iii. metodologi penelitian - repository.ipb.ac.id · iii. metodologi penelitian . 3.1 metode...

14
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Terbuka dengan alamat Jalan Cabe Raya Pondok Cabe Tangerang Selatan 15418. Pertimbangan memilih lokasi ini adalah UT merupakan universitas yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh satu-satunya di Indonesia, yang diakui secara Internasional dengan banyaknya penghargaan yang telah diraih. Sehingga sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi motivasi kerja karyawan sehingga memiliki prestasi kerja yang baik dalam rangka faktor pemeliharaan SDM di UT. 3.1.2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Tabel 2 Waktu pelaksanaan penelitian No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan) 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Penyusunan Proposal X X 2 Persetujuan proposal X X 3 Sidang Komisi 1 X 3 Kolokium X 4 Pengumpulan Data X X 5 Pengolahan Data X 6 Analisis Data X 7 Penyusunan Laporan X X 8 Sidang Komisi 2 X 9 Seminar Hasil Penelitian X 10 Sidang Hasil Penelitian X 11 Laporan Penelitian X X

Upload: lekhue

Post on 21-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Terbuka dengan alamat Jalan

Cabe Raya Pondok Cabe Tangerang Selatan 15418. Pertimbangan memilih lokasi

ini adalah UT merupakan universitas yang menerapkan sistem pembelajaran jarak

jauh satu-satunya di Indonesia, yang diakui secara Internasional dengan

banyaknya penghargaan yang telah diraih. Sehingga sangat penting untuk

mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi motivasi kerja karyawan

sehingga memiliki prestasi kerja yang baik dalam rangka faktor pemeliharaan

SDM di UT.

3.1.2. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 2 Waktu pelaksanaan penelitian

No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan)

2 3 4 5 6 7 8 9

1 Penyusunan Proposal X X

2 Persetujuan proposal X X

3 Sidang Komisi 1 X

3 Kolokium X

4 Pengumpulan Data X X

5 Pengolahan Data X

6 Analisis Data X

7 Penyusunan Laporan X X

8 Sidang Komisi 2 X

9 Seminar Hasil Penelitian X

10 Sidang Hasil Penelitian X

11 Laporan Penelitian X X

Page 2: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dari objek penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan

(kuesioner), yang meliputi motivator factors dan hygiene factors. Data sekunder

diperoleh dari bagian Kepegawaian yang meliputi karakteristik demografi

pegawai UT-Pusat, yang meliputi jenis kelamin, usia, karakteristik staf (staf

administrasi dan staf edukatif), golongan, dan pendidikan. Selain itu, Data

sekunder diperoleh dari tinjauan kepustakaan maupun literatur-literatur terkait

yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini.

3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian yang akan dioperasionalisasikan dikelompokkan

menjadi dua bagian, antara lain variabel bebas dan tidak bebas. Variabel bebas

yaitu variabel motivasi pegawai yang terdiri dari motivator factors (X1) dan

hygiene factors (X2). Variabel tidak bebas (Y) yaitu kepuasan kerja pegawai di

Universitas Terbuka (UT)

Page 3: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.3.2 Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi variabel-variabel operasional yang akan diteliti.

Tabel 3 Definisi operasional variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

1 Motivator

Factors

(X1)

Motivasi yang timbul

sebagai akibat adanya

rangsangan dari

dalam diri pegawai

1. Prestasi

2. Penghargaan

3. Pekerjaan itu

sendiri

4. Tanggung

jawab

5. Pengembangan

6. Keterlibatan

7. Kesempatan

untuk maju

Ordinal

2 Hygiene

Factors

Motivasi yang timbul

sebagai akibat adanya

rangsangan dari luar

diri pegawai

1. Gaji

2. Kebijakan dan

Administrasi

Perusahaan

3. Supervisi

4. Hubungan

Interpersonal

5. Kondisi Kerja

Ordinal

3 Kepuasan

Pegawai

(Y)

Kinerja Aktual yang

dirasakan pegawai

secara umum

1 kepuasan

pegawai

2 Ketidakpuasan

pegawai

Ordinal

Page 4: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008). Dalam

penelitian ini populasi adalah semua pegawai di Universitas Terbuka pada Kantor

UT-Pusat, dengan jumlah populasi sebanyak 865 pegawai.

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada pegawai UT

sebesar 300 kuesioner. Yang bersedia mengisi sebanyak 192 pegawai.

Gay menyatakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif, maka ukuran

sampel minimal sebanyak 10% dari populasi dan untuk populasi yang relatif kecil

minimal sebesar 20% dari populasi, sedangkan penelitian yang bersifat deskriptif

korelasional maka ukuran sampel minimal sebanyak 30 subyek (Umar 2008).

Oleh sebab itu jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 192 responden

( 22.20%) sudah memenuhi syarat.

3.4.3 Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan prosedur Probability Sampling, dimana dalam metode ini

pemilihan anggota populasi dilakukan secara random, sehingga setiap anggota

populasi memiliki peluang untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan metode yang

digunakan adalah Stratified Sampling, yaitu cara pemilihan sampel dimana

populasi dibagi terlebih dahulu menjadi tingkatan atau kelompok yang berbeda,

selanjutnya sampel ditarik secara random dari setiap kelompok, sehingga bisa

meliputi setiap strata yang berbeda untuk mewakili populasi secara keseluruhan

(Istijanto 2005). Dalam penelitian ini sampel dibagi ke dalam dua kelompok

berdasarkan status pegawai, yaitu staf edukatif dan staf administratif.

Page 5: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survei

dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang dibagikan kepada

responden. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer guna menguji

fakta, persepsi, sikap, dan perilaku responden terhadap motivasi dalam

mempengaruhi kepuasan kerja pegawai di UT. Kuesioner ini berisi pertanyaan-

pertanyaan tertutup yang jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga

responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia. Penentuan skor

menggunakan skala Likert.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu kuesioner. Sebuah kuesioner dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.Untuk mengetahui validitas

instrumen, penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment. (Purwanto

2007).

Keterangan

r : koefisien korelasi product momen

X : skor tiap pertanyaan/ item

Y : skor total

N : jumlah responden

Dalam Nisfiannoor (2009), menyatakan bahwa valid atau tidaknya butir

adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan oleh daya butir. Penggunaan patokan

0.2 untuk menyatakan bahwa butir telah valid dapat dilihat pada beberapa rujukan

kriteria empirik berikut :

Penulis :

Crocker and Algina (1986) : piA = 0.2

Page 6: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

Nunnally (1970) : piA = 0.2

Aiken (1994) : piA = 0.2

Mehrens and Lehmans (1991) : piA = 0.2

Henning (1987) : piA = 0.25

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas adalah pernyataan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten bila alat ukur tersebut digunakan berulang kali, atau suatu uji yang

menunjukkan sejauh mana pengukuran ini dapat memberikan hasil yang relatif

tidak beda bila dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subyek yang sama.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha atau

Cronbach’s Alpha. dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto 2006)

Keterangan:

r11 : reliabilitas kuesioner

k : banyaknya butir pertanyaan

Σ σb2 : jumlah variansi butir

σt2 : variansi total

Kriteria yang digunakan dalam reliabilitas ini adalah semakin besar nilai

dari r11 maka reliabilitas suatu tes makin tinggi (Arikunto 2006). Untuk

menginterpretasikan reliabilitas suatu tes digunakan kriteria sebagai berikut.

1. Bila r11 antara 0.8 – 1.0 berarti reliabilitas tersebut baik

2. Bila r11 antara 0.6 – 0.8 berarti reliabilitas tersebut diterima

3. Bila r11 antara 0.4 – 0.6 berarti reliabilitas tersebut cukup

4. Bila r11 antara 0.2 – 0.4 berarti reliabilitas tersebut rendah

5. Bila r11 antara 0.0 – 0.2 berarti reliabilitas tersebut agak rendah

Page 7: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.6 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

3.6.1 Metode Pengolahan Data

Perolehan data primer yang bersumber dari kuesioner yang sudah diisi oleh

responden tergolong ke dalam data kualitatif yang tidak memiliki nilai nominal,

sehingga dibutuhkan proses pengkuantitatifan data yang berasal dari data

kualitatif. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert

dikembangkan oleh Rensis Likert serta banyak digunakan dalam riset-riset

Sumber Daya Manusia (SDM) yang menggunakan metode survei untuk mengukur

persepsi karyawan (Istijanto 2005).

Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima pilihan sikap

alternatif, yaitu :

Tabel 4 Skala Likert dan bobot nilai jawaban responden

No Jawaban Bobot

1 SS = Sangat Setuju 2

2 S = Setuju 1

3 TT = Tidak Tahu 0

4 TS = Tidak Setuju -1

5 STS = Sangat Tidak Setuju -2

Skala ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden

terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek. Skala Likert banyak

digunakan dalam riset-riset SDM untuk mengukur sikap karyawan, persepsi

karyawan, tingkat kepuasan karyawan, atau mengukur perasaan karyawan yang

lain. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lima

kategori, sebab dipandang bisa mewakili tingkat intensitas penilaian responden

dengan baik, penggunaan kategori yang terlalu banyak seringkali justru

membingungkan responden (Zikmund disitasi Istijanto, 2005).

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program komputer

SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 20 dan Excel.

Page 8: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3.6.2 Metode Analisis Data

3.6.2.1 Analisis Crosstabs ( Tabel Silang)

Crosstabs disebut juga sebagai tabel ketergantungan atau Contingency

Tables. Menurut Santoso (2003) Crosstabs adalah sekedar menampilkan kaitan

antara dua atau lebih variabel, sampai dengan menghitung apakah ada hubungan

antara baris dan kolom. Analisis Crosstabs merupakan analisis yang menyajikan

data dalam bentuk tabulasi silang, yang meliputi baris serta kolom. Crosstabs

menghasilkan tabel-tabel yang mencerminkan distribusi gabungan dua atau lebih

variabel dengan jumlah kategori atau nilai pembeda yang terbatas. Adapun data

untuk penyajian Crosstabs adalah data kuantitatif. Pada penelitian ini penggunaan

analisis Crosstabs untuk mengetahui kaitan antara karakteristik responden (faktor

demografi), motivator factors (faktor intrinsik) dan hygiene factors ( faktor

ekstrinsik) dengan kepuasan pegawai.

Analisis Crosstabs dalam penelitian ini menggunakan korelasi gamma.

Korelasi Gamma digunakan jika data pasangan pengamatan banyak mengandung

angka sama atau ada situasi dimana data pengamatan ditampilkan dalam bentuk

tabel kontingensi (Santoso 2012). Dengan demikian untuk data pasangan

pengamatan yang keduanya bertipe ordinal dan ditampilkan dalam bentuk tabel

kontingensi, koefisien korelasi yang dapat digunakan adalah koefisien korelasi

Gamma. Koefisien korelasi Gamma yang dinotasikan dengan G ini dikenalkan

oleh Goodman dan Kruskal (1954). Koefisien korelasi ini didasarkan pada

banyaknya pasangan konkordan (C) dan pasangan diskordan (D).Maka statistik G

didefinisikan sebagai berikut (Santoso 2012) :

dimana : C = dengani = 1, 2,…, r-1 danj= 1, 2,…,k-1

D = dengani= 1,2,…,r-1 danj=1,2,…,k

dan didefinisikansebagaiberikut :

dan

Page 9: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

Uji signifikasi gamma (G) dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 :Kedua variabel adalah independen satu dengan yang lain (tidak ada

hubungan)

H1 :Kedua variabel mempunyai hubungan yang nyata.

Dasa pengambilan keputuasan terhadap uji signifikasi Gamma (G) adalah dengan

melihat probabilitas dengan ketentuan sebagai berikut :

Probabilitas (G)> 0,05 maka H0 diterima yang artinya bahwa kedua variabel

independen dan tidak ada hubungan yang nyata.

Probabilitas (G) < 0,05maka H0 ditolak yang artinya bahwa kedua variabel

memiliki hunbungan yang nyata.

3.6.2.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh

dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan

ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih

variabel bebas X1, X2,...... Xi, terhadap suatu variabel terikat Y.(Muhidin dan

Abdurahman 2009)

Persamaan regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = b1 X1 + b2 X2

Keterangan :

Y = Kepuasan Kerja Pegawai

X1 = Motivator Factors

X2 = Hygiene Factors

b1, b2 = koefisien tiap-tiap variabel

Pada penelitian ini tidak disertakan nilai konstanta (b0), karena

menggunakan ”Standardized Coefficient Beta”. Hal tersebut disebabkan adanya

perbedaan unit ukuran variabel ( dengan menggunakan skala Likert dengan

rentang nilai 1-5). Keuntungan penggunaan Standardized Coefficient Beta adalah

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran dari masing-masing variabel

(Ghozali 2005).

Page 10: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

Hasil persamaan Regresi Berganda tersebut kemudian dianalisis dengan langkah-

langkah sebagai berikut.

1. Pengolahan Data Ordinal menjadi Interval

Dikarenakan Skala Likert merupakan data ordinal, maka dilakukan konversi

data Ordinal (Non parametrik) menjadi bentuk Interval/parametrik (Al Rasyid

2003). Metode yang digunakan adalah metode interval berurutan (Method of

Successive Interval/MSI), dengan rumus sebagai berikut (Al Rasyid 2003).

Keterangan :

• Scale Value (nilai skala)

• Density at Lower Limit ( densitas batas bawah)

• Density at Upper Limit (densitas batas atas)

• Area Under Upper Limit (daerah dibawah batas atas)

• Area Under Lower Limit (daerah dibawah batas bawah)

Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan

rumus :

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan, dilakukan agar

dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang

baik atau tidak (Ghozali 2005). Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang

digunakan adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.

Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau kah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal.

Page 11: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

Uji Normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

Test. Apabila P-value > alfa maka menyebar normal. Apabila residual tidak

menyebar normal, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menghilangkan

outlier, lalu periksa lagi apakah normal ataukah tidak. Apabila masih tidak normal

juga maka kita dapat mentransformasi data (Ghozali 2005).

Uji Outlier (Pencilan Data)

Apabila dalam pengamatan terdapat pencilan atau outlier, dengan sendirinya

akan menyebabkan data tidak menyebar normal dan menurunkan nilai koefisien

regresi atau korelasinya. Hal ini diakibatkan karena ragam yang mengukur

bervariasinya data akan membesar atau kisaran data menjadi lebih lebar. Dengan

rendahnya nilai koefisien regresi dan korelasi dengan sendirinya dapat

menurunkan kualitas dari model regresi ang dihasilkan yang ditandakan dengan

koefisien determinasi (R2) yang kecil. koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2005).

Metode yang digunakan adalah Standard Error of Estimation (Se). Kriteria yang

digunakan adalah :

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Pengujian ada

tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks

Data disebut Outlier apabila terletak < -2Se atau > 2Se,

Jika Jumlah Outlier > 5% dari data maka outlier tersebut dapat dibuang.

Page 12: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance

Inflation Factor) dan Toleransinya. Apabila nilai matrik korelasi tidak ada yang

lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis bebas dari

multikolinieritas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai

toleransi mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut

tidak terdapat multikolinieritas (Santoso 2000).

VIF merupakan suatu cara mendeteksi multicollinearity dengan melihat

sejauh mana sebuah variabel independen dapat diterangkan oleh semua variabel

independen lainnya di dalam model regresi. VIF yang tinggi menunjukkan bahwa

multicollinearity telah menaikan sedikit variance pada koefisien estimasi (β),

yang dapat menurunkan nilai t.

Kriteria Uji Multicollinearity :

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model Regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas (Santoso 2000).

Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah uji glesjser, secara

umum dinotasikan sebagai berikut :

| e | = b +biXi + V

|e| = Nilai Absolut dari residual yang dihasilkan dari regresi model

Xi = Variabel Penjelas

Uji hipotesis yang digunakan dalam Uji Glesjer adalah sebagai berikut :

H0 : |e| = 0, artinya model memiliki varian residual yang homogen

H1 : |e| ≠ 0, artinya model memiliki varian residual yang heterogen.

kriteria yang digunakan dalam uji Glesjer adalah sebagai berikut :

VIF < 5 Low multicollinearity

5 ≤ VIF < 10 Moderate multicollinearity

VIF > 10 High multicollinearity

Jika Prob ≥ 5% terima H0, model mengalami Homoscedasticity

Jika Prob < 5% terima H0 atau terima H1, model mengalami Heteroscedasticity

Page 13: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

3. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Apabila syarat untuk ditelitinya model regresi telah terpenuhi semua, maka

langkah selanjutnya untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini, dilakukan analisis seperti berikut ini.

1. Uji t

Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel-variabel

motivator factors (X1) dan hygiene factors (X2) dengan variabel dependen

kepuasan pegawai (Y).

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali 2005)

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

- H0 : β = 0, artinya variabel X1dan X2 tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap variabel Y.

- H1 : β ≠ 0, artinya variabel X1dan X2 mempunyai pengaruh yang signifikan

secara parsial terhadap variabel Y.

b. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05)

c. Menentukan signifikansi

- Nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

- Nilai signifikansi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

d. Membuat kesimpulan

- Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel

independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent.

- Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan ditolak. Artinya variabel

independent secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependent.

2. Uji F

Uji F Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent

dan variabel dependent, apakah variabel Motivation Factors (X1) dan hygiene

factors (X2) benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap

variabel dependen Y (Kepuasan Pegawai). Langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut. (Ghozali 2005)

a. Menentukan Formulasi Hipotesis

Page 14: III. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · III. METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Metode Pemilihan Lokasi . Penelitian

- H0 : β1 = β2=0, artinya variabel X1, dan X2 tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan terhadap variabel Y.

- H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya variabel X1 dan X2 mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan terhadap variabel Y.

b. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05)

c. Menentukan signifikansi

- Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

- Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

d. Membuat kesimpulan

- Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel

independent secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi variabel

dependent.

- Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel

independent secara simultan (bersama-sama) tidak mempengaruhi variabel

dependent.