ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/pola komunikasi dakwah kh.m.d… ·...

80

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan
Page 2: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

ii

Page 3: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

iii

Page 4: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

iv

Page 5: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

ii

MOTTO

Hargailah gurumu karna ia sumber ilmumu

keterlambatan bukanlah akhir dari segalanya,

tetapi belajarlah untuk lebih awal

ada tiga kunci kesuksesan pertama, ,ibadah.

Kedua, doa orang tua.ketiga hargai waktu

( ZULPIKAR BIN ZAHRI)

Page 6: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

iii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan coretan tinta sederhana ini kepada orang-orang yang

sangat ku hormati dan ku cintai :

1. Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Untuk kedua orang tuaku, salam takdzim anakmu, Ibundaku

(Mariati,A,Ma.Pd) yang telah mengajarkan apa artinya kehidpuan, dan

Ayahanda (Zahri) yang telah memberikan didikan dan motivasi hidup,

bahwa jangan pernah berputus asa dalam mencapai cita-citaa. Ayunda

tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu

memeberikan motivasi, semangat dan dukungannya terima kasih untuk

dukunganya semangatnya, Ayo tuliskan tinta-tinta berharga dalam

kehidupan sehingga kita mampu memberikan kebanggaan dan senyuman

haru untuk Ayah dan Ibu khususnya.

2. Sahabat-sahabat seperjuangan

Tidak terlupakan teman-teman KPM Suro Muncar Kelompok 9,Wahid

Husen, Berilian Kusuma Bangsa,Mutia,Merisa,Agnes Sextin Ledi,Zulpa

Nadia,Diati Karlina,Dian yang selalu memberika inspirasiku.

3. Keluarga besar Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Curup angkatan

2014 yang luar biasa dari awal hingga akhir, yang sama-sama memberikan

motivasi untuk menyelesaikan studi ini. Salam Sukses untuk semuanya

semoga terus menebar kebaikan dimana saja kita tinggal nantinya.

Page 7: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

iv

4. Keluarga Besar Almamater Organisasiku

Terimakasih ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman berharganya,

Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Semende (IKBMS) Curup

Bengkulu

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Curup

5. Sahabat-sahabat saur bareng dan geng PS yang hampir siang malam selalu

kumpul bersama, Aryadi Cahyadi, Salihin, Ari Yanto, Ajran Apriansyah,

Rohmatullah, Alpaqih Andopa, serta adik-adik yang luar biasa Rifki

Hariansyah, Muslim Ansori, Wiwin Candra, dan seluruhnya yang tak

mampu penulis sebutkan satu persatu.

6. Seseorang yang sudah mengukir beberapa cerita dalam kehidupan,

terimakasih semangat dan motivasinya.

7. Almamater Tercinta

Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin

Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

Page 8: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

v

Pola Komunikasi Dakwah KH.M.Dainawi

Di Kecamatan Semende Darat Ulu

ZULPIKAR

14521019

Abstrak: Penelitian ini di landasi pemikiran bahwa pola dakwah sangat di

perlukan setiap da‟i atau penceramah untuk menghadapi manusia yang berbagai

ragam bentuk, latar belakang dan setatus sosialnya, karena itu di perlukan berbagai

macam cara atau pola,serta perangkat-perangkat lainya yang di rasa mampu untuk

menunjang dan mewujudkan apa yang igin di capai dalam dakwah islam. Di

kecamatan semende daraat ulu ini KH.M.Dainawi tentu saja ada faktor-faktor

pendukung dan penghambatnya dalam berdakwah.

Fokus permaslahan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi dakwah

KH.M.Dainawi di semende. Dengan menggunkan jenis penelitian lapangan (fild

research) yang menggunakan metode deskriftif kualitatif, informal dalam penelitian

ini adalah sumber data yang di ambil yaitu data sekunder dan primer, tekhnik

pengumpulan data, menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi, tekhnik

analisa mengunakan deduktif dan induktif.

Hasil penelitian ini di simpulkan bahwa pola komunikasi dakwah

KH.M.Dainawi di semende dengan menggunkan bahasa lokal serta menerpakan

pendidikan dengan pola pakaiyan ala santri yaitu menggunakaan sarung dan kupiah

bulat. Tidak terlepas juga faktor pendukung seperti dukungan pemerintahan,

masyrakat serta wali murid. Faktor penghmbat seperti sarana dan prasarana yang

kurang memungkinkan serta umur yang suda memasuki lanjut usia.

Kata kunci: komunikasi,Dakwah

Page 9: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyusun karya tulis sebuah skripsi yang berjudul: “Pola Komunikasi dan Dakwah

KH.M.Dainawi di kecamatan semende darat ulu” ini dengan baik.

Tidak lupa penulis mengucapkan sholawat serta salam kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah merubah tatanan kehidupan manusia dalam kehidupan

yang tidak beradab menuju keadaan yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi seperti sekarang ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

(Strata Satu) Jurusan Komunikasi Penyiaran islam di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Curup.

Pada kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang

telah memberikan dorongan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga

dapat tersusun dengan baik. Secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hidayat., M. Ag., M. Pd selaku Rektor Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

Page 10: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

vii

2. Bapak Hendra Harmi M. Pd selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr H.

Hameng Kubuwono, M. Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak H. Dr.

Kusen,M.Ag, selaku Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Curup

3. Bapak Dr.Idi Warsah,M.Pd,I. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Adab dan Dakwah

4. Ibu Yuyun Yumiarti,M.T Selaku Pembimbing II Dan Bapak

Drs.Mahpuz,M.Pd.I selaku pembimbing I

5. Anrial,M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

6. Rekan-rekan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2014

yang ikut membantu memberikan informasi serta motivasi kepada

penulis selama penulisan skripsi ini.

7. Keluaraga besar Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Curup

8. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Curup yang memberikan bantuan,

petunjuk dan bimbingan kepada penulis selama duduk dibangku

perkuliahan,

Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat kekurangan dan kesalahan maka dari itu penulis mengharapkan keritik dan

saran yang bersifat membangun. Semoga bermanfaat. Amin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Curup, Januari 2019

Penulis

Zulpikar

NIM: 14521019

Page 11: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

E. Manpaat Penelitian ..................................................................................... 7

F. Sistematika Penelitian ................................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pola Komunikasi............................................................. 10

B. Unsur-Unsur dan Proses Komunikasi................................................ 10

C. Pengertian Pola Dakwah................................................................... 11

D. Tinjauan tentang Dakwah................................................................. 12

E. Tujuan Dakwah ........................................................................................... 15

F. Juru Dakwah ............................................................................................... 16

G. Unsur-unsur Dakwah ................................................................................. 17

H. Komunikasi Dakwah ................................................................................... 21

I. Kompunen Komunikasi Dakwah ............................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

Page 12: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

ix

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34

B. Subjek Penelitian ........................................................................................ 35

C. Sumber Jenis Data Penelitian ..................................................................... 35

D. Tekhnik Pengumpulan Data ....................................................................... 36

E. Tekhnik Analisis Data ................................................................................ 38

F. Tekhnik Pengelolaan Data ......................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dakwah KH.M.Dainawi di Semende Darat Ulu .......... 40

1. Riwayat Hidup KH.M.Dainawi ............................................................ 40

2. Sejarah Dakwah KH.M.Daianwi di Semende Darat Ulu ..................... 42

3. Karya Inteliktual KH.M.Daianwi ......................................................... 43

4. Visi dan Misi Dakwah KH.M.Daianwi di Semende Darat Ulu ........... 43

5. Letak Geografis Kecamatan Semende Darat Ulu ................................ 44

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 46

1. Bagaimana Pola Komunikasi Dakwah KH.M.Dainawi ....................... 46

2. Paktor Pendukung dan Penghambat Dakwah KH.M.Dainawi.............. 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 54

B. Saran ........................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah pada hakekatnya merupakan gerakan pembangunan yang

dilakukan dalam rangka amar ma‟ruf dan nahi munkar untuk mewujudkan

kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Dalam hal ini, setiap manusia

baik pria maupun wanita di tuntut berpartisipasi aktif untuk mereralisasikan

risalah Islam, yaitu meneruskan risalah Islam, meneruskan tugas Rasullah

SAW dalam menyampaikan dinul Islam kepada umat manusia agar islam itu

benar-benar menjadi rahmatan lil alamin ( rahmat bagi sekalian alam).

Amar makruf merupakan landasan untuk selalu memikiran sesuatu

yang baik dan terbaik bagi manusia, baik menurut sariat maupun menurut

akal, sehingga membawa dampak positif konstruktif bagi kehidupan manusia.

Sedangkan nahi munkar merupakan usaha untuk mencega segala yang tidak

baik menurut akal, sehingga manusia terhindar dari kemungkaran dan

kesesatan1

Dakwah merupakan bagian cukup penting bagi umat saat ini tatkala

manusia di landa kegersangan spritual, rapunya akhlak, maraknya kenakalan

1 Pusat Studi Keislmaan dan Kebudayaan PSKK, Komunikasi Islamika, (Pusat Studi

Keislman dan Kebudayaan STAIN Curup , 2009) , h. 151-152

Page 14: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

2

remaja serta kerusuhan terjadi dimana-mana, kecurangan dan sederek

tindakan tindakan lainya. Dalam kondisi seperti ini sangat diharapkan dakwah

mampu memberikan rangsangan perubahan secara nyata dengan melakukan

tindakan dakwah baik dakwah lisan, dakwah bil qalam maupun dakwah bilhal

untuk mengajak manusia melakukan perubahan dari kondisi yang tidak baik

menjadi baik dan kondisi baik menjadi lebih baik dalam kerangka

mengharapkan rido Allah SWT hingga mencapai kebahagian dunia dan

akhirat.2

Dakwah dapat diartikan sebagai penyebar ilmu agama Islam yang

dilakukan oleh sesorang atau suatu lembaga keagamaan kepada khlayak

banyak. Akan tetapi, dakwah tidak bisa diartikan begitu saja. Karena pada

dasarnya, dakwah tersebut memiliki arti yang lebih luas dan cara penyampain

sangat beragam, karena ada beberapa cara yang digunakan untuk berdakwah,

bisa secara langsung atau bertatap muka dalam artian sesorang dai atau

penceramahlangsung berhadapan dengan pendengarnya untuk menyampaikan

tausiyah-tausiyah agama dalam satu ruang dan waktu.

Maka oleh sebab itu tugas dakwah Islamiyah merupakan tanggung

jawab umat Islam, baik secara individual maupun kolektif sebagaiman yang

termaktub dalam Al-Qur‟an Surah Yusuf ayat 108 yang berbunyi :

2 Samsul Munir, Ilmu Dakwah, ( Jakarta : Amzah, 2013 ).hal. 1-2

Page 15: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

3

Artinya: Katakanlah inilah jalan (agama) ku,aku dan orang-orang yang

mengikutiku mengajak kepada hujjah yang nyata mahasuci

Allah,dan aku tidak termasuk orang orang yang musyrik.3

Ayat di atas menjelaskan bahwa Rasul diperintahkan oleh Allah untuk

menyatakan berdakwah merupakan jalan hidupnya dan ayat tersebut juga

melibatkan orang-orang mengikuti belaiu, yaitu umat Islam, baik secara

individual maupun kolektif, maka setiap umat Islam harus memiliki semangat

dakwah. Kapan, dimana,dan kondisi apapun.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dakwah adalah segala usaha

atau aktifitas sesorang atau kelompok dalam rangka mengajak, memanggil,

membimbing, menyeru manusia untuk mengikuti dan mentaati sariat/agama

Allah agar mendapatkan keselamatan dan kebahgian di dunia dan di akhirat.4

Tidak terlepas KH. Muhammad Dainawi atau sering dikenal dengan

sebutan KH.Gerentam dengan gaya dakwahnya yang begitu khas dan kalimat

yang muda di cernah, membuat para jama‟ah tertarik dengan dakwahnya.

Dengan cara penyampaian yang bagus dan mudah dicerna oleh masyarakat

yang mendengarkan dan memadukan materi ceramah dan humor yang dapat

menyegarkan suasana mad‟u, KH.Muhammad Dainawi mampu merenggut dari

3 Depertemen Agama RI 1989 Al-Qur’an Dan Terjemah, Semarang : CV. Toha Putra

4 Ngadri Yusro, Etika Komunikasi Dakwah, (Curup: Lp2 STAIN Curup, 2013), h. 97

Page 16: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

4

berbagai kalangan, bahkan banyak dari jam‟ah yang ingin belajar dan menjadikan

beliau sebagai pengasuh dari Majlis mereka.

Beliau berdakwah dari masjid kemasjid terutama dilingkungannya

sendiri karena beliau ingin lingkungannya selalu disirami dengan siraman

rohani, beliau juga berdakwah ke luar daerah yaitu kota Muara Enim dan

Tanjung Enim, Palembang, yang waktunya hanya sebulan sekali. Karena

beliau mendahulukan lingkungan terlebih dahulu, oleh karena itu setiap hari

beliau mengajar di Majlis-majlis Ta‟lim yang terletak pada tempat yang sama,

walaupun berbeda desa. Walau pun beliau Memiliki jam terbang untuk

mengisi pengajian-pengajian namun disekelilngnya tetap ia pedulikan karena

beliau tidak ingin tetangganya, lingkungan sekelilingnya khususnya, dan

umumnya masyarakat luas, jatuh pada kemudharatan, atau larut dalam

kebutaan dengan tanapa ilmu pengetahuan.

Dalam berdakwah beliau tidak pernah mengenal yang namanya kelas

atas dan kelas bawah, yang terpenting bagi beliau adalah bagaimana dakwah

itu tersalurkan bagi yang membutuhkannya. Karena dakwah merupakan

warisan dari Rasulullah SAW, walaupun tantangan dakwah itu sulit,

susah,besar, namun dakwah Islam harus tetap terlaksakan.

KH.Muhammad Dainawai tertarik dengan dunia dakwah karena

dakwah merupakan salah satu tugas mulia dan juga perintah Allah SWT dan

Rasulnya. Dalam Al-Qur‟an “ ud’u “ajaklah atau serulah manusia dalam

Page 17: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

5

kebaikan. Jika senantiasa mengajak saudara-saudari kita menuju jalan yang

diredohi Allah SWT maka itu sangat mulia dihadapan Allah SWT. Dan tugas

mulia ini merupakan perintah Allah SWT. Dan tanpa pamrih, tidak

mengaharapkan balasan suatu apapun, jika mengikuti apa yang kita serukan,

ajakan, maka berarti kita telah menyelamatkan mereka. Maka dari itu beliau

beliau sangat tertarik dengan tugas mulia itu, seperti yang dikatan oleh

penyair Arab: ”khoirunnas anfa‟ ahum linnas” artinya, sebaik- baik manusia

berguna bagi manusia lainya. Dakwah beliau cukup terkenal hingga sampai ke

luar kota lebih lagi di sumatra selatan.

Berbicara tentang dakwah juga berbicara tentang komunikasi karena

komunikasi adalah kegiatan inpormatif, yakni agar orang lain mengerti dan

mengetahui. Kegiatan persuasip yaitu orang lain bersedia menerimah suatu

paham atau keyakinan, melakukan kegiatan atau perbuatan perbuatan lainya.5

Untuk menyampaikan dakwah yang maksimal seorang da‟i dituntut

untuk memahami pola komunikasi, serta pola dakwah, dan mampu

memilihnya dengan akurat sehingga sesuai dengan kondisi objek dakwahnya,

tanpa penggunaan pola komunikasi dakwah yang tepat, aktifitas dakwah tidak

akan mendapatkan hasil yang maksimal, bahkan memenuhi bisa hasil yang

kontra prudoktif, tidak jarang seorang da‟i melancarkan dakwahnya tanpa

menggunakan pola komunkasi yang tepat yang sesuai kondisi objeknya

5Nong Uchjana Efendi,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, ( Bandung: Rosdakarya,2002 ), h.

.9

Page 18: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

6

sehingga pesan dakwahnya tidak diterima objeknya dengan baik, bahkan

dakwah tersebut tidak jarang malah menimbulkan perpecahan umat sendiri.

Melihat kenyataan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk

meneliti pola komunikasi dakwah KH.Muhamad Dainawi dalam berdakwah

di semende darat ulu tersebut dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan

pemahaman bagi para da‟i dalam berdakwah, sehingga dakwah bisa

tersampaikan dengan baik.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas maka peneliti membatasi

permasalahan yang akan diteliti untuk menghindari meluasnya penelitian ini,

sehingga menjadi suatu penghambat dalam penyelesainya nantinya, maka

dalam hal ini peneliti hanya membahas tentang bagaimana pola komunikasi

dakwah KH.Muhamad Dainawi di Kecamatan Semende Darat Ulu.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka agar

penelitian ini lebih terarah dan sistematis serta sesuai dengan metodologi

penulisan ilmiyah, penulis menggunakan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaiman pola komunikasi dakwah KH.Muhamad Dainawi dalam

berdakwah di Kecamatan Semende Darat Ulu.?

2. Apakah paktor pendukung dan penghambat pola komunikasi dakwah

KH.M.Dainawi di kecamatan semende darat ulu?

Page 19: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dakwah KH.Muhamad

Dainawi dalam menyampaikan pesan dakwahnya di Kecamatan

Semende Darat Ulu

2. untuk mengetahui apa saja paktor pendukung dan penghambat pola

komunikasi dakwah KH.Muhamad Dainawi dalam menyampaikan

pesan dakwahnya di Kecamatan Semende Darat Ulu.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini di bagi menjadi dua yaitu :

1. Manfaat yang bersifat teori

a. Menambah pemahaman bagi para da‟i bagaaimana cara

menyampaikan pesan dakwah agar pesan dakwah tersampaikan

kepada mad‟unya.

b. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi para praktisi

dakwah, da‟i mubaligh, komunikator yang selalu istiqomah dalam

melaksankan dakwah di masyrakat.

2. manfaat yang bersifat peraktis

Page 20: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

8

a. Dapat di jadikan acuan bagi para da‟i bagaimana strategi yang di

gunakan agar dakwah tersampaikan kepada mad‟unya.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan pada peneliti masa

mendatang.

c. Akademik, penelitian ini dapat bermanpaat dan menjadi bahan

referensi untuk ara akademik dalam menyelesaikan tugas akhir dari

perkuliahan

d. Peneliti, sebagai sumbangsi pemikiran untuk semua orang yang

merasa perlu akan adanya penelitian ini dan untuk meraih gelar sarjana

komunikasi yang propisonal.

F. Sistematika Penelitian

Dalam sistematis proposal ini, untuk mempermudah dalam memahami

isi proposal ini, sistematis sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Yang menguraikan latar belakang, Rumusan Masalah,

Batasan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, dan

Sistem Penulisan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Yang memuat tentang landasan teori yang mengemukakan

tentang pola komunikasi, dan dakwah secara umum yang

didalamnya terdiri, pola komunikasi dan dakwah.

Bab III : METODEOLOGI PENELITIAN

Page 21: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

9

Yang memuat tentang jenis penelitian, subyek penelitian,

jenis data, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

Bab IV : LAPORAN PENELITIAN

Yang memuat, pola komunikasi dan dakwahnya, dalam

penyampain pesan dakwah pada masyarakat.

Bab V : PENUTUP

Yang memuat tentang kesimpulan saran-saran serta daftar

pustaka, dan lampiran-lampiran.

Page 22: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pola Komunikasi

Pola komunikasi terdiri dari dua kata, yakni pola dan komunikasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pola berarti sistem, cara

kerja, bentuk (struktur) yang tetap.6 Komunikasi yang dalam Bahasa Inggris

disebut communication, yang berasal dari kata latin, communicatio, yang

bersumber dari kata communis yang memiliki arti „sama makna‟. Termin ini

merujuk pada adanya proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang

lain.7 Jadi, Pola komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk atau pola

hubungan dua orang atau lebih, dalam proses pengiriman dan penerimaan

pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

B. Unsur-Unsur dan Proses Komunikasi

. Setiap unsur ini akan saling bergantung satu sama lain dan memiliki

peranan penting dalam membangun proses komunikasi. Proses

berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut: komunikator

(source) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain,

mengirimkan sebuah pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang

disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat

6 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976),

hal. 763 7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003), hal. 9

Page 23: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

11

simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak. Pesan (message) itu

disampaikan atau dibawa melalui suatu media (channel) atau saluran, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Komunikan (receiver) menerima

pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke

dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak. Komunikan (receiver)

memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang

dikirimkan kepadanya.8 Di dalam komunikasi tersebut, akan terlihat efek atau

pengaruh, berupa perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Di samping

itu, lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat

mempengaruhi jalannya komunikasi.

Di dalam komunikasi tersebut, akan terlihat efek atau pengaruh,

berupa perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh

penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Di samping itu, lingkungan

atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya

komunikas

C. Pengertian Pola Dakwah

Dakwah adalah sebagai intepretasi konvensional yang umum berlaku

pada umat islam. Diartikan secara prakmatis dengan tablig yaitu aktifitas

penyampaian ajaran islam baik secara lisan maupun secara tulisan. Konsepsi

8 http://digilib.unila.ac.id/1353/7/BAB%20II.pdf (diakes pada hari kamis, tanggal 09/01/2019,

pukul 22.04)

Page 24: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

12

dakwah bahwa masyarakat adalah sebuah sasaran yang harus diubah baik

secara individual atau secara kelompok, kelemahan Mad‟u adalah suatu

kewajiban yang harus diketahui oleh Da‟i supaya apa yang disampaikan oleh

Da‟i sesuai dengan keadaan.

Dan dakwah memiliki beberapa pola pendekatan yang harus diketahui

oleh Da‟i antara lain:

1) Dakwah struktural

2) Dakwah kultural

3) Dakwah sentripetal dan sentrifugal

4) Dakwah rasional

5) Dakwah tranformatif

Pelaksanaan dakwah merupakan suatu mandat yang secara normatif

menjadi bagian suatu ibadah yang penting dalam islam dan menjadikan orang

yang melaksanakannya mendapat pahala serta tergolong kepada orang yang

beruntung. Perintah berdakwah diturunkan menjadi dua konsekwensi

yaitu fardhu kifayah dan fardhu ai’n. Realitas membuktikan bahwa dakwah

merupakan kebutuhan dalam masyarakat sekaligus menjadi strategi

pengembangan masyarakat yang sangat efektif.9

9 http://juwitazahara.blogspot.com/2016/06/pola-dakwah.html jam 13:07

Page 25: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

13

D. Tinjauan tentang Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi atau kebahasaan mengandung arti

menyeru, mengajak, teriakan atau memanggil.10

Dakwah bisa juga

di artikan sebagai permohonan. Dari beberapa makna yang

berfariasi tersebut, mengandung unsur usaha atau upaya yang

dinamis.

Sedangkan menurut terminologi dakwah merupakan suatu cara

atau proses mengajak untuk berpindah dari suatu keadaan yang

tidak baik menuju keadaan atau situasi yang baik. Menyeru atau

mengajak disini sekiranya wajib bagi setiap muslim untuk

berdakwah menegakkan kalimat Allah meskipun satu ayat.

Dakwah merupakan suatu pekerjaan yang mulia dan merupakan

suatu keharusan yang telah ditetapkan hukumnya wajib oleh nash

Al-Qur‟an. Berbicara mengenai kewajiban berdakwah juga telah

disinggung oleh Jum‟ ah Amin Abdul Aziz dalam bukunya Fiqih

Dakwah yang merupakan studi atas berbagai prinsip dan kaidah

yang harus dijadikan acuan dalam dakwah islamiah. Dalam buku

tersebut menjelaskan bahwasannya, setiap muslim yang membawa

identitas islam (baik secara akidah atau syariat) mengetahui, bahwa

10

A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun Agama dan

peradaban Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 27

Page 26: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

14

ia diperintahkan untuk menyampaikan Islam kepada seluruh

manusia. Sehingga manusia dapat bernaung di bawah keteduhan

naungannya.11

Banyak para pakar bidang keilmuan islam mendefinisikan

dakwah. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Menurut M.Quraish Shihab dakwah merupakan ajakan atau

seruan kepada keinsyafan atau usaha merubah diri sendiri atau

masyarakat kepada yang lebih baik dan sempurna.12

b. M.Natsir mendefinisikan dakwah sebagai usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat

tentang pandangan dan tujuan hidup manusia didunia ini yang

meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai macam

media dan cara yang diperbolehkan dan membimbing

pengalamannya dalam perikehidupan perorangan, berumah tangga

(usrah) bermasyarakat dan bernegara.13

Definisi dakwah secara istilahi juga diutarakan oleh Dr. H.

Asep Muhiddin, M.A. dalam bukunya yang berjudul Dakwah dalam

Perspektif Al-Qur‟ an, ia mengatakan dakwah adalah upaya mengajak

11

Jum‟ ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah

Islam. (Solo: PT Era Adicitra Intermedia, 2011), h 34 12

A. Suriani, Manajemen Dakwah Dalam Kehidupan Pluralis Indonesia. (Ciputat:

The Media Of Social and cultural communication, 2005) 13

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi. (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2003), h.34

Page 27: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

15

dan mengembalikan manusia pada fitrah dan kehanifannya secara

integral, serta merupakan upaya penjabaran nilai-nilai ilahi menjadi

amal shaleh dalam kehidupan nyata.14

Ahmad Ghalwasy dalam kitabnya Ad-Da‟ wat Al-Islamiyyat

menjelaskan bahwasannya dakwah adalah pengetahuan yang dapat

memberikan segenap usaha yang bermacam-macam yang mengacu

kepada upaya penyampaian ajaran islam kepada seluruh manusia yang

mencakup Aqidah, Syariah dan Akhlah.15

E. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah secara umum adalah mengubah sasran perilaku

dakwah agar mau menerima ajaran islam dan mengamalkanya dalam

tatanan kenyataan kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan

dengan maslah peribadi, keluarga, maupun sosial kemasyrakatan, agar

terdapat kehidupan yang penuh dengan keberkahan samawi dan

keberkahan ardhi (QS. Al-A‟raf: 56), mendapat kebaikan dunia dan

akhirat, serta terbebas dari azab neraka ( QS. Al-Baqarah: 202).16

F. Juru Dakwah

Menurut Abu Al-Fath al-Bayanuni juru dakwah yaitu

orangyang menyampaikan dan mengajarkan serta mengamalkan

14 Asep Muhiddin, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Bandung: CV Pustaka Media), 15

Faizah dan Law Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2006), h 6 16

Abdul Rahman, Metode Dakwah, ( LP2 STAIN CURUP, 2010), h.22

Page 28: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

16

ajaran ajaran islam. Orang yang seperti itulah baru bisa di katakan

sebagi sorang juru dakwah. Hal ini sesuai dengan firman Allah surah

al-Ahzab ayat 45-46.

Artinya :Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan

pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,Dan untuk jadi penyeru

kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang

menerangi.17

Sementara itu, Amin Abdul Aziz berpendapat bahwa juru dakwah

yaitu pendidik dan pembangunan generasi yang islami. Dalam hal ini lebih

jauh beliau mengatakn bahwa pelaku dakwah adalah orang yang menyeru

manusi kepada islam yang hanif keutuhan dan keuniversalnya, dengn syiar-

syiar dan syriatnya, dengan akidah dan kemuliaan akhlaknya, dengan metode

dakwahnya yang bijaksana dan sarana sarananya yang unik dan serta dengan

cara penyampaian yang benar.18

17

18 Op, cit,

Page 29: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

17

G. Unsur-Unsur Dakwah

a. Da'i

Merupakan orang yang mengajak kepada kebaikan,19

banyak

pendapat-pendapat para-para ahli tentang da'i ini. Adapun para ahli berbagi

pendapat bahwa dai Menurut A.Hasyimi, dalam bukunya struktur dakwah

menurut Al-Qur'an, bahwa imam Al-Ghazali mengemukakan pendapatnya

bahwa da'i itu adalah para penasehat, para pemimpin dan para pemberi

ingat, yang memberikan nasehat dengan baik, yang mengarang dan

berkhutbah, yang memusatkan jiwa raganya dalam wa'ad dan wa'id (berita

pahala dan siksa) dan dalam memberikan kampong akhirat untuk

melepaskan orang-orang yang karam dalam gelombang dunia.

Dapat dipahami bahwa da'i adalah orang perorangan dan atau

lembaga/badan yang bertugas membawa orang lain kepada jalan kebenaran

dilakukan melalui hikmah, baik oleh pemimpin, pengarang/penulis ataupun

oleh siapapun sesuai dengan profesinya berusaha meningkatkan, kalbu dan

mengembangkan kesadaran orang perorangan dan mesyarakat pada agama

Islam dan bersedia mengamalkannya. Apa yang diuraikan di atas memberi

isyarat bahwa setiap orang yang mengajak manusia kepada yang baik, dan

mencegah dari perbuatan yang keji atau perbuatan mungkar adalah da'i.

19

Drs. Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan Filosifis dan

Praktis. (Bandung : Widya Padjadjaran, 2009), h. 74

Page 30: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

18

jadi hakekat da'i itu adalah setiap kegiatan perbuatan yang mencegah orang

ataupun badan dari perbuatan mungkar dan mengajak kepada yang makruf.

b. Mad‟u

Unsur dakwah yang kedua adalah mad'u, yaitu manusia yang

menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai

individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragam Islam

maupun tidak : atau secara keseluruhan manusia.

Kepada manusia yang belum beragama islam, dakwah bertujuan

untuk mengajak mereka mengikuti agama islam, sedangkan kepada orang-

orang yang sudah beragama islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas

iman, islam, ihsan.

Mad'u (mitra dakwah) terdiri dari berbagai macam golongan

manusia. Oleh karena itu, golongan mad'u sama dengan menggolongkan

manusia itu tediri, profesi, ekonomi dan seterusnya.

Muhammad abduh membagi mad'u menjadi tiga golongan yaitu:

1. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir

secara kritis, cepat menangkap persoalan.

2. Golongan awam, yaitu, kebanyakan orang yang belum dapat berpikir

kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang

tinggi.

Page 31: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

19

3. Golongan yang berbeda dengan golongan diatas mereka senang

membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu, tidak sanggup

mendalam benar.

Jadi yang dikatakan mad'u adalah orang yang menjadi sasaran

dakwah dimana mad'u terdiri dari berbagai macam keadaan yang harus

disiasati oleh para pendakwah untuk sesaui memberikan dakwah sesaui

dengan kemampuan mad'unya, maka seorang da'i harus tepat membaca

mad'unya.

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang

harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, keseluruhan

ajaran Islam, yang ada di dalam Kitabullah maupun sunnah Rasul-

Nya, yang pada pokoknya mengandung tiga prinsip, yaitu:

1. Aqidah, yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan

terhadap Allah SWT. dan ini menjadi landasan yang fundamental

dalam keseluruhan aktifitas seorang muslim, baik yang

menyangkut sikap mental maupun sikap lakunya dan sifat-sifat

yang dimiliki.

2. Syariat, yaitu rangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas

manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya,

mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, mana

yang halal dan haram, mana yang mubah dan sebagainya. Dan ini

Page 32: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

20

juga menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya (hablun

minallah dan hablun minannas).

3. Akhlaq, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara

vertikal dengan Allah swt. maupun secara horizontal dengan

sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah.20

d. Thariqah (Metode Dakwah)

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu

"meta" (melalui) dan "hodos" (jalan, cara). Dengan demikian kita

dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui

untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa

metode berasal dari bahasa jerman Methodica ajaran tentang metode.

Dalam bahasa yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan

yang dalam bahasa Arab disebut thariq. Apabila kita artikan secara

bebas metode adalah cara yang telah diatur dan melalui Proses

pemikiran untuk mencapäi suatu maksud.

Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh

seorang da'i (Komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan

atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa

pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human

oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

20

M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas,

1993), h. 146

Page 33: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

21

H. Komunikasi Dakwah

1. Pengertian Komunikasi Dakwah

Seorang pakar komunikasi, Heat dan Bryan (2000:49)

mendepinisikan komunikasi sebagai suaatu proses atau seperangkat

tindakan dimana masyrakat bersama sama dalam simbol-simbol

yang mereka ciptkan melalui interaksi.

Komunikasi diartikan sebagai suatu proses atau seperangkat

kebiatan dimana orang-orang mempunyai andil dalam simbol-

simbol dan mereka menciptkan makna melalui makna interaksi.

Tatanan atu model komunikasi (Communication Setting), Effendi,

1996: 52, sering kali mempengaruhi pemilihin pesan dan tekhnik

penyampainya. Semantara itu, Albert (dkk, 2007: 237)

mengunkapkan bahwa untuk beljar komunikasi lebih baik dari

tatatanan kelompok kecil.21

I. Komponen Komunikasi Dakwah

Komunikasi dakwah islam dapat berlangsung bila terpat

kompunen yang merupakan pelaku dan pendukung aktifitas

komunikasi dakwah yang konsen terhadap kemajuan islam dan

perkembangan siaaranya. Kompunen komunikasi dakwah ada yang

bersipat inti, naamaun ada pula yang bersipat pendukung. Bila

21

Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah,( Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010),

h. 33

Page 34: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

22

kompunen dakwah inti tidak ada, komunikasi dkwah tidaka dapat

berjalaan, sedangkan ketidakadaan kompunen pendukung akan haanya

mengurangi efektitivitas dakwah, namun komunikasi dakwah tetap

akan berjalan.

Dalam perspektif komunikasi, aktipitas dakwah adalah

kegiatan penyampaianajaran agama, dan pesan-pesan informasional

yang memerlukan kesamaan unsur-unsur yang patut di perhatikan

oleh para pelaku komunikator dakwah. Suparta menyatakan ada

beberapa hal yang penting yaitu :

1). Komunikator Dakwah (Da‟i)

2). Komunikasi Dakwah (Mad‟u/persuade)

3). Materi Dakwah (Pesan)

Sementara itu ahli ilmu dakwah yang lain menambahkan ada

dua kompunen lain, yaitu

1. Metode, dan

2. Media.

komponen inti komunikasi dakwah

a. Komunikator dakwah (dai)

Dalam konteks komunikasi dakwah, komunikator dakwah

adalah individu yang menyampaikan pesan-pesan keagamaan

komunikator dakwah diakui sebagai orang yang saleh. perilaku dan

Page 35: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

23

sikapnya akan menjadi sumber penilaian dan rujukan prilaku

masyarakat. seorang komunikator dakwah dituntuk menjadi pribadi

yang bersih, baik dalam lingkungan keluarga, pergaulan maupun

pekerjaannya, yang mampu mencerminkan sikap dan prilaku yang

dapat dijadikan panutan. ia menjadi figur teladan yang dapat

dijadikan rujukan dslsm enyelesaikan berbagai persoalan hidup dan

kehidupan. jika komunikator dakwah mampu memberikan arah

yang tepat, ia sangat berpengaruh dalam dakwahnya.

Basis keberhasilan komunikator dakwah adalah faktor hati.

orang yang hatinya tidak beris tidak akan mampu memunculkan

reaksi atau respon orang lain. seorang juru dakwah yang hatinya

masih kotor tidak mungkin menggugah hati jemaahnya untuk

mengikuti ajakannya. Komunikator dakwah merupakan tokoh yang

dianggap memiliki kelebihan, baik dari niat, ilmu, maupun amalnya

(karya). Komunikator dakwah mampu meningkatkan kualitas

moral, yakni membangun hati sebagai nurani, di harapkan seluruh

tata nilai yang terkandung dalam ajaran agama dapat

diakutalisasikan dalam kehidupan jadi, pribadi setiap orang di

pahami secara intergral, antara penghayatan dan tindakan.

b. Komunikasi Dakwah (Mad‟u)

Komunikasi dakwah mad‟u merupakan pihak yang diaajak

kejalan islam. secara umum, komunikasi dakwah mempunyai

Page 36: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

24

kemampuan yang berbeda-beda. ada 2 (dua) potensi dalam diri

komunikan yang dapat dijadikan acuan oleh komunikator dakwah

dalam menyampaikan pesanya yaitu, (1) kemampuan berfikir (rasio),

mengarah kepada sampai berapah jauh komonikan senang berfikir

mendalam, dan (2) kemampuan merasa (perasaan), mengaruh kepada

apakaha komunikan lebih senang imbauan emosional peasan-pesan

yang menggembirakan atau pesanyang sedih. kedua hal tersebut tepat

untuk digunakan sebagai pendekataaan dalam komonikasi dakwah.

Kemampuan berfikir komunikan adalah berbeda-beda.

Berdasarkan kemampuan berfikirnya. komunikan di bagi menjadi tiga

kelompok yaitu, satu kumonikan terpelajar, menengah, dan awal. Al-

Qur‟an menisyaratkan pada satu sisi terdapat orang-orang yang pandai

dan dapat berfikir optimal (panjang) yang dikenal sebagai al-ulama,

ulul-albab, ulul „I-lim, ulul „i-Absha, ulil „I Nuha dan Al- Rosikhuna fi

I-„ilm. padalain sisi, terdapat orang-orang yang sedikit berfikir, tidak

suka berfikir mendalam yang diistilahkan sebagai Juhala da L-Sufaha.

Kemampun kedua kelompok tersebut dalam menggunakan Rasanya

tidak dapat depersamakan. ada orang yang memiliki kemampuan

berfikir abstrak dan jauh ke depan, namun ada pula yang tidak

memilikinya

Dari sekian perbedaan, ada satu hal yang dapat digaris bawahi,

yaitu mereka memiliki kemampuan berfikir yang diistilhkan sebagai

Page 37: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

25

konsep need for cognition dan berperasaan yang diistilahkan sebagai

konsep need for ofect. Need for cognition merupakan kesenagan

seseorang untuk berfikir mendalam, dan adapun yang cendrung

berfikir secara dangkal (kurang senang befikir mendalam). sementara

konsep Need for afffect merupakan suatu kondisi di mana seseorang

merasakan bahagia dan senang terhadap suatu kondisi sehingga ada

pesan-pesan disenangi karena dipandang olehnya lebih menyentuh

perasaannya. Selain itu, ketaatan beragam komonikasi menjadi faktor

yang perlu dicermati juga karena ada kecendrungan penentangan

terhadap nilai-nilai agama yang disampaikan kepada komunika

dakwah, seperti tergambar dalam surah al-Quran surah fathir ayat 32.

Artinya : Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang

kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara

mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di

antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka

ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin

Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.22

22 Al-Qura‟n dan Terjemahan-nya . Bandung. Sinar Baru Algensindo. Hal. 903

Page 38: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

26

Melalui ayat tersebut, kita memahami bahwa kualitas

keimanan dan keislaman komunikan dakwah tidaklah sama.

c. Pesan Dakwah (Materi dakwah)

Pesan dakwah merupakan piranti lunak yang disampaikan oleh

komunikator dakwah melalui ceramah atau tablig. pesan komunikasi

dakwah berupa nilai-nilai keagamaan yang bersumber dari ajaran

islam, baik diambil dari Al-Quran , maupun sunah. ajaran islam

merupakan pemandu kehidupan umatnya yang autentik dan universal.

Pesan-pesan dakwah hendaknya mampu membangkitkan atau

motivasi bagi komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan karena

ada keinginaan mereka hanya mendengar, tidak mau melaksanakan,

atau bahkan menolak, serta antipati dan aptis terhadap pesan tersebut.

dalam Al-Quran, ada 2 (dua) jenis pesan, pertama , pesan maknanya

memanggil akal atau dalam Al-Quran di istilahkan sebagai

pendayagunaan akal, seperti kalimat afala ta‟qilun (tidaklah engkau

memikirkan). Dimana kecendrungannya manfaat potensi pancaindra,

dan kemudian diproses oleh akal (reason). Kedua, pesan yang

maknaya menghimbau rasa serta hati atau dalam istilah Al-Quran

disebut sebagai pendayagunaaan rasa, seperti kalimat afala tasy‟urun

(tidaklah engkau merasakan). Rasa dan rasio sebagai landasan berpijak

bagi perancangan pesan-pesan komunikator dakwah.

Page 39: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

27

Dalam implementasinya, ada pesan pesan yang bersifat Rasio

sebagi landasan berpinak bagi perancangan pesan-pesan komunikator

dakwah.

Dalam implementasinya, ada pesan-pesan bersifat rasioal dan

yang bersifat emosional. Baik pesan yang rasional maupun emosional,

akan memberi motivasi. namaun, kekuatan motivasi yang sebenarnya

dalam diri manusia buknlah pada rasio, melainkan emosi. Karenanya,

setiap komunikator dakwah yang bermaksud mengubah tatanan yang

ada atau membangun tatanana tidak akan melangkah maju tanpa

mengikuti emoai komunikannya. melalui pesan inilah, komunikator

dakwah mengajak sasaran (jamaah) pada tiga (3) hal , yakni (1)

motivasi dengan janji dunia, meliputi janji kehidupan yang baik,

pemberian kesusaaan atas bumi, penambahan segala macam kebaikan

yang disertai dengan rasya syukur, pertolongan dan taufiknya (2)

motivasi dengan menyebutkan sunatullah yang berlaku pada masa lau

(3) motivasi dengan menyebut amal kebaikan yang kelak akan dibahas

oleh allah dan (4) motivasi dengan cara menggambarkan kesenangan

orang-orang beriman dalam syurga.

Pesan-pesan komunikasi dakwah yang brupa komunikasi yang

dapat motivasi audiens (jamaah), diambil dari ajaran agama disertai

dengan penjabarannya. informasi yang tidak benar harus dihindara

karena hanya akan memicu kerusakan komonikasi dan sikap negatif.

Page 40: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

28

pesan-pesan keagamaaan akan diarahkan untuk menangkat derajad

manusia. Karena tersebut dapat ditangkap melaului dalam AL-Qur‟an

surah Al-isra ayat 70.

Artinya : Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam,

kami angkut mereka di daratan dan di lauta, kami beri

mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka

dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk

yang Telah kami ciptakan.23

Dalam komunikasi, pesan komunikasi yang bersifat pemaksaan

dihindarkan karena langka itu bertentangan dengan ajaran dan nilai-

nilai islam. Misalnya, Nabi Musa dan Harun diperintahkan untuk

mendakwahi Firaun dengan pesan dengan cara yang halus, karena

perkataannya yang kasar berati sesuatu tantangan kepada penguasa.

benturan antara dakwah dan kekuasaan kadang dapat menghambat

dakwah. meski itu tidak bearti meninggalkan prinsip dalam berjuang

menengakan yang benar.

Pesan dakwah memiliki karakteristik : (1) islam sebagai agama

fitrah (2) islam sebagai agama yang rasional, pemikiran, dan

argomentatif (3) islam adalah agama hati. arahan suatu pesan dapat

23 Al-Qura‟n dan Terjemahan-nya . Bandung. Sinar Baru Algensindo. Hal. 570

Page 41: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

29

didasarkan kepada pijakan ini. ketiga karakter tersebut menjadi

panduan kita merancang suatu pesan pada komunikasi dakwah.

Page 42: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif, artinya akan menjelaskan tentang

“Pola Komunikasi Dakwah KH.Muhamad Dainawi di Kecamatan Semende

Darat Ulu”. Metode deskriptif adalah “melakukan analisis hanya pada taraf

deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga

dapat lebih mudah untuk dapat dipahami dan disimpulkan.24

Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip Meloeng dan

dikutip lagi Sukarman Syarnubi mengemukakan bahwa metode penelitian

kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang di amati.25

Pada penelitian ini penulis manganilisis dan menyajikan fakta

secara sistematik tentang Pola Komunikasi Dakwah KH.Muhamad Dainawi di

Kecamatan Semende Darat Ulu.

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang terdapat

di lapangan penelitian yaitu, mengambil data dari Dai‟nya dan Masyrakat

Semende Darat Ulu.

24

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012), h. 6 25

Sukarman Syarnubi, Metode Penelitian Kuantitaif &Kualitatif, (Rejang Lebong : LP2

STAIN Curup, 2011), h. 164

Page 43: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

31

B. Subjek Penelitian

Yang dimaksud dengan subjek adalah sebagian objek yang akan

diteliti.26

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek atau

informan adalah bagian dari seluruh objek penelitian yang dianggap dapat

mewakili yang diteliti.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga diperlukan

subjek atau informan penelitian. Yang dimaksud subjek atau informan

penelitian adalah benda, orang, tempat dan data untuk variabel yang

dipermasalahkan.27

Subjek penelitian ini adalah, KH.Muhamad Dainawi

(Da‟i).

C. Sumber Jenis Data Penelitian

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research) dengan menggunakan metode dekriptif kualitatif dengan tujuan

untuk membuat deskriptif kualitatif dengan tujuan membuat deskriptif secara

sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat sifat populasi atau

daerah tertentu.28

Dalam pengumpulan data peneliti juga menggunakan sumber

data yang bersifat primer dan sekunder sebagai berikut:

3 Amirudin Hadi dan Haryono,Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Pustaka Setia,

1998),h. 108

4 Suharsimi Arikunto, Prosedor Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka

Cipta,1998),h. 121 28

Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006),

h.80

Page 44: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

32

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan dari sumbernya

yaitu, pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, seperti masyrakat desa.

Data primer ini diperoleh langsung dari wawancara yang diajukan kepada

yaitu,dainya, masyrakat dan informan yang relevan dengan permasalahan

penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

telah disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain

misalnya dalam bentuk tabel, diagram. Dapat pula sebagai sumber pendukung

yaitu wawancara serta data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku,

internet, majalah koran, dan lain-lain.29

Data sekunder yaitu data yang bersifat penunjang. Adapun sumber

data sekunder dalam penelitian ini adalah semua pihak yang dianggap penting

dalam penelitian ini, yang meliputi buku-buku yang berhubungan dengan

penelitian.

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dari penelitian ini, maka

penulis akan menggunakan metode sebagai berikut:

29 Huseain umar, Metode Penelitien untuk Skripsi dan Tesis,(Jakarta : Raja Grapindo

Persada), 2005 h. 42

Page 45: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

33

a. Observasi

Nasution sebagaimana yang dikutip Sugiyono menyatakan bahwa

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Artinya penelitian sesuaidengan

fakta dan kenyataan yang ada di lapangan yang di peroleh melalui observasi. Dan

data yang di dapat kumpulkan.30

Teknik observasi digunakan untuk mereka medata wilayah penelitian

seperti; kondisi obyektif lokasi penelitian, data kelurahan, dengan demikian data

yang didapat akan terlihat lebih akurat dan dapat diuji. Dalam peneletian ini

penulis terlibat langsung dalam kegiatan pesantren dalam upaya menjadikan da‟i

serta merekam data-data yang terkait dengan Pola Komunikasi Dakwah

KH.Muhamad Dainawi di Kecamatan Semende Darat Ulu.

b. Wawancara

Nasution mengemukakan wawancara (interview) adalah “suatu bentuk

komunikasi verbal oleh satu orang atau lebih dengan tujuan untuk

memperoleh suatu informasi”.31

Jadi teknik wawancara dalam penelitian ini

digunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan, untuk

mencari informasi dan data yang lebih jelas. Dalam wawancara ini peneliti

melakukan wawancara secara langsung dengan KH.Muhamad Dainawi dan

Masyrakat Semende Darat Ulu guna mendapatkan informasi data tentang Pola

30

Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif, R dan D, (Bandung : Alfabeta, 2012), h.

226 31

Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara,1995), h. 26

Page 46: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

34

Komunikasi Dakwah KH.Muhamad Dainawi di Kecamatan Semende Darat

Ulu.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian dan dokumentasi merupakan catatan

pristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk gambar (photo),

tulisan (catatan harian, biografi), atau karya-karya monomental dari

seseorang(gambar).

E. Tekhnik Analisis Data

Setelah data terekam secara lengkap,selanjutnya dilakukan analisa.Ana

lisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode,

antara lain:

1. Metode deduktif

yaitu proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum

yang menjelaskan suatu fenomena, fakta dan realita yang terjadi.

2. Metode induktif

yaitu proses logika yang berasal dari data empiric melalui

observasi menuju suatu teori.32

Selanjutnya di kembangkan menjadi

hipotesis.33

32

Azwar Saifudin, Op, Cit., h. 36 33

Sugiyono. Op Cit., h. 245

Page 47: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

35

F. Tekhnik Pengolahan Data

a) Pengumpulan Data

Setelah penulis memperoleh data primer dan data sekunder, maka

selanjutnya adalah menganalisis kembali data tersebut.

b) Klasifikasi Data

Sumber data dan data yang diperoleh diklasifikasikan sesuai dengan

kebutuhan yang dibutuhkan oleh peneliti.

c) Analisis

ada beberapa sumber data yang diperoleh, maka penelitian dan di

analisis sehingga menjadi data yang valid.

Page 48: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

36

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dakwah KH.M.Dainawi di Semende Darat Ulu

1. Riwayat Hidup KH.M.Dainawi

Pendiri sekaligus pengasuh pesantren Al-Haromain Al-Islami dan

membinah Majelis Taklim di semende saat ini adalah. KH.Muhammad

Dainawi atau lebih populer KH.Gerentam Boemi. Yang lahir di Pajar

Bulan 02 Agustus 1952. Beliau memulai pendidikan pertama di desa

kelahiran, Pajar Bulan Semende Darat Ulu, mengaji kepada Ulama‟

Semende diantaranya ayah beliau sendiri KH. Boenyamin Thohir Al-

Hafidz, Mu‟allim Basroh, KH. Hasan, KH. Yusuf dan KH. Abdul Jabbar.

Setelah menempuh pendidikan formal Sekolah Dasar di desa Pajar Bulan

dan Sekolah Menengah Pertama di Desa Pulau Panggung. Kiayi Gerentam

remaja melanjutkan pengembaran ilmu ke tanah Jawa, tepatnya di

Lembaga Pon-Pes Darul Hadist Al-Faqhiyah Kota Malang Jawa Timur,

di bawah asuhan Prof. Dr. Al-Muhadist Al-Habib Abdullah Bin Abdul

Qodir Bil Faqih selama 9 tahun, menyempatkan diri menyelesaikan

pendidikan formal satara SMA, di Madrasah Mu‟allimin Nahdahatul

Ulama Kota Malang tersebut.

Selanjutnya pada tahun 1977 M beliau kembali melakukan

pengembaraan ilmu ke Bumi Al-Haromain ; 2 kota suci umat Islam

Page 49: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

37

Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah di bawah asuhan

Prof. Dr. Al-Muhadist Al-Habib Muhammad Bin Alawi Al-Maliki serta

beberapa Ulama Makkah saat itu, diantaranya ; As-Syekh Abdullah Al-

Lahji, As-Syekh Abdullah Dardum, As-Syekh Ahmad Jabir Jubran, As-

Syekh Isma‟il Zain, Al-Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad, Al-Habib

Abdul Qodir Ahmad As-Seggaf, As-Syekh Hasan Al-Masyath, As-Syekh

Yasin Al-Padani dan lain-lain sampai pada tahun 1983 H.

Setelah menyelesaikan pendidikan agama selama enam tahun di

Makkah dan Madinah, beliau kembali ke tanah air, menyebarkan ilmu

agama, merintis pusat pendidikan dan berda‟wah di jalan Allah SWT

hingga saat ini. Selain sebagai pengasuh Pon Pes Al-Haramain dan Kepala

Madrasah Aliyah Barakah Al-Haromain, beliau juga dipercaya sebagai

pengasuh beberapa Majlis Ta‟lim se-Kabupaten Muara Enim, ketua MUI

Kab Muara Enim 2015-2020. Adapun pendidikanya sebagai berikut:

Pendidikan Formal :

1) SDN I Pajar Bulan (1969).

2) SMPN I Pulau Panggung (1972).

3) MA Kota Malang Jawa Timur (1973).

4) Sertifikat Takhassus Ummul Qura‟ Universitiy Makkah Al-

Mukar ramah (1977).

Page 50: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

38

Pendidikan Non Formal :

1) Pon Pes Darul Hadits Al-Faqhiyyah Kota Malang Jawa Timur

(1973).

2) Masyru Muhammad Al-Maliki Al-Uthaibiyah Makkah Al-

Mukarramah (1977).

3) Halaqah Ilmiyah Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah

(1977).

Adapun kegiatan K.H.M.Dainawi adalah sebagai berikut:

1) Pengasuh Lembaga Pendidikan Pon Pes. AL-Haromain Al-Islami

sampai sekrang.

2) Dewan Pembina KBIH Al-Ghazali Kota Palembang dan KBIH Al-

Haromain Semende Sampai Sekarang.

3) Ketua MUI Kab. Muara Enim Sum-Sel( 2015-2020).

4) Pengasuh Lebih 15 Majlis-Majlis Ta‟lim Se-Kab Muara Enim Samapai

Sekarang.

2. Sejarah Dakwah KH.M.Dainawi di Kecamatan Semende Darat Ulu

KH.Muhammad Dainawi sebagai pengasuh pondok pesantren AL-

Haromain, serta beliau aktif mengahdiri ceramah atau dakwah mimbariyah

di masjid, mosholla, kantor, lembaga dan rumah keberbagai daerah di

Indonesia, Diantaranya : Jakarta, Jambi, Kalimantan, Jawa tengah, Jawa

Page 51: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

39

barat, bahkan sampai diundang ke luar negeri seperti negara Saudi,

Arabiyyah, Malaysia, yaman. Beliau berdakwah dalam acara hari besar

islam dan sosial seperti, Maulid Nabi, isro mi‟ raj, nuzul qur‟ an,

akhirusana, pernikahan, sunnatan, tasyakkuran dan sebagainya.

KH.Muhammad Dainawi membina pengajian kaum ibu-ibu

sebanyak 17 pengajian sedang itu hanya disemendo darat laut belum

disemende darat tengah dan semende darat ulu.

Setiap hari beliau menjalankan aktivitas yang sangat padat dimulai

dari mengajar di pondok pesantren Al-Haromain dikediaman beliau

sendiri, dan mengajar pada majlis ta‟ lim sampai berdakwah diatas

mimbar, namun beliau tidak pernah lelah untuk berdakwah.

Dengan cara penyampaian yang bagus dan mudah dicerna oleh

masyarakat yang mendengarkan dan memadukan materi ceramah dan

humor yang dapat menyegarkan suasana mad‟ u, KH.Muhammad

Dainawi mampu merenggut dari berbagai kalangan, bahkan banyak dari

Majlis Ta‟ lim yang ingin belajar dan menjadikan beliau sebagai

pengasuh dari Majlis mereka. oleh beliau.

3. Karya Intlektual KH.Muhammad Dainawi

Adapun karya K.H.Muhammad Dainawi yang baru tercetak yaitu:

a. Haji Plus Umrah sama dengan syurga ( Manasik panduan Haji dan

Umroh).

Page 52: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

40

b. Aslihatul munjiyah (Senjat-senjata penyelamat,kumpulan

wirid,zikir,doa dan shalwat-shalwat nabi).

c. Kumpulan ceramah agama ( Dalam penulisan).

d. Pedoman amalan tahuid, fiqih dan tasawwuf.

4. Visi Dan Misi Dakwah KH. M Dainawi

Dalam berdakwah seorang dai tentu memiliki visi dan misi

tersendiri. Agar dakwah tersebut dapat berjalan dengan baik. Dari hasil

wawancara dengan KH.M.Dainawi. Adapun visi dan misi nya adalah

sebagai berikut :

a). Visi

Menanamkan nilai-nilai ketahuitan di tengah tengah masyarakat.

b) Misi

Menanamkan akidah islamiah di tengah tengah masyrakat dan

menghidupkan peribadatan, sunah-sunah rasulullah, dan menanamkan satu

kesatuan.34

5. Letak Geografis Kecamatan Semende Darat Ulu

Posisi Geografis Kecamatan Semende Darat Ulu terletak di bagian

barat daya paling ujung dari kabupaten Muara Enim dengan luas wilayah

34

K.H.M.Dainawi Wawancara, 26 Juli 2018

Page 53: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

41

sekitar 426,64 Km2, atau 2,79 persen dari total luas Kabupaten Muara

Enim35

.

Batas-Batas Wilayah Kecamatan Ini Adalah :

1) Sebelah Utara : Kecamatan Semende Darat Tengah

2) Sebelah Selatan : Propinsi Bengkulu

3) Sebelah Timur : Kabupaten OKU

4) Sebelah Barat : Kabupaten Lahat

Kondisi topogarafi pada umumnya berbukit dengan ketinggian

942-1105 meter dari permukaan laut36

. Semende Darat Ulu terletak di

daerah dataran tinggi yang tergabung ke dalam rangkaian pegunungan

barisan yang berhawa sejuk dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Beberapa bukut yang sudah cukup dikenal antara lain Bukit Jambu, Bukit

Hijau, dan bukit Berpagut. Daerah ini merupakan daerah ulu sungai, yaitu

ulu Sungai Enim. Selain itu, terdapat beberapa anak sungai seperti sungai

sepanas, sungai Meo dan Sungai Suwat.

Wilayah Kecamatan Semende Darat Ulu terdiri atas 10 desa, yaitu

Desa Segamit, Desa Siring Agung, Desa Aremantai, Desa Pajar Bulan,

Desa Tanjung Agung, Desa Datar Lebar, Desa Cahaya Alam, Desa

Tanjung Tiga, Desa Pelakat, dan Desa Danau Gerak. Ibukota kecamatan

35 Statistik Daerah Kecamatan Semende Darat Laut 2018, Badan Pusat Statistik Kabupaten

Muara Enim 36

Op, Cit

Page 54: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

42

adalah Desa Pajar Bulan yang berjarak sekitar 110 kilometer dari kota

Muara Enim yang merupakan ibukota kabupaten.

Jumlah penduduk kecamatan Semende Darat Ulu tahun 2013

tercatat sebanyak 16.431 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki

sebnyak 8.224 jiwa. Penduduk terbanyak di kecamatan ini berada di Desa

Segamit sebanyak 3.030 jiwa, diikuti oleh Desa Aremantai sebanyak

2.824 jiwa, dan Desa Pajar Bulan sebanyak 2.721 jiwa. Sedangkan jumlah

penduduk paling sedikit berada di Desa Siring Agung sebanyak 641 jiwa.

TABLE I

Data Jumlah penduduk Semende Darat Ulu berdasarkan jenis kelamin37

Nama

Wilayah Nama Dusun

Jumlah

Laki-laki

Jumlah

Perempuan Total

SEMENDE

DARAT

ULU

Desa Segamit 1.516 1.514 3.030

Desa Siring

Agung 316 298 614

Desa Aremantai 1.380 1.462 2.842

Desa Pajar Bulan 1.322 1.399 2.721

Desa Tanjung

Agung 685 688 1.373

Desa Datar Lebar 316 298 614

Desa Cahaya

Alam 1.010 997 2007

Desa Tanjung

Tiga 788 697 1485

Desa Pelakat 341 321 662

Desa Danau

Gerak 375 390 765

Total 8.207 8.224 16.431

37 Data Kependudukan Kecamatan Semede Darat Ulu 11/10/2018

Page 55: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

43

B. HASIL PENELITIAN

1. Pola Komunikasi Dakwah KH.M.Dainawi di Kecamatan Semende

Darat Ulu

Dalam berdakwah da‟i harus memahami pola komunikasi dalam

menyamaikan pesan dakwah agar mad‟u dapat mengerti dan memahami

apa yang di sampaikan. Berikut hasil wawancara dengan KH.M.Dainawi:

“Dalam berdakwah saya khususnya di semende ada beberapa pola

komunikasi dakwah yang saya lakukan seperti menggunakan bahasa

kearaipan lokal (semende,) kemudian dalam dunia pendidikan saya

berikan kewajiban kepada santri untuk berpakian muslim dan bersarung

serta berpeci putih dan saya pun setiap berdakwah tidak pernah

mnggunkan celana dasar dll.”38

Maka dari hasil wawancara dengan KH.M.Daianwi tersebut

peneliti memaparkan dan menjelasaskan kembali pola komunikasi dakwah

yang di lakukan di kecamatan semende darat ulu sebagai berikut:

a. Bahasa dengan kearifan lokal ( bahasa semende)

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyrakat

yang tidak dapat di pisahkan dari bahasa masyrakat itu sendiri.

Kearifan lokal (localwisdom) biasnya di wariskan secara turun

38 M.Dainawi Wawancara, 26 Juli 2018

Page 56: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

44

menurun dari satu generasi kegenarasi melalui cerita dari mulut

kemulut.39

“Menurut KH.M.Danawi dalam menyampaikan pesan dakwah kepada

manusia kita harus selalu menggunkan bahasa lokal dimana tempat

kita berdakwah agar dakwah yang kita sampaikan dan pola

komunikasi yang di gunakan agar mempengaruhi mad‟unya”.40

Oleh karenah itulah, di antara kewajiban da‟i atau mubaligh

untuk dapat memahami dan memperhatikan penggunaan bahasa

terlebih bahasa lokal atau bahasa daerah, ketika menyampikan pesan

dakwah kepada masyrakat agar pesan dakwah yang kita sampaikan di

terimah oleh masyrakat.

a. Pakaian harus bersarung

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan

tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk

melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan

perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai

simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang

memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada

adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-

39

https://id.m.wikipidia.org 40 M.Dainawi Wawancara, 26 Juli 2018

Page 57: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

45

masing. Begitu juga bagi seorang da‟i harus menetukan bagaimana

pakayan yang akan di gunakan ketika berdakwah karena pakaiyan

merupakan simbol dari akhlak dan perilaku sesorang. Dari segi

pakaiyan banyak para dai yang menggunakan celana dasar baju kokoh,

gamis,pakai kupiah hitam,sorban dan bersarung.

Tidak terlepas KH.M.Dainawi yang merupkan da‟i yang sering

berdakwah kemana-mana. Namun ada satu keunikan dari beliau dari

cara berpakaian yaitu tidak pernah menggunkan celana dasar ataupun

kupiah hitam ketika beliau berdakwah bahkan yang sering beliau pakai

yaitu gamis beserta sorbandan itu juga di terapkan oleh para santri.

Peneliti mewawancari KH.M.Dainawi mengatkan bahwa:

“pakaian merupakan simbol dari akhlak sesorang sehingga pakayan

menjadi hal wajib yang harus digunakan. Terlebih seorang da‟i harus

mampu dalam menentukan pakayan yang di gunakan ketika

berdakwah. Karena pakayan menjadi pandangan utama sebelum

mad‟u melihat dari materi ya ng kita sampaikan. Namun saya dalam

berpakaiyan ketika berdakwah tidak pernah menggunkan celanan

dasar ataupun kupiah hitam, saya lebih sering mengunakan sarung dan

gamis serta imamah di atas kepala”.41

Di benarkankan juga oleh salah satu guru pengasuh pondok

pesantren AL-Haromain ustad Hakim Salis mengatkan bahwa:

“Memang benar ketika beliau berdakwah tidak pernah meninggalkan

dalam berpakaian gamis serta berimamah di atas kepala bahkan kami

pernah menanykan kepada beliau kenapa setiap berdakwah kiyai

selalu berpakian sarung atau gamis dan bahkan tidak pernah

meninggalkan imamah di atas kepala beliau mengatkan itu adalah

41 KH.M.Dainawi Wawancara 26 Juli 2018

Page 58: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

46

simbol dan kebiasaan yang saya lakukan dan itu tidak bisa saya

tinggalkan”.42

Sesuai dengan buku Ilmu Dakwah. Karangan. Samsul Munir

Amin.M. Menjelaskan bahwah bentuk bentuk dan pola dakwah terdiri dari.

1. Dakwah Bil-Alisan

Secara substantif, dakwah adalah ajakan yang bersifat Islami.

Sedangkan kata lisan, dalam bahasa Arab berarti “bahasa”. Maka dakwah

bi al-lisan bisa diartikan: “penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa

ceramah atau komunikasi antara da‟i dan mad‟u (objek dakwah). Dakwah

adalah proses mengkomunikasikan pesan-pesan Ilahiah kepada orang lain.

Agar pesan itu dapat disampaikan dan dipahami dengan baik maka,

diperlukan adanya penguasaan terhadap teknik berkomunikasi yang efektif.

Dalam menyampaikan pesan dakwah, da‟i harus berbicara dengan

gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan

yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif

terhadap permasalahan yang dihadapi mad‟u, menyentuh kalbu,santun,

menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. Da‟i

dalam menyampaikan informasi ketika melakukan aktivitas dakwah,

hendaklah baik, benar dan mendidik. Kualitas perkataan seseorang

mencerminkan suasana hati. Lisan yang fasih, tegar dan penuh percaya diri

42

Hakim Salis wawancara 19 Januari 2019

Page 59: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

47

merupakan gambaran kondisi hati seseorang yang tenang dan memiliki

semangat untuk menyampaikan kebenaran.

Dengan metode dakwh billisan ini KH.M.Dainawi menerpkan

dengan bahasa kearipan lokal ( Bahasa Semende) karana menurut beliau

dengan menggunkan bahasa semende ini para jamaah dapat mengerti dan

memahami apa yang saya sampaiakan terlebih berdakwah di semende.

Karena masyrakat lebih mengerti dengan bahasa semnde dibanding dengan

bahasa indonesia.

2. Dakwah Bil-Qalam

Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan

dakwah melalui tulisan, seperti buku, majalah, jurnal, artikel, internet dan

lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan

tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma‟ruf dan nahi

munkar. Format dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan

kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan waktu, bisa dibaca

dimana saja serta kapanpun. Apalagi publikasi saat ini semakin mudah,

jangkauannya juga luas dan tidak terbatas, terutama tulisan yang

disebarkan di internet bisa dibaca banyak orang diseluruh dunia. Sebuah

gagasan menjadi riil dan kongkrit bila ditulis, tidak hanya diucapkan.

Para da‟i harus mencontoh kreatifitas ulama salaf yang dikenal

gigih dan aktif menulis. Karya tulis mereka masih tetap eksis dan terus

dikaji hingga kini. Karena itulah buku disebut sebagai jendela ilmu, sebab

Page 60: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

48

buku selalu menjadi sumber rujukan utama yang tidak mengenal basi.

Disamping melalui buku, pesan-pesan dakwah bisa dituangkan ke dalam

majalah, majalah dakwah bisa digunaka untuk menyoroti masalah sosial

atau dinamika yang terjadi di masyarakat. Kemudian mengupas masalah

tersebut di berbagai sudut pandang yang ditujukan kepada masyarakat

umum, dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh

banyak orang. Untuk mad‟u (objek dakwah) yang lingkupnya lebih kecil,

maka tulisan pesan dakwah dapat dipublikasikan lewat buletin, karena

formatnya sederhana. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat,

serta menggunaka bahasa yang formal dan yang menjadi objek sasaran

adalah komunitas tertentu, seperti para jamaah shalat jum‟at di masjid-

masjid.

Di era sekarang, peluang dakwah di internet terbuka lebar.

Berdakwah lewat internet bisa dengan membuat blog. Keunggulan internet

terletak pada kecepatan akses dan jangkauan jaringannya yang luas. Dari

sinilah, para da‟i dituntut tidak hanya memiliki kemampuan bicara, namun

juga kecakapan menuangkan gagasan-gagasannya dalam sebuah tulisan.

Salah satu karangan beliau yang sampai saat ini masih terpupoler

digunakan yaitu kitab Aslihatul munjiyah,Haji plus Sama dengan shurga

dan banyak lagi. Namun kami peneliti hanya memberikan dua ini aja.

Dari hasil wawncara beliau mengatkan bahwah:

Page 61: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

49

“Dengan adanya tulisan akan mempermudah mad‟u dalam menerimah dan

memahami isi pesan dakwah yang di sampaikan. oleh karena itu saya tidak

lepas dalam berdakwah dengan menggunakan tulisan maka oleh sebap itu

saya menggunakan metode atau pola dengan tulisan agar nantinya mad‟u

dapat mengerti dan memahami salah satunya saya menarik perhatian mad‟u

atau masyrakat dengan membuat buku karangan yang berjudul aslihatul

munjiyah dan haji plus sama dengan syurga.”43

3. Dakwah Bil Hal

Dakwah bil-hal adalah bentuk ajakan kepada Islam dalam bentuk

amal, kerja nyata, baik yang sifatnya seperti mendirikan lembaga

pendidikan Islam, kerja bakti, mendirikan bangunan keagamaan,

penyantunan masyarakat secara ekonomis atau bahkan acara-acara hiburan

keagamaan. Dakwah bil-hal merupakan aktivitas dakwah Islam yang

dilakukan dengan tindakan nyata terhadap penerima dakwah. Sehingga

tindakan nyata tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima

dakwah.

Misalnya dakwah dengan membangun rumah sakit untuk keperluan

masyarakat sekitar yang membutuhkan keberadaan rumah sakit. Dakwah

dengan pendekatan amal nyata merupakan aktivitas dakwah yang harus

dilakukan bagi aktivis dakwah, sehingga dakwah tidak hanya dipahami

sebagai ceramah atau dakwah bi al-lisan saja. Karena sesungguhnya

dakwah juga dapat dilakukan melalui tindakan atau amal nyata yang

dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat.

43 KH.M.Dainawi Wawancara 26 Juli 2018

Page 62: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

50

Dengan dakwah bilhal ini KH.M.Dainawi menerapkan dengan

metode akhlak dari segi pakaian serta pendidikan formal dan non formal

yang menerpakan santri bersaung.

Peneliti mewawancarai KH.M.Dainawi mengatkan bahwa:

“Dalam berdakwah saya menerpkan dengan saya sendiri dan para santri

yaitu dalam segi berpakaian yaitu dengan untuk menggunkan kupiyah

hitam. Dalam pendidikan formal dn non forma santri tetap menggunkan

sarung dan menggunkan sarung dan peci dan saya melarang santri

berkupiah hitam.”44

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Dakwah

KH.M.Dainawi di Kecamatan Semende Darat Ulu.

Menurut Cahyadi Kurniawan dalam bukunya mengatakan bahwa

jalan dakwah adalah jalan yang amat panjang dan tak terkira kesulitannya.

Sebab itu, para Da‟i yang akan melintasi jalan ini harus mempersiapkan

segalanya secara proporsional. Dan tak bisa dipungkiri pula, persiapan-

persiapan tersebut diperlukan oleh seorang Da‟i dengan bersifat madal

hayah, yang berarti seumur hidup. Sebab kewajiban berdakwah berlaku

selama itu pula. Tarbiyah Islamiyah merupakan salah satu kata kunci

dalam upaya persiapan dakwah. Gerakan dakwah tak bias dilepaskan dari

upaya pembinaan yang continue.45

Maka oleh sebap itu peneliti mewawancarai KH.M,Dainawi

mengatakan bahwa ada beberapa paktor pendukung dan penghambat

44

KH.M.Dainawi Wawancara 26 Juli 2018 45

http://madhanalbombaany.blogspot.com/2014/09/ilmu-dakwah.html jam 09:30

Page 63: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

51

ketika berdakwah di kecamatan semende darat ulu di antaranya sebagai

berikut:

a. Faktor Pendukung Pola Dakwah KH.M.Dainawi

1. Dukungan pemerintah sangat besar

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki untuk kekuasaan

membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

Beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat

bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.46

Dalam berdakwah tentu membutuhkan dan melibatkan pemerintahan

karena karena indiktior utama dalam berdakwah adalah pemerinthan kalau

saja pemerintah tidak mendukung gerakan dakwah yang di lakukan suda

barang tentu dakwah tidak bisa berjalan dengan baik.

Oleh sebap itu KH.M.Dainawi tidak terlepas dari pemerinthan karena

beliau membutuhkan gerakan dan dukungan dari pemerintah agar dakwah

yang di lakukan berhasil dan berjalan dengan baik.

Salah satu cara beliau memanpaatkan pemerintahan dengan

mengundang setiap kegiatan yang berhubungan dengan gerakan dakwah

salah satunya mengundang kegiatan keagamaan seperti peringatan hari

besar islam dll.

46 Kamus besar Bahasa Indonesia

Page 64: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

52

Salah satu dukungan pemerintah terhadap gerakan dakwah yang di

lakukan KH.M.Dainawi adalah dengan adanya bantuan salah satunya

adalah biasiswa bagi santri, sekolah geratis, dan pembangunan madtrasah.

Menurut KH.M.Dainawi ketika di wawncarai oleh peneliti

beliau mengatakan bahwa:

“Dengan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah

dakwah yang saya lakukan bisa berjalan dengan lancar terlebih

dalam bidang pembinaan santri dengan diberikanya pasilitas

sekolah dan bantuan biasiswa ini sangat membantu kami

selaku pimpinan pondok pesantren.maka dengan dukungan

inilah dakwah yang saya lakukan berjalan dengan lancar”.47

2. Masyrakat

Masyrakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup secara

bersama sama di suatu wilaya dan memebentuk sebuah sestem, baik semi

terbuka maupun semi tertutup. Dimana interaksi yang terjadi di dalamnya

adalah antara individu-individu yang ada di kelompok tersebut.48

Dalam berdakwah tentu sorang da‟i membutuhkan dukungan

masyrakat karna masyrakat adalah subjek utama dalam menyampaikan

pesan dakwah kalu berdakwah tidak ada masyrakatnya suda barang tentu

dakwah tidak bisa berjalan dengan baik. Maka oleh sebap itu seorang da‟i

terlebih mengenal dan memahami karakter masyrakat agar dakwah bisa di

lakukan dengan baik.

47 M.Dainawi Wawancara 26 juli 2018 48

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-masyrakat.html

Page 65: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

53

Begitu juga dengan KH.M.Dainawi dalam menyampikan pesan

dakwahnya beliau lebih mengutamakan kebutuhan masyrakat di

badingkan dengan lainya karna menurut beliau dakwah tanpa adanya

dukungan masyrakat maka dakwah tidak bisa berjalan dengan baik.

Dari hasil wawancara dengan KH.M.Dainawi beliau mengatakan bahwa:

“ masyrakat adalah objek utama dalam menyampaikan pesan dakwah

maka menurut saya dakwah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya

dukungan dari masyrakat, namun alhamdulilah untuk di wilayah semende

ini dukungan masyrakatnya sangat besar sehingga dakwah yang saya

lakukan berjalan dengan baik”.49

a. Faktor penghmbat Dakwah KH.M.Dainawi di semende

Dalam berdakwah seorang dai pasti memiliki hambatan

hambatan dalam berdakwah baik itu sarana prasarana maupun yang

lainya. Begitu juga KH.M.Dainawi tidak terlepas dari berbagai

hambatan salah satunya adalah sebagai berikut:

1. Sarana prasarana yang tidak mendukung

Salah satu sarana dan perasarana yang tidak mendukung adalah

jalan dan alat transportasi yang tidak setabil.

Dari hasil wawancara dengan KH.M.Dainawi mengatkan bahwa:

“Transportasi yang ada di kecamatan semende darat ulu ini sangat

minim bahkan yang menjadi penghambat kalau saya hendak

berdakwah itu adalah jalan apa lagi jalan di kecamatan semende

darat ulu itu suda rusak parah maka saya sangat terhambat dengan

rusaknya jalan yang berada di semende ulu.”50

49 M.Dainawi Wawancara 26 juli 2018 50 M.Dainawi Wawancara 26 juli 2018

Page 66: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

54

Dari wawancara di atas dapat di kaitkan dengan pungsi

transportasi khusunya jalan sebagai berikut:

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan

strategis dalam memperlancar roda perekonomian,

memperkukuh persatuan dankesatuan, mempengaruhi semua

aspek kehidupan bangsa dan Negara serta mempererat

hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut

tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan jasa

angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan ke seluruh

pelosok tanah air, bahkan dari dan ke luar negeri.51

2. Usia (Usia lanjut)

KH.M.Dainawi yang lahir di pajar bulan 02 agustus

1952 merupakan ulama yang ada di kecamatan semnde darat

ulu.beliau merupakan ulama yang masih bertahan sampai saat

ini meski umur beliau suda menyampai 67 tahun. Meski umur

beliau suda di katagorikan suda memasuki lanjut usia tapi

beliau tetap berdakwah. Namun dengan umur suda memasuki

lanjut usia inilah yang menjadi paktor penghambat belaiu

dalam berdakwah pertama beliau sering sakit sakitan dan kedua

logat bahasa yang tidak lagi lanacar.

51 http://e-journal.uajy.ac.id/2897/2/1HK09069.pdf/Jam 0046

Page 67: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pola dakwah yang di lakukan KH.M.Dainawi di Keamatan Semende

Darat Ulu yaitu mengunkan bahasa lokal (bahasa semende) serta

menerapakn pendidikan ala santri dengan berpakaian sarung dan peci..

2. Adapun faktor faktor pendukung dan penghambat dakwah KH.M.Dainawi

di Keamatan Semende Darat Ulu sebagai berikut:

a. Paktor pendukung

1. Pemerintahan

Dalam berdakwah tentu membutuhkan dan melibatkan pemerintahan

karena karena indiktior utama untuk melihat keberhasilan dakwah

sesorang adalah bagaiman dukungan pemerintah.kalau saja pemerintah

tidak mendukung gerakan dakwah yang di lakukan suda barang tentu

dakwah tidak bisa berjalan dengan baik.

2. masyrakat.

Dalam berdakwah tentu sorang da‟i membutuhkan dukungan

masyrakat karna masyrakat adalah subjek utama dalam menyampaikan

pesan dakwah kalu berdakwah tidak ada masyrakatnya suda barang

tentu dakwah tidak bisa berjalan dengan baik. Maka oleh sebap itu

seorang da‟i terlebih mengenal dan memahami karakter masyrakat

agar dakwah bisa di lakukan dengan baik.

Page 68: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

56

3. Faktor penghambat Dakwah KH.M.Dainawi di semende darat ulu

Dalam berdakwah seorang dai pasti memiliki hambatan hambatan dalam

berdakwah baik itu dari dalam maupun dari luar. Begitu juga

KH.M.Dainawi tidak terlepas dari berbagai hambatan salah satunya adalah

sebagai berikut:

a. Sarana prasrana yang tidak mendukung

Salah satu sarana prasarana yang tidak mendukung Seperti jalan yang

sering rusak di akibatkan longsor dan lain lain. Serta kendaran yang

terbatas.

b. Usia ( lanjut usa)

KH.M.Dainawi yang lahir di pajar bulan 02 agustus 1952 merupakan

ulama yang ada di kecamatan semnde darat ulu.beliau merupakan ulama

yang masih bertahan sampai saat ini meski umur beliau suda

menyampai 67 tahun. Dengan umur yang suda tua serta beliau yang

sering sakit sakitan menjadi paktor penghambat ketika beliau

menyampaikan pesan dakwah kepada mad‟uny (masyarakat).

B. Saran

1. Proses dakwah islamia dalam segala bidang kehidupan di wujudkan

dengan proses pelaksanaan dakwah islmiah, dakwah islamia harus di

organisir dengan tepat supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Di

samping itu proses dakwah yang di lakukan seyogyanya bukan hanya

sebatas menyampaikan isi pesan ajaran islam,namun lebih dari itu prose3s

Page 69: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

57

dakwah yang di lakukan di kemas dengan sedemikian rupa sehingga

senantiasa sesuai dengan arah dan perkembangan zaman serta dapat

menjawab problematika kehidupan yang di hadapi masyrakat saat ini.

2. Bagi KH.M.Dainawi yang sering melakukan dakwah di tengah-tengah

masyrakat hendaknya selalu berpegang teguh dengan nilai nilai islam,

menjaga kometmen sebagi seorang da‟i dalam memperjuangkan dakwah

terhadap masyarkat indonesia khususnye masyrakat semende benaar-benar

mempersipkan dengan maksimal kegitan dakwah yang di lakukan. Hal ini

penting demi kelancaraan pelksanaan kegiatan dakwah.

3. Jalinlah kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah antara masyrakaat

setempat.agar dapat mendukung dakwah yang di lakukan dakwah di

daeraah tersebut.

Page 70: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

58

DAFTAR PUSTAKA

Amin Munir Samsul, Ilmu Dakwah, Amzah, Jakarta: 2009

Amin Wijaya, Manajemen organisasi, Logos. Jakarta: 1991

Amin, Munir Samsul M, Ilmu Dakwah, Amzah. Jakarta: 2009

Anshar M. Hafi i, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, Al-Ikhlas,

Surabaya:1993

Arbi Armawati, Dakwah dan Komunikasi. Ciputat, UIN Press, Jakarta: 2003

AS Enjang dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan Filosifis

dan Praktis, Widya Padjadjaran, Bandung: 2009

Asep Muhiddin, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an, CV Pustaka Media,

Bandung: 2006

Aziz Abdul Amin Jum‟ ah, Fiqih Dakwah Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah

Islam, PT Era Adicitra Intermedia, Solo: 2011

Endraswara Suardi, Metode Penelitian Kebudayaan, Gaja Mada Press,

Yogyakarta:2006

Faizah dan Law Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Prenada Media,

Jakarta: 2006

Furchan Arief, Pengantar Metode Penelitan Kualitatif, Usaha Nasional

Indonesia, Surabaya: 1992

Huseain, umar, Metode Penelitien Untuk Skripsi, Raja Grapindo,Persada,

Jakarta: 2005

Ismail Ilyas dan Hotman Prio, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun

Agama dan peradaban Islam, Kencana Prenada Media Group, Jakarta: 2011

Ma‟arif Bambang S., Komunikasi Dakwah, Simbiosa Rekatama Media,

Bandung: 2010

Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah , Prenada Media , Jakarta: 2000

Munir Samsul, Ilmu Dakwah, Amzah, Jakarta: 2013

Norobuka Cholid dan Ahmadi, Metode Penelitian, PT.Bumi Askara,

Page 71: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

59

Jakarta:1997

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta: 2005

Pusat Studi Keislmaan dan Kebudayaan STAIN Curup, Komunikasi

Islamika, 2009

Qonita Alya,Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar, PT.Indah

Jaya AdiPratama, Jakarta: 2009

Rafi Djaliel, Udin dan Abdul Maman, Prinsip dan Strategi Dakwah, CV.

Pustaka Setia, Bandung: 1997.

Rahman Abdul, Metode Dakwah, LP2 STAIN Curup, 2010

Remaja Rosdakarya, Bandung: 1984

Siagian, “Analisis Serta Perumusan”

Statistik Daerah Kecamatan Semende Darat Laut 2018, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Muara Enim

Suriani, Manajemen Dakwah Dalam Kehidupan Pluralis Indonesia.

The Media Of Social and cultural communication MSCL, Ciputat: 2005

Uchjana Efendi Nong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, bandung:

rosdakarya: 2002

Yusro Ngadri dan, Toni Hariya, Etika Komunikasi Dakwah, LP2 STAIN

Curup: 2013

Poerwadarminta W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: PN Balai

Pustaka, 1976, hal. 763

Uchjana Effendy Onong, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2003, hal. 9

Haryono Akhmad, Etnografi Komunikasi: Konsep, Metode, dan Contoh

Penelitian Pola Komunikasi Jember: UPT Penerbitan UNEJ, 2005, hal. 18

http://digilib.unila.ac.id/1353/7/BAB%20II.pdf diakes pada hari kamis,

Page 72: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

60

tanggal 09/01/2019, pukul 22.04

http://juwitazahara.blogspot.com/2016/06/pola-dakwah.html jam 13:07

Prio Hotman dan A. Ilyas Ismail, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun

Agama dan peradaban Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011,

H. 27

Page 73: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

61

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 74: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

62

Page 75: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

63

Page 76: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

64

Page 77: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

65

Page 78: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

66

Page 79: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

67

Page 80: ii - e-theses.iaincurup.ac.ide-theses.iaincurup.ac.id/650/1/POLA KOMUNIKASI DAKWAH KH.M.D… · tercinta, Leny Siptita Arisanti,S.Pd dan adinda Tri Purnama yang selalu memeberikan

68