ii - drdbanten.org file-solusi pengentasan kemiskinan dan pengangguran ~ 70-pengembangan usaha jamur...

147
i

Upload: doannguyet

Post on 09-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

i

Page 2: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

ii

Page 3: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

iii

Page 4: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

iv

Tim PenyusunPenanggung Jawab

M.A Tihami

Penyunting/Editor

Firman Hadiansayah

Ginanjar Hambali

Penulis M.A Tihami, Dodi Nandika, Mohammad Masduki

Egi Djanuiswati, Abdul Hamid

Firman Hadiansyah, Atih Ardiansyah

Tubagus Najib, Eka Sari

Ginanjar Hambali

Cetakan pertama, Januari 2018

ISBN 978-602-6663-48-1

Desain cover: Haymawan

Layout: Kelana

Diterbitkan pertama kali

Oleh Gong Publishing bekerja sama dengan

Dewan Riset Daerah Provinsi Banten

Page 5: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

v

Daftar Isi

Tim Penyusun ~ iv

Daftar Isi ~ v

Kata Pengantar Ketua DRD Banten ~ vii

Kata Pengantar Tim Penyususn ~ xi

-Pembangunan Berbasis Riset ~ 1

-Peta Potensi Riset di Banten ~ 25

-Bebersih Banten Lama ~ 45

-Cendikiawan Kampung ~ 54

-Jambu Air Citra Anyer Riwayatmu Kini? ~ 60

-Solusi Pengentasan Kemiskinan

dan Pengangguran ~ 70

-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui

Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83

Page 6: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

vi

-Menanti Nyi Mas Gamparan “Zaman Now”

di Banten ~ 97

-Gerakan Literasi yang Mengakar dan Tumbuh ~ 104

-Humor Orang Banten ~ 111

-Silat di Banten ~ 119

-Profil Penulis ~ 129

Page 7: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

vii

Kata Pengantar

Ketua DRD Banten

Seperti kita ketahui bersama bahwa pemerin-

tah Provinsi Banten, terus berusaha mengatasi

berbagai persolanan yang ada, persoalan itu diantaranya

bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,

melalui layanan pendidikan yang merata dan berkualitas,

pelayanan kesehatan gratis dan atau murah, pembang unan

infrastuktur dan sebagainya.

Dewan Riset Daerah (DRD) Banten, sebagai lemba-

ga non stuktural yang dibentuk pemerintah daerah, terus

berusaha membantu pemerintah. Bantuan yang diberi-

kan DRD, diantaranya dalam bentuk menggali pemikiran

dan pandangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Ban-

ten, melalui; workshop, diskusi, rapat kerja, kunjungan

lapangan dan kerja sama, serta kegi - at an lainnya. Hasil

penggalian dan padangan dirumuskan dalam bentuk reko-

mendasi kepada pemerintah dalam bentuk, Policy Brief,

laporan tahunan.

Masukan atas isu-isu yang berkembang, dalam ben-

Page 8: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

viii

tuk formal semacam memberi masukan dan pandangan

terhadap kegiatan Satuan Kerja Perangkat (SKPD) yang

ada di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Banten.

Agenda lain dalam membantu pemerintah daerah, de ngan

menerbitkan Buku Bunga Rampai, kali ini dengan judul

Banten di Tengah Gelombang Perubahan .

Sekali lagi, buku yang berisi pendapat dan panda ngan

anggota DRD dan unsur luar DRD yang kompeten, terla-

hir semata-mata karena keinginan DRD untuk membantu

banyak persoalan yang ada di Banten. Oleh karena itu,

perbaikan buku ini melalui kritik dan saran yang dialek-

tik sangat diharapkan untuk koreksi dan perbaikan buku

ini, sehingga dapat lebih sempurna lagi dimasa yang akan

datang.

Terakhir, semoga buku ini bermanfaat untuk kita se-

mua. Kita berharap pembangunan melalui program-pro-

gram unggulan yang ada di Banten, seluruhnya berbasis

riset. Caranya, dengan meningkatkan kerjasama antara pe-

merintah daerah, perguruan tinggi, lembaga riset, peneliti

dan pihak industri.

Kepada semua penulis, atas nama DRD Banten, kami

menyampaikan terima kasih banyak, semoga karya Bapak/

Ibu menjadi amal shaleh. Begitu pula kepada rekan-rekan

Sekretariat DRD yang telah membantu penyiapan buku

ini, kami sampaikan terima kasih.

M.A Tihami

Ketua DRD Banten

Page 9: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

ix

Kata Pengantar

Ketua Tim Penyusun

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah

SWT yang terus memberikan rizki dan hida-

yahnya kepada seluruh umat manusia yang mengikuti aja-

rannya, sehingga DRD Banten bisa menyusun buku Bunga

Rampai: Banten di Tengah Gelombang Perubahan, guna

menambah kontribusi pemikiran terhadap pembangunan

Banten.

Seperti kita ketahui bersama membangun Ban-

ten, dengan berbagai persoalannya tak cukup hanya me-

ngandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) dan penerapan peraturan sesuai standar. Perlu

inovasi dan kemampuan manajerial yang mumpuni un-

tuk bisa membangun daerah dengan penduduk mencapai

12 juta jiwa. Diperlukan langkah komprehensif dan tidak

biasa.

Inovasi adalah kuncinya, seperti ditunjukan sejum-

lah Negara dan daerah di Indonesia. Hanya Negara-ne-

gara yang mendorong budaya inovasi saja yang berhasil,

Page 10: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

x

sementara Negara-negara yang meminggirkan inovasi se-

makin terbelakang, kesejahteraan masyarakatnya pun se-

makin terpuruk.

Begitu pula dengan daerah yang mengendepkan riset

sebagai pondasi dalam pembangunan daerahnya, akhirnya

berhasil menjadi daerah-daerah yang lebih maju diban ding

daerah lain, walaupun APBD yang dimilikinya, mungkin

lebih kecil. Melalui sejumlah inovasi bukan hanya penda-

patan masyarakatnya saja yang meningkat, namun juga

pendapatan pemerintah.

Tulisan dalam Buku Bunga Rampai ini berisi sebelas

tulisan. Tulisan yang berjudul Pembangunan Berbasis Riset

yang ditulis Ginanjar Hambali sebuah rangkuman dari se-

jumlah pendapat atau pandangan, baik pemateri maupun

pengembangan diskusi dalam Forum Riset Daerah (FRD)

yang pernah di selenggarakan DRD Banten.

Selanjutnya, ada tulisan Abdul Hamid, yang meme-

takan potensi riset di Banten, Abdul Hamid menulis, seba-

gai sebuah Provinsi yang berjarak tidak jauh dari Jakarta,

Banten sesungguhnya memiliki potensi keunggulan yang

jarang dihitung, yaitu potensi institusi riset yang ada di da-

lamnya.

Institusi riset tentu saja selain menghasilkan riset

juga memiliki sumber daya unggul yang menggerakkan

risetnya, baik lembaga-lembaga riset maupun perguruan

tinggi. Tulisan ini merupakan pemetaan awal potensi riset

di Banten yang seharusnya berkorelasi dengan potensi

Banten untuk menjadi Provinsi Unggulan.

Page 11: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

xi

Buku ini juga diperkaya dengan pemanfaatan riset

dalam praktek di lapangan, seperti ditulis Eka Sari, aka-

demisi dari Untirta, yang menawarkan Program Integrasi

Pembangkit Listrik Biogas, Perta nian organik dan Peter-

nakan Lebah (PIP3L) tanpa sengat untuk menghasilkan

produk-produk unggulan Banten.

Sementara Egi Djanuiswati, menulis Pengem bang an

Usaha Jamu Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu

Aren. H.M Masduki, menulis tentang Jambu Air Citra Any-

er, Riwayatmu Kini? Seperti seorang Bapak, yang rindu

akan anaknya yang hilang, karena ternyata jambu air citra

anyer, produk unggulan lokal malah berkembang di ne-

gara atau daerah lain, begitulah tulisan H.M Masduki yang

juga Wakil Gubernur Banten (Priode 2007-2012). Buku ini juga diperkaya, tulisan Atih Ardiansyah Do-

sen Universitas Mathlaul Anwar (UNMA) Menes, dengan judul Intelektual Kampung, supaya orang-orang kampung tidak hanya berbondong-bondong ke Kota, tapi bagaimana kalangan terdidik bisa mengembangkan kampungnnya. Ada juga pengalaman Firman Hadiansyah, dalam mengem-bangkan literasi di Banten. Prof Dodi, de ngan Menanti Nyi Mas Gamparan ‘Zaman Now’ di Banten.

Penulis menyampaikan haturan terimakasih kepada para penulis buku ini. Kami pun menyadari buku ini masih mengandung kelemahan. Oleh sebab itu, kami juga mem-berikan apresiasi atas perhatian dan tang gapan para penu-lis atas permohonan penyusun. Semoga buku ini berman-faat bagi kita semua, selamat membaca.

Serang, Desember 2017

Page 12: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

xii

Page 13: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

xiii

Page 14: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

xiv

Page 15: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

1

Pembangunan Berbasis Riset

Ginanjar Hambali

Salah satu tujuan pendirian Provinsi Banten

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ma ­

syarakat. Selama Banten berdiri sekitar 17 tahun lalu, be­

gitu banyak upaya pembangunan yang telah dilaksanakan,

ditengah kemajuan­kemajuan yang kita rasakan, Banten

masih butuh percepatan­percepatan untuk melaksanakan

pembangunan. Pada saat ini, Banten masih menghadapi

sejumlah tantangan, diantaranya angka kemiskinan yang

masih cukup besar.

Kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada­

lah ketidakmampuan dari sisi ekonomi, untuk memenuhi

kebutuhan dasar, baik makanan maupun bukan makanan.

Pada tahun 2011 tingkat kemiskinan mencapai 6,26 per­

sen dengan jumlah penduduk miskin tercatat, 689,22 ribu

jiwa. Sementara pada bulan Maret 2017, angka kemiskinan

Page 16: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

2

di Banten mencapai 5,45 % atau sebanyak 675 ribu orang.

(Sumber: BPS Banten, 2017).

Angka kemiskinan di Banten, memang masih ren­

dah dibanding rata­rata Nasional yang sebesar 10,64%.

Dengan angka sebesar itu, Banten juga berada pada po­

sisi terendah ke enam, dibawah DKI Jakarta (3,77%), Bali

(4,25%), Kalimantan Selatan (4,73%), Kalimantan Selatan

(5,20%), Bangka Belitung (5,20%) dan Kali mantan Tengah

(5,37%).

Walaupun tingkat kemiskinan di Banten tergolong

rendah, bukan berarti masalah kemiskinan tidak menjadi

prioritas utama, sebab hidup yang layak menjadi prioritas

semua orang. Secara umum, jumlah masyarakat miskin

paling banyak berada di perkotaan yaitu 391 ribu (4,52%)

namun secara presentase jumlah penduduk miskin masih

banyak di desa yaitu 7,61% atau sebanyak 384 ribu.

Kemiskinan di Desa, diduga karena tingkat infrastuktur

dan fasilitas yang kurang memadai. Disamping itu, kuali­

tas Sumber Daya Manusia juga diduga ikut berpengaruh

terhadap tingkat kemiskinan di pedesaan.

Garis kemiskinan di Banten, Maret 2017, sebesar

perkapita perbulan dengan sumbangan Garis Kemis kinan

Makanan sebesar 70,29 persen. Komoditas makanan yang

memberikan sumbangan garis kemiskinan adalah makan­

an, yaitu beras sebagai bahan makanan pokok. Hal yang

paling mengejutkan adalah sumba ngan Rokok terhadap

garis kemiskinan cukup tinggi yaitu 11,79 persen untuk

daerah perkotaan, dan 8,73 persen untuk daerah pede­

Page 17: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

3

saan.

Sementara itu, berdasarkan lama rata­rata sekolah di

Provinsi Banten, 8,37 meningkat dibanding de ngan tahun

sebelumnnya yang mencapai 8,27. Rata­rata lama sekolah

di Banten, mengalami perbedaan yang mencolok, antara

Utara­Selatan. Sebagai gambaran rata­rata lama sekolah

di Tangerang Selatan, berkisar 11,58 tahun, sementara di

Lebak berkisar 6,19 tahun, artinya baru menginjak kelas

enam atau tujuh.

Membangun Banten tak cukup hanya mengandalkan

anggaran dan belanja daerah (APBD) dan pene rapan pera­

turan sesuai standar. Perlu inovasi dan kemampuan mana­

jerial yang mumpuni untuk bisa memba ngun daerah de­

ngan penduduk mencapai 12 juta jiwa. Diperlukan langkah

komprehensif dan tidak biasa. Inovasi adalah kunci nya,

seperti ditunjukan oleh sejumlah Negara dan daerah di

Indonesia. Hanya Negara­negara yang mendorong budaya

inovasi saja yang berhasil, sementara Negara­negara yang

meminggirkan inovasi semakin terbelakang, kesejahteraan

masyarakatnya pun semakin terpuruk.

Perubahan Dunia

Seperti ditulis Iding Chaidir Sekretaris De wan Riset

Nasional (DRN) dalam makalahnya Sistem Pembangun­

an Nasional untuk Pembangunan Inkulif (2016) men­

jelaskan, peran korporasi yang mengandalkan know ledge

based capital mulai mengemuka, bahkan dalam dataran

tertentu telah menggeser mereka yang berbekal physical

Page 18: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

4

capital. Apple, Google (Alphabet Inc.) dan Microsoft ada­

lah tiga perusahaan terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi

pasar, dengan nilai sebesar USD 1,56 trilliun atau sekitar

satu setengah kali PDB Indonesia, Perusahaan sejenis lain­

nya, seperti Amazon, Facebook, Intel dan Oracle, dengan

cepat menyodok ke papan atas ranking perusahaan dunia.

Korporasi tersebut tidak saja tumbuh dari sisi nilai, tetapi

juga dalam hal pengaruh dan peran dalam kehidupan kese­

harian warga dunia.

Teknologi mempunyai kemampuan untuk meng­

hasilkan nilai tambah ekonomi yang luar biasa. Ia mampu

me­ningkatkan­ efisiensi­ proses­ produksi­ serta­ memper­

cepat­ diseminasi­ produk­ secara­ cepat,­masif­ dan­ efisien.­

Teknologi juga mempunyai potensi untuk mendemokrati­

sasi akses terhadap informasi, produk dan layanan. Infor­

masi yang dulu dimonopoli oleh ke lompok tertentu saja,

akibat keterbatasan dan mahalnya akses, saat ini bisa de­

ngan mudah diakses oleh warga di seluruh dunia dengan

mudah dan murah.

Berbagai layanan publik dan bisnis yang dulu hanya

bisa dinikmati oleh masyarakat kota, dengan dukungan

teknologi menjadi berpotensi untuk di nikmati oleh me­

reka yang tinggal di pulau dan kawasan terpencil. Tekno­

logi juga membuat interaksi antara penyedia layanan yang

tadinya cenderung satu arah menjadi dua arah, dampak­

nya adalah munculnya layanan yang lebih sesuai kebu­

tuhan pengguna. Di era ekonomi berbasis pengetahuan

ini, e-commerce, e-voting, e-government, e-education,

Page 19: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

5

e-conference, dan sebagainya, menjadi terminologi yang

akan semakin sering kita dengar.

Karakteristik pasar yang dinamis, kompetisi glo bal,

kecenderungan membentuk jejaring, menjadikan inovasi

begitu penting. Jika di perusahaan, inovasi berarti mampu

meningkatkan nilai perusahaan yang berujung pada pe­

ningkatan­profit.­Di­sebuah­organisasi­yang­le­bih­luas,­ino­

vasi harus berdampak positif pada kehidup an masyarakat.

Artinya, inovasi adalah sesuatu yang baru dan harus ber­

manfaat bagi sekitarnya. Jika sekadar baru tidak bisa

disebut oleh inovasi. Karena akan mengubah kualitas ke­

hidupan baik organisasi, anggota organisasi ataupun objek

dari organisasi, maka inovasi adalah bagian dari strategi

perubahan (change).

Banten perlu mendorong upaya­upaya untuk

mengembangkan inovasi sebagai bagian dari strategi un­

tuk meningkatkan daya saing, mewujudkan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan, serta mendorong pemerataan

kemajuan di seluruh Banten. Teknologi telah mengubah

dunia, ia pun kalau dimanfaatkan akan mampu mengubah

Banten ke arah yang lebih baik.

Sejumlah Negara berhasil merubah negaranya berkat

berbagai inovasi, seperti ditunjukan Belanda yang mem­

bendung Laut, merubah angin menjadi listrik, Israel me­

rubah gurun menjadi daeran pertanian, dan banyak con­

toh­contoh inovasi yang mendorong kemajuan. Sebaliknya,

karena ketiadaan inovasi teknologi menjadi peyebab uta­

ma stagnasi ekonomi beberapa negara Amerika latin di era

Page 20: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

6

70­an, termasuk Argentina, terlepas dari begitu besarnya

akumulasi modal yang telah mereka lakukan. Indonesia

masih saja sangat tergantung pada hasil import, termasuk

produk­produk pertanian.

Pengembanan Inovasi di Indonesia

Undang­undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun

2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan

dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas

Litbangrap Iptek) yang disahkan pada tangal 29 Juli 2002,

merupakan landasan hukum utama untuk memperkuat

daya dukung iptek bagi keperluan mempercepat penca­

paian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan

kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara

dalam pergaulan internasional.

Dalam­UU­18/2002,­Ilmu­pengetahuan­didefinisikan­

sebagai rangkaian pengetahuan yang digali, disusun dan

dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan

pendekatan tertentu dan dilandasi oleh metodologi ilmi­

ah, baik kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk

menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala ke­

masyarakatan tertentu. Sementara itu, Teknologi adalah

cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan

dari penerapan dan peman faatan berbagai disiplin ilmu

pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan ke­

butuhan, kelangsu ngan, dan peningkatan mutu kehidupan

manusia.

Sisnas Litbangrap Iptek berfungsi membentuk pola

Page 21: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

7

hubungan yang saling memperkuat antara unsur­unsur

penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan iptek dalam

suatu keseluruhan yang utuh. Unsur­unsur sistem ini ter­

diri atas (1) kelembagaan iptek, (2) sumberdaya iptek, dan

(3) unsur jaringan iptek. Unsur Kelembagaaan iptek terdiri

dari sub unsur perguruan tinggi, lembaga litbang, badan

usaha, dan lembaga penunjang. Unsur Sumber daya Ip­

tek terdiri atas keahlian, kepakaran, kompetensi manusia

daa pengorganisasiannya, kekayaan intelektual dan infor­

masi, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan

teknologi. Sedangkan unsur Jaringan Iptek merupakan

jalinan hubungan interaktif yang memadukan unsur­un­

sur kelembagaan iptek.

Pemerintah berfungsi menumbuhkembangkan moti­

vasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan

iklim yang kondusif bagi perkembangan Sisnas Litbangrap

Iptek di Indonesia. Dalam melaksanakan fungsi tersebut

pemerintah wajib merumuskan arah, prioritas utama, dan

kerangka kebijakan pemerintah di bidang iptek yang ditu­

angkan dalam Jakstranas Iptek. Untuk merumuskan ini,

pemerintah membentuk Dewan Riset Nasional.

Meskipun disebut sebagai Sisnas Litbangrap Iptek,

konsep yang terkandung dalam UU 18/2002 sebenarnya

adalah Sistem Inovasi yang berkembang sejak seperempat

abad­yang­ lalu.­Definisi­sistem­inovasi­dituangkan­dalam­

sudut pandang yang berbeda oleh Freeman (1987), Lund­

vall (1992), Nelson dan Rosenberg (1993), Metcalfe (1995),

OECD (1999), Elquist (2001) dan Arnold et.al.(2001). Dari

Page 22: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

8

sekian sudut pandang para pa kar dapat disintesisikan se­

cara konseptual bahwa Sistem Inovasi adalah suatu kesa­

tuan dari sekumpulan entitas pelaku (aktor), kelembagaan,

jaringan, hubungan, interaksi, dan proses produktif yang

mempengaruhi arah perkembangan inovasi dan difusinya,

serta­proses­pembelajarannya­(Taufik,­2005).

Dalam­UU­18/2002,­istilah­inovasi­sendiri­didefinisi­

kan sebagai kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau

perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan

praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau

cara baru untuk menerapkan iptek yang telah ada ke dalam

produk atau proses produksi.

Konsep Sistem Inovasi Nasional baru secara eks plisit

disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Me­

nengah Nasional 2010­2014 Bidang Iptek. Dalam buku

tersebut diuraikan bahwa strategi pembangunan Iptek di­

laksanakan melalui dua prioritas pemba ngunan yaitu: (1)

Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi

sebagai wahana pembangunan Iptek menuju visi pem ba­

ngunan Iptek dalam jangka panjang, dan (2) Peningkatan

Penelitian, Pengembangan, dan Pene rapan Iptek (P3 Iptek)

yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan da­

lam RPJPN 2005­2025. Selanjutnya strategi pembangun ­

an Iptek ini dijabarkan ke dalam kerangka pembangun an

Iptek sebagaimana dalam gambar

Page 23: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

9

Gambar : Kerangka Pembangunan Iptek Nasional (Sumber Iding;2015).

Dalam kerangka pembangunan iptek tersebut dapat

dilihat bahwa penguatan sistem inovasi nasional ditujukan

untuk mencapai sasaran menguatnya kelembagaan iptek,

sumberdaya iptek, dan jaringan iptek. Apabila dibanding­

kan dengan konsep sistem inovasi nasional di beberapa

negara, sasaran yang ingin dicapai pada umumnya adalah

terciptanya sistem yang me ni ngkatkan kualitas hidup dan

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangun­

an sistem inovasi nasional sebagaimana diuraikan dalam

RPJMN lebih untuk memperkuat wahana pembangunan

iptek. Dengan demikian secara konseptual, konsep sistem

inovasi nasional dalam RPJMN masih perlu penyempur­

naan.

Page 24: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

10

Pembangunan Inklusif

Istilah pembangunan inklusif sering disampaikan

oleh pimpinan negara dalam berbagai kesem patan pida­

to. Pembanguan inklusif secara umum diartikan sebagai

oposit dari pembangunan eksklusif, yaitu pembangunan

yang hanya menguntungkan kelompok eksklusif tertentu

saja. Kesadaran mengenai pentingnya pembangunan in­

klusif timbul setelah melihat realitas bahwa pemba ngunan

nasional yang telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi

(growth) yang cukup tinggi tidak sepenuhnya dinikmati

oleh kelompok miskin di pedesaan atau di daerah kumuh

perkotaan. Meskipun ekonomi tumbuh pesat, namun jum­

lah masyarakat di bawah garis kemiksinan tidak banyak

berkurang.

Dalam RPJMN 2010­2014 Buku I Bab V Kerangka

Ekonomi Makro, pemerintah secara eksplisit menyebut­

kan pentingnya pembangunan ekonomi yang in klusif dan

berkeadilan. Dijelaskan bahwa pembangunan ekonomi

yang eksklusif menyertakan semua ke lompok masyarakat

dan golongan serta masyarakat yang ber ada di wilayah­

wilayah yang terpencil dan terisolasi. Pembangunan yang

inklusif dan berkeadilan juga dicerminkan dari segi proses

perumusan kebijakan dan implementasinya, yaitu harus

melibatkan para pemangku kepentingan untuk dapat ber­

peran aktif dan bekerjasama dengan membangunkonsen­

sus pemihakan kepada masyarakat yang masih tertinggal.

Kebijakan­yang­afirmatif­harus­dijalankan­untuk­mengata­

si kesenjangan, ketertinggalan, maupun kemiskinan yang

Page 25: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

11

masih mewarnai kehidupan sebagian besar bangsa Indo­

nesia.

Inovasi untuk Pembangunan Inklusif

Telah dijelaskan bahwa sistem inovasi nasional ada­

lah sistem interaksi antara unsur kelembagaan iptek yang

diarahkan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam lingkup nasional. Interaksi antara unsur

tersebut secara keseluruhan bertujuan untuk mengem­

bangkan, proteksi, membiayai, atau regulasi ilmu penge­

tahuan dan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas

hidup dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Namun implementasi konsep sistem inovasi nasional

khususnya di Indonesia terkesan masih lebih ditujukan

pada kepentingan pertumbuhan ekonomi. Inovasi yang

dikembangkan masih ditujukan untuk kepentingan sektor

industri­karena­lebih­signifikan­dalam­menghasilkan­per­

tumbuhan ekonomi. Inovasi yang diarahkan dalam ben­

tuk teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat

lapisan bawah masih belum dibina secara baik dan seakan

diserahkan kepada mekanisme pasar.

Kurangnya keberpihakan terhadap pengem bang an

inovasi untuk masyarakat kecil terlihat dalam pe lak sanaan

PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)

yang secara masif dilaksanakan oleh peme rintah. Sukses

pelaksanaannya lebih ditentukan oleh keberhasilan dalam

melakukan rekayasa sosial dan pengembangan kegiatan

ekonomi dan belum bertumpu pada unsur teknologi. Se­

Page 26: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

12

harusnya kegiatan ini kental dengan inovasi teknologi yang

mampu memberikan suntikan nilai tambah yang lebih

tinggi, sehingga pe ningkatan kesejahteraan masyarakat

dapat dipacu secara lebih cepat.

Secara umum dapat dilihat bahwa unsur ilmu penge­

tahuan, teknologi dan inovasi (STI) belum terlibat ba nyak

dalam pembangunan inklusif. Pengembangan sistem

inovasi nasional perlu dilaksanakan tidak hanya untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi (industri), tetapi juga

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Un­

tuk itu diperlukan penguatan kelembagaan riset yang

mampu menghasilkan teknologi masyarakat (tepat guna),

dukungan sumber daya yang memadai untuk terciptanya

teknologi masyarakat, dan jaringan yang mantap baik

antar lembaga riset mapun lembaga riset dengan pelak­

sana pembangunan inklusif.

Dalam tataran regional (propinsi dan/atau kabupa­

ten), pemerintah telah mengembangan konsep Sistem Ino­

vasi Daerah (SIDa) yang merupakan turunan dari Sistem

Inovasi Nasional (SINas) dalam tingkat regional. Dalam

kerangka SIDa yang relatif berlingkup lebih kecil, kedeka­

tan antara unsur teknologi dengan proses pemberdayaan

masyarakat secara inklusif lebih mudah dikembangkan.

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan

jaringan yang erat antara unsur penyedia teknologi dan

pengguna teknologi melalui peran fasilitator dilapangan.

Dalam tataran perencanaan sebagaimana Dewan

Riset Nasional dapat banyak berperan, tugas yang harus

Page 27: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

13

diselesaikan adalah bagaimana mendorong agar Agenda

Pembangunan Iptek perlu secara seimbang mengembang­

kan iptek untuk industri (orientasi ekonomi) dan iptek

untuk masyarakat (orientasi sosial). Universitas sebagai

salah satu unsur kelembagaan iptek dapat berperan seba­

gai penghasil iptek (litbang) sekaligus pe nerap hasil iptek

dilapangan (pengabdian masyarakat).

Agenda Riset Nasional sebagai salah satu output

DRN disusun untuk memberikan arahan pada pengem­

bangan iptek dalam bidang (1) Pangan dan pertanian, (2)

Energi, (3) Transportasi, (4) TIK, (5) Kesehatan dan Obat,

(6) Hankam, (7) Material Maju, dan (8) Sosial Humaniora.

Agenda riset yang bersentuhan langsung dengan topik ino­

vasi untuk pembangunan inklusif ter utama dilaksanakan

dalam komisi pangan, kesehatan dan sosial humaniora.

Selain itu, semangat pembangun an iptek pada Agenda

Riset nasional ditekankan pada kemanfaatan dan kon­

tribusi hasil­hasil iptek yang ditekankan pada 3 hal yaitu

(1) peningkatan kesejahteraan masyarakat, (2) kesadaran

akan potensi kelautan, dan (3) berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan.

Bagaimana dengan Banten?

Untuk mewujudkan budaya inovasi di Banten, ada

begitu banyak pra­kondisi. Dengan memotret kondisi Ban­

ten saat ini, kita bisa mengukur seberapa siap Banten un­

tuk menjadikan inovasi sebagai pendorong pembangunan.

Pra­kondisi itu bisa dilihat, dengan melihat kepentingan

Page 28: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

14

inovasi untuk mempercepat pembangunan di Banten.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Me­

nengah Nasional (RPJMN) 2015­2017, sesuai dengan

Peraturan Presiden (Perpres) No 2 Tahun 2105, ada 12

proyek strategis nasional di Banten, diantaranya pemba­

ngunan infrastruktur jalan tol Serang­Panimbang sepan­

jang 83,6 Km, jalan tol Kunciran­Serpong 11,9 Km, Tol

Serpong­Cinere 10,14 Km, tol Serpong­Balaraja sepanjang

30 Km.Selain itu proyek pembangunan sarana prasarana

kereta api dalam kota yakni kereta api ekspres Soekarno

Hatta­Soedirman, pembangunan bandara Banten Selatan

di Panimbang, pembangunan terminal LPG Banten kapa­

sitas 1 juta ton/tahun, energi asal sampah di Tangerang,

Waduk Karian dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tan­

jung Lesung.

Sementara itu, di Banten berdiri sejumlah Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan ratusan Perguruan Tinggi Swasta

(PTS). Universitas atau Perguruan Tinggi yang berada di

Banten, antara lain Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Ciputat Banten, Universitas Negeri Tirta yasa

(Untirta) Serang­Banten, Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Serang­Banten, Sekolah Tinggi Administrasi Ne­

gara (STAN) Bintaro­Banten. Kampus swasta, sebut saja,

Universitas Multimedia (UMN) German Swiss University,

Universitas Pelita Harapan, Universitas Muhamadiyah

Tangerang, Univeritas Banten Jaya, Universitas Serang

Raya, sampai Universitas Matla’ul Anwar. Selain itu berdi­

ri pula lembaga penelitian Puspitek Serpong, Banten.

Page 29: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

15

Prof Dr Dodi Nandika (2016), Wakil Ketua DRD

Banten menyatakan, terdapat sebelas langkah untuk men­

dorong budaya inovasi. Kebijakan pemba ngunan berbasis

inovasi, penguatan kelembagan iptek, pemetaan potensi

bio-fisik,­ sosial­ ekonomi,­ budaya,­ penentuan­ program­

inovatif (champion program), pe nguatan kolaborasi/net­

working kelembagaan (ABGC), penguatan budaya inovasi,

klasterisasi industri, pemberian intensif, pengembangan

pusat informasi dan basis data, pe ningkatan standar mutu

dan­ standar­ sertifikasi,­ pengembangan­ industri;­ turunan­

terkait dan pendukung.

Inovasi yang dilakukan terlebih dahulu melihat, po­

tensi­Banten­secara­historis,­geografis,­demografis,­sosio-

logis, ekonomi, budaya politik. Inovasi dilakukan dengan

melibatkan Perguruan Tinggi, industri dan pemerintah.

Inovasi nanti menjadi kekuatan pendorong ekonomi Ban­

ten. Salah satu jalan untuk meningkatkan budaya inovasi

adalah dengan penguatan kelembagaan iptek, beberapa

contoh yang bisa dilakukan antara lain; pembangunan Sci­

ence Tecno Park, Kampung/Desa Inovatif, pengembangan

agro forestry, komuditas ung gulan, pengembangan start-

up company, incubator bisnis di setiap perguruan tinggi,

Teaching factory, Anu grah riset unggulan.

a. Kebijakan dan Penguatan Kelembagan Iptek

Pembangunan di Banten saat ini, belum sepenuhnya

berdasarkan inovasi. Sampai saat ini Banten belum memi­

liki pakaian resmi, simbol Banten juga sering tertukar­

Page 30: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

16

tukar, apakah Badak cula satu atau menara Banten? Apa

dampak pembangunan KEK Tanjung Lesung, terutama

bagi masyarakat sekitar. Sementara itu, para petani di Ban­

ten, masih melakukan tanam dan panen dengan cara­cara

tradisional, sehingga kesejahteraan para petani di Banten

pun tak meningkat­meningkat, masih banyak yang hidup

di bawah garis kemiskinan.

Sebagai strategi perubahan, inovasi harus menjadi

budaya (culture) atau rutinitas bagi organisasi. Jika inova­

si sebagai strategi perubahan sudah menjadi culture, maka

organisasi tersebut akan dinamis dan akan menuju ke arah

yang lebih baik. Organisasi yang secara terus menerus

melakukan inovasi maka akan mampu meng hadapi tan­

tangan dan menangkap peluang di lingku ngan eksternal

maupun internal. Salah satu faktor penting inovasi adalah

kepemimpinan. Berjalan tidaknya sebuah inovasi atau pe­

rubahan akan ditentukan dari kemauan dan kemampuan

dari pemimpinnya.

Seiring kebijakan otonomi daerah, tentu kesem patan

berinovasi semakin terbuka luas. Desentralisasi telah me­

lebarkan peluang bagi kepala daerah sebagai pemimpin

organisasi wilayah untuk melakukan inovasi. Lebih bebas

menentukan anggaran, lebih bebas untuk menentukan

kebijakan pembangunan, atau bahkan lebih bebas untuk

memilih pihak­pihak untuk mendukung strategi inovasi

yang akan atau sedang dijalankan. Gubernur Banten, ha­

rus menangkap peluang ini, untuk mengembangkan bu­

daya inovasi.

Page 31: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

17

b. Penguatan Kolabarosi/Networking

Alfa Amirrahman (2016), salah seorang peneliti Un­

tirta, menyatakan, berbicara kultur peneliti, tidak ada

hubungan yang sinergis antara pembuat kebijakan dengan

para peneliti. Jadi, sudah seharusnya antara institusi­in­

stusi riset seperti perguruan tinggi melakukan kerjasama

dengan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan

riset daerah.

Institusi­institusi riset mengirimkan inovasi­inovasi

yang relevan dengan kondisi daerah. Tantangan yang di­

hadapi adalah, seringkali kebijakan yang dilakukan peme­

rintah tidak berhubungan dengan riset, karena seringkali

kebijakan yang bersifat politis yang lebih dikedepankan.

Harus ada yang menjembatani; kenyataan dan harapan

yang terjadi. Strategi itu penting untuk dibangun atau pa­

ling tidak diperbaiki, sehingga instusi atau lembaga riset

seperti Perguruan Tinggi, Lembawa Swadaya Masyarakat

yang terbiasa dengan budaya riset, maupun individu pe­

neliti, bisa melakukan riset yang hasilnya bisa dimanfaat­

kan oleh pengambil kebijakan. Riset bisa dilakukan secara

berkesinambu ngan dan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat.

Para periset mengirimkan hasil­hasil penelitian me­

reka, ke pejabat­pejabat terkait. Para periset harus siap

untuk mempertanggungjawabkan hasil­hasil riset mereka

di depan para pejabat, mempublikasikan hasil­hasil riset,

dan berbagai upaya lain untuk membuka mata para peja­

bat dan menambah pengetahuan masyarakat tentang hasil

Page 32: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

18

riset yang telah dilakukan. Para periset harus jujur kele­

mahan­kelemahan hasil riset dan memadukannya dengan

kekuatan­kekuatan yang ada.

c. Budaya dan Pendanaan Riset

Beberapa indikator yang menunjukan bahwa peme­

rintah mempunyai perhatian terhadap riset, salah satunya

dengan memberikan pendanaan. Sampai saat pendanaan

untuk riset memang masih sangat kecil, Dengan penduduk

lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia hanya memproduksi

270 publikasi yang diterbitkan di jurnal ilmiah interna­

sional (tahun 2011), serta hanya menghasilkan 663 patent

setiap tahunnya. Indonesia juga memiliki jumlah peneliti

penuh waktu yang sa ngat terbatas, hanya 90 untuk setiap

satu juta penduduk. Dengan anggaran riset dan pengem­

bangan yang kecil (0.08 persen dari PDB), jauh lebih ren­

dah dari negara tetangga termasuk Filipina dan Vietnam,

upaya mengejar ketertinggalan semakin tidak mudah.

Dalam rangka meningkatkan daya saing, pemerintah

Banten harus berani memberikan pendanaan bagi para

periset, diantaranya memberikan dana; untuk meningkat­

kan kapasitas para peneliti di Banten, memberikan dana

untuk penelitian, memberikan penghargan bagi para pe­

neliti melalui anugrah riset, dan sejumlah dorongan lain

untuk mengembangkan penelitian di Banten.

Para pengusaha yang ada di Banten, perlu juga dili­

batkan, dukungan pendanaan juga bagaimana riset itu,

bisa dimanfaatkan pengusaha untuk mengembangkan

Page 33: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

19

usaha mereka. Sudah begitu banyak hasil­hasil riset yang

bisa dimanfaatkan oleh pengusaha. perusahaan sekaliber

Philips di Belanda menjalin kemitraan stra tegis dengan

Technische Universiteit Eindhoven (TUE) dalam bidang

inovasi digital, tentu tidak mungkin TUE mau bekerjasa­

ma, kalau tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan.

d. Penguatan Basis Data

Sampai saat ini, baru Badan Pusat Statistik (BPS)

yang dianggap memiliki statistik yang akurat dan tepat.

Data­data yang dimiliki oleh daerah, seringkali susah dida­

patkan, atau kalau pun ada tidak sesuai antara satu lem­

baga dengan lembaga yang lain. Pemerintah daerah harus

melakukan penguatan basis data, sehingga data bisa cepat

didapat. Sehingga persoalan­persoalan yang ada di daerah

tersebut, bisa diketahui oleh pengambil kebijakan. Data­

data itu juga memudahkan para pene liti untuk melakukan

penelitian.

Hasil­hasil penelitian juga perlu dimasukan ke da­

lam basis data. Sehingga, data yang ada bisa dimanfaatkan

oleh pihak­pihak berkepentingan. Sampai saat ini, sejum­

lah kampus di Banten, juga sudah melakukan penelitian.

Banyak diantara penelitian itu, berkaitan dengan Banten.

Namun, hasil­hasil riset yang telah dilakukan belum terdo­

kumentasikan dengan baik.

Page 34: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

20

e. Pengembangan Start-up Company

Aspek pendanaan bagi start-up company merupakan

faktor penting berkembangnya inovasi. Di Indonesia, pen­

danaan masih didominasi oleh bank komersial yang men­

syaratkan kinerja masa lalu sebagai persya ratan kredit;

dengan kata lain, start-up bukan merupakan klien yang

menjadi target mereka.

Sementara itu, alternatif sumber pendanaan se perti

modal ventura masih belum populer. Pasar modal Indo­

nesia juga belum memfasilitasi perusahaan kecil untuk

mendapatkan pendanaan dari masyarakat melalui IPO.

Beberapa start-up mendapatkan dukungan penda naan

dari private equity atau pun wealthy individuals, tetapi

tidak melalui cara yang sistematis; artinya, hanya sedikit

start-up yang terfasilitasi.

Pemerintah Banten harus mendorong start-up com-

pany, terutama yang berbasis inovasi. Se hingga, perusa­

haan­perusahaan yang berbasis inovasi bisa berkembang,

dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pemerintah

bisa menyelenggarakan, se perti lomba start­up company

berbasis inovasi.

f. Strategi dan Peran Pemerintah Banten

Melalui berbagai kebijakan, pemerintah Banten

harus mendorong budaya inovasi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan daya saing

pemerintah daerah. Pemerintah harus melakukan peru­

Page 35: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

21

musan dan menetapkan kebijakan, melakukan percon­

tohan inovasi, dan memfasilitasi pengembagan kapasitas

untuk melakukan inovasi.

Melakuan penguatan lembaga IPTEK, dengan mem­

beri dukungan pada Perguruan Tinggi, untuk melakukan

riset. Membuka ruang­ruang diskusi de ngan para peneliti.

Anugrah riset harus diselenggarakan, bukan hanya seke­

dar memberi penghargaan tapi juga melihat riset­riset

ung gulan yang telah dikerjakan, oleh lembaga riset yang

ada di Banten.

Pada lembaga pemerintahan, penting untuk menem­

patkan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang)

bukan sekedar lembaga tempat orang atau pegawai bua­

ngan, namun sebagai lembaga strategis untuk melahirkan

program­program unggulan. Riset tidak bisa dilakukan

hanya sekedar menggugurkan kewajiban, apalagi berbasis

pada anggaran proyek, yang harus dihabiskan. Pemerin­

tah harus membukakan jalan para periset lokal, bukan ha­

nya mencari jalan pintas, bekerjasama dengan Perguruan

Tinggi atau institusi di luar Banten.

DRD, sebagai lembaga nonstruktural yang memiliki

tanggungjawab untuk mengembangkan budaya riset di

Banten, paling tidak sudah membuka diri. Mengutip apa

yang dikatakan, oleh Ketua DRD Banten H.M Tihami, DRD

diistilahkan sebagai padepokan silat, banyak padepokan­

padepokan diluar, alangkahnya baiknya kalau digabung

menjadi padepokan besar. Jejaring dan kerjasama penting

dilakukan, bukan hanya sekedar menyamakan persepsi

Page 36: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

22

masyarakat riset, namun juga bagaimana agar riset itu bisa

termanfaatkan secara optimal.

Pengembangan budaya inovasi di daerah harus didu­

kung oleh reformasi birokrasi, dimana reformasi birokrasi

mencakup organisasi pemerintah yang tepat fungsi dan

tepat ukuran, mental aparatur dimana terciptanya bu­

daya kerja positif yang melayani bersih dan akuntabel,

pelayanan prima sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokra­

si, sistem proses dan prosedur kerja yang jelas efektif dan

efisien,­ terukur­ dan­ sesuai­ dengan­ prinsip-prinsip­ good

governance, regulasi yang lebih tertib tidak tumpang tin­

dih dan kondusif, SDM aparatur yang berintegritas, netral,

kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan se­

jahtera, meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang

bebas KKN.

Salah satu perkembangan yang cukup maju dalam

mendukung reformasi birokrasi di Banten, adanya ker­

jasama dengan Komisi Pemberantaasan Korupsi (KPK),

dimana KPK melakukan pembinaan dan supervisi, untuk

meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan di Banten

yang lebih baik.

Rekomendasi

Dalam rangka Pembangunan Berbasis Riset untuk

Melahirkan Program­Program Unggulan di Provinsi Ban­

ten, hal­hal penting yang perlu dilakukan adalah: Riset

harus menjadi basis pembangunan Provinsi Banten yang

Page 37: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

23

berdaya saing dan berkelanjutan, termasuk dalam proses

perumusan kebijakan dan pengangg aran. Pemerintah ha­

rus menyediakan anggaran untuk riset, pengelolaan data,

informasi dan pengetahuan, pe ng e lolaan Sumber Daya

Manusia (SDM), pengukuran ki nerja.

Langkah­langkah yang seyogyanya dilakukan oleh

pemerintah untuk membangun riset dan inovasi di dae rah

yaitu: Penguatan kelembagaan IPTEK. Pemetaan potensi

Bio-fisik,­Sosial­Ekonomi­dan­Budaya.­Penentuan­Program­

Inovatif (“Champion” program). Pengu atan Kolaborasi/

networking kelembagaan (ABGC). Pengu atan budaya in­

ovasi. Klasterisasi industri. Pemberian intensif bagi pe­

neliti/periset. Pengembangan pusat data dan informasi.

Peningkatan­standar­Mutu­dan­Sertifikasi.­Pengembangan­

industri: Turunan, Terkait dan Pendukung.

Pemerintah perlu mengadakan kegiatan­kegiatan

yang mendukung penguatan sistem inovasi daerah, dian­

taranya: Pembangunan Science Techno Park. Kampung/

Desa Inovatif. Anugrah Riset Unggulan. Pengembangan

Agroforestry berbasis komoditas unggulan lokal. Pengem­

bangan Inkubator Bisnis di setiap Perguruan Tinggi, ter­

masuk Start up Company. Teaching Factory di beberapa

Sekolah Menengah khususnya SMK unggulan. Kerjasama

dan penguatan lembaga­lembaga riset yang ada di Ban­

ten perlu ditingkatkan. DRD Provinsi Banten diharapkan

menjadi simpul para peneliti di Banten.

Hasil­hasil penelitian diharapkan bisa diakses dan

dimanfaatkan oleh masyarakat. Proyek­proyek strategis,

Page 38: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

24

termasuk 12 proyek nasional yang sedang dan akan segera

dibangun di Banten, harus didukung oleh riset, sehingga

pembangunan proyek nasional tersebut bisa berjalan op­

timal. Pembangunan daerah harus berdasarkan riset, dan

ini terletak dari keberanian pemimpin untuk melaksa­

nanya.[]

*Tulisan ini dirangkum dan dikembangkan dari

makalah dan masukan dalam Forum Riset Daerah (FRD)

2016 dan hasil tindak lanjut. Makalah disampaikan oleh:

R. Alfa Amirrachman. Research-Base Policy Bridiging The

Gap Betwen Researchers And Policy Makers. Iding Chaid­

ir. Sistem Inovasi Nasional Untuk Pembangunan Inklusif.

Dodi Nandika. Penguatan Sistem Inovasi dalam Mendu-

kung Pembangunan Banten.

Page 39: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

25

Peta Potensi Riset di Banten

Abdul Hamid

Sudah jamak diketahui bahwa riset adalah fakor

penting untuk mengungkit kemajuan sebuah

Bangsa, Daerah atau sebuah komunitas. Negara­negara

yang maju mengalokasikan dana riset secara serius. In­

donesia dalam RAPBN 2018 hanya mengalokasikan dana

riset sebesar Rp.23 triliun atau 0.23% dari PDB, sementara

negara tetangga, Malaysia mengalokasikan 2.8% dari PDB

atau sebesar 150 triliun (Koran tempo, 2 November 2017).

Dari data tersebut, tidak heran jika prestasi atau

produktivitas riset peneliti Indonesia misalnya, ter tinggal

dari Malaysia. Jika diperbandingkan dengan beberapa

negara di Asia tenggara, nampaknya Indonesia masih ter­

tinggal, walaupun trennya naik.

Page 40: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

26

Malaysia yang seringkali dijadikan benchmark, jauh

lebih produktif dengan menghasilkan karya ilmiah seba­

nyak 28.546 di tahun 2016. Pada tahun yang sama, jumlah

karya ilmiah dari Indonesia yang terekam oleh ScimagoJr

sebanyak 11470, kurang dari setengahnya Malaysia. Walau­

pun tentu saja gap ini sudah jauh lebih baik dibandingkan

situasi tahun 2012 dimana produksi karya ilmiah Indone­

sia sekitar sepertujuhnya Malaysia.

Jika kita melakukan perbandingan kasar antara jum­

lah artikel dengan jumlah dosen di Indonesia yang seba­

nyak 274.229, maka satu dosen hanya menghasilkan 0.04

artikel. Jika dibandingkan dengan jumlah do sen di Ma­

laysia sebanyak 31.877 (MOHE, 2015), maka setiap dosen

menghasilkan 0.9 artikel atau nyaris satu dosen satu ar­

tikel.

Maka wajar juga jika kemjuan Malaysia dan nega ra­

negara yang serius dalam risetnya juga tercermin dalam as­

pek yang lebih nyata, seperti infrastruktur, perkemba ngan

Page 41: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

27

ekonomi, penanggulangan kemiskinan, dan lain­lain.

Nah bagaimana di level lokal, khususnya di Banten?

Banten sebagai sebuah Provinsi yang berjarak tidak

jauh dari Jakarta, sesungguhnya memiliki potensi keung­

gulan yang jarang dihitung, yaitu potensi institusi riset

yang ada di lamanya. Institusi riset tentu saja selain meng­

hasilkan riset juga memiliki sumber daya unggul yang

menggerakkan risetnya, baik lembaga­lembaga riset mau­

pun perguruan tinggi. Tulisan ini merupakan pemetaan

awal potensi riset di Banten yang seharusnya berkorelasi

dengan potensi Banten untuk menjadi Provinsi Unggulan.

1. Peta Institusi Riset di Banten

Di Banten, terdapat berbagai lembaga kelitbangan

baik negeri maupun swasta, khususnya di Tangerang.

Terbesar tentu Kawasan Puspitek Serpong yang mensiner ­

gikan pusat­pusat penelitian milik LIPI, BATAN, BPPT,

dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup se­

luas 350 hektar di Tangerang Selatan. (http://puspiptek.

ristekdikti.go.id/)

Berikut rincian unit­unit penelitian yang terdapat di

Puspitek Serpong:

a. Unit LIPI

1. Pusat Penelitian Metrologi (P2M)

2. Pusat Penelitian Fisika (P2F)

3. Pusat Penelitian Kimia (P2K)

4. Pusat Penelitian SIstem Mutu dan Teknologi

Page 42: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

28

Pengujian(P2SMTP)

5. Pusat Penelitian Material dan Metalurgi (P2MM)

b. Unit­unit BPPT yang berada di kawasan Puspiptek

1. Balai Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi

dan Otomatisasi (BTMEPPO)

2. Pusat Teknologi Industri dan Sistem Informasi

(PTIST)

3. Pusat Teknologi Industri Manufaktur (PTIM)

4. Pusat Teknologi Industri Pertahanan

dan Keamanan (PTIPK)

5. Pusat Teknologi Industri Proses (PTIP)

6. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

(PTIK)

7. Sentra Informasi Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEKNET)

8. Pusat Teknologi Pengembangan Sumber

Daya Mineral (PTSDM)

9. Pusat Teknologi Sumber Daya Lahan Wilayah

dan Mitigasi Bencana (PTSDLWMB)

10. Pusat Pengkajian dan penerapan Teknologi

Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA)

11. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Lingkungan (P3TL)

12. Balai Teknologi Lingkungan (BTL)

13. UPT ­ Hujan Buatan (UPT­HB)

14. Balai Survei dan Kelautan (BTSK)

15. Pusat Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE)

Page 43: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

29

16. Pusat Teknologi Pengembangan Sumber

Daya Energi (PTPSE)

17. Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi

Teknologi (P2IT)

18. Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi

Teknologi (P2KDT)

19. Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan

Day Saing (P3DS)

20. Pusat Audit Teknologi (PAT)

21. Balai Inkubator Teknologi (BIT)

22. Laboratorium Pengembangan Teknik Industri

Agro & Biomedika (LAPTIAB)

23. Balai Pengkajian Bioteknologi (BP Biotek)

24. Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa

Desain (BTB2RD)

25. Balai Teknologi Polimer (BTP)

26. Balai Teknologi Termodinamika, Motor

dan Propulsi (BT2MP)

27. Balai Besar Teknologi Kekuatan

Struktur (B2TKS)

28. Balai Besar Teknologi Aerodinamika,

Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3)

29. Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)

30. Pusat Data, Informasi dan Standardisasi (PDIS)

c. Unit­unit BATAN yang berada di kawasan

Puspiptek :

1. Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM)

Page 44: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

30

2. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN)

3. Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor

Nuklir (PTKRN)

4. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR)

5. Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)

6. Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka

(PTRR)

7. Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)

8. Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan

Strategis Nuklir (PPIKSN)

9. Pusat Standardisasi Mutu Nuklir (PSMN)

d. Unit­unit Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan (KLHK) yang berada di kawasan

Puspiptek :

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas

dan Laboratorium Lingkungan

2. Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan

Generasi Lingkungan

Di lama resmi Puspiptek berperan menjadi Pusat

Iptek dan Inovasi Kelas Dunia adalah sebagai : 1). Pusat

Penguasaan dan Pengembangan Iptek nasional (center of

excellence). 2) Pusat Pelayanan Pengembangan Produk­

Produk nasional. 3) Pusat alih teknologi dan Pusat Infor­

masi Iptek (advokasi teknologi, pelayanan teknologi, difusi,

diseminasi, komersialisasi teknologi). 4) Pusat pengem­

bangan kewirausahaan (enterpreneurship) dan inkubasi

Page 45: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

31

industri baru/UKMK berbasis teknologi (inkubator bisnis

teknologi, klaster inovasi). 5) Pusat pendidikan dan latihan

untuk SDM industri.

Secara sederhana, keberadaan berbagai lembaga

riset di Pispitek ini tentu saja membuka kesempatan bagi

Provinsi Banten untuk lebih berkembang. Selama ini bisa

diduga bahwa kehadiran para periset yang tentu saja ber­

pendidikan tinggi, master atau doktor, ikut mendongkrak

IPM Tangerang Selatan sehingga jauh me ninggalkan dae­

rah­daerah lain di Provinsi Banten. IPM Tangerang Sela­

tan tertinggi di Banten sebesar 80.11, sementara terendah

terdapat di Lebak sebesar 62.78. (BPS Banten, 2017)

Tentu saja kita berharap kontribusinya bisa lebih

dari sekedar kontribusi angka statistik saja. Pemerintah

Provinsi dan Kabupaten Kota seharusnya memiliki ke­

mauan untuk merangkul dan memanfaatkan institusi riset

sesuai kebutuhan daerah masing­masing. Sementara itu,

belum ada sinergi antara berbagai lembaga riset, baik yang

berada di perguruan tinggi maupun pusat­pusat riset se­

perti yang berada di Kawasan Puspitek Serpong,

2. Potensi Perguruan Tinggi

Potensi Riset lain adalah perguruan tinggi. Sebe­

tulnya, di Banten terdapat cukup banyak lembaga pendidi­

kan tinggi. Tercatat dalam forlap.ristekdikti.go.id (2017)

sebanyak 188 PTN/PTS di bawah kementerian riset dan

pendidikan tinggi. Belum ditambah sebanyak 21 PT di

bawah kementerian agama (diktis.kemenag.go.id, 2017).

Page 46: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

32

Sumber: forlap.dikti.goid, diktis. Kemenag.go.id, 2017

Potensi perguruan tinggi dalam bidang riset amatlah

besar. Salah satu tugas utama perguruan tinggi dalam tri­

dharma perguruan tinggi adalah melaksanakan riset. Peta

dan potensi riset perguruan tinggi bisa dilihat dari Ren­

cana Induk Penelitiannya (RIP). Pada bulan Oktober 2017,

Dewan Riset Daerah mengundang empat perguruan tinggi

menyampaikan Rencana Induk Penelitiannya (RIP).

1. UIN SMHB Banten

Visi dari LP2M UIN SMHB (Tertulis dalam dokumen

IAIN SMH Banten) adalah Menjadi Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat yang unggul, kompetitif, ko­

munikatif, dan progresif, diperhitungkan dalam tingkat

lokal, nasional, dan internasional.

Misinya sebagai berikut: Meningkatkan tingkat read-

ership (sebaran pembaca) hasil penelitian civitas acade-

mica IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Membuat

jejaring kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat

tingkat nasional dan internasional. Mendo rong tumbuhnya

jurnal­jurnal di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

dengan akreditasi nasional dan internasional. Memfasili­

Page 47: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

33

tasi civitas academica dalam jasa consultancy di bidang

penelitian dalam konteks mitra kerja dengan berbagai

lembaga (negara) dan swasta tingkat kabupaten, kota,

provinsi di Banten dan di seluruh Indonesia

Selanjutnya, membangun data base hasil­hasil pe­

nelitian. Mendorong munculnya pusat­pusat kajian baru

dalam konteks rumpun ilmu di IAIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten. Menjadi public relation IAIN Sultan

Maulana Hasanuddin Banten yang unggul dan komunikatif

dengan masyarakat di dalam dan luar negeri. Membentuk

jejaring keilmuan dengan akademisi dalam dan luar negeri.

Membudayakan tradisi penulisan akademik dalam bahasa

Asing. Melakukan kegiatan pengabdian yang sistematis,

terencana, berkesinambungan, dan berdampak pada pe­

rubahan yang empiris dan terukur.

Kemudian, memperluas wilayah pengabdian tidak

hanya di Banten tapi di berbagai tempat di Indonesia dan

Luar Negeri. Memperluas sasaran pengabdian, tidak hanya

berorientasi masyarakat perdesaan, tetapi juga masyarakat

lain yang lebih luas. Memfasilitasi civitas academica agar

mampu bertindak sebagai pengembang masyarakat. Me­

libatkan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat yang

berbasis penelitian lapangan.

Page 48: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

34

Publikasi Ilmiah Skala Nasional dan Internasional Tahun 2013-2015

Sumber: RIP IAIN SMH Banten 2015

Terlihat bahwa tidak semua penelitian menghasilkan

output publikasi. Sebagian besar ouptut publikasi juga ber­

ada di level nasional, hanya 0.61% di tingkat internasional.

Padahal dilihat dari potensi dosen, IAIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten memiliki dosen sejumlah 197 orang.

Kualifikasi­pendidikan­dosen­IAIN­Sultan­Maulana­Hasa­

nuddin Banten adalah dosen de ngan pendidikan Strata

Tiga (S­3) sebanyak 61 orang, dosen dengan pendidikan

Strata Dua (S­2) sebanyak 133 orang, sedangkan dosen

yang sedang melanjutkan S­2 sebanyak 3 orang.

Dalam paparan di DRD, ketua LP2M UIN SMH Ban­

ten menyampaikan beberapa catatan penting:

1. Terdapat beberapa problematika penelitian di UIN

Serang, antara lain kapasitas peneliti dan kendala

bahasa.

2. Dari aspek dana, dana mulai berlimpah

dari Kementerian Agama namun terkendala

kewajiban output di Jurnal Internasional serta

pelaporan dana yang amat merepotkan.

3. Kekuatan penelitian UIN ada di Kajian

Page 49: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

35

Sosial­Budaya­Antropologi dengan

Lab Bantenologi dan juga Jurnal Kawalu

yang diatergetkan menjadi Jurnal Internasional.

4. RIP menunggu juknis dari Kemenag sehingga

penyusunannya dihentikan untuk sementara

waktu.

5. Konribusi UIN SMH Banten terdapat di kajian

sosial, budaya, sosiologi dan antropologi,

seperti kajian rumah khas Banten dan busana

khas Banten.

2. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

(UNTIRTA)

Rencana Induk Penelitian (RIP) Untirta berada di

penghujung, karena berada dalam periode 2013­2017. Visi

LPPM Untirta adalah: “Menjadi lembaga utama dalam

riset inovatif dan pengabdian kepada masyarakat demi

terwujudnya Untirta yang maju, bermutu, dan berkarakter

dalam kebersamaan”.

Visinya sebagai berikut: Mengkoordinasikan, me­

rencanakan, melaksanakan, memantau, menilai serta

mendokumentasikan kegiatan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat; Meningkatkan daya saing dosen dan

mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian ke­

pada masyarakat; Membangun kerjasama penelitian dan

penga bdian kepada masyarakat.

Selanjutnya; Mendorong perolehan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) dan paten; Mendiseminasikan hasil pe­

Page 50: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

36

nelitian dan pengabdian kepada masyarakat; Membangun

sistem informasi (e­Jurnal) untuk publikasi hasil penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat; Mendorong peman­

faatan hasil penelitian dan peng abdian kepada masyarakat

untuk pengembangan pro ses pembelajaran; Terbentuknya

budaya penelitian dan kewirausahaan; Mendorong keter­

libatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengab­

dian kepada masyarakat.

Salah satu keunggulan UNTIRTA sebagai PTN Umum

di­Banten­ adalah­ SDM­dosen­ yang­ berkualifikasi­Doktor­

cukup memadai. Jumlah doktor sudah mencapai 152 dan

terus bertambah dari 528 Dosen PNS. masih ditambah 111

Dosen non PNS, berstatus dosen BLU dan Non BLU. (Pi­

dato Rektor, 19 Agustus 2017)

Adapun jumlah grant riset dari Kementerian Ristek

dan Dikti yang dihasilkan adalah:

Sumber: Paparan LPPM Untirta

3. Universitas Mathlaul Anwar (UNMA)

Sementara itu UNMA memiliki posisi yang amat

spesifik­sebagai­kampus­yang­berada­di­pedesaan.­­Adapun­

portofolio Riset UNMA disajikan dalam tabel berikut:

Page 51: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

37

Adapun strategi RIP UNMA dalam lima tahun ke

depan adalah sebagai berikut: Mewujudkan keung gulan

penelitian di UNMA Banten; Meningkatkan daya saing

UNMA Banten di bidang penelitian pada tingkat nasional

dan internasional; Meningkatkan angka partisipasi dosen

dalam melaksanakan penelitian yang bermutu; Mendor­

ong penelitian multi dan lintas disip lin yang berbasis pada

persoalan di masyarakat; dan Meningkatkan pencapa­

ian indikator kinerja utama bidang penelitian yang ber­

manfaat bagi pengembangan UNMA Banten, Ipteks, dan

masyarakat.

Analisis SWOT Riset UNMA digambarkan dalam ta­

bel berikut:

Page 52: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

38

Dalam paparan dan dokumen RIP 2016 ­ 2020 di­

sampaikan bahwa Rencana Induk Penelitian UNMA Ban­

ten memiliki orientasi pada Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat Perdesaan Berbasis Keislaman dan Kearifan

Lokal yang difokuskan pada 8 bidang yaitu: Agama. Ekono­

mi Kreatif. Kesehatan. Keteknikan. Pangan. Pendidikan.

Sistem Informasi. Sosial Politik

Page 53: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

39

Roadmap penelitian UNMA Banten telah ditetapkan

dengan penetapan tujuan jangka panjang yang memiliki

dampak secara nasional. Untuk mencapainya dibutuhkan

tonggak­tonggak capaian yang kami bagi dalam capaian

periode pertama (2016­2020) yaitu penelitian yang ber­

dampak bagi kemajuan daerah Pandeglang yang saat ini

masih menjadi salah satu daerah tertinggal di Banten. (RIP

UNMA, 2016).

Salah satu pusat kajian yang dimiliki UNMA yaitu

Pusat Kajian Produk Halal. Ini adalah satu­satunya pusat

penelitian di Banten yang memfokuskan diri pada kajian

terhadap produk halal.

4. Universitas Serang Raya (UNSERA)

Sementara itu Universitas Serang Raya (UNSERA)

menegaskan posisinya sebagai kampus yang berada di

perkotaan. Hal ini tercermin dalam tema besar RIP UN­

SERA, yaitu: “Pengembangan IPTEKS Inovatif Dalam

Rangka Diseminasi Pengetahuan untuk Menuju Smart

City”. Adapun komposisi dosen di UNSERA adalah seba­

gai berikut:

Adapun portofolio penelitian UNSERA adalah seba­

gai berikut:

Page 54: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

40

Berdasarkan sumber daya yang dimiliki universitas,

isu­isu strategis dan pemecahan masalah yang ditawarkan

maka orientasi Penelitian Unggulan UNSERA mengacu

pada enam indikator smart city yang diharapkan mampu

menghasilkan penelitian­penelitian unggulan UNSERA

atau Riset Unggulan Institusi untuk mendukung disemi­

nasi pengetahuan bagi kesejahtera an masyarakat berbasis

kearifan lokal. Enam indikator smart city tersebut adalah

(RIP UNSERA, 2015) : Smart economy, Smart mobility,

Smart environment, Smart people, Smart living, Smart

governance.

Hal tersebut digambarkan dalam bagan berikut:

Page 55: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

41

Sinergi Potensi

Dari dokumen RIP yang disampaikan dan diskusi

dengan narasumber dari empat kampus tersebut, maka

terdapat potensi riset yang luar biasa di Banten. Apalagi

baru empat Universitas yang memasukkan data. Itupun

baru dua yang memiiki RIP lengkap karena dua Universi­

tas (Untirta dan UIN SMH Banten) sedang berada dalam

transisi RIP lama ke RIP baru.

Tentu saja dari sisi sumber daya manusia, UIN SMH

Banten dan Untirta memiliki keunggulan tersen diri. Na­

mun yang menarik adalah bahwa RIP dua PTS di Banten,

UNMA dan UNSERA yang memiliki dua karak teristik ber­

beda (Urban – Rural) memiliki positioning yang jelas da­

lam Rencana Induk Penelitiannya.

UNMA memposisikan RIP­nya sebagai pengungkit

daerah rural untuk mengejar ketertinggalannya. Semen­

tara itu UNSERA sebagai Universitas yang berada di Kota

Serang, Ibu Kota Provinsi Banten, memberikan tawaran

untuk membangun Smart City.

Jika kedua Universitas bersinergi dengan Kabupa­

ten/Kota di tempat Universitas tersebut berada (Kabu­

paten Pandeglang dan Kota Serang), akan menghasilkan

daya ungkit yang dahsyat terhadap pembangunan di lokasi

kampus tersebut berada. Sementara Untirta dan UIN me­

mang diharapkan kontribusinya dalam konteks Provinsi,

sebagai lokomotif daya saing Banten di tingkat nasional.

Lebih dahsyat lagi jika potensi perguruan tinggi di

Banten bisa saling sinergi dengan lembaga­lembaga riset

Page 56: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

42

yang dipaparkan di bagian 2 tulisan ini. Sebagai contoh,

sharing resources antar lembaga penelitian, kampus, dan

antar lembaga penelitian dengan kampus akan menjadi

sinergi yang dahsyat untuk mengungkit kemajuan di Ban­

ten.

Nah bagaimana sinergi dengan pemerintah dae rah?

Kita harus memperhatikan isu­isu strategis yang ditetap­

kan Bidang Litbang Bappeda Provinsi Banten, yaitu: Kes­

enjangan Wilayah meliputi: Ketimpangan Aksesibilitas

Pendidikan, Aksesibilitas Kesehatan, Ke timpangan Daya

Beli Masyarakat, Infra struktur. Daya Saing daerah, meli­

puti: Belum optimalnya Peman faatan Sumber Daya Alam

Akibat Lemahnya Kualitas Sumber Daya Manusia. Di­

jual dalam bentuk Raw Material, Investasi belum merata,

Kepastian berusaha, Pelayanan Publik untuk peningkatan

Investasi, Kurangnya Daya Dukung Infrastruktur dalam

Meningkatan Investasi.

Selanjutnya, Kemiskinan dan Pengangguran, me­

liputi: Tingginya Migrasi Penduduk Antar Daerah di

Provinsi Banten dan Dari Luar Provinsi Banten , Rendah­

nya Kepemilikan Aset Dalam Memenuhi Kebu tuhan, dan

Masih Banyaknya Desa Tertinggal di Wilayah Provinsi

Banten. Tata Kelola Pemerintahan, meliputi: Belum opti­

malnya integritas dan kompetensi aparatur, belum opti­

malnya tertib pengelolaan anggaran, dan belum optimal­

nya sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan.

(Paparan Bidang Litbang Bappeda Provinsi Banten, 2017)

Catatan penting bagi pemerintah daerah adalah ke­

Page 57: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

43

mauan membuka diri dan memfasilitasi sinergi. Riset­riset

yang dilaksanakan Litbang Bappeda Provinsi Banten harus

betul­betul melibatkan lembaga riset terbaik dan peneliti

terbaik di bidang riset masing­masing. Tentu jika ingin ada

solusi konkret terkait berbagai persoalan di Banten.

Kesimpulan dan Saran

Terdapat potensi besar penelitian dari banyaknya

lembaga riset berupa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

serta Pusat­pusat penelitian di Banten. Dari empat kam­

pus yang diundang, Rencana Induk Penelitian menunjuk­

kan kekhasan sesuai dengan kapasitas dan lokasi kampus.

Selama ini belum terdapat kolaborasi dan sinergi

antarlembaga riset yang berada di Banten, dan antara

lembaga penelitian dengan Pemerintah Provinsi Banten,

dalam hal ini Bidang Litbang. Penelitian yang dilakukan

belum cukup partisipatif dan tidak berbasis kepakaran pe­

neliti yang terlibat.

Kampus masih berorientasi vertikal dalam penentuan

RIP termasuk tema­tema riset karena koordinasi dan pen­

danaan berasal dari pemerintah pusat dalam hal ini Ke­

menristekdikti dan Kemenag. Isu­isu lokal yang perlu di­

selesaikan dengan riset belum tersentuh karena ketiadaan

dana riset dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah

perlu membuka diri terhadap lembaga riset terbaik dan

peneliti terbaik untuk melaksanakan riset­riset di Provinsi

Banten, untuk mencari solusi atas berbagai persoalan dan

lebih jauh lagi membangun evidence based policy.[]

Page 58: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

44

Sumber:1. Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Mathlaul Anwar 2016­20202. Rencana Induk Penelitian (RIP) UNiversitas Serang Raya 2015­20193. Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2013­20174. Rencana Induk Penelitian (RIP) IAIN SMH Banten 20155. Pidato Rektor Untirta 20 Agustus 20176. Paparan Bidang Litbang Bappeda dalam Kegiatan FGD Grant Research DRD7. http://puspiptek.ristekdikti.go.id/?page_id=1128. https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi /search/1009. diktis.kemenag.go.id10. Minimnya Anggaran Riset Kita, Koran ­Tempo, 2 November 201711. Publication Country Ranking, Scimagojr, 2017

Page 59: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

45

Bebersih Banten lama

Tubagus Najib

Bebersih Banten Lama yang akan ditingkatkan

ke Penataan Banten lama, sesungguhnya sudah

dimulai pada tahun 1989 sebagai Penataan Banten Lama

Pertama, lalu muncul lagi Penataan Banten Lama Kedua

tahun 2002, berikutnya Penataan Banten Lama Ketiga

tahun 2005 dan Penataan Banten Lama keempat tahun

2017.

Penataan Banten Lama tahun 1989, dasarnya adalah

hasil penelitian selama 12 tahun di kawasan Banten Lama,

tentunya telah menghasilkan naskah akademik , Penataan

tahun 2002, hasil yang urgen adalah revitali sasi kanal arah

selatan Masjid Agung Banten, Penataan Banten Lama ta­

hun 2005, ingin melanjutkan penataan tahun 1989 yang

belum tuntas, namun belum terlaksana, Penataan Banten

Page 60: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

46

Lama tahun 2017, nampaknya telah menjadi masterpiece,

program unggulan Banten.

Hanya beberapa bulan setelah Plantikan Gubernur

Baru, langkah program pertama adalah mengkonsentrasi­

kan pada Banten Lama, “Bebersih” nampaknya niat beber­

sih ini sudah direncanakan sebelum terpilih jadi Gubernur.

Persoalannya, bagaimana warisan Banten Lama ini menja­

di milik bersama, yang didasari oleh rasa sense of belong-

ing dan sense of responsibility.

Banten Lama atau old Banten merupakan sebutan

popular oleh kolonial, lebih tepat Banten disebut Banten

Hilir atau downstream untuk membedakan Banten Hulu

atau Banten Girang atau Upstream. Sesungguhnya yang

Banten Lama adalah Banten Girang.

Pendahuluan

Bebersih berasal dari kata Bersih. Namun dalam ka­

mus bahasa Indonesia, kata bebersih tidak ditemukan.

Bebersih merupakan suatu kata serapan dari bahasa Jawa

Banten. sama halnya dengan beberes, bebenah, bebantu.

Kata perfek be dalam bahasa Jawa Banten, mengandung

arti, kebersamaan, kesadaran, yang dilandasi dengan

keihlasan, seperti “Bebantu” orang orang disekitarnya

tampa diminta akan membantu tetangga yang sedang ada

kegiatan hajatan, selametan, walimah an dsb, membantu

didapur, membantu memasang tenda dsb.

Jadi jelasnya, kata imbuhan be ini dalam bahasa Jawa

Banten, mengandung makna perbuatan yang dilakukan

Page 61: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

47

dengan suatu kesadaran, tampa dipaksa. Munculnya ke­

sadaran ini karena ada milik bersama sense of belonging,

sense of responsibility. Bebersih sebagai program awal

atau tahap awal. Bebersih, mengandung makna member­

sihkan­kotoran­ secara­fisik­ ­ dan­membersihkan­ ­ kotoran­

secara­non­fisik.­

Banten Lama, merupakan istilah yang dipopulerkan

oleh Kolonial Belanda, setelah runtuhnya Banten sebagai

Imperium. Pada waktu Banten sebagai Imperium, Banten

menjadi pusat Tamaddun, Banten menjadi Pusat Prada­

ban, Banten merupakan kota yang teratur dan tertata.

Kota yang dikelilingi oleh Benteng zigzag dan Parit. Kota

yang telah menempatkan masyarakat sesuai dengan pro­

fesi­profesinya, kota yang mengatur tataguna air, untuk

kebutuhan air bersih, kebutuhan pertanian dan kebutuhan

rekreasi, dalam satu pengelolaan Tasikardi.

Kota Banten yang memiliki pintu gerbang, yang ma­

sing­masing pintu gerbang terdapat pos jaga, husus yang

masuk dari utara atau pintu gerbang laut, dikenakan

bea masuk atau “Tolhuis” melalui Plabuhan Kepabeaan

atau disebut claster Pabean. Berikutnya masuk melalui,

atau melewati jembatan Rantai yang sudah siap dibuka.

Menurut pengamat orang Belanda yang melihat langsung

kota Banten pada sekitar abad 16, Kota Banten luas dan

keindah annya seperti kota Amsterdam.

­Bersih­fisiknya­yang­ tercermin­dalam­penataan­ko­

tanya,­ juga­ bersih­ non­ fisiknya,­ keramahtamahannya,­

menghargai dan menghormati culture dan masyarakat

Page 62: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

48

yang berkunjung ke Banten baik dalam waktu singkat mau­

pun hingga menetap di Banten, tanpa menaruh curiga yang

tidak berlasan, sehingga di Banten terdapat claster­claster

tidak hanya berdasarkan profesinya, juga berdasarkan

asal usulnya, seperti claster Dermayon, claster Kebalen,

claster Pakojan dsb. Kekuatan Banten dalam membangun

fisik­dan­non­fisiknya­ ,­didorong,­dilandasai,­dasar-dasar­

se abagi garis bersar haluan Kesultanan. Dasar garis besar

Haluan kesultanan Banten yaitu; Gawe Kuta Baluwarti

Bata kalawan Kawis.

Dasar Haluan Kesultanan Banten ini satu sisi sebagai

pedoman­dalam­pembangunan­fisik­Banten­yaitu­menggu­

nakan Bata dan Kawis, pada sisi lain, kawis berarti watak/

karakter wong Banten, nilai­nilai, benteng, dan jati diri

wong Banten, dan menjadi sifat­sifat wong Banten. kawis

walaupun diterpa oleh ombak dan badai, ia akan tetap ko­

koh, dan ajeg, bahkan bisa menenggelamkan kapal­kapal,

bila ia menabraknya. Dalam ke sultanan Banten, seorang

Kadi yang memiliki kepastian hukum dan teguh dalam

menjalankan aturan hukum dalam kesultanan Banten,

dikenal dengan nama Entol Kawista. Di bukit makam Ka­

lijaga di Gersik, telah terdapat manuscript dari Banten,

yang berjudul Nasehat Ki Karang.

Apakah nama Gunung Karang, berasal dari nama

seseorang yang bernama Ki Kaarang ?. hal itu sama hal­

nya Gunung Lokon yang terdapat di Menado adalah nama

seseorang dari Banten, putra dari Tubagus Buang, yang

bernama Tubagus Lokon. Demikain juga parit keraton Tir­

Page 63: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

49

tayasa, nama parit sungainya disebut sungai Ki Karang.

Banten sebagai Kota Islam telah terjadi perubahan

total yang dilakukan oleh Kolonial. Tempatnya, nomencla­

ture pemerintahannya, sturktur pemerintahannya, bahkan

azas dalam pemerintahannya. Dalam hal ini akan dicoba

dibahas Tempatnya, atau perpindahan tempat ibukota,

dari Banten atau pesisir Banten ke Serang atau selatannya

dari Banten pesisir.

Kapan perpindahan kota tersebut? Perpindahan kota

setelah runtuhnya Kota Banten, setelah dianeksasi peme­

rintahan Kesultanan. Kolonial Belanda sudah tidak lagi

dibawah VOC, atau perkumpulan dagang tetapi sudah di­

ambil alih oleh Pemerintahan. Pada waktu Banten masih

berada di bawah VOC, Kesultanan Banten masih melaku­

kan­aktifitasnya­secara­mandiri,­tetapi­setelah­Banten­be­

rada dibawah Pemerintahan Kolonial belanda, Kesultan­

an sudah berada sepenuhnya dibawah colonial Belanda,

fungsinya sudah menjadi pembantu kolonial, diangkat dan

digajih. Jabatan yang paling tinggi adalah Bupati.

Perpindahan kota dari kota Islam, di pesisir Banten,

ke kota Kolonial di Serang, telah terjadi perubahan besar

di Banten Peisir sebagai kota Islam. Banten pesisir yang

memiliki pelabuhan Internasional, sebagai tempat belabuh

kapal­kapal dagang insuler maupun interinsuler, berubah

menjadi pelabuhan nelayan yang hanya bisa dilabuh oleh

kapal­kapal atau perahu perahu kecil, karena kondisi

pelabuhan yang terus menerus terjadi pendangkalan, ne­

layan yang hendak melaut, menunggu air pasang, sekitar

Page 64: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

50

dibawah jam 9 pagi, kalau sudah di atas jam 9, nelayan

tidak bisa melaut, air laut surut tidak bisa dilalui oleh ka­

pal­kapal /perahu, perahu.

Bahkan pulau burung telah menyatu dengan da ratan.

Dan disisi lain pendangkalan tersebut dijadikan sebuah

empang, sehingga sebagian nelayan berubah menjadi pen­

cari ikan didarat yang terdapat di empang­empang. Kota

Banten yang memiliki tiga plabuhan besar, terdapat di ba­

rat yang dikenal dengan Plabuhan Pabean, ditengah tidak

diketahui namanya dan di timur yang dikenal dengan nama

Karangantu. Dari tiga pela buhan terebut yang masih ada,

adalah Plabuhan kara ngantu, itupun kondisinya mempri­

hatinkan karena telah dibuat sodetan pada masa colonial

yang dikenal dengan sungai Cengkok.

Bebersih Banten, yang dicanangkan pada hari Ju­

mat tanggal 21 Juli 2017, oleh Gubernur Banten, Dr.H.

Wahidin Halim, sekaligus penandatangan MOU, de ngan

Walikota Serang, Bapak Tb. Haerul Jaman dan Bupati Se­

rang Ibu Hj.Ratu Tatu Chasanah. Dilakukan di alun­alun

Banten Lama, disaksikan oleh para aparatur pemerintahan

dilingkungan Provinsi, Kota dan Kabupaten Serang dan

masyarakat sekitar Banten juga para Zuriat Kesultanan

Banten.

Nama kegiatannya disebut Gerakan Kebersihan

Banten. Gerakan Kebersihan Banten ini yang nantinya

akan melahirkan Penataan Banten. untuk keman faatan

masyarakat disekitar Banten hususunya, bangsa dan Ne­

gara pada umumnya. Masyarakat akan memperoleh pe­

Page 65: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

51

manfaatan dari penataan, karena itu perlu duku ngan, par­

tisipasi masyarakat untuk mensukseskan Penataan Banten

Lama. Konsep Penataan Banten Lama, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Gubernur Banten dalam sambutan pem­

bukaan Bebersih Banten, yaitu “ Kembali Pada Akar Buda­

ya Banten” bentuk kegiat annnya adalah,”Revitalisasi”.

Penataan Banten Lama yang dicanangkan Gubernur

Banten pada tanggal 21 Juli 2017, sesungguhnya lanjutan

atau melanjutkan dari penataan sebelumnya, pada tahun

1947, Residen Banten K.H.Tubagus Ahmad Chatib, men­

canangkan Bebersih Banten Lama, dengan nama gerakan­

nya Komando Banten Lama. Banten Lama sebagai Kota

Islam yang telah dibumi hanguskan oleh kolonial Belanda,

sebagian besar penduduknya meninggalkan kota tersebut.

Banten Lama telah menjadi kota mati, yang hidup

tumbuh­tumbuhan liar, baik terdapat pada dead monu-

ment, maupun terdapat pada lefe monument. Berikutnya

sekitar tahun 1960 an, lembaga Purbakala setelah di­

pimpin Bangsanya sendiri, mulai tahun 1954­1974, berna­

ma Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasio nal (Dinas

Purbakala), secara berkala mulai tahun 1960 an, menso­

sialisasikan tentang kawasan Banten Lama di Pendopo

Kabupaten Serang, disampaikan oleh Drs. Uka Tjandras­

asmita, hingga tahun 1976/77. Pada tahun 1976/77, untuk

pertama kalinya dilakukan kegiatan Penelitian Arkeologi

di Banten Lama.

Sumber referensinya, dari Berita Lokal seperti manu­

script, berita asing seperti Daghregister, Peta kuna, infor­

Page 66: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

52

masi masyarakat tentang Banten Lama. Se telah 12 tahun

melakukan kegiatan penelitian dan perlindungan, atas

inisiatif, gagasan Prof.Dr.Hasan Muarif Ambary, sebagai

kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional,mencanangkan

Penataan Banten Lama, de ngan nama kegiatannya Otori­

tas Banten Lama, disusun selama 5 tahun dari tahun 1989

sampai tahun 1994, dan telah menghasilkan naskah akade­

mik, program Penataan.

Berupa hasil­hasil penelitian, tersusun maket Pena­

taan Banten Lama, telah keluar Perda Kabupaten Dae­

rah Tk II Serang tahun 1990, tentang Penataan Kawasan

Banten Lama. Sebagai Kawasan Peninggalan Sejarah dan

Kepurbakalaan Banten Lama Sebagai Taman Wisata Bu­

daya. Telah merelokasi dan pembebasan tanah untuk pe­

nataan Banten Lama, sekitar tahun 1989­an, telah dise­

lenggarakan seminar Internasional tentang Banten sebagai

Bandar Internasional, tahun 1994, dalam kegiatan Festival

Keraton. Miskomunikasi dengan Pemerintah Daerah, telah

terjadi in­sinkronisasi, hususnya dalam penempatan Ter­

minal. Rencana Penataan Banten Lama pada masa awal

Provinsi Banten tahun 2002, terminal di pindahkan ke Su­

kadiri, yang jaraknya berdekatan dengan lefe monument

(Masjid Agung Banten) juga ditempat tersebut dibangun

kios­kios.

Dalam perjalanan waktu berikutnya, terminal kemba­

li ke tempat semula yaitu di dekat dead monument ( Kera­

ton Surasowan), bahkan halaman keraton Surasowan di­

jadikan sebagai tempat parkir kendaraan, yang seharusnya

Page 67: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

53

dalam maket Penataan Pertama tahun 1989 sebagai zona

inti yang sudah dibebaskan pada tahun 1980­an, melalui

tanda pemagaran. Sementara kios­kios yang dibangun

melalui Penataan tahun 2002 juga tidak ditempati, kios­

kioas kosong, telah mendirikan kios­kios baru dihalaman­

halam Masjid dan halaman Surasowan dengan mengguna­

kan tenda­tenda.

Sudah 15 tahun dari Penataan Kedua Banten Lama,

terjadi kesemrawutan, dengan anggaran yang dikeluar­

kan Provinsi Banten ketika itu sekitar 72 milyaran, hanya

menghasilkan pembersihan parit pada selatan dari Masjid

Agung Banten, membangun Terminal dan Kios­kios yang

ditinggalkan, tumpang tindih biaya perparkiran yang

dikelola pemerintah dan masyarakat.

Tiga tahun kemudian dari tahun 2002, sekitar tahun

2005, membangun Penataan Banten Lama Tahap ketiga,

nama bentuk kegiatannya Badan Pengelola Banten Lama.

Bentuk kegiatan hendak melanjutkan Penataan Banten

Lama pada tahap Pertama tahun 1989, namun gagal ka­

rena miskomunikasi, yang belum ada kesefahaman antara

yang mengatasnamakan masyarakat dengan pemerintah.

Setelah 12 tahun dari tahun 2005 hingga tahun 2017,

Penataan Banten Lama, mulai menggeliat kembali. Yang

diawali dengan Bebersih Banten Lama dalam suatu Gerak­

an Kebersihan Banten Lama. Yang dila kukan setiap hari

Jumat, Jumat Bersih. Berakan moral ini merupakan lang­

kah baik menuju Penataan Banten Lama tahap keempat.[]

Page 68: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

54

Cendekiawan Kampung

Atih Ardiansyah

I

Pada mulanya adalah kampung. Kita adalah anak­

anak kampung. Siapapun dan dari golongan

mana pun kita, setiap tahun niscaya merayakan “hari be­

sar” bernama “pulang kampung”. Pulang kampung telah

menjadi hal yang lebih penting dibandingkan lebaran atau

thanksgiving sekalipun. Kampung telah menjadi lokus zi­

arah, tempat kita ingin kembali. Tak peduli berapapun bi­

ayanya dan betapapun tinggi risikonya.

Kampung adalah objek kerinduan paling purba se telah

kita melarutkan diri dalam pusaran urbanisasi. Urbanisasi

bukan hanya tentang perpindahan penduduk, melainkan

perubahan seluruh cara hidup (Lefebrve 1970/2003, da­

lam Rachman 2015:9). Perubahan cara hidup bahkan cara

berpikir tersebut mengendap dan di belakang hari kita ke­

nal sebagai kota.

Page 69: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

55

II

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari kam­

pung ke kota. Demikianlah pengertian, dengan bantuan

pendidikan, yang telah kita buat. Dengan pengetahuan

yang dipasok institusi pendidikan, kita lantas menyebut­

kan bahwa penyebab urbanisasi adalah sempitnya lapa­

ngan pekerjaan dan munculnya keingin an memperbaiki

kehidupan (baca: pendapatan). Kita menjadi lupa bahwa

justru dunia pendidikanlah yang menjadi penyumbang

paling­signifikan­bagi­urbanisasi.

Pakar keagrariaan dan pedesaan, Noer Fauzi Rach­

man (2015:8), menyajikan keterangan yang cukup menge­

jutkan. Menurutnya, dunia pendidikan merupakan magnet

terbesar bagi proses urbanisasi. Semakin tinggi pendidi­

kan orang kampung, tuturnya, semakin tinggi pula moti­

vasi mereka untuk meninggalkan kampungnya. Kampung

ditinggalkan orang­orang yang pandai, termasuk untuk

mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Dunia pendidikan merenggut orang­orang terbaik

yang dimiliki kampung. Kronologinya sangat sederhana:

orang­orang terbaik pergi ke kota untuk mengecap pen­

didikan yang lebih tinggi. Lalu beberapa dari me reka ber­

hasil menjadi kelas menengah dan memutuskan untuk

tidak pulang ke kampungnya. Mereka hidup de ngan mem­

beli atau menyewa tanah dan rumah, tinggal di pinggiran

kota, menjadi konsumtif dengan membeli motor dan mobil.

Jalanan menjadi macet. Lalu untuk mengurai hal tersebut,

pemerintah menambah fasilitas dan infrastruktur jalan.

Page 70: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

56

Kebijakan tersebut membuat kesenjangan pembangunan

antara kota dan kampung kian menjadi jurang.

Bukan hanya orang terbaik, kota juga mengambil

orang­orang “biasa” yang dimiliki kampung. Beredarnya

uang di kota­kota besar, menjadi daya tarik yang sukar di­

lawan. Apalagi ketika tanah­tanah yang ada di kampung

turut dikuasai orang­orang perkotaan. Maka semakin ba­

nyaklah orang­orang kampung yang terpaksa hidup tanpa

memiliki lahan untuk bertani, sehingga memutuskan pergi

ke kota meski penuh dengan ketidakpastian. Padahal, jem­

batan yang bisa kita lalui untuk menengok masa lampau

adalah pertanian, demikian yang diungkapkan Eric Hobs­

bawm (1994: 288­2089) dalam karyanya yang terkenal,

Age of Extremes.

Anak­anak muda kampung yang lahir belakangan

lantas memandang kampung dan dunia pertanian bukan

sesuatu yang menjanjikan masa depan lagi. Dengan bekal

pendidikan yang minim, mereka terpaksa pergi ke kota.

Bekerja sebagai kelas terendah, hidup di wilayah­wilayah

kumuh dan marjinal di kota­kota (Jellinek, 1977) dan

mudah sekali berpindah­pindah, yang dalam istilah Jan

Breman (1977), disebut sebagai footlose labor (Rachman,

2015:7). Merekalah yang hari ini kita saksikan di televisi

sebagai korban penggusuran.

III

Kini tengoklah kampung setiap lebaran tiba. Me reka

yang berangkat ke kota dengan bekal pendidikan yang mi­

Page 71: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

57

nim, yang saat bekerja kerap mendapat perlakuan tak ma­

nusiawi, mendapatkan standing ovation dari masyarakat.

Mereka pandai melakukan dramaturgi: berpenampilan

sangat baik, memakai pakaian terbaik, bahkan ada yang

matanya tidak minus pun mengenakan kacamata. Mereka

tampil layaknya orang­orang terdidik. Lalu di ujung masa

libur lebaran, mereka akan kembali ke kota dengan mem­

bawa serta kerabatnya. Kelak, orang­orang baru itu akan

pulang saat libur lebaran tahun depan, berpenampilan

menarik, lalu membawa serta kerabat lainnya. Begitu se­

terusnya bagai lingkaran setan. Sampai kota tak kuat lagi

menampung, sampai kampung menjadi semakin suwung.

Sementara itu, orang­orang terdidik (baca: anak

kuliahan) yang pulang kampung tidak mendapatkan apa

yang didapatkan oleh mereka yang bekerja. Me reka pulang

ke kampung dengan penampilan seenaknya, umumnya

kurang memberikan impresi. Di kampung pun, mereka

kurang bisa berbaur dengan masyarakat. Mereka men­

jadi pemilih teman, hanya mau bergaul dan berbicara de­

ngan orang terdidik lagi. Bersikap biasa­biasa saja dengan

masyarakat, namun menjadi heboh saat melayani tamu

dari luar kampung yang merupakan kawan sekolah/kuliah

mereka di kota.

Mereka tidak sadar bahwa yang mereka lakukan

merupakan pupuk bagi suburnya persepsi yang selama ini

tumbuh di benak orang­orang kampung. Bukan itu saja,

mereka amnesia bahwa mereka telah meninggalkan akar

mereka sebagai orang kampung.

Page 72: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

58

Inilah utang yang harus dilunasi oleh orang­orang

terdidik. Lupa asal dan terjadi dengan amat massal. Pada­

hal, pemerintah Jokowi dengan kebijakan “Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan”, mestinya menjadi

angin segar bagi orang­orang terdidik untuk pulang dan

memberdayakan kampung. Hal­hal positif di kota mesti­

nya dia bawa untuk menginspirasi orang­orang kampung

agar pembangunan kampung kaya akan inovasi. Bukan

malah membawa adat ngota yang individualistik sehingga

makin memperlebar ke senjangan.

Kebijakan pemerintah terhadap desa, dengan dana

yang digelontorkan berada pada kisaran 1 milyar lebih se­

mestinya menjadi magnet yang cukup bagi orang­orang

terbaik untuk pulang dan membangun kampungnya. Saat

ini, dana tersebut baru digunakan untuk pos pembangun­

an­fisik­saja­seperti­menambal­jalan­tanah­dengan­paving­

blok. Atau membuat BUMDes yang sayangnya masih ada

yang bercorak koperasi simpan pinjam. Saya pikir, dengan

revolusi mental yang sedang dan terus digaungkan peme­

rintah, sayang sekali jika dana sebesar itu harus digunakan

sekadar­membangun­fisik,­sedangkan­pembangunan­men­

talnya terabaikan.

Persoalan mental inilah yang harus menjadi perha­

tian orang­orang kampung yang mendapat kesempatan

mengenyam pendidikan tinggi di kota. Tak perlu muluk­

muluk, jadilah idola masyarakat kampung. Pada momen

pulang kampung, tampillah dengan prima de ngan pa kaian

Page 73: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

59

terbaik. Sapa dan berbaurlah masyarakat. Bangkitkan

kepercayaan mereka bahwa pendidikan tak mencerabut

keramahan dan orisinalitas kampung. Gerakan keteladan­

an semacam ini bukan hanya akan menumbuhsuburkan

kesadaran masyarakat kampung akan pendidikan, tetapi

mengimbangi efek negatif du nia pendidikan bernama ur­

banisasi, dengan ruralisasi.

Dengan begitu, akan semakin banyak orang kampung

yang menginginkan seperti orang­orang terdidik itu. Jika

sudah begitu, maka akan semakin banyak pula orang­

orang kampung yang pintar. Jika sebuah kampung dihuni

oleh masyarakat yang terdidik nan pintar, maka pemba­

ngunan kampung akan mengalami percepatan. Tentu saja

ke arah yang lebih baik, karena orang terdidik sebenarnya

tengah mengemban tugas kecendekiaan: mendidik, meng­

ingatkan sekaligus memberi teladan.[]

Page 74: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

60

Jambu Air Citra Anyer Riwayatmu Kini?

Mohammad Masduki

Provinsi Banten kaya akan keanekaragaman

hayati dan sumber plasmanutfah dari berbagai

jenis­flora­dan­ fauna­ Indonesia.­Salah­ satunya­ jambu­air­

Anyer yang telah ditetapkan sebagai varietas unggul na­

sional Jambu Citra melalui Keputusan Menteri Pertanian

No.1069/Kpts/Tp.240/12/1997. Jambu air citra buahnya

berbentuk lonceng dan agak kompak, dengan permukaan

kulit agak halus dan berwarna merah cerah, mengkilap

dengan daging buah tebal, empuk dan rasa nya manis.

Adalah seorang pencinta buah lokal Mohammad

Reza Tirtawinata, yang menemukan pohonnya di halaman

penginapan tua Hotel Parikesit dekat mercusuar di Anyer,

Kabupaten Serang ketika sedang mancing ikan pada tahun

1990.

Beruntungnya, Sang pemilik pohon jambu, Sanyoto,

Page 75: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

61

berbaik hati memberikan beberapa batang stek jambu air

Citra kepada Reza untuk dikembangkan. Seba nyak 20 bibit

awalnya dikembangkan di Taman Wisata Mekarsari di

Cileungsi Bogor Jawa Barat dan menjadi pohon induk.

Reza yang saat itu sebagai Direktur Taman Buah Mekar­

sari langsung membawa 40 setek ke kebun pribadi di Bo­

gor. Pada umur 3 tahun pohon tersebut berbuah. Warna,

rasa, dan tekstur sama se perti di tempat asal di Anyer.

Nama jambu (citra) merujuk kepada nama kebun pem­

bibitan buah­buahan milik Reza­Citra Cipaku.

Pada tahun 1999 seorang petani Thailand bernama

Opas Kasertsuanpecth berkunjung ke Taman Buah Me­

karsari dan membeli dua bibit tanaman jambu air Citra.

Di Thailand, jambu air ini disebut jambu indo maksudnya

jambu air yang berasal dari Indonesia. Opas Kasertsuan­

pecth pria paruh baya itu tanpa ragu menyambung pucuk

jambu air citra pada pohon­pohon jambu air di kebun di

Provinsi Ratchaburi. Tahun 2003 selang empat tahun se­

telah jambu air anyer itu diintroduksi ke Thailand, di sana

sudah ada 3.000 individu tanaman jambu air Citra. Dua

tanaman induk yang dibawa dari Indonesia sudah cukup

besar. Kini Jambu Air Citra Anyer ini telah berkembang

dengan sangat luar biasa di Negara Thailand.

Hasil buahnya malahan bisa lebih baik dari tana man

induknya dengan bobot per buahnya bisa mencapai 0,25

kg. Hasil rekayasa jambu air citra anyer namanya menjadi

jambu bangkok super dan thong sam se yang sejatinya

sama dengan jambu air citra. Dari sanalah sumber jambu

Page 76: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

62

air anyer yang sudah beralih nama thong sam se menjadi

andalan ekspor negeri Gajah Putih hingga ke Hongkong.

Mengapa Jambu Air Citra istimewa?

Tanaman jambu air citra merupakan jenis tanaman

jambu air unggulan yang memiliki ukuran buah yang bisa

dikatakan jumbo. Berat daging buah jambu ini bisa men­

capai 200 gram hingga 350 gram. Biasanya kita sering

menjumpai jambu air yang berukuran besar pasti rasanya

kurang manis, maka hal ini tidak berlaku untuk jambu air

citra. Jambu air citra buahnya berbentuk lonceng dan agak

kompak, dengan permukaan kulit agak halus dan berwarna

merah cerah, mengkilap dengan daging buah tebal, empuk

dan rasanya manis. Keunggulan ini menjadikan jambu air

citra primadona baru sebagai buah tropis kaya air.

Tanaman jambu citra dapat tumbuh dengan baik di

dataran rendah hingga dengan ketinggian sampai 1.000

m dpl. dengan perawatan yang baik jambu ini mencapai

masa produktifnya pada umur 3­5 tahun yang mampu

menghasilkan buah sebanyak 80­100 kg perpohonnya da­

lam waktu satu tahun. Tanaman buah ini juga tergolong

memiliki ketahanan yang sangat bagus terhadap hama

ulat, hama penggerek batang, dan jamur daun.

Buah Jambu citra kaya akan vitamin C, serat ma kanan,

vitamin A, kalsium, thiamin, niacin, besi dan kalium. Se­

nyawa organik di dalamnya mengandung jambosine, asam

betulinic, dan lakton Friedel. Dengan kandungan tersebut,

jambu air citra dipercaya mampu menyehatkan Pencer­

Page 77: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

63

naan, membantu pencegahan kanker, mengontrol diabe­

tes, menyehatkan jantung dan juga mampu meningkatkan

sistem kekebalan.

Pengembangan Jambu Air Citra

di Indonesia?

Di Indonesia jambu air citra masih sebatas tana­

man jambu koleksi, namun untunglah ada pula petani kita

yang telah mencoba mengembangkan jambu air citra ini

di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Hasilnya tetap sama

baik nya dengan tanaman induk yang ada di Anyer. Kon­

disi tanah serta agroklimat di Kabupaten Demak mirip de­

ngan di Anyer. Tanahnya berpasir. Air tanahnya dangkal.

Udara nya sangat ekstrim kering dan panas. Curah hujan di

bawah 1.500 mm per tahun de ngan angin cukup kencang.

Saat ini, tanaman jambu air Citra di Demak juga

berkembang baik di 14 kecamatan Kabupaten Demak,

Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah tanaman jambu air

126 ratus pohon tahun 2012. Pohonnya bahkan sama se­

perti asli pohon induknya di Anyer dan menjadi ikon agri­

bisnis buah unggulan di Kabupaten Demak, karena telah

memberikan penghasilan tambahan serta menjadi lang­

ganan sajian buah lokal di Istana Negara. JK Soetanto seorang produsen buah­buahan mena­

nam tiga ribu pohon jambu citra di Subang. Seorang pe­ngusaha asal Bintaro, Tangerang, membuka kebun jambu citra seluas lima hektar di Lampung dan seluas dua hektar di kawasan Lippo Karawaci, Tangerang.

Page 78: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

64

Jambu Air Citra Anyer di Provinsi Banten?

Ironisnya Jambu Citra Anyer yang telah mendunia

ini kurang berkembang di tempat asli asal pohon induknya

tumbuh yakni di Kabupaten Serang. Walaupun tidak

dipungkiri selain di kembangkan di Kabupaten Tangerang,

di Kecamatan Walantaka Kota Serang seorang pengusaha

Haji Habib, asal Jakarta Utara, juga telah menanam dan

berproduksi seluas dua ratus pohon.

Program bantuan bibit jambu air citra dari Peme­

rintah Provinsi Banten belum memberikan pengemba ngan

yang berarti, karena tidak memperhatikan satuan skala

ekonomi. Keinginan investor di Banten untuk pengemba­

ngan jambu air citra skala besar dihadapkan pada kendala

tidak tersedianya bibit unggul (hasil cangkok) yang terse­

dia dalam jumlah besar.

Dalam hal ini Banten sebagai provinsi yang menjadi

lokasi asal jambu air citra mestinya segera bertindak me­

manfaatkan plasma nutfah sumber tanaman unggulan­

nya, disamping pengembangan juga penyelamatan plasma

nutfahnya. Sebenarnya disamping jambu air citra anyer

yang telah berkembang di Thailand, ada juga jambu air

cingcalo gondrong justru berkembang di Taiwan yang ke­

mudian menjadi Black Diamond serta Black Pearl, mes­

tinya produk unggulan Banten seperti jambu diatas bisa

memakmurkan rakyat Banten sekaligus menaikkan PAD

setempat.

Page 79: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

65

Pengadaan Bibit

Sebenarnya jambu air adalah tanaman buah yang

relatif sangat mudah untuk dikembangbiakkan. Paling

mudah tentu melalui stek dan cangkok. Sebab melalui

penyambungan, baik susuan, okulasi maupun sambung

pucuk akan mengalami kendala pada penyediaan batang

bawahnya. Mengumpulkan biji jambu air pasti tidak se­

mudah mengumpulkan biji durian atau duku. Selain itu,

perkembangbiakan dengan stek atau cangkok juga tidak

begitu “boros” bahan karena satu ranting cukup sepanjang

20 sampai dengan 30 cm bisa dijadikan bahan stek atau

cangkokan. Pemanfaatan zat perangsang tumbuh (ZPT)

akar mutlak diperlukan dalam proses pencangkokan mau­

pun stek. Tingkat keberhasilan cangkok lebih tinggi diban­

ding dengan stek, meskipun kita sudah menggunakan ZPT

akar. Media yang lazim digunakan dalam pencangkokan

jambu air antara lain coco dush, moss, dan bahan organik

lainnya. Biasanya kulit ranting itu dikelupas terlebih dahu­

lu, dibersihkan kambiumnya, bekas potongan kulit bagian

atas diberi sedikit ZPT akar lalu media tanam dengan plas­

tiknya dipasang dan diikat.

Sekitar sebulan setelah pencangkokan, akar sudah

mulai kelihatan. Ranting ini segera bisa dipotong untuk

disemai di polybag atau dalam bak penyemaian. Selang

dua bulan kemudian, benih asal cangkokan ini sudah cukup

sehat dan bisa dipindah ke lapangan. Pencang kokan ganda

banyak dilakukan pada tahap awal pengemba ngan klon

unggulan dengan jumlah individu tanaman yang masih

Page 80: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

66

terbatas. Misalnya jambu air Citra yang diboyong ke Thai­

land tersebut, begitu tiga bulan ditanam, sudah akan mulai

dicangkok. Satu ranting sepanjang 30 cm bisa dicangkok

menjadi dua, dengan diberi ikatan penyangga. Misalnya

ada tiga ranting yang bisa dicangkok, maka selang 4 bulan

sejak tanam, kita sudah punya 12 individu tanaman baru

dari 2 tanaman induk tadi. Demikian seterusnya hingga

dalam jangka waktu setahun setelah ditanam, sudah akan

bisa dikembangkan lebih dari 100 individu tanaman baru.

Hingga apabila dalam jangka waktu 4 tahun dari 2 tana­

man induk sudah bisa menjadi 2.000 tanaman, bisa di­

maklumi.

Untuk mengatasi kendala keterasediaan bibit yang

selama ini terjadi, perlu gerakan pembuatan bibit cangkok

untuk tingkat petani dan kelompok tani sedangkan untuk

stek sebaiknya dilakukan di tingkat kelompok tani yang di­

dampingi /diawasi oleh penyuluh dan Balai Benih Induk

Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanak Provinsi Ban­

ten ( BBI­TPH).

Tanaman Unggulan Daerah

Akibat pengaruh globalisasi, lalu lintas keluar

masuknya plasma nutfah menjadi terlalu sulit untuk

dikontrol. Siapa pun sebenarnya boleh membeli benih ko­

moditas tertentu di mana pun dan untuk dibawa ke mana

pun dengan memenuhi persyaratan karantina. Sebenarnya

kita ingin tetap memproteksi plasma nutfah kita dari “pen-

curian” pihak asing seperti jambu air citra dikembangkan

Page 81: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

67

Thailand. Kalau hal demikian dibiarkan, lama­lama se­

luruh komoditas unggulan kita akan berkembang di luar

negeri. Perlu rekayasa teknologi seperti yang dilakukan

negara­negara asing yang menciptakan buah unggulan

tanpa biji (seed less).

Peluang Bisnis Jambu Citra

Secara umum harga jambu air citra dibanderol cukup

mahal. Paling murah Rp 9.000 per kilogram. Rata­rata

antara Rp 13 ribu hingga Rp 17 ribu. Paling mahal sempat

dihargai Rp 25 ribu. Di Kota besar Jakarta, Bandung, Bo­

gor, Semarang, Surabaya bisa tembus Rp 30 ribu hingga

Rp 35 ribu per kilogram.

Dengan lahan 1 hektar 200­300 pohon setiap panen

omzet Rp 180 juta. Setiap tahun tiga kali panen sehingga

dalam setahun menghasilkan Rp 540 juta. Fantastis bu­

kan? Sayangnya, budidaya jambu air citra sampai sekarang

masih belum banyak dilirik. Padahal, sebetulnya sangat

prospek dan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanji­

kan.

Rekomendasi

Mengamati kondisi yang terjadi, memandang perlu

melindungi pohon induk jambu air citra sebagai Plasma­

nutfah asal Banten dari kepunahan dan tetap menjadi rni­

lik masyarakat Banten yakni dengan memasukannya ke­

dalam Program Prioritas Anggaran Biaya Tambahan APBD

Provinsi Banten Tahun 2018 pada Dinas Pertanian dan Pe­

Page 82: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

68

ternakan dengan usulan sebagai berikut: Melin dungi po­

hon induk asli jambu citra anyer di halaman pengi napan

Hotel Parikesit, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang

dengan cara membeli ganti rugi tanaman dan tanah tem­

pat tumbuhnya.

Selanjutnya, mengembangkan dua puluh ribu tana­

man secara gerakan serentak dengan memanfaatkan bibit

cangkok atau stek dari beberapa pohon induk yang sempat

diselamatkan oleh BPSB Dinas Pertanian dan Peternakan

Provinsi Banten, dan beberapa pohon induk di Walantaka.

Penanaman mengikuti praktek Good Agricultural Practic-

es (GAP) dengan pendam pingan lembaga penelitian.

Diharapkan pada tahun 2021 (setelah tiga tahun

tanam), tanaman jambu citra anyer yang ditanam pada ta­

hun 2018 tersebut sudah dapat berproduksi dan menjadi

buah unggulan masyarakat Banten dan berkembang di

tempat lokasi asal nya yakni Provinsi Banten dan menjadi

riwayat masa kini dan mendatang.[]

Page 83: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

69

Daftar Referensi Pustaka

­ Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.­ Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). (1997). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ­ Steenis, CGGJ van. (1981). Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. ­ Gatra Nomor 30 Kamis, 5 Juni 2008­ Forum Kerjasama Agribisnis 2012­ Perundangan.pertanian.go.id/admin/file/ SK-1069-97.pdf­ Berita Antara News, 12 November 2014­ http://www.berberita.com/2015/10/tips­budidaya­ jambu­air­citra.html­ https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_air

Page 84: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

70

Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

Eka Sari

Kemiskinan masih menjadi permasalahan, be­

gitu pula di Provinsi Banten. Data Badan Pusat

Statistik (BPS) Provinsi Banten, Januari 2017 menunjuk­

kan Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada bulan Se­

ptember 2016, sebesar 5,36 persen (657,74 ribu jiwa).

Penduduk miskin di Banten masih terkonsentrasi di

perdesaan dengan tingkat kemiskinan sebesar 7,32 persen,

sedangkan di perkotaan memiliki tingkat kemiskinan lebih

rendah yakni 4,49 persen. Data ini menunjukkan bahwa

masih banyak saudara kita di Provinsi Banten, yang hidup

dibawah garis kemiskinan dan perlu dicarikan solusi pe­

ngentasan kemiskinan tersebut.

Pemerintah Provinsi Banten banyak berupaya dan

meluncurkan program pengentasan kemiskinan dan pe­

ngangguran, yang masih terus dijalankan dan mungkin

Page 85: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

71

memerlukan pemikiran baru untuk pengembangannya,

serta ide yang holistik. Diharapkan dapat berkolaborasi

dengan berbagai pihak, termasuk akademisi perguruan

tinggi di Banten.

Selain program pengentasan kemiskinan dan pe­

ngangguran diperlukan pula program yang mungkin dapat

dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Banten pada umumnya. Program yang di­

tawarkan adalah Program Integrasi Pembangkit Listrik

Biogas, Pertanian organik dan Peternakan Lebah (PIP3L)

tanpa sengat untuk menghasilkan produk­produk unggu­

lan Banten.

Program ini terinspirasi dari adanya keterli batan para

akademisi di Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa (UNTIRTA) pada Program pengemba ngan Ener­

gi Baru dan Terbarukan (EBT) terutama Biogas di Dinas

Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten,

baik dalam hal kajian maupun pene rapan bioenergi kepa­

da masyarakat terutama masyarakat pondok pesantren.

Program ini juga terinspirasi dari Pengembangan Ba­

han baku Obat berbasis Lebah yang dikembangkan Tim

peneliti “Bionanomedik Engineering” yang saat ini lagi

mengembangkan Produk Nanopropolis sebagai bahan

baku Obat untuk Penyakit Tuberkulosis (TB) dari Lebah

Tanpa sengat Banten.

Tim Riset konsorsium tiga universitas (RKU) ini ter­

diri dari Eka Sari (Fakultas Teknik, Untirta) berkolaborasi

dengan A. Endang Zaenal Hasan (Biokimia, IPB) dan Radi­

Page 86: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

72

yati (Fakultas Kedokteran UNSRI) didukung PT. Nano

Herbal Indonesia (NHI) sebagai perusahaan berbasis riset

yang dapat membantu upaya komer sialisasi.

Latar Belakang

TB merupakan Indonesia masih menduduki peri­

ngkat ke 4 diantara negara­negara TB di dunia (www.

tbindonesia.or.id) dan masih banyak ditemukan kasus TB

di provinsi Banten, ditemukan sekitar 8.208 kasus pada

2011, hal ini menunjukkan TB masih perlu dicarikan solusi

pengobatannya dari bahan alam dari Banten seperti lebah

tanpa sengat.

Riset ini, diharapkan menghasilkan produk­produk

riset berupa obat–obatan yang bermanfaat, khususnya

penyakit menular seperti TB dan produk­produk ung­

gulan dari Provinsi Banten yang pada pengembangannya

dapat melibatkan seluruh masyarakat. Menjadi solusi yang

mampu mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengang­

guran, meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan ekono­

mi masyarakat Banten.

Program ini memanfaatkan kotoran ternak sebagai

bahan baku pembangkit listrik biogas, dimana unit Pem­

bangkit Listrik Biogas ini dapat menghasilkan gas yang

dapat digunakan untuk memasak oleh masyarakat, atau

dikonversi menjadi listrik untuk penerangan. Selain itu,

unit biogas ini dapat menghasilkan lumpur padat atau

sludge dan cairan yang dapat digunakan untuk pupuk.

Pupuk ini dapat digunakan untuk pengembangan bi­

Page 87: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

73

dang pertanian sehingga dapat menghasilkan produk per­

tanian unggul seperti pembibitan buah dan sayur. Pengem­

bangan bibit buah dan sayur dapat memacu pengembangan

perkebunan, misalnya perkebunan mangga, lengkeng, ja­

gung, kelapa, tangkil, bunga matahari, lada, cengkeh, sayur

mayur, dan perkebunan lainnya.

Berbagai perkebunan ini akan dimanfaatkan un­

tuk sumber makanan bagi peternakan lebah tanpa sengat

dengan memangku azas mutualisme, saling menguntung­

kan antara lebah dan pengembangan perke bunan. Lebah

sebagai polinator dapat membantu proses penyer bukan

tanaman­sehingga­produktifitas­tanaman­buah­dan­sayur­

me ningkat dan menghasilkan produk buah dan sayur ung­

gulan Banten.

Imbal baliknya, lebah akan memanfaatkan tana­

man dari perkebunan sebagai sumber makanan dari le­

bah tanpa sengat. Lebah tanpa sengat dapat memproduksi

madu dan propolis yang melimpah dan berkualitas tinggi.

Produk sarang lebah dapat menjadi bahan baku obat untuk

penyakit menular dan penyakit lainnya. Sarang lebah ini

dapat disup lai ke industri­industri farmasi yang selama ini

mendapatkan raw propolis impor yang harganya cukup

mahal.

Banyak pertanyaan, bagaimana Program Integ rasi

Pembangkit Listrik Biogas, Pertanian Organik dan Pe-

ternakan Lebah (PIPL) dapat mengentaskan kemiskinan

dan pengangguran di Provinsi Banten? Perlu dijelaskan

satu persatu langkah, sehingga dimengerti keterkaitan dan

Page 88: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

74

benang merahnya.

Pertama, Pembangkit listrik Biogas, penerapan

teknologi baru dan terbarukan untuk pembangkit listrik

biogas dapat memanfaatkan kotoran ternak masyarakat

misalnya sapi. Hal ini dapat membantu supplai gas dan

listrik masyarakat, sehingga masyakat merasakan ada nya

keuntungan lain dari beternak sapi. Selain itu, sludge dan

cairan dari biogas dapat pula menambah penghasilan jika

pupuk ini dapat dijual dan dimanfaatkan untuk pengem­

bangan produk pertanian dan perkebunan.

Keuntungan yang dirasakan masyarakat dapat

memacu tumbuhnya keinginan masyarakat meningkatkan

jumlah ternak mereka. Dan jika hal ini menjadi program

pemberdayaan masyarakat dan dapat menjadi komuni­

tas maka akan menghasilkan unit­unit usaha yang dapat

menghasilkan produk­produk, antara lain; Produk gas dan

Listrik melahirkan UKM gas rumahan dan listrik. Produk

pupuk organik (cair dan padat) melahirkan UKM pupuk

organik. Produk ternak sapi, baik bibit maupun indukan

sapi, melahirkan UKM hewan ternak. Produk Susu dan tu­

runannya (Jika bukan sapi pembesaran), melahirkan UKM

produk susu dan turunannya (permen susu, susu murni,

youghurt dan produk lainnya).

Patut disadari untuk mengedukasi masyarakat tidak­

lah mudah membalikkan telapak tangan, tetapi program

EBT dari ESDM Provinsi Banten dapat menjadi cikal bakal

terlaksananya program ini. Dengan menjadikan Pondok

Pesantren yang memiliki sapi dan diberikan Hibah Unit

Page 89: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

75

pembangkit Listrik Biogas dapat menjadi percontohan dan

pusat pelatihan untuk mengedukasi masyarakat didaerah­

nya.

Masyarakat yang terlibat dalam pelatihan dapat di­

harapkan menjadi komunitas dan membangun unit biogas

dan melahirkan UKM­UKM diatas, dan tentunya melibat­

kan masyarakat miskin baik sebagai karyawan atau mem­

bina masyarakat miskin agar semua dipacu untuk ber­

produksi sehingga terbuka lapangan kerja baru.

Peran perguruan tinggi dapat menunjang pada sisi

edukasi dan peluncuran program­program pengabdian

masyarakat. Perlu juga mengedukasi tokoh masyarakat,

para kepala desa dan para tokoh pemuda untuk mene­

rapkan program ini. Ide pendirian Banten Biogas Commu-

nity dapat dijajaki dengan pelopor pendiri para aka demisi

di Untirta yang bergerak pada bidang ini dan akan melibat­

kan seluruh masyarakat dalam pengembangannya.

Pendanaan dapat dialokasi dari pemerintah dae rah,

keterlibatan dari industri melalui pendanaan CSR maupun

pendanaan dari luar negeri yang mendanai program go

green dan pengentasan kemiskinan.

Jika program ini dijalankan, maka akan terwujud

Banten menjadi provinsi mandiri Energi di pedesaan, dan

dapat menjadi sentra peternakan sapi dan produk turun­

annya, maka hal ini dapat menjadikan Banten akan lebih

sejahtera dengan adanya sumber lapangan kerja baru

yang dapat langsung bersentuhan dan dimanfaatkan oleh

masyakat miskin. Hal ini akan menurunkan angka pe­

Page 90: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

76

ngangguran dan tentunya akan berimbas pada pening­

katan kesejahteraan masyarakat.

Jika dilihat dari sisi lingkungan, program ini sangat

ramah lingkungan, dengan adanya gas dan listrik yang da­

pat dimanfaatkan dari unit biogas, maka masyarakat tidak

lagi menebang hutan untuk keperluan bahan bakar dan

perambahan hutan untuk areal pertanian dapat dikendali­

kan sehingga kelestarian hutan dapat terjaga. Selain itu,

pembakaran gas jauh lebih ramah lingku ngan dan produksi

gas CO2 sebagai gas rumah kaca akan semakin berkurang

dan menjaga kelestarian bumi.

Kedua, Pertanian Organik, Produksi pupuk dari unit

biogas baik yang padat dan cair dapat memacu pertum­

buhan usaha pembibitan buah dan sayur. Jika suplai pem­

bibitan berjalan dengan baik, maka akan lebih mudah men­

dorong pertumbuhan di bidang pertanian dan perkebunan

maupun menunjang pertanian atau perkebunan yang saat

ini sudah ada seperti jagung, aren, padi dan lain­lain.

Produksi pupuk di sekitar area pertanian dan perke­

bunan akan menyebabkan harga pupuk akan lebih murah,

karena tidak memerlukan biaya pengangkutan serta dapat

mengurangi pemakaian pupuk kimia sehingga efek pence­

maran dapat dikurangi, hasil panen masyarakat jadi lebih

sehat.

Program pemerintah yang dapat diluncurkan dari

misalnya program 1000 desa mandiri buah. Program ini

dapat melahirkan desa­desa di Banten dapat menjadi Desa

Penghasil Buah Unggulan dan Produk Turunannya. Pelak­

Page 91: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

77

sanaan program dimulai dengan diadakan pemetaan dan

kesepakatan bahwa setiap desa punya ke khasan mem­

produksi buah.

Sebagai contoh, satu desa sudah menentukan desa­

nya menjadi icon buah mangga, maka seluruh masyarakat

didesa itu dikerahkan untuk menanam mangga, dikenal

sebagai Desa Penghasil Mangga.

Pembibitan mangga dengan kualitas unggulan dipacu

dan dikembangkan, sampai pada produk­produk turunan

mangga seperti keripik, sirup, jus, asinan dan lain lainnya.

Hal ini juga berlaku untuk buah lengkeng, jambu, nangka,

sirsak, lada, cengkeh, bunga matahari, kentang, jagung,

singkong, manggis dan buah­buahan dan sayuran lainnya.

Kehadiran lebah tanpa sengat dapat disandingkan

dengan­perkebunan­buah,­akan­memacu­produktifitas­ha­

sil panen dan meningkatkan jumlah produksi dari setiap

buah yang dikembangkan (Ramadhani, 2015). Program

seperti ini sudah diterapkan di provinsi lain, dan telah

menunjukkan keberhasilan seperti di Boyolali, Wonogiri

dan daerah lain.

Jika hal ini menjadi program pemberdayaan

masyarakat dan dapat menjadi komunitas maka akan

menghasilkan unit­unit usaha yang dapat menghasilkan

produk­produk seperti, produk buah dan Sayur mela­

hirkan koperasi di pedesaan untuk pemasaran buah dan

sayur. Produk pembibitan buah dan sayur melahirkan ko­

perasi untuk pemasaran bibit. Produk turunan buah mela­

hirkan UKM kripik, sirup, jus dan lainnya. Hal ini tentu

Page 92: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

78

kembali memberikan peluang usahabaru dan penciptaan

lapangan kerja yang dapat diakses masyarakat miskin serta

memacu pengembangan desa dengan segala potensi yang

dimilikinya.

Untirta saat ini memiliki bidang utama pengemba­

ngan Keamanan Pangan (Food Security), hasil penelitian

dari teknologi baru dari aktivitas para akademisi dapat

diterapkan pada produk buah dan produk pangan lainnya

baik dari proses produksi buah dengan teknologi perta­

nian, maupun menunjang peningkatan kualitas maupun

perluasan pemasaran. Diharapkan peran serta perguruan

tinggi akan dihasilkan produk­produk buah dan sayur ung­

gulan serta produk­produk pangan berkualitas baik dan

sehat sehingga tidak hanya memenuhi pasar lokal, tetapi

juga ekspor.

Ketiga, Peternakan Lebah Tanpa sengat, Lebah tanpa

sengat berbeda dengan lebah bersengat atau lebah madu.

Jenis lebah ini tidak memiliki sengat dan berukuran jauh

lebih kecil dari lebah biasa, karena tidak bersengat inilah

maka lebah jenis ini dapat diternak baik diperkotaan, mau­

pun dipedesaan.

Pengembangan peternakan Lebah tanpa sengat ini

dikenal dengan istilah Urban bee. Urban bee tidak me­

merlukan lahan yang luas, hanya saja perlu menyediakan

sumber makanan lebah yaitu golongan bunga, buah dan

sayuran penghasil nektar. Lebah ini menghasilkan madu

yang lebih sedikit dan berasal sedikit asam. Kelebihan dari

lebah jenis ini adalah banyak memproduksi propolis. Pro­

Page 93: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

79

polis banyak digunakan sebagai bahan anti mikroba, yang

dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan pengobatan

berbagai macam penyakit. Di Banten, lebah tanpa sengat

memiliki hampir 19 spesies (Kahono, 2017).

Penelitian di fakultas teknik untirta oleh tim riset Bi-

onanomedik Engineering mengembangkan obat berbasis

lebah Banten untuk pengobatan berbagai penyakit, yang

saat ini sedang berjalan adalah untuk penyakit TB.

Bahan baku obat TB ini berbasis lebah dengan

teknologi nanopartikel. Persiapan untuk pengembangan

produk obat­obatan berbasis riset ini perlu dipersiapkan

sebuah konsep pengembangan dari hulu ke hilir. Pengem­

bangan dari hulu berkaitan dengan penyediaan bahan

baku, se hingga secara paralel pengembangan produk obat

ini bersamaan dikembangkan konsep penyediaan bahan

baku yang diintegrasikan dengan unit biogas dan pertani­

an organik, jika pengembangan di hilir lebih lambat maka

solusi pemasaran pun telah di jalin, di mana produk sarang

lebah tanpa sengat ini da pat mensuplai industri farmasi

yang selama ini raw material diperoleh impor dari luar

negeri, sehingga pasar untuk produk peternakan lebah

Banten tetap tersedia.

Selain produk utama Nanopropolis untuk obat,

produksi madu juga dapat menjadi produk unggulan, dan

produk produk turunan untuk industri berbasis le bah su­

dah disiapkan dan jika menjadi komunitas de ngan me­

libatkan program pemberdayaan masyarakat maka dapat

dihasilkan yaitu, Produk Obat penyakit menular dikomer­

Page 94: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

80

sialisasikan oleh Industri farmasi.

Produk Koloni lebah melahirkan koperasi untuk sup­

lai koloni Lebah Banten. Produk sarang Lebah melahirkan

koperasi untuk suplai sarang lebah ke industri farmasi.

Produk Madu melahirkan koperasi untuk produk madu

unggulan Banten. Produk sabun madu anti mikroba, sham-

po anti ketombe, lotion melahirkan UKM produk sabun,

shampoo, lotion dan produk­produk kecantikan.

Selanjutnya, Produk teh atau sirup madu tanpa sengat

melahir UKM minuman sehat berbasis lebah. Produk per­

men anti caries gigi, vitamin anak dan supplemen melahir­

kan UKM tanpa sengat bee candy, vitamin, bee pollen dan

produk supplemen berbasis lebah tanpa sengat. Produk

Pengawet makanan dan pangan alami melahirkan UKM

produk pengawet pangan. Serta produk­produk turunan

lainnya.

UKM yang dapat dikembangkan dari industri berba­

sis riset ini semuanya akan melibatkan masyarakat untuk

memproduksinya sehingga akan membuka lapa ngan kerja

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keterlibat­

an pemerintah daerah melalui kebijakan dapat menun­

jang program komersialisasi produk dengan cara diinteg­

rasikan dengan pengembangan wisata Banten, dimana

produk­produk ini dapat menjadi produk unggulan Ban­

ten dan menjadi oleh­oleh khas Banten, dan gerai untuk

pemasaran dapat disediakan diberbagai tempat wisata,

hotel maupun menjadi cinderamata yang akan dipopuler­

kan oleh pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat

Page 95: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

81

Banten umumnya.

Program pemberdayaan masyarakat harus dikem­

bangkan, sehingga memacu pertumbuhan peternak lebah

yang saat ini hanya bertindak sebagai pemburu dan men­

jual koloninya, sentra­sentra peternak lebah dikembang­

kan, dan edukasi perlu dilakukan.

Perguruan tinggi dapat mengembangkan pela tihan

peternakan lebah di pesantren­pesantren yang telah

memiliki unit biogas maupun lokasi­lokasi pilot project

yang dibangun lebih dulu. Alokasi pendanaan dari peme­

rintah daerah dan peran serta industri melalui pendanaan

CSR dapat mempercepat perkembangan dan terwujudnya

konsep ini.

Pelaksanaan Program Konsep Integrasi Pembang­

kit Biogas, Pertanian Organik dan Peternakan Lebah atau

PIP3L ini dapat dikembangkan dan menjadi program

solusi untuk pengentasan kemiskinan, membuka lapangan

kerja untuk mengurangi pengangguran dan meningkatan

kesejahteraan masyarakat di Provinsi Banten, walaupun

masih menemui kendala, tetapi kebersamaan seluruh ele­

men masyarakat diharapkan program ini dapat menjadi

program andalan.

PIP3L ini sudah direncanakan pembangunan Pilot

Project di Sebuah Panti Asuhan dan Pondok Pesantren di

Kramat Watu dan di Kebun Fakultas Pertanian Untirta,

hanya saja saat ini masih dilakukan secara mandiri oleh

Tim riset RKU sehingga masih lambat prosesnya, seda­

ngkan unit biogas yang digarap oleh ESDM Provinsi Ban­

Page 96: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

82

ten masih berjalan sampai dengan akhir desember 2017,

lokasi nya di beberapa pondok pesantren di Kabupaten

Pandeglang yang merupakan hasil kajian Tim Fakultas

Teknik.

Pada Program kajian ini diambil sampel ada enam

pesantren yang disurvei tetapi hanya ada dua pesan tren

yang dibangun oleh ESDM Provinsi Banten, karena empat

pesantrennya belum memiliki akta sebagai Lembaga Ber­

badan Hukum. Pada konteks ini diharapkan ada program

pemerintah daerah yang dapat membantu pesantren di

Banten untuk mengurus Akta sebagai lembaga berbadan

hukum, sehingga pesantren­pesantren yang minim penda­

naan dapat memenuhi persyaratan, mendapatkan hibah

unit biogas dari ESDM yang diinisiasi ESDM provinsi Ban­

ten.

Proyek percontohan PIP3L diharapkan dapat diba­

ngun di sekitar Serang atau Cilegon yang dapat menjadi

Pusat pelatihan untuk pengembangannya. Pemba ngunan

untuk proyek percontohan ini masih diusahakan penda­

naan dari berbagai pihak yang mungkin berminat untuk

mengembangkannya baik dari perguruan Tinggi, Pemerin­

tah Daerah maupun Industri.

Mari bergandengan tangan untuk kemajuan Ban­

ten mewujudkan Banten Lebih Maju, Bermarbat dan Ber­

akhlakul Qarimah.[]

Page 97: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

83

Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan

Limbah Sagu Aren

Egi Djanuiswati

Pertanian merupakan salah satu sektor yang mem­

punyai peranan penting dan strategis dalam pem­

bangunan ketahanan pangan di Provinsi Banten. Peranan­

nya sangat penting antara lain dalam penyediaan lapangan

kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat, pe­

nyediaan bahan baku berbagai industri. Namun dalam

prakteknya, untuk perolehan nilai tambah dan daya saing

serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara

berkelanjutan masih dijumpai banyak hambatan.

Permasalahan yang sering dijumpai dalam pemba­

ngunan pertanian adalah kepemilikan lahan yang sempit

akibat alih fungsi lahan pertanian, penggunaan pupuk

kimiawi yang berlebihan sehingga merusak struktur ta­

nah, sulitnya akses dan ketersediaan pembiayaan perta­

nian dengan suku bunga rendah bagi petani, kurangnya

Page 98: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

84

penyuluh sebagai tenaga pendampingan petani.

Selain itu di wilayah pertanian masih dijumpai ma­

syarakat miskin, banyak pengangguran, dan rawan pangan

akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan pa ngan. Ting­

ginya alih fungsi lahan telah berimbas pada berkurang­

nya luas lahan pertanian yang ada. Begitu pula banyaknya

limbah hasil pengolahan produk pertanian yang belum

dimanfaatkan, dapat mengganggu pelestarian lingkungan

yang membuat keprihatinan kita bersama.

Kondisi ini perlu di antisipasi, bagaimana mening­

katkan usaha pertanian dengan komoditas bernilai tinggi,

di wilayah pertanian lahan sempit dan sekaligus peman­

faatan limbah hasil olahan produk pertanian. Salah satu

jawabannya adalah melakukan Pengembangan Usaha Ja­

mur. Usaha agribisnis jamur dinilai menjadi solusi efektif

selain ikut memecahkan persoalan tersebut di atas, seka­

ligus dapat mengentaskan kemiskinan dan memberikan

peluang pekerjaan dengan memberdayakan masyarakat

berpenghasilan rendah yang akan berusaha di bidang per­

tanian dengan modal kecil dan penggunaan lahan sempit.

Komoditas Jamur memiliki keunggulan komparatif

dibandingkan komoditas pertanian lainnya seperti antara

lain : (1) Tidak diperlukan lahan yang luas seperti kebu­

tuhan lahan pada budidaya tanaman lainnya yang dapat

menjadi kendala dan membatasi pengembangan usaha

pertanian, sehingga budidaya jamur merupakan solusi

bagi petani yang memiliki luas lahan terbatas; (2) Bahan

baku utama budidaya jamur berasal dari limbah pertani­

Page 99: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

85

an, perkebunan dan kehutanan yang ketersedia annya ber­

limpah; (3) Budidaya jamur merupakan usaha pertanian

yang berwawasan lingkungan dan limbah budidaya jamur

masih dapat memberkan nilai tambah jika diolah menjadi

campuran pupuk organik atau media tanam tumbuhan.

Selanjutnya, (4) Produk jamur memiliki keunggulan

lebih dari produk sayuran lain karena kandungan gizinya

yang tinggi dan harga relatif murah sehingga sangat poten­

sial untuk memperbaiki gizi masyarakat, bahkan beberapa

jenis jamur konsumsi ada yang berkhasiat obat sehingga

jamur merupakan makanan sehat yang berkhasiat obat.

Dengan kadungan gizi yang kompleks seperti ini, potensi

untuk mengarah ke bahan pangan masa depan tentunya

juga tinggi; (5) Budidaya jamur dapat dijadikan usaha

agribisnis yang berkesinambungan karena kegiatan pasca

panennya dapat dijadikan berbagai macam produk olahan

makanan dan obat­obatan yang mempunyai nilai tambah

yang tinggi. Jamur disamping sebagai bahan pangan yang

menyehatkan juga memiliki kemampuan sebagai obat.

Kemudian,­ (6)­ Indonesia­yang­memiliki­ekogeografi­

dan mikroklimat tersendiri sebagai daerah tropika de­

ngan kelembaban udara yang tinggi serta tidak memiliki 4

musim merupakan tempat budidaya yang ideal untuk ber­

bagai jenis jamur, dan jamur yang memerlukan suhu yang

relatif tinggi pada dataran rendah dan jamur­jamur yang

memerlukan suhu yang relatif rendah pada daerah dataran

tinggi serta dapat berproduksi sepanjang tahun.

Komoditas Jamur bahkan memiliki keunggulan

Page 100: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

86

kompetitif yakni antara lain: (1) Jamur merupakan pasar

lokal yang sangat potensial. Diperlukan sosiali sasi pada

masyarakat untuk mengkonsumsi jamur sebagai makanan

sehat yang berkhasiat obat; (2) Kemajuan ilmu pengeta­

huan dan teknologi khususnya dalam budidaya jamur

konsumsi terus dapat dikembangkan sehingga mendorong

kemajuan dalam produksi dan kualitas jamur yang dihasil­

kan sehingga dapat bersaing pasar intemasional.

Selanjutnya, (3) Sumber daya bahan baku yang ber­

limpah dan sumberdaya manusia yang cukup ba nyak da­

pat mendorong masyarakat di pedesaan untuk berproduk­

si dan meningkatkan produktivitasnya se hingga dapat

bersaing dalam harga dan kualitas baik untuk pasar lokal

maupun pasar intemasional. Budidaya jamur termasuk

kegiatan yang padat karya sehingga dapat menumbuh­

kan lapangan kerja; (4) Budidaya jamur prinsipnya adalah

“memindahkan” proses dekomposisi materi organik oleh

mikroorganisme (jamur) di alam ke ruang yang “sederhana

dan terkendali” yang dilandasi tujuan ekonomi. Teknologi

untuk budidaya dapat dilakukan melalui cara yang paling

sederhana sampai pada penerapan teknologi yang kom­

pleks dan mahal.

Kemudian, (5) Budidaya jamur dalam perspektif

ekologi­ekonomi adalah salah satu proses siklus materi di

ekosistem yang berdampak ekonomi; (6) Budidaya jamur

memanfaatkan limbah industri perkebunan, peternakan,

kehutanan, pertanian sebagai “media proses” sehingga lim­

bah tersebut mempunyai nilai ekonomis yang cukup besar

Page 101: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

87

bagi pendapatan masyarakat; (7) Ke giatan budidaya jamur

kini telah menjadi kegiatan industri tersendiri dalam skala

usaha yang beragam.

Saat ini lebih dari 15 jenis jamur telah dibudidayakan

di selunih dunia, terbanyak di China daratan dan Jepang.

Di Indonesia, ada beberapa jenis jamur yang telah dikenal

umum dan dibudidayakan antara lain jamur merang (Vol-

variella volvacea), jamur kancing (Agaricus bisporus),

jamur tiram (Pleuarotus ostreatus), jamur kuping (Auric-

ularia politricha), dan jamur Shiitake (Lentinus edodes).

Kini sudah ada beberapa petani/perusahaan yang membu­

didayakan jenis jamur lainnya sperti inokitake atau taoge

(Flamulina velutives), maitake (Grifola fronuosa), dan ja­

mur Ling zhi (Ganoderma lucidum).

Jamur merang (Volvariella volvaceae) ini tergolong

primadona yang mendominasi 55%­60% dari total produk­

si jamur nasional. Agribisnis jamur merang ini peluang

pasarnya di daerah Banten masih terbuka dan harganya

lebih mahal dibandingkan jamur sejenis lainnya. Mudah

diusahakan petani, karena lebih mudah dibudidayakan

dan siklus hidupnya pendek, hanya satu bulan serta harga

jualnya paling stabil bahkan cende rung meningkat. Dari

tahun ke tahun produksi dapat meningkat selaras de ngan

peningkatan konsumen jamur. Oleh karena itu sudah

waktu nya komoditi jamur ini dapat diangkat untuk men­

jadi komoditas unggulan.

Jamur dapat meningkatkan daya tahan tubuh manu­

sia, mendukung pangan dan kesehatan manusia dan secara

Page 102: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

88

ekonomi dapat meningkatkan penghasilan para petani da­

lam pengentasan kemiskinan. Namun demikian beberapa

permasalahan yang mencakup hampir mencakup seluruh

aspek tahapan pembudidayaan masih harus dihadapi oleh

para pembudidaya baik yang sudah lama maupun pemula,

yakni pada aspek penyediaan bibit, teknologi budidaya,

manajemen budidaya, sampai pada pasca panen, pema­

saran dan akses ter hadap dana sampai dengan masuknya

komoditi jamur dari negara tetangga.

Menentukan arah strategi penerapan teknologi untuk

pengembangan jamur pangan dengan teknologi budidaya

jamur telah banyak dikenal masyarakat yang memproduk­

si jamur secara tradisional. Namun inovasi teknologi sa­

ngat diperlukan untuk memperoleh kuantitas dan kualitas

produksi yang maksimal sehingga industri jamur memiliki

daya saing tinggi dalam kompetisi di pasar domestik mau­

pun global.

Dari pengalaman praktisi pengembangan jamur me­

rang di Provinsi Banten, diperoleh pendekatan pengemba­

ngan yakni dilaksanakan dengan pendekatan Kesejahtera­

an Petani dengan Bioteknologi Konvensional dan Ekologi,

yaitu: Memakai pendekatan kesejahtera an petani dengan

bioteknologi konvesional dan ekologi. Konsep ini lahir dari

kepedulian kepada petani miskin dan lingkungan hidup.

Menghasilkan kesejahteraan petani dengan produk jamur

pangan dan pupuk organik serta produk­produk pertanian

organik.

Selanjutnya; Hasil produk pertanian protein dan kar­

Page 103: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

89

bohidrat berupa jamur pangan bisa dinikmati petani hanya

dalam waktu 10 hari dan menghasilkan sisa media tanam

berupa pupuk organik mycelium untuk pertanian organik.

Hasil akhir yang timbul petani sejahtera lebih dulu, ke­

mudian menghasilkan produk­produk pertanian organik

yang sehat untuk tanaman, manusia dan ramah lingku­

ngan. Kekuatan konsep ini jamur (fungi), microba dan ke­

sejahteraan petani terlebih dulu. Produk­produk pertanian

organik­yang­bisa­efisien­waktu­modal­tenaga­dan­lahan.­

Hal inilah yang mendorong minat untuk meman­

faatkan limbah sagu dengan usaha jamur merang sebagai

salah satu alternatif bahan pangan yang baik untuk ke­

sehatan, sekaligus sebagai upaya untuk mewujudkan ke­

tahanan pangan. Serta lebih lanjut dapat mengentaskan

kemiskinan dan memberikan peluang pekerjaan dengan

memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah yang

akan berusaha di bidang pertanian dengan modal kecil

dan penggunaan lahan sempit. Artinya, budidaya jamur

merang dapat diusahakan sebagai Pilihan Berwirausaha di

Provinsi Banten.

Pengembangan Usaha Agribisnis

Jamur Merang

Pengembangan usaha jamur merang dengan media

tanam limbah sagu merupakan kegiatan usaha yang : (1)

Memotivasi untuk menjadikan petani lebih krea tif, ino­

vatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan teknologi

spesifikasi­lokasi­dan­memanfaatkan­sumberdaya­lokal­un­

Page 104: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

90

tuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi;

(2) Mengimplementasikan sistem pertanian berkelanjutan

yang­efisien,­berbasis­iptek­dan­sumberdaya­lokal­(Sistem­

Inovasi Daerah) yang berwawasan lingkungan. Misalnya

mengelola limbah pabrik sagu yang selama ini mencemari

sungai dan lingku ngan hidup sekitar pabrik; (3) Menso­

sialisasikan sekaligus mendalami praktek pembudidayaan

Jamur Merang media tumbuh limbah sagu dan mengin­

formasikan kepada seluruh stakeholder sebagai salah satu

materi pertimbangan untuk melaksanakan pilihan ber­

wirausaha/bisnis.

Kemudian; (4) Menjadi pembelajaran bagi berba­

gai pihak yang berkaitan dengan kepedulian akan bidang

hortikultura, perkebunan, kehutanan dan lingkungan se­

bagai salah satu pilar ekonomi dan mampu meningkatkan

ke sejahteraan masyarakat (petani); (5) Menambah wira­

usaha baru di bidang pertanian; (6) Membangun sinergi­

tas dan semangat kebersamaan antar pemerintah daerah,

instansi terkait dengan pelaku usaha.

Adanya limbah hasil pengolahan produk pertani­

an yang mencemari lingkungan menjadikan persoalan

tersendiri di Provinsi Banten. Salah satu industri yang

menghasilkan limbah adalah pabrik tepung sagu yang jenis

limbahnya adalah limbah organik. Limbah sagu jika tidak

dikelola dengan baik sebelum dibuang akan mengakibat­

kan gangguan kesehatan seperti timbulnya penyakit gatal­

gatal, badan air menjadi keruh dan berbau, membunuh

kehidupan biota­biota yang ada di air serta merusak kein­

Page 105: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

91

dahan karena bau busuk dan pemandangan yang tidak

sedap dipandang mata. Kondisi ini perlu di antisipasi, ba­

gaimana meningkatkan usaha pertanian dengan komodi­

tas bernilai tinggi, di wilayah pertanian lahan sempit dan

sekaligus pemanfaatan limbah hasil olahan produk perta­

nian untuk pengem ba ng an pertanian berkelanjutan (zero

waste). Selanjutnya bekas media tanam jamur merang da­

pat digunakan sebagai pupuk organik bahkan sebagai pa­

kan ternak.

Jamur Merang (Volvariella volvacea), Button Mush­

room, merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang

banyak digemari konsumen. Selain memberikan sensasi

rasa yang nikmat, jamur merang juga memiliki banyak

manfaat bagi para penggemarnya. Di dalam tubuh jamur

merang yang bulat dan berwarna putih kecokelatan terse­

but, sedikitnya terdapat kan dungan protein sekitar 3,2

gram dalam setiap 100 gram jamur segar. Selain itu, jamur

merang juga memiliki kan dungan kalsium dan fosfor cu­

kup tinggi, yaitu 51 mg dan 223 mg, serta mengandung 105

kj kalori de ngan kandungan lemak rendah 0,9 gram. Hal

inilah yang mendorong masyarakat mulai berminat untuk

memanfaatkan jamur merang sebagai salah satu alternatif

bahan pangan yang baik untuk kesehatan.

Media tanam jamur merang selain pada sekam padi,

jamur ini juga bisa tumbuh di media atau sisa­sisa tana­

man yang memiliki sumber selulosa, seperti limbah pabrik

kertas, limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa

sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala.

Page 106: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

92

Pengembangan jamur merang melalui peman faatan

limbah ampas sagu sebagai media tanam, memberikan

jawaban untuk memanfaatkan limbah melalui pengem­

bangan pertanian berkelanjutan (zero waiste), karena be­

kas media tanam ampas sagu dapat dimanfaatkan sebagai

pupuk maupun pakan ternak.

Proses inkubasi bibit jamur merang bisa dilakukan di

rumah kumbung jamur. Idealnya tingkat suhu yang dibu­

tuhkan antara 32­35 ºC, Derajat keasaman (pH) yang co­

cok untuk jamur merang adalah 6,8­7 dengan kelem baban

65%. Jamur ini tidak tahan terhadap cahaya matahari lang­

sung, tetapi tetap membutuhkannya dalam bentuk pancar­

an tidak langsung, kalau sinar matahari dan cuaca kurang

baik dapat dilakukan dengan bantuan cahaya lampu TL

sebesar 60 watt. Disamping itu untuk mempercepat per­

tumbuhan misellium, kumbung jamur harus tetap ditutup

selama 3­4 hari. Dan setelah 4­8 hari biasanya misellium

akan tumbuh membentuk primordia jamur, hingga pada

akhirnya bisa dipanen setelah 8­12 hari.

Waktu panen jamur merang yang paling tepat adalah

saat kuncupnya belum mekar. Bila jamur dipanen ketika

kuncup telah mekar, maka nilai ekonomisnya akan turun

dan kurang diminati pasar.

Manfaat dan Kandungan Jamur Merang

Bagi Kesehatan

Jamur merang saat ini menjadi salah satu jenis tana­

man yang digemari untuk di konsumsi di Indonesia baik

Page 107: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

93

menjadi olahan rumah tangga seperti bakso, sup sampai

olahan industri seperti kripik. Kebutuhan permintaan Ja­

mur Merang untuk Pasar di Serang, Tangerang dan Jakarta

masih sangat terbuka.

Budidaya yang tergolong sangat mudah mendukung

semakin diminatinya tanaman berbentuk bulat yang satu

ini. Jika melihat kandungan zatnya maka potensi sebagai

tanaman obat tergolong tinggi. Saat ini pe ngobatan tradi­

sional memang kian diminati masyarakat. Selain harganya

relatif murah, terhindarnya dari kan dungan kimia menjadi

salah satu alasan mengapa lebih menyukai pengobatan

dari alam.

Kandungan Gizi Jamur Merang

Dari hasil penelitian, diketahui jamur merang memi­

liki kandungan gizi yang tinggi. Protein yang terkandung

sebanyak 5.94 %, sedangkan kandungan karbo hidrat se­

tinggi 50,59 %, lemak 0,17 %, abu 1,14 %, dan mengandung

serat 1,56 %. Selain itu juga kaya akan vitamin dan mine­

ral. Per 100 gram tanaman segar me ngandung sebanyak

1,9 mg besi, 17 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B­1, 0,75 mg vi­

tamin B­2, dan 12,40 mg vitamin C. Kandungan dari asam

folat juga tergolong cukup tinggi, kalium dan tembaga.

Dengan kadungan gizi yang kompleks seperti ini, potensi

untuk mengarah ke bahan pangan masa depan tentunya

juga tinggi.

Page 108: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

94

Khasiat jamur merang untuk Penyakit

Usia Tua

Penyakit­penyakit tua seperti hipertensi, diabetes,

tingginya kadar kolesterol, serta kanker kiranya bisa diata­

si dengan memanfaatkan jamur merang. Tanaman ini bisa

membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi

resiko terjadinya stroke karena kandungan kalium serta

tembaga.

Tembaga diketahui memiliki sifat komponen pelin­

dung jantung. Selain kaya akan mineral, kandu ngan dari

antioksidan bermanfaat melawan radikal bebas. Kandu­

ngan selenium, riboflamin, dan niacin bermanfaat untuk

melawan radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh kita.

Kerja optimal dari selenium jika dikombinasikan de­

ngan mengonsumsi vitamin E. Penyakit menakutkan lain

yang dapat dikurangi resikonya adalah kanker prostat.

Berdasarkan penelitian kandungan selenium tadi mampu

mengurangi resiko kejadian kanker prostat.

Page 109: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

95

Khasiat jamur merang untuk Jamur

Merang Membantu Diet

Bagi para wanita­wanita pasti akan tergiur dengan

manfaat satu ini. Mereka tidak perlu malu­malu lagi untuk

mengonsumsi menu favorit mereka. Tanaman ini diketahui

dapat dipakai untuk menurunkan berat badan. Alasannya

karena kandungan air yang tinggi sekitar 80 hingga 90 %.

Selain itu kandungan kalorinya tergolong sangat tendah,

sedikit sodium serta kandungan lemak yang rendah pula.

Satu hal yang menjadikan tanaman ini bagian dari

diet sehat adalah serat yang dimiliki. Jadi jangan pernah

merasa diet makanan sehat adalah sesuatu yang melelah­

kan atau merepotkan, karena dengan jamur merang kita

mampu melakukannya tanpa harus menghindari makanan

lezat.

Strategi Pemasaran

Untuk memasarkan produk jamur merang tidaklah

sulit, Anda bisa menawarkan hasil panen jamur dalam

keadaan segar. Mulai dari pemasaran di pasar tradisi­

onal sampai di supermarket­supermarket besar. Biasanya

di pasar tradisional jamur merang dijual dengan kisaran

harga Rp 10.000,00–Rp 22.000,00/kg, seda ngkan untuk

pemasaran di supermarket biasanya jamur merang dijual

dengan menggunakan kemasan cup yang dilengkapi tam­

bahan air untuk menjaga kualitas jamur agar tetap segar.

Kunci keberhasilan pengembangan jamur me rang

adalah (a) adanya SDM yang terampil dan berdaya guna;

Page 110: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

96

(b) Sanitasi dan kebersihan lingkungan dimana lokasi pe­

nanaman berada; (c) Kualitas bibit jamur yang baik dan

unggul ; (d) Pengatur suhu, kelembaban dan intensitas si­

nar (otoinisiatit) ; (d) Pemupukan sesuai dengan anjuran

dan (e) Pasteurisasi .

Penutup

Demikian dapat dikatakan bahwa jamur dapat me­

ningkatkan daya tahan tubuh manusia, mendukung pa­

ngan dan kesehatan manusia dan secara ekonomi dapat

me ningkatkan penghasilan para petani dalam pe ngentasan

kemiskinan.

Namun demikian beberapa permasalahan yang men­

cakup hampir mencakup seluruh aspek tahapan pembudi­

dayaan masih harus dihadapi oleh para pembudidaya baik

yang sudah lama maupun pemula, yakni pada aspek pe­

nyediaan bibit, teknologi budidaya, manajemen budidaya,

sampai pada pasca panen, pemasaran dan akses terhadap

dana sampai dengan masuknya komoditi jamur dari nega­

ra tetangga. []

Page 111: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

97

Menanti Nyi Mas Gamparan “Zaman Now” di Banten

Dodi Nandika

Setiap tanggal 22 Desember 2017, bangsa In­

donesia memperingati Hari Ibu. Pada hari itu

masyarakat di berbagai pelosok nusantara mengenang

kembali kontribusi besar dari kaum ibu, kaum perempuan,

bukan hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam perjua­

ngan membangun bangsa. Kenangkan saja mi salnya, R.A.

Dewi Sartika, Cut Nyak Dien, Cut Mutia, Christina Mar­

tha Tiahahu, Malahayati, R.A Kartini, dan seabrek tokoh

perempuan lainnya. Kita bersyukur, ternyata tokoh­tokoh

perempuan pejuang bangsa tersebut muncul hampir dari

seluruh wilayah di Indonesia.

Di Banten, kita mengenal Nyi Mas Gamparan, se­

orang tokoh perempuan pada masa penjajahan Hindia

Belanda yang berani melawan penjajah walaupun ia hanya

Page 112: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

98

seorang perempuan sederhana yang biasa memakai “gam­

paran” (semacam sandal yang terbuat dari kayu). Walau­

pun ia seorang perempuan desa, tidak mengenyam pen­

didikan tinggi, tapi ia handal memimpin dan menggerakan

masyarakat di Cikande, Kabupaten Serang untuk bangkit

melawan penjajah. Ia peduli akan “kemerdekaan” bang­

sanya.

Ia adalah penggerak “Perang Cikande” yang terjadi

pada tahun 1829 hingga 1830. Perang tersebut terjadi lan­

taran Nyi Mas Gamparan yang memimpin 30 pendekar

wanita menolak Cultuurstelsel yang di terapkan Belanda ke­

pada penduduk pribumi. Nyi Mas Gamparan dan pu luhan

prajurit wanitanya menggunakan taktik perang geriliya

untuk menghadapi pasukan Belanda. Rangkaian perang di

Cikande, Rangkasbitung, Serang hingga ke Pandeglang tak

terelakan. Korban dari kedua belah pihak pun berjatuhan.

Ketika itu pasukan Nyi Mas Gamparan memiliki markas

tersembunyi di wilayah yang kini disebut Balaraja. Bagi

orang Banten, Nyi Mas Gamparan dikenal sebagai seorang

pemberani, sekaligus pemimpin transformatif.

Kini menjelang Hari Ibu 2017, masyarakat Banten

juga menanti kiprah para “Nyi Mas Gamparan” masa kini,

atau “Zaman Now”. Jiwa kepeloporan dan sema ngat un­

tuk maju dari kaum perempuan Banten sangat diperlukan,

mengapa? Karena jumlah kaum perempuan di Provinsi

Banten yang lebih dari 51% dari total penduduk meru­

pakan potensi pembangunan yang besar. Bayangkan jika

penduduk perempuan tersebut sehat, cerdas dan terampi,

Page 113: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

99

berkiprah positif di keluarga dan di masyarakat, jelas itu

merupakan kekuatan besar dalam pembangunan Banten.

Bayangkan jika kaum ibu Banten cerdas dan terampil

mendidik anak­anaknya—generasi penerus di Banten—

termasuk menumbuh kembangkan karakter unggul dalam

diri generasi muda Banten. Membangun nilai­nilai luhur

kemanusiaan dalam jiwa putra­putri Banten. Insya Allah

masa depan Banten akan menjadi lebih baik.

Bayangkan saja jika mereka berkontribusi positif

dalam berbagai aspek pembangunan Banten, jelas sa ngat

besar maslahatnya bagi Banten. Mereka bukan saja “pen­

didik pertama” bagi generasi baru masyarakat Banten,

tetapi juga berpotensi besar sebagai dinamisator sosial dan

perekonomian Banten.

Memang saat ini kaum perempuan Banten telah ba­

nyak yang berpendidikan tinggi yang bekerja di pelbagai

bidang, menjadi penunjang kehidupan keluarga, bahkan

menjadi tokoh masyarakat, termasuk kepala daerah. Li­

hatlah Airin Racmi Diyany (Walikota Tangerang Selatan),

Ratu Tatu Chasanah (Bupati Serang), Irna Narulita (Bu­

pati Pandeglang), Iti Octavia Jayabaya (Bupati Lebak), dan

tokoh­tokoh perempuan Banten lainnya.

Setidaknya keempat tokoh perempuan Banten terse­

but saat ini memegang teraju pemerintahan di Banten.

Kinerja mereka dalam membangun Banten tentu sangat

diharapkan. Saatnya mereka merajut legacy dalam masa

pengabdiannya, demi masa depan Banten yang lebih baik.

Kiprah mereka dalam merespon tantangan pembangunan

Page 114: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

100

Provinsi Banten sangat dinantikan. Kiprah mereka dalam

mentransformasi Provinsi Banten menjadi provinsi terke­

muka dan membanggakan sangat dinantikan, mengapa?

Karena walaupun banyak aspek Provinsi Banten telah

mengalami kemajuan, namun tantangan pembangunan di

Banten masih sangat besar.

Kiprah kaum perempuan, bersama seluruh masyarakat

Banten masih sangat dinantikan demi meni ngkatkan ke­

sejahteraan dan daya saing Provinasi Banten, termasuk

dalam indeks Pembangunan Manuisa (IPM), pencegahan

stunting, dan peningkatan indeks ketahanan pangan.

Kaum Perempuan dan IPM

Walaupun IPM Provinsi Banten trus beranjak naik

dalam beberapa tahun terakhir ini, bahkan menjadi 70, 56

pada tahun 2016 namun kesenjangan IPM antar kabupa­

ten/kota di Provinsi Banten sangat tinggi (62,78 di Kabu­

paten Lebak misalnya dan 80,11 di Kota Tangerang Sela­

tan). Dalam kaitan ini relatif rendahnya tingkat pendidikan

kaum perempuan Banten diyakini menjadi kendala dalam

peningkatan IPM Banten.

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebu­

dayaan, rata­rata lama studi perempuan Banten hanya 7,2

tahun, sedangkan kaum laki­lakinya telah mencapai 8,9

tahun. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerin tah

Provinsi Banten dan seluruh masyarakat Banten terutama

kaum perempuannya. Sementara itu angka kematian ibu

(AKI) saat melahirkan di Provinsi Banten masih sangat

Page 115: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

101

tinggi (308 per 100.000 kelahir an).

Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan serta

peningkatan budaya hidup sehat di kalangan kaum ibu

tampaknya masih sangat masih perlu ditingkatkan, ter­

utama di kantong­kantong kemiskinan. Akses kaum ibu ke

sarana pelayanan kesehatan di beberapa desa masih mem­

perihatinkan dan perlu ditingkatkan. Belum lagi tingginya

angka tingkat perceraian yang tidak menguntungkan bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten.

Menurut data Pengadilan Agama Negeri Provinsi Ban­

ten, pada tahun 2014 jumlah gugat cerai di Provinsi Ban­

ten mencapai 8000 kasus. Dan angka ini cenderung terus

meningkat dan mengancam solidaritas keluarga bahagia.

Itu semua menjadi tantangan pembangunan yang sangat

serius di Provinsi Banten. Itu semua dapat menjadi batu

sandungan­bagi­terwujudnya­bonus­demografi­di­Provinsi­

Banten.

Jelas diperlukan program­program terobosan ter­

masuk pendirian Posyandu plus di kantong­kantong

kemiskinan di Provinsi Banten. Posyandu inilah yang di­

harapkan tidak sekadar melayani kesehatan ibu dan anak

tetapi juga memberikan pendidikan keterampilan bagi

kaum ibu dan generasi putus sekolah. Posyandu plus ini

diharapkan menjadi bagian dari community college yang

perlu dibangun di beberapa wilayah yang tingkat pengang­

gurannya tinggi di Banten. Peran Nyi Mas Gamparan “Ja­

man Now” sangat dinantikan untuk menantikan Posyandu

Plus dan community college tersebut.

Page 116: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

102

Kaum Perempuan dan Stunting

Provinsi Banten dikenal sebagai salah satu provinsi

dengan tingkat stunting (anak kerdil) yang tinggi

(prosentase anak sangat pendek mencapai 7,7 %, sedang­

kan anak pendek 15,5%). Kerdil pada anak mencerminkan

kondisi gagal tumbuh pada anak bawah lima tahun (bali­

ta) akibat kekurangan gizi kronis, se hingga anak menjadi

pendek untuk usianya. Kekura ngan gizi kronis terjadi sejak

bayi dakam kandungan hingga usia dua tahun.

Tingginya stunting jelas­jelas sangat mengancan daya

saing masyarakat Banten 15 sampai 20 tahun mendatang.

Anak stunting hampir pasti tidak bisa mema suki pasar

kerja kompetetif. Mereka akan menjadi kurang produktif.

Mereka akan menjadi beban masyarakat dan negara. Oleh

karena itu peningkatan gizi dan kese hatan kaum perem­

puan Banten merupakan keniscayaan. Pencegahan stunt-

ing bisa dilakukan mulai dari seorang anak dalam kan­

dungan, dengan memberikan asupan gizi yang cukup bagi

ibu hamil.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pola

hidup sehat, dan itu bukan hanya soal kesadaran ibu me­

ngandung, juga peran pemerintah diperlukan. Pemerintah

Provinsi Banten, harus memberikan perhatian khusus. Su­

dah saatnya Nyi Mas Gamparan “Zaman Now” ikut berkip­

rah mengatasi masalah ini.

Page 117: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

103

Kaum Perempuan dan Indeks

Ketehanan Pangan

Indek Ketahanan Pangan Provinsi Banten berada

pada peringak 31 dari 33 Provinsi di Indonesia. Ini ber arti

tingkat ketahanan pangan Provinsi Banten sangat rendah.

Hal ini seolah­olah merupakan anomali karena indeks

ketahanan pangan merupakan indeks komposit dari tiga

aspek yaitu, ketersediaan pangan, akses atau distribusi

pangan, dan kemanfaatan atau konsumsi pangan. Aspek

yang paling lemah adalah aspek kemanfaatan atau kon­

sumsi pangan. Di sinilah peran perempuan Banten perlu

diharapkan.

Saatnya perempuan Banten memacu peningkatan

kualitas diri; menempa kompetensi; bahu membahu de­

ngan kaum pria membangun Banten. Kaum perempuan

Banten­ tidak­ boleh­ sekadar­ meminta­ afirmasi­ kebijakan­

pemerintah, tetapi menunjukan kinerja terbaik di berbagai

bidang pekerjaan masing­masing.

Banten menanti kiprah Nyi Mas Gamparan “Jaman

Now”. Selamat berkiprah “Nyi Mas Gamparan” masa kini.

Page 118: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

104

Gerakan Literasi yang Mengakar dan Tumbuh

Firman Hadiansyah

Di Banten, kita mengenal Syech Nawawi al­

Bantani yang karyanya begitu banyak dan ter­

masyur; menjadi referensi dari pelbagai belahan negara.

Dari ulama inilah sebagian intelektual dunia mengenal

Banten karena namanya. Di sisilain, Banten, wabilkhusus

Rangkasbitung juga dikenal oleh dunia karena seorang

Belanda bernama Max Havelaar alias Multatuli, menulis­

kan kesewenang­wenangan Adipati Kartanatanegara yang

kemudian memicu politik etis. Dua contoh ini membukti­

kan bahwa tulisan tidak hanya berdampak pada pembaca.

Lebih jauh dari itu, tulisan bisa menggema kemasa depan

hingga ratusan tahun lamanya dan menginspirasi banyak

orang untuk mela kukan tindakan tertentu.

Keajaiban teks literer tentu tidak bisa kita bantah ke­

beradaannya. Namun, siapakah yang merayakan keajaiban

Page 119: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

105

itu? Jawabannya adalah kelas intelektual, masyarakat kelas

menengah ke atas yang sudah tercerahkan dan tiba­tiba

kadang menjadi pelit dengan ilmu pengetahuan yang dida­

patnya. Lalu bagaimanakah de ngan kondisi kelas bawah?

Ja ngankan untuk mengakses bahan bacaan, mengakses

ilmu pengetahuan di sekolah pun nyaris sempoyongan ken­

dati Negara telah hadir dengan Program Wajib belajarnya

itu. Masyarakat kelas bawah masih harus berjibaku de ngan

perutnya dan secara umum, kaum litera takan nyaman me­

ngakses bacaan ketika urusan ekonomi dianggap selesai.

Sementara kita tahu bersama, di tahun ini, pengangguran

terbuka di provinsi Banten mencapai puncaknya dengan

menjadi ranking ke­2 secara nasional, hanya satu tingkat

lebih baik dibandingkan dengan Maluku. Ironisnya Banten

adalah tetangga Ibukota Negara dan ada lebih dari empat

belas ribu industri di Banten ini.

Lepas dari semua itu, saya masih percaya bahwa

masih banyak kaum intelektual di Banten ini yang masih

peduli dengan pendidikan. Terbukti, kampus­kampus baik

negeri maupun suasta kian menjamur. Potensi perkem­

bangan intelektual di Banten kini sudah sangat menggem­

birakan dan jika saja dirancang dengan apik, gelombang

intelektual di Banten akan sangat menjanjikan. Hampir

tiap semester, kampus­kampus di Banten mewisuda para

sarjana. Ribuan jumlahnya.

Namun apalah gunanya gelombang intelektual itu jika

tak terkonkretiasi dalam sebuah gerakan. Maksud saya, su­

dah seharusnya para intelektual turun ke bawah (Turba)

Page 120: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

106

menginisiasi ilmu pengetahuannya untuk disebar kepada

masyarakat yang belum bisa mengaksesnya. Cara­cara

semacam ini mungkin terdengar sumir; pada kenyataan­

nya sudah terlihat komunitas­komunitas literer yang di­

am­diam mengadvokasi masyarakat dalam bentuk Taman

BacaanMasyarakat (TBM). Cara yang mungkin sederhana,

tetapi berdampak.

Mengapa TBM?

TBM harus dibedakan dengan Perpustakaan Umum

yang diinisasi oleh pemerintah. Secara formal, TBM me­

mang diakui sebagai perpustakaan, karena itulah TBM

tercatat di dalam Undang­Undang No 43 Tahun 2007 ten­

tang Perpustakaan, namun secara substantive dan melihat

perkembangan di masyarakat, TBM telah berubah fungsi

sebagai pusat belajar masyarakat. Hal ini terjadi karena ada

tuntutan dari public dan juga didasari oleh keterpanggilan

dan kesadaran para pe ngelola TBM yang menginginkan

agar di tempat tersebut terjadi barter ilmu pengetahuan.

Dengan kemandirian dan independensi, TBM sangat

dimungkinkan untuk menjadi ruang peradaban baru di

desa­desa yang melahirkan intelektual non akademik dari

keterbacaan mereka.

Pada tahun 2000­an, Gol A Gong dan Toto ST Radik,

penulis yang cukup disegani di Indonesia, mendirikan Ru­

mah Dunia, sebuah TBM yang berbasis pada dunia tulis

menulis dan kesenian. Selain itu, di awal pendiriannya,

Rumah Dunia membuat sebuah program “RD Goes To

Page 121: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

107

School” yang mencoba untuk mendatangi sekolah­sekolah

untuk menginisiasi dan ikut terlibat dalam gerakan literasi.

Konsistensi Rumah Dunia di ranah pendidikan Non formal

dengan memunculkan “Gerakan Banten membaca” men­

jadi inspirasi dari pelbagai pihak, sehingga TBM di Ban­

ten kian menjamur. Hingga kini sudah tercatat sekitar 400

TBM bermunculan dengan beragam keunikannya. TBM

telah menjadi avant-garde gerakan literasi di Banten. Po­

tensi ini jelas memberikan harapan baru bagi generasi li­

terer di Banten.

Terkait dengan gerakan literasi, pada tahun 2006,

Banten pernah membuat terobosan yang unik yaitu me­

ngumpulkan 19.480 eksemplar buku dalam sehari. Kegi­

atan ini tercatat sebagai rekor Muri dan belum terpecah­

kan hingga kini. Kolaborasi antara Pemda Banten dan

para pegiat literasi waktu itu terlihat cukup baik. Dengan

segala keterbatasan, institusi pemerintah dan para pegiat

literasi berusaha untuk ikut terlibat dalam menginisiasi

budaya membaca di Banten. Selain Rumah Dunia, TBM

Kedai Proses dan TBM Sumlor di Lebak pernah menda­

patkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan sebagai TBM Kreatif. Penga kuan semacam

ini menjadi bukti konkret bahwa TBM di Banten cukup

diperhitungkan perkembangannya di Indonesia. Bahkan

pada tahun 2015, Banten pernah mendapatkan penghar­

gaan Anugerah Aksara Utama, sebuah penghargaan ter­

tinggi dalam usaha Pemberantasan Buta Aksara. Pada ta­

hun yang sama, Banten pernah mendeklarasikan “Gerakan

Page 122: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

108

Banten Membaca” dengan program 1 desa 1 TBM untuk

pendidikan non formal dan Gerakan Literasi Sekolah, yang

menginisasi agar sekolah­sekolah di Banten menjadikan

perpustakaan sebagai jantung pendidikan.

1000 Perpustakaan

Terobosan terbaru yang dinanti­nanti oleh masyarakat

Banten adalah direalisasikannya janji Gubernur terpilih

untuk mendirikan 1000 perpustakaan di Banten. Hal ini

tentu akan menambah energy bagi para pegiat literasi dan

masyarakat Banten yang sangat mendambakan kehadiran

perpustakaan yang menyebar. Selama ini, perpustakaan

yang representative hanya bisa ditemukan di kota saja, se­

mentara masyarakat desa kesulitan untuk mengakses per­

pustakaan umum yang representatif. Walau terkesan bom­

bastis, namun keha diran 1000 perpustakaan kelak akan

“mengubah” wajah Banten. Jika terrealisasi dan dibagi

rata per­kabupaten kota di Banten, berarti akan ada 125

perpustakaan tiap wilayahnya.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada dialog terbuka

yang membahas mengenai pembangunan 1000 perpus­

takaan ini. Dewan Perpustakaan yang baru didirikan pun

belum sempat melakukan pembahasan secara terbuka,

padahal gagasan semacam ini harusnya disambut hangat

sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi dan terlibat

di dalam pendiriannya. Secara pri badi saya juga belum

memiliki gambaran utuh mengenai proyek ini. Jika boleh

membayangkan, saya berharap agar pendirian perpusta­

Page 123: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

109

kaan ini bukan untuk perpustakaan sekolah. Selain akses

yang sangat terbatas bagi masyarakat, perpustakaan seko­

lah sebetulnya sudah diwajibkan pendiriannya, bahkan di

dalam UU Perpustakaan, sekolah wajib mengalokasikan

lima persen dari dana Bantuan Operasional Sekolah. Maka

pendirian 1000 perpustakaan harus didirikan di tempat

yang representative terutama di pusat desa dan manaje­

men TBM bisa diadopsi untuk menjadikan perpustakaan

tersebut sebagai pusat pembelajaran masyarakat. De ngan

demikian masyarakat desa lebih mudah untuk mengakses

bahan bacaan dan bisa belajar bersama di tempat tersebut.

Agar tata kelola perpustakaan menjadi lebih profesional,

maka disinilah tugas Dinas Perpustakaan berfungsi. Mere­

ka harus berani merekrut masyarakat sekitar dan mengad­

vokasi masyarakat setempat untuk diberikan ilmu manaje­

rial mengenai perpustakaan mulai dari perawatan hingga

tata cara sirkulasi. Sementara untuk keberlanjutan dari

pendirian perpustakaan bisa dialokasikan dari dana desa.

Pada praktiknya, membangun perpustakaan secara

fisik­ jelas­ berbeda­ dengan­ mendirikan­ perpustakaan­ se­

bagai sentra budaya baca. Artinya kita harus berani mem­

posisikan diri bahwa membangun perpustakaan adalah

membangun cara berpikir yang kritis, logis melalui akses

bacaan sehingga masyarakat tercerdaskan dan tidak lagi

hanya menjadi objek pembangunan. Dengan pendirian

1000 perpustakaan kelak, ini adalah upaya estafet yang

cukup membahagiakan dan menjadi investasi intelektual

jangka panjang sehingga gerakan literasi di Banten kian

Page 124: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

110

mengakar dan terus tumbuh. Percayalah, Syech Nawawi

dan Multatuli akan ikut bahagia.[]

Tanah Air, 2017

Page 125: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

111

Humor Orang Banten

M.A.Tihami

Dongeng­bisa­saja­diangkat­dari­suatu­kisah­fiktif­

maupun kisah nyata yang mengan dung pesan

dan nilai­nilai moral dan ajaran agama yang menjadi pe­

tunjuk bagaimana manusia harus bersikap, dan berprilaku

serta berinteraksi baik dengan sesamanya maupun dengan

alam disekitarnya. Masyarakat Banten, terutama kalangan

pesantren tidak lepas dari yang namanya dongeng.

Paling tidak ada tiga belas jenis dongeng humor Is­

lami yang tersebar di pesantren Banten: Dongeng humor

tentang kyai dan santri. Dongeng humor tentang jawara.

Dongeng humor tentang guru dan murid. Do ngeng humor

tentang orang kampung. Dongeng humor tentang orang

kaya yang kikir. Dongeng humor tentang seks. Dongeng

humor tentang problematika suami istri. Dongeng hu­

mor tentang orang tua dan anak. Dongeng humor tentang

nenek­nenek. Dongeng humor tentang sifat hasad (iri

Page 126: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

112

dengki), ambisius, serakah, dan so mbong. Dongeng humor

tentang orang bodoh yang sok pintar. Dongeng humor ten­

tang orang yang suka berbuat dosa dan siksa neraka. Do­

ngeng humor tentang orang yang suka menipu

Berbicara tentang karakteristik, paling tidak ada sem­

bilan karakteristik sifat dasar dongeng humor Islami di pe­

santren, yaitu: Penyebaran dan pewarisannya disebarkan

secara lisan, artinya dari mulut ke mulut, dari satu orang

ke orang lain, dan secara alamiah tanpa paksaan. Me­

ngandung ajaran moral dan ajaran ajaran agama. Pencipta

atau pengarangnya anonim. Mempunyai kegunaaan bagi

pendukungnya atau kolektif. Kadang mencerminkan hal­

hal yang bersifat pra­logis dan kurang rasional. Bersifat

polos dan spontan. Menjadi milik bersama dan tanggung

jawab bersama. Ceritanya sering mengandung varian atau

versi. Mengandung unsur humor sekaligus mengandung

nasehat.

Seseorang harus memperhatikan aspek­aspek ter­

tentu yang terkandung dalam sebuah dongeng. Apakah

di dalam sebuah dongeng ada asas moralitas yang bisa

membuat si anak mengerti mana yang baik dan mana yang

benar, mana yang terpuji dan mana yang jahat. Di sam­

ping asas moralitas, seorang pendongeng juga harus mem­

perhatikan asas agama; dalam arti bahwa isi cerita dari

sebuah dongeng sebisa mungkin dipilih berdasarkan nilai­

nilai religious yang ada dalam dongeng itu, sehingga anak

bisa mengaplikasikannnya dalam kehidupan sehari­hari,

sehingga mampu menjadi manusia yang agamis.

Page 127: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

113

Asas rasa juga penting diperhatikan, agar anak bisa

memiliki rasa empati, simpati, tepo seliro, dan rasa kasih

saying dan cinta yang bisa dipetik dari nilai sebuah do­

ngeng. Di samping itu, asas rasionalitas juga perlu diper­

hatikan­agar­anak­bisa­memainkan­logika­nya,­berfikir­se­

cara kritis dan logis.

Jika anak selalu diberikan dongeng­dongeng tentang

alam gaib, peri, makhluk supranatural dan sejenisnya,

anak akan menjadi seorang yang pemalas dan tidak mau

kerja keras, karena anak terbiasa dengan cerita­cerita ten­

tang pertolongan peri, malaikat, jin dan lain sebagainya

yang sewaktu­waktu bisa datang membantunya ketika ia

menghadapi masalah. Anak akan terbi asa dengan hal­hal

yang supra­logis.

Yang terakhir adalah asas kebebasan yang bertang­

gung jawab. Artinya bahwa dongeng yang disampaikan ke

anak­anak sebisa mungkin yang mengandung nilai­nilai

kebebasan berekspresi, tetapi juga dibatasi oleh kepenti­

ngan dan hak orang lain. Lewat dongeng yang mengan­

dung asas kebebasan yang bertanggung jawab inilah se­

orang anak akan diajarkan untuk mandiri, otonom, dan

mau bertanggung jawab terhadap semua yang ia lakukan.

Selain berfungsi sebagai sarana mendidik anak dan

hiburan, dongen juga berfungsi sebagai suatu mekanisme

pengendalian sosial, sebab lewat mendo ngeng orang tua da­

pat menyisipkan anekdot, humor yang mendidik, sindiran

ataupun kata­kata mutiara atau menyisipkan nilai­nilai

moral yang menjadi acu an masyarakatnya. Melalui do­

Page 128: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

114

ngeng orang tua mampu mengajarkan mana yang baik dan

boleh dilakukan dan mana yang buruk dan harus dihindari

sehingga terbentuklah moralitas dan karakter yang men­

junjung tinggi nilai­nilai moral dan agama serta norma­

norma adat yang seharusnya dilakonkan oleh anggota

masyarakat agar tercipta kehidupan yang harmonis.

Dongeng humor yang ada di pesantren Banten um­

umnya mengandung nilai moral dan ajaran agama. Se­

orang kyai yang menceritakan dongeng humor di depan

santrinya, umumnya akan menjelaskan apa makna dibalik

cerita humor yang ia sampaikan. Seringkali cerita humor

juga di ambil dari beberapa kitab kuning seperti kitab al-

Shubnu al-Munbi al-Haitsiyat al-Mutannabi karya Yusuf

al­Badi’i, kitab Al-Thabaqat al-Kubra karya Muhammad

bin Sa’ad, kitab Nihayat al-Arb karya an­Nuwairi, kitab

al-Kamil karya al­Mubarrad, kitab Akhbar al-Humqi wa

al-Mughaffilin karya Ibnu al­Jauzi, dan lain sebagainya.

Karya-karya­ini­biasanya­berisi­tentang­humor-humor­sufi­

yang sarat dengan ajaran agama.

Dongeng humor yang ada di pesantren, mengan dung

kritik sosial. Kritik sosial ini bisa ditujukan kepada siapa­

pun; bisa kepada orang kaya yang kikir dan tidak mau ber­

bagi, jawara yang sombong, kyai yang serakah dan terlalu

mencintai dunia, dan lain sebagainya. Orang yang bisa me­

mahami makna dibalik cerita humor se perti ini akan bisa

mengambil hikmah dan bisa memperbaiki diri.

Sikap dan prilaku manusia seringkali melanggar

aturan­aturan agama dan norma­norma sosial. Oleh ka­

Page 129: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

115

renanya, dongeng humor dibentuk untuk bisa me ngontrol

sikap dan prilaku manusia agar tidak keluar dari batas­

batas kemanusiaan. Sifat hasud, iri, dengki, suka bergosip

atau ghibah diharapkan bisa terkontrol dengan memahami

makna dongeng humor Islami ini.

Dongeng humor juga punya fungsi dan makna untuk

bisa mempengaruhi seseorang. Mempengaruhi dalam arti

berubah dari sifat­sifat yang jelek menjadi manusia yang

berbudi pekerti luhur dan memiliki sifat­sifat terpuji.

Dongeng humor berfungsi untuk menghibur hati se­

seorang. Fungsi inilah barangkali yang langsung dirasakan

manfaatnya oleh orang yang mendengarkan atau menceri­

takan dongeng humor.

Sebagai alat untuk mengatasi kejenuhan dan stress.

Siswa atau santri seringkali mengalami keje nuhan dan

stress baik pada saat mengaji maupun pada saat­saat yang

lain. Adakalanya suasana pesantren yang monoton bisa

membuat suasana hati menjadi jenuh dan membosankan.

Oleh karenanya, dongeng humor bisa berfungsi untuk

mengatasi kondisi ini.

Sebagai alat untuk berintropeksi dan melakukan re­

fleksi.­ Seringkali­ dongeng­ humor­ juga­ mengandung­ kri­

tik kepada diri sendiri. Dongeng humor tentang ‘kyai dan

santrinya’ sebenarnya mengandung kritik diri (terutama

kepada kyai atau ustadz) agar mereka terus melakukan re­

fleksi­dan­berintropeksi­atas­semua­sikap­dan­tingkah­laku­

mereka sehari­hari karena mereka adalah tauladan bagi

santri­santrinya.

Page 130: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

116

Dongeng humor Islami juga bisa dijadikan sebagai

filter­ atau­ penyaring­ atas­ berbagai­ jenis­ budaya­ populer­

yang seringkali lebih mengedepankan sifat dan prilaku

hedonism, konsumersime, liberalism, dan lain sebagainya

yang belum tentu sesuai dengan norma­norma dan ajaran

agama yang dipegang teguh oleh masyarakat kita, khusus­

nya oleh masyarakat pesan tren.

Pada zaman seperti sekarang ini dimana jiwa manusia

butuh hiburan dan suasana yang lebih menye nangkan, ke­

mampuan seseorang untuk bercerita tentang sesuatu yang

lucu dan bisa membuat kita tertawa sangat dibutuhkan.

Seorang guru atau dosen yang suka menyelipkan dongeng

dan cerita humor ketika mengajar akan lebih disukai oleh

siswa ketimbang pengajar yang kaku dan serius.

Seorang da’i dan penceramah yang bisa memiliki

rasa humor yang tinggi ketika berceramah akan lebih me­

nyenangkan dan mendapat tempat di masyarakat ketim­

bang yang terlalu serius dan hanya menyampaikan ajaran

agama, tanpa menyelipkan sedikitpun cerita atau dongeng

yang bisa membuat pendengar tertawa. Seorang host atau

pembawa acara, narasumber seminar, bisnismen juga di­

tuntut untuk bisa menyelipkan canda dan cerita humor

ketika mereka tampil. Bahkan seorang kyai atau ustadz

yang mengajar tentang agama di pesantren pun butuh ke­

mampuan untuk bisa menceritakan dongeng humor agar

murid­muridanya tidak mengantuk dan bosan pada saat

mengaji.

Beragam budaya populer yang masuk dan gencar di­

Page 131: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

117

sebarkan dan dipertunjukan baik melalui media elektronik

seperti internet dan televisi maupun media cetak seperti

buku, majalah, dan koran tidak akan bisa menghapus ek­

sis tensi dongeng humor. Sepesat apapun perkembangan

teknologi informasi dengan beragam program dan acara

menarik yang mempertunjukan budaya populer yang di­

anggap lebih modern tidak akan mampu mengikis kebu­

tuhan manusia akan dongeng humor. Dongeng humor

akan tetap ada dan dibutuhkan selama manusia memiliki

masalah dalam hidupnya dan membutuhkan hiburan dan

butuh tertawa.

Dongeng humor akan selalu ada dan terpelihara dari

generasi ke generasi walaupun hanya disebarkan secara

lisan. Kebutuhan manusia akan perasaan senang dan ba­

hagia, dan kekeringan jiwa manusia dengan sesuatu yang

bisa membuatnya tersenyum dan tertawa menjadikan do­

ngeng humor akan tetap eksis dan terpelihara, meskipun

dalam konteks dan alur cerita yang berbeda dan berubah­

ubah sesuai zaman.

Dongeng humor Islami di pesantren tidak hanya ber­

fungsi sebagai hiburan semata untuk mengatasi kejenuhan

dalam belajar dan menghilangkan rasa bosan ketika ting­

gal di pesantren. Ia juga mengandung nilai moral dan aja­

ran­agama­yang­sudah­dimodifikasi­sedemikian­rupa­oleh­

si pembuat cerita agar nasehat dan ajaran moral yang ter­

kandung didalamnya tidak secara langsung menegur orang

ataupun kelompok masyarakat yang memiliki sikap dan si­

fat yang kurang baik sebagaimana yang diceritakan dalam

Page 132: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

118

dongeng humor Islami ini. Namun demikian, perlu analisis

yang tajam untuk bisa mengungkap makna budaya yang

terkandung dalam sebuah dongeng humor karena sering­

kali yang lebih nampak pada dongeng humornya adalah

cerita kekonyolannya, ketimbang nasihat dan ajaran mo­

ralnya. Oleh karena itu, akan lebih bijak jika kyai,ustadz,

atau siapapun yang menggunakan dongeng humor untuk

bercerita menjelaskan makna dan nilai moral yang ter­

kandung dalam cerita humor tersebut.

Eksistensi dongeng humor Islami juga tidak akan

terkikis oleh arus budaya populer yang semakin kuat dan

banyak memasuki kehidupan manusia mo dern. Justru

dongeng­ humor­ Islami­ bisa­ menjadi­ filter­ dan­ kontrol­

atas dampak negatif yang kadang kala secara tidak lang­

sung terkandung dalam budaya populer. Berbagai gaya

hidup modern yang lebih mengedepankan hedonisme,

konsumer isme, liberalisme, dan lain sebagainya bisa di­

minimalisir dampaknya dengan mentradisikan tradisi lisan

dalam dongeng humor Islami yang seringkali mengandung

nilai moral yang sesuai dengan budaya lokal masyarakat

kita, khususnya masyarakat pesantren. Sehingga mereka

tidak mudah terpengaruh oleh dampak negatif dari budaya

populer yang kurang sesuai dengan norma dan nilai serta

world view yang sudah menjadi pegangan masyarakat kita

sejak dulu.

Page 133: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

119

Silat di Banten

Ginanjar Hambali

Suatu ketika di Banten, ketika malam disinari rem­

bulan, setelah anak­anak belajar mengaji, usai

sholat isya, anak­anak ramai di luar rumah. Me reka; ber­

latih silat. Sepenggal kisah, yang diceritakan Embay Mulya

Syarief terkait silat di Banten pada masa lalu, saat diskusi

dan peluncuran buku, Keyakinan dan Kekuatan; Seni Beli

Diri Silat Banten, karya Gabriel Pacal.

“Jangan mengaku orang Banten, kalau tidak bisa

shol at dan silat,” kata Embay, laki­laki kelahiran Pande­

glang, 4 Maret 1952, yang sering dijuluki jawara putih itu.

Laki­laki kurus; sepuh itu mengaku pertama kali be­

lajar silat, pada Pak Jenggot, lalu ke beberapa guru dan

padepokan yang lain. Sebelum diajar silat, Embay menya­

takan, diajarkan dulu perilaku baik, seperti; tidak boleh

sombong, tidak boleh merendahkan orang lain.

Page 134: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

120

“Jurus­jurus yang saya keluarkan juga hanya dalam

keadaan terdesak, saya hampir dikeroyok oleh empat orang

bersenjata tajam, saya terpaksa melawan, akhirnya mereka

kabur,” katanya, yang tercatat dalam buku Gabriel Pacal,

sebagai anggota perguruan Haji Salam, yang aktif dalam

jaringan politik dan ekonomi.

Apa yang diungkapkan Embay, sejalan dengan pe­

nelitian Gabriel Pascal, bahwa silat bukan hanya sekedar

kekuatan namun juga berkaitan dengan keyakinan. Kedua

aspek tersebut; kekuatan dan keyakinan, saling meleng kapi

satu sama lain untuk mendapatkan efektivitas inisiasi.

Efektivitas ini terdiri dari kekuatan yang bersifat

fisik,­mental­dan­sekaligus­moral.­Keyakinan­harus­terwu­

jud dalam berbagai kegiatan duniawai dan mengarahkan

pada perbaikan diri orang yang mempraktekan nya dalam

hubungan sosial yang dijalaninya. Silat di Banten, meng­

gambarkan relasi antara seni beli diri agama, dan praktik

ritual.

***

Gabriel Pacal, adalah peneliti Antropologi sosial dan

merupakan anggota dari Institut de recherches Asiatiques

(Irasia, Marseille) juga Centre de recherches sur I’Asie du

Sud-Est (CASE, Paris), melakukan penelitian dan menulis

disertasinya tentang ‘orang kuat’ atau yang sering disebut

dengan istilah jawara. Laki­laki yang menikah dengan orang

Banten itu, bukan hanya meneliti, namun juga mempela­

jari silat, selama lima belas tahun, dengan kemampuannya

memahami­ teknik-teknik­ silat­ dan­ klasifikasi­ perguruan­

Page 135: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

121

silat di Banten, dia pun menulis buku tersebut.

Buku yang ditulis Pacal itu, dibagi ke dalam tiga tema;

pengakaran dan penyebaran silat Banten, lima aliran utama

silat Banten, dan karekteristik silat Banten. Pacal menulis

tentang unsur­unsur mengenai penyebaran historis dan

inklusi sosial seni bela diri Melayu. Silat Banten, bukan

hanya mempunyai ciri khas Melayu, tetapi juga menunjuk­

an “Kabantanen’­nya. Kebantenan itu, mengandung ber­

bagai prinsip etika, budaya, dan agama yang merupakan

ciri khas Banten, dan mencakup berbagai variasi lokal.

Sejarawan Denys Lombard seperti dikutip Pacal,

mengungkapkan bahwa praktik kependekaran yang ber­

langsung secara sistematis telah berkembang sejak abad­7

bersamaan dengan ekspansi kerajaan Budha Sriwijaya.

Ritual pembelajaran silat menurut Douglas Farrer, sangat

mengakar di semenanjung Malaya. (Hal. 2)

Sementara itu, dalam praktek debus menunjukan

kuatnya pengaruh berbagai laku yang disebarkan oleh

tarekat Qadiriyah atau Rifaiah (di Sumatera Barat), kuat

dugaan berasal dari praktik­praktik pada masa sebelum

masuknya Islam. Praktek seperti debus di Banten, dabuih

di Minangkabau atau kanuragan di Jawa, berkaitan erat

dengan yang ditemukan di wilayah lain di kepulauan In­

donesia, kelompok­kelompok lain di nusantara dan dapat

diperluas dalam konteks Austronesia atau Asia Tenggara.

(Hal. 3)

Begitu pula dengan praktik pertarungan yang ada di

beberapa Negara seperti di Kepulauan Filipina. Sebagai

Page 136: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

122

contoh teknik­teknik dasar panantukan, yang dinamakan,

hubud, mirip sekali dengan dua teknik dasar Cimande:

jurus kelid dan jurus selup. Sementara itu, kekhasan silat

Banten dalam kerangka regional Melayu, dimana aliran­

aliran Banten berpengaruh pada aliran lain di wilayah per­

batasan, Lampung, Sunda, dan Betawi.

Sebaliknya, praktik­praktik di daerah­daerah di luar,

berdampak pula pada aliran­aliran silat di Banten. Seperti

dengan Betawi, dapat diamati dari segi teknik­teknik silat­

nya, seperti pukulan dengan bagian tubuh atas dan sapuan.

Kesamaan lainnya, meliputi segi ritual, dengan penyebaran

di beberapa kawasan Banten ritual pantun berbalas buka

tolak panto.

Pacal memfokuskan penelitian pada lima aliran uta­

ma di Banten, kelimanya itu adalah Persatuan kebudayaan

seni pencak silat dan tari Indonesia Tjimande Tari Kolot

Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKDH), Terumbu, Bandrong,

Haji Salam, Ulin Makao. Kelimannya, menurut Pascal,

dianggap paling penting oleh orang Banten, mempertim­

bangkan­ jumlah­ penekunnya,­ cakupan­ geografis­ cabang-

cabangnya, dan pengakaran praktik­praktik yang terse­

bar.

Pacal menggambarkan bagaimana aliran­aliran ini­

siasi ritual bela diri Banten bukan hanya berkesinambu­

ngan, namun juga memiliki kekhasan, baik dibaca dari

istilah­istilah teknis, taktik dan cara bertarung serta dalam

praktik yang berkaitan, seperti aktivitas penyembuhan,

pertunjukan, musik dan tarian. (Hal.269).

Page 137: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

123

Karekteristik persamaan di antara aliran­aliran silat

Banten, diantaranya kesaman mengenai dimensi spasial,

diantaranya jarak antar petarung. kemampuan tubuh,

lingkungan alam dan alam sosial dalam membentuk ru­

ang. Perlangkahan dalam ruang. Dimensi dalam/luar: per­

tarungan untuk ikatan, yang tersembunyi dan kasat mata.

Kesamaan mengenai dimensi temporal. Pemerkahan ritual

dalam rentang waktu yang lama. Penyesuaian waktu da­

lam teknik­teknik pertarungan.

Sementara penguasaan antara dimensi dalam­luar:

hubungan pria­wanita dan senior–junior. Budaya mate­

rial: Senjata pertarungan dan penggunaan minyak ritual.

Prinsip­prinsip berbagai teknik:keagamaan dan moral, ko­

smologis­dan­filosofis.­Perang­dan­perlindu­ngan:­berbagai­

hubungan dengan wujud hewan dan leluhur.

Pada dasarnya, seperti diulis Pacal, terdapat tiga jenis

jarak dan kategori teknik: Jarak jauh dan teknik­teknik

pukulan dengan anggota tubuh bagian atas dan bawah

(contohnya di aliran Terumbu dan Bandrong), jarak me­

nengah dan teknik­teknik tangkapan atau de ngan tangan

melekat (contohnya di aliran TTKDH), dan jarak dengan

beberapa teknik tangkapan dan pergulatan, bantingan,

dan sapuan (seperti pada aliran Haji Salam). Beberapa

aliran di Ban ten, memadukan strategi pertarungan dengan

teknik­teknik pengemba ngan te naga dalam yang merupa­

kan turunan dari prakik kebatinan dan praktik mistis lokal

muslim; hikmat. (Hal. 223­234).

Silat Banten juga tidak lepas dari pengaruh asing

Page 138: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

124

yang masuk, pengaruh itu bisa terlihat riwayat pendirian

perguruan, yang didalamnya ada penggandengan unsur­

unsur mengancam ke dalam sistem lokal dan kemudian

memperkuat sistem lokal itu sendiri. Kecen derungan per­

guruan untuk mengembangkan cabang­cabang, seperti

yang dilakukan TTKDH yang hadir di beberapa wilayah di

luar Banten, kerjasama antara guru silat Bandrong dengan

guru silat Betawi. Kerjasama guru Ulin Makao dengan guru

kuntao Tiongkok. Juga anasir­anasir dari luar kenyataan,

pernikahan Ki Beji salah seorang pendiri Terumbu dengan

jin.

Teknik­teknik pertarungan silat Banten tidak hanya

terhimpun dalam konteks duniawi saja, namun juga dalam

tataran kosmologis yang mengandung dimensi kasatmata

dan supranatural. Mencerminkan kesinambungan antara

manusia lain, tumbuhan, hewan dan kosmos. Silat Banten

juga melibatkan dimensi temporal dan spasial sesuai ke­

samaan sistem. Beberapa nilai dalam tataran keagamaan,

filosofis,­etis,­dan­mo­ral,­membentuk­dasar­teknik.­

Stuktur teknik aliran silat Banten menunjukan susu­

nan yang sama, contohnya dalam progresi teknik dari segi

jarak dan ketinggian postur pertarungan. Dapat ditegaskan

menurut Pascal, terdapat keluarga aliran silat Banten yang

dicirikan tataran praktik dan nilai. (Hal. 269).

Perkembangan Silat

Sejak pembentukan Negara dan pemusataan kekua­

saan politik pada tahun 1950­an, telah terjadi penggabu­

Page 139: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

125

ngan bahkan penyeragaman praktik lokal ke dalam federa­

si nasional, dengan pembentukan IPSI juga internasional

pesilat. Silat kemudian berkembang kearah sekularisasi,

dan lebih banyak hanya menonjolkan sebagai praktik, se­

perti tarian, kompetensi tarung, atau bela diri.

Organisasi silat dalam kadar yang berbeda dipolitisa­

si­dan­berafiliasi­pada­partai-partai­politik,­kelompok­kea­

gamaan, milisi sipil, konsorsium, atau kelompok ekonomi

dan penekanan. Sejak reformasi, berkembang juga kelom­

pok­kelompok pelobi dari unsur jawara. Perguruan­pergu­

ruan banyak yang mengalami perpecahan dan baru aktif

lagi ketika kontrak perhelatan pilkada disodorkan pada

perguruan.

Perihal memperhitungkan transformasi yang mem­

pengaruhi silat dewasa ini menjadi penting demi pemaha­

man dinamika evolusi di wilayah Banten. Se sungguhnya

sebagai pengemban aspek sosial, menurut Pacal, seperi

kedalaman antargenerasi dan pe ngakaran kewilayahan,

perguruan silat terletak di garda depan untuk mewujudkan

dinamika perubahan sosial. Perguruan silat harus menda­

patkan kembali kapasitasnya sebagai representasi komu­

nitas lokal dan di tempat berdirinya perguruan.

Sebab dengan memposisikan diri sebagai peng­

khotbah pembangunan ekonomi Negara­bangsa Indone­

sia (sejak revolusi lalu dibawah rezim presiden Soeharto),

lalu sebagai penganjur suatu ide neoliberalisme global (di

bawah napas priode Reformasi), para jawara mengalami

krisis kredibilitas di mata sebagian besar masyarakat, di

Page 140: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

126

tempat berdirinya perguruan silat.

Paling tidak kesuksesan guru­guru silat, seperti Abah

Juhro di Kecamatan Pamarayan atau Abah Kemed di Ke­

camatan Menes, dengan mengembangkan jari ngan silat

aktif ditingkat praktik dengan kohesi internal yang kuat,

para guru berhasil memadukan menjaga posisi sebagai

perwakilan otoritas bertalian dengan institusi komunitas

dan keagamaan setempat. Pengutusan ke bawah perantara

relasi politik di tingkat regional dan upaya pemberdayaan

ekonomi yang mengakar di tempat berdirinya perguruan.

(Hal. 267).

Pada akhirnya, semua berpulang pada orang Banten

terutama perguruan silat yang masih ada, mau kembali

sebagai refresentasi komunitas lokal dimana perguruan

berdiri, seperti ditunjukan oleh beberapa perguruan silat,

atau terus ‘bermain­main’ sebagai alat kepanjangan dan

pelestrasian kekuasaan; elit politik maupun usaha.

Buku Pacal mendeksripsikan kosmologi dan sistem

teknik dari kelompok inisiasi dalam kontkes sejarah dan

sosial­budaya Banten. Dalam buku Pacal, juga diceritakan

perjalanan sesepuh pendiri aliran, naskah pendirian pergu­

ruan, dan organisasi sosial­politiknya. Pascal telah menulis

buku, dan layak dijadikan referensi untuk mengembang­

kan silat di Banten, sehingga terus bertahan sampai kapan

pun.

***

Rosalia Scortino, menuliskan kalimat yang sering di­

ucapkan mendiang suaminya, almarhum O’ong Mar yono,

Page 141: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

127

dalam kata pengantar Seri Pustaka Pencak Silat, yang

tercatat dalam buku Pacal, “Sepertinya pencak silat tidak

menjadi tuan di rumahnya sendiri.”

O’ong, sebagai seorang pesilat, menjuarai sejumlah

kejuaraan interasional. Menurut Rosalia, O’ong suaminya,

merasa kecewa bahwa informasi tertulis mengenai pencak

silat sangat kurang dan banyak orang yang tidak mengeta­

huinya.

Abdul Hamid, salah seorang akademisi Untirta, yang

melakukan penelitian terkait jawara di Banten, juga mem­

bantu Pacal dalam penelitian tentang silat dan orang kuat

di Banten, menyatakan, bahwa buku yang ditulis Pacal,

memberi banyak informasi, yang berharga tentang silat.

Walaupun ada beberapa buku tentang silat, namun ke­

banyakan ditulis orang dari luar, bukan oleh orang yang

benar­benar masuk dan mempelajari silat secara sungguh­

sungguh.

“Walaupun Pacal orang luar, namun dia masuk ke da­

lam, mempelajari, meneliti dan belajar silat, secara sung­

guh­sungguh,” katanya.[]

Page 142: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

128

Page 143: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

129

Profil­Penulis­

Abdul Hamid, Koordinator Bidang Politik, Peme­

rintahan dan Hukum DRD Banten. Abah Hamid, begitu

biasa dipanggil adalah dosen di FISIP Universitas Tir­

tayasa (Untirta) dengan jabatan fungsional Lektor Kepala.

Sekarang menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister

Administrasi Publik (MAP) Pascasarjana, Untirta.

Selain menjadi Anggota DRD Provinsi Banten, juga

menjadi Anggota Puslitbang Kwartir Daerah Gerakan Pra­

muka Banten, Wakil Ketua Iluni UI Banten. Abah Hamid,

menyelesaikan program Doktor di Graduate School Of

Global Studies, Contemporary Asian Cluster, Doshisha

University sampai mendapat gelar Ph.D (Permanen Head

Damage). Selama studi di Doshisha University, membantu

Prof. Eiji Oyamada sebagai Teaching Assistant.

Lelaki kelahiran Pandeglang, Banten itu sempat men­

jadi dosen di almaternya, FISIP Universitas Indonesia se­

Page 144: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

130

jak tahun 2005­2012. Tahun 2008­2010, sempat menjadi

Visiting Reasearcher di Centre For Southeast Asia Studies

(CSEAS) Kyoto University. Sejak tahun 2010, tergabung

dalam grup peneliti Local Politics City In Southeast Asia.

Atih Ardiansyah atau sering dikenal dengan Fatih

Zam, adalah dosen Komunikasi di Universitas Matlaul An­

war­Menes, Banten. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di

Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, dan Magister di

Universitas Islam Bandung (Unisba).

Selain menjadi dosen, Fatih Zam juga mengelola Ra­

fei Ali Institut, Anggota Dewan Perpustakaan Daerah Ban­

ten. Pengurus Pusat Taman Bacaan Masyarakat Bidang

Komunikasi ini juga, sudah menerbitkan sejumlah buku,

diantaranya; Perjalanan Mengalahkan Waktu, Jawara

Angkara di Bumi Krakatau, Seteguk Kopi Menjelang Khot­

bah Jumat. Fatih juga menulis sejumlah opini dan kolom,

di media massa lokal maupun nasional.

Dodi Nandika, adalah Wakil Ketua DRD Banten.

Laki­laki kelahiran Rangkasbitung, Banten itu, adalah

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB). Berbagai jaba­

tan baik di kampus maupun di pemerintah pernah diem­

bannya, antara lain; Direktur Pembinaan Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pen­

didikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (2002­

2004).

Selanjutnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengem­

Page 145: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

131

bangan, Departemen Pendidikan Nasional (2004), Men­

jadi Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional

(2005­2011). Buku karya yang telah diterbitkan antara

lain, Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis (1990), Kayu

dan Pengaweta Kayu (1998), Rayap: Biologi dan Pengen­

daliannya (2003), Hutan Bagi Ketahanan Nasional (2005),

serta Universitas Riset dan Daya Saing Bangsa (2007).

Egi Djanuiswati, selain sebagai anggota DRD Ban­

ten juga aktif diberbagai organisasi kemasyarakat,antara

lain di Majlis Ulama (MUI) Banten, sebagai Ketua Pem­

berdayaan Ekonomi Umat, Anggota Pokja Ahli Ketahanan

Pangan, Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Perta­

nian, Peternakan dan Ketahakan Pangan.

Sebelum pensiun dari Aparatur Sipil Negara (PNS),

Egi pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Parawisata dan

Kebudayaan (Disbudpar) Banten, Kepala Dinas Pertanian

Banten, dan banyak lagi. Menyelesaikan pendidikan sar­

jana di Institut Pertanian Bogor, dan melanjutkan pendidi­

kan di Gorg August University Goetti ngen, Jerman.

Eka Sari, Dosen Teknik Kimia Untirta, menyele­

saikan pendidikan Doktor di UGM Yogyakarta. Beberapa

kali mendapatkan Bantuan Seminar Luar Negeri dari Ke­

mentrian Riset dan Pendidikan Tinggi. Eka Sari, juga aktif

melakukan penelitian.

Page 146: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

132

Firman Hadiansyah (lebih dikenal dengan nama

pena FirmanVenayaksa) adalah sekretaris di Dewan Riset

Daerah Provinsi Banten. Selain itu tercatat pula sebagai

dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sejak tahun

2015 diamanahi sebagai Ketua Umum Forum Taman Ba­

caan Masyarakat. Tulisan­tulisannya mulai dari esai, puisi

dan cerpen menghiasi media massa di Tanah Air seperti

Kompas, Media Indonesia, Republika, Tempo dan lain­

lain.

Ginanjar Hambali, Anggota DRD Banten bidang

Sosial Budaya. Menyelesaikan pendidikan Ma gister di Uni­

versitas Negeri Jakarta, Jurusan Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan (PEP). Menulis buku bersama, diantaranya;

Oase Pendidikan di Indonesia dan Mengajar untuk Pe­

rubahan.

Selain mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA),

Ginanjar juga menulis artikel untuk media massa, lokal

maupun nasional.

Mohammad Masduki, Wakil Ketua DRD Ban ten. Wakil Gubernur Banten Priode Tahun (2007­2012). Selain aktif di DRD, H.M Masduki juga menjabat sebagai Ketua Kwarda Banten, sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang, tak berlebihan bila orang­orang se ring memanggil Kak Masduki.

Kak Masduki, sarat pengalaman di birokrat, mulai dari Camat sampai menjadi Wakil Gubernur. Berbagai penghargaan juga diterimanya, diantaranya penghargaan

Page 147: ii - drdbanten.org file-Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran ~ 70-Pengembangan Usaha Jamur Merang Melalui Pemanfaatan Limbah Sagu Aren ~ 83. vi-Menanti Nyi Mas Gamparan Zaman

133

darma baktinya terhadap Pramuka selama hampir 50 ta­hun, yang diberikan Presiden Jokowi (2017).

M.A Tihami, Ketua DRD Banten yang juga Guru Besar UIN Sultan Maulana Yusuf (SMH) Banten. Rek tor UIN SMH Banten (d/h IAIN) priode 2004­2010. Menye­lesaikan pendidikan Doktornya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998), dan berbagai pelatihan dan kursus di Luar Negeri.

Puluhan karya tulis terlah dibuatnya, dari mulai buku sampai laporan hasil penelitian, terutama masalah yang berkaitan dengan Banten. Pengalaman mengajarnya dimulai dari Guru Madrasah Ibtidiyah Al­Khairiyah tahun 1973, Dosen sampai sampai Guru Besar UIN.

Tubagus Najib, adalah Peneliti pada Pusat Peneli­tian Arkeologi Nasional. Arkeolog asal Serang itu, menye­lesaikan pendidikan di UI Jakarta.