identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika … · oleh siswa kelas v sd negeri tempak 1 tahun...

126
i IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG (TABUNG, BALOK, KUBUS) PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Alan Trisna Bati NIM : 111134120 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungkien

Post on 11-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

i

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG

(TABUNG, BALOK, KUBUS)

PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Alan Trisna Bati

NIM : 111134120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Bapak dan Ibuku yang selalu menjadi semangat hidupku terima kasih atas doa dan

dukungannya selama ini. Kedua kakakku, teman-teman, seluruh warga SD

Negeri Tempak 1 terima kasih atas bantuan, dan perhatian yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

v

MOTTO

Sedikit Bicara, Banyak Bekerja

Lebih baik memecahkan masalah dari pada

membuat masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

viii

ABSTRAK

Bati, Alan Trisna. (2015). Identifikasi Miskonsepsi Pembelajaran Matematika

Materi Volume Bangun Ruang (Tabung, Balok, Kubus) Pada Siswa Kelas V

Sekolah Dasar. (Skripsi). Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami

oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang

materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan tabung

serta menemukan apa saja faktor yang menyebabkannya.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini

dilaksanakan di SD Negeri Tempak 1 pada bulan Januari 2015, dengan subjek

partisipan 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan

wawancara. Tes tertulis berupa soal uraian yang digunakan untuk mengetahui

miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Analisis data menggunakan deskriptif

kualitatif. Analisis tes digunakan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami

siswa berdasarkan hasil jawaban siswa dan memperoleh nilai akhir siswa

kemudian analisis wawancara digunakan untuk menemukan apa saja faktor

penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Subjek wawancara adalah siswa

yang mengalami miksonsepi berdasarkan nilai akhir yang rendah.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) siswa mengalami miskonsepsi

dalam materi menghitung volume balok yakni siswa salah dalam menentukan

rumus yang tepat untuk menghitung volume balok, siswa terbalik dalam

penggunaan rumus menghitung volume balok dengan menghitung volume kubus,

(2) miskonsepsi dalam menghitung volume tabung yakni siswa tidak tepat dalam

penggunaan phi antara 3,14 dengan

. Miskonsepsi yang dialami siswa

merupakan jenis miskonsepsi teoritik.

Kata Kunci : miskonsepsi teoritik, volume balok, volume tabung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

ix

ABSTRACT

Bati, Alan Trisna. (2015). Identification of Learning Math Misconceptions

Material of Volume (Cylinder, Beam, Cube) of the fifth graders of

Elementary School. (Skripsi). Yogyakarta. Faculty of Education and

Teachers Training. Primary School Teacher Education. Sanata Dharma

University.

The Objective of this research were to know had been around by the fifth

graders of SD Negeri Tempak 1 in the school year 2014/ 2015 about calculate the

material of volume especially Beam, Cube and cylinder as well as finds what are

the factors that cause it.

The kind of this research belongs to qualitative descriptive. This research

was conducted in SD Negeri Tempak 1 in January 2015, subject of the participant

is 22 students. The technique of data collection was obtained by written test and

interview. Written test like essay is used to know the misconception that

experienced by students. Data analysis use qualitative descriptive. Test analysis

are used to know the misconception that experienced based on the results of the

students’ answer and obtain a final score of students and then interview analysis

are used to find out what the factor cause the misconception that experienced by

students. The subject of interview is students who experience the misconception

and become the subject based on the final score with the low score.

The result of this research shows that: (1) students experience the

misconception to calculate the volume of material in the beam is the students were

wrong to determine exact formula to calculate the volume of the beam, students

overturned in the use of the formula to calculate the volume of the beam with

calculate the volume of cube, (2) the misconception in calculating the volume of

cylinder which students are not precise in the use of phi between 3.14 and

. The

misconception that a student is kind of a misconception to theoretic.

Key words: misconception to theoretic, volume cylinder. Volume beam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, cinta dan karunia-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “IDENTIFIKASI

MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI VOLUME

BANGUN RUANG (TABUNG, BALOK, KUBUS) PADA SISWA KELAS V

DI SEKOLAH DASAR” dengan lancar sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata

Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., Kaprodi PGSD.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakaprodi PGSD.

4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah

membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., dosen pembimbing II yang telah

membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Wurmiyati, S. Pd. SD., Kepala Sekolah SD Negeri Tempak 1, yang

telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah .................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

E. Batasan Istilah ............................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

A. Konsep ...................................................................................................... 8

B. Macam-Macam Konsep ............................................................................. 9

C. Memahami Konsep .................................................................................... 10

D. Konsepsi .................................................................................................... 10

E. Pengertian Miskonsepsi ............................................................................. 11

F. Penyebab Miskonsepsi ............................................................................... 12

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xiii

G. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi ...................................................... 16

H. Pembelajaran Matematika .......................................................................... 19

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ................................................. 19

2. Hakikat Matematika............................................................................ 20

3. Pengertian Pembelajaran Matematika ................................................ 21

I. Bangun Ruang ............................................................................................. 23

J. Volume Bangun Ruang ............................................................................... 23

1. Balok .................................................................................................. 23

2. Kubus ................................................................................................. 25

3. Tabung ............................................................................................... 26

K. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 28

L. Kerangka Pikir ........................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34

B. Setting Penelitian ....................................................................................... 35

C. Desain Penelitian ....................................................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 38

F. Kredibilitas dan Transferbilitas .................................................................. 43

G. Metode Analisis Data ................................................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 46

B. Deskripsi Hasil Penentuan Subjek Penelitian ............................................ 47

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 48

1. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 48

2. Data Hasil Uji Instrumen Tes ............................................................ 50

D. Analisis Data Penelitian ............................................................................. 51

E. Pembahasan ............................................................................................... 68

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 73

A. Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 74

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xiv

C. Saran .......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75

LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes ............................................................................................. 38

Tabel 3.2. Hasil Validasi................................................................................................... 39

Tabel 3.3. Rentang Skor Lembar Validasi ........................................................................ 40

Tabel 4.1. Subjek Wawancara .......................................................................................... 48

Tabel 4.2. Daftar Pelaksanaan Wawancara ...................................................................... 49

Tabel 4.3. Nilai Akhir Siswa ............................................................................................ 50

Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek DS kode siswa N6 .......................... 54

Tabel 4.5 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek WD kode siswa N10 ....................... 58

Tabel 4.6 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek DN kode siswa N14 ........................ 61

Tabel 4.7 Triangulasi Teknik Soal nomor 3 Subjek ER kode siswa N18 ........................ 63

Tabel 4.8 Triangulasi Teknik Soal nomor 5 Subjek ER kode siswa N18 ........................ 66

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Validasi Instrumen Soal Tes ............................................................. 78

Lampiran 2. Validasi Pedoman Wawancara ......................................................... 84

Lampiran 3. Uji Empiris Instrumen Tes ............................................................... 86

Lampiran 4. Soal-Soal yang digunakan untuk Mengetahui Miskonsepsi Siswa .. 90

Lampiran 5. Hasil Pekerjaan Siswa yang Menjadi Subjek Wawancara ............... 92

Lampiran 6. Hasil Wawancara pada Subjek ......................................................... 104

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 109

Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ....................... 110

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem terdiri dari beberapa

komponen yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama

lain. Proses pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan sekolah yaitu adanya

interaksi antara guru dengan siswa. Guru sebagai fasilitator bagi siswa

bertugas menyampaikan informasi kepada siswa tentang materi-materi yang

dibutuhkan siswa. Belajar tidak sebatas memperoleh informasi tetapi belajar

untuk memahami proses membuat koneksi (keterkaitan), menggunakan

pengetahuan secara lincah dan fleksibel sehingga terbentuk suatu wawasan

yang bermakna. Belajar dapat diperoleh dari berbagai sumber dalam

kehidupan manusia sehari-hari.

Sumber belajar dapat berupa manusia yang berfungsi sebagai

fasilitator ataupun non manusia seperti buku, siaran radio dan televisi,

rekaman bahan belajar pandang dan dengar, alam semesta, dan masalah yang

dihadapi (Basleman dan Mappa 2011: 2). Siswa memperoleh informasi atau

pengetahuan tidak hanya berdasarkan pemberian dari guru, tetapi dapat saja

siswa memiliki pengetahuan selain dari lingkungan sekolah, misalnya dari

lingkungan keluarga, masyarakat serta media elektronik. Terkadang informasi

atau pengetahuan yang sudah diperoleh siswa dari lingkungannya tidak sesuai

dengan konsep pemahaman yang benar. Siswa sebelum mengikuti proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

2

pembelajaran secara formal di sekolah sudah membawa konsep awal. Konsep

awal yang siswa bawa tersebut kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan

dengan konsep yang diterima oleh para ahli. Konsep awal yang tidak sesuai

dengan konsep ilmiah itu biasanya disebut miskonsepsi atau salah konsep

(Suparno, 2008: 2). Suatu konsep dipahami secara benar bila tidak terjadi

kesalahan pemahaman atau salah konsepsi yang dapat terjadi pada siapa saja

(Budi, 1992: 129).

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di

bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori

peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di

masa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini (KTSP

2006: 147).

Menurut Depdiknas (2006: 148), mata pelajaran Matematika

diberikan kepada siswa agar siswa memiliki kemampuan: (1) Memahami

konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan megaplikasikan

konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam

pemecahan masalah; (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika; (3)

Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

3

merancang model Matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh; (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

diagram, atau media lainya untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5)

Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam meperlajari Matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Mata pelajaran Matematika di sekolah dasar terdapat beberapa materi

yang diberikan kepada siswa salah satunya adalah materi tentang menghitung

volume bangun ruang. Volume adalah suatu konsep pada materi pembelajaran

Matematika yang harus dikuasai oleh siswa khususnya kelas V. Materi ini

dipelajari oleh siswa tidak hanya di sekolah dasar saja tapi nantinya akan

bekelanjutan di jenjang sekolah berikutnya. Proses pembelajaran siswa di

sekolah dalam mempelajari materi tingkat pemahaman antara siswa satu

dengan yang lainya tidaklah sama. Tingkat pemahaman siswa yang berbeda

tersebut dapat menimbulkan kelasahan konsep atau miskonsepsi pada siswa

yang tingkat pemahamanya rendah. Miskonsepsi siswa dapat disebabkan

karena siswa sendirilah yang mengolah dan mencoba mengambil makna dan

pengertian dalam dirinya (Suparno 1998: 28). Kesalahan konsep atau

miskonsepsi pada siswa dapat terjadi karena beberapa penyebab selain tingkat

pemaham siswa yang rendah, guru dapat menjadi sumber penyebab

miskonsepsi karena dalam menyampaikan materi pembelajaran guru

mengalami miskonsepsi. Kemudian buku pegangan siswa dapat menyebabkan

miskonsepsi karena salah dalam penulisan buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

4

Pada saat peneliti melakukan pengamatan metode mengajar guru di

kelas V di SDN Tempak 1 Candimulyo, Magelang pada hari Kamis, 2

Oktober 2014, peneliti mengamati proses pembelajaran Matematika pada

materi menghitung volume bangun ruang. Guru kelas dalam mengajarkan

materi tentang volume bangun ruang masih salah dalam membedakan tinggi

limas atau sisi miring limas untuk mencari volumenya. Pada saat menjelaskan

rumus menghitung volume limas segitiga guru tidak tepat dalam menentukan

tinggi segitiga yang menjadi alas limas. Kejadian tersebut memungkinan

dapat menyebabkan kesalahan konsep atau miskonsepsi pada siswa dalam

memperlajari materi menghitung volume bangun ruang.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tetang miskonsepsi yang terjadi terhadap bangun selain

limas yaitu pada konsep menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

kubus dan tabung. Peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui

salah konsep atau miskonsepsi pada materi volume yang dialami siswa serta

apa saja faktor penyebabnya peneliti yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi

Pembelajaran Matematika Materi Menghitung Volume Bangun Ruang

Khususnya Balok, Kubus dan Tabung pada Siswa Kelas V Di SDN Tempak

1 Candimulyo Magelang”

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada identifikasi

miskonsepsi yang dilakukan siswa dan faktor penyebab miskonsepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

5

pembelajaran Matematika sekolah dasar kelas V di SDN Tempak 1

Candimulyo Magelang tentang pengukuran volume bangun ruang khususnya

balok, kubus dan tabung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya adalah:

1. Jenis miskonsepsi apa yang dialami siswa kelas V SDN Tempak 1

Candimulyo Magelang tentang menghitung volume bangun ruang

khusunya balok, kubus dan tabung?

2. Apa faktor yang menyebabkan terjadi miskonsepsi tentang pengukuran

volume bangun ruang balok, kubus dan tabung pada kelas V di SDN

Tempak 1 Candimulyo Magelang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan temuan salah konsep atau miskonsepsi, tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan miskonsepsi yang dilakukan siswa terkait konsep

menghitung volume bangun ruang pada kelas V di SDN Tempak 1,

Candimulyo, Magelang.

2. Faktor yang menyebabkan miskonsepsi terkait konsep menghitung volume

bangun ruang pada kelas V di SDN Tempak 1, Candimulyo, Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

6

E. Batasan istilah

1. Konsep adalah hasil atau perolehan yang penting dalam proses belajar

yang abstrak baik positif maupun negatif kemudian mampu memahaminya

dan didefinisikan sendiri.

2. Konsepsi adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep

yang diperoleh dari lingkunganya.

3. Miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang yang berbeda dengan

konsep-konsep yang sudah diartikan oleh para ahli.

4. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang bersifat dedukti dan terbukti

kebenaranya kemudian matematika dapat menjadi alat komunikasi antara

orang satu dengan yang lainya dalam menyampaikan gagasan atau ide.

5. Bangun ruang adalah suatu bangun yang mempunyai sisi, rusuk dan titik

sudut yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Praktis

1. Bagi guru

Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan jenis

miskonsepsi dan faktor penyebabnya terkait konsep menghitung

volume bangun ruang khususnya tabung, balok dan kubus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

7

2. Bagi peneliti

Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk

pengajaran kelak saat mengajar langsung pada mata pelajaran

matematika.

b. Manfaat Teoritis

Dapat menambah pengetahuan bidang pendidikan dasar terutama pada

miskonsepsi yang dialami siswa SD terkait konsep menghitung volume

bangun ruang khususnya balok, kubus dan tabung untuk siswa kelas lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep

Menurut Bahri (2011: 30-31), konsep adalah satuan arti yang

mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang

memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang

dihadapi, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Konsep

dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep

konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam

lingkungan fisik. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili

realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan

hidup fisik.

Konsep merupakan perolehan makna yang penting dari belajar.

Makna atau arti konsep tersebut di peroleh dari kejadian yang dialaminya

baik positif maupun negatif. Sekali memperoleh konsep, peserta didik akan

mampu mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan definisi verbal

dari konsep tersebut (Blaseman dan Mappa 2011: 67).

Bell (dalam Purwanto, 2011: 236) manyatakan bahwa konsep adalah

ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau

penggolongan. Konsep dalam Matematika sering diungkapkan melalui

definisi atau contoh-contoh. Misalnya, konsep kekontinuan fungsi merupakan

ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan apakah suatu fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

9

kontinu atau tidak. Ide abstrak ini dibatasi dengan ungkapan yang berupa

“definisi kekontinuan fungsi”. Suatu konsep pada umumnya disusun atau

dibentuk dari konsep-konsep lain, fakta-fakta atau aksioma-aksioma yang

sudah dikenal sebelumnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa

konsep adalah hasil atau perolehan yang penting dalam proses belajar yang

abstrak baik positif maupun negatif kemudian mampu memahaminya dan

didefinisikan sendiri.

B. Macam-Macam Konsep

Berdasarkan bentuknya konsep dapat dibedakan menjadi 3 jenis

menurut Amien (1987: 18), yaitu:

a. Konsep klasifikasional, mencangkup bentuk konsep yang

didasarkan atas klasifikasi fakta-fakta kedalam bagan yang

terogranisir. Misal mengklasifikasikan konsep segitiga atau konsep

trigonometri.

b. Konsep korelasional, mencangkup kejadian-kejadian khusus yang

saling berhubungan, atau observasi-observasi yang terdiri dari atas

dugaan terutama berbentuk formulasi prinsip-prinsip umum. missal

konsep luas persegi panjang sebagai hasil kali dari panjang kali

lebar.

c. Konsep teoritik, mencangkup bentuk konsep yang mempermudah

kita dalam mempelajari fakta-fakta atau kejadian-kejadian dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

10

sistem yang terorganisir. Misalnya konsep titik, bilangan,

himpunan.

C. Memahami Konsep

Menurut Budi (1992: 114), salah satu tujuan belajar adalah

memahami suatu materi dan usaha siswa tersebut perlu diukur tingkat

keberhasilannya. Untuk dapat memutuskan apakah seseorang memahami

konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang dapat

menunjukan pemahaman tersebut.

Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan

suatu konsep antara lain (1) Dapat menyatakan pengertian konsep dalam

bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, (2) Dapat menjelaskan makna

dari konsep bersangkutan kepada orang lain, (3) Dapat menganalisis

hubungan antara konsep dalam suatu hukum, (4) Dapat mempelajari konsep

lain yang saling berkaitan, (5) Dapat membedakan konsep yang satu dengan

konsep yang lain yang saling berkaitan.

D. Konsepsi

Konsepsi dapat didefinisikan sebagai tafsiran perorangan atau

individu terhadap suatu konsep (Berg, 1991). Contohnya konsep bola, bola

dapat ditafsirkan oleh seorang anak sebagai suatu benda kecil, bulat dan

menggelinding. Sedangkan menurut Budi (1992: 114-115), konsepsi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

11

sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera

maupun kondisi lingkungan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

konsepsi adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep yang

diperoleh dari lingkunganya.

E. Pengertian Miskonsepsi

Menurut Suparno (2005 : 2), miskonsepsi adalah konsep awal yang

siswa bawa kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep

yang diterima para ahli. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep

ilmiah. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang

tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para

pakar dalam bidang itu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal,

kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif

atau pandangan yang naif. Flower (dalam Suparno, 2005: 5) menyatakan

bahwa miskonsepsi adalah sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep ,

penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,

kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-

konsep yang tidak benar.

Budi (1992: 114-115) mengungkapkan bahwa kesalahan konsep atau

miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan

yang lain dalam mempelajari konsep untuk menangkap makna konsep

melalui proses persepsi melalui tahap-tahap perekaman informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

12

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang yang berbeda dengan

konsep-konsep yang sudah diartikan oleh para ahli.

F. Penyebab Miskonsepsi

Menurut Budi (1992: 115) empat sumber yang mungkin

menyebabkan terjadinya salah konsep adalah guru (dosen), proses mengajar,

siswa, buku pegangan (buku ajar). Buku ajar atau bahan ajar yang akan

disajikan mepengaruhi dalam pemilihan jenis strategi belajar yang akan

digunakan (Basleman dan Mappa 2011: 44). Salah konsep bukan

memonopoli siswa, dan terjadi dimana saja (Euwe & Berg, 1991: 2-3). Bila

salah konsepsi terjadi pada siswa maka kesalahan yang sama dapat terjadi

pada guru (dosen) atau pengajar pada umumnya. Konsepsi salah yang

diperoleh dari proses belajar mengajar tidak pernah diremidiasi karena tidak

disadari sebagai kelasalahan, tetap merupakan konsepsi yang salah. Bila

terjadi salah konsepsi pada guru tentu tidak mustahil tidak terjadi salah

konsepsi pada siswa. Sebaliknya bila tidak terjadi salah konsepsi pada guru,

tidak berarti bahwa tidak akan terjadi salah konsepsi pada siswa. Konsepsi

yang dibentuk melalui proses belajar mengajar, kesalahanya dapat disebabkan

oleh proses belajar mengajarnya sendiri. Buku sumber (buku ajar) dapat

merupakan salah satu konsepsi yang potensial. Sumber kesalahan itu dapat

berupa salah konsepsi yang dimiliki penulis. Yaitu terjadi salah tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

13

perbedaan ide penulis dengan apa yang tertulis, atau uraian yang dapat

menimbulkan penafsiran dan penyimpulan yang salah.

Menurut Suparno (2005: 29), secara garis besar penyebab

miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu; siswa, guru, buku

teks, konteks, dan metode mengajar.

1) Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokan dalam

beberapa hal, antara lain:

a. Prakonsepsi atau konsep awal siswa, banyak siswa sudah

mempunyai konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu

bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di bawah

bimbingan guru. Konsep awal ini sering mengandung

miskonsepsi. Prakonsepsi ini biasanya diperoleh orangtua,

teman, sekolah awal, dan pengalaman dilingkungan siswa.

b. Pemikiran asosiatif siswa, asosiatif siswa terhadap istilah

sehari-hari kadang-kadang juga membuat miskonsepsi.

c. Pemikiran Humanistik, siswa kerap kali memandang semua

benda dari pandangan manusiawi.

d. Reasoning yang tidak lengkap atau salah, miskonsepsi juga

dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran siswa yang

tidak lengkap atau salah.

e. Intiuisi yang salah, intuisi atau perasaan siswa yang dapat

menyebabkan miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

14

f. Tahap perkembangan kognitif siswa, perkembangan kognitif

siswa yang tidak sesuai dengan bahan yang digeluti dapat

menjadi penyebab adanya miskonsepsi siswa. Siswa yang

masih dalam tahap operasional konkret bila mempelajari

bahan yang abstrak sulit menangkap dan sering salah

mengerti tantang konsep bahan tersebut.

g. Kemampuan siswa, siswa yang kurang berbakat kurang

mampu dalam mempelajari materi sering mengalami

kesulitan menangkap konsep dalam proses belajar.

h. Minat belajar, siswa yang berminat belajar cenderung rendah

mengalami miskonsepsi dari pada yang tidak minat dalam

belajar.

2) Guru atau pengajar

Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena

miskonsepsi yang dibawa oleh guru. Tidak menguasai bahan,

tidak kompeten, bukan lulusan dari bidang ilmu, tidak

membiarkan siswa mengungkapkan gagasan atau ide, realisasi

guru-siswa tidak baik.

3) Buku teks

Buku teks juga dapat menyebarkan miskonsepsi.

Mungkin karena bahasanya yang sulit atau karena penjelasan

tidak benar, miskonsepsi tetap diteruskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

15

4) Konteks

a. Pengalaman siswa

Pengalaman belajar siswa dalam kegiatan sehari-

harinya dapat menjadi sumber belajar namun dalam

pengalamanya tersebut belum tentu hasil yang diperolehnya

sudah sesuai dengan yang ada dalam pembelajaran yang

formal di sekolah.

b. Bahasa sehari-hari

Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh siswa

dalam berbicara dengan sesama teman dapat mempengaruhi

pemahaman siswa terhadap apa yang disampaikan mungkin

saja terjadi kekeliruan dalam memahami apa yang sedang

dibicarakan.

c. Teman lain

Miskonsepsi dapat terjadi dapat berasal dari teman

sejawat karena tidak semua siswa mempunyai tingkat

pemahaman yang sama.

5) Metode mengajar

Beberapa metode mengajar yang digunakan guru,

terlebih yang menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang

digeluti, meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi

sering mempunyai dampak jelek, yaitu memunculkan

miskonsepsi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

16

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan penyebab miskonsepsi

adalah siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Miskonsepsi

pada siswa terjadi karena pengetahuan awal siswa, pemikiran siswa,

pemahaman siswa yang berbeda, cara berfikir yang berbeda serta minat yang

ada di dalam diri siswa. Miskonsepsi pada guru terjadi karena guru kurang

menguasai bahan materi serta tidak berkompeten, realisasi guru – siswa yang

kurang. Buku teks dapat menjadi sumber penyebab miskonsepsi karena jika

terjadi kekeliruan dalam penulisan buku, maka dapat membuat miskonsepsi

salah tulis dan yang lainnya. Konteks menjadi penyebab miskonsepsi karena

pengalaman siswa yang berbeda serta bahasa yang digunakan biasanya

berbeda. Kemudian cara mengajar dapat menjadi penyebab miskonsepsi

karena metode yang digunakan guru kebanyakan tidak mengungkap

miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Kemudian metode mengajar guru yang

sulit dipahami oleh siswa, serta buku ajar yang dibuat tidak sesuai dengan

menggunakan bahasa yang sulit.

G. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi

Menurut Suparno (1998: 23-24) cara bagi seorang peneliti atau

seorang guru mendeteksi salah pengertian siswa, yaitu:

1. Tes pilihan ganda dengan suatu perntanyaa terbuka “mengapa?”

Pertanyaan pilihan ganda digunakan untuk melihat

dengan cepat apakah siswa menjawab dengan benar, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

17

pertanyaan terbuka “mengapa” akan memberikan pengertian

atas alasan siswa memilih jawaban tersebut.

2. Tes pilihan ganda digabungkan wawancara pribadi

Siswa diberi pertanyaan pilihan ganda seperti no.1.

Dari hasil pilihan ganda dapat diketahui konsep mana yang

kebanyakan masih salah. Selanjutnya berdasarkan beberapa

konsep yang salah itu, siswa diwawancarai. Dari wawancara

tersebut digali mengapa siswa berpendapat begitu dan dari mana

siswa mendapatkan salah pengertian tersebut.

3. Map konsep dengan wawancara

Siswa diminta membuat map konsep. Dari map konsep

itu dapat dilihat konsep ataupun relasi antar konsep yang tidak

pas atau salah. Berdasarkan konsep dan relasi yang tidak tepat

itulah diadakan wawancara untuk lebih mengorek alasan

sebenarnya. Dalam wawancara itu mencoba menggali

bagaimana pemikiran siswa sampai pada konsep yang salah.

4. Tes esai

Tes esai juga dapat digunakan untuk mendeteksi

apakah siswa mempunyai salah pengertian. Seperti pada tes

pilihan ganda, bahan tes esai harus mencakup semua konsep

yang pokok. Dalam tes esai siswa diminta menjawab persoalan

yang diajukan dengan menuliskan semua penalaran mereka

sehingga sampai kesimpulan tertentu. Dari penalaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

18

dituliskan itulah, peneliti mencari salah konsep yang dibawa

siswa.

Menurut Budi (1992: 127-128) mendeteksi salah konsep merupakan

suatu proses yang sangat penting dalam proses belajar pada umumnya. Salah

konsep dapat dideteksi antara lain dengan cara (1) Hakikat atau makna suatu

konsep dipahami dengan baik dan dinyatakan dengan jelas, (2) Berdasarkan

pemahaman yang benar tersebut dicari kemungkinan-kemungkinan salah

konsep yang dapat terjadi, (3) Berdasarkan kemungkinan salah konsep yang

dapat terjadi, disusun soal (dapat berbentuk uraian bebas, isian singkat,

maupun pilihan ganda) yang memungkinkan kesalahan dapat terdeteksi, dan

(4) Setelah tes dilaksanakan, hasil dianalisis untuk mengetahui secara tepat

kesalahan-kesalahan yang sungguh terjadi.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan cara untuk

mendeteksi salah konsep atau miskonsepsi pada siswa adalah dengan

menggunakan tes dapat berbentuk pilihan ganda, isian maupun esai. Dalam

pembuatan tes menggunakan kalimat tanya yang dapat menunutun untuk

menemukan salah kosep yang dialami siswa. Dari hasil tes dapat dilanjutkan

dengan melakukan wawancara kepada siswa yang mendapatkan nilai yang

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

19

H. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Menurut Basleman (2011: 12) belajar adalah perubahan tingkah

laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkunganya.

Djamarah (2011: 13) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman

(Rusman 2012: 1).

Bedasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa

belajar adalah prose perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu

dalam berinteraksi dengan lingkunganya yang berjuan untuk memperoleh

hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya

menyangkut aspek kognitif, afektik, dan psikomotor.

Menurut Basleman (2011: 13) pembelajaran adalah suatu

perubahan yang dapat memberikan hasil jika (orang-orang) berinteraksi

dengan informasi (materi, kegiatan, pengalaman). Menurut Majid (2013:

4) pembelajaran (instructional) bermakna sebagai upaya untuk

membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya

(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

20

tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula dipandang

sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar. Dalam pengertian lainnya, Winkel (dalam Siregar 2010:

12) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan

kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses

belajar siswa dan menghambatnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam kegiatan

proses belajar yang sudah dirancang untuk mencapai tujuan dengan upaya

dan berbagai strategi, metode dan pendekatan yang menunjang proses

belajar siswa.

2. Hakikat Matematika

Kristini (2011: 223) menyatakan bahwa Matematika adalah

pengetahuan yang bersifat deduktif dan rasional yang kebenarannya tidak

tergantung kepada pembuktian empiris. Perhitungan Matematika

bukanlah suatu eksperimen. Sistem Matematika konsisten terhadap

dirinya dan bebas dari kontradiksi terhadap dirinya.

Menurut Shadiq (2010: 49) Matematika merupakan alat

komunikasi yang sangat penting, teliti, dan tidak membingungkan.

Sangatlah penting untuk memiliki kemampuan menyampaikan ide atau

gagasan dari diri sendiri; baik dalam bentuk tertulis maupun lisan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

21

sehingga para pembaca dapat dengan mudah diyakinkan dan difasilitasi.

Penting juga untuk mampu memahami dan menerima gagasan serta ide

orang lain, dan jika diperlukan, secara kritis, seseorang akan menolak

keseluruhan ataupun sebagian ide maupun gagasan orang lain yang

menurutnya salah ataupun penarikan kesimpulannya tidak valid.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulan bahwa

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang bersifat dedukti dan terbukti

kebenaranya kemudian Matematika dapat menjadi alat komunikasi antara

orang yang satu dengan yang lainya dalam menyampaikan gagasan atau

ide.

3. Pengertian Pembelajaran Matematika

Menurut Kristini (2011: 221) pembelajaran Matematika adalah

proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui

serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh

kompetensi terkait Matematika yang dipelajari. Peserta didik memperoleh

kompetensi yang diharapkan tersebut lebih banyak melalui penanganan

yang dilakukan oleh guru. Guru secara sungguh-sungguh dan benar-benar

secara sadar bersedia membuat persiapan dan bekerja lebih interaktif.

Bukan hanya memperhatikan kemampuan diri sendiri, namun tetap

memperhatikan kebutuhan peserta didik.

Menurut Suhito (2003: 2-3) kegunaan Matematika tidak hanya

tertuju pada peningkatan kemampuan untuk perhitungan kuantitatif, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

22

juga untuk penataan cara berpikir dan khususnya dalam hal pembentukan

kemampuan analitis, membuat sitesis, serta evaluasi hingga kemampuan

memecahkan masalah. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila

Matematika dikatakan memiliki peran ganda yakni sebagai “ratu” dan

sebagai “pelayan”.

Berdasarkan kegunaan-kegunaan Matematika yang telah

dikemukakan inilah, matematika perlu diberikan kepada peserta didik

pada setiap jenjang pedidikan. Untuk keperluan penyampaian objek-objek

matematika yang abstrak kepada peserta didik diperlukan sistem

penyampaian objek Matematika. Sistem ini harus mempertibangkan

kesiapan, kemampuan serta tingkat perkembangan intelektual peserta

didik. Sistem yang dimaksud ini dikenal dengan sebutan pembelajaran

Matematika. Melalui pembelajaran Matematika diharapkan dapat dicapai

dua sasaran pembelajaran, yakni sasaran yang berkaitan dengan efek

pembelajaran (instructional sffect) dan sasaran yang berkaitan dengan

efek sampingan (nurturan effect) (Suhiti: 2003: 4). Kedua sasaran tersebut

dapat dicapai apabila peserta dididk diberi kesempatan yang seluas-

luasnya untuk belajar Matematika (doing math) secara holistik dan

komprehensif. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran perlu diubah

menjdai kegiatan pembelajaran. Titik berat pemberian materi pelajaran

harus digeser menjadi pemberian kemampuan yang relevan dengan

kebutuhan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

23

I. Bangun Ruang

Menurut Suharjana, (2008: 5), bangun ruang adalah bagian ruang

yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan

bangun tersebut. Permukaan bangun itu disebut sisi. Sisi bangun ruang adalah

himpunan titik-titik yang terdapat pada permukaan atau yang membatasi

suatu bangun ruang tersebut. Rusuk dihasilkan oleh perpotongan dua buah

sisi dan titiksudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk atau

lebih. Menurut Mustaqin dan Astuty (2008: 207) bangun runag adalah bangun

yang mempunyai sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi adalah bidang atau

permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusuk adalah garis yang

merupakan pertemuan dari dua sisi bangun runag. Titik sudut adalah titik

pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

bangun ruang adalah suatu bangun yang mempunyai sisi, rusuk dan titik

sudut yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.

J. Volume bangun ruang

1. Balok

Menurut Mustaqim dan Astuty (2008: 211) balok adalah sebuah

benda yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang setiap

pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan) dan memiliki ukuran

yang sama. Menurut Sumanto, dkk (2008: 58) balok adalah bangun runag

yang pasang dibentuk oleh tig pasang persegi panjang dan tiap persegi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

24

panjang mempunya bentuk dan ukuran yang sama. Tiga pasang persegi

panjang itu merupakan sisi-sisi balok. Buchori, dkk (2006: 112)

berpendapat bahwa balok merupakan salah satu bangun runag yang

berbentuk prisma tegak. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam

buah bidang sisi yang masing-masing berbentuk persegipanjang yang

setiap sepasang-sepasang sejajar dan sama ukurannya.

Sifat-sifat balok:

1) Mempunyai 6 sisi yaitu: sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE, sisi

EFGH, sisi DCGH, sisi BCGF.

2) Mempunyai 12 rusuk yaitu: AB, EF, HG, DC, BC, FG, EH, AD,

AE, BF, CG, DH.

3) Mempunyai 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, B, C, D, E, F, G, H.

Daerah atau bidang yang membatasi bangun ruang disebut

sisi. Sisi-sisi pada bangun ruang bertemu pada satu garis yang disebut

rusuk. Tiga atau lebih rusuk pada suatu bangun ruang bertemu pada

suatu titik yang disebut titiksudut. Bangun yang berbentuk kotak

adalah contoh apa yang disebut prisma persegipanjang atau balok.

Permukaan balok terdiri dari 3 pasang bidang sisi berbentuk persegi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

25

panjang dengan ukuran yang berbeda. Maka untuk menghitung

volume balok adalah sebagai berikut.

Volume = Panjang Lebar Tinggi

Atau V =

V menyatakan volume balok, p manyatakan panjang, l manyatakan

lebar, dan t menyatakan tinggi.

Jiks = Luas alas, maka rumus menghitung volume balok adalah

volume balok = luas alas × tinggi (Buchori, dkk 2006: 112).

2. Kubus

Menurut Mustaqim dan Astuty (2008: 209) kubus adalah sebuah

benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama.

Menurut Buchori, dkk (2006: 111) kubus adalah suatu bangun ruang yang

istimewa karena panjang rusuk-rusuknya sama. Menurut Sumanto, dkk

(2008: 58) kubus merupakan bangun runag yang dibentuk oleh enam

persegi berukuran sama yang merupkan sisi-sisi kubus tersebut. Pada

kubus, semua rusuknya sama panjang. Berdasarkan pendapt-pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa kubus adalah bangun ruang yang dibatasi

oleh enam buah bidang sisi berbentuk persegi dengan ukuran yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

26

Sifat-sifat kubus:

1) Mempunyai 6 sisi yaitu: sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE, sisi

EFGH, sisi DCGH, sisi BCGF.

2) Mempunyai 12 rusuk yaitu: AB, EF, HG, DC, BC, FG, EH, AD,

AE, BF, CG, DH.

3) Mempunyai 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, B, C, D, E, F, G, H.

Menghitung volume kubus sama dengan menghitung volume

balok, yaitu luas alas kali tinggi. Alas kubus berbentuk persegi. Luas

alas = luas persegi = sisi x sisi, tinggi kubus = sisi, maka untuk

menghitung volume kubus adalah luas alas x tinggi atau luas persegi

kali tinggi .

Volume = Sisi Sisi Sisi (s3)

V menyatakan volume, s menyatakan panjang rususk. (Sumanto, dkk

2008: 59)

3. Tabung

Menurut Buchori, dkk (2006: 142) tabung merupakan bangun

ruang yang dibatasi oleh tiga buah bidang, dua dianataranya merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

27

bidang datar berbentuk lingkaran yang kongruen dan yang lainya adalah

bidang lengkung. Menurut Sumanto, dkk(2008: 145) tabung merupakan

bentuk gabungan lingkaran dan sisi melengkung. Berdasarkan pendapat-

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tabung adalah suatu bangun

ruang yang dibatasi dua buah bidang lingkaran yang kongruen sebagai

bidang alas dan bidang atas tabung, serta sebuah bidang lengkung yang

melingkar sebesar keliling bidang alas, disebut bidang sisi tegak dengan

ujung bidang lengkung bahwah berhimpit dengan lingkaran sebagai

bidang alas, ujung bidang lengkung atas berimpit dengan keliling

lingkaran bidang atas.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua daerah lingkaran

yang sejajar dan sama ukurannya serta sebuah bidang lengkung yang

berjarak sama jauh ke porosnya dan yang simetris terhadap porosnya

memotong kedua daerah lingkaran tersebut tepat pada kedua daerah

lingkaran itu. Sifat-sifat tabung menurut Sumanto, dkk (2008: 146) adalah

sebagi berikut.

1. Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah yaitu sisi atas, sisi alas

dan sisi selimut tabung.

2. Tidak mempunyai titik sudut.

3. Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran

sama.

4. Memiliki sisis lengkung yang disebut selimut tabung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

28

Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung

Rumus yang digunakan untuk menghitung volume tabung adalah:

V = π r2 tinggi

Keterangan:

R adalah jari-jari

Jari-jari merupakan setengah dari diameter tabung.

K. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Purwo pada tahun 2006,

yang berjudul Pemahaman dan miskonsepsi siswa Tarkanita Magelang

tentang hukum archimedes kelas XI IPA. Hasil penelitian menunjukan bahwa

secara keseluruhan pemahaman siswa tentang hukum archimedes masih

kurang. Pada penelitian ini miskonsepsi terjadi dalam konsep gaya, faktor-

faktor yang mempengaruhi gaya apung, serta penerapan gaya apung dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian yang dilakukan

Purwo dapat mendukung penelitian yang dilakukan peneliti. Atas dasar itu,

peneliti mengembangkan penelitian ini hanya berfokus pada pemahaan siswa

dan letak miskonsepsi yang dialami siswa serta penyebab miskonsepsi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

29

pada materi menghitung volume balok, kubus dan tabung pada siswa kelas V

SDN Tempak 1. Persamaan penilitian yang dilakukan oleh Purwo dengan

penelitian ini adalah meneliti tentang pemahaman siswa dan letak

miskosnsepsi yang dialami siswa pada materi mata pembelajaran yang

diberikan disekolah formal. Kemudian perbedaanya adalah penelitian yang

dilakukan Purwo berfokus pada letak miskonsepsi siswa kelas XI SMA pada

matari hukum Archimedes, sedangkan penilitian ini adalah untuk menemukan

letak miskonsepsi yang dialami yang berfokus pada materi menghitung

volume bangun ruang khususya balok, kubus dan tabung pada siswa kelas V

Sekolah dasar.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Sari pada tahun 2006, dengan

judul Identifikasi miskonsepsi tentang kemagnetan pada siswa kelas X SMA

Gama Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi miskonsepsi

pada konsep (1) pengertian magnet, (2) interaksi benda yang didekatkan

dengan magnet, (3) jenis-jenis benda magnetik, (4) magnet buatan, (5) sifat-

sifat magnet, (6) magnet bumi, (7) medan magnet, (8) garis gaya magnet, (9)

elektromagnektik, (10) gaya Lorenz.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian yang dilakukan Sari

dapat mendukung penelitian yang dilakukan peneliti. Atas dasar itu, peneliti

mengembangkan penelitian ini hanya berfokus pada miskonsepsi yang

dialami siswa pada materi menghitung volume balok, kubus dan tabung pada

siswa kelas V SDN Tempak 1. Persamaan penlitian yang dilakukan oleh Sari

dengan penelitian ini adalah meneliti miskonsesi yang dilakukan oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

30

terhadapap suatu konsep mata pelajaran. Kemudian perbedaanya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Sari adalah untuk mengetahui miskonsepsi

yang dialami siswa pada konsep kemagneta pasa siswa kelas X SMA

sedangkan pnenlitian ini untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa

pada konsep menghitung volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan

tabung pada siswa kelas V SD.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Priyanti pada tahun 2014,

yang berjudul Pemahaman dan miskonsepsi konsep gaya yang terjadi pada

siswa beberapa SMP di Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

beberapa siswa di Yogyakarta memiliki pemahaman yang sangat kurang

terhadap konsep hukum III Newton dan gravitasi, pemahaman yang kurang

terhadap konsep kinematika, hukum I Newton, hukum II Newton, dan

pemahaman yang cukup terhadap konsep prinsip superposisi, siswa beberapa

SMP di Yogyakarta memiliki pemahaman yang kurang terhadap keseluruhan

konsep gaya.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian yang dilakukan oleh

Priyanti dapat mendukung penelitian yang dilakukan peneliti. Atas dasar itu,

peneliti akan mengembangkan penelitian ini hanya berfokus miskonsepsi

yang dialami siswa pada materi menghitung volume balok, kubus dan tabung

pada siswa kelas V SDN Tempak 1. Persamaan penlitian yang dilakukan oleh

Priyanti dengan penelitian ini adalah untuk menemukan miskonsepsi yang

dialami siswa pada materi suatu mata pelajaran. Kemudian perbedaan

penelitian yang dilakukan oleh Priyanti dengan penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

31

miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep gaya sedangkan penelitian ini

adalah untuk menemukan miskonsepsi yang dialami siswa dan faktor

penyebabnya pada konsep menghitung volume bangun ruang khususnya

balok, kubus dan tabung pada siswa kelas V SD.

Peneliti yang keempat dilakukan oleh Suparno, pada tahun 1998.

Penelitian yang berjudul Miskonsepsi tentang probabilitas pada siswa SLTP

dan SMU. Hasil penelitian ini siswa SLTP dan SMU kerapkali mempunyai

miskonsepsi dalam mempelajari probabilitas. Miskonsepsi tersebut antara lain

disebabkan karena pemikiran representatif, availabilitas, kesulitan linguistik,

kesulitan matematis logis, pemikiran kausal yang tidak tepat, serta

kepercayaan yang deterministik.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penelitian yang dilakukan

Suparno dapat mendukung penelitian yang dilakukan peneliti. Atas dasar itu,

peneliti mengembangkan penelitian ini hanya berfokus pada letak

miskonsepsi yang dialami siswa dan penyebab miskonsepsi siswa pada materi

menghitung volume balok, kubus dan tabung pada siswa kelas V SDN

Tempak 1. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Suparno dengan

penelitian ini adalah untuk menemukan letak miskonsepsi siswa dan

penyebabnya pada konsep suatu mata pelajaran. Kemudian perbedaan antara

penelitian yang dilakukan Suparno dengan penelitian ini adalah penelitian

Suparno berfokus pada mikonsepsi yang dialami siswa dan penyebabnya

untuk siswa SLTP dan SMU dalam memperlajari probabilitas sedangkan

penelitian ini adalah untuk menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

32

dan faktor penyebabnya pada konsep menghitung volume bangun ruang

khususnya balok, kubu dan tabung pada siswa kelas V SD.

Berdasarkan penelitian yang relevan di atas maka peneliti akan

melakukan penelitian yang berjudul Idenfikasi Miskonsepsi Matematika

Materi Volume khususnya balok, kubus dan tabung pada Siswa Kelas V Di

SDN Tempak 1 Candimulyo Magelang.

L. Kerangka Pikir

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang bersifat dedukti dan

terbukti kebenaranya kemudian Matematika dapat menjadi alat komunikasi

antara orang yang satu dengan yang lainya dalam menyampaikan gagasan

atau ide. Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib yang sudah

dipelajari siswa dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Mata pelajaran

Matematika memuat beberapa materi yang diberikan kepada siswa. Salah

satunya adalah materi tentang konsep menghitung volume bangu ruang untuk

siswa kelas V SD. Tingkat pemahaman siswa pada materi tertentu dapat

terjadi perbedaan antara siswa yang satu dengan yang lain dalam memahami

materi. Mungkin terdapat siswa yang salah dalam memahami konsep pada

materi tententu. Kesalahan konsep ini disebut miskonsepsi.

Miskonsepsi merupakan hal yang dapat dialami oleh siapapun dalam

pembelajaran formal. Miskonsepsi pada suatu konsep yang dialami oleh

siswa dapat terjadi karena beberapa penyebab, yaitu kemampuan siswa untuk

memahami konsep yang sangat rendah, bahan ajar (buku), guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

33

mengajar, tingkat kemampuan belajar (kognitif, afektif, psikomotor) siswa,

minat belajar siswa, serta dari kehidupan sehari hari siswa yang diperolehnya

saat belum masuk ke pembelajaran formal. Miskonsepsi atau salah konsep ini

jika dialami oleh siswa secara berkelanjutan tanpa ada pembenaran terhadap

konsep yang salah, maka nantinya siswa akan melakukan kesalahan konsep

sampai dewasa yang nantinya mungkin akan diturunkan konsep yang salah

tersebut kepada generasi penerusnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka untuk menemukan miskonsepsi

yang dilakukan siswa dan faktor penyebabnya pada mata pelajaran

Matematika untuk SD kelas V terkait konsep menghitung volume bangun

ruang khusunya balok, kubus dan tabung. Penyebab miskonsepsi dapat

berasal dari kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep atau

berasal dari sumber belajar siswa dari guru, bahan ajar (buku) atau sumber

belajar yang lainya. Alat yang digunakan untuk menemukan miskonsepsi

pada siswa adalah dengan menggunakan tes esai kepada siswa.

Menggunakan tes esai karena dapat memberikan pertanyaan yang dapat

mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa pada konsep. Dari hasil

tes esai, kemudian jawaban siswa dianalisis untuk menemukan miskonsepsi

yang dilakukan siswa dan menggunakan alat pengumpulan data yaitu

wawancara untuk membuktikan lebih dalam miskonsepsi yang dilakukan

siswa dan menemukan apa yang menjadi penyebabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui letak miskonsepi serta

penyebabnya pada siswa kelas V SDN Tempak 1 pada aspek mengitung

volume bangun ruang berfokus pada balok, kubus dan tabung. Penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 1-

2), penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan

untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir

induktif. Menurut Moleong (2006: 6) penelitian kaulitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, maka peneliti

mendeskripsikan hasil penelitian pada siswa kelas VI SDN Tempak 1 yang

mengalami miskonsepsi serta menemukan penyebabnya terkait konsep

menghitung volume bangun ruang yang berfokus pada balok, kubus, dan

tabung. Alat yang digunakan untuk menemukan miskonsepsi pada siswa dan

penyebabnya dengan menggunakan 2 alat pengumpulan data yaitu soal tes

dan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

35

B. Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Tempak 1 yang beralamat

di kelurahan Tempak, kecamatan Candimulyo, kabupaten

Magelang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai

Januari 2015. Pada bulan Juni sampai bulan November 2014

peneliti menyusun proposal skripsi. Tanggal 12 Desember

memohon izin kepada SDN Tempak 1 untuk dijadikan tempat

penelitian. Hari Senin, 19 Januari 2015 peneliti melakukan

penelitian dengan membagikan soal tes digunakan sebagai alat

pengumpulan data dan wawancara alat pengumpulan data tahap

kedua dilakukan pada hari yang sama. Data yang sudah diperoleh

kemudian diolah sampai mampu menjawab rumusan masalah.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI SDN Tempak 1

yang berjumlah 22 siswa. Pemilihan subjek pada siswa kelas VI karena

siswa kelas V pada materi menghitung volume bangun ruang khususnya

balok, kubus dan tabung diajarkan disemester 2. Maka yang menjadi

subjek penelitian adalah siswa kelas VI karena sudah memperoleh materi

tentang menghitung volume bangun ruang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

36

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah menemukan miskonsepsi serta faktor

penyebabnya yang dialami oleh siswa kelas VI SDN Tempak 1 pada

pelajaran Matematika tentang menghitung volume bangun ruang

khususnya pada balok, kubus dan tabung.

C. Desain penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif

deskriptif. Langkah-langkah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Menyusun kerangka penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

dasar pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan peneliti

melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk

pengambilan data.

2. Menyusun fokus penelitian yang digali dari narasumber. Hal ini

dilakukan supaya peneliti memiliki pedoman wawancara saat

pengambilan data.

3. Melakukan pengambilan data. Penentuan subjek penelitian diambil

sesuai prosedur pengambilan data, peneliti memberikan tes

dilanjutkan dengan wawancara pada subjek yang sesuai kriteria.

4. Melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari pengambilan

data.

5. Mengolah semua data hasil wawancara dan hasil tes dari subjek

penelitian. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti dan pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

37

lain memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah diambil dan

memungkinkan data tersusun rapi, sistematis dan lengkap.

6. Melakukan analisis data yang telah diperoleh untuk menemukan

miskonsepsi yang dilakukan oleh siswa dan apa saja faktor

penyebabnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua tahap.

Tahap pertama adalah memberikan soal tes tertulis. Hasil soal tes tertulis

nantinya dianalisis untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh siswa

dalam konsep menghitung volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan

tabung. Tahap yang kedua dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara.

Pedoman wawancara ini dilakukan untuk mengetahui apa faktor penyebab

miskonsepsi yang dialami siswa. Subjek wawancara adalah siswa yang

mengalami miskonsepsi yang dipilih berdasarkan nilai akhir yang rendah.

E. Instrumen Penelitian

1. Soal Tes Tertulis

Data dikumpulkan dengan menggunakan soal tes tertulis berupa soal

uraian. Tes diberikan kepada siswa untuk menemukan miskonsepsi yang

dialami oleh siswa, bukan menentukan keberhasilan atau prestasi belajar

siswa.

Pengambilan data penelitian ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama

adalah memberikan instrumen tes tertulis. Menurut Purwanto (2009: 6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

38

pengertian tentang tes hasil belajar sebagai tes penguasaan siswa karena tes

tersebut bertujuan mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang

diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tes tertulis dapat digunakan

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mempelajari materi pelajaran

Matematika yang mana kurang dikuasai, dan sebagainya. Dalam tes tertulis

yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa soal uraian untuk medeteksi

miskonsepsi siswa. Soal tes dalam penelitian ini berjumlah 10 soal, setiap

soalnya dirancang berdasarkan kurikulum 2013 dengan mengacu pada

kompetensi inti dan kompetensi dasar terkait dengan konsep menghitung

volume bangun ruang kemudian dibuat indikator-indikator berkaitan dengan

volume bangun ruang yang berfokus pada balok, kubus dan tabung. Melalui

soal tes ini diharapkan dapat mengetahui miskonsepsi yang dilakukan siswa

dan penyebabnya. Kisi-kisi instrumen soal tes adalah sebagai berikut.

Table 3.1 Kisi-kisi soal tes

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Indikator Nomor

Soal

4. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

dan menanya

berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di

sekolah dan tempat

bermain

4.5 Menggunakan

kubus satuan untuk

menghitung volume

berbagai bangun

ruang sederhana

Mencari tinggi (t)

berdasarkan

volume yang

sudah diketahui

8,9,10

Menghitung

volume bangun

ruang

4,5,6,7

4.14 Menemukan

luas permukaan dan

volume dari

heksahedron dan

prisma segi banyak

Menghitung

volume bangun

ruang dengan

satuan yang

berbeda

1,2,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

39

Instrumen ini diberikan kepada subjek penelitian yang sebelumnya

diuji expert judgement untuk mengetahui layak atau tidak digunakan sebagai

alat mengumpulkan data. Uji expert judgement dilakukan dengan penelaahan

atau pengkajian butir-butir soal oleh validator yang ditentukan. Penilaian

validasi ini adalah dengan memberikan tanda cek pada kolom yang tersedia,

sebelumnya lembar validasi telah disusun dengan persetujuan dosen

pembimbing. Validatornya adalah orang-orang yang ahli dalam bidang

Matematika dan guru sekolah dasar.

Tabel 3.2 Hasil validasi oleh 2 orang dosen dan 1 guru kelas

No Komponen Penilaian

Skor (1-4) Jumlah

skor Validator

1

Validator

2

Validator

3

1. Kesesuaian SK, KD, dan

Indikator 3 3 3 9

2. Kualitas perilaku yang

dituntut dalam indikator

mencerminkan kebutuhan

perkembangan siswa

3 4 3 10

3. Kesesuaian indikator 1

dengan item soal yang

diberikan

3 4 3 10

4. Kesesuaian indikator 2

dengan item soal yang

diberikan

3 4 4 11

5. Kesesuaian indikator 3

dengan item soal yang

diberikan

3 4 3 10

6. Bentuk instrumen tes yang

disajikan 3 3 4 10

7. Penggunaan Bahasa

Indonesia dan tata tulis

baku pada instrumen tes

3 3 4 10

Total skor 70

Rata-rata 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

40

Tabel 3.3 Rentang skor lembar validasi

Nomor Bobot Skor bobot

1 Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan 19 – 28

2 Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan dengan revisi

10 – 18

3 Keseluruhan instrumen kurang layak

digunakan

1 – 9

Hasil dari validasi instrumen soal rentang rata-rata skornya

adalah 10, maka kesuluruhan instrumen layak digunakan dengan revisi.

Berdasarkan lembar validasi yang diberikan kepada validator terdapat

beberapa masukan dan saran sebagai berikut, validator 1 memberikan

saran untuk memperbaiki indikator 1 karena terdapat soal yang sama yaitu

menghitung volume tabung dibuat lebih bervariasi, kemudian indikator 2

sarannya adalah memperbaiki soal agar lebih bervariasi. Kemudian

validator 2 memberikan saran pada indikator 3 untuk mengurangi jumlah

soal karena terlalu banyak, kemudian memperhitungkan jumlah soal agar

alokasi waktu mengerjakan sesuai, dan variasi soal yang kurang ditambah

dengan gambar. Validator 3 memberikan saran memperbaiki susunan

bahasa supaya tidak mempersulit siswa.

2. Pedoman Wawancara

Tahap kedua adalah melakukan wawancara terhadap subjek

terpilih. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju pertanyaan dan

yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

41

pertanyaan itu, (Basrowi 2008: 127). Menurut Herdiansyah (2013: 31)

wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan

oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam seting

alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah

ditetapkan dengan mengedepankan fakta sebagai landasan untama dalam

proses memahami.

Wawancara dilakukan pada siswa yang mengalami miskonsepsi.

Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Masing-

masing siswa diwawancarai mengacu pada instrumen wawancara. Namun,

pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dapat berkembang untuk

membuktikan miskonsepsi yang dilakukan siswa serta penyebabnya dalam

memahami volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan tabung.

Instrumen wawancara sebelum dilaksanakan, divalidasi oleh validator

yang ahli. Validasi ini dilakukan oleh dua validator yaitu orang ahli dalam

psikologi dan guru kelas.

Berdasarkan penilaian yang diberikan masing-masing validator

panduan wawancara layak digunakan dengan beberapa revisi sesuai

dengan saran yang diberikan validator. Revisi tersebut diantaranya:

a. Saran perbaikan susunan bahasa

b. Saran perbaikan susunan kalimat memperhatikan kaidah bahasa

Indonesia yang benar.

c. Susunan pertanyaan lebih ke miskonsepsi yang akan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

42

Saran tersebut dijadikan pedoman oleh peneliti untuk perbaikan

instrumen wawancara yang digunakan. Pertimbangan tersebut sebagai

pertimbangan peneliti agar instrumen wawancara layak dan dapat

menghasilkan data yang terpercaya.

Pedoman wawancara guru dan siswa

Respoden Pertanyaan

Guru 1. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa mudah memahami konsep

materi bangun ruang kelas v?

2. Apa saja teknik yang dipakai oleh guru agar siswa dapat mengerejakan

soal matematika dengan baik?

3. Bagimana guru memberikan metode kepada siswa untuk dapat mengikuti

pembelajaran matematika?

4. Media apa saja yang digunakan guru ketika pembelajaran matematika

berlangsung?

5. Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa untuk materi bangun ruang

kelas V per minggu atau per bulan?

6. Bagaimana guru menyikapi siswa yang belum menguasai materi bangun

ruang serta bagaimana guru menolong siswa tersebut?

7. Teknik apa saja yang dipakai guru untuk siswa agar dapat memahami

konsep matematika dengan baik?

8. Bagaimana guru menyusun soal-soal bangun ruang kelas V sesuai dengan

tingkat kriteria kesulitannya, yang disesuaikan dengan kemampuan siswa-

siswa dikelas tersebut?

Siswa 1. Bagaimana persiapan siswa pada saat menghadapi pelajaran matematika?

2. Apakah siswa belajar terlebih dahulu sebelum belajar matematika di

sekolah?

3. Apa saja yang dilakukan disekolah dan dirumah, untuk dapat mengikuti dan

memahami konsep-konsep matematika yang diberikan guru?

4. Bagaimana cara siswa untuk memahami bangun ruang pada saat guru

menjelaskan dikelas?

5. Apa saja teknik-teknik yang dilakukan siswa dalam memahami konsep

bangun ruang?

6. Apakah siswa mempunyai cara yang khusus dalam

mengerjakan/menyelesaikan soal-soal matematika?

7. Teknik apa saja yang digunakan siswa untuk memahami konsep

matematika?

8. Apakah siswa belajar konsep matematika dengan bertanya pada teman,guru

atau belajar secara mandiri?

9. Bagaimana caranya agar dapat konsentrasi dalam belajar matematika baik

disekolah maupun dirumah?

10. Apa yang dilakukan untuk dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan

tepat?

11. Apa yang dilakukan bila tidak dapat mengerjakan soal matematika atau

terdapat kekeliruan dalam mengerjakan soal matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

43

F. Kreadibilitas dan Trensferbilitas

1) Kredibilitas

Kreadibilitas atau derajat kepercayaan pada dasarnya

menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. kredibilitas

berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga

tingkat kepercayaanpenemuannya dapat dicapai; kedua,

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan

jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang

diteliti (Moleong, 2006: 324).

Teknik pemeriksaan kreadibilitas yang digunakan dalam

penelitian adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Sugiono, 2010:

330). Informasi yang diperoleh selalu dikomprasikan dan diuji dengan

data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau

sumber yang berbeda.

Triangulasi yang digunakan adalah Triangulasi metode.

Triangulasi metode adalah mengumpulkan data sejenis dengan

menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti

menggunakan metode pengumpulan data yang berupa tes kemudian

dilakukan wawancara yang mendalam dari informasi yang sama. Dari

data yang diperoleh dengan pengumpulan teknik yang berbeda

hasilnya akan dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang

lebih kuat validasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

44

2) Transferabilitas

Transferabilitas atau derajat ketepatan adalah dapat

deterapkan hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil

(Sugiono, 2010: 30). Peneliti melakukan tahap-tahap yang objektif dan

terbuka karena peneliti berharap menjadi daya transfer bagi pembaca

dalam melihat masalah miskonsepsi Matematika tentang menghitung

volume bangun ruang khusunya balok, kubus dan tabung. Ketika

pembaca dalam situasi seperti ini atau ingin melakukan penelitian yang

serupa sehingga peneliti bisa memberikan referensi untuk

membantunya.

G. Metode analisis data

Dalam menentukan siswa yang mengalami miskonsepsi, peneliti

menggunakan analisis data kualitatif yang dikembangkan Miler dan

Huberman. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis data dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Basrowi, 2008:

207) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan: (1) reduksi data (2) penyajian

data, dan (3) penarikan kesimpulan (veritifikasi).

a. Reduksi data

Reduksi data bertujuan untuk pemilihan, pemusatan data kasar

dari lapangan dan menyederhanakan data agar tidak terjadi penumpukan

data atau infomasi yang sama. Dalam reduksi data ini peneliti melakukan

pemilihan jawaban diperoleh dari hasil pekerjaan siswa untuk memukan

siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

45

Peneliti memusatkan pada siswa yang mengalami miskonsepsi kemudian

menganalisis untuk menemukan jenis miskonsepsi dan penyebanya.

Hasil reduksi akan memberikan gambaran lebih jelas terkait siswa mana

yang mengalami miskonsepsi.

b. Penyajian data

Sekumpulan data atau informasi yang memberi kemungkinan

untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah

direduksi, selanjutnya diklasifikasikan dan disajikan. Data disajikan

berupa hasil pekerjaan siswa dalam tes dan wawancara mengenai

miskonsepsi yang dilakukan siswa kelas VI SDN Tempak 1 pada materi

menghitung volume bangun ruang dan menemukan penyebabnya. Sajian

data disusun secara sistematis dan terorganisasi selanjutnya dengan sajian

data ini memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan

Berdasarkan data yang disajikan , langkah selanjutnya adalah

menyimpulkan untuk menemukan kesimpulan akhir. Kesimpulan

diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang sudah dirumuskan sejak

awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Tempak 1 merupakan kategori sekolah standar

nasional terakreditasi A. Sekolah ini beralamat di kelurahan Tempak,

kecamatan Candimulyo, kabupaten Magelang. SDN Tempak 1 merupakan

sekolah dasar negeri pertama di kelurahan Tempak yang berdiri di atas tanah

seluas kurang lebih 4000 m2.

Pendidikan formal yang terdapat di SDN Tempak 1 seperti pada

sekolah dasar pada umunya yang terdapat 6 tingkatan atau kelas yaitu kelas 1

sampai 6. Sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran di SDN Tempak

1 sudah bagus karena sudah mempunyai beberapa alat peraga yang dapat

digunakan untuk membantu siswa memahami materi saat diajar guru serta di

sekolah ini baru membangun gedung perpustakaan baru namun variasi buku

bacaan masih belum lengkap.

SDN Tempak 1 yang berada di lingkungan pedesaan dalam setiap

kelas rata-rata hanya berisi 20-25 anak perkelasnya. Latar belakang keluarga

siswa-siswa SDN Tempak 1 sebagian besar kedua orang tuanya bekerja

sebagai petani dan wiraswasta. Lokasi SDN Tempak 1 sebelah kanan kirinya

adalah kebun milik warga maka pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung

tidak ada suara bising yang mengganggu proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

47

SDN Tempak 1 dipimpin oleh kepala sekolah yaitu ibu Wurmiyati,

S.Pd. Sekolah sangat menjaga hubungan dengan baik antara para guru, siswa

serta warga lingkungan sekolah menjalin kejasama yang membuat

pembelajaran di SDN Tempak 1 menjadi nyaman.

B. Deskripsi Hasil Penentuan Subjek Penelitian

Proses penentuan subjek adalah dengan cara konsultasi terhadap

guru mata pelajaran matematika dan guru kelas VI SDN Tempak 1,

Candimulyo, Magelang. Subjek yang terpilih diharapkan mampu

mengungkapkan konsep yang dipahaminya secara tulis maupun lisan.

Berdasarkan konsultasi yang sudah dilakukan, peneliti mendapatkan subjek

kelas VI yang berjumlah 22 siswa. Subjek peneltian ini seharusnya adalah

pada siswa kelas V tentang menghitung volume bangun ruang khususnya

balok, kubus dan tabung, namun materi tersebut belum diajarkan karena

kurikulum yang baru maka peneliti mengambil subjek pada siswa kelas VI

SDN Tempak 1.

Siswa kelas VI diberikan tes tertulis bertujuan untuk mengetahui

subjek yang mengalami miskonsepsi. Hasil tes nantinya akan dianalisis untuk

menentukan subjek wawancara yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam

miskonsepsi yang dialami siswa dan apa faktor penyebabnya. Subjek

wawancara dipilih berdasarkan nilai akhir yang diperoleh siswa dalam

mengerjakan soal tes. Subjek yang akan diwawancarai termasuk dalam

kategori kecakapan akademik rendah. Nilai akhir yang rendah memungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

48

subjek mengalami miskonsepsi, maka peneliti mangambil 4 siswa yang

bedasarkan nilai yang rendah. 4 subjek terpilih yang menjadi subjek

terwawancara adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Subjek wawancara

No. Inisial L/P Nilai

akhir

1 N6 L 56,6

2 N10 P 60

3 N14 P 60

4 N18 L 60

C. Deskripsi Hasil Penelitian Jenis Miskonsepsi dan Faktor Penyebab

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tempak 1 pada siswa kelas

VI. Penelitian ini menggunakan 2 instrumen sebagai alat untuk

mengumpulan data, yaitu soal tes tertulis dan wawancara. Instrumen

pertama adalah soal tes tertulis yang dilaksanakan pada hari Senin, 19

Januari 2015 pada pukul 08.00-09.00 WIB di ruang kelas VI SDN

Tempak 1 yang diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 22, terdiri dari

12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Siswa diberi waktu 60 menit

untuk mengerjakan soal yang berjumlah 10 dan dapat mengerjakan semua

soal dalam waktu yang sudah tersedia. Peneliti kemudian mengoreksi dan

menganilis hasil pekerjaan semua siswa. Analisis hasil pekerjaan ini

beertujuan untuk memperoleh data siswa yang mengalami miskonsepsi

dalam mengerjakan soal tes. Hasilnya terdapat beberapa siswa yang

mengalami miskonsepsi. Untuk lebih membuktikan miskonsepsi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

49

dialami siswa dan apa penyebabnya maka dilanjutkan dengan

menggunakan instrumen yang kedua yaitu wawancara. Wawancara

sebagai instrumen kedua dilakukan terhadap siswa yang mengalami

miskonsepsi dalam mengerjakan soal yang telah dianalisis sebelumya.

Wawancara dilakukan antara peneliti dengan subjek yang

terpilih, dilaksanakan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya

tanpa mengganggu aktivitas kegiatan subjek. Maka waktu peneliti

melakukan wawancara adalah seusai kegitan siswa disekolah. Subjek

penelitian terpilih diharapkan mampu mengungkapkan konsep yang

dipahaminya mengapa mengalami miskonsepsi dan apa penyebabnya.

Pelaksanaan wawancara antara peneliti dengan subjek secara rinci

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Daftar Pelaksanaan Wawancara No Hari/ Tanggal Kode

Siswa

Waktu Lokasi

1 Senin, 19 Januari

2015 N6

Pukul 13.00-13.20 Kantor SDN

Tempak 1

2 Senin, 19 Januari

2015 N10

Pukul 13.20- 13. 55 Kantor SDN

Tempak 1

3 Senin, 19 Januari

2015 N14

Pukul 13.55- 14.20 Kantor SDN

Tempak 1

4 Senin, 19 Januari

2015 N18

Pukul 13.55- 14.20 Kantor SDN

Tempak 1

Seluruh rangkaian kegiatan penelitian untuk pengambilan data

dari pemberian soal tes dan wawancara didokumentasikan berupa foto

dan video menggunakan handicam. Tujuan dokumentasi ini adalah

merekam seluruh kegiatan peneltian yang dilaksanakan agar data dalam

penelitian tidak diragukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

50

2. Data Hasil Uji Instrumen Tes

Instumen tes tertulis sebelum diujicobakan sudah dilakukan uji

empiris di SDN Kebonrejo, Candimulyo, Magelang untuk melihat apakah

soal tes sudah layak untuk digunakan. Setelah uji empiris, peneliti

memberikan soal tes pada siswa kelas VI SDN Tempak 1 pada hari Senin,

19 Januari 2015.

Berikut nilai akhir yang diperoleh siswa.

Tabel 4.3 Nilai Akhir Siswa

No Responden Total skor Nilai akhir

1 N1 24 80

2 N2 23 76.6

3 N3 24 80

4 N4 24 80

5 N5 26 86,6

6 N6 17 56,6

7 N7 24 80

8 N8 28 93,3

9 N9 26 86,6

10 N10 18 60

11 N11 25 83,3

12 N12 20 66,6

13 N13 25 83,3

14 N14 18 60

15 N15 24 80

16 N16 24 80

17 N17 23 76.6

18 N18 18 60

19 N19 24 80

20 N20 26 86,6

21 N21 28 93,3

22 N22 26 86,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

51

D. Analisis Data Penelitian

Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

miskonsepsi yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal terkait konsep

menghitung volume bangun ruang khususnya balok, kubus dan tabung serta

apa saja faktor penyebabnya. Dari hasil pekerjaan siswa peneliti menganalisis

jawaban siswa untuk menemukan miskonsepsi yang dialami siswa. Hasilnya

dari 10 soal yang diberikan, terdapat beberapa siswa yang mengalami

miskonsepsi yaitu miskonsepsi pada soal nomor 2 dan 3 yang merupakan

bagian dari indikator 1. Selain itu siswa mengalami miskonsepsi pada soal

nomor 5 yang merupakan bagian dari indikator 3. Maka soal nomor 2, 3, dan

5 menjadi pembahasan analisis karena siswa mengalami miskonsepsi pada

soal-soal tersebut dengan menganalisis hasil pekerjaan siswa dan dilanjutkan

dengan wawancara untuk lebih membutikan miskonsepsi yang dialami siswa.

Analisis hasil pekerjaan siswa pada soal-soal yang terjadi miskonsepsi adalah

pada subkjek yang telah terpilih. Berikut analisis data jawaban siswa yang

dilanjutkan dengan wawancara.

1. Analisis data indikator 1 yaitu menghitung volume bangun ruang

dengan satuan yang berbeda.

Pada indikator ini terdapat tiga soal yaitu soal nomor 1, 2 dan 3.

Siswa mengalami miskonsepsi adalah pada soal nomor 2 dan 3. Soal nomor

2 tentang konsep menghitung volume tabung dengan satuan yang berbeda

dan soal nomor 3 bermuatan tentang menghitung volume balok dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

52

satuan yang berbeda. Berikut analisis jawaban dan analisis wawancara pada

soal nomor 2 dan 3.

a. Soal nomor 2

Terdapat 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor

2 ini yaitu subjek DS kode siswa N6, DN kode siswa N10 dan WD kode

siswa N14.

1) Subjek DS kode siswa N6

a) Analisis jawaban dan wawancara

Berikut analisis jawaban dan wawancara terhadap subjek pada soal

nomor 2.

Soal:

Jawaban:

Jawaban subjek DS kode siswa N6 menjawab soal nomor

2 untuk menghitung volume tabung dengan satuan yang berbeda.

Subjek sudah memahami soal yaitu volume yang ditanyakan

adalah satuannya liter, subjek sudah mengubah satuan jari-jari dari

meter (m) ke desimeter (dm) karena 1 liter = 1 dm. Namun dalam

penggunaan rumus untuk menghitung volume tabung, subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

53

menggunakan rumus yang salah. Subjek hanya baru sampai

menghitung luas alas yang berbentuk lingkaran belum mengalikan

dengan tinggi tabung. Meski hanya sampai pada menghitung luas

alasnya, hasil perhitungan subjek adalah 314 dm3. Subjek

menjawab soal hanya sampai menghitung luas alas namun satuanya

sudah pangkat 3 (kubik), selain itu subjek menggunakan rumus

yang salah dan phi yang digunakan juga salah dalam menyelasikan

soal di atas yakni hanya menggunakan rumus phi r r ((V= πr2).

Rumus yang tepat untuk menghitung volume tabung adalah phi r

kuadrat t (V= πr2t), namun jawaban subjek menggunakan rumus

phi r r (V= πr2).

Berikut cuplikan wawancara terhadap subjek DS kode

siswa N6 yang memperkuat miskonsepsi yang dialaminya dalam

mengerjakan soal nomor 2.

P-01 : “Volume tabung apa?”

NN6-01 : “Phi x r x”

P-02 : “Phix r x r.???”

N6-02 : (Menganggukan kepala)

P-03 : “Gitu tok? Itu volume tabung?”

N6-03 : (Melihat jawabanya kembali)

P-04 : “Volume tabung phi x r xr”

N6-04 : “Iya..”

Wawancara di atas menunjukan bahwa subjek DS kode

siswa N6 mengalami miskonsepsi tentang menghitung volume

tabung. Hasil cuplikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa

subjek mengalami miskonsepsi terlihat pada saat ditanya volume

tabung apa (P-01), subjek N6 menjawab phi r r (N6-01).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

54

Miskonsepsi yang dialami subjek DS kode siswa N6

adalah dalam pemahaman subjek rumus untuk menghitung volume

tabung adalah phi x r x r. Sudah jelas subjek DS kode siswa N6

salah rumus untuk menghitung volume tabung dan yakin jika

rumus untuk menghitung volume tabung adalah phi x r x r.

Miskonsepsi yang dialami subjek DS kode siswa N6 adalah

termasuk miskonsepsi teoritik karena secara teori subjek belum

memahami luas alas dan volume.

Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara pada subjek

DS kode N6 dalam mengerjakan soal nomor 2 tentang menghitung

volume tabung, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk

mengetahui valid atau tidaknya data subjek DS kode siswa N6.

Berikut tabel untuk memperoleh kesimpulan mengenai miskonsepsi

yang dialami subjek DS kode siswa N6.

Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek DS kode siswa N6

Analisis data tes tertulis Analisis data wawancara

Subjek DS kode siswa N6 mengalami

miskonsepsi terlihat pada jawabanya

dalam menghitung volume tabung

subjek salah dalam menggunakan

rumus. Rumus yang tepat untuk

menghitung volume tabung adalah

phi r kuadrat t (V= πr2t), namun

rumus yang digunakan subjek

untuk menyelesaikan nomor 2

adalah phi x r x r (V= πr2).

Hasil wawancara peneliti dengan

subjek DS kode siswa N6, terlihat

subjek memahami dan yakin rumus

yang digunakan untuk menghitung

volume tabung adalah phi x r x r (V=

πr2).

Hasil analisis data tes tertulis dan data wawancara pada

tabel diatas dapat disimpulkan bahwa subjek DS kode siswa N6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

55

mengalami miskonsepsi dalam konsep menghitung volume tabung.

Subjek DS kode siswa N6 dalam pemahamannya rumus yang

digunakan untuk menghitung volume tabung adalah phi x r x r.

Maka penyebab miskonsepi yang dialami subjek DS kode siswa N6

adalah subjek kurang memahami konsep menghitung volume

tabung, terlihat dengan jawaban keyakinanya bahwa rumus

menghitung volume balok adalah phi x r x r.

b) Faktor penyebab penyebab miskonsepsi subjek DS kode siswa

N6

Faktor penyebab miskonsespsi yang dialami subjek DS

kode siswa N6 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut.

P-06 : “Apakah kamu mengulang kembali pelajaran di

rumah?”

N6-06 : “Gak pernah mas... hehehe...”

P-07 : “Brati kamu belajar Cuma saat di sekolah?”

N6-07 : “iya...”

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas subjek DS kode

siswa N6 yang mungkin menjadi faktor penyebab miskonsepsi

adalah karena subjek tidak mengulang kembali pelajaran dirumah.

2) Subjek WD kode siswa N10

a) Analisis jawaban dan analisis wawancara

Berikut analisis jawaban dan wawancara terhadap subjek pada soal

nomor 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

56

Soal:

Jawaban:

Jawaban subjek WD kode siswa N10 dalam menentukan

rumus untuk menghitung volume tangki yang berbentuk tabung

sudah tepat yaitu volume = luas alas x tinggi dan subjek sudah

memahami volume yang ditanyakan adalah satuanya liter dengan

mengubah satuan jari-jari dari mater (m) ke desimeter (dm). Subjek

sudah memahami soal dan tepat dalam menetukan rumus yang

digunakan untuk menghitung volume tabung. Namun, subjek

melakukan kesalahan dalam menggunakan phi antara 3,14 dan

yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2. Pada jawaban

subjek WD kode siswa N10 dalam menyelesaikan rumus

menghitung volume tabung soal nomor 2, subjek menggunakan phi

3,14, seharusnya phi yang digunakan untuk menyelesaikan soal

nomor 2 adalah . Maka meskipun subjek sudah memahami soal

dan tepat menentukan rumus yang digunakan untuk menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

57

volume tabung pada nomor 2, dapat dikatakan subjek mengalami

miskonsepsi dalam penggunaan phi dalam menyelesaikan soal.

Berikut cuplikan wawancara terhadap subjek WD kode

siswa N10 untuk membuktikan miskonsepsi yang dialami subjek.

P-01 : “Volume tabung apa?”

N10-01 : “Luas alas x tinggi.”

P-02 : “Oke... alasnya berbentuk apa?”

N10-02 : “Lingkaran”

P-03 : “Brati luas alasnya berapa?”

N10-03 : “Emmm... 3,14 dm2”

P-04 : “Kenapa kok phi nya pake 3,14 gak ?”

N10-04 : “Kan r nya tidak bisa di bagi 7 mas...”

P-05 : “Brati kalo pake phi , r nya harus bisa dibagi 7

gitu?”

N10-05 : “Iya...”

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa subjek WD

kode siswa N10 mengalami miskonsepsi dalam menggunakan phi

antara 3,14 dan untuk menyelesaikan soal menghitung volume

tabung. Subjek memahami bahwa dalam menyesaikan soal nomor 2

untuk menghitung volume tabung phi yang digunakan adalah 3,14

karena r nya tidak dapat dibagi 7.

Berdasarkan analisis dari jawaban tes dan analisis

wawancara, selanjunya dilakukan perbandingan untuk mengetahui

valid atau tidaknya data subjek WD kode siswa N10. Berikut tabel

untuk menarik kesimpulan mengenai miskonsepsi yang dialami siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

58

Tabel 4.5 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek WD kode siswa N10

Analisis data tes tertulis Analisis data wawancara

Subjek WD kode siswa N10 mengalami

miskonsepsi terlihat pada jawabanya

dalam menghitung volume tabung subjek

sudah tepat dalam menentukan rumus

yang digunakan untuk menghitung

volume tabung, namu subjek melakukan

kesalahan dalam menggunakan phi antara

3,14 dan untuk menyelesaikan soal

nomor 2.

Hasil wawancara peneliti dengan

subjek WD kode siswa N10, terlihat

subjek memahami bahwa jiak r tidak

tidak dibagi angka 7 maka

menggunakan phi 3,14.

Berdasarkan hasil analisis data tes tertulis dan data

wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa subjek WD kode siswa

N10 mengalami miskonsepsi dalam penggunaan antara 3,14 dan

yang tepat untuk menyelesaikan soal nomor 2 tentang konsep

menghitung volume tabung. Miskonsepsi yang dialami subjek WD

kode siswa N10 adalah miskonsepsi teoritik.

b) Faktor penyebab miskonsepsi subjek WD kode siswa N10

Faktor penyebab miskonsespsi yang dialami subjek WD kode siswa

N10 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut.

P3 : “Kenapa kok phi nya pake 3,14 gak ?”

N10-04 : “Kan r nya tidak bisa di bagi 7 mas...”

P4 : “Brati kalo pake phi , r nya harus bisa dibagi 7

gitu?”

N10-05 : “Iya...”

Berdasarkan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui faktor

penyebab miskonsepsi yang dialamu subjek WD kode siswa N10

adalah pemahaman subjek dalam menghitung volume tabung jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

59

menggunakan phi adalah jika jari-jari (r) tabung harus dapat

dibagi dengan 7.

3) Subjek DN kode siswa N14

a) Analisis jawaban dan analisis wawancara

Berikut analisa jawaban subjek dalam mengerjakan soal nomor 2.

Soal:

Jawaban:

Berdasarkan jawaban subjek DN kode siswa N14 dapat

dilihat subjek menjawab soal nomor 2 menggunakan phi x r x r.

Subjek sudah tepat mengubah satuan jari-jarinya ke dari meter (m) ke

desimeter (dm). Namun dalam menentukan rumus untuk menghitung

volume tabung subjek mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi yang

dialami adalah rumus yang digunakan untuk menghitung volume

tabung, jawaban subjek DN kode siswa N14 adalah menggunakan

rumus phi x r x r (V= πr2). Miskonsepsi yang dialami subjek DN kode

siswa N14 mirip dengan miskonsepsi pada subjek DS kode siswa N14

yang telah dianalisa sebelumnya. Rumus yang tepat untuk menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

60

volume tabung adalah phi r kuadrat t (V= πr2t). Berikut cuplikan

wawancara penelti dengan subjek DN kode siswa N14 sebagai

berikut.

P-01 : “Volume tabung apa?”

N14-01 : “phi..”

P-02 : “phi…”

N14-02 : “Kali r kuadrat…”

P-03 : “phi r kuadrat???”

N14-03 : “iya...”

Hasil cuplikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa

subjek DN kode siswa N14 mengalami miskonsepsi terlihat pada saat

ditanya volume tabung apa subjek menjawab phi x r x r pada cuplikan

N14-03. Miskonsepsi yang dialami subjek adalah salah rumus untuk

menghitung volume tabung. Subjek DN mengalami miskonsepsi yang

sama dengan subjek DS kode siswa N6 yang memahami rumus untuk

menghitung volume tabung adalah phi x r x r. Miskonsepsi yang

dialami subjek adalah termasuk miskonsepsi teoritik.

Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara pada subjek

DN kode siswa N14 dalam mengerjakan soal nomor 2 tentang

menghitung volume tabung, selanjutnya dilakukan perbandingan

untuk mengetahui valid atau tidaknya data subjek DN kode siswa

N14. Berikut tabel untuk memperoleh kesimpulan mengenai

miskonsepsi yang dialami subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

61

Tabel 4.6 Triangulasi Teknik Soal nomor 2 Subjek DN kode siswa N14

Analisis data tes tertulis Analisis data wawancara

Subjek DN kode siswa N14 mengalami

miskonsepsi terlihat pada jawabanya

dalam menghitung volume tabung subjek

salah dalam menggunakan rumus. Rumus

yang tepat untuk menghitung volume

tabung adalah phi r kuadrat t (V= πr2t),

namun rumus yang digunakan subjek

untuk menyelesaikan nomor 2 adalah

phi x r x r (V= πr2).

Hasil wawancara peneliti dengan subjek

DN kode siswa N14, terlihat subjek

memahami dan yakin rumus yang

digunakan untuk menghitung volume

tabung adalah phi x r x r (V= πr2).

Berdasarkan hasil analisis data tes tertulis dan data

wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa subjek DN kode siswa

N14 mengalami miskonsepsi dalam konsep menghitung volume

tabung sama dengan subjek DN kode siswa N14 yang telah dianalisis

sebelumnya. Miskonsepsi yang dialami subjek DN kode siswa N14

adalah miskonsepsi teoritik.

b) Faktor penyebab miskonsepsi pada subjek DN kode siswa N14

Faktor penyebab miskonsespsi yang dialami subjek DN kode

siswa N14 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut.

P-04 : “phi r kuadrat kan baru luas alasnya??”

N4-04 : “Luas alas kan sama to dengan volume”

P-05 : “Kok bisa gitu?”

N14-05 : “Emang gitu mas rumusnya...”

Berdasarkan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui

bahwa yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami subjek

adalah tidak memahami rumus yang digunakan untuk menghitung

volume tabung. Subjek memahami bahwa rumus menghitung

volume tabung sama dengan rumus menghitung luas alas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

62

2) Soal nomor 3

a) Analisis jawaban dan analisis wawancara

Subjek analisis jawaban adalah ER kode siswa N18 yang

mengalami miskonsespi dalam menghitung volume balok dengan satuan

yang berbeda. Berikut analisis jawaban subjek ER kode siswa N18 pada

nomor 3.

Soal:

Jawaban:

Berdasarkan jawaban siswa diatas dapat dilihat bahwa subjek dalam

menyelesaikan soal nomor 3 yang bermuatan tentang menghitung volume

balok dengan satuan yang berbeda, subjek dalam jawabanya hanya

mengkalikan semua angka yang tedapat didalam soal tanpa menuliskan

rumus lengkap untuk menghitung volume balok. Berikut cuplikan wawancara

peneliti dengan subjek ER kode siswa N18 untuk membutikan miskonsepsi

yang dialami subjek.

P-01 : “Nomor 3 bangun apa?”

N18-01 : “Emmm, persegi”

P-02 : “Hee persegi..kok persegi dari mana?”

N18-02 : “Persegi panjang”

P-03 : “Persegi po persegi panjang?”

N18-03 : “Yang mana ya?”

P-04 : “Coba bayangke bak mandi bentuke opo?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

63

N18-04 : “Persegi”

P-11 : “Rumus volume balok itu apa?”

N18-11 : “Rumus volume balok… volume sama dengan sxsxs”

N18-12 : „Volume balok ya… sxsxs yakin??? Yakin???”

P-13 : “Kalau volume kubus apa?”

N18-13 : “p xl x t”

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa subjek ini

belum paham dengan arti dari bangun ruang, ER tidak dapat membayangkan

sebuah aquarium berbentuk apa. Sudah jelas pada nomor 3 adalah aquarium

berbentuk balok yang mempunyai panjang lebar dan tinggi, ER kebingungan

untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. Pada saat ditanya rumus volume

balok apa ER menjawab volume balok adalah sisi x sisi x sisi (s3), kemudian

saat ditanya volume kubus ER menjawab panjang x lebar x tinggi (p x l x t).

Berdasarkan analisis dari jawaban subjek ER dan hasil analisis wawancara,

selanjutnya dilakuka perbandingan untuk mengetahui valid atau tidaknya data

subjek ER kode siswa N18. Berikut tabel untuk menarik kesimpulan

miskonsepsi yang dialami subjek.

Tabel 4.7 Triangulasi Teknik Soal nomor 3 Subjek ER kode siswa N18

Analisis data tes tertulis Analisis data wawancara

Subjek ER kode siswa N18 mengalami

miskonsepsi terlihat pada hasil

pekerjaanya dalam menghitung volume

balok hanya mengalikan semua angka

yang terdapat dalam soal yang belum

tentu menggunakan rumus yang tepat

untuk menghitung volume balok.

Hasil wawancara peneliti dengan subjek

ER kode siswa N18 terlihat bahwa subjek

mengalami miskonsepsi rumus

menghitung volume balok. Subjek

memahami rumus menghitung volume

balok adalah sisi x sisi s sisi, padahal

rumus balok adalah panjang x lebar x

tinggi

Berdasarkan perbandingan antara analisis jawaban dan analisis

wawancara dapat diketahui bahwa subjek mengalami miskonsepsi dalam

menentukan rumus yang tepat untuk menghitung volume balok. Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

64

memahmi bahwa rumus untuk menghitung volume balok adalah sisi x sisi x

sisi padahal sudah jelas untuk menghitung volume balok adalah panjang x

lebar x tinggi.

b) Faktor penyebab miskonsepsi pada subjek ER kode siswa N18

Faktor penyebab miskonsespsi yang dialami subjek ER kode

siswa N18 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut.

P-01 : “Nomor 3 bangun apa?”

N18-01 : “Emmm, persegi”

P-02 : “Hee persegi..kok persegi dari mana?”

N18-02 : “Persegi panjang”

P-03 : “Persegi po persegi panjang?”

N18-03 : “Yang mana ya?”

P-04 : “Coba bayangke bak mandi bentuke opo?”

N18-04 : “Persegi”

Berdasarkan cuplikan wawancaraa di atas dapat diketahui bahwa

faktor penebab miskonsepsi yang dialami subjek adalah mungkin karena

pemahaman dalam membedakan bangun runag dengan bangun datar masih

kurang.

2. Analisis data jawaban pada indikator 3

a) Analisis jawaban dan analisis wawancara

Pada indikator ini yang menjadi subjek adalah ER kode siswa N18

yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 5 yang bermuatan tentang

menghitung volume balok. Berikut analisa jawaban subjek dalam

mengerjakan soal nomor 5.

Soal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

65

Jawaban:

Berdasarkan jawaban siswa dalam menyelesaikan soal nomor 5

tentang konsep menghitung volume balok, subjek ER kode siswa N18

mengalami miskonsepsi menjawab soal dengan mengalikan semua angka

yang terdapat dalam soal kemudian ada tambahan perlakuan dalam

menyelesaikan soal yaitu dengan mengalikan 2 yang tidak tau asal dari

angka 2 tersebut. Berikut cuplikan wawancara peneliti dengan subjek ER

kode siswa N18 untuk membutikan miskonsepsi yang dialami subjek.

P-03 : “Kubus,, yoo.. volume kubus apa?”

N18-03 : “sxsxs”

Sudah jelas dalam soal nomor 3 aquarium berbentuk kubus

seperti pada gambar. Subjek ER mengalami miskonsepsi dengan rumus

untuk mencari volume balok, berdasarkan lanjutan wawancara pada soal

nomor 3, peneliti menanyakan kembali apa rumus volume balok, subjek

masih menjawab volume balok adalah sisi x sisi x sisi. Tetapi di dalam

jawabnya tidak sesuai dengan apa yang dijawabnya pada wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

66

Berdasarkan analisis dari jawaban subjek ER dan hasil analisis

wawancara, selanjutnya dilakuka perbandingan untuk mengetahui valid

atau tidaknya data subjek ER kode siswa N18. Berikut tabel untuk

menarik kesimpulan miskonsepsi yang dialami subjek.

Tabel 4.8 Triangulasi Teknik Soal nomor 5 Subjek ER kode

siswa N18

Analisis data tes tertulis Analisis data wawancara

Subjek ER kode siswa N18

mengalami miskonsepsi terlihat pada

hasil pekerjaanya tidak tepat dalam

menentukan rumus untuk

menghitung volume balok.

Pemahaman subjek bahwa rumus untuk

menghitung volume balok adalah sisi x

sisi x sisi

Berdasarkan perbandingan antara analisis jawaban dan analisis

wawancara dapat diketahui bahwa subjek menagalami miskonsepsi sama

seperti pada analisis soal nomor 3 yaitu subjek tidak tepat dalam

menentukan rumus menghitung volume balok. Dari hasil wawancara dapat

diketahui bahwa subjek masih belum memahami perbedaan antara bangun

datar dengan bangun runag serta subjek menganggap bahawa rumus untuk

menghitung volume balok adalah sisi x sisi x sisi.

b) Faktor penyebab miskonsepsi pada subjek ER kode siswa N18

Faktor penyebab miskonsespsi yang dialami subjek ER kode

siswa N18 dapat diketahui pada cuplikan wawancara berikut.

P-01 : “Nomor lima bentuke bangun apa? Aquarium berbentuk

apa? Balok, kubus, tabung, prisma?”

N18-01 : “Terdiam melihat soal”

P-02 : “Bentuknya apa?”

N18-2 : “Kubus”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

67

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa

mungkin yang menjadi faktor penyebab subjek mengalami miskonsepsi

adalah subjek tidak dapat meembaca soal dengan baik karena didalam

soal nomor 5 adalah bangun balok namun subjek mengataka bahwa pada

soal nomor 5 bangunya adalah berbentuk kubus.

3. Rangkuman miskonsepsi siswa

Berdasarkan analisis hasil tes uraian dan wawancara antara peneliti

dan subjek hasilnya adalah untuk menjawab rumusan masalah “Mengetahui

miskonsepsi yang dialami siswa dan apa yang menyebabkan terjadi

miskonsepsi tentang pengukuran volume bangun ruang balok, kubus dan

tabung pada kelas VI di SDN Tempak 1 Candimulyo Magelang” sudah

terbukti bahwa siswa di SDN Tempak 1 mengalami miskonsepsi pada

konsep menghitung volume bangun ruang. Miskonsepsi yang dialami oleh

siswa dari hasil pemberian soal esai dan wawancara secara individu adalah

sebagai berikut.

a. Konsep menghitung volume tabung

Instrumen soal yang berhubungan dengan volume tabung

adalah pada nomor 2. Kemampuan siswa dalam menjawab soal no 2

masih terdapat miskonsepsi. Dari 3 narasumber yang tealah di

wawancara semuanya salah dalam menggunakan rumus untuk

menghitung volume tabung. Secara keseluruhan dari 17 siswa yang

mengalami miskonsepsi terdapat 2 variasi jawaban miskonsepsi yang

dialami pada konsep menghitung volume tabung, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

68

1) Tidak menggunakan rumus yang tepat dalam menghitung volume

tabung yakni siswa menggunakan rumus untuk menghitung volume

tabung adalah phi

r2 (V= πr

2). Sudah jelas bahwa rumus

menghitung volume tabung adalah V= πr2t.

2) Salah penggunaan phi anatara atau 3,14 yang digunakan dalam

rumus.

b. Konsep menghitung volume balok

Terlihat miskonsepsi yang dialami siswa dalam menjawab soal

nomor 3 dan 5 mengenai menghitung volume balok. Dari hasil analisis

soal dan wawancara, siswa mengalami miskonsepsi dalam menentukan

rumus dalam menghitung volume balok. Hasil wawancara, rumus yang

digunakan oleh siswa untuk menghitung volume balok adalah sisi x sisi

x sisi (s3), sedangkan rumus volume balok yang tepat adalah panjang x

lebar x tinggi (p x l x t).

E. Pembahasan

Hasil analisis jawaban dan analisis wawancara terhadap siwa terpilih

yang mengalami miskonsepsi pada setiap jawaban siswa yang

membandingkan analisis jawaban dan analisis wawancara untuk memperoleh

data yang valid bahwa siswa yang menjadi subjek terbukti mengalami

miskonsepsi tentang konsep menghitung volume bangun ruang khususnya

balok, kubus dan tabung. Selain itu ditemukan penyebab-penyabab yang

menjadi sumber siswa mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

69

Miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep menghitung volume

tabung terdapat 3 siswa yang mengalami miskonsepsi. Dari 3 siswa tersebut

terdapat 2 siswa yang mirip miskonsepsi yang dialaminya yaitu miskonsepsi

dalam menentukan rumus menghitung volume tabung, siswa menggunakan

rumus untuk menghitung volume tabung adalah phi x r x r. Padahal sudah

jelas bahwa rumus yang tepat untuk menghitung volume tabung adalah phi x

r x r x t. Faktor penyebab kedua siswa mengalami miskonsepsi dalam

menentukan rumus menghitung volume tabung hampir mirip yaitu siswa

memahami bahwa rumus volume tabung adalah sama dengan rumus

menghitung luas alas dan siswa meyakini bahwa rumus tersebut adalah tepat.

Secara kesluruhan penyebab miskonsepi kedua siswa ini adalah pemahan

yang kurang antara menghitung volume tabung dengan menghitung luas

alasnya.

Terdapat 1 siswa pada soal yang sama yaitu soal nomor 2 tentang

konsep menghitung volume tabung, siswa sudah memahami peranyaan dan

sudah tepat dalam menentukan rumus untuk menghitung volume tabung.

Miskonsepsi yang dialami siswa ini adalah dalam penggunaan phi antara 3,14

dan yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2. Pada soal nomor 2

phi yang digunakan adalah namun siswa menggunakan 3,14 maka dapat

dikatakan siswa mengalami miskonsepsi. Faktor penyebab siswa mengalami

miskonsepsi dalam penggunaan phi anatara 3,14 dan adalah karena siswa

memahami jika mengguakan phi maka jari-jarinya harus bisa dibagi 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

70

Padahal dalam menyelesaikan soal menghitung volume tabung phi yang

digunakan antara 3,14 dan tidak terpaku pada jari-jarinya.

Siswa berikutnya mengalami miskonsepsi tentang konsep

menghitung volume balok pada soal nomor 3 dan soal nomor 5. Meskipun

jawaban siswa dengan mengaikan semua angka yang terdapat dalam soal,

belum tentu siswa memahami konsep menghitung volume balok. Terbukti

setelah melakukan perbandingan analisis jawaban dan analisis wawancara

bahwa siswa ini mengalami miskonsepi dalam menghitung volume balok

yaitu siswa memahami bahwa volume balok adalah sisi x sisi x sisi. Padalah

rumus yang tepat untuk menghitung volume balok adalah panjang x lebar x

tinggi. Penyebab siswa ini mengalami miskonsepsi adalah siswa belum dapat

membedakan bangun ruang dan bangun datar. Hasil analisis jawaban dan

analisis wawancara yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa

miskonsepsi yang dialami siswa dalam konsep menghitung volume bangun

ruang khususnya balok, kubus dan tabung termasuk jenis miskonsepsi

teoritik. Berikut jenis miskonsepsi yang dialami siswa dan faktor

penyebabnya.

1. Jenis Miskonsepsi

Jenis miskonsepsi yang dialami oleh seluruh subjek berdasarkan hasil

analisis jawaban dan analisis wawancara, jenis miskonsepsi yang dialami

termasuk kedalam jenis miskonsepsi teoritik. Konsep teoritik,

mencangkup bentuk konsep yang mempermudah kita dalam mempelajari

fakta-fakta atau kejadian-kejadian dalam sistem yang terorganisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

71

2. Faktor Penyebab

a. Subjek DS kode siswa N6

Subjek DS kode siswa N6 mengalami miskonsepsi jenis toeritik yaitu

pada konsep menghitung volume tabung. Subjek DS memahami

bahwa rumus yang digunakan untuk menghitung volume tabung

adalah phi r r ((V= πr2). Faktor penyebab miskonsepsi yang

dialami oleh Subjek DS kode siswa N6 berdasarkan hasil wawancara

adalah subjek DS kode siswa N6 yang mungkin menjadi faktor

penyebab miskonsepsi adalah karena subjek tidak mengulang kembali

pelajaran dirumah.

b. Subjek WD kode siswa N10

Subjek WD kode siswa N10 mengalami miskonsepsi jenis teoritik

yaitu dalam menggunakan phi antara 3,14 dan untuk menyelsaikan

soal menghitung volume tabung. Subjek memahami bahwa dalam

menyesaikan soal nomor 2 untuk menghitung volume tabung phi yang

digunakan adalah 3,14 karena r nya tidak dapat dibagi 7. Faktor

penyebab miskonsepsi yang dialami oleh subjek WD kode siswa N10

adalah pemahaman subjek dalam menghitung volume tabung jika

menggunakan phi adalah jika jari-jari (r) tabung harus dapat dibagi

dengan 7.

c. Subjek DN kode siswa N14

Jenis miskonsepsi yang dialami subjek DN kode siswa N14 adalah

rumus yang digunakan untuk menghitung volume tabung, jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

72

subjek DN kode siswa N14 adalah menggunakan rumus phi x r x r

(V= πr2). Miskonsepsi yang dialami subjek DN kode siswa N14 mirip

dengan miskonsepsi pada subjek DS kode siswa N14 yang telah

dianalisis sebelumnya. Faktor penyebab miskonsepsi yang dialami

oleh subjek adalah tidak memahami rumus yang digunakan untuk

menghitung volume tabung. Subjek memahami bahwa rumus

menghitung volume tabung sama dengan rumus menghitung luas alas.

d. Subjek ER kode siswa N18

Subjek mengalami miskonsepsi jenis teoritik yaitu dalam menentukan

rumus yang tepat untuk menghitung volume balok. Subjek memahami

bahwa rumus untuk menghitung volume balok adalah sisi x sisi x sisi

padahal sudah jelas untuk menghitung volume balok adalah panjang x

lebar x tinggi. Faktor penebab miskonsepsi yang dialami subjek

adalah mungkin karena pemahaman dalam membedakan bangun

ruang dengan bangun datar masih kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan pada siswa

kelas VI SDN Tempak 1 tahun ajaran 2014/2015, dapat disimpulkan:

1. Siswa kelas VI SDN Tempak 1 mengalami miskonsepsi dalam konsep

menghitung volume bangun ruang. Miskonsepsi yang dialami siswa

adalah pada konsep menghitung volume tabung dan volume balok.

Miskonsepsi yang dialami siswa pada menghitung volume tabung dari

seluruh siswa yang berjumlah 22, terdapat 17 siswa, 17 siswa yang

mengalami miskonsepsi dalam mengerjakan soal terkait konsep

menghitung volume tabung terdapat 2 variasi jawaban miskonsepsi yaitu

miskonsepsi dalam menentukan rumus dalam menghitung volume tabung

dan penggunaan phi antara dan 3,14 yang tidak tepat untuk

mengerjakan soal. Kemudian dari seluruh siswa yang berjumlah 22,

terdapat 13 siswa yang mengalami miskonsepsi terkait konsep

menghitung volume balok.

2. Penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep menghitung

volume tabung adalah pemahaman siswa pada rumus yang digunakan

dalam menghitung volume tabung adalah phi x r x r (V= πr2) dan siswa

tidak dapat memahami soal yang diberikan serta siswa salah dalam

menggunakan rumus yang digunakan untuk menghitung volume tabung.

Kemudian penyebab miskonsepsi siswa tentang konsep menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

74

volume balok adalah miskonsepsi dalam rumus dalam menghitung

volume balok adalah sisi x sisi x sisi (s3), sedangkan sudah jelas bahwa

rumus untuk menghitung volume balok adalah panjang x lebar x tinggi (p

x l x t).

B. Keterbatasan Penelitian

1. Kesulitan dalam menentukan waktu wawancara dengan siswa.

2. Penelitian ini hanya mewawancarai 4 siswa dari seluruh siswa yang

mengalami miskonsepsi di kelas VI SDN Tempak 1 yang berjumlah 17

siswa.

C. Saran

1. Bagi peneliti yang menggunakan instrumen wawancara waktu

pelaksanaanya harus tepat pada waktu kedua belah pihak dapat

melaksanakan wawancara.

2. Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang miskonsepsi dengan

menggunakan metode peneltian kualitatif deskriptif dengan alat

pengumpulan data tes tertlis dan wawancara, sebaiknya mewawancarai

seluruh siswa agar dapat mengetahui lebih lengkap siswa yang mengalami

miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

75

DAFTA PUSTAKA

Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Amien. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan

Metode Discovery Inquiry. Jakarta: Depdikbud.

Bahri. 2011. Psikologi belajar. Jakarta: Renika Cipta.

Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Renika

Cipta.

Blaseman & Mappa. 2011. Teori belajar orang dewasa. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Buchori dkk. 2006. Gemar Belajar Matematika SD kelas 5. Semarang: CV.

Aneka Ilmu

Budi. K. 1992. Pemahaman konsep dan beberapa salah konsepsi yang terjadi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Djamarah. 2011. Psikologi belajar. Jakarta: Renika Cipta.

Herdiansyah. 2013. Wawancara, observasi dan focus groups. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Kristini. 2011. Pendekatan deduktif untuk meningkatkan Kemampuan siswa kelas

x sma n 2 dusun selatan dalam menguasai materi logaritma.

Yogyakarta: Jurnal Edukasi Matematika PPPPTK.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Masidjo, I. 2010. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogakarta:

Kanisius.

Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya

Mustaqim Astuty. 2008. Ayo Belajar Matematika. Surakarta: CV. Ar-Rahman

Priyanti. 2014. Pemahaman dan miskonsepsi konsep gaya yang terjadi pada siswa

beberapa SMP di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

76

Purwanto. (2009) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwo. 2006. Pemahaman dan miskonsepsi siswa SMA Tarakanita Magelang

tentang hukum Archimendes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme

guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sari. 2007. Identifikasi miskonsepsi tentang kemagnetan pada siswa kelas X SMA

Gama Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Shadiq. 2010. Identifikasi kesulitan guru matematika smk pada pembelajaran

matematika yang mengacu pada permendiknas no. 22 tahun 2006.

Yogyakarta: Jurnal Edukasi Matematika PPPPTK.

Siregar Eveline. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharjana, dkk. 2008. Mengenal bangun ruang dan sifat-sifatnyad di sekolah

dasar. Yogyakarta: PPPPTK.

Suhito. 2003. Model Pembelajaran matematika. Semarang: Dinas P dan K Jawa

Tengah.

Sumanto dkk. 2008. Gemar Matematika 6. Semarang: CV. Palajar Pantai Utara.

Sumanto dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Surakarta: CV. Putra Nugraha.

Suparno. P. 2005. Miskonsepsi dan konsep perubahan kosep dalam pendidikan

fisika. Jakarta: PT Gramedia.

Suparno. P. 1998. Miskonsepsi tentang probabilitas pada siswa SLTP dan SMU.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

86

Lampiran Uji Empiris Soal Tes

A. Validasi Instrumen

Uji coba dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Desember 2014 pada

siswa kelas VI di SDN Kebonrejo dengan jumlah 22 anak yang diikuti oleh

semua siswa karena tidak ada siswa yang berhalangan hadir. Setelah

dilakukan ujicoba dengan jumlah 10 soal, kemudian dihitung validasinya

menggunakan SPSS dengan hasil seperti berikut.

Perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil yang

menunjukan soal yang diuji coba terdapat soal yang valid dan tidak valid.

Hasilnya, soal yang valid adalah nomor 1,2,3,4,7,8,9,10 dan yang tidak valid

adalah soal nomor 5 dan 6. Soal yang diperbaiki adalah soal nomor 5 dan 6

karena tidak valid. Namun, terdapat soal yang sudah valid dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

87

perbaikan karena saran dari guru untuk memperbaiki penggunaan bahasa agar

mudah dipahami oleh siswa yaitu soal nomor 3 dan 4.

B. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketepatan dan

ketelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan

ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran (Masidjo, 2010: 209).

Dalam hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris. Dalam

penelitian ini koefisien reliabilitas dihitung dengan metode Alpha Cronbach

dengan rumus sebagai berikut:

r11 =(

)

Sumber : Purwanto (2009: 175)

Keterangan :

r11 : Koefisien Reliabilias

n : Jumlah Butir

si2: Varians Butir

st2: Varians Total

Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakkan dalam suatu koefisien yang

disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu

bilangan kurang dari 0 sampai 1,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

88

Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien

Reliabilitas

Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Sangat rendah

Sumber: Masidjo, hlm. 209

Reliabilitas soal dihitung dengan rumus Cronbach’s Alpha. Cara

penghitungan reliabilitas tes dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0.

Hasil perhitungan reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.846 10

Hasil perhitungan reliabilitas pada siklus II menunjukkan koefisien

reliabilitas sebesar 0,846 dengan kriteria tinggi, kriteria tersebut sesuai dengan

koefiasienreliabilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

89

Perbaikan soal setelah diuji

No.

Soal

Pada awal sebelum diuji coba Perubahan setelah dilakukan uji coba soal Keterangan

3 Sebuah tabung memiliki diameter 0,7

dm, tinggi 4 cm, jika ,

berapa cm3 volume tabung tersebut?

Sebuah bak mandi akan diisi air penuh yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari. Jika

bak mandi tesebut panjangnya 32 dm, lebarnya

30 dm, dan tingginya 80 cm. berapa literkah isi

bak mandi tersebut jika sudah terisi air penuh?

Pada nomor soal 3 ini dilakukan

perbaikan karena saran dari guru kelas

untuk memperbaiki susunan bahasa

agar mudah dipahami siswa.

4 Diketahui panjang rusuk kubus 11 cm,

maka volumenya?

Volume balok ABCD.EFGH

adalah 455 cm3. Jika panjang

AB adalah 13 cm, dan panjang

BD adalah 7 cm. Berapakah

panjang DE dari hasil yang telah

diketahui?

Pada nomor 4 ini sama dengan soal

nomor 3 karena saran dari guru kelas

untuk memperbaiki susunan bahasa

agar mudah dipahami siswa.

5 Udin membeli kado berbentuk kubus,

juka panjang rusuk kubus tersebut 12

cm, maka berapa volum kado

tersebut?

Paman Rustam membuat

dua akuarium seperti

gambar disamping, Berapa

volume air yang dapat

ditampung dalam akuarium

tersebut?

Pada soal nomor 5 diperbaiki karena

tidak valid.

6 Diketahui balok dengan panjang, AB

= 10cm, BC = 5cm, dan panjang AE =

5cm, maka volume balok tersebut?

Yoga mengambil pita meteran dan berlari ke

kamar mandi. Dia mengukur bak air. Ternyata

panjang semua sisi bak air sama yaitu 60 cm.

Berapa volume bak air tersebut?

Pada nomor soal 6 ini sama dengan

nomor 5 dari hasil perhitingan tidak

valid.

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

90

Nama :…………….......

Kelas :…………………

No. absen :………………....

Petunjuk

1. Jawablah pertanyaan denga benar dengan menggunakan rumus lengkap!

2. Waktu yang tersedia 60 menit!

3. Bacalah dengan seksama dan teliti serta kerjakan soal dengan sungguh-

sungguh!

Soal.

1. Sebuah prisma alasnya berbentuk belahketupat

dengan panjang diagonal masing-masing 15 cm dan

20 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, berapa dm3

volume

prisma tersebut?

2.

Sebuah tangki minyak yang berbentuk tabung

berjari-jari alas 1 m. Jika panjang tangki 28

dm, berapa liter minyak yang dapat dimuat

oleh tangki tersebut?

3. Sebuah bak mandi akan diisi air penuh yang digunakan untuk keperluan

sehari-hari. Jika bak mandi tesebut panjangnya 32 dm, lebarnya 30 dm,

dan tingginya 80 cm. berapa literkah isi bak mandi tersebut jika sudah

terisi air penuh?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

91

4.

Volume balok ABCD.EFGH adalah 455 cm3.

Jika panjang AB adalah 13 cm, dan panjang

BD adalah 7 cm. Berapakah panjang DE dari

hasil yang telah diketahui?

5. Paman Rustam membuat dua

akuarium seperti gambar

disamping,Berapa volume air

yang dapat ditampung dalam

akuarium tersebut?

6. Yoga mengambil pita meteran dan berlari ke kamar mandi. Dia mengukur

bak air. Ternyata panjang semua sisi bak air sama yaitu 60 cm. Berapa

volume bak air tersebut?

7. Atap suatu rumah berbentuk limas.

Alasnya berbentuk persegi panjang dengan

panjang 20m dan lebar 10 m. Jika tinggi

limas 2 m, berapa meter kubik udara yang

ada dalam ruangan atap tersebut?

8. Diketahui volume tabung adalah 616 cm3. Diameter tabung tersebut adalah

28 cm. Berapakah tinggi tabung tersebut?

9. Sebuah balok mempunyai pangjang 11 cm, lebar 4 cm dan volumenya

396 cm3. Dari volume yang sudah diketahui, hitunglah tinggi balok

tersebut!

10. Diketahui sebuah kubus mempunyai volume 512 cm3. Berapakah rusuk

kubus tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

92

Lampiran Hasil pekerjaan siswa yang menjadi subjek wawancara

1. Jawaban siswa N6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

95

2. Jawaban siswa N10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

98

3. Jawaban siswa N14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

101

4. Jawaban N18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

104

Lampiran hasil wawancara

1. Wawancara subjek DS kode siswa N6

P-01 : “Soal nomor 2 berbentuk bangun apa?”

N6-01 : “Bertentuk tabung?”

P-02 : “Oke, rumus untuk menghitung volume tabung apa?”

N6-02 : “Phi x r x r”

P-03 : “Phix r x r???”

N6-03 : (Menganggukan kepala)

P-04 : “Gitu tok? Itu volume tabung?”

N6-04 : (Melihat jawabanya kembali)

P-05 : “Volume tabung phi x r xr”

N6-05 : “Iya..”

P-06 : “ya... apakah kamu yakkin rumus volume tabung phi x r x r?”

N6-06 : “yakin...”

P-07 : “Menurut kamu r itu apa?”

N6-07 : “Jari-jari mas, setengah dari diameter lingkaran tabung”

P-08 : “Iya, untuk menghitung luas lingkaran rumusnya apa?”

N6-08 : “Phi x r x r”

P-09 : “lha kok rumusnya sama dengan menghitung volume tabung?”

N6-09 : “Eh… bingung mas”

P-10 : “Oke, tabung memiliki tinggi atau tidak?”

N6-10 : “Iya mas”

P-11 : “Menurut kamu menghitung volume tabung tingginya digunakan

tidak?”

N6-11 : “Lupa mas, kayaknya tidak”

P-12 :“Kamu memperhatikan tidak saat guru menjelaskan tentang

menghitung volume tabung?”

N6-12 : “Jelas mas”

P-13 : “Apa kamu bertanya kepada guru jika kamu masih belum jelas?”

N6-13 : “Em.. tidak mas…”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

105

P-14 : “Apakah kamu mengulang kembali pelajaran di rumah?”

N6-14 : “Gak pernah mas... hehehe...”

P-15 : “Brati kamu belajar cuma saat di sekolah?”

N6-15 : “iya...”

P-15 : “Waduh gimana kamu itu kalo belajar cuma di sekolah”

2. Wawancara subjek WD kode siswa N10

P-01 : “Soal nomor 2 berbentuk bangun apa?”

N10-01 : “Tabung mas”

P-02 : “Tabung itu memiliki ciri-ciri apa?”

N10-02 : “Emm,, alasnya dan atapnya bentuknya sama yaitu lingkaran,

terus mempunyai selimut”

P-03 : “Oke, soal nomor 2 yang ditanyakan apa?”

N10-03 : “Yang ditanyakan menghitung volume tabung mas..”

P-04 : “Rumus untuk menghitung volume tabung apa?”

N10-04 : “luas alas x tinggi.”

P-05 : “oke... alasnya berbentuk apa?”

N10-05 : “lingkaran”

P-06 : “brati luas alasnya berapa?”

N10-06 : “emmm... 3,14 dm2”

P-07 : “kenapa kok phi nya pake 3,14 gak 22/7?”

N10-07 : “kan r nya tidak bisa di bagi 7 mas...”

P-08 : “brati kalo pake phi 22/7, r nya harus bisa dibagi 7 gitu?”

N10-08 : “iya...”

P-09 : “Apakah kamu selalu memperhatikan guru?”

N10-09 : “Hehe, tidak mas”

P-10 : “lho kok tidak… Apa kamu juga tidak berjar di rumah?”

N10-10 : “Belajar kok mas, tapi kadang-kadang”

P-11 : “Kalau di rumag belajar sama siapa?”

N10-11 : “Sama kakak mas”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

106

P-12 : “Kamu belajarnya sungguh-sungguh tidak?”

N10-12 : “Iya mas”

3. Wawancara subjek DS kode siswa N14

P-01 : “Volume tabung apa?”

N14-01 : “phi..”

P-02 : “phi…”

N14-02 : “Kali r kuadrat…”

P-03 : “phi r kuadrat???”

N14-03 : “iya...”

P-04 : “phi r kuadrat kan baru luas alasnya??”

N14-04 : “Luas alas kan sama to dengan volume”

P-05 : “Kok bisa gitu?”

N14-05 : “Emang gitu mas rumusnya...”

P-06 : “Coba ingat-ingat lagi Volume tabung apa yang tepat menurut

kamu? phi..”

N14-06 : “phi…Kali r kuadrat…”

P-07 : “Yakin?”

N14-07 : “Hehehe”

N14-08 : “phi kali 28”

P-08 : “phi kali 28.. 28 kenapa kok dikali phi?”

N14-09 : “Eeh… pie iki…”

N14-10 : “Diamter po ya…”

P-010 : “Diameter? Diameter… brati r nya berapa?”

N14-11 : “28”

P-11 : “Diameter sama jari-jarinya kok sama?

N14-12 : “Hehe, terus berapa mas?”

P-12 : “Lho kok malah balik tanya...”

N14-13 : “Em,, berapa ya... bingung mas...”

P-13 : “Saat dijelaskan guru diamater sama jari-jari beda apa tidak?”

N14-14 : “Lupa mas...”

P-14 : “Ayo diingat-ingat lagi...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

107

N14-15 :“Diameter itu garis tengah lingkaran terus jari-jari itu setengah

diameter mas..”

P-15 : “Lha itu kamu tahu, oke terus rumus luas lingkaran apa?”

N14-16 : “Phi kali r kuadarat”

P-16 : “Yakin?”

N14-17 : “eh eh... phi kali diameter...”

P-17 : “Hayo yang mana?”

N14-18 : “Bingung mas...”

4. Wawacara subjek ER kode siswa N18 soal nomor 3 dan soal nomor 5

P-01 : “Nomer 3 bangun apa?”

N18-01 : “Emmm, persegi”

P-02 : “Hee persegi..kok persegi dari mana?”

N18-02 : “Persegi panjang”

P-03 : “Persegi po persegi panjang?”

N18-03 : “Yang mana ya?”

P-04 : “Coba bayangke bak mandi bentuke opo?”

N18-04 : “Persegi”

P-05 : “Bak mandi persegi??”

P-06 : “Wes jawab nomer 3? Liat liat…”

P-07 : “Nha iki mau nayari volumenya dari mana? Melihat jawab siswa”

N18-05 : “Subjek kebingungan melihat kembali soal nya”

P-08 : “Asal nyari apa dari rumus?”

N18-06 : “Asal”

P-09 : “Ow.. asal…ini gak tau bentuk nomer 3? Kalau mempunyai p l t

itu bangun apa?”

N18-07 : “Persegi panjang”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

108

P-10 : “Hih…persegi panjang?”

N18-08 : “(Siswa terdiam kebingungan)”

P-11 : “E.. bangun ruang itu apa?”

N18-09 : “Siswa terdiam menundukan kepala”

P-12 : “Volume itu apa? Arti volume…”

N18-10 : “Apa ya??? Belum pernah diajarkan”

P-13 : “Rumus volume balok itu apa?”

N18-11 : “Rumus volume balok… volume sama dengan sxsxs”

P-14 : “Volume balok ya… sxsxs yakin??? Yakin???”

N18-12 : “Menganggukan kepala”

P-15 : “Kalau volume kuibus apa?”

N18-13 : “p xl x t”

P-16 : “p xl x t yakin?? Yakin??”

N18-14 : “Geleng kepala kebingungan”

P-17 : “Yakin?? Yakin gak? Yakin?”

N18-15 : “Yakin (sambil menganggukan kepala)”

P-18 : “Nomor lima bentuke bangun apa? Aquarium

berbentuk apa? Balok, kubus, tabung, prisma?”

N18-16 : “Terdiam melihat soal”

P-19 : “Bentuknya apa?”

N18-17 : “Kubus”

P-20 : “Kubus,, yoo.. volume kubus apa?”

N18-18 : “sxsxs”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · oleh siswa kelas V SD Negeri Tempak 1 tahun pelajaran 20014/2015 tentang materi menghitung volume bangun ruang khususnya balok,

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI