ii iii -...

104
MUHAMMAD MAHSUN d$,'rl J7/3 ! ?/J-Ilr PRESTASI BELAJAR FIQm SISWA YANG TINGGAL DAN TIDAK TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DI MTS NURUL HUDA PINANG KOTA TANGERANG II III Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1(Jlowferfge, Piety, Integrity Oleb: """'X'7t,·-<>a '.r'-' LO ' 07 "" ,.'\1' ""t Til!. : ;;J= .. g",g1 /' NG. 1'0_ : .. ..:::.9. .. Z......... . li!fJdlik"'" : ,. . JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KICGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF Hl]I)AYATULLAH JAKARTA 1431 Hl2010 M

Upload: lynhi

Post on 12-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

MUHAMMAD MAHSUN1050110001~

d$,'rl

J7/3! ?/J-Ilr

PRESTASI BELAJAR FIQm SISWA YANG TINGGAL DAN

TIDAK TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DI MTS

NURUL HUDA PINANG KOTA TANGERANG

II 1I11~~

IIIUniversitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1(Jlowferfge, Piety, Integrity

Oleb:

"""'X'7t,·-<>a:"'[~""'-"""""'" '.r'-' LO' 07 ~.' "" ,.'\1' ""tTil!. : ;;J= .. g",g1 /'

NG. 1'0_ : ..Q.!..~..:::.9...Z......... .li!fJdlik"'" : ,. .

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KICGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF Hl]I)AYATULLAH

JAKARTA

1431 Hl2010 M

Page 2: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA YANG TINGGAL DAN

TIDAK TINGGAL DI PONDOK PESANTREN HI MTS

NURUL HUDA PINANG KOTA TANGlE:RANG

SKRlPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

MUHAMMAD MAHSUN105011000107

PERPUSTAKMN UTAMAUIN S.YAHID JAKARTA

Dibawah Bimbingan;

Pembimbingan I

~Drs. Masan AF, M.Pd

NIP. 19510521.198103.1.004

Pembimbingan II

G~Drs. Ru:sydi Jamil, M.Ag

NIP. 19621231.199503.1.005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISI-,AM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

14~1 HI?fll0 M

Page 3: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

LElVlBAR PERNYA T AAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu ( SI ) di DIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di DIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di DIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

ABSTRAK

MUHAMMAD MAHSUN, "Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal DanTidak Tinggal Di Pondok Pesantren Di MTs. Nurul Huda Pinang KotaTangerang".

Skripsi ini didasari dari dua kategori latarbelakang siswa jika dilihat daritempat tinggal, yaitu siswa yang tinggal dan tidak tinggal di pondok pesantren.Dua kategori tempat tinggal ini, memberikan inspirasi bagi penulis untukmenelaah kompetensi siswa dari sisi prestasi belajar. Yaitu prestasi belajar padapelajaran yang di pelajari di pondok pesantren dan juga di p,elajari di madrasah.Penulis memilih pelajaran fiqih, karena pelajaran fiqih itu selain di pelajari dipondok peasntren, pelajaran fiqih juga dipelajari di madrasah. Jadi padakesempatan ini penulis akan menelaah Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang TinggalDan Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren Di Mts Nurul Huda Pinang KotaTangerang.

Tujuan penulis pada penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasibelajar fiqih siswa yang tinggal dan tidak tinggal di pondok p(~santren dan apakahterdapat perbedaan antara keduanya. Selain itu, penulis juga ingin mengetahuifaktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar fiqih. Untuk memperolehdata-data tersebut, penulis melalui wawancara, studi dokumentasi dan angket.

Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif denganpendekatan kualitatif. Unit analisis penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs.Nurul-Huda semester I, yaitu siswa yang tinggal dan tidal<: tinggal tinggal dipondok pesantren. Berdasarkan data yang penulis dapat, hasil penelitian sebagaiberikut:I. Terdapat perbedaan antara siswa yang tinggal di pondok pesantren dengan

siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren, yaitu prestasi belajar fiqih siswayang tinggal di pondok pesantren lebih bagus daripada prestasi belajar fiqihsiswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

2. Hasil angket tentang kesiapan siswa sebelum pembelajaran fiqih di kelas dankesiapan siswa ketika pembelajaran fiqih di kelas, keduanya menyatakanbahwa siswa yang tinggal di pondok pesantren melaksanakan persiapan yanglebih baik daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

3. Hasil angket tentang kerjasama antara sesama siswa dalam pembelajaran fiqih,menyatakan bahwa mayoritas siswa yang tidak tinggal di pondok pesantrenlebih bagus melakukan keJjasama dalam pembelajaran fiqih daripada siswayang tidak tinggal di pondok pesantren.

Page 5: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

KATAPENGANTAR

~ )\ 6-)\ ~\ ~}

ALHAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN, Puji syukur kehadirat Allah

SWT, Tuhan yang seluruh makhluk bergantung kepadaNya, tiada Tuban selain

Dia, pencipta alam semesta beserta isinya. Dengan kasih sayang serta ridhaNya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Prestasi ]Belajar Fiqih Siswa

Yang Tinggal Dan Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren Di MTs. Nurul Huda

Pinang Kota Tangerang".

Salawat dan salam kepada Rasulullah SAW, Rasul mulia dan penutup para

Nabi. Beliau adalah rasul yang membawa cahaya bagi alam semesta melalui

wahyu yang mulia yakni AI-Qur'an. Mudah-mudahan kita t,ermasuk orang yang

konsisten berpegang tegub pada ajaran Rasulullah SAW. Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan dan tantangan yang penulis

hadapi, namun atas bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak

Alhamdulillah penyususunan skripsi ini dapat terselesaikan. Namun demikian

penulis menyadari bahwa dalam penyususun ini masih banyak keknrangan.

Atas bantuan dan dorongan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil,

maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

l. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PAl FITK DIN SyarifHidayatullah Jakarta

3. Drs. Masan AF, M.Pd dan Drs. Rusydi Jamil, M.Ag. dosen pembimbing

penulis dalam menyelasaikan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu

dan penub kesabaran membimbing penulis.

4. Prof. Dr. H. Salman Harun M.A. Dosen Penasehat Akademik.

5. M. Furqon, M.A dan lrhamnida, S.Ag. staff Jurusan PAl, yang telah

mengurus keperluan penulis dalam menyelesaikan studL

6. Para Dosen yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.

Page 6: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

7. H. Khairudin, S.Pd.I, kepala sekolah MTs. Nurul-Huda, staff Tata Usaha,

dan para guru serta siswa/i MTs. NUIUI-Huda yang telah membantu

penulis melakukan penelitian.

8. Ust. H. Bukbori Aroby, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Ust.

Beni Handayani yang telah membantu penulis melakukan penelitian.

9. Kedua orang tua penulis, Bpk. Drs. M. Muhsin As. dZU1 Ummi Maswanih,

semoga Allah SWT memuliakan beliau dan mengangkat derajatnya,

karena tanpa beliau penulis tidaklah memiliki arti apa-apa.

10. Kakak penulis; Khairul Munawir S.Pd.I, Siti Mutiah dan adik-adik

penulis; Enday Muhdiyah, Fivi Rafika, Rihan JFariha, dan Ainun

Nahdiyah. Serta sobat Penulis; Didi Supratman, Syekh Sukma Sedjati.

kalian selalu mendukung studi penulis.

11. Mimi Humairoh yang akrab penulis panggil "Ney", seorang yang bagi

penulis selalu memberi inspirasi dan motivasi dalam upaya penulis

menyelesaikan studio

12. Sobat-sobat sepeIjuangan di PAl angkatan 2005 khususnya kelas C; Ust.

Lukman, Kholid, Kang Zaellal, Kallg Farihill, Zikril, Roby, Yunan, Eer,

Kamal, Wardi, Agung, Dain, Habib, Mursalim, Nazam, Ueai, Tulus,

Juned, Mukhtar, Ade, Supri, Fikri, Maman, Alwi, Oji, Fatur, lead, Lala,

Odik, Qosim, Rian, Lina, Fifit, Ismah, Isti, Iya, M'ba E, Silvia, Suci,

Windi, Yayah, Yona. Kalian adalah bagian dari kehidupan yang tak

terpisahkan dari penulis, karena kalian mitra penulis dalam menempuh

studi di DIN SyarifHidayatullah Jakarta.

13. Sobat-Sobat penulis di PPKT (Kholid, Juned, Ikhwan, Rahmat, Rika,

Maya, lis, Diah, Judah) dan temell-temen di Ikatan Mutakharrijin

Madrasah Aliyah Negeri (IMMAN).

Penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik dari semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelasaikan Studi di DIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ini dibalas oleh Allah SWT.

Page 7: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

Semoga skripsi ini dapat bennanfaat dan memberikan kontribusi bagi

perkembangan keilmuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, DIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Januari 2010.

M~

Page 8: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

DAFTARISI Hal.

LEMBAR PENGESAHAN .

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI... 11

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI.. viii

DAFTAR TABEL. x

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN I

A. Latar Belakang Masalah ,. 1

B. Identifikasi Masalah... . . . . . .. . .. . . . . .. . . .. . .. . . . . . . . 6

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah....................... 7

D. Tujuan Dan Manfaat Pene1itian.............................. 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS 9

A. Be1ajar dan Prestasi belajar 9

I. Be1ajar 9

a. Pengertian Belajar...... . . . . . . . . . .. . . . 9

b. Beberapa Teori Belajar 11

c. Jenis-Jenis Be1ajar 13

2. Prestasi Belajar IS

a. Pengertian Prestasi Belajar .IS

b. Tipe-Tpe Prestasi Belajar 16

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Be1ajar 18

B. Pengajaran Fiqih 22

I. Pegertian Fiqih 22

2. Tujuan Dan FUllgsi Pembelajaran Fiqih , 24

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih............................................ 24

C. Pondok Pesantren 25

Page 9: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

I.

2.

3.

4.

5.

6.

a.

b.

c.

2. Tujuan Pondok Pesantren 27

3. Unsur-Unsur Pesantren 27

4. Metode PembeJajaran Pondok Pesantren 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32

A. Tempat Dan Waktu Penelitian 32

B. Metode Penelitian 32

C. Unit AnaJisis 32

D. Instrumen Penelitian 33

E. Teknik Pengumpulan Data.. .. .. .. .. .. .. 34

F. Teknik AnaJisis Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN 37

A. Temuan PeneJitian 37

Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda 37

Garnbaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda 38

Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda 38

ProfiJ Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda 38

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran SekoIah 39

Keadaan Guru, Karyawan Dan Siswa MTs. Nurul Huda 40

Keadaan Guru , '" 40

Keadaan Karyawan MTs. Nurul Huda 41

Keadaan Siswa-Siswi MTs. Nurul Huda................... 42

7. SaranaIPrasarana Yang DimiJiki MTs. Nurul Huda 43

a. Keadaan Luas Tanah Dan Bengunan 43

b. Ruangan....................... 43

c. Lapangan 43

8. Kegiatan EkstrakuliknJer 43

9. Struktur Organisasi.. 44

a. Struktur Organisasi Yayasan Danna Indonesia (YADIN) 44

Page 10: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

c. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Huda YADIN 44

10. Deskripsi Nilai Rapot Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal

Dan Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren 48

11. Deskripsi Hasil Angket. 50

B. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian 70

I. Pembahasan Tentang Hasil Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal

Dan Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren.... . .. .. .. .. . 70

2. Pembahasan Tentang Hasil Angket.. 71

BAB V PENUTUP 76

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTARPUSTAKA 79

Page 11: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

DAFTAR TABEL Hal.

Tabe12

Tabe13

Tabel4

Tabe15

Tabel6

Tabel7

Tabel8

Tabe19

TabellO

Tabelll

Tabel12

Tabel 1 : Jenis-jenis indikator (tipe-tipe prestasi bdajar) dan cara

mengevaluasinya. .. . .. . .. 17

: Pesantren berdasarkan banglman fisik 26

: Kisi-kisi angket untuk siswa 33

: Jumlah staf pengajar dan karyawan mts. nurul huda.. 40

: Personil MTs. Nurul Huda dilihat dari pendidikan terakhir. 40

: Data personil MTs. NUlu1-Huda serta jabatannya 41

: Jumlah tata usahalkaryawan MTs. Nurul Huda.................................. 42

: Jumlah siswa MTs. Hurul Huda 5 tahun terakhir.. 42

: Ruangan yang dimiliki MTs. Nurul Huda 43

: Lapangan olah raga yang dimiliki MTs. Nurul Huda 43

: Kegiatan ekstrakulikuler 44

: Nilai rapot prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di pondok

pesantren... 48

Tabel 13 : Nilai rapot prestasi belajar fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren............................................................... 49

Tabulasi Data Hasil Angket

Tabel 14 : Siswa mengeJjarkan tugas/PR fiqih..................................................... 51

Tabel15 : Siswa belajar fiqih di luar mengeJjakan tugas/PR. 51

Tabel16 : Siswa membaca buku fiqih atau meminjarn buku di perpustakaan

............................................................................................................ 52

Tabel 17 : Siswa membeca buku fiqih, selain buku fiqih yang di gunakan di

sekolah............................................................................................... 53

Tabel 18 : Siswa mempraktekkan teori-teori ilmu fiqih dalarn kehidupan

sehari-hari........................................................................................... 53

Tabel 19 : Siswa shalat zuhur beJjarna'ah............................................................. 54

Tabel20 : Siswa shalat ashar beJjarna'ah 55

Tabel21 : Siswa shalat maghrib beJjarna'ah 55

Tabel22 : Siswa shalat is'ya beJjarna'ah............................................................. 56

Page 12: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

DAFTAR LAMPIRAN Hal.

Surat Pengajuan Proposal Skripsi........................................................................... 82

Surat Bimbingan Skripsi.................................. 83

Surat Perubahan Judul Skripsi................................................................................ 84

Surat Permohonan Izin Penelitian............ 85

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di MTs. Nurul Huda..................... 86

Nilai Ulangan Umum Pelajaran Fiqih Kelas VIII Semester I MTs. Nurul Huda.... 87

Instrumen Penelitian Pedoman Wawancara Dan Jawabannya (lmtuk Guru b. Studi

fiqih) 88

Instrumen Penelitian Pedoman Wawancara Dan Jawabarmya (lmtuk Ustadz di

pondok pesantren) 92

Angket Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs. Nurul Huda 94

Riwayat hidup penulis 97

Page 13: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

BABI

PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting untuk mengantarkan

manusia kepada kehidupan yang lebih bermakna dan beramanfaat. Selain itu juga

orang yang berpendidikan dijanjikan oleh Allah sebagai orang yang diberikan

derajat yang tinggi. Sebagaimna firman Nya:

.. .Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orantorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ... (Al-Mluadilah, 58: 11) .

Dari janji Allah tersebut penulis dapat merasionalisasikan bahwasanya orang

yang berilmu secara sesiologis pasti akan mendapat tempat yang terhormat di

mata orang lain lebih-Iebih di mata orang yang berihnu.

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertra keterampilan

Page 14: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

2

yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,,2. Definisi ini

disederhanakan oleh Hasbullah, bahwasanya "pendidikan merupakan usaha

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan,,3. dari definisi ini, dapat di ketahui bahwasanya

pendidikan itu harns menyeluruh ke dalam kehidupan manusia seutuhnya.

Perlu di ketahui bahwasanya pendidikan itu berusaha mengubah keadaanseseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat berbuat menjadi dapatberbuat, dari tidak bersikap seperti yang diharapkan mergadi bersikap sepertiyang diharapkan. Kegiatan pendidikan ialah usaha membentuk manusia secarakeseluruhan aspek kemanusiaannya secara utuh, lengkap dan terpadu. Secaraumum dan ringkas dikatakan pembentukan kepribadian4

.

Jika pendidikan itu sebagai pembentukan kepribadian seseorang, maka penulis

dapat mengatakan bahwasanya pendidikan itu tidak bisa dilepaskan bagi manusia.

Begitu urgennya pendidikan sebagai pembentukan kepribadian bagi manusia,

sehingga pendidikan selalu diutamakan. lni dilakukan oleh manusia yang

mengetahui dan mengerti serta memallami makna dan manfaat pendidikan bagi

manusia itu sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat MuhanlIDad Natsir yang

dikutip oleh Azyumardi Azra, secara lebih filosofis Muhammad Natsir

memberikan pengertian bahwa yang dinamakan "pendidikarl ialah suatu pimpinan

jasmani dan rohani menuju kesempurnaan dan kelengkapan dalam arti

kemanusiaan dalam arti sesunggalmya"s. Begitu juga menurut Armai Arief,

bahwasanya "pendidikan merupakan suatu bimbingan secara sadar oleh pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terciptanya

kepribadian yang utuh,,6. Dari definisi tersebut, kita dapat pahami bahwa

pendidikan itu sangat penting bagi manusia, karena tanpa pendidikan tidak akan

menjadi manusia yang sempurna yakni sebagai manusia yang :;esungguhnya.

2 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003, Tentang Sis/em Pendidikan Nasional Tahun2003, (Jakarta: CV.Mini Jaya Abadi, 2003), Cet. I, h. 5.

3 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: P.T Raja Grafmdo Persada, 2006),Edisi Revisi, h I.

4 Proyek Pembinaan Pergnrnan Tinggi AgamaJIAlN Di Jakarta Direktoran PembinaanPerguruan Tinggi Agama Islam 198111982, Me/odologi Pengajara Agama islam, h. 60.

S Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi Dan Modernisasi Menuju Mil/enium Baru,(Jakarta: Logos Waeana Ilmu, 2000), Cet. II, h. 4.

6 Annal Arip.f Prxnunnfn.. nl'>'J~' .1... .,. "'f,,-I~A_l __: n~ J." 1"

Page 15: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

4

tuntas dalam mengikuti pelajaran dan Slswa tersebut diperkenankan untuk

mengikuti pelajaran atau pendidikan berikutnya. Begitupula sebaliknya.

Fenomena pendidikan fonnal sekarang ini semaldn kornnpleks, artinya banyak

unsur luar yang mempengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran agar

tercapai tujuan pendidikan di sekolah, terutama mengenai prestasi belajar siswa.

Unsur-unsur tersebut ialah pendidikan yang dilakukan siswa di luar sekolah,

seperti pendidikan privat yang dilakukan siswa di rumah oleh seorang guru bidang

studi tertentu, kursus pada suatu lembaga pendidikan non-fonnal seperti kursus B.

Inggris, kursus B. Arab dan kursus komputer, dan lain sebagainya. Selain itu,

pendidikan pondok pesantren (boarding school) bagi santri, dapat mempengaruhi

prestasi belajar terutama pada mata pelajaran Al-qur'an dan AI-Hadist, Aqidah

Akhlak, Bahasa Arab, dan Fiqih.

Melengkapi keterangan pendidikan pesantren tersebut, terkait metode-metode

pembelajaran pesantren, setidaknya ada dua metode yang diterapkan dalam

pesantren.

Pertama metode sorogan yaitu kegiatan pembelajaran santri yangmenitikberatkan pada kemampuan pengembangan perseorangan (individu) dibawah bimbingan seorang ustadz atau kiayi. Kedua metode bandungan ataudisebut juga metode wetonan yaitu metode yang dilakukan oleh seorang kiayiatau ustadz terhadap sekelompok santri yang akan mendengarkan danmenyimak kitab yang akan di bacanya9

Menurut penulis metode yang paling menentukan dalam keberhasilan

menguasai materi pelajaran adalah metode sorogan. Hal ini dikarenakan

kemampuan potensi individu dalam menguasai materi sangat berperan dalam

metode sorogan ini. Dengan demikian kemungkinan besar pendidikan pondok

pesantren akan mempengaruhi prestasi belajar terutama pada mata pelajaran AI­

qur'an dan AI-Hadist, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, dan Fiqih,.

Selain metode belajar pondok pesantren, kegiatan santri sangatlah padat. Santri

selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan, baik kegiatan di pesantren maupun di

sekolah. Di pesantren santri harns bangun tidur sebelum shubuh, guna mengikuti

9 Mahmud, Model-Model Pembelajaran Vi Pesantren, (Jakarta: Media Nusantara, 2006),

Page 16: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

5

sholat Shubuh berjama'ah dan mengikuti pengaJIan bandongan setelah sholat

Shubuh. Setelah itu santri melakukan persiapan untuk sekolah formaJ, yaitu

mandi, sarapan dan lain-lain. Kegiatan sekolah selesai pada siang hari, yaitu

sekitar jam 12.30 WIB. Sepulang sekolah santri mempersiapkan diri untuk sholat

Dzuhm, makan, dan istirahat sampai waktu sholat Ashar tiba. Setelah itu santri

mengikuti pengajian bandongan kembaJi sampai waktu sore sekitar jam 17.00

WIB. Waktu ini dimanfa'atkan santri untuk makan, mandi, dan persiapan sholat

Maghrib beJjama'ah. Setelah itu santri mengikuti pengajian Al-qm'an secara

sorogal1 sampai waktu sholat Is'ya tiba. Setelah sholat ls'ya, santri mengikuti

pengajian bandol1gan kembali sampai waktu istirahat atau tidm maJam.

Lain haJnya dengan kegiatan siswa yang tidak tinggaJ die pOl1dok. Kegiatan

siswa di rumah tidak terorganisir, maka belajar siswa di rumah tergal1tung siswa

itu sendiri, kecuaJi bagi siswa yang rajil1 belajar dan memilild jadwal belajar di

rumah atau perhatian yang lebih dari orang tua kepada anaknya untuk belajar di

rumah.

Begitu padatnya kegiatan santri di pesantren sehingga: tidak ada waktu

sedikitpun untuk bermain. KaJau di bandingkan antara kegium santri di pondok

pesantren dengan kegiatan siswa di rumah setelah pulang dari sekolaJl, maka

sangatlah jauh berbeda. Karena menurut penulis kegiatan santri di pesantren sudah

terbentuk daJam suatu sistem yang terorganisir dengan baik. Sedangkan kegiatan

siswa di rumah sebaJiknya. Oleh karena itu wajar jika dikatakan ada kemungkinan

pendidikan pondok pesantren dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa terutarna

pada mata pelajaran Al-qm'an dan Al-Hadist, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, dan

Fiqih.

Atas dasar fenomena tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang bersifat deskriptif, dengan rasa il1gin tahu mengenai prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran di sekolah. Sabjek penelitian ini adaJah siswa

yang tinggaJ di pondok dan siswa yang tidak tinggaJ di pondok pesantren.

Penelitian il1i penulis beri tema "PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA YANG

TINGGAL DAN TIDAK TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DI MTS

Page 17: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

7

3. Sikap guru bidang studi fiqih di MTs. terhadap siswa yang tinggal dengan

siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

4. Apakah siswa MTs. yang tinggal di pondok pesatltren merasa lebih

memahami tentang pelajaran fiqih daripada siswa ycUlg tidak tinggal di

pondok pesantren ketika proses pembelajaran?

5. Apakah siswa MTs. yang tidak tinggal di pondok pesantren merasa minder

ketika proses belajar mengajar berlangsung?

6. Prestasi belajar siswa yang tinggal di pondok pesan1ren terhadap mata

pelajaran pendidikan agama islam (Al-qur'an, AI-Hadist, Aqidah Akhlak,

Bahasa Arab, Fiqih dsb.)

7. Prestasi belajar siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren terhadap

mata pelajaran pendidikan agama islam (AI-qur'an, AI-Hadist, Aqidah

AkhIak, Bahasa Arab, Fiqih dsb.)

8. Apakah siswa MTs. yang tinggal di pondok pesantren memperoleh hasil

belajar yang lebih baik daripada siswa yang tidak tinggal di pondok

pesanteren?

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Karena identifikasi masalah di atas masih cukup beragam, maka penulis perlu

memberikan batasan masalah hanya pada masalah prestasi belcYar fiqih siswa

kelas VIII MTs Nurul-Huda semester I, yakni siswa yang tinggal di pondok

pesantren dan siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

Berdasarkan pembatasan masalahan tersebut, penulis menentukan rumusan

masalah sebagai berikut:

I. Bagaimana prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di pondok pesantren?

2. Bagaimana prestasi belajar fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren?

3. Apakah terdapat perbedaan presasi belajar fiqih siswa yang tinggal dan

tidak tinggal di pondok pesantren?

Page 18: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

8

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian terhadap masalah ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal dan yang tidak

tinggal di pondok pesantren.

2. Uutuk mengetahui apakah terdapat perbedaan presasi belajar fiqih siswa

yang tinggal dan tidak tinggal di pondok pesantren.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar fiqih siswa kelas VIII MTs Nurul-Huda semester I, yakni

siswa yang tinggal dan yang tidak tinggal di pondok pesantren.

Mengenai manfaat penelitian ini, penulis membagi ke dalarn tiga manfaat.

Yaitu:

1. Manfaat bagi peneliti sendiri, yaitu menarnbah wawasan keilmuan tentang

dunia pendidikan. Dalarn hal ini mengarah pada realita pendidikan formal

di MTs. Nurul-Huda yang di dasari oleh latar belakang siswa yang tinggal

dan tidak tinggal di pondok pesantren. Hal yang terpenting bagi penulis

ialah sebagai syarat dalarn pembuatan skripsi untuk mendapat gelar saJjana

I (S1).

2. Manfaat bagi sekolah, penulis berharap kepada pihak sekolah khususnya

kepada guru bidang studi yang bersangkutan agar hasil penelitian ini

menjadi bahan pertimbangan dan perhatian untuk meningkatkan mutu dan

kwalitas kegiatan belajar mengajar. Selain sebagai input bagi MTs Nurul­

Huda, hasil penelitian ini juga merupakan garnbaran umum bagi

madrasah-madrasah yang sejenisnya, apabila terdapat siswa yang merniliki

kesarnaan latar belakang tempat tinggal seperti siswa di MTs Nurul-Huda.

3. Manfaat bagi pondok pesantren adalah sebagai bahan rujukan untuk

mengetahni keberhasilan santri dalarn mengusai pelajaran fiqih di pondok

pesantren. Selain itu juga sebagai bahan pertimbangan dalarn upaya

meningkatkan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran fiqih di

pondok pesantren.

Page 19: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

BABU

TINJAUAN TEORITIS

A. Belajar dan Prestasi Belajar

1. Belajar

a. Pegertian Belajar

Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau masalah

akademik bam, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial, dan

perkembangan kepribadian. "Belajar adalah berusaha (bedatih dsb.) supaya

mendapat kepandaian"l. Belajar itu bukan hanya menghafal dan mengingat,

melainkan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari sini, belajar berarti suatu

proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang, dengan ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti bertambah pengetahuannya, bertambah daya

penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada individu.

"Kata belajar dalam pengertian kata "mempelajari" berarti memperoleh

pengetahuan melalui pengalaman dan mempersiapkan secara langsungdengan

indera. Adapun kata belajar dalam pengertian kata "mengetahui" adalah untuk

memiliki pemahaman praktis melalui pengalaman dengan suatll hal2."

"Perlu diketahui dalam pemakaian istilah belajar sekurang..}rurangnya ada dua

hal besar yang dapat membedakannya, yaitu dalam pemakaian pertama: merujuk

I Pusal Pembinaau Dan Pengembaugan Bahasa, Departemen Pendidlkan Dau Kebndayaan,Kamu Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, BaJai Pnstaka, 1984), Cet. I, h. 108.

2 Nptt"UfI1To:lN Tlt.-'lr T"I"".,. n_._ n_~1__ 1~_' ,.y-~- , ....~~. - - -

Page 20: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

10

pada perubahan prilaku, sedangkan pemakaian istilah kedua: merujuk pada

bagaimana macam keadaan internal yang diperkirakan mejadi dasar dari proses

prilaku,,3.

Belajar selalau berkaitan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang

belajar. Perubahan ini bisa berupa pengetahuan, sikap atau afeksi, maupun

keterampilan. Unsur lain yang terkait dengan belajar adalah pengalaman yang

merupakan hasil dari interaksi individu dengan Iingkungannya.

Kedua unsur tersebut hampir selalau ditekankan dalam rurnusan atau definisi

tentang belajar. Ngalim Purwanto dalam buku Psikologi Pendidikon

mengemukakan pendapat beberapa tokoh pendidikan mengenai pengertian

belajar. Sebagai berikut:

I. Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology (1978)mengemukakan belajar adalah perubahan yang relative menetap (menyatudalam pribadi individu) dalam tingah laku yang teljadi sebagai hasil darilatihan atau pengalaman.

2. Witherington dalam bukunya Educatoin Psychology mengemukakanbahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yangmenyatakan diri sebagai suatu pola barn dari reaksi berupa kecakapan,sikap, kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengertian4

.

Dari kedua pengertian tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan:

a. Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh perubahan tingkah

laku

b. Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku yang menetap dan

menyatu dalam diri individu

c. Hasil perubahan belajar itu karena disengaja.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, secara Ulllum belajar dapat dipahami

bahwa belajar lllerupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif lllenetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang lllelibatkan proses kognitif. Sebenarnya keberagaman daJam mendefinisikan

makna belajar baik secara eksplisit maupun implisit, pada akhirnya memiliki

kesamaan makna. "Salah satu definisi yang nyaris disepakati para psikolog adalah

: Netty Hartati, Dkk. Islam Dan... , h. 57.

Page 21: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

II

bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan prilaku atau pribadi

berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu"s.

Untuk mengetahui bahwa seseorang telah menjalani proses belajar dan telah

mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalam memiliki pengetahuan,

penguasaan materi, sikap dan keterampilan, maka dapat dilihat dari hasil belajar

atau prestasi belajar sebagai salah satu pengukurannya.

b. Beberapa Teori Belajar

Ngalim Purwanto mengemukakan 3 (tiga) teori belajar yang merupakan hasil

penyelidikan para ahli psikolog, yaitu: teori Conditioning, teori Connectionism,

dan teori menurut psikologi Gestal.

1. Teori Conditioning

Teori Conditioning ini dipelopori oleh Ivan Pavlov (I 849- I936), seorang

fisiologi berkebangsaan Rusia. Menurut teori ini, belajar adalah suatu proses

perubahan yang teIjadi karena adanya syarat-syarat (conditionis) yang kemudian

menimbuIkan reaksi (response). Dntuk menjadikan seorang itu belajar haruslah

kita berikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting menUlut teori conditionig

ialah adanya latihan-Iatihan yang kontinu. Yang diutamakan dalam teori ini ialah

hal belajar yang teIjadi secara otomatis.

Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga tidak

lain adalah hasil daripada conditioning. Yakni hasil daripada latihan-Iatihan atau

kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang

tertentu yang dialaminya didalam kehidupmlliya.

Kelemahan dari teori ini ialah, teori ini menganggap bahwa belajar itu

hanyalah teIjadi secara otomatis; keaktifan dan penentuan pribadi tidak

dihiraukan. Peranan latihanlkebiasaan terlalu ditonjolkan6•

5 Akyas Azhari, Psik%gi Umum Dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju PT. Mizan Publik,

Page 22: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

12

2. Teori Connectionism (Thorndike)

Edward Thorndike (1874-1949) adalah salah seorang psikolog kebangsaan

Amerika. la merupakan orang pertama yang melakukan eksperiment belajar

dengan hewan. Menmut Thorndike belajar itu melalui 2 (dua) proses:

a. Trial and eror (mencoba dan mengalami kegagalan), dan

b. Law of effect, yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan

suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntunan situasi) akan

diingat dan dipelajari dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan segala sesuatu yang berakibatkan tidak menyenangkan akan

dihilangkan atau dilupakannya. Tingkab laku ini teIjadi secara otomatis. Otomatis

dalam belajar itu dapat dilihat dengan syarat-syarat tertentu, pada binatang juga

pada manusia7.

Thorndike membuat suatu prinsip tentang belajar yaitu: belajar akan terjadijika respon mengandung efek tertentu terhadap lingkungan. Jika efek responmenyenangkan, maka belajar teljadi. Jika efek respon tidak menyenangkanmaka prilaku belajar semakin melemah. Hukum efek menyebutkan bahwabelajar terdiri dari penguatan hubungan antara satu situasi stimulus danrespon. Hubungan ini akan diperkuat jika respon mengandung efek yangmenghasilkan kepuasan atau akan diperlemah jika respon mengandung efekyang tidak menyenangkan8

Kelemahan dari teori ini ialah:

a. Terlalu memandang manusia sebagai mekanisme dart otomatisme belakadisamakan dengan hewan. Meskipun banyak tingkab laku manusia yangotomatis, tetapi tidak selalu bahwa· tingkah laku manusia itu dapatdipengaruhi secara trial and eror. Trial and eror tidak berlaku mutlak bagimanUSIa

b. Memandang belajar hanya merupakan asosiasi belaka antara stimulus danrespon. Sehingga yang yang dipentingkan dalam belajar ialah memperkuatasosiasi tersebut dengan latihan-latihan, atau ulangan-ulangan yang terusmenerus.

c. Karena belajar berlangsung secara mekanis, maka "pengertian" tidakdipandang sesuatu yang pokok dalam belajar. Mereka mengabaikan"pengertian" sebagai unsm yang pokok dalam belaj~.

7 Ngalim Purwanto, Psik%gi Pendidikan... , h. 99.

Page 23: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

13

3. Teori menurut Psikologi Gestal

Teori ini sering kali disebut field theory atau insting full learning. Menurut

para abli psikologi Gestal, manusia itu bukanlah sekedar makhluk reaksi yang

hanya berbuat atau beraksi jika ada perangsang yang mempengaruhinya. Manusia

itu adalab individu yang merupakan kebulatan jasmani-rohani. Sebagai individu

manusia berinteraksi dengan dunia luar dengan kepribadiarUlya dan dengan cara

yang unik pula.

Dengan demikian maka belajar menurut psikologi Gestal bukan hanya sekedar

merupakan proses asosiasi antara stimulus-respon yang makin lama makin kuat

karena adanya latihan-latihan alau ulangan-ulangan. Belajar menurut psikologi

Gestal terjadi jika ada pengertian (insting). Pengertian atau insting ini muncul

apabila seseorang setelab beberapa saat mencoba memabami suatu masalab, tiba­

tiba muncul adanya kejelasan, terlihat olehnya hubungan adanya unsur-unsur yang

satu dengan yang lain, kemudian dipabami sangkut pautnya; dimengerti

maknanya.

Dengan singkat belajar menurut psikologi Gestal dapat diterapkan sebagai

berikut:

Pertama, dalam belajar faktor pemabaman alau pengertian (insting)merupakan faktor penting. Dengan belajar dapat memabami/mengertihubungan antara pengetabuan dengan pengalaman.Kedua, dalam belajar, pribadi alau organisme memegangperanan yang palingsentral. Belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif-mekanistis belaka, tetapidilakukan dengan sadar, bermotifdan bertujuanlO

•.

c. Jenis-Jenias Belajar

Ada beberapa jenis kegiatan yang terdapat daJarn proses belajar. Kegiatan ini

memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek

materi dan metodenya maupun aspek tujuan dan perubaban tingkab laku yang

diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan

sejalan dengan kebutuhan manusia yang juga bermacam-macam.

Fadilab Suralaga dkk. dalam buku Psikologi Pendidikan Dalam Perspektij

Islam membedakan jenis belajar menjadi 8, diantaranya:

Page 24: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

14

1. Belajar Abstrak

Jenis belajar ini merupakan kegiatan yang menggunakan cara berfikir abstrak,

yang bertujuan untuk memperoleh pemahanlan dan pemecahan masalah-masalah

yang tidak nyala. Untuk mempelajari hal-hal yang abstrak ini diperlukan prinsip,

konsep dan generalisasi seperti belajar matematika, kimia, tauhid dan sebagainya.

2. Belajar Keterampilan

Jenis belajar yang satu ini menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni

berhubungan urat-urat saraf dan neuromuscular dengan tujuan untuk memperoleh

dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Untuk memperoleh hasil yang

maksimal, maka belajar keterampilan membutuhkan latihan-Iatihan yang intensif

dan teratur.

3. Belajar Sosial

Pada dasamya belajar sosial ini belajar untuk memaharni masalah-masalah dan

teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai

pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-msalah lain yang

bersifat kemasyarakatan

4. Belajar Pemecahan Masalah

Belajar pemecahan masalah merupakan belajar yang menggunakan metode­

metode ihniah alau berfikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya

adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk

memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.

5. Belajar Rasional

Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir

secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya adalah untuk

memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep­

konsep.

6. Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan barn alau

perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain

menggunakan perintah, surilauladan, dan pengalaman khusus, juga menggunakan

Page 25: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

15

7. Belajar Apresiasi

BellUar aspirasi adalah mempertimbangkan (judgement) arti penting atau nilai

suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa mempero1eh dan mengembangkan

kecakapan ranah rasa (affective skill) yang dalam hal ini kemampuan menghargai

secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi

musik, dan sebagainya.

8. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan (Knowledge) ialah belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentuliisll .

2. Prestasi Belajar

a. Pegertian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar teJjadinya perubahan

pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam sikapnya.

Indikator pada perubahan ini biasanya akan tampak pada proses belajarnya.

Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk

mengugkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses

pembelajaran dalam suatu masa tertentu, untuk mellgetahui lebih jelas mengellai

pengertian prestasi belajar berikut ini akan dikemukakan pengertian prestasi

belajar.

Prestasi adalah "hasil yang telah dicapai (di lakukan, dikeJjakan dsb.)"I2.

Tohirin melldefinisikan bahwa prestasi bellUm' adalah "apa yang telah dicapai oleh

siswa setelah melakukan kegiatan belajar"l3.

Dari pel1gertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar atau hasil

belajar ialah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai buleti dari keberhasilan

usaha belajar sehillgga dapat di demol1trasikan dan di uji.

II Fadilah Suralaga, Dkk., Psik%gi Pendidikan Do/am PerspekWIs/am, (UIN Jkt. Press,2005), Cel. I, h. 81-83.

12 Pusal Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,Kamu '!.mum... , h. 768.

Page 26: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

16

b. Tipe-Tipe Prestasi Belajar

Dalam pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar, merujuk kepada aspek­

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 01eh km'ena itu, ketiga aspek diatas

hams juga menjadi indikator prestasi belajar. Artinya, prestasi belajar hams

mencangkup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek diatas

tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,

bahkan membentuk hubungan hirarki.

1. Tipe Prestasi Belajar Bidang Kognitif

Tipe prestasi belajar bidang kognitif mencangkup:a. Tipe prestasi belajar pengetahuan hafalan (Knowledge)b. Tipe prestasi belajar pemahamml (comprehention)c. Tipe prestasi bellUar penerapan (aplikasi)d. Tipe prestasi belajar analisise. Tipe prestasi belajar sintesisf. Tipe prestasi belajar evaluasi l4

.

2. Tipe Prestasi Belajar Bidang Afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang bisa

diramalkan perubahan-perubahannya, apabila seseorang telah menguasai bidang

kognitif tingkat tinggi. Tipe prestasi bellUar afektif tampak pada siswa dalam

berbagai tingkah laku, seperti perhatian terhadap pelajarml, disiplin, motivasi

belajar, menghargai guru dan ternan, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Meskipun

bahan pelajaran berisikan bidang kognitif, tetapi bidang afektif hmus menjadi

bagian integral dari bahan tersebut, dan hams tampak dalal'll proses belajar dan

prestasi belajar yang dicapai.

Tingkat bidang afektif sebagai tujuan dan prestasi belajar mencangkup:

a) Receving atau attending, yakni kepekaan dalam menerima rangsangan(stimulus) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalahsituasi, gelaja.

b) Respoding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorangterhadap stimulus yang datang dari lnar.

c) Valuing (penilaian), yakui berkenaan dengan hpercayaan terhadapgejala atau stimulus.

Page 27: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

f.

17

d) Organisasi, yakni pengemblll1gan nilai kedalam suatu sistem organisasi,termasuk menentukan hubungan suatu nilai dengan nilai lain dankemantapan, prioritas nilai yang telah dimilikinya.

e) Karakteristik dan internalisasi diri, yakni keterpaduan dari semua sistemnilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kehidupandan prilakunyaJ5

3. Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotorik

Tipe prestasi belajar bidang psikomotorik tampak dalam betuk keterampilan

(skill), dan kemampuan bertindak seseorang. Adapun tingkatan keteranlpilan itu

meliputi:

a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang sering tidak disadarikarena sudan merupakan kebiasaan)

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasarc. Kemampuan perspektuan termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditifmotorik dan lain-laind. Kemampuan dibidang fisik seperti kekuatan, keharminisan, dan

ketepatane. Gerakan-gerakan yang berkaitan dengan skill, mulai dari keterampilan

sederhana sampai kepada keterampilan yang kompkksKemampuan yang berkenaan dengan non decursiv,e komonikasi sepertigerakan ekspresif dan interpretatif'6.

Beriku ini adalah tipe-tipe prestasi belajar dalam suatu tlbel lengkap dengan

cara mengevaliasinya.

Tabell

Jenis-jenis indikator (lipe-lipe prestasi belajar) dan cara mengevaluasinya

RanahlJenis Prestasi Indikator/Tipe-tipe Cara MengevaJuasiRanah Cipta Dapat menunjukkan Tes lisan(Kogllitif) Dapat membandingkall Tes tertulisPengamatan Dapat menghubungkan Observasi

Jngatan Dapat menyebutkan Tes lisanDapat menunjukkan kembali Tes tertulis

Observasi

Pemahaman Dapat melljeJaskall Tes lisanDapat mendefinisikan dengan lisan sendiri Tes teltulis

Penerapan Dengan memberikan contoh Tes tertulisDapat menggunakan secara tepat

Page 28: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

18

Analisis (pemeriksaan Dapat menguraikan Tes tertulisdan pemilihan seeara Dapat mengklasifikasikanlmemilah-milih Pembagian tugasteliti

Simesis (membuat Dapatmenghubungkan Tes tertulispaduan barn dan utuh) Dapat menyimpulkan Pembagian tugas

Dapatmengklasifikasikan,menggeneralisasikan (membuat prinsip-prinsip umum)

Ranah Rasa (Afektif) Menunjukkan sikap menerima Tes tertulisPenerimaan Menu!1iukkan sikap menolak Tes skala sikap

Observasi

Sambutan Kesediaan berpartisipasi atau terlibat Tes skala sikapKesediaan memanfaatkan Pemberian tugas

Observasi

Apresiasi (sikap Menganggap penting dan bermanfaat Tes skala penilaianmeghargai) Menganggap indah dan barmonis atau sikap

Mengagumi Pemberian tugasOhservasi

Internalisasi Mengakui dan meyakini Tes skala sikap(pendalaman) Mengingkari Pemberian tugas

ekspresif (menyatukanfiikap proyektifdanfikiran ramalan)

Karakterisasi Melembagakan atau meniadakan Pemberian tugas(penghayatan) Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku "kspresifdan

sehari-hari proyektifObservasi

Ranah Psikomotorik Mengorganisasikan gerak mata, tangan, ObservasiKeterampilan bergerak kaki, dan anggota tubuh lainnya Tes tindakandan bertindak

Kecakapan ekspresi Mengucapkan Tes lisanverbal dan nonverbal Membuat mimik dan gerakan jasmani Observasi

Tes tindakan17.

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Ngalim Purwanto membagi faktor yang mempengalUhi prestasi belajar

terdiri atas dua faktor, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).

1. Faktor internal terdiri daTi 2 (dua) macam yaitu Fisiologi dan Psikologi.Faktor fisiologi meliputi kondisi fisik dan kondiiii panca indra, danfaktor psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dankemampuan kognitif.

Page 29: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

19

2. Faktor eksternal terdiri dari 2 (dua) macam yaitu Lingkungan danInstnunental. Faktor lingkungan meliputi alam d~m sosial, dan faktorinstrumental meliputi kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, saranadan fasilitas, dan administrasi/manajemenl8

.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Berdasarkan

keterangan diatas babwa faktor fisiologi adalah kondisi fisik (kesehatan) dan

kondisi panca indra. Keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan,

kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis

menunjuk pada keadaan stabiIitaslIabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis

yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan

sebaliknyal9.

Sedangkan factor psikologis itn terdiri bakat, minat, kecerdasan, motivasi.

I) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai

kecakapan pembawaan. Dari sini dapat di ketahui bahwa tnmbuhnya keahlian

tertentn pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya.

Sehubungan dengan ini, bakat dapat mempengaruhi tinggi. rendalmya prestasi

belajar bidang-bidang stndi tertentn. Dalam proses beIajar terutama belajar

keterampiIan, bakat memegang peranan penting daIam mencapai suatu hasil akan

beIajar yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tna memaksa anaknya untuk

melakukan sesuatn yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak

keinginan anak tersebut.

2) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai

beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus

yang disertai dengan rasa sayang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau

kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan

diingat, karena minat menambah kegiatan belajar. Untnk menambah minat

Page 30: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

20

seorang siswa di dalam menerima pel~aran di sekolah, siswa diharapkan dapat

mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat bel~ar yang telah

dimiliki siswa mernpakan salah satu faktor yang dapat mempengarnhi hasil

belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggiterhadap sesuatu hal,

maka akan terns bemsaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya

dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

3) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan

diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh

tinggi rendahnya intelegensi. Adakalanya perkembangarl ini ditandai oleh

kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,

sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya. OIeh karena itu jelas

bahwa faktor intelegensi mempakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam

kegiatan belajar mengajar.

4) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

mempakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar

motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar

sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instIinsik dimaksudkan

dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya

kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekeljaan belajar. Sedangkan motivasi

ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datallgnya dati luar diri seseorang

siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.

Dalam membeIikan motivasi seorang guru harns bernsaha dellgan segala

kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran

tertelltu. Dengan adanya dorongan ini, dalam diIi siswa akan timbul inisiatif untuk

Page 31: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

21

membangkitkan motivasi sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan

kehendak sendiri dan belajar secara aktifo.

b. Faktor Eksternal

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah dan

lingkungan masyarakat.

I) Keadaan keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan belqjar, bahkan mungkin

dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagi3l1 besar waktu

belajar dilaksanakan di nnnal1. Keluarga yang kurang mendukung situasi belajar,

seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan

belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajai1.

Keluarga merupakan lingkwlgan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang

dilal1irkan dan dibesarkan. Adanya rasa 3lnan dalam keluarga sangat penting

dalam keberhasil3l1 seseorang dalam belajar. Rasa aman itu: membuat seseorang

ak3l1 terdorong untuk prestasi belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan

salal1 satu kekuatan pendorong dari luar y3l1g menambal1 motivasi untuk belajar.

Orang tua hendaknya menyadari bal1wa pendidikan diInulai d3l1 keluarga,

sedangkan sekolal1 merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal

ke lembaga-Iembaga formal memerlukan keJjasama yang baik antara orang tua

dengan guru dalam usal1a meningkatkan hasil belajar anak. Jalan keIjas3lna yang

perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang

C3l'a belajar anak di rumal1. Perhatian orang tua dapat memberikan dbrongan dan

motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan

waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

2) Keadaan sekolah

Sekolal1 merupakan lembaga pendidikan fonnal pertama yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolal1 yang

Page 32: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

22

baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaall sekolah ini meliputi

cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan

kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengamhi

hasil-hasil belajarnya.

Guru sebagai tenaga pendidik memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan

belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan

serta memberikan pelajaran teknik. Karena itu, setiap guru harus memiliki

wewenang dan kemarnpuan profesiollal, kepribadian dan kemasyarakatan22.

3) Lingkungan masyarakat

Di sarnpillg orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak

sedikit pengaruhllya terhadap hasil belajar siswa dalarn proses pelaksanaan

pendidikan. Karena Iingkungan alarn sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangan pribadi anak, sebab dalarn kehidupan sehari·hari anak akan lebih

banyak bergaul dengan lillgkungan dimana anak itu berada.

Dengan demikian dapat dikatakan Iingkungan dapat membentuk kepribadian

anak, karena dalanl pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu mellyesuaikan

dirillya dengan kebiasaan-kebiasaan Iingkungarmya. Oleh karena itu, apabila

seorang siswa bertempat tinggal eli suatu lingkungan temarmya yang rajin belajar

maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,

sehingga ia akan tumt belajar sebagaimana temmmya23•

B. Pengajaran Fiqih

1. Pengertian Fiqih

Fiqih menurut bahasa berarti "paharn atau tahu"Z4. Tahu dan paharn disini yang

dimaksud adalah tahu dan paharn tentang masalah-masalah agarna. Hal ini sesuai

dengan firman AJlall SWT.

22 http://sobatbaru.blogspot.coml2008/pengertian-prestasi-belajar.hlml.23 http://ridwan202.wordpres.com/2008/05/03/ketercapaian -prestagl-belalar/

Page 33: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

23

Artinya: ....Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara merekabeberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama .(Q.S. At-Taubah: 122i5

.

Pengertian fiqih seperti tergambar dalam ayat di atas merupakan pengertian

yang sebenamya. Pengeliian tersebut mengalami penyempitan makna. Hal ini

sebagaimana yang dikemukakan oleh Qurais Shihab bahwa fiqih yang pada

mulanya dimaksudkan sebagai pengetahuan yang menyeluruh tentang agama,

mencakup hukum, keimanan, akhlak, AI-Qur'an dan AI-Hadist. Tetapi istilah itu

kemudian dipakai khusus menyangkut pengetahuan tentang hukum agama saja26.

Secara istilah pengertian fiqih adalah "ilmu tentang hukum-hukum syara

mengenai perbuatan dari dalil-dalil yang terperinei,,27 atau "pengetahuan tentang

hukum-hukum syara' yang praktis, yang diambil dari dalil-dalilnya secara terinci,

atau dengan kata lain, ilmu fiqih adalah kompilasi hukum·hukum syara' yang

bersifat praktis yang di ambil dari dalil-dalilnya secara terinci,,28.

Ulama Hanafiyah memberikan batasan bahwa fiqih adalah ilmu yang

menerangkan segala hak dan kewajiban berhubungan dengan amalan para

mukallaP9.

Para pengnikut As-Syafe'I memberi pengertian bahwa fiqih adalah ilmu yang

menerangkan segala hukum agama yang berhubungan dengan pekeIjaan para

mukallafyang di keluarkan (di istimbatkan) dari dalil-dalil yangjelas (tafshili)30.

Pengertian-pengertian seperti tertulis diatas adalah sebagian dari sekian banyak

pengeliian yang ada. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat di ambil

kesimpulan sederhana bahwa fiqih adalah pengetahuan mengenai hukum-hukum

amalan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinei.

25 AI-Qur'an Dan TeJjemahnya, Komplek Percetakan Alqur'an Khodim Al-Haramain AsySyarifin Raja Fahd, Madinah Munawarrah, h. 30I.

26 M.Qurais Shihab, Membumikan Al-Qur 'an, (Bandung:Mizan, (992) hal. 383.27 Kamal Muchtar, Dkk., Ushul Fiqih... , h. 2.2B Abdul Wahhab Khallaf, llmu Ushul Fiqih, TeJjamah, (Semarang:Dina Dtama Semarang,

(994), Cet.!, h. l.29 Hasby As-Shiddieqy, Pen!!antar Hukum Islam iHid 1. (Jakarta:Bulan Bintanp 1qROI ret

Page 34: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

24

2. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Fiqih

Sebagai bahan pelajaran yang diberikan pada anak didik dalarn proses

pembelaja.ran, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai

sebagai tujuan. Untuk mengetahui tttiuan tersebut, berikut ini akan

dikomparasikan antara tujuan fiqih dengan tujuan mata pelajaran fiqih secara

spesifik. Menurut Abdul Wahab Khallaf, tujuan fiqih (ilmu fiqih) adalah

"menerapkan hukum-hukum syariat islarn terhadap peibuatan dan ucapan

manusia,,31. Dari tujuan ilmu fiqih iui, dapat di ketahui bahwa ilmu fiqih

menghendaki penerapan hukum syara pada setiap tingkah laku dan ueapan

mukallaf dalarn kehiduparmya sehari-hari.

Mengenai fungsi fiqih, seeara umum dapat dikatakan bawha fiqih berfungsi:

sebagai rujukan (tempat kembali) seorang hakim (qadhi) dalarn keputusarmya,

rujukan seorang mufti dalarn fatwanya, dan rujukan seorang mukallaf untuk

mengetahui hukum syariat dalarn ueapan dan perbua.tarmya32.

Fiqih berfungsi sebagai sumber hukum yang menjadi pendorong dan

pembentuk tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum sehingga

terbentuk komouitas masyarakat muslim yang memiliki kesadaran akan hak dan

kewajiban agar tereiptanya kehidupan yang harmouis dan sejahtera. Para pengajar

mesti memallarni fungsi ini agar pendidikan dan pembinaan pribadi siswa dapat

terarah sesuai dengan tujuan yang diharapan.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih

Ruang lingkup masalah fiqih pada garis besarnya di bagi menjadi dua:

I. Bidang ibadah, yaitu segala persoalan yang berpautan dengan akhirat,jelasnya segala persoalan yang di kerjakan untuk mendekatkan diri kepadaAllah. Seperti: shalat, zakat, puasa, dan haji.

2. Bidang muarnalall, yaitu segala persoalan yang berpautan dengan urusan­urusan dnnia dan undang-undang. Bagian ini di bagi kedalarn beberapabagian. Yaitu:

a) Bagian uqubat: melengkapi pemballasan tentang perbuatan­perbuatan pidana, seperti membunul1, menenri, minum arak, dan

31 Abdul Wabhab Khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum L,lam, Terjemah, (Jakarta:PT. Raia

Page 35: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

25

menusuk, dan melengkapi hukum-hukum siksa, seperti gisas, had,dan diyat.

b) Bagian munakahat (ahwal syakh shiyyah): memperkarakan masalahperkawinan, perceraian, dan hal-hal yang bersangkutan dengmmyaseperti: 'idah, nafkah dan hadlanah.

c) Bagian muamalat: menjelaskan soal-soal harta, seperti jual-beli,sewa-menyewa, pinjam-meminjam, gadai-menggadai, dansebagainya33.

C. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren adalah "asrama dan tempat murid-murid belajar mengaji,,34. Dalam

pemakaian sehari-hari, istilah pesantren dapat disebut dengan pondok saja atau

kedua kata ini dapat digabung menjadi pondok pesantren. lstilah pondok

barangkali berasal dari pengertian asrama-asrama para santri yang disebut pondok

atau tempat tinggal yang di buat dari bambu, atau 'berasal dari kata arab fundug,

yang berarti hotel atau asrama. Sedangkan kata pesantren belrasal dari kata santri,

yang dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

santri35.

Menurut Mujamil Qomar, pondok pesantren adalah suatu tempat pendidikan

dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama islam dcrn di dukung asrama

sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen. Maka pesantren kilat atau

pesantren ramadhan yang di adakan sekolah-sekolah umum misalnya, tidak

termasuk dalam pengertian ini36. Jadi menurut penulis dari keterangan tersebut

bahwasanya pondok pesantren ialah suatu tempat yang bet'Sifat permanen bagi

para santri untuk mempelajari i1mu-i1mu agama secara khusus dan intensif

dibawah bimbingan kiyai atau ustadz sehingga santri dapat m,~nguasai i1mu agama

secara menyeluruh.

33 Hasby As-Shiddieqy, Pengantar Hukum..., h. 43-44.34 Pusa! Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,

Kamu Umum Bahasa..., h. 746.35 Zamakhsyari Dhofer, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiayi,

(Jakarta:LP3S, 1985), Cet.IV, h.18.

Page 36: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

26

Untuk ll1emberikan penjelasan terperinci mengenm pondok pesantren yang

penulis maksud dalmu penelitian ini, perlu kiranya penulis ll1engemukakan

ll1acmu-ll1acmu pola atau bentuk-bentuk pesantren berdasarkan bangunm1 fisiko

Maka setelah itu penulis akan ll1enentukan pesantren di maksud dalmu penelitian

inL Berikut ini penjelasan secara tabel:

Tabel2Pesantren Berdasarkan BanR;Unan Fisik

Pola PesanlTen Berdasarkan KeteranganBangunan Fisik

Pola I Pesantren ini masih bersifal sederhana, dimana kiayiMasjid, Rumah Kiyai menggunakan masjid alau rumahnya sendiri untuk tempat

mengajar. Dalam pola ini santri hanya datang dari daerahpesantren itu sendiri, namun mereka t·,lah mempelajari ilmuagama secara kontinu dan sistematis. Metode pengajarau:We/onan dan Sorogan.

Pola II Dalam pola ini pesantren telah memiliki pondok atau asramaMasjid, Rumah Kiyai, yang di sediakan bagi para santri yang datang dari daerah.Pondok Metode pengajaran: We/onan dan Sorogan.Pola III Pesantren ini telah memakai sistem klasikal, di mana santriMasjid, Rumah Kiyai, yang mondok mendapat pendidikan di madrasah. AdakalanyaPondok,MacUTIsah murid madrasah datang dari daerah :>ekitar itu sendiri. Di

samping sistem klasikal juga pengajaran sistem wetonan dilakukan juga oleh kivai.

Pola IV Dalam pola ini di samping memiliki madrasah juga memilikiMasjid, Rumah Kiyai, tempat keterampilan. MisaInya: peternakan, pertanian,Pondok, Madrasah, Tempat kerajinan rakyat, toko koperasi, dan sebagainya.keteramoilanPola V Dalam pola ini pesantren sudah berkembang dan bisa diMasjid, Rumah Kiyai, golongkan pesanten mandiri. Pesantren seperti ini telahPondok, Madrasah tempat memiliki perpustakaan, dapur umum, ruang makan, kantorketerampilan, Universitas, adrainistrasi, toko, rumah penginapan tamu, dan sebagainya.Gedung pertemuan, tempat Di samping itu, pesantren ini mengelola SMP, SMA, danolahraga, sekolah umum kejurian lainnya.37

Dari keteranga tabel tersebut, pondok pesantren yang penulis ll1aksud adalah

pada pola lima (V) yaitu pesantren yang sudah berkembang dan mandiri.

Memiliki perpustakaan, dapur umum, rum1g makan, kantor administrasi, dan

rum1g penginapan tmuu. Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Darma

Indonesia (YADIN). Selain pondok pesantren, yayasan ini juga membawahi

sekolah alau madrasah (terdiri dari Mad. Ibtidaiyah, Mad. Tsanawiyah, Mad.

Aliyah) dan panti asuhan. Ketiga lembaga ini diberi nmua Nmul Huda.

Page 37: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

27

2. Tujuan Pondok Pesantren

Tujuan pendidikan merupakan bagian yang terpadu dari serangkaian kegiatan­

kegiatan pendidikan, termasuk di dalamnya faktor-faktor terkait yang dapat

mendukung keberlangsungan pendidikan seperti pendidik, peserta didik, metode

belajar, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan. Keberadaan faktor-faktor

tersebut tidak akan berarti apa-apa jika tidak di arahkan pada satu tujuan yang

terarah dan menyeluruh, oleh karena itu setiap pendidikan pasti akan bermuara

pada satu tujuan

Terkait dengan tujuan pesantren, Menurut Mujamil Qomar, tujuan pesantren

adalah "membentuk kepribadian muslim yang menguasai ajaran-ajaran islam dan

mengamalkannya, sehingga bermanfaat bagi agama, masyarakat dan negara,,38.

3. Unsur-Unsur Pesantren

Menurut Mahmud dalam buku Model-Model Pembelajaran Di Pesantren,

sebuah lembaga dapat di katakan sebagai pondok pesantren apabila didalarnnya

terdapat sedikitnya lima unsur:

a. Kiyai/Ajenganffuan GuruJAbuIBuya/Tengku

Kiyai adalah "komponen penting yang amat menentukan keberhasilan

pendidikan pesantren,,39. Kiayi juga merupakan "tokoh sentraJ dalam suatn

pesantren, maju mundurnya suatu pesantren di tentukan oleh wibawa dan karisma

sang kiayi',4o.

b. Santri

Santri adalah "sebutan untuk siapa saja yang telah memilih lembaga pondok

pesantren sebagai tempat menuntut ilmu,,41. Santri di pesantren dapat di

katagorikan menjadi dua kelompok:

I) Santri mukim, yaitu santri yang berdatangan dari tempat-tempat yangjauh yang tidak memungkinkan dia pulang kerumahnya, maka dia

3. Mujamil Qomar, Pesanlren Dari rrans!ormasi Melodologi MemguO'., h. 7.39 Mahmud, Model-Model Pembelajaran Di Pesanlren, (Jakarta:Media Nusantara, 2006),

Cet t, h,5.

Page 38: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

28

mondok (tinggal) di pesantren. Sebagai s~mtri mukim mereka memilikikewajiban-kewajiban tertentu.

2) Santri kalong, yaitu siswa-siswa yang berasal dari daerah sekitar yangmemungkinkan mereka pulang ke tempat kediarnan masing-masing.Santri kalong ini mengikuti pelajaran den an cara ulan er i antararumahn a den an esantren42 -'1

y g p PERPUSTAKAAN UTAMA Ic. Masjid/Mushalla UIN SYAHIO JAKARTA .J

"Selain untuk shalat beljama'ah mesjid atau mushollah di pesantren juga di

manfaatkan sebagai tempat pembelajaran kitab-kitab salafi atau kitab kuning,,43.

"Suatu pesantren mutlak memiliki masjid, sebab di situ akan di langsungkan

proses pendidikan dalam bentuk komonikasi belajar antara kiayi dan santri,,44.

d. Pondok Asrama

Pondok pesantren pada dasarnya adalah lembaga pendidikan yang

menyediakan asrama atau pondok (pemondokall) sebagai tempat tinggal bersama,

sekaligns tempat belajar para santri di bawah bimbingan kiayi.

e. Pellgajian Kitab Kuning/Salafi

Ciri penting dari sebuah pOlldok pesantren adalah pengajian yang di sampaikan

kiayi kepada santrinya. Yaitu pengajian tentang agama islam yang terdapat dalam

kitab-kitab salafi atau kitab kuning yang di karang oleh ulama salaf.

f. Madrasah atau sekolah

Pada beberapa pOlldok pesantrell yang telah melakuklm pembaharuan, di

sampillg mesjid dan musholla yang menjadi tempat belajar, juga di sediakan

madrasah atau sekolah sebagai tempai untuk melldalami ilmu··ilmu agama maupun

ilmu-ilmu umum yang di lakukan secara klasikal. Madrasah atau sekolah ini

biasanya juga terletak di dalam lillgkungan pesantrell.

Madrasah yang di khususkan untuk melldalami ilmu-ilmu agama bias juga

disebut dengan pelldidikan diniyyah. Sedangkan madrasah atau sekolall yang di

dalanmya di ajarkan pula ilmu-ilmu umum, maka penyelenggaraannya mengikuti

42 Haidar Putra Daulay, S~iarah Pertumbuhan... , h. 64.

Page 39: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

29

pola yang telah ditentukan oleh Departemen Agama atau Departemen Pendidikan

Nasional45.

4. Metode Pembelajaran Pondok Pesantren

Diantara metode pembelajaran yang terapkan di pondok pesantren ialah:

I. Metode Sorogan

"Sorogan artinya belajar secara individu dimana seorang santri berhadapan

dengan seorang gnru, teljadi interaksi saling mengenal di antara keduanya,,46.

Selain itu metode sorogan "~erupakan kegiatan pembelajaran santri yang

menitikberatkan pada kemampuan perseorangan (individu), di bawah bimbingan

seorang ustadz atau kiyai,,47.

2. Metode Bandongan

Metode bandongan di sebut juga metode wetonan yaitn metode yang dilakukan

oleh seorang kiayi atau ustadz terhadap sekelompok santri yang akan

mendengarkan dan menyimak kitab yang akan di baea oleh kiayi.

Dengan jelas Armai arief menjelaskan bahwa metode bandongan itn adalahkiayi menggunakan bahasa daerah setempat, kiayi membaea, menerjemahkan,menerangkan, kalimat demi kalimat kitab yang di pelajarinya, santri seearaeermat mengiknti penjelasan yang di berikan oleh kiayidengan memberikaneatatan-eatatan tertentn pada kitabnya masing-masing dengan kode-kodetelientn sehingga kitabnya di sebut kitab jenggot karena banyaknya eatatanyang menyerupai jenggot seorang kiayi48.

3. Metode MnsyawarahlBahtsul Masa'il

Mnsyawarah atau bahtsnl masa'il merupakan metode pembelajaran yang lebih

mirip dengan metode diskusi atau seminar. Beberapa orang ~iantri dengan jwnlah

tertentu membentuk halaqoh yang di pimpin langsung oleh seorang kiayi atan

nstadz, atau mungkin juga santri senior, untuk membahas atan mengkaji suatn

persoalan yang telah di tentukan sebelwnnya49.

45 Mahmud, Model-Model Pembelajaran... , h. 13-14.46 Annai Arief, Pengantar IImu Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Ciputat

Press, 2002), Cel. I, h. 150.47 Mahmud, Model-Model Pembelajaran... , h. 51.

Page 40: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

31

8. Metode Muhadatsah

Metode muhadatsah merupakan latihan bercakap-cakap dengan bahasa Arab

yang di wajibkan para santri selan1a tinggal di pondok pesantren54.

9. Metode Mudzakarah

Metode mudzakarah atau dalam istilah lain bahtsul masa'il ialah suatu cara

yang di pergunakan dalarn menyarnpaikan bahan pelqjaran dengan jalan

mengadakan suatu pertemuan i1miyah yang secara khusus membahas persoalan

yang bersifat keagamaan55• Selain membahas masaJah diniyah, seperti ibadah dan

aqidah, juga membahas agarna pada umumnya. Metode ini sesungguhnya tidak

jauh beda dengan metode musyawarah. Bedaya hanya pada metode dan

pendekatan daJarn pembelajaran. Pesertanya iaJaJl para kiyai atau para santri

senior56•

54 Mahmud, Model-Model Pembelaiaran.... h. 78.

Page 41: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

BABIH

METODOLOGIPENELrUAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitan ini bertempat di Madrasah Tsanawiyah Nurul-Huda, yang beralamat

di J1. KH. Hasyim Ashari Gg. Kancil Rt. 02/05, Kelurahan Neroktog, Kecamatan

Pinang, Kota Tangerang Provinsi Banten, Kode Post 15145. Sedangkan waktu

penelitannya adalah dan tanggal 04 s.d. 12 Januari 2010.

B. Metode Penelitian

Metode yang di pakai penulis pada penelitian ini adalall metode deskriptif,

yaitu penelitall yang berusaha mendeskripsikan dan mengiterpretasikan

fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini mengguoakan pendekatan kualitatif.

C. Unit Analisis

Unit analisis penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul-Huda, yaitu

siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren. Alasan peneliti memilih kelas VITI adalah bahwasanya kelas VIII

sudah memiliki pengalaman belajar yang cukup di tigkat Tsanawiyah dan pantas

di jadikan sebagai sabjek penelitian. Selain itu juga di karenakan, kalau kelas VII

masih bam di tingkat Tsanawiyah dan belum cukup memiliki pengalaman belajar,

maka menurut penulis kurang optimal jika dijadikan sabjek penelitian ini.

Sedangkan kelas IX sedang konsentrasi menghadapi Ujian Negara (UN), jadi

Page 42: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

33

ISI- SI m!Je nu lswaDimensi Indikator No.Pertanyaan

Kesiapan Siswa mengeIjakan tuagas fiqih di 1 dan 2Slswa rumahsebelumpembel~aran Siswa mengunjungi perpustakaan 3fiqih di kelas untuk belajar/membaca buku fiqih

Siswa membaca buku fiqih selain 4buku yang di gunakan guru

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang di gunakan penulis ini adalah wawancara, studi

dokumentasi, dan angket. Berikut penjelasannya:

1. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini di lakukan kepada guru bidang studi fiqih di

MTs Nurul Huda. Selain itu, untuk melengkapi penulis dalam memperoleh data,

penulis juga mewawancarai salau satu ustadz di pondok pesantren. Wawancara ini

dilakuakan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran fiqih di sekolah

maupun di pondok pesantren.

2. Studi Dokumentasi

Dokumen yang penulis butuhkan dalam penelitian ini adalah:

a. Dokumen-dokumen sekolah, yaitu berupa profil sekolah, keadaan guru,

keadaan murid, fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di sekolah, dll.

b. Nilai hasil belajar fiqih yang terdapat dalam rapot siswa kelas VIII

semester I MTs Nurul-Huda, yaitu siswa yang tinggal eli pondok pesantren

dan siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

3. Angket

Pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket yang penulis buat beIjuruiah 27

pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yaitu SL (selalu), SR (sering), KK (kadang­

kadang), TP (tidak pernah). Angket ini akan di berikan kepada siswa kelas VIII

untuk di isi.

Berikut kisi-kisi angket yang telah di siapkan peneliti.

Tabel3Ie . ki .A k t U; t k S'

Page 43: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

34

fiqih dalarn kehidupan sehari-hari

Siswa rnelaksanaan sholat fardu 6,,7, 8, 9 dan 10berjarna'ah

Siswa bertanya kepada orang tua, IIkakak, atau orang lain yang lebihrnengeIii tentang ilrnu fiqih

Siswa rnengikuti pengajian fiqih 12

Kesiapansiswa ketikapembelajaranfiqih di kelas

Sikap siswa terhdap guru ketikapernbelajaran fiqih di kelas

Sikap Slswa terhadap pelajaranfiqih

13

14, IS dan 16

Guru rnenggunakan rnetode belajar 17yang bervariasi

Guru mendemonstrasikanfiqih kepada Slswapembelajaran berlangsung

rnateriketika

18

Kerjasarnaantarasesanla Slswadalarnpembelajaranfiqih

Siswa melakukan kebiasaan burukketika pembelajaraan fiqih di kelas

Siswa memberikankomentar/pendapat tenang teori­teori fiqih yang sedang di pelajalldi kelas

Siswa berpakaian sorpanlrapiketika pernbelajaran fiqih di kelas

Siswa melakukan keJja sarnadengan ternan-ternan dalarnmenyelesaikall tugas-tugas fiqih

19, 20, 21, 22dan 23

24

25

26 dan 27

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalarn venelitian ini. nenulis memerll1bn heh",.,.n"

Page 44: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

35

1. Wawancara

Wawancara atan interviu adalah "sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwicara"l. Teknik

dalam wawancara ini adalah penulis memberikan beberapa pertanyaan kepada

guru fiqih di MTs dan ustadz di pondok pesantren tmtuk dijawab sesuai dengan

pertanyaan yang penulis berikan. Pertanyaan dalam wawancara ini adalah seputar

pelaksanaan pembelajaran fiqih siswa di sekolah maupun <Ii pondok pesantren.

Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi-informasi tentang

pelaksanaan pembelajaran fiqih di sekolah maupun di pondok pesantren.

2. Pemeriksaan Dokumentasi

Dokumentasi adalah "sumber data yang berupa data atau barang tertulis,,2.

Pemeriksaan dokmnentasi iui dilakukan untuk memperoleh informasi-infoffilasi

berupa data tentang sekolah seperti profil sekolah, keadaan guru, keadaan murid,

fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di sekolah, dan lain-lain. Hal yang sangat

penting bagi penulis adalah nilai hasil belajar fiqih yang terdapat dalarn rapot

siswa kelas VIII semester I MTs Nmul-Huda, karena dengan data rapot iui,

penulis dapat mengetahui prestasi siswa, yaitu prestasi belajar fiqih siswa yang

tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

3. Angket

Angket adalah "sejumlah pertanyaan tertuUs yang digmlakan untuk

memperoleh informasi dad responden dalarn arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahiu,,3. DaIarn penelitiall ini angket dib'edkan kepada siswa

kemudian diisi oleh siswa. Fmlgsi angket ini adalah untuk memperoleh informasi­

informasi tentang pembelajarn fiqih. Setelah itu penulis akan membuat

kesimpuIan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar fiqih.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peulis lakukan sebagai berikut:

I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suall, Pendekatan Preklek,(Jakarta:RinekaCipta, 1996), Edisi Revisi III, h. 144.

Page 45: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

36

I. Analisis data hasil wawancara, yaitu data yang di peroleh dari wawancara

dijadikan sebagai data untuk membantu penulis dalam menganalisis secara

deskriptif data yang penulis peroleh dari siswa yang kemudian hasilnya

diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.

2. Analisis data hasil pemeriksaan dokumentasi, yaitu data yang diperiksa

kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh informasi,

kemudian diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.

3. Analisis data hasil angket, dalam mengolah data hasil angket peneliti

menggunakan cara sebagai berikut:

a. Editing, yaitu memeriksa kembali daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh para pengumpul data.

b. Tally, yaitu menghitungjumlahjawaban yang diberikan oleh responden.

c. Tabulling, menghitung data kedalam suatu tabe!. Melalui tabulasi data

lapangan akan tampak sederhana dan tersusun ke dalam suatu tabe! yang

baik sehingga mudah di pahami. Data yang di tabulasikan adalah data

yang telah di hitung distribusu fi-ekuensinya dengan teknik prosentase.

Prosentase di peroleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jurnlah

responden di kalikan 100%, dengan rumus statistik sebagai berikut:

P =£ xlOO%N

Keterangan:P = Angka prosentaseF = Ferkuensi yllilg di cari prosentasenyaN = Jumlah responden

Page 46: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

BABN

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Banyaknya ketimpangan yang ada, ketidak sesuaian antara harapan dan

kenyataan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat antara lain makin kecilnya

kesempatan untuk belajar, kondisi ini disebabkan dari tingginya biaya sekolah

secara formal, padahal pendapatan keluarga mereka sangatlall terbatas sehingga

tidak mampu membiayai anaknya sekolah. Keadaan ini m,mdasari berdirinya

Yayasan Danna Indonesia (YADIN) pada tahun 1979. Yayasan ini di prakarsai

oleh tiga tokoh sentral pendiri yayasan yaitu H. Mu'alim Arab bin H. Syatar, Drs.

H. Ahmad Syahroni bin H. Mu'alim Arab (Almarhum), dan Drs. M. Muhsin bin

Artain.

Menyikapi situais dan kondisi diatas, maka pendiri Yayasan membuat sistem

pendidikan murah yang sarat dengan muatan agama islam. Sekolah ini resrni

berdiri pada tanggal 11 Agustus 1983 di hadapan Notaris Soewardi

Poerwohartono yang berkedudukan di tangerang. Pendidikan ini berupa Madrasah

IbtidaiyahlMI (setara dengan SD), Madrasah TsanawiyahlMTs. (setara dengan

SLTP), dan Madrasah AliyahIMA (setara dengan SLTA).

Sebelum di dirikannya madrasah, yayasan ini bergerak dibidang sasial

kemasyarakatan yaitu berupa lembaga Panti Asuhan Yatim Piatu dan dibidang

dakwah islamiyah yaitu berupa Pondok Pesantren. Nama Nurul Huda sendiri

Page 47: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

38

diilihami oleh salah seorang guru ngaji H. Mu'alim Arab yaitu almarhtun KH. M.

Arnsyir dari kampung Gondrong (sebuah kelurahan di kota tangerang).

2. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda adalah lembaga pendidikan di bawah

naungan Yayasan Darma Indonesia (YADIN). Yayasan inl: membawahi tiga

lembaga pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah (Ml), Madrasah

Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), satu lembaga pendidikan non­

formal yaitu Pondok Pesantren, dan satu lembaga di bidang sosial dan

kemasyarakatan yaitu Panti Asuhan Yatim Piatu.

3. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah NUTul Huda

MTs. Nurul Huda beralamat di JI. KH. Hasyim Ashari Gg. Kancil Kelurahan

Neroktog Kecamatan Pinang Kota Tangerang Provinsi Banten. Dari arah utara,

MTs. Nurul Huda satu arah menuju pusat pemerintahan kota tangerang,

sedangkan dati arab selatan, MTs. Nurul Huda satu arah menuju pusat

perdagangan pasar tradisional dan modern Ciledug. Jadi, secara geografis

lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan umum.

NSM

Nama Yayasan

Alamat Yayasan

4. Pl'ofil Madrasah Tsanawiyah Nurul HUda

Nama Madrasah : MTs. Nurul Huda

Alamat : JI. KH. Hasyim Ashari Gg. Kan,~il

Neroktog Kecamatan Pinang Kota

Provinsi Banten Telp.(021) 5548975

: Yayasan Darma Indonesia (YADIN)

: JI. KH. Hasyim Ashari Gg. Kancil

Neroktog Kecamatan Pillang Kota

Provinsi Banten Telp.(021) 5548975

: 21 2280510045

Satandar Madrasah : Terakreditasi B

Kelurahan

Tangerang

Kelurallan

Tangerang

Page 48: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

Tahun berdiri

Tanah

Luas Tanah

: 1983

: Milik sendiri / Wakaf

6 21: 1.15 M .

39

5. Visi, Misi, Tuju3n dan Sasar3n Sekolah

Visi Madrasah

Membentuk sumber daya manusia agar menjadi pribadi muslim dan muslimah

yang beriman, bertaqwa, berakhIakul karimah dan berilmu pengetahuan.

Misi Madrasah

a. Membina siswa agar menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.

b. Mendidik dan membina siswa agar mampu membaca dan menghayati

kandungan Alqur'an.

c. Mendidik siswa agar menjadi manusia yang berakhJakul karimah.

d. Membina dan mengembangkan bakat dan kreativitas siswa

Tujuan

a. Meningkatkan nilai rata-rata raport dari 6.00 menjadi 7.00

b. SeJuruh lulusan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi

c. Membudayakan sikap dan prilaku agamis serta menjunjung tinggi norma

danhukum

d. Menjadikan siswa berketerampilan yang sesuai dengarJ potensi yang ada

disekitarnya

Sasaran Sekolah

a. Peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan nilai rata-rata raport

siswa

b. Peningkatan peJayanan pendidikan terhadap siswa dan masyarakat

c. Penuntasan wajib belajar 9 tahun

d. Pemenuhan kebutuhan ruang belajar yang memadai

e. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif, nyanlan dan tentram,

sehingga menimbulkan gairah dan semangat seluruh personil sekolah

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing2

Page 49: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

40

6. Keadaan Gum, Karyawan Dan Siswa MTs. Nnml Huda

a. Keadaan Guru

Guru merupakan faktor penting dalam suatu lembaga pendidikan. Karena figur

seorang guru balk dalam bidang ruang geraknya maupun aktivitasnya selalu

diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu faktor yang

dapat menunjang keberhasilan program pendidikan.

Adapun jumlah guru di sekolah MTs. Nurul Huda terdapat 15 orang. Berikut

ini data-data guru MTs. Nurul Huda Tahun Pelajaran 2009120103.

Tabel4

Jumlah StafPengajar dan Karyawan MTs. Nurul Huda

No. Gum Tetap (PNS Guru Tidak StafTV JumlahDenal!) TeteplHonorer

l. 3 Orang 12 Orang 2 Orang 17 Orang

Tabel5

Personil MTs. Numl Huda Dilihat Dan Pendidikan Terakhir

No. Jenjang Kasek Guru TV Kary~lwan JumlahPendidikan

l. S2 - - - - -2. SI 1 12 - - 13

3. SARMUD - - - - -4. DIII - - - - -5. DII - - - - -6. DI - - - - -7. SMK.JSMA! - 3 2 - 5

SederaiatJumlah 1 14 2 18

Page 50: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

41

Table 6

Data Personil MTs. Nurul-Huda Serta Jabatannya

No. Nama Jabatab

I H. Khaerudin, S.Pd.I Kepala Madrasah

2 Hidayat, S.Pd -PKM (pembantu Kepala Madrasah) Bid.Kurikulum

-Guru B. Studi B. Inggris3 Rohidi Guru B. Studi IPA Terpadu

4 Mulyadi Guru B. Studi Matematika

5 Arsani, S.Pd.I Guru B. Studi MuJok (Tahfidz)

6 Arsalih, S.Pd.I Guru B. Studi Penjaskes

7 Sahabudin, S.Ag Guru B. Studi Akidah Akblak

8 H. Yadi Wahyudi, S.Ag Guru B. Studi Qur'an Hadis

9 Miftahuljannah, S.Ag Guni B. Sfu(li Kerajinan Tangan danKesenian

10 Ahmad Mubarok Guru B. Studi Qur'an Hadist

11 Mujiyanto, S.Ag Guru B. Studi IPS Terpadu

12 Dra. Yarminis Guru B. Studi B. Indonesia

13 Samlawi, S.Pd.I Guru B. Studi Fiqih

14 Kh. Munawir, S.Pd.I Guru B. Studi B. Arab

15 Rumsiah, S.Ag Guru B. Studi SKI

16 Siti Ma'rufah, S.PdJ Guru B. Studi Pendidikan KewargaanNegara

17 Supian Hadi StaffTU

18 Nuryati StaffTU

b. Keadaan Karyawan MTs. Nurul Huda

Keberadaan karyawan sangatlah diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan,

karena dapat membantu terlaksananya proses belajar mengajar yang baik dan

kondusif. Seandainya tidak ada orang yang mellangani masalah diluar pellgajaran

yang kbusus. Maka kegiatan pendidikan disuatu sekolah tidak akan berjalan

Page 51: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

42

Berikut ini data-data karyawan di MTs. Nuw] Huda4.

Tablel7

Jumlah Tata Usaha/Karyawan MTs. Nurul Huda

No. JabatanPegawai Pegawai

JumlahTetap Tidak Tetap] Tata Usaha 1 - 1 Orang

Administrasi2 Tata Usaha Keuangan ] - ] Orang

JumJah 2 - 2 Orang

c. Keadaan Siswa-Siswi MTs. Nurul Huda

Adapun jumlah siswa-siswi MTs. Nurul Huda pada tahua ajaran 2009/2010

berjumlah 110 siswa. Dimana waktu pembel'\iaran dilakukan pada jam 7.30 Wib

sampai dengan pukuJ 12.30 Wib. Berikut ini dapat kita lihat data siswa daJam 5

tahun terakhir5•

Table 8

Jumlah Siswa MTs. Hurul Huda 5 Tahun Teralmir

JUMLAI-I SISWAKELAS

2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009' 2009/2010

VII 35 60 44 38 30

VIII 44 34 54 43 36

IX 40 44 34 54 44

JUMLAI-I 119 138 132 135 110

Keterangan:

JumJah Ruang Kelas

JumJah Rombongan Belajar

4 n.. • ......

: 3 (tiga)

: 3 (tiga)

Page 52: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

7. SaranalPrasarana Yang Dimiliki MTs. Nurul Huda

a. Keadaan Luas Tanah Dan Bengunan

Area tanah gedung MTs. Num! Huda memi!iki !uas tanah 1.156 M2, sebagai

status wakaf dengan nomor akta/sertifikat tanah EA 321018.

Luas banguna seluruhnya 600 M2, luas halaman, lapangan olahraga dan lain­

lain 356 M2.

b. Ruangan

Tabel9

Ruangan Yang Dimiliki MTs. Nnml Huda

No Jenis Ruangan Luas (M2)

JumlabKeadaanRuangan

1.Ruang Kepala Sekolah

52,5 1 Balkdan guru

2. 'Ruang Kelas VII 52 1 Baik

3. Ruang Kelas VIII 52 I Baik

4. Ruang Kelas IX 52 1 Baik

5. Ruang Komputer 25 1 Balk

6. Ruang Perpustakaan 25 1 Baik

7. we 15 I Baik

c. Lapangan

Tabell0

Lapangan OIab Raga Yang Dimiliki MTs. NumlHuda

No Jenis Lapangan Luas (M") Keadaan

1 Badminton 365 Baik

8. Kegiatan Ekstrakulikuler

Selain saranalprasarana yang telah dipaparkan diatas, ada kegiatan lain yang

tidak kalah pentingnya bagi peserta didik untuk menyalurkan b&tkat mereka diluar

Page 53: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

44

jam pelajaran. Seperti adanya kegiatan ekstrakulikuler. Berikut ini data-data

ekslrakulikuler yang di adakan di MTs. Nurul Huda6•

Tabclll

Kcgiatan Ekstrakulikulcr

No. Jcnis Ekskul. Kctcrangan

I. Paskibra Aktif

2. Marawis Aktif

3. Tahfidz Aktif

9. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi Yayasan Darma Indoncsia (YADIN)

Struktur Organisasi YADIN terdiri dari Dewan Pengawas, Pimpinan Umurn,

Ketua Komite. Membawahi Sekretaris, Bendahara. Membawahi Koordinator

Litbang. Membawahi Mad. Ibtidaiyah, Mad. Tsanawiyah, Mad. Aliyah, Pondok

Pesanlren, Panli Asuhan Yatim-Piatu. Membawahi Sie. Humas, Sie. Pem. dan

Dana, Sie. Sosial, Sie. Usaha.

b. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda YADIN

Struktur Organisasi MTs. Nurul Huda YADIN terdiri dari Kepala Madrasah,

PKM (Pembantu Kepala Madrasah) Bid. Kurikulum. Membawahi Ur. Tata Usaha,

Ur. Bendahara, Ur. Kesiswaan, Ur. Hurnas. Membawahi WaH Kelas VII, Wali

Kelas VIII, WaH Kelas IX. Membawahi Organisasi hltra Sekolah dan seluruh

siswa MTs. Nurul Huda YADIN.

c. Strul{tur Organisasi Pondok Pcsantrcn Nurul Huda YADIN

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Nurul Huda YADIN terdiri dari Pengasu

Pon·Pes, Ur. Bid. Kurikulurn. Membawahi Sekretaris, Bendahara, Ur. Keg. Santri.

Membawahi Koord. Kelas I, Koord. Kelas II, Koord. Kelas Ill, Koord. Kelas IV.

Membawahi Seluruh santri Pon-Pes Nurul Huda YADIN.

Berikut ini struktur masing-masing orgauisasi bese.rta personilnya:

Page 54: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN DARMA INDONESIA (YADIN)

Dewan PengawasDrs. M. MW1sin, As

Pimpinan YayasanH. Mualim Arab

Kerna KomiteH. Khaerudi, S.Pd.I

Sekretaris BendaharaKh. Munawir, S.Pd.I Nuryati

Koordonator LilbangH. Moch. Djaelani HD

I IMad. Ibtidaiyah Mad. Tsanawiyah Mad. Aliyah Pon-Pes P. Asuhan

Drs. Alwi H. Khaerudin, S.Pd.I H. Khaerudin, S.Pd.I H. Bukori Djubaedah

I !Sie. Humas Sie. Pemb. & Dana Sie. Sosial Sie. UsahaSupianHadi H. Mualim Arab H. Kurtubi Riana Wali

Page 55: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA YADIN TAHUN PELAJARAN 2009 - 2010

Kepala MadrasahH. Kaerudin, S.Pd.!

PKM (pembantu KepalaMadrasan) Bid. Kurikulum

Hidayat S.Pd.

Dr. Tata Dsaba Dr. BendaharaSupianHadi Nuryati

Dr. Kesiswaan Dr.HumasArsaIm, S.Pd.I Sahabudin, S.Ag

I IWall Kelas vn Wall Kelas VIII Wall Kelas IX

Rumsiab, S.Ag Robidi Sahabudin, S.AgII

rI

IORGANISASI SiSWA INTRA SEKOLAH

SISWA KELAS VII, VIII, IX

Page 56: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA YADIN

Pengasuh Pon. PesUst.H. Buk..1}ari

Ur. Bid. KurikulumUst. Nurkholis

Sekretaris f- Ur. Keg. Santri "- BendaharaUst. Kh. Munawir Ust. A. Mubarok Ustdzh. Tursinab

I I

Koord. Kelas I Koord. Kelas II Koord. Kelas ill Koord. Kelas IV

Ust. Beni Handayani Ust. A. MubarokUst. Nurkholis Ust.H. Bukhari

I I Koordinasi Kel>iatan EkstrakulikulerKoordinasi Penl>aiian Kitab Jenis Kegiatan UsUUstdzh.

Nama Kitab Ust.lUstdzh.

Muhadarab Ust.H. BukhariNabwu Ust. Beni Handayani Marawis Ust. Beni HandayaniShoraf Ust. Hurkholis Pengajian Ratib Ust.H. BukhariFiqih Ust.H. Bukhori Tahfidz 1. Ust. H. KurtubiTauhid Ust. Mubaraok 2. Ustdzh. Siti MutiabAkhIak Ust. Miftah 3. Ustdzh. SaliyabTarekh Ust. Mubarok Komputer Ust. Kh. MunawirMuhadasab Ust. Kh. MunawirQira'at Qur'an 1. Ust. H. Kurtubi

2. Ustdzh. Siti Mutiab3. Ustdzh. Saliyab

'I' 'I'

I SELURUH SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA I

Page 57: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

48

10. Deskripsi Nilai Rapot Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal Dan

Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren

Siswa yang tingggal di pondok pesantren berjumlah 14 siswa, sedangkan siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantren berjumlah 22 siswa. Berarti jumlah

keselumhan siswa kelas VIII adalah 36 siswa.

Nilai prestasi belajar fiqih yang akan di uraikan adalah nilai tulis ditambah

dengan nilai praktek siswa, maka hasilnya adalah nilai prestasi belajar fiqih siswa.

Setelah penulis melihat hasil prestasi belajar fiqih, maka untuk memudahkan

penulis dalam mendeskripsikannya, perIu kiranya penulis untuk memberikan

kategorisasi nilai prestasi belajar fiqih kedalam 2 kategori. Yaitu:

a. Prestasi belajar fiqih dengan nilai 160 keatas

b. Prestasi belajar fiqih dengan nilai di bawah 160

Berikut ini adalah nilai rapot prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal dan tidak

tinggal di pondok pesantren.

Tabel12

Nilai Rapot Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal DiPondok Pesantren

No. NamaSiswa Nilai TulisNilai

JlImlah ProsentasePraktek

1. Fahrni Bafadal 86 80 166 14,28%

2. Fifi Rafika 86 80 166

3. Ainul Yakin 84 80 l64

4. Reren Abdul Gofur 84 80 164 21,42%

5. Abdul Azis 84 80 164

6. Abroad Humaidi 80 80 1160 7,14%

7. Irwan Sanjaya 72 75 150 7,14%

8. Mardiana 74 74 148 7,14%

9. Pitri 74 70 144 14,28%

10. Sarip Hidayat 74 70 144

II. Siti Kartini 70 70 140 14,28%

12. Nurlena 7{\ ~A - .-

Page 58: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

49

13. Nurwahyuni 68 65 133 7,14%

14. Faruq Abdul Zapar 65 65 130 7,14%

Nilai paling tinggi adalah 166, yaitu 2 siswa dengan prosentase 14,28% dari

14 siswa. Siswa yang mendapat nilai 164, yaitu 3 siswa dengan prosentase

21,42% dari 14 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai 160 ada 1 siswa

dengan prosentasi 7,14% dari 14 siswa. Selebilmya nilai siswa dibawah 160. Dari

keterangan ini, dapat diketahui bawha siswa yang mendapat ni1ai 160 s.d. 166

beIjumlah 6 siswa dan se1ebihnya ni1ai siswa dibawah 160.

Dari keterangan diatas, dapat dikatakan bahwasanya mayoritas ni1ai rapot

prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di pondok pesantren dibawah 160, dan

hanya 6 siswa yang nilainya diatas 160.

Tabel13

Nilai Rapot Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tidak Tinggal Di Pondok

Pesantren

No. Nama Siswa Nilai TulisNilai Jumlah Prosentase

Praktek1. Astried Safitri 86 80 166 4,54%

2. Indriyanti 84 80 164 4,54%

3. Imam Ripadi 82 80 162

4. Akbar Fadli 82 80 162 13,63%

5. Khairul Ikhwan 82 80 162

6. Muhammad Fikri 80 75 ISS 4,54%

7. Darmawan Saputra 76 75 151

8. Alan Mau1ana 76 75 151 13,63%

9. Akma1 76 75 151

10. Irwan Gunawan 74 74 148

11. Muhammad Jailani 74 74 148 13,63%

12. Fahrizal Pratama S. 78 70 148

13. Sukma Wii"v" '7e ~A

Page 59: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

50

14. Muhammad Refi 74 70 1449.09%

15. Aldi Maulana Izzy 74 70 144

16. Salam 72 70 142 4,54%

17. Muhammad Iqbal 70 70 140

18. Ahmad Kosasih 70 70 140 13,63%

19 Dewi Sinta 70 70 140

20. Muslim 65 65 130

21. Azhari Sidik 65 65 130 13,63%

22. Gunawan 65 65 130

Nilai paling tinggi adalah 166, yaitu 1 siswa dengan prosentase 4,54 % dari 22

siswa. Siswa yang mendapat nilai 164 ada 1 siswa dengan prosentase 4,54 % dari

22 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai 162 ada 3 siswa dengan

prosentase 13,63% dari 22 siswa. Selebihnya niIai siswa dibawah 160. Dari

keterangan ini, dapat diketahui bawha siswa yang mendapat nilai 160 s.d. 166

beIjumlah 5 siswa dan selebihnya nilai siswa dibawah 160.

Dari keterangan diatas, dapat dikatakan bahwasanya mayoritas niIai rapot

prestasi belajar fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren dibawah 160,

dan hanya 5 siswa yang nilainya diatas 160.

11. DesJu-ipsi Hasil Angket

Data betikut ini merupakan kegiatan pembelajaran fiqih siswa keJas VIlI MTs.

Nurul Huda yang penulis peroleh dari penyebaran angket kepada siswa, kemudian

data yang terkumpul penulis susun dalam bentuk tabel. Data ini akan menjadi

bahan dasar untuk mencari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

prestasi beJajar fiqih siswa kelas VIII Mts NuruJ-Huda semester I, yakni siswa

yang tinggal dan yang tidak tinggal di pondok pesantren. Berikut tabelnya:

Page 60: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

51

Tabel14

Siswa Mengerjarkan TugaslPR Fiqih

No Frekuensi Prosentase DataI--- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 4 2 28,57% 9,09%

I Sering 5 6 35,71% 27,27%

Kadang-kadang 5 14 35,71% 63,63%

Tidakpemah - - - -Jumlah 14 22 100% 100%

Keterangan:STDP: Siswa yang Tinggal Di Pondok PesantrenSTTDP: Siswa yang Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren

Berdasarkan tabel diatas 35,71% STDP menjawab sering, 35,71% STDP

menjawab kadang-kadang, dan 28,57% STDP menjawab selalu. Sedangkan

63,63% STTDP menjawab kadang-kadang, 27,27% STTDP menjawab sering, dan

9,09% SrrDP menjawab selalu. Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas

STDP mengeJjakan PR di mmah, dan mayoritas SrrDP kadang-kadang

mengeJjakan PR di mmah.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih rajin

mengerjakan PR di mmah daripada STTDP.

Tabel15

Siswa Belajar Fiqih Di Luar Mengerjakan TUI\asIPR

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 4 2 28,57% 9,09%

2 Sering 3 5 21,42% 22,72%

Kadang-kadang 7 14 50% 63,63%

Tidakpemah - 1 - 4,54%

Jumlah 14 22 100% 100%

Page 61: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

Berdasarkan tabel diatas 50% STDP menjawab kadang-kadang, 28,57% STDP

menjawab selalu, dan 21,42% STDP menjawab sering. Sedangkan 63,63%

STTDP menjawab kadang-kadang, 22,27% STTDP menjawab sering, 9,09%

STTDP menjawab selalu, dan 4,54% STTDP menjawab tidak pernah. Dari sini

dapat di ketahui bahwa STDP yang belajar fiqih di rumah dengan STDP yang

kadang-kadang belajar fiqih dirumah prosentasenya sama, dan mayoritas STTDP

kadang-kadang belajar fiqih di rumah.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa STDP lebih rajin belajar fiqih di

rumah daripada STTDP.

Tabel16

Siswa Membaca Bulm Fiqih Atau Mcminjam Buku Fiqih Di Perpustakaan

No Frekuensi Prosentase DataI---- lawaban

STDP STTDP STDP SrrDP

Selalu 1 1 7,14% 4,54%

3 Sering - 2 - 9,09%

Kadang-kadang 4 6 28,57% 27,27%

Tidakpemah 9 13 64,28% 59,09%

lumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 64,28% STDP menjawab tidak pernah, 28,57%

STDP menjawab kadang-kadang, dan 7,14% STDP meJ1iawalb selalu. Sedangkan

59,09% STTDP menjawab tidak pernah, 27,27% STTDP menjawab kadang­

kadang, 9,09% STTDP menjawab sering, dan 4,54% SrrDP menjawab se1alu.

Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP tidak membaca buku fiqih atau

meminjam buku fiqih di perpustakaan, dan mayoritas STTDP tidak membaca

buku fiqih atau meminjam buku fiqih di perpustakaan.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP dan SrrDP tidak

membaca buku fiqih atau meminjam buku fiqih di perpustakaan.

Page 62: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

53

Tabel17

Siswa Membaca Buku Fiqih, Selain Buku Fiqih Yang Di Gunakan Di

Sekolah

No Frekuensi Prosentase Datai-- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 1 2 7,14% 9,09%

4 Sering 6 6 42,85% 27,27%

Kadang-kadang 7 10 50% 45,45%

Tidak pernah - 4 - 18,18%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 50% STDP menjawab kadang-kadang, 42,85% STDP

menjawab sering, dan 7,14% STDP menjawab selalu. Sedangkan 45,45% STTDP

menjawab kadang-kadang, 27,27% STTDP menjawab seting, 18,18% STTDP

menjawab tidak pemah, dan 9,09% STTDP menjawab selalu. Dati sini dapat di

ketahui bahwa mayoritas STDP membaca bulen fiqih selain bulen fiqih yang

digunakan di sekolah, dan mayoritas STTDP kadang-kadang membaca bulen fiqih

selain bulen fiqih yang digunakan di sekolah.

Dari data tersebnt dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih rajin membaca

bulen fiqih selain buku fiqih yang digunakan di sekolah daripada STTDP.

Tabel18

Siswa Memprakteldmn Teori-Teori limn Fiqih Dalam Kehidnpan

Sehari-Hari

No Frekuensi Prosentase Datai-- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 5 2 35,71% 9,09%

5 Sering 4 5 28,57% 22,72%

Kadang-kadang 5 10 35,57% 45,45%

Tidakpemah - 5 I - 22,72%I

Page 63: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

PERPUSTAKMN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA

___J_u_m_l_al_1 1_4 2_2__L

_1_0_0_%_] 100%

Berdasarkan tabel diatas 37,71% STDP menjawab se1alu, 35,57% STDP

menjawab kadang-kadang, dan 28,57% STDP menjawab sering. Sedangkan

45,45% STTDP menjawab kadang-kadang, 22,72% STTDP menjawab sering,

22,72% STTDP menjawab tidak pemah, dan 9,09% STTDP menjawab selalu.

Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP mempraktekkan teori-teori ilmu

fiqih dalam kehidupan sehari-hari, dan mayoritas STTDP kadang-kadang

mempraktekkan teori-teori ilmu fiqih dalam kehidupan sehari-hari.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP 1ebih sering

mempraktekkan teori-teori ilmu fiqih dalam kehidupan sehari-hari daripada

STTDP. Keterangan ini diperkuat dengan hasil wawancara penulis dengan Ustadz

di pondok pesantren, bahwasanya santri di pondok pesantren mempraktekkan

teori-teori ilmu fiqih dalam kehidupan sehari-hari7•

Tabel19

Siswa Shalat Zuhur Berjarna'ah

No Frekuensi Prosentase DataI------- Jawaban

STDP STTDP SIDP STTDP

Selalu 6 3 42,85% 13,63%

6 Sering 3 4 21,42% 18,18%

Kadang-kadang 5 8 35,71% 36,36%

Tidakpemah - 7 - 31,81%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabe1 diatas 42,85% STDP menjawab selalu, 35,71% STDP

menjawab kadang-kadang, dan 21,42% STDP menjawab sering. Sedangkan

36,36% STTDP menjawab kadang-kadang, 31,81% STTDP menjawab tidak

pernah, 18,18% STTDP menjawab sering, dan 13,63% STTDP rnenjawab selalu.

Page 64: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

55

Oari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STOP mengerjakan sholat zuhur

berjama'ah dan mayoritas STTOP kadang-kadang menge:rjakan sholat zuhur

be:rjama'ah.

Oari data tersebut dapat dikatakan bahwa rnayoritas STOP lebih rajin

mengerjakan sholat zuhur beIjama'ah daripada STTOP.

Tabel20

Siswa Shalat Ashar Berjama'ah

No Frekuensi Prosentase OataI--- lawaban

STOP STTOP STOP STTOP

Selalu 4 3 28,57% 13,63%

7 Sering - 2 - 9,09%

Kadang-kadang 10 9 71,42% 40.90%

Tidakpemah - 8 - 36,36%

lumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 71,42% STOP menjawab kadang-kadang, dan

28,57% STOP menjawab selalu. Sedangkan 40,90% STTOP menjawab kadang­

kadang, 36,36% STTOP menjawab tidak pemah, 13,63% STTOP menjawab

selalu, dan 9,09% STTOP menjawab sering. Oari sini dapat di ketahni bahwa

mayoritas STOP kadang-kadang mengeIjakan sholat ashar beIjamaah, dan

mayoritas STTOP kadang-kadang mengeIjakan sholat ashar beIjamaah.

Oari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STOP dan STTOP

kadang-kadang mengeIjakan sholat ashar beIjamaa

Tabel21

Siswa Shalat Maghrib Berjlllma'ah

No Frekuensi Prosentase OataI--- lawaban

STOP STTOP STOP STTOP8

Se1a1u 13 6 92,85% 27,27%

Page 65: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

56

Sering - 6 - 27,27%

Kadang-kadang 1 8 7,14% 36.36%

Tidakpemah - 10 - 45,45%. -

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabe1 diatas 92,85% STOP menjawab selalu, dan 7,14% STOP

menjawab kadang-kadang. Sedangkan 45,45% STTOP menjawab tidak pemall,

36,36% STTOP menjawab kadang-kadang, 27,27% STTOP menjawab se1alu, dan

27,27% STTOP menjawab sering. Oari sini dapat di ketallUi ballwa mayoritas

STOP mengerjakan sbolat maghrib berjama'all, dan mayoritas STTOP kada.l1g­

kadang dan tidak pemall mengeIjakan sholat maghrib beIjama'all.

Oari data tersebut dapat dikataka.l1 ballwa mayoritas STOP 1ebih rajin

me.l1geIjakan sho1at maghrib beIjama'all daripada STTOP.

Tabel22

Siswa Shalat Is'ya Berjama'ah

No Frekuensi Prosentase DataI-- Jawaban

STOP STTDP STOP STTDP

Se1a1u 6 5 42,85% 22,72%

9 Sering 4 6 28,57% 27,27%

Kadang-kadang 4 7 28,57% 31,81%

Tidak pemall - 4 - 18,18%

Jum1all 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 42,85% STOP menjawab selalu, 28,57% STOP

menjawab sering, dan 28,57% STDP menjawab kadang-kadang. Sedangkan

31,81% STTDP menjawab kadmlg-kadang, 27,27% STTDP menjawab sering,

22,72% STTDP menjawab se1alu, dan 18,18 STTOP menjawBlb tidak pemall. Dari

sini dapat di ketallui ballwa mayoritas STOP mengeJjakan sholat isya beljmna'all,

dan STTDP yang mengerjakan sholat isya berjama'all dengan STTDP yang

Page 66: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

57

kadang-kadang dan tidak pernah mengeljakan sholat isya berjama'ah

prosentasenya san1a.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih ri\iin

mengerjakan sholat isya berjama'ah daripada STTDP.

Tabel23

Siswa Shalat Shubuh Berjama'ah

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 10 2 71,42% 9,09%

10 Sering 3 5 21,42% 22,72%

Kadang-kadang 1 9 7,14% 40,90%

Tidak pernah - 6 - 27,27%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 71,42% STDP menjawab selalu, 21,42% STDP

menjawab sering, dan 7,14% STDP menjawab kadang·,kadang. Sedangkan

40,90% STTDP menjawab kadang-kadang, 27,27% STTDP menjawab tidak

pernah, 22,72% STTDP menjawab sering, dan 9,09% STTDP mel~awab selalu.

Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP menge~jakan sholat shubuh

beljama'ah, dan mayoritas STTDP kadang-kadang menge~jakan sho\at shubuh

beljama'ah,

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih raJm

mengerjakan sholat shubuh beljama'ah daripada STTDP.

Tabel24

Siswa Bertanya Kepada Orang Lain Tentang Pelajaran Fiqih Di Sekolah

Yang Kurang Dimengerti

No Frekuensi Prosentase DataI-- Jawaban

STDP I STTDP STDP I STTDP..

Page 67: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

58

Selalu I 4 7,14% 18,18%

Sering 6 4 42,85% 18,18%

Kadang-kadang 7 II 50% 50%

Tidakpemah - 3 - 13,63%

Jumlah 14 22 100% 100%L_

Berdasarkan tabel diatas 50% STDP menjawab kadang-kadang, 42,85% STDP

menjawab sering, dan 7,14% STDP menjawab selalu. Sedcmgkan 50% STTDP

menjawab kadang-kadang, 18,18% STTDP menjawab selalu, 18,18% STTDP

menjawab sering, dan 13,63% STTDP menjawab tidak pernah. Dari sini dapat di

ketahui bahwa STDP yang sering dan kadang-kadang bertanya kepada orang lain

tentang pelajaran fiqih di sekolah yang kurang dimengerti seimbang

prosentasenya, dan mayoritas STTDP kadang-kadang bertanya kepada orang lain

tentang pelajaran fiqih di sekolah yang kurang dimengerti.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih rajin bertanya

kepada orang lain tentang pelajaran fiqih di sekolah yang kurang dimenge11i

daripada STTDP.

Tabel25

Siswa Mengikuti Pengajian Fiqih Selain Belajar Fiqih Di Sekolah

No Frekuensi Prosentase Datai-- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 9 1 64,28% 4,45%

12 Sering 5 4 35,71% 18,18%

Kadang-kadang - 6 - 27,27%

Tidak pernah - 11 - 50%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 64,28% STDP menjawab selalu, dan 35,71% STDP

meniawab sering. Sedangkan 50% STTDP meniawab tidak oernah. 27.27%

Page 68: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

59

STTDP menjawab selalu. Dari sini dapat di ketahui bahwa seluruh STDP

mengikuti pengajian fiqih selain belajar fiqih di sekolah, dan mayoritas STTDP

tidak pernah mengikuti pengajian fiqih selain belajar fiqih di sekolah.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa STDP lebih rajin mengikuti

pengajian fiqih selain belajar fiqih di sekolah daripada STTDP. Menumt penulis

SUda11 pasti STDP mengikuti pengajian fiqih selain belajar fiqih di sekolah karen

di pondok pesantren mempelajari ilmu fiqih.

Tabel26

Siswa Memberikan ResponlTanggapan Baik Ketika Pembelajaran Fiqih Di

Kelas

No Frekuensi Prosentase Dataf-- lawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 2 3 14,28% 13,63%

13 Sering 9 2 64,28% 9,09%

Kadang-kadang 3 11 21,42% 50%

Tidakpemah - 6 - 27,27%

lumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 64,28% STDP menjawab senng, 21,42% STDP

menjawab kadang-kadang, dan 14,28% STDP menjawab selalu. Sedangkan 50%

STTDP menjawab kadang-kadang, 27,27% STTDP menjawab tidak pemah

13,63% STTDP menjawab selalu, dan 9,09% STTDP menjawab sering. Dari Silli

dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP memberikan respon/tanggapan baik

ketika pembelajaran fiqih dikelas, dan mayoritas STTDP kadang-kadang dan tidak

pema1l memberikan respon/tanggapan baik ketika pembelajaran fiqih dikelas.

Dari data tersebut dapat dikatakan ba1lwa mayoritas STDP lebih sering

memberikan respon/tanggapan baik ketika pembelajaran fiqih dikelas daripada

STTDP.

Page 69: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

60

Tabel27

Siswa Memberilian Perhatian Ketika Guru Memberikan J~enjelasanTentang

Pelajaran Fiqih Di Kelas

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 5 5 35,71% 22,72%

14 Sering 3 5 21,42% 22,72%

Kadang-kadang 5 11 35,71% 50%

Tidakpemah 1 1 7,14% 4,45%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 35,71% STDP menjawab selalu, 35,71 % STDP

menjawab kadang-kadang, 21,42% STDP menjawab sering, dan 7,14% STDP

menjawab tidak pernah. Sedangkan 50% STTDP menjawab kadang-kadang,

22,72% STTDP menjawab selalu, 27,27% STTDP menjawab sering, dan 4,45

STTDP menjawab tidak pernah. Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP

memberikan perhatian ketika guru memberikan penjelasan tentang pelajaran fiqih

di kelas, dan mayoritas STTDP kadang-kadang memberikan perhatian ketika gum

memberikan penjelasan tentang pel1!iaran fiqih di kelas.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih sering

memberikan perhatian ketika guru memberikan penjelasan tentang pelajaran fiqih

di kelas daripada STTDP.

Tabel28

Siswa Belianya Tentang Materi Yang Tidak Di Paharni Ketika Guru

Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP15

Selalu 1 2 7,14% 9,09%

Page 70: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

61

Sering 2 3 14,28% 13,63%

Kadang-kadang 10 II 71,42% 50%

Tidak pernah 1 6 7,14% 27,27%-------

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 71,42% STOP menjawab kadang-kadang, 14,28%

STOP menjawab sering, 7,14% STOP menjawab selalu, dan 7,14% STOP

menjawab tidak pernah. Sedangkan 50% STTOP menjawab kadang-kadang,

27,27% STrop menjawab tidak pernah, 13,63% STroP menjawab sering, dan

9,09% STTOP menjawab selalu. Oari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas

STOP kadang-kadang bertanya tentang materi yang tidak di pahami ketika guru

memberikan kesempatan untuk bertanya, dan mayoritas STrOp kadang-kadang

bertanya tentang materi yang tidak di pahami ketika guru memberikan

kesempatan untuk bertanya.

Oari data tersebut dapat dikatakan bahwa STOP dan STTOP mayoritas

kadang-kadang bertanya tentang materi yang tidak di pahami ketika guru

memberikan kesempatan untuk bertanya.

Tabel29

Siswa Mudah Memahami Pelajaran, Keuka Guru Menjdaskan Pelajaran

Fiqih Di Kelas

No Frekuensi Prosentase Oata- Jawaban

STOP STTOP STOP STTOP

Selalu 6 3 42,85% 13,63%

16 Sering 2 4 14,28% 18,18%

Kadang-kadang 6 14 42,85% 63.63%

Tidak pernah - 1 - 4,54%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 42.85% STOP meniawab selalu. 42.85% STOP

Page 71: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

62

63,63% STTDP menjawab kadang-kadang, 18,18% STfDP menjawab sering,

13,63% STTDP menjawab selalu, dan 4,54% STTDP menjawab tidak pemah.

Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP mudah memahami pelajaran

fiqih ketiaka guru memberikan penjelasan, dan mayoritas STTDP kadang-kadang

memahami pelajaran fiqih ketiaka guru memberikan penjelas<m.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP lebih mudah

memahami pel,yaran fiqih ketika guru memberikan penjelasan daripada STTDP.

Tabel30

Guru Menggunakan Metode Lain, Selain Metode Ceramah

No Frekuensi Prosentase Dataf----- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 3 1 21,14% 4,45%

17 Sering 3 9 21,14% 40,90%

Kadang-kadang 7 6 50% 27,27%

Tidakpemah 1 6 7,14% 27,27%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 50% STDP menjawab kadang-katdang, 21,14% STDP

menjawab selalu, 21,14% STDP menjawab sering, dan 7,14% STDP menjawab

tidak pemah. Sedangkan 40,90% STTDP menjawab sering, 27,27% STTDP

menjawab kadang-kadang, 27,27% siswa menjawab tidak pemah, dan 4,45%

STTDP menjawab selalu. Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP

menyatakan kadang-kadang guru menggunakan metode lain selain metode

ceramah, dan mayoritas STTD menyatakan sering guru menggunakan metode lain

selain metode ceramah.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STTDP lebih banyak

menyatakan guru menggunakan metode lain selain metode ceramah daripada

STTDP. Pernyataan STTDP ini diperkuat dengan hasil wawancara penulis kepada

Page 72: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

63

gwu B. Studi fiqih, fa menyatakan bahwa "selain metode ceramah saya juga

menggunakan metode demonstrasi dan diskusi,,8.

Tabel31

Guru Mendemontrasikan Meteri Yang Sedang Di Ajarkan Kepada Siswa

No Frekuensi Prosentase Dataf--- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu 1 9 7,14% 40,90%

18 Sering - 4 - 18,18%

Kadang-kadang 11 7 78,57% 31,81%

Tidakpemah 2 2 14,28% 9,09%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 78,57% STDP menjawab kadang-kadang, 14,28%

STDP menjawab tidak pemah, dan 7,14% STDP menjawab selalu. Sedangkan

40,90% STTDP menjawab selalu, 31,81% STTDP menjawab kadang-kadang,

18,18% STTDP menjawab sering, dan 9,09% siswa menjawab tidak pemall. Dari

sini dapat di ke!ahui bahwa mayoritas STDP menyatakangwu kadang-kadang

mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari, dan mayoritas STTDP

menyatakan guru sering mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari.

Dari data tersebut dapat dikatakan bal1wa mayoritas STTDP lebih banyak

menyatakan guru mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari daripada

STDP.

Tabel32

Siswa Mengantuk Ketika Pembelajaran Fiqih JI)j Kelas

No Frekuensi Prosentase DataI-- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP19

Selalu I I 7,14% 4,45%

Page 73: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

65

mengganggu pembelajaran fiqih sarna prosentasenya, dan mayoritas STTDI' tidak

perah keluar masuk kelas sehingga mengganggu pembelajarlm fiqih.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa STDP dan STTI'D kadang-kadang

dan tidak pemah keluar masuk kelas sehingga mengganggu pembelajaran fiqih.

Tabel34

Siswa Merasa Bosan Ketika Pembelajaran Fiqih Di Kelas

No Frekuensi I'rosentase DataI-- Jawaban

STDI' STTDP STDP STTDI'

Selalu - - - -21 Sering - 2 - 9.09%

Kadang-kadang 8 4 57,14% 18.18%

Tidakpemah 6 16 42.85% 72,72%

JrnnJah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 57,14% STDI' menjawab kadang-kadang, dan

42,85% STDI' menjawab tidak pemah. Sedangkan 72,72% STTDI' menjawab

tidak pemah, 18,18% STTDI' menjawab kadang-kadang, dan 9,09% STTDI'

menjawab sering. Dari sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDI' kadang­

kadang merasa bosan ketika pembelajaran fiqih di kelas, d~m mayoritas STTDI'

tidak pemah merasa bosan ketika pembelajaran fiqih di kelas.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP dan STTI'D

kadang-kadang dan tidak pemah merasa bosan ketika pembelajaran fiqih di kelas.

Tabe135

Siswa Becanda Dengan Teman-Temannya Ketilm Gum Memberikan

Penjelasan Pelajaran Fiqih

No Frekuensi I'rosentase Data- Jawaban

STDP STTDI' STDP STTDP22

Selalu - I - 4.54%

Page 74: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

66

Sering - 2 - 9,09%

Kadang-kadang 12 12 85,71% 54,54%

Tidak pemah 2 7 14,28% 31,81 %

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 82,71% STDP menjawab kadang-kadang, dan

14,28% STDP menjawab tidak pemah. Sedangkan 54,54% STTDP menjawab

kadang-kadang, 31,81% STTDP menjawab tidak pernah, 9,09% STTDP

menjawab sering, dan 4,54% STTDP menjawab selalu. Dari sini dapat di ketahui

bahwa mayoritas STDP kadang-kadang becanda dengan teman-temannya ketika

guru memberikan penjelasan pelajaran fiqih, dan mayoritas STTDP kadang­

kadang becanda dengan teman-temannya ketika gum mernberikan penjelasan

pelajaran fiqih.

Dari data tersebut dapat dikatakan mayoritas STDP dan STTDP kadang­

kadang becanda dengan teman-temmmya ketika gnrn mernberikan penjelasan

pelajm'ml fiqih.

Tabel36

Siswa Membuat Kegaduhan Di Kelas Ketika Pembelajaran Fiqih

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu - - - -23 Sering - 1 - 4,54%

Kadang-kadang 1 6 7,14% 27.27%

Tidakpemah 13 15 92,85% 68,18%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 92,85% STDP menjawab tidak peruah, dan 7,14%

STDP menjawab kadang-kadang. Sedangkan 68,18% STTDP menjawab tidak

peruah, 27,27% STTDP menjawab kadang-kadang, dan 4,45% STTDP meniawab

Page 75: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

67

kegaduhan ketika pembelajaran fiqih, dan mayoritas STTDP tidak pernah

membnat kegaduhan ketika pembelajaran fiqih.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP dan STTPD tidak

pemah membuat kegaduhan ketika pembelajaran fiqih.

Tabel37

Siswa Memberil{an Komentar/Pendapat Tenang Teori-Teori Fiqih Yang

Sedang Di Pelajari

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP SrrDP STDP STTDP

Selalu - 2 - 9,09%

24 Sering 1 1 7,14% 4,54%

Kadang-kadang 5 12 35,71% 54,54%

Tidakpemah 8 7 57,14% 31,81%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 57,14% STDP menjawab tidak pemah, 35,71% STDP

menjawab kadang-kadang, dan 7,14% STDP menjawab sering. Sedangkan

54,54% STTDP menjawab kadang-kadang, 31,81% STTDP menjawab tidak

pernah, 9,09% SrrDP meJ1iwab selalu, dan 4,54% STTDP menjawab sering. Dari

sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP tidak pernah memberikan

komentar/pendapat tentang teori yang sedang di pe1ajari, dan mayoritas SrrDP

tidak pernah memberikan komentar/pendapat tentang teori yang sedang di

pelajari.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas STDP dan SrrDP tidak

pemah memberikan komentar/pendapat tentang teori yang sedang di pelajari.

Tabel38

FrekuensiT L _

Siswa Berpakaian SorpanIRapi Keuka Pcmbclajaran Fiqih Di Kclas

~

Page 76: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

68

STDP STIDP STDP STTDP

Selalu 9 13 64,28% 50,09%

25 Sering - 5 - 22,72%

Kadang-kadang 5 4 35,71% 18,18%

Tidakpemah - - - -

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 64,28% STDP l11enjawab selalu, dan 35,71% STDP

menjawab kadang-kadang. Sedangkan 50,09% STIDP menjawab selalu, 22,09%

STTDP menjawab sering, dan 18,18% STTDP l11enjawab kadang-kadang. Dari

sini dapat di ketahui bahwa mayoritas STDP berpakaian sopan/rapi ketika

pembelajaran fiqih di kelas, dan l11ayoritas STIDP berpakaian sopan/rapi ketika

pembelajaran fiqih di kelas.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa l11ayoritas STDP dan STIDP

berpakaian sopan/rapi ketika pembelajaran fiqih di kelas.

Tabel39

Siswa Melakukan Kerja Sarna Dengan Teman-Tem:annya Dalam

Menyelesaikan Tugas-Tugas Fiqih

No Frekuensi Pros,~ntase Dataf-- Jawaban

STDP STIDP STDP STIDP

Selalu I 2 7,14% 9,09%

26 Sering 5 7 35,71% 31,81%

Kadang-kadang 7 8 50% 36,36%

Tidak pemah 1 5 7.14% 22,72%

Jumlah 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 50% STDP l11enjawab kadang-kadang, 35,71% STDP

l11enjawab sering, 7,14% STDP menjawab selalu, dan 71,14% STDP menjawab

tidak pernah. Sedangkan 36,36% STIDP meniawab kadang-kadang. 31.81%

Page 77: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

69

STTDP menjawab selalu. Dari sini dapat di ketahui balm'a mayoritas STDP

kadang-kadang melakukan kerja sama dengan temcm-temannya dalanl

menyelesaikan tugas-tugas fiqih, dan mayoritas STTDP melakukan kerja sama

dengan teman-temannya dalam menyelesaikan tugas-tugas fiqih.

Dari data tersebut dapat dikatakan ballwa maYOlitas STTDP lebih sermg

melakukan kerja sama dengan teman-temannya dalmn menyelesaikan tugas-tugas

daripada STDP.

Tabel40

Siswa Melakukan Praktek Sholat Dengan Teman-Teman Di Sekoalah

No Frekuensi Prosentase Data- Jawaban

STDP STTDP STDP STTDP

Selalu - I - 4,54%

27 Sering 3 1 21,42% 4,54%

Kadang-kadang 5 5 35,71% 22,72%

Tidak pernall 6 15 42,85% 68,18%

JumJall 14 22 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas 35,71% STDP menjawab kadang-kadang, 42,85%

STDP menjawab tidak pernall, dan 21,42% STDP menjawab sering. Sedangkan

68,18 STTDP menjawab tidak pernall, 22,72% STTDP menjawab kadang-kadang,

4,54% STTDP menjawab selalu, dan 4,54% STTDP menjawab sering. Dari sini

dapat di ketalmi ballwa mayoritas STDP tidak pernah melakukan praktek sholat

dengan teman-temmmya di sekolall, dan mayoritas SlTDP tidak pernall

melakukan praktek sholat dengan temml-temannya di sekolall.

Dari data tersebut dapat dikatakan ballwa mayoritas STDP dan STTDP tidak

pernall melakukan praktek sholat dengan teman-temannya di sekolall.

Page 78: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

70

B. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian

1. Pembahasan Tentang Hasil Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal

Dan Tidak Tinggal Di Pondok Pesantren

Dari keterangan sebelumnya, yaitu prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di

pondok pesantren dan prestasi belajar fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren. Penulis dapat menyimpulkan bahwasanya secara mayoritas nilai belajar

fiqih kedaunya dibawah 160.

Walaupun demikian, masih terdapat perbedaan. Yaitu ada beberapa siswa yang

tinggal di pondok pesantren dengan nilai belajar fiqih lebih wlggul dari pada nilai

belajar fiqih siswa yang tinggal tidak tinggal di pondok pesantren, yaitu 6 siswa

yang tinggal di pondok pesantren dan 5 siswa yang tidalc tinggal di pondok

pesantren, dengan nilai diatas 160, maka siswa yang tinggal di pondok pesantren

unggul 1 siswa. Nilai paling tinggi dari 6 siswa yang tinggal di pondok pesantren

adalah 166, yaitu 2 siswa dengan prosentasi 14,28% dari I4 sisw~ sedangkan

nilai paling tinggi dari 5 siswa yang tidak tinggal di pondok pesal1tren adalah 166,

yaitu 1 siswa dengan prosentasi 4,54% dari 22 siswa. Dengan demikian, secara

prosentase siswa yang tinggal di pondok pesantren adalah 14,28%, dan siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantren adalah 4,28%. Jadi prosentase siswa yang

tinggal di pondok pesantren lebih besar daripada prosentase siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren.

Pemyataan tersebut sesuai dengan infonnasi yang penulis peroleh dari hasil

wawancara penulis dengan gmu B. studi Fiqih9• Selain itu,diperkuat oleh hasil

wawancara penulis dengan ustadz di pondok pesantren Nmul Huda, beliau

mengatakan bahwasanya santri kelas VIII MTs. Di pondok pesantren mempelajari

kitab fiqih Sulamun Taufiq, dan sebelumnya telall mempelajari kitab fiqih Safinah

An-najah dan Fathul Qarib lO• Menmut penulis kitab fiqih seperti ini merupakan

kitab fiqih tingkat tinggi, yang pembahasan materinya sudah melebihi materi­

materi fiqih yang di pelajari siswa kelas VIII MTs. Maka wajar apabila prestasi

Page 79: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

72

3) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren tidak membaca buku fiqih atau meminjanl

buku fiqih di perpustakaa.

4) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rajin membaca

buku fiqih selain buku fiqih yang digunakan di sekolah daripada siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantren.

5) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih senng

mempraktekkan teori-teori ilmu fiqih dalam kehidupan sehari-hari

daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesarltren. Keterangan ini

diperkuat dengan hasil wawancara penulis dengan Ustadz di pondok

pesantren, ballwasanya santri di pondok pesantren mempraktekkan teori­

teori ilmu fiqih dalam kehidupan sehari-hari II.

6) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rajin

mengerjakan sholat zuhur beJjama'all daripada siswa yang tidak tinggal

di pondok pesantren.

7) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren kadang-kadang mengeIjakan sholat ashar

berjamaall.

8) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih raJIU

mengeJjakan sholat maghrib berjama'all daripada siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren.

9) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih raJIU

mengerjakan sholat isya beIjama'aIl daripada siswa yang tidak tinggal di

pondok pesantren.

10) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rajin

mengeIjakan sholat shubuh beJjama'all daripada siswa yang tidak tinggal

di pondok pesantren.

11) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rajin bertanya

kepada orang tua, kakak, atau orang lain yang lebih mengerti tentang

ilmu fiqjh daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

Page 80: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

73

12) Siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rajin mengikuti pengajian

fiqih selain belajar fiqih di sekolah daripada siswa yang tidak tinggal di

pondok pesantren. Menurut penulis sudah pasti siswa yang tinggal di

pondok pesantren mengikuti pengajian fiqih selain belajar fiqih di

sekolah karena di pondok pesantren siswa yang tinggal di pondok

pesantren mempelajari ilmu fiqih.

Dal'i 12 data poin diatas tentang kesiapan siswa sebelum pembelajaran fiqih di

kelas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siswa yang tinggal di pondok

pesantren melaksanakan persiapan yang lebih baik daripada siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantl'en.

b. Pembahasan tentang kesiapan siswa ketika pembelajaran fiqih di kelas

Hasil angket tentang kesiapan siswa ketika pembelajaran fiqih di kelas

menyatakan bahwa:

I) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih sering

memberikan respon/tanggapan baik ketika pembelajaran fiqih dikelas

daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

2) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih seJ1ng

memberikan perhatian ketika guru memberikan penjelasan tentang

pelajaran fiqih di kelas daripada siswa yang tidaJ< tinggal di pondok

pesantren.

3) Siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak tinggal di

pondok pesantren mayoritas kadang-kadang bert!mya tentang materi

yang tidak di pahami ketika guru memberikan kesempatan untuk

bertanya.

4) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih mudah

memahami pelajaran fiqih ketiaka guru memberikan penjelasan daripada

siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren. Menurut penulis ini

dikarenakan siswa yang tinggal di pondok pesantre:n mempelajari ilmu

fiqih, jadi kemungkinan besar siswa yang tinggal di pondok pesantren

Page 81: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

74

5) Mayoritas Slswa yang tinggal di pondok pesantren lebih banyak

menyatakan guru menggunakan metode lain selain metode ceramah

daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantl'en. Pemyataan siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantren ini diperkuat dengan hasil

wawancara penulis kepada guru B. Studi fiqih, Ia menyatakan bahwa

"selain metode ceramah saya juga menggunakan metode demonstrasi

dan diskusi,,12.

6) Mayoritas siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren lebih banyak

menyatakan guru mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari

daripada siswa yang tinggal di pondok pesantren.

7) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren kadang-kadang mengantuk ketika

pembelajaran fiqih di kelas. Pemyataan ini di perkuat oleh hasil

wawancara penulis dengan guru B. Studi fiqih, bahwasanya salah satu

dari kendala dalam pembelajaran fiqih di kelas adalah terdapat siswa

yang mengantuk, yaitu kebanyaka dari siswa yang tinggal di pondok

pesantren13.

8) Siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak tinggal di

pondok pesantren kadang-kadang dan tidak pemah keluar masuk kelas

sehingga mengganggu pembelajaran fiqih.

9) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren kadang-kadang dan jidak pemah merasa

bosan ketika pembelajaran fiqih di kelas.

10) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren kadang-kadang becanda dengan teman­

temannya ketika gwu memberikan penjelasan pelajaran fiqih.

II) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren tidak pernah membuat kegaduhan ketika

pembelajaran fiqih.

Page 82: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

12) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren tidak pemah memberikan

komentar/pendapat tentang teori yang sedang di pelajari.

13) Mayoritas siswa yang tinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren berpakaian sopan/rapi ketika pembelajaran

fiqih di kelas.

Dari 13 data poin diatas tentang kesiapan siswa ketika pembelajaran fiqih di

kelas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siswa yang tinggal di pondok

pesantren melaksanakan persiapan yang lebih baik daripada siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren.

c. Pembahasan tentang kerjasama antara sesama siswa dalam pembelajaran

fiqih

I-lasil angket tentang kerjasama antara sesama siswa dalam pembelajaran fiqih

menyatakan bahwa:

I) Mayoritas siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren lebih sering

melakukan keJja sama dengan teman-temannya dalam menyelesaikan

tugas-tngas daripada siswa yang tinggal di pondok pesantren.

2) Mayoritas siswa yangtinggal di pondok pesantren dan siswa yang tidak

tinggal di pondok pesantren tidak pemah melakukan praktek sholat

dengan teman-temannya di sekolah.

Dari 2 data poin diatas tentang keJjasama antara sesama siswa dalam

pembelajaran fiqih, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantren lebih bagus melakukan keJjasama dalam

pembelajaran fiqih daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

Page 83: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis uraikan pada bab-bab

sebelurnnya mengenai prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal dan tidak tinggal di

pondok pesantren di MTs. Nurul Huda Pinang Kota Tangerang, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

I. Secara mayoritas nilai prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal dan tidak

tinggal tillggal di pondok pesantren di bawah 160. Hal ini dilihat

berdasarkall hasil nilai rapot fiqih siswa.

2. Ada beberapa siswa yang tinggal dan tidak tiggal di pnclok pesantren dellgan

nilai diatas 160, yaitu 6 siswa yang tinggal di pondok pesantren dan 5 siswa

yang tidak tinggal di pondok pesantrell. Hal ini menyatakan bahwa prestasi

fiqih siswa yang tinggal di pondok pesatrell unggul satu siswa daripada

siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren. Nilai paling tinggi dari 6

siswa yang tinggal di pOlldok pesantren adalah 166, yaitu 2 siswa dengan

prosentasi 14;28% dari 14 siswa, sedangkan nilai paling tinggi dari 5 siswa

yang tidak tillggal di pondok pesantren adalah 166, yaitu I siswa dengan

prosentasi 4,54% dari 22 siswa. Dengan demikian, secara prosentase siswa

yang tinggal di ponclok pesantren adalah 14,28%, dan siswa yang tidak

tillggal di pondok pesalltren adalah 4,28%. Jadi proselltase siswa yang

tinggal di pondok pesantren lebih besar daripada prosentase siswa yang tidak

tillggal di pondok pesantrell.

3. Terdapat perbedaan antara siswa yang tinggal di pondok pesantren dengan

siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren, yaitu prestasi belajar fiqih

Page 84: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

77

fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok pesanren. Hal ini sesuai hasil

wawancara penulis dengan guru B. Studi fiqih di MTs. Nurul Huda.

4. Hasil angket tentang kesiapan siswa sebelum pembelajaran fiqih di kelas,

menyatakan bahwa siswa yang tinggal di pondok pesantren melaksanakan

persiapan yang lebih baik daripada siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren.

5. Hasil angket tentang kesiapan siswa ketika pembelajaran fiqih di kelas,

menyatakan bahwa siswa yang tinggal di pondok pesantren melaksanakan

persiapan yang lebih baik daripada siswa yang tidal, tinggal di pondok

pesantren.

6. Hasil angket tentang keJjasama antara sesama siswa dalam pembelajaran

fiqih, menyatakan ballwa mayoritas siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren lebih bagus melakukan kerjasama dalam pembelajaran fiqih

daripada siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren.

B. Saran

Terlepas dari benar atau mendekati kebenaran penelitian yang penulis lakukan

ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh

karena itu untuk melengkapi akhir dari penelitian ini, penulis bennaksud untuk

memberi saran kepada guru fiqih khususnya:

I. Dalam menigkatkan pembelajaran fiqih, hendalrnya lebih memperhatiakan

siswa dari sisi latar belakang siswa yang tinggal dan tidak tinggal di pondok

pesantren, agar dapat mengetahui dengan bener potensi keduanya dalam

menerima pelajaran fiqih.

2. Hendalrnya lebih mengoptimalkan kembali sarana dan prasarana yang telah

tersedia di sekolah dan menggrmakan metode yang berfariasi dan sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari sehingga siswa merasa mudah

menangkap pelajaran serta dapat menyentuh ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik anak.

Page 85: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

78

3. Hendaknya melakukan evaluasi bertahap dan berkesinambungan terhadap

peneapaian prestasi belajar siswa selama proses pembel~aran berlangsung,

baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik anak.

4. Hendaknya melakukan langkah-Iangkah tindak laI\iut dari hasil evaluasi

yang diperoleh, seperti dalam bentuk pemberian motivasi atau pendekatan

langsung secara emosional kepada siswa serta dengan peningkatan

aktitivitas dan kreativitas peserta didik.

5. Hendaknya membuat kelompok belajar fiqih untuk siswa, agar setiap materi­

materi yang sulit dipahami siswa dapat dibahas kembah diluar jam pelajaran

oleh masing-masing kelompok belajar. Dalam memilih siswa untuk

kelompok belajar, hendaknya setiap kelompok terdapat siswa yang tinggal di

pondok pesantren, ini dimaksudkan agar setiap belajar kelompok, siswa

yang tinggal di pondok pesantren dapat mengarahkarl setiap materi yang

sedang di bahas. Ini dikarenakan siswa yang tinggal di pondok pesantren

mempelajari fiqih di pondok pesantren, jadi kemungkinan besar siswa yang

tinggal di pondok pesantren mudah mengerti materi yang akan dibahas oleh

kelompok belajar.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyarankan kepada pihak madrasah

pada umumnya, yaitu menyangkut implementasi teori-teori fiqih dalam kehidupan

sehari-hari bagi siswa MTs. Nurul Huda, hendaknya kepala madrasah, seluruh

guru dan karyawan di MTs. Nurul Huda turut berpartisipasi dalam menciptakan

suasana Iingkungan madrasah yang kondusif, artinya lingkungan yang penuh

dengan keteladanan, pembiasaan dan penanaman nilai-nilai agama yang luhur

kepada para siswa dalam kesehmiannya di sekolah. Memberikan fasilitas ibadah

yang memadai -seperti mushalah berserta perangkatnya- sehingga siswa

termotifasi untuk berbuat kebajikan sesuai dengan syari'at agama islam.

Page 86: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

79

DAFTAR PUSTAKA

AI-Qur'an Dan TeJjemahnya, Komplek Percetakan Alqur'an Khodim AI­

Haramain Asy Syarifin Raja Fahd, Madinah Munawarrah.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Press, Cet. I, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek,

Jakarta:Rineka Cipta, Edisi Revisi III, 1996.

As-Shiddieqy, Hasby, Pengantar Hukum Islam jilid I, Jakarta:Bulan Bintang, Cet.

VI, 1980.

Azhari, Alcyas, Psikologi Umum Dan Perkembangan, Jaka:rt2c Teraju PT. Mizan

Publik, Cet. I, 2004.

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam; Tradisi Dan Modernisasi Menuju Millenium

Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. II, 2000.

Daulay, Haidar Putra, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam

Di Indonesia, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, Cet. I, 2007.

Dhofer, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiayi,

Jakarta:LP3S, Cet. IV, 1985.

Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan DIN SyarifHidayatullah Jakarta, Pedoman

Penulisan Skripsi, 2007.

Handayani, Beni, Wawancara Pribadi, Tangerang: 12 Jan. 10.

Page 87: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

80

Hartati, Netty, Dkk. Islam Dan Psikologi, Jakarta: PT Raja Graf'indo Persada, Cel.

1,2004.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: P.T Raja Graf'indo Persada,

Edisi Revisi, 2006.

http://ridwan202.wordpres.com/2008/05/03/ketercapaian -prestasi-belajar/

http://sobatbaru.blogspol.com/2008/pengertian-prestasi-belajar.html.

KhaUaf, Abdul Wahhab, Ilmu Ushul Fiqih, Terjamah, Semarang:Dina Utama

Semarang, Cel. I, 1994.

_________, Kaidah-Kaidah Hukum Mam, Teljemah, Jakarta:PT.

Raja Graf'indo Persada,), Cet. VIII, 2002.

Mahmud, Model-Model Pembelajaran Di Pesantren, Jakarta: Media Nusantara,

Cet. I, 2006.

Muchtar, Kamal, Dkk., Ushul Fiqih jilid I, Yogyakarta:PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995.

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN Di Jakarta Direktoran

Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam 1981/1982, Metodologi

Pengajara Agama Islam.

Purwanto, NgaIim, Psikologi Pendidikon, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya,

1995.

Page 88: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

81

Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan, Kamu Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, Cet.

Ke-I,1984.

Qomar, Mujanlil, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi, Jakarta: Erlangga, Cet. I, 2005.

Samlawi, Wawacara Pribadi, Tangerang: 05 Jan. 10.

Shihab, M.Qurais, Membumilwn Al-Qur 'an, Bandung:Mizan, 1992.

Sumber Data; Tata Usaha MTs. Nurul Huda.

Suralaga, Fadilah, Dkk., Psikologi Pendidilwn Dalam Perspektif Islam, UIN Jkt.

Press, Cet. I, 2005.

Tohirin, Psikiologi pembelajaran Pendidilwn Agama Islam, Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, edisi revisi, 2006.

Undang-Undang R.I Nomor: 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidilwn

Nasional Tahun 2003, Jakarta: CV.Mini Jaya Abadi, eet. 1,2003.

Page 89: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

82

No : Iistimewa

Lam: Satu Berkas

Hal : Pengajuan Proposal Sl{l'ipsi

Kepada Ytb:Ketua Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Ilmu Tarbiyab Dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullab JakartaDiTempat

Assala'mualaikum WI'. Wb.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Mabsun

NIM : 105011000107

Fak.lJur. : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan / Jurusan Pendidikan Agama Islam

Semester : VII

Dengan ini, mengajukan proposal skripsi dengan judul: "PERBEDAAN PRESTASI

BELAJAR FIQIH ANTARA SISWA YANG TINGGAL DAN TIDAK TINGGAL

DI PONDOK PESANTREN" (Stu £Ii Kasus £Ii MTs Nurul Huda; Pinang Kota

Tangerang)

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan:

I. Daftar lsi Sementara

2. Bab I, Bab II dan Bab III

3. Daftar Pustaka Sementara

Demikian proposal ini saya ajukan, atas perbatiannya saya ucapkan terima kasih.Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta.... .Januari 2009.Tertanda;

a mad

Pemohon

dNIM. 105011000107

Dosen Proposal Skripsi

~}J5Lt~~Dr. Hj. Nurlena Rifa'i, M.A

NIP. 150228044

Page 90: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

----~- - :-EM EN AGAMl\ No. Dokumen l-i i K-FP~~D-081

I\RTA FORM (FR) TgCTerb-il-- -----;september 2008

No. Revisi: 00a Nc 95 Cipulat 15412 Indonesia 'Hal 111

-SURAT BIMBINGAN SKRIPSI -

DEPARTUIN JAKFITKJI. :r. H. Juand

omor : Un.OlW lIP!)OOOuX0.12000amp.al : Bimbingail Skdpsi

Jakarta,4 Februari 2009

Kepacla Yth.1. Drs. Masan AF, M.Pd2. Drs. Rusydi Jamil, lVI.AgPembimbing SkripsiFakultas lImu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullahJakarta.

Assaloml/ 'a/aikwH wr. \l'b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara unluk menjadi pembimbing lJIJ(m<.rerilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Na,na : Muhammad Mahsun

NIM

Semester

: 1050]) 000107

: VlJ

]urJsan

lUQu! Skipsi

: Pendidikan Agama Islam

: Perbedaan Preslasi Belajar Fiqih Anlara Sisll'a Yang Yinggal dan

Tidak Tinggal di Pondok Pesanlren "Slud! kasus di kils Nurul

Huda Pinang kala Tangerang

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkulan pada langgal 4 Februari 2009

abstraksi/outline lerlampir. Saudara dapal melakukan perubahan redaksional pada judul

lersebul. Apabila perubahan subslansia! dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi

Jurtl(;an lerlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waklu 6 (enam) bulan, dan. dapaldiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya lanpa sural perpanjangan.

AlaS perhatian dan kerja sam3 Saudara, kami lIcapkan terima kasih.

TVassalamu 'oZoikum lvr,lvb.a.n. Dekan

embusan:1. Dekan FITK2. Mahusiswa Ybs.

SOIlO, MA09

Page 91: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

Nomor : Un.02/F.I/ PP.009/.ffc:.I20 I0Lal1lp.Hal : I'erubahan .Iudul Skripsi

Kepada Yth.I. Drs. Masan AF, iVl.l'd2. Drs. Rusydi Jamil, IVI.AgDosen Pcmhimhing SkripsiFakultns 111111l Tnrbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

/lssu/OlJllf 'alaikulll HT. wb.

Jakarta, 1 Februari 2010

Deknll Fakultas IllllU Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam SyarifHiclay,ltullahJakarta. mClllbcritahukan bahwa:

NamaNIMSemester.!urusan

.Iudul Skipsi

fvluhammad iVlahsun105011000107X (Sepuluh)Penclidikan Agama Islam"Perbedaan Prestasi Belajar Fiqih Antara Siswa Yang Tillggal Dan

Tidak Tinggal Di Pandak Pesantren" (Studi Kasus Di MTs. NurulHuda; Pi nang Kota Tangerang"

Setelah judul terschut dikansultasikan aleh l1lahasiswa yang bersangkutan dengan

pihak-pihak terkait berubah menjadi: "Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal Dan

Tidal<. TinggaJ Oi Ponclok Pesantrcn Di MTs NUfUI Huda Pinang Kota Tangerang".

Dcmikianlah, agar dappt diberikan bimbingan selalljutnya.

Atas perhatiq~J-rdall kCI:ia 53ma Salldara, kami lIcapkan terima kasih.;d<;::~

a.n. Dekan

fembusan:I. Dekan FITK2. Mal1asiswa Ybs.

Page 92: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

'--~-]'---------- ----_._-_.__. -DEPARTEMEN AGAMA No. DOku_rJ1~_n_ ....!:ITK-Frgf:KD-082 iUIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit __ 5_ Januari 20091

FITK No. Revisi: . 00 :]JI Ir. H. Juanda No 95 Ctputal154121ndonesia HaJ---~~-~-~·171--··----~-

. .__.. _.._------_._-,-- --_ •._--------~----~

. SURAT PERMOHONA!\u~!r\'L~E!'JEhlIL~f\J .~.

NomorLamp.Hal

fi'IS: UIl.O I/F.I/PP.009/...w.. /2009:Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth:Kepala Sekolah MTs Nllrlll-Huda Pinang Kota TangerangDi-

Tempat

Assalamu 'alaikum WI'. wb.

Dengan harlllat kam i sampaikan bahwa:

Jakarta, 21 Oesember 2009

NamaNltvISemesterJurusanJlldlll Ski psi

Muhammad Mahsun105011000107IX (sembilall)Pelldidikall Agama Islam (PAl)

: "Prestasi Belajar Fiqih Siswa Yang Tinggal Dan Tidak Tinggal OiPondok Pesalltren Oi tvlTs Nllrlll-Huda Pillang Kota Tangerang"

adalah bellar mahasiswali Fakllitas Ilmu Tarbiyah dan Kegllrllan UIN Jakal1a yallg sedallgIllcnyusull skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) eli instansi yang sauclara pimpin.Untuk itl! kallli mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian di tempat dimaksud.

Atas perhalian dan kelja sama Salldara, kami ucapkan terima kasih.

Wassa/OlJ71f 'a/aikum IlT.1Vb.

Tembusan:I. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akadel1lik3. Mahasiswa yang bersangkutan.

/

Page 93: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

YAYASAN DARMA INDONESIA 86

(VADIN)MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) INURUL HUDA

Terakreditasi : 8. NSM : 21 22 BOG 10045JI. KH. Hasyim Ashari Gg. Kancil No. 23 Kel. Neroklog Kec. Pinang

Kola Tangerang - Telp. (021) 5548975

SURAT KETERANGANNomor: MTs.S/0451NHJ001/I/201O

'{ang bertanda tangan di bawah ini :

-Tama : H. KHAERUDlN, S.Pd.I

-TIP

abatan

vIenerangkan

~ama

~IM

'rogram Studi

enis Pendidikan

: Kepala Madrasah

: Muhammad Mahsun

: 105011000107

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

: Strata I (SI )

~ahwa nama tersebut <Ii alas telah mengadakan penelitian di MTs Nurul Huda

~ecamatan Pinang Kola Tangerang Tahun Pelajaran 200912010 semester ganjil dengan

Idul PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA YANG TlNGGAL DAN TIDAK

'lNGGAL DI PONDOK PESANTREN DI MTS NURUL HUDA PlNANG KOTA

'ANGERANG dari tanggal 04 s.d II Januari 2010.

'emikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 94: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

'elajaran

iter

NILAI ULANGAN UMUMMTs. NURUL HUDA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

-' Q: '" ..tJ..v.~r.L , , .: \{)n , ,'" , .: ('>. , , , .

?~' 87

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM IKKM)=r=NAMA PARAF f----- NILAI ------I KET

Ahmad Humaidi v ,L IJ.ljgt (JO i!lVAhmad Kosasih TO 7VAinul Yakin \J" , .' '* /j',q fit)

Akbar Fadli ~,,+---o--I---:?£=(;}-7-----1-----~gv=:----+----l~~~~au~~~ ~,'1,'i~J{', ~~ ~Aldi Maulana Izzv ~"'iJL'-l,A--+--~74::---+--·_--1.J1)..;::....--+----1

Astried Safitri ;,','i' ." '&'" ~71

Darmawan Saoutra 1. 1;'. ~ c:.. '0

Dewi Sinta ""'" ~,y. in fJ-Ji§Fa;;h::':m;ji~B~a:;;fa~di;;'alj'"-;v7-t:~hJJfi:t,ft=7?,' ..,.,-,,-:-:-''''+--Sdtl;-&----r-----i~:;1<---+---1

Farua Abdul ZaDar v- ,(i~;;Z: 1f?0 (4:

Fifi Rafika v~;;;'- 'B0 wGunawan (\)..'" . (;f-?';[. (" '7 C-<-

Indrivanti / .....f ~£j . @OIrwan Gunawan . 74 'ThIrwan Saniava V; , 7 :J. lfjKhairullkhwan ~ 'ri:J.. 80Mardiana v ~\f\l\\ 74 111

+.':M:=uh:-:::a::::m::':a::::'d:-J:-a-::-i1a-n-:'"i:"'--h>~:i§.l'''.11ij"it":::--t--""78-d ----+----t:.1if1.----1----1

Muhammad Fikri flo oil.Muhammad Iqbal >¥- b~ 7r 0Muhammad Ref!' "~7. "uMuslim ';\rJ' i.x..l'I1t# (p ~

Nurlela v-- ('\~", /~""'\ ]()1D

Riki Syahpulra .\.,., -Salam ./iiAlf>?Sarip Hidavat \../ cLi,;;:,)

Sili Kartil1i v ~

Sukma Wiiava >"Jl\.·Fahrizal Pratama S ~r~L. ,'~Nurwahvuni v J'.(,.~."f'(

Azhari Sidik ;kb.

Pinang, .. .). ....T]f?s ..k.OO3

74o

It!o

Page 95: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

88

INSTRUMEN PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

Pertanyaan di bawah ini diajukan kepada guru bidang studi fiqih, guna

mendapatkan informasi tentang pembelajaran fiqih kelas VIII Mts Nurul-Huda.

I. Sejak kapan Bapak mengajar di MIs Nurul-Huda?

Jawab: Sejak tahun 2002.

2. Apakah Bapak mengajar di sekolah lain selain sekolah ini?

Jawab: Va, selain saya mengajar di MIs Nurul-Huda, sayajuga mengajar

di SMP Kihadjar Dewantara, saya mengajar mata Pe:lajaran Agama Islam

(PAl).

3. Menurut Bapak potensi siswa dalam pelajaran fiqih bagaimana?

Jawab: menurut saya potensi siswa kelas VIII relatif. Maksudnya tidak

semua siswa mudah dan langsung memahami pelajarltrl yang saya berikan,

ada siswa yanglangsung mengerti penjelasan saya, begitu juga ada siswa

yang sulit untuk mengerti penjelasan saya, dan butuh berulang-ulang untuk

mertielaskannya. Tetapi bagi saya potensi siswa kelas VIII sudah termasuk

setandar untuk mengerti pelajara fiqih yang saya berikan, dan tingkat

kesulitan untuk memberikan pelajaran fiqih kepada siswa masih dapat saya

atasi.

4. Apakah tujuan pembelajaran fiqih kelas VIII telah terc,apai?

Jawab: tujuan pembelajaran fiqih kls VIII susah mencangkup standar

KKM (Ketuntasan Kriteria Minimum). Dalam satndar KKM ada tiga

aspek yang harns di perhatikan yaitu:

a. Daya tangkap siswa terhadap pelajaranb. Sarana dan prasana yang tersedia di sekolahc. Iingkat kesulitan materi yang dipelajari siswa

Tiga aspek ini yang menurut saya dapat mempengamhi apakah tercapai

Page 96: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

89

sudah melampaui standar KKM, yaitu siswa yang tinggal eli ponelok

pesantren, ini dikarenakan siswa tersebllt sudah rnempelajari fiqih di

pondok pesantren.

5. Upaya-llpaya apa saja untuk meningkatkan proses belajar mengajar?

Jawab: sebenamya banyak upaya-upaya yang saya lakukan llntuk

meningkatkan proses pernbelajaran di kelas. Diantaranya:

a. Memberikan motivsi kepaela siswa tentang pentingnya pelajaranfiqih

b. Memberikan tugas-tugas kepaela siswa agar siswa lebih memilikikesiapan untllk belajar eli sekolah

c. Mendemonstrasikan tentang materi yang seelang di pelajarid. Mengadakan pernbelajaran praktek tentang materi yang telah di

pelajari.

6. Apakah dalam pembelajaran fiqih terelapat kenelala, apa saja?

Jawab: bayak kenelala yang dialami ketika pembelajaran fiqih.

Diantaranya:

a. Siswa kurang memperhatikan pelajaran, yaitll kebanyakan siswayang tinggal di pondok pesantren. Menllrut saya karena rnerekaslldah mempelajari pelajaran fiqih di pondok pesanren. Jadi kurangmernperhatikan pelajaran fiqih di kelas

b. Siswa mengantnk, yaitn siswa yang tinggal eli pondok pesantren.Mereka mengantnk karena malarnnya sering bergadang, jadiketikan belajar di kelas, mereka mengantnk. Menurut saya inislldah menjadi tabeat siswa yang tinggal di pnelok pesantren.

7. Langkah-langkah apa saja yang Bapak lakukan ketika siswa kurang

mengerti pelajaran yang sedang di pelajari?

Jawab:

a. Menglilang penjelasan materi-materi yang telah dipelajari sampaisiswa benar-benar rnengelii materi tersebllt

b. Memberikan kesempatan kepada siswa lIDtnk bertal1ya.

Page 97: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

90

8. Memuut Bapak bagaimana prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di

podok pesantren? Jelaskan!

Jawab: menurut saya prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di pondok

pesantren bagus, jika saya bandingkan dengan siswa yang tidak tinggal di

pondok pesantren. Prestasi belajar fiqih siswa yang tinggal di pondok

pesantren lebih bagus daripada siswa yang tidak tinggal di pondok

pesamen.

9. Menumt Bapak bagaimana prestasi bell\iar fiqih siswa yang tidak tinggal

di podok pesantren?

Jawab: kalau prestasi belajar fiqih siswa yang tidak tinggal di pondok

pesantren biasa-biasa saja, maksudnya belum bisa melebihi prestasi siswa

yang tinggal di pondok pesantren.

10. Menurut Bapak apakah terdapat perbedaan prestasi belajar fiqih antara

siswa yang tinggal di pondok pesantren dengan siswayang tidak tinggal di

pondok pesalltren? Jelaskan!

Jawab: ya, terdapat perbedaan, siswa yang tinggal di pondok pesantren

lebih bagus prestasinya jika di bangdingkan dengall siswa yang tidak

tinggal di pesantren. Untuk lebihjelasnya leita lihat saja nilai rapot siswa.

11. Metode apa saja yang Bapak gunakan ketika pembelajaran fiqih di kelas?

Jawab: selain metode ceramah saya juga menggunakan metode

demonstrasi atau praktet, jika ada materi yang meanbutuhkan praktek.

Selain itu, terkadang saya menggunakan metode diskusi, jika ada suatu

permasalahan dalam materi fiqih yang memerlukan pe:ndapat siswa.

12. Ketika mengajar, apakah bapak sering memberikan praktek kepada siswa?

Jawab: ya, saya memberikan pralctek pada siswa. Bukan hanya itu, saya

juga menyediakan waktu yang dikhususkan untuk praktek saja, biasanya

Page 98: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

91

13. Menumt Bapak apakah siswa berpakaian sorpanJrapi ketika pembelajaran

fiqih di kelas?

Jawab: kalau masalah berpakaian sopan atau kuang sopan, keseringan

siswa itu hams di nasihati terus oleh guru agar berpakaian sopan dan rapi.

Tangerang, 5 Januari 2010.

Mengetahui;

Pewawancara

~",,;, S.PdJ

Page 99: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

92

INSTRUMEN PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

Pertanyaan di bawah ini diajukan kepada ustadz di pondok pesantren

Nwul-Huda, guna mendapatkan infonnasi tentang kegiaean santri di pondok

pesantren yang berkaitan tentang pembelajaran i1mu fiqih.

I. Sudah berapa lama Ustadz mengajar di pondok pesantren?

Jawab: sudah 4 tahun.

2. Kitab apa saja yang di pelajari santri kelas VIII MTs di pondok pesantren?

Jawab: kitab-kitab yang di pelaj31'i santri kelas VIII MTs di pondok

pesantren diantaranya:

a. Kitab Jununiyyah, yaitu kitab y311g menerangkan tentang i1mu Nahwu.

b. Kitab Matan Bina, yaitu kitab yang menerangkan tentang ilmu Shorof

c. Kitab Ta'lim Muta'lim, yaitu kitab yang menerangkan tentang i1mu

Akhlak

d. Kitab Tijan Darary, yaitu kitab yang menerangkan tentang i1mu Tauhid

e. Kitab Tarekh/Sirah, yaitu kitab yang menerangk311 tentang i1mu

Sejarah

f. Kitab SulmnWl Taufiq, yaitu kitab y311g menenmgkan tent311g i1mu

Fiqih.

3. Kitab fiqih apa saja yang di pelajari santri kelas VIII di pondok pes311tren?

Jawab: kitab fiqih yang dipelajari siswa kelas VIII MTs di pondok pes311tren

adalah kitab Sulmnun Taufiq. Selain kitab sulamun taufiq, sebelumnya santri

telah mempelajari kitab Safinah An-najah dan .kitab Fathul Qarib.

4. Apakah santri di wajibkan sholat beljamaah?

Jawab: Va, S311tri di sini diwajibkan sholah berjama'ah.

Page 100: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

93

5. MenulUt Ustadz bagaimana potensi santri kelas VIII MIS dalam mempelajari

ilmu fiqih di pondok pesantren? Jelaskan!

Jawab: bagus, santri kelas VIII cukup mudah untuk mengerti pelajaran fiqih

yang saya ajarkan, dan sering kali saya memberikan praktek ketikan

mengajarkan fiqih kepadanya, agar santri mudah mengerti.

6. Menurut Ustadz apakah santri kelas VIII MTs mempraktekkan teori-teori

ilmu fiqih di pondok pesantren? Jelaskan!

Jawab: ya, mempraktekkannya. Karena di pesantren ini memang

memprioritaskan santri pada bidang fiqih, maka santri pada kesehariannya

selalu ditekankan untuk mempraktekkan teori-teori fiqih, baik dalarn bidang

ubudiyyah, muamalah, dan lain-lain.

Tangenmg, 6 Januari 2010.

Mengetahiu;

Pewawancara Terwicara

!t~~~-----~

Ustadz Beni Handayani

Page 101: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

94

ANGKET PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIHSISWA KELAS VIII MTS NURlUL-HUDA

Nama

Jenis Kelamin : .

Domisili/tinggal: Tingga di pondok pesanh'en

Tidak tinggal di pondok pesantren EJPetunjuk pengisian

a.Isilah angket ini dengan memberikan tanda cek list ( -V ) pada kolom yang

telah di sediakan.

b.Dalam mengisi angket, di harapkan sesuai dengan pengalaman siswa.

c. Jawaban siswa dalam angket ini tidak mempengaruhi nilai dan kegiatan siswa

di sekolah.

d.Keterangan: SL (selalu), SR (sering), KK (kadang-kadang}, TP (tidak pemah).

No PertanyaanJawaban

! SL SR KK TPI. Apakah kamu mengeJjarkan tngas/PR fiqih?

2. Apakah kamu belajar fiqih, selain belajarfiqih disekolah?

3. Apakah kamu ke perpustakaan untnk membaca bukufiqih atau meminjam buku fiqih?

4. Apakah kamu membeca buku fiqih, selain buku fiqihyang di gunakan di sekolah?

5. Apakah kamu mempraktekkan teori-teori ilmu fiqihdalam keidupan sehari-hari?

6. Apakah kamu shalat zuhur beJjama'ah?

7. Apakah kamu shalat ashar beJjama'ah?

8. Apakah kamu shalat maghrib beJjama'ah?

Page 102: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

10. Apakah kamu shalat shubuh berjama'ah?

II. Apakah kamu bertanya kepada orang tua, kakak, atauorang lain yang lebih mengerti tentang ilmu fiqih, ketikakamu kurang mengerti pelajaran fiqih yang di berikanguru di sekolah?

12. Apakah kamu mengikuti pengajian fiqih selain belajarfiqih di sekolah?

13. Apakah kamu memberikan responltanggapan baik ketikapembelajaran fiqih di kelas?

14. Apakah kamu memberikan perhatian ketika gurumemberikan penjelasan tentang pelajaran fiqih di kelas?

IS. Apakah kamu bertallya tentang materi yang tidak dipahami ketika guru memberikan kesempatan untukbertanya?

16. Apakah ketika guru menjelaskan pelajaran fiqih, olehkamu mudah dipahami?

17. Selain metode ceramah, apakah guru menggunakanmetode yang lain?

18. Apakah ketika mengajar, guru memperagakan meteriyang sedang di pelajari?

19. Apakah kamu mengantuk ketika pembelajaran fiqih dikelas?

20. Apakah kamu keluar-masuk kelas sehingga menggaggupembelajaran fiqih di kelas?

21. Apakah kamu merasa bosan ketika pembelajaran fiqih dikelas?

22. Apakah kamu becanda dengan ternan-ternan kanm ketikaguru memberikall penjelasan?

23. Apakah kamu membuat kegaduhan di kelas ketikapembelajaran fiqih di kelas?

24. ADakah kamu memberikan komentar/nendanat tenanp'

95

Page 103: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

guru rnernberikan kesernpata untukberpendapatlberkornentar?

25. Apakah karnu berpakaian sorpanlrapi ketikapernbelajaran fiqih di kelas?

26. Apakah karnu rnelakukan keIja sarna dengan ternan-ternan dalarn menyeleaikan tugas-tugas fiqih?

27. Apakah karnu rnelakukan praktek sholat dengan ternan-ternan karnu di sekoalah?

96

Page 104: II III - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1267/1/MUHAMMAD...PRESTASI BELAJARFIQIHSISWA YANG TINGGALDAN TIDAK TINGGALDI PONDOK PESANTREN HI

97

TENTANG PENULIS

Muhammad Mahsun, Lahir di Tangerang, 21 April 1987.

Anak ke-3 dari tujuh bersaudara. Bertempat tinggal di JI.

KH. Hasyim Ashari Gg. Kancil Rt.02/05 No. 49 Kel.

Neroktog Kec. Pinang Kota Tangerang BANTEN 15145.

Penulis memulai pendidikan di MI d,m MTs Nurul Huda

Kota Tangerang tahun (1993 - 2002), kemudian melanjutkan ke MAN MODEL

Babakan Ciwaringin Cirebon tahun (2002 - 2005). Setelah itu penulis

melanjutkan ke DIN Syarif Hidayatuliah Jakarta Fakultas TImu Tarbiyah dan

KegulUan JUlUsan Pendidikan Agama Islam (PAl) tahan (2005 - 2010).

Penulis mengenyam pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Raudlatut

Tholibin di Babakan Ciwaringin Cirebon (2002 - 2005). di MAN penulis aktif di

Majelis Bimbingan Dakwah (MBD). Semasa kuliah di DIN Jkt, penulis aktif di

Ikatan Mutakharrijin Madrasah Aliyah Negeri (IMMAN) Jkt. Babakan Ciwaringin

Cirebon dan pemah menjabat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Organisasi

IMMAN (2006 - 2007).