ia datang untuk melayani

11

Click here to load reader

Upload: samuelkristanto

Post on 27-Jun-2015

74 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ia Datang Untuk Melayani

IA DATANG UNTUK MELAYANI Yohanes 1:10-14; Markus 10:45

Yohanes 1:10-1410 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Markus 10:45Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk

memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Didalam proklamasi Yesus Sendiri (first hand proclamation), Yesus enam kali menggunakan kalimat “Aku Datang” dan “Anak Manusia Datang.” Kalimat ini menghentikan segala spekulasi manusia dalam menjawab “Mengapa Yesus datang kedalam dunia?” Yesus berkata: (1) Aku datang untuk menggenapi taurat bagimu (Mat. 5:17). (2) Aku datang untuk menggenapi kehendak Allah (Mat. 3:15). (3) Aku datang untuk mencari dan menyelamatkan yang berdosa (Luk. 19:10; Yoh. 12:47).(4) Aku datang bukan untuk memanggil orang benar tetapi orang berdosa (Mrk. 2:17; Luk. 5:32). (5) Aku datang untuk memberikan hidup dan hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:10).(6) Aku datang bukan untuk dilayani melainkan melayani (Mat. 20:28; Mrk. 10:45).

Ada kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan – perayaan Natal di sebuah dept.store di Amerika Serikat. Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan “Bag Lady” (karena segala harta bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana – mana sambil mengemis) memasuki sebuah dept.store yang mewah sekali. Hari – hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihiasi dengan indah sekali. Lantainya semua dilapisi dengan karpet yang baru dan indah. Pengemis itu tanpa rasa ragu – ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh dengan lubang – lubang. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu – minggu. Bau badan menyengat hidung.            Ketika itu seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang. Ia berjaga – jaga, kalau – kalau petugas security toko mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya.

Page 2: Ia Datang Untuk Melayani

“Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau menggangu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu seperti dia.” Begitu pikir sang hamba Tuhan wanita tersebut.

Tetapi pengemis itu dapat terus masuk ke bagian – bagian dalam toko itu dengan orang – orang lain juga. Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya.“Aneh ya?!”

Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan tas dan gaun yang mahal dan mewah. Di tengah dept.store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan oleh seorang pianis dengan memakai sebuah jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu – lagu natal dengan gaun yang indah. Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si wanita pengemis itu. Ia nampak seperti mahkluk aneh di lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang “bag lady” berjalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.

Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian “Gaun Wanita.” Ia mendatangi sebuah counter paling eksklusif yang harga – harganya puluhan juta dengan baju – baju yang mahal dan mewah!Sang pelayan bertanya, “Apa yang dapat saya bantu untuk anda?”Jawab sang pengemis, “Saya ingin mencoba gaun merah muda itu?”

Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun – gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, serta pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju – baju ini setelah dipakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun – gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu.“Berapa ukuran yang anda perlukan?”“Tidak tahu!”“Baiklah, mari saya ukur dulu.”            Pelayan itu mengambil pita meteran dan mendekati pengemis itu lalu mulai megukur bahunya, pinggangnya, dan panjang badannya. Bau badannya menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini namun ia cuek saja. Ia tetap melayani pengemis ini seperti satu – satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.“OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya! Cobalah yang ini!”

Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas.“Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain?”“Oh, tentu saja!”            Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang “bag lady.” Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya. Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya. Tetapi mengapa pelayan toko itu repot – repot melayaninya? Bukankah kedatangan pengemis itu membuang – buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun – gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, dicuci bersih agar tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu.            Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu “istimewa” – nya.

Page 3: Ia Datang Untuk Melayani

“Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun – gaun indah ini?”“Oh, memang tugas saya adalah melayani dan berbuat baik!”“Tetapi, anda akan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun – gaun mahal ini?”“Maaf soal itu bukan urusan saya. Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya. Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik.”            Hamba Tuhan itu tersentak kaget. Di jaman ini yang penuh keduniawian ternyata masih ada orang – orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat  baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.

Ada berbagai macam faktor yang melatarbelakangi seseorang melayani Tuhan. Tetapi faktor paling utama yang mendasari pelayanan yang sejati adalah

1. karena panggilan Tuhan. Paulus memiliki motivasi pelayanan yang mulia karena ia memahami panggilan Tuhan, “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini” (2Kor. 4:1; bdk. Kis. 9:1; Tes. 2:4). Pelayanan adalah sebuah anugerah Allah yg dipercayakan kepada kita.

2. ia mengatakan bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kamiMotivasi melayani yang benar, membuat seseorang mampu bertahan, tidak mudah goyah, kecewa dan menyerah apalagi bersungut-sungut kepada Tuhan. Jika ada orang yang melayani tetapi hatinya dipenuhi rasa kecewa, marah, benci dan bersungut-sungut, maka motivasi orang itu patut dipertanyakan, barang kali ia bukan melayani Tuhan tetapi melayani dirinya sendiri.

3. fokus pelayanannya hanya untuk meninggikan Kristus, bukan diri sendiri. dengan tegas Paulus berkata, “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai TuhanKeempat, motivasi melayani karena mengasihi Tuhan. Pelayanan itu bukan sesuatu yang sukarela, terserah saya, semau saya, tetapi untuk membalas kasih & kebaikan Tuhan. Tidak ada sesuatu pun perbuatan kita yang dapat membalas kasih dan kebaikan Tuhan pada kita.

a. Ingin mengucap syukur dengan membalas kebaikan Kristus yangsudah rela mati di salib baginya. Sekalipun kita terbatas,tapi ungkapan syukur ini dipersembahkan dengan sepenuh hatidan tulus.

b. Ingin memberikan persembahan yang hidup, yang kudus, dan yangberkenan kepada Allah (Roma 12:1-2) melalui ladang pelayanananak.

c. Menjawab panggilan Tuhan untuk ikut menderita sebagai seorangprajurit Kristus (Filipi 1:29) yang berjuang bersama kuasaKristus untuk merebut jiwa-jiwa itu dari tangan Iblis.

d. Rela setia melayani sampai mati seperti teladan Kristus yangtelah bersedia mati bagi manusia (Wahyu 2:10).

e. Menjadi "kepanjangan tangan" Kristus yang membentuk paramurid menjadi pelaku-pelaku firman dalam hidup sehari-hari.

Page 4: Ia Datang Untuk Melayani

f. Ingin ikut membina dan membentuk anak-anak Allah agar merekasiap menjadi orang-orang percaya yang penuh iman, dan hidupnyamenjadi kesaksian dan pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Jonathan Edward bertanya kepada para calon pengabar Injil diCina, "Apa motivasimu menjadi pengabar Injil?" Sebagian menjawab,"Karena saya ingin mempersembahkan jiwa-jiwa bagi Yesus." JawabJonathan Edward, "Tidak cukup!" Terhadap pertanyaan yang samasebagian lagi menjawab, "Saya ingin membawa Injil bagi sesama."Yang lain lagi, "Saya ingin mengabarkan jalan keselamatan kepadasesama." "Saya ingin bersaksi tentang Yesus Juru Selamat." Tetapisemua jawaban tersebut ditanggapi Jonathan Edward dengan berkata,"Tidak cukup! Tidak cukup mengabarkan Injil denganmotivasi-motivasi seperti itu!" Mengapa? Jonathan Edwardmenjelaskan, "Motivasi terpenting dalam pelayanan adalah karenakita mencintai Yesus. Tanpa mencintai Yesus, pelayanan kita akanmudah patah dan jatuh di tengah jalan! "Apakah kalian mencintaiYesus?" Pertanyaan Jonathan Edward itu juga berlaku bagi kitasemua guru sekolah minggu. Apakah kita mencintai Yesus? Mengapakita menjadi guru sekolah minggu? Tidak cukup jika kita mencintaianak, ingin memberitakan Injil,, atau membina dan mengajar anak.Kita harus mencintai Yesus. Dengan cinta kita kepada Yesus itulahkita memiliki kekuatan hati seorang hamba Tuha

Contoh motivasi-motivasi yang kurang berkualitas

Ikut prihatin melihat keadaan gerejanya. Ikut-ikutan teman . Suka keramaian atau berteman Ingin belajar bersosialisasi Ingin menambah anggota gereja. Karena diminta sahabat Karena ingin melayani bersama pacar tercinta. Karena pendeta dan orang tua meminta pelayanannya. Ingin belajar melayani. Ingin berlatih berorganisasi dan mengembangkan talenta melalui

pelayanan (misal, talenta bermusik, bernyanyi, bercerita, danlain-lain).

Ingin memiliki kelompok/teman.

Ingin ikut memajukan gereja.

sekadar menemani pacar yang kebetulan guru sekolah minggu;

Page 5: Ia Datang Untuk Melayani

terpaksa membantu mengiringi musik karena diminta teman; sambil menunggu adik yang sedang ikut sekolah minggu; mencari teman atau pacar, siapa tahu di antara guru ada yangcocok; bukankah guru merupakan calon suami/istri yang baikkarena sayang kepada anak?

daripada menganggur di rumah, lebih baik ada kegiatan

Seperti Kristus yang setia samapai mati terhadap panggilan Allah untuk melayani , kata Yesus di kayu salib “ sudah genap” , Dia telah menggenapi tugas dan pelayanannya di Dunia ini, demikian juga kita harus setia sampai mati . Banyak orang telah melakukan melakukan hal yang sama , setia kepada pelayanan :

“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Amsal 20:6)

Anda pernah nonton film Candle in The Dark? Film ini mengisahkan William Carey, seorang yang disebut-sebut sebagai bapak kegerakan misi modern. Ia adalah seorang misionaris di India yang berhasil membawa jutaan orang India bagi Kristus. Tahukah Anda bahwa sesudah tujuh tahun berada di India, ia baru berhasil membawa satu orang India bagi Kristus? Kesetiaan yang luar biasa!

Bukan hanya itu saja prestasinya. Ia menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke dalam 34 bahasa daerah India, mendirikan sekolah-sekolah dan universitas, dan menghapus tradisi ‘sati’ (tradisi pada beberapa daerah di India yang mewajibkan seorang istri harus ikut dibakar bila suaminya meninggal) secara legal.

 

Namun, semua prestasi ini tidak pernah didapatkan bila ia tidak setia pada panggilannya. Berbagai cobaan ia alami dan yang terberat adalah kematian anaknya semasa ia menjadi misionaris di India. Karena kejadian ini, istrinya menjadi gila! Namun, ia tetap menginjil dan menerjemahkan Alkitab ke berbagai bahasa daerah India. Ia tetap setia.

 

Malam ini, lihatlah diri Anda. Setiakah Anda? Satu hal yang perlu diingat adalah, kesetiaan mendatangkan hasil. Sama seperti William Carey yang berhasil membawa perubahan besar bagi India, demikian pula kita bila setia melakukan panggilan kita. Dan yang terpenting, setialah dalam mengasihi

Page 6: Ia Datang Untuk Melayani

dan melayani Allah seumur hidup karena ada upah di dalam kerajaan surga bagi kesetiaan kita. Setialah sampai mati.

Mat 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Tahir Iqbal berasal dari keluarga Muslim tradisional.  Dia bekerja di Angkatan Tentara Udara Pakistan dan kelihatannya masa depannya  terjamin.  Namun, karena penyakit, separuh badannya lumpuh dan dia harus menggunakan kerusi roda.  Dia akhirnya telah dibuang oleh keluarganya.  Untuk memenuhi keperluan makanannya, dia membuka toko reparasi jam.

 

Suatu saat ada orang-orang Kristian yang baik terhadapnya dan memberinya sebuah Al-Kitab, dia pun mulai membacanya.  Tiga bulan kemudian Tahir memeluk ajaran Kristian dan sering bersaksi kepada pelanggan-pelanggannya.  Dan dia memberi pelajaran gratis bagi anak-anak.  Hal ini membuat imam ‘agama lain’ marah karena pendapatannya dari mengajar menyusut karena kebaikan hati Tahir.  Suatu saat imam ini mendapati Tahir menulis catatan-catatan dalam bahasa Inggeris dalam Qur’annya.  Hal tersebut kononnya dapat dianggap sebagai ’perbuatan dosa’.

 

Imam ini melapurkan Tahir kepada polisi.  Akhirnya Tahir dituntut karena telah kononnya menghina nabi orang itu.  Menurut hukum agama orang itu, dia harus dihukum mati.  Pada tahun 1990 hakim telah memenjarakannya kembali, meskipun uang tebusan sudah disediakan, dia tetap belum dibebaskan.  Selama 19 bulan berikutnya, Iqbal ditempatkan dalam sel yang sangat kecil.  Dia berusaha untuk mendapatkan Al-Kitab dan mendistribusikan 20 Alkitab dalam penjara.

 

Meskipun telah menulis surat kepada pemerintah yang berwenang, Tahir Iqbal tetap berada dalam penjara dan menderita sehingga muntah darah.  Akhirnya dia telah kembali ke Rahmatullah dalam penjara karena luka-luka yang dideritakan akibat dianiaya maupun diracuni.  Dia dikubur dengan cara ‘agama lain’ dan doa

Page 7: Ia Datang Untuk Melayani

pemakaman telah dibacakan olah imam yang sebelumnya telah menganiaya dan melukainya.

 

Selama berada dalam penjara Tahir Iqbal sering kali diberi janji akan dibebaskan segera jika dia mengingkari iman Kristennya.  Dia menanggapi, “Saya lebih baik mencium tiang gantungan, saya tidak akan pernah menyangkal iman saya.”

 Sal Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia.

Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru. Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video.

“Orang ini luar biasa,” kata Gates dalam surelnya. “Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas.”

Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.

Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah dosen digital ini membikin tutorial video. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org). Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. “Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang,” kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.

“Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia,” ujar Gates.

Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology

Page 8: Ia Datang Untuk Melayani

(MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT.

Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan software Yahoo Doodle. Sejak itulah kecanduan mengajar dimulai.

Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.

Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. “Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah,” katanya.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia.

http://www.khanacademy.org/