i · web viewperistiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8)...

30
BAHAN AJAR - 5 MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK NETWORK DIAGRAM oleh Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T A. TUJUAN Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuat diagram network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasan antara lain : simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus), hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panah terputus-putus dengan lingkaran), hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan), hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi permasalahan dan elemen network diagram). Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain; pendahuluan, simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus, hubangan antar simbol, hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan. B. MATERI KULIAH 1. Pendahuluan NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala perioritas BA Manajemen Proyek 1 of 21

Upload: doandiep

Post on 04-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

BAHAN AJAR - 5MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK

NETWORK DIAGRAMoleh

Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T

A. TUJUAN

Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuat diagram network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasan antara lain : simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus), hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panah terputus-putus dengan lingkaran), hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan), hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi permasalahan dan elemen network diagram).

Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain; pendahuluan, simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus, hubangan antar simbol, hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan.

B. MATERI KULIAH

1. Pendahuluan NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning.

Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala perioritas dalam menangani masalahmasalah yang timbul selama penyelenggaraan proyek. Juga dapat diketahui peristiwa-peristiwa mana saja yang kritis sehingga usaha-usaha segera dpat diarahkan dan dimulai sedini mungkin untuk membuat peristiwa kritis tersebut terjadi pada saatnya.

Disamping itu, berbagai tingkat manajemen tertentu dapat dikonsentrasikan pada peristiwa-peristiwa yang dianggap sangat penting menurut pertimbangan manajemen tersebut. Peristiwa ini sering dinamai mile stone. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa sebuah network diagram yang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alat yang sangat menolong dalam penyelenggaraan proyek. Jadi ada dua syarat utama yang harus dipenuhi dalam penggunaan network planning pada penyelenggaraan suatu proyek yaitu adanya network diagram yang tepat, dan network diagram yang tepat tadi digunakan secara konsekuen dalam penyelenggaraan proyek.

BA Manajemen Proyek1 of 21

Page 2: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

2. Simbol Jumlah simbol yang digunkan dalam sebuah network diagram, minimum dua

macam dan maximum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah: anak panah yang melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah terputus-putus melambangkan dua peristiwa.

a. Anak Panah Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan

sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan anak panah. Pada umumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak anak panah dan lama kegiatan ditulis di bawah anak panah.

Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah disebelah kiri dan kepala anak panah disebelah kanan. Ekor anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dan kepala anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan selesai. Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara kegiatan dimulai dengan kegiatan sekesai. Satuan waktu dari lama kegiatan tergantung dari kebutuhan, bisa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya. Untuk kebutuhan penyelenggaraan proyek biasanya hari digunakan satuan waktu.Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah (Gambar 2.01) yaitu :

Gambar 2.01. X1 = horisontalX2 = miring ke atas X3 = miring ke bawah X4 = garis patah ke atas X5 = garis patah ke bawahX6 = garis lengkung L = lama kegiatan

BA Manajemen Proyek2 of 21

X4

L4

X2

L2

X1

L1

X3

L3

X5

L5 X6

L6

Page 3: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang bersangkutan. Jadi mungkin saja sebuah anak panah yang melambangkan kegiatan yang lama kegiatannya lima belas hari digambar lebih panjang dari pada anak panah yang melambangkan sebuah kegiatan yang lama kegiatannya dua puluh hari. Pada timescale network diagram proyeksi horizontal anak panah proporsional dengan lama kegiatan dari kegiatan yang dilambangkannya.

b. LingkaranLingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambar berupa lingkaran yang

terbagi atas tiga ruangan yaitu : ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, dan ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan huruf yang menyatakan nomor peristiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula dinyatakan berupa simbol (variabel) dengan huruf n, i, atau j.

Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat paling awal peristiwa yang bersangkutan mungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkan kedalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.

Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat yang paling lambat peritiwa yang bersangkutan boleh terjadi.

Gambar 2.02

a. N = nomor peristiwa SPAn = saat paling awal peristiwa n mungkin terjadiSPLn = saat paling lambat peristiwa n boleh terjadi Sn = SPLn - SPAn = tenggang waktu (slack) peristiwa

b. n = 5 = nomor peristiwa SPAn = SPA5 = 105 = hari ke-105 (satuan dalam hari), saat paling awal

peristiwa nomor 5 mungkin terjadi SPLn = SPL5 = 120 = hari ke-120 (satuan dalam hari), saat paling lambat

peristiwa nomor 5 boleh terjadiSn = S5 = SPL5 – SPA5 = 120-105 = 15 = tenggang waktu (slack)

peristiwa nomor 5c. n = 5 = nomor peristiwa

SPAn = SPA5 = 08/12/80 = tanggal 8 Desember 1980 adalah saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.

BA Manajemen Proyek3 of 21

SPAn

SPLn

n

105

1205

8/12/80

23/12/805

a b c

Page 4: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

SPLn = SPL5 = 23/12/80 = tanggal 23 Desember 1980 adalah saat paling lambat peristiwa nomor 5 boleh terjadi.

Sn = S5 = SPL5 – SPA5 = 23/12/04-8/12/04 = 15 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 5.

Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat paling lambat bisa diterjemahkan dan dinyatakan dalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.

Normalnya saat paling lambat lebih kemudian dari saat paling awal, dan dalam keadaan ini selisih waktu dari kedua saat tersebut adalah tenggang waktu peristiwa (slack) berharga positif. Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharga nol, maka peristiwa yang bersangkutan merupakan peristiwa kritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwa super kritis dan ini merupakan pertanda bahwa proyek ini tidak akan selesai pada waktu yang telah ditetapkan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaran yang mempunyai dua garis lingkaran.

Gambar 2.03

a. n = 10 = nomor peristiwa SPAn = SPA10 = 95 = hari ke-95 (satuan dalam hari) saat paling awal

peristiwa nomor 10 mungkin terjadiSPLn = SPL10 = 99 = hari ke-99 (satuan dalam hari) saat paling lambat

peristiwa nomor 10 boleh terjadi.Sn = S10 = SPL10 – SPA10 = 99 – 95 = 4 = tenggang waktu (slack)

peristiwa nomor 10b. n = 11 = nomor peristiwa

SPAn = SPA11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling awal peristiwa nomor 11 mungkin terjadi.

SPLn = SPL11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling lambat peristiwa nomor 11 boleh terjadi.

Sn = S11 = SPL11 – SPA11 = 100 – 100 = 0 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 11. Tenggang waktu berharga nol artinya peristiwa yang bersangkutan adalah peristiwa yang kritis. Biasanya terdapat 20% sampai dengan 30% peristiwa dari sebuah network diagram merupakan peristiwa kritis. Mungkin saja semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram kritis semua.

c. n = 12 = nomor peristiwaSPAn = SPA12 = 90 = hari ke-90 (satuan dalam hari) saat paling awal

peristiwa nomor 12 mungkin terjadi.

BA Manajemen Proyek4 of 21

95

9910

100

10011

90

8012

a b c

Page 5: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

SPLn = SPL12 = 80 = hari ke-80 (satuan dalam hari) saat paling lambat peristiwa nomor 12 boleh terjadi.

Sn = S12 SPL12 = 80-90 = -10 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 12. Tenggang waktu ini berharga negatif, ini berarti bahwa proyek yang bersangkutan tidak akan selesai pada waktunya.

c. Anak panah terputus-putusAnak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Sama halnya dengaqn anak panah yang melambangkan kegiatan, anak panah terputus-putus (dummy) digambarkan dengan ekor di sebelah kiri dan kepala disebelah kanan. Demikian pula cara menggambarkan anak panah terputus-putus sama dengan cara menggambarkan anak panah biasa.Berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan waktu, sumberdaya berupa: manusia, alat, bahan, overhead, dan biaya, serta ruangan tempat kegiatan berlangsung, hubungan antar kegiatan (dummy) tidak membutuhkan waktu, sumberdaya, dan ruangan. Oleh karena itu, hubungan anterperistiwa tidak perlu diperhitungkan dan karena tidak memiliki nama dalam perhitungan waktu, lama dihitung sama dengan nol. Meskipun tidak perlu diperhitungkan, hubungan antarkegiatan harus ada (bila diperlukan) untuk menyatakan logika ketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan. 2. Hubungan antar simbolUntuk dapat membaca network diagram proyek, pelu dijelaskan pengertian dasar hubungan antarsimbol yang ada dalam setiap network diagram. Hubungan antarsimbol hanya ada dua buah yaitu anak panah dengsn lingkaran yang melambangkan hubungan kegiatan dan peristiwa. Notasi yang dipakai dalam penjelasan mengenai hubungan antar simbol ini adalah sbb :X = nama kegiatan PAW = peristiwa awal, petristiwa yang terletak pada ekor anak panah.I = nomor peristiwa awalJ = nomor peristiwa akhirSPA = saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadiSPL = saat paling lambat suatu peristiwa boleh terjadiSPAi = saat paling awal peristiwa mungkin terjadiSPAj = saat paling peristiwa akhir mungkin terjadiSPLj = saat paling lambat peristuwa akhir mungkin terjadiMPA = saat mulai paling awal sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPAMPL = saat mulai paling lambat sebuah kegiatan, mungkin sama dengan SPLi

FPA = saat selesai paling awal sebuah kegiatan, mungkin sam,a dengan SPAj

FPL = saat selesai paling lambat sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPLj

a. Anak panah dengan LingkaranKasus 1. pada kasus ini terdapat: sebuah peristiwa awal dengan sebuah kegiatan

yang keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan sebuah kegiatan yang menuju kepadanya, ada sebuah kegiatan yang terletak antara peristiwa awal dan peristiwa akhir tersebut (Gambar 2.05).

BA Manajemen Proyek5 of 21SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

X

L

Page 6: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

Gambar 2.04Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ; 1. Bila i terjadi, maka X bisa mulai ;2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ;3. Bila X selesai, maka j pasti terjadi ;4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

Kasus 2. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan beberapa kegiatan keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan yang menuju kepadanya, terdapat sebuah kegiatan terletak di antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.06).Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;1. Bila i terjadi, maka X mungkin mulai ; 2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ; 3.Bila

X selesai, maka j mungkin terjadi ; 4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

Gambar 2.05

b. Anak Panah Terputus-putus dengan Lingkaran Kasus 3. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan dummy yang keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.07).

Gambar 2.06Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;

BA Manajemen Proyek6 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

X

L

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

Page 7: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

1. Bila i terjadi, maka j pasti terjadi ;2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

Kasus 4. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan kegiatan dan dummy yang keluar darinya, sebab peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan dan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.08).

Gambar 2.07Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah :1. Bila i terjadi, maka j mungkin terjadi ;2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

3. Hubungan Antar Kegiatan Untuk dapat menggambar sebuah network diagram yang dapat menyatakan logika ketergantungan antar kegiatan, perlu diketahui hubungan antar kegiatan yang mungkin ada dalam sebuah proyek. Hubungan antar kegiatan tersebut bisa dikategorikan menjadi dua macam yaitu hubungan seri langsung dan hubungan seri tidak langsung. Sedang hubungan paralel hanya ada satu macam pengertian saja tetapi mempunyai empat alternatif.

a. Hubungan Seri Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat mulai dikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan.Kasus 1. A adalah kegiatan memakai kaos kaki, B adalah kegiatan memakai sepatu, dan C kegiatan mengikat tali sepatu. Tiga kegiatan tersebut digambarkan sebagai berikut : peristiwa 1 terjadi, maka kegiatan A bisa dimulai; kegiatan A selesai maka peristiwa 2 terjadi; peristiwa 2 terjad, maka kegiatan B bisa dimulai; kegiatan B selesai, maka peristiwa 3 terjadi; peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa dimulai; kegiatan C selesai, maka peristiwa 4 terjadi (Gambar 2.09)

Gambar 2.08Penjelasan Kasus 1.

BA Manajemen Proyek7 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPAj

SPLj

j

PAK

LA

1 2 3 4A B C

LB LC

Page 8: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

1) Kegiatan C tidak bisa dimulai, bila peristiwa 3 belum terjadi dan kegiatan B belum selesai. Kalau kegiatan B selesai, maka peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa dimulai. Hubungan kegiatan B dengan kegiatan C adalah hubungan seri langsung.

2) Kegiatan B tidak bisa dimulai, bila peristiwa 2 belum terjadi dan kegiatan A belum selesai. Kalau kegiatan A selesai, maka peristiwa 2 terjadi, maka kegiatan B bisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan B adalah hubungan seri langsung.

3) Kegiatan C tidak bisa kegiatan A belum selesai. Sedang bila kegiatan A sudah selesai, belum tentu kegiatan C bisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan C adalah hubungan seri tidak langsung.

b. Hubungan Paralel

Antara dua kegiatan terdapat hubungan paralel, bila untuk memulai dan atau menyelesaikan sebuah kegiatan tidak perlu menunggu kegiatan lainnya mulai dan atau kegiatan lainnya selesai. Hubungan paralel mempunyai empat alternatif bentuk dalam network diagram yaitu : memiliki satu peristiwa akhir bersama, memiliki satu peristiwa awal bersama, memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal bersama, dan terakhir memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan.Kasus 2. Syarat peristiwa pesawat terbang siap take off (peristiwa 7) adalah kegiatan pemeriksaan dan perbaikan mesin (kegiatan D) selesai dan pilot menuju cockpit (kegiatan E) selesai (Gambar 2.10).

Gambar 2.09

Kegiatan D memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 5 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa 7. kegiatan E memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 6 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa nomor 7. Jadi peristiwa nomor 7 merupakan peristiwa akhir bagi kegiatan D dan bagi kegiatan E. Sehingga syarat terjadinya peristiwa 7 adalah kegiatan D selesai dan kegiatan E selesai.Syarat terjadinya peristiwa 7 tidak menyinggung masalah saat selesainya kedua kegiatan tersebut, maksudnya boleh saja dua kegiatan tersebut selesai bersamaan atau tidak bersamaan, yang satu lebih dulu selesai dari kegiatan lainnya. Begitu kegiatan D dan E selesai maka pada saat itu peristiwa 7 terjadi.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan D tidak perlu menunggu kegiatan E mulai dan atau kegiatan E selesai. Demikian pula sebaliknya, untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan E tidak perlu menunggu kegiatan. D mulai dan atau

BA Manajemen Proyek8 of 21

6

5

7

E

LE

LD

D

Page 9: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

kegiatan D selesai. Maka kegiatan D adan kegiatan E mempunyai hubungan paralel satu sama lain, dan memiliki satu peristiwa akhir bersama.

Kasus 3. Peristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang bisa diturunkan dari pesawat (kegiatan G) (Gambar 2.11).Kegiatan F memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa akhir nomor 9. Kegiatan G memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa nomor 10. jadi peristiwa nomor 8 merupakan peristiwa awal bagi kegiatan F maupun bagi kegiatan G. Oleh karena itu, agar kegiatan F bisa dimulai dan kegiatan G bisa dimulai syaratnya adalah peristiwa 8 sudah terjadi, dan kalau peristiwa 8 terjadi mungkin saja kegiatan F dan kegiatan G mulai pada saat yang bersamaan atau mulai pada saat yang berbeda yang satu lebih dahulu daripada yang lain.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan F tidak perlu menunggu kegiatan G selesai dan atau kegiatan G tidak perlu menunggu kegiatan F selesai dan atau kegiatan F mulai. Maka kegiatan F dan kegiatan G merupakan dua kegiatan yang mempunyai hubungan paralel yang memiliki sebuah peristiwa awal bersama.

Gambar 2.10

Kasus 4. Dalam suatu penerbangan, dilakukan stop over di bandar udara, dalam hal ini antara pesawat dalam keadaan berhenti setelah mendarat (peristiwa 11) dengan keadaan siap take off (peristiwa 14), dilakukan kegiatan pemeriksaan dan perbaikan mesin pesawat (kegiatan H), serta awak kapal dan penumpang transit di bandar udara (kegiatan I). Kegiatan H memiliki peristiwa awal peristiwa awal peristiwa nomor 11 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa nomor 14. Demikian pula kegiatan I memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 11 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa peristiwa nomor 14. Syarat agar kegiatan H dan kegiatan I dapat dimulai adalah peristiwa nomor 11 terjadi. Mulainya kegiatan H dan mulainya kegiatan I bisa pada satu saat yang bersamaan dan bisa pula pada saat yang berlainan.Jadi dapat disimpulkan bahwa, untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan H tidak perlu menunggu kegiatan I selesai dan atau kegiatan I mulai. Demikian pula

BA Manajemen Proyek9 of 21

10

9

8

G

LG

LF

F

Page 10: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

sebaliknya, untuk menyelessaakan dan atau memulai kegiatan I tidak perlu menunggu kegiatan H selesai dan atau kegiatan H mulai. Perlu diperhatikan pula, meskipun secara logika diagram pada kasus ini benar, tetapi tidak memenuhi syarat aturan penggambaran yang menyatakan bahwa antara dua bah peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan saja atau satu dummy saja. Dalam kasus ini, antara peristiwa nomor 11 dengan peristiwa nomor 14 terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan H dan kegiatan I.

Gambar 2.11

Kasus 5. Ada dua kejadian yang tidak ada hubungannya satu sama lain, baik dari segi peristiwa awal, peristiwa akhir, dan atau kedua kegiatan yang bersangkutan. Sebagai contoh : john pergi dari new York ke Washington, dan yono pergi dari jakarta ke Bandung.

Gambar 2.12

BA Manajemen Proyek10 of 21

1114

H

LH

I

LI

15

1718

16

J

LJ

K

LK

Page 11: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

John Pergi dari New York ke Washington adalah kegiatan J yang memiliki peristiwa akhirnya. Yono pergi dari Jakarta ke Bandung adalah kegiatan K yang memiliki peristiwa nomor 16 sebagai peristiwa nomor 18 sebagai peristiwa akhirnya.Untuk memulai danatau menyelesaikan kegiatan J tidak perlu memperhatikan mulainya kegiatan K dan atau memperhatikan selesainya kegiatan K. Demikian juga sebaliknya, untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan K tidak perlu memperhatikan mulainya kegiatan J dan atau memperhatikan selesainya kegiatan J. Jadi kegiatan K dan j berhubungan paralel satu sama lain.

c. Hubungan Kegiatan yang Paling MenentukanHubunga kegiatan yang universal dan karenanya paling menentukan adalah hubungan kegiatan seri langsung, karena dengan mengetahui pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah proyek, maka :1) Jenis-jenis hubungan lainnya dengan sendirinya dapat diketahui;2) Dapat disusun struktur logika ketergantungan antarkegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek, berupa diagram yang disebut network diagram. Network diagram ini merupakan inti dari network planning atau network analisis.

4. Hubungan Elementer antar kegiatanTernyata tidak mudah untuk menterjemahkan permasalahan yang dihadapi yaitu berupa penyelenggaraan proyek, menjadi diagram berupa jaringan kerja yang disebut network diagram. Ada beberapa bottle neck dalam proses penyusunan diagram penyelenggaraan proyek tersebut :1) Mendifinisikan permasalahan, terdiri dari :a. Menginventarisasikan kegiatan yang ada dalam penyelenggaraan proyek.b. Menentukan hubungan seri langsung masing-masing kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.2. Menyusun logika ketergantungan antar kegiatan, berdasarakan definisi tersebut di atas dalam bentuk gambar jaringan kerja yang disebut network diagam.Untuk dapat lebih memahami, berikut ini akan dikemukakan permasalahan elementer, yang kemudian didefinisikan, dan berdasarkan definisi ini disusun elemen network diagram.

b. Permasalahan Untuk memudahkan menangkap persoalan yang dihadapi, dikemukakan susunan

balok sebagai suatu permasalahan. Susunan balok ini bukan saja sebagai analogi permasalahan proyek fisik tetapi juga merupakan analogi proyek nonfisik.Sebagai contoh, umpamanya balok B diletakkan di atas balok A. Permasalahan tersebut bisa merupakan benar-benar pemasangan balok-balok, bisa juga merupakan analogi dari pekerjaan-pekerjaan lain. Umpamanya untuk bisa menandatangani sebuah surat (kegiatan B), terlebih dahulu pembuatan net suarat tersebut harus sudah selesai (kegiatan A). juga umpamanya untuk dapat melakukan pengetesan dan pengolahan data (kegiatan B), kegiatan pengumpulan data (kegiatan A) harus sudah selesai, atau

BA Manajemen Proyek11 of 21

Page 12: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

untuk dapat membangun superstructure sebuah bangunan (kegiatan B), pekerjaan membuat fondasi (kegiatan A) harus sudah selesai.

c. Definisi Permasalahan Ada dua hal yang termasuk definisi permasalahan, pertama menginventarisasikan

kegiatan atau mengurangi proyek menjadi kegiatan-kegiatan dan kedua menentukan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung.Untuk proyek-proyek yang umum, bisa dan telah pernah dikerjakan, menginventarisasikan kegiatan lebih tepat daripada menguarangi proyek menjadi kegiatan, sebab kegiatan-kegiatan telah tersedia atau telah biasa dibuat. Tetapi untuk proyek-proyek yang jenisnya baru, perlu diadakan analsia untuk dapat menguraikan proyek menjadi kegiatan-kegiatan.Cara menguraikan proyek, berdasarkan pemikiran bahwa proyek terdri dari kegiatan-kegiatan yang pada hakikatnya adalah proses-proses. Seperti diketahui, secara sistematik proses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output). Pemisahan antara kegiatan satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan : input, cara proses, dan output yang dihasilkan. Bahkan jika ketiga elemen sistem kegiatan tadi sama, kadang-kadang diperlukan juga pemisahan berdasarkan modul operasi yaitu suatu unit pekerjaan yang dibatasi oleh kemapuan sumberdaya dan kecepatan proses.

d. Elemen Network Diagram Perbedaan elemen network diagram dengan network diagram, terletak pada titik

adanya keharusan bagi sebuah elemen network diagram dimulai pada suatu peristiwa awal dan selesai pada satu peristiwa akhir. Cara menyusun elemen network diagram adalah dengan merangkaikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung. Setiap kegiatan hanya digambar satu kali, tidak boleh lagi. Jumlah dummy dan jumlah peristiwa tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih dari yang diperlukan.

5. Network Diagram Network diagram adalah seperti telah diterangkan adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning berupa jaringan kerja terdiri dari simbol kegiatan, simbol peristiwa, dan (bila diperlukan) simbol hubungan antar peristiwa (dummy). Network diagram menyatakan logika ketergantungan antar kegiatan yang ada dalam proyek yang bersangkutan dan menyatakan urut-urutan peristiwa yang terjadi selama penyelenggaraan proyek.

a. Prasyarat yang Harus DipenuhiPrasyarat yg harus dipenuhi agar network diagram suatu proyek bisa dibuat, yaitu :

1) Menginventarisasikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek yang bersangkutan atau menguraikan proyek yang bersangkutan menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang didapat dengan cara tersebut harus betul-betul mewakili proyek, sehingga bila kegiatan-kegiatan tersebut selesai dikerjakan dengan cara dan waktu yang tepat, tujuan proyek bisa tercapai.

2) Menentukan atau mengidentifikasikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung diantara kegiatan-kegiatan yang telah diinventarisasikan tersebut. Dalam taraf permulaan untuk perencanaan, ketentuan

BA Manajemen Proyek12 of 21

Page 13: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

yang dipakai ialah dua buah kegiatan mempunyai hubungan seri langsung berdasarkan ketergantungan logika saja.

6. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol

peristiwa adalah : 1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang

bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang membatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semua kegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saat akhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor peristiwa network diagram sebagai berikut :

1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy;

a. dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebut di atas diberi nomor berikutnya.

b. Dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebut di atas tidak boleh diberi nomor. Beri nomor peristiwa awalnya lebih dahulu.

3) Akibat ketentuan 2 tersebut di atas, maka untuk sebuah network diagram yang sama terdapat cara penomoran peristiwa yang berbeda satu sama lain. Dalam hal ini semua alternatif cara tersebut sama benarnya, dan dalam pemakaiannya perlu ditetapkan satu cara saja.

Definisi permasalah tersebut pada umumnya berisi : kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek bersangkutan, kegiatan-kegiatan awal, kegiatan-kegiatan akhir, dan

BA Manajemen Proyek13 of 21

Page 14: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung. Jika diperlukan analisa waktu, harus disediakan disediakan data lama kegiatan.

Kegiatan Kegiatan Pengikut*ABCDEF

DEFE--

* Alternatif lain berupa kegatan pendahuluan.

Definisi permasalahan yang memenuhi prasyarat tersebut di atas adalah sebagai berikut :1. Sebuah proyek terdiri dari kegiatan-kegiatan : A, B, C, D, E, dan F.2. Kegiatan-kegiatan awalnya adalah : A, B, dan C.3. Kegiatan-kegiatan akhirnya adalah : E dan F.4. Pasangan-pasangan kegiatan yang memenuhi hubungan seri langsung.

c. Syarat yang Harus Dipenuhi Syarat yang harus dipenuhi selama pembuatan network diagram sebuah proyek,

sesudah prasyarat di atas dipenuhi adalah :1) Sebuah network diagram hanya terdiri dari tiga

macam simbol yaitu : anak panah untuk melambangkan kegiatan, lingkaran utnuk melambangkan peristiwa, dan (bila diperlukan) anak panah terputus-putus untuk melambangkan hubungan antarperistiwa.

Gambar 2.13 Anak panah, simbol kegiatan.

Gambar 2.14 Lingkaran, simbol peristiwa

Gambar 2.39. Anak panah terputus-putus, simbol hubungan antar peristiwa.

2) Dalam sebuah network diagram, suatu anak panah hanya melambangkan satu kegiatan, dan satu kegiatan hanya dilambangkan oleh hanya satu anak panah.

BA Manajemen Proyek14 of 21

SPAi

SPLi

i

Page 15: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

3) Banyak anak panah dan kaitannya satu dengan lainnya (dan in berarti hubungan antarkegiatan) harus mengikuti dan atau sesuai dengan prasyarat atau definisi permasalahan tersebut di atas.

4) Setiap network diagram sebuah proyek harus dimulai pada satu peristiwa awal dan harus selesai pada satu peristiwa akhir.

5) Di dalam sebuah network diagram tidak boleh ada satu lintasan pun yang berputar. Sebagai contoh ; Kegiatan P diikuti kegiatan Q; Kegiatan Q diikuti kegiatan R; kegiatan R diikuti kegiatan S; dan kegiatan S diikuti kegiatan P. Contoh ini tidak benar.

6) Jumlah peristiwa dan jumlah dummy harus cukup, tidak boleh lebih dan tidak bolehkurang. Jika jumlah peristiwa kurang atau lebih, maka otomatis jumlah dummy kurang atau lebih.

Jika syarat 6 di atas tidak dipenuhi, maka :a) Jika logical dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatan

tidak sesuai dengan realita, dan ini merupakan kesalahan fatal.b) Jika identity dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatan

atau dummy berdasarkan nomor-nomor peristiwa yang dibatasinya tiak mungkin digunakan.

c) Bila kelebihan dummy, maka ada kemungkinan akan kehilangan tenggang waktu kegiatan, dan ini artinya kehilangan satu atau beberapa kebebasan pelaksanaan kegiatan.

Gambar 2.15 Lintasan yang tidak memenuhi syarat 5.

7. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.a. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol peristiwa adalah : 1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang

bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada

BA Manajemen Proyek15 of 21

P Q

S R

Page 16: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang membatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semua kegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saat akhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor

peristiwa network diagram sebagai berikut :1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.

8. Nomor PeristiwaNomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada

ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol

peristiwa adalah : 1) Sebagai pengenal atau identitas peristiwa yang

bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang membatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor

peristiwa network diagram sebagai berikut :1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.

Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.

BA Manajemen Proyek16 of 21

Page 17: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.

C. STUDI KASUS

Untuk memperjelas uraian di atas, berikut ini dikemukakan beberapa contoh kasus. Contoh (Gambar 2.14):1. Kegiatan Y merupakan kegiatan pengikut dari kegiatan X.2. Kegiatan X merupakan kegiatan pendahulu dari kegiatan Y.

Gambar 2.16

Kasus 1a. Persoalan Sebuah balok B diletakkan di atas balok Ab. Sketsa Persoalan (Gambar 2.15)

Gambar 2.17

c. Definisi Persoalan (Tabel 2.01)

c.1. Alternatif I : c.2. Alternatif II:Kegiatan Kegiatan Pengikut Kegiatan Kegiatan

Pendahulu AB

B-

AB

-A

(a) (b)d. Penyelesaian :

Elemen network diagram untuk kedua alternatif tersebut di atas adalah sebagai berikut (Gbr 2.16) :

Gambar 2.18BA Manajemen Proyek17 of 21

X Y

A

B

10

11

12

A B

Page 18: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

Kasus 2

a. Persoalan Dua buah balok, balok B dan balok C, diletakkan di atas sebuah balok, balok A. Dan sebuah balok, balok D, diletakkan di atas dua buah balok, balok B dan balok C.

b. Sketsa Persoalan (Gambar 2.21)

Gambar 2.21

c. Definisi Persoalan (Tabel 2.04)c.1. Alternatif I c.2. Alternatif II :

Kegiatan Kegiatan Pengikut

Kegiatan Kegiatan Pendahulu

ABCD

B,CDD-

ABCD

-AA

B,C(a) (b)

d. Penyelesaian Elemen network diagram untuk kedua alternatif tsb di atas adalah sebagai berikut (Gambar 2.22) :

Gambar 2.22.

BA Manajemen Proyek18 of 21

A

B C

D

10 11 13 14A

B

C

D

Page 19: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

Catatan :

Mengingat antara dua peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan atau satu dummy saja, maka elemen network diagram di atas tidak dapat dibenarkan. Di bawah ini adalah beberapa alternatif elemen network diagram pada Kasus 3.

Gambar 2.23

Gambar 2.24

Network diagram seperti pada Gambar 2.26 di bawah ini juga tidak dapat dibenarkan.

BA Manajemen Proyek19 of 21

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB dC

dC

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB dC

dC

2o 21 25 26W

X4

Y

d4

d1

X3

d3

d2

X2

X1

Page 20: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

Gambar 2.25

D. LATIHAN

Dalam rangka membantu usaha memenuhi syarat 6 ini, berikut ini dikemukakan beberapa persoalan/kasus dasar beserta jawabannya.Kasus 1. Elemen network diagram Gambar 2.27 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram 2.27 (b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

(a) (b)Gambar 2.27

Elemen network diagram 2.27 (a) dan Gambar 2.27 (b) kedua-duanya mempunyai logika ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa tabel 2.13 (a) tabel 2.13 (b) memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram tersebut di atas.

Tabel 2.13 (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.

Kegiatan Kegiatan PengikutA1

B1

P1

P1

Tabel 2.13 (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahuluan.

Kegiatan Kegiatan PengikutP1 A1, B1

Kasus 2. Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1 dan 6.2.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram Gambar 2.28 (b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

BA Manajemen Proyek20 of 21

A1

B1

P1

A1

B1

P1

A2

B2

P2

A2

B2

P2

Page 21: I · Web viewPeristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8) merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar barang

(a) (b)

Gambar 2.28Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) dan Gambar 2.28 (b) kedua-duanya mempunyai logika ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa Tabel 2.14 (a) dan Tabel 2.14 (b) memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram tersebut di atas.

Tabel (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.

Kegiatan Kegiatan PengikutA2

B2

P2

P2

Tabel (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahulunya

Kegiatan Kegiatan PengikutP2 A2, B2

E. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Tubagus Haedar. 1989. Prinsip Prinsip Network Planning. Cetakan Keua. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia

Fahrenkrog, Steve, PMP. 2004. A guide to the Project Management Body of Knowledge. Third Edition. Global Standard, ANSI. Project Mangement Institute. Newtown Square Pennsylvania USA.

O’Brien, James A. 2002. Management Information Systems : Mannagement Information Technology in the E-Bussiness Enterprice. Fifth Edition. New York. McGraw-Hill USA.

BA Manajemen Proyek21 of 21