iii. metodologi 3.1 waktu dan lokasi...

19
23 III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Oktober 2010. Lokasi penelitian berada di tambak udang vannamei milik PT. Indonusa Yudha Perwita (PT. IYP), Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Peta kecamatan Patrol ditunjukkan dalam Gambar 9, dengan peta tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. 3.2 Alat dan data penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian, beserta spesifikasi, sumber dan fungsinya dijabarkan dalam Tabel 3. Seluruh data penelitian dicantumkan dalam Tabel 4. 3.3 Metode pengumpulan data Data penelitian terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer diukur pada saat survey lapangan, mencakup data kualitas sumber air budidaya, kualitas air pesisir, posisi geografis serta dokumentasi kegiatan budidaya, kondisi tambak dan pesisir. Data sekunder berupa data spasial yang digunakan dalam penyusunan kesesuaian lahan tambak, dan data budidaya tambak milik PT. IYP. Pengelompokkan data secara terperinci dituangkan dalam Tabel 4.

Upload: phungtuong

Post on 06-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

23

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Oktober 2010. Lokasi

penelitian berada di tambak udang vannamei milik PT. Indonusa Yudha Perwita

(PT. IYP), Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Propinsi

Jawa Barat. Peta kecamatan Patrol ditunjukkan dalam Gambar 9, dengan peta

tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10.

3.2 Alat dan data penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian, beserta spesifikasi, sumber dan

fungsinya dijabarkan dalam Tabel 3. Seluruh data penelitian dicantumkan dalam

Tabel 4.

3.3 Metode pengumpulan data

Data penelitian terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer

diukur pada saat survey lapangan, mencakup data kualitas sumber air budidaya,

kualitas air pesisir, posisi geografis serta dokumentasi kegiatan budidaya, kondisi

tambak dan pesisir. Data sekunder berupa data spasial yang digunakan dalam

penyusunan kesesuaian lahan tambak, dan data budidaya tambak milik PT. IYP.

Pengelompokkan data secara terperinci dituangkan dalam Tabel 4.

Page 2: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

24

Gambar 9. Lokasi penelitian

Page 3: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

25

Gambar 10. Peta tata letak tambak PT. Indonusa Yudha Perwita

Page 4: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

26

Tabel 3. Alat penelitian

Alat Spesifikasi Fungsi

Perangkat keras

(hardware)

Komputer dan kelengkapannya Media input, pengolahan data dan pencetak output

Perangkat lunak

(software)

ErMapper 6.4, Arc GIS 9.3, Ms.Visual Basic 6.0, Navicat,

MySQL,Ms.Office

Pembuatan peta dasar, basis data, sistem informasi berbasis

spasial,dan laporan

GPS Garmin 12XL Pengambilan data posisi geografis

Refraktometer Atago Pengukuran nilai salinitas

pH meter Tupech Pengukur pH perairan

DO meter/ Metode titrasi

winkler

Metode titrasi winkler membutuhkan Botol Winkler,pipet,

erlenmeyer,suntikan (pengganti buret), gelas ukur, MnSO4H2O,

NaOH + KI, H2SO4 pekat, Na2S2O3 dan amilum

Pengukuran kadar oksigen terlarut

Termometer Pengukur suhu perairan

Test kit Aqua BASE Pengukur alkalinitas

Test kit Aqua NITE Pengukur konsentrasi nitrat

Test kit Aqua AM Pengukur konsentrasi amoniak

Aerator Aerasi sampel air untuk pengukuran BOD5

Botol BOD Botol gelap (berbungkus polybag) Penyimpan sampel air untuk pengukuran BOD5

Botol sampel, es batu dan

coolbox

Penyimpan sampel air serta alat dan bahan untuk titrasi

winkler

Kapal Transportasi pengambilan data suhu dan salinitas pesisir

Page 5: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

27

Tabel 4. Data penelitian

Metode perolehan

Kelompok Jenis

Sumber

Fungsi Periode

Data primer (survey

lapangan)

Data kualitas sumber air budidaya

Suhu

Sumber air laut dan air tawar yang digunakan

dalam kegiatan budidaya

Penyusun Sistem

Informasi Budidaya Tambak

PT. Indonusa

Yudha Perwita

Maret 2010

Salinitas

DO

pH

Alkalinitas

Amoniak

BOD5

Organo phospat

Juni 2010

Dokumentasi

Kegiatan budidaya

Tambak PT. IYP, Patrol, Indramayu

Maret 2010

Peralatan budidaya

Produk budidaya

Data fisik tambak

Koordinat kolam

tambak

Tambak PT. IYP, Patrol, Indramayu

Penyusun layout

tambak PT.Indo

nusa Yudha Perwita

Maret dan Juni

2010

Koordinat batas tambak

Koordinat bangunan

dalam tambak

Koordinat saluran inlet,

outlet dan anco

Contoh ukuran kolam

tambak

Maret 2010

Data kualitas air pesisir

Salinitas pesisir

Pesisir kecamatan

Patrol, Indramayu

Evaluasi kesesuaian lahan untuk

lokasi tambak PT. Indonusa

Yudha Perwita

Oktober 2010

Data sekunder

Data spasial

Citra Landsat 7 ETM+

Path/Row: 121/064

BTIC 10

Oktober 2006

Data GeoEye Google Earth 2010

Peta administrasi

BAPEDA Indramayu

2006

Peta kelerengan (topografi)

Pusat Penelitian Tanah dan Agro Klimat

1990

Peta Satuan lahan

(Tekstur dan jenis tanah

Pusat Penelitian Tanah dan Agro Klimat

1990

Page 6: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

28

Peta Rupa Bumi

Indonesia Kabupaten Indramayu

Bakosurtanal Tahun 2005

Data curah hujan

BMKG 2006-2010

Data pasang surut

Survey lapangan (Siahaan 2010) dan Dishidros TNI AL

2010

Data fisik tambak

Denah awal tambak

Laboratorium budidaya PT.

Indonusa Yudha Perwita

Penyusun Sistem

Informasi Budidaya Tambak

PT. Indonusa

Yudha Perwita

Sesuai catatan

data manual PT. Indo

nusa Yudha Perwita

Nama kolam dan blok tambak

Ukuran kolam

tambak

Data operasional budidaya

Data kualitas

air (fisika- kimia)

pH, Salinitas

Dissolved Oxygen (DO)

Suhu

Alkalinitas

Bahan organik total

(TOM)

Amoniak

Data kualitas

air (biologi)

Plankton

Bakteri (jumlah total bakteri dan

bakteri vibrio)

Data pakan

Jumlah dan jenis pakan

Gudang pakan PT.

IYP

Data panen

Data awal

produksi

Padat tebar

Kantor PT. IYP

Sumber benur

Data akhir

produksi

nilai produksi

Final ABW

Page 7: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

29

3.4 Metode penelitian

3.4.1 Data spasial

Citra Landsat 7 ETM+ terkoreksi radiometrik dan geometrik, diklasifikasi,

kemudian digunakan dalam survey lapangan. Penggabungan hasil analisis citra

dengan survey lapangan digunakan untuk memperbaharui dan mengkoreksi

seluruh peta kriteria penyusun kesesuaian lahan untuk tambak. Hasil survey

lapangan berupa posisi geografis digunakan dalam proses registrasi data Google

Earth guna pembuatan ulang layout tata letak tambak.

3.4.2. Data kualitas air pesisir

Pengambilan data kualitas air dikawasan pesisir kecamatan Patrol, mencakup

salinitas dan suhu. Data salinitas pesisir digunakan untuk memperoleh sebaran

salinitas kecamatan Patrol, sebagai salah satu kriteria dalam penentuan

kesesuaian lahan tambak. Sebaran stasiun pengambilan data kualitas air pesisir

dilampirkan dalam Lampiran 1.

3.4.3 Data kualitas sumber air budidaya

Pengambilan data kualitas sumber air budidaya tambak PT. IYP dilakukan

pada sumber air tawar (pompa air tanah) dan sumber air laut. Pengukuran

terhadap nilai pH, suhu, salinitas, DO, amoniak, nitrit dan alkalinitas dilakukan

secara in-situ, sedangkan pengukuran nilai organofosfat dan BOD5 masing-

masing dilakukan di Laboratorium Residu dan Bahan Kimia, Departemen

Pertanian dan Laboratorium Proling IPB. Stasiun pengambilan data kualitas

sumber air budidaya dicantumkan pada Lampiran 2, sedangkan gambar alat dan

metode yang digunakan dalam pengukuran nilai kualitas air pesisir dan sumber

air budidaya dilampirkan dalam Lampiran 3.

Page 8: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

30

3.4.4 Data budidaya tambak PT. IYP

Catatan data budidaya tambak PT. IYP mencakup data kualitas air, data

pakan, data plankton, data sampling dan data panen. Keseluruhan data budidaya

dari laboratorium dan kantor PT. IYP, digunakan untuk membangun database

Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP.

3.5 Metode pengolahan dan analisis data

3.5.1 Evaluasi kesesuaian lahan tambak PT. Indonusa Yudha Perwita

Penentuan kesesuaian lahan untuk lokasi tambak PT. IYP menggunakan

kriteria biofisik sebagai faktor pendukung kemudian dievaluasi dengan faktor

pembatas yakni regulasi pemerintah mengenai kawasan sempadan pantai dan

sungai. Kriteria kesesuaian lahan budidaya tambak mengacu pada matriks dalam

Tabel 5, sedangkan kelas kesesuaian dibagi menjadi 4 (FAO 1976), yakni:

Kelas S1 Sangat Sesuai

Kawasan ini didefinisikan sebagai kawasan tanpa faktor pembatas yang serius

untuk suatu penggunaan lahan tambak secara lestari, atau hanya memiliki

pembatas yang kurang berarti dan atau tidak berpengaruh nyata dalam

keberlangsungan usaha tambak.

Kelas S2 Cukup Sesuai

Kawasan ini tergolong memiliki faktor pembatas yang agak serius sebagai lokasi

usaha tambak yang lestari. Pembatas tersebut dapat mengurangi produktivitas

lahan atau keuntungan yang diperoleh. Dibutuhkan suatu strategi masukan yang

lebih untuk mengusahakan lahan kelas ini agar menjadi lebih produktif.

Kelas S3 Sesuai Bersyarat

Kawasan ini memiliki pembatas serius , namun masih mungkin untuk diatasi. Hal

ini berarti kawasan ini dapat ditingkatkan menjadi sesuai untuk lahan tambak,

Page 9: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

31

apabila dilakukan dengan introduksi teknologi yang lebih modern dalam

menjalankan usaha tambak.

Kelas N Tidak Sesuai

Kawasan ini memiliki penghambat serius yang menjadikannya tidak mungkin

untuk dijadikan kawasan usaha tambak.

Penentuan nilai kesesuaian lahan tambak dilakukan dengan metode

pembobotan dan pengharkatan (skor). Pemberian bobot dilakukan terhadap

setiap parameter atau kriteria penyusun kesesuaian lahan, sedangkan skor

diberikan pada masing- masing variabel dari kriteria tersebut. Sistem pemberian

skor mengacu pada Kapetsky dan Nath (1997) yakni pemberian skor 4 untuk

kriteria yang sangat sesuai (S1), skor 3 untuk kriteria cukup sesuai (S2), skor 2

untuk kriteria sesuai marjinal atau sesuai bersyarat (S3), dan skor 1 untuk kriteria

yang tidak sesuai permanen (N). Nilai kesesuaian lahan diperoleh melalui

penjumlahan dari hasil perkalian bobot dan skor seluruh kriteria penyusun

kesesuaian lahan. Secara matematis, nilai kesesuaian lahan dituliskan dalam

rumus:

N =

Keterangan : N = Nilai total kesesuaian lahan

Wi = Bobot (weight)

Si = Nilai (skor)

Klasifikasi nilai total kesesuaian lahan yang diperoleh menggunakan metode

pengkelasan natural breaks atau jenks. Pengkelasan nilai ini dilakukan dalam

pemrosesan dengan perangkat lunak ArcGIS. Teknik integrasi seluruh kriteria

dan faktor pembatas dalam penentuan kesesuaian lahan untuk budidaya tambak

diilustrasikan dalam Gambar 11.

Page 10: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

32

Tabel 5. Matriks kesesuaian lahan budidaya tambak

No Kriteria Bobot

Kelas Kesesuaian Lahan Tambak

S1 Skor S2 Skor S3 Skor N Skor

1 Landuse 20 Sawah,

tambak,

tegalan,

belukar, hutan

pantai

4 Kebun, hutan

rawa

3 Hutan lindung,

area

pertambangan

2 Pemukiman

dan industri

pabrik

1

2 Jenis Tanah 15 Aluvial pantai 4 Histosol,

Andosol

3 Regosol

gleihumus

2 Regosol 1

3 Jarak dari pantai (m) 15 200 – 300 4 300 - 4000 3 <200 2 > 4000 1

4 Jarak dari sungai (m) 10 50 – 500 4 500 - 1000 3 <50; 1000 - 3000 2 >3000 1

5 Aksesibilitas (m) 10 < 1000 4 1000 - 2000 3 2000 – 3000 2 >3000 1

6 Tekstur tanah 10 Clay 4 Sandy clay 3 Loam 2 Silty 1

7 Kelerengan lahan (%) 10 0 – 3 4 3,0 - 6 3 6,0- 9 2 >9,0 1

8 Curah hujan (mm/th) 5 1000 – 2000 4 2000 - 36000 3 <1000 2 >3600 1

9 Salinitas 5 12,0 – 20 4 20,0 - 30 3 5,0 - 12; 30 - 45 2 <5; > 45 1

Sumber : Modifikasi Poernomo (1992)

Page 11: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

33

Gambar 11. Skema integrasi seluruh kriteria dan faktor pembatas dalam

penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak

3.5.2 Pengembangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

3.5.2.1 Pembentukan database

Database tambak PT. IYP (db_tambak) dirancang mengikuti model data

relasional. Dalam pengelolaan database tambak digunakan perangkat lunak

DBMS MySQL.

Dalam pembentukan database untuk sistem informasi, data budidaya tambak

PT. IYP dikelompokkan menjadi data fisik tambak, data operasional budidaya,

dan data panen. Data fisik tambak berupa identitas kolam disimpan dalam tabel

kolam (tbl_kolam) dan tabel blok (tbl_blok). Data budidaya yang mencakup data

operasional dan panen, didefinisikan dalam beberapa tabel sesuai dengan format

catatan manual data budidaya milik PT. IYP, yakni:

a. data kualitas air (tbl_data_harian),

b. data pakan (tbl_pakan_harian),

Aksesibilitas

Kelerengan lahan

Salinitas

Tekstur tanah

Curah hujan

Jenis tanah

Jarak dari sungai

Jarak dari pantai

Landuse

Pendugaan awal

kesesuaian lahan

untuk tambak

secara biofisik

Faktor pembatas : Keppres 32/1990 dan Surat Edaran Departemen Kehutanan No. 507/ IV-BPPH/ 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung yakni lebar jalur hijau 200 m di sempadan pantai dan 50 m di sempadan sungai.

Hasil akhir

kesesuaian

lahan tambak

PT. IYP

Page 12: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

34

c. data plankton (tbl_plankton_harian),

d. data sampling (tbl_sampling),

e. data jenis plankton (tbl_jenis_plankton),

f. data jenis pakan (tbl_jenis_pakan),

g. data status anco (tbl_jenis_anco),

h. data waktu pemberian pakan (tbl_waktu),

i. data panen (tbl_panen),

Data non budidaya turut disertakan dalam database, yakni data pengguna sistem

informasi (tbl_user), dan data penyusun indeks kesesuaian wilayah

(tbl_curah_hujan dan tbl_ikw).

Dalam database tambak PT.IYP, setiap tabel memiliki kunci primer. Kunci

primer dalam setiap tabel pada database tambak PT. IYP adalah nomor data, hal

ini dikarenakan nomor input data tidak mengalami pengulangan. Ilustrasi

database tambak PT. IYP dituangkan dalam Gambar 12.

3.5.2.2 Perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

Metode perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak PT.IYP

mengadopsi metodologi klasik yang umum digunakan dalam mengembangkan

sistem informasi atau System Development Life Cycle (SDLC). Metodologi ini

mencakup kegiatan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pembuatan sistem

dan implementasi rancangan sistem informasi dengan menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0.

Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP dibangun berdasarkan

kebutuhan terhadap modernisasi pengelolaan, efisiensi, dan kemudahan

penyimpanan data budidaya, otomatisasi penanganan data budidaya, efisiensi

waktu pengolahan data budidaya menjadi informasi untuk mengevaluasi kondisi

budidaya, serta kebutuhan akan pengamanan data budidaya. Sistem informasi

Page 13: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

35

dirancang secara sederhana, disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur dan

sumber daya manusia dalam PT. IYP, sehingga sistem informasi mampu

meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan data oleh pekerja.

Gambar 12. Format tabel data budidaya dalam database tambak PT. IYP

Format Tabel Pakan

Format Tabel Kolam

Format Tabel Sampling

Page 14: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

36

Dalam perancangan sistem informasi, data budidaya tambak udang PT. IYP

ditransformasikan menggunakan perangkat konseptual untuk menunjukkan

hubungan antar individu data budidaya yakni Diagram ER (Entity Relationship)

seperti ditunjukkan dalam Gambar 13. Entitas dalam diagram ER mencakup

seluruh individu data budidaya tambak PT. IYP yang terkelompokkan dalam

beberapa tabel (entity set), sedangkan relasi menunjukkan hubungan antar tabel

data budidaya. Dalam perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang

PT. IYP, tingkat relasi yang terdapat dalam tabel adalah satu ke banyak (one to

many), yakni satu kolam dapat memiliki banyak data budidaya (data pakan, data

kualitas air, data plankton, dan lainnya).

Gambar 13. Diagram ER Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT.IYP

Sesuai dengan aktivitas sistem informasi pada umumnya, dalam Sistem

Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP terdapat aktivitas input, pemrosesan

data, dan menghasilkan output. Mekanisme input dan output data menggunakan

Page 15: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

37

peta tata letak tambak yang terhubungkan dengan tabel data kolam (tbl_kolam)

dan data blok (tbl_blok) dalam database tambak. Penggunaan peta tata letak

tambak adalah sebagai gambaran posisi setiap kolam sebagai sumber dan kunci

pengelompokkan data budidaya.

Input data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

disesuaikan dengan penggolongan data dalam database. Terdapat dua jenis

proses input yakni input formasi data dan input data. Input formasi data bertujuan

untuk memudahkan proses input data, dimana data yang dimasukkan dalam

formasi data adalah data yang penggunaannya berulang. Data yang dimasukkan

dalam formasi data antara lain kolam, waktu pakan, jenis pakan, dan spesies

plankton. Input data dikelompokkan menjadi lima menu input yakni input data

fisik yang terbagi dalam data identitas kolam blok, input data operasional yang

terbagi atas data kualitas air, data pakan, data sampling, data plankton, dan data

panen.

Langkah pemrosesan data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang

PT. IYP terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

a. Operasi matematis atau kalkulasi (dengan formula)

b. Akumulasi data deret waktu (variasi temporal)

c. Perbandingan data antar kolam (variasi spasial)

Seluruh aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

yang menyangkut input keseluruhan data, pemrosesan hingga output yang

dihasilkan secara terperinci dirangkumkan dalam Tabel 6.

Page 16: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

38

Tabel 6. Pemrosesan data budidaya dalam Sistem Informasi Pengelolaan Budidaya Tambak PT. IYP (a) dan (b)

(a) Pemrosesan data berdasarkan deret waktu dan spasial

Input Proses Output Keterangan

Data kualitas air (pH, salinitas, DO, suhu, TOM, Alkalinitas, dan lainnya)

Akumulasi data deret waktu atau

perbandingan secara spasial

Tabel kumpulan informasi, grafik time series, dan

grafik perbandingan

spasial

Data jumlah plankton

Data hasil panen

Data sampling (pertumbuhan udang)

Data akumulasi jumlah pakan

Data hasil evaluasi (FCR, SR, ABW, ADG, padat tebar, dan lainnya)

(b) Pemrosesan data dengan operasi matematis (formula) Input Proses Hasil (Output) Keterangan

Data jumlah benur dan luas kolam (Data

panen)

Jumlah benur/ luas area

Padat tebar (ekor /m²)

Data jumlah benur dan jumlah udang

(Data panen)

(Jumlah udang saat panen/ Jumlah benur yang ditebar)* 100%

Survival rate (%SR)

Data jumlah akumulatif pakan dan

hasil panen

Jumlah pakan (kg)/ Jumlah panen (kg)

Feeding conversion ratio

(FCR)

Data pertumbuhan bobot udang (Data

sampling)

Σ(hasil sampling ke -i)/n

Rataan bobot udang hasil

sampling (gr)

i = 1,2,3,...dst; n= banyaknya pengulangan

sampling

Data pakan Σ (bobot pakan 1(jam ke- i) + bobot pakan

2(jam ke- i))

Total pakan harian (kg)

i = pukul 08.00; 12.00; 16.00; 20.00; 24.00

Akumulasi jumlah pakan

(kg)

z = hari pembesaran

udang (1,2,3,...,m)

Data size udang (Data panen)

1000 gr/ (size udang) Rataan bobot udang ABW (gr)

Data ABW (Data panen)

ABW/ DOC (jumlah hari pembesaran)

Rata- rata pertumbuhan bobot udang harian ADG

(gr/hari)

Data panen dan luas kolam

(Hasil panen/luas kolam) * 10000

Nilai produksi/ ha (kg/ha)

Page 17: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

39

Mekanisme output pada Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

didasarkan pada kolam sebagai alamat data. Hal ini untuk mempermudah

pengelola tambak melakukan kontrol dan evaluasi baik secara temporal maupun

spasial. Output sistem informasi dituangkan dalam dua bentuk, yakni:

a. Tabel

Informasi dalam bentuk tabel mencakup kumpulan seluruh data budidaya

yang telah diinput dan yang telah diproses dengan algoritma. Tabel hasil sistem

informasi dapat dicetak atau disimpan dalam bentuk *.txt.

b. Grafik

Output grafik bertujuan untuk memudahkan interpretasi data, sehingga dapat

mempersingkat waktu pengambilan keputusan. Terdapat dua tipe grafik yakni

grafik satu kolam untuk menunjukkan variasi temporal, serta grafik antar kolam

untuk menampilkan variasi data secara spasial (antar kolam).

Ilustrasi aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

ditampilkan dalam Gambar 14.

Gambar 14. Aktivitas Sistem Budidaya Tambak Udang PT. IYP

Page 18: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

40

3.5.2.3 Evaluasi Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP Evaluasi sistem informasi dilakukan dengan cara membandingkan sistem

informasi yang dihasilkan dengan sistem perekaman data secara manual yang

selama ini berlangsung di PT. Indonusa Yudha Perwita. Dari hasil evaluasi dapat

diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi ini yang digunakan

untuk pengembangan selanjutnya.

3.5.3 Pemanfaatan sistem informasi dalam pengkajian kesesuaian lahan dengan keberhasilan operasional budidaya tambak PT. IYP Puncak dari kegiatan budidaya adalah panen, dan hal tersebut dijadikan

sebagai suatu gambaran keberhasilan pengelolaan dalam masa pembesaran.

Pengkajian hubungan keberhasilan operasional dengan kesesuaian lokasi

dilakukan dengan melihat output Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang

(SIBTU) PT.IYP berupa data panen atau nilai produksi dari setiap kolam tambak

pada waktu yang berbeda. Nilai produksi dari setiap kolam yang berada pada

lahan dengan status kesesuaian berbeda dapat memberikan gambaran

hubungan kesesuaian lokasi usaha terhadap hasil yang diperoleh.

Secara keseluruhan, sistematika dari penelitian ini digambarkan dalam

diagram alir pada Gambar 15.

Page 19: III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi

41

Gambar 15. Diagram alir penelitian

Salinitas

Aksesibilitas

Data Spasial

PT. INDONUSA YUDHA PERWITA

Jarak sumber air

Curah hujan

Data Budidaya

Evaluasi kesesuaian lahan posisi tambak PT. Indonusa Yudha

Perwita

Kualitas tanah

Landuse

Penggunaan SIBTU PT. IYP dalam

evaluasi data budidaya dan

keberhasilan operasional

Pembobotan dan pemberian skor

terhadap kriteria penyusun

kesesuaian lahan tambak

Faktor pembatas

dalam kesesuaian

lahan

Hasil akhir Kelas Kesesuaian Lahan

Budidaya Tambak

Aplikasi sistem informasi berbasis

spasial

“SIBTU PT. INDONUSA YUDHA

PERWITA”

Hubungan kesesuaian lokasi dan keberhasilan operasional tambak

Data Budidaya :

Data fisik

Data operasional

Data panen

Output data panen dari

Sistem Informasi

Peta tata letak

tambak