iii kerangka pemikiran 3.1. kerangka pemikiran teoritis 3 ... fileadapun penyebab timbulnya...

15
25 III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Arti Perdagangan Internasinal Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Menurut Tambunan (2005), perdagangan internasional adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan transaksi jual beli barang dan jasa antara satu negara dengan negara yang lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Adapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan faktor produksi, kelebihan dan kekurangan hasil produksi, perbedaan harga hasil produksi, dan perbedaan selera. Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam negeri karena : 1. Perdagangan internasional membutuhkan jenis mata uang yang berbeda-beda. 2. Tata cara transaksi jual beli dalam perdagangan internasional memakan waktu lama. 3. Cara pembayaran dalam perdagangan internasional relatif rumit dan berisiko tinggi. 4. Perbedaan kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan perdagangan internasional. 3.1.2. Teori Keunggulan Absolut Teori keunggulan absolut yang diperkenalkan pertama kali oleh Adam Smith sering disebut juga sebagai teori murni perdagangan internasional. Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap ekspor suatu jenis barang tertentu dimana negara tersebut memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain dimana negara tersebut tidak mempunyai keunggulan

Upload: leanh

Post on 24-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

25

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Arti Perdagangan Internasinal

Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu

dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Menurut Tambunan

(2005), perdagangan internasional adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan

transaksi jual beli barang dan jasa antara satu negara dengan negara yang lainnya

dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Adapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain

perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan faktor produksi,

kelebihan dan kekurangan hasil produksi, perbedaan harga hasil produksi, dan

perbedaan selera. Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam

negeri karena :

1. Perdagangan internasional membutuhkan jenis mata uang yang berbeda-beda.

2. Tata cara transaksi jual beli dalam perdagangan internasional memakan waktu

lama.

3. Cara pembayaran dalam perdagangan internasional relatif rumit dan berisiko

tinggi.

4. Perbedaan kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan perdagangan

internasional.

3.1.2. Teori Keunggulan Absolut

Teori keunggulan absolut yang diperkenalkan pertama kali oleh Adam

Smith sering disebut juga sebagai teori murni perdagangan internasional. Dasar

pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi

terhadap ekspor suatu jenis barang tertentu dimana negara tersebut memiliki

keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan

impor jenis barang lain dimana negara tersebut tidak mempunyai keunggulan

Page 2: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

26

absolut (absolute disadventage) terhadap negara lain yang memproduksi barang

sejenis. Teori ini menyatakan bahwa tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai

tenaga kerja yang sifatnya homogen (Tambunan 2005).

3.1.3. Teori Keunggulan Komparatif

Kemunculan teori keunggulan komparatif dari J.S Mill dan David Ricardo

dianggap sebagai kritik dan penyempurna teori keunggulan absolut dari Adam

Smith yang menyatakan bahwa perdagangan internasional antar dua negara akan

terjadi jika kedua negara itu memperoleh gains from trade dari masing-masing

keunggulan absolut yang mereka miliki. Menurut Tambunan (2005), J.S Mill

beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang

tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (comparative

advantage) terbesar dan mengkhususkan diri pada impor barang bila negara

tersebut memiliki kerugian komparatif (comparative disadvantage). Sedangkan

David Ricardo mengemukakan bahwa perdagangan antar dua negara akan terjadi

bila masing-masing negara memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang

yang berbeda. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar pemikiran kedua

tokoh ini pada prinsipnya tidak berbeda satu sama lain.

3.1.4. Terms of Trade (ToT)

ToT adalah harga relatif ekspor terhadap harga impor, atau rasio antara

indeks harga X terhadap indeks harga M. Adapun secara matematis dapat ditulis

sebagai berikut :

������ ��� ………………………………………………………………… (3.1)

dimana :

�� harga relatif ekspor �� harga impor

ToT terbentuk pada saat terjadi keseimbangan didalam perdagangan antara

kedua negara, atau pasar internasional dalam kondisi ekuilibrium. Adapun

ilustrasi ToT dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 3: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

27

Keterangan : 1 (Pasar Y di Indonesia), 2 (Pasar Y di AS), 3 (Pasar Y dunia)

Gambar 7. Harga Relatif Ekulibrium Y di Pasar Internasional (Analisis Ekuilibrium Parsial)

Sumber : Salvatore (1997)

Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 7, misalnya untuk barang Y, pada saat

pasar domestik di Indonesia seimbang (internal equilibrium), yaitu pada titik Ey,RI

dimana kurva permintaan(D) berpotongan dengan kurva penawaran (S) sebelum

ada impor Y. Pada saat harga Y di pasar dunia lebih rendah dibandingkan harga Y

di pasar Indonesia, (Py)Indonesia < (Py)dunia, permintaan Y dipasar domestik

meningkat, sedangkan suplainya berkurang. Garis lurus A adalah excess demand

di pasar Indonesia = jumlah impor Indonesia = excess supply di pasar AS =

jumlah ekspor AS.

3.1.5. Teori H-O

Teori (H-O) yang dikembangkan oleh Heckser dan Ohlin (1997) disebut

juga teori proporsi faktor (faktor proportion) atau teori ketersediaan faktor (faktor

endowment). Dasar pemikiran dari munculnya teori ini adalah bahwa perdagangan

internasional terjadi karena opportunity costs yang berbeda diantara kedua negara.

Menurut teori H-O, suatu negara akan mengkhususkan dalam produksi dan

ekspor barang-barang yang input utamanya relatif sangat banyak di negara

tersebut, dan impor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh negara

tersebut. Dalam kasus perdagangan Indonesia, artinya negara tersebut akan

melakukan ekspor produk-produk yang padat karya atau padat bahan-bahan baku

yang berlimpah didalam negeri, seperti minyak, batu bara, dan komoditas-

komoditas pertanian (Tambunan 2005).

Ey dunia

(Py)A

(Py)duni

(Py)IN

Ey

AS

Ey RI

impor Indonesia

ekspor AS

S D ToP P

A

A

1 2 3

Page 4: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

28

3.1.6. Perekonomian Terbuka

Sebagian besar perekonomian dunia adalah perekonomian terbuka yaitu

mengekspor barang dan jasa ke luar negeri, mengimpor barang dan jasa dari luar

negeri, serta meminjam dan member pinjaman pada pasar modal dunia.

Pemahaman akan sistem perekonomian terbuka dimulai dengan memahami

variabel-variabel penting makroekonomi yang mengukur interaksi antar negara

serta membahas harga dimana sebuah negara melakukan pertukaran di pasar

dunia.

a. Arus Barang Internasional (Peran Ekspor Neto)

Perbedaan makroekonomi yang terpenting antara perekonomian terbuka

dan perekonomian tertutup adalah bahwa dalam perekonomian terbuka,

pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang

mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara dapat

melakukan pengeluaran lebih banyak daripada produksinya dengan meminjam

dari luar negeri, atau dapat melakukan pengeluaran lebih kecil daripada

produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain. Perhitungan pendapatan

nasional untuk memudahkan memahani pernyataan tersebut adalah sebagai

berikut :

Menurut Mankiw (2000), dalam perekonomian terbuka, sebagian output

dijual untuk domestik dan sebagian diekspor ke luar negeri sehingga dapat dipilah

pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka (Y) seperti yang ditunjukkan

dalam identitas berikut ini :

� �� � �� � �� � ��� ……………………………………………………… (3.2)

dimana :

�� = konsumsi barang dan jasa domestik, �� = investasi dalam barang dan jasa domestik, �� = pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik, �� = ekspor barang dan jasa domestik.

Jumlah dari tiga komponen pertama, Cd + Id + Gd, adalah pengeluaran domestik

atas barang dan jasa domestik. Komponen keempat, EX, adalah pengeluaran luar

negeri atas barang dan jasa domestik.

Page 5: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

29

Pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa adalah jumlah

pengeluaran domestik untuk barang dan jasa domestik serta barang dan jasa

mancanegara. Sehingga konsumsi total C sama dengan konsumsi barang dan jasa

domestik Cd ditambah konsumsi barang dan jasa mancanegara Cf, investasi total I

sama dengan investasi investasi dalam barang dan jasa domestik Id ditambah

investasi dalam barang dan jasa mancanegara If, dan belanja pemerintah total G

sama dengan belanja pemerintah atas barang dan jasa domestik Gd ditambah

belanja pemerintah atas barang dan jasa mancanegara Gf. Dengan demikian

diperoleh :

� �� � �� …………………………………………………………………... (3.3)

� �� � �� …………………………………………………………………….. (3.4)

� �� � �� ………………………………………………………………….. (3.5)

Substitusi tiga persamaan tersebut kedalam identitas pengeluaran total diatas

adalah sebagai berikut :

� �� � ��� � �� � ��� � �� � ��� � ��

� � � � � � � �� � ��� � �� � ��� ……………………………………….. (3.6)

Jumlah pengeluaran domestik atas barang dan jasa mancanegara (Cf + If + Gf)

adalah pengeluaran untuk impor (IM). Sehingga dapat dituliskan identitas

perhitungan pendapatan nasional diatas menjadi :

� � � � � � � �� � �� ����� � � � � � � �� ………………………………………………………….. (3.7)

Persamaan tersebut menyatakan bahwa pengeluaran atas output domestik

adalah jumlah dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto.

Identitas perhitungan pendapatan nasional menunjukkan hubungan antara output

domestik, pengeluaran domestik, dan ekspor neto.

b. Kurs

Pengkajian dengan mempertimbangkan harga-harga yang berlaku dalam

transaksi internasional merupakan hal penting lainnya dalam pembahasan

Page 6: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

30

perekonomian terbuka. Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat

harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan

perdagangan. Para ekonom membedakan kurs menjadi yaitu kurs nominal dan

kurs riil.

Kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang

dua negara. Sedangkan kurs riil (real exchange rate) adalah harga relatif dari

barang-barang diantara dua negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita

dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang

dari negara lain sehingga sering disebut terms of trade. Adapun secara umum

perhitungan kurs riil dapat dilihat dibawah ini (Mankiw 2000) :

� ������ �!� ………………………………………………………………... (3.8)

dimana :

� = kurs riil, � = kurs nominal, � = tingkat harga di negara A, �! = tingkat harga di negara B.

Pengaruh kurs riil terhadap kondisi makroekonomi diidentifikasi dari

persamaan antara kurs riil dengan harga relatif barang domestik dan barang luar

negeri yang akan mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Jika kurs

riil rendah dalam hal ini karena barang-barang domestik relatif lebih murah, maka

penduduk domestik hanya akan membeli sedikit barang impor. Sehingga untuk

alasan yang sama, orang-orang asing akan membeli beraneka macam produk

domestik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan ekspor netto.

Sebaliknya jika terjadi kurs riil tinggi karena barang-barang domestik relatif lebih

mahal terhadap barang-barang luar negeri, maka penduduk domestik berkeinginan

membeli banyak barang impor, dan orang-orang asing akan membeli sedikit

barang domestik. Dengan demikian jumlah ekspor netto menjadi rendah.

3.1.7. Model Gravitasi (Gravity Model)

Menurut Lineman (Lapipi 2005) dalam Yanuari (2007), Gravity Model

adalah model yang digunakan untuk menganalisis efek integrasi ekonomi

Page 7: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

31

terhadap perdagangan dan merupakan satu alat analisis yang dapat digunakan

untuk mengestimasi berapa besarnya nilai barang yang keluar dan masuk di suatu

wilayah. Penamaan Gravity Model didasarkan pada penggunaan suatu perumusan

yang sama dengan model gravitasi Newton, dimana interaksi antara dua objek

adalah sebanding dengan massanya dan berbanding terbalik dengan jarak masing-

masing. Dalam konteks perdagangan model ini menyatakan bahwa intensitas

perdagangan antara negara-negara akan berhubungan secara positif dengan

pendapatan nasional masing-masing negara dan berhubungan terbalik dengan

jarak diantara keduanya. Sehingga dengan kata lain Gravity Model dapat

menjelaskan aliran perdagangan internasional dengan baik yang mana aliran

perdagangan bilateral merupakan fungsi loglinear dari pendapatan dan jarak8.

Gravity Model banyak digunakan untuk menganalisis isu-isu dalam

ekonomi regional dan lokasi dengan kesuksesan secara empiris karena

menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan

dibandingkan model-model yang lebih teoritis yang hanya memprediksi secara

penuh spesialisasi suatu negara dalam memproduksi suatu komoditas-komoditas

dan secara langsung tidak memasukan faktor-faktor pendukungnya seperti jumlah

relatif dari buruh dan modal dalam negara. Secara ekonometri Gravity Model

terbukti menjadi kuat secara empiris dengan memasukan faktor lain seperti tingkat

pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan dalam versi lebih

besar dari model ini.

Gravity Model pertama kali digunakan untuk aliran perdagangan

internasional oleh Tinbergen (1962) yang selanjutnya diikuti oleh banyak peneliti.

Model ini kemudian diestimasi untuk banyak negara, periode waktu dan tingkat

disagregasi. Leamer dan levinson (1995) dalam Yuniarti (2007) menemukan

beberapa penemuan empiris yang jelas dan kuat dalam ilmu ekonomi. Sebaliknya

ada pula yang menyatakan bahwa kesuksesan secara empiris pada Gravity Model

tidak membuatnya populer dan diterima secara umum karena model tersebut

dinyatakan sama sekali ad hoc atau tidak ada teori yang melandasinya. Namun

beberapa tahun terakhir telah dilakukan pembaharuan yang menarik kedalam teori

dari Gravity Model. 8 Feenstra, R.C., J.A. Markusen, A.K Rose. 1998. Understanding The Home Market Effect and

The Gravity Equation:The Role of Differentiated Goods. NBER Working Paper No.6804

Page 8: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

32

Pada Gravity Model, aliran perdagangan bilateral ditentukan oleh tiga

kelompok variabel yaitu (Tarigan, 2005) :

1. Variabel-variabel yang mewakili total permintaan potensial negara pengimpor.

2. Variebel-variabel indikator total penawaran potensial negara pengekspor.

3. Variabel-variabel pendukung atau penghambat aliran perdagangan antar

negara pengekspor dan negara pengimpor.

Konsep gravitasi dalam bentuk persamaan yang paling umum dapat

dirumuskan sebagai berikut :

�"# $ %&��'%(��)�&(����* ………………………………………………………………….. (3.9)

dimana :

Iij = taksiran tingkat interaksi antara wilayah I dengan j Ai, Aj = besarnya daya tarik wilayah i dan j dij = ukuran jarak antar wilayah i dan j k = konstanta a, b, c = parameter dugaan

Interaksi antara i dan j (Iij) menginterpretasikan nilai dari aliran

perdagangan suatu komoditas dari wilayah i ke wilayah j yang meliputi arus

perdagangan keseluruhan wilayah dalam satu negara tersebut juga penerapannya

pada perdagangan antar negara seperti dalam WTO, ASEAN, APEC, EU. Pada

umumnya variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur daya tarik wilayah

(A) meliputi, jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto, nilai tukar, harga

komoditas yang diperdagangkan dan variabel jarak (dij) yang diukur melalui

pendekatan biaya transportasi.

1. GDP (Gross Domestik Bruto)

Gross Domestik Product (GDP) adalah ukuran kapasitas untuk

memproduksi komoditi ekspor negara tersebut. GDP merupakan pendapatan total

nasional pada output barang dan jasa. Lipsey (1995) menyatakan bahwa GDP

merupakan nilai dari total produksi barang dan jasa suatu negra yang dinyatakan

sebagai produksi nasioanal dan nilai total produksi tersebut juga menjadi

pendapatan total negara yang bersangkutan atau dengan kata lain produk nasional

Page 9: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

33

sama dengan pendapatan nasional. Produk atau pendapatan nasional ini juga dapat

diukur dalam bentuk pendapatan nasional bruto PNB atau PDB. GDP sering

dianggap sebagai cerminan kinerja ekonomi dan sebagai perekonomian total dari

setiap orang di dalam perekonomian (Mankiw, 2000).

GDP menunjukkan besarnya kemampuan perekonomian suatu negara,

dimana semakin besar GDP yang dihasilkan oleh suatu negara semakin besar pula

kemampuan negara tersebut untuk melakukan perdagangan. Bagi negara importir,

semakin besar GDP maka akan meningkatkan impor komoditi negara tersebut

atau sering disebut absortive capacity. Sedangkan bagi negara eksportir, GDP

akan menentukan jumlah produksi komoditi ekspor (product capacity).

2. Populasi

Pertambahan populasi dapat mempengaruhi ekspor melalui dua sisi yaitu,

penawaran dan permintaan. Pada sisi penawaran, pertambahan populasi dapat

diartikan penambahan tenaga kerja untuk melakukan produksi komoditi ekpor.

Pertumbuhan dari sisi permintaan, akan menyebabkan bertambah besarnya

permintaan domestik (Salvatore, 1997).

3. Jarak

Variabel jarak adalah indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi oleh

suatu negara dalam melakukan ekspor (Salvatore, 1997). Jarak tersebut

mengurangi aliran perdagangan yang diwakilkan oleh biaya transportasi. Semakin

jauh jarak, semakin besar biaya transportasi, dan semakin rendah aliran

perdagangan dari suatu produk tertentu.

4. Kurs (Exchange Rate)

Kurs diantara dua negara adalah harga dimana penduduk kedua negara

saling melakukan perdagangan. Kurs terbagi menjadi dua yaitu kurs nominal dan

kurs riil. Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Kurs riil

adalah harga relatif dari barang-barang kedua negara. Jika mengacu pada kurs di

antara dua negara, maka biasanya menggunakan kurs nominal (Mankiw 2000).

Menurut Mankiw (2000), jika kurs riil rendah atau terjadi depresiasi mata

uang domestik terhadap mata uang asing yang mengakibatkan barang-barang

Page 10: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

34

domestik relatif lebih murah, maka penduduk domestik akan membeli sedikit

barang impor. Dengan demikian, orang-orang asing akan membeli beraneka

macam produk domestik. Sehingga jumlah ekspor neto akan meningkat. Hal

sebaliknya jika terjadi depresiasi mata uang domestik terhadap mata uang asing

(kurs riil tinggi).

5. Harga

Suatu hipotesis ekonomi yang mendasar adalah bahwa untuk kebanyakan

komoditi, harga komoditi dan kuantitas atau jumlah yang akan ditawarkan akan

berhubungan secara positif dengan semua faktor yang lain tetap sama (cateris

paribus). Dengan kata lain, makin tinggi harga suatu komoditi yang akan

ditawarkan, semakin besar jumlah komoditi yang akan ditawarkan (Lipsey et al.

1995).

3.1.8. Model Regresi Panel Data

Panel data adalah gabungan dari data time series (antar waktu) dan data

cross section (antar individu). Terkadang ditemukan data dalam bentuk series

yang pendek dan dalam bentuk cross section yang terbatas sehingga diperlukan

suatu model dalam teori ekonometrika yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut

sehingga diperoleh hasil estimasi yang lebih baik (efisien) (Sitorus, 2009).

Keuntungan penggunaan panel data dalam penelitian ekonomi dibandingkan

dengan data jenis time series dan cross section adalah sebagai berikut :

1. Memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan degree of

freedom (derajat kebebasan), data memiliki variabilitas yang besar dan

mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas, di mana dapat menghasilkan

estimasi ekonometri yang efisien.

2. Memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat diberikan hanya oleh

data cross section atau time series saja.

3. Memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis

dibandingkan data cross section.

4. Dapat menguji dan membangun model perilaku yang lebih komleks.

Page 11: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

35

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam analisis panel data meliputi

pendekatan kuadrat terkecil (pooled least square), pendekatan efek tetap (fixed

effect model), dan pendekatan efek acak (random effect model).

1. Model Pooled Least Square (PLS)

Penggunaan model kuadrat terkecil (pooled least square) pada panel data

yaitu dengan mengumpulkan semua data cross section dan time series dan

melakukan pendugaan (pooling). Pada setiap observasi (setiap periode) terdapat

regresi sehingga data dalam model ini berdimensi tunggal. Dari data panel akan

diketahui N (jumlah unit cross section) dan T (jumlah periode waktu). Pendugaan

(pooling) pada seluruh observasi sebanyak N.T dapat ditulis kedalam fungsi dari

model kuadrat terkecil, yaitu :

�"+ , � �"+-# � ."+ ………………………………………………………... (3.10)

untuk i,j = 1,2,……,N dan t = 1,2,……,T

dimana :

Yit = variabel endogen, Xit = variabel eksogen, α = intersep, β = slope, i = individu ke-i, t = periode tahun ke-t, ε = error/simpangan, N = jumlah unit cross section, T = jumlah periode waktunya.

Pada model ini diasumsikan bahwa nilai intersep masing-masing variabel

adalah sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa slope koefisien dari dua

variabel adalah identik untuk semua unit cross section. Sehingga walaupun model

ini menawarkan kemudahan, tetapi mungkin dalam penggunaannya akan

mendistorsi gambaran yang sebenarnya dari hubungan antara Y dan X antar unit

cross section.

2. Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Model efek tetap atau (fixed effect model) adalah model yang didapatkan

dengan mempertimbangkan bahwa peubah-peubah yang dihilangkan dapat

Page 12: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

36

mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series.

Peubah dummy dapat pula ditambahkan dalam model ini untuk memungkinkan

perubahan-perubahan intersep yang selanjutnya diduga dengan Ordinary Least

Square (OLS), yaitu :

�"+ ,"/" � -�"+ � ."+ ……………………………………………………... (3.11)

dimana :

Yit = variabel endogen, Xit = variabel eksogen, α = intersep, D = variabel dummy, β = slope, i = individu ke-i, t = periode tahun ke-t, ε = error/simpangan,

3. Model Efek Acak (Random Effect Model)

Model efek acak digunakan untuk mengatasi timbulnya konsekuensi yaitu

mengurangi banyaknya degree of freedom yang akan mengurangi efisiensi dari

parameter yang diestimasi akibat penambahan variabel dummy dalam metode efek

tetap. Dalam model ini, parameter yang berbeda antar individu maupun antar

waktu dimasukan kedalam error. Bentuk model efek acak dapat dilihat sebagai

berikut :

012 3 � 41256 � 712 ……………………………………………………….. (3.12)

712 812 � 912 � :12

dimana :

uit ~ N(0,δu2) = komponen cross section error, vit ~ N(0,δv2) = komponen time series error, wit ~ N(0,δw2) = komponen combination error.

Penggunaan model efek acak dapat menghemat pemakaian derajat

kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti yang dilakukan pada model

efek tetap sehingga parameter hasil estimasi dapat lebih efisien.

Dalam pengolahan data panel, terdapat pilihan untuk menggunakan

criteria pembobotan yang berberda-beda, yaitu :

Page 13: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

37

1. No Weighting : semua observasi diberi bobot yang sama.

2. Cross Section weight : Generalized Least Square (GLS) dengan menggunakan

estimasi varians residual cross section. Pembobotan ini digunakan apabila ada

asumsi bahwa terdapat cross section heteroskedasticity.

3. SUR : GLS menggunakan estimasi residual covariance matrix cross section.

Metode ini mengoreksi baik heteroskedastisitas maupun autokorelasi antar

unit cross section.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Perdagangan global yang semakin terbuka lebar memberi pemahaman

akan pentingnya peran komoditas ekspor bagi peningkatan ekspor yang

berkelanjutan. Salah satu komoditas ekspor yang cukup berperan dalam

perdagangan internasional Indonesia adalah Crude Palm Oil (CPO). CPO sebagai

salah satu komoditas ekspor perkebunan Indonesia mampu menyumbang nilai

ekspor yang tinggi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tumbuhnya lalu lintas perdagangan CPO dunia sebagai salah satu

komoditas sektor pertanian secara langsung dipengaruhi oleh peningkatan tingkat

konsumsi CPO. Adapun negara-negara utama penyerap CPO dunia berdasarkan

volume impornya antara lain India, Belanda, Malaysia dan Singapura. Keberadaan

WTO sebagai suatu badan yang menaungi perdagagan internasional membawa

pemahaman akan seberapa jauh perannya terhadap perdagangan CPO dunia

terutama Indonesia sebagai negara pengekspor utama dan empat negara diatas

sebagai negara-negara mitra dagang utama. Sehingga perlu dilakukan pengkajian

mengenai sejauhmana peran kebijakan WTO terhadap perdagangan CPO antara

Indonesia dengan empat negara mitra dagang utama CPO. Selain itu, beberapa

faktor penarik aliran perdagangan CPO internasional berdasarkang gravity model

seperti GDP negara Indonesia, GDP empat negara mitra dagang utama, jarak

antara Indonesia dan empat negara mitra dagang utama, nilai tukar (exchange

rate) diantara keduanya serta harga CPO dunia.

Hipotesis dari penelitian ini mencakup GDP dari negara eksportir yang

mengukur kapasitas produksi negara tersebut, dan GDP negara importir yang

mengukur kapasitas absorsi. Kedua variabel tersebut diperkirakan mempunyai

Page 14: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

38

hubungan positif dengan aliran perdagangan CPO internasional. (Kalbasi, 2001

diacu dalam Yanuarti, 2008). Jarak merupakan proksi bagi biaya transportasi. Hal

ini dikarenakan jarak akan meningkatkan biaya transportasi, meskipun jarak

bukanlah satu-satunya biaya yang harus ditanggung karena pengapalan dan waktu

adalah proksi lainnya dari biaya transportasi yang harus ditanggung. Sehingga

jarak diperkirakan memiliki hubungan yang negatif dengan aliran perdagangan

CPO internasional.

Pada kondisi nilai tukar, jika kurs riil rendah atau terjadi depresiasi mata

uang domestik terhadap mata uang asing maka penduduk domestik akan membeli

sedikit barang impor. Dengan demikian, orang-orang asing akan membeli

beraneka macam produk domestik. Sehingga jumlah ekspor neto akan meningkat,

dan begitupun sebaliknya (Mankiw 2000). Oleh karenanya variabel nilai tukar

diperkirakan berkorelasi dua arah dengan aliran perdagangan CPO internasional.

Sedangkan harga CPO memiliki hubungan dua arah dengan aliran perdagangan

CPO internasional sesuai dengan teori penawaran (Lipsey et al. 1995)

Metode yang digunakan untuk menjelaskan peran WTO terhadap

perdagangan CPO antara Indonesia dengan empat negara pengimpor adalah

metode deskriptif. Sedangkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran

perdagangan CPO dilakukan secara statistik dengan analisis panel data

berdasarkan gravity model menggunakan software Eviews 6.0 yang selanjutnya

dilakukan analisis terhadap potensi ekspor CPO melalui rasio antara potensi nilai

prediksi perdagangan dari estimasi Gravity Model dengan nilai aktual

perdagangan dari estimasi Gravity Model.

Page 15: III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3 ... fileAdapun penyebab timbulnya perdagangan internasional antara lain perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan

39

Gambar 8. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian

Kinerja subsektor pekebunan mempengaruhi performa surplus sektor pertanian Indonesia

Crude Palm Oil (CPO) sebagai komoditas perkebunan dengan kontribusi tertinggi

pada perdagangan Internasional

Pengaruh terbentuknya WTO dalam perdagangan CPO

Indonesia-empat negara importir

Indonesia sebagai produsen CPO terbesar

di dunia

Nilai Aktual dan Nilai Prediksi

Potensi ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) pada perdagangan internasional

Gravity Model (Variabel GDPi, GDPj, jarak (Dij), nilai tukar (ER) dan harga CPO dunia

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor CPO dari Indonesia ke empat negara tujuan utama ekspor

Hipotesis Penelitian

1. GDPi berpengaruh (+) 2. GDPj berpengaruh (+) 3. (Dij) berpengaruh ( -) 4. ER berpengaruh (-/+) 5. Harga berpengaruh (-/+)

Negara-negara mitra dagang utama CPO :

1. India 2. Belanda 3. Malaysia 4. Singapura