desktop saja

Menggunakan bahasapemrograman PHP. Bahasapemrograman PHP bersifatopen source.

Grafik (Chart) Tidak adanya fitur Chartpenjurusan yang dapatmenampilkan hasilperhitungan

Adanya fitur Chartpenjurusan yang dapatmenampilkan hasilperhitungan

Page 95: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

78

4.2.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Penentuan kenaikan jabatan pegawai yang terjadi pada PT. Beyf

Bersaudara dilakukan oleh GM dengan melalui proses pendokumentasian, yaitu

penyeleksian dokumen-dokumen pegawai pada masing-masing jabatan. Berikut

ini adalah flowchart dokumen dari proses kenaikan jabatan yang berjalan.

4.2.3.1 Flowchart Sistem Berjalan

Alur sistem berjalan diawali dengan General Manager menyiapkan

persyaratan sesuai jabatan yang tersedia. Kemudian GM memilih pegawai yang

berkualitas sesuai jabatan yang tersedia untuk naik jabatan berdasarkan

persyaratan atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah memilih

beberapa pegawai, lalu menentukan satu diantara pegawai-pegawai tersebut yang

akan menduduki posisi yang tersedia.

Setelah ditentukan satu pegawai yang akan menduduki posisi yang tersedia,

maka dibuatlah laporan pegawai yang berhak naik jabatan. Laporan tersebut

dibuat menjadi 2 rangkap, laporan yang satu disimpan kedalam arsip dan laporan

yang lainnya diberikan kepada direktur sebagai laporan hasil proses kenaikan

jabatan.

Page 96: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

79

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Berjalan

General Manager Direktur

Page 97: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

80

4.2.3.2 Flowchart Sistem Usulan

Dari hasil analisa flowchart sistem berjalan yang masih manual, maka

dibuatlah sistem usulan yang dapat membantu dalam menentukan pegawai yang

akan naik jabatan agar lebih efektif dan memudahkan GM dalam menentukan

kenaikan jabatan pegawai.

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Usulan

General Manager

S ta r t

m e m ilihp e g aw a i

m e m ilihja b a ta n

ya n g d iis i

m e n g h itu n gG a p

M e m b e rib o b o t G a p

P ro filk a ry a w a n

P ro filja b a ta n

m e n g h itu n g c o red a n s ec o n d ary

fa c to r

N ila i h a s ilp e rh itu n g an

p e g a w a i

ja b a ta n

p ro filja b a ta n

p ro filk a ry a w a n

m e n g h itu n gra n k in g

E n d

h a s il

b o b o t

Page 98: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

81

Pada awal proses, user memilih pegawai yang terdapat pada tabel

pegawai yang akan dilakukan perbandingan, setelah itu user menentukan jabatan

yang akan ditempati. Setelah user memilih pegawai dan jabatan, maka akan

ditampilkan profil jabatan dan profil pegawai. Profil jabatan memperlihatkan

bobot nilai jabatan yang telah ditentukan, begitu juga dengan profil pegawai

memperlihatkan nilai para pegawai untuk setiap kriteria yang ditentukan. Setelah

profil pegawai dan profil jabatan diperlihatkan, maka proses selanjutnya adalah

perhitungan selisih atau Gap, lalu proses pembobotan Gap, nilai bobot Gap sudah

tersedia dalam tabel bobot. Selanjutnya perhitungan core factor dan secondary

factor, dan perhitungan ranking. Proses perhitungan tersebut dilakukan untuk

menentukan pegawai yang terbaik, hasil tersebut lalu disimpan kedalam tabel

hasil. Setelah proses perhitungan tersebut selesai dilakukan, maka akan terlihat

persentase hasil perhitungan.

Page 99: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

82

4.2.3.3 Flowchart Pencocokan Profil

menghitung Gap

Memberi bobotGap

menghitung coredan secondary

factor

profil jabatan profil pegawai

menghitung nilaitotal

End

bobot

start

menghitungranking

pegawai

Gambar 4.3 Flowchart Profile Matching

Proses pertama yaitu menghitung Gap yaitu selisih antara nilai pegawai

dengan nilai jabatan yang didapat dari tabel profil pegawai dan profil jabatan.

Selanjutnya ialah pemberian bobot Gap yang didapat dari tabel bobot. Lalu

Page 100: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

83

menghitung core dan secondary factor. Proses berikutnya ialah menghitung nilai

total lalu menghitung rangking pegawai yang telah dipilih. Pegawai yang

mempunyai nilai tertinggi maka berhak untuk naik jabatan. Data tersebut

tersimpan dalam tabel pegawai.

4.2.3.4 FlowchartProgram

Gambar 4.4 Flowchart Program

Page 101: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

84

4.2.3.5 Pseudocode

Bentuk struktur pseudocode adalah sebagai berikut:

Nama modul : Rekruitmen

Mulai

{program rekrutmen}

pilih nama jabatan

GET id_ jabatan

pilih pegawai

GET id_pegawai

Proses

{program menghitung selisih}

GET profil_pegawai

GET profil_jabatan

selisih sama dengan (profil_pegawai -

profil_jabatan)

IF GET proses THEN

Memberi bobot hasil selisih

ELSE

Keluar

Page 102: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

85

{program menghitung pembobotan}

GET selisih

beri bobot selisih dari bobot_nilai

IF GET proses THEN

Memberi bobot hasil selisih

ELSE

Keluar

{ program menghitung core factor}

pilih bobot selisih yang inti

core factor sama dengan (jumlah nilai yang dipilih

/ jumlah item yang dipilih)

{ program menghitung secondary factor}

pilih bobot selisih sekunder

secondary factor sama dengan (jumlah nilai yang

dipilih / jumlah item yang dipilih)

{program menghitung nilai total}

ambil hasil core factor dan secondary factor

nilai total sama dengan (60% * hasil core factor) +

(40% * secondary factor)

IF GET hasil akhir THEN

penentuan ranking

Page 103: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

86

ELSE

Keluar

{program menghitung penentuan ranking}

GET nilai total

ranking sama dengan (20% * aspek1) + (30% * aspek2)

+ (50% *aspek3)

IF GET print THEN

Print hasil akhir

ELSE

Keluar

Selesai

4.2.4 Mensortir Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini akan dianalisa alternatif sistem yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah kenaikan jabatan dengan melakukan perbandingan sistem

yang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Langkah pertama yang dilakukan ialah menganalisa kondisi atau proses

jalannya sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan. Selanjutnya

membuat alternatif-alternatif yang ditetapkan secara baik dan bijaksana untuk

menyelesaikan permasalahan mengenai kenaikan jabatan. Pilihan alternatif

tersebut dikelompokkan ke dalam input, processing, dan output.

Page 104: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

87

4.2.4.4 Input

Alternatif input digunakan untuk menentukan sistem mana yang terbaik

untuk diterapkan dalam memasukkan transakasi dan kecepatan proses transakasi.

4.2.4.5 Processing

Alternatif processing digunakan untuk menentukan sistem processing

mana yang baik untuk diterapkan, agar tidak terjadi subyektifitas.

Sistem yang Berjalan Sistem yang Diusulkan

Sistem yang berjalan masih terdapat

kesulitan dalam menentukan

pegawai masing-masing divisi yang

akan naik jabatan dan dalam

menentukan kriteria untuk semua

jabatan

Data pegawai yang diinginkan untuk

masing-masing divisi dapat langsung

dilihat dalam sistem. Kriteria untuk semua

jabatan dan nilai bobot setiap pegawai

sudah tersedia.

Sistem yang Berjalan Sistem yang Diusulkan

Tidak adanya suatu sistem

perhitungan yang tepat terhadap

masing-masing pegawai yang akan

naik jabatan, sehingga proses

kenaikan jabatan membutuhkan

waktu yang lama dan tidak efektif.

Tersedianya proses perhitungan dengan

menggunakan model pencocokan profil

melalui perhitungan Gap dalam

menentukan pegawai yang akan menaiki

jabatan tertentu dan juga proses kenaikan

jabatan tidak akan membutuhkan banyak

waktu, karena hasil akhirnya akan

langsung ditampilkan.

Page 105: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

88

4.2.4.6 Output

Alternatif output digunakan untuk menentukan output mana yang baik

untuk diterapkan, agar tidak terjadi subyektifitas dalam pengambilan keputusan.

4.2.5 Memilih Sistem yang baik

Setelah membuat alternatif-alternatif untuk mensortir kebutuhan sistem,

maka selanjutnya dilakukan pemilihan sistem yang baik. Sejumlah alternatif yang

telah dibuat perlu untuk dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu

sistem yang terbaik.

4.2.5.4 Sistem yang berjalan

Alternatif-alternatif sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Sistem yang Berjalan Sistem yang Diusulkan

Laporan hasil kenaikan jabatan

yang ada masih berbentuk dokumen

sehingga dapat mudah rusak dan

hilang.

Didalam sistem terdapat cetak laporan

terhadap hasil yang sudah diproses dan

dapat tersimpan dalam database.

Kelebihan Kekurangan

Tidak membutuhkan biaya yang

besar karena hanya menggunakan

dokumen-dokumen kertas saja.

User mengalami kesulitan dalam

menetukan pegawai yang akan naik

jabatan.

Membutuhkan waktu yang lama dalam

menentukan pegawai yang akan naik

Page 106: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

89

4.2.5.5 Sistem yang diusulkan

Alternatif-alternatif sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

jabatan.

Terjadinya suatu subyektifitas dalam

menentukan pegawai yang akan naik

jabatan karena belum adanya kriteria

khusus dan pembobotan nilai yang

diberikan dalam menentukan pegawai

yang akan naik jabatan.

Masih belum memenuhi fungsi-fungsi

untuk kenaikan jabatan yang diinginkan.

Laporan hasil proses kenaikan jabatan

mudah rusak dan hilang karena masih

tersimpan dalam bentuk arsip dokumen

kertas.

Kelebihan Kekurangan

Sudah memenuhi fungsi-fungsi yang

diinginkan user untuk proses

kenaikan jabatan

Adanya suatu metode perancangan

model yaitu metode pencocokan

User membutuhkan waktu yang lama

dalam pemakaian sistem kenaikan jabatan

yang dibuat.

Page 107: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

90

4.2.6 Perancangan

Setelah tahap analisis selesai, maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan

adalah tahap perancangan sistem. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai

perancangan sistem yang akan dibangun.

profil dengan perhitungan Gap yang

dapat membantu dalam melakukan

perhitungan untuk penentuan

pegawai yang akan naik jabatan,

sehingga tidak akan terjadi

subyektifitas.

Proses yang terjadi tidak akan

membutuhkan banyak waktu karena

sudah adanya sistem yang

membantu untuk proses kenaikan

jabatan.

Laporan hasil proses kenaikan

jabatan tersimpan secara aman dan

teratur dalam database, sehingga

tidak akan mudah rusak dan hilang.

Page 108: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

91

4.2.6.4 Pencocokan Profil

4.2.6.1.1 Pemetaan Gap Kompetensi

Gap yang dimaksud disini adalah perbedaan antara profil jabatan dan

profil pegawai atau bisa ditunjukkan dengan rumus dibawah ini:

Berikut contoh perhitungan Gap untuk masing-masing aspek:

1. Kapasitas Intelektual

Pada aspek ini, dilakukan proses perhitungan Gap antara profil pegawai

dan profil jabatan untuk masing-masing faktor penilaian. Perhitungan bisa

dilihat dibawah ini.

Tabel 4.2 Nilai Pegawai

Tabel 4.3 Bobot Nilai Jabatan

No Id pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

1 0010 3 2 4 2 2 3 2 3 4 3

2 0017 3 4 3 3 2 2 4 2 4 4

3 0020 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4

4 0022 3 4 3 3 4 5 2 5 4 3

5 0032 3 4 4 2 2 4 3 3 3 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

Profil Jabatan 4 4 3 3 5 4 4 5 3 4

Gap = Profil Pegawai – Profil Jabatan

Page 109: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

92

Tabel 4.4 Hasil Gap Kapasitas Intelektual

Keterangan:

1 : Common Sense

2 : Verbalisasi Ide

3 : Sistematika Berfikir

4 : Penalaran dan solusi Real

5 : Konsentrasi

6 : Logika Praktis

7 : Fleksibilitas Berfikir

8 : Imajinasi Kreatif

9 : Antisipasi

10 : Potensi Kecerdasan

No Id pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

1 0010 -1 -2 1 -1 -3 -1 -2 -2 1 -1

2 0017 -1 0 0 0 -3 -2 0 -3 1 0

3 0020 0 1 1 0 0 0 -1 -1 2 0

4 0022 -1 0 0 0 -1 1 -2 0 1 -1

5 0032 -1 0 1 -1 -2 0 -1 -1 0 -2

Page 110: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

93

2. Sikap Kerja

Tabel 4.5 Nilai Pegawai

Tabel 4.6 Bobot Nilai Jabatan

Tabel 4.7 Hasil Gap Sikap kerja

No Id pegawai EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

1 0010 2 3 4 2 1 1

2 0017 3 2 3 4 3 2

3 0020 4 5 4 4 5 3

4 0022 4 3 4 3 5 3

5 0032 2 3 3 3 2 2

EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

Profil Jabatan 3 4 3 2 5 4

No Id pegawai EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

1 0010 -1 -1 1 0 -4 -3

2 0017 0 -2 0 2 -2 -2

3 0020 1 1 1 2 0 -1

4 0022 1 -1 1 1 0 -1

5 0032 -1 -1 0 1 -3 -2

Page 111: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

94

Keterangan:

EP_2 : Energi Psikis

KT_2 : Ketelitian dan Tanggung Jawab

KH_2 : Kehati-hatian

PP_2 : Pengendalian Perasaan

DB_2 : Dorongan Berprestasi

VP_2 : Vitalitas dan Perencanaan

3. Perilaku

Tabel 4.8 Nilai Pegawai

Tabel 4.9 Bobot Nilai Jabatan

No Id pegawai D_3 I_3 S_3 C_3

1 0010 3 3 4 3

2 0017 3 3 4 3

3 0020 5 5 5 2

4 0022 3 3 4 2

5 0032 4 3 4 5

D_3 I_3 S_3 C_3

Profil Jabatan 4 5 3 3

Page 112: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

95

Tabel 4.10 Hasil Gap Perilaku

Keterangan:

D_3 : Dominance (Kekuasaan)

I_3 : Influences (Pengaruh)

S_3 : Steadiness (Keteguhan Hati)

C_3 : Compliance (Pemenuhan)

4.2.6.1.2 Pembobotan

Setelah diperoleh Gap pada masing-masing pegawai, setiap profil pegawai

diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai Gap. Seperti yang terlihat pada

tabel 4.10.

Tabel 4.11 Bobot Nilai Gap

No Id pegawai D_3 I_3 S_3 C_3

1 0010 -1 -2 1 0

2 0017 -1 -2 1 0

3 0020 1 0 2 -1

4 0022 -1 -2 1 -1

5 0032 0 -2 1 2

No Selisih Bobot Nilai Keterangan

1 0 5 Tidak ada selisih (Kompetensi sesuai dengan

yang dibutuhkan)

2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1

tingkat/level

3 -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat

Page 113: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

96

Sumber : Kusrini,2007

Dengan demikian, setiap pegawai akan memiliki bobot nilai seperti dibawah ini.

1. Kapasitas Intelektual

Tabel 4.12 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1

Tabel 4.13 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2

Tabel 4.14 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3

/level

4 2 3,5 Kompetisi individu kelebihan 2 tingkat/level

5 -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat

/level

6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3

tingkat/level

7 -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat

/level

8 4 1,5 Kompetisi individu kelebihan 4 tingkat/level

9 -4 1 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat

/level

No Sub_Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

1 0010 4 3 4,5 4 2 4 3 3 4,5 4

No Sub_Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

2 0017 4 5 5 5 2 3 5 2 4,5 4

No Sub_Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

3 0020 5 4,5 4,5 5 5 5 4 4 3,5 5

Page 114: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

97

Tabel 4.15 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 4

Tabel 4.16 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5

2. Sikap Kerja

Tabel 4.17 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1

Tabel 4.18 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2

Tabel 4.19 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3

No Sub_Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

4 0022 4 5 5 5 4 4,5 3 5 4,5 4

No Sub_Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ

5 0032 4 5 4,5 4 3 5 4 4 5 3

No Sub_Aspek EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

1 0010 4 4 4,5 5 1 2

No Sub_Aspek EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

2 0017 5 3 5 3,5 3 3

No Sub_Aspek EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

3 0020 4,5 4,5 4,5 3,5 5 4

Page 115: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

98

Tabel 4.20 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 4

Tabel 4.21 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5

3. Perilaku

Tabel 4.22 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 1

Tabel 4.23 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 2

Tabel 4.24 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 3

No Sub_Aspek EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

4 0022 4,5 4 4,5 4,5 5 4

No Sub_Aspek EP_2 KT_2 KH_2 PP_2 DB_2 VP_2

5 0032 4 4 5 4,5 2 3

No Sub_Aspek D_3 I_3 S_3 C_3

1 0010 4 3 4,5 5

No Sub_Aspek D_3 I_3 S_3 C_3

2 0017 4 3 4,5 5

No Sub_Aspek D_3 I_3 S_3 C_3

3 0020 4,5 3 4,5 4

Page 116: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

99

Tabel 4.25 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 4

Tabel 4.26 Hasil Pemetaan Gap Kompetensi Pegawai 5

4.2.6.1.3 Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor

Setelah menentukan bobot nilai Gap untuk ketiga aspek, yaitu aspek

kapasitas intelektual, sikap kerja, dan perilaku dengan cara yang sama, maka

setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok Core Factor dan Secondary

Factor.

Perhitungan Core Factor ditunjukkan dengan rumus dibawah ini:

∑ NC (i,s,p)

∑ IC

NCF : Nilai rata-rata core factor

NC (i,s,p) : Jumlah total nilai core factor (intelektual, sikap kerja, perilaku)

IC : Jumlah item core factor

No Sub_Aspek D_3 I_3 S_3 C_3

4 0022 4 3 4,5 4

No Sub_Aspek D_3 I_3 S_3 C_3

5 0032 5 3 4,5 3,5

NCF =

Page 117: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

100

Sementara itu, perhitungan Secondary Factor ditunjukkan dengan rumus

dibawah ini:

∑ NS (i,s,p)

∑ IS

NSF : Nilai rata-rata secondary factor

NS (i,s,p) : Jumlah total nilai secondary factor (intelektual, sikap kerja,

perilaku)

IS : Jumlah item secondary factor

1. Kapasitas Intelektual

a. Pegawai 1

NCF = = = 3

NSF = = = 4,2

b. Pegawai 2

NCF = = = 3,6

NSF = = = 4,3

NSF =

4 + 3 + 2 + 3 + 3

5

15

5

4,5 + 4 + 4 + 4,5 + 4

5

21

5

4 + 5 + 2 + 5 + 2

5

18

5

5 + 5 + 3 + 4,5 + 4

5

21,5

5

Page 118: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

101

5 + 4,5 + 5 + 4 + 4

5

4,5 + 5 + 5 + 3,5 + 5

5

4 + 5 + 4 + 3 + 5

5

5 + 5 + 4,5 + 4,5 + 4

5

4 + 5 + 3 + 4 + 4

5

4,5 + 4 + 5 + 5 + 3

5

4 + 1 + 2

3

c. Pegawai 3

NCF = = = 4,5

NSF = = = 4,6

d. Pegawai 4

NCF = = = 4,2

NSF = = = 4,6

e. Pegawai 5

NCF = = = 4

NSF = = = 4,3

2. Sikap Kerja

a. Pegawai 1

NCF = = = 2,3

22,5

5

23

5

21

5

23

5

20

5

21,5

5

7

3

Page 119: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

102

3 + 3 + 3

3

5 + 5 + 3,5

3

4,5 + 5 + 4

3

4,5 + 4,5 + 3,5

3

4 + 5 + 4

3

4,5 + 4,5 + 4,5

3

NSF = = = 4,5

b. Pegawai 2

NCF = = = 3

NSF = = = 4,5

c. Pegawai 3

NCF = = = 4,5

NSF = = = 4,2

d. Pegawai 4

NCF = = = 4,3

NSF = = = 4,5

4 + 4,5 + 5

3

13,5

3

9

3

13,5

3

13,5

3

12,5

3

12,5

3

13,5

3

Page 120: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

103

4 + 2 + 3

3

4 + 5 + 4,5

3

4 + 3

2

4,5 + 5

2

4 + 3

2

4,5 + 5

2

4,5 + 3

2

e. Pegawai 5

NCF = = = 3

NSF = = = 4,5

3. Perilaku

a. Pegawai 1

NCF = = = 3,5

NSF = = = 4,75

b. Pegawai 2

NCF = = = 3,5

NSF = = = 4,75

c. Pegawai 3

NCF = = = 3,75

9

3

13,5

3

7

2

9

2

7

2

9,5

2

7,5

2

Page 121: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

104

4,5 + 4

2

4 + 3

2

4,5 + 4

2

5 + 3

2

4,5 + 3,5

2

NSF = = = 4,25

d. Pegawai 4

NCF = = = 3,5

NSF = = = 4,25

e. Pegawai 5

NCF = = = 4

NSF = = = 4,5

4.2.6.1.4 Perhitungan Nilai Total

Dari hasil setiap perhitungan setiap aspek, berikutnya dihitung nilai total

berdasarkan persentase dari core & secondary factor yang diperkirakan

berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil.

8,5

2

7

2

8,5

2

8

2

9

2

(x)%NCF(i,s,p) + (x)%NSF(i,s,p) = N(i,s,p)

Page 122: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

105

1. Kapasitas Intelektual

a. Pegawai 1

Ni = (60% x 3) + (40% x 4,2) = 3,48

b. Pegawai 2

Ni = (60% x 3,6) + (40% x 4,3) = 3,88

c. Pegawai 3

Ni = (60% x 4,5) + (40% x 4,6) = 4,54

d. Pegawai 4

Ni = (60% x 4,2) + (40% x 4,6) = 4,36

e. Pegawai 5

Ni = (60% x 4) + (40% x 4,3) = 4,12

2. Sikap Kerja

a. Pegawai 1

Ns = (60% x 2,3) + (40% x 4,5) = 3,18

b. Pegawai 2

Ns = (60% x 3) + (40% x 4,5) = 3,6

Page 123: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

106

c. Pegawai 3

Ns = (60% x 4,5) + (40% x 4,2) = 4,38

d. Pegawai 4

Ns = (60% x 4,3) + (40% x 4,5) = 4,38

e. Pegawai 5

Ns = (60% x 3) + (40% x 4,5) = 3,6

3. Perilaku

a. Pegawai 1

Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 4

b. Pegawai 2

Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 4

c. Pegawai 3

Np = (60% x 3,75) + (40% x 4,25) = 3.95

d. Pegawai 4

Np = (60% x 3,5) + (40% x 4,75) = 3,95

Page 124: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

107

e. Pegawai 5

Np = (60% x 4) + (40% x 4,5) = 4,2

4.2.6.1.4 Perhitungan Penentuan Ranking

Hasil akhir dari pencocokan profil adalah ranking dari kandidat yang

diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada

hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut bisa ditunjukkan dengan rumus di

bawah ini:

1. Kapasitas Intelektual

a. Pegawai 1

Ranking = (45% x 3,48) + (30% x 3,18) + (25% x 4)

Ranking = 1,566 + 0,954 + 1

Ranking = 3,52

b. Pegawai 2

Ranking = (45% x 3,88) + (30% x 3,6) + (25% x 4)

Ranking = 1,746 + 1,08 + 1

Ranking = 3,826

Ranking = (%)Ni + (%)Ns + (%)Np

Page 125: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

108

c. Pegawai 3

Ranking = (45% x 4,54) + (30% x 4,38) + (25% x 3,95)

Ranking = 2,043 + 1,314 + 0,9875

Ranking = 4,3445

d. Pegawai 4

Ranking = (45% x 4,36) + (30% x 4,38) + (25% x 3,95)

Ranking = 1,962 + 1,314 + 0,9875

Ranking = 4,2635

e. Pegawai 4

Ranking = (45% x 4,12) + (30% x 3,6) + (25% x 4,5)

Ranking = 1,854 + 1,08 + 1,125

Ranking = 4,059

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Ranking

No Id Pegawai Hasil Akhir

1 0010 3,52

2 0017 3,826

3 0020 4,3445

4 0022 4,2635

5 0032 4,059

Page 126: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

109

Dari hasil ranking yang telah dihitung, maka yang mempunyai kesempatan untuk

naik jabatan adalah pegawai dengan:

Id : 0020

Nilai : 4,3445

4.2.6.5 Rancangan Spesifikasi Sistem Pendukung Keputusan

4.2.6.5.1 Context Diagram

Gambar 4.5 Context Diagram SPK Untuk Kenaikan Jabatan

Penjelasan Context Diagram:

Gambar 4.4 menggambarkan proses aliran data secara umum, yaitu input

diantaranya ialah memasukkan username, password, memilih pegawai, memilih

pegawai dan perhitungan, serta edit nilai jabatan dan pegawai. Proses input berupa

nilai para pegawai dilakukan oleh pihak bagian HRD. Setelah input, lalu masuk ke

proses kegiatan (sistem) SPK untuk kenaikan jabatan. Setelah diolah dalam sistem,

Page 127: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

110

maka didapatlah suatu output yaitu otentifikasi login dan laporan hasil dari

perhitungan yang telah dilakukan.

4.2.4.1.1 Diagram Nol/Zero

Gambar 4.6 Diagram Nol/Zero SPK Untuk Kenaikan Jabatan

Page 128: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

111

Penjelasan Diagram Nol/Zero:

General manager harus melakukan login terlebih dahulu dengan

memasukkan username dan password yang sesuai dengan tipe user. Setelah

melalui proses otentifikasi login maka general manager dapat melakukan

kegiatan dalam sistem pendukung keputusan untuk kenaikan jabatan. Kegiatan

selanjutnya ialah, general menager dapat memilih jabatan yang akan ditempati.

Setelah memilih jabatan, maka general manager memilih pegawai yang akan

dibandingkan untuk menduduki jabatan yang tersedia. Data-data pegawai yang

tersimpan dalam data store pegawai dapat ditampilkan dalam sistem. Setelah

kriteria dan pegawai sudah dipilih, maka Setelah itu, proses selanjutnya ialah

perhitungan pencocokan variabel profil. Bagian HRD meng-input nilai para

pegawai, nilai tersebut nantinya akan dipakai untuk perhitungan pencocokan

profil. General menager dapat melakukan edit nilai jabatan sesuai kebutuhan nilai

untuk masing-masing jabatan yang tersedia, nilai yang telah diedit tersebut

kemudian tersimpan dalam data store profil_jabatan dan hasil tersebut digunakan

untuk perhitungan pencocokan profil. Pada proses pencocokan profil, data-data

yang digunakan diambil dari data store profil_jabatan, profil_pegawai, dan bobot.

Proses terakhir ialah pembuatan laporan hasil perhitungan yang dapat dilihat oleh

GM.

Page 129: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

112

4.2.4.1.2 Diagram Rinci Proses 6.0

6.2Pembobotan

nilai Gap

6.3Perhitungan

nilai_total

6.5Perhitunganpenentuan

ranking

Nilai_hasil_bobot

profil_jabatan

profil_pegawaiNilai_para_pegawai

Nilai_ jabatan

6.4Core

factor&secondary factor

Nilai_total

Hasil Core&secondary factor

6.1Perhitunganselisih (Gap)

nilai

Hasil_selisih

bobotBobot_Gap

General Manager Analisis gap sistem

7.0Pembuatan

LaporanLaporan_hasil_akhir

Gambar 4.7 Diagram Rinci Proses 6.0

Penjelasan Diagram Rinci Proses 5.0:

Proses ini merupakan turunan dari proses 5.0 yaitu pencocokan variabel

profil. Proses pertama adalah perhitungan Gap/selisih, nilai yang akan dihitung

diambil dalam data store profil_pegawai & profil_jabatan, selanjutnya

pembobotan nilai hasil dari perthitungan Gap/selisih didapat dari tabel bobot.

Page 130: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

113

Nilai yang sudah terbobot akan dilakukan perhitungan nilai total. Nilai total

tersebut akan diproses kedalam core factor & secondary factor. Setelah

mendapatkan nilai core factor & secondary factor, maka nilai tersebut akan

diproses untuk perhitungan penentuan ranking. Hasil akhir ranking tersebut

tersimpan dalam database pada tabel hasil untuk selanjutnya membuat laporan

pada proses 7.0.

4.2.6.2.3 Kamus Data

pegawai =

jabatan =

unit_kerja =

user =

profil_karyawan =

id_pegawai + nama + jenis_kelamin + tempat_lahir + tanggal_lahir +

kewarganegaraan + status + alamat +pend_terakhir +thn_masuk + jabatan

id_jabatan + id_pegawai +id_uker + nama_jabatan

id_uker + nama_uker

id_user + username + password

id_profil_karyawan + id_pegawai + pk1_1 + pk1_2 + pk1_3 +

pk1_4 + pk1_5 + pk1_6 + pk1_7 + pk1_8 + pk1_9 + pk1_10 +

pk2_1 + pk2_2 pk2_3 + pk2_4 + pk2_5 + pk2_6 + pk3_1 +

pk3_2 + pk3_2 + pk3_3 + pk3_4

Page 131: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

114

profil_jabatan =

bobot =

4.2.1.1 Perancangan Files

Perancangan file masuk dalam bagian perancangan basisdata yang diawali

dengan merancang diagram antar entitas (ERD), transformasi ERD ke LRS, dan

analisa data.

4.2.6.3.1 Perancangan ERD

Tujuan perancangan ERD adalah untuk menunjukan objek-objek (entitas)

apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah database dan bagaimana hubungan

yang terjadi di antara objek tersebut. Berikut hasil perancangan ERD:

id_profil_jabatan + id_jabatan + pj1_1 + pj1_2 + pj1_3 + pj1_4 + pj1_5

+ pj1_6 + pj1_7 + pj1_8 + pj1_9 + pj1_10 + pj2_1 + pj2_2 pj2_3 +

pj2_4 + pj2_5 + pj2_6 + pj3_1 + pj3_2 + pj3_2 + pj3_3 + pj3_4

selisih + bobot nilai

Page 132: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

115

miliki2

id_jabatanId_pegawaiId_ukernama_jabatan

unit_kerja

Id_profil_karyawan

Id_pegawai

pk1_1

pk1_2

pk1_3

pk1_4

pk1_5

pk1_6

pk1_7

pk1_8

pk1_9

pk1_10

pk2_1

pk2_2

pk2_3

pk2_4

pk2_5

pk2_6

pk3_1

pk3_2

pk3_3

pk3_4

Id _profil_jabatan

Id_jabatan

pj1_1

pj1_2

pj1_3

pj1_4

pj1_5

pj1_6

pj1_7

pj1_8

pj1_9

pj1_10

pj2_1

pj2_2

pj2_3

pj2_4

pj2_5

pj2_6

pj3_1

pj3_2

pj3_3

pj3_4

Pegawai

profil_karyawan

miliki3

M

M

Id _pegawai

nama

jenis_kelamin

tempat _lahir

tanggal_lahir

kewarganegaraan

status

alamat

pend_terakhir

thn_masuk

jabatan

jabatan

profil_jabatan

miliki4

1

M

1

1 M

1

id_ukerNama_uker

miliki1

Gambar 4.8 ERD (Entity Relationship Diagram)

Page 133: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

116

4.2.6.3.2 Transformasi ERD ke Logical Record Structure (LRS)

Hasil tranformasi ERD ke LRS sebagai berikut.

Gambar 4.9 Tranformasi ERD ke LRS

Page 134: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

117

4.2.6.3.3 Normalisasi

Normalisasi digunakan untuk membantu mengidentifikasi relasi-ralasi. Normalisasi bertujuan mengkonversi relasi menjadi

bentuk normal yang lebih tinggi sehingga dapat menghindari redudansi data. Langkah-langkah pembentukan normalisasi adalah:

Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

id_jabatan nama_jabatan id_pegawai nama_pegawai jenis_kelamin tempat_lahir tanggal_lahir ...

J1011 Staff HRD K7007 Yulie Miranda perempuan jakarta 1977-12-20

K7008 Sulistyo Laki-laki semarang 1990-03-11

... kewarganegaraan status alamat pend_terakhir thn_masuk id_uker nama_uker

Indonesia Menikah Jl. Merpati Putih Jak-Tim S1 2000 UK102 HRD

Indonesia Menikah Jl. Reformasi 89 PondokAren-Tangerang

S1 2004

Page 135: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

118

Tabel diatas dalam bentuk tidak normal (Unnormalized), yaitu terdapat multiple value pada beberapa atributnya.

Bentuk normal pertama (1 st NF)

id_jabatan nama_jabatan id_pegawai nama_pegawai jenis_kelamin tempat_lahir tanggal_lahir ...

J1011 Staff HRD K7007 Yulie Miranda perempuan jakarta 1977-12-20

J1011 Staff HRD K7008 Sulistyo Laki-laki semarang 1990-03-11

id_profil_karyawan pk1_1 pk1_2 pk1_3 pk1_4 pk1_5 pk1_6 pk1_7 pk1_8 pk1_9 pk1_10 pk2_1 ...

K7007 2 2 3 4 5 3 2 2 1 3 4 5

K7008 4 3 2 2 4 5 3 4 5 3 1

... pk2_3 pk2_4 pk2_5 pk3_6 pk3_1 pk3_2 pk3_3 pk3_4

3 2 4 3 2 2 1 4

4 3 2 4 3 2 1

Page 136: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

119

Pada betuk normal ke satu (1st NF) sudah tidak ada elemen yang berulang.

... kewarganegaraan status alamat pend_terakhir thn_masuk id_uker nama_uker

Indonesia Menikah Jl. Merpati Putih Jak-Tim S1 2000 UK102 HRD

Indonesia Menikah Jl. Reformasi 89 PondokAren-Tangerang

S1 2004 UK102 HRD

id_profil_karyawan pk1_1 pk1_2 pk1_3 pk1_4 pk1_5 pk1_6 pk1_7 pk1_8 pk1_9 pk1_10 pk2_1 pk2_2 ...

K7007 2 2 3 4 5 3 2 2 1 3 4 5

K7008 4 3 2 2 4 5 3 2 4 5 3 1

... pk2_3 pk2_4 pk2_5 pk3_6 pk3_1 pk3_2 pk3_3 pk3_43 2 4 3 2 2 1 4

3 4 3 2 4 3 2 1

Page 137: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

120

Bentuk normal kedua (2sd NF)

Pada tahapan ini data-data dikelompokan menjadi beberapa entity, penggambaran entity-

entity tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

pegawai

*Id_pegawai

nama

jenis_kelamin

tempat_lahir

tanggal_lahir

kewarganegaraan

status

alamat

pend_terakhir

thn_masuk

jabatan

jabatan

*id_jabatan**Id_pegawai**Id_ukernama_jabatan

unit_kerja

*Id_ukernama_uker

profil_karyawan

*Id_profil_karyawan

**Id_pegawai

pk1_1

pk1_2

pk1_3

pk1_4

pk1_5

pk1_6

pk1_7

pk1_8

pk1_9

pk1_10

pk2_1

pk2_2

pk2_3

pk2_4

pk2_5

pk2_6

pk3_1

pk3_2

pj3_3

pj3_4

profil_jabatan

*Id_profil_jabatan

**Id_jabatan

pj1_1

pj1_2

pj1_3

pj1_4

pj1_5

pj1_6

pj1_7

pj1_8

pj1_9

pj1_10

pj2_1

pj2_2

pj2_3

pj2_4

pj2_5

pj2_6

pj3_1

pj2_2

pj1_3

pj1_4

Relasi di atas sudah 2NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, karena setiap atribut

yang bukan kunci (non-key) memiliki ketergantungan secara fungsional

sepenuhnya (fully functional depedency ) pada primary key

Page 138: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

121

4.2.6.3.3.2 Spesifikasi Database

Spesifikasi database yang sudah dinormalisasi mendapatkan data sebagai

berikut.

Nama Tabel : pegawai

Primery Key : id_pegawai

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan data seluruh

anggota.

Tabel 4.28 Tabel Pegawai

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_pegawai int(5) No id_pegawai

bersifatauto_increment

nama varchar(100) latin1_swedish_ci No Nama pegawai

jenis_kelamin varchar(10) latin1_swedish_ci No Jenis kelaminpegawai

tempat_lahir varchar(50) latin1_swedish_ci No Tempat lahirpegawai

tanggal_lahir date latin1_swedish_ci No Tanggal lahirpegawai

kewarganegaraan Varchar(50) latin1_swedish_ci No Kewarganegaraanpegawai

status varchar(20) latin1_swedish_ci No Status pegawai

alamat varchar(255) latin1_swedish_ci No Alamat lengkappegawai

Page 139: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

122

pend_terakhir varchar(10) latin1_swedish_ci No Pendidikanterkhir pegawai

Thn_masuk date latin1_swedish_ci No Tahu masukpegawai keperusahaan

jabatan varchar(30) latin1_swedish_ci No Jabatan pegawaisaat ini

Nama Tabel : jabatan

Primery Key : id_jabatan

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan data seluruh

jabatan.

Tabel 4.29 Tabel Jabatan

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_jabatan int(5) No Id_jabatanbersifatauto_increment

Id_pegawai varchar(10) latin1_swedish_ci

No Id_pegawai

Id_uker varchar(10) latin1_swedish_ci

No Id_uker

Nama_jabatan text latin1_swedish_ci

No Nama jabatan

Page 140: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

123

Nama Tabel : unit_kerja

Primery Key : id_uker

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan data seluruh unit

kerja.

Tabel 4.30 Tabel unit_kerja

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_uker int(5) No Id jabatan bersifatauto_increment

nama_uker varchar(50) latin1_swedish_ci No Nama unit kerja

Nama Tabel : user

Primery Key : id_user

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan data user.

Tabel 4.31 Tabel user

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_user int(5) No id_user bersifatauto_increment

username varchar(10) latin1_swedish_ci No Username userauto_increment

password varchar(50) latin1_swedish_ci No Password user

Page 141: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

124

Nama Tabel : profil_karyawan

Primery Key : id_profil_karyawan

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan semua profil

karyawan.

Tabel 4.32 Tabel profil_karyawan

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_profil_karyawan int(5) No id_profil_karyawan

bersifatauto_increment

id_pegawai int(5) latin1_swedish_ci No Id pegawai

pk1_1 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 1

pk1_2 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 2

pk1_3 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 3

pk1_4 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 4

pk1_5 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 5

pk1_6 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 6

pk1_7 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 7

pk1_8 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 8

Page 142: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

125

pk1_9 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 9

pk1_10 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 10

pk2_1 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 1

pk2_2 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 2

pk2_3 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 3

pk2_4 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 4

pk2_5 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 5

pk2_6 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 6

pk3_1 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 1

pk3_2 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 2

pk3_3 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 3

pk3_4 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 4

Nama Tabel : profil_jabatan

Primery Key : id_profil_jabatan

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan semua profil

jabatan.

Page 143: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

126

Tabel 4.33 Tabel profil_jabatan

Field Type Collation Null Default Keterangan

id_profil_jabatan int(5) No id_profil_jabatan

bersifatauto_increment

id_jabatan int(5) latin1_swedish_ci No Id jabatan

pj1_1 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 1

pj1_2 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 2

pj1_3 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 3

pj1_4 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 4

pj1_5 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 5

pj1_6 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 6

pj1_7 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 7

pj1_8 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 8

pj1_9 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 9

pj1_10 int(5) latin1_swedish_ci No Kapasitasintelektual 10

pj2_1 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 1

pj2_2 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 2

pj2_3 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 3

Page 144: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

127

pj2_4 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 4

pj2_5 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 5

pj2_6 int(5) latin1_swedish_ci No Sikap kerja 6

pj3_1 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 1

pj3_2 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 2

pj3_3 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 3

pj3_4 int(5) latin1_swedish_ci No Perilaku 4

Nama Tabel : bobot

Primery Key : -

Fungsi Tabel : Tabel master yang digunakan untuk menjelaskan bobot

perhitungan.

Tabel 4.34 Tabel bobot

Field Type Collation Null Default Keterangan

selisih float No Id jabatanbersifatauto_increment

bobot_nilai float latin1_swedish_ci No Nama unit kerja

Page 145: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

128

4.2.1.2 State Transition Diagram (STD)

4.2.1.2.1 Rancangan Modul Menu Utama

Rancangan modul Menu berfungsi untuk memanggil subprogram lain

(modul-modul lain) untuk dijalankan.

1. STD Rancangan Menu Utama Account user:

User dapat melihat semua menu yang ada dan melakukan prose-proses yang ada.

Gambar 4.10 STD Rancang Menu Utama

Page 146: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

129

2. STD Rancangan Modul Login User

user login dengan memasukan username dan password kemudian akan

masuk ke halaman utama dari fitur user.

Gambar 4.11 STD Rancang Modul Login

3. STD Rancangan Modul Data Unit Kerja

User dapat melihat data unit kerja yang ada.

Gambar 4.12 STD Rancang Modul Data Unit Kerja

Page 147: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

130

4. STD Rancangan Modul Data Pegawai

User dapat melihat data pegawai dengan lengkap.

Gambar 4.13 STD Rancang Modul Data Pegawai

5. STD Rancangan Modul Rekruitmen

User dapat melakukan proses pemilihan pegawai yang akan naik jabatan .

Gambar 4.14 STD Rancang Modul Rekruitmen

Page 148: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

131

6. STD Rancangan Modul Bantuan

Gambar 4.15 STD Rancang Modul Bantuan

4.2.4.2 Perancangan Antar Muka

1. Login User

Gambar 4.16 Login User

Halaman login menampilkan form pengisian username dan

password pengguna sebelum masuk ke halaman utama. Login berfungsi

untuk kemanan sistem agar tidak disalah gunakan oleh orang yang tidak

berhak. Pada halaman ini admin diharuskan memasukkan username dan

Page 149: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

132

password yang telah ditentukan sebelumnya untuk dapat melakukan

proses-proses yang terdapat dalam sistem.

2. Home

Gambar 4.17 Home

Home adalah tampilan pertama setelah pengguna memasukkan

username dan password , pada halaman ini terdapat tulisan mengenai

penjelasan secara singkat tentang sistem yang dibuat.

Page 150: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

133

3. Data Unit Kerja

Gambar 4.18 Data Unit Kerja

Halaman data unit kerja menampilkan nama-nama unit kerja dan

jabatan yang ada pada perusahaan, serta kolom aksi yang berisi edit dan

delete.

4. Edit Jabatan

Gambar 4.19 Edit Jabatan

Page 151: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

134

Edit jabatan ini menampilkan id jabatan, nama jabatan, serta nilai

kriteria-kriteria untuk proses perhitungan, nilai kriteria tersebut dapat

dirubah antara 1 sampai lima sesuai keinginan dan kebutuhan.

5. Lihat data pegawai

Gambar 4.20 Lihat data pegawai

Halaman lihat data pegawai menampilkan form yang berisi id

pegawai, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, status, tahun masuk, jabatan,

dan aksi. Lihat data pegawai berfungsi agar pengguna dapat melihat data-

data pegawai yang ada pada perusahaan.

Page 152: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

135

6. Detail Pegawai

Gambar 4.21 Detail Pegawai

Detail pegawai ini menampilkan id pegawai, nama pegawai, serta

nilai kriteria-kriteria untuk proses perhitungan, nilai kriteria tersebut dapat

dirubah antara 1 sampai lima sesuai keinginan dan kebutuhan.

Page 153: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

136

7. Cari Data Pegawai

Gambar 4.22 Cari Data Pegawai

Pada halaman cari pegawai terdapat form pencarian pegawai.

Pengguna dapat mengisi id pegawai yang ingin dicari.

8. Pemilihan

Gambar 4.23 Pemilihan

Page 154: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

137

Halaman pemilihan berisi tentang form untuk memilih pegawai

dan memilih jabatan. Pemilihan pegawai dan jabatan tersebut untuk proses

perhitungan penentuan pegawai yang akan naik jabatan.

9. Pemilihan Proses 2

BANNER

Home Data Unit Kerja Data Pegawai Pemilihan Ganti Password Bantuan Keluar

Nilai Profil Pegawai

ID PEGAWAI NAMA PEGAWAI Common sense Verb.Ide

Keluar

PROSES

Copyright @ 2010 PT Beyf Bersaudara

Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis. BerfikirID PEGAWAI NAMA PEGAWAI Common sense Verb.Ide Sis .Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis .Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir

ID PEGAWAI NAMA PEGAWAI Common sense Verb.Ide Sis .Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir Sis .Berfikir Sis. Berfikir Sis. Berfikir

Nilai Profil Jabatan

Gambar 4.24 Pemilihan Proses 2

Halaman ini merupakan proses ke dua dari proses pemilihan.

Halaman ini menampilkan form-form nilai pegawai dan jabatan yang

sudah dipilih. Pada halaman ini terdapat button proses dan keluar. Button

proses adalah button untuk melanjutkan pada proses selanjutnya.

Sedangkan button keluar untuk kembali pada proses pemilihan

Page 155: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

138

10. Pemilihan Proses 3

Gambar 4.25 Pemilihan Proses 3

Halaman ini menampilkan form nilai dari hasil perhitungan

pemilihan proses 2. Pada pemilihan proses 3 ini terdapat button hasil akhir

dan button keluar.

Page 156: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

139

11. Hasil Akhir

Gambar 4.26 Hasil Akhir

Pada halaman ini terdapat form nama pegawai beserta nilai akhir

yang telah diproses sebelumnya, grafik nilai pegawai, dan data pegawai

yang paling tinggi nilainya. Dalam hasil akhir ini terdapat button laporan,

simpan, dan keluar. Button laporan untuk menampilkan laporan akhir

dalam bentuk pdf. Button simpan untuk menyimpan hasil akhir.

Page 157: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

140

12. Ganti Password

BANNER

Home Data Unit Kerja Data Pegawai Pemilihan Ganti Password Bantuan Keluar

Copyright @ 2010 PT Beyf Bersaudara

GANTI PASSWORD

PASSWORD LAMA

PASSWORD BARU

KONFIRMASI PASSWORD BARU

GANTI

Gambar 4.27 Ganti Password

Pada halaman ini menampilkan form untuk mengganti password

user.

13. Informasi

Gambar 4.28 Informasi

Page 158: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

141

Halaman ini menampilkan informasi tentang teori yang berkaitan

dengan sistem yang telah dibuat.

14. Help

BANNER

Home Data Unit Kerja Data Pegawai Pemilihan Ganti Password Bantuan Keluar

Copyright @ 2010 PT Beyf Bersaudara

InformasiHelp

HELP

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Gambar 4.29 Help

Halaman ini menampilkan bantuan untuk menjalankan sistem

yang telah dibuat.

4.2.4.3 Tahap Penerapan

Pada tahap ini merupakan proses untuk menerapkan rancangan aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Kenaikan Jabatan yang telah dibuat, pada

tahapan implementasi ini terdiri dari penulisan source code program, testing

program.

Page 159: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

142

4.2.4.3.1 Penulisan Source Code Program

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang

telah didefinisikan. Pengkodean sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan MySQL sebagai basisdatanya. Adapun baris kode

program yang dibuat dapat dilihat pada bagian lampiran skripsi ini.

4.2.4.3.2 Testing Program

Sebelum sistem informasi ini dapat digunakan, maka harus dilakukan

pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer

sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan metode Blackbox testing.

4.2.4.3.2.1 Pengujian User

Melakukan uji coba pada account user. Hasil yang didapat sebagai berikut.

Tabel 4.35 Uji Coba Account User

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1 Isi username danpassword klik tombol‘Login’

Masuk halaman accountuser.

OK

2 Klik Menu ‘Home’ Menampilkan halamanutama menu .

OK

3 Klik Menu ‘Data UnitKerja’

Menampilkan seluruh dataunit kerja perusahaan.

OK

5 Klik aksi ‘Edit’ Menampilkan edit nilaidengan memilih nilai yangdiinginkan.

OK Pilih tombol ‘Simpan’

Page 160: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

143

6 Pilih tombol ‘Simpan’ Data yang telah dieditakan tesimpan dalamdatabase.

OK

7 Klik aksi ‘Lihat’ Menampilkan nilai yangtelah di-edit.

8 Klik Menu ‘DataPegawai’

Menampilkan datapegawai.

OK

9 Klik aksi ‘Detail’ Menampilkan nilaipegawai untuk semuakriteria.

OK

10 Klik Menu ‘Rekrutmen’ Menampilkan halamanpemulihan pegawai danjabatan.

OK

11 Pilih ‘Jabatan’ Memilih jabatan yangdiinginkan untuk kenaikanjabatan.

OK

12 Pilih ‘Pegawai’ Memilih pegawai sesuaijabatan yang telah dipilih.

OK Check box

13 Klik tombol ‘Proses’ Menampilkan nilaipegawai dan jabatan yangdipilih.

OK

14 Klik ‘Proses’ Menampilkan hasilperhitungan selisih antarajabatan dengan pegawai.

OK

15 Klik ‘Keluar’ Menampilkan halamanawal rekrutmen.

OK

16 Klik ‘Hasil Akhir’ Menampilkan hasil akhirperhitungan dan grafiknilai pegawai.

OK

17 Klik ‘Print ’ Menampilkan hasil akhirdalam bentuk pdf.

OK

18 Klik ‘Simpan’ Hasil akhir dari prosesperhitungan akantersimpan.

OK

19 Klik ‘Keluar’ Menampilkan halamanawal rekrutmen.

OK

Page 161: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

144

20 Klik Menu ‘Bantuan’ Menu bantuan terdiri dariinformasi dan help.

OK

21 Klik submenu‘Informasi’

Menampilkan informasiyang berhubungan denganSPK untuk KenaikanJabatan.

OK

Klik ‘Help’ Menampilkan halamanhelp yang berisi tentangcara-cara pemakaiansistem.

OK

Klik Menu ‘Keluar’ Menmpilkan halamanlogin

OK

4.2.6.6.3 Fitur Sistem

Berdasarkan dari rancangan yang dibuat, ada beberapa keebihan fitur

sistem yang terdapat ditabel berikut ini.

Tabel 4.36 Fitur Sistem

No. Fitur Sistem

1. Adanya edit nilai jabatan, user dapat mengganti atau meng-edit nilai untuk masing-masing jabatan yang dibutuhkan.Nilai jabatan dibutuhkan untuk proses menghitung gap atauselisih untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.

2. Adanya fitur lihat nilai jabatan. User dapat melihat nilaimasing-masing jabatan yang diinginkan.

3. Adanya fitur lihat nilai pegawai, dimana user dapat melihatkemampuan setiap pegawai yang ditandai dengan nilai 1 s/d5, semakin tinggi nilai maka akan baik pula kemampuanpegawai tersebut.

Page 162: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

145

4. Adanya menu rekrutmen untuk melakukan proses pemilihanpegawai yang akan naik jabatan dengan menggunakanperhitungan gap selisih,hasil akhirnya didapatkan satupegawai yang terbaik dari beberapa pegawai yang telahdihitung. Dan terdapat grafik yang menunjukan nilai akhirtiap pegawai yang dipilih.

5. Adanya menu bantuan yang terdiri dari sub menu informasidan help. Informasi dan help tersebut berfungsi sebagaipetunjuk untuk user dalam menjalankan sistem pendukungkeputusan untuk kenaikan jabatan.

6 Adanya menu ganti password, dimana berfungsi untukmengganti password yang sudah ada agar tidak digunakanoleh orang yang tidak mempunyai hak akses untukmenggunakan sistem pendukung keputusan untuk kenaikajabatan.

Page 163: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

146

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Dalam proses kenaikan jabatan yang berlangsung pada PT.Beyf

Bersaudara masih dilakukan secara manual dan bersifat subyektif, yaitu

tidak sesuai dengan kenyataan dan melalui proses yang sangat rumit,

seperti adanya pegawai yang dinilai dari satu kriteria saja, tetapi langsung

mendapatkan kenaikan jabatan, padahal pegawai tersebut belum tentu

unggul pada kriteria-kriteria yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena tidak

adanya sistem yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam

menetukan pegawai yang berhak untuk naik jabatan sesuai dengan nilai

kriteria yang dibutuhkan.

2. Merancang suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk kenaikan jabatan

berfungsi untuk membantu General Manager pada PT. Beyf Bersaudara

menentukan pegawai yang berhak untuk naik jabatan melalui perhitungan

pencocokan profil.

3. Sistem yang dirancang dapat meng-cover proses pemberian standar atau

bobot penilaian kinerja pegawai.

4. Hasil akhir yang dicapai merupakan data yang akurat karena melalui

rangkaian proses perhitungan.

Page 164: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

147

5. Sistem yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam

memilih pegawai yang akan menduduki jabatan yang lebih tinggi.

6. Telah dilakukan pengujian guna mendapati Sistem Pendukung Keputusan

untuk kenaikan jabatan itu terhindar dari kesalahan dan berjalan

sebagaimana mestinya.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa

saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain:

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan proses analisis dilakukan sampai

pada tahap penerapan.

Page 165: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

148

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Steven. 1992. Information System: A Management Perspective. The

Benjamin/Cummings Publishing Company, inc.

Armstrong dan Baron. 1998. Personnel Human Resource Management. Macmilan

Publishing Company.New York.

Bahtiar, Agus. 2008. PHP Script Most Wanted. Yogyakarta: Andi.

Bodnar, George H. Hopwood, William S. 1993. Accounting Information System.

5th. Edition, Prentice-Hall, Inc.

Bonczek, R. H., C. W. Holsapple, and Whinston, A. B. 1980. The Evolving Roles

of Models in Decision Support Systems. Decision Sciences, Vol. 11, No. 2

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Gelinas, Ulric, Oram, Allan E., Wiggins P. 1990. Accounting Information System.

PWS-KENT Publishing Company.

Hall, James A. 2001. Accounting Information System. 3rd Edition, South Western

College Publishing.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL.

Yogyakarta: Andi.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 166: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

149

Keen, P. G. W. 1980. Adaptive Design for Decision Support Systems. Data Base,

Vol. 12, Nos. 1 and 2.

Kendall, Kenneth E dan Kendall, Julie E. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem

Jilid 1. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. 2007. Yogyakarta:

Andi

Ladjamudin, Bin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Little, J. D. C. 1970. Models and Managers: The Concept of a Decision Calculus.

Management Science, Vol. 16, No. 8.

McGrew, Anthony G, dan Wilson, M. J. 1985. Decission Making:Approaches and

Analysis. Manchester: Manchester University Press.

Mc.Leod, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pt.Indeks.

Moekijat. 2008. Analisis Jabatan. Bandung: CV Mandar Maju

Morgan, Robert G, dan Cerullo, Michael J. 1984. Decission Making, Management

Science Techniques and Corporate Controller. Managerial Planning 32.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pressman, Roger S. 2007. Rekaya Perangkat Lunak, Yogyakarta: Andi.

Ramadhan, Arief. 2006. Pemrograman Web Database dengan PHP dan MySQL.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 167: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

150

Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik, 2008. Jakarta: PT Grasindo

Sukarno, Mohamad. 2006. Membangun Website Dinamis dan Interaktif dengan

PHP-MySQL (Windows dan Linux). Jakarta: Eska Media.

Suryadi. 1998. Sisem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi

Turban, Aronson, dan Liang. 2005. Decision Support System and Intelligent

Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid I Edisi 7.

Yogyakarta: Andi.

Turban, Aronson, dan Liang. 2005. Decision Support System and Intelligent

Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 2 Edisi 7.

Yogyakarta: Andi.

Wahyudi, Anang. 2008. Archive for The Delphi Category. Style sheet.

http://anaklanang.wordpress.com/category/delphi/

Wibowo. 2007. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Elex Media Komputindo

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 168: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xvii

DAFTAR SIMBOL

Symbol Flowchart

Flow Direction Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol arus / flowUntuk menyatakan jalannya arus suatu proses.

2. Simbol Communication linkUntuk menyatakan bahwa adanya transisi suatudata / informasi dari satu lokasi ke lokasilainnya.

3. Simbol ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proseske proses lainnya dalam halaman/lembar yangsama.

4. Simbol Offline ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proseske proses lainnya dalam halaman/lembar yangberbeda.

Sumber: Ladjamudin, 2005

Processing Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol Offline ConnectorUntuk menyatakan sambungan dari satu proses keproses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

2. Simbol ManualUntuk menyatakan satu tindakan (proses) yang tidakdilakukan oleh komputer (manual).

3. Simbol Decision/ logikaUntuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akanmenghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.

Page 169: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xviii

4. Simbol Predefined ProsesUntuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanansatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol TerminalUntuk menyatakan permulaan atau akhir suatuprogram.

6. Simbol Keying OperationUntuk menyatakan segala jenis operasi yangdiproses dengan menggunakan suatu mesin yangmempunyai keyboard.

7. Simbol Off-line StorageUntuk menunjukkan bahwa data dalam simbol iniakan disimpan ke suatu media tertentu.

8. Simbol Manual InputUntuk memasukkan data secara manual denganmenggunakan online keyboard.

Sumber: Ladjamudin, 2005

Input-output Symbols

No Gambar Keterangan

1. Simbol Input-outputUntuk menyatakan proses input dan outputtanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2. Simbol Punched CardUntuk menyatakan input berasal dari kartu atauoutput ditulis ke kartu.

3. Simbol Magnetic-tape UnitUntuk menyatakan input berasal dari pitamagnetic atau output disimpan ke pita magnetic.

4. Simbol Disk StorageUntuk menyatakan input berasal dari disk atauoutput disimpan ke disk.

Page 170: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xix

5. Simbol DocumentUntuk mencetak laporan ke printer.

6. Simbol DisplayUntuk menyatakan peralatan output yangdigunakan berupa layer (video, komputer).

Simbol ERD

No Gambar Keterangan

1

Himpunan Entitas (Entity)

2Himpunan Relasi (Relationship)

3Atribut

4 Garis penghubung (Link)

Simbol DFD

Nama Simbol Simbol DFD versi Yourdan,De Marco, dan lainnya

Simbol DFD veri Gane danSarson

Arus DataProses

Deskripsi Proses

IdentifikasiDeskripsi

Proses

Lokasi fisik (opsional)

Sumber: Ladjamudin, 2005

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 171: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

xx

Penyimpanan Data

Identifikasi

Entitas Luar

Arus Material

Penyimpanan Data yangditunjukkan berulangkali pada satu diagram

Identifikasi

N baris untuk N pengulangan(tidak termasuk yang pertama)

Simpanan luar yangditunjukkan berulangkali pada satu diagram

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 172: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)

KENAIKAN JABATAN

Citra Nuraini Mursaa, Ditdit N.Utamab dan Zaenudin Beyf Fananiec

bStaf Pengajar Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315e-mail : [email protected]

aStaf Pengajar Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315e-mail : [email protected]

cMahasiswa Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Indonesia Jakartae-mail : [email protected]

ABSTRACT

Jika berbicara organisasi atau perusahaan, terdapat beberapa faktor penting yang dapat

menentukan maju atau mundurnya organisasi atau perusahaan tersebut, di antaranya adalah peran

pegawai. Pegawai yang mempunyai kualitas tinggi akan sangat membantu perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Perusahaan dapat memberikan penghargaan kepada pegawai yang dianggap

berprestasi berupa kenaikan jabatan. Penelitian ini mengangkat studi kasus implementasi analisis gap

untuk sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan pada PT. Beyf Bersaudara. Saat ini proses

kenaikan jabatan pegawai yang terdapat pada PT. Beyf Bersaudara belum dapat memenuhi

kebutuhan yang diinginkan karena masih dilakukan secara manual. Pengumpulan data penelitian

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metodologi pengembangan sistem

yang digunakan adalah metodologi terstruktur dengan model pengembangan System Development

Life Cycle (SDLC) dan perancangan model yang digunakan adalah model Pencocokan Profil (profile

matching) dengan metode perhitungan Pemetaan Gap Kompetensi serta PHP dan MySQL sebagai

alat pengkodean komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat menjadi solusi dalam pengambil

keputusan untuk menentukan perhitungan nilai kenaikan jabatan.

Keywords: SPK, SDLC (System Development Life Cycle), GAP, PHP, dan MySQL.

Page 173: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PenelitianJika berbicara organisasi atau

perusahaan, terdapat beberapa faktor pentingyang dapat menentukan maju atau mundurnyaorganisasi atau perusahaan tersebut, diantaranya adalah peran pegawai. Seorangpegawai wajib melakukan pekerjaan yangmenuju pada kemajuan perusahaan dan tidakboleh melakukan aktivitas yang bertujuanmerugikan perusahaan. Pendidikan danpelatihan adalah usaha yang terencana darisebuah perusahaan baik itu perusahaanpemerintah maupun non-pemerintah, untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan dankemampuan pegawai (Sofa, 2008). Pegawaiyang mempunyai kualitas tinggi akan sangatmembantu perusahaan dalam mencapaitujuannya. Perusahaan dapat memberikanpenghargaan kepada pegawai yang dianggapberprestasi. Penghargaan tersebut bisa berupakenaikan jabatan, golongan atau perencanaankarir. Cara tersebut dapat memberikansemangat kepada pegawai untuk bekerja lebihbaik lagi.

Jabatan merupakan sekelompok posisiyang hampir sama dalam suatu badan,lembaga, atau perusahaan (Moekijat, 2008).Bagi pegawai, hasil penilaian dapat digunakanuntuk menjadi umpan balik terhadap prestasikerja, sehingga memiliki dasar pertimbanganuntuk perencanaan pengembangan karirnya.Sedangkan di sisi lain, hasil penilaian ini dapatdigunakan perusahaan untuk melandasipengambilan keputusan dalam hal sistempemberian imbalan (kompensasi), kenaikanjabatan, pelatihan dan perencanaan karir.

Dari hasil penelitian yang ada kenaikanjabatan PT. Beyf Bersaudara pada dasarnyamasih bersifat manual, tidak adanya prosespenilaian kinerja yang dilakukan, tidak sesuaidengan kenyataan dan melalui proses yangsangat rumit, seperti adanya pegawai yangdinilai dari satu kriteria saja, tetapi langsungmendapatkan kenaikan jabatan, padahalpegawai tersebut belum tentu unggul padakriteria-kriteria yang lainnya, tidak adanyastandar baku atau bobot nilai yang pasti dalammenentukan kualitas pegawai, dan tidakadanya sistem yang dapat memberikanalternatif solusi dalam penilaian kinerjapegawai untuk kenaikan jabatan.

Untuk meminimalisir hal tersebut, makaperlu adanya suatu sistem yang dapatmemudahkan General Manager dalam

mengambil keputusan kenaikan jabatan. Jikaproses pengambilan keputusan ini dibantu olehsebuah Sistem Pendukung Keputusan yangterkomputerisasi, diharapkan subyektifitasdalam pengambilan keputusan dapat dikurangidan dapat diganti dengan pelaksanaan seluruhkriteria-kriteria untuk seluruh pegawai.Sehingga, diharapkan pegawai dengankemampuan (pertimbangan lain) terbaiklahyang terpilih.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)merupakan sebuah sistem yang dimaksudkanuntuk mendukung para pengambil keputusanmanajerial dalam keputusan semi terstruktur.SPK ditujukkan untuk menjadi alat bantu bagipara pengambil keputusan untuk memperluaskapabilitas para pengambil keputusan tersebut,namun tidak untuk menggantikan penilaian(Turban, Aranson, dan Liang, 1997).

1.2 Tujuan Penelitian1. Merancang Sistem Pendukung

Keputusan untuk kenaikan jabatan.2. Membuat perancangan model

pencocokan profil untuk proses penilaiankualitas kinerja pegawai.

3. Membuat rancang bangun SistemPendukung Keputusan yang dapatdigunakan sebagai alat bantupengambilan keputusan mengenaikenaikan jabatan yang berdasarkan padapenilaian kualitas pegawai.

4. LANDASAN TEORI4.1 Sistem Pendukung Keputusan

(SPK)Definisi awal Sistem Pendukung

Keputusan adalah sebagai sebuah sistem yangdimaksudkan untuk mendukung parapengambil keputusan manajerial dalam situasikeputusan semiterstruktur. Sistem PendukungKeputusan dimaksudkan untuk menjadi alatbantu bagi para pengambil keputusan untukmemperluas kapabilitas mereka, namun tidakuntuk menggantikan penilaian mereka. SPKditujukan untuk keputusan-keputusan yangmemerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapatdidukung oleh algoritma (Turban, Aronsondan Liang , 2005).

Tabel 2.1 Konsep yang Mendasari DefinisiSPK

Sumber SPK yangdidefinisikan

Little (1970) Tipe masalah, fungsisistem (dukungan)

Page 174: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Alter (1980) Fungsi sistem,karakteristik antar muka

Bonczek (1980) Komponen-komponensistem

Keen (1980) Proses pengembanganSumber: Turban, Aronson, dan Liang, 2005

Dari beberapa definisi pengambilan keputusanyang ditemukan, dapat dirangkum bahwapengambilan keputusan di dalam suatuorganisasi merupakan hasil suatu proseskomunikasi dan partisipasi yang terus menerusdari keseluruhan organisasi. Hasil keputusantersebut dapat merupakan pernyataan yangdisetujui antar alternatif atau antar proseduruntuk mencapai tujuan tertentu.Pendekatannya dapat dilakukan, baikpendekatan yang bersifat individual /kelompok. Sentralisasi / desentralisasi,partisipasi / tidak berpartisipasi, maupundemokratis / konsensus (Suryadi ,1998).

Di balik suatu keputusan terdapatprosedur, yaitu pertama-tama pembuatkeputusan mengidentifikasi masalah,mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yangdiinginkan, memeriksa berbagai kemungkinanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,dan mengakhiri proses itu dengan menetapkanpilihan bertindak. Atau dengan kata lain, suatukeputusan didasarkan atas fakta dan nilai(facts and values). Keduanya sangat penting,tetapi nampaknya fakta lebih mendominasinilai-nilai dalam pengambilan keputusan.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwasetiap keputusan itu bertolak dari beberapakemungkinan atau alternatif untuk dipilih.Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, sejumlah alternatif ituberbada satu dengan yang lain mengingatperbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yangakan ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkanpada alternatif itu harus dapat memberikankepuasan karena kepuasan merupakan salahsatu aspek paling penting dalam keputusan(Suryadi , 1998). Model yang menggambarkanproses pengambilan keputusan. Proses initerdiri dari tiga fase, yaitu:a. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusurandan pendeteksian dari lingkup problematikaserta proses pengenalan masalah. Datamasukan diperoleh, diproses, dan diuji dalamrangka mengidentifikasi masalah.b. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan,mengembangkan dan menganalisis alternatif

tindakan yang bisa dilakukan. Tahap inimeliputi proses untuk mngerti masalah,menurunkan solusi dan menguji kelayakansolusi.c. Choice

Pada tahap ini dilakukan prosespemilihan diantara berbagai alternatif indakanyang mungkin dijalankan. Hasil pemilihantersebut kemudian diimplementasikan dalamproses pengambilan keputusan.

4.2 Karakteristik SPKSPK memiliki karakteristik sebagai

berikut (Laudon dan Laudon, 1998):1. Menawarkan keluwesan, kemudahan

beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.2. Memungkinkan pemakai memulai dan

mengendalikan masukan dan keluaran.3. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau

tanpa bantuan pemrogram profesional.4. Menyediakan dukungan untuk keputusan

dan permasalahan yang solusinya takdapat ditentukan di depan.

5. Menggunakan analisis data danperangkat pemodelan yang canggih.

4.3 Jabatan

1. Edwin. B. flippo. Principles of PersonnelManagement. McGraw-Hill BookCompany. Inc., New York. Toronto,London. 1961.A job can be now defined as a group ofpositions that are similar as to kind andlevel of work.Sekarang suatu jabatan dapat dirumuskansebagai sekelompok posisi yang mirip,baik mengenai jenis maupun mengenaitingkat pekerjaannya.

2. Dale Yoder. Personnel Principles andpolicies Modern ManpowerManagement.second Edition, MaruzenCompany, Ltd., Tokyo, tanpa tahun.A job is a collections of tasks, duties, andresponsibilities which, as a whole, isregarded as the usual assignment to asingle employee. A job may include manyposition is a job or series of tasksperformed by a single, individualemployee. Thus, an employee has hisposition, but many positions may beindentical or so much alike as toconstitute a single job.Suatu jabatan adalah sekelompok tugas,kewajiban, dan tanggung jawab, yang

Page 175: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

sebagai suatu keseluruhan dipandangsebagai pekerjaan yang sudah biasa bagiseorang pegawai. Suatu jabatan dapatmencakup banyak posisi, karena suatuposisi adalah suatu jabatan atauserangkaian tugas yang dilaksanakanoleh seorang pegawai sendiri. Dengandemikian, seorang pegawai mempunyaiposisi, tetapi banyak posisi mungkinsama atau banyak sekali persamaannyasehingga membentuk suatu jabatantersendiri.

3. Dale Yoder, Ph. D. et al., Handbook ofPersonnel Management and laborrelations, McGraw-Hill Book company,Inc., New York, Toronto, London, 1958.A job is a group of similar positions in asingle plant, business, establishment,udecational institution, or otherorgantation. One or many persons maybe employed in the same job. Each jobmay be regarded as being composed of aseries of tasks or elements.Suatu jabatan adalah sekelompok posisiyang hampir sama dlam suatu pabrik,perusahaan, lembaga pendidikan, atauorganisasi lainnya. Satu atau banyakorang dapat dipekerjakan dalam jabatanyang sama. Tiap jabatan dapat dipandangsebagai terdiri atas serangkaian tugasatau unsur.Dari definisi-definisi tersebut di atasdapat ditarik kesimpulan bahwa suatujabatan adalah sekelompok posisi yanghampir sama dalam suatu badan,lembaga, atau perusahaan. Dalamrumusan ini dikatakan hampir sama,karena pada hakikatnya tidak ada duaposisi yang tepat sama dalam tugas,tanggung jawab, dan syarat-syaratkerjanya. Pekerjaan yang dilakukan olehdua orang pesuruh misalnya tidak akanpersis sama banyaknya atau samaberatnya (Moekijat, 2008).

4.4 Pengukuran KinerjaPengukuran terhadap kinerja perlu

dilakukan untuk mengetahui apakah selamapelaksanaan kinerja terdapat deviasi darirencana yang telah ditentukan, atau apakahkinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktuyang ditentukan, atau apakah hasil kinerjayang telah tercapai sesuai dengan yangdiharapkan. Untuk melakukan pengukurantersebut, diperlukan kemampuan untukmengukur kinerja sehingga diperlukan adanya

ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanyadapat dilakukan terhadap kinerja yang nyatadan terukur. Apabila kinerja tidak dapatdiukur, tidak dapat dikelola. Untuk dapatmemperbaiki kinerja, perlu diketahui sepertiapa kinerja saat ini. Apabila kinerja deviasidapat diukur, dapat diperbaiki. Pengukuranhanya berkepentingan untuk mengukur apayang penting dan relevan. Untuk itu, perlutentang apa yang dikatakan penting danrelevan sebelum menentukan ukuran apa yangharus digunakan. Hal-hal yang diukurtergantung pada apa yang dianggap pentingoleh stakeholders dan pelanggan. Pengukuranmengatur keterkaitan antara strategiberorientasi pelanggan dan tujuan dengantindakan (Wibowo, 2007).

4.5 SDLCSDLC adalah penerapan pendekatan

sistem untuk pengembangan sistem atausubsistem informasi berbasis komputer. SDLCterdiri dari serangkaian tugas yang eratmengikuti langkah-langkah pendekatansistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikutisuatu pola yang teratur dan dilakukan secaratop-down , SDLC sering disebut sebagaipendekatan air terjun (waterfall approach)bagi pengembang dan penggunaan sistem.Suatu SDLC tradisional terdiri dari empat fasepokok yaitu perencanaan, analisis, rancangan,dan penerapan (Mc.Leod, 2004).SDLC berfungsi untuk menggambarkantahapan-tahapan utama dan langkah-langkahdari setiap tahapan yang secara garis besarterbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu(Ladjamudin, 2005):1. Analysis2. Design3. Implementation

4.6 Model Pencocokan Profil (ProfileMatching)Maksud dari pencocokan profil (profile

matching) adalah sebuah mekanismepengambilan keputusan denganmengasumsikan bahwa terdapat variabelprediktor yang ideal yang harus dimiliki olehpegawai, bukannya tingkat minimal yangharus dipenuhi atau dilewati. Dalampencocokan profil, dilakukan identifikasiterhadap kelompok karyawan yang baikmaupun buruk. Para karyawan dalamkelompok tersebut diukur menggunakanbeberapa kriteria penilaian. Jikalau pelaksanayang baik memperoleh skor yang berbeda dari

Page 176: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

pelaksana yang buruk atau sebuahkarakteristik, maka variabel tersebut berfaedahuntuk memilih pelaksana yang baik. Begitubeberapa variabel yang membedakan antarapelaksana-pelaksana yang baik dan buruktelah teridentifikasi, profil ideal mungkinmemiliki kecerdasan rata-rata, kepekaan sosialyang baik, kebutuhan rendah untukmendominasi orang lain, dan tingkatkemampuan perencanaan yang tinggi. Dalampencocokan profil, pegawai yang mendekatiprofil ideal ialah seorang pegawai yangberhasil (Kusrini, 2007).4.6.1 Pemetaan Gap Kompetensi

Gap merupakan suatu alat yangdigunakan untuk mengevaluasi kinerja.Metode ini merupakan salah satu metode yangumum digunakan dalam pengelolaanmanajemen suatu lembaga. Secara harfiah kata“gap” mengindikasikan adanya suatuperbedaan (disparity) antara satu hal denganhal lainnya.Gap yang dimaksud adalah beda antara profiljabatan dengan profil karyawan atau dapatditunjukkan pada rumus Gap = ProfilKaryawan-Profil Jabatan . Sedangkan untukpengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiripada tiap aspeknya mempunyai perhitunganyang berbeda-beda (Kusrini, 2007).

4.6.2 Tes ISTTes IST digunakan untuk

mengungkap kecerdasan sebagai kepandaianatau kemampuan untuk memecahkanpersoalan yang dihadapi. Inteligensi terdiridari bagian-bagian yang saling berhubungansecara bermakna dan sebagai suatu gestalt.Struktur inteligensi tertentu menggambarkanpola bekerja yang tertentu yang akan cocokdengan tuntutan pekerjaan atau profesi tertentu(Kusrini, 2007).

4.6.3 Tes PauliTes pauli bertujuan untuk melihat

daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. hasilkerja merupakan fungsi dari motivasi dankemampuan. Motivasi merupakan hasil dariniat dan kemauan. Kemampuan merupakankekuatan tindakan yang responsif berupagerakan motorik, kegiatan intelektual,pengendalian diri secara umum, dankemampuan untuk membedakan hal yangpenting (Kusrini, 2007).

4.6.4 Aspek-aspek Penilaian

penilaian meliputi tiga aspek, yaitu (Kusrini,2007):1. Aspek Kecerdasan atau Intelektual

(Menggunakan Tes IST)Hal-hal yang diukur dalam aspek

kecerdasan kerja adalah kecerdasan,kepandaian, dan kemampuan problem solving.2. Aspek sikap Kerja (Menggunakan Tes

Pauli)Hal-hal yang diukur dalam aspek sikap

kerja adalah kecenderungan berperilaku dalambekerja, dan hasil sebagai fungsi motivasi dankemampuan.3. Aspek Perilaku (Menggunakan Tes

Pauli)Hal-hal yang diukur dalam aspek

perilaku adalah perilaku manusia yang munculsebagai reaksi terhadap suatu lingkungan yangbersifat antagonistik hingga menyenangkandalam mengantisipasi kedua lingkungantersebut.

4.6.5 Perhitungan dan Pengelompokan Coredan Secondary FactorSetiap aspek dikelompokkan menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok core factor dansecondary factor. Perhitungan core factorditunjukkan dengan menggunakan rumusdibawah ini (Kusrini, 2007):

∑ NC (i,s,p)

∑ ICKeterangan:NCF : Nilai rata-rata core factorNC (i,s,p) : Jumlah total nilai corefactor (intelektual, sikap kerja, perilaku)IC : Jumlah item core factor

Perhitungan secondary factor dapatditunjukkan dengan rumus berikut:

∑ NS (i,s,p)

∑ IS

NsF : Nilai rata-rata secondaryfactorNS (i,s,p) : Jumlah total nilaisecondary factor (intelektual, sikap kerja,perilaku)IS : Jumlah item secondaryfactor

4.6.6 Perhitungan Nilai TotalDari hasil perhitungan setiap aspek di

atas, berikutnya dihitung nilai totalberdasarkan presentase dari core dan

NCF =

NSF =

Page 177: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

secondary yang diperkirakan berpengaruhterhadap kinerja tiap-tiap profil. Perhitungannilai total dapat dilihat pada rumus dibawahini (Kusrini, 2007):

Keterangan:NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor(Intelektual, Sikap Kerja, Perilaku)NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondaryfactor (Intelektual, Sikap Kerja,Perilaku)N(i,s,p) : Nilai total dari aspek (Intelektual,Sikap Kerja, Perilaku)(x)% : Nilai persen yang dimasukkan

4.6.7 Perhitungan Penentuan RankingHasil akhir dari proses pencocokan

profil adalah ranking dari kandidat yangdiajukan untuk mengisi jabatan tertentu.Penentuan ranking mengacu pada hasilperhitungan tertentu. Perhitungan tersebut bisaditunjukkan dengan rumus di bawah ini(Kusrini, 2007):

Keterangan:Ni : Nilai Kapasitas IntelektualNs : Nilai Sikap KerjaNp : Nilai Perilaku(x)% : Nilai persen yang dimasukkan

4.7 PHPPHP adalah sebuah bahasa pemrograman

yang didesain agar dapat disisipkan denganmudah ke halaman HTML. PHP memberikansolusi sangat murah (karena gratis digunakan)dan dapat berjalan di berbagai jenis platform.Pada awalnya memang PHP berjalan di sistemUNIX dan variannya, namun kini dapatberjalan dengan lancar di lingkungan sistemoperasi Windows. Suatu nilai tambah yangluar biasa karena proses pengembanganprogram berbasis web dapat dilakukan lintassistem operasi.

Dengan luasnya cakupan sistemoperasi yang mampu menjalankan PHP danditambah begitu lengkapnya function yangdimilikinya (tersedia lebih dari 400 function diPHP yang sangat berguna) tidak heran jikaPHP semakin menjadi tren di kalanganprogrammer web.

Penemu bahasa pemrograman iniadalah Rasmus Lerdorf, yang bermula darikeinginan sederhana Lerdorf untuk

mempunyai alat bantu dalam memonitorpengunjung yang melihat situs webpribadinya. Inilah sebabnya pada awalpengembangannya, PHP merupakan singkatandari Personal Home Page tools, sebelumakhirnya menjadi Hypertext Preprocessor(Bahtiar, 2008).

4.8 MySQLMySQL adalah sistem manajemen

database yang bersifat open source. MySQLadalah pasangan serasi dari PHP. MySQLdibuat dan dikembangkan oleh MySQL AByang berada di Swedia.MySQL merupakan sistem manajemendatabase yang bersifat relasional. Artinyadata-data yang dikelola dalam database akandiletakkan pada beberapa tabel yang terpisahsehingga manipulasi data akan menjadi lebihcepat.MySQL dapat digunakan untuk mengeloladatabase mulai dari yang kecil sampai denganyang sangat besar. MySQL juga dapatmenjalankan perintah-perintah StructuredQuery Language (SQL) untuk mengeloladatabase-database relasional yang ada didalamnya (Ramadhan, 2006).

5. METODOLOGI PENELITIAN5.1 Metodologi Pengumpulan Data1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan proses umumyang dilalui untuk mendapatkan teori terlebihdahulu. Mencari kepustakaan yang terkaitadalah tugas yang segera dilakukan, lalumenyusunnya secara teratur dan rapi untukdipergunakan dalam keperluan penelitian(Sevila, 1993). Kajian pustaka memilikibeberapa fungsi sebagai berikut:2. Studi Lapangan

Studi lapangan dapat dilakukan denganberbagai cara, yaitu:

a. Pengamatan (Observasi)Observasi atau pengamatan

(observation) merupakan salah satuteknik pengumpulan data / fakta (factfinding technique) yang cukup efektipuntuk mempelajari suatu sistem.Observasi adalah pengamatan langsungsuatu kegiatan yang sedang dilakukan.Pada waktu melakukan observasi, analissistem dapat ikut juga berpartisipasi atauhanya mengamati saja orang-orang yangsedang melakukan suatu kegiatantertentu yang diobservasi (Jogianto,2005).

(x)%NCF(i,s,p) + (x)%NSF(i,s,p) = N(i,s,p)

Ranking = (%)Ni + (%)Ns + (%)Np

Page 178: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

b. Wawancara (Interview)Wawancara (Interview) telah diakui

sebagai teknik pengumpulan data/faktayang penting dan banyak dilakukandalam pengembangan sistem informasi.Wawancara memungkinkan analisasistem sebagai pewawancara(interviewer) untuk mengumpulkan datasecara tatap muka langsung dengan orangyang diwawancarai ( interview). Sepertihalnya teknik pengumpulan data yanglain wawancara bukanlah teknik yangterbaik untuk semua situasi (Jogianto,2005).c. Studi Literatur Sejenis

Pengumpulan data biasanya diawalidengan mengumpulkan informasi yangberhubungan dengan masalah penelitian.Informasi-informasi tersebut diperolehmelalui peninjauan literatur yang relevan(Gulo, 2002).

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem3.2.1 Perancangan SistemDalam perancangan sistem kenaikan jabatanini digunakan metode pendekatan terstrukturdengan menggunakan model SDLC (SystemDevelopment Life Cycle ). Dalam skripsi inidigunakan tahapan SDLC menurut teori Al-Bahra bin Ladjamudin (2005), yang berfungsiuntuk menggambarkan tahapan-tahapan utamadan langkah-langkah dari setiap tahapan yangsecara garis besar terbagi ke dalam tigatahapan utama, yaitu antara lain:1. Analisis

Pada tahap analisis dilakukan analisasistem kenaikan jabatan yang sedang berjalanpada PT.Beyf Bersaudara. Selain menganalisaproses yang sedang berjalan, tahapan analisaini juga digunakan untuk dapat merancangsistem baru yang sebelumnya proses kenaikanjabatan masih dilakukan secara manual.2. Perancangan

Setelah dilakukan analisis sistemkemudian dilakukan tahap perancangan yangdilakukan untuk men-design sistem kenaikanjabatan yang baru, yang dapat menyelesaikanataupun memperkecil permasalahan dalamsistem kenaikan jabatan.3. Implementasi

Tahap implementasi ini dilakukansebagai proses untuk menerapkan sistemkenaikan jabatan yang telah dibangun agaruser dapat menggunakannya untukmenggantikan sistem yang lama. Pada tahapini juga dilakukan transfer dari hasil

rancangan ke dalam pengkodean program.Dalam mendesain sistem kenaikan jabatan inidigunakan PHP sebagai kode pemrogramandan MySQL sebagai database-nya.

3.2.2 Perancangan ModelDari hasil pengamatan, terdapat

permasalahan yang terjadi dalam proseskenaikan jabatan. Untuk memecahkanpersoalan tersebut, maka digunakanlah modelpencocokan profil dengan. Proses perhitunganmodel pencocokan profil ini terdiri daribeberapa proses yaitu perhitungan selisih,pembobotan gap, perhitungan core dansecondary factor , dan penentuan ranking.Proses perhitungan selisih adalah penguranganantara profil pegawai dengan profil jabatan.Pembobotan gap merupakan pemberian nilaibaku yang berdasarkan hasil perhitunganselisish.Model perhitungan tersebut bertujuan untukmembantu proses kenaikan jabatan, yaitudalam menentukan pegawai mana yangberkualitas dan berhak untuk mendudukijabatan yang lebih tinggi.

3.3 Kerangka PenelitianBerikut ini adalah kerangka penelitian

dari penelitian yang dilakukan.

Analisis

Observasi

Wawancara

Deteksi Masalah

Penelitian dan Investigasi Awal

Analisa Kebutuhan Sistem

Mensortir Kebutuhan Sistem

Memilih Sistem yang Baik

SDLC( Ladjamudin, 2005 )

Metodologi Studi Pustaka

Metodologi Studi Lapangan

Metodologi Studi LiteraturPengumpulan Data

Pengembangan Sistem

Profil Perusahaan

Flowchart Sistem Berjalan

Flowchart Sistem Usulan

Flowchart Program

Pseudocode

Input

Processing

Output

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Flowchart Sistem yang Berjalan

Page 179: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Berjalan

4.2 Flowchart Sistem Usulan

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Usulan

4.3 Flowchart Pencocokan Profil

menghitung Gap

Memberi bobotGap

menghitung coredan secondary

factor

profil jabatan profil pegawai

menghitung nilaitotal

End

bobot

start

menghitungranking pegawai

Gambar 4.3 Flowchart Profile Matching

4.4 Context Diagram

Sistem PendukungKeputusan Untuk

Kenaikan Jabatan

General Managerpilihan_pegawai

Otentifikasi_login

HRDNilai_para_pegawai

Username,password

Pilihan_ jabatan

Perhitungan_nilai

Edit_nilai _jabatan

Laporan_ hasil_ akhir

Gambar 4.4 Context Diagram

4.5 Pencocokan Profil4.5.1Pemetaan Gap Kompetensi

S ta r t

m e m il ihp e g a w a i

m e m il ihja b a ta n

y a n g d iis i

m e n g h itun gG a p

M e m b e r ib o bo t G a p

P ro filk a ry a w a n

P ro filja ba ta n

m e n g h itu n g c o red a n s e c o n d a ry

fa c to r

N ila i h a s ilp e rh itu n g a n

pe g a w a i

ja b a ta n

p ro filja b a ta n

p ro filk a ry a w a n

m e n g h itun gra n k in g

E n d

h a s il

b o b o t

Page 180: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)
Page 181: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)
Page 182: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

4.6 Perancangan ERD

Gambar 4.5 ERD (Entity RelationshipDiagram)

5. SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskanpada bab-bab sebelumnya, maka dapatdisimpulkan bahwa:1. Dalam proses kenaikan jabatan yang

berlangsung pada PT.Beyf Bersaudaramasih dilakukan secara manual danbersifat subyektif, yaitu tidak sesuaidengan kenyataan dan melalui prosesyang sangat rumit, seperti adanyapegawai yang dinilai dari satu kriteriasaja, tetapi langsung mendapatkankenaikan jabatan, padahal pegawaitersebut belum tentu unggul padakriteria-kriteria yang lainnya. Haltersebut terjadi karena tidak adanyasistem yang dapat membantu parapengambil keputusan dalam menetukanpegawai yang berhak untuk naik jabatansesuai dengan nilai kriteria yangdibutuhkan.

2. Merancang suatu Sistem PendukungKeputusan untuk kenaikan jabatanberfungsi untuk membantu GeneralManager pada PT. Beyf Bersaudaramenentukan pegawai yang berhak untuknaik jabatan melalui perhitunganpencocokan profil.

3. Sistem yang dirancang dapat meng-coverproses pemberian standar atau bobotpenilaian kinerja pegawai.

4. Hasil akhir yang dicapai merupakan datayang akurat karena melalui rangkaianproses perhitungan.

Page 183: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

5. Sistem yang dibuat sudah memenuhikriteria yang dibutuhkan dalam memilihpegawai yang akan menduduki jabatanyang lebih tinggi.

5.2 SaranBerdasarkan simpulan yang telah

dikemukakan, dapat diajukan beberapa saranuntuk pengembangan lebih lanjut antara lain:1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan

proses analisis dilakukan sampai padatahap penerapan.

6. DAFTAR PUSTAKAAlter, Steven. 1992. Information System: A

Management Perspective. TheBenjamin/Cummings PublishingCompany, inc.

Armstrong dan Baron. 1998. PersonnelHuman Resource Management.Macmilan Publishing Company.NewYork.

Bahtiar, Agus. 2008. PHP Script MostWanted. Yogyakarta: Andi.

Bodnar, George H. Hopwood, William S.1993. Accounting Information System.5th

. Edition, Prentice-Hall, Inc.Bonczek, R. H., C. W. Holsapple, and

Whinston, A. B. 1980. The EvolvingRoles of Models in Decision SupportSystems. Decision Sciences, Vol. 11, No.2

Departemen Pendidikan Nasional. 2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Gelinas, Ulric, Oram, Allan E., Wiggins P.1990. Accounting Information System.PWS-KENT Publishing Company.

Hall, James A. 2001. Accounting InformationSystem. 3 rd Edition, South WesternCollege Publishing.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Disain SistemInformasi: Pendekatan Terstruktur Teoridan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan SistemInformasi. Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis BelajarDatabase Menggunakan MySQL.Yogyakarta: Andi.

Keen, P. G. W. 1980. Adaptive Design forDecision Support Systems. Data Base,Vol. 12, Nos. 1 and 2.

Kendall, Kenneth E dan Kendall, Julie E.2003. Analisa dan Perancangan SistemJilid 1. Jakarta: PT. INDEKS KelompokGramedia.

Kusrini, Konsep dan Aplikasi SistemPendukung Keputusan. 2007.Yogyakarta: Andi

Ladjamudin, Bin Al-Bahra. 2005. Analisis danDesain Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Little, J. D. C. 1970. Models and Managers:The Concept of a Decision Calculus.Management Science, Vol. 16, No. 8.

McGrew, Anthony G, dan Wilson, M. J. 1985.Decission Making:Approaches andAnalysis. Manchester: ManchesterUniversity Press.

Mc.Leod, Raymond. 2004. Sistem InformasiManajemen. Jakarta: Pt.Indeks.

Moekijat. 2008. Analisis Jabatan. Bandung:CV Mandar Maju

Morgan, Robert G, dan Cerullo, Michael J.1984. Decission Making, ManagementScience Techniques and CorporateController. Managerial Planning 32.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual denganUML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pressman, Roger S. 2007. Rekaya PerangkatLunak, Yogyakarta: Andi.

Ramadhan, Arief. 2006. Pemrograman WebDatabase dengan PHP dan MySQL.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik,2008. Jakarta: PT Grasindo

Sukarno, Mohamad. 2006. MembangunWebsite Dinamis dan Interaktif denganPHP-MySQL (Windows dan Linux).Jakarta: Eska Media.

Suryadi. 1998. Sisem Pendukung Keputusan .Yogyakarta: Andi

Turban, Aronson, dan Liang. 2005. DecisionSupport System and Intelligent Systems(Sistem Pendukung Keputusan danSistem Cerdas) Jilid I Edisi 7.Yogyakarta: Andi.

Turban, Aronson, dan Liang. 2005. DecisionSupport System and Intelligent Systems(Sistem Pendukung Keputusan danSistem Cerdas) Jilid 2 Edisi 7.Yogyakarta: Andi.

Wahyudi, Anang. 2008. Archive for TheDelphi Category. Style sheet.http://anaklanang.wordpress.com/category/delphi/

Wibowo. 2007. Sumber Daya Manusia.Jakarta: Elex Media Komputindo

Page 184: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)
Page 185: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

1. Login

2. Home

Page 186: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

3. Data Unit Kerja

4. Edit Unit Kerja

Page 187: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

5. Lihat Unit Kerja

6. Lihat Data Pegawai

Page 188: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

7. Detail Pegawai

8. Cari Data Pegawai

Page 189: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

9. Pemilihan

10. Pemilihan Jabatan dan Pegawai

Page 190: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

11. Pemilihan Proses 1

12. Pemilihan Proses 2

Page 191: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

13. Hasil Akhir

14. Detail hasil akhir

Page 192: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

15. Ganti Password

16. Bantuan -Informasi

Page 193: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

17. Help

18. Keluar

Page 194: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Pewawancara : Citra Nuraini Mursa

Narasumber : Bapak Darmawan

Tanggal : 5 Oktober 2009

Waktu : 10.00 WIB

1. Pewawancara : Pada PT. Beyf Bersaudara ini apakah terdapat proses kenaikan

jabatan untuk pegawai?

Narasumber : Pada PT. Beyf Bersaudara ini sudah terdapat proses untuk

menetukan pegawai yang akan naik jabatan tertentu.

2. Pewawancara : Proses kenaikan jabatan yang dilakukan apakah sudah

terkomputerisasi atau masih manual?

Narasumber : Proses kenaikan jabatan pada PT. Beyf berjalan secara manual,

masih melibatkan banyak pihak, yaitu HRD dan General

Manager. Penilaian kinerja pegawai masih dilakukan secara

subyektif, jadi tidak perhitungan khusus untuk menentukan

pegawai yang berkualitas.

3. Pewawancara : Seperti apakah proses kenaikan jabatan yang sudah berjalan?

Narasumber : Proses awal ialah pihak HRD memilih pegawai sesuai dengan

jabatan yang akan dipilih, lalu data-data beberapa pegawai yang

sudah terpilih tersebut ditunjukkan pada General Manager untuk

kemudian dipilih menjadi satu calon pegawai yang akan naik

jabatan. Setelah itu, data-data lengkap pegawai yang sudah

dipilih oleh General Manager diberikan kepada direktur untuk

kemudian di tanda tangani untuk pengesahan.

4. Pewawancara : Apakah proses yang sedang berjalan sudah memenuhi kebutuhan?

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 195: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Narasumber : Proses kenaikan jabatan yang sudah ada belum memenuhi

kebutuhan, karena prosesnya masih dilakukan secara manual dan

menggunakan dokumen-dokumen (kertas), serta membutuhkan

banyak waktu untuk menentukan pegawai yang akan naik jabatan.

5. Pewawancara : Hambatan apa saja yang terjadi pada proses kenaikan jabatan?

Narasumber : Hambatan-hambatan yang ada ialah sulitnya menentukan pegawai

yang berhak untuk naik jabatan, penentuan pegawai masih

berdasarkan penilaian subyektif karena tidak ada standar

penilaian khusus untuk para pegawai untuk naik pada satu

jabatan tertentu, membutuhkan banyak waktu untuk melakukan

proses kenaikan jabatan, data-data pegawai yang sudah terpilih

sering hilang karena tidak terdokumntasi dan tersimpan dengan

baik.

6. Pewawancara : Apakah dalam menentukan pegawai yang akan naik jabatan

terdapat kriteria-kriteria khusus?

Narasumber : Penentuan pegawai yang akan naik jabatan tidak ada kriteria

khusus, namun penilaian masing-masing pegawai masih bersifat

subyektif, yaitu menngunakan penilaian masing-masing orang.

Jikalau pegawai ini baik dan rajin maka pegawai tersebut berhak

untuk naik jabatan.

7. Pewawancara : Apakah proses kenaikan jabatan pada PT. Beyf ini membutuhkan

suatu sistem yang dapat membantu untuk menentukan pegawai

yang akan naik jabatan?

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om

Page 196: IMPLEMENTASI ANALISIS GAP UNTUK SISTEM · PDF file2.8.2.1 Definisi Diagram Konteks..... 2.8.3 Diagram Nol/Zero (Overview Diagram ... 2.8.4.1 Definisi Diagram Rinci (Level Diagram)

Narasumber : Iya, karena proses yang sedang berjalan saat ini banyak

hambatannya, dan dalam menjalankan prosesnya sangat sulit dan

membutuhkan banyak waktu.

8. Pewawancara : Sistem seperti apa yang diinginkan untuk proses kenaikan jabatan?

Narasumber : Sistem yang diinginkan adalah sustu sistem yang dapat membantu

menentuakan pegawai yang akan naik jabatan, yang tidak

membutuhkan banyak waktu. Terdapat proses prhitungan

penilaian kinerja pegawai agar penentuan pegawai tidak

berdasarkan penilaian pribadi. Menghasilkan laporan pegawai

yang naik jabatan, laporan hasil akhir terdokumentasi dengan

baik agar tidak hilang dan rusak jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

9. Pewawancara : Kriteria-kriteria apa saja yang dibutuhkan untuk menentukan

pegawai yang akan naik jabatan?

Narasumber : Kriteria-kriteria dalam menentukan kualitas pegawai adalah

kriteria yang berhubungan dengan kualitas pegawai.

10. Pewawancara : Jabatan apa saja yang terdapat pada PT. Beyf Bersaudara?

Narasumber : Jabatan yang ada ialah IT Manager, HRD, Accounting, dan Project

Manager

PDF Cre

ate! 3

Tria

l

www.scan

soft.c

om