identifikasi miskonsepsi siswa sekolah menengah atas (sma) … · 2020. 5. 5. · analisis jawaban...

12
Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3 ISSN 2354-614X 22 Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Topik Fluida Dinamis Oka Saputra 1 , Agus Setiawan 2 , Dadi Rusdiana 3 dan Muslim 4 [email protected] Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsepsi yang dimiliki oleh siswa pada topik fluida dinamis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey dengan sampel sebanyak 30 orang yang diadakan disalah satu sekolah negeri di Bandung. Instrumen yang digunakan adalah three tier test sebanyak enam nomor dimana setiap soal terdiri dari tiga pertanyaan. Berdasarkan analisis data diperoleh sebesar 65,32% siswa mengalami miskonsepsi, 13,06% siswa kurang paham, 6,76% siswa beruntung/kurang percaya diri dan 14,86% memiliki pengetahuan ilmiah tentang konsep fluida dinamis. Sementara itu jika ditinjau dari jenis kelamin siswa perempuan lebih banyak mengalami miskonsepsi dibandingkan siswa laki-laki. Kata Kunci: Miskonsepsi Siswa, Fluida Dinamis. I. PENDAHULUAN Salah satu masalah utama yang muncul dalam pendidikan fisika adalah miskonsepsi siswa (Wijaya, Supriyono Koes, & Muhardjito, 2016). Ketika siswa belajar tentang segala sesuatu di sekitar mereka baik melalui pendidikan sekolah formal atau pendidikan nonformal melalui pengalaman sehari-hari, siswa cenderung mengembangkan pemahaman tentang sesuatu berdasarkan pandangan mereka sendiri. Karena keprihatinan ini, beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk menggambarkan pemahaman siswa. Berbagai jenis pemahaman yang dibentuk oleh siswa disebut dengan beberapa istilah, seperti "konsepsi alternatif", "miskonsepsi", "keyakinan naif", kesulitan konseptual", "model mental" dan banyak istilah lainnya (Gurel, Eryilmaz, & McDermott, 2015). Kurangnya pemahaman melalui konsep dapat ditingkatkan dengan instruksi dan pembelajaran lebih lanjut, sementara miskonsepsi diyakini mampu menghambat penerimaan dan pengembangan pengetahuan dan kemampuan siswa (Hasan, Bagayoko, & Kelley, 1999). Miskonsepsi harus diatasi karena dapat memberikan efek negatif dalam proses pembelajaran lebih lanjut (Djanette & Fouad, 2014; Lucariello, Tine, & Ganley, 2014; Sholihat, Samsudin, & Nugraha, 2017). Berdasarkan hal ini, perlu untuk mengidentifikasi pemahaman siswa tentang apakah siswa telah memahami konsep dengan baik, siswa belum memahami konsep dengan baik atau siswa menghadapi kesalahpahaman siswa.

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

22

Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas

(SMA) pada Topik Fluida Dinamis

Oka Saputra1, Agus Setiawan2, Dadi Rusdiana3 dan Muslim4

[email protected]

Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsepsi yang dimiliki oleh siswa

pada topik fluida dinamis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey dengan sampel

sebanyak 30 orang yang diadakan disalah satu sekolah negeri di Bandung. Instrumen yang

digunakan adalah three tier test sebanyak enam nomor dimana setiap soal terdiri dari tiga

pertanyaan. Berdasarkan analisis data diperoleh sebesar 65,32% siswa mengalami miskonsepsi,

13,06% siswa kurang paham, 6,76% siswa beruntung/kurang percaya diri dan 14,86% memiliki

pengetahuan ilmiah tentang konsep fluida dinamis. Sementara itu jika ditinjau dari jenis kelamin

siswa perempuan lebih banyak mengalami miskonsepsi dibandingkan siswa laki-laki.

Kata Kunci: Miskonsepsi Siswa, Fluida Dinamis.

I. PENDAHULUAN

Salah satu masalah utama yang muncul dalam pendidikan fisika adalah

miskonsepsi siswa (Wijaya, Supriyono Koes, & Muhardjito, 2016). Ketika siswa belajar

tentang segala sesuatu di sekitar mereka baik melalui pendidikan sekolah formal atau

pendidikan nonformal melalui pengalaman sehari-hari, siswa cenderung

mengembangkan pemahaman tentang sesuatu berdasarkan pandangan mereka sendiri.

Karena keprihatinan ini, beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk

menggambarkan pemahaman siswa. Berbagai jenis pemahaman yang dibentuk oleh

siswa disebut dengan beberapa istilah, seperti "konsepsi alternatif", "miskonsepsi",

"keyakinan naif", “kesulitan konseptual", "model mental" dan banyak istilah lainnya

(Gurel, Eryilmaz, & McDermott, 2015). Kurangnya pemahaman melalui konsep dapat

ditingkatkan dengan instruksi dan pembelajaran lebih lanjut, sementara miskonsepsi

diyakini mampu menghambat penerimaan dan pengembangan pengetahuan dan

kemampuan siswa (Hasan, Bagayoko, & Kelley, 1999). Miskonsepsi harus diatasi

karena dapat memberikan efek negatif dalam proses pembelajaran lebih lanjut (Djanette

& Fouad, 2014; Lucariello, Tine, & Ganley, 2014; Sholihat, Samsudin, & Nugraha,

2017). Berdasarkan hal ini, perlu untuk mengidentifikasi pemahaman siswa tentang

apakah siswa telah memahami konsep dengan baik, siswa belum memahami konsep

dengan baik atau siswa menghadapi kesalahpahaman siswa.

Page 2: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

23

Miskonsepsi adalah kondisi dimana pemahaman siswa berbeda dari pemahaman

para ahli (Resbiantoro & Nugraha, 2017; Wijaya et al., 2016). Miskonsepsi dapat juga

diidentifikasi sebagai konsep yang bertentangan dengan teori yang diterima secara

ilmiah dan diterima secara umum (Gurel et al., 2015).

Salah satu konsep pada matapelajaran fisika yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari adalah fluida. Saputra (2019) dalam hasil penelitiannya

mengatakan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi pada fluida statis.

Fluida statis berkaitan dengan fluida dinamis sehingga mungkin saja terjadi miskonsepsi

pada materi fluida dinamis.

Melihat dari pentingnya konsepsi yang dimiliki oleh siswa sehingga perlu

dilakukan identifikasi terhadap konsepsi yang dimilikinya. Kesalahpahaman dapat

diidentifikasi dalam beberapa metode seperti menggunakan tes diagnostik instrumen

yang digunakan untuk mengidentifikasi kesalahpahaman siswa adalah instrumen Three-

tier (Zukhruf, Khaldun, & Ilyas, 2016). Tes tiga-tier dianggap memiliki keunggulan

dalam membedakan pemahaman siswa yang lebih rendah dan siswa yang menghadapi

ketidakpahaman kesalahan atau kesalahpahaman (Gurel et al., 2015).

Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi

fluida dinamis serta melihat bagaimana pengaruh gender terhadap miskonsepsi di kelas

XI IPA yang meliputi konsep debit, kontinuitas dan prinsip Bernoulli.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey yang dilakukan disalah

satu SMAN di Kota Bandung. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI yang

berjumlah 300 siswa yang terbagi ke dalam delapan kelas dan masing-masing kelas

terdiri dari 37 sampai 38 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA

1 yang berjumlah 30 siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Untuk menentukan

sampelnya yaitu berdasarkan rekomendasi guru dengan alasan guru kelas yang lebih

mengetahui kondisi-kondisi kelas yang baik untuk dijadikan sebagai kelas penelitian.

Page 3: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

24

Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen tes miskonsepsi

yang berbentuk three tier test sebanyak enam nomor. Instrumen tes miskonsepsi

digunakan untuk mengukur miskonsepsi siswa pada materi fluida dinamis. Distribusi

soal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini

Tabel 1. Distribusi three tier test pada topik fluida dinamis

Materi pokok Nomor soal

Debit dan kontinuitas 1, 2, 3, 4

Prinsip Bernoulli 5, 6

Analisis data hasil test dilakukan untuk mengetahui bagaimana konsepsi siswa

pada materi fluida statis dengan merujuk penelitian oleh Kiray dkk (2015) dengan

rubrik penilaian seperti tergambar pada tabel di bawah.

Tabel 2. Rubrik three tier test

First tier Second tier Third tier Kategori

Benar Benar Yakin Pengetahuan ilmiah

Benar Salah Yakin Miskonsepsi

Salah Benar Yakin Miskonsepsi

Salah Salah Yakin Miskonsepsi

Benar Benar Tidak yakin Beruntung/kurang percaya diri

Benar Salah Tidak yakin Kurang paham

Salah Benar Tidak yakin Kurang paham

Salah Salah Tidak yakin Kurang paham

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian

Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat

bagaimana konsepsi siswa dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 3. Persentase kategori konsepsi siswa

Sub topik Kategori

PI L KP MK

Debit dan kontinuitas 15,54 6,76 11,49 66,22

Prinsip Bernoulli 13,51 6,76 16,22 63,51

Page 4: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

25

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari setengah sampel mengalami

miskonsepsi. Hal ini juga memperlihatkan bahwa konsepsi fluida statis siswa masih

tergolong rendah. Hasil dari indentifikasi data dapat digunakan untuk mengetahui

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memaknai konsepsi khususnya pada

materi fluida statis. Tabel 3 juga memperlihatkan bahwa pada setiap subtopik lebih dari

setengah siswa mengalami miskonsepsi tetapi miskonsepsi yang paling banyak terjadi

pada topik hukum pascal, hukum archimedes dan yang memiliki miskonsepi terendah

pada materi tekanan hidrostatis.

Jika dilihat dari jenis kelamin siswa kebanyakan siwa perempuan mengalami

miskonsepsi terbesar dibandingkan dengan siswa laki-laki, presentasenya dapat dilihat

pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase konsepsi siswa dilihat dari jenis kelamin

Sub topik Kategori

PI L KP MK

Perempuan (23) 9,24 4,20 8,12 40,6

Laki-laki (14) 5,62 2,56 4,94 24,72

b. Pembahasan

Miskonsepsi dapat terjadi oleh siapapun dan pada jenjang manapun. Baik tenaga

pendidik maupun siswa juga bisa mengalami miskonsepsi. Berdasarkan analisis data

diperoleh konsepsi siswa seperti Gambar di bawah ini:

Gambar 1. Presentase konsepsi siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 5: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

26

Gambar 1 menunjukan bahwa lebih dari 60% siswa mengalami miskonsepsi pada

topik fluida dinamis. Banyak faktor mengapa miskonsepsi dapat terjadi pada siswa,

diantaranya adalah faktor guru, faktor siswa, faktor buku, metode pembelajaran dan

lain-lain.

Soal nomor satu dengan indikator soal menganalisis variabel yang mempengaruhi

debit fluida. Kebanyakan siswa salah dalam menentukan jawaban yang diberikan dan

memilih yakin dalam menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga menyebabkan

siswa tergolong dalam kategori miskonsepsi. Siswa susah memahami soal dalam bentuk

cerita dan terbiasa dengan menggunakan soal dengan perhitungan. Hal tersebut

mengakibatkan siswa sulit untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh

terhadap debit fluida, sehingga menyebabkan siswa miskonsepsi seperti yang terlihat

ada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Presentase konsepsi siswa soal nomor satu

Soal nomor dua dengan indikator soal membandingkan laju aliran air pada luas

penampang yang berbeda. Lebih dari setengah kelas mengalami miskonsepsi. Hal

tersebut karena beranggapan bahwa pada pipa yang besar maka tekanan akan besar dan

pada pipa yang kecil maka tekanan akan kecil.

Gambar 3. Tiga buah pipa dengan luas penampang yang berbeda-beda

0

10

20

30

40

50

60

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 6: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

27

Hal tersebut merupakan jawaban yang salah dan berlainan dengan konsep yang

sebenarnya. Pada pipa yang lebih besar maka aliran fluida akan besar sehingga tekanan

yang dirasakan di pipa besar akan kecil. Sedangkan pada pipa kecil laju aliran fluida

akan kecil sehingga tekanan yang dirasakan pada pipa kecil akan besar. Perbedaan

konsepsi yang dimiliki oleh siswa dengan konsep yang sebenarnya menyebabkan siswa

mengalami miskonsepsi. Persentasi besar miskonsepsi soal nomor dua dapat dilihat

pada gambar 4.

Gambar 4. Presentase konsepsi siswa soal nomor dua

Soal nomor tiga dengan indikator soal menganalisis laju aliran air pada luas

penampang yang berbeda. Sebagian siswa terdapat pada kategori miskonsepsi karena

beranggapan bahwa pada pipa yang besar maka tekanan akan besar dan pada pipa yang

kecil maka tekanan akan kecil. Jika diperhatikan penyebab siswa mengalami

miskonsepsi pada soal nomor tiga sama dengan penyebab miskonsepsi pada soal nomor

dua.

Gambar 5. Instalasi keran pipa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 7: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

28

Jika diperhatikan pada gambar, besar pipa A1= A3 sehingga laju aliran pada

kedua pipa akan sama dan besar tekanannya juga akan sama. Tetapi besar pipa A2 lebih

besar dibandingkan pipa A1 dan A3 sehingga kecepatan aliran fluida akan berbeda dan

tekanannya pun juga akan berbeda. Teori yang sebenarnya adalah jika penampang besar

maka laju aliran fluida akan kecil sehingga tekanan akan besar, sedangkan pada pipa

yang memiliki luas penampang kecil akan memiliki aliran fluida yang besar sehingga

memiliki tekanan yang kecil. Konsepsi yang dimiliki oleh siswa berlainan dengan

konsep yang sebenarnya sehingga menyebabkan siswa dalam kategori miskonsepsi.

Besar presentase konsepsi yang dimiliki oleh siswa dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Presentase konsepsi siswa soal nomor tiga

Soal nomor empat dengan indikator menentukan salah satu laju aliran air pada

luas permukaan yang berbeda. Pada soal nomor empat siswa juga masih banyak pada

kategori miskonsepsi. Penyebab siswa mengalami miskonsepsi pada soal nomor empat

sama dengan penyebab yang terjadi pada soal nomor satu dimana siswa kesulitan dalam

memecahkan soal dalam bentuk konsep dan terbiasa dalam bentuk perhitungan. Siswa

beranggapan bahwa hasil kali laju aliran fluida dengan luas penampangnya selalu

berbeda pada pipa dalam keadaan horizontal. Hal tersebut bertentangan dengan

persamaan kontinuitas menyatakan bahwa hasil kali laju aliran fluida dengan luas

penampangnya selalu tetap pada pipa dalam keadaan horizontal. Sehingga

menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Besar konsepsi yang dimiliki oleh siswa

dpat dilihat pada Gambar 7.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 8: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

29

Gambar 7. Presentase konsepsi siswa soal nomor empat

Soal nomor lima dengan indikator soal membandingkan jangkauan maksimum

fluida yang keluar dari bejana terbuka dan tertutup yang diberikan lubang. Pada soal

nomor lima ini siswa juga masih banyak dalam kategori miskonsepsi karena

beranggapan bahwa jarak pancar dua bejana akan sama. Jika diperhatikan bejana yang

satu memiliki lubang di bagian atas air sehingga pasti jangkauan fluida akan berbeda.

Gambar 8. Dua buah bejana yang berisi air

Jika diperhatikan pada gambar 8, bagian atas air memiliki lubang sehingga akan

menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan sehingga memberikan dorongan terhadap

air yang berbeda. Siswa cenderung mengabaikan hal tersebut. Padahal tekanan udara

akan menambah tekanan yang dirasakan oleh air sehingga akan menyebabkan

jangakauan bejana A akan lebih jauh dibandingkan dengan bejana B. hal tersebut

menyebabkan siswa mengalami konsepsi yang salah seperti yang diperlihatkan pada

gambar 9.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 9: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

30

Gambar 9. Presentase konsepsi siswa soal nomor lima

Soal nomor enam dengan indikator menginferensi gaya angkat sayap pesawat

berdasarkan prinsip Bernoulli. Konsepsi yang dimiliki oleh siswa juga masih banyak

dalam kategori miskonsepsi. Siswa beranggapan bahwa kecepatan aliran fluida pada

bagian bawah pesawat akan besar sehingga tekanannya akan kecil. Jika diperhatikan

Gambar 10, terlihat jika tidak ada penghalang pada bagian bawah sayap pesawat

sehingga kecapatan pada bagian bawah peswat akan kecil dan memiliki tekanan yang

besar.

Gambar 10. Aliran fluida pada sayap pesawat

Udara yang mengalir akan terhalang oleh sayap pesawat sehingga udara akan

mengalir ke atas sayap pesawat dan ke bawah sayap pesawat. Bagian atas sayap

pesawat memiliki bentuk yang tidak datar dan akan menghalangi aliran udara sehingga

laju aliran udara akan besar dan memiliki tekanan yang kecil. Bagian bawah sayap

pesawat memiliki bentuk yang datar sehingga laju udara lebih kecil dibandingkan

bagian atas tetapi memiliki tekanan yang lebih besar. Karena terjadi perbedaan konsepsi

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 10: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

31

yang dimiliki oleh siswa dan konsepsi yang sebenarnya sehingga kebanyakan siswa

dalam kategori miskonsepsi seperti yang terlihat pada gambar 11.

Gambar 11. Presentase konsepsi siswa soal nomor enam

Analisis kategori konsepsi yang dimiliki oleh siswa jika ditinjau berdasarkan

jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4. Siswa perempuan mengalami miskonsepsi

terbesar yaitu sebesar 40,6% dan siswa laki-laki yang mengalami miskonsepsi sebesar

24,72%. Hal tersebut telah diketahui bahwa belahan otak kanan laki-laki mempunyai

kemampuan numerik dan logika daripada belahan otak kanan perempuan. Sedangkan

otak kiri anak perempuan mempunyai kelebihan dibidang estetika dan religius daripada

belahan otak kiri anak laki-laki. Hal tersebut merupakan modal dasar bagi anak laki-laki

untuk mengembangkan kemampuan dalam menalar suatu konsep.

Siswa laki-laki dalam berpikir menggunakan konsep, memiliki pola berpikir

logis, rasional dan intelektual, mampu untuk melihat adanya informasi yang saling

berhubungan dengan benar, mampu melakukan analisis dengan metode, serta menarik

suatu kesimpulan untuk memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan

berdasarkan fakta, konsep dan tori yang mendukung sehingga diduga akan lebih efektif

jika pembelajaran matematika diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran tak

langsung. Sedangkan siswa perempuan memiliki pola pemikiran yang teratur dan

spesifik, suka menyelesaikan masalah secara bertahap dan memberikan prosedur

lengkap yang diberikan oleh orang lain untuk menemukan konsep baru dalam belajar

sehingga juga diduga akan diefektif jika pembelajaran matematika diajarkan dengan

strategi pembelajaran tak langsung.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

pengetahuan ilmiah kurang percaya diri kurang paham miskonsepsi

Page 11: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

32

IV. PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi identifikasi miskonsepsi siswa pada materi fluida

dinamis, dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi

dengan rerata 65,32% siswa mengalami miskonsepsi, 13,06% siswa kurang paham,

6,76% siswa beruntung/kurang percaya diri dan 14,86% memiliki pengetahuan ilmiah

tentang konsep fluida dinamis. Sementara itu jika ditinjau dari jenis kelamin siswa

perempuan lebih banyak mengalami miskonsepsi dibandingkan siswa laki-laki.

b. Saran

Siswa masih sangat perlu untuk merubah miskonsepsi ke konsep yang

sebenarnya. Oleh sebab itu perlu adanya kegiatan yang tepat untuk membantu siswa

dalam meremediasi miskonsepsi pada materi fluida dinamis.

DAFTAR PUSTAKA Djanette, B., & Fouad, C. (2014). Determination of University Students’

Misconceptions about Light Using Concept Maps. Procedia - Social and

Behavioral Sciences, 152 582–589.

Gurel, D. K., Eryilmaz, A., & McDermott, L. C. (2015). A review and comparison of

diagnostic instruments to identify students’ misconceptions in science. Eurasia

Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 11(5) 989–1008.

Hasan, S., Bagayoko, D., & Kelley, E. L. (1999). Misconceptions and the Certainty of

Response Index (CRI). Physics Education, 34(5) 294–299.

Kiray S A, Aktan F, Kaynar H, Kilinc S and Gorkemli T. (2015). A descriptive study of

pre-service science teachers ’ misconceptions about sinking–floating Asia-Pacific

Forum on Sci. Learning and Teaching, 16 1–28.

Lucariello, J., Tine, M. T., & Ganley, C. M. (2014). A formative assessment of

students’ algebraic variable misconceptions. Journal of Mathematical Behavior,

33(1) 30–41.

Resbiantoro, G., & Nugraha, A. W. (2017). Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep

Dasar Gaya Dan Gerak Untuk Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Sains (JPS),

5(2) 80–87.

Saputra, O., A. Setiawan & Dadi, R. (2019). Identification of Student Misconception

About Static Fluid. J. of Phy: Conf. Series 1157 1-6.

Sholihat, F. N., Samsudin, A., & Nugraha, M. G. (2017). Identifikasi Miskonsepsi dan

Penyebab Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test Pada Sub-

Materi Fluida Dinamik: Azas Kontinuitas. Jurnal Penelitian & Pengembangan

Pendidikan Fisika, 3(2), 175–180.

Page 12: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) … · 2020. 5. 5. · Analisis jawaban dari 37 siswa SMA terhadap 6 soal three tier untuk melihat bagaimana konsepsi siswa

Jurnal Kreatif Online, Vol. 7 No. 3

ISSN 2354-614X

33

Wijaya, C. P., Supriyono Koes, H., & Muhardjito. (2016). The diagnosis of senior high

school class X MIA B students misconceptions about hydrostatic pressure concept

using three-tier. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 5(1) 14–21.

Zukhruf, K. D., Khaldun, I., & Ilyas, D. S. (2016). Remediasi Miskonsepsi Dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Pada Materi Fluida Statis. Jurnal

Pendidikan Sains Indonesia, 04(02) 56–68.