ilmu agama dalam rumah tangga
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga
1/4
ILMU AGAMA DALAM RUMAH TANGGA
Mengajar adalah kewajiban yang mesti dilakukan oleh pemimpin keluarga sebagai realisasi dari
perintah Allah Taala:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu (At-Tahrim: 6)
Ayat diatas merupakan dasar pengajaran dan pendidikan anggota keluarga, dengan memerintah
mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran.
Dibawah ini beberapa komentar ahli tafsir tentang ayat tersebut, yakni berkaitan dengan kewajiban
yang dibebankan atas pemimpin keluarga.
Qatadah berkata, Dia (pemimpin keluarga) hendaknya memerintah mereka (anggota keluarga)
berbuat taat kepada Allah Subhanahu Wataala serta mencegah mereka dari maksiat kepadaNya,
hendaknya menjaga mereka untuk melakukan apa yang diperintahklan oleh Allah dan membantumereka di dalamnya.Maka apabila kamu melihat kemaksiatan hendaknya engkau menjauhkan
mereka darinya dan memperingatkan untuk tidak melakukannya.(Tafsir ath-Thabari,28/166)
Adh-Dhahak dan Muqatil berkata,Merupakan kewajiban setiap muslim, mengajarkan keluarganya
dari kerabat dan hamba sahayanya akan apa yang diwajibkan oleh Allah atas mereka dan apa yang
dilarangNya.(Tafsir Ibnu Katsir,8/194)
Ali radhiyallahu anhu berkata:Ajari dan didiklah mereka.(Zaadul Masiir, 8/312)
Al Kiya at-Thabari berkata:Kita hendaknya mengajari anak-anak dan keluarga kita masalah agama
dan kebaikan, serta apa-apa yang penting dan dibutuhkan dalam persoalan adab dan etika.
Imam al-Bukhari dalam shahihnya, bab Pengajaran Laki-laki Terhadap Hamba Sahaya Perempuan
dan Keluarganya, menulis hadits:
Artinya, tiga orang yang mendapat dua pahala:dan seorang laki-laki yang memiliki hamba
sahaya perempuan lalu ia mendidiknya dengan baik mengajarinya dengan baik kemudian ia
memerdekakannya lalu menikahinya maka baginya dua pahala.
Dalam penjelasan hadits diatas,Ibnu Hajar mengatakan,Kesesuain hadits dengan tarjamah-
maksudnya judul bab-dalam masalah hamba sahaya perempuan adalah dengan nash, dan dalam
masalah keluarga dengan qiyas,sebab perhatian terhadap keluarga yang merdeka dalam soal
pengajaran kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh Allah dan sunnah-sunnah RasulNya adalahsesuatu yang lebih harus dan pasti daripada perhatian kepada hamba sahaya perempuan.(Fathul
Baari, I/190)
Karena adanya kesibukan dan tugas serta ikatan lainnya terkadang seseornag lupa meluangkan
waktunya untuk bisa mengajari keluarganya.Diantara jalan pemecahan dalam persoalan ini yaitu
hendaknya ia mengkhususkan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk keluarga.Bahkan
mungkin juga dengan melibatkan kerabat lain untuk menyelenggarakan majlis ilmu di dalam
rumah.Dan akan lebih efektif jika menggunakan kata-kata wajib datang baik kepada dirinya
maupun kepada anggota keluarga yang lain.
Imam al-Bukhari berkata dalam bab,Apakah bagi Wanita Disediakan Hari Khusus untuk Ilmu?Lalu menyitir hadits Abu Said al-Khudhri radhiyallau anhu:
Para wanita berkata kepada Nabi,Kami telah dikalahkan kaum laki-laki dalam berkhidmat
kepadamu.Karena itu tentukanlah suatu hari dari dirimu. Lalu Rasulullah menjanjikan mereka suatu
hari untuk bertemu dengan mereka maka Rasulullah menesehati dan memerintahkan mereka.
Ibnu Hajar berkata,Dalam riwayat Sahl bin Abi Shaleh dari ayahnya dari Abu Hurairah mirip
dengan kisah ini, ia berkata,Perjanjian kalian di rumah fulanah, maka Rasulullah mendatangi
mereka dan memberi ceramah kepada mereka.(Fathul Baari, I/195)
-
8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga
2/4
Dari hadits diatas kita bisa mengambil kesimpulan akan pentingnya pengajaran para wanita di
rumah-rumah, dan mengingatkan pula betapa besar perhatian para shahabat dalam masalah belajar.
Selain itu juga menunjukkan bahwa mengkonsentrasikan semangat mengajar hanya kepada laki-laki
dengan meninggalkan kaum perempuan adalah kelalaian besar bagi para dai dan pemimpin rumah
tangga.
Diantara pelajaran yang dapat disampaikan kepada mereka kaum wanita adalah tafsir Al-Qurandan hadits nabawi. Juga penting untuk diajarkan kepada mereka beberapa persoalan hukum bersuci,
haidh, hukum shalat dan zakat, puasa dan haji jika ada kemampuan untuk menunaikannya.
Demikian pula hukum yang berkaitan dengan makanan dan minuman, pakaian dan
perhiasan,sunnah-sunnah fithrah, mahram dan ajnabi, hukum gambar,lagu-lagu dan sebagianya.
Diantara rujukan-rujukan penting dalam masalah-masalah kewanitaan tersebut adalah fatwa-fatwa
para ulama seperti Kumpulan Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih al-
Utsaimin dan ulama lain selain mereka berdua baik berupa buku maupun berupa kaset.Salah satu
yang sudah diterjemah ke dalam bahasa Indonesia adalah kitab al-Fatawa al-jamiah lil maratil
muslimah yang diterbitkan oleh pustaka Darul Haq Jakarta sebanyak tiga juz.
Termasuk dalam kategori pengajaran wanita dan keluarga adalah dengan mengingatkan mereka
untuk mengikuti ceramah umum yang disampaikan oleh para ulama dan ustadz yang terpercaya di
bidangnya jika hal itu memungkinkan.Hal itu akan memberikan lebih banyak referensi dan sumber
pengajaran disamping untuk variasi. Jangan lupa pula mendengarkan siaran bacaan Al-Quranul
Karim atau memutar kasetnya serta menaruh perhatian terhadapnya.Jika kebetulan ada pameran
buku-buku Islam tak ada salahnya mereka diajak untuk menghadirinya dan tentu dengan
memperhatikan syarat-syarat keluar rumah yang telah diatur agama.
Pentingnya Perpustakaan Keluarga
Keberadaan perpustakaan islami di rumah amatlah dibutuhkan dalam membantu proses pengajaran
keluarga, tidak harus besar tetapi yang penting dapat menyeleksi buku-buku yang bermutu dan
diperlukan, menempatkannya ditempat yang mudah diambil dan menganjurkan anggota keluarga
untuk membacanya.
Diantara kriteria perpustakaan yang baik dan efisien adalah hendaknya perpustakaan itu memuat
sumber-sumber yang darinya bisa dicari pembahasan dan pemecahan berbagi persoalan, bermanfaat
untuk anak-anak di sekolah, memuat buku-buku untuk tingkatan yang beragam, juga buku-buku
yang cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan.
Jika mampu bisa pula disediakan buku-buku khusus hadiah bagi para tamu dan kawan anak-anak
serta siapa saja yang mengunjungi rumah. Hendaknya memperhatikan soal cetakan yang menarik,
buku yang telah diteliti dan di edit serta hadits-haditsnya telah diperiksa dan diterangkan secarajelas.
Agar memudahkan dalam mencari buku-buku yang ingin dibaca maka perlu ditertibkan sesuai judul
atau materinya.Yaitu dengan memisahkan materi-materi seperti tafsir, aqidah,hadits atau fiqih dan
selainnya dalam tempat yang berlainan. Demikian pula perlu dibuat daftar buku sesuai dengan abjad
dan judulnya sehingga jika ada seseorang menanyakan suatu judul buku maka dengan cepat akan
ditemukan buku yang dimaksudkan.
Perpustakaan Kaset
Diantara cara penggunaan tape recorder yang diridhai Allah swt adalah dengan menjadikan koleksi
kaset yang ada di rumah adalah kaset-kaset islami yang baik.Yakni rekaman ceramah para ulama,para pembaca Al-Quran (qari), dai, pemberi nasehat, para khatib dan lain-lain.
Mendengarkan kaset bacaan Al-Quran yang khusyu dari suara sebagian imam shalat tarawih
misalnya, akan memiliki pengaruh besar bagi keluarga di rumah.Baik pengaruh dari makna yang
dikandung maupun pengaruh terhadap hafalan mereka, karena senantiasa mendengarkannya secara
rutin.Juga pengaruh segi penjagaanya dari pendengaran setan seperti lagu-lagu dan musik-musik
yang merusak.
-
8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga
3/4
Banyak sekali kaset-kaset ceramah dan fatwa para ulama yang memberikan pengaruh dalam
pemahaman fiqih anggota keluarga dalam berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari dalam
kehidupan.
Dan yang sangat penting juga adalah memperhatikan dari mana kita dan anggota keluarga
mengambil fatwa dan ilmu, karena hal ini menyangkut urusan agama. Hendaknya kita mengambil
agama dari orang yang telah dikenal keshalehan, ketakwaan serta waranya. Bersandar dengan dalil-
dalil yang shahih serta tidak taashub madzhab, berkata sesuai dalil, konsisten dengan manhajwasath (tengah-tengah), tidak terlalu ekstrim dan memberatkan juga tidak terlalu longgar dan
meremehkan masalah dan dia adalah orang yang mengetahui (khabir) terhadap setiap persoalan
agama.
Allah swt berfirman:
Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui
(Muhammad) tentang Dia. (Al-Furqan: 59)
Betapa banyak kita dapati kaset-kaset bacaan Al-Quran termasuk yang diperuntukkan bagi anak-
anak yang akan berpengaruh besar bagi mereka.
Demikian pula yang berisikan doa-doa sehari-hari, etika dan adab islam, atau nasyid-nasyid islam
yang mendidik dan lain-lain.Mengundang Orang Shaleh, Ulama, Ustadz atau Para Penuntut Ilmu ke Rumah
Allah berfirman:
Artinya Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman
dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (Nuh:28)
Sesungguhnya masuknya orang-orang beriman dapat menambah cahaya bagi sebuah rumah atau
keluarga. Disamping itu kita dapat mengadakan pembicaraan, bertanya dan berdiskusi dengan
mereka dan ini akan mendatangkan banyak sekali manfaat.
Orang yang membawa kesturi mungkin ia akan meberikannya kepadamu, atau engkau membeli
darinya atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang wangi semerbak.
Dengan kedatangan mereka tentu ayah, saudara dan anak-anak akan ikut menyambutnya
sedangakan para awanita akan mendengarkan pembicaraan mereka dari balik hijab/tabir. Hal ini
merupakan pendidikasn bagi semua.
Belajar Hukum-hukum Berkenaan dengan Rumah.
Diantara hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah rumah adalah sebagai berikut:
Shalat (sunnah) di rumah.
Mengenai shalat bagi kaum laki-laki Rasulullah saw telah bersabda, Sebaik-baik shalat laki-laki
adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib.
Adapun shalat-shalat wajib yang lima waktu maka harus dilakukan di masjid, kecuali jika adaudzur.Sedangkan bagi wanita, semakin tersembunyi tempat shalatnya maka semakin utama
sebagaimana sabda Rasulullah, Sebaik-baik shalat wanita adalah dibagian paling dalam dari
rumahnya.
Tuan rumah lebih berhak menjadi imam dirumahnya, dan tidak boleh duduk di tempat yang biasa
diduduki tuan rumah tanpa izinnya.
Rasulullah bersabda, Tidak boleh seorang laki-laki diimami diwilayah kekuasaannya,dan tidak
diduduki diatas (tempat) kemuliaaannya dalam rumah kecuali dengan izinnya.
Meminta izin
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat. (An-Nuur : 27)
Tidak mengapa makan di rumah kerabat,teman atau selainnya yang menyerahkan kuncinya kepada
kita, jika mereka merelakannya/tidak membenci hal itu.
-
8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga
4/4
Melarang anak-anak dan pembantu masuk ke dalam kamar tidur ibu bapak tanpa izin pada waktu-
waktu istirahat.
Dilarang mengintip ke rumah orang lain.
Tidak menginap sendirian dalam rumah.
Tidak tidur di lantai atas (loteng) yang tidak memiliki pagar, agar tidak jatuh.
(Departemen Dawah)