ii. tinjauan pustaka 2.1 gambaran umum pupuk ii.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk...

22
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Bahan yang diberikan ini dapat bermacam-macam, misalnya berupa pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman (Lingga, 2002). Menurut hasil penelitian setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur hara agar pertumbuhan tanaman tersebut normal. Dari ke 16 unsur hara tersebut, tiga unsur hara seperti Carbon, Hidrogen, dan Oksigen diperoleh dari udara, sedangkan ke 13 unsur lainnya tersedia didalam tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Klorin (Cl), Ferum atau Besi (Fe), Mangan (Mn), Cuprum atau Tembaga (Cu), Zink atau Seng (Zn), Boron (B) dan Molibdenum (Mo). Ke 13 unsur tersebut sangat terbatas didalam tanah dikarenakan penggunaan tanah yang terus-menerus tanpa diimbangi dengan pemupukan (Lingga, 2002). Dalam pertanian modern, penggunaan pupuk adalah mutlak untuk memicu tingkat produksi tanaman, peredaran pupuk dipasaran sangat beragam baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasan. Pupuk-pupuk tersebut hampir 90% sudah mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : a. Pupuk Organik

Upload: others

Post on 09-Sep-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Pupuk

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud

untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Bahan yang

diberikan ini dapat bermacam-macam, misalnya berupa pupuk kandang, pupuk

hijau dan kompos yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk

mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena

berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman

(Lingga, 2002). Menurut hasil penelitian setiap tanaman memerlukan paling

sedikit 16 unsur hara agar pertumbuhan tanaman tersebut normal.

Dari ke 16 unsur hara tersebut, tiga unsur hara seperti Carbon, Hidrogen,

dan Oksigen diperoleh dari udara, sedangkan ke 13 unsur lainnya tersedia didalam

tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium

(Mg), Sulfur (S), Klorin (Cl), Ferum atau Besi (Fe), Mangan (Mn), Cuprum atau

Tembaga (Cu), Zink atau Seng (Zn), Boron (B) dan Molibdenum (Mo). Ke 13

unsur tersebut sangat terbatas didalam tanah dikarenakan penggunaan tanah yang

terus-menerus tanpa diimbangi dengan pemupukan (Lingga, 2002).

Dalam pertanian modern, penggunaan pupuk adalah mutlak untuk memicu

tingkat produksi tanaman, peredaran pupuk dipasaran sangat beragam baik dalam

hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasan. Pupuk-pupuk tersebut hampir 90%

sudah mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat dibedakan menjadi 2

bagian, yaitu :

a. Pupuk Organik

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

10

Effi Ismawati Musnawar (2004) secara umum pupuk organik memiliki

empat fungsi yang sangat penting. Pertama, pupuk organik dapat memperbaiki

kesuburan tanah. Kedua, pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia

tanah. Ketiga, pupuk organik dapat memperbaiki sifat biologi tanah dan

mekanisme jasad renik (mikroorganisme) yang ada menjadi hidup. Keempat,

penggunaan pupuk organik dapat dijamin keamanannya. Pupuk organik tidak

akan merugikan kesehatan para petani ataupun mencemari lingkungan. Ada

beberapa jenis pupuk organik yang digunakan petani yaitu:

1. Pupuk hijau

Merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa

panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya.

Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis

leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini

dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi

serta cepat terurai dalam tanah.

2. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti

unggas, sapi, kerbau dan kambing. Pupuk kandang banyak dipakai sebagai

pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses

pembuatannya gampang.

3. Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan

organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai.

Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

11

ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa

bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang

paling populer adalah cacing tanah.

b. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang sengaja dibuat dan

mengandung unsur hara tertentu dalam kadar tinggi (Rosmarkam dan Yuwono,

2002). Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni

dari alam. Ada beberapa jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan oleh petani,

yaitu :

1. Pupuk Urea, merupakan pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N)

berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat

diperlukan tanaman dalam proses fotosintesa, mempercepat pertumbuhan

tanaman dan menambah kandungan protein tanaman. Pupuk urea

mengandung unsur hara N sebesar 46% yang berarti setiap 100kg urea

mengandung 46kg Nitrogen.

2. Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) adalah nutriet anorganik yang

digunakan untuk memperbaiki hara tanah.

3. Kaliumklorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga

termasuk pupuk tunggal. Kandungan unsur hara dalam pupuk ini adalah

60% K2O, yang berarti di setiap 100kg pupuk KCl didalamnya terkandung

60kg unsur hara K2O dari total kandungan.

4. Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang

mengandung unsur hara utama Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Pupuk NPK

merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling banyak

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

12

digunakan. Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan

tanaman dalam tiga cara. Nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif,

terutama daun, Fosfor membantu pertumbuhan akar dan tunas, Kalium

membantu pembungaan dan pembuahan.

5. Pupuk ZA (Zwavelzure ammoniak) yang berarti ammonium sulfat

(NH4SO4 ) adalah pupuk kimia yang memberi tambahan hara nitrogen dan

belerang bagi tanaman. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam

bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium).

Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk

organik, pupuk anorganik mempunyai beberapa kelebihan dan keburukan.

Kelebihan pupuk anorganik adalah :

1. Dapat diberikan kepada tanaman dengan jumlah unsur hara yang sesuai

dengan kebutuhan tanaman.

2. Mudah larut dalam air sehingga unsur hara yang terkandung mudah

diserap tanaman.

3. Unsur-unsur hara yang diperlukan dapat diberikan dalam komposisi yang

sesuai dengan kebutuhan tanaman.

4. Senyawa unsur hara yang diberikan (setelah bereaksi dalam tanah) berada

dalam bentuk ion yang mudah tersedia bagi tanaman.

5. Dapat diberikan pada saat yang tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan

tanaman.

6. Pemakaiannya lebih praktis, demikian pula pengangkutannya lebih mudah

karena konsentrasi (kadar hara) tinggi (dengan kandungan hara sama,

volumenya jauh lebih kecil dibanding dengan pupuk alam).

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

13

Walaupun demikian, pupuk anorganik mempunyai beberapa keburukan

dibandingkan dengan pupuk organik. Keburukan pupuk anorganik adalah :

1. Sedikit sekali mengandung unsur-unsur hara mikro.

2. Senyawa unsur haranya dapat hilang tercuci ke lapisan tanah bawah,

sehingga tidak terjangkau oleh akar tanaman.

3. Beberapa jenis pupuk dapat menurunkan Ph tanah sehingga diperlukan

usaha perbaikan Ph kembali.

4. Beberapa jenis pupuk anorganik dapat membahayakan kesehatan manusia.

2.2 Pupuk Bersubsidi

Menurut Habib Nazir (2004) Subsidi adalah sebuah pembayaran yang

dilakukan oleh pemerintah untuk produsen, distributor dan konsumen dalam

bidang tertentu untuk mendukung suatu kegiatan usaha atau kegiatan perorangan

oleh pemerintah.

Muhammad Hasanudin (2004) menyatakan bahwa subsidi dapat

mendorong peningkatan output produk-produk yang dibantu akan tetapi

menggangu proses alokasi sumber daya domestic secara umum dan memberikan

dampak yang merugikan terhadap perdagangan internasional.

Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya

ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur

resmi di lini V (Pedagang Pengecer/ Kios) sesuai ketentuan Peraturan Menteri

Perdagangan Nomor 07/MDAG/PER/2/2009 tentang Pengadaan dan Penyaluran

Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian. Jenis-jenis pupuk yang disubsidi

pemerintah terdiri dari pupuk Urea, ZA,SP-36, NPK dan pupuk organic yang

diadakan produsen pupuk yang ditunjuk oleh Pemerintah, yaitu : PT Pupuk

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

14

Sriwidjaja, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar

Muda dan PT Pupuk Petrokimia Gresik.

Kebijakan pupuk bersubsidi ini bertujuan untuk meringankan beban petani

dalam penyediaan dan penggunaan pupuk untuk kegiatan usahatani. Sehingga

dapat meningkatkan produktifitas dan produksi komoditas pertanian guna

mendukung ketahanan pangan nasional. Pupuk bersubsidi diperuntukan untu

sektor pertanian yang berkaitan dengan budidaya tanaman pangan, sasarannya

adalah petani, perkebunan dan peternakan.

Menurut Habib Nazir (2004) ada beberapa tujuan subsidi pupuk, sebagai

berikut :

1. Subsidi Produksi

Pemberian subsidi pada para pemasok oleh pemerintah untuk mendorong

mereka meningkatkan output dari produk tertentu yang tujuannya untuk

memperluas produksi beberapa poduk dengan harga rendah yang dianggap sangat

penting.

2. Subsidi Ekspor

Pemberian subsidi oleh pemerintah untuk produk tertentu yang di ekspor atau

ekspor secara umum, sebagai suatu alat untuk membantu neraca pembayaan

negara selain itu, subsidi ekspor diberikan sebagai upaya peningkatan

perdagangan.

3. Subsidi Pekerjaan

Pemberian subsidi pada upah oleh pemerintah sebagai suatu insentif pada

perusahaan-perusahaan untuk dapat memberi lebih banyak kesempatan kerja,

sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran dalam perekonomian.

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

15

4. Subsidi Pendapatan

Pemberian subsidi pada masyarakat melalui sistem pembayaran transfer

pemerintah dalam usaha untuk memungkinkan mereka menikmati suatu standart

hidup minimum. Subsidi pendapatan diberikan oleh pemerintah aga kesejahteraan

masyarakat semakin terjamin, sehingga perekonomian diahrapkan dapat lebih

lanjut.

Meskipun tujuan pupuk bersubsid dapat mendatangkan kebaikan, namun

pada kenyataan nya ada beberapa dampak negatif dari subsidi pupuk tersebut

(Muhammad Hassanudin, 2004) subsidi pupuk ternyata menimbulkan dampak

negatif baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dampak negatif yang

cukup menonjol adalah : (1) Dualisme pasar; (2) Penggunaan pupuk berlebihan;

(3) Industri pupuk tidak berkembang secara optimal; (4) Biaya lebih besar dari

manfaat.

Disamping menimbulkan dampak negatif, kebijakan subsidi pupuk juga

berdampak positif terhadap pembangunan pertanian kesejahteraan petani.

Menggabungkan argument yang dikemukakan oleh Hutagaol et al (2009) secara

umum subsidi pupuk berdampak positif terhadap (1) peningakatan modal petani;

(2) pengembagan pasar pupuk yang sebelumnya berfungsi sehingga menekan

biaya distribusi; (3) adopsi teknologi dengan mengurangi resiko dalam

pembelajaran teknolgi baru untuk mengingkatkan efektivitas penyuluh, dan

kelompok tani; (4) pengingkatan produktivitas petani; (5) perbaikan pendapatan

usahatani.

2.3 Sistem Pemasaran

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

16

Menurut American Marketing Association dalam Kasali (2001) pemasaran

adalah sebagai suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi,

penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa

untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu-individu dan lembaga-

lembaganya. Hal ini dikuatkan oleh Kasali (2001) yang mengemukakan bahwa

pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan mempromosikan

sesuatu tetapi pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut sikap mental,

suatu cara berpikir yang membimbing kita untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan pendefenisisan pemasaran menurut Mc.Donald dan Keegan

(1999) adalah pencocokan antara kemampuan dan keinginan untun mencapai

tujuan dan timbal balik yang saling menguntungkan. Mursid (2003)

mendefenisikan pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan

arus penyerahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

The British Institute of Marketing (2000) mendefenisikan pemasaran

sebagai fungsi dari manajemen, yang mengorganisir dan memimpin semua

kegiatan usaha. Pemasaran meliputi kegiatan penilaian dan penentuan daya beli

pelanggan, sehingga menjadi permintaan yang efektif terhadap suatu produkatau

jasa-jasa tertentu dan membawa produk serta jasa-jasa itu kepada para pelanggan

sedemikian rupa sehingga target keuntungan atau sasaran yang telah ditetapkan

perusahaan dapat tercapai.

Purnawarman (2001) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu

proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar

sesuatu yang bernilai satu sama lain. Defenisi ini mendasarkan pada konsep inti

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

17

yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan ; produk; nilai; biaya dan kepuasan;

pertukaran; transaksi dan hubungan pasar, pemasaran serta pemasar.

Kotler dan Kevin (2009) Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan

serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai

kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Fandy Tjiptono (2008)

mengemukana bahwa pemasaran adalah fungsi yang memiliki kontak yang paling

besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali

yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran

memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Nystrom (2003) dalam Mursid menyatakan bahwa pemasaran meliputi

segala kegiatan mengenai penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke

tangan konsumen. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Philip dan Duncan (2003)

dalam Mursid bahwa pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau

dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ke tangan konsumen.

Hakim (2000) mengemukakan pula bahwa pemasaran adalah konsep,

teori, rumusan, pengetahuan serta ikhtisar atas komponen-komponen produk,

harga, pendistribusian serta promosi yang perlu dimanfaatkan secara terpadu

untuk menghasilkan penjualan yang sukses.

Dari berbagai defenisi menurut para ahli mengenai pemasaran diatas, pada

dasarnya pemasaran mempunyai tujuan yang sama yaitu suatu serangkaian

aktivitas seni menjual produk untuk menciptakan dan mengkomunikasikan nilai

melalui proses pertukaran barang dan jasa dengan tujuan untuk dapat memenuhi

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

18

kebutuhan dan keinginan manusia serta memperoleh keuntungan bagi individu

dan perusahaan.

2.4 Fungsi Pemasaran

Menurut Kartasapoetra,et al (1985) proses pemasaran mengandung

beberapa fungsi yang harus ditampung oleh pihak produsen dan lembaga-lembaga

atau mata rantai penyaluran produk-produknya, seringkali fungsi-fungsi tersebut

menimbulkan masalah-masalah yang harus dipecahkan baik oleh pihak produsen

yang bersangkutan maupun oleh lembaga-lembaga yang merupakan mata rantai

saluran produk-produknya. Fungsi-fungsi yang dimaksud ialah sebagai berikut :

1. Pembelian dan Pengumpulan

Pembelian merupakan suatu fungsi yang bersangkutan dengan pemindahan

atau kepemilikan sejumlah barang yang dimaksudkan sebagai persediaan

produksi ataupun pula untuk keperluan mencukupi kebutuhan. Pengumpulan

sangat berkaitan dengan pembelian karena dalam usaha mengumpulkan

barang-barang yang diperlukan dari produsen nya tentulah harus ditempuh

dengan jalan pembelian.

2. Penjualan dan Penyebaran

Penjualan merupakan kegiatan-kegiatan untuk mencari dan mengusahakan

agar barang-barang yang telah diproduksi atau yang telah dimiliki

mendapatkan permintaan-permintaan pasar (para konsumen) yang cukup

baik atau banyak, terutama mengenai kuantitasnya dan harganya cukup

menguntungkan.

3. Pengangkutan atau Transportasi

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

19

Pengangkutan mempunyai arti memindahkan suatu produk dari sumber

penghasilnya ke pasar atau tempat konsumen pada waktu tertentu yang tepat

disesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan pasar. Jadi pengangkutan

ini menciptakan kegunaan pasar dan kegunaan tempat.

4. Menghimpun atau Menyimpan Produk

Penyimpanan merupakan fungsi pemasaran yang ditemukan hamper pada

tiap-tiap lembaga pemasaran atau mata rantai pemindahaan, pengelolahan

dan penyaluran produk-produk tersebut ke pasaran (para konsumen).

5. Pengolahan Produk

Pengolahan sebagai fungsi pemasaran tidaklah berarti pengolahan bentuk,

ukuran, warna dan lain sebagainya. Dalam pemasaran pengolahan meliputi

grading atau penyortiran, grading ini sangat berkaitan dengan standardizing

yang merupakan penetapan ketentuan-ketentuan atau spesifikasi suatu

barang.

6. Pendanaan atau Pembiayaan

Sebagai fungsi pemasaran, pendanaan atau pembiyaan secara sepintas

tampak sangat sederhana, pada hal sesungguhnya mengandung aspek-aspek

yang luas, dimana perusahaan memerlukan dana untuk membeli barang-

barang keperluan, menyediakan kredit bagi para konsumen serta membayar

ongkos perusahaan.

7. Resiko

Menanggung resiko merupakan suatu fungsi yang bersangkutan dengan

kerugian. Resiko akan timbul apabila suatu kegiatan dilakukan tanpa

mengetahui hasil-hasil yang diperoleh, atau dilakukan dengan kemungkinan

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

20

bahwa hasilnya akan sebaliknya. Maka karena itulah kegiatan-kegiatan

pemasaran harus dilakukan dengan pertimbangan, perhitungan dan

perencanaan yang sematang-matangnya.

2.5 Konsep Penjualan dan Perbedaannya dengan Konsep Pemasaran

Konsep penjualan berasumsi bahwa para konsumen biasanya menunjukan

harga beli yang lemah atau menunjukan penolakan, maka konsep penjualan harus

dilaksanakan secara agresif. Karena itu, agar penjualan efektif harus didahului

oleh beberapa fungsi pemasaran lain seperti pengumpulan data tentang kebutuhan

yang ada, penelitian pemasaran, pengenbangan produk, penentuan harga dan

penyalurannya. Jika lembaga pemasaran melaksanakan sebaik-baiknya tugas yang

berkenan dengan pengenalan kebutuhan konsumen, pengembangan produk yang

serasi dengan kebutuhan, penentuan harga, distribusi dan promosi yang efektif

produk tersebut akan mudah terjual.

Menurut Kottler (1992) menarik suatu perbedaan yang tajam antara

konsep penjualan dan konsep pemasaran yaitu konsep penjualan memusatkan

perhatian pada kebutuhan penjual, sedangkan konsep pemasaran memusatkan

perhatian pada kebutuhan pembeli. Konsep penjualan dipenuhi dengan masalah

kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai, konsep

pemasaran dipenuhi oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pembeli dengan

memanfaatkan produk dan keseluruhan gugusan produk yang berkenan dengan

penciptaan, penyerahan dan akhirnya memakai produk itu.

2.6 Manajemen Pemasaran

Musrid (2003) mengungkapkan bahwa dalam manajemen pemasaran yang

maju, maka kegiatan pemasaran suatu perusahaan didefenisikan sebagai berikut;

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

21

manajemen pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat

erat hubungan nya dengan situasi pasar. Kegiatan tersebut terdiri dari poin-poin

sebagai berikut

1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar;

2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan pasar;

3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk.

Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2002) manajemen pemasaran

ialah analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian atas program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, serta mempertahankan pertukaran

yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai

sasaran organisasi.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli inti dari konsep pemasaran

tersebut beroperasi didalam lingkungan yang berkembang secara terus menerus

sebagai akibat sosial dari intensifitas bisnis, tapi juga dibatasi oleh sumber daya

dari perushaaan itu sendiri serta peraturan yang ada. suatu perubahan lingkungan

bagi pemasaran bisa menjadi tantangan baru yang membutuhkan tanggapan dan

problem solving (pemecahan masalah) yang baru juga, ataupun sebaliknya bisa

berupa peluang untuk pengembangan usaha. Untuk mengetahui kebutuhan

konsumen maka perlu adanya pengetahuan lebih lanjut tentang minat dan

informasi pasar, sehingga dapat menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan

pasar dan layak konsumsi oleh konsumen. Hal ini juga dipengaruhi oleh promosi

yang menarik dan distribusi yang terkoordinasi dengan baik sehingga berpengaruh

pada nilai dan harga produk.

2.7 Lembaga Pemasaran

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

22

Lembaga pemasaran adalah pihak yang menyelenggarakan fungsi-fungsi

pemasaran serta memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara maksimal.

Konsumen memberikan balas jasa atas fungsi pemasaran yang dilakukan oleh

lembaga pemasaran. Nilai balas jasa tersebut tercermin pada besarnya margin

pemasaran, lembaga ini dapat berupa kelompok atau perorangan yang

bertanggung jawab menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen

akhir. Lembaga pemasaran muncul sebagai akibat kebutuhan konsumen untuk

memperoleh produk yang diinginkan sesuia waktu, tempat, dan bentuknya.

Menurut Mursid (2003) lembaga pemasaran atau perantara terdiri dari :

1. Perantara pedagang

2. Perantara agen

Dimana perantara pedagang (merchant middleman) meliputi :

1. Perantara pengecer (wholesaler)

2. Pengecer (retailer)

Pedagang besar adalah suatu unit usaha yang membeli dan menjual

kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain, dan atau kepada

pemakain industry, pemakai lembaga, dan pemakain komersial yang tidak

menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir. Pengecer adalah

sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada

konsumen akhir untuk keperluan pribadi, kegiatan ini yang berhubungan langsung

dengan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir.

Sedangkan perantara agen (agen middleman) meliputi :

1. Agen penjunjang (facilitating agent)

2. Agen pelengkap (supplemental agent)

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

23

Agen adalah lembaga yang melaksankan perdagangan dengan

menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan

atau distribusi barang, tetapi tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang

diperdagangkan.

Agen penunjang adalah agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam

beberapa aspek pemindahan barang dan jasa, agen penunjang terbagi dalam

beberapa golongan sebagai berikut:

1. Agen pengangkutan borongan (bulk transportation agent)

2. Agen penyimpanan (storage agent)

3. Agen pengangkutan khusus (specialty shipper agent)

4. Agen pembelian dan penjualan (purchase and sales agent)

Agen pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam

penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan,

baik perantara pedagang maupun perantara agen sama pentingnya dalam dunia

pemasaran (Mursid 2003).

Menurut Anindita (2004) kelembagaan dalam pemasaran meliputi

berbagai organisasi usaha yang dibangun untuk menjalankan pemasaran.

Sedangkan Sudiyono (2002) menjelaskan lembaga pemasaran sebagai badan

usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan

komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan

dengan badan usa atau individu lain dan lembaga-lembaga pemasaran yang

terlibat dalam proses pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

24

a. Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan

dengan petani. Tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara

tunai, ijon maupun kontrak pembelian.

b. Pedagang pengumpul, yaitu pedagang yang beroperasi di tingkat petani, juga

membeli dari tengkulak. Volume dagangnya lebih besar dari tengkulak.

c. Pedagang besar, merupakan pedagang yang tidak beroperasi di tingkat petani,

namun pedagang besar juga menerima penjualan dari petani. Selain itu juga

pedagang besar melakukan proses distribusi ke agen penjualan atau pengecer..

d. Pengecer, merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan

konsumen.

Sedangkan menurut Limbong dan Sitorus (1987) menyatakan bahwa

lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses penyaluran barang dari

produsen sampai konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat cara, yaitu :

1. Penggolongan menurut fungsi yang dilakukan

Berdasarkan fungsi yang dijalankan, lembaga-lembaga pemasaran dapat

dikelompokan menjadi: (1) lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan

pertukaran, seperti pedagang pengecer, grosir dan lembaga-lembaga perantara

lainnya; (2) lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan fisik pemasaran, seperti

lembaga pengelolahan, lembaga pengangkutan dan pergudangan; (3) lembaga

pemasaran yang menyediakan fasilitas pemasaran, seperti Bank Unit Desa, Kredit

Desa, KUD, lembaga yang menyediakan informasi pasar,, lemabag yang

melakukan pengujian kualitas (mutu barang) dan lain-lain.

2. Penggolongan berdasarkan penguasaan terhadap barang

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

25

Berdasarkan penguasaan terhadap barang, lembaga-lembaga pemasaran

dapat dikelompokkan menjadi : (1) lembaga yang menguasai dan memiliki barang

yang dipasarkan, seperti pengecer, grosir, pedagang pengepul, tengkulak dan lain-

lain; (2) lembaga yang menguasai tetapi tidak memiliki barang yang dipasarkan,

seperti agen, broker, lembaga pelelangan dan lain-lain; (3) lembaga yang tidak

memiliki dan tidak menguasai barang yang dipasarkan, seperti lembaga

pengangkutan, pengolahan, perkreditan dan lain-lain.

3. Penggolongan berdasarkan kedudukan dalam struktur pasar

Berdasarkan kedudukan dalam struktur pasar, lembaga-lembaga

pemasaran dapat dikelompokkan menjadi : (1) lembaga pemasaran yang bersaing

sempurna, seperti pedagang pengecer rokok, pengecer beras, dan lain-lain; (2)

lembaga persaingan bersaing monopolistik, seperti pedagang asinan, pedagang

benih, pedagang bibit, pedagang ubin, dan lain-lain; (3) lembaga pemasaran

oligopolis, seperti perusahaan semen (pabrik semen Gresik, pabrik semen

Cibinong, pabrik semen Padang), importer cengkeh dan lain-lain; (4) lembaga

pemasaran monopolis, seperti perusahaan kereta api, perusahaan pos dan giro dan

lain-lain.

4. Penggolongan berdasarkan bentuk usahanya

Berdasarkan bentuk usahanya, lembaga-lembaga pemasaran dapat

dikelompokkan menjadi: (1) berbadan hokum, seperi Perseroan Terbatas, Firma,

Koperasi dan lain-lain; (2) tidak berbadan hukum, seperti perusahaan perorangan,

pedagang pengecer, tengkulak dan lain-lain.

2.8 Saluran Pemasaran

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

26

Menurut Philip Kotler (2007) saluran distribusi adalah organisasi-

organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat

produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi. Sedangkan

menurut Fandy Tjiptono (2008) distibusi dapat diartikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang

dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan

yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan

oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai

kekonsumen atau pemakai industry. Dalam usaha memasarkan produknya, suatu

perusahaan haruslah berpegang pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan

pelaksanaan fungsi-fungsi saluran distribusi yang berguna untuk membantu

memperlancar pergerakan barang untuk sampai pada konsumen akhir.

Dari pendapat para ahli diatas pengertiaan diatas mencakup tiga

unsur,yaitu :

1. Adanya kelompok lembaga pemasaran

2. Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut

3. Adanya arah pergerakan produk serta pemiliknya dari produsen ke konsumen.

Keputusan memilih saluran pemasaran adalah salah satu keputusan

penting dalam pemasaran sebab saluran pemasaran yang mementukan keputusan

pemasaran yang lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk. Menurut

William J. Stanton (1997) pemilihan saluran pemasaran dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain :

1. Pertimbangan-pertimbangan pasar

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

27

2. Perimbangan-pertimbangan produk atau jasa

3. Pertimbangan-pertimbangan perantara

4. Pertimbangan-pertimbangan perusahaan

Angipora (2002) menyatakan proses penyaluran produk sampai ke tangan

konsumen akhir dapat menggunakan saluran yang panjang atau pendek sesuai

dengan kebijakan saluran distribusi yang ingin dialaksanakan perusahaan. Saluran

disribusi untuk barang konsumsi dibagi menjadi beberapa tipe, sebagai berikut :

1. Produsen Konsumen

Saluran pemasaran ini merupakan bentuk saluran pemasaran yang paling

sederhana karena tidak menggunakan perantara. Biasanya biaya marjin

pemasarannya juga kecil dikarenakan produsen menjual langsung barangnya

ke konsumen.

2. Produsen Pengecer Konsumen

Saluran pemasaran ini produsen menggunakan suatu lembaga untuk

melakukan perantara jual beli kepada konsumen dimana pengecer membeli

produk tanpa melalui pedagang besar.

3. Produsen Pedagang Besar Pengecer Konsumen

Saluran pemasaran ini produsen menjual produknya kepada pedagang besar

saja, kemudian para pedagang besar menjual kembali kepada pengecer dan

pengecer menjual kembali hingga sampai ke tangan konsumen.

4. Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen

Tipe saluran pemasaran ini melibatkan agen menjadi perantara pertama

produk yang berfungsi sebagai penyalur yang kemudian mengatur sistem

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

28

penjualannya ke pedagang besar yang selanjutnya disalurkan ke pengecer dan

kemudian ke konsumen.

5. Produsen Agen Pengecer Konsumen

Dalam saluran pemasaran ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan

produsen untuk menjalankan kegiatan penjualan kepada pengecer dan

selanjutnya pengecer menjualnya kepada konsumen.

2.9 Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan

konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Marjin pemasaran

merupakan penjumlahan dari marjin yang diperoleh setiap lembaga perantara

yang terdiri dari biaya pemasaran ditambah keuntungan pemasaran, yang

selanjutnya merupakan value added dari komoditi yang bersangkutan dalam

kegiatan perdagangan (Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

2005). Daly dalam Sudiyono (2002) mendefenisikan bahwa margin pemasaran

merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang

diterima petani.

Kohls and Uhls (1990) menyatakan bahwa marjin pemasaran sering

dipergunakan sebagai perbedaan antara harga di berbagai tingkat lembaga

pemasaran di dalam sistem pemasaran. Pengertian marjin pemasaran ini sering

dipergunakan untuk menjelaskan fenomena yang menjembatani adanya

kesenjangan antara pasar di tingkat petani dengan pasar di tingkat pengecer.

Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya dari

setiap aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara serta

bagian harga yang diterima petani. Atau dengan kata lain analisis margin

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

29

pemasaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku

pemasaran yang terlibat dalam pemasaran/disribusi (Sudiyono).

Marjin pemasaran adalah hasil pengurangan antara harga ditingkat

lembaga pemasaran dengan harga ditingkat petani dengan rumus sebagai berikut:

M = Pr – Pf

Keterangan :

M = Margin Pemasaran

Pr = Harga ditingkat lembaga pemasaran

Pf = Harga ditingkat petani (Sudiyono, 200:108)

2.10 Kerangka Pemikiran

PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Provinsi Bali bergerak dalam hal

penjualan resmi pupuk bersubsidi dan non subsidi. Kantor penjualan ini yang

bertanggung jawab untuk saluran pemasaran pupuk bersubsidi keseluruh

kabupaten yang ada di Provinsi Bali khususnya Kabupaten Tabanan, hingga

sampai ke konsumen akhir (petani). PT Pupuk Kaltim bekerja sama dengan

pemerintah Provinsi Bali serta Dinas Pertanian untuk merancang perencanaan

setiap tahunnya berapa jumlah pupuk yang harus disalurkan.

Proses pemasaran pupuk bersubsidi ini melibatkan beberapa lembaga

pemasaran dalam proses pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

margin pemasaran yang diterima lembaga terkait serta menganalisis persentase

margin kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.

Dalam proses pemasaran pupuk bersubsidi juga terdapat kendala yang dihadapi

PT Pupuk Kaltim dalam menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani dan

kendala yang dihadapi petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi hal ini

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Pupuk II.pdfbentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk

30

kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis

diharapkan dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan sebagai

rekomendasi ataupun saran yang selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki

proses pemasaran pupuk bersubsidi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Analisis Saluran Pemasaran Pupuk Bersubsidi pada PT

Pupuk Kaltim di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

PT Pupuk Kaltim Provinsi Bali

(Produsen)

(

Proses Pemasaran

Analisis

Persentase

Margin

Margin

Pemasaaran

Lembaga

Saluran

Pemasaran

yang terlibat

Kendala

yang

dihadapi

Analisis

Deskriptif

Kualitatif

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan/Saran