ilmu agama dalam rumah tangga

Upload: denny-rivani

Post on 07-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga

    1/4

    ILMU AGAMA DALAM RUMAH TANGGA

    Mengajar adalah kewajiban yang mesti dilakukan oleh pemimpin keluarga sebagai realisasi dari

    perintah Allah Taala:

    Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

    bakarnya adalah manusia dan batu (At-Tahrim: 6)

    Ayat diatas merupakan dasar pengajaran dan pendidikan anggota keluarga, dengan memerintah

    mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran.

    Dibawah ini beberapa komentar ahli tafsir tentang ayat tersebut, yakni berkaitan dengan kewajiban

    yang dibebankan atas pemimpin keluarga.

    Qatadah berkata, Dia (pemimpin keluarga) hendaknya memerintah mereka (anggota keluarga)

    berbuat taat kepada Allah Subhanahu Wataala serta mencegah mereka dari maksiat kepadaNya,

    hendaknya menjaga mereka untuk melakukan apa yang diperintahklan oleh Allah dan membantumereka di dalamnya.Maka apabila kamu melihat kemaksiatan hendaknya engkau menjauhkan

    mereka darinya dan memperingatkan untuk tidak melakukannya.(Tafsir ath-Thabari,28/166)

    Adh-Dhahak dan Muqatil berkata,Merupakan kewajiban setiap muslim, mengajarkan keluarganya

    dari kerabat dan hamba sahayanya akan apa yang diwajibkan oleh Allah atas mereka dan apa yang

    dilarangNya.(Tafsir Ibnu Katsir,8/194)

    Ali radhiyallahu anhu berkata:Ajari dan didiklah mereka.(Zaadul Masiir, 8/312)

    Al Kiya at-Thabari berkata:Kita hendaknya mengajari anak-anak dan keluarga kita masalah agama

    dan kebaikan, serta apa-apa yang penting dan dibutuhkan dalam persoalan adab dan etika.

    Imam al-Bukhari dalam shahihnya, bab Pengajaran Laki-laki Terhadap Hamba Sahaya Perempuan

    dan Keluarganya, menulis hadits:

    Artinya, tiga orang yang mendapat dua pahala:dan seorang laki-laki yang memiliki hamba

    sahaya perempuan lalu ia mendidiknya dengan baik mengajarinya dengan baik kemudian ia

    memerdekakannya lalu menikahinya maka baginya dua pahala.

    Dalam penjelasan hadits diatas,Ibnu Hajar mengatakan,Kesesuain hadits dengan tarjamah-

    maksudnya judul bab-dalam masalah hamba sahaya perempuan adalah dengan nash, dan dalam

    masalah keluarga dengan qiyas,sebab perhatian terhadap keluarga yang merdeka dalam soal

    pengajaran kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh Allah dan sunnah-sunnah RasulNya adalahsesuatu yang lebih harus dan pasti daripada perhatian kepada hamba sahaya perempuan.(Fathul

    Baari, I/190)

    Karena adanya kesibukan dan tugas serta ikatan lainnya terkadang seseornag lupa meluangkan

    waktunya untuk bisa mengajari keluarganya.Diantara jalan pemecahan dalam persoalan ini yaitu

    hendaknya ia mengkhususkan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk keluarga.Bahkan

    mungkin juga dengan melibatkan kerabat lain untuk menyelenggarakan majlis ilmu di dalam

    rumah.Dan akan lebih efektif jika menggunakan kata-kata wajib datang baik kepada dirinya

    maupun kepada anggota keluarga yang lain.

    Imam al-Bukhari berkata dalam bab,Apakah bagi Wanita Disediakan Hari Khusus untuk Ilmu?Lalu menyitir hadits Abu Said al-Khudhri radhiyallau anhu:

    Para wanita berkata kepada Nabi,Kami telah dikalahkan kaum laki-laki dalam berkhidmat

    kepadamu.Karena itu tentukanlah suatu hari dari dirimu. Lalu Rasulullah menjanjikan mereka suatu

    hari untuk bertemu dengan mereka maka Rasulullah menesehati dan memerintahkan mereka.

    Ibnu Hajar berkata,Dalam riwayat Sahl bin Abi Shaleh dari ayahnya dari Abu Hurairah mirip

    dengan kisah ini, ia berkata,Perjanjian kalian di rumah fulanah, maka Rasulullah mendatangi

    mereka dan memberi ceramah kepada mereka.(Fathul Baari, I/195)

  • 8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga

    2/4

    Dari hadits diatas kita bisa mengambil kesimpulan akan pentingnya pengajaran para wanita di

    rumah-rumah, dan mengingatkan pula betapa besar perhatian para shahabat dalam masalah belajar.

    Selain itu juga menunjukkan bahwa mengkonsentrasikan semangat mengajar hanya kepada laki-laki

    dengan meninggalkan kaum perempuan adalah kelalaian besar bagi para dai dan pemimpin rumah

    tangga.

    Diantara pelajaran yang dapat disampaikan kepada mereka kaum wanita adalah tafsir Al-Qurandan hadits nabawi. Juga penting untuk diajarkan kepada mereka beberapa persoalan hukum bersuci,

    haidh, hukum shalat dan zakat, puasa dan haji jika ada kemampuan untuk menunaikannya.

    Demikian pula hukum yang berkaitan dengan makanan dan minuman, pakaian dan

    perhiasan,sunnah-sunnah fithrah, mahram dan ajnabi, hukum gambar,lagu-lagu dan sebagianya.

    Diantara rujukan-rujukan penting dalam masalah-masalah kewanitaan tersebut adalah fatwa-fatwa

    para ulama seperti Kumpulan Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih al-

    Utsaimin dan ulama lain selain mereka berdua baik berupa buku maupun berupa kaset.Salah satu

    yang sudah diterjemah ke dalam bahasa Indonesia adalah kitab al-Fatawa al-jamiah lil maratil

    muslimah yang diterbitkan oleh pustaka Darul Haq Jakarta sebanyak tiga juz.

    Termasuk dalam kategori pengajaran wanita dan keluarga adalah dengan mengingatkan mereka

    untuk mengikuti ceramah umum yang disampaikan oleh para ulama dan ustadz yang terpercaya di

    bidangnya jika hal itu memungkinkan.Hal itu akan memberikan lebih banyak referensi dan sumber

    pengajaran disamping untuk variasi. Jangan lupa pula mendengarkan siaran bacaan Al-Quranul

    Karim atau memutar kasetnya serta menaruh perhatian terhadapnya.Jika kebetulan ada pameran

    buku-buku Islam tak ada salahnya mereka diajak untuk menghadirinya dan tentu dengan

    memperhatikan syarat-syarat keluar rumah yang telah diatur agama.

    Pentingnya Perpustakaan Keluarga

    Keberadaan perpustakaan islami di rumah amatlah dibutuhkan dalam membantu proses pengajaran

    keluarga, tidak harus besar tetapi yang penting dapat menyeleksi buku-buku yang bermutu dan

    diperlukan, menempatkannya ditempat yang mudah diambil dan menganjurkan anggota keluarga

    untuk membacanya.

    Diantara kriteria perpustakaan yang baik dan efisien adalah hendaknya perpustakaan itu memuat

    sumber-sumber yang darinya bisa dicari pembahasan dan pemecahan berbagi persoalan, bermanfaat

    untuk anak-anak di sekolah, memuat buku-buku untuk tingkatan yang beragam, juga buku-buku

    yang cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan.

    Jika mampu bisa pula disediakan buku-buku khusus hadiah bagi para tamu dan kawan anak-anak

    serta siapa saja yang mengunjungi rumah. Hendaknya memperhatikan soal cetakan yang menarik,

    buku yang telah diteliti dan di edit serta hadits-haditsnya telah diperiksa dan diterangkan secarajelas.

    Agar memudahkan dalam mencari buku-buku yang ingin dibaca maka perlu ditertibkan sesuai judul

    atau materinya.Yaitu dengan memisahkan materi-materi seperti tafsir, aqidah,hadits atau fiqih dan

    selainnya dalam tempat yang berlainan. Demikian pula perlu dibuat daftar buku sesuai dengan abjad

    dan judulnya sehingga jika ada seseorang menanyakan suatu judul buku maka dengan cepat akan

    ditemukan buku yang dimaksudkan.

    Perpustakaan Kaset

    Diantara cara penggunaan tape recorder yang diridhai Allah swt adalah dengan menjadikan koleksi

    kaset yang ada di rumah adalah kaset-kaset islami yang baik.Yakni rekaman ceramah para ulama,para pembaca Al-Quran (qari), dai, pemberi nasehat, para khatib dan lain-lain.

    Mendengarkan kaset bacaan Al-Quran yang khusyu dari suara sebagian imam shalat tarawih

    misalnya, akan memiliki pengaruh besar bagi keluarga di rumah.Baik pengaruh dari makna yang

    dikandung maupun pengaruh terhadap hafalan mereka, karena senantiasa mendengarkannya secara

    rutin.Juga pengaruh segi penjagaanya dari pendengaran setan seperti lagu-lagu dan musik-musik

    yang merusak.

  • 8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga

    3/4

    Banyak sekali kaset-kaset ceramah dan fatwa para ulama yang memberikan pengaruh dalam

    pemahaman fiqih anggota keluarga dalam berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari dalam

    kehidupan.

    Dan yang sangat penting juga adalah memperhatikan dari mana kita dan anggota keluarga

    mengambil fatwa dan ilmu, karena hal ini menyangkut urusan agama. Hendaknya kita mengambil

    agama dari orang yang telah dikenal keshalehan, ketakwaan serta waranya. Bersandar dengan dalil-

    dalil yang shahih serta tidak taashub madzhab, berkata sesuai dalil, konsisten dengan manhajwasath (tengah-tengah), tidak terlalu ekstrim dan memberatkan juga tidak terlalu longgar dan

    meremehkan masalah dan dia adalah orang yang mengetahui (khabir) terhadap setiap persoalan

    agama.

    Allah swt berfirman:

    Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui

    (Muhammad) tentang Dia. (Al-Furqan: 59)

    Betapa banyak kita dapati kaset-kaset bacaan Al-Quran termasuk yang diperuntukkan bagi anak-

    anak yang akan berpengaruh besar bagi mereka.

    Demikian pula yang berisikan doa-doa sehari-hari, etika dan adab islam, atau nasyid-nasyid islam

    yang mendidik dan lain-lain.Mengundang Orang Shaleh, Ulama, Ustadz atau Para Penuntut Ilmu ke Rumah

    Allah berfirman:

    Artinya Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman

    dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (Nuh:28)

    Sesungguhnya masuknya orang-orang beriman dapat menambah cahaya bagi sebuah rumah atau

    keluarga. Disamping itu kita dapat mengadakan pembicaraan, bertanya dan berdiskusi dengan

    mereka dan ini akan mendatangkan banyak sekali manfaat.

    Orang yang membawa kesturi mungkin ia akan meberikannya kepadamu, atau engkau membeli

    darinya atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang wangi semerbak.

    Dengan kedatangan mereka tentu ayah, saudara dan anak-anak akan ikut menyambutnya

    sedangakan para awanita akan mendengarkan pembicaraan mereka dari balik hijab/tabir. Hal ini

    merupakan pendidikasn bagi semua.

    Belajar Hukum-hukum Berkenaan dengan Rumah.

    Diantara hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah rumah adalah sebagai berikut:

    Shalat (sunnah) di rumah.

    Mengenai shalat bagi kaum laki-laki Rasulullah saw telah bersabda, Sebaik-baik shalat laki-laki

    adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib.

    Adapun shalat-shalat wajib yang lima waktu maka harus dilakukan di masjid, kecuali jika adaudzur.Sedangkan bagi wanita, semakin tersembunyi tempat shalatnya maka semakin utama

    sebagaimana sabda Rasulullah, Sebaik-baik shalat wanita adalah dibagian paling dalam dari

    rumahnya.

    Tuan rumah lebih berhak menjadi imam dirumahnya, dan tidak boleh duduk di tempat yang biasa

    diduduki tuan rumah tanpa izinnya.

    Rasulullah bersabda, Tidak boleh seorang laki-laki diimami diwilayah kekuasaannya,dan tidak

    diduduki diatas (tempat) kemuliaaannya dalam rumah kecuali dengan izinnya.

    Meminta izin

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum

    meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar

    kamu (selalu) ingat. (An-Nuur : 27)

    Tidak mengapa makan di rumah kerabat,teman atau selainnya yang menyerahkan kuncinya kepada

    kita, jika mereka merelakannya/tidak membenci hal itu.

  • 8/3/2019 Ilmu Agama Dalam Rumah Tangga

    4/4

    Melarang anak-anak dan pembantu masuk ke dalam kamar tidur ibu bapak tanpa izin pada waktu-

    waktu istirahat.

    Dilarang mengintip ke rumah orang lain.

    Tidak menginap sendirian dalam rumah.

    Tidak tidur di lantai atas (loteng) yang tidak memiliki pagar, agar tidak jatuh.

    (Departemen Dawah)