ikan dan kiai

1
Ikan dan Kiai Gus Dur terbilang santri nakal pada zamannya. Pada suatu malam diajaknya dua orang kawannya agar ikut dengannya, sambil membawa serokan. Untuk apa?! Ternyata mereka diajak mengambil ikan di kolam pemilik pimpinan pondok. Karena yang mengajak mereka adalah Gus Dur, cucu Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari, mereka menurut saja. Wah, ini berarti akan ada menu baru yang tidak seperti menu harian biasa di pondok, yang begitu sederhana. Di benak mereka sudah terbayang ikan goreng yang lezat. Mereka pelan-pelan mendekati kolam dan mulai menyerok ikan. Karena asyiknya, mereka tidak menyadari bahwa kecipak air kolam telah membangunkan sang Kiai, dan mereka pun tertangkap basah. “Kalian mencuri ikan, ya?!” Dua kawan Gus Dur tak berani mengangkat kepala mereka. Maka Gus Dur pun menjawab, “Pak Kiai jangan salah sangka. Justru saya yang menggagalkan pencurian ikan-ikan ini.” Kiai pun percaya, dua temannya ditahan untuk dinasihati, sementara Gus Dur disuruh ke belakang, agar ikan-ikan hasil curian itu diserahkan kepada istri Kiai. Di dapur, Gus Dur bukannya meninggalkan ikan-ikan itu, melainkan bilang kepada Nyai, istri Kiai, bahwa dia disuruh Kiai membersihkan ikan-ikan itu. Kembali ke asrama, Gus Dur menenteng oleh-oleh: ikan goreng! Tak pelak kedua temannya tadi merasa dongkol setengah mati. “Lain kali, kalau nyuri ikan lagi gantian, kamu yang jadi maling dan kami berdua

Upload: bart

Post on 16-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ikan dan Kiai - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Ikan dan Kiai

Ikan dan Kiai 

Gus Dur terbilang santri nakal pada zamannya. Pada suatu malam diajaknya dua orang kawannya agar ikut dengannya, sambil membawa serokan. Untuk apa?! Ternyata mereka diajak mengambil ikan di kolam pemilik pimpinan pondok. Karena yang mengajak mereka adalah Gus Dur, cucu Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari, mereka menurut saja. Wah, ini berarti akan ada menu baru yang tidak seperti menu harian biasa di pondok, yang begitu sederhana. Di benak mereka 

sudah terbayang ikan goreng yang lezat.Mereka pelan-pelan mendekati kolam dan mulai menyerok ikan. Karena 

asyiknya, mereka tidak menyadari bahwa kecipak air kolam telah membangunkan sang Kiai, dan mereka pun tertangkap basah. “Kalian mencuri 

ikan, ya?!” Dua kawan Gus Dur tak berani mengangkat kepala mereka. Maka Gus Dur pun menjawab, “Pak Kiai jangan salah sangka. Justru saya yang 

menggagalkan pencurian ikan-ikan ini.” Kiai pun percaya, dua temannya ditahan untuk dinasihati, sementara Gus Dur disuruh ke belakang, agar ikan-ikan hasil 

curian itu diserahkan kepada istri Kiai. Di dapur, Gus Dur bukannya meninggalkan ikan-ikan itu, melainkan bilang kepada Nyai, istri Kiai, bahwa dia 

disuruh Kiai membersihkan ikan-ikan itu. Kembali ke asrama, Gus Dur menenteng oleh-oleh: ikan goreng! Tak pelak kedua temannya tadi merasa 

dongkol setengah mati. “Lain kali, kalau nyuri ikan lagi gantian, kamu yang jadi maling dan kami berdua jadi polisi,” kata mereka dongkol. Dan Gus Dur kecil pun 

terbahak.