i. teori preferensi konsumen -...
TRANSCRIPT
TEORI PREFERENSI KONSUMEN
1
2
Aplikasi
Matematis
Pendekatan
Prilaku
Konsumen
Teori Modern
Preferensi
Konsumen
Cardinal Vs
Ordinal
TEORI
PREFERENSI
KONUMEN
Cardinal
Ordinal
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Baca: Jogiyanto
Bab 6. Fungsi Utility
Fungsi Utility
• Utility (kepuasan) digambarkan sebagai beberapatingkat kepuasan (satisfaction) yang terukur yangdidapat oleh konsumen dari mengkonsumsibarang atau jasa
• Terlepas dari cara yang tepat dalam konsumendidefinisikan, sebagian besar konsumenmenghabiskan banyak uang untuk memuaskankebutuhannya. Kepuasan konsumen dalam kajianekonomi makro dikenal dengan istilah utility.
3
4
Cardinal Utility Ini adalah semacam indeks, seperti utility, yang
memberikan nilai angka pasti terhadap sesuatuyang dapat membandingkan kepuasan antarkonsumen.
Akan tetapi, selagi utility tidak terlihat tentunyasangatlah sulit untuk mengukur permasalahannyadalam Membangun satu set indeks cardinalutility tiap individu. Mungkin saja tiap orangdapat membentuk indeks tersebut sesuai denganpreferensi individu sehingga dapatdiperbandingkan dengan yang lainnya
TMPK
Cardinal
Ordinal
5
Ordinal Utility
Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukurdengan angka pasti apalagi dengan memberi kepuasan untukmasing-masing barang atau jasa. Utiliti disini diukurberdasarkan ranking (ordo)
Sebagai Contoh: utility sebuah humburger tentunyamerupakan penjumlahan dari utility masing-masingkomponen yang membentuk humburger tersebut (roti,sayuran, daging cincang, tomat, bawang bombai, garam,bawang putih dan bumbu-bumbu lainnya). Kepuasan darimasing-masing unsur tersebut tidaklah mempengaruhikepuasan unsur yang lainnya. Namun yang jelas, humburgeritu tidak pernah ada kalau roti tidak ada.
TMPK
Cardinal
Ordinal
6
Dengan demikian, secara minimal, teori mengenaiKepuasan (utility) ini adalah sejumlah kombinasi darimengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antaraunsur yang satu dengan yang lainnya.
Misalnya, unsur sayuran dapat saja dikonstruksi denganbermacam proporsi yang berbeda dari roti, daging cincang,bawang dan lainnya, tetapi tak satupun berdiri dengansendirinya. Ekonom sering menyebut kelompok kombinasikonsumsi terhadap suatu barang dengan istilah consumptionbundle. Semua bundle tersebut dibutuhkan untukmenlahirkan indeks kepuasan yang menyatakan tinggirendahnya kombinasi mana yang disukai oleh konsumen.
TMPK
Cardinal
Ordinal
7
TEORI MODERN PREFERENSI KONSUMEN
Dalam teori modern, indeks utility adalah merepresentasikanpreferensi ordinal konsumen. Para ahli membuat modelmaksimasi utility dengan menggunakan peralatan matematiskarena dianggap sangat cocok untuk digunakan, yang jelashasilnya tidak memilih angka tertinggi melainkan memilihmana yang bundle yang sangat sesuai dengan anggaran yangtersedia.
Untuk mengembangkan teori modern mengenai preferensi,diasumsikan hanya dua barang yang akan dikonsumsi, sebutsaja barang X dan barang Y. Konsumen diasumsikanmeranking bundel konsumsi dan memilih bundel yangdisenangi. Masing-masing bundel terdiri dari x unit dari Xdan y unit dari Y. Gambar berikut memperlihatkan duakemungkinan bundel konsumsi, bundel pada titik A yangterdridari xA dan yA, dan B yang terdiri dari xB dan yB
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
8
Bundles
Definition: A Bundle is a collection ofgoods (e.g., 2 apples, 3 green beans).
In an economy with n goods, a bundlehas n elements, some of which may bezero.
9
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
Y
YA
Gambar 1. Bundel Konsumsi
0XA XB
B
X
YB
A
10
Dalil preferensi konsumen: 1 - 4,
merupakan property angka nyata. Agar
dapat merepresentasikan preferensi
konsumen di antara bundel konsumsi
dengan indeks angka nyata, maka harus
dipenuhi dalil-dalil berikut ini:
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
11
Preferences
◦ Behavioral Assumption: Each person has his/her own preferences over bundles.
◦ A person can rank two bundles A and B.Either
A is preferred to B
B is preferred to A
A is indifferent to B
◦ One person may prefer A to B whilst another prefers B to A.
12
Dalil 1 Preferensi adalah komplet (preferences are complete).
Untuk setiap dua bundel konsumsi A dan B, konsumendapat membuat satu dari tiga perbandingan berikut:
A lebih disukai dari B (dinotasikan ApB)
B lebih disukai dari A (dinotasikan BpA)
A tidak berbeda dengan B (dinotasikan A’B)
Preferensi berarti bahwa seseorang akan mempunyai satubundel yang disukai, dan indifference berarti seseorangtidak membedakan masing-masing bundel. Dalil inimenyatakan bahwa konsumen dapat membuatperbandingan berkitu untuk setiap kemungkinan pasangankombinasi dari bundel tersebut
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
13
Dalil 2
Preferensi adalah refleksif (preferences
are reflexive). Jika konsumen diwakilkan
dengan dua bundel yang identik, sehingga
A=B dalam segala hal. A adalah
indifference dari B. Arinya bahwa jika A
dan B adalah sama, maka konsemen
mempunyai ranking terhadap bundel
tersebut adalah sama
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
14
Dalil 3
Preferensi adalah transitif (preferensces
are transitive). Jika seorang konsumen
menyukai A dari B, dan B lebih disukai
dari C, maka konsumen harus menyukai A
dari pada C. ApB dan BpC ApC.
Demikian juga jika konsumen indifference
antara A dan B, dan antara B dan C, maka
dia juga indifference antara A dan C. A’B,
dan B’C, maka A’C.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
15
Dalil 4
Preferensi adalah berkesinambungan
(preferensces are continuous). Jika bundel A
lebih disukai dari bundel B dan bundel C,
maka walaupun C lebih kecil sedikit dari B,
selagi lebih kecil dari A, maka tetap saja kita
katakana A lebih disukai dari C
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
16
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut;
A2
*
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
Gambar 2. Kurva Indiferens Komplit (a)TMPK
A1
B
C2
C1
B2
17
Dalil 5 Preferensi memperlihatkan “lebih banyak lebih
disukai“ (preferensces exhibit nonsiation).
Dari bundel konsumsi A dan B, bahwa seharusnya
A1=B1=C1, A2=B2=C2, Namun C1>A1>B1 yang
seharusnya sama. Demikian juga yang lainnya,
sehingga secara logika tidak mungkin itu terjadi
kalau dalil konsistensi di anut. Disini terlihat
bahwa preferensi seseorang terhadap suatu barang
tidak konsisten, dan kurva indifferennya sering
berpotongan.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
18
Dalil 6
Untuk dapat dijadikan teori, maka diperlukan
konsistensi diperlukan dalil berikut:
Kurva indifference memperlihatkan penurunan
tingkat substitusi marginal (Indifference curve
exhibit diminishing marginal rate of substituion).
Dalil akan memperlihatkan konsistensi bahwa
kurva indiferen hanya akan rasional hanya
sampai batas garis rigid (ridge line) dimana
kurva indiferen cekung ke titik asal.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
19
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut
Y
A
A1 * C2
Ridge line
U
B1
X
ridge line
Gambar 2. Kurva Indiferens yang Rasional
A2 *
* C1
*
B2
BLISS POINT
(Maximum Utility)
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
Indifference Curves
20
Qu
an
tity
of
A
Quantity of B
12
10
8
6
4
2
02 4 6 8 10 12
j
k
lm
I
Indifference curves
are downsloping
21
1. Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwakepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukurdengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat‘cardinal’) seperti kita mengukur volume air, panjangjalan atau berat suatu benda.
Pertama yang digunakan oleh ekonom dalammenggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapatdiukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyakpertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab. Tidakhanya dapat dimengerti dan memprediksi tingkah lakuindividu, kita juga dapat menghasilkan distribusi daribarang dan jasa
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
22
Asumsi Penggunaan Pendekatan:
Utility dapat diukur dengan uang
Konsisten dalam preferensi
More is better and the definition of a ‘good’
Hukum Gossen (Law of Diminishing MarginalUtility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyaksesuatu barang dikonsumsikan, makatambahan kepuasan (marginal utility) yangdiperoleh dari setiap satuan tambahan yangdikonsumsikan akan menurun.
Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasantotal yang maksimum.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
23
Kesulitan dalam mengukur utility
antara lain disebabkan oleh:
Penggunaan unit ukurannya, akan
sangat sulit untuk mengukur util untuk
masing-masing benda.
Terdapat kesulitan dalam
membandingkan kepuasan seseorang
dengan orang lain.
Kesulitan berikutnya adalah dalam
penggunaan asumsi cateris paribus
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
24
Perhatikan Gambar 4 bahwa
semakin banyak barang X yang
dikonsumsikan, semakin kecil
Marginal Utility yang diperoleh
dari barang X yang terakhir
dikonsumsikan (anggapan (d) di
atas).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
25
Rp.
Marginal Utility yang diukur
Px* dalam nilai uang
B
A C D
Px E
0 X4 X1 X3 X2 X
Gambar 4. Marginal Utility
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
26
Bila harga barang X adalah OPx, maka padatingkat konsumsi yang lebih rendah dari OX3,tingkat kepuasan total (Total Utility) konsumenbelum mencapai maksimum. Misalnya:
Pada tingkat konsumsi OX1, maka setiaptambahan pembelian 1 (satu) unit X akanmemberikan tambahan kepuasan (yang dinilaidengan uang) sebesar X1B sedangkanpengorbanan (berupa pembayaran harga untuk 1unit tersebut adalah hanya X1A (=OPx).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
27
Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bilakonsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itumasih menguntungkan baginya apabila iamenambah pembelian barang X.
Sebaliknya, pada tingkat konsumsi yang lebihbesar dari OX3, maka kepuasan total konsumenjuga tidak maksimum. Misalnya pada tingkatkonsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yangdiperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir daribarang X hanya sebesar X2E, sedangkanpengorbanan konsumen adalah X2D (=OPx); Jadiakan menambah kepuasan total konsumen bila iamengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
28
Konsumen mencapai kepuasan total yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian)di mana pengorbanan untuk pembelian unitterakhir tersebut (yang tidak lain adalah hargaunit tersebut) adalah sama dengan kepuasantambahan yang didapatkan dari unit terakhirtersebut.
Perhatikan fungsi kepuasan dibawah ini :
TU = f (barang-barang konsumsi)
TU = f (X, Y,…, dan sebagainya)
Dimana TU = total utility
X = Barang konsumsi X
Y = Barang konsumsi Y
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
29
TUx
55
TU
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
Gambar 5. Kurva Total Utility
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
30
Maka marginal utility adalah turunanpertama dari TU terhadap masing-masingX dan Y. Besar pengaruh perubahanterhadap TU akibat dari bertambah/berkurang barang X dan Y, dapat dihitungdengan menurunkan secara parsial TUterhadap masing-masing barang.
Bila seandainya harga barang X naik dariOPx menjadi OPx*, maka untuk mencapaiposisi kepuasan total yang maksimum(atau sering disebut posisi equilibriumkonsumen), konsumen akan memilihtingkat konsumsi (pembelian) sebesarOX4 (yang lebih kecil dari OX3). Jadiperilaku konsumen yang dinyatakan olehHukum Permintaan tersebut. TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
31
MUX
20
MU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
Gambar 6. Kurva Marginal Utility
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
32
Kepuasan Total Maksimum tercapai bila:
dan Px = MUx, atau
Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal
Utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur
dengan uang) tidak lain adalah Kurva
Permintaan Konsumen, karena menunjukkan
tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia
minta) pada berbagai tingkat harga.
X
TUMU X
Y
TUMUY
1X
X
P
MU
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
33
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapamacam barang yang dibeli, maka posisi equilibriumkonsumen adalah:
Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumenmempunyai uang (atau penghasilan atau ‘budget’) yangcukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampaiMarginal Utility setiap barang sama dengan harga masing-masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yanglebih realistis di mana konsumen hanya mempunyaisejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untukmembeli barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiapbarang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang terbatastersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggibila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehinggamemenuhi syarat:
1........... Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
1........... Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
34
Ini disebut syarat equlibrium konsumen
dengan constraint, (yaitu dengan
pembatasan jumlah uang yang dipunyai).
Sehingga dengan demikian konsumen
akan puas bila ia mampu membeli
sebanyak 5 unit X pada harga Rp. 20 dan
MUx = 20. Kalau konsumen membeli
lebih kecil dari 5 unit maka kepuasannya
belum maksimum karena MU<Px.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
35
2. Pendekatan Indifference Curve
a. Indifference Curve Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat
kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasandiukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkannilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional inginmembeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barangkonsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitubuah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Ykonsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana.Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi Xdan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satudiperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangiagar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama.Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan samaatau indifference curve.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
36
Definisi indifference curve: adalah kurva
yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
Indifference curve memperlihatkan
semua kombinasi dari pilihan konsumen
yang memberikan tingkat kepuasan atau
utility yang sama bagi seseorang atau
konsumenTMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
37
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Gambar: Kurva Indiferen
A
B
C
D
F
E
50
40
30
20
504030200
X
Y
IC
Not Preferred
Preferred
38
Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumenindifferent (tidak beda) antara pilihankombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurvaini menyatakan bahwa konsumen merasatidak merasa lebih baik atau dirugikan untukmelepaskan 10 units makanan untukmendapatkan 20 unit pakaian dan pindah darikombinasi A ke kombinasi B.
Lantas, kurva indiferens seseorang U1memperlihatkan semua kombinasi barangyang menghasilkan kepuasan yang sama,seperti market basket A.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
39
Secara teoritis suatu indifference curve
memenuhi syarat-syarat berikut:
Konsisten (prinsip transitivity); Jika
dikatakan kombinasi A lebih disukai dari
B dan B lebih disukai dari C, maka A
mestilah lebih disukai dari C. Dengan
dalil ini maka kurva indifferen tidak ada
yang berpotongan
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
40
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Pakaian
Gambar 8. Kurva Indiferens tidak berpotongan
Makanan
C
IC1B
0
A IC2
41
Banyak lebih disukai dari
sedikit (more is better) juga
merupakan alasan rasional
sehingga kurva indiferen yang
berada pada sisi kanan lebih
disukai
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
42
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
C
B
A IC3
IC2
IC1
Pakaian
Makanan0
Gambar 9. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin
43
Kurva indiferens tidak harus
parelel karena perubahan utilitas
tidak harus proporsional, tetapi
syarat (2) harus tetap dipakai.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
44
Pakaian
TMPK
IC2
IC1
0 Makanan
Gambar 10. Kurva Indiferens Tidak Selalu Harus Parelel
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
45
Jika konsumen dapat menukar kombinasikomoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama,maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukarnilai kepuasan dari barang X dan Y.
Menambah atau mengurangi konsumsi komoditasX berarti menambah atau mengurangi totalkepuasan barang X; yang berdampak pada adanyaperubahan marginal utilitinya (MU). Jadiperubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahanMU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:
MRSMU
MU
Y
TUX
TU
X
Y
Y
X
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
46
Persamaan di atas dikenal sebagai MarginalRate of Substitution (MRS), yang sebenarnyamenunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.
MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran(trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitaskonsumen yang tidak berubah.
Karena prinsip inilah maka kurva indiferensmempunyai kecenderungan cembung terhadaptitik asal (convex to origin )
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
47
Four key elements in consumer
choice
Consumer’s income
Prices of goods
Consumer preferences
The assumption that consumers maximise
utility
48
b. Budget Line Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-
tama dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yangdibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukanoleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yangdi konsumsi. Oleh sebab itu untuk mengkaji secara teoritistentang kemampuan konsumen dalam mengkonsumsibarang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harusdiketahui:
Px = harga produk X
Py = harga produk Y
M = pendapatan konsumen
Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlahpendapatan konsumen.
PxX + PyY M
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
49
Daerah feasibel bagi konsumen dalammengkonsumsi suatu barang adalahsebagai berikut:
Jika diketahui masing-masing variabel:
Px = Rp. 500 per unit
Py = Rp. 250 per unit
M = Rp. 10.000.-
Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli?
Titik A = M/Py = 10.000/250 = 40 unit
Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
50
Daerah
anggaran
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Y
M/PyA
Feasible
set
B
M/Px0 X
Gambar 11.Garis Anggaran
51
Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsipendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yangdalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line(garis anggaran). Budget line ini mempunyaikemiringan (slope) sama dengan rasio harga.
dy/dx = - Px/Py
Garis anggaran adalah garis yang menunjukkanjumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlahpendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkatharga tertentu.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
52
Konsumen hanya mampu membeli sejumlahbarang yang terletak pada atau sebelah kiri garisanggaran. Titik-titik pada sebelah kiri garisanggaran tersebut menunjukkan tingkatpengeluaran yang lebih rendah.
Garis anggaran hanya memberikan indikasidaerah/wilayah mana konsumen mampu membelibarang X dan Y, namun tidak menjelaskan secarapasti berapa jumlah yang dapat dibeli.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
53
Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Berslope negatif
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakinbesar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahananggaran atau harga.
Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsikomoditas sebanyak apapun, tetapi mereka dibatasi olehpendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentumaka konsumen harus mengatur komposisi komoditassehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan inidikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
54
c. Keseimbangan
Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).
Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah
untuk memaksimumkan tingkat kepuasan
(utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli
barang konsumen tidak akan melebihi jumlah
pendapatan per periode tertentu yang dapat dia
belanjakan.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
55
Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat,
yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendirisuatu barang telah sama.
Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperolehpersatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsikomoditas X sama dengan tambahan manfaat yangdiperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untukmengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di atasdisusun kembali menjadi:
atau dan
Y
X
Y
X
P
P
MU
MU
Y
X
P
PMRS
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
56
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
B5
B4
B1
B3
B2
IC3
IC2
IC1
0 1 3 Makanan
Pakaian
Gambar 14. Keseimbangan Konsumen
57
Sekelompok barang yang memberikan tingkatkepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat:
Keadaan tersebut terjadi pada saat kurvaindiferens terttinggi bersinggungan dengangaris anggaran.
Keadaan tersebut akan terjadi pada titiksinggung antara kurva indiferens tertinggidengan garis anggaran
Perhatikan Gambar 14. Dengan perpindahansepanjang budget line missal dari B5 ke B3dan lantas berpindah pada kurva indiferensyang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akandapat meningkatkan utility-nya. Konsumenjuga akan meningkat kepuasannya denganberpindah dari B2 ke B3.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
58
Pada umumnya konsumen dalam keadaanseimbang (equilibrium) bila tingkatkemungkinan tertinggi yang ia dapatkandihadapkan dengan sejumlah pendapatan yangtersedia dan harga barang X dan Y yangberlaku.
Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferenshanya bersinggungan dengan budget line.Equilibrium konsumen adalah kondisi yangdicapai bila pembelian terhadap kombinasibarang oleh konsumen yang memaksimumkanutilitynya subject to budget constraint (kendalaanggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsidisesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuksetiap dua barang.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
59
Gambar 15. Besaran MRS
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
60
MRS – memberikan jumlah maksimum Y yangkonsumen ingin untuk lepaskan (korbankan)untuk mendapatkan sejumlah tambahan unitbarang X
Rasio harga Px / Py memberikan sejumlah barangY yang harus dikorbankan oleh konsumen bila iaingin tambahan pembelian barang X pada hargayang berlaku untuk kedua barang tersebut.
Oleh karena itu kondisi equilibriummengimplikasikan bahwa konsumen membelibarang X sampai pada titik dimana maksimum Yyang dia ingin korbankan untuk tambahan unitdari barang X sama jumlah dengan yang ia haruskorbankan terhadap unit terakhir dari barang Xpada harga yang berlaku.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
61
Gambar 16. Keseimbangan Konsumen TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
62
Contoh:
Jika diketahui bahwa konsumen mempunyai fungsi utility(kepuasannya) U = 2X0,4Y0,6. Dia akan membeli dua jenisbarang X dengan harga Rp. 500 per unit dan barang Ydengan harga Rp. 250 per unit. Jumlah pendapatan yangdianggarkan untuk membeli ke dua barang tersebut sebanyakRp. 50.000.- Ditanya berapa kombinasi (banyak) X dan Ydapat dibeli agar dicapai kepuasan maksimum.
Solusi :
Fungsi tujuan : Umax = 2X0,4Y0,6
Fungsi batasan : 50.000 = 500X + 250Y
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
63
Langkah pertama yang dilakukan adalahmendapatkan solusi MRS=Rasio Harga.
Jika U= 2X0,4Y0,6
MUX = 0,8X-0,6Y0,6
MUY = 1,2X0,4Y-0,4
Y = 3 X
Langkah berikutnya adalah mensubstitusikan Yke dalam persamaan Garis Anggaran :
50.000 - 500X – 250(3X) = 0
50.000 = 1250X
X = 40 unit dan Y = 3 (40) = 120 unit.
Dan
U = 2(40)0,4(120)0,6
U = 154.65 unit
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
64
Pakaian
TMPK
200
120
U = 154,65
0 40 100 Makanan
Gambar 16. Keseimbangan Konsumen
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
• Daftar Pustaka
• Dr. Aulia Tasman, SE, M.Sc
65