icong pta

15
I. PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Hampir semua diantara kita pernah mendengar kata pestisida, herbisida, insektisida atau nama lainnya. Hampir dalam semua sisi kehidupan kita tidak bisa lepas dari pestisida dalam berbagai bentuknya. Dari gunung sampai pantai, dari desa sampai kota. Petani di pegununganpun tidak lepas dari penggunaan pestisida. Petani sayuran di Dieng, Kopeng, atau petani tembakau di lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Nelayan dalam pembuatan ikan asin misalnya, ada yang menggunakan pestisida. Tentunya cara ini tidak dibenarkan, namun demikian adanya masyarakat kita. Pemakaian pestisida di rumah tangga seperti penggunaan obat nyamuk, anti rayap / ngengat, pengusir nyamuk (repelent) dan banyak lagi macamnya. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih jauh tentang pestisida. Penggunaan pestisida dalam pembangunan di berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan masyarakat, perdagangan dan industri semakin meningkat. Pestisida terbukti mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Pada bidang pertanian termasuk pertanian rakyat maupun perkebunan yang dikelola secara profesional dalam skala besar menggunakan pestisida yang sebagian besar adalah golongan organofosfat. Demikian pula pada bidang kesehatan masyarakat pestisida yang digunakan sebagian besar adalah

Upload: fendy-prabowo

Post on 03-Jul-2015

138 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Hampir semua diantara kita pernah mendengar kata pestisida, herbisida,

insektisida atau nama lainnya. Hampir dalam semua sisi kehidupan kita tidak bisa lepas

dari pestisida dalam berbagai bentuknya. Dari gunung sampai pantai, dari desa sampai

kota. Petani di pegununganpun tidak lepas dari penggunaan pestisida. Petani sayuran di

Dieng, Kopeng, atau petani tembakau di lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Nelayan

dalam pembuatan ikan asin misalnya, ada yang menggunakan pestisida. Tentunya cara ini

tidak dibenarkan, namun demikian adanya masyarakat kita. Pemakaian pestisida di rumah

tangga seperti penggunaan obat nyamuk, anti rayap / ngengat, pengusir nyamuk (repelent)

dan banyak lagi macamnya. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih jauh tentang pestisida.

Penggunaan pestisida dalam pembangunan di berbagai sektor seperti

pertanian, kesehatan masyarakat, perdagangan dan industri semakin meningkat. Pestisida

terbukti mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Pada

bidang pertanian termasuk pertanian rakyat maupun perkebunan yang dikelola secara

profesional dalam skala besar menggunakan pestisida yang sebagian besar adalah

golongan organofosfat. Demikian pula pada bidang kesehatan masyarakat pestisida yang

digunakan sebagian besar adalah golongan organofosfat. Karena golongan ini lebih mudah

terurai di alam. Penggunaan pestisida di bidang pertanian saat ini memegang peranan

penting. Sebagian besar masih menggunakan pestisida karena kemampuannya untuk

memberantas hama sangat efektif. Pestisida adalah bahan yang beracun dan berbahaya,

yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak

diinginkan. Dampak negatif tesebut akan menimbulkan berbagai masalah baik secara

langsung ataupun tidak, akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia

seperti keracunan. Dampak negatif yang terjadi dari penggunaan pestisida pada

pengendalian hama adalah keracunan, khususnya para petani yang sering / intensif

menggunakan pestisida.

Dengan mengetahui kandungan bahan aktif suatu pestisida, maka kita tidak

perlu terikat pada satu nama dagang, tetapi kita dapat memilih pestisida dari berbagai

nama dagang yang ada. Demikian pula kalau dikehendaki untuk mencampur pestisida

maka perlu dihindari pencampuran pestisida dari bahan aktif yang sama.

I.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum acara kali ini, adalah untuk mengetahui

penggolongan pestisida berdasarkan nama umum, nama dagang, dam nama kimia

dari masing-masing pestisida.

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Pestisida dan Teknik Aplikasi dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25

April 2011, pukul 09.00-10.40 WIB. Bertempat di Labolatorium Jurusan Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis pestisida yang sudah

disiapkan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas

Palangka Raya. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat-alat tulis.

2.3. Cara Kerja

Menginventarisasikan golongan pestisida masing-masing sesuai dengan nama umum,

nama dagang dan nama kimianya. Selanjutnya membuat dalam bentuk tabel yang telah

disediakan.

3.2. Pembahasan

3.2.1. Penggolongan Pestisida

a.Rodentisida

Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun

yang digunakan untuk mmatikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya

tikus. Contoh penamaan pestisida dari golongan rodentisida adalah :

1. a. Nama Dagang: PETROKUM RMB.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

2. a. Nama Dagang: MESOPHIDE 80 P.

b. Nama Umum : Seng fosfida 80 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang: KLERAT RM-B.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

c. Nama Kimia :

b. Fungisida

Fungisida adalah bahan yangmengandung senyawa kimia beracun dan

bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi atau cendawan. Contoh

penamaan pestisida dari golongan fungisida adalah :

1. a. Nama Dagang: DACONIL 75 WP.

b. Nama Umum : Klorotalonil 75 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: RIDOMIL 35 SD.

b. Nama Umum : Metalaksil 35 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang: ANTRACOL 70 WP.

b. Nama Umum : Propineb 70,5 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang: BENLATE WP.

b. Nama Umum : Benomil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

5. a. Nama Dagang: KUMULUS 80 WDG.

b. Nama Umum : Belerang 80 g/l.

c. Nama Kimia :

c.Bakterisida

Bakterisida adalah senyawa yang mengandung bahan aktif beracun

yang bisa membunuh bakteri. Contoh penamaan pestisida dari golongan

bakterisida adalah :

a. Nama Dagang : AGREPT 20 WP.

b. Nama Umum : Streptomisin sulfat 20 g/l.

c. Nama Kimia:

d. Insektisida

Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia

beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga. Contoh penamaan

pestisida dari golongan insektisida ini adalah :

1. a. Nama Dagang : DURSBAN 20 EC.

b. Nama Umum : Klorpiripos 20 g/l.

c. Nama Kimia : O,O-diethyl Klorpirifos.

2. a. Nama Dagang : SUPRACIDE 25 WP.

b. Nama Umum : Metidation  25 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang : INDOVIN 85 SP.

b. Nama Umum : Karbaril 85 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang : DHARMABAS 500 EC.

b. Nama Umum : BPMC (fenobukarb) 500 g/l.

c. Nama Kimia :

5. a. Nama Dagang : BANCOL 5O WP.

b. Nama Umum : Bensultap 50 g/l.

c. Nama Kimia :

e. Herbisida

Herbisida (dari bahasa inggris, herbicide) adalah senyawa atau

material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau

memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma).

Contoh penamaan pestisida dari golongan herbisida adalah :

1. a. Nama Dagang : RAMBO 480 AS.

b. Nama Umum : Glifosat 480 g/l.

c. Nama Kimia:

2. a. Nama Dagang : POLARIS 200/8 AS.

b. Nama Umum : Monoamonium glifosat 200g/l.

c. Nama Kimia:

3. a. Nama Dagang : GRAMOXONE.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 276 g/l.

c. Nama Kimia : 1,1-dimethyl-4-4 Bpyridylium diklorida.

4. a. Nama Dagang : PARA-COL.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 248,4 g/l.

c. Nama Kimia:

f. Pestisida Kompilasi

Pestisida golongan kompilasi adalah pestisida yang diproses

atau dibuat sebagai peningkat daya aktivitas dengan menggabungkan 2 atau

lebih senyawa pestisida yang bertujuan mempercepat pengendalian OPT

dan mempermudah dalam aplikasi. Contoh penamaan pestisida dari

golongan kompilasi adalah :

1. a. Nama Dagang: MITAC 200 EC (Akarisida & Insektisida).

b. Nama Umum : Amitraz 200 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: FUJIWAN 400 EC (Fungisida & ZPT).

b. Nama Umum : Isoprothiliolone 400 g/l.

c. Nama Kimia : Diisopropil 1,3-difilolasi-2-ilidenemalonat.

3. a. Nama Dagang: REGENT 50 SC (Insektisida & ZPT).

b. Nama Umum : Fipronil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang: BASAMID*6.

b. Nama Umum : Dazomet 98 g/l.

c. Nama Kimia :

3.2.2. Penjelasan PiktogramSimbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya

menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances), yaitu suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya

dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan

Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan

dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,

dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan

manusia.

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar

belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan

simbol bahaya, yang terbagi dalam : resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-

kimia), resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau kombinasi dari keduanya.

Tabel. Klasifikasi dan Simbol Bahaya Pestisida.

Kelas Berbahaya

Keterangan yang perlu dicantumkan di dalam label

Pernyataan berbahaya

Warna Simbol Bahaya Simbol Kata

Ia.Sangat berbahaya

sekaliSangat beracun Coklat Tua

Sangat Beracun

Ib.Berbahaya sekali

Beracun Merah Tua

Beracun

II. Berbahaya

Berbahaya Kuning Tua

Berbahaya

III.Cukup berbahaya

Perhatian Biru Muda   Perhatian!!!

IV. Tidak berbahaya pada pemakaian

normal

  Hijau    

Setiap kemasan pestisida atau brosur yang menyertainya selalu memuat petunjuk yang

harus dipenuhi oleh pengguna. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida. Pengguna diharapkan juga

mempelajari piktogram (tanda-tanda gambar) yang terdapat pada kemasan pestisida atau pada

brosur/ leaflet pestisida. Berikut adalah contoh piktogram atau petunjuk penggunaan pada

pestisida DACONIL.

Keterangan :

Simpan di tempat terkunci dan jauhkan

dari jangkauan anak-anak.

Gunakan sarung tangan.

Gunakan pelindung wajah.

Konsentrat tinggi.

Aplikasi menggunakan sprayer

punggung.

Gunakan sepatu bot.

Gunakan pakaian pelindung yang

disarankan.

Berbahaya bagi hewan ternak.

Cuci tangan dan muka sesudah aplikasi.

III. PENUTUP

3.1. KesimpulanNama suatu pestisida dapat digunakan untuk mengetahui sifat yang

mencirikannya. Cara penamaan pestisida dapat didasarkan dalam beberapa hal, yaitu :

Nama umum bahan aktif, nama perdagangan dalam bentuk formulasi, nama struktur

kimia dan struktur rumus molekul bahan aktif.

Dengan mengetahui kandungan bahan aktif suatu pestisida, maka kita tidak

perlu terikat pada satu nama dagang, tetapi kita dapat memilih pestisida dari berbagai

nama dagang yang ada. Demikian pula kalau dikehendaki untuk mencampur pestisida

maka perlu dihindari pencampuran pestisida dari bahan aktif yang sama.

Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk

semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan

konsumer dan kesehatan manusia. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida.

DAFTAR PUSTAKA

Armes, N.J., D.R. Jadhav, dan P.A. Lonergan. 1995. Insecticide resistance in

Helicoverpa (Hubner): status and prospects for its management in India. p.

522- 533. In Constable, G.A. dan N.W. Forrester (Eds.) Challenging the future:

Proceedings of the World Cotton Conference I, Brisbane, Australia, February 14- 17

1994. CSIRO, Melbourne.

Ascherio A, Chen H, Weisskopf M.G, O'Reilly E, McCullough M.L, Calle E.E,

Schwarzschild M.A, Thun M.J. 2006. Pesticide exposure and risk for

Parkinson's disease". Annals of Neurology 60 (2): 197-203.  

Barbara A. C., Mary S. W.  2007. DDT and Breast Cancer in Young Women: New

Data on the Significance of Age at Exposure. Environ. Health Perspect..

Endo,S. Sutrisno, I.M. Samudra, A. Nugraha, J. Soejitno, and T. Okada.1988. Insecticide

Susceptibility of Spodoptera litura F. collected from three location in Indonesia. Seminar

BORIF, 24 June 1988. 18 p.

Gray, M. E. I995. Status of CES-IPM programs: results of a national IPM coordinators

survey. Am. Entomol. 41: 136-138.

Jacobsen, B. J. 1997. Role of plant pathology in integrated pest management. Annu.

Rev. Phytopathol. 35: 373-391.

Schopfer dan Brennicke (2005). Pflanzenphysiologie. Spektrum. Muenchen.