ichimoku kinko hyo.docx

20
Ichimoku Kinko Hyo This entry was posted in Indikator Forex and tagged belajar forex ichimoku indikator forex indikator teknikal on 15/01/2014 by Rakhman Aries . Hai rekan TAJAFERS, kali ini saya ingin berbagi atau sharing- sharing mengenai indikator teknikal forex. Dan pada kesempatan ini, saya membahas mengenai indikator ICHIMOKU sebagai alat bantu analisa. Saya yakin banyak trader sudah pernah mendengar mengenai indikator ini tetapi belum banyak yang menggunakannya sebagai acuan trading forex. Indikator forex ini dapat ditemukan pada platform MT4 yang ada pada semua broker yang menggunakan platform MT4 pada bagian Custom Indikator. ICHIMOKU adalah suatu alat analisa teknikal atau indikator forex yang memiliki bentuk seperti awan yang membayangi harga, salah satu indikator yang dibuat dan dikembangkan berdasarakan pasar Asia (Jepang), dan masih bertahan penggunaannya setelah lebih dari 40 tahun sejak diperkenalkan pada pasar. (Jika ingin lebih tahu sejarahnya, silahkan lihat ke sini ) Ichimoku Kinko Hyo Indikator forex Ichimoku memiliki beberapa parameter, yaitu Tenkan, Kijun, Senkou. (Silahkan set Default-nya saja). Tetapi di grafik tergambar beberapa bagian yaitu Chinkou span, Kijun sen, Tenkan sen, Senkou span A dan B. Bagaimana cara membaca indikator ichimoku di grafik ? TimeFrame berapa saja yang cocok menggunakan indikator ini ? Mari kita bahas satu per satu bagian dari indikator forex ini. Pertama, Chinkou span. Garis ini merupakan harga saat ini (running price) yang digambarkan dalam Line chart (close price) mundur ke belakang sebanyak seting parameter (default 26). Dengan kata lain, nilai chinkou span sama dengan harga running dan digambarkan 26 candle ke belakang. Cara membacanya adalah jika chinkou span melewati/crossing candle chart dari bawah ke atas sebagai tanda Bullish dan sebaliknya jika chinkou span melewati/crossing candle chart

Upload: ahmad-suroso

Post on 21-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Ichimoku Kinko Hyo This entry was posted in Indikator Forex and tagged belajar forex ichimoku indikator forex indikator teknikal on 15/01/2014 by Rakhman Aries.

Hai rekan TAJAFERS, kali ini saya ingin berbagi atau sharing-sharing mengenai indikator teknikal forex. Dan pada kesempatan ini, saya membahas mengenai indikator ICHIMOKU sebagai alat bantu analisa. Saya yakin banyak trader sudah pernah mendengar mengenai indikator ini tetapi belum banyak yang menggunakannya sebagai acuan trading forex. Indikator forex ini dapat ditemukan pada platform MT4 yang ada pada semua broker yang menggunakan platform MT4 pada bagian Custom Indikator.

ICHIMOKU adalah suatu alat analisa teknikal  atau indikator forex yang memiliki bentuk seperti awan yang membayangi harga, salah satu indikator yang dibuat dan dikembangkan berdasarakan pasar Asia (Jepang), dan masih bertahan penggunaannya setelah lebih dari  40 tahun sejak diperkenalkan pada pasar. (Jika ingin lebih tahu sejarahnya, silahkan lihat ke sini )

Ichimoku Kinko Hyo

Indikator forex Ichimoku memiliki beberapa parameter, yaitu Tenkan, Kijun, Senkou. (Silahkan set Default-nya saja). Tetapi di grafik tergambar beberapa bagian yaitu Chinkou span, Kijun sen, Tenkan sen, Senkou span A dan B.

Bagaimana cara membaca indikator ichimoku di grafik ? TimeFrame berapa saja yang cocok menggunakan indikator ini ? Mari kita bahas satu per satu bagian dari indikator forex ini.Pertama, Chinkou span. Garis ini merupakan harga saat ini (running price) yang digambarkan dalam Line chart (close price) mundur ke belakang sebanyak seting parameter (default 26). Dengan kata lain, nilai chinkou span sama dengan harga running dan digambarkan 26 candle ke belakang.Cara membacanya adalah jika chinkou span melewati/crossing candle chart dari bawah ke atas sebagai tanda Bullish dan sebaliknya jika chinkou span melewati/crossing candle chart dari atas ke bawah sebagai tanda Bearish (lihat gambar di bawah ini).

Kedua, Tenkan dan Kijun sen. Garis ini merupakan modifikasi dari Exponential Moving Average (EMA) dengan parameter default 9 dan 26. Tidak perlu dipikirkan terlalu jauh bagaimana modifikasinya (terlalu makan waktu). Yang penting cara membacanya yaitu jika Tenkan line melewati/crossing Kijun line dari bawah ke atas menandakan bullish dan sebaliknya jika Tenkan line melewati/crossing Kijun line dari atas ke bawah menandakan bearish. Atau kita juga bisa membacanya sebagai berikut : jika Tenkan line berada di bawah Kijun line maka tren sedang bearish dan sebaliknya.

Ketiga, Senkou span. Senkou span ini ada dua garis, yaitu Senkou span A dan B. Wilayah diantara Senkou tersebut biasa disebut sebagai Ichimoku Cloud. Cara membacanya adalah jika harga berada di atas cloud, trend sedang bullish dan sebaliknya.Dan jika harga berada di dalam cloud artinya trend tidak jelas/sideways.

Page 2: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Sinyal Ichimoku

Beberapa signal indikator forex ichimoku :

Strong Bullish harus memenuhi kriteria : Harga saat ini (running price) berada di atas cloud, Chinkou span di atas cloud, dan Tenkan line melewati Kijun line dari bawah ke atas terjadi di atas cloud.Medium Bullish harus memenuhi kriteria : Harga saat ini (running price) berada di atas cloud, Chinkou span di atas cloud, dan Tenkan line melewati Kijun line dari bawah ke atas terjadi di dalam cloud.Weak Bullish harus memenuhi kriteria : Tenkan line melewati Kijun line dari bawah ke atas terjadi di bawah cloud, Harga saat ini (running price) di bawah cloud, tetapi Chinkou span ada di atas.Signal bearish berlaku kebalikan.

Jelas , ada beberapa kombinasi yang bisa diterapkan dalam membaca indikator forex ichimoku untuk menentukan tren. Untuk sementara baru itu saja yang bisa saya share. Sebenarnya masih ada beberapa tips untuk membaca indikator ichimoku ini yang biasa saya gunakan, tapi I’ll save the best for last. ciayo….

Page 3: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Ichimoku Kinko Hyo si Indikator LengkapUser Rating:  / 129

Poor Best Arti Ichimoku

Ichimoku Kinko Hyo (selanjunya akan disebut Ichimoku saja), berarti grafik keseimbangan dalam sekilas atau "Equilibrium chart at a glance." Hosada sendiri berusaha membuat indikator ini semenjak perang dunia ke dua dengan melibatkan banyak sekali pelajar-pelajar yang disewanya sebagai pengganti computer yang belum ada pada masa itu.

Meski indikator teknikal ini telah lama ada semenjak tahun awal 70an, kegunaannya baru sampai dikalangan dunia luas pada akhir tahun 1990an. Sebelum masa tersebut Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak digunakan seperti lazimny RSI atau bahkan William %R yang notabene muncul belakangan. Baru setelah mulai tersebarnya penggunaan PC dikalangan trader barat, Ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah satu indikator teknikal terkomplet yang pernah ada sekaligus akurasinya yang sangat baik.

Inti dari Ichimoku adalah keberadaan awan (cloud) atau yang biasa disebut sebagai "Kumo" dalam bahasa Jepang. Dengan adanya Kumo ini, seorang trader dapat mengetahui dimanakah

titik resisten atau support dari pergerakan harga, seberapa tebal sup/res tersebut bahkan bagaimana trend yang terjadi.

Komponen lainnya yang menjadi konfirmator kuat tidaknya sebuah sinyal pergerakan adalah Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span. Sementara itu kedua garis yang membatasi awan dinamakan biasa sebagai Chikou Span A dan Chikou Span B. Dalam beberapa charting software lain juga sering disebut Up Kumo dan Down Kumo

 

Bentuk dasar Ichimoku

Seperti telah dijelaskan di atas, Ichimoku terdiri dari beberapa garis dimulai dari Chikou Span hingga Kijun Sen. Perhatikan gambar dibawah ini:

Page 4: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 1. Komponen-komponen Ichimoku beserta awan yang dinamakan Kumo.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berikut ini adalah rumus dasar dari berbagai garis Ichimoku:

Tenkan Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2  Dengan periode standar 9.

Kijun Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 Dengan periode standar 26

Chikou Span : Harga penutupan harga dan digeser ke belakang sebanyak 26 periode

Senkou Span A : (TENKAN SEN + KIJUN SEN)/2 kemudian di majukan sebanyak 26 periode

Page 5: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Senkou Span B : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 sebanyak 52 candle terakhir kemudian dimajukan sebanyak 26 periode

Dari rumus di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya periode dasar dari Ichimoku adalah 9, 26 , 52. Hal ini memang lumrah karena pada dasarnya Ichimoku digunakan menganalisa pergerakan yang cenderung panjang atau long periode. Belum ditemukan informasi hingga saat ini bahwa Ichimoku pun dapat digunakan pada time frame yang lebih pendek seperti layaknya dalam kegiatan day trading atau bahkan scalping. Namun demikian penggantian periode dasar (9, 26, 52) memungkinkan dilakukan.

 

Senkou Span

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Ichimoku di desain untuk menjadi indikator yang komplet dalam memprediksi, menentukan, entry maupun exit. Untuk itu Ichimoku pada dasarnya tidak membutuhkan indikator lain untuk digunakan.

Awan pada Ichimoku : Guna adanya awan adalah mengetahui titik resisten atau support (tidak bisa keduanya ditentukan oleh Ichimoku). Bila sebuah harga berada di atas awan Senkou, itu berarti bahwa harga sedang berada dalam trend naik dan awan dibawahnya menjadi area Support dari pergerakan harga. Sebaliknya bila ternyata harga berada dibawah Awan Senkou, maka trend sedang dalam pergeakan turun dan awan di atasnya menjadi area resisten.

Bila ternyata harga berada didalam awan, itu artinya harga sedang memasuki masa struggling dan trend naik atau turun belum diketahui atau bisa juga disebut kondisi Sideways.

Gbr 2. Harga berada dibawah awan. Trend turun.Gbr 3. Harga berada didalam awan. Sideways.

 

Page 6: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 4. Harga berada di atas awan. Trend naik.

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam berbagai keadaan, awan (kumo) seringkali berubah-ubah dari sisi ketebalannya. Dalam hal ini kita perlu memahami konsep Sup/ Res menurut Hosoda. Sang pembuat beranggapan bahwa support dan resistance bukanlah sebuah garis semata tetapi cenderung diidentifikasikan sebagai area. Itu sebabnya area Support dan Resistance harga menurut Ichimoku bisa bergerak menebal maupun menipis. Saat awan menebal, maka itu artinya area support/resistance juga menebal. Biasanya ini terjadi pada saat trend sudah mulai melemah dan akan segera berakhir.

Satu lagi keunikan Ichimoku adalah Kumo ditampilkan hingga ke depan melewati harga terakhirnya. Dengan demikian para pengguna Ichimoku dapat meramalkan area Support dan Resistance yang akan terjadi dikemudian harga bahkan saat harga belum terbentuk. Akibatnya seorang trader mendapatkan bayangan apa yang mungkin terjadi beberapa candle ke depan.

Page 7: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 5. Kumo mampu ditampilkan di depan harga, memungkinkan Kita mengetahui kisaran Sup/ Res di depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tenkan dan Kijun Sen

Bila dilihat dari bentuk dasarnya maka kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya kedua garis ini baik Tenkan dan Kijun Sen memiliki kegunaan sama dengan Moving Average periode 9 dan 26. Namun demikian cara pengeplotannya tidak sama persis dengan MA. Kalau MA diplot dengan cara menjumlahkan semua titik close pada periode yang disepakati lalu dirata-ratakan, garis Tenkan dan Kijun Sen di plot hanya dengan membagi 2 antara titik tertinggi dan terrendah dari harga. Hasilnya adalah garis yang menyerupai Moving Average tetapi memiliki sensitifitas yang lebih tinggi. Bila Anda belum mengetahui apa itu Moving Average (MA), silakan baca pada bagian analisa teknikal.

Karena cara pemakaian Tenkan Send an Kijun Sen sama dengan cara pemakaian MA, maka kedua garis itu berfungsi sebagai Trend indicator seperti layaknya MA. Bila Tenkan Sen

Page 8: Ichimoku Kinko Hyo.docx

berada di atas Kijun Sen maka dikatakan bahwa harga sedang dalam trend naik dan sebaliknya bila Tenkan Sen berada di bawah Kijun Sen maka harga sedang berada dalam kondisi trend turun. Sementara itu perpotongan diantara keduanya adalah tanda peralihan trend dari naik ke turun atau sebaliknya.

Dengan demikian sejauh ini kita memiliki dua buah konfirmasi trend yaitu Tenkan Sen/ Kijun Sen dan posisi harga terhadap awan Senkou. Sementara itu untuk dapat mengetahui titik support dan resistance harga, batasan awan menjadi konfirmatornya.

Gbr 6. Tenkan Sen berada di bawah Kijun Sen. Trend turun.Gbr 7. Tenkan Sen berada di atas Kijun Sen. Trend naik.

 

Chikou Span

Chikou Span sebenarnya adalah hanyalah harga penutupan yang digeser ke kiri sejauh 26 periode. Apabila kita mengganti tampilan harga dari Candlestick menjadi Line Chart maka akan terlihat bahwa Chikou Span sama persis dengan harga.

Gbr 8. Terlihat Chiko Span sama persis dengan Closing Price hanya saja tertinggal dibelakang.

Page 9: Ichimoku Kinko Hyo.docx

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Chikou Span digunakan untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut bagaimana posisi trend yang sedang terjadi. Bila Chikou Span berada di atas dari harga, maka dapat dikatakan sebuah trend naik cenderung kuat dan demikian juga sebaliknya bila Chikou Span berada di bawah dari harga terakhirnya ini berarti trend turun yang lebih kuat.

 

Kesimpulan

Dengan banyaknya trend confirmatory yang dimiliki oleh Ichimoku, kita dapat mengetahui derajat kuat tidaknya sebuah trend. Berikut kami sarikan berbagai trend yang mungkin terjadi dan bagaimana Ichimoku mengindikasikannya:

Page 10: Ichimoku Kinko Hyo.docx

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 9. Strong Bullish Signal pada area yang di arsir. Harga berada di atas Kumo, Tenkan Sen berad di atas Kijun Send an Chikou Span berada di atas harga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 10. Medium Bullish Signal pada area yang diarsir. Perbedaan terletak pada Kijun Sen dan Tenkan Sen yang berada di dalam Kumo.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Gbr 11. Weak Bullish Signal pada area yang diarsir. Kumo berada di atas harga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

References http://www.kumotrader.com http://www.fxwords.com

 

Page 14: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Ichimoku Kinko HyoMari Kita Belajar Indikator Chart Ichimoku Kinko Hyo. Dari namanya saja sudah membingungkan, apalagi dipelajari :D. Ichimoku Kinko Hyo ini sering digunakan oleh forex trader karena sangat berguna, jadi tidak ada salahnya kita mencoba mempelajari sekedar untuk menambah pengetahuan dunia trading.

Ichimoku Kinko Hyo adalah Sebuah indikator multi-fungsi dari berbagai segi, dirancang untuk memberikan support / resistance level, arah tren, dan entry / exit point. Teori umum dibalik indikator ini menyatakan bahwa jika aksi harga di atas awan (cloud), tren secara keseluruhan adalah bullish, dan jika di bawah awan, tren secara keseluruhan adalah bearish. Ada juga Moving Average disini (garis Tenkan dan Kijun) yang bertindak seperti sinyal persilangan MACD dengan Tenkan menyeberang dari bawah Kijun sebagai sinyal bullish, sementara persimpangan sebaliknya yang memberikan sinyal bearish.

Berikut penampakan dari Ichimoku Kinko Hyo

 

Indikator ini Umum digunakan dalam Trading Room di Jepang, Ichimoku sering diaplikasikan untuk menetapkan tren sebuah pair dan mendeteksi adanya breakout trend. Biasanya cocok digunakan pada saat range bound market dan seperti indikator yang lain hasil lebih bagus bila digunakan pada time frame yang lebih lama.

Ichimoku Cloud awalnya disebut ‘Ichimoku Kinko Hyo. Dimana Ichimoku =  satu lirikan/one glance, Kinko = keseimbangan dan Hyo = chart. Demikian terjemahan lengkap bisa digambarkan sebagai ‘satu lirikan grafik yang seimbang. “Awalnya dikembangkan oleh Goichi Hosada pra Perang Dunia II, seorang wartawan surat kabar (diterbitkan pada tahun 1969) yang ingin mengembangkan indikator yang dapat memberikan trader dengan berbagai tingkat support / resistance, entry / exit point, arah trend, dan kekuatan sinyal.

Page 15: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Kumo, Awan Ichimoku (Ichimoku Cloud) Terbentuk oleh Senkou Span

Indikator ini kemudian menjadi dikenal sebagai ‘Ichimoku Cloud’ karena fitur yang paling karakteristik dari indikator adalah awan (Kumo), yang dirancang untuk mewakili berbagai tingkat support dan resistance. Dalam mengembangkan Cloud/Awan, Hosada menyadari support / resistance level tidak lah satu baris ditarik di pasir, karena para pedagang sering menempatkan perdagangan mereka pada berbagai jarak dari level support. Jadi, karena support memiliki banyak lapisan disekitar tingkat bid /, ia menciptakan Kumo untuk mewakili tingkat  support / resistance sebelumnya. Awan ini terdiri dari dua garis Span Senkou (A & B atau 1 & 2) yang didorong ke depan seiring berjalannya waktu, dan ketika area diantara mereka berkembang, itu membuat bentuk seperti awan. Teori yang paling dasar untuk indikator ini adalah bahwa jika harga berada di atas awan, tren keseluruhan bullish sementara di bawah awan bearish, dan tepat di posisi awan adalah non-bias atau tidak jelas. Terakhir, ketika harga berada di atas awan, kemudian bagian atas awan akan bertindak sebagai level support umum, dan ketika harga di bawah, dasar awan akan bertindak sebagai resistance. Tapi ingat awan memiliki ketebalan, dan dengan demikian Resistance  juga, semakin lebih tebal mengurangi risiko false breakout.

 

Garis Tenkan & Kijun

Dengan menggunakan dua garis moving average, Line Tenkan dan Kijun Line, yaitu 9 dan 26 Moving Average (eksponensial). Tenkan adalah garis konversi yang ketika melintasi garis Kijun dari bawah, merupakan indikasi sinyal bullish. Ketika melintasi garis Kijun dari atas menunjuk ke bawah, menjadi indikasi sinyal bearish.

Page 16: Ichimoku Kinko Hyo.docx

 

Chikou Span

Ada juga satu baris disebut Span Chikou, yang merupakan perwakilan dari harga saat ini pada periode 26 yang lalu. Di sinilah kekuatan sinyal masuk Jika Anda memiliki sinyal bearish (Tenkan menyilang Kijun dari atas ke bawah) dan Span Chikou di bawah dasar, maka kekuatan sinyal bearish akan meningkat. Jika Anda memiliki crossover bullish (Tenkan melintasi Kijun dari bawah) dan Chikou Span berada di atas puncak awan, maka ini juga menambah kekuatan sinyal bullish.

 

Page 17: Ichimoku Kinko Hyo.docx

Ada satu metrik terakhir untuk kekuatan sinyal dan konfirmasi untuk sinyal buy / sell. Jika persilangan dari dua garis (Tenkan & Kijun) terjadi di atas kumo, maka kekuatan sinyal bullish meningkat dan konfirmasi lebih lanjut. Jika persilangan terjadi di bawah kumo, maka sinyal bearish lebih intensif dan konfirmasi lebih lanjut. Sinyal Medium buy/sell terjadi ketika persilangan berlangsung di dalam kumo, dan sinyal lemah terjadi ketika persilangan bullish di bawah kumo, sementara sinyal persilangan bearish yang lemah terjadi di atas kumo.