i. klebsiella

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik. Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun (Widan,2012). Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs (1834-1913). Koloni Klebsiella besar sangat mukoid dan cenderung besatu bila lama dieramkan Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah (Zamzam, 2014). Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia bakteri gram negatif.

Upload: desy-purnamasari

Post on 30-Sep-2015

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bakteri 2

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun (Widan,2012). Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Klebsiella pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs (1834-1913). Koloni Klebsiella besar sangat mukoid dan cenderung besatu bila lama dieramkan Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah (Zamzam, 2014).Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia bakteri gram negatif. Hampir semua pneumonia disebabkan oleh bakteri ini. Klebsiella pneumonia terdapat dalam saluran nafasdan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacterial. Sampai saat ini para ahli masih banyak melakukan penelitian mengenai obat apa yang cocok untuk menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae ini. Ada artikel yang menerangkan bahwa daya antimikroba kombinasi ampisilin dan klorampenikol dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bronkopneumoniae pada anak kecil tersebut. Hal itu dapat dilihat dari nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) antibiotic yang digunakan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk menangani mikroba ini (Zamzam, 2014).Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia maka dilakukan suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang didiagnosa terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan dapat berupa sputum, faeces,urin, dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau pus dari abses,rectal swab,swab amandel dan darah (Zamzam, 2014).

B. Batasan MasalahDalam makalah ini, penulis hanya membatasi pada tujuan yang dilakukannya identifikasi. Selain dari tujuan tidak akan di bahas dalam makalah ini.

C. Rumusan Masalah Bagaimana klasifikasi dari bakteri Klebsiella sp ? Bagaimana morfologi dari bakteri Klebsiella sp? Bagaimana pemeriksaan identifikasi dari bakteri Klebsiella sp ?

D. Tujuan Untuk mengetahui klasifikasi dari bakteri Klebsiella sp. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri Klebsiella sp. Untuk mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Klebsiella sp.

E. Manfaat1. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari bakteri Klebsiella sp.2. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi dari bakteri Klebsiella sp.3. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Klebsiella sp.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian TeoriNama bakteri berasal dari kata bakterion(bahasa Yunani)yang berarti tongkat atau batang. Sekarang nama tersebutdipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu ,tidak berklorofil (meskipun ada beberapa yang terkecuali), berkembangbiak dengan pembelahan diri ,serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop . Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander. Carl Friedlander adalah patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu penemuan bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Carl Friedlander adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakteri Friedlander. Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil). Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif anaerob.

a) Morfologi Bakteri ini termasuk Gram negatif, berbentuk panjang atau pendek yang bersifat fakultatif anaerob. Bakteri Klebsiella sp berbentuk basil atau batang, tidak berspora, tidak bergerak, dan memiliki kapsul. Menguraikan laktosa. Membentuk kapsul baik invivo atau invitro, sehingga koloni berlendir (mukoid). Bakteri ini berukuran 0,5-1,5 1-2 mikron. Mempunyai selubung yang lebarnya 2-3 kali ukuran kuman. Berpasangan atau berderet, tetapi bakteri Klebsiella sp tidak bergerak (Soemarno,2000).b) KlasifikasiKingdom:BacteriaPhylum:ProteobacteriaClass:Gamma ProteobacteriaOrde:EnterobacterialesFamily:EnterobacteriaceaeGenus:KlebsiellaSpecies:Klebsiella pneumoniaKleibsiella oxytoca Klebsieella ozaenaeKlebsiella rhino scheleromatisc) PatogenitasKlebsiella pneumonia menyebabkan pneumonia dapat menginfeksi tempat lain di samping saluran pernafasan. Klebsiella merupakan suatu bakteri yang menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (hidung) yang kronis dan endemik di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bakteri ini diberi nama berdasarkan penemunya, yaitu Edwin Klebs, seorang ahli mikrobiologi Jerman di abad ke-19. Bakteri genus Klebsiella termasuk ke dalam suku Klebsiellae, anggota famili Enterobacteriaceae. Klebsiella pneumonia/Fridlander bacillus ditemukan di dalam hidung, flora normal usus dan akan patogen bila menderita penyakit lain (penyakit paru-paru yang kronis).1. Klebsiella ozaena penyebab penyakit azoena : mukosa hidung menjadi atrpopis progresif dan berlendir serta berbau amis2. Klebsiella rhinoscleromatis : penyebab penyakit rhinocleloma yaitu penyakit menahun berupa granula dengan tanda-tanda sclerosis dan hipertropi jaringan dan menyebabkan kerusakan hidung dan farings.3. Klebsiella aerogenes/Aerobacter aerogenesKuman ini mempunyai sifat sama dengan Eschericia coli, terdapat di air, tanah, sampah dan lain sebagainya.Dibedakan pada tes IMVICEschericia coli : ++--Klebsiella aerogenes : --++Masuk dalam tubuh per oral, infeksi pada saluran urine biasanya setelah kateterisasi, maka perlu tes resistensi dahulu : Pada pasien usia Lanjut atau pasien dengan respon imun rendah, pneumonia tidak khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti pusing, perburukan dan penyakit yang sudah ada sebelumnya dan pingsan. Biasanya frekuensi napas bertambah cepat dan jarang ditemukan demam. Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia yang disebabkan oleh Klebsiella pneumonia dapat berupa pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia. Pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia adalah pneumonia yang di dapatkan dari masyarakat. Strain baru dari Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia nosomikal atau hospitality acquired pneumonia, yang berarti penyakit peumonia tersebut di dapatkan saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.Klebsiella pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit kronik paru-paru.BAB IIIMETODOLOGI

A. Waktu dan TempatWaktu: Pukul 13.00 15.00 WIB.Tanggal: 22 November 2014Tempat: Laboratorium Media dan Laboratorium Bakteriologi

B. Alat dan Bahan1. Alat Ose Bulat Ose Jarum Rak Tabung Korek Api Lampu Spirtus Inkas Inkubator Tabung Khan Tabung Durham Tabung Reaksi Plate.2. Bahan Suspensi Kuman Media Bouillon Media MCA (Mac Conkey Agar) Media EMB (Eosin Methylen Blue) Media Biokimia Reaksi.C. Prosedur & Skema Kerja a. Prosedur :1. Hari Pertama Pembuatan media (Bouillon, MCA, EMB, Biokimia Reaksi) Dilakukan penanaman pada media pemupuk Bouillon Diinkubasi 37 C selama 24 jam.2. Hari Kedua Dari media pemupuk dilakukan inokulasi pada media differensial (MCA) dan media selektif (EMB). Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar Diambil suspensi kuman Distreak pada media plate sesuai zona yang sudah dibagi Dipanaskan kembali ose bulat Diinkubasi 37 C selama 24 jam.3. Hari Ketiga Dilihat hasil dari media differensial dan media selektif Dilanjutkan dengan pewarnaan Gram : Disiapkan objek glass yang bersih dan kering Di fiksasi Diteteskan PZ sebanyak 1 tetes pada objek glass lalu di flaming Dipanaskan ose bulat sampai membara dengan posisi tegak Diambil koloni kuman satu mata ose pada media padat Letakkan di atas objek glass yang sudah diberi PZ, aduk searah jarum jam, di flaming Di genangi dengan gram I (Gentian Violet) selama 3-5 menit Dicuci dan genangi dengan gram II (Lugol) selama 1 menit Dicuci dan genangi dengan gram III (Alkohol 96%) selama 10-15 detik Dicuci dan genangi dengan gram IV (Fuchsin) selama 3-5 menit Dicuci dan keringkan Diberi 1 tetes oil imersi Diperiksa dibawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x Diinokulasikan pada media Biokimia Reaksi Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar Diambil suspensi kuman Dimasukkan ke dalam media Gula-gula, Indol, dan MR VP. Aduk sedikit (satu kali pengambilan suspensi kuman untuk 3 tabung media biokimia reaksi) Dipanaskan ose jarum sampai merah membara, dinginkan sebentar Diambil suspensi kuman Digoreskan pada media Citrat, Urea, dan KIA. Untuk media KIA di tusukkan pada dasar dan di goreskan pada lereng. Dipanaskan ose jarum sampai merah membara, dinginkan sebentar Diambil suspensi kuman Ditusukkan pada media Motil Di inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.4. Hari Keempat Penambahan reagen pada media Indol, MR dan VP. Media Indol ditambahkan reagen Kovac sebanyak 1 3 tetes. Media MR ditambahkan indikator MR 1 tetes. Media VP ditambahkan reagen KOH 40% dan Naftol dengan perbandingan 1 : 2 Pembacaan hasil dari media Biokimia Reaksib. Skema :

Sampel

Bouillon Inkubasi 37 0C 24 jam

EMBMCA

Koloni: besarWarna : MerahFermentassi: Laktosa dan Sukrosa (+)Konsistensi : MucoidKoloni: besarWarna : MerahFermentassi: Laktosa (+)Konsistensi : semi mucoid

Pewarnaan Gram

KIA Inkubasi 37 0C 24 jam

Lereng : AcidGas: +Dasar : AcidH2S: -

Biokimia Reaksi Inkubasi 37 0C 24 jam

IdentifikasiIMVIC : --++

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil1) ISOLASI Sampel pemeriksaan di tanam pada media : a. MCA Koloni: besar Warna: Merah Tepi: Rata Permukaan: Cembung Fermentasi : Laktosa (+) Konsistensi : semi mucoid

b. EMB Koloni: besar Warna: Merah Tepi: Rata Permukaan: Cembung Fermentasi : Laktosa dan Sukrosa (+) Konsistensi : mucoid Kemudian dilakukan pewarnaan Grama. Dari media Bentuk: batangSusunan: menyebarWarna: merahSifat: Gram (-)

2) UJI BIOKIMIA REAKSI Indol: (-) Glukosa: (+) Laktosa: (+) Maltosa: (+) Manosa: (+) Sukrosa: (+) VP: (+) MR: (+) Motil: (+) Citrat: (-) Urea:(-) KIA: Lereng : acidDasar: acidGas: (+)H2S: (-)B. Pembahasan Termasuk : Famili Enterobacteriaceae Spesies : Klebsiella pneumoniae: Klebsiella ozaenae: Klebsiella rhinoscleromatis 1. Morfologi Berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 - 1,5 & 1 - 2 mikron Mempunyai kapsul yang lebarnya 2 3 kali ukuran kuman Tidak Bergerak dan Tiidak Berspora Bakteri Gram (-)2. Sifat Klebsiella sp pada media plate dan biokimia reaksi Media Plate Mudah dibiakkan di media sederhana (Bouillon Agar) Pada media pada tumbuhan dengan koloni mucoid (24 jam), putih keabu-abuan, besar Permukaanya mengkilat PH untuk hidup 6,0 7,8 dan suhu 35oC Biokimia Reaksi Memecah karbohidrat menjadi asam dan gas : Laktosa, Sukrosa, Maltosa, Manosa, Glukosa, Methyl Red (+) dan Vogas Proskauer (+) dan lambat memecah Urea.

Indol : -MR: - VP : + Citrat : + Motility : - Urea : +Glukosa: (+) Laktosa: (+) Maltosa: (+) Manosa: (+) Sukrosa: (+)

Pada KIA:

Lereng : AcidDasar : AcidGas : + H2S: -

Struktur AntigenAntigen K terdiri dari polisakarida, bersifat spesifik dan menimbulkan imunitas yang cukup baik.3. Patogenitas Menyebabkan : Lobar pneumoniae UTI (Urinary Tract Infection) Sepsis Infeksi Rongga Hidung4. Diagnosa Spesimen diambil dari : Sputum Darah Cairan Plasma Pus Urine

Pada Pewarnaan sputum, tampak Basil Gram (-) yang dikelilingi oleh batas terang (kapsul), sering ditemukan bersama-sama coccus Gram (+) yang lebih mudah dilihat sehingga sering Klebsiella sp terlewatkan. Hasil Klebsiella sp jika diwarnai dengan pewarnaan kapsul metode Burry Giens : Bentuk : Batang Warna Bakteri: Merah Warna Kapsul: Terang Susunan: Menyebar Sifat: Berkapsul Latar Belakang : Hitam

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULANJadi, berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari Pemeriksaan Identifikasi Klebsiella sp ditemukan bakteri Klebsiella sp.

B. SARAN1. Sebaiknya praktikan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melakukan pemeriksaan.2. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ada.3. Jagalah kebersihan.

DAFTAR PUSTAKA

Raharja, Budi. 2010. Identifikasi Basil Gram Negatif, (Online), (http://www.pemburumikroba.blogspot.com/2010/08/identifikasi-basil-gram-negatif.html) diakses pada 3 Desember 2014.Teenoz, Fatimah Azzahra El-Ramly. 2012. Gambar Hasil Identifikasi Klebsiella, (Online), (http://teenozhealthanalyst.blogspot.com/2012/03/identifikasi-klebsiella.html) diakses pada 3 Desember 2014.Teleporters, Zamzam Barcelona. 2014. Identifikasi Klebsiella, (Online), (http://t3leporters.blogspot.com/2014/01/identifikasi-klebsiella.html), diakses pada 3 Desember 2014.