iman kepada taqdir

22
Iman Kepada Taqdir A.Pengertian Taqdir Yang dimaksud dengan istilah Taqdir adalah qadar(al-qhadar khairuhu wa syarruhu) atau Qhada dan Qadar (al qhada’ wal qadar) secara etimologis Qhada’ adalah bentuk masdar dari kata kerja Qhada’ yang berarti kehendak atau ketetapan hukum dalam hal ini Qhada’ adalah kehendak atau ketetapan hukum Allah SWT terhadap segala sesuatunya.

Upload: opissen-yudisyus

Post on 20-Jun-2015

1.470 views

Category:

Education


21 download

DESCRIPTION

Presentasi Mata Kuliah Aqidah Akhlak

TRANSCRIPT

Page 1: Iman kepada taqdir

Iman Kepada Taqdir

A.Pengertian TaqdirYang dimaksud dengan istilah Taqdir adalah qadar(al-qhadar khairuhu wa syarruhu) atau Qhada dan Qadar (al qhada’ wal qadar)

secara etimologis Qhada’ adalah bentuk masdar dari kata kerja Qhada’ yang berarti kehendak atau ketetapan hukum dalam hal ini Qhada’ adalah kehendak atau ketetapan hukum Allah SWT terhadap segala sesuatunya.

Page 2: Iman kepada taqdir

Qadar secarta etimologis bentuk masdar dari Qadara yang berarti ukuran atau ketentuan.dalam hal ini qadar adalah ukuran atau ketentuan Allah SWT terhadap segala sesuatunya.

Page 3: Iman kepada taqdir

Secara terminologis ada ulama yang berpendapat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama dan ada pula yang membedakannya.

Yang membedakan, berpendapat : Qadar sebagai ilmu Allah tentang apa apa yang akan terjadi pada seluruh makhluknya pada masa yang akan datang dan Qhada’ adalah penciptaan segala sesuatu oleh Allah sesuai dengan ilmu dan iradha-Nya.

Page 4: Iman kepada taqdir

Yang menganggap Qadha dan Qadar mempunyai pengertian yang sama, berpendapat : “Segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT untuk segala yang ada (maujud), yang mengikat antara sebab dan akibat segala sesuatu yang terjadi”

“ dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya”(Ar Ra’du:8).

Page 5: Iman kepada taqdir

B.Beberapa Tingkatan Taqdir

1.Al-Ilmu Allah SWT Maha mengetahui segala sesuatu.dia

mengetahui apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi tidak satu pun luput dari ilmu Allah SWT

“ Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?....(Al-hajj ;70)

Page 6: Iman kepada taqdir

2.Al Kitabah Allah SWT Yang Maha Esa telah menuliskan segala

sesuatu di lauh mahfuzh,dan tulisan itu tetap ada sampai hari kiamat.apa yang terjadi sekarang maupun masa lalu,atau yang akan datang telah dituliskan oleh Allah SWT di lauh mahfuzh

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.”(Al Haj:20)

Page 7: Iman kepada taqdir

3.Al Masyi-ah Allah SWT mempunyai kehendak terhadap segala

sesuatu yang ada dilangit maupun dibumi.

“Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”(.Al Insan:30)

Page 8: Iman kepada taqdir

4.Al Khalq Allah SWT menciptakan segala sesuatu

“ Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu”(Az Zumar:62).

Page 9: Iman kepada taqdir

C.Manusia dan Taqdir

manusia:Musayyar dan Mukhoyyar makhluk musayyar sama seperti benda

tanam tanaman dan hewan artinya tidak mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak semuanya telah dibentuk dan ditentukan.

makhluk mukhoyyar artinya memliliki kebebasan untuk menerima dan untuk menolak.

Page 10: Iman kepada taqdir

Muhammad As sholeh al Utsaimin mengemukakan beberapa dalil yang membuktikan bahwa manusia memiliki hak ikhtiar:

1.Allah menyebutkan tentang adanya masyiah dan iradah manusia seperti dalam firman-Nya :

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..”(Al baqarah:223)

Page 11: Iman kepada taqdir

2.Adanya perintah dan larangan Allah terhadap hamba-Nya tentu berdasarkan pertimbangan dia dapat memilih

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya....”(Al Baqarah:286)

3.Allah SWT memuji orang yang berbuat baik,mencela orang yang berbuat jahat,dan memberikan balasan yang sesuai bagi keduanya

Page 12: Iman kepada taqdir

4.Allah SWT telah mengutus para rasul untuk menjadi mubassirin dan munzirin supaya tidak ada alasan (hujjah),bagi umat manusia untuk membantah Allah sesudah diutus para rasul firman Allah :

“(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu..”(An Nisa”4)

Page 13: Iman kepada taqdir

5.dalam kehidupan sehari hari manusia melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan kemauannya sendiri tanpa merasakan ada sesuatu yang memaksanya.

“Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun." demikian pulalah orang-orang sebelum mereka Telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada kami?" kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta”(Al An’am:148).

Page 14: Iman kepada taqdir

HIDAYAH ALLAH

Kata Al-hidayah di dalam alquran mempunyai dua pengertian :

1.Ad-dilalah wal irsyad (menunjuki dan membingbing), hidayah dalam pengertian ini bisa dilakukan oleh para nabi, rasul, ulama, mubaligh, guru dan siapa saja yang mampu dan mau melaksanakannya

“Dan adapun kaum Tsamud, Maka mereka Telah kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang Telah mereka kerjakan.( Al Fushsilat:17)

Page 15: Iman kepada taqdir

2.idkhalul iman ilal qalb (memasukkan iman kedalam hati,atau menjadikan sesorang beriman),mutlak milik Allah SWT

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”(Al Qashash: 56)

Page 16: Iman kepada taqdir

Ada beberapa alasan kenapa Allah memberikan azab kepada orang orang yang menolak hidayah Allah

1.Mereka dibekali dengan fitrah suci yang berpotensi untuk menerima hidayah Allah

2.Mereka diberi alat indra untuk mencari kebenaran Allah akan meminta pertanggung jawaban penggunaan alat indra tersebut:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” al isra ayat 36

Page 17: Iman kepada taqdir

3.mereka diberi akal untuk membedakan antara yang baik dan buruk,antara haq dan yang bathil,antara hidayah dan dhalal.

“Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".( Al Mulk:10)

Page 18: Iman kepada taqdir

4.mereka diberi hak ikhtiar untuk menerima atau menolak hidayah Allah

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” al kahfi ayat 29 :

Page 19: Iman kepada taqdir

5.kepada mereka sudah diutus Rasul diturunkan kitab suci disampaikan dakwah islam untuk membimbing mereka mencari hidayah Allah.

“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan meng'azab sebelum kami mengutus seorang rasul.” al isra ayat 15

Page 20: Iman kepada taqdir

6.mereka hanya dibebani hal hal yang sanggup mereka pikul

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(Al Baqarah :286)

Page 21: Iman kepada taqdir

D.Hikmah Iman Kepada Taqdir

1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan undang undang aturan dan hukum yang telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah

2. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh untuk mencapai kehidupan yang lebih baik didunia dan akhirat

3. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Menanamkan sikap tawakkal dalam diri manusia

5. Mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup

Page 22: Iman kepada taqdir

Thanks for your Attention

See You Later..........

in Middle Semester