identifikasi masalah keharaan...
TRANSCRIPT
i
IdentifikasiMasalah Keharaan
TanamanKacang Tanah
OlehAbdullah Taufiq
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan UmbiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
2014
ii
Tata Letak : Irin Yurisul ChivdhoArtdhe Nugroho
Penerbitan buku ini dibiayai oleh DIPA Balitkabi 2014
Taufiq . A
Identifikasi masalah keharaan tanaman kacang tanah /oleh Abdullah Taufiq.-- Malang: Balitkabi,2014vi, 34 hlm .: ilus, tab .; 18cm
ISBN 978-602-95497-4-4
1. Kacang tanah 2. Hara tanaman 3. Pemupukan
633.368 Tau i
Diterbitkan olehBalai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan UmbiJalan Raya Kendalpayak, km 8 Kotak Pos 66 Malang 65101Telp. 0341-801468, fax. 0341-801496,e-mail: [email protected]: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id
iii
PENGANTARKacang tanah selain merupakan komoditas sum-
ber protein penting di Indonesia, juga merupakantanaman cash crop yang cukup penting. Sejalandengan terus meningkatnya kebutuhan akankacang tanah, maka produksi kacang tanah harusditingkatkan. Di samping melalui perluasan lahan,peningkatan produksi kacang tanah dicapai melaluiintensifikasi untuk meningkatkan produktivitasnya.
Potensi produktivitas varietas unggul kacangtanah kita sesungguhnya cukup tinggi, bisa men-capai lebih dari 4,0 ton per hektar. Akan tetapikarena budi daya di tingkat petani belum optimal,produktivitas rata-rata kacang tanah nasional masihsekitar 1,21 ton per hektar. Pengetahuan dankemampuan petani dalam mengindentifikasi masalahkeharaan kacang tanah sangat diperlukan untukmeningkatkan produktivitas.
Buku ini disusun secara praktis, berdasarkanteori keharaan dan diperkaya dengan hasil peneli-tian Balitkabi di beberapa agroekologi, baik di lahansawah, lahan kering masam, lahan dengan pHrendah dan Al tinggi, serta penelitian di lahan alfisoldan vertisol. Penyertaan gambar dan foto diharap-kan akan lebih mempermudah identifikasi gejalamasalah hara pada kacang tanah di lapangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada penulisdan peneliti terkait atas usaha kerasnya menyusundan menyelesaikan penerbitan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat memperkaya khazanahpengetahuan dan mendorong upaya meningkatkanproduktivitas kacang tanah di tanah air.
Malang, Desember 2014 Kepala Balai
Dr. Didik Harnowo
iv
PRAKATA PENULIS
Atas rahmat dan pertolongan Allah SWT,kami bisa menyelesaikan penulisan "IdentifikasiMasalah Keharaan pada Tanaman KacangTanah". Kami sudah lama berkeinginan untukmendokumentasikan foto-foto tentang gejalakeharaan pada tanaman dalam bentuk buku agardapat diketahui oleh orang lain.
Foto-foto yang dimuat dalam buku inimayoritas berasal dari koleksi penulis danpeneliti lain yang tertarik dengan masalahkeharaan, yang diabadikan dari gejala yangditemui di lapang pada beragam agroekologiselama menjalankan tugas penelitian.
Buku ini berisi paparan ringkas tentangunsur hara pada tanaman kacang tanah,termasuk gejala kekahatan dan keracunannya.Buku ini diharapkan bisa menambahpengetahuan tentang keharaan kacang tanahbagi praktisi lapang di bidang pertanian. Gejalakekahatan dan keracunan unsur hara kadangsulit diidentifikasi karena kompleksnyapermasalahan. Oleh karena itu, informasi dalambuku ini terbuka dikoreksi dan diperbaiki demikesempurnaannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepadapara peneliti yang telah menyumbangkan fotonyauntuk dimuat, juga kepada editor yang telahmengoreksi buku ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Pengantar .............................................. iiiPrakata Penulis ....................................... ivPendahuluan ........................................... 1Unsur Hara ............................................. 3Hubungan Unsur Haradengan pH Tanah .................................... 5Fungsi Unsur Hara bagi Tanaman .............. 6Identifikasi Masalah Keharaan ................... 8Identifikasi Masalah KeharaanSecara langsung ...................................... 8Kahat Nitrogen (N) ................................... 10Kahat Fosfor (P) ...................................... 12Kahat Kalium (K) ..................................... 14Kahat Kalsium (Ca) .................................. 15Kahat Sulfur (S) ...................................... 17Kahat Mangan (Mn) ................................. 19Kahat Besi (Fe) ........................................ 20Keracunan Aluminium (Al) ........................ 22Keracunan Mangan (Mn) .......................... 23Identifikasi Masalah KeharaanSecara Tidak Langsung ............................ 24Keracunan Akibat PengaruhHerbisida ................................................ 28Pengaruh Kegaraman (Salinitas) ............... 29Daftar Pustaka ........................................ 32
1
PENDAHULUAN
Kacang tanah mempunyai keunggulankomparatif lebih tinggi dibandingkan dengantanaman pangan yang lain, jika dibudidayakandengan baik. Data statistik pertanian tahun 2013menunjukkan bahwa luas dan produksi kacangtanah di Indonesia adalah 521.000 ha denganproduksi 907.000 ton. Daerah penghasil kacangtanah utama adalah Jawa Timur, Jawa Tengah,Jawa Barat, dan DI Yogyakarta (69,3% dari totalluas di Indonesia), NTB, NTT, dan SulawesiSelatan (12,6% dari total luas di Indonesia).
Sekitar 60% kacang tanah di Indonesiaditanam pada periode tanam September-Desember dan Januari - April, dan 40% padaMei-Agustus. Artinya sekitar 60% ditanam dilahan kering pada awal dan akhir musim hujan,dan 40% di lahan sawah pada musim kemarau.Kacang tanah sangat sesuai ditanam pada tanahbertekstur ringan, yaitu tanah yang termasukdalam kategori tekstur lempung berpasir (sandyloam), pasir berlempung (loamy sand), lempungliat berpasir (sandy clay loam), mempunyaistruktur remah dan gembur, dan berwarna cerahpucat. Oleh karena itu, mayoritas kacang tanahdi Indonesia ditanam pada tanah merah sepertijenis tanah pada ordo Alfisol, Entisol danInceptisol, dan sebagian kecil pada ordo Oxisoldan Ultisol.
Karakteristik tanah pada daerah sentraproduksi sangat beragam, terutama pH tanah,dan status unsur hara N, P, K, S, Ca dan Mg.
2
Keragaman tersebut menyebabkankeragaman masalah keharaan yang timbul yangberakibat pada keragaman pertumbuhan danproduksi tanaman, apalagi pemupukan belumlazim dilakukan petani karena adanya anggapankacang tanah tidak perlu dipupuk.
Buku ini diharapkan bisa menambahpengetahuan tentang keharaan kacang tanah.Dengan mengenali gejala kekurangan dankelebihan unsur hara pada tanaman akanmembantu memberi arah tentang unsur harayang kurang sehingga membantu menentukanmacam pupuk yang harus diberikan.
3
UNSUR HARA
Nutrisi tanaman adalah unsur kimia yangdiperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisitanaman yang biasanya diserap dari tanahdisebut unsur hara. Unsur hara disebut esensialapabila:1. Kekurangan unsur hara menyebabkan
pertumbuhan tanaman tidak normal, gagalmenyelesaikan pertumbuhan vegetatifmaupun reproduktif.
2. Mempunyai fungsi yang spesifik dan tidakdapat digantikan oleh unsur lain.
3. Mempunyai pengaruh langsung terhadappertumbuhan atau metabolisme tanaman.
Unsur hara esensial yang sudah diketahui ada13, yaitu N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), S(sulfur), Ca (kalsium), Mg (magnesium), Cl(klor), Fe (besi), Mn (mangan), Zn (seng), Cu(tembaga), B (boron), dan Mo (molibdenum).
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan olehtanaman, unsur hara esensial bagi tanamandibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Unsur hara makro, yaitu yang diperlukantanaman dalam jumlah banyak (0,5-3%)terdiri dari N, P, K, S, Ca, dan Mg.
2. Unsur hara mikro, yaitu yang diperlukantanaman dalam jumlah sedikit seperti Cl,Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo.
4
Berdasarkan pergerakannya dalam tanaman,unsur hara esensial dikelompokkan menjadi:1. Unsur hara dapat berpindah dari suatu
bagian tanaman ke bagian lainnya yangmembutuhkan (mobil), contoh N, P, K, Mg.Gejala kekurangan (kekahatan) nampakpertama kali pada daun yang lebih tua.
2. Unsur hara tidak dapat berpindah dari suatubagian tanaman ke bagian lainnya yangmembutuhkan (immobil), contoh Ca, B.Gejala kekahatan nampak pertama kali padadaun muda dan titik tumbuh.
3. Unsur hara yang tidak mudah berpindahdari suatu bagian tanaman ke bagian lainnyayang membutuhkan (intermediate mobil),contoh S, Cl, Cu, Zn, Mn, Fe, dan Mo. Gejalakekahatan umumnya dimulai pada daunmuda.
5
HUBUNGAN UNSUR HARADENGAN pH TANAH
Derajat kemasaman (pH) tanah merupakansalah satu sifat tanah yang berpengaruhlangsung maupun tidak langsung terhadaptanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanahdipengaruhi pH tanah (Tabel 1).
Tabel 1. Hubungan antara kekahatan unsur haradengan pH tanah (ICAR 1987).
Kisaran Unsur hara yangpH tanah mungkin kahat
4 - 5 Mo, Cu, Mg, B, S, N, P, K5 - 6 Mo, Mg, S, N, P, K, Ca6 - 7 Mg8 - 9 Cu, B, Fe, Mn, N, Zn9 -10 Cu, Fe, Mn, Mg, Ca, Zn
Dari Tabel 1 ditunjukkan bahwa ketersediaanunsur hara maksimum pada pH 6-7. Unsur haraN, P, K, Mg, S, Ca, Mo, dan B ketersediaannyatinggi pada pH 6,0-6,5.
Pada tanah masam (pH 4-4,5 ) unsur hara N,P, K, S, Ca, Mg, dan Mo kurang tersedia,sedangkan unsur Mn, Fe, Al tersedia dalamjumlah tinggi sehingga dapat meracuni tanaman.Mengetahui pH tanah sangat membantu dalammengidentifikasi kekurangan maupun keracunanunsur hara.
6
Tabel 2. Perilaku unsur hara dalam tanaman danfaktor yang mempengaruhi.
FUNGSI UNSUR HARA BAGITANAMAN
Fungsi dan perilaku masing-masing unsurhara bagi tanaman berbeda-beda (Tabel 2 dan3). Memahami fungsi dan perilaku unsur haradalam tanaman sangat membantu dalamidentifikasi gejala kekahatan maupunkeracunannya.
Unsur Bentukdiserap
Faktor yangberpengaruh
Mobilitas Gejalaawal
N NO3-,
NH4+
pH Sangat mobil(sebagai asamamino)
Daun tua
S SO4= pH Medium
(sebagai SO4=)
Daun tua
P H2PO4- pH Mobil (sebagai
inorganik danorganik)
Daun tua
K K+ H+, Ca2+,
Mg2+, Na+
Sangat mobil(sebagai K+)
Daun tua
Ca Ca2+ NO3
- Immobile(sebagai Ca2
+)Daun mudaatau titiktumbuh
Mg Mg2+ K+, Ca2
+, H+,NH4
+Mobil (sebagaiMg2
+)Daun tua
Fe Fe2+ Mn, Cu2
+, K+,Ca2
+, Mg2+,
Zn2+, P, pH,
NO3-, NH4
+
Immobil Daun muda
Mn Mn2+ Mg2
+, Ca2+,
pHRelatiftidak mobil
Daun muda
Zn Zn2+ Cu2
+, Fe2+,
Mn2+, P
Medium Daun muda
Cu Cu2+ Zn2
+ Tidakmobil
Daun padatitik tumbuh
Mo MoO4= SO4
=, NO3- Agak
mobilDaun tengahdan tua
7
Tabel 3. Fungsi dan peranan unsur hara bagitanaman.
Unsur
N
Fungsi dan peran
Komponen utama asam amino dalam pembentukanprotein
Komponen utama asam nukleotida yang sangat diperlukandalam pembentukan dan pembelahan sel.
Komponen enzim yang sangat penting dalam reaksi-reaksikimia dalam tanaman.
Penyusun klorofil.
Penyusun asam amino sistein dan thiamin.
Aktivator enzim dan ko-enzim
Pembentukan senyawa glukosida seperti minyak atsiri, danthiol yang memberi aroma khas pada tanaman seperti bawang.
Menurunkan terjadinya serangan penyakit.
Komponen senyawa ATP (adenosin trifosfat) yang berfungsisebagai sumber energi untuk pertumbuhan tanaman.
Penyusun DNA ( asam deosiribonukleat), RNA ( asamribonukleat) yang penting dalam pembelahan sel danreproduksi.
Penyusun membran sel.
Menjaga tekanan turgor dalam sel sehingga membantutanaman melindungi diri dari serangan penyakit.
Mengatur menutup dan membukanya stomata, sehingga mampumengendalikan/mengatur penguapan air dari tanaman
Translokasi (pemindahan) dan akumulasi (penimbunan)senyawa karbohidrat yang terbentuk.
Penyusun dinding sel, menjaga integritas sel, dan permeabilitasmembran sel.
Mengaktifkan enzim yang berfungsi dalam pembelahan danperpanjangan sel.
menetralkan unsur-unsur logam berat yang ada dalam tanamansehingga tanaman dapat terhindar dari keracunan.
Komponen molekul klorofil.
Pengaktif enzim dalam proses fosforilasi, yaitu pembentukanadenosin trifosfat (ATP).
Komponen penting dari sistem enzim misalnya cytocromeoksidase yang berfungsi dalam transport elektron.
Katalisator sistem enzim yang berkaitan dengan pembentukanklorofil.
Transport elektron dalam sisitem fotosistesis.
S
P
K
Ca
Mg
Fe
Mn
8
IDENTIFIKASI MASALAHKEHARAAN
Identifikasi masalah keharaan dapatdilakukan secara langsung dengan mengenaligejala yang muncul pada tanaman, terutamadaun. Gejala yang muncul pertama kalitergantung pada mobilitas unsur hara dalamtanaman. Unsur hara yang mobil gejala awalbiasanya tampak pada daun tua, sedangkan yangkurang/tidak mobil gejala awal biasanya munculpada daun muda. Untuk membantu identifikasigejala unsur hara, secara skematik disajikanpada Gambar 1.
Istilah yang sering digunakan adalahklorosis dan nekrosis. Klorosis adalah daun ataubagian tanaman lain yang menguning. Nekrosisadalah jaringan yang mengering pada daun.
Identifikasi MasalahKeharaan Secara Langsung
Sesuai dengan fungsi fisiologis dan tingkatmobilitasnya dalam tanaman, masing-masingunsur hara menampakkan gejala yang spesifik.Pengenalan terhadap gejala kekahatan haradibutuhkan kecermatan dan pengetahuanmengenai gejala tersebut. Berikut adalah gejala-gejala kekahatan dan keracunan beberapa unsurhara pada tanaman kacang tanah.
9
Gambar 1. Skema cara mengenal kekahatan(defisiensi) unsur hara (Marschner 1986)
Bagian tanaman Gejala Gangguan
Defisiensi
Lembaran daun tua dan daun dewasa
Klorosis Merata N, S
Antar tulang daun Mg, Mn
Nekrosis Pada ujung atau tepi daun
K
Antar tulang daun Mg, Mn
Lembar daun muda dan titik tumbuh
Klorosis Merata Fe, S
Antar tulang daun Zn, Mn
Nekrosis Ca, B, Cu
Deformasi Mo, Zn, B
Keracunan
Lembaran daun tua dan daun dewasa
Nekrosis Spot-spot Mn, B
Pada ujung dan tepi B, garam
10
Kahat Nitrogen (N)
Tanaman kacang tanah membutuhkanunsur nitrogen (N) lebih tinggi dibandingkantanaman serealia, seperti padi dan jagung. Untukmenghasilkan 1,5-2 t/ha, tanaman kacang tanahmenyerap 108-125 kg N/ha (rata-rata 112 kg N/ha). Sebanyak 20% dari kebutuhan N tersebutdipenuhi dari hasil fiksasi.
Fiksasi N dari udara merupakan hasil kerjasama saling menguntungkan antara tanamankacang tanah dengan mikroba Rhizobium dalambintil akar. Perkembangan bintil akar hinggadapat memfiksasi N membutuhkan waktu 25-30hari. Oleh karena itu, N dari tanah diperlukanselama periode awal pertumbuhan tanaman.
Kekahatan unsur N menyebabkanpembentukan klorofil terhambat sehingga daunberwarna hijau pucat (Gambar 2). Gejala kahat Nyang paling mudah diamati adalah daunberwarna hijau pucat, ukuran daun lebih kecil,pada kondisi kekahatan yang sangat parahseluruh daun berwarna kuning pucat danakhirnya gugur, serta pertumbuhan tanamankerdil (Gambar 3).
Gambar 2.Gejala kahat N padatanaman kacang tanah(foto: Taufiq, Balitkabi)
11
Gambar 3.Tanaman kacang tanah dilahan kering masamLampung yang kahat N,daun menguning (fotosebelah kiri) dan yangnormal (foto sebelahkanan) (foto: Taufiq,Balitkabi)
Gambar 4.Tanaman kacang tanahmenunjukkan kahat N(kiri) karena tidakmembentuk bintil akar(foto Taufiq, Balitkabi)
Gambar 5.Tanaman kacang tanahmenunjukkan kahat Nakibat drainase buruk (fotoTaufiq, Balitkabi)
Kekahatan N umumnya terjadi pada tanahbertekstur pasir, tanah masam (pH rendah)dimana aktivitas mikroorganisme penambat(fiksasi) N (Rhizobium) terganggu sehingga bintilakar tidak berkembang (Gambar 4). Gejala kahatN juga sering terjadi pada lahan berdrainaseburuk karena bakteri penambat N tidakberkembang, dan penyerapan N terhambat(Gambar 5). Pada tanah yang mengandung N-total 0,06-0,1%, kacang tanah respon terhadappemupukan N dengan dosis 15-46 kg N/ha.
12
Kahat Fosfor (P)
Kebutuhan unsur P pada tanaman legumeyang membentuk bintil akar lebih besardibandingkan yang tidak membentuk bintil akar.Gejala kahat unsur P biasanya mulai munculpada tanaman umur 30 hari. Tanaman yangkahat unsur P pertumbuhannya kerdil, ukurandaun kecil, batang atau daun berwarnakeunguan karena adanya akumulasi antosianin,seringkali batang lebih keras (Gambar 6 dan 7).
Gambar 6.Kahat P pada kacang tanah,batang mengeras, berwarnakeunguan (foto: Taufiq, Balitkabi)
Gambar 7.Kacang tanah yang kahat P,kerdil, batang mengeras,berpolong tapi bijinya kecil (fotokanan) (foto: Taufiq, Balitkabi)
13
Kahat P umumnya terjadi pada tanahmasam atau pada tanah alkalis. Tanah masamumumnya mengandung besi (Fe) dan aluminum(Al) tinggi, sedangkan tanah alkalis mengandungCa tinggi yang menyebabkan unsur P tidaktersedia akibat terfiksasi. Secara umum,kandungan P tersedia <12 ppm P (metode Bray-1) termasuk kategori rendah untuk tanamankacang tanah, dan diperlukan pemupukan P dosis30-45 kg P2O5/ha.
14
Kahat Kalium (K)
Kacang tanah memerlukan hara Kalium (K)tinggi. Serapan K pada musim kemarau lebihtinggi dibanding pada musim hujan. Gejalakahat unsur K mulai nampak pada daun tua,yaitu timbulnya klorosis (warna kuning) di antaratulang daun atau sepanjang tepi daun (Gambar8). Pada kekahatan yang parah, klorosis meluashingga mendekati pangkal daun dan hanyameninggalkan warna hijau pada tulang daun,dan selanjutnya daun mengering.
Kahat K umumnya terjadi pada tanahmasam dengan kejenuhan basa rendah, tanahbertekstur pasir, tanah Vertisol saat kondisikekurangan air. Tanah yang mengandung unsurS, Ca, dan P rendah menghambat penyerapan Ksehingga tanaman menunjukkan kahat K.Sebagai acuan, jika kandungan K tersedia dalamtanah <0,3 me/100 g tanah, diperlukanpemupukan K dosis 15 hingga 22,5 kg K2O/ha.
Gambar 8.Gejala kahat K padatanaman kacang tanah,tepi daun menguning dankemudian mengering (foto:Courtesy H. Harris).
15
Kahat Kalsium (Ca)
Kebutuhan unsur Ca tanaman kacang tanahcukup tinggi selama periode pengisian polong,dan unsur Ca dapat diserap melalui polong.Kacang tanah menyerap Ca pada musimkemarau lebih tinggi dibandingkan pada musimhujan. Kacang tanah yang kekurangan unsur Camembentuk biji yang kecil, kandungan minyaknyarendah, dan bila terjadi kekurangan Ca dan Kmaka bobot biji yang dihasilkan rendah.
Kahat unsur Ca ditandai dengan adanyabintik-bintik coklat atau hitam pada permukaanbawah daun, dan bila kekahatan berlanjut terjadinekrosis (bagian daun yang mengering) padapermukaan bawah maupun atas daun (Gambar9) sehingga daun menjadi berwarna coklat. Padakondisi kekahatan yang parah menyebabkanujung akar dan pucuk tanaman mati. KekuranganCa juga menyebabkan tanaman banyakmembentuk ginofor tetapi bijinya tidakberkembang (Gambar 10).
Gambar 9.Gejala kahat Ca padadaun kacang tanah, bintik-bintik hitam pada daun(foto: Taufiq, Balitkabi)
16
Gambar 10.Kahat Ca pada tanamankacang tanah, ginoforbanyak tapi tidakberkembang sempurna(foto: Courtesy H. Harris).
Gambar 11.Tanaman kacang tanahpada tanah masamlampung yangmenunjukkan kahat Ca(foto: Taufiq, Balitkabi)
Kahat Ca umum terjadi pada tanahbertekstur pasir, tanah masam, tanah dengankejenuhan basa rendah dan Aluminium dapatditukar (Al-dd) tinggi (Gambar 11). Batas kritisunsur Ca pada daerah perakaran adalah 1 meCa/100 g tanah, sedangkan pada daerah polongadalah 3 me Ca/100 g tanah.
17
Kahat Sulfur (S)
Sulfur (S) merupakan salah satu unsuresensial yang terlibat dalam proses sintesisprotein, juga berperan dalam mengurangiserangan penyakit. Kahat S dicirikan olehpertumbuhan tanaman kerdil dan klorosis padadaun (Gambar 12 dan 13). Pada kekahatan yangparah semua daun menguning yang dimulai daridaun bawah, seringkali daun mudamenunjukkan klorosis yang lebih jelas.
Gejala kahat S seringkali bersamaandengan kahat Fe (besi) karena kahat S dan Feumumnya terjadi pada tanah berkapur (Gambar14), tanah Vertisol (Gambar 15), dan tanah-tanah yang mempunyai pH tinggi. Pada tanahyang mempunyai pH >7, SO4 bereaksi denganCa membentuk CaSO4 yang mengendap.
Gambar 12.Kacang tanah yang kahatS pada lahan sawahBoyolali (foto Taufiq,Balitkabi)
Gambar 13.Gejala kahat S padakacang tanah (foto Taufiq,Balitkabi)
18
Pada tanah dengan pH >7 dan kandunganS tanah 20 ppm SO4 (setara 6,4 ppm S),tanaman kacang tanah respon terhadappemupukan S. Jika pH tanah <7 tanaman tidakrespon pemberian S, meskipun kandungan Stanah 10,9 ppm SO4. Di tanah Alfisol dengan pH7,9, pemupukan S dosis 200-400 kg S/hameningkatkan hasil polong kacang tanah 30%hingga 70%, sedangkan bila pH tanah 6,1 tidakrespon pemupukan S.
Gambar 14.Kahat S berasosiasi dengankahat Fe pada kacang tanahdi lahan kering Tuban denganpH 8,4 (foto Taufiq,Balitkabi)
Gambar 15.Kahat S pada kacang tanahyang ditanam pada tanahVertisol asal Ngawi denganpH 7,5, daun mudamenunjukkan klorosis yanglebih parah (foto Taufiq,Balitkabi)
19
Kahat Mangan (Mn)
Kahat Mn ditandai adanya klorosis di antaratulang daun. Klorosis dimulai pada daun muda(Gambar 16). Gejala kahat Mn mirip dengankahat besi (Fe), hanya saja klorosis akibat kahatFe warnanya lebih mencolok. Kahat Mn biasanyaterjadi pada tanah dengan pH tinggi atau tanahyang banyak mengandung kapur.
Gambar 16. Gejala kahat Mn, klorosis antartulang daun (foto: Courtesy H. Harris).
20
Kahat Besi (Fe)
Kacang tanah yang di tanam pada tanahdengan pH tinggi sering menunjukkan klorosisakibat kekurangan Fe. Kahat Fe ditandaiadanya klorosis antar tulang daun, dimulaipada daun muda (Gambar 17 dan 18). Padakondisi yang parah, klorosis terjadi hampirpada semua daun, dan bahkan daunberwarna putih (Gambar 19). Kahat Feumumnya terjadi pada tanah berkapur, tanahdengan pH >7,4 (Gambar 20), dan tanah yangkondisi drainasenya sangat buruk.
Gambar 17. Gejala kahat Fe pada kacang tanah pada lahankering Alfisol Tuban (kiri) dan Gorontalo (kanan), klorosis diantara tulang daun (foto Taufiq, Balitkabi)
Gambar18. Gejala kahat Fe pada berbagaitingkat keparahan (skor 1 tanaman sehat)(foto: Taufiq, Balitkabi)
21
Gambar 20.Kacang tanah pada tanahAlfisol Tuban dengan pH 8,0menunjukkan klorosis kahatFe yang parah (foto: Taufiq,Balitkabi)
Ketersediaan Fe dipengaruhi pH tanah,kandungan CaCO3, aerasi dan kandungan airtanah, bahan organik, dan kapasitas tukar kationtanah. Unsur hara Ca, Mg, Mn, Cu, dan Znbersifat antagonis terhadap unsur Fe. Semakintinggi kandungan CaCO3 tanah, peluangterjadinya kekahatan Fe makin tinggi. Tanamanyang mengalami gejala klorosis produktivitasnyarendah, dan bahkan tidak menghasilkan. Gejalaklorosis mulai muncul pada umur 10-15 hari, danbila klorosis berlanjut hingga tanaman berumur60 hari maka akan terjadi penurunan hasil.
Gambar 19.Gejala kahat Fe yang parah,daun berwarna putih(foto Taufiq, Balitkabi)
22
Keracunan Aluminum (Al)
Gejala keracunan Al pada daun adalahadanya bercak-bercak klorosis dan nekrosis diantara tulang daun yang diawali pada daunmuda. Pada gejala yang parah tanaman kerdildan daun berbentuk seperti mangkuk, tepi daunmengering (Gambar 21). Keracunan Al dapatterjadi sejak tanaman muda. Keracunan Al seringterjadi pada tanah masam dengan kejenuhanbasa rendah (Gambar 22). Nilai kritis kejenuhanAl untuk kacang tanah adalah 54 -65%.
Gambar 21.Tanaman yang keracunanAl, tepi daun klorosis dankemudian mengering (foto:Trustinah, Balitkabi)
Gambar 22.Pertumbuhan kacang tanahsangat terhambat padatanah masam Jasinga JawaBarat dengan pH rendah danAl tinggi (foto: Trustinah,Balitkabi)
23
Keracunan Mangan (Mn)
Gejala awal keracunan unsur Mn ditandaiadanya warna putih pada tepi daun, kemudianberkembang menjadi berwarna coklat danakhirnya nekrosis (gejala mengering) (Gambar23). Gejala yang sering ditemui juga bintik-bintiknekrosis pada daun muda yang diikuti dengankeriting seperti terserang virus, pertumbuhantunas terganggu sehingga pertumbuhan daunbaru terhambat.
Gambar 23.Tanaman kacang tanahyang keracunan unsur Mn(foto: Taufiq, Balitkabi)
Identifikasi MasalahKeharaan Secara Tidak
Langsung
Kekahatan unsur hara kadang kala tidakmenampakkan gejala karena masih dapatditolelir oleh tanaman, atau gejalanya komplekskarena unsur hara yang kahat lebih dari satu.Kekahatan unsur hara tidak selalu disebabkanoleh rendahnya ketersediaan unsur haratersebut, tetapi mungkin disebabkan oleh faktorlain, misalnya pH tanah atau kelebihan unsurhara tertentu. Oleh karena itu diperlukanidentifikasi secara tidak langsung melalui analisistanah dan tanaman.
Hal yang penting dari analisis adalahmenginterpretasikan hasil analisis tersebut.Berikut adalah status unsur hara dalam tanahdan tanaman yang dapat digunakan sebagaipedoman dalam interpretasi hasil analisis (Tabel4, 5 dan 6).
24
Tabe
l 4. K
riter
ia p
enila
ian
stat
us u
nsur
har
a da
lam
tana
h
airetirKlatot
N)
%(-agro-
C)
%(kin
aidesretP
mpp( P 2O5)
dd-K001/e
m( g
dd-aC
001/em( )g
dd-gM
001/em( )g
OS4
)mpp(
iseBmpp(
)eF
nagnaM
mpp()n
M
gneSmpp(
)nZ
-abmeT agmpp()u
C
noroB)B
mpp(
hadneR
2,0<
4<
02<
51,0<
5–22,0
<21–6
5,2<
6,0<
0,1<
6,0<
5,0<
gnadeS5,0
–2,001–4
3,0–51,001–5
5,0–2,0
pukuC
04-025,0–3,0
0,5-5,20,2
>5,1
>0,2
>0,2-5,0
iggniT
5,0>
01>
001-045,0
>02–01
5,0>
21>
0,5>
0,2>
nahibelreB001
>
edoteM
iskartskelhadlejK
yarB7
Hp,N1tatesa
muinom
AAP
TD
APT
DAP
TD
APT
DAP
TD
sanapri
A
25
26
Tabe
l 5. P
enila
ian
unsu
r har
a da
lam
tana
h un
tuk
kaca
ng ta
nah
(dia
dapt
asi d
ari b
er-
baga
i sum
ber p
usta
ka).
1 ) B
atas
krit
is k
ekah
atan
har
a di
defin
isik
an s
ebag
ai k
andu
ngan
har
a di
man
a ta
nam
an m
enga
lam
i pen
urun
an h
asil
sebe
sar
10%
dar
i ha
sil
tert
ingg
i ya
ng d
icap
ai.
Besa
rnya
nila
i ba
tas
kriti
s be
raga
m t
erga
ntun
g m
etod
e an
alis
is,
fase
tum
buh
tana
man
, dan
jeni
s ta
nah.
arahrusn
Uedote
MnautaS
isakifisalK
sitirksataB
1 )hadneR
gnadeSiggniT
NlhadlejK
%560,0-540,0
P1
yarBP
mpp2O
59
9<
81-981
>
P1
yarBP
mpp2O
50,8-7,5
Pnesl
OP
mpp2O
51,81-7,61
P1
yarBP
mpp2O
5
PII
yarBP
mpp2O
502
02<
13-0213
>
K7
Hp,tatesa-4H
NN
1iskartskEg
001/em
3,0-2,0
S8,4
Hp)tates
A(C
AO-4
HN
N1OS
mpp4
841-01
<)7
<Hp(
01)7
>Hp(
02
)7<
Hp(01
>)7
>Hp(
02>
gM
7Hp,tatesa-4
HN
N1iskartskE
g001/e
m0,1-5,0
aC7
Hp,tatesa-4H
NN
1iskartskEg
001/em
2,3
nM
APTD
mpp
Bmpp
27
Tabe
l 6. P
enila
ian
kand
unga
n un
sur h
ara
dala
m ta
juk
(bag
ian
atas
tana
man
) kac
ang
tana
h.
arahrusn
U
esafau
meSnahub
mutrepagnubreb
gnalejneM
gnolopnakutneb
mepesafla
wA
pukuC
hadneR
pukuC
iggniT
hadneR
pukuC
iggniT
)%(
N5,4-5,3
5,3<
5,4-5,35,4
>5,3
<5,4-5,3
5,4>
)%(
P5,0-2,0
42,0-81,05,0-52,0
5,0>
2,0<
53,0-2,053,0
>
)%(
K0,3-7,1
6,1-5,00,3-7,1
0,3>
7,1<
0,3-7,10,3
>
)%(
aC
0,2-5,052,1
<0,2-52,1
0,2>
52,1<
57,1-52,157,1
>
)%(
gM
8,0-3,003,0
<8,0-3,0
8,0>
3,0<
8,0-3,08,0
>
)%(
S53,0-2,0
2,0<
53,0-2,053,0
>2,0
<3,0-2,0
3,0>
)mpp(
B06-02
42-0206-52
06>
02<
05-0205
>
)mpp(
uC
yaM-02
5<
yaM-02
02>
01<
05-tcO
05>
)mpp(
eF052-05
95-05003-06
003>
001<
052-001052
>
)mpp(
nM
053-0295-05
053-06053
>001
<053-001
053>
)mpp(
oM
5,0-1,01,0
<5,0-1,0
5,0>
1,0<
0,5-1,00,5
>
)mpp(
nZ06-02
42-0206-52
06>
02<
05-0205
>
28
KERACUNAN AKIBATPENGARUH HERBISIDA
Penggunaan herbisida pada budidayakacang tanah semakin intensif karenapenyiangan secara manual memerlukan biayatinggi. Herbisida yang banyak digunakan adalahyang berbahan aktif glifosat (C3H8NO5P) yangpada umumnya digunakan sebelum tanam.Mekanisme kerja glifosat adalah menghambatsintesis protein. Herbisida lainnya yang banyakdigunakan adalah berbahan aktif paraquat(C12H14Cl2N2) yang umumnya digunakan sebelumtanam maupun untuk penyiangan. Mekanismekerja paraquat adalah menghambat fotosistesis.Kedua herbisida tersebut spekrumnya luas.
Tanaman yang terkena herbisida akanmengalami keracunan dan gejalanya kadangmirip dengan keracunan unsur hara (Gambar24).
Gambar 24. Tanaman kacang tanah yang terkenaherbisida berbahan aktif paraquat. (foto: Taufiq,Balitkabi)
29
PENGARUH KEGARAMAN(SALINITAS)
Kacang tanah peka terhadap kondisikegaraman (salinitas). Salinitas tanah adalahjumlah garam yang terkandung dalam tanah.Salinitas merupakan salah satu cekaman abiotikyang berpengaruh buruk terhadap pertumbuhandan hasil tanaman. Indikator yang umumdigunakan adalah daya hantar listrik (DHL) atauelectrical conductivity (EC) dengan satuan dS/m(desi siemens/m; 1 dS/m = 1 mmhos/cm = 640ppm atau mg/kg = 1000 μS/cm). Klasifikasisalinitas tanah disajikan dalam Tabel 7.
Lahan salin umumnya berada di dekatpantai, tetapi lahan-lahan yang intensifmenggunakan air tanah sebagai air irigasi dapatmenjadi salin bila kandungan garam dalam airtinggi. DHL tanah yang bisa di tolelir kacangtanah selama fase perkecambahan adalah 1,20- 1,37 dS/m, sedangkan untuk menghasilkanpolong adalah 1,60 - 1,84 dS/m.
Gejala keracunan garam akibat salinitasditandai oleh perkecambahan terhambat danbahkan gagal berkecambah pada salinitas tinggi(Gambar 25), daun layu meskipun kelembabantanah cukup yang disebabkan oleh tingginyatekanan osmotik air sehingga tanaman tidakmampu menyerapnya.
30
Gambar 25.Perkecambahan terhambatakibat pengaruh salinitas(foto Taufiq, Balitkabi).
Pertumbuhan tanaman kerdil, ukuran daunkecil dengan warna daun lebih hijau dari warnanormalnya tetapi kemudian cepat menjadi kuningdan akhirnya cepat gugur. Daun menggulung keatas seperti mangkuk dan keras (Gambar 26).
Pada kondisi yang parah daun menjadikuning (klorosis) dan tepi daun mengering miripgejala kekurangan kalium (K), karena padakondisi salinitas tinggi penyerapan unsur Kterganggu sehingga tanaman menunjukkangejala klorosis (Gambar 27). Pertumbuhansistem perakaran terhambat, pada daun tuamengalami nekrosis dan kemudian gugur.
Gambar 26.Daun menggulung ke atasseperti mangkuk akibatpengaruh salinitas (fotoTaufiq, Balitkabi).
31
Gambar 27.Klorosis pada tepi daun sepertigejala kahat K (foto Taufiq,Balitkabi).
Tabel 7. Interpretasi nilai salinitas tanah.
Sumber: Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants.Academic Press Inc, London Ltd. 674p).
Klasifikasi
Rendah (Non-salin)Agak rendah (agak salin)Medium ( salin sedang)Tinggi (sangat salin)Sangat tinggi ( salin sangat kuat)
Ekstraksi 1:1(dS/m)
0,01 - 0,450,45 - 1,51,51 - 2,92,91 - 8,5
>8,5
Pasta jenuh(dS/m)
0,0 - 2,02,1 - 4,04,01 - 8,08,01 - 16,0
16,0
Nilai DHL dengan dua metode
32
Barker, A.V. and D.J. Pilbeam. 2007. Handbook ofplant nutrition. Taylor and Francis Group. NY.642 p.
Fegeria, N.K. 2009. The Use of Nutrients in CropsPlants. CRC Press, Brazil. 430 P.
Hazelton, P. and B. Murphy. 2007. InterpretingSoil Test Results: What do all the numbersmean?. CSIRO Pub., Australia. 160 pages.
ICAR, 1987. Fertilizer Use in Groundnut. Pub. andInformation Dev. ICAR, New Delhi-India.
Jones, J.B., B. wolf, and H.A. Mills, 1991. PlantAnalysis Handbook: A Practical sampling,preparation, analysis, and interpretation guide.Micro-Macro Pub., Inc., USA. 213 pages.
Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in HigherPlants. Academic Press Inc, London Ltd.674p.
Mengel, K dan E.A. Kirkby, 1978. Principles ofPlant Nutrition. International Potash Institute,Switzerland. 593 pages.
Taiz, L. and E. Zeiger. 2002. Plant Physiology. 3rdedt. Sinauer Associates Pub., 690 page
Wiedenhoeft, A.C. 2006. Plant Nutrition. InfobasePub., NY. 153 pages.
DAFTAR PUSTAKA