repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/bab ii fix.docx · web viewdebt to total...

48
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja Keuangan Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap diminati oleh investor. Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan/ badan usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh pada balance sheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow statement (laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat financial performance tersebut (Irham Fahmi, 2012:2). 2.1.1.1 Laporan keuangan 11

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kinerja Keuangan

Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan

adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap diminati oleh investor.

Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan/

badan usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh

pada balance sheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow

statement (laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai

penguat financial performance tersebut (Irham Fahmi, 2012:2).

2.1.1.1 Laporan keuangan

Menurut Kieso,Weygrandt dan Warfield (2011:5), laporan keuangan

adalah :

“Financial statements are the principal means through which a company communicatesits financial information to those outside it. These statement provide a company’s history quatified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) The statement of financial statement of financial position, (2) the income statement or statement of comprehensive income, (3) the statement of cash flow, and (4) the statement of chages in equity. Note disclosures are an integral part of each financial statement.”

11

Page 2: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

12

Berdasarkan paparan diatas sampai pada pemahaman penulis bahwa

Laporan keuangan merupakan sarana komunikasi informasi keuangan utama

kepada pihak-pihak luar. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang

dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (financial statement) yang

sering disajikan adalah (1) pernyataan laporan posisi keuangan, (2) Laporan laba

rugi atau laporan laba rugi komprehensif, (3) Laporan arus kas, (4) Laporan

perubahan ekuitas. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari

setiap laporan keuangan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2014) tujuan laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,

serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik.

b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin

dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik karena

secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di

masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi

nonkeuangan.

c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pengguna yang ingin

Page 3: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

13

menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban

manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan

ekonomik; keputusan ini mungkin mencakup, sebagai contoh,

keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam entitas

atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti

manajemen.

Laporan keuangan disusun untuk memberikan gambaran atau laporan

keuangan (progres report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen

yang bersifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan disusun setiap akhir

tahun periode akuntansi, yaitu triwulan, semester atau tahunan. Hal tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Irham Fahmi (2012: 30-36) ada beberapa pihak yang selama ini

dianggap memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan,yaitu:

a. Krediturb. Investor c. Akuntan publikd. Karyawan perusahaane. Bapepam f. Underwriterg. Konsumen h. Pemasoki. Lembaga penilaij. Asosiasi perdagangank. Pengadilanl. Akademis dan Penelitim. Pemda n. Pemerintah pusato. Pemerintah asingp. Organisasi internasional

Page 4: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

14

2.1.1.2 Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja keuangan menurut Mulyadi (2007:2) adalah sebagai

berikut:

“Kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas

operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya”.

Pengertian kinerja keuangan Menurut Sutrisno (2009:53) adalah sebagai

berikut:

“Kinerja Keuangan adalah prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan

tersebut”.

Pengertian kinerja keuangan Menurut Munawir (2010:30) adalah sebagai

berikut:

“Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja keuangan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Kinerja keuangan perusahaan dikategorikan baik jika besarnya rasio keuangan perusahaan bernilai sama dengan atau diatas standar rasio keuangan.”

Sedangkan pengertian kinerja keuangan menurut Irham Fahmi (2012:2)

adalah sebagai berikut:

“Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar”.

Page 5: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

15

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan

merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan, dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar serata mengacu pada standar yang

digunakan.

2.1.1.3 Tujuan Kinerja Keuangan

Menurut Jumingan (2009:239) kinerja keuangan memiliki beberapa

tujuan, yaitu:

a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal, dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

b. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan semua asset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

Sedangkan menurut Munawir (2010:31) kinerja keuangan memiliki

beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan asset atau ekuitas secara produktif.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahannya agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beban Bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan.

Page 6: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

16

2.1.1.4 Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Menurut Irham Fahmi (2012:240) ada lima tahapan dalam menganalisis

kinerja keuangan suatu perusahaan, yaitu:

1. Melakukan review terhadap laporan keuanganReview disini diajukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Melakukan perhitunganPenerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperolehDari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang paling umum digunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu:a. Time series analysisb. Cross sectional approachDari penggunaan kedua metode ini diharapkan dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik sedang/ normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.

4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalah yang ditemukanPada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahapan tersebut, selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat masalah-masalah yang dialami perusahaan.

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap permasalahan yang ditemukan Pada tahap terakhir, setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna membeikan suatu input agar apa yang menjadi kendala bisa teratasi.

2.1.1.5 Ukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilihat pada analisis laporan

keuangan. Salah satu analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan

adalah analisis rasio keuangan.

Page 7: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

17

Untuk menilai atau mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan

rasio keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan mencapai target seperti yang

telah diharapkan atau tidak. Kemudian juga dapat menilai kemampuan

manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.

Menurut Irham Fahmi (2012:59-71) analisis rasio keuangan dapat

dikelompokan menjadi 6 jenis, yaitu:

a. Rasio LikuiditasRasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek secara tepat waktu. Rasio likuiditas terdiri dari :Current Ratio, Quick Ratio, dan Net Working Capital

b. Rasio LeverageRasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas terdiri dari: Debt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, Fixed Charge Coverage, dan times interest earned.

c. Rasio AktivitasRasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya untu menunjang aktivitas perusahaan. Rasio Aktivitas terdiri dari : Inventory Turnover, Account Receivable Turnover, Fixed Asset Turnover dan Total Asset Turnover.

d. Rasio Profitabilitas Rasio ini menunjukan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau investasi. Rasio Profitabilitas terdiri dari : Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on investment (ROI), Return on Equity, dan Operating Ratio.

e. Rasio pertumbuhanRasio ini mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan dilihat dari : Sales, Earning after tax, laba perlembar saham, dividen perembar saham, dan harga pasar per lembar saham.

f. Ratio PasarRasio ini menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio pasar terdiri dari: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, Dividend Yield, dan Dividend Payout.

Page 8: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

18

Menurut J.Fred Weston dalam Kasmir (2012:106) bentuk-bentuk rasio

keuangan adalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)a. Rasio Lancar (Current Ratio)b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)a. Total hutang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio hutang

(Debt Ratio)b. Jumlah kalo perolehan bunga (Times Interest Earned)c. Lingkup biaya tetap (Fixed Charge Coverage)d. Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage)

3. Rasio Aktivity (Aktivity Ratio)a. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)b. Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang (Average

Collection Period)c. Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn Over)d. Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over)

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)a. Margin laba penjualan (Profit Margin on Sale)b. Daya laba dasar (Basic Earning Power)c. Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Assets)d. Hasil pengembalian ekuitas (Return on Total Equity)

5. Rasio Pertumbuhan ( Growth Ratio)a. Pertumbuhan penjualanb. Pertumbuhan laba bersihc. Pertumbuhan pendapatan per sahamd. Pertumbuhan dividen per saham

6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)a. Rasio harga saham terhadap pendapatanb. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

Menurut James C Van Horne dalam Kasmir (2012:107) jenis rasio dibagi

menjadi beberapa rasio yaitu:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)a. Rasio lancar (Current Ratio)b. Rasio sangat lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

2. Rasio Pengungkit (leverage Ratio)a. Total utang terhadap ekuitasb. Total utang terhadap total aktiva

3. Rasio pencakupan (Coverage Ratio)a. bunga penutup

4. Rasio Aktivitas (Aktivity Ratio)

Page 9: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

19

a. Perputaran piutang (Receivable Turn Over)b. Rata-rata penagihan piutang (Average Colecction Period)c. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)d. Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over)

5. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)a. Margin laba besrihb. Pengembalian investasic. Pengembalian ekuitas

Pada penelitian ini, analisis rasio keuangan yang digunakan adalah rasio

profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba, melalui rasio inilah investor dapat

mengetahui tingkat pengembalian dari investasinya. Rasio profitabilitas yang

sering digunakan yaitu Return on Assets (ROA), Return on Investment (ROI),

Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin dan Net Profit Margin.

Rasio Profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Return on Equity

(ROE). ROE sebagai proksi dari kinerja keuangan karena variabel ini merupakan

salah satu variabel yang terpenting yang dilihat investor sebelum mereka

berinvestasi. ROE juga merupakan suatu basic test seberapa efektif manajemen

perusahaan menggunakan uang investor dibanding dengan ROA yang hanya

mengukur keefisienan suatu perusahaan dalam menghasilkan return dari asetnya

(Mc Clure, 2009).

ROE menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio

ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi

pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan (I Made Sudana 2011:24).

Page 10: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

20

ROE mengukur kemampuan menghasilkan laba berdasarkan modal saham

tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang

saham ( Kasmir 2012:204).

1. Definisi ROE

Pengertian Return On Equity (ROE) menurut Mamduh M. Hanafi dan

Abdul Halim (2009:84) adalah sebagai berikut:

“Rasio ini mengukur kemampuan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut

pandang pemegang saham.’’

Pengertian Return On Equity (ROE) menurut Agus Sartono (2010:124)

adalah sebagai berikut:

”Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.”

Pengertian (ROE) menurut Agus Harjito dan Martono (2010:61) adalah

sebagai berikut :

”return on equity sering disebut rentabilitas modal sendiri dimaksudkan

untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik

modal sendiri.”

Sedangkan pengertian Return On Equity (ROE) menurut Kasmir

(2012:204) adalah sebagai berikut:

Page 11: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

21

“Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.”

2. Rumus ROE

Menurut Kasmir (2012:204) Rumus untuk mencari Return on Equity

(ROE) dapat digunakan sebagai berikut:

Return on Equity (ROE) = Earning After Interest∧tax

Equity

Sedangkan meurut Toto Prihadi (2012:160) rumus untuk menghitung ROE

bisa menggunakan basis setelah pajak maupun sebelum pajak, yaitu:

ROE = Pretax Income

Average Stockholder ’ s Equity

ROE = Net Income

Average Stockholde r ' sEquity

3. Manfaat dan tujuan ROE

Menurut Kasmir (2012:197) Tujuan penggunaan rasio ROE bagi

perusahaan maupun pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.2. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik pinjaman maupun modal sendiri.3. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri maupun pinjaman.

Sementara itu, menurut Kasmir (2012:198) Manfaat yang diperoleh dari

penggunaan rasio ROE adalah untuk:

1. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.2. Mengetahui produktivitas dari sesuluh dan perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri3. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri maupun pinjaman.

2.1.2 Kepemilikan Manajerial

Page 12: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

22

2.1.2.1 Pengertian Kepemilikan Manajerial

Pengertian kepemilikan manajerial menurut Jensen and Meckling dalam

Wahidawati (2002) adalah sebagi berikut:

”kepemilikan manajerial adalah pemegang saham dari pihak manajemen

(direktur dan komisaris) yang secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan.”

Menurut Gideon (2005) dalam Indahningrum dan Handayani (2009),

pengertian kepemilikan manajerial adalah:

”Jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal

saham perusahaan yang dikelola.”

Sedangkan pengertian kepemilikan manajerial menurut Christiawan dan

Tarigan (2007) adalah :

”kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer.”

Secara teoritis, pihak manajemen yang memiliki presentase yang tinggi

dalam kepemilikan saham akan bertindak layaknya seseorang yang memegang

kepentingan dalam perusahaan. Asumsi ini sejalan dengan teori berbasis kontrak

(Contracting based theory) yang menunjukan bahwa manajemen akan efisien

dalam memilih metode akuntansi yang akan memberikan nilai tambah bagi

perusahaan. Manajer yang memegang saham perusahaan akan ditinjau oleh pihak-

pihak yang terkait dalam kontrak seperti pemilihan komite audit yang

menciptakan penerimaan untuk pelaporan keuangan berkualitas oleh pemegang

Page 13: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

23

saham, kreditur, dan pengguna laporan keuangan untuk memastikan efisiensi

kontrak yang dibuat. Dengan demikian manajemen akan termotivasi untuk

mempersiapakan laporan keuangan yang berkualitas (Christie dan Zimmerman,

1994) dalam (I Dewa dan I Wayan, 2014).

2.1.2.2 Pengukuran Kepemilikan Manajerial

Pengukuran yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial

adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh

modal perusahaan yang dimiliki (Boediono, 2005).

Menurut I Dewa dan I Wayan (2014), kepemilikan manajerial

diproyeksikan dengan persentase jumlah kepemilikan saham yang dimiliki pihak

manajemen dari seluruh jumlah saham perusahaan yang beredar. Dengan

persamaan sebagai berikut:

2.1.3 Nilai Perusahaan

2.1.3.1 Pengertian Nilai Perusahaan

Untuk bisa mengambil keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan

perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Tujuan keputusan keuangan tersebut

adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Pengertian nilai perusahaan menurut Gitman (2006:352) adalah sebagai

berikut:

KM = Jumlah kepemilikan saham manajemen x 100% Jumlah saham yang beredar

Page 14: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

24

“The actual amount pershare of common stock that would be received if

all of the firm’s assets were sold for their market value”.

Berdasarkan paparan diatas sampai pada pemahaman penulis bahwa nilai

perusahaan adalah nilai actual perlembar saham yang akan diterima apabila

seluruh asset perusahaan dijual sesuai harga pasar.

Pengertian nilai perusahaan menurut Sartono (2010:9) adalah sebagai

berikut:

“Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimiliki meningkat”.

Pengertian nilai perusahaan menurut Andri dan Hanung (2007) adalah

sebagai berikut:

“Nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai

perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya”.

Pengertian nilai perusahaan menurut Martin (2010) adalah sebagai

berikut:

“Nilai atau harga pasar yang berlaku atas saham umum perusahaan”.

Sedangkan pengertian nilai perusahaan menurut Rosiyana dan Tarnia

(2011) adalah sebagai berikut:

“Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang

sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat didefinisikan

Page 15: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

25

sebagai persepsi investor terhadap keberhasilan manajemen mengelola

perusahaan”.

Dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan sangat penting karena nilai

perusahaan merupakan nilai jual yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya.

Nilai perusahaan dapat dilihat dari tingginya tingkat nilai saham yang dimiliki

oleh pemegang saham atas investasinya.

2.1.3.1.1 Saham

Pengertian saham menurut Sunariyah (2011:126) yang dimaksud dengan

saham adalah sebagai berikut:

“Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) atau yang biasa disebut emitmen. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.”

Sedangkan pengertian saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5)

adalah sebagai berikut:

“Sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut”.

Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi

3 (tiga), yaitu:

a. Harga Nominal Harga yang tercermin dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan, besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

b. Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (under writer) dan emiten, dengan demikian akan

Page 16: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

26

diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.

c. Harga PasarJika harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten daripenjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder.

Berdasarkan definisi diatas, menunjukan bahwa saham merupakan surat

berharga dalam bentuk kertas yang mencantumkan nilai nominal, nama

perusahaan dan diikuti dengan tanda kepemilikan atas suatu perusahaan oleh

seseorang atau badan.

2.1.3.1.2 Investasi

Pengertian investasi menurut Eduardus Tandelilin (2010:3) adalah sebagai

berikut:

“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan di masa yang akan datang.”

Sedangkan pengertian investasi menurut Sunariyah (2011:4) adalah

sebagai berikut :

“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan di masa-masa yang akan datang.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah sejumlah

komitmen atas sejumlah dana selama waktu tertentu untuk mendapatkan

keuntungan dimasa yang akan datang.

Page 17: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

27

Menurut Sunariyah (2011:4) macam-macam investasi dibagi menjadi dua

bagian yaitu:

1. Investasi dalam bentuk aktiva rill (real asset) berupa aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni, dan real estate.

2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:a. Investasi langsung (direct investment)

Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividend dan capital gain.

b. Investasi tidak langsung (indirect investment)Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara.

2.1.3.2 Pengukuran Nilai Perusahaan

Menurut Weston dan Copelan (2008:244) pengukuran nilai perusahaan

terdiri dari:

a. Price Earning Ratio (PER)

b. Price to Book Value (PBV)

c. Tobin’s Q

a. Price Earning Ratio (PER)

PER adalah perbandingan antara harga saham perusahaan dengan

earning per share dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan

kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang.

Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan

perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan. PER dapat dihitung dengan rumus :

Page 18: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

28

b. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) mengambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio

ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV

juga menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu

menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal

yang diinvestasikan.

c. Tobin’s Q

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai

perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Tobin’s Q ini

dikembangkan oleh professor James Tobin (Weston dan Copeland,

2004). Rasio ini merupakan konsep yang sangat berharga karena

menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil

pengembalian dari setiap dolar investasi incremental. Tobin’s Q

dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham

perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Rumusnya

sebagai berikut :

PBV = Harga pasar per lembar .

Nilai buku per lembar saham

PER = Harga pasar perlembar saham Laba perlembar saham

Page 19: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

29

Keterangan:

Q : nilai perusahaan

EMV (nilai pasar ekuitas) : closing price saham x jumlah saham yang

beredar

D : nilai buku dari total hutang

EBV : nilai buku dari total asset

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan nilai perusahaan dengan

menggunakan metode Tobin’s Q, dimana rasio ini merupakan konsep yang

sangat berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai

hasil pengembalian dari setiap dolar investasi incremental.

q= ( EMV +D )(EBV +D )

Page 20: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

30

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Terbentuknya nilai perusahaan digambarkan dalam gambar 2.1 berikut ini

(Handono Mardiyanto, 2008:182):

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Menurut Morenly dan Victoria (2015) Faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Struktur Modal

2. Profitabilitas

3. Resiko Perusahaan

Sedangkan menurut Switli, Sri dan Decky (2016) Faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

Faktor Pasar -Kondisi Ekonomi-Peraturan Pemerintah -Persaingan (Domestik dan Asing)

Faktor Perusahaan-Operasi (Pendapatan dan Beban) -Keputusan Pendanaan -Keputusan Investasi -Kebijakan Dividen

Faktor Investor -Pendapatan/Tabungan -Usia/Gaya Hidup -Tingkat Bunga Preferensi Risiko

Arus Kas Bersih Tingkat Imbal Hasil

Nilai Perusahaan

Page 21: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

31

1. Return On Asset

2. Return On Equity

3. Risiko Perusahaan

4. Loan to Deposit Ratio

5. Non Performing Loan

Gambar 2.1 di atas, mengungkapkan bahwa ramai atau tidaknya pasar

sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan iklim

persaingan (baik domestik maupun asing). Kondisi pasar tentu akan

mempengaruhi kinerja perusahaan secara internal dan juga tanggapan para

investor (pemilik dana). Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja

operasi, pendanaan, investasi, dan kebijakan dividen yang menentukan besarnya

arus kas yang dihasilkan. Di sisi lain, keputusan investor untuk menanamkan

dananya di sektor riil atau sektor finansial ditentukan oleh dana yang dimiliki

(pendapatan/tabungan), usia, tingkat bunga, dan referensi terhadap risiko yang

menentukan besarnya imbal hasil yang diminta oleh investor. Interaksi dari

kondisi pasar, kinerja internal perusahaan, dan perilaku investor pada akhirnya

menentukan nilai suatu perusahaan, yang akan tercermin dari harga saham

perusahaan yang bersangkutan di pasar modal.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan beberapa orang terkait

penelitian ini dan menjadi bahan masukan atau bahan rujukan bagi penulis dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Page 22: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

32

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti/Tahun

Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1 Anindyati Sariwindah Utami(2011)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.

Tempat penelitian dilakukan di tempat berbeda.

Terdapat 2 variabel pemoderasi yaitu Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance

Penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam variabel x1, x2 dan y. Dengan variabel x1, x2

kinerja keuangan, kepemilikan manajerial dan variabel y nilai perusahaan.

2 Angra Hermawati(2011)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel moderasi

Kinerja keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan. Semakin tinggi kinerja keuangan maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin banyak

Variabel moderating dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial sedangkan dalam penelitian sebelumnya adalah kepemilikan manajerial dan corporate sosial responsibility.

Objek dan Tempat penelitian berbeda

Penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam variabel x1 dan y. Dengan variabel x1

kinerja keuangan, dan variabel y nilai perusahaan.

Page 23: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

33

investor yang tertarik menanamkan modalnya. Hal tersebut membuat harga jual saham meningkat dan mengakibatkan tingginya nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan negatif terhadap pengaruh kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham manajerial maka akan semakin rendah nilai kinerja keuangan dan Nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan kepemilikan insider yang tinggi akan berdampak pada kecenderungan manajer untuk

Page 24: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

34

bertindak demi kepentingannya sendiri, hal ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan karena tidak terjadi ketidaksamaankepentingan antara manajer dan pemilik yaitu pemegang saham minoritas.

3 Tri Kartika Pertiwi dan Ferry Madi Iks Pratama.(2012)

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukan bahwa semakin naik kinerja keuangan maka terjadi kenaikan pula terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan good corporate governance yang diprokisakan

Penelitian penulis merupakan pengembangan dari penelitian tersebut dengan menambahkan kepemilikan manajerial sebagai variable moderating

Objek dan Tempat penelitian berbeda.

Penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam variabel x dan y. Dengan variabel x kinerja keuangan, dan variabel y nilai perusahaan.

Page 25: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

35

dengan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.

4 Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan Kadek sinarwati(2014)

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain berarti kinerja keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan, walaupun mempunyai koefisien parameter

Memiliki perbedaan dalam varaiabel pemoderasi, dalam penelitian ini variabel pemoderasinya ada hanya ada 1 yaitu Good Corporate Governance sedangkan dalam penelitian sebelumnya ada 2 yaitu Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance

Memiliki variabel y yang sama yaitu nilai perusahaan.

Memiliki variabel x yang sama yaitu kinerja keuangan

Variabel pemoderasinya menggunakan GCG yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial

Page 26: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

36

negative yang artinya semakin tinggi kepemilikan manajerial maka akan menurunkan kinerja keuangan dan akan berdampak pada menurunnya nilai perusahaan dimata para pelanggannya.

5 Arif Maulana(2016)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Mekanisme Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi

Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa kinerja keuangan dengan dimoderasi oleh kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Variabel Pemoderasi yaitu good gorporate governance di proksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit

Objek dan tempat penelitian dilakukan di tempat berbeda.

Penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam variabel x1, x2 dan y. Dengan variabel x1, x2

kinerja keuangan, kepemilikan manajerial dan variabel y nilai perusahaan.

6 Yuniasih dan Wirakusuma(2016)

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan

Terdapat dua variabel pemoderasi yaitu pengungkapan corporate social responsibility dan

Penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya memiliki persamaan dalam variabel x1, dan y.

Page 27: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

37

Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Sedangkan good corporate governance yang diprokisakan dengan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.

good gorporate governance.

Objek dan tempat penelitian dilakukan di tempat berbeda.

Dengan variabel x1,

kinerja keuangan, dan variabel y nilai perusahaan.

Page 28: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

38

2.2 Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berisi

informasi keuangan. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan

tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan baik pihak internal

maupun pihak eksternal. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan (pihak internal),

laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial

dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan

merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang berguna bagi kepentingan pihak

internal dan eksternal perusahaan harus disusun secara baik dan memenuhi

karakterisitk kualitatif laporan keuangan sehingga laporan keuangan yang

dihasilkan berkualitas.

2.2.1 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Harmono Naufal, (2013:110) Return on Assets (ROA), Return on

Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) termasuk kedalam rasio

profitabilitas. Dimensi-dimensi konsep profitabilitas dapat menjelaskan kinerja

keuangan. Konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan

sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan, pada dasarnya kinerja keuangan

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, ketika kinerja keuangan manajemen

baik maka nilai perusahaan akan semakin tinggi.

Menurut Ardimas dan wardoyo, (2014) Semakin tinggi kinerja keuangan

yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai

Page 29: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

39

perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat seberapa

berhasilnya manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya

untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan biasanya menggunakkan analisis rasio keuangan. Rasio-rasio itu

antara lain Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit

Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) merupakan contoh indikator yang

lazim atau sering digunakan oleh para peneliti untuk menilai tingkat profitabilitas

perusahaan.

Menurut Kusumadilaga, (2010) Semakin baik nilai ROE maka secara

teoritis kinerja keuangan perusahaan dikatakan baik, yang berakibat pula naiknya

harga saham perusahaan. Dimana, harga saham dan jumlah saham yang beredar

akan mempengaruhi nilai Tobin’s Q sebagai indikator dari nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi dan Pratama (2012)

mengungkapkan hasil bahwa Kinerja keuangan mampu meningkatkan nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kinerja keuangan, maka

semakin baik nilai perusahaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Angra Hermawati mengungkapkan hasil

bahwa Kinerja keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai

Perusahaan. Semakin tinggi kinerja keuangan maka akan semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan

semakin banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya. Hal tersebut

membuat harga jual saham meningkat dan mengakibatkan tingginya nilai

perusahaan (Angra Hermawati, 2011).

Page 30: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

40

Penelitian yang dilakukan oleh Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan

Kadek sinarwati mengungkapkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain berarti kinerja keuangan dapat

meningkatkan nilai perusahaan (Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan Kadek

sinarwati, 2014).

2.2.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Sebagai Pemoderasi Hubungan

Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan

Menurut Machfoed (1997) dalam Arif Maulana (2016) semakin besar

kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung

berusaha meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan

kepentingannya sendiri. Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh

manajemen akan lebih termotivasi dalam memajukan perusahaan. Kepemilikan

manajerial akan memperkuat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan.

Menurut Cho (1998) dalam Gary Tian (2011) When managerial ownership

reaches a considerably high level, the interest between managers and

shareholders are fully aligned. At this level, management pursues best financial

performance, and firm value is increased.

Penelitian yang dilakukan oleh Anindyati mengungkapkan hasil bahwa

Pengaruh pengungkapan Good Corporate Governance yang diproksikan oleh

kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap

hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan (Anindyati, 2011).

Page 31: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

41

Penelitian yang dilakukan oleh Angra Hermawati mengungkapkan hasil

bahwa Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan negatif terhadap pengaruh

kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa semakin

tinggi tingkat kepemilikan saham manajerial maka akan semakin rendah nilai

kinerja keuangan dan Nilai perusahaan (Angra Hermawati, 2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan

Kadek sinarwati mengungkapkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan,

walaupun mempunyai koefisien parameter negative yang artinya semakin tinggi

kepemilikan manajerial maka akan menurunkan kinerja keuangan dan akan

berdampak pada menurunnya nilai perusahaan dimata para pelanggannya (Luh eni

muliani, Gede adi yuniarta, dan Kadek sinarwati, 2014)

2.2.3 Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan keterkaitan antara variabel

kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dan dimoderasi oleh kepemilikan

manajerial, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Kepemilikan Manajerial

Nilai PerusahaanKinerja Keuangan

Page 32: repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/12695/4/BAB II FIX.docx · Web viewDebt to Total Assets, Debt to Equity Ratio, T imes Interest Earned, Fixed Char ge Coverage, dan times

42

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dari tinjauan pustaka, tinjauan penelitian sebelumnya, dan

kerangka pemikiran yang penulis uraikan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1: Kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Hipotesis 2: Kepemilikan Manajerial memoderasi pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan.